buku sap

40
BUKU SATUAN AJAR PENDIDIKAN (SAP) SISTEM INDRA KHUSUS Disusun Oleh Tim Sistem Indra Khusus Program Studi Kedokteran FKK UMJ PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014 1

Upload: sakelengel

Post on 03-Feb-2016

39 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mantap

TRANSCRIPT

Page 1: Buku SAP

BUKU SATUAN AJAR PENDIDIKAN (SAP)

SISTEM INDRA KHUSUS

Disusun OlehTim Sistem Indra Khusus Program Studi Kedokteran

FKK UMJ

PROGRAM STUDI KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2014

1

Page 2: Buku SAP

KATA PENGANTAR

Sistem Indera khusus mempelajari tentang struktur normal komponen

indera khusus yaitu pendengaran dan keseimbangan oleh telinga,

penglihatan oleh mata, penghidu oleh hidung, pengecapan oleh lidah dan

sensasi perabaan, getar dan suhu oleh kulit. Selain itu pula dipelajari fisiologi

sistem indera khusus dan mekanisme patofisiologi proses kelainan indera

khusus. Dalam sistem ini dipelajari juga pemeriksaan-pemeriksaan yang

mendukung kelainan indera khusus, penatalaksanaan kelainan tersebut dan

aspek-aspek yang berhubungan dengan promosi, prevensi dan rehabilitasi

kelainan indera khusus.

Buku Satuan Ajar Pendidikan (SAP) ini dibuat sebagai pedoman untuk

memudahkan mahasiswa angkatan 2012, dosen pengampu, instruktur CSL

dan tutor PBL selama pelaksanan Sistem Indra Khusus.

Di dalam buku ini terdapat berbagai ketentuan dan tujuan proses

pengajaran Sistem Indra Khusus, mulai dari mata kuliah juga mencangkup

penjelasan CSL dan PBL. Melalui buku ini diharapkan semua pihak yang

terkait memiliki sebuah buku pedoman yang menjadi petunjuk selama

pelaksanaan sistem ini.

Terima kasih kepada Tim Sistem Indra Khusus Program Studi

Kedokteran FKK UMJ yang telah bekerja sama dengan baik sehingga Buku

ini dapat rangkum.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Koordinator Sistem Indra Khusus

2

Page 3: Buku SAP

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………..……………………………………………2Daftar Isi……………………………………………………………………..3TIM INDRA KHUSUS DAN KONTRIBUTOR

Tim Sistem.................... ………………....………...................4 Kontributor……. ………...................………….......................4 Tutor PBL dan Instruktur CSL………………………………….4

KURIKULUM DAN OPERASIONAL SISTEM INDRA KHUSUS Muatan Sistem…………………………………………………6 Tujuan Umum………………………………………………….6 Area Kompetensi……………………………………………..6 Lampiran SKDI…………………………………………………8 Sasaran Pembelajaran………………………………………11 Lingkup Pembahasan………………………………………11 Penilaian……………………………………………….……12

TATA TERTIB Tata Tertib Umum……………………………………………13 Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Umum……………………13 Tata Tertib Diskusi Tutorial…………………………………13 Tata Tertib Rapat Pleno……………………………………15 Tata Tertib CSL………………………………………………16 Sanksi Pelanggaran Tata Tertib CSL ……………………17

PROBLEM BASED LEARNING Tujuan Instruksional Umum…………………………………..18 Tujuan Instruksional Khusus………………………………....18 Tugas Mahasiswa……………………………………………...19 Proses Pemecahan Masalah…………………………………19 Jadwal Kegiatan………………………………………………..19 Strategi Pembelajaran…………………………………………20 Sumber Bacaan………………………………………………..20

CLINICAL SKILL LAB Daftar Station…………………………………………………..22 Tujuan Umum…………………………………………………..22 Tujuan Khusus…………………………………………………22 Media dan Alat Bantu Pembelajaran………………………...23 Metode Pembelajaran…………………………………………23 Deskripsi Kegiatan……………………………………………..24

3

Page 4: Buku SAP

TIM SISTEM INDRA KHUSUS DAN KONTRIBUTOR

Tim Sistem:

Koordinator Sistem : dr. Abdi Kelana Putra, Sp.MSekretaris Sistem : dr. Ikrimah Nisa UtamiKoordinator Bagian Akademik : Hayati Hasan, SKM.Koordinator Bagian MEU : Ahmad Fauzy R. , SKMKoordinator Skill Lab : Ahmad Hudhori, Am. KepKoordinator Praktikum : Nursaleh Riyadi

Kontributor:

1. Departemen Anatomi:dr. Yusnam Syarief, PAK.

2. Departemen Histologi:dr. H. Nizamuddin, MS

3. Departemen Ilmu Penyakit Mata:dr. Sri Fulina, Sp.Mdr. Abdi Kelana Putra, Sp.M

4. Departemen Ilmu Penyakit Kulit Kelamin:dr. Heryanto, Sp.KKdr. Rizqa Haerani Saenong, M.Kes, Sp.KKdr. Erni Bachtiar, Sp.KK

5. Departemen Ilmu Penyakit THT-KL:dr. Heldarjah Syahruddin, Sp. THTdr. Putri Anugrah Rizki, Sp.THT

6. Departemen Ilmu Penyakit Syaraf:Dr. dr. Sitti Airiza Jenie, Sp.S(K)dr. Robiah Khairani Hasibuan, Sp.S

4

Page 5: Buku SAP

7. Tutor PBL dan Instruktur CSL

CIRENDEU (12 Kel) CEMPUT (6 Kel)

Tutor PBLdr. Yusri Hapsari, MKM, Sp.KJ DR. dr. Busjra M. Nur., MScdr. Nizamuddin, MS dr. Farsida, MPHdr. Sugiarto, SpPA dr. Rayhana. M.BiomedDR. dr. Tjahaja H.S., SpPark dr. Yusnam Syarief, PAKdr. Kartono Ichwani, SpBK dr. Sitti Airiza, Sp.Sdr. Pitut Aprilia, MKK dr. Eddy Multazam, Sp.FKdr. Atthariq, MPH  

Instruktur CSL CIRENDEU

Anamnesis Kasus mata dan THTdr. Kartono Ichwani, SpBKdr. Sugiarto, SpPA

Pemfis THT

dr. Putri Anugrah Putri, SpTHTdr. Nur Aini Djunet, Mgizi

dr. Donna Novita Suparman

Esktraksi Cerumen dan Garputaladr. Atthariq, MPHDR. dr. Tjahaja H.S., SpPark

Tes Keseimbangan, Tes Penghidu dan Tes Pengecap

dr. Robiah, SpSdr. Nizamuddin, MS

Pemeriksaan Mata Sederhanadr. Abdi Kelana, SpMdr. Pitut Aprilia, MKK

Pemeriksaan Sensorikdr. Yusri Hapsari, MKM, Sp.KJdr. Wildan Fauzan

Instruktur CSL CEMPAKA PUTIH

Anamnesis Kasus mata dan THTDR. dr. Busjra M. Nur., MScdr. Suratno Lulut R, Ph. D

Pemfis THTdr. Yusnam Syarief, PAKdr. Heldarsjah, SpTHT

Esktraksi Cerumen dan Garputaladr. Fanny Septiani, M. Biomeddr. Ahmad Muchlis, MS

Tes Keseimbangan, Tes Penghidu dan Tes Pengecap

Dr. dr. Anwar Wardy Warongan, Sp.S., DFMdr. Rizqa H, SpKKdr. Farsida, MPH

Pemeriksaan Mata Sederhanadr. Sri Fulina, Sp.M

dr. Eddy Multazam, Sp.FK

Pemeriksaan Sensorikdr. Irfan Taufik, Sp.SDr. dr. Sitti Airiza, SpSdr. Heryanto, SpKK

5

Page 6: Buku SAP

KURIKULUM OPERASIONAL SISTEM INDRA KHUSUS

Beban Studi : 6 SKSWaktu Studi : 6 mingguSemester : V (lima)Pelaksanaan : 20 Oktober - 28 November 2014

Muatan Sistem Indera KhususSistem Indera Khusus merupakan blok kedua dari semester ganjil

(semester 5) yang diberikan kepada Angkatan 2012. Beban studinya sebesar 6 SKS yang berlangsung selama 6 minggu.

Blok ini tersusun dari berbagai kegiatan meliputi kuliah tatap muka dan teleconference, praktikum, PBL, dan Skill Lab. Kandungan pengetahuan Sistem Indera Khusus meliputi aspek pengetahuan dasar organ indera (anatomi, histologi, dan fisiologi), epidemiologi, etiopatogenesis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, dan penatalaksanaan dari kelainan atau penyakit organ indera khusus (mata, telinga, hidung, kulit dan adneksanya) yang sesuai dengan Standard Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).

Tujuan Umum1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa di bidang Indra Khusus

( terdiri dari Ilmu Penyakit Mata, Ilmu Penyakit THT-KL, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ilmu Penyakit Saraf, dan lain-lain) secara komprehensif.

2. Mencapai Kompetensi Pendidikan Dokter.

Area KompetensiPada Sisem Indra Khusus, terdapat 6 area kompentesi yaitu sebagai berikut:1. Area komunikasi efektif2. Area keterampilan klinis3. Area landasan ilmiah ilmu kedokteran4. Area pengelolaan masalah kesehatan5. Area mawas diri dan pengembangan diri 6. Area etika moral, medikolegal dan profesionalisme

Penyakit di dalam daftar SKDI dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai tingkat kemampuan yang harus dicapai di akhir masa pendidikan. Tingkat kemampuan yang harus dicapai: Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan

Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

6

Page 7: Buku SAP

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk 3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. 3B. Gawat daruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/ atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/ atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

Dengan demikian, level kompetensi tertinggi adalah 4A. Berikut terlampir kompetensi pada sistem Indra yang tertera pada Buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012:

7

Page 8: Buku SAP

8

Page 9: Buku SAP

9

Page 10: Buku SAP

0

10

Page 11: Buku SAP

Sasaran PembelajaranSetelah menyelesaikan sistem ini diharapkan mahasiswa semester V dapat:

Menyebutkan penyakit-penyakit pada THT, mata, dan kulit. Menjelaskan penyebab dari penyakit-penyakit yang menyebabkan

gejala pada THT, mata, dan kulit. Menjelaskan patomekanisme penyakit-penyakit yang menyebabkan

gejala pada THT, mata, dan kulit. Menjelaskan fisiologi pendengaran dan keseimbangan, penglihatan,

dan perabaan. Menjelaskan gangguan struktur pada penyakit-penyakit mata, THT,

dan kulit. Menyebutkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk

mendiagnosis penyakit mata, THT, dan kulit. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit mata, THT, dan kulit. Menjelaskan komplikasi lain penyakit mata, THT, dan kulit. Menjabarkan masalah penyakit pada masyarakat. Memformulasikan upaya-upaya pencegahan penyakit-penyakit pada

masyarakat.

Lingkup Pembahasan1. Kuliah pendahuluan (penjelasan sistem Indra Khusus).2. Organum Vestibulo-khoklearis Organum Gustatorium   Wajah &

indera khusus Organum visuale Struktur wajah.3. Histologi Organ penglihatan, organ pendengaran & keseimbangan

Histologi organ Penciuman & pengecapan Histologi kulit & adneksa   4. Gross Anatomi dan Fisiologi Indra pendengaran & keseimbangan,

kelainan telinga luar , gangguan keseimbangan, gangguan telinga tengah, gangguan penghidu dan pengecapan, serta gangguan pendengaran.  

5. Dermatosis Eritroskuamosa, Dermatosis Vesikobulosa, Dermatitis, Neoplasma, kelainan rambut, kelainan pigmen, penyakit kulit alergi dan iktiosis

6. Akomodasi dan Refraksi , Diskus Optik dan saraf mata, penyakit retina, Aparatus Lakrimalis, Kelopak mata, Penyakit konjungtiva, Penyakit Kornea, Sklera, Glaukoma, Kelainan Lensa, Iris dan badan silier

7. Kelainan syaraf kranial dan aplikasi klinis  

11

Page 12: Buku SAP

Penilaian

Sistem penilaian akan dilakukan terus sepanjang sistem berlangsung, Mahasiswa akan dinilai secara individual dalam hal pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Ketiga komponen ini dinilai melalui empat evaluai dengan bobot penilaian: Ujian Teori (50%) Ujian Praktikum (20%) Ujian CSL (20%) Diskusi PBL (10%)

Ujian teori diberikan dalam bentuk multiple choice question dan skenario soal. Soal ujian teori dibuat oleh kontributor dalam sistem indra khusus. Penyususnan soal-soal ujian tersebut disesuaikan dengan learning objective sistem indra khusus.

12

Page 13: Buku SAP

TATA TERTIBTata Tertib Umum

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ harus mematuhi tata tertib seperti di bawah ini :

1. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan layaknya seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan jeans, baju kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.

2. Mahasiswa laki-laki wajib berambut pendek dan rapih.3. Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab dan busana muslimah di setiap

kegiatan berlangsung.4. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan PSPD FKK UMJ.5. Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan PSPD FKK UMJ.6. Melaksanakan registrasi administrasi dan akademik semester yang

akan berjalan. 7. Memakai papan nama resmi yang dikeluarkan dari PSPD FKK UMJ di

setiap kegiatan akademik kecuali perkuliahan. Jika papan nama rusak atau dalam proses pembuatan, maka mahasiswa wajib membawa surat keterangan dari bagian pendidikan.

8. Mahasiswa yang tidak hadir di kegiatan akademik karena sakit wajib memberitahu bagian pendidikan saat itu dan selanjutnya membawa lampiran keterangan bukti diagnosis dari dokter (diterima paling lambat 3 hari setelah tanggal sakit).

Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Umum

1. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib umum tidak dapat

mengikuti setiap kegiatan akademik.

2. Bagi mahasiswa yang terlambat melakukan registrasi tidak berhak

memperoleh pelayanan akademik.

3. Bagi mahasiswa yang tidak mengajukan/merencanakan program

studinya (mengisi KRS) pada waktu yang telah ditentukan sesuai

kalender akademik tidak boleh mengikuti segala aktifitas perkuliahan.

4. Bagi mahasiswa yang terlambat hadir, tidak dapat mengikuti setiap

kegiatan.

13

Page 14: Buku SAP

Tata Tertib Diskusi Tutorial

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ harus mematuhi tata tertib diskusi tutorial seperti dibawah ini :

1. Kelompok diskusi terdiri dari 10 sampai 15 mahasiswa yang diatur oleh Bagian Pendidikan PSPD FKK UMJ.

2. Kelompok diskusi ini difasilitasi oleh satu orang atau lebih tutor, yang juga merupakan bagian dari kelompok diskusi.

3. Anggota kelompok diskusi memilih ketua dan sekretaris kelompok.4. Ketua bertugas untuk mengarahkan diskusi dan membagi tugas pada

anggota kelompok.5. Sekretaris bertugas menuliskan semua hasil diskusi pada satu kertas

lembar balik.6. Wajib mengikuti seluruh kegiatan tutorial. Bila tidak mengikuti kegiatan

tutorial pertemuan pertama dan atau kedua tanpa alasan yang jelas mahasiswa tidak mendapat penilaian diskusi tutorial saat itu.

7. Datang 10 menit sebelum tutorial dimulai.8. Mahasiswa akan mendapatkan pretest sebelum tutorial dimulai. 9. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan

layaknya seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan jeans, baju kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.

10. Bagi mahasiswa laki-laki yang berambut panjang tidak diperkenankan mengikuti kegiatan diskusi tutorial.

11.Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab selama perkuliahan berlangsung.12.Tidak diperkenankan merokok di lingkungan belajar PSPD FKK UMJ.13.Memakai papan nama resmi yang dikeluarkan dari PSPD FKK UMJ.

Jika papan nama rusak atau dalam proses pembuatan, maka mahasiswa wajib membawa surat keterangan dari bagian pendidikan.

14.Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan ruang diskusi. Buanglah sampah pada tempat sampah yang telah disediakan.

15.Laporan hasil diskusi tutorial dalam bentuk paper dan powerpoint dikumpulkan ke bagian pendidikan maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan. Perbaikan laporan diskusi tutorial paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat pleno. Jika belum mengumpulkan, tidak dapat mengikuti ujian teori sistem.

16.Setiap kelompok wajib menyerahkan paper kelompoknya kepada kelompok lain maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan.

17.Hal – hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian.

Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam tata tertib ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana semestinya.

14

Page 15: Buku SAP

Tata Tertib Rapat Pleno

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ harus mematuhi tata tertib rapat pleno seperti dibawah ini :

1. Hadir 15 menit sebelum pleno dimulai.2. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan

layaknya seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan jeans, baju kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.

3. Bagi mahasiswa laki-laki yang berambut panjang, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan rapat pleno.

4. Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab selama perkuliahan berlangsung.5. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan belajar PSPD FKK UMJ.6. Memakai papan nama resmi yang dikeluarkan dari PSPD FKK UMJ.

Jika papan nama rusak atau dalam proses pembuatan, maka mahasiswa wajib membawa surat keterangan dari bagian pendidikan.

7. Seluruh kelompok mahasiswa wajib menyerahkan slide presentasi kepada bagian pendidikan maksimal 15 menit sebelum pleno dimulai.

8. Berperan aktif dalam rapat pleno. Setiap keaktifan mahasiswa akan mendapatkan nilai.

9. Tidak diperkenankan meninggalkan ruang pleno kecuali pada waktu yang ditentukan.

10.Bagi mahasiswa yang tidak hadir pleno tanpa alasan yang jelas, akan mendapatkan sanksi tegas yang diatur kemudian.

11.Menjaga ketertiban jalannya rapat pleno.12.Menjaga kebersihan lingkungan ruang diskusi. Buanglah sampah

pada tempat sampah yang telah disediakan.13.Hal – hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan ditentukan

kemudian.

Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam tata tertib ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana semestinya.

15

Page 16: Buku SAP

Tata Tertib Clinical Skill Lab (CSL)

Sebelum pelatihan

1. Membaca Penuntun Belajar (manual) Keterampilan Klinik Sistem yang

bersangkutan dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan

dilakukan.

Pada saat pelatihan

1. Datang 10 menit sebelum CSL dimulai.

2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi

yang telah ditentukan.

3. Tidak diperkenankan memanjangkan kuku lebih dari 1 mm.

4. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapih pada

setiap kegiatan CSL. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbabnya harus

dimasukkan ke bagian dalam jas laboratorium.

5. Buanglah sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang

korek api, dan sebagainya) pada tempat sampah non medis. Sampah yang

telah tercemar (sampah medis), misalnya kapas lidi yang telah dipakai, harus

dimasukkan ke tempat sampah medis yang mengandung bahan desinfektan

untuk didekontaminasi, dan sampah tajam dimasukan pada tempat sampah

tajam.

6. Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan.

7. Memperlakukan model seperti memperlakukan manusia atau bagian

tubuh manusia.

8. Bekerja dengan hati-hati.

9. Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam

tanpa ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL.

10. Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapihkan kembali

alat dan bahan yang telah digunakan.

11. Pengulangan CSL dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Membuat surat permohonan pengulangan CSL ke bagian pendidikan

tembusan ke bagian CSL dengan melampirkan materi yang akan

diulang dan jumlah peserta yang akan ikut paling lambat 3 hari sebelum

hari pelaksanaan.

b. Pengulangan CSL dilaksanakan pada saat tidak ada jadwal perkuliahan

dengan atau tanpa pendamping dari instruktur.

c. Pengulangan CSL dilaksanakan sampai maksimal pukul 21.00 WIB.

16

Page 17: Buku SAP

Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Clinical Skill Lab (CSL)

1. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan CSL pada materi

tertentu, maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti

kegiatan CSL pada jadwal berikutnya untuk materi tertentu tersebut.

2. Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan CSL dan praktikum tidak

sesuai dengan jadwal rotasinya dianggap tidak hadir.

3. Bagi mahasiswa yang persentasi kehadiran CSLnya < 75 % dari

seluruh jumlah tatap muka CSL, maka mahasiswa tidak dapat

mengikuti ujian CSL.

4. Kerusakan alat dan bahan yang ada pada ruang CSL dan praktikum

yang terjadi karena ulah mahasiswa, resikonya ditanggung oleh

mahasiswa yang bersangkutan.

5. Bagi mahasiswa yang menghilangkan, mengambil atau meminjam

tanpa ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL dan

praktikum akan mendapatkan sanksi tegas sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

6. Bagi mahasiswa yang persentase kehadiran praktikumnya < 75 %

dari seluruh jumlah tatap muka praktikum tidak dapat mengikuti ujian

praktikum.

17

Page 18: Buku SAP

PANDUAN TUTORIALProblem Based Learning

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang penyebab, patomekanisme, gambaran klinik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan kelainan pada mata, telinga hidung tenggorok, serta kelainan pada kulit tersebut.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat :1. Menyebutkan anatomi organ-organ yang berkaitan dengan sistem penginderaan

khusus.2. Menjelaskan histologi organ indra khusus.3. Menjelaskan fisiologi penglihatan, fisiologi pendengaran dan keseimbangan, serta

fisiologi kulit.4. Menjelaskan struktur telinga yang terganggu pada penyakit-penyakit yang

menyebabkan ketulian. 5. Menjelaskan patomekanisme penyakit-penyakit dengan mata merah yang disertai

penglihatan normal, dan penyakit mata merah yang disertai penglihatan kabur dan penurunan tajam penghlihatan tanpa disertai mata merah.

6. Menjelaskan patomekanisme terjadinya ketulian dan gatal.7. Menyebutkan penyakit-penyakit yang menyebabkan gejala mata merah,

penglihatan kabur dan penurunan tajam penglihatan, penyakit yang menyebabkan gejala ketulian, serta penyakit yang menyebabkan gejala gatal.

8. Menjelaskan gambaran klinik lain yang menyertai penyakit-penyakit tersebut.9. Menjelaskan pemeriksaan – pemeriksaan penunjang yang bisa membantu

diagnosa penyakit.10. Menjelaskan penatalaksanaan yang diberikan pada penderita pada penyakit-

penyakit tersebut.11. Menjelaskan komplikasi lain dari penyakit-penyakit tersebut.12. Menjabarkan masalah gangguan penglihatan, masalah ketulian, dan keluhan gatal

pada masyarakat.13. Menjelaskan promotif dan preventif penyakit-penyakit mata merah baik pada

penglihatan normal maupun penglihatan kabur.

18

Page 19: Buku SAP

T ugas Mahasiswa 1. Setelah membaca dengan teliti skenario tutorial, mahasiswa harus mendiskusikan

kasus tersebut pada suatu kelompok diskusi yang dipimpin oleh seorang ketua dan memilih seorang notulen untuk mencatat semua hasil diskusi

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual dengan mencari bahan informasi yang mendukung diskusi

3. Melakuakn diskusi kelompok mandiri ( tanpa tutor)4. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan yang dimaksud

untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam5. Mengikuti kuliah (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas

Proses Pemecahan MasalahDalam diskusi kelompok, mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam scenario ini yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah yaitu :1. Klasifikasi istilah yang tidak jelas dalam scenario diatas dan tentukan

kata/kaliamat kunci scenario diatas2. Indentifikasi problem dasar scenario diatas, dengan membuat beberapa pertanyaan

penting3. Analisa problem – problem tersebut dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan

diatas4. Klassifikasi jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tersebut diatas.5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mahasiswa atas kasus diatas6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang ditemukan

Keterangan : - Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor- Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri,dapat dilakukan berkelompok atau

sendiri-sendiri, yang kemudian didiskusikan ulang bersama kellompok (tanpa kehadiran tutor)

- Langkah tujuh dilakukan dalam diskusi dengan tutor

Jadwal Kegiatan

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi mandiri. Tujuan : Memilih ketua dan sekretaris kelompok, Brain-storming untuk proses 1 – 3, Membagi tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.

19

Page 20: Buku SAP

4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan,

5. Pertemuan keempat: adalah diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi lalu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.

6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).

Strategi Pembelajaran

1. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor, melakukan curah pendapat bebas

antar anggota kelompok

2. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor untuk mlihat pertanyaan alternatif terhadap maslah tertentu3. Konsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk

memperoleh pengertian yang lebih mendalam4. CSL : pemeriksaan visus, funduskopi5. Praktikum : Anatomi mata, Histologi, PA6. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku

ajar, majalah, slide, dan internet.

Sumber Bacaan Buku Ajar

1. Kanski. Clinical of Ophthalmology2. AAO. Retina and Vitreous. 20033. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed, The Williams and Wilkins Co.,

Baltimore, 19584. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea and Fabiger,

Philadelphia, 19595. Gran’s Atlas of Anatomy6. Atlas Spaltelhotz7. Dikat kuliah penyakit THT Bagian THT-KL FK-Unhas8. Allan G Kerr. Scot Brown’s Otolaryngology, Basic Science 9. Goodman & Gillman’s. The pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. New York.

Mc Graw Hill 1996.Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989

10. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 199311. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 197612. Diktat Kuliah Radiologi13. Cranial MRI and CT, Lee SH, Kao KC, Zimmerman, 199214. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy,

Philadelphia, WB Saunders Company, 9th ed., 1998

20

Page 21: Buku SAP

15. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott williams & wilkins, 9th eds., 1999

16. Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran Keluarga, Hipokrates, Jakarta

17. Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta18. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases

and Related Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva

A. Sumber lain1. Internet2. VCD3. Journal4. Majalah-majalah ilmiah lainnya

21

Page 22: Buku SAP

PANDUAN MANUALClinical Skill Lab

Daftar Station CSL

Terdapat enam station dalam CSL di sistem Indra Khusus ini, yaitu:

1. Anamnesis Kasus Mata dan THT

2. Pemeriksaan Fisik THT

3. Ekstraksi Serumen dan Garputala

4. Pemeriksaan keseimbangan penghidu dan pengecap

5. Pemeriksaan Mata Sederhana

6. Pemeriksaan Sensoris

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan anamnesis kasus mata dan THT; pemeriksaan fisis

telinga, hidung dan tenggorokan ; melakukan tes fungsi pendengaran, keseimbangan,

penghidu dan pengecapan; melakukan pemeriksaan mata sederhana; serta mampu

melakukan pemeriksaan sensorik secara baik dan benar.

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan alat dan bahan yang akan

digunakan.

2. Mahasiswa mampu mempersiapkan penderita dalam rangka persiapan

pemeriksaan.

3. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan tersebut dengan baik dan benar.

4. Mahasiswa dapat menginterpretasi hasil pemeriksaan dengan tepat untuk

kepentingan diagnosis keluhan pasien.

5. Mahasiswa mampu menentukan apakah kelainan-kelainan yang ditemukan

merupakan kelainan kongenital, keganasan, infeksi , trauma atau kelainan

degeneratif.

22

Page 23: Buku SAP

Media dan Alat Bantu Pembelajaran

1. Buku panduan skill lab

2. Daftar panduan skill lab

3. Gambar / slide cara pemeriksaan fisis THT dan tes-tes fungsi pendengaran,

keseimbangan, penghidu dan pengecapan

4. Alat tulis menulis / spidol

5. Pemutaran film pemeriksaan fisis THT dan tes-tes fungsi pendengaran,

keseimbangan, penghidu dan pengecapan

Metode Pembelajaran

CSL akan dilaksanakan sebanyak dua sesi, dimana sesi kedua adala Responsi. Alokasi

waktu untuk Sesi pertama sebanyak 3x50 menit sementar asesi responsi sebanyak

2x50 menit. Dalam sesi CSL aka dilaksanakan dengan tahapan

se3bagai berikut:

1. Demonstrasi dan alih ketrampilan

2. Diskusi

3. Daftar tilik dengan sistem skor

23

Page 24: Buku SAP

Deskripsi Kegiatan Anamnesis dan PF THT

KEGIATAN WAKTU DESKRIPSI

1. Pengantar 10 menit Pengantar skill lab

2. Persiapan dan presentasi pendahuluan

15 menit a. Mengatur posisi duduk mahasiswab. Mempersiapkan modelc. Dosen memberikan penjelasan hal-hal yang pentingd. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanyae. Semua media dan alat sudah disiapkan f. Menjelaskan jalannya skill lab dan menyampaikan berkumpul kembali untuk interpretasi hasil melalui audio visual

3. Persiapan Praktek 15 menit a. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompokb. Disampaikan setiap mahasiswac. Diperlukan mentor untuk mengamati setiap mahasiswad. Siapkan audio visual di ruangan terentu / terpisah

4. Pelaksanaan pemerik-saan fisis THT, tes fungsi pendengaran dan keseimbangan, tes fungsi penghidu dan pengecapan

60 menit a. persiapan penderita probandus.b. Persiapan posisi penderita probandus.c. Melakukan pemeriksaan fisis telinga f. Melakukan tes garpu talag. Melakukan tes kalorih. Melakukan tes fungsi penghidu dan

penge-capanh. Pembacaan hasilg. Interpretasi hasil

5. Diskusi / curah pendapat 20 menit a. Apa yang dirasakan mudah dan yang sulit?b. Mahasiswa menyimpulkan hasil pemerik-

saan fisis telinga , tes garpu tala, tes kalori dan tes fungsi penghidu dan pengecapan

yang telah dilakukan c. Instruktur menjelaskan apa yang kurang jelasd. Instrukutur menjawab pertanyaane. Instruktur menyimpulkan semua hal tentang pemeriksaan yang telah dilakukan

Total Waktu 120 mnt

24

Page 25: Buku SAP

Deskripsi Kegiatan Pemeriksaan Mata

Kegiatan Waktu Deskripsi1. Pengantar secara umum

15 menit 1. Pengantar oleh intruktur2.Demnonstasi melalui video

2. Bermain peran, Tanya dan Jawa

25 menit 3. Dua orang dosen memberikan contoh bagaimana cara melakukan anamnesis lengkap, pemeriksaan mata disesuaikan tahap demi tahap sesuai penuntun belajar.4. Mahasiswa menyimak sesuai dengan menggunakan Penuntun Belajar.5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tetang aspek-aspek yang penting.

3. Praktek bermain peran dengan umpan balik

100 menit 6. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasanga. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 3 pasangan.7. Setiap pasangan berpraktek melakukan pemeriksaan. (secara bergantian berlaku sebagai pemeriksa dan penderita)8. Mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan cek lis.9. Mentor memberikan tema khusus umpan balik kepada setiap pasangan.

4. Curah pendapat/diskusi

15 menit 10. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasakan mudah, apa yang sulit. Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang berperan sebagai penderita. Apa yang dapat dilakukan oleh pemeriksa agar penderita lebih nyaman.11. Dosen menyimpulkan denganmenjawab pertanyaan dan menjelaskan masalah yang belum dimengerti.

Total waktu 155 menit

25

Page 26: Buku SAP

Deskripsi Kegiatan Pemeriksaan Sensoris

Kegiatan Waktu Deskripsi# 1. Pengantar 2 menit Pengantar# 2. Bermain Peran Tanya         & Jawab 

30 menit 1.      Mengatur posisi duduk mahasiswa2.      Dua orang dosen memberikan contoh bagaimana cara  melakukan  pemeriksaan sensoris (neurologis).Mahasiswa mengamati peragaan dengan menggunakan Penuntun Belajar.3.      Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting

# 3. Praktek bermain peran        dengan Umpan Balik

100 menit 1.      Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan. Diperlukan minimal seorang Instruktur   untuk mengamati setiap langkah yang dilakukan oleh  paling banyak 4 pasangan.   2.      Setiap pasangan berpraktek melaku-kan langkah-langkah   pemeriksaan neurologis secara   serentak3.      Instruktur berkeliling diantara ma-hasiswa dan melakukan supervisi menggunakan check list.4.      Instruktur memberikan  pertanyaan dan umpan balik kepada setiap pasangan

# 4. Curah Pendapat/        Diskusi

15 menit 1.      Curah Pendapat/Diskusi : Apa yang dirasakan mudah? Apa yang sulit? Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang pada saat    melakukan pemeriksaan Apa yang dapat dilakukan oleh  dokter agar klien merasa lebih nyaman?2.      Instruktur membuat kesimpulan dengan menjawab pertanyaan terakhir dan memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti

Total waktu 150 menit  

26