buletin ewars minggu 2 (virus zika)
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Buletin Ewars Minggu 2 (Virus Zika)
1/2
BULLETIN KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS
EARLY WARNING ALERT AND RESPONSE SYSTEM (EWARS)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBONJl. Sunan Muria No. 6 Sumber. Telp. (0231) 321464Email:ewars.kabirebon.!abar"#mail
Minggu Epidemiologi Ke-1 Tahun 2016
SETELAH EBOLA, KINI IKASETELAH EBOLA, KINI IKAME!A"ALELAME!A"ALELA
Sum#e$ % &hin '2000(Sum#e$ % &hin '2000(
KOMPAS.com - Penyakit infeksi bakteri menjadi
ancaman baru. Setelah penularan ebola di Afrika Barat
yang menyebabkan ribuan korban jiwa, dunia kini
menghadapi virus Zika yang ditularkan nyamuk dan
infeksi bakteri Meliodosis.
Tim ilmuwan dalam jurnal Nature Microbiology menyebutMeliodosis termasuk infeksi yang kebal antibiotik. Karena
itu diharapkan infeksi ini mendapat prioritas tinggi oleh
organisasi kesehatan dan para pembuat kebijakan.
Infeksi ini umumnya ditemukan di tanah di Asia Tenggara
dan Australia bagian utara, tetapi juga bisa menyebar ke
area non-endemik melalui hewan yang terinfeksi.
Sementara itu, ilmuwan dari Universitas Oxford
mengingatkan bahwa virus Zika, yang dibawa oleh
nyamuk dan menyebabkan wabah di Brasil, berpotensimenyebar dengan cepat ke area baru.
Zika pertama kali dideteksi di Afrika pada tahun 1940-an
dan tidak dikenal di benua Amerika. Tetapi pejabat
kesehatan di negara-negara Amerika Latin seperti Brasil,
Panama, Venezuela, Meksiko, El Savador, Suriname,
Colombia, dan masih banyak lagi, menyebut telah
menemukan virus ini.
Zika dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, yang juga
menularkan demam dengue, demam kuning, dan
chikunguya.
Ribuan orang telah terinfeksi virus tersebut di Brasil.
Meski virus ini tidak menyebabkan kematian, tapi bisa
menyebabkan bayi lahir cacat dengan kondisi
microcephaly, kondisi serius yang membuat
perkembangan fisik dan mental bayi terhambat.
Ilmuwan internasional diharapkan meneliti virus ini,
bagaimana penyebarannya, dan kemungkinanmengembangkan obat atau vaksinnya.
"Kita harus belajar dengan apa yang terjadi
dengan ebola," kata Trudie Lang, profesor Global Health
Research dari Oxford.
KOMPAS.com - Sebuah virus yang bersumber dari gigitan nyamuk
diperkirakan telah menyebabkan cacat lahir yang serius pada ribuan
bayi di Brasil.
Awalnya, Zika telah ditandai sebagai penyakit yang umumnya tidak
berbahaya. Zika ditandai dengan gejala seperti ruam, demam, rasa
sakit pada sendi, dan mata merah. Bahkan, sekitar satu dari empatorang yang terinfeksi virus ini bisa jadi tak menyadarinya.
Sayangnya, Zika menjadi pembicaraan luas di Brasil sejak
pertengahan 2015 setelah sekitar 500.000 penduduk tertular virus
ini. Lalu berkembang menjadi 1,5 juta penduduk yang tertular.
Pejabat kesehatan pun melihat, penyebaran Zika bertepatan dengan
peningkatan tajam jumlah bayi yang menderitamicrocephaly, yaitu
suatu kondisi di mana otak janin tidak tumbuh ke ukuran penuh dan
menyebabkan bayi lahir dengan kepala abnormal berukuran kecil.
Berdasarkan laporanThe Wall Street Journal, antara 2010 dan
2014, Brasil memiliki rata-rata 156 bayi yang lahir
denganmicrocephalysetiap tahun. Tapi pada tahun 2015, lebih dari
3.000 bayi lahir dengan kondisi tersebut. Sejauh ini, pihak
berwenang sedang menyelidiki kondisi bayi-bayi tersebut, serta
kematian yang diduga terkait dengan microcephaly dan jejak virus
Zika.
Yang perlu menjadi perhatian, jika Zika mengikuti pola migrasi yang
sama seperti virus yang dibawa nyamuk lain seperti demam
berdarah dan chikungunya, para ahli di Texas mengatakan, Florida
dan Hawaii berisiko terkena wabah ke depannya.
Jadi, selain memastikan kesehatan wilayah sebelum Anda
berencana untuk pergi traveling, ada 3 hal tentang Zika yang perlu
Anda ketahui:
1. Hubungan antara virus Zika dan microcephaly dicurigai,
tetapi belum dikonirmasi.
Konsekuensi seumur hidup dari penderitamicrocephaly dapat
mencakup keterbelakangan mental, keterlambatan perkembangan,
dan kejang, meskipun beberapa anak dengan kondisi tersebut
berkesempatan untuk tumbuh dan memiliki kecerdasan normal.
Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak hal lain yang bisa
menyebabkanmicrocephaly, seperti gangguan genetik tertentu,
paparan bahan kimia beracun, dan bahkan kelahiran traumatis.
Pejabat kesehatan Brazil mengatakan, ada hubungan antara Zika
danmicrocephaly, namun para ahli dari WHO dan lainnya yang
berbicara kepadaThe Huffington Post belum mengonfirmasi.
Dr. Anna Durbin, seorang vaccinologist dan ahli dalam demam
berdarah dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health,
memuji Brasil untuk penyelidikan kuat mereka ke masalah ini, tetapi
bila mengikuti perspektif WHO, masih terlalu dini untuk mengatakan
bahwa virus Zika menyebabkan cacat lahir.
"Pendekatan yang tepat adalah dengan mengatakan Brasil telah
memiliki peningkatan besar dalam microcephaly, namun belum
diketahui penyebab pastinya dan kami khawatir tentang fakta bahwa
Brasil juga sedang dilanda wabah Zika," kata Durbin. "Tapi untuk
mengatakan ada kaitan antara keduanya belum dikonfirmasi."
Saat ini, beberapa dokter Brasil menasihati wanita untuk
menghindari kehamilan. Para pejabat juga sedang mencari tahu apa
yang terjadi, dan wanita di Brasil yang saat ini sedang hamil
mengatakan mereka merasa sangat stres.
!. Zika virus disebarkan ole" n#amuk.
Buletin mingguan EWARS SeksiPengawasanPenyakitBidang P2P Tahun 2016
http://health.kompas.com/tag/Ebola?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprdhttp://health.kompas.com/tag/Ebola?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprdhttp://health.kompas.com/tag/Ebola?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprdhttp://health.kompas.com/tag/Ebola?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprdhttp://health.kompas.com/tag/Ebola?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprdhttp://health.kompas.com/tag/Ebola?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd
-
8/19/2019 Buletin Ewars Minggu 2 (Virus Zika)
2/2
BULLETIN KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS
EARLY WARNING ALERT AND RESPONSE SYSTEM (EWARS)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBONJl. Sunan Muria No. 6 Sumber. Telp. (0231) 321464Email:ewars.kabirebon.!abar"#mail
Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947 dan telah menjadi
wabah di berbagai negara di Afrika, Asia Tenggara, dan KepulauanPasifik. Selama tahun lalu, penyakit ini juga telah menyebar di
beberapa bagian Amerika Tengah dan Selatan.
Nyamuk Aedes aegypti adalah pembawa yang paling umum dari
penyakit ini dan Aedes albopictus adalah nyamuk lain yang juga
berpotensi. Mereka berasal dari Afrika dan Asia. Aedes albopictus,
yang juga dikenal sebagai nyamuk macan Asia dengan ciri garis-
garis putih, dianggap spesies nyamuk yang paling agresif.
Kedua spesies biasanya menggigit pada siang hari dan pada sore
hari, sehingga kelambu untuk tidur malam dianggap tidak begitu
berguna untuk mecegah Zika.
Setiap spesies juga dapat menginfeksi orang dengan demam
berdarah, chikungunya, dan demam kuning. Penggunaan AC dan
jaring-jaring pada jendela telah berhasil mencegah penyakit ini
menjadi wabah di Amerika.
$. Pencega"an adala" #ang terpenting.
Tidak ada, tepatnya belum ada vaksin untuk virus Zika, begitu juga
dengan obat untuk menyembuhkannya. Mengonsumsi banyak
cairan dianggap mampu meredakan gejala yang ditimbulkan seperti
demam, sakit dan nyeri. Karena itu, pencegahan adalah yang
terpenting.
Jika Anda pergi ke negara di mana virus Zika adalah endemik,
ambillah langkah-langkah serius dalam pencegahan nyamuk.
Gunakan krim anti nyamuk, kenakan baju dan celana panjang, serta
tidurlah menggunakan kelambu di malam hari meskipun nyamuk
yang menularkan Zika kebanyakan terbang di siang hari.
Pada bulan Desember lalu, Centers for Disease Control and
Prevention telah mengeluarkantravel warning bila pergi ke Meksiko,
Karibia, dan bagian lain dari Amerika Tengah dan Selatan.
Bila setelah Anda kembali dari suatu Negara dan Anda mulai
merasa sakit apapun yang berkaitan dengan gejala Zika, pastikanuntuk memberitahu dokter dan perawat tentang tujuan perjalanan
Anda yang telah lalu. Gejala Zika memang mirip dengan banyak
penyakit lain seperti pilek atau penyakit nyamuk lain, sehingga Anda
perlu waspada.
Lebih luas lagi, cara yang paling efektif untuk mencegah virus ialah
menjaga perkembangan nyamuk dengan menghindari adanya
genangan air pada properti Anda, pengaturan perangkap nyamuk,
dan mungkin melakukan semprot nyamuk secara masal.
"Jika kita bisa mengendalikan vektor, itu kecil kemungkinan bahwa
kita akan memiliki infeksi,” kata Dr Andi Shane, pediatric infectious
diseases expert di Emory University
E)A!S MIN**+ KE-1E)A!S MIN**+ KE-1 TAH+N 2016TAH+N 2016
Kelengkapan dan ketepatan laporan (EarlyWarning, Allert, and Response System (EWARS),
morbiditas, dan sinyal KLB minggu ke-1 adala
sebagai berikut !A K elengapan dan e.epa.an lapo$an"inggu ke-1 ini kelengkapan dan ketepatan
laporan anya men#apai 1$$%&B Mo$#idi.a/ penai. po.en/ial KLB
"orbiditas penyakit potensial KLB pada "ingguke-1, dapat diliat pada 'abel 1&Ta#el 1 Mo$#idi.a/ penai. po.en/ial KLB diama.i pada
minggu e-1
o& enyakit Kasusrop& "or
biditas(%)
1 *iare Akut ++ &1+
.L. (enyakit Serupa.n/uen0a)
12 $,23
2 nemonia 132 $,21+
3 Suspek *emam 'i4oid 51 $,151
*iare Berdara6 *isentri + $,12
Suspek 7ampak 1 $,$22
8 Suspek *engue 1$ $,$
'otal Kasus Baru 33&52$ 1$$
'abel 1 menun9ukkan ba:a *iare akutmerupakan penyakit dengan morbiditas tertinggi(,1+%) dari 33&52$ total kasus baru keuskesmas&& Sinal KLB
Sinyal KLB yang mun#ul pada "inggu ke-1,dapat diliat pada 'abel &Ta#el 2 Sinal KLB di Ka#upa.en &i$e#on pada Minggu
e-1 .ahun 2016
o& uskesmasenyakitdengan
Sinyal KLBilai
Am
bang
7riteria Bandingka
nBatas Kasus
1 'ERSAASuspek7ampak
1 1 1 1
'AL;Suspek7ampak
1 1 1 1
2 WAR;R