bulletin serat kalijaga edisi jum'at 11 maret 2016
TRANSCRIPT
Serat Jum’at Edisi 11 Maret 2016/ 2 Jumadil Akhir 1437H
Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga
KalijagaKalijagaKalijagaHarap tidak dibaca ketika Khotbah sedang berlangsung
Kalam Ilahi
Iklan?
Donasi Cetak Buletin
Hubungi:0856 4162 4840
Hubungi:0896 1892 1985
(Dapat di Kantor/Jemput)
SENIN Program Tahfidz Quran16.00 WIBGedung CSC Lantai 3UKM JQH Al-Mizan
Kajian Sirah Nabawiyah18.00 Wib - IsyaRU Masjid Sunan Kalijaga
SELASAProgram Tilawah16.00 WIBRU Masjid Sunan KalijagaUKM JQH Al-Mizan
Kajian Tafsir Al-Qur’an Kontemporer18.00 WIB - IsyaRU Masjid Sunan Kalijaga
RABUProgram Tahfidz Quran16.00 WIBRU Masjid Sunan Kalijaga
RABUKajian Pemikiran IslamMinggu Ganjil. 18.00 WIB - IsyaRU Masjid Sunan Kalijaga
Kajian TasawufMinggu Genap. 18.00 WIB - Isya
KAMISSekolah Da’i16.00 WIBRU Masjid Sunan KalijagaUKM KORDISKA
Ceramah berbahasa Arab18.00 WIB - Isya
JumatMajelis Dzikir dan Doa16.00 WIBRU Masjid Sunan KalijagaAl-Hikmah Kampus
*RU= Ruang Utama
Info Jum’at 11 Maret 2016 / 2 Jumadi Akhir 1437H
Laporan Keuangan Masjid
Cari merchandise?Lab Agama Masjid Sunan Kalijaga
menyediakan Payung, Mug, Pin, Kaos, Jam Dinding,Buku Khutbah
dan merchandise menarik lainnya.Menerima Pesanan Hub: 0853 5981 9919
KA
JIA
NIs
lam
ic S
hort
Cou
rse
PENGURUS LABORATORIUM AGAMA MASJID SUNAN KALIJAGAPembina: Prof. Dr. Akh Minhaji, Dr. H. Waryono, M.Ag. Direktur: Dr. Nurul Hak M.Hum, Pengurus: Dr. Imam Muhsin,M.Ag, Hj.Fatma Amalia,M.Si. Dr.Ustadzi Hamzah,.M.Ag.KH. Robert NasrullahPengurus Harian: Suseto Yugo Utomo, Isna Nur Syaifuddin, Hoerul Ansori, Fahmi Azis dan Diki Ahmad
MEDIAFanpage Facebook : Laboratorium Agama Masjid Sunan KalijagaWebsite : http//: agama.uin-suka.ac.idAlamat Kantor : JL. Marsda Adisucipto, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta 55281
14
Khatib :Prof.Dr.H. Yunahar Ilyas, M.A.Imam :KH.Robert Nasrullah al-HafidzMC :Isna Nur SyaifuddinQori+Muadzin : Ust. Dolizal PutraSholat Ghoib* : -
*Untuk permintaan sholat ghoib atau titipan pengumuman bisa menghubungi kantor takmir masjid UIN Sunan Kalijaga
Infak Minggu lalu : Rp. 5.410.500,-Pengeluaran Minggu ini : Rp. 3.060.500,-Saldo Infak : Rp. 39.593.950,-
KESANTUNAN, CARA NABI MENUNTUT HAK*
Rasulullah SAW adalah manusia yang mempunyai derajat akal yang disebut oleh para filosof seperti al-Farabidan Ibn Sina dengan al-'aqlal-mustafad, yakni akal yang mampu menangkap informasi dan kehendak Allah secara pasti. Oleh karena itu, apa yang dikatakan, dilakukan, dan dipikirkan oleh Rasulullah adalah di bawah kendali Allah SWT. Dalam hal ini, marilah kita “berguru” pada Sang Guru Agung Rasulullah SAW dalam kita menjalani kehidupan di dunia yang sangat indah ini.
Tahun kedua hijrah, tepatnya pada bulan Rajab terjadi sebuah peristiwa perpindahan kiblat dalam sejarah umat Islam. Kiblat salat yang sebelumnya Baitul Maqdis di Yerusalem pada tahun ini berubah atas izin Allah kembali ke Baitullah (ka'bah) di Makah. Peristiwa ini terekam dalam hadis Rasulullah,
من صلى معھ ول صالة صالھا صالة العصر ، وصلى معھ قوم ، فخرج رجل م وأنھ صلى أ ر على أھل مسجد ، وھم راكعون فقال أشھد با� لقد صلیت مع رسول هللا - صلى هللا ، فم
علیھ وسلم - قبل مكة ، فداروا كما ھم قبل البیت
“Rasulullah SAW pertama kali melaksanakan shalat dengan menghadap Ka'bah adalah shalat Asar yang dilaksanakannya secara berjamaah. Kemudian salah seorang yang selesai bermakmum kepada Nabi keluar dan pergi melewati sebuah masjid pada saat jamaahnya sedang ruku' menghadap BaitulMaqdis. Lantas orang itu berkata, "Demi Allah, baru saja saya shalat bersama Rasulullah SAW menghadap ke Baitullah di Makkah." Maka dengan segera mereka mengubah kiblat menghadap ke Baitullah”.
“Seseorang” yang disebut dalam hadis tersebut adalah Abbad bin Bisyr, sedangkan jamaah salat Asar tersebut adalah Bani Salamah. Peristiwa ini sungguh agung sehingga setiap kita tidak boleh melupakannya sedikitpun.
Apakah kita pernah memperhatikan apa di balik peristiwa itu? Apa yang bisa kita teladani dari latar belakang yang melandasi peristiwa itu? Tentu kita juga tidak boleh lupa sedikitpun atau bahkan melalaikan sekejap pun! Untuk mencari keteladanan dari Rasulullah itu, kita tidak sedang membica-
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan d imana sa ja kamu berada , palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”.
(QS. Al-Baqarah:144)
GRATISTerbuka Untuk Umum
IslamicLokalityModernity
Anglaras ilinging banyu, ngeli,hananging ora keli
Mengikuti arus zaman,namun tidak terbawa arus
3
Pengurus Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga
Jama’ah sekalian dapat mengakses teks khutbah Jumat di www.agama.uin-suka.ac.id.Kritik dan Saran dapat disampaikan ke email [email protected]
Islamicity, Lokality, ModernityIslamicity, Lokality, ModernityIslamicity, Lokality, ModernityAnglaras ilinging banyu, Anglaras ilinging banyu, ngeli,hananging ora kelingeli,hananging ora keli
Mengikuti arus zaman,Mengikuti arus zaman,namun tidak terbawa arusnamun tidak terbawa arus
PenasehatProf. Dr. MinhajiDr. H. Waryono,
M.Ag
Penanggung Jawab
Dr. Nurul Hak M. Hum
Pembina MediaDr. Ustadi Hamzah,
M.Ag.
Pemimpin RedaksiIsna Nur Syaifuddin
Redaksi Pelaksana
Haerul Anwar
Sekretaris RedaksiHoerul Anshori
BendaharaSuseto Yugo Utomo
EditorAhmad Shalahuddin
Mansur
Pengelola Website www.agama.uin-suka.ac.id
Diki Ahmad
Reporter dan Pengelola
Aktifis Masjid UIN SUKA
ALAMAT REDAKSIJL. Marsda Adisucipto
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
KalijagaKalijagaKalijaga
Susunan Redaksirakan bagaimana perpindahan kiblat itu, tetapi value yang ada di balik perpindahan kiblat itu. Sejarah perpindahan kiblat tidak terjadi begitu saja, namun dilatarbelakangi oleh sebuah perjalanan panjang sekitar 16-17 bulan.
Makkah, dalam sejarah Islam merupakan “segala-galanya”. Target perjuangan Rasulullah adalah Makah. Beliau lahir di Makah, awal berjuang di Makah, dan akhir perjuangan adalah Makah –yakni peristiwa FathMakah. Dengan kata lain Makah adalah “target” perjuangan, karena posisi Makah sangat strategis baik dari aspek teologis, politis, dan sosiologis.
Dalam konteks teologis, Makah merupakan Baitullah yang dibangun oleh manusia yang pertama kali, yakni dibangun oleh Nabiullah Ibrahim –Bapak Tauhid, ajaran para Nabi. Atas dasar hal inilah Rasulullah sangat berhak untuk “menyatu” dengan “ruh” Makah, yakni ketauhidan dan peribadatan. Oleh karena itu, ketika arah kiblat dirubah ke Baitulmaqdis di Yerusalem ada semacam “kekecewaan” Rasulullah. Namun, sebagai seorang yang agung, beliau tetap tunduk dan taat kepada Allah, sebagaimana ketaatan Ibrahim untuk menyembelih putranya Ismail.Ketundukan ini juga harus diiringi dengan cercaan dan cemoohan orang-orang Yahudi. Rasulullah tetap keukeuh dengan sikap istiqamahnya!
Makah bagi Rasulullah adalah hak teologis, politis, dan sosiologis, karena Makah adalah warisan dari Ibrahim! Maka, selama 16-17 bulan Rasulullah “merasa” haknya dikurangi. Namun, apa yang dilakukan oleh Rasulullah? Beliau tidak pernah menunjukkan sikap yang mencolok untuk dikembalikan haknya tersebut. Yang dilakukan oleh Rasulullah adalah selalu menengadahkan wajah ke langit sebagai tanda “permohonan” kepada Allah supaya menurunkan wahyu untuk mengembalikan kiblat ke Makah kembali. Sikap ini terkam dalam al-Qur'an,
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”. (Q.S. Al-Baqarah:144)
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah adalah sebuah puncak kesantunan dalam menuntut hak. Cara menengadah ke langit adalah bahasa nun verbal yang mencerminkan sebuah kesantunan. Dalam perspektif keilmuan kini, misalnya Psikologi Komunikasi, Penelope Brown dan Stephen Levinson mengungkapkan dalam karyanya Politeness: Some Universalsin Language Usage (1987) bahwa politeness (kesantunan) dalam berkomunikasi merupakan sebuah “sikap” yang tidak meninggalkan ancaman bagi pihak-pihak yang terlibat dalam relasi komunikasi itu. Oleh karena itu, Brown &Levinson mengatakan bahwa kesantunan yang positif akan memberikan “kesan” yang baik terhadap semua pihak yang terlibat.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah merupakan sebuah komunikasi nun-verbal yang menunjukkan sebuah kenyamanan bagi siapa saja. Sekarang, bagaimana kita sebagai umat Rasulullah meneladani beliau dalam menuntut hak?
Apakah dampak langsung salawat kita siang dan malam jika selalu menunjukkan ketidaksantunan dalam menuntut hak sementara Rasulullah yang kita shalawati mencontohkan sebuah kesantunan?!
Tentu jawaban dari pertanyaan itu terpulang kepada kita semua. Apakah kita akan santun atau tidak sementara kita mengaku umat Rasulullah dan menunggu syafa'atnya. Oleh karena itu, marilah mulai saat ini kita mantabkan untuk mencontoh pribadi Rasulullah yang selalu menunjukkan kesantunan dalam menuntut hak dengan meninggalkan kenyamanan bagi semuanya. Wallâhua'lam.
* Dr. Ustadi Hamsah, M.Ag.
Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Serat Jum’at
2
OPENOPENOPENOPENOPENOPENRECRUITMENT
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016
Sahabat MasjidSahabat Masjid
Ingin jadi Aktifis masjid?Turut aktif dalam berbagai event masjid?
Mari bergabung dan berproses bersama kamiSaatnya Pemuda makmurkan masjid
Persyaratan:- Mahasiswa UIN semester 2 -6 Putra - Putri).- Mengisi formulir, Foto 3x4 1lembar, FC KTM - Aktif dan progresif- Siap menerima tugas dan bertangung jawab- Loyalitas pada masjid & berdedikasi tinggi
Cara :- Mengisi formulir (bs di download di web : agama.uin.suka.ac.id atau fanpage fb Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga Yogyakarta)- Datang langsung dan menyerahkan formulir dan kelengkapan
Waktu & Tempat Pendaftaran:
4 sd 17 Maret 2016Di Kantor Takmir
Masjid Sunan Kalijaga
GRATISInformasi Lebih Lanjut
087 838 461 696