buku puasa al-aqsha

67
1 BAB I PUASA A. Definisi Puasa Secara bahasa Puasa berarti menahan diri (Imsak). Menurut istilah berarti menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh serta segala hal yang membatalkan puasa, dengan niat ibadah, dimulai dari terbit fajar shodiq sampai terbenam matahari. B. Keutamaan Puasa Tujuan utama dari ibadah puasa adalah tumbuhnya nilai-nilai ketaqwaan pada diri setiap muslim, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 183. Selain itu puasa memiliki keutamaan-keutamaan yang sangat banyak, diantaranya dijelaskan oleh Rasulullah SAW : 1. Puasa sebagai perisai dari api neraka, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad: ﺎل اﻟ آ أ ﱠﺔ آ ﱠﺎر اﻟﻨ ﱠﺔ ﺎم ﱢﻴ اﻟﺼArtinya: “Puasa adalah perisai dari api neraka, seperti perisai seseorang dalam perang untuk menahan serangan musuh’’. (HR. Ahmad)

Upload: abdurrahman

Post on 13-Jul-2016

41 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pendidikan agama Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Puasa Al-Aqsha

1

BAB I PUASA

A. Definisi Puasa

Secara bahasa Puasa berarti menahan diri (Imsak). Menurut istilah berarti menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh serta segala hal yang membatalkan puasa, dengan niat ibadah, dimulai dari terbit fajar shodiq sampai terbenam matahari. B. Keutamaan Puasa

Tujuan utama dari ibadah puasa adalah tumbuhnya nilai-nilai ketaqwaan pada diri setiap muslim, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 183. Selain itu puasa memiliki keutamaan-keutamaan yang sangat banyak, diantaranya dijelaskan oleh Rasulullah SAW : 1. Puasa sebagai perisai dari api neraka,

sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

الصيام جنة من النار آجنة أحدآم من القتالArtinya: “Puasa adalah perisai dari api neraka, seperti perisai seseorang dalam perang untuk menahan serangan musuh’’. (HR. Ahmad)

Page 2: Buku Puasa Al-Aqsha

2

2. Orang yang berpuasa akan dijauhkan dari

api neraka sejauh-jauhnya. Rasulullah SAW bersabda:

من صام يوما في سبيل الله بعد الله وجهه عن ين خريفاالنار سبع

Artiya: “Barang siapa berpuasa sehari dengan niat ibadah kepada Allah, maka Allah akan menjauhkan mukanya dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun”.(HR. Bukhari dan Muslim) .

3. Puasa merupakan ibadah yang pahalanya langsung diurus oleh Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

آل عمل ابن آدم له إلا الصيام فإنه لي وأنا

أجزي بهArtinya: “Semua amal manusia adalah untuknya, kecuali puasa. Maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 3: Buku Puasa Al-Aqsha

3

4. Orang yang berpuasa disediakan pintu khusus di surga yaitu bab al-Rayyaan. Rasulullah SAW bersabda:

إن في الجنة بابا يقال له الريان يدخل منه

ن يوم القيامة لا يدخل منه أحد غيرهم الصائمو

يقال أين الصائمون فيقومون لا يدخل منه أحد

غيرهم فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحدArtinya: “Sesungguhnya di surga terdapat pintu yang disebut Rayyaan, kelak pada hari Kiamat hanya orang-orang yang ber-puasa yang diperbolehkan memasuki-nya. Kemudian akan dipanggil: “Dimanakah orang-orang yang berpuasa?” maka berdirilah mereka, apabila mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup dan tidak ada seorang pun yang bisa masuk dari pintu itu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Bau mulut orang puasa lebih harum dari minyak wangi.

الصيام جنة فلا يرفث ولا يجهل وإن امرؤ قاتله

أو شاتمه فليقل إني صائم مرتين والذي نفسي

Page 4: Buku Puasa Al-Aqsha

4

بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله تعالى من

رابه وشهوته من ريح المسك يترك طعامه وش

أجلي الصيام لي وأنا أجزي به والحسنة بعشر

أمثالهاArtinya: “Puasa adalah perisai, maka jangan berkata kotor dan berbuat kebodohan, apabila ada seseorang menyakiti atau mencaci maka jawablah: Saya sedang puasa, (ucapkan) dua kali, Demi Dzat yang menguasai diriku, disisi Allah, bau mulutya orang puasa lebih harum dari minyak wangi, karena dia telah menahan makan dan minum karena DiriKu, maka Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan setiap satu kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat.” (HR. Bukhari)

6. Doanya orang yang berbuka puasa adalah mustajab. Rasulullah SAW bersabda:

Page 5: Buku Puasa Al-Aqsha

5

إن للصائم عند فطره لدعوة ما تردArtinya: “Sesungguhnya doa orang yang sedang berbuka puasa adalah mustajab.” (HR. Ibnu Majah)

C. Hikmah Puasa

Puasa mengandung hikmah dan manfaat yang sangat banyak, baik bagi kejiwaan, sosial maupun kesehatan. Diantara hikmah dan manfaat puasa adalah :

1. Puasa mendidik orang untuk senantiasa sabar dan mengendanlikan hawa nafsu. Orang yang berpuasa harus sabar menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu serta perbuatan yang tidak bermanfaat mulai terbit matahari hingga terbenam matahari selama sebulan penuh. Hal ini akan mengurangi tingkat kriminal dan tindakan amoral.

2. Puasa menanamkan sifat kasih sayang kepada siapa saja, terutama kepada fakir miskin dan orang-orang lemah. Pada waktu puasa sangat dianjurkan memperbanyak sedekah dan memberi buka kepada orang yang membutuhkannya. Sehingga

Page 6: Buku Puasa Al-Aqsha

6

dalam jiwa orang yang berpuasa akan muncul rasa saling mengasihi antar umat manusia.

3. Puasa mendidik orang untuk selalu disiplin dan menghargai waktu. Orang yang berpuasa disunahkan agar secepatkan berbuka ketika sudah tiba waktu ifthar (maghrib). Hal itu mendidik umat islam agar selalu tepat waktu dalam segala urusan.

4. Puasa menjadikan badan dan tubuh sehat. Berdasarkan penelitian kedokteran, membukti-kan bahwa puasa bisa membuat orang sehat. Banyak orang yang sakit maag (sakit perut) sembuh karena berpuasa.

5. Puasa mencetak pribadi muslim yang jujur dan amanah. Ibadah puasa adalah ibadah yang tersembunyi, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Seseorang mungkin saja mengaku berpuasa, namun ketika tidak ada orang yang melihat, dia makan dan minum hingga puas. Maka hanya orang-orang jujur dan amanah yang bisa menjaga puasanya.

Page 7: Buku Puasa Al-Aqsha

7

6. Menurut beberapa riset, menyatakan bahwa selama bulan Ramadhan, di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, tingkat kriminal sangat menurun drastis dibanding bulan-bulan yang lain.

D. Puasa-Puasa Sunah

Ada beberapa puasa yang disunnahkan bagi setiap muslim, diantaranya adalah: 1. Puasa 6 hari di bulan syawal

Rasulullah SAW bersabda:

م أتبعه ستا من شوال آان من صام رمضان ث آصيام الدهر

Artinya: “Barang siapa puasa bulan Ramadhan kemudian diikuti enam hari di bulan syawal maka seperti berpuasa setahun penuh. (HR. Muslim)

2. Puasa hari Arafah Puasa hari Arafah ini disunahkan

bagi orang yang tidak melaksanakan haji. Rasulullah SAW bersabda:

Page 8: Buku Puasa Al-Aqsha

8

صوم يوم عرفة، يكفر سنتين، ماضية،

… ومستقبلةArtinya: “Puasa hari Arafah bisa menghapus dosa selama dua tahun, tahun yang telah lalu dan yang akan

datang…”. (HR. Ahmad)

3. Puasa Hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram)

Puasa hari ‘asyura adalah puasa yang dianjurkan Rasul pada tanggal 10 setiap bulan Muharram, karena termasuk hari yang dimulikan. Rasulullah SAW bersabda:

م المدينة فرأى قدم النبي صلى الله عليه وسلاليهود تصوم يوم عاشوراء فقال ما هذا قالوا هذا يوم صالح هذا يوم نجى الله بني إسرائيل من عدوهم فصامه موسى قال فأنا أحق بموسى

مهمنكم فصامه وأمر بصيا Artinya: “Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah menjumpai orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura, kemudian beliau bertanya: “Kenapa demikian?” Mereka menjawab: Hari ini adalah hari baik, dimana orang-orang

Page 9: Buku Puasa Al-Aqsha

9

Yahudi diselamatkan Allah SWT dari para musuh mereka, maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Kemudia Beliau bersabda: “Saya lebih berhak daripada Musa, maka Nabi SAW berpuasa dan memerintahkan agar berpuasa pada hari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Puasa Di Bulan Sya’ban Rasulullah SAW menganjurkan

memperbanyak puasa sunah di bulan Sya’ban. Karena bulan ini sering dilupakan, padahal bulan Sya’ban adalah bulan dilaporkannya catatan amal manusia kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

عن أسامة بن زيد قال قلت يا رسول الله لم أرك

من شعبان تصوم شهرا من الشهور ما تصوم

شهر يغفل الناس عنه بين رجب قال ذلك

ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب

عالمين فأحب أن يرفع عملي وأنا صائمالArtinya: “Usamah bin Zaid pernah bertanya, Ya Rasulallah, saya tidak

Page 10: Buku Puasa Al-Aqsha

10

pernah melihat Engkau berpuasa (sunah) sebanyak pada bulan Sya’ban? Beliau bersabda: “Bulan Sya’ban sering dilupakan orang karena terletak antara Rajab dan Ramadhan, pada bulan itu pula catatan amal manusia dilaporkan kepada Allah SWT, maka dari itu saya senang, diri saya dalam keadaan berpuasa ketika catatan amalku dilapor-kan. (HR. Nasai)

5. Puasa Hari Senin dan Kamis

Puasa pada dua hari ini sering dikerjakan Rasulullah SAW. Karena pada dua hari tersebut catatan amal (mingguan) manusia dilaporkan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم آان أآثر ما

يصوم الاثنين والخميس قال فقيل له قال إن

الأعمال تعرض آل اثنين وخميس أو آل يوم

لم أو لكل اثنين وخميس فيغفر الله لكل مس

..مؤمن إلا المتهاجرين

Page 11: Buku Puasa Al-Aqsha

11

Artiya: “Rasulullah SAW sangat sering megerjakan puasa hari senin dan kamis. Kemudian ditanyakan kepada Beliau (tentang hal itu). Maka beliau menjawab: “sesugguhnya catatan amal dilaporkan (kepada Allah) setiap hari senin dan kamis, kemudian Allah akan mengampuni setiap muslim (atau mukmin) kecuali orang-orang yang saling memutus silaturahim. (HR. Ahmad)

6. Puasa Ayyaamul Baidh

Yaitu puasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan (bulan Hijriah). Pahala puasa ini adalah seperti berpuasa setahun. Rasulullah SAW bersabda:

آان رسول الله صلى الله عليه وسلم يأمرنا أن

نصوم البيض ثلاث عشرة وأربع عشرة وخمس

عشرة وقال هن آهيئة الدهرArtinya: “Rasulullah SAW menyuruh kami untuk berpuasa pada ayyaamul baidh, yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 (setiap bulan). Kemudian beliau bersabda: puasa itu seperti berpuasa setahun”. (HR. Abu Dawud)

Page 12: Buku Puasa Al-Aqsha

12

7. Puasa Nabi Dawud

Yaitu melakukan puasa dengan cara sehari puasa dan sehari berbuka. Rasulullah SAW pernah memuji puasa nabi Dawud AS, seraya bersabda:

الله صيام داود فإنه آان يصوم أحب الصيام إلى

… يوما ويفطر يوما Artinya: “Puasa yang paling dicintai Allah SWT adalah puasanya Nabi Dawud, beliau puasa sehari dan berbuka sehari…. “ (HR. Ibnu Majah)

E. Puasa-Puasa Yang Diharamkan 1. Puasa Di Hari Raya ‘Idul Fitri Dan

‘Idul Adha Para ulama telah bersepakat tetang

haramnya puasa pada dua hari raya tersebut. Hal ini berdasarkan hadits:

Page 13: Buku Puasa Al-Aqsha

13

إن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صيام

ليومين أما يوم الفطر ففطرآم من صومكم وأما هذين ا

يوم الأضحى فكلوا من لحم نسككم

Artinya: “Rasulullah SAW benar-benar melarang puasa pada dua hari raya, hari raya ‘Idul Fitri adalah hari berbuka sedangkan pada hari raya ‘Idul Adha, maka makanlah danging kurban kalian”. (HR. Ahmad)

2. Puasa Pada Hari-Hari Tasyriq (3 Hari

Setelah ‘Idul Adha) Rasulullah SAW melarang umatnya

berpuasa pada taggal 11, 12 dan 13 setiap bulan Dzulhijah. Hal berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

رسول الله صلى الله عليه وسلم بعث عبد الله

بن حذافة يطوف في منى أن لا تصوموا هذه

وذآر الله عز وجل الأيام فإنها أيام أآل وشربArtinya: “Rasulullah SAW telah mengutus Abdullah bin Hudzafah agar berkeliling di Mina (sambil berteriak):

Page 14: Buku Puasa Al-Aqsha

14

janganlah kalian berpuasa pada hari-hari tasyriq, karena hari itu adalah untuk makan, minum dan berdzikir kepada Allah SWT.” (HR. Ahmad)

3. Puasa Hanya Pada Hari Jum’at Jumhur ulama berpendapat bahwa

puasa hari jumat hukumnya hanya makruh, tidak sampai haram. Rasulullah SAW bersabda:

لا يصومن أحدآم يوم الجمعة إلا يوما قبله أو بعده

Artiya: “Janganlah kalian berpuasa pada hari jum’at kecuali berpuasa sebelumnya atau sesudahnya.” (HR. Bukhari)

4. Puasa Hanya Pada Hari Sabtu

Sebagian besar ulama berpendapat bahwa puasa hari sabtu saja hukumya makruh bukan haram.

Rasulullah SAW bersabda: لا تصوموا يوم السبت إلا ما افترض عليكم

Artiya: “Janganlah kalia berpuasa pada hari sabtu saja, kecuali karena ada

Page 15: Buku Puasa Al-Aqsha

15

sebab wajib (seperti karena qadha’, nadzar dll) .” (HR. Ahmad)

5. Puasa Pada Hari Syak Puasa hari syak yaitu pada hari

terakhir bulan Sya’ban karena hari itu adalah penentuan 1 Ramadhan dan dikhawatirkan sudah masuk bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

ك فقد عصى أبا القاسم صلى من صام يوم الش

الله عليه وسلم

Artinya: “Barang siapa berpuasa pada hari Syak maka dia telah bermaksiat kepada Abu Qasim SAW.” (HR. Bukhari)

6. Puasa Wishal Puasa Wishal adalah puasa yang

dilakukan sehari semalam tanpa berbuka atau sahur. Puasa wishal ini hanya dianggap makruh oleh sebagian ahli fikih. Rasul SAW bersabda:

إياآم والوصال مرتين

Page 16: Buku Puasa Al-Aqsha

16

Artinya: “Janganlah kalian berpuasa Wishal, beliau mengulanginya dua kali.” (HR. Bukhari)

7. Puasa Dahr ( Puasa setahun tanpa berbuka sama sekali)

Rasulullah SAW bersabda:

لا صام من صام الأبد مرتين Artinya: “Tidak boleh orang berpuasa selama setahun penuh (tanpa berbuka), Beliau ucapkan dua kali.” (HR. Bukhari)

8. Puasa Seorang Istri Tanpa Seijin Suami

Seorang istri dilarang puasa sunah ketika suaminya tidak mengijinkannya berpuasa. Rasulullah SAW bersabda:

لا تصوم المرأة وبعلها شاهد إلا بإذنه

Artinya: “Janganlah seorang istri berpuasa ketika suaminya ada dirumah kecuali telah mendapatkan ijin dari suami.” (HR. Bukhari)

Page 17: Buku Puasa Al-Aqsha

17

BAB II RAMADHAN

A. Hukum Puasa Ramadhan

Puasa pada bulan Ramadhan adalah wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam. Kewajiban puasa Ramadhan berdasarkan al-Qur’an, sunnah dan Ijma’.

Allah SWT berfirman:

$ y㕃r' ¯≈ tƒ t⎦⎪ Ï%©!$# (#θãΖtΒ#u™ |= ÏGä. ãΝà6 ø‹n= tæ ãΠ$ u‹Å_Á9$# $ yϑx.

|= ÏGä. ’ n?tã š⎥⎪ Ï% ©!$# ⎯ ÏΒ öΝà6 Î=ö7s% öΝä3 ª=yès9 tβθà)−Gs? ∩⊇∇⊂∪

Artiya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 183) Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله اة وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزآ

والحج وصوم رمضان

Page 18: Buku Puasa Al-Aqsha

18

Artinya: “Islam didirikan atas lima perkara, yaitu bersaksi tidak ada dzat yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji dan puasa dibulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua dalil di atas dijadikan dasar oleh ulama untuk berijma’ bahwa puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim.

B. Kapan dan Bagaimana Datangnya Ramadhan?

Datangnya bulan Ramadhan ditetapkan dengan dua jalan, pertama dengan terlihatnya hilal dan kedua, setelah menggenapkan bulan Sya’ban hingga 30 hari.

Sebaiknya memulai puasa Ramadhan dan juga hari raya ‘idul Fitri mengikuti penetapan hilal yang dilakukan oleh pemerintah, dengan syarat pemerintah telah menjalankan prosedur penetapan hilal secara benar. Hal itu dalam rangka menjaga persatuan dan ukhuwah umat Islam.

Page 19: Buku Puasa Al-Aqsha

19

Rasulullah SAW bersabda:

إذا رأيتم الهلال فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا

افإن غم عليكم فصوموا ثلاثين يوم Artinya: “Apabila kalian melihat hilal (bulan Ramadhan) maka puasalah dan apabila kalian melihat hilal (bulal Syawal) maka berbukalah (lebaran), dan apabila tertutup awan (mendung) maka berpuasalah 30 hari.” (HR. Muslim)

Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:

الصوم يوم تصومون والفطر يوم تفطرون

والأضحى يوم تضحون

Artinya: “Puasa itu adalah pada hari kalian semua berpuasa, dan lebaran itu pada hari kalian berbuka, sedangkan ‘Idul Adha adalah pada saat kalian semua berqurban.” (HR. Tirmidzi)

Berdasarkan hadits ini kita

dianjurkan agar menjaga persatuan dan persaudaraan sesama umat Islam,

Page 20: Buku Puasa Al-Aqsha

20

jangan terpecah belah dan saling bermusuhan, hanya karena perbedaan waktu hari raya.

C. Keutamaan Bulan Ramadhan Dan

Keistime-waan Beramal Didalamnya

Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik dibandingkan apabila dikerjakan dibulan lainnya. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut, disebutkan dalam beberapa riwayat: 1. Ramadhan adalah bulan penuh

berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:

Page 21: Buku Puasa Al-Aqsha

21

قد جاءآم رمضان شهر مبارك افترض الله

عليكم صيامه تفتح فيه أبواب الجنة ويغلق

فيه أبواب الجحيم وتغل فيه الشياطين فيه

…ليلة خير من ألف شهر Artinya: “Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan…” (HR. Ahmad) 2. AllahTa’ala membebaskan penghuni

neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

إذا آان أول ليلة من شهر رمضان صفدت

الشياطين ومردة الجن وغلقت أبواب النار فلم

يفتح منها باب وفتحت أبواب الجنة فلم يغلق

Page 22: Buku Puasa Al-Aqsha

22

ر أقبل ويا منها باب وينادي مناد يا باغي الخي

من النار وذلك آل ولله عتقاء باغي الشر أقصر

ليلة Artinya: “Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); “Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka.” (HR. Tirmidzi) 3. Puasa bulan Ramadhan adalah

sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya. Rasulullah SAW bersabda:

Page 23: Buku Puasa Al-Aqsha

23

الصلوات الخمس والجمعة إلى الجمعة

ورمضان إلى رمضان مكفرات ما بينهن إذا

اجتنب الكبائر Artinya: “Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim)

4. Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:

ا واحتسابا غفر له من صام رمضان إيمان ما تقدم من ذنبه

Artinya: “Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 24: Buku Puasa Al-Aqsha

24

5. Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut.

من فطر صائما آتب له مثل أجر الصائم لا

ينقص من أجر الصائم شيءArtinya: “Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Ahmad)

6. Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan.

ي رمضان أي الصدقة أفضل قال صدقة فArtinya: Rasulullah SAW pernah ditanya; “Sedekah apakah yang paling mulia, Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

7. Orang yang banyak beribadah (meng-hidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa-dosanya diampuni oleh

Page 25: Buku Puasa Al-Aqsha

25

Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما

تقدم من ذنبه Artinya: “Barangsiapa beribadah (menghidup kan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Doa orang yang berpuasa adalah mustajab. Rasulullah SAW bersabda:

دعوة الصائم، : ثلاث دعوات مستجابات

ودعوة المسافر، ودعوة المظلوم

Artinya: “Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya.” (HR. Baihaqi)

Page 26: Buku Puasa Al-Aqsha

26

9. Puasa dan al-Qur’an yang dibaca

pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak dihari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:

والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة الصيام

يقول الصيام أي رب منعته الطعام

والشهوات بالنهار فشفعني فيه ويقول

القرآن منعته النوم بالليل فشفعني فيه قال

فيشفعان Artinya: “Puasa dan Al-Qur’an akan

memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum disiang hari, al-Qur’an juga berkata: Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR. Ahmad)

1. Orang yang melaksanakan Umrah

pada bulan Ramadhan maka

Page 27: Buku Puasa Al-Aqsha

27

mendapat pahala seperti melakukan haji. Rasulullah SAW bersabda:

فإن عمرة في رمضان حجة Artinya: “Sesungguhnya umrah dibulan Ramadhan sama dengan pahala haji.” (HR. Bukhari)

D. Syarat Wajib Puasa Syarat wajib melaksanakan puasa adalah:

1. Islam 2. Baligh (cukup umur) 3. Berakal (tidak hilang akal)

E. Rukun Puasa Siapapun yang puasa tidak akan sah jika tidak memenuhi rukun-ruku puasa, diantara rukun puasa antara lain :

1. Niat Niat puasa harus dilakukan setiap malam bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadits Rasul SAW:

ل الفجر فلا صيام لهمن لم يبيت الصيام قب

Page 28: Buku Puasa Al-Aqsha

28

Artiya: “Barang siapa tidak berniat puasa pada malam sebelum fajar, maka

tidak sah puasanya.” (HR. Nasai) 2. Menahan diri

Yaitu menahan diri dari segala yang membatalkan puasa seperti : makan, minum dan bersetubuh mulai terbit fajar sampai terbenanam matahari.

F. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

Adapun yang membatalkan puasa adalah sebagai berikut: 1. Makan, minum dan bersetubuh

dengan sengaja. 2. Sesuatu yang masuk sampai ke

tenggorokan, baik berkumur ketika wudhu atau menelan sesuatu benda dan yang lainnya.

3. Keluar mani dengan sengaja, seperti karena berlama-lama memandang wanita, mengkhayal, berciuman atau bersentuhan dengan wanita sehingga keluar mani.

4. Muntah dengan sengaja. Rasulullah SAW bersabda:

Page 29: Buku Puasa Al-Aqsha

29

ومن استقاء عمدا فليقض

Artinya: “Barangsiapa muntah dengan sengaja maka wajib mengqadha’ (puasanya).” (HR. Tirmidzi).

Adapun muntah tanpa sengaja, tidak membatalkan puasa. 5. Barangsiapa makan atau minum, dia

menyangka telah maghrib, ternyata masih siang.

6. Tidak berniat puasa pada malam harinya.

7. Keluarnya darah haid atau nifas. 8. Murtad. 9. Hilang akal atau gila.

Semua hal yang membatalkan puasa di atas hanya wajib mengqadha’ (mengganti puasa) diluar bulan Ramadhan.

Bagi orang yang batal puasanya karena bersetubuh, maka dia wajib membayar kafarat. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

Page 30: Buku Puasa Al-Aqsha

30

إلى النبي صلى اهللا عليه و سلم فقال رجل جاء

قال ما لك قال وقعت على هلكت يا رسول الله

امرأتي وأنا صائم فقال رسول الله صلى الله

عليه وسلم هل تجد رقبة تعتقها قال لا قال فهل

تستطيع أن تصوم شهرين متتابعين قال لا فقال

فهل تجد إطعام ستين مسكينا قال لا قال فمكث

النبي صلى الله عليه وسلم فبينا نحن على ذلك

وسلم بعرق فيها تمر أتي النبي صلى الله عليه

والعرق المكتل قال أين السائل فقال أنا قال خذها

فتصدق به فقال الرجل أعلى أفقر مني يا رسول

بيت الله فوالله ما بين لابتيها يريد الحرتين أهل

أفقر من أهل بيتي فضحك النبي صلى الله عليه

وسلم حتى بدت أنيابه ثم قال أطعمه أهلك

Artinya: Seorang laki-laki datang menghadap Nabi SAW, lalu berkata:

Page 31: Buku Puasa Al-Aqsha

31

“Celaka, ya Rasulullah!” Nabi bertanya: “Apa yang membuatmu celaka?” Ia menjawab: ‘Saya telah menggauli istri saya pada siang bulan Ramadhan.” Kemudian Nabi bersabda: “Apakah kamu punya uang untuk memerdekakan budak?” Dia menjawab: ‘Tidak punya.’ Nabi bersabda: “Apakah kamu sanggup berpuasa dua bulan berturur-turut?” Ia menjawab: ‘Tidak.’ Nabi bersabda: “Apa kamu punya makanan untuk engkau berikan kepada enam puluh fakir miskin?” Ia menjawab: ‘Tidak punya.’ Nabi pun terdiam, kemudian Nabi SAW mendapat hadiah sekeranjang kurma. Lalu Nabi SAW bersabda: “Ambillah kurma ini, lalu sedekahkanlah.” Ia berkata: ‘Ya Rasulullah, apakah ini disedekahkan kepada orang yang lebih miskin dari pada saya, padahal tidak ada yang lebih miskin dari keluarga saya.’ Maka Nabi pun tersenyum hingga nampak giginya, lalu Beliau bersabda: “Pergilah dan berikan makanan ini kepada keluargamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits ini bahwa orang yang dengan sengaja menggauli istri

Page 32: Buku Puasa Al-Aqsha

32

pada siang hari bulan Ramadhan, maka dia harus membayar kafarat dengan urutan sebagai berikut: 1. Memerdekakan budak 2. Berpuasa dua bulan berturut-turut 3. Memberikan makan kepada 60

orang miskin. Pembayaran kafarat ini tidak boleh memilih tetapi harus berdasarkan urutan tersebut diatas.

G. Hal-Hal Yang Makruh Ketika Puasa Beberapa hal berikut tidak

membatalkan puasa tetapi bisa membatalkan puasa jika tidak berhati-hati, yaitu: 1. Berlebihan dalam berkumur dan

menghisap air ke hidung ketika wudhu.

2. Berciuman dengan istri, karena dikhawatirkan membangkitkan syahwat.

3. Mencicipi makanan, karena dikhawatirkan akan tertelan.

4. Berbekam (cantuk), dikhawatirkan membuat badan lemah.

5. Memandang istri dengan syahwat.

Page 33: Buku Puasa Al-Aqsha

33

6. Menggosok gigi dengan berlebihan, dikhawatirkan akan tertelan.

7. Tidur sepanjang hari.

H. Hal-Hal Yang Boleh Dikerjakan Ketika Puasa

Berikut ini boleh dikerjakan oleh orang yang sedang puasa: 1. Bersiwak 2. Berobat dengan obat yang halal

dengan syarat tidak memasukkan sesuatu ke dalam lubang-lubang rongga badan, seperti boleh menggunakan jarum suntik asal tidak memasukkan gizi makanan.

3. Memakai minyak wangi, minyak angin atau balsem.

4. Melakukan perjalan jauh, walaupun akan membatalkan puasanya.

5. Mendinginkan badan dengan air ketika udara sangat panas.

6. Memasukkan oksigen. 7. Memasukkan alat-alat kedokteran

tapi bukan tujuan mengenyangkan. 8. Menggauli istri pada malam hari,

berdasarkan firman Allah SWT:

Page 34: Buku Puasa Al-Aqsha

34

¨≅ Ïmé& öΝà6 s9 s' s#ø‹ s9 ÏΘ$ uŠ Å_Á9 $# ß] sù §9 $# 4’ n<Î)

öΝ ä3 Í← !$ |¡ÎΣ⊇

Artinya: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-

isteri kamu…” (QS. Al-Baqarah: 187)

I. Hal-Hal Yang Seharusnya Dilakukan Ketika Puasa

Agar puasa dikerjakan dengan sempurna dan mendapatkan pahala dari Allah SWT, maka hendaknya melakukan hal-hal berikut: 1. Mempersiapkan jasmani dan rohani,

mental spiritual seperti membersihkan lingkungan, badan, pikiran dan hati dengan memperbanyak mohon ampun kepada Allah SWT dan minta maaf kepada sesama manusia.

2. Menyambut bulan suci Ramadhan dengan rasa senang dan gembira karena akan meraih kebajikan yang berlipat ganda.

3. Meluruskan niat yang tulus ikhlas, hanya ingin mendapat ridha Allah SWT. Karena setan tidak akan mampu mengganggu orang yang

Page 35: Buku Puasa Al-Aqsha

35

tulus ikhlas dalam ibadah. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hijr ayat 39-40:

tΑ$ s% Éb>u‘ !$ oÿÏ3 ‘ÏΖ oK ÷ƒuθøîr& £⎯ uΖ Îiƒy— _{ öΝßγs9 ’ Îû ÇÚö‘ F{$#

öΝåκ]tƒÈθøî_{uρ t⎦⎫Ïè uΗødr& ∩⊂®∪ ωÎ) š‚yŠ$ t6Ïã ãΝåκ÷]ÏΒ

š⎥⎫ ÅÁ n= ø⇐ ßϑø9 $# ∩⊆⊃∪ Artniya: “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara

mereka". (QS. Al-Hijr: 39-40)

4. Berpuasa dengan penuh sabar untuk melatih fisik dan mental, karena kesabaran itu akan mendapat pahala yang sangat banyak. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zumar :4):

Page 36: Buku Puasa Al-Aqsha

36

ö≅ è% ÏŠ$ t7 Ïè≈ tƒ z⎯ƒÏ%©!$# (#θãΖ tΒ# u™ (#θà) ®? $# öΝ ä3 −/ u‘ 4 t⎦⎪ Ï%©# Ï9 (#θãΖ |¡ ôm r& ’ Îû Íν É‹≈ yδ $ u‹÷Ρ ‘‰9 $# ×π uΖ |¡ym 3 ÞÚö‘ r& uρ «! $#

îπ yè Å™≡uρ 3 $ yϑΡ Î) ’ ®û uθムtβρ ç É9≈ ¢Á9 $# Ν èδ tô_ r& Î ö tó Î/

5>$ |¡Ïm ∩⊇⊃∪ Artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan tanpa batas Pahalanyan Segera berbuka jika waktunya sudah tiba dan mengakhirkan

makan sahur. Rasulullah SAW bersabda:

لا تزال أمتي بخير ما أخروا السحور

وعجلوا الفطر

Artinya: “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan jika mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan buka.” (HR. Ahmad).

5. Berdoa waktu berbuka.

Page 37: Buku Puasa Al-Aqsha

37

Rasulullah SAW selalu berdoa ketika berbuka puasa, dengan membaca doa:

اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت

Artinya: “ Ya Allah, Aku berpuasa hanya untuk-Mu dan dengan rizki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Dawud)

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

Artinya: “Hilanglah rasa haus, tenggorakan menjadi basah, semoga pahala ditetapkan, Insya Allah.” (HR. Abu Dawud)

6. Berbuka dengan kurma, atau air. Rasulullah SAW bersabda:

آان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على

قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات رطبات

سا حسوات من ماءفإن لم تكن ح

Page 38: Buku Puasa Al-Aqsha

38

Artinya: Rasulullah SAW berbuka puasa dengan kurma basah sebelum shalat maghrib, jika tidak ada maka dengan kurma kering, dan jika tidak ada maka berbuka dengan beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud)

7. Bersedekah sebanyak-banyaknya. Karena sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan.

8. Memperbanyak membaca Al-Qur’an, meng-hayati dan mengamalkannya, sebagaimana Rasulullah SAW setiap bulan didatangi Malaikat Jibril untuk mengajarkan Al-Qur’an. Al-Qur’an yang dibaca pada bulan Ramadhan akan memberi syafaat kepada pembacanya kelak dihari kiamat.

9. Meninggalkan kata-kata kotor dan tidak bermanfaat, karena akan menghilangkan pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda:

Page 39: Buku Puasa Al-Aqsha

39

من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه Artinya: “Siapa saja (selagi puasa) tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukan berbuat tidak bermanfaat, maka tidak ada artinya disisi Allah, walau dia tidak makan atau minum.” (HR. Bukhari)

10. Tidak bermalas-malasan dalam semua aktivitas dengan alasan berpuasa, karena puasa bukan menghambat aktivitas dan produkvitas justru meningkatkan prestasi.

11. I’tikaf di masjid terutama pada 10 hari akhir bulan Ramadhan. Rasulullah SAW membiasakan I’tikaf pada sepuluh hari terakhir tiap bulan Ramadhan. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

Page 40: Buku Puasa Al-Aqsha

40

أن النبي صلى الله عليه وسلم آان يعتكف

العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله

ثم اعتكف أزواجه من بعده

Artinya: “Nabi SAW selalu I’tikaf pada 10 hari terakhir bula Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau juga beri’tikaf setelahnya.” (HR. Bukhari)

12. Memperbanyak ibadah, shalat malam dengan mengajak keluarga untuk ibadah malam. Rasulullah SAW bersabda:

آان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل

عشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله ال Artinya: “Apabila memasuki 10 akhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW lebih giat ibadah, menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari)

Page 41: Buku Puasa Al-Aqsha

41

13. Bagi yang mampu dianjurkan untuk Umrah dibulan Ramadhan, karena pahala-nya seperti berhaji.

14. Memperbanyak membaca Tasbih, karena sekali tasbih dibulan Ramadhan lebih baik dari seribu tasbih diluar Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

تسبيحة في رمضان أفضل من ي غيره ألف تسبيحة ف

Artinya: “Sekali membaca tasbih dibulan Ramadhan lebih baik dari 1000 kali tasbih diluar bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

J. Orang-Orang Yang Diperbolehkan Tidak Puasa

Ada beberapa macam orang yang mendapat dispensasi tidak puasa, yaitu: 1. Wanita hamil, sesuai dengan

petunjuk dokter. 2. Wanita yang sedang menyusui,

seperti halnya wanita hamil. 3. Musafir, orang yang bepergian jauh

bukan untuk tujuan maksiat. Setelah

Page 42: Buku Puasa Al-Aqsha

42

itu wajib mengqadha’ puasa yang ditinggalkannya.

4. Orang lanjut usia yang tidak sanggup lagi berpuasa. Sebagai gantinya dia harus membayar fidyah setiap hari dengan memberi makan kepada satu orang miskin.

K. Doa-Doa Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan adalah bulan

mulia, penuh berkah dan mustajab, maka kita sangat dianjurkan banyak berdoa. Diantara doa-doa penting dibaca pada bulan Ramadhan adalah:

1. Doa Bulan Rajab dan Sya’ban Menyambut Ramadhan:

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad)

2. Doa Lailatul Qadr: Artinya: “Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Dzat Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, senang pada ampunan, maka ampunilah kami, wahai Dzat yang Maha Pemurah.” (HR. Tirmidzi)

Page 43: Buku Puasa Al-Aqsha

43

3. Doa Shalat Witir

سبحان الملك القدوس

Artinya: “Maha Suci Engkau penguasa yang memiliki kesucian.” (HR. Nasai)

سبوح قدوس رب المالئكة والروح

Artinya: “Maha Suci Engkau Dzat yang memiliki kesucia, Tuhannya para Malaikat dan Ruh. (HR. Daruquthni)

4. Menjelang Berbuka Sebaiknya Membaca Doa :

ا اهللا استغفر اهللا أسألك أشهد أن لا إله إل

.رضاك و الجنة و نعوذ بك من النار

Artinya: “Saya bersaksi tidak ada Tuhan Selain Allah, Saya mohon ampun kepada Allah, Saya mohon Ridha-Mu, Surga-Mu dan selamatkanlah saya dari neraka.”

Page 44: Buku Puasa Al-Aqsha

44

5. Doa Buka Puasa اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت

Artinya: “Ya Allah, Aku berpuasa hanya untuk-Mu dan dengan rizki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Dawud) ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

Artinya: “Hilanglah rasa haus, tenggorakan menjadi basah, semoga pahala ditetapkan, Isya Allah.” (HR. Abu Dawud)

6. Doa Jika Berbuka Di Tempat Saudaranya

أفطر عندآم الصائمون وأآل طعامكم

الأبرار وصلت عليكم الملائكة

Artinya: “Berbuka di tempatmu orang-orang yang puasa, orang-orang baik memakan makanan kalian dan para malaikat mendoakan kalian.” (HR. Abu Dawud).

Page 45: Buku Puasa Al-Aqsha

45

SHALAT TARAWIH

Salah satu ibadah penting pada bulan Ramadhan adalah shalat Tarawih. Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum shalat tarawih adalah Sunnah Muakkadah (sunnah yang ditekankan).

Shalat Tarawih lebih afdhol dikerjakan berjamaah di masjid dengan cara dua kali salam, dua kali salam. Ketika Rasulullah SAW mengerjakannya, kemudian semakin banyak para sahabat yang berdatangan ke masjid guna melaksanakan shalat tarawih bersama Rasulullah SAW, maka ketika malam ketiga atau keempat Beliau tidak keluar rumah untuk shalat Tarawih berjamaah. Keesokan harinya, Rasulullah SAW menjelaskan hal itu, seraya bersabda: “Tidak ada hal yang menghalangi diriku untuk keluar ke masjid, akan tetapi aku hanya takut

Page 46: Buku Puasa Al-Aqsha

46

kalian semua menganggap bahwa shalat tarawih merupakan shalat yang diwajibkan atas kalian.”

Maka ketika Nabi SAW telah wafat, para sahabat tetap melaksanakan shalat Tarawih. Kemudian para ulama pun menjadikan shalat tarawih sebagai amalan sunnah yang dilakukan berjamaah pada bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

إن الرجل إذا قام مع الإمام حتى ينصرف

حسب له قيام ليلة Artinya: “Seorang laki-laki yang

shalat bersama imam sampai selesai (shalat Tarawih) maka ia telah mendapatkan pahala orang yang shalat semalam penuh.” (HR. Ahmad)

Adapun jumlah raka’at pada shalat tarawih, penulis tidak menemukan hadits yang secara

Page 47: Buku Puasa Al-Aqsha

47

tegas menentukan jumlah raka’at shalat tarawih. Tujuan shalat tarawih adalah untuk menghidupkan malam bulan Ramadhan.

Jumlah raka’at tarawih berbeda-beda, ada yang meyebut 8 raka’at, 12 raka’at, 20 raka’at, 36 raka’at, 40 raka’at dan ada juga 46 raka’at.

Menurut madzhab Syafi’I, shalat tarawih dilakukan sebanyak 20 raka’at ditambah 3 raka’at shalat witir. Hal ini berdasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa Khalifah Umar bin Khattab RA yang memulai melaksanakan shalat Tarawih berjamaah, dengan imam shalatnya sahabat Ubay bin Ka’ab dengan jumlah 20 raka’at ditambah 3 witir. Kemudia hal itu disepakati oleh para sahabat (ijma’ sahabat). Hal ini juga dipertegas bahwa pelaksanaan shalat tarawih di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram serta Masjid Al-Aqsha dikerjakan 20 raka’at ditambah 3 witir.

Page 48: Buku Puasa Al-Aqsha

48

Perbedanan ini janganlah menjadi sumber perpecahan umat karena menjalankan shalat Tarawih hukumnya sunah, sedangkan menjaga ukhuwah islamiyah hukumnya wajib. Dalam kaidah fiqhiyah, dinyatakan mendahulukan yang wajib lebih utama dari pada yang sunah.

Masalah yang lebih penting adalah banyak orang yang mengerjakan shalat Tarawih tetapi tidak memperhatikan syarat dan rukun shalat itu sendiri, seperti tidak adaya thuma’ninah dan tergesa-gesa dalam menjalankan gerakan-gerakan shalat. Baik ketika berdiri, ruku’ ataupun sujud, padahal thumu’ninah adalah rukun dalam shalat, apabila ditinggalkan maka shalatnya tidak sah. Termasuk juga bacaan al-Qur’an yang kurang memenuhi kaidah Tajwid dan Makharijul khuruf yang benar.

Hendaknya kita harus mempraktekan tatacara shalat dengan baik, agar kita mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan ridla Allah SWT

Page 49: Buku Puasa Al-Aqsha

49

NUZULUL QUR’AN DAN LAILATUL QADAR

A. Kapan Lailatul Qadar?

Nuzulul Qur’an adalah waktu turunnya al-Qur’an, yang bertepatan dengan malam yang disebut lalaitul qadar. Allah SWT menurunkan al-Qur’an pada lailatul qadar. Sebagaimana firman Allah SWT:

!$ΡÎ) çμ≈oΨø9 t“Ρr& ’Îû Ï' s#ø‹s9 Í‘ ô‰ s)ø9 $# ∩⊇∪ !$ tΒuρ y71u‘ ÷Š r& $tΒ ä' s#ø‹s9

Í‘ ô‰s)ø9 $# ∩⊄∪ ä' s#ø‹s9 Í‘ ô‰ s)ø9 $# ×ö y{ ô⎯ ÏiΒ É#ø9r& 9öκ y− ∩⊂∪

ãΑ”t∴ s? èπ s3Í×≈ n= yϑø9 $# ßyρ”9$#uρ $pκÏù Èβ øŒÎ* Î/ ΝÍκ Íh5u‘ ⎯ÏiΒ Èe≅ ä. 9öΔ r&

∩⊆∪ íΟ≈ n= y™ }‘ Ïδ 4© ®Lym Æìn= ôÜtΒ Ì ôfxø9 $# ∩∈∪

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan

Page 50: Buku Puasa Al-Aqsha

50

izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr)

Berdasar ayat-ayat di atas, malam itu mengandung tiga macam kelebihan, yaitu:

1. Orang yang beramal pada malam itu akan mendapat pahala sebanyak lebih dari 1000 bulan yaitu 83 tahun empat bulan.

2. Para malaikat turun ke bumi, meng-ucapkan salam kesejahteraan kepada orang-orang yang beriman.

3. Malam itu penuh keberkahan hingga terbit fajar.

Namun demikian para ulama berbeda pendapat tentang dhamir ha’ pada ayat إنا أنزلناه , apakah diartikan

Page 51: Buku Puasa Al-Aqsha

51

al-Qur’an keseluruhan, artinya Allah SWT menurunkan al-Qur’an sekaligus dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qadar. atau hanya awal permulaan turunnya al-Qur’an, yaitu bahwa Allah SWT menurunkan pertama kali al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat al-‘Alaq, pada malam lailatul qadar.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa al-Qur’an yang diturunkan pada Lailatul Qadar pada bulan ramadhan (dari lauhil mahfudz) ke langit dunia sekaligus atau seluruhnya; baru kemudian secara berangsur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (HR. Ath- Thabrani) Nuzulul qur’an sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan

Page 52: Buku Puasa Al-Aqsha

52

mengadakan pengajian atau tabligh akbar. Hal ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertama kali Ketika Beliau berkonteplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Mekkah, pada umur 40 tahun. , yaitu surat al-‘Alaq ayat 1 – 5,:

ù& tø% $# ÉΟó™ $$Î/ y7În/u‘ “Ï%©!$# t, n=y{ ∩⊇∪ t, n= y{ z⎯≈|¡ΣM} $# ô⎯ ÏΒ

@, n=tã ∩⊄∪ ù&t ø%$# y7š/u‘uρ ãΠ tø.F{$# ∩⊂∪ “Ï%©!$# zΟ= tæ

ÉΟn= s)ø9 $$Î/ ∩⊆∪ zΟ=tæ z⎯≈ |¡ΣM}$# $tΒ óΟs9 ÷Λ s>÷è tƒ ∩∈∪ 1. Bacalah dengan (menyebut) nama

Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia

dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang

Maha pemurah,

Page 53: Buku Puasa Al-Aqsha

53

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Pendapat yang lain

menyebutkan bahwa pada tanggal tersebut, 17 Ramadhan, terjadilah perang Badar bersamaan dengan diturunkan al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Anfal ayat 41:

* (# þθßϑn=÷æ $#uρ $yϑΡ r& Ν çGôϑÏΨ xî ⎯ ÏiΒ &™ó© x«

¨βr'sù ¬! …çμ |¡çΗè~ ÉΑθß™§=Ï9 uρ “ Ï%Î!uρ 4’n1 öà) ø9 $#

4’yϑ≈ tGuŠø9 $# uρ È⎦⎫Å3≈ |¡yϑø9 $#uρ Ç∅ö/$# uρ È≅‹Î6¡¡9$# βÎ)

óΟçGΨ ä. Ν çGΨ tΒ#u™ «!$$Î/ !$tΒ uρ $uΖ ø9 t“Ρ r& 4’n? tã $tΡ Ï‰ ö6tã

tΠöθtƒ Èβ$s%öà ø9 $# tΠöθtƒ ‘s) tGø9 $# Èβ$yèôϑyfø9 $# 3 ª!$# uρ

4’n? tã Èe≅à2 &™ó© x« íƒÏ‰s% ∩⊆⊇∪

Page 54: Buku Puasa Al-Aqsha

54

Artiya: “..jika kamu beriman

kepada Allah dan kepada apa (Al-

Qur’an) yang Kami turunkan kepada

hamba Kami (Muhammad) di hari

Furqaan, Yaitu di hari bertemunya

dua pasukan. (QS. Al-Anfaal: 41)

Lafald β$s%öàø9 dalam ayat di atas ا$

ialah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al-Quranul Karim pada malam 17 Ramadhan.

Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Dawud,

Page 55: Buku Puasa Al-Aqsha

55

meyebutkan bahwa : “Nabi pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, Beliau menjawab, lailatul qadar ada pada setiap bulan Ramadhan.” (HR. Abu Dawud).

Jadi, mengenai Lailatul Qadar dalam hal ini, penulis tidak menemukan keterangan yang menunjukkan taggal kepastiannya.

Menurut hadits Aisyah riwayat Bukhari, Nabi SAW memerintahkan : تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر

أواخر من رمضان ال

Artinya: ”Carilah Laailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Diantara hikmah tidak

diberitahukannya tanggal yang pasti tentang lailatul qadar adalah untuk memotivasi umat agar terus beribadah, mencari rahmat dan ridho

Page 56: Buku Puasa Al-Aqsha

56

Allah kapan saja dan dimana saja, tanpa harus terpaku pada satu hari saja. Jika malam lailatul qadar ini diberitahukan tanggal kepastiannya, maka orang akan beribadah sebanyak-banyaknya hanya pada tanggal tersebut dan tidak giat lagi beribadah ketika tanggal tersebut sudah lewat.

B. Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Diantara tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah:

1. Pada hari itu matahari bersinar tidak terlalu panas dengan cuaca sangat sejuk. Sebagaimana hadits riwayat Muslim.

2. Pada malam harinya langit nampak bersih, tidak nampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas. Hal ini berdasarkan riwayat Imam Ahmad.

Page 57: Buku Puasa Al-Aqsha

57

3. Dalam Mu’jam at-Thabari al-Kabir disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: “Malam lailatul qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.

C. Amalan-Amalan Untuk Mendapatkan Lailatul Qadar Agar mendapatkan keutamaan

lailatul qadar, maka hendaknya memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan, diantaraya:

1. Senantiasa shalat fardhu lima waktu berjama’ah.

2. Mendirikan shalat malam, Qiyamul lail (shalat tarawih, tahajud, dll)

3. Membaca al-Qur’an sebanyak-banyaknya dengan tartil.

Page 58: Buku Puasa Al-Aqsha

58

4. Memperbanyak dzikir, istighfar dan berdoa.

5. Memperbanyak membaca:

اللهم إنك عفو آريم تحب العفو فاعف

عنيArtinya : Ya Allah sesungguhnya engkau maha pemaaf lagi senang memaafkan, maka maafkanlah aku. (HR. Ahmad, Ibn Majah dan Tirmidzi)

Page 59: Buku Puasa Al-Aqsha

59

ZAKAT FITRAH A. Pengertian

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim sebagai santunan kepada orang-orang miskin, tanda berakhirnya bulan Ramadhan sebagai pembersih dari hal-hal yang mengotori puasa.

B. Hukum Zakat Fitrah Kewajiban membayar zakat

fitrah bersamaan dengan disyariatkan puasa Ramadhan, yaitu pada tahun kedua Hijriyah. Kewajiban membayar zakat fitrah dibebankan kepada setiap muslim dan muslimah, baligh atau belum, kaya atau tidak, dengan ketentuan bahwa dia masih hidup pada malam hari raya dan memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari. Zakat fitrah ini dibayarkan

Page 60: Buku Puasa Al-Aqsha

60

maksimal sebelum shalat ‘Idul Fitri.

Ketentuan zakat Fitrah tersebut didasarkan pada hadits Rasulullah SAW:

الله صلى الله عليه وسلم فرض رسول

زآاة الفطر صاعا من تمر أو صاعا من

شعير على العبد والحر والذآر والأنثى

والصغير والكبير من المسلمين وأمر بها أن

لى الصلاة تؤدى قبل خروج الناس إ

Artinya: “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, Beliau memerintahkan membayar zakat Fitrah sebelum barangkat (ke masjid) untuk

Page 61: Buku Puasa Al-Aqsha

61

shalat ‘Idul Fitri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

C. Yang Berhak Menerima Zakat

Fitrah dan Zakat Mal (Harta) Ada 8 golongan yang

berhak menerima zakat fitrah atau zakat harta, yaitu sesuai dengan firman Allah SWT:

$ yϑ ¯ΡÎ) àM≈s% y‰¢Á9$# Ï™!# ts) àù= Ï9 È⎦⎫Å3≈ |¡yϑ ø9 $#uρ

t⎦,Î# Ïϑ≈ yèø9 $#uρ $ pκ ö n= tæ Ïπ x©9 xσßϑ ø9$#uρ öΝåκæ5θ è= è% † Îûuρ

É>$ s% Ìh9$# t⎦⎫ÏΒ Ì≈ tó ø9$#uρ † Îûuρ È≅‹Î6 y™ «!$# È⎦ø⌠ $#uρ

È≅‹Î6 ¡¡9$# ( Zπ ŸÒƒ Ìsù š∅ ÏiΒ «! $# 3 ª! $#uρ íΟŠÎ= tæ

ÒΟ‹Å6ym ∩∉⊃∪

Artiya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

Page 62: Buku Puasa Al-Aqsha

62

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60)

Delapan golongan yang berhak menerima zakat sesuai ayat di atas adalah: 1. Orang fakir: orang yang Amat

sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.

2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan.

3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.

Page 63: Buku Puasa Al-Aqsha

63

4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.

5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.

6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.

7. Berjuang di jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. diantara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga

Page 64: Buku Puasa Al-Aqsha

64

kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat .

D. Ketentuan-Ketentuan Zakat Fitrah 1. Besarya zakat Fitrah adalah 1

sha’ yaitu 2176 gram atau 2,2 kg beras atau makanan pokok. Dalam prakteknya jumlah ini digenapkan menjadi 2,5 kg, karena untuk kehati-hatian. Hal ini dianggap baik oleh para ulama.

2. Menurut madzhab Hanafi, diperbolehkan mengeluarkan zakat Fitrah dengan uang, jika dianggap lebih bermanfaat bagi mustahik.

3. Waktu mengeluarkan zakat Fitrah adalah sejak awal bulan Ramadhan hingga sebelum shalat ‘Idul Fitri. Jika

Page 65: Buku Puasa Al-Aqsha

65

mengeluar-kan zakat Fitrah setelah shalat ‘Idul Fitri maka dianggap sedekah sunah. Sebagai-mana sabda Rasulullah SAW:

فمن أداها قبل الصلاة فهي زآاة

مقبولة ومن أداها بعد الصلاة

فهي صدقة من الصدقات

Artinya: “Barangsiapa mengeluarkan (zakat Fitrah) sebelum shalat (‘Idul Fitri), maka zakatnya sah. Barangsiapa mengeluarkannya setelah shalat maka dianggap sedekah sunah.” (HR. Ibnu Majah)

4. Zakat Fitrah boleh dikeluarkan langsung kepada mustahik atau dibayarkan melalui amil zakat.

Page 66: Buku Puasa Al-Aqsha

66

5. Amil atau panitia zakat fitrah boleh membagikan zakat kepada mustahik setelah shalat ‘Idul Fitri.

6. Jika terjadi perbedanan Hari Raya, maka panitia zakat Fitrah yang berhari raya terlebih dahulu tidak boleh menerima zakat Fitrah setelah mereka mengerjakan shalat ‘Idul Fitri.

7. Panitia Zakat Fitrah hendaknya mendoa-kan kepada orang yang membayar zakat, agar ibadahnya selama Ramadhan diterima dan mendapat pahala. Doa yang sering dibaca oleh yang menerima zakat, dianta-ranya:

آجرك اهللا فيما أعطيت و بارك

فيما أبقيت و جعله لك طهورا

Page 67: Buku Puasa Al-Aqsha

67

Artinya: “Semoga Allah SWT memberi pahala kepadamu atas apa saja yang telah kamu berikan, mudah-mudahan Allah memberi berkah kepadamu atas semua yang masih ada padamu dan mudah-mudahan Allah menjadikan kesucian bagimu.”

E. Yang Tidak Boleh Menerima Zakat

Ada lima golongan yang tidak boleh menerima zakat: 1. Anak cucu keluarga

Rasulullah SAW 2. Sanak Famili orang yang

berzakat, yaitu Bapak, kakek, istri, anak, cucu, dll

3. Orang Kaya 4. Budak 5. Orang Kafir (non muslim)