c1_c-ltm-03-irfan_kurnia_pratama.docx
TRANSCRIPT
Laporan Tugas Mandiri
Nama : Irfan Kurnia Pratama
NPM : 1306402583
Judul : Struktur dan Fungsi Jaringan Saraf dan Jaringan Otot
A. Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang memiliki peran sangat penting dalam tubuh
manusia. Meskipun jaringan saraf tidak bekerja pada satu bagian secara spesifik seperti
sirkulasi ataupun respirasi, jaringan saraf adalah pengatur keseluruhan sistem-sistem
organ tersebut. Jaringan saraf inilah salah satu jaringan yang menjaga homeostasis tubuh. 1
Secara umum, fungsi jaringan saraf adalah: 2
a. Merespons stimulus dari dalam dan luar tubuh
b. Menghantarkan impuls menuju dan keluar dari sistem saraf pusat
c. Menginisiasi sekresi kelenjar dan kontraksi otot
d. Berperan dalam proses mengingat dan inteligensi
e. Menjaga homeostasis
Jaringan saraf terdiri dari 2 bagian utama, yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi (perifer) dan sel saraf sendiri disebut dengan neuron.
1. Neuron
Neuron memiliki 3 bagian penting, yaitu dendrit, badan sel, dan akson. Dendrit
adalah bagian neuron yang relatif pendek dan tipis yang berfungsi sebagai pembawa
impuls dari neuron lain ke badan sel. Badan sel adalah bagian utama dari neuron yang
meneruskan impuls ke akson. Sedangkan akson adalah bagian neuron yang tebal dan
panjang dan berfungsi untuk membawa impuls ke neuron lain.1
Selain itu, terdapat pula struktur pendukung neuron, yakni 2
a. Neurofibril : Untaian protein penghantar impuls
b. Selubung mielin : Membran penyelubung akson, mencegah aliran
ion antara bagian luar dan dalam akson
c. Oligodendrosit : Pembuat selubung mielin pada sistem saraf
pusat
d. Sel Schwann atau neurolemmosit : Pembuat selubung mielin pada sistem saraf
tepi
e. Neuroglia : Menyediakan nutrien bagi neuron. Beberapa
bagiannya adalah oligodendrosit dan sel
schwann
f. Nodus Ranvier : Celah pada selubung mielin
Gambar 1: Neuron 3
(Charand K)
Berdasarkan arah hantaran impulsnya, neuron dibagi 3, yakni neuron sensorik,
neuron motorik, dan interneuron. Neuron sensorik berfungsi untuk menghantarkan
sinyal dari reseptor ke sistem saraf pusat. Neuron motorik berfungsi untuk
menghantarkan sinyal dari sistem saraf pusat ke efektor. Sedangkan interneuron
berfungsi untuk menghubungkan neuron sensorik dan motorik.
2. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat tersusun dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dibagi
menjadi 5 bagian utama yang berbeda struktur dan fungsinya secara umum. 2
No Bagian Struktur Fungsi
1 Telencephalon Serebrum Mengatur sebagian besar aktivitas
2 Diencephalon Talamus
Hipotalamus
Pusat penyampai pesan ke serebrum
Pengaturan otonom dan emosi
Pituitari Pengatur sekresi endokrin
3 Mesencephalon
Corpora
Quadrigemina
Cerebral
Peduncles
Refleks penglihatan dan pendengaran
Mengkoordinasikan berbagai refleks
4 MetencephalonSerebelum
Pons
Keseimbangan dan koordinasi
Kontrol respirasi
5Myelencephalo
n
Medulla
OblongataPengaturan otonom
Serebrum terbagi menjadi 2 belahan, yaitu belahan kiri dan kanan yang
dihubungkan dengan sebuah struktur yang bernama corpus callosum. Serebrum
tersusun atas 2 lapisan, yakni korteks serebrum dan medula serebrum. Korteks
serebrum terletak di bagian luar dan tersusun atas materi abu-abu. Materi abu-abu
terdiri dari badan sel, dendrit, akson tidak bermielin, atau neuroglia. Sedangkan
medula serebrum tersusun atas materi putih yang terdiri dari akson bermielin. 2
Setiap belahan serebrum dibagi menjadi 4 bagian atau lobus, yang terdiri dari
lobus frontal, temporal, parietal, dan oksipital. Fungsi masing-masing lobus adalah 1,2
No Lobus Fungsi
1 Frontal Intelektual dan kerja motorik sadar
2 Parietal Sentuhan, tekanan, dan rasa sakit dari kulit
3 Temporal Pendengaran dan penciuman
4 Oksipital Penglihatan
Talamus terletak di bawah serebrum dan tersusun atas materi abu-abu. Talamus
berfungsi untuk mengarahkan semua sinyal indera kecuali penciuman yang diterima
dari sumsum tulang belakang ke bagian korteks serebrum yang sesuai. Selain itu,
talamus juga berperan sebagai penghasil respons otonom untuk rasa sakit. 2
Hipotalamus terletak di bawah talamus dan tersusun atas beberapa nukleus yang
terhubung dengan bagian otak lain. Hipotalamus berfungsi untuk mengatur beberapa
aktivitas tak sadar organ-organ dalam tubuh. Beberapa di antaranya adalah suhu
tubuh, detak jantung, keseimbangan elektrolit, jam biologis, dan emosi. 1,2
Pituitari adalah kelenjar yang mendapat sebutan sebagai master kelenjar.
Pituitari ini berfungsi mengatur beberapa fungsi kelenjar endoktrin yang lain, seperti
kelenjar tiroid, adrenal, dan gonad. Pituitari terletak di bagian paling bawah
diencephalon.1,2
Mesencephalon merupakan otak tengah yang terletak di antara pons dan
diencephalon. Fungsi utama mesencephalon adalah untuk mengoordinasikan berbagai
macam refleks tubuh.
Serebelum, atau biasa disebut otak kecil, adalah bagian otak yang mengatur
koordinasi gerak otot secara sadar dan keseimbangan tubuh. Serebelum terletak di
bagian belakang otak, sejajar dengan bagian anterior medula oblongata.1
Pons adalah sebuah struktur yang mengatur kegiatan respirasi seperti kecepatan
tarikan napas dan berperan juga sebagai penyampai sinyal ke bagian otak lainnya.
Pons terletak di antara serebrum, serebelum, medulla oblongata, dan mesencephalon.
Medulla oblongata adalah bagian penting lainnya dari sistem saraf pusat yang
memiliki berbagai macam fungsi. Di antaranya adalah sebagai penyampai sinyal ke
talamus, penghubung antara serebrum dan serebelum, mengatur kerja kardiovaskular,
dan bersama dengan pons mengatur kecepatan respirasi. Medula oblongata terletak di
bagian batang otak, sejajar dengan pons.1
3. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang berasal dari otak dan sumsum tulang
belakang yang menuju bagian tubuh target. Sistem saraf tepi terdiri dari 12 pasang
saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Berdasarkan fungsi dan mekanisme kerjanya,
sistem saraf tepi dibagi menjadi 2, yakni sistem saraf otonom dan sistem saraf
somatik.
Sistem saraf somatik adalah sistem saraf yang mengatur kerja sadar tubuh,
sedangkan sistem saraf otonom mengatur kerja tak sadar tubuh. Saraf otonom dibagi
lagi menjadi 2, yakni divisi simpatik dan parasimpatik. Divisi simpatik adalah sistem
saraf otonom yang menstimulasi tubuh untuk bekerja lebih keras dalam keadaan
tertekan atau bahaya, sedangkan divisi parasimpatik bekerja secara kebalikannya.
B. Jaringan Otot
Otot secara umum dibagi menjadi 3, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot
jantung. Keseluruhan jenis otot-otot ini berbeda dalam struktur dan fungsinya.
1. Otot Lurik
Otot lurik memiliki struktur yang bergaris-garis, berinti banyak di bagian
samping, dan bersifat sadar. Otot lurik memiliki berbagai fungsi di antaranya adalah
a. Membungkus dan melindungi tulang
b. Sebagai sistem gerak bersama dengan tulang
Gambar 2 : Otot lurik 4
(Encyclopaedia Britannica; 2006)
Otot lurik tersusun dari serat-serat otot. Serat-serat otot ini tersusun dari
miofibril. Satuan terkecil miofibril adalah sarkoma. Pola garis-garis dalam otot lurik
diakibatkan oleh adanya sarkoma. Sarkoma sendiri terdiri dari 2 bagian utama yang
keduanya berpilin sendiri-sendiri, yakni miofilamen tipis dan miofilamen tebal.
Miofilamen tipis tersusun oleh troponin, tropomiosin, dan yang paling utama adalah
aktin, ketiganya adalah protein. Miofilamen tebal tersusun dari miosin, tempat
mengikat aktin, dan miosin ATP-ase. 1,2
Dalam otot, miofilamen tipis dan tebal saling bertindihan. Terdapat bagian yang
bernama pita A (anisotropik) yang terisi oleh aktin dan miosin dan pita I (isotropik)
yang terisi oleh aktin saja. Karena pita A lebih tebal dan gelap daripada pita I, maka
inilah yang menyebabkan otot lurik menjadi memiliki warna selang-seling dan lurik. 1,2
2. Otot Jantung
Otot jantung memiliki sifat yang hampir mirip dengan otot lurik, namun
memiliki beberapa perbedaan. Di antaranya adalah inti sel yang terletak di tengah,
jumlah mitokondria yang lebih banyak, dan miofibril lebih sedikit. Karena pentingnya
fungsi otot jantung, otot jantung bekerja di bawah kendali sistem saraf otonom,
berbeda dengan otot lurik. Namun secara umum, struktur otot jantung sama dengan
otot lurik karena memiliki miofibril dan miofilamen. Otot jantung juga sedikit
memiliki kemampuan regenerasi karena sel-selnya sudah terspesialisasi. Otot jantung
bisa diganti dengan pencangkokan. 1
Gambar 3 : Otot Jantung 5
(London’s Global University)
3. Otot Polos
Otot polos banyak terdapat di organ-organ dan diatur oleh sistem saraf otonom.
Otot polos memiliki struktur panjang, berinti satu, berserabut, dan ujung yang
runcing. Karena kerjanya diatur oleh sistem saraf otonom, otot polos bekerja dengan
lambat.
Berbeda dengan otot lurik dan jantung, otot polos tidak memiliki pola lurik.
Otot polos hanya memiliki aktin dan miosin, tidak memiliki troponin dan tropomiosin
seperti di miofilamen otot lurik. Namun, otot polos memiliki struktur lain yakni dense
body. 3 Meskipun bekerja secara tak sadar, kontraksi otot polos juga lebih kuat
dibandingkan dengan otot lurik. Otot polos sanggup membawa beban 4 hingga 6
kg/cm2 dibandingkan dengan otot lurik yang hanya sanggup membawa 3 hingga 4
kg/cm2. 6
Daftar Pustaka
1. Elma A, Arpaci O, Ozet M. Human Biology. Turki: Zambak Publishing; 2004
2. Graaff VD, Rhees RW, Palmer SL. Human Anatomy and Physiology. Ed 3. Amerika:
McGraw-Hill Companies; 2010
3. Encyclopaedia Britannica. Skeletal Muscle [Image on internet]. 2006 [cited 2013 Sep
29]. Available from: http://media.web.britannica.com/eb-media/35/2835-036-
F9A50482.jpg
4. London’s Global University. Cardiac Muscle [Image on internet]. [date unknown] [cited
2013 Sep 29]. Available from: http://www.ucl.ac.uk/~sjjgsca/MuscleCardiac.html
5. Charand KX. Nerve Cell [Image on internet]. [date unknown] [cited 2013 Sep 29].
Available from: http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/biology/nervecell.html
6. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. Ed 11. Amerika: Elsevier Inc;
2006