buku siswa fikih xii

Upload: wahab-hasbulloh

Post on 01-Jun-2018

303 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    1/150

    1

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    2/150

    2

    KATA PENGANTAR

    Segala puji hanya milik Allah SWT Dzat Yang Maha Penyayang tak

    pandang sayang Dzat Yang Maha Pengasih tak pilih kasih. Shalawat dan salam

    selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

    Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan

    penyusunan buku ajar Fikih kelas XII Madrasah Aliyah kurikulum 2013.

    Buku ajar ini disusun agar siswa-siswi dapat memperluas ilmu-ilmu yang

    berkaitan dengan hukum Islam khususnya tentang tata cara ibadah dan tata cara

    berinteraksi dengan masyarakat sebagai bentuk refleksi ketaatan kita sebagai

    hamba Allah. Buku ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber

    informasi dan referensi yang memadai.

    Semoga buku ajar ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

    menjadi sumbangan pengetahuan tersendiri kepada para siswa sehingga mereka

    akan selalu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Islam secara

    menyeluruh. Kami menyadari bahwa buku ajar ini masih banyak kekurangan dan

    jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan sebagai

    salah satu bentuk untuk penyempurnaan bahan ajar yang telah ada ini.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    3/150

    3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ...........................................................

    Daftar Isi ....................................................................

    Bab I SIYASYAH SYARIYAHA. Kompetensi Dasar ......................................

    B. Peta konsep ..................................

    C. Mengamati ....................................

    D. Menanya ......................................................

    E. Materi Pembelajaran........................................

    F. khilwfah ......................................................

    G. Khalifah ...............

    H.

    Majlis syuro.. I. Kegiatan diskusi..

    J. Pendalaman karakter..

    K. Uji kompetensi..

    Bab IIJIHADDALAM ISLAMA. Kompetensi Dasar ......................................

    B. Peta konsep ..................................

    C. Mengamati ....................................

    D. Menanya ......................................................

    E.

    Materi Pembelajaran........................................F. Jihwd......................................................

    G. Perlakuan Islam Terhadap ahl al Dzimah .

    H. Kegiatan diskusi..

    I. Menalar..

    J. Uji kompetensi..

    Bab III KAIDAH USHULIYAHA. Kompetensi Dasar ......................................

    B. Peta konsep ..................................

    C.

    Mengamati ....................................D. Menanya ......................................................

    E. Materi Pembelajaran........................................

    F. Al-amr......................................................

    G. Al-Nahi ...............

    H. Kaidah wmdan khas..

    I. Kaidah mujmal dan mubayyan

    J. Kaidah murwdifdan mustarak

    K. Kaidah mutlak muqayyad

    L.

    Kaidahzwhirdan takwil

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    4/150

    4

    M. Kaidah mantuq dan mafhum

    N. Nasakh mansukh

    O. Kegiatan diskusi..

    P. Tugas individual

    Q.

    Pendalaman karakter..

    R. Uji kompetensi..

    Bab IV ijtihwdA. Kompetensi Dasar ......................................B. Peta konsep ..................................

    C. Mengamati ....................................

    D. Menanya ......................................................

    E. Materi Pembelajaran........................................

    F. ijtihwd

    G.ta

    wruial-adillah ...............

    H. tarjrh..

    I. talfrq

    J. Kegiatan diskusi..

    K. Pendalaman karakter..

    L. Uji kompetensi..

    Bab VMAZHABDALAM FIKIHA. Kompetensi Dasar ......................................

    B. Peta konsep ..................................

    C. Mengamati ....................................

    D.

    Menanya ......................................................E. Materi Pembelajaran........................................

    F. makhab ......................................................

    G. Se jarah tokoh makhab..............

    H. Mengidentifikasi karakteristik makhab

    I. Contoh perbedaan antar makhab

    J. Hikmah perbedaan makhab

    K. Kegiatan diskusi..

    L. Pendalaman karakter..

    M.

    Uji kompetensi..

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    5/150

    5

    KELAS XII SEMESTER GANJIL

    KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

    1. Menghayati dan

    mengamalkan ajaran

    agama yang dianutnya

    1.1 Menghayati konsep khilwfahdalam Islam1.2 Menyadari pentingnya ketentuan ryh al-

    jihwddalam syariat Islam1.3 Menerima kebenaran hukum Islam yangdihasilkan melalui penerapan kaidah ushul

    fikih

    2. Menghayati dan

    mengamalkan perilaku

    jujur, disiplin, tanggung

    jawab, peduli (gotong

    royong, kerjasama,

    toleran, damai) santun,

    responsif dan pro-aktif

    dan menunjukkan sikapsebagai bagian dari

    solusi atas berbagai

    permasalahan dalam

    berinteraksi secara

    efektif, sosial dan alam

    serta dalam

    menempatkan diri

    sebagai cerminan

    bangsa dalam pergaulan

    dunia

    2.1 Memiliki perilaku jujur, disiplin dantanggung jawab sebagai implementasi darimateri khilafah

    2.2 Memiliki sikap berani mempertahankankebenaran

    2.3 Merefleksikan sikap santun dan tanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari

    3.

    Memahami,menerapkan,

    menganalisis dan

    mengevaluasi

    pengetahuan faktual,

    konseptual, prosedural,

    dan metakognitif

    berdasarkan rasa ingin

    tahunya tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan

    humaniora denganwawasan kemanusiaan,

    kebangsaan,

    kenegaraan, dan

    peradaban terkait

    penyebab fenomena dan

    kejadian, serta

    menerapkan

    pengetahuan prosedural

    pada bidang kajian

    yang spesifik sesuai

    dengan bakat dan

    3.1

    Menelaah ketentuan Islam tentangpemerintahan (khilwfah)

    3.2

    Memahami konsep jihad dalam Islam

    3.3 Memahami kaidah amrdan nahi

    3.4

    Memahami lafal wmdan khas

    3.5 Memahami takhsrsdan mukhasis

    3.6 Menelaah mujmaldan mubayyan

    3.7 Memahami murwdifdan musytarak

    3.8 Memahami lafal mutlaqdan muqayyad

    3.9

    Menganalisiszwhirdan tawrl

    3.10Menelaah manhyqdan mafhym

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    6/150

    6

    KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

    minatnya untuk

    memecahkan masalah

    4. Mengolah, menalar,

    menyaji, dan menciptadalam ranah konkret

    dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan

    dari yang dipelajarinya

    di sekolah secara

    mandiri, serta bertindak

    secara efektif dan

    kreatif, dan mampu

    menggunakan metode

    sesuai kaidah keilmuan

    4.1. Menyajikan contoh penerapan dasar-

    dasar khilwfah4.2.

    Menunjukkan contoh jihad yang benar

    4.3. Mendemontrasikan kaidah amrdan nahi

    dalam kehidupan

    4.4. Mendemontrasikan kaidah wmdan

    khasdalam kehidupan

    4.5. Menyajikan contoh penetapan hukum

    dari takhsrsdan mukhasis

    4.6. Menyajikan contoh penetapan hukum

    dari mujmaldan mubayyan

    4.7. Menyajikan contoh penetapan hukum

    dari murwdifdan musytarak4.8.

    Memberikan contoh penetapan hukum

    dari mutlaqdan muqayyad

    4.9.

    Memberikan contoh penetapan hukum

    darizwhirdan tawrl

    4.10.

    Memberikan contoh penetapan hukum

    dari manhyqdan mafhym

    .KELAS XII SEMESTER GENAP

    KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaranagama yang dianutnya

    1.1. Meyakini kebenaran tahapan hukumdalam penentuan hukum

    1.2. Meyakini potensi ijtihad merupakananugerah Allah

    1.3. Meyakini potensi ijtihad yang dimilikisetiap orang

    1.4. Menghayati adanya perbedaan sebagai

    sunnatullwh

    2. Menghayati dan mengamalkan

    perilaku jujur, disiplin, tanggung

    jawab, peduli (gotong royong,

    kerjasama, toleran, damai) santun,

    responsif dan pro-aktif dan

    menunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi atas berbagai

    permasalahan dalam berinteraksi

    secara efektif, sosial dan alam serta

    dalam menempatkan diri sebagai

    cerminan bangsa dalam pergaulan

    dunia.

    2.1 Menunjukkan sikap selektif dan

    toleransi sebagai implikasi dari

    materi nasakh mansukh

    2.2 Menunjukkan sikap selektif dan

    toleransi sebagai implikasi dari

    materi ta wrui al-adillah2.3 Membiasakan rasa cinta ilmu

    dalam mempelajari hasil ijtihad

    dan tata caranya

    2.4 Memiliki sikap patuh terhadap

    hasil ijtihad yang benar

    2.5 Membiasakan sikap menghormati

    pendapat sebagai implikasi dari

    materi perbedaan makhab

    3. Memahami, menerapkan,

    menganalisis dan mengevaluasi

    pengetahuan faktual, konseptual,

    3.1 Memahami nwsikh mansykh

    3.2 Menganalisis tawrui al-adillah

    3.3 Memahami ketentuan tarjrh

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    7/150

    7

    KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

    prosedural, dan metakognitif

    berdasarkan rasa ingin tahunya

    tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,

    kenegaraan, dan peradaban terkait

    penyebab fenomena dan kejadian,

    serta menerapkan pengetahuan

    prosedural pada bidang kajian yang

    spesifik sesuai dengan bakat dan

    minatnya untuk memecahkan

    masalah

    3.4 Menganalisis ketentuan ijtihwd

    3.5 Memahami ittibadan hukum

    ittiba

    3.6 Menelaah ketentuan taqlrd3.7 Memahami ketentuan talfrq

    3.8 Menelaah makhabfikih

    4. Mengolah, menalar, menyaji, dan

    mencipta dalam ranah konkret dan

    ranah abstrak terkait denganpengembangan dari yang

    dipelajarinya di sekolah secara

    mandiri, serta bertindak secara

    efektif dan kreatif, dan mampu

    menggunakan metode sesuai kaidah

    keilmuan

    4.1 Menyajikan contoh proses nwsikh

    danmansykh

    4.2 Menyajikan contoh taaruddalamsumber hukum

    4.3 Mempresentasikan contoh talfrq

    dan tarjrh

    4.4 Menyajikan contoh ittibadan

    taqlrd

    4.5 Memaparkan contoh perbedaan

    makhab

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    8/150

    8

    BAB I

    SIYASAH SYARIYAH

    Tadarus:

    Qs.An-Nisa ayat 58-63

    KOMPETENSI INTI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

    (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif

    dan menunjukkan sikap sebagai bagian d ari solusi atas berbagai permasalahan

    dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

    dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    3.Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

    kenegaraan, dan peradaban terkait pe nyebab fenomena dan kejadian, serta

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    9/150

    9

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

    dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

    4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

    mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

    TUJUAN PEMBELAJARAN:

    a.

    Melalui diskusi siswa dapat merumuskan arti khilwfahdengan tepatb.

    Melalui penggalian informasi siswa dapat menjelaskan tujuan khilwfah

    c. Dengan tanya jawab siswa dapat memberi contoh penerapan 5 dasar khilwfah

    dalam menjalankan pemerintahan.

    d.Setelah pembelajaran siswa dapat menjelaskan hikmah khilwfahsesuai dengan

    konsep Islam dengan percaya diri

    e. Secara berpasangan dan kerja sama siswa dapat menjelaskan 5 dasar khilwfah

    yang diterapkan dalam kehidupan di Indonesia.

    PETA KONSEP

    KOMPETENSI DASAR:

    1.1Menghayati konsep khilwfahdalam Islam2.1 Memiliki perilaku jujur, disiplin, dan tanggungjawab sebagai

    implementasi dari materi khilwfah

    3.1 Menelaah ketentuan Islam tentang pemerintahan (khilwfah)4.1 Menyajikan contoh cara pengangkatan khilwfah

    KHILAFAH

    PENGERTIAN

    DASAR

    TUJUAN

    HIKMAH

    Dasar

    persamaan

    dera at

    Dasar

    tauhid

    Dasar

    persatuan

    ilmiah

    Dasar

    musyawarah

    dankedaulatan

    Dasar

    keadilan dan

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    10/150

    10

    A.

    MENGAMATIGambar 1 Gambar 2 Gambar 3

    alriyadl.com gulfnews.com voaindonesia.com

    Gambar 4

    Amatilah gambar di atas dengan seksama!

    B. MENANYA

    Setelah anda melakukan pengamatan, jawablah pertanyaan di bawah ini!

    1. Pada gambar 1 sampai 3 menunjukkan tentang siayasah syariyah

    yaitu.

    2. Kegiatan apa yang berlangsung pada gambar 4 di atas?

    3. Mengapa kegiatan pada gambar dilakukan?

    4. Bagaimana penerapan khilwfahdi negara-negara Islam?

    C.

    MATERI PEMBELAJARAN

    Khilwfah adalah bentuk pemerintahan Islam yang telah dicontohkan pada

    masa Nabi Muhamad SAW dan dilanjutkan oleh para khulafaurrasidin.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    11/150

    11

    Penerapan khilwfah pada zaman tersebut membawa kejayaan Islam dan

    penyebarluasan Islam.

    Dalam bab ini akan diuraikan tentang khilwfah, sejarah timbulnya khilwfah,

    dasar khilwfah, tujuan khilwfahdan cara pemilihan khalifah. Ketika pemerintahan

    sudah terbentuk maka diperlukan lembaga yang berperan untuk menjalankanpemerintahan, yaitu Majlis syuro dan ahlul Halli wal Aqdi.

    1.Siyasah Syariyah

    a.Siyasah syariyah

    Secara syara (ketentuan Allah dan Rasul-Nya). Pembahasan

    siyasah syariyah menyangkut permasalahan kekuasaan, fungsi dan tugas

    penguasa dalam pemerintahan Islam, serta hubungannya dengan

    pemerintahan rakyat.

    Menurut Abdul Wahab khalaf seorang ahli fikih mengemukakanpendapatnya: wewenang penguasa dalam mengatur kepentingan umum

    dalam Negara Islam sehingga terjamin kemaslahatan. Dalam siyasah

    syariyah, pihak penguasa berhak untuk mengatur segala persoalan Negara

    Islam sejalan dengan prinsip pokok yang ada dalam agama. Sedangkan

    menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah bahwa wewenang ditangan penguasa,

    asalkan tidak bertentangan dengan prinsip umum syariat Islam. Dengan

    demikian siyasah syariyah mengandung 4 unsur: (1) kebijakan, hukum

    atau aturan (2) dibuat oleh penguasa (3) diwujudkan untuk kemaslahatan

    bersama dan (4) tidak bertentangan dengan prinsip umum syariat Islam.

    Diantara unsur siyasah syariyah itu ada penguasa yang menjalankan roda

    pemerintahan. Dalam bahasan siyasah syariyah dikenal tiga lembaga

    kekuasaan:

    1) as-Sultan at-tasyriiyyah (pembuat Undang-undang),

    2)

    as-sultah at-tanfidziyah yang bertugas menjalankan pemerintahan

    ekskutif dan

    3)

    as-sultah alqadaiyah (kekuasaan kehakiman/yudikatif).

    Tiga lembaga dalam siyasah syariyah ini, di Indonesia disebut trias politika.

    Yaitu lembaga kekuasaan ekskutif yakni presiden, lembaga kekuasaan

    legislative yaitu MPR/DPR, dan lembaga yudikatif yakni MA.

    b.

    PengertianKhilwfahKhilwfah menurut bahasa ialah Pengganti, Duta, atau wakil,

    kepemimpinan, dan pemerintahan. Sedangkan menurut istilah, khilwfahalah

    penggantian kepemimpinan terhadap diri Rasulullah SAW, dalam menjaga

    dan memelihara agama serta mengatur urusan dunia.

    Menurut istilah khilwfah berarti struktur pemerintah yang

    pelaksanaannya diatur berdasarkan syariat Islam khilwfahjuga dapat disebut

    dengan Imamah 'Uzma atau Imarah 'Uzma. Pemegang kekuasaan khilwfah

    disebut Khalifah, pemegang kekuasaan Imamah disebut Imam, dan

    pemegang kekuasaanImarah disebut Amir.

    Dengan demikian khilwfah adalah suatu lembaga kekuasaan yang

    menjalankan tugas-tugas Rasulullah SAW dalam memelihara, mengurus,

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    12/150

    12

    mengembangkan, dan menjaga agama serta mengatur urusan duniawi umat

    Islam. Allah berfirman dalam QS. An Nur: 55

    55. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di

    antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-

    sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana

    Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa

    Adapun khalifah berarti pengganti Nabi Muhammad SAW sebagai

    kepala negara dan pimpinan agama. Jadi ia menggantikan Nabi sebagai

    kepala pemerintahan dan pimpinan agama tetapi tidak menggantikan

    Muhammad SAW sebagai nabi karena posisi kenabian tidak dapat digantioleh siapapun.

    c. Sejarah Tumbuh dan Berkembangnya Khilwfah

    Sejarah timbulnya istilah khilafah dan institusi khilwfahbermula sejak

    terpilihnya Abu Bakar as-Shidiq (573-634) sebagai pemimpin umat Islam

    menggantikan Nabi SAW sehari setelah Nabi SAW wafat. Kemudian

    berturut-turut terpilih Umar bin khatab(581-644), Usman bin Affan (576-

    656) dan Ali bin Abi Thalib (603-661). Keempat khalifah tersebut disebut

    al-khulafaur rasyidin yaitu khalifah-khalifah yang terpercaya dan mendapatpetunjuk.

    Pengangkatan 4 kekhalifahan tersebut, menjadi dasar terbentuknya

    model pemerintahan khilafah dalam sejarah Islam, yakni:

    1)Dinasti Umayyah di Damascus (41-133H/661-750 M):14 khalifah

    2)

    Dinasti Abbasiyah di Baqdad (132-656H/750-1258M): 37 khalifah

    3)Dinasti Umayyah di Spanyol (139-423H/756-1031 M):18 khilafah

    4)Dinasti Fatimiyah di Mesir(297-567H/909-1171M):14 khilafah

    5)

    Dinasti Turki Usmani(kerajaan Ottoman) di Istanbul(1300-1922):39

    khilafah

    6)

    Kerajaan Safawi di Persia(1501-1786M):18 syah/raja

    7)

    Kerajaan Mogul di India (1526-1858M):15 raja dan8)

    Dinasti-dinasti kecil lainnya di Timur dan Barat.

    Dinasti-dinasti di atas memakai gelar khilwfah dan syah, tetapi

    berbeda pelaksanannya dengan khulafa ar rasyidin. Jika khulafa ar-

    rasyidin dipilih secara musyawarah, maka dinasti-dinasti tersebut

    menerapkan tradisi pengangkatan raja secara turun temurun. Model

    pemerintahan khilwfah berakhir di Turki sejak Mustafa Kemal Ataturk

    (1881-1938) beliau menghapuskannya pada tanggal 3 maret 1924. Umat

    Islam pernah berusaha menghidupkan kembali khilwfah melalui

    muktamar khilwfah di Cairo (1926) dan Kongres khilwfah di Mekkah

    (1928). Di India pun pernah timbul gerakan khilwfah. Oganisasi-

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    13/150

    13

    organisasi Islam di Indonesia pun pernah membentuk komite khilwfah

    (1926) yang berpusat di Surabaya untuk tujuan yang sama.

    d.Tujuan khilwfah

    Khilwfah secara umum mempunyai tujuan untuk memelihara agama Islamdan mengatur terselenggaranya urusan umat manusia agar tercapai

    kesejahteraan dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran Allah SWT. Namun

    demikian, di antara tujuan khilwfahsecara spesifik adalah:

    1) Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah wafatnya Rasulullah

    SAW.

    2) Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin yang dilengkapi aparat-

    aparat pemerintahan.

    3) Untuk menjaga stabilitas negara dan kehormatan agama.

    4) Untuk membentuk suatu masyarakat yang hidupnya makmur,

    sejahtera dan berkeadilan, serta mendapat ampunan dari Allah SWT.

    e. Dasar-dasar Khilwfah

    Dasar menegakkan kalimat Tauhid; khilwfah yang dibentuk olehRasulullah SAW, memiliki prinsip penegakan kalimat Allah SWT,

    serta memudahkan penyebaran Islam kepada seluruh umat manusia.

    Dalam dasar negara kita terdapat sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Q.S. Al-Baqarah(2): 163

    163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada

    Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

    Dasar ukhuwah Islamiyah atau prinsip persaudaraan dan persatuan.

    khilwfahdimaksudkan menggalang persatuan dan persaudaraan dalam

    Islam.Q.S. All 'Imran(3): 103.

    103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

    Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat

    Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-

    musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu

    karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    14/150

    14

    Dasar adanya persamaan derajat sesama umat Islam sebagai landasandibentuknya khilwfah. Prinsip ini sesuai dengan ajaran Islam yang

    menegaskan bahwa setiap umat manusia mempunyai derajat sama,

    yang membedakannya hanyalah ketakwaan semata. Q.S. Al-

    Hujurat(49): 13

    13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

    seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

    berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

    mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu

    disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

    Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

    Dasar musyawarah untuk mufakat atau kedaulatan rakyat. Q.S.Asy-Syura(42): 38

    38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan

    Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan)

    dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan

    sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

    Dasar keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh umat, khususnya

    umat manusia yang berada di bawah naungan khilwfah yang

    bersangkutan. Atas dasar prinsip ini, khilwfah harus menegakkanpersamaan hak bagi segenap warganya. Q.S. An-Nahl(16): 90

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    15/150

    15

    90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan

    berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah

    melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia

    memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil

    pelajaran.

    f. Hikmah KhilwfahAdanya upaya pengendalian dan pemenuhan aspirasi rakyat yang

    beragama dapat dipadukan dan diakomodasikan sehingga meskipun pada

    dasarnya manusia itu mempunyai karakter yang berbeda, akan tetapi atas

    nama negara mereka dapat dipersatukan untuk mewujudkan persatuan

    dan kesatuan dengan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.

    2. Khalifah

    a. Pengertian Khalifah

    Khalifah ialah orang-orang yang melanjutkan tugas-tugas NabiMuhammad SAW., sebagai Kepala Negara dan pemimpin umat Islam,

    setelah beliau wafat. Namun tidak berarti menggantikan kedudukan nabi,

    sebab setelah Nabi Muhammad SAW, tidak ada lagi nabi yang diutus

    oleh Allah SWT.

    Dalam pandangan politik Sunni, Khalifah yang menggantikan

    posisi nabi Muhammad SAW, sebagai kepala negara dan kepala

    pemerintahan dengan gelar Khulafa al Rasyidun (pemimpin-pemimpin

    yang bijaksana) adalah; Abu Bakar Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin

    Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

    Jabatan khalifah berikutnya dipangku oleh para pemuka dari Bani

    Umayyah seperti khalifah Mu'awiyah bin Abi Sofyan, Umar bin Abdul

    Aziz dan lain-lain. Pada masa Abbasiyah diantaranya dipegang oleh

    Harun Al Rasyid dan lain-lain. Adapun pimpinan negara sesudahnya

    tidak dinamakan dengan khalifah tetapi bisa juga disebut Amir, Sultan

    atau dengan nama yang secara umum berarti kepala negara.

    b.Syarat-syarat KhalifahUntuk menjadi khalifah, seseorang harus memenuhi syarat-syarat

    sebagai berikut:

    1)

    Beragama Islam.

    2)Memiliki ilmu pengetahuan yang cukup luas.

    3)

    Mampu melakukan pengawasan terhadap aparatur pemerintahandalam pelaksanaan hukum, peraturan dan perundang-undangan yang

    berlaku.

    4)Adil dalam arti luas, yang mampu melaksanakan seluruh kewajiban

    dan menjauhi seluruh larangan serta dapat memelihara kehormatan

    dirinya.

    5)

    Anggota badan dan panca inderanya tidak cacat.

    6)Dipilih olehAhlul Halli wal AqdiDi dalam al-Qurandijelaskan dalam Q.s. al-Baqarah (2)ayat 247

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    16/150

    16

    247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah

    mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana

    Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan

    pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang

    cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah

    memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang

    perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang

    dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha

    mengetahui.

    c. Cara Pengangkatan KhalifahBerdasarkan sejarah, pengangkatan khalifah itu dilakukan sebagai

    berikut:

    1) Dipilih langsung oleh umat Islam, seperti pada saat pemilihan khalifah

    pertama, yakni khalifah Abu Bakar Shidiq di balai sidang BaniSa'idah.

    2) Diusulkan oleh khalifah yang sedang menjabat, misalnya

    pengangkatan khalifah kedua, yakni khalifah Umar bin Khatab yang

    diusulkan oleh Abu Bakar Shidiq.

    3) Dipilih melalui perwakilan (Ahlul Halli Wai 'aqdi), misalnya

    pemilihan khalifah Usman bin Affan.

    4) Dipilih oleh perwakilan sebagian besar umat Islam, misalnya Ali bin

    Abi Thalib.

    Keempat sifat pemilihan dan pengangkatan khalifah itu,

    menunjukkan bahwa Islam mengutamakan aspirasi dan kehendak rakyat.

    Di Indonesia sifat pengangkatan pemimpin dilakukan dalam 2bentuk yaitu:

    1) Pemilihan tidak langsung; yakni pemilihan melalui perwakilan Ahlul

    Halli Wal'aqdi (DPR/MPR) yang berhak menentukan dan

    memutuskan segala hal yang menyangkut kehidupan umat Islam.

    2) Pemilihan secara langsung; yakni suatu pemilihan yang dilakukan

    langsung oleh segenap rakyatnya. Setiap warga negara dan warga

    masyarakat berhak memilih langsung dan memberikan dukungannya

    sesuai dengan kehendak hati nuraninya.

    d.Baiat

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    17/150

    17

    Bai'at artinya sumpah setia yang dilakukan oleh seseorang untuk

    menyatakan kepercayaannya. Bai'at dilakukan oleh kaum muslimin di

    dalam suatu majlis. Setelah terpilih menjadi khalifah, bai'at harus

    dijalankan. Artinya, khalifah harus diambil sumpahnya dengan menyebut

    nama Allah dan rasul-Nya sebagai saksi. Selanjutnya, khalifah terpilihharus menyampaikan pidato perdananya seperti yang dilakukan khalifah

    Abu Bakar Shidiq setelah beliau dibai'at. Di dalam pidatonya Abu Bakar

    mengatakan:

    "Wahai saudara-saudara, saya telah diangkat untuk

    mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah yang terbaik di

    antara kamu. Jika aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku,

    tetapi jika aku berbuat salah hendaklah saudara-saudara betulkan.

    Orang yang saudara-saudara pandang kuat, aku pandang lemah,

    sehingga aku dapat mengambil hak daripadanya, sedangkan orang

    yang saudara-saudara anggap lemah, aku pandang kuat, sehingga aku

    dapat memberikan hak kepadanya. Hendaklah saudara-saudara taatkepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bila aku

    tidak menaati Allah dan Rasul-Nya saudara-saudara tidak perlu taat

    kepadaku".

    Setelah pidato perdananya, barulah khalifah mulai menjalankan

    tugasnya sebagai pemimpin agama dan pemimpin bangsa dan negara,

    serta menjadi kewajiban umat Islam menaati segala perintah khalifah,

    selama khalifah itu menjalankan perintah-perintah Allah SWTdan Rasul-

    Nya.

    e. Hak RakyatIslam melindungi menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak

    dasar yang dimiliki oleh setiap individu, baik yang menyangkut

    kebutuhan immaterial maupun material dan hak yang menyangkut

    keselamatan dan kesehatan jasmani, harta benda maupun kehormatannya.

    Siapa saja yang memberi hak-hak hidupan seorang saja dinilai seakan-

    akan telah melakukan perbaikan hidup seluruh umat manusia,

    demikianlah makna dari QS.Al Maidah(5); 32. Bahkan Islam melarang

    untuk melakukan prasangka buruk QS. Al Hujurat(49); 12

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    18/150

    18

    32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,

    bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena

    orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuatkerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh

    manusia seluruhnya. Dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan

    seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan

    manusia semuanya. Dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka

    Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,

    kemudian banyak diantara mereka sesudah itu. Sungguh-sungguh

    melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (QS. Al

    Maidah(5); 32)

    12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan

    janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah

    menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang

    suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah

    kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.

    Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

    Di antara hak-hak rakyat ialah:

    1) Hak kemerdekaan pribadinya.

    2) Hak kemerdekaan bertempat tinggal.

    3) Hak kemerdekaan memiliki harta benda.

    4)

    Hak kemerdekaan berpikir dan berpendapat.5) Hak kemerdekaan beragama.

    6) Hak kemerdekaan belajar.

    7) Hak hidup dan jaminan keamanan.

    f. Kewajiban RakyatSetelah rakyat memilih dan mengambil sumpah khalifah, maka

    rakyat mempunyai kewajiban, di antaranya sebagai berikut:

    Patuh dan taat kepada perintah khalifah, sepanjang khalifah tersebut

    berpegang teguh kepada hukum- hukum Allah SWT. dan Rasul-Nya,

    QS. An-Nisa(4): 59.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    19/150

    19

    59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

    Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamuberlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada

    Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar

    beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih

    utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

    Mencintai tanah air dan mempertahankannya dari ancaman dan

    gangguan musuh, dengan segala kekuatan dan potensi yang ada, QS.

    Al-Baqarah(2): 193.

    193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi

    dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika

    mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan

    (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

    Memelihara persatuan dan kesatuan, QS. Ali 'Imran(3): 103.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    20/150

    20

    103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

    Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat

    Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu

    karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah

    berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari

    padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,

    agar kamu mendapat petunjuk.

    3. Majelis Syura dalam IslamMajlis Syura menurut bahasa artinya tempat musyawarah,

    sedangkan menurut istilah ialah lembaga permusyawaratan rakyat. Atau

    dengan pengertian lembaga permusyawaratan atau badan yang ditugasi

    untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah.

    Dengan demikian majlis syura ialah suatu badan negara yang bertugas

    memusyawarahkan kepentingan rakyat. Di negara kita dikenal dengan

    DPR atau MPR.

    Pada mula berdirinya, yakni pada zaman Rasulullah SAW dan

    Khulafaur Rasyidin, musyawarah dilakukan di mesjid atau di tempat

    yang mereka kehendaki untuk bermusyawarah, tidak dalam bangunan

    tertentu, lembaga tertentu, dan tata tertib tertentu pula. Berbeda dengan

    zaman sekarang, manusia semakin banyak jumlahnya, memiliki

    keinginan politik yang beragam, sehingga memerlukan suatu lembagaresmi, tempat yang resmi dan tata tertib musyawarah atau sidang.

    a. Pengertian Ahlul H alli Wal 'Aqdi

    Ahlul Halli Wal'aqdi ialah anggota Majlis Syura sebagai wakil-

    wakil rakyat. Ahlul Halli Wal'aqdi di negara kita adalah para anggota

    DPR/MPR dan DPRD Tk.I dan II. Para ulama diantaranya Imam

    Fahruddin Ar Razi menyatakan bahwa anggota Ahlul Halli Wal'aqdi

    adalah para alim ulama dan kaum cendikiawan yang dipilih langsung

    oleh mereka. Dengan demikian, Ahlul Halli Wal'aqdi harus mencakup

    dua aspek penting, yaitu: mereka harus terdiri dari para ilmuwan danalim ulama, mereka semua harus mendapat kepercayaan dari rakyat,

    artinya kepemimpinannya harus berasaskan demokrasi.

    b. Syarat-syarat menjadi Anggota Majlis Syura

    Para anggota Majlis Syura ialah orang-orang yang mempunyai

    jabatan dan kedudukan penting di dalam negara. Oleh sebab itu, untuk

    dapat diangkat menjadi anggota Majlis Syura haruslah orang-orang

    yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;

    1)Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT

    2)

    Dipilih langsung oleh rakyat, sesuai dengan prinsip demokrasi

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    21/150

    21

    3) Berkepribadian luhur (adil, jujur, dan bertanggung jawab)

    4) Memiliki ilmu pengetahuan yang memadai sesuai dengan

    keahliannya

    5) Ikhlas, dinamis, dan kreatif

    6)

    Berani dan teguh pendirian7) Peka dan penuh perhatian terhadap kepentingan rakyat, tanpa

    membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, dan sebagainya.

    c. Hak dan Kewajiban Majlis Syura

    Majlis Syura, sebagaimana layaknya lembaga perwakilan rakyat

    memiliki hak dan kewajiban, di antaranya sebagai berikut;

    1) Mengangkat dan memberhentikan khalifah (kepala negara).

    2) Berperan sebagai penghubung antara rakyat dengan khalifah, yaitu

    mengadakan rapat atau musyawarah dengan khalifah tentangberbagai hal yang berkenaan dengan kepentingan rakyat

    3) Membuat undang-undang bersama khalifah untuk memantapkan

    pelaksanaan hukum Allah

    4) Menetapkan anggaran belanja negara

    5) Merumuskan gagasan demi cepatnya pencapaian tujuan negara

    6) Selalu hadir dalam setiap persidangan majlis Syura.

    d. Syarat Pengangkatan Pemimpin oleh majlis Syura

    Dalam Islam menjadi pemimpin dan dipimpin adalah amanah

    yang harus dipertanggung jawabkan di akherat kelak. Membangun

    pemerintahan yang baik, bukan hanya peran penguasa, akan tetapi

    rakyat juga ikut menentukan arah pemerintahan tersebut. Karena

    bagaimana mungkin suatu pemerintahan bisa berjalan dengan baik jika

    pemimpinnya taat membangun sistem dan rakyatnya melawan sistem

    yang dibangun. Islam melarang kita untuk taat kepada pemerintahan

    /pemimpin dan sistem yang memerintahkan kepada maksiat, akan tetapi

    tetap mengakui eksistensi pemerintahannya.

    Ada 5 syarat yang harus dilakukan oleh pemerintah maupun

    masyarakat untuk menghadirkan kepemimpinan yang sukses dan

    pemerintahan yang baik (good governance), berdasar QS. An Nisa (4) :

    58 yaitu:

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    22/150

    22

    1) Pemberian jabatan (amanah) kepada orang terbaik (ahlinya)

    Memilih seorang pemimpin atau pemangku jabatan haruslah

    orang-orang yang profesional. Jika memilih seseorang disebabkan

    karena adanya hubungan kekerabatan, hubungan saudara, kesamaanmakhab, politis seperti bagi-bagi kue kekuasaan, sogokan materi,

    hubungan kesukuan dan lain sebagainya padahal ada orang yang

    lebih profesional dari mereka, maka hal tersebut merupakan bentuk

    pengkhianatan terhadap Allah, Rasulnya dan orang-orang beriman.

    2) Membangun hukum yang adil

    Berlaku adil merupakan perintah Allah, keadilan mencakup

    semua aspek kehidupan baik sosial, politik, budaya, ekonomi dan

    sebagainya. Keadilan harus ditegakkan di dalam setiap aspek

    kehidupan, dari mulai penegakan hukum baik pidana maupunperdata, pembagian harta seperti ghanimah, zakat, fai dan harta-

    harta negara lainnya yang harus di salurkan dengan tepat dan sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku.

    Karena itu Allah SWT memberikan balasan yang cukup besar

    bagi pemimpin yang adil, Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa

    Nabi SAW bersabda ada tujuh golongan yang akan mendapatkan

    naungan dari Allah di hari kiamat nanti dimana tidak ada naungan

    kecuali naungan-Nya dan salah satu golongan dari ketujuh golongan

    itu adalah pemimpin yang adil.

    3)

    Dukungan dan kepercayaan dari masyarakat(legitimasi)Menciptakan kepemimpinan yang sukses bukan hanya tugas

    para penguasa, masyarakat pun ikut berperan aktif dalam

    mewujudkan hal tersebut. Islam sangat menyadari seorang pemimpin

    tidak akan mampu melakukan apapun tanpa adanya dukungan dari

    masyarakatnya. Oleh karena itu dalam Islam masyarakat harus

    memberikan ketaatan dan kepercayaannya kepada pemerintah

    sehingga menghadirkan pemerintahan yang legitimate. Karakter

    kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang

    representatif. Mandat kepemimpinan dalam Islam tidak ditentukan

    oleh Tuhan namun dipilih oleh umat. Kedaulatan memang milik

    Tuhan namun sumber otoritas kekuasaan adalah milik umat Islam.Selama seorang pemimpin tidak memerintahkan maksiat kepada

    Allah SWT maka masyarakat wajib taat dan percaya terhadap

    pemimpinnya meskipun dia seorang pemimpin yang dzalim. Akan

    tetapi nampaknya hal tersebut seakan-akan hampir mustahil terjadi

    di era demokrasi seperti sekarang ini dimana masyarakat memiliki

    peran yang begitu kuat untuk melakukan kontrol terhadap

    pemerintahan (social control).

    4) Ketaatan tidak boleh dalam kemaksiatan

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    23/150

    23

    Sering terjadi polemik ditengah-tengah masyarakat kita,

    apakah masih ada kewajiban untuk mematuhi pemimpin yang

    mendurhakai Allah atau tidak. Pemimpin yang dipilih secara

    langsung dan ditetapkan berdasarkan Undang-undang dipandang

    dapat memenuhi syarat kepemimpinan untuk melaksanakan amanatrakyat. Apabila pemimpin tidak mengindahkan nasihat dan

    peringatan serta tetap melakukan kemaksiatan dan kemungkaran,

    maka tidak boleh menyetujui perbuatannya dengan tetap mengakui

    eksistensi pemerintahannya.

    5) Konstitusi yang berlandaskan al-Qurandan as-sunah

    Salah satu cara untuk menghadirkan kepemimpinan yang

    sukses dan baik menurut alQuran adalah jika kamu berlainan

    pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (al

    Quran) dan Rasul (sunnahnya), artinya al-Qurandan sunnah harusmenjadi rujukan dalam setiap penyelesaian masalah yang terjadi

    didalam negara.

    Syaikhul Islam Ibnu Thaimiyyah mengatakan tugas utama

    negara ada dua, Pertama, menegakkan syariat, dan kedua,

    menciptakan sarana untuk menggapai tujuan tersebut. Negara harus

    menjadi sarana yang baik bagi makhluk Allah SWT untuk

    melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya dimuka bumi. Ada

    beberapa alasan penting yang membuat negara dan pemerintahan

    memiliki kedudukan yang penting dalam Islam berdasarkan al-

    Qurandan as-Sunnah. Yaitu:

    a)

    Al-Quran memiliki seperangkat hukum yang pelaksanannyamembutuhkan institusi negara dan pemerintahan.

    b)Al-Quran meletakkan landasan yang kokoh baik dalam aspek

    akidah, syariah, dan akhlak yang berfungsi sebagai bingkai dan

    menjadi jalan hidup kaum muslimin. Pelaksanaan dan

    pengawasan ketiga prinsip tersebut tidak pelak membutuhkan

    intervensi dan peran negara.

    c) Adanya ucapan dan perbuatan nabi yang dipandang sebagai

    bentuk pelaksanaan tugas-tugas negara dan pemerintahan. Nabi

    mengangkat gubernur, hakim, panglima perang, mengirim

    pasukan, menarik zakat dan pajak (fiskal), mengatur

    pembelanjaan dan keuangan negara (moneter), menegakkanhudud, mengirim duta, dan melakukan perjanjian dengan negara

    lain.

    Selain itu, hal ikhwal kepemimpinan (imarah) telah menjadi

    bagian kajian dan pembahasan para ahli fikih di dalam kitab-kitab

    mereka sepanjang sejarah. Fakta tesebut menunjukkan bahwa negara

    tidak dapat dipisahkan dari agama karena agama merupakan fitrah

    negara oleh karena itu nilai-nilai dan tujuan agama (Islam) harus

    terimplementasi dalam setiap kebijakan negara termasuk penerapan

    konstitusi.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    24/150

    24

    e. Hikmah adanya Majlis Syura

    1) Melaksanakan perintah Allah dan mencontoh perbuatan Rasulullah

    tentang musyawarah untuk menyelesaikan persoalan hidup dan

    kehidupan umat Islam.

    2)

    Melahirkan tanggungjawab bersama terhadap keputusan yangditetapkan karena keputusan tersebut ditetapkan oleh wakil-wakil

    rakyat yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan

    tanggungjawabnya.

    3) Melahirkan keputusan dan ketetapan yang baik dan bijaksana karena

    keputusan tersebut ditetapkan oleh banyak pihak.

    4) Menghindari perselisihan antar golongan yang dapat

    mengakibatkan kehancuran dan kerugian negara.

    5) Memilih pimpinan yang terbaik dan disetujui semua pihak karena

    itu kualitasnya akan lebih dapat dipertanggungjawabkan.

    6) Mengurangi bahkan menghilangkan keluh kesah yang

    mengakibatkan penyelewengan sebagai akibat dari keputusan yangtidak atau kurang representatif.

    7) Menjalin hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya

    dan hubungan sesama umat manusia, khususnya umat Islam.

    8) Menciptakan persatuan dan kesatuan karena hasil musyawarah

    biasanya merupakan jalan tengah yang memiliki daya tarik semua

    pihak. Jadi hasilnya dapat mengikat semua pihak.

    9) Mewujudkan keadilan karena hasil musyawarah telah disetujui oleh

    semua pihak maka hasilnya bersifat adil untuk semua pihak.

    10) Menciptakan kerukunan dan ketahanan umat sehingga dapat

    menangkal berbagai rongrongan dan ancaman terhadap negara dan

    pemerintah.

    RANGKUMAN

    Khilwfahberarti struktur pemerintah yang pelaksanaannya diatur

    berdasarkan syariat Islam khilwfahjuga dapat disebut dengan Imamah

    'Uzma atau Imarah 'Uzma. Pemegang kekuasaan khilwfah disebut

    Khalifah, pemegang kekuasaan Imamah disebut Imam, dan pemegang

    kekuasaanImarah disebut Amir. Sejarah khilwfahdimulai dari khalifah

    Abu Bakar Assidiq. Dasar-dasar khilwfah ada 5 yaitu dasar tauhid,persatuan Islamiyah, persamaan derajat, musyawarah dan adil. Dalam

    penerapan kehalifahan maka dibentuk Majlis Syura menurut bahasa

    artinya tempat musyawarah, sedangkan menurut istilah ialah lembaga

    permusyawaratan rakyatdalam Majlis syuro ada Ahlul Halli Wal'aqdi

    harus mencakup dua aspek penting, yaitu; mereka harus terdiri dari para

    ilmuwan dan alim ulama, mereka semua harus mendapat kepercayaan

    dari rakyat, artinya kepemimpinannya harus berasaskan demokrasi.

    Khalifah dapat dipilih rakyat secara langsung dan tidak langsung.

    D. KEGIATAN DISKUSI

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    25/150

    25

    Siswa dibagi dalam 5 kelompok untuk mendiskusikan tentang: Dasar

    khilwfahyang dihubungkan dengan pelaksanaan kehidupan sehari-hari.

    NO TEMA HASIL

    1 Dasar Ketauhidan

    2 Dasar Persamaan derajat

    3 Dasar Persatuan Islamiyah

    4 Dasar Musyawarah

    5 Dasar Keadilan

    E.

    PENDALAMAN KARAKTERDengan memahami ketentuan khilwfahseharusnya siswa memiliki sikap:

    1.Memiliki sikap arif dan bijaksana dalam berucap dan berprilaku

    2.

    Memiliki sikap adil dan toleransi dengan sesama.

    F. UJI KOMPETENSI

    Jawablah pertanyaan ini dengan benar!

    1. Jelaskan pengertian khilwfah!

    2. Jelaskan dasar-dasar khilafah beserta dasar dasar naqlinya!

    3. Dalam kenyataan praktik pemerintahan di dunia ini bermacam-macam,

    mengapa bisa terjadi demikian?

    4. Jelaskan hikmah adanya kekhalifahan!

    5. Mengapa umat Islam harus mengangkat khalifah?

    G.

    TUGAS TERSTRUKTUR

    Carilah ayat- ayat secara lengkap tentang dasar-dasar khilwfah!

    H. TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR

    Buatlah kliping tentang praktek dasar-khilwfahtentang musyawarah

    mufakat dan keadilan sosial!

    Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk hal yang tidak

    diketahuinya jauh akan lebih baik menenangkan dan dihormati daripada

    selalu ingin kelihatan serba tahu tau sok tahu

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    26/150

    26

    BAB IIJIHAD

    TADABBUR

    QS. Al Maidah(5) : 35

    Kompetensi Inti

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

    (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif

    dan menunjukkan sikap sebagai bagian d ari solusi atas berbagai permasalahan

    dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

    dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    3.Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

    kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

    dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

    4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

    mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

    Kompetensi Dasar

    Tujuan Pembelajaran:1. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan konsep jihwdyang benar sesuai

    dengan syariat Islam

    2.

    Setelah proses pembelajaran siswa dapat menunjukkan contoh perlakuan

    Islam terhadap ahl al dzimmah.

    1.2. Menyadari pentingnya ketentuan ruh al-jihwddalam syariat Islam

    2.1 Memiliki sikap berani mempertahankan kebenaran

    3.2. Memahami konsepjihwddalam Islam

    4.2. Menunjukkan contohjihwdyang benar

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    27/150

    27

    A. MENGAMATI

    gambar 1 gambar 2 gambar 3

    indonesia-raya.tumblr.com zepoerboy.deviantart.com permatahatiku123.blogs...

    Gambar 4

    Amatilah gambar di atas dengan seksama !

    B.MENANYA

    Setelah anda melakukan pengamatan, saling bertanyalah kalian tentang:

    1. Berbagai jenisjihwddalam Islam!

    2. Pentingnyajihwddalam Islam!

    3. Wujudjihwddalam kehidupan sehari-hari!

    PETA KONSEP

    Jihwd

    Dasar

    Makna

    Macam

    Harfiyah

    Syara

    Melawan

    Melawan

    Melawan orang

    kafir dan

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    28/150

    28

    C. MATERI PEMBELAJARAN

    Jihwd merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam. Jihwd yang

    diperintahkan adalah jihwdyang sesuai dengan aturan agama, bukan sebuah

    perilaku arogansi, kebrutalan yang hanya membawa bencana bagi orang lain.

    Jihwd yang paling besar adalah memerangi hawa nafsu sayyiah atau nafsu

    yang mengajak manusia untuk berbuat yang melanggar norma agama. Jihwd

    juga bisa dimaksudkan untuk memerangi orang kafir, tetapi orang kafir harbibukan orang kafir yang meminta perlindungan kepada umat Islam.

    Islam adalah agama rahmatan lil alamin, Islam tidak menyukai

    kekerasan, pemaksaan maupun merampas hak orang lain. Walau demikian

    ketika orang Islam diserang maka umat Islam harus mengerahkan sekuat

    tenaganya untuk menahan serangan dan membela diri. Agar lebih bisa

    dimengerti bagaimana cara-cara mempertahankan diri maka ada aturan -

    aturan yang harus dipatuhi oleh umat Islam. Aturan-aturan itu akan dijelaskan

    dalam bab ini, yang meliputi jihad, dan perlakuan umat Islam terhadap ahl

    dzimmah.

    AHLUL

    DZIMAH

    Pengertian

    Dasar naqli

    Syarat Ahl Ad

    Dzimah

    Perlakuan Umat

    Islam Terhadap Ahl

    Ad Dzimah

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    29/150

    29

    1. Pengertian Jihwd

    Kata jihwd dalam bahasa Arab merupakanbentuk mashdar dari katajhada yujhidu jihdan

    wa mujhadatan. Asal katanya adalahjahada

    yajhadu jahdan/juhdanyang berarti kekuatan (al-

    thqah) dan upaya jerih payah (al-masyaqqah).

    Secara bahasa jihad berarti mengerahkan segala

    kekuatan dan kemampuan untuk membela diri dan mengalahkan musuh.

    sedangkan menurut istilah ulama fikih adalah perjuangan melawan orang-

    orang kafir untuk tegaknya agama Islam. jihwd juga dapat berarti

    mencurahkan segenap upaya dan kemampuan untuk menghadapi segala

    sesuatu yang berhubungan dengan kesulitan dan penderitaan.

    Sehingga,jhadaberarti mencurahkan segala kemampuan dalam membeladan memperoleh kemenangan. Dikaitkan dengan musuh, makajhada al-

    aduwwberarti membunuh musuh, mencurahkan segenap tenaga untuk

    memeranginya, dan mengeluarkan segenap kesungguhan dalam membela

    diri darinya.

    Pelaku jihwd disebut mujhid. Dari akar kata yang sama lahir

    kata ijtihdyang berarti upaya sungguh-sungguh dengan mengerahkan

    segala kemampuan untuk mengambil kesimpulan atau keputusan sebuah

    hukum dari teks-teks keagamaan.

    Dengan demikianjihwdberarti sebuah upaya sungguh-sungguh yang

    dilakukan oleh seorang Muslim dalam melawan kejahatan dan kebatilan,

    mulai dari yang terdapat dalam jiwa akibat bisikan dan godaan setan,sampai pada upaya memberantas kejahatan dan kemungkaran dalam

    masyarakat. Upaya tersebut dapat dilakukan antara lain melalui kerja hati

    berupa kebulatan tekad dan niat untuk berdakwah, kerja lisan berupa

    argumentasi dan penjelasan tentang hakikat kebenaran ajaran Islam, kerja

    akal berupa perencanaan yang matang, dan kerja badan yang berupa

    perang atau lainnya. Oleh sebab itu jihad tidak selalu diidentikkan dengan

    perang secara fisik.

    Dari aspek terminologi, definisijihwdberkisar kepada tiga aspek:

    a.Jihwd yang dipahami secara umum, adalah segala kemampuan yang

    dicurahkan oleh manusia dalam mencegah/membela diri dari keburukan

    dan menegakkan kebenaran. Termasuk dalam kategori ini adalahmenegakkan kebenaran, membenahi masyarakat, bersunggung-sungguh

    serta ikhlas dalam beramal, gigih belajar untuk melenyapkan

    kebodohan, bersungguh-sungguh dalam beribadah seperti haji.

    b.Jihwd dipahami secara khusus sebagai usaha mencurahkan segenap

    upaya dalam menyebarkan dan membela dakwah Islam.

    c.Jihwd yang dibatasi pada qitl (perang) untuk membela agama untuk

    menegakkan agama Allah dan proteksi kegiatan dakwah.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    30/150

    30

    1. Dasar-dasarj ihwddalam Al Quran

    QS. Al Hajj (22) : 78

    78. dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang

    sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak

    menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian

    orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran)

    ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua

    menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang,

    tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah

    Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik

    penolong.

    QS. Lukman(31): 15

    15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang

    tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    31/150

    31

    pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali

    kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apayang telah kamu kerjakan.

    Dasar-dasarj ihwddalam Hadis

    Dari Ibn Umar, Rasulullah saw bersabda, Saya diutus dengan

    pedang, hingga Allah disembah tiada serikat bagi-Nya, dan rezkiku

    dijadikan di bawah naungan tombak, kehinaan bagi siapa yang menyalahi

    perintahku, dan siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk

    kepada kaum tersebut.(HR. Ahmad)

    Dari Abu Hurairah bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepadaRasulullah, "Wahai Rasulullah, seorang ingin ber jihwd di jalan Allah,

    mencari kesenangan dunia." Rasulullah berkata, "Ia tidak dapatpahala,

    para sahabat membesar-besarkan peristiwa tersebut dan berkata kepada

    pemuda tadi, kembalilah bertanya kepada Rasulullah Saw., mungkin Anda

    salah paham. Ia berkata, Wahai Rasulullah, seorang ingin berjihad di

    jalan Allah mencari kesenangan/keuntungan dunia. Rasulullah menjawab,

    Ia tidak dapat pahala, para sahabat berkata lagi, Kembalilah

    (bertanya) kepada Rasulullahsaw!Rasulullah menjawab pada kali yang

    ketiga, Iatidak dapatpahala.

    Dari Jbir ibn Abd Allh Ra., ia berkata, Rasulullah Saw.

    bersabda, Perang itu adalah siasat.(HR. Bukhriy, Muslim, dan lain-

    lain).

    Jihwddisyariatkan pada tahun ke-2 H. Hikmah disyariatkannya jihad

    adalah mencegah penganiayaan dan kezaliman. Ulama Syafiiyah

    mengatakan bahwa membunuh orang kafir bukan tujuan ijtihad. Dengan

    demikian apabila mereka dapat memperoleh hidayah dengan

    menyampaikan bukti yang nyata tanpa ber jihwd, hal itu masih lebih baik

    daripada berjihwd.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    32/150

    32

    3. Makna jihwd

    Jihwd seperti yang terlintas dalam pemahaman masyarakat dewasa ini

    cenderung mengartikannya sebagai perang fisik/bersenjata. Setiap mukmin

    diperintahkan untuk berjihwd, bukan sekadarjihwd, tetapi dengan sebenar-benarnya jihwd(haqqa jihdih/ Q.S. Al-Hajj(22) : 78). Memang ada saat-

    saat setiap Muslim wajib berperang yaitu di saat musuh menyerang (QS.

    Al-Anfl(8): 15, 16, 45), atau ada perintah penguasa tertinggi (imm)

    untuk berperang sebagai konsekuensi dari taat kepada ulil amri (QS.

    Annisa(4): 59), dan di saat kecakapan seseorang dibutuhkan dalam

    peperangan.

    Beberapa alasan bahwa jihwdtidak selalu identik dengan perang melawan

    musuh, diantaranya:

    a. Perbedaan makna kosa kata yang di pakai al Quran.

    Terdapat kekeliruan dalam pemaknaan kata qitlyang disamakan

    dengan kata jihd. Kekeliruan dalam membedakan keduanyadipengaruhi kesalahan mengidentifikasi semua isyarat jihad dalam ayat-

    ayat madaniyah yang diatributkan sebagai jihad bersenjata. Padahal,

    antarajihad dan qitlmemiliki makna dan penggunaan yang berbeda

    dalam al-Quran.

    Kata qitl berasal dari qatala-yaqtulu-qatl, yangberarti

    membunuhatau menjadikan seseorang mati disebabkan pukulan, batu,

    racun, atau penyakit. Kata qitl hanyalah salah satu aspek dari jihad

    bersenjata.Jihwdbersenjata adalah konsep luas yang mencakup seluruh

    usaha seperti persiapan dan pelaksanaan perang, termasuk pembiayaan

    perang. Dengan begitu,jihwdbersenjata hanyalah salah satu bentuk dari

    jihad yang juga melibatkan jihad damai. Atas dasar itu, konteks jihad

    dalam al-Qurantidak dapat disamakan dengan qitl.

    216. diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang ituadalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu,

    Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai

    sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang

    kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah (2) : 216)

    Semasa Nabi Muhammad SAW hidup, peperangan terjadi

    sebanyak 17 kali. Ada juga yang menyebutnya 19 kali; 8 peperangan di

    antaranya yang diikuti Nabi ada [23] Namun, patut dicatat bahwa

    perang yang dilakukan Nabi SAW adalah untuk perdamaian. Sebagai

    contoh, sebuah riwayat menyebutkan bahwa ketika penduduk Yatsrib

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    33/150

    33

    berkeinginan menghabisi penduduk Mina, Nabi SAW menghalanginya,

    sebagaimana tersebut dalam hadis berikut:

    Abas bin ubadah bin nadhlah: Demi Allah yang telah

    mengutusmu atas dasar kebenaran, sekirang engkau mengizinkan

    niscaya penduduk Mina itu akan kami habisi besok dengan pedang

    kami. Rasulullah saw berkata, Saya tidak memerintahkan untuk

    itu.(HR. Ahmad dari Kabibn Mlik)

    b. Kata jihwd telah digunakan dalam ayat-ayat yang turun sebelum Nabi

    berhijrah (makkiyyah), padahal para ulama sepakat menyatakan

    kewajiban berperang baru turun pada tahun ke 2 hijriyah, yaitu dengan

    turunnya firman Allah :

    39. telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,

    karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan sesungguhnya Allah,

    benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,

    40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halamanmereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata:

    "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak

    (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah

    telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah

    ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak

    disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang

    menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat

    lagi Maha perkasa.

    Di antara ayat-ayat Makkiyyah yang berbicara tentang jihad

    yaitu:

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    34/150

    34

    1)QS. Al-Nahl(16) : 11 yang menjelaskan tentang mereka yang

    berhijrah setelah mengalami berbagai cobaan dan penderitaan, yaitu

    para sahabat yang terpaksa berhijrah ke Habasyah saat Nabi dan para

    sahabatnya masih berada di Mekkah. Surah al-Nahl disepakati oleh

    para ulama sebagai surah makkiyah yang turun sebelum Nabiberhijrah. Pada ayat tersebut mereka digambarkan sebagai orang-

    orang yangjhad wa shabar. Kata jhaddi sini tidak berarti

    perang, tetapi berupaya sungguh-sungguh dalam menyampaikan

    dakwah dan menanggung beban penderitaan sebagai akibat darinya.

    2)

    Pada pembukaan QS. Al-Ankabut yang juga disepakati para ulama

    sebagai surah makkiyyah, Allah menjelaskan keniscayaan cobaan

    (fitnah) bagi setiap mukmin, seperti halnya yang dialami oleh Nabi

    dan para sahabatnya (ayat 2-3). Lalu pada ayat yang ke 6 dijelaskan,

    6. dan Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu

    adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar

    Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

    Kata jihwd yang dimaksud pada ayat tersebut bukanlah

    berperang melawan musuh, tetapi jihwd menanggung beban

    penderitaan dengan bersabar.

    Surah al-Ankabut ini juga ditutup dengan ayat yangmengandung katajihwd. Allah berfirman:

    69. dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari

    keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka

    jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta

    orang-orang yang berbuat baik.

    Sekali lagi kata jihwddi sini juga tidak berarti perang di jalan

    Allah, tetapi jihwdmaknawi yang berupa jihwdmelawan hawa nafsu

    dan setan.

    3)

    Pada QS. Al-Furqan(25) : 52 yang juga turun sebelum Nabi berhijrah

    (makkiyyah) Allah berfirman :

    52. Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan

    berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan Jihad yang

    besar.

    Nabi diminta untuk tidak tunduk pada orang-orang kafir, dan

    sebaliknya beliau diperintahkan untuk berjihad dalam menghadapi

    mereka, bukan dengan memerangi secara fisik, tetapi dengan

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    35/150

    35

    menyampaikan al-Qur`an dengan penjelasan yang kuat dan argument

    yang kuat.Dhamrhapada kata wajhidhum bihdipahami oleh para

    ahli tafsir sebagai pengganti atau menunjuk kepada al-Qur`an.

    Bukti lain dari al-Qur`an yang menunjukkan bahwa jihwd

    tidak identik dengan perang adalah firman-Nya dalam QS. al-Taubah(9): 73,

    73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan

    orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.

    tempat mereka ialah Jahannam. dan itu adalah tempat kembali yangseburuk-buruknya.

    Ayat di atas menyebutkan sasaran atau obyek jihwd adalah

    orang-orang kafir dan munafik. Seperti diketahui, orang-orang munafik

    tidak diperangi seperti halnya orang-orang kafir, sebab secara zwhir

    mereka adalah Islam walaupun secara batin mereka inkar. Secara zwhir

    mereka melaksanakan salat, membayar zakat, bahkan ikut berperang

    walaupun dengan bermalas-malasan (lihat perilaku mereka dalam QS. Al-

    Nisa(4): 142 dan QS. Al-Taubah(9): 54). Nabi hanya diminta untuk

    menghukumi keislaman seseorang berdasarkan bukti-bukti lahiriah,

    sedangkan perkara batin sepenuhnya menjadi wewenang Tuhan. Dengan

    begitu, jiwa mereka terlindungi, dan tidak boleh dibunuh atau diperangi.Maka jihad menghadapi orang-orang munafik yang diperintahkan oleh

    ayat di atas dipahami tidak dengan memerangi mereka, tetapi mendakwahi

    mereka dengan argumentasi yang kuat dan berupaya menghilangkan

    keraguan dari diri mereka serta menanamkan keyakinan yang teguh dalam

    hati mereka.

    Dalam konteks kekinian, jihwd melalui lisan dan penjelasan

    petunjuk agama dapat dilakukan dengan pendekatan verbal (al-bayn al-

    syafahiy), seperti khutbah dan pengajian, pendekatan melalui tulisan (al-

    bayn al-tahrriy) seperti buku, majalah, bulletin dan lain sebagainya,

    pendekatan media (al-bayn al-Ilmiy) seperti televisi, radio dan

    media online, dan pendekatan dialog (al-hiwr), seperti dialog antar agama

    atau dialog peradaban.

    Jadi selain jihwd militer (bersenjata/ al-jihd al`askariy)) ada bentuk-

    bentuk lain dari jihwddalam Islam, yaitu jihad spiritual (al-jihd al-rhiy)

    yang obyeknya adalah jiwa manusia yang selalu cenderung mengikuti

    hawa nafsu dan jihwd dalam bentuk dakwah (al-jihd al-da`wiy) dengan

    menyampaikan risalah al-Qur`an secara baik dan benar. Dalam kaitan

    jihwddakwah ini diperlukan kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan

    dan rintangan.

    Yang tidak kalah pentingnya dengan jihwdbersenjata untuk dilakukan saat

    ini yaitu jihwdmembangun peradaban. Syeikh Yusuf al-Qaradhawi dalam

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    36/150

    36

    bukuFiqh al-Jihdmengistilahkan dengan kata al-jihd al-madaniyy,

    yaitujihwduntuk memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai bidang dan

    mengatasi problematikanya yang beragam. Obyeknya sangat luas, seperti

    ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang sosial, ekonomi, pendidikan,

    kesehatan/ kedokteran, lingkungan dan aspek-aspek peradaban lainnya.Kewajiban berjihad di sini antara lain berupa upaya mencerdaskan

    masyarakat melalui pendidikan dan membangun sekolah yang berkualitas,

    mengentaskan kemiskinan dan menekan angka pengangguran, melatih

    tenaga kerja agar terampil, menangani anak-anak jalanan yang terlantar,

    dan menyediakan fasilitas pengobatan yang dapat dinikmati masyarakat

    luas.

    Demikian cakupan makna jihwdyang amat luas, yaitu bukan hanya

    sekedar jihwdbersenjata. Meskipun dalam beberapa literature klasik jihwd

    didefinisikan sebagai perang di jalan Allah tetapi dalam implementasi dan

    penerapannya terdapat beberapa prasyarat dan ketentuan yang harus

    dipenuhi, di samping perbedaan pendapat di kalangan ulama seputarkewajibannya.

    4. Macam-Macam JihwdPakar bahasa al-Qur`an, Raghib al-Ashfahani, menyebutkan tiga

    bentukjihwdyaitu:jihwdmelawan musuh yang nyata, jihad melawan setan,

    dan jihwdmelawan hawa nafsu.Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah ada 4

    tingkatan yakni, jihwd melawan hawa nafsu, jihwd melawan setan, jihwdmelawan orang-orang kafir dan jihad melawan orang-orang munafik.

    Berikut pembahasan tentang macam-macam jihad diantaranya :

    a.Jihwdmelawan hawa nafsu

    Jihwd melawan hawa nafsu penting dilakukan, sebab jiwa

    manusia memiliki kecenderungan kepada keburukan (QS. Yusuf (12):

    53) yang dapat merusak kebahagiaan seseorang, dan itu tidak mudah

    dilakukan, sebab hawa nafsu ibarat musuh dalam selimut, seperti

    dikatakan Imam al-Ghazali, hawa nafsu adalah musuh yang dicintai,

    sebab ia selalu mendorong kepada kesenangan yang berakibat

    melalaikan.

    dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

    Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali

    nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha

    Pengampun lagi Maha Penyanyang.

    Jihwdmelawan hawa nafsu dapat dilakukan dengan:

    1)Mempelajari petunjuk-petunjuk agama yang dapat mengantarkan

    jiwa kepada keberuntungan dan kebahagiaan

    2)

    Mengamalkan apa yang ia telah ketahui

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    37/150

    37

    3)Mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk agama. Dengan

    berilmu, beramal dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain

    seseorang dapat mencapai tingkatan yang disebut dengan rabbaniyy.

    4)

    Bersabar dan menahan diri dari berbagai cobaan dalam menjalankan

    dakwah.b.

    Jihwdmelawan setan

    Jihwd melawan setan, berupa upaya menolak segala bentuk

    keraguan yang menerpa keimanan seseorang dan menolak segala

    bentuk keinginan dan dorongan hawa nafsu. Keduanya dapat dilakukan

    dengan berbekal pada keyakinan yang teguh dan kesabaran. Allah

    berfirman QS. As Sajadah (32): 24,

    dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpinyang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.

    dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.

    Ayat di atas menegaskan bahwa kemuliaan dalam beragama

    dapat diperoleh dengan dua hal; kesabaran dan keyakinan. Dengan

    kesabaran seseorang dapat menolak segala bentuk keinginan dan

    dorongan hawa nafsu, dan dengan keyakinan seseorang dapat menolak

    segala bentuk keraguan.

    c.Jihwdmelawan orang-orang kafir dan orang munafik

    Jihwd melawan orang-orang kafir dan munafik adalah dengan

    upaya melalui pendekatan hati, lisan, harta dan jiwa. Selain itu adabentuk lain dari jihwdyaitu melawan kezaliman dan kemaksiatan, juga

    dengan pendekatan hati, lisan, harta dan jiwa.

    9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang

    munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalahJahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.

    5. Tujuan Jihwd

    Tujuanjihwddalam Islam untuk mempertahankan dan membela serta

    meninggikan agama Islam. Itulah tujuan pokok perang dalam Islam.

    Disamping itu tujuan perang dalam Islam ini dapat disebutkan lebih rinci

    sebagai berikut:

    a. Mempertahankan hak-hak umat Islam dari perampasan pihak lain.

    b. Memberantas segala macam fitnah

    Firman Allah SWT:

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    38/150

    38

    Artinya, Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi

    dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika

    mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan

    (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

    c. Memberantas kemusyrikan, demi meluruskan tauhid.

    Firman Allah SWT:

    Artinya: perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana

    merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya

    Allah beserta orang-orang yang bertakwa.d. Melindungi manusia dari segala bentuk kezaliman dan ketidakadilan.

    Firman Allah SWT dalam surat al-hajj(22):39

    . telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,

    karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah,

    benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

    6.

    Hukum JihwdHukumjihwduntuk mempertahankan dan memelihara agama dan umat

    Islam (serta Negara) hukumnya wajib.

    1) Sebagian ulama sepakat jihad hukumnya fardhu ain.

    Firman Allah SWT Qs. atTaubah (9):41

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    39/150

    39

    41. Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan

    berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebihbaik bagimu, jika kamu mengetahui.

    2) Sebagian ulama sepakatjihwdhukumnya fardhu kifayah.

    Firman Allah SWTQs. An-Nisa (4):95

    95. Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut

    berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad

    di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-

    orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yangduduk[340] satu derajat. kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan

    pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad

    atas orang yang duduk[341] dengan pahala yang besar.

    [340] Maksudnya: yang tidak berperang karena uzur.

    [341] Maksudnya: yang tidak berperang tanpa alasan. sebagian ahli

    tafsir mengartikan qaa'idiin di sini sama dengan arti qaa'idiin Maksudnya:

    yang tidak berperang karena uzur.

    3) Hukum jihwd bisa berubah menjadi fardhu ain bagi orang yang

    telah bergabung dalam barisan perang. Begitu juga bagi setiapindividu jika musuh telah mengepung kaum muslimin dengan

    syarat:

    a) Jika jumlah orang-orang kafir tidak melebihi 2 kali lebih

    besar dibandingkan kaum muslimin dengan penambahan

    pasukan yang dapat diperhitungkan.

    b) Tidak ditemukan udzur, baik sakit maupun tidak ada senjata

    dan kendaraan perang.

    c) Jihad tidak bisa dilakukan dengan berjalan kaki

    Jadi jika dari salah satu dari ketiga hal tersebut tidak

    terpenuhi, maka boleh meninggalkan peperangan.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    40/150

    40

    7. Syarat- Syarat wajib Jihwd

    a)

    Islam

    b) Dewasa (Baligh)

    c)

    Berakal sehat

    d)

    Merdekae)

    Laki-laki

    f) Sehat badannya

    g)

    Mampu berperang

    Jihad tidak diwajibkan bagi orang kafir dan anak-anak. Hal ini

    sesuai dengan firman Allah:

    Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang

    lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh

    apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka Berlaku ikhlas kepada

    Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-

    orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    8. Etika Perang dalam Islama) Tidak boleh memerangi orang yang memusuhi Islam dan umat Islam

    sebelum diberi peringatan. Setelah ada peringatan ternyata tetap

    menganggu, baru diadakan perang.

    b) Tidak boleh membunuh anak-anak, wanita, orang tua (yang tidak

    ikut perang) Sabda Nabi SAW :

    Artinya : Dari Nafi bahwa Abdullah r.a mengabarkan kepada

    ayahnya bahwa ada serang wanita yang ditemukan (dalam keadaan

    terbunuh) disebagian peperangan Nabi SAW.Beliau tidak membenarkan

    pembunuhan atas peempuan dan anak-anak. [HR. Bukhori Muslim ]

    a) Tidak boleh membuat kerusakan harta. Seperti menebangi kayu,

    merusak jembatan, membakar kota dll.

    b) Tidak boleh menggangggu apalagi membunuh utusan yang dikirim

    musuh secara resmi. Firman Allah SWT.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    41/150

    41

    Artinya : Dan janganlah sekali kali kebencianmu terhadap sesuatukaum mendorong kamu untuk berbuat tidak adil.

    c) Tidak boleh membunuh musuh yang menyatakan menyerah.

    Artinya : Suatu kaum apabila mereka telah menyatakan masuk Islam

    berarti mereka telah menyelamatkan darah dan harta mereka.

    (Disampaikan oleh Abu Daud).

    9. Masalah JihwdBersenjata

    Secara umum jihwd bersenjata memiliki dua bentuk, pertama:

    perang yang bersifat defensif (jihad al-daf`i), yaitu saat musuh menyerang

    dan menduduki wilayah Islam, atau saat mereka merebut jiwa, harta dan

    kehormatan umat Islam walau tanpa menduduki wilayahnya. Kedua:

    perang yang bersifat ofensif (jihd al-thalab), yaitu saat musuh berada di

    wilayahnya umat Islam menyerangnya untuk memperluas wilayah

    kekuasaan yang akan membuka dan melapangkan jalan dakwah.

    Para ulama berbeda pendapat seputar hukum jihwdbersenjata ini

    yaitu sebagian ulama seperti Ibnu Syubrumah dan al-Tasuri berpendapat

    jihwd dengan pengertian perang yang bersifat ofensif hukumnya sunah,tidak wajib. Ungkapan kutiba `alaykumul qitl(QS. Al-Baqarah : 216)

    dipahami tidak dengan pengertian wajib, tetapi sunah, sama dengan

    perintah berwasiat sebelum meninggal yang dipahami sebagai sunnah

    padahal juga diawali dengan ungkapan kutiba `alaykum(QS. Al-Baqarah :

    180). Pada awalnya pendapat ini juga dinisbahkan kepada Ibnu Umar,

    salah seorang sahabat Nabi. Ulama lainnya dari kalangan tabi`in seperti

    Atha dan Ibnu al-Mubarak berpendapat hukumnya wajib bagi parasahabat yang hidup di masa Nabi, sedangkan pengikut Nabi yang hidup

    sepeninggalnya tidak diwajibkan.

    Jumhur ulama berpendapat hukumnya fardhu kifayah, dengan

    pengertian apabila telah dilakukan oleh sekelompok orang maka kewajiban

    yang lainnya menjadi gugur, dan bila tidak ada seorang pun yang

    melakukan maka seluruh umat Islam berdosa. Namun dalam keadaan

    tertentu seperti telah dijelaskan di atas kewajiban jihwdbersifat individual

    (fardhu `ain). Dalam menjelaskan kewajiban yang bersifat kifayah para

    ulama memberi batasan, antara lain kewajiban berperang tersebut

    diputuskan oleh pemimpin tertinggi dengan pertimbangan kekuatan yang

    dimiliki umat Islam dapat menandingi kekuatan musuh, bila tidak

    seimbang maka tidak diwajibkan maju ke medan perang.

    Dari keterangan di atas dapat disimpulkan beberapa penghalang

    atau yang menyebabkan kewajiban berperang itu gugur, antara lain

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    42/150

    42

    kekuatan yang lemah secara kualitas dan kuantitas, musuh yang akan

    diserang memiliki pandangan yang cukup bagus tentang Islam, dan

    berupaya untuk ditarik ke dalam barisan umat Islam melalui jalan damai,

    bukan dengan perang, dan pertimbangan penguasa berdasarkan

    kemaslahatan masyarakat.Para ulama menyebutkan bahwa jihad bersenjata menjadi fardhu

    ainpada tiga kondisi:

    a.

    Apabila pasukan Muslimin dan kafirin (orang-orang kafir) bertemu dan

    sudah saling berhadapan di medan perang, maka tidak boleh seseorang

    mundur atau berbalik.

    b. Apabila musuh menyerang negeri muslim yang aman dan

    mengepungnya, maka wajib bagi penduduk negeri untuk keluar

    memerangi musuh (dalam rangka mempertahankan tanah air), kecuali

    wanita dan anak-anak.

    Apabila Imam meminta satu kaum atau menentukan beberapa orang

    untuk berangkat perang, maka wajib berangkat. Dalilnya adalah suratat-Taubah(9): 38-39.

    38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila

    dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalanAllah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah

    kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di

    akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan

    kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. 39. jika kamu tidak berangkat

    untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang

    pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak

    akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha

    Kuasa atas segala sesuatu.

    Dalam konteks kekinian, beberapa hal yang menyebabkan jihwd dengan

    pengertian perang offensif gugur adalah manakala seluruh negara yang ada

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    43/150

    43

    di dunia ini sepakat untuk mewujudkan perdamaian dan mencegah

    peperangan serta menyelesaikan konflik dengan cara-cara damai, atau

    melalui berbagai media masa (cetak maupun elektronik). Pada saat dunia

    internasional menyerukan perdamaian maka tidak lazim jika umat Islam

    menyerukan peperangan, padahal dalam ajaran Islam banyak terkandungajaran yang mengajak kepada kedamaian dan perdamaian.

    Dari fakta-fakta historis dan redaksi al-Quran serta hadis yang

    menjelaskan jihwdsecara fisik, Muhammad Abduhmenginduksi 28 teori

    berkaitan dengan etika serta aturan perang dalam Islam dua terpenting di

    antaranya adalah:

    a. Perintah qitlberkaitan dengan penolakan terhadap intimidasi kaum

    kafir yang melampaui batas. Hal ini dilakukan untuk mencegah

    kerusakan atau kebrutalan serta mengokohkan kemaslahatan kaum

    muslim. Kaidah ini dipahami dari pemahaman ayat yang menyatakan

    agar tidak melampau batas ketika berperang di jalan Allah swt. (Al

    Baqarah (2): 190).b.

    Hendaknya tujuan utama adalah membela diri (defensive) akan teror

    yang dilancarkan kepada kaum muslimin dan menciptakan suasana

    aman dalam menjalankan syariat agama.

    10.Perlakuan Islam terhadap Ahl al -Dzimmah

    a. Pengertian Ahl al DzimmahKata dzimmahberarti perjanjian, atau jaminan dan keamanan.

    Disebut demikian karena mereka mempunyai jaminan perjanjian (ahd)

    Allah dan Rasul-Nya, serta jamaah kaum Muslim untuk hidup dengan rasa

    aman di bawah perlindungan Islam dan dalam lingkungan masyarakat

    Islam. Mereka (orang-orang kafir ini) berada dalam jaminan keamanan

    kaum Muslim berdasarkan akad dzimmah. Ahl adz-dzimmah kadang

    disebut juga kafir dzimmi atau sering disingkat dzimmi saja.

    Implikasinya adalah, mereka termasuk ke dalam warga negara

    Darul Islam. Akad dzimmah mengandung ketentuan untuk membiarkan

    orang-orang non muslim tetap berada dalam keyakinan/agama mereka,

    disamping menikmati hak untuk memperoleh jaminan keamanan dan

    perhatian kaum Muslim. Syaratnya adalah mereka membayarjizyah serta

    tetapberpegang teguh terhadap hukum-hukum Islam di dalam persoalan-

    persoalan publik.Dengan demikian ahl adzimmi adalah warga negara daulah khilafah

    Islamiyah yang tetap dalam keyakinan mereka. Bagi ahl dzimmi yang mau

    menunjukkan ketundukan dan mau diatur dalam sistem masyarakat Islam,

    akan dilindungi hak dan darahnya. Sebagaimana warga negara yang lain,

    ahl dzimmi juga mendapatkan pelayanan yang serupa dan sama baiknya.

    Tidak ada pembedaan antara muslim ataupun tidak dalam hal pelayanan

    kesehatan, pendidikan, ataupun yang lain.

    b. Dasar Perlakuan Ahl al Dzimmah

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    44/150

    44

    29. perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan

    tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa

    yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan

    agama yang benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-

    Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh

    sedang mereka dalam Keadaan tunduk.(QS. At Taubah (9) : 29)

    c. Syarat-sayarat dinamakan Ahl al DzimmahMenurut Dr. Muhammad Iqbal dalam bukunya Fiqih Siyasah, ahl

    al-Kitabyang tergolong ahl al-zimmi yaitu Yahudi, Nasrani dan MajusiUnsur-unsur seseorang dikatakan ahl al-zimmi yaitu:

    1)Non-muslim

    2)Baligh

    3)Berakal

    4)

    Laki-laki5)Bukan budak

    6)Tinggal di dar al-Islam

    7)mampu membayar jizyah

    d. Perlakuan Hukum Islam Terhadap Ahlu DzimmahHukum Islam bersifat universal, para ahlu dzimmimendapatkan hak

    sebagaimana rakyat lainnya yang Muslim. Mereka mendapatkan hak untuk

    dilindungi, dijamin penghidupannya, dan diperlakukan secara baik dalam

    segala bentuk muamalah. Kedudukan mereka sama di hadapan penguasa

    dan hakim. Tidak boleh ada diskriminasi apa pun yang membedakan

    mereka dengan rakyat yang Muslim. Negara Islam wajib berbuat adil

    kepada mereka sebagaimana berbuat adil kepada rakyatnya yang Muslim.1)Ahl adz-dzimmah tidak boleh dipaksa meninggalkan agama mereka

    untuk masuk Islam.

    Rasulullah SAW. telah menulis surat untuk penduduk Yaman (yang

    artinya), Siapa saja yang beragama Yahudi atau Nashara, dia tidak

    boleh dipaksa meninggalkannya, dan wajib atasnya jizyah. (HR Abu

    Ubaid). Hukum ini juga berlaku untuk kafir pada umumnya, yang

    nonYahudi dan non Nashara. Dengan demikian, ahl adz-

    dzimmah dibebaskan menganut akidah mereka dan menjalankan ibadah

    menurut keyakinan mereka.

    2) AhI adz-dzimmah wajib membayarjizyah kepada negara.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    45/150

    45

    Jizyah dipungut dan ahl dzimmah yang laki-laki, balig, dan mampu;

    tidak diambil dari anak-anak, perempuan, dan yang tidak mampu. Abu

    Ubaid meriwayatkan bahwa Umar r.a. pernah mengirim surat kepada

    para amir al-Ajnad bahwajizyah tidak diwajibkan atas perempuan,

    anak-anak, dan orang yang belum balig.jizyah diambil berdasarkan kemampuan. Bahkan, bagi yang tidak

    mampu, misalnya karena sudah tua atau cacat, bukan saja tidak

    wajibjizyah, tetapi ada kewajiban negara (Baitul Mal) untuk membantu

    mereka. Pada saat pengambilanjizyah, negara wajib melakukannya

    secara baik, tidak boleh disertai kekerasan atau penyiksaan. Jizyah tidak

    boleh diambil dengan cara menjual alat-alat atau sarana penghidupan

    ahl dzimmah, misalnya alat-alat pertanian atau binatang ternak mereka.

    3) Dibolehkan memakan sembelihan dan menikahi perempuan ahl adz-

    dzimmah jika mereka adalah orang-orang Ahlul Kitab, yaitu orang

    Nashara atau Yahudi.

    Allah berfirman,

    Makanan(sembelihan) orang-orang yang diberi al-Kitab halal bagimudan makanan (sembelihanmu) kamu halal bagi mereka. Demikian pula

    perempuan-perempuan yang beriman dan perempuan-perempuan yang

    menjaga kehormatan dari orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum

    kamu. (QS Al-Maidah [5]:5)

    Akan tetapi, jika ahl adz-dzimmahbukan Ahlul Kitab, seperti orang

    Majusi, maka sembelihan mereka haram bagi umat Islam. Perempuan

    mereka tidak boleh dinikahi oleh lelaki Muslim. Dalam surat Rasul

    SAW., yang ditujukan kepada kaum Majusi di Hajar, beliau

    mengatakan,Hanya saja sembelihan mereka tidak boleh dimakan;

    perempuan mereka juga tidak boleh dinikahi

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    46/150

    46

    Sementara itu, jika Muslimah menikahi laki-laki kafir, maka hukumnya

    haram, baik laki-Laki itu Ahlul Kitab atau bukan. Allah berfirman:

    Jika kamu telah mengetahui bahwa mereka adalah (benar-benar)

    wanita-wanita Mukmin, maka janganlah kamu mengembalikan mereka

    kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Tidaklah mereka

    (wanita Mukmin) halal bagi mereka (lelaki kafir) dan mereka pun

    (lelaki kafir) tidak halal bagi mereka (wanita Mukmin). (QS Al

    Mumtahanah [60]: 10).

    4) Boleh dilakukan muamalah antara umat Islam dan ahl adz dzimmah

    dalam berbagai bentuknya seperti jual-beli, sewa-menyewa (ijarah),

    syirkah, rahn (gadai), dan sebagainya.

    Rasulullah pun telah melakukan muamalah dengan kaum Yahudi di

    tanah Khaybar, di mana kaum Yahudi itu mendapatkan separuh dari

    hasil panen kurmanya. Hanya saja, ketika muamalah ini dilaksanakan,

    hanya hukum-hukum Islam semata yang wajib diterapkan; tidak boleh

    selain hukum-hukum Islam.

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    47/150

    47

    RANGKUMAN

    KESIKEGIATAN DISKUSI

    D.

    KEGIATAN BERDISKUSI

    Siswa dibagi dalam 5 kelompok untuk mendiskusikan tentang: Praktek

    jihwddi masa kini!

    NO TEMA HASIL

    1 jihwdmembela negara

    2 jihwddengan harta

    3 mendawahkan ajaran Islam kepada

    manusia

    4 menjawab tuduhan sesat yang

    diarahkan pada Islam

    5 menuntut ilmu agama

    E. MENALAR

    Setelah ditelaah lebih dalam, ajaran Islam tentang jihwdtidak semata-mata

    hanya tentang berperang secara harfiah tetapi meliputi segala hal yang

    bertujuan menegakkan syariat Islam dengan cara yang juga sesuai

    dengan syariat Islam.Dalam sebuah negara, penduduk non muslim tetap diberikan hak-haknya

    sesuai dengan asas keadilan.

    F. UJI KOMPETENSI

    Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar.

    1. Jelaskan pengertianjihwdsecara bahasa dan istilah!

    2.

    Jelaskan syarat-syarat Ahlu al Dzimmah!

    3. Bagaimana perlakukan umat Islam terhadap Ahlu Dzimmah!

    4.

    Jelaskan aturan penting untuk berperang menurut teori Muhamad Abduh!

    5.

    Siapakah yang termasuk Ahlu Dzimmah di zaman sekarang?

    Jihwd berarti sebuah upaya sungguh-sungguh yang dilakukan

    oleh seorang Muslim dalam melawan kejahatan dan kebatilan, mulaidari yang terdapat dalam jiwa akibat bisikan dan godaan setan, sampai

    pada upaya memberantas kejahatan dan kemungkaran dalam

    masyarakat. Jihad ada 3 macam: jihwd melawan hawa nafsu, jihwd

    melawan orang kafir dan munafik serta jihad melawan setan. Orang

    kafir dibagi menjadi 2 yaitu kafir dzimmi (meminta perlindungan) dan

    kafir harbi (perang).

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    48/150

    48

    G. TUGAS

    Membuat power point tentang praktek jihwd di Indonesia secara

    berkelompok!

    Rajinlah dan jangan malas dan jangan pula menjadi orang yang

    lalai karena penyesalan itu adalah resiko bagi orang yang

    bermalas-malasan

    Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1)

    orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat

    budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang

    yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia

    meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang

    memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3)

    orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari

    ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu

    mengambilmanfaatdarinya.

    (Sufyan bin Uyainah).

  • 8/9/2019 Buku Siswa Fikih XII

    49/150

    49

    BAB IIIKAIDAH USHULIYAH

    TADABBUR

    QS. At-Taubah(9): 71

    KOMPETENSI INTI:

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

    (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif

    dan menunjukkan sikap sebagai bagian d ari solusi atas berbagai permasalahan

    dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

    dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    3.Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait pe nyebab fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

    dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

    4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan