buku kenangan pesta imamat romo paroki salib suci

58

Upload: parokiss

Post on 22-Jul-2016

409 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Buku ini dibuat dalam rangka pesta imamat romo Paroki Salib Suci tropodo. Buku ini berisi kilas balik perjalanan imamat dari Rm.Heribert Ballhorn,SVD selama 50 tahun, Rm. Servatius Dange,SVD selama 25 tahun dan Rm. Victor Bani,SVD selama 10 tahun.

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 2: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

“Aku memanggilmu menjadi imam-Ku”

Page 3: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Prestasi ImamatMemaknai prestasi imamat perlu menggarisbawahi makna panggilan hidup bakti. Proses panggilan hidup bakti ketiga imam kita ini bisa menjadi cermin bagi perjalanan hidup anak manusia yang penuh dinamika. Masing-masing kita memiliki panggilan hidup. Namun panggilan hidup menjadi imam-biarawan-misionaris SVD memiliki keunikan tersendiri. Untuk ini bisa dicermati pada biografi masing-masing imam kita yang sedang berbahagia.

Proficiat!Akh i rnya , T im penyusun Buku Kenangan mengucapkan proficiat! Selamat berbahagia dan selamat berjuang menjadi misionaris sejati seperti Santo Arnoldus Janssen bagi para Romo yang berbahagia. Terima kasih juga kami ucapkan bagi para donatur, serta bagi Anda yang berpartisipasi aktif terlibat dalam penyusunan buku kenangan ini. Tuhan memberkati�

�Treble Winner�Treble Winner merupakan istilah dalam dunia sepak bola (Eropa) ketika suatu klub kesebelasan mampu meraih tiga piala kejuaraan sekaligus dalam satu periode/musim. Semua raihan ini menjadi simbol betapa klub tersebut telah mampu menaklukkan para lawan melalui proses kompetisi yang panjang dan melelahkan.

Memaknai PrestasiBagi kalangan tertentu, suatu status merupakan prestise. Maka ketika prestise itu mulai pudar, pudar pula spirit yang selama ini menjadi motor penggerak menuju status. Namun ketika prestise dimaknai sebagai prestasi, makna itu tentu berupa proses panjang penuh liku. Aneka warna karya pelayanan para imam di Paroki Salib Suci menjadi bukti. Mulai prestasi liturgis yang sempat mengarah pada makna prestise, hingga implikasinya pada realitas kegiatan liturgis yang berdasarkan pada Tata Perayaan Ekaristi yang semestinya (bdk. pula dengan tata tertib Misale Romawi). Uraian selengkapnya bisa dibaca pada sambutan maupun kesan.

Memaknai Pesta ImamatIdentik dengan pencapaian prestasi yang disebut dengan �treble winner�, pada tahun ini Paroki Salib Suci Tropodo juga merayakan raihan tiga piala itu sekaligus. Tidak ada salahnya jika prestasi itu dipestakan. Imamat merupakan simbol kehadiran Yesus, terutama dalam aktifitas liturgis, khususnya dalam perayaan Ekaristi. Rangkaian kegiatan pesta imamat ditunjang Misa Triduum, partisipasi siapkan hati.

02SEKAPUR SIRIHPengantar Isi Buku

Kenangan

03 SambutanUskup Surabaya

05 SambutanRomo Provinsial SVD

Jawa

07Ucapan Selamat dari Perwakilan GKI

Sidoarjo08 SambutanKetua Panitia

09Kesan Pesan DPPDPH-BGKP, Sie-sie

DPP, dan Ketua Wilayah

13 Profil RomoHeribert Ballhorn, SVD

31Kesan Pesan KerabatRm. Heribert Ballhorn,

33 Profil RomoServatius Dange,SVD

51Kesan Pesan KerabatRm. Servatius Dange,

53 Profil RomoVictor Petrus Bani,

SVD56Kesan Pesan Kerabat

Rm. Victor Petrus Bani, SVD

01 02

SEKAPUR SIRIHDAFTAR ISI

57 Kesan Pesan Umat Paroki Salib

Tim Penyusun:

Koordinator : A. Bayu Soegiono Fx. MoniyantoIklan dan Layout : Ign. Priyo Sambodo F. Widjang Stevanus Yuli SusetyoFotografer : Herman Budi Gunawan Daniel AriestoPenulis Biografi : Monica Ajeng Erwita Fransiska Puspitaningtyas S.Layout : Vincentius Raditya Philipus Adyatma Igo

Alamat Paroki Salib Suci TropodoJl. Raya Wisma Tropodo, Waru - Sidoarjo

Sekretariat ParokiTelp: (031) 8667477

Page 4: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Para Pastor, DPP dan BGKP Paroki Salib Suci, Tropodo, Surabaya,Umat warga Paroki Salib Suci, Tropodo, Surabaya,

Pax et Bonum,

Saya menyambut gembira rencana perayaan imamat emas (50 tahun) Romo Heribert Ballhorn, SVD; perak (25 tahun) Romo Servatius Dange, SVD; 10 tahun Romo Victor Petrus

Bani, SVD pada Selasa, 23 Juni 2015 dalam perayaan Ekaristi dan perayaan syukur yang lain.

Memang kisah hidup imamat adalah sejarah panjang karya Tuhan sendiri yang memanggil dan mengutus para imam untuk menjadi �� sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu

segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku, � supaya kamu pergi dan menghasilkan buah � � (Yoh. 15:15-16). Semoga dengan perayaan ini, para imam SVD yubilaris semakin diteguhkan

bahwa jalan hidup pelayanan dan pengabdian imamat semata-mata karena Allah Tritunggal Mahakudus yang menguatkan kita.

Bagi kita semua yang terlibat untuk merayakan hari ulang tahun imamat tiga imam SVD yubilaris, terutama umat Paroki Salib Suci, Tropodo, Sidoarjo, semoga perayaan ini meneguhkan kita semua untuk

tekun berjuang dalam kesetiaan untuk menanggung semua yang sulit dan berat sebagai salib kita, karena kita mau mengikuti Dia yang telah bersabda: � Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal

dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.� (Mrk. 8:34).

Selamat dan proficiat, �Tu es sacerdos in aeternum�.

8 Juni 2015, Berkat Tuhan,

+ Vincentius Sutikno Wisaksono Uskup Surabaya

Uskup SurabayaMgr. Vincentius Sutikno Wisaksono

SAMBUTAN

03 04

Page 5: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

ISTIMEWA secara khusus kepada Romo Heribert Ballhorn, SVD, untuk kesaksian hidupnya sebagai seorang misonaris sejati yang telah meninggalkan negara Jerman, tanah kelahiran dan seluruh keluarganya yang tercinta dan bersedia untuk hidup dan bermisi melayani Tuhan dan umat-Nya di bumi Indonesia ini sudah selama empat puluh delapan tahun (48 tahun). Hidup para religius, hidup para misionaris sungguh penuh tantangan dan menuntut komitmen yang kuat. Dalam TAHUN HIDUP BAKTI (tahun 2015) ini, yang secara resmi telah dibuka oleh Paus Fransiskus pada tanggal 30 November 2014 yang lalu dan yang akan ditutup pada tanggal 02 Februari 2016, seluruh umat dimohon memberikan dukungan dan terus berdoa dengan tak henti � hentinya bagi kaum religius agar tetap setia menghayati panggilan khusus sebagai bentuk kesaksian akan cinta dan kemuliaan Allah serta keselamatan umat manusia.

Ketiga yubilaris, para romo SVD ini adalah BIARAWAN/RELIGIUS dan MISIONARIS. Mereka telah berjuang untuk TETAP SETIA menghayati dan menyaksikan PERSATUAN YANG ERAT dengan TUHAN, SUMBER KESELAMATAN dan SIAP DIUTUS... Melalui SVD/SOCIETAS VERBI DIVINI/SERIKAT SABDA ALLAH, para yubilaris diutus untuk melayani Tuhan dan umat-Nya di

Saudara/i sekalian yang berbahagia,Pertama-tama diliputi rasa gembira serta penuh syukur kepada Tuhan

Yang Mahakuasa dan Mahakasih, kita semua mengucapkan SELAMAT BERBAHAGIA DAN PROFICIAT kepada para yubilaris, para imam Tuhan,

para gembala umat yakni: - Romo Heribert Ballhorn, SVD yang memperingati dan merayakan 50 tahun (emas) Imamat suci � Romo

Servatius Dange, SVD yang memperingati dan merayakan 25 tahun (perak) Imamat suci dan � Romo Victor Petrus Bani, SVD yang

memperingati dan merayakan 10 tahun Imamat suci.

Perayaan ini bagi para yubilaris dan bagi kita semua sesungguhnya adalah PERAYAAN SYUKUR. Bersama para yubilaris yang berbahagia, kita semua

BERSYUKUR kepada Tuhan... TUHAN YANG MAHAKUASA DAN MAHACINTA/TUHAN YANG MAHAKASIH menjadi FOKUS/PUSAT

PERHATIAN UTAMA dalam perayaan ini. Perayaan 50 tahun (emas) Imamat suci, perayaan 25 tahun (perak) Imamat suci dan perayaan 10 tahun Imamat

suci sesungguhnya adalah ANUGERAH TUHAN, adalah KARYA TUHAN. Dengan kuasa KASIH dan BERKAT-NYA, TUHAN telah menyertai, melindungi,

menguatkan dan menuntun para imam yubilaris dalam hidup dan karya/misi mereka sehingga bersama-sama kita boleh merayakan perayaan syukur ini.

50 tahun, 25 tahun dan 10 tahun hidup dan berkarya/bermisi sebagai imam Tuhan, gembala umat, misionaris di tengah dunia yang semakin modern dan

penuh tantangan ini bukanlah sesuatu yang mudah. Para yubilaris pasti telah berjuang dan berkorban dalam menghadapi dan mengatasi banyak tantangan

dan kesulitan dalam hidup dan karya/misi mereka. Dan pada perayaan syukur, hari yang bahagia ini, izinkan saya untuk memberikan satu catatan istimewa

bahkan catatan emas yakni satu KEBANGGAAN DAN PENGHARGAAN

PAROKI SALIB SUCI TROPODO - KEUSKUPAN SURABAYA. Maka pada perayaan penuh rasa bahagia dan syukur ini, atas nama Pimpinan SVD di Roma serta seluruh anggota SVD dan secara khusus atas nama para anggota SVD dan Dewan Pimpinan Provinsi SVD Jawa, saya mengucapkan SELAMAT BERBAHAGIA DAN PROFICIAT kepada Romo Heribert Ballhorn, SVD, Romo Servatius Dange, SVD, dan Romo Victor Petrus Bani, SVD. Banyak terima kasih untuk CINTA, PERSAUDARAAN dan KERJASAMA antara kita sebagai putera-putera St. Arnoldus Janssen, juga PENGORBANAN demi melayani Tuhan dan umat-Nya. Juga atas nama SVD, pada hari yang berbahagia dan penuh syukur ini, saya menghaturkan limpah terimakasih kepada keluarga � keluarga yang juga turut berbahagia dan dengan ikhlas hati telah menyerahkan putera � putera terbaik (dalam diri para yubilaris, imam Tuhan, para misionaris ) bagi Tuhan dan bagi Gereja-Nya melalui SVD. Dan kepada Yang Mulia Bapak Uskup, Keuskupan Surabaya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, saya menghaturkan limpah terima kasih untuk perhatian dan dukungan yang diberikan kepada SVD, secara khusus kepada para yubilaris, para imam Tuhan, misionaris - misionaris SVD untuk bermisi di Keuskupan Surabaya dan teristimewa mengalami CINTA TUHAN dan CINTA UMAT-Nya secara nyata pada PERAYAAN SYUKUR INI. Dan dari hati yang ikhlas, saya juga menghaturkan limpah terima kasih kepada para rohaniawan, biarawan/wati dan secara istimewa kepada Dewan Pastoral dan seluruh umat Paroki Salib Suci Tropodo serta semua pihak yang dengan cara apapun telah terlibat memberikan perhatian, cinta dan dukungan kepada para yubilaris (konfrater kami) sampai pada PERAYAAN 50 TAHUN (EMAS), 25 TAHUN (PERAK) dan 10 TAHUN IMAMAT SUCI pada hari ini.

Akhirnya, sekali lagi kepada para yubilaris, imam Tuhan, gembala umat, para misionaris SVD dan kepada kita semua, SELAMAT BERBAHAGIA!!! PROFICIAT!!! TUHAN MEMBERKATI.

Romo Josef Jaga Dawan, SVDProvinsial SVD Jawa

05 06

SAMBUTAN

Page 6: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Salam Kasih dalam Nama Yesus Kristus

Suatu kebahagiaan yang tiada tara bagi kami yang dipercaya untuk menjadi Panitia Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci Tropodo, Sidoarjo, yang Misa syukurnya diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2015 pukul 17.00 wib. Kami kerjakan dengan suka cita seluruh agenda kegiatan Pesta Imamat Rm. Heribert Ballhorn, SVD (50 tahun), Rm. Servatius Dange, SVD (25 tahun) dan Rm. Victor Petrus Bani, SVD (10 tahun) sebagai wujud syukur umat Paroki Salib Suci Tropodo atas pelayanan penuh kasih ketiga gembala kami tersebut.

Kami bersyukur pula karena Yesus sendiri yang memilih dan mengutus ketiga gembala kami tersebut untuk menggarap kebun anggur Tuhan dalam peranan beliau-beliau sebagai imam-biarawan-misionaris Serikat Sabda Allah. Mereka mengabdikan diri dalam karya pewartaan Injil demi keselamatan jiwa umat Paroki Salib Suci Tropodo.

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan ungkapan terima kasih kepada yang terkasih Bapa Uskup Surabaya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Pater Provinsial SVD Provinsi Jawa, para Romo Vikep Surabaya Selatan, para Pastor Kepala Paroki di Keuskupan Surabaya atas segala perhatian dan dukungannya pada pesta imamat ini. Juga penghargaan kami sampaikan kepada seluruh keluarga, kerabat dan para sahabat Romo atas kehadirannya untuk ambil bagian dalam Misa dan pesta imamat yang langsung dipimpin oleh Bapa Uskup Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono.

Sebagai paroki yang telah menjalin saling pengertian dan kerja sama dengan para pejabat pemerintah di Kabupaten Sidoarjo umumnya dan di Kecamatan Waru khususnya, para tokoh agama, tokoh masyarakat baik

di Sidoarjo maupun di wilayah Waru dan sekitarnya kami pun menyampaikan rasa hormat atas kerja samanya selama ini dalam segala kegiatan, baik kegiatan ibadah maupun kegiatan sosial yang lain. Kegiatan Misa Syukur Imamat ketiga gembala kami tersebut dapat terselenggara dengan baik semata-mata berkat kerja sama yang baik dari seluruh umat dan pengurus yang tergabung di dalam KKU, Lingkungan, Wilayah dan dibantu oleh para suster serta masyarakat umum yang berdomisili di sekitar Gereja Salib Suci, Tropodo.

Kepada para donatur yang telah tulus ikhlas ambil bagian dalam membantu kami secara finansial sudah barang tentu kami pun menyampaikan penghargaan yang tiada taranya.

Pada akhirnya tidak lupa kami mohon maaf kepada semua pihak, khususnya kepada Rm. Heribert Ballhorn, SVD, Rm. Servatius Dange, SVD, Rm. Victor Petrus Bani, SVD dan DPP Salib Suci Tropodo, apabila terdapat ketidaknyamanan maupun ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan pesta imamat ini yang semata-mata disebabkan oleh kekhilafan dan kekurangan kami.

Ketua Pantia,

Henry YC

Dapatkah sebuah perayaan pelayanan imamat dalam komunitas iman Katolik menjadi perayaan ekumenis yang melibatkan semua anak bangsa pencinta Tuhan?

Jawaban untuk pertanyaan ini sulit mendapatkan konfirmasinya ketika banyak orang memercayai kehidupan inter dan intra-religius sebagai pertandingan untuk mencetak skor tertinggi. Beragama dijalani bukan sebagai ikhtiar untuk bersanding melainkan untuk bertanding dengan semua ciptaan Allah; bahwa mereka yang berbeda iman dan denominasi ada sebagai target bombardemen tudingan sesat, kafir atau jahil. Mereka yang memercayai pandangan ini alpa pada ikhtiar asali agama untuk melawan keterpecahan dan kekosongan hidup. Padahal dua petaka eksistensial inilah yang niscaya ditemui oleh mereka yang menolak untuk hidup bersama dengan orang beriman dan atau bertradisi lain.

Karena itu, kita butuh para pemimpin agama yang percaya bahwa masa depan agama-agama hanya bisa tercipta bila setiap orang yang percaya kepada yang ilahi juga berani untuk mempercayakan dirinya pada pemeliharaan saudaranya yang berbeda iman dan tradisi. Tapi, masyarakat religius seperti ini tidak jatuh dari langit. Ia harus diciptakan dengan sengaja dan berkelanjutan. Penciptaan masyarakat religius yang bermodal saling percaya dan yang menginvestasikan sumber dayanya pada proyek-proyek solidaritas sosial ini berangkat dari bahan yang sebenarnya sudah ada dalam masyarakat Indonesia sendiri misalnya semangat hidup bersama dalam perbedaan. Ini seperti orang menciptakan tempe dari bulir-bulir kedelai mentah yang saling dipertautkan dan diragikan. Tugas

para pemimpin agama adalah untuk menaburkan ragi

solidaritas, saling percaya, keberanian untuk hidup bersama dalam perbedaan, dan keyakinan akan masa depan agama dan masa depan Indonesia dalam kebhinekaannya yang eka.

Maka inilah keyakinan kami, bahwa adalah kepentingan semua orang, dalam berbagai keyakinan iman, untuk ikut merayakan dengan gembira hari ulang tahun pelayanan imamat para peragi solidaritas sosial. Sebab melahirkan Indonesia Baru adalah pekerjaan semua orang yang punya kehendak baik.

Kami mengucapkan selamat bagi RP. Heribert Ballhorn, SVD untuk 50 tahun pelayanan imamat; bagi RP Servatius Dange, SVD untuk 25 tahun pelayanan imamat; Dan bagi RP. Victor Petrus Bani, SVD bagi 10 tahun pelayanan imamat. Selamat juga bagi jemaat Paroki Salib Suci. Seperti dalam bahasa Kitab Suci, kita semua sedang meragi, Nos Omnes Fermentamus, untuk kehidupan bersama yang lebih erat dengan saling menjaga dan menambah martabat. Tetapi ragi terbaik tetap adalah diri pribadi yang dipersembahkan sebagai karya hidup bagi Allah dan sesama. Proficiat!

Teriring salam dan doa,Majelis Jemaat GKI Sidoarjo

Ketum Sekum

KETUA PANITIA PESTA IMAMATNos Omnes Fermentamus (Kita semua sedang Meragi)PERWAKILAN GKI SIDOARJO SAMBUTAN PANITIASAMBUTAN

07 08

Page 7: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Ada salah satu dari beberapa semangat Injil yang sungguh bertolak belakang dengan nilai-nilai duniawi. �JIka seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya� (Mrk. 9:35). Nasihat ini diberikan-Nya pada saat para murid mempersoalkan siapakah di antara mereka yang akan menjadi terbesar dalam Kerajaan Surga.

Kedudukan seorang imam, sebagaimana layaknya pemimpin yang lain, tentunya berada di depan. Kalaupun dalam memimpin ia berposisi di belakang, ia tetap mengendalikan dan mengarahkan bagian terdepan, seperti seorang gembala yang berada di belakang kawanan dombanya. Jadi kesimpulannya, bagaimanapun dia berada secara harfiah berposisi, seorang pemimpin pada hakikatnya adalah orang terdepan.

Jadi, apa sebenarnya arti perkataan Yesus di atas? Seorang pemimpin harus rela menjadi kecil dan binasa agar yang dipimpinnya menjadi besar dan semakin cemerlang kehidupannya. Itulah makna nasihat Yesus, agar para murid untuk lebih berupaya menjadi pemimpin. Rela menjadi 'habis' bagi orang yang dipimpinnya.

Demikian pula kedudukan para imam dalam Gereja Katolik. Mereka rela menjadi �habis� dengan meninggalkan kepentingan keduniawiaannya yang sering dirumuskan sebagai �3-TA� dan menjadi �3-AT� (melarat, taat, selibat). Inilah kualitas

kepemimpinan yang menjadi kuat dalam gurun kehidupan duniawi.

Para romo yang saat ini melayani di paroki kita yakni Rm. Heribert Ballhorn, SVD, Rm. Servatius Dange, SVD, dan Romo Victor Bani, SVD, sungguh menyuguhkan ciri kepemimpinan inspiratif yang semakin langka di dunia modern saat ini. Mereka seolah sedang membuktikan bahwa model kepemimpinan totalitas seperti Kristus sendiri saat ini bukanlah hal yang kuno dan tidak dapat diterapkan. Para beliau berani menjalani kepemimpinan seperti ini tidak hanya sebentar saja, karena sang waktu sendiri yang telah membuktikan. Jika diandaikan dalam suatu pertandingan, saat ini para romo kita sedang merayakan kemenangan dengan menyapu bersih 3 medali yang ada : emas, perak, dan perunggu.

Namun bukan hanya sekedar kepemimpinan yang bercirikan seperti di atas saja, banyak hasil yang bisa kita rasakan dalam pencapaian di paroki ini. Dengan ketegasan dan ketelitiannya, Romo Heri menjadikan paroki kita dikenal sebagai paroki yang bagus tatanan liturginya. Rm. Servas yang dengan kegigihannya senantiasa melibatkan keaktifan umat dalam karya pastoral sehingga semakin banyak umat pada bidangnya masing-masing ikut terlibat dalam pelayanan. Rm. Victor yang meskipun baru bergabung di paroki ini namun melalui pesan-pesan, baik di mimbar maupun dalam pergaulan sehari-hari, mampu menyuguhkan kesegaran dalam penghayatan iman. Gaya bertuturnya kadang diselingi humor mampu mengajari tanpa kelihatan menggurui. Namun kembali lagi, semua pelayanan para romo tentulah dalam koridor seorang pemimpin, bukan pejabat. Proficiat romo-romo kami tercinta dan tetaplah menjadi pemimpin seperti yang dikehendaki Yesus sendiri.

C. Winantyo Montana � Sie Katekese DPP.

Tahun KeramatSungguh agung dan mulia ketika pada tahun yang sama, tiga orang imam yang berkarya di tempat yang sama merayakan pesta imamat pada angka-angka �keramat�. Satu pesta Emas (50 tahun), satu Perak (25 tahun) dan satu Perunggu (10 tahun). Pencapaian ini menjadi begitu eksotis ketika ketiga �prestasi� itu dikemas dalam satu bentuk ungkapan syukur dan terima kasih berupa persembahan kasih umat kepada para Gembalanya, para yubilaris yang berbahagia.

Bekerja BersamaDinamika hidup menggereja dalam pelayanan kepada umat menjadi sarana kerjasama di antara kami dengan para Yubilaris. Dinamika ini tergambar dan terlaksana pada struktur kepengurusan DPP-BGKP Salib Suci yang mengedepankan kerjasama yang terintegrasi melalui komunikasi, koordinasi, komitmen dan kerjasama yang sungguh intens. Masing-masing bidang melibatkan sang Gembala sebagai moderator, sehingga tiap gerak langkah pelayanan bisa terkoordinasi dengan semestinya. Nampak bahwa dalam konteks ini aspek hierarki �mencair� mempertemukan dan mempersatukan para Gembala dengan umatnya dalam kurun waktu sekian lama.

Bersyukur BersamaBerbagai upaya kolaborasi antara DPH-BGKP dengan

Panitia mencerminkan betapa momen ini menjadi begitu penuh makna. Segenap daya upaya dikerahkan guna menyatukan harapan terselenggaranya kegiatan yang penuh sukacita dan tanda-tanda heran. Umat dilibatkan untuk berdoa dan berkorban. Sukacita KitaRaihan emas, perak dan perunggu secara sekaligus tentu menjadi prestasi, bukan hanya para peraih medali melainkan juga bagi para �supporter�. Jika suatu prestasi disertai sukacita dan ditindaklanjuti dengan pesta itu sudah biasa. Namun sukacita menjadi semakin bermakna ketika prestasi itu direfleksikan. Refleksi kali ini berupa Misa Triduum yang dipimpin oleh ketiga yubilaris. Triduum hendak memaknai perjalanan panggilan mereka berdasarkan pada semboyan yang dipilih, yang membawa sukacita bagi domba-domba yang digembalakannya: umat Paroki Salib Suci Tropodo. Sukacita para gembala, sukacita umat, sukacita kita.

Vivat Deus Unus et Trinus in Cordibus Nostris� Hiduplah Allah Tritunggal Mahakudus dalam hati kita�

Proficiat dan salam sejahtera-sukacita dari kami DPH-BGKP Paroki Salib Suci Tropodo untuk para Romo tercinta. Tuhan menyertai! (FXM)

BERSAMA MENGGALANG ASASYUKUR ATAS PESTA IMAMAT PARA ROMO PAROKI SALIB SUCI TOTALITAS PELAYANAN BUKTI TUNTUTAN ZAMAN

KESAN PESANSIE-SIE DPP

KESAN PESANDPH-BGKP

09 10

Page 8: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Suatu hari Minggu, di pertengahan tahun... (saya lupa tepatnya tahun berapa), Rm. Heribert Ballhorn, SVD (Romo Heri), seperti biasa, merayakan Misa bersama umat. Saat sedang ber-homili, entah apa penyebabnya, seorang anak kecil tiba-tiba menangis. Seketika suasana yang hening berubah tegang. Bukan karena tangisan si anak, namun karena Romo Heri menghentikan khotbahnya. Diam. Cukup lama sampai si anak berhenti menangis. Bagi sebagian orang, sikap itu mungkin dianggap kaku dan kurang bersahabat dengan anak-anak. Namun bagi umat yang mengenal baik Romo Heri, lewat sikap diamnya itu beliau ingin mengajak umat untuk menghargai kekudusan perayaan Ekaristi. Romo Heri pun tak segan memberikan kritikan yang membangun bila ada petugas liturgi yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Teguran pun akan diberikan bila para ketua lingkungan dan pengurus wilayah mengabaikan tugasnya melayani umat.

Selain sangat disiplin dan tegas dalam segala hal, Romo Heri juga dikenal sangat perhatian dengan umat. Hal itu ditunjukkannya lewat kunjungan kepada keluarga-keluarga anak calon penerima komuni pertama. Suatu kebiasaan baik yang telah beliau mulai sejak 26 tahun yang lalu dan jarang dijumpai di paroki manapun di Keuskupan Surabaya. Lewat kehadirannya di rumah umat, beliau bukan saja mau lebih dekat mengenal dombanya tapi juga ingin mengetahui kehidupan sehari-hari mereka. Dalam perbincangan bersama keluarga, Romo Heri selalu mengingatkan pentingnya doa bersama dan perayaan Ekaristi sebagai dasar dalam membangun keluarga kristiani.

Bila Romo Heri dikenal �jarang senyum�, lain halnya dengan Rm. Servatius Dange, SVD (Romo Servas). Romo yang berasal dari Flores ini terkenal sangat friendly dan murah senyum. �Tos.. dulu..�. Itulah

kebiasaan beliau bila bertemu dengan umat. Mulai dari anak-anak sampai orang sepuh sekalipun akan selalu diajak 'tos' setiap kali bertemu. Penampilan Romo Servas yang sederhana namun tegas dalam tindakan menjadi kunci sukses beliau dalam memimpin Paroki Salib Suci yang dipercayakan kepadanya sejak 4 tahun lalu.

Dengan hadirnya Rm. Victor Bani, SVD (Romo Victor) sejak 6 bulan lalu, tim Romo Paroki Salib Suci menjadi komplit. Dengan gayanya yang khas, beliau berusaha merangkul banyak orang muda Salib Suci. Bukan saja dengan sapaan ramah tapi juga lewat berbagai media sosial yang lagi nge-trend. Lewat facebook dan website Paroki Salib Suci, Romo Victor berbagi renungan dan informasi tentang iman yang sangat berguna bagi umat.

Akhir kata, selamat Pesta Emas Imamat untuk Romo Heri. Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan kesehatan yang baik agar romo selalu hadir dan membimbing kami di Paroki Salib Suci ini. Selamat Pesta Perak Imamat untuk Romo Servas. Semoga tetap setia dalam panggilan dan setia juga mendampingi kami para dombanya. Selamat Ulang Tahun Imamat yang ke-10 untuk Romo Victor. Semoga Tuhan senantiasa menyertai romo dalam perjalanan panggilan selanjutnya.

Yosefa Maria Mardiana Handjojo(ketua wilayah St. Alfonsus Liquori)

SALING MELENGKAPI UNTUK BERSATU MELAYANI UMAT.KESAN PESANKETUA WILAYAH

11 12

Ketua Panitia : Henry Yosef C.Wakil Ketua I � Liturgi : Stef. Tribudi SatyadarmaWakil Ketua II � Umum : J. SubektiSekretaris : Werner RMBendahara : Mardiana

Seksi Liturgi : A. SetyobudiyantoroSeksi Acara : Ign. Dedi RysWakil Seksi Acara : Fitri A. Riyanto Anggota : Beni Hartanto, Yohanes Sena Chandra FA. Yuliani Bambang Tjahjo

PIC Publikasi & Dokumentasi : A. Bayu SoegionoBuku Kenangan Anggota : FX. Moniyanto Ign. Priyo Sambodo Herman Budi Gunawan Daniel Aristo F. Widjang Stef. Bambang Pribadi Stevanus Yuli SusetyoPIC Umum & Perlengkapan : Iwan Susanto Anggota : FX. Haryanto Selamet Soendoro Vincentius Raditya Philipus Adyatma IgoPIC Seksi Humas & : Bp. Jusi QwensiPenerima Tamu Anggota : Ign. Iryanto SusiloPIC Seksi Konsumsi : Pasutri Tanti � Paulus Anggota : Pasutri Ita � RoniPIC Seksi Transportasi : Vincentius Carel W.& Akomodasi Anggota : Ign. Minggus, Stef. Lebu RajaPIC Seksi Keamanan : Agustinus Benoe& Parkir

Susunan PanitiaPesta Imamat Romo Paroki Salib Suci Tropodo

Page 9: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Rm. Heribert Ballhorn, SVDPROFIL ROMO

1413Rm. Heribert Ballhorn, SVD di ruang kerja pribadinya

Page 10: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

1615

Page 11: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

1817

Page 12: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

2019

Page 13: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

2221Heribert Muda

Page 14: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

2423

Misa Perdana Rm. Heribert Ballhorn, SVD

Page 15: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

2625

Page 16: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

2827

Page 17: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

PROFIL ROMO

3029

Page 18: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Sr. Martina Ni Ketut Dirmi, SSpS

Pada tahun 1967, saat bersekolah di Palasari, saya tinggal di asrama suster-suster Fransiskanes/OSF. Letak asrama di sebelah pastoran paroki.

Hampir setiap hari selama 3 tahun saya bertemu dalam Ekaristi dengan Rm. Heribert Ballhorn, SVD. Beliau sangat disiplin, enerjik, dan sangat perhatian pada anak-anak asrama. Bila beliau dapat kiriman makanan dari umat, pasti beliau mengantarkannya ke asrama. Saya serta anak-anak asrama sangat senang menerimanya. Beliau orang yang sangat baik, murah hati dan perhatian pada generasi muda. Beliau memiliki hobi bermain sepak bola sehingga beliau sangat sehat. Kemudian, beliau menjadi pastor Paroki di Gumbrih yang merupakan paroki asal saya dan tempat saya dibaptis. Sebagai romo paroki beliau

perhatian pada umat dengan rajin kunjungan ke rumah-rumah umat. Beliau sungguh seorang gembala yang baik, seperti Sang Guru,

Kesan Kerabat Rm. Heribert Ballhorn, SVD

Sr. Virga, SspS.

Romo Heri adalah romo paroki saya di Paroki Palasari saat itu. Selama di Palasari, bapak saya membantu Romo Heri belajar bahasa lokal Bali, karena misa di paroki kami lebih sering memakai bahasa lokal. Saya pertama kali berjumpa Romo Heri ketika kaul pertama saya. Beliau mengantar orangtua dan saudara-saudara saya. Sering kali saya berjumpa Romo Heri saat berkunjung ke Surabaya untuk suatu kepentingan. Pernah saya juga meminta 'nebeng' pulang kampung bersama beliau hingga saya tidak berani tidur agar tidak terlambat menemui Romo Heri.

Ya, kesan yang melekat pada sosok Romo Heri adalah kedisiplinannya. Berkat kedisiplinannya, Romo Heri dapat mengubah kebiasaan umat di paroki kami yang suka menggampangkan tata liturgi dengan datang

terlambat tepat saat komuni. Walupun awalnya dianggap keras, namun umat sadar dan sangat menyayangi Romo Heri. Romo Heri juga merupakan seorang pekerja keras dan misionaris sejati yang tidak menolak ditempatkan di mana saja. Beliau sungguh menghayati hidup misionaris seperti semboyan dari pendiri SVD, St. Arnoldus Janssen.

Sr. Hugoline, SSpS

Pertama kali kami bertemu di Roma untuk mempersiapkan perjalanan ke tanah misi Indonesia pada Desember tahun 1966. Kami berangkat dari Brindisi pada bulan Januari 1967. Perjalanan membutuhkan waktu cukup lama. Pertama keberangkatan diundur beberapa hari karena awak kapal berunjuk rasa menginginkan kenaikan upah. Dalam perjalanan kami harus singgah di beberapa pelabuhan dan di sana pun awak kapal berunjuk rasa. Secara keseluruhan perjalanan memakan waktu sekitar 6 minggu. Kami tiba di Jakarta dan belum boleh meneruskan perjalanan ke Surabaya karena keadaan politik masih belum stabil. Kami diharuskan

tinggal beberapa hari di Jakarta sampai akhirnya sebagian dari kami diijinkan meneruskan perjalanan ke Surabaya dengan menggunkaan

pesawat tentara dan dengan dikawal oleh polisi. Saya tiba di Surabaya dan ditempatkan di Provinsialat SSpS. Pater Heribert ditempatkan di

beberapa tempat hingga akhirnya di tempatkan di Surabaya. Kami hanya bertemu beberapa kali untuk berbagi pengalaman dan pikiran.

Saya mengucapkan selamat atas pesta emas imamatnya. Beliau adalah misionaris yang sungguh-sungguh baik dan dicintai umatnya.

Beliau juga bapa pengakuan dosa yang setiap minggu ditunggu umatnya. Saya pasti akan sungguh-sungguh dan tulus mengiringi

perjalanan imamat beliau dengan doa. Beliau merupakan sahabat yang baik, dan bahkan setelah keadaan kakinya sudah tidak terlalu kuat lagi,

beliau masih menyempatkan untuk mengunjungi saya.

31 32

KESAN PESANKERABAT

Page 19: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

TTL : Nggela, Ende/Flores, 18 Juni 1962Nama Ayah : Antonius Wake Bhoka (alm)Nama Ibu : Agata Geta (alm)Nama Saudara : Eduardus Temi (alm)

Makarius Seko (alm) Fidelis Bhoka (alm)Yuvenalis Ndoka (alm)Rosa Dalima SinaAurelius MbuluAnselmus Yoseph Radja

Pendidikan : SDK Nggela ISMPK St. Theresia Nggela (1 tahun)SMP Seminari Menengah St. Johannes Berchmans, Todabelu, Mataloko, Bajawa Flores SMA Seminari Menengah St. Johannes Berchmans, Todabelu, Mataloko, Bajawa Flores Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Maumere Flores

Tahbisan : 23 Juni 1990 di Paroki St. Theresia Nggela-Ende/Flores oleh Mgr. Darius Nggawa, SVD

Rm. Servatius Dange, SVD Servatius Dange lahir pada 18 Juni 1962 di Nggela. Nggela merupakan desa yang berada di kecamatan Wolojita, kabupaten Ende, provinsi Nusa Tenggara Timur. Servatius adalah anak keenam dari delapan bersaudara. Ia lahir dari sebuah keluarga petani sederhana, dari suku Mbira (Elang). Ayahnya, Antonius Wake (alm) adalah koster selama 15 tahun di Paroki St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus. Antonius Wake juga seorang pengajar komuni pertama dan aktif dalam kegiatan Legio Marie & St. Anna. Sedangkan sang Ibu, Agata Geta (alm), merupakan ibu rumah tangga dengan keseharian menenun kain sebagai bagian dari kebiasaan para perempuan di Nggela.

3433Rm. Servatius Dange, SVD di Paroki Salib Suci Tropodo, Waru Sidoarjo

PROFIL ROMO

Page 20: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Servatius tumbuh dalam keluarga yang menanamkan nilai-nilai kekatolikan. Sebelum berangkat sekolah, Servatius kecil rajin mengikuti Misa harian bersama ayahnya. Kebiasaan ini dia lakukan semenjak duduk di bangku sekolah dasar. Selain rajin mengikuti Misa harian, kebiasaan berdoa, bernyanyi, dan membaca Kitab Suci bersama-sama juga menjadi budaya di keluarganya.

�Sebelum berangkat ke sekolah, saya pasti ikut Misa pagi dulu bersama Papa. Biasanya setelah Misa hari Minggu, kami pulang ke rumah lalu menyanyikan lagu Gregorian bersama-sama. Saya juga belajar bermain musik secara otodidak menggunakan organ di gereja,� ujarnya mengenang masa kecil di Nggela.

Kesederhanaan dan keluarga yang bersahaja mengantarkannya untuk menjadi seorang imam dari sebuah desa kecil. �Keluarga saya memiliki kebiasaan menyimpan setengah makanan dari malam hari untuk dimakan esok paginya. Jadi, setengah dari makan malam itu dijadikan sebagai sarapan untuk kami,� ujarnya bernostalgia. Dalam kesederhanaan itu mereka tidak pernah berkekurangan, selalu berbagi, dan selalu ada yang mencukupkan. Nilai-nilai yang selalu Servatius pegang adalah melayani orang dalam kekurangan.

Servatius menganggap orangtuanya berperan tidak hanya sebagai pendidik melainkan juga sahabat. Sang Ayah memiliki watak yang keras, tapi sangat bertanggung jawab. Ia juga seorang pekerja keras. Servatius kecil memiliki keterbatasan dalam bersosialisasi dengan banyak orang.

�Dulu, waktu kecil, saya selalu takut jika bertemu orang lain. Mungkin karena orangtua saya jarang membawa anak-anaknya jika ada acara di kampung. Karena itu, saya tumbuh menjadi anak yang kurang bisa bersosialisasi, tidak cepat dekat dengan orang. Saya bisa omong lama, hanya dengan orang yang sudah saya kenal. Keadaan tersebut agak menyulitkan saya ketika sudah menjadi frater, yang harus berkomunikasi dengan banyak orang. Makanya, banyak orang mengira saya orang yang kaku. Tapi, kalau sudah mengenal saya, pasti obrolan dengan lancar mengalir,� ungkap Servatius mengenai keterbatasan dirinya ketika kecil.

Servatius menempuh pendidikan dasar di SDK Nggela 1 dan tumbuh menjadi anak yang cerdas. Juara ke las se la lu disandangnya sejak SD hingga SMP. Kecerdasannya menjadikan Servatius sebagai murid kesayangan para guru. Di sekolah dasar, kemampuan Servatius dalam membaca dan menulis sudah melampaui teman-teman sekelasnya. Tidak jarang dia diminta para guru untuk

menuliskan isi buku pelajaran di papan tulis agar bisa disalin murid yang lain. Walaupun itu artinya dia harus menaiki meja guru untuk dapat menggapai sisi atas dari papan tulis karena postur tubuhnya yang mungil.

Setamat SD, Servatius melanjutkan pendidikannya ke SMPK St. Theresia, Nggela selama satu tahun sebelum akhirnya masuk ke Seminari Menengah St. Johannes Berchmans, Todabelu, Mataloko, Bajawa, Flores pada bulan Juni tahun 1976.

Masa Kecil

12 3635

Kampung halaman Rm. Servas, Nggela, Ende � Flores

Seminari Menengah St. Johannes Berchmans, Todabelu, Mataloko, Bajawa, Flores

PROFIL ROMO

Page 21: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Ketika duduk di bangku sekolah dasar, ketertarikan dan rasa penasaran Servatius muda pada hosti yang berukuran besar, membuatnya tertarik menjadi seorang imam. Saat melihat Tubuh Kristus diangkat ketika konsekrasi, Servatius membatin, kenapa hanya imam saja yang boleh memakan hosti yang besar itu. Rasa p e n a s a ra n k h a s a n a k k e c i l membawanya menjadi gembala bagi umat Katolik. Selain itu, Servatius ingin meneruskan keinginan saudari d a n s a u d a r a n y a m e n j a d i

Pada tahun 1975, setamat SD, Servatius berniat masuk seminari. Namun gagal, karena tidak ada informasi mengenai pendidikan di seminari yang biasanya disampaikan lewat pastor paroki, karena ada pergantian romo paroki. Sehingga ia terpaksa melanjutkan pendidikan di SMAK St. theresia, Nggela selama satu tahun. Setahun kemudian, Servatius mendaftar ke Seminari Menengah St. Johannes Berchmans. Waktu itu, Servatius adalah sosok yang menyenangi olahraga seperti sepak bola, basket, dan voli. Sebagai teaser (pengumpan bola), ia turut memenangkan beberapa pertandingan olahraga melawan sekolah lain.

Menerima Panggilan

Susahnya masuk seminari

biarawan/wati. Keinginan kakak perempuannya menjadi biarawati tidak dipenuhi oleh orangtua mereka karena dia adalah anak p e re m p u a n s a t u - s a t u n y a . Sedangkan Makarius Seko, kakak laki-lakinya, gagal menjadi imam karena berhenti saat masih duduk di seminari menengah. Fidelis Bhoka, kakaknya yang lain, memutuskan mengundurkan diri s e b a g a i B r u d e r s e t e l a h mengikrarkan kaul sementara.

Kesulitan BiayaMasalah keuangan menjadi kendala satu-satunya bagi Servatius ketika menempuh pendidikan di seminari menengah. Penghasilan yang didapat sang ayah dari berkebun tidak cukup untuk menyekolahkannya di seminari. Hasil kebun berupa singkong, jagung, padi, kelapa dari lahan yang tidak begitu luas memang mampu mencukupi keseharian keluarga. Tetapi untuk masuk ke seminari dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sang kakak, Fidelis Bhoka, yang memiliki keahlian dalam bidang percetakan, setelah keluar menjadi bruder membantu membiayai Servatius di seminari menengah. Pada tahun 1980, sang kakak meninggal dunia. Pada saat itu, hilang harapan Servatius melanjutkan panggilan imamatnya karena tidak ada yang membiayai.

Namun, pertolongan Tuhan melalui para sahabat sang kakak membuat Servatius bisa menyelesaikan pendidikan di seminari menengah. Bantuan keuangan dari sang paman juga diterima ketika memasuki Novisiat tahun pertama. Pada tahun 1982, di Novisiat

tahun kedua Servat ius sudah menerima uang saku dari biara. Pada Juli 1982, sesudah Novisiat, ia masuk ke Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Maumere, Flores hingga Juni 1990.

Kongregasi SVD dipilihnya karena faktor pastor paroki yang saat itu berasal dari SVD dan pamannya yang dulu adalah romo SVD. Beberapa keluarga jauh juga ada yang menjadi romo SVD. Selain itu, visi SVD yang melayani orang bukan hanya dari daerahnya menggugah dan memantapkan hati Servatius untuk berada di dalam komunitas SVD.

38Seminari Tinggi St. Paulus, Ledalero, Maumere � Flores

37

PROFIL ROMO

Page 22: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Menjelang kaul kekal, Servatius didera sakit malaria yang cukup parah. Ketika itu para calon imam harus menjalania retret persiapan kaul kekal selama satu minggu. Dari 7 hari retret, Servatius hanya mengikuti satu hari, yaitu di awal pembukaan retret. Kondisinya yang demam tinggi tidak memungkinkannya untuk mengikuti retret. Ia harus berbaring di kamar dan dirawat oleh dokter yang juga seorang pastor berkewarganegaraan Jerman dan beberapa orang perawat.

Dalam masa perawatan, para perawat kesulitan menemukan pembuluh darah di tangannya karena berat badan Servatius yang turun teramat drastis. Namun mereka tidak menyerah. Para perawat berjaga bergantian memegang infus sepanjang malam demi pul ihnya Servatius. �Pada saat itu, ada dua orang putri yang mendoakan saya di makam seorang pastor yang dikenal sebagai orang baik. Mereka mendoakan saya supaya disembuhkan karena sebentar lagi mengikrarkan kekal. Dan ya, setelah satu malam, satu infus habis, kondisi saya sudah semakin membaik. Perbuatan Tuhan memang tidak pernah kita duga,� ungkapnya.

�Berapa ketul roti ada padamu� menjadi motto tahbisan imamat Servatius Dange, SVD. Motto tersebut diambil dari pengalaman hidup keluarganya yang sangat sederhana. Kesederhanaan itu tidak membuat keluarganya pelit untuk berbagi. Ketika pesta hari raya, rumah kediaman Servatius menjadi tempat berkumpulnya Misdinar. Mereka makan bersama apa adanya. Tidak pernah kekurangan dan selalu cukup. Nilai-nilai dalam keluarga untuk selalu melayani meskipun dalam kekurangan itulah yang menginspirasi Servatius untuk memilih motto imamatnya. �Ketul itu adalah potongan, tidak utuh. Tapi dengan potongan-potongan yang tidak utuh itu kita masih

bisa berbagi. Melayani dan berbagi dalam kekurangan, sedikit tapi bisa menghidupi,� ujar Servatius Dange merefleksikan motto

imamatnya.

Pada tanggal 23 Juni 1990, Servatius Dange, SVD ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Darius Nggawa, SVD di Paroki St.

Theresia, Nggela, Ende, Flores. Sebelumnya, Rm. Servatius Dange mengajukan 3 pilihan tanah misi yaitu Brazil, Papua

Nugini, dan Provinsi SVD Jawa. Oleh Pembesar SVD di Roma, dia diputuskan untuk bekerja di provinsi SVD

Jawa. Tanah misi pertama Rm. Servatius Dange adalah Paroki Gembala Yang Baik, Jl. Jemur Andayani

Surabaya.

KAUL KEKAL

�Berapa Ketul Roti Ada Padamu��(bdk. Markus 6:38)

Servatius terancam tidak bisa mengikuti kaul kekal karena tidak mengikuti retret. Tetapi pemimpin retret mengijinkannya karena sakit adalah hal yang tidak direncanakan. Karena itu terbuka lebar jalan bagi Servatius untuk dapat ditahbiskan menjadi imam.

12 4039Reuni para romo seangkatan tahun tahbis di Bali, Juni 2015.

PROFIL ROMO

Page 23: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Rm. Servatius Dange, SVD mulai berkarya di Gereja Gembala Yang Baik pada 27 Agustus 1990 sampai Maret 1997. Bersama dengan Rm. Johannes Maria Heijne, SVD dan Rm. Gabriel Dasi, SVD, ia menjadi gembala di paroki tersebut. Rm. Servatius menjadi romo rekan sekaligus moderator MUDIKA Paroki Gembala Yang Baik. Sebagai pemuda desa yang baru masuk kota, romo muda ini mengalami �culture shock� dengan keadaan di parokinya. Karakter umat yang berbeda membuatnya harus cepat beradaptasi. Kepiawaiannya dalam bermusik dan bernyanyi membawanya lebih dekat kepada umat, terutama orang muda. �Waktu di Paroki Gembala Yang Baik, saya juga terkadang menjadi organis dan dirigen pengganti. Disana, seorang dirigen masih merangkap pemazmur. Jadi ya sudah saya menggantikan kalau ada petugas liturgi yang berhalangan,� ujar Rm. Servatius mengenang misi pertamanya.

Setelah berkarya di Paroki Gembala Yang Baik, pada 13 Mei 1997, Provinsial SVD Jawa mengutus Rm. Servatius ke Nias, Keuskupan Sibolga, Sumatera Utara. Pada waktu itu Keuskupan Sibolga memiliki 21 paroki, 14 paroki diantaranya berada di Pulau Nias. Pada 12 Mei 1997, Rm. Servas berangkat dari Sibolga menuju Kota Gunung Sitoli, Nias Utara, selanjutnya menuju Paroki St. Fransiskus Asisi Tuhemberua untuk memulai karya di tanah misi yang baru. Paroki St. Fransiskus Asisi Tuhemberua meliputi 4 kecamatan. Selain itu, Paroki ini mempunyai 3 rayon dan 31 stasi. Rm. Servatius baru aktif bekerja pada bulan Agustus 1997 karena harus mempelajari bahasa lokal penduduk Nias pada bulan Juni-Juli 1997.

Sebelum dipindahkan ke Nias, seorang umat Paroki Gembala Yang Baik, yang berasal dari Nias, bercerita bahwa kondisi alam disana berat dan tidak enak. Bagi Rm. Servatius itu adalah tantangan dan tanggung jawab yang harus diembannya. Dia merasa bahwa kondisi di Nias tidak jauh berbeda dengan tempat asalnya, Nggela. Bertugas di Nias dianggapnya sebagai pulang kembali ke kampung halaman. Rm. Servatius belajar bahasa Nias di Nias Utara, tepatnya di Paroki St. Fidelis Lahewa. Dari kota Gunung Sitoli dibutuhkan waktu 6 jam perjalanan menggunakan kapal motor ke sana. Berbekal sangat sedikit bahasa Nias yaitu �Saohagôlô� (terima kasih) dan �Hezo Gereja Katolik?� (Dimana Gereja Katolik?), Rm. Servatius menjelajah tempat baru.

Mulai Berkarya�Bahasa Nias sangat tidak mudah, lidah seperti ditekuk-tekuk. Sebelum selesai belajar bahasa Nias, Pastor Paroki St. Fidelis Lahewa sudah meminta saya memimpin Misa dalam bahasa Nias. Saya bingung, tapi tak enak menolak. Jadi akhirnya saya berbahasa Nias dengan kacau balau sampai-sampai umat tertawa,� kenangnya sambil tertawa.

Saat belajar bahasa nias, Rm. Servatius sempat hampir putus asa. Suatu ketika dia masuk gereja untuk berdoa pagi. �Waktu itu saya berdoa, seperti sedang ngobrol dengan Tuhan. Saya bilang, � Tuhan, Engkau yang mengutus saya untuk berkarya di sini. bantu saya untuk bisa berbahasa Nias. Jangan sampai memalukan. Kalau saya memalukan, Engkau juga akan malu.� Jadi, hanya seperti itu isi doa saya. Setelah merenung sebentar, saya menemukan cara sendiri untuk mempermudah belajar bahasa Nias,� ceritanya sambil terkekeh mengingat perjuangan untuk belajar bahasa Nias.

Usaha yang dilakukannya pun tidak sia-sia. Banyak umat yang memuji kemampuan Rm. Servatius berbahasa Nias, bahkan hampir sempurna seperti penduduk lokal.

12 4241

PROFIL ROMO

Page 24: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Penghasilan utama warga Nias didapat dari berjualan karet. Karena hasilnya tak seberapa, itu berpengaruh pada jumlah kolekte mingguan. Dalam setahun, kolekte di paroki St. Fransisikus Asisi hanya Rp. 9.000.000. Kondisi ekonomi warga Nias cukup memprihatinkan. Banyak anak di Nias tidak bersekolah. Sebagai Romo Kepala di Paroki St. Fransiskus Asisi Tuhemberua, Rm. Servatius berkarya dengan dua romo rekan yaitu Rm. Anselmus Selvus, SVD dan Rm. Edmundus Kaya Lajar, SVD (sekarang mantan romo). Kemudian, pada bulan Juni 2006 Rm. Dominikus Udjan, SVD diperbantukan menjadi romo rekan di Paroki Tuhemberua menggantikan Rm. Herman Dapin, SVD (sekarang mantan romo). Mereka melakukan kampanye pentingnya pendidikan sehingga banyak warga yang ingin menyekolahkan anaknya. Kesulitan biaya pendidikan yang menjadi pokok permasalahan mendapat solusi dari sumbangan pendidikan umat di Surabaya melalui penggalangan dana.

Ketika tiba di Paroki Tuhemberua, Rm. Servatius mengamati tata cara berliturgi yang ternyata cukup mengerikan. Pada saat Misa umat masih makan sirih pinang dan merokok. Pada tahun kedua, Rm. Servatius beserta beberapa umat mensosialisasikan cara beribadat Katolik yang

Berkarya di Tanah Nias

baik. Tahun berikutnya umat sepakat melakukan aturan ibadat Katolik yang benar. Proses ini tidak mudah dan butuh waktu yang lama untuk mengubah kebiasaan umat. Selain itu, acapkali terjadi bentrok dengan beberapa umat yang tidak setuju dengan peraturan yang telah ditetapkan. Rm. Servatius membuat homili yang bersifat situasional. Jika pada saat khotbah ada umat yang tidak mematuhi aturan maka isi khotbah berubah menjadi katekese (pembelajaran). R m . S e r v a t i u s j u g a memberlakukan aturan yang tegas bagi kelompok paduan suara, Orang Muda K a t o l i k d a n c a l o n pasangan suami istri, mengingat ada begitu banyak pernikahan usia dini di Nias.

Pada Maret 2001 hingga Mei 2004, Rm. Servatius Dange, SVD dipindahtugaskan ke Paroki St. Yohanes Penginjil, Pinangsori, Tapanuli Tengah, Keuskupan Sibolga. Ia ditugaskan bersama Rm. Charles Lanangona, SVD membuka paroki ke-21 di Sibolga. Karena keadaan, situasi dan permintaan umat di Nias, Rm. Servatius kembali ditugaskan di Paroki St. Fransiskus Asisi Tuhemberua pada Juni 2004 sampai Februari 2009. �Pada saat itu, kondisi di Paroki St. Fransiskus Asisi menjadi kurang kondusif sehingga saya diminta kembali lagi ke sana,� ujar Rm. Servatius.

Selama tiga belas tahun berkarya di Nias. Rm. Servatius Dange, SVD bersama beberapa Orang Muda Katolik menghasilkan 3 album musik yang semuanya berjudul �Somasi Nifotu� (pesan yang ingin disampaikan). Rm. Servatius sendiri terlibat dalam penulisan beberapa lirik lagu. Lagu-lagu tersebut merupakan lagu profan yang liriknya menggunakan bahasa Nias.

Usaha peningkatan ekonomi umat paroki juga dilakukan dengan mengundang para Bruder untuk memberikan penyuluhan tentang pertanian dan peternakan. Dengan bantuan bibit babi dari tim PSE Keuskupan Sibolga, dibuatlah program beternak babi. Umat boleh mendapatkan bantuan dengan syarat mau mencari pakan dan membuat kandang sehat. Seiring berjalannya waktu, beberapa umat dikirim untuk belajar beternak babi dan kemudian menjadi penyuluh bagi umat lain.

12 4443

Bersama dengan gitarnya Romo yang juga musisi

PROFIL ROMO

Page 25: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Pada tahun 2010 sampai 2011 Rm. Servatius melanjutkan studi di ARFI-SAIDI Foundation Inc. Antipolo, Filipina. Pada 1 Agustus 2011, Provinsial SVD Jawa menugaskan Rm. Servatius sebagai Romo Kepala di Paroki Salib Suci Tropodo, Waru Sidoarjo menggantikan Rm. Heribert Ballhorn, SVD. Di paroki ini, Rm. Servatius bertemu kembali dengan Rm. Gabriel Dasi, SVD (alm), sesama rekan romo ketika berkarya di Paroki Gembala Yang Baik.

�Ketika baru beberapa hari di Salib Suci, ada satu kenangan yang sangat membekas bagi saya tentang Rm. Dasi. Waktu bertugas di Gembala Yang Baik, saya mempunyai sebuah buku Puji Syukur. Di situ tertulis nama saya, tapi saya lupa membawanya ke Nias. Lebih tepatnya, saya lupa kalau saya memiliki Puji Syukur itu. Suatu saat, Rm. Dasi mengetuk pintu kamar saya dan memberikan buku itu. Saya bertanya, �Puji Syukur itu milik siapa.� Lalu Rm. Dasi menjawab bahwa Puji Syukur itu milik saya. Saya lupa membawanya ketika berangkat ke Nias. Buku itu lalu disimpan Rm. Dasi, karena dia punya keyakinan suatu saat akan bertemu saya lagi. Padahal saya sama sekali tidak ingat kalau saya mempunyai Puji Syukur yang tertinggal beberapa puluh tahun lalu,� kenangnya.

Berkarya di Paroki Salib Suci

12 4645

Melebur bersama para umat Paroki Salib Suci, Tropodo

PROFIL ROMO

Page 26: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Segenap umat Paroki Salib Suci mendoakan dan mendukung Romo, agar tetap setia

dalam tugas dan pelayanan sebagai imam dan gembala di mana pun Romo diutus.

Dalam hidup imamat, Rm. Servatius mengatakan bahwa panggilan adalah anugerah Tuhan, yang harus

ditumbuhkan dalam doa dan kesaksian hidup dari anggota keluarga dan biarawan/wati.

Sampai saat ini, Rm. Servatius Dange, SVD telah empat tahun berkarya di Paroki Salib Suci bersama Rm.

Heribertus Ballhorn, SVD, Rm. Gabriel Dasi, SVD (alm), dan Rm. Victor Petrus Bani SVD.

Selamat merayakan Pesta Perak Imamat

Rm. Servatius Dange, SVD

12 4847 Bersepeda santai dalam rangka pesta perak Paroki Salib Suci, Tropodo

PROFIL ROMO

Page 27: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

12 5049

PROFIL ROMO

Bersama Umat dalam acara Kelompok ME (Marriage Encounter)

Berteman dekat dengan teman-teman Gusdurian. Saat Pembukaan Acara Pesta Perak Paroki Salib Suci

Page 28: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Kesan saya terhadap Rm. Servatius Dange, SVD ketika sama-sama berkarya di Nias: dia adalah orang yang baik dan murah

hati. Tapi waktu itu masih cenderung kurang displin dan suka molor. Mungkin itu karena dia terlalu sibuk dengan hobinya

bermain musik. Hal lain yang saya lihat darinya adalah keterbukaan mendengarkan dan mau bekerja sama dengan orang lain untuk hal-hal yang baik. Namun kadang-kadang terlalu kompromistis sehingga terlihat kurang tegas. Itu adalah kesan saya terhadap Rm. Servas belasan tahun

yang lalu. Sekarang mungkin dia sudah berubah. Proficiat untuk HUT imamat yang ke-25.

Saya mengenal Rm. Servas ketika kami bersama-sama ditugaskan Pimpinan Serikat Sabda Allah (SVD) Provinsi Jawa di Paroki St. Fransiskus Assisi Tuhemberua, Nias,

Keuskupan Sibolga, Sumatera Utara. Romo Servas adalah pastor kepala paroki dan saya adalah salah satu romo rekannya. Saat itu, Rm. Servas disapa dengan

sebutan AMA TALU (Bapa Tengah), saya dipanggil AMA SAKHI (Bapa Bungsu), sedangkan sapaan AMA SA'A (Bapa Sulung) diberikan kepada Rm. Anselmus

Selvus, SVD, yang telah lebih dahulu bertugas di Tuhemberua.

Bagi saya Romo Servas adalah seorang Saudara yang baik dalam SVD dan Bapa dalam komunitas Pastoran/Paroki. Ia sangat memperhatikan saudara/konfrater dalam komunitas. Beliau juga adalah seorang pribadi yang bersemangat dalam melayani umat: melakukan kunjungan ke stasi-stasi yang jauh dan dekat, mendaki bukit, menuruni lembah dan menyeberangi sungai. Semua itu dilakukannya dengan setia. Saat berkunjung ke stasi, beliau meluangkan banyak waktu untuk mendengarkan keluh kesah umat dan memberikan solusi atas persoalan mereka. Rm. Servas, yang fasih berbahasa dan menguasai budaya Nias, mampu membuat pendekatan yang baik dengan semua orang dari berbagai kalangan: dengan orang tua, orang muda Dan anak-anak.

Sebagai Romo Kepala Paroki, beliau juga memberikan masukan dan sharing peneguhan kepada para misionaris (termasuk saya) yang baru datang dan bertugas di Nias. Rm. Servas adalah seorang musikus. Selama di Nias, ada tiga album lagu berbahasa Nias yang diciptakannya bersama umat. Album Lagu mereka berjudul SOMASI NI FOTU. Di mata umat Tuhemberua, Romo Servas adalah pribadi yang mengesankan. Ketika hendak pindah ke paroki lain, banyak umat yang sedih dan menangisi kepergiannya.

Rm. Anselmus Selvus, SVD Rm. Dominikus Udjan, SVD

Pengalaman yang paling berkesan bersama Rm. Servas adalah saat kami merayakan HUT Kelahiran bersama-sama. Beliau lahir tanggal 18 Juni dan saya tanggal 19 Juni. Kebahagiaan, kegembiraan dan sukacita itu kami ungkapkan dalam kebersamaan dengan komunitas pastoran, anak-anak asrama paroki, karyawan/wati paroki, Dewan Paroki, para suster SCMM dan umat yang hadir.

Dari hati yang tulus saya ucapkan proficiat kepada Rm. Servatius Dange, SVD atas HUT imamatnya yang ke-25. Sukses selalu dalam Kasih-Nya.

51 52

KESAN PESANKERABAT

Page 29: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Aku Memanggil Engkau Dengan Namamu (bdk. Yes 43:1b)

Pada 12 Juni 2005, Rm. Victor Petrus Bani, SVD ditahbiskan sebagai imam di Paroki St. Maria Ratu di Sankt Augustin oleh Mgr. Reinhart Marx, Uskup Keuskupan Trier. Setelah tahbisan imam, Rm. Victor bekerja sebagai romo rekan di paroki St. Georg Ingoldingen Keuskupan Rottenburg, Stuttgart Jerman. �Aku memangil engkau dengan namamu� dipilih sebagai motto imamat karena pengalamannya saat membaptis bayi ketika masih menjadi Diakon. Rm. Victor berefleksi, seperti Tuhan memanggil anak kecil dengan namanya masing-masing, demikian juga Tuhan memanggilnya menjadi imam-Nya.

Mengenai tempatnya berkarya, Rm. Victor mengatakan bahwa semua anggota SVD mendapat tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tempat di mana para misionaris diutus adalah tidak penting. Yang terpenting adalah kesetiaan dalam menjalankan tugas dan pelayanan. Disitulah letak kebahagiaan seorang misionaris. Ada sebuah kalimat yang diucapkan St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus yang selalu diingatnya �Kita ini tidak dilahirkan sebagai orang kudus, tetapi kita bisa menjadi kudus dalam hidup kita. Caranya dengan setia menjalankan hal-hal kecil, yang tidak lain adalah tugas dan tanggung jawab kita sehari-hari.�

Rm. Victor Petrus Bani, SVD

Masa KecilVictor Petrus Bani, dilahirkan pada 17 November 1976 di Kefamenanu, Timor Barat. Putra ke-3 dari 6 bersaudara ini merupakan anak dari pasangan Jacob Bani dan Maria Arieca Bani Leong. Kota Kefamenanu adalah sebuah kota kecil di Lembah Bikomi, yang didirikan oleh Belanda pada tanggal 22 September 1922. Menjadi seorang pastor bukanlah impian dari Victor. Pada sebuah homili di Paroki Salib Suci Tropodo, Victor berbagi pengalaman bahwa dia bercita-cita ingin menerbangkan pesawat dan menjadi seorang pilot.

Victor menempuh sekolah dasar di Kefamenanu sampai tahun 1989 dan lulus sekolah menengah pertama pada tahun 1992. Victor melanjutkan sekolah menengah atas di Seminari St. Maria Immaculata Lalian Atambua. Ketika duduk dibangku kelas 2 SMA, Victor memilih bergabung dengan Serikat Sabda Allah (SVD).

Masa Pendidikan di SeminariPada tahun 1996, Victor mengikuti pembinaan di Novisiat SVD, Biara Roh Kudus Batu, Malang. Kuliah filsafat dan teologi ditempuhnya di STFT Widya Sasana Malang, setelah mengikrarkan kaul pertama pada tahun 1998. Victor memperoleh kesempatan untuk melanjutkan kuliah teologi di Missionspriesterseminar SVD di kota Sankt Augustin Jerman. Di sini Victor menempuh pendidikan selama 4 tahun hingga tahun 2004.

53 54

PROFIL ROMO

Rm. Victor Petrus Bani, SVD di Paroki Salib Suci Tropodo. homili di Paroki St. Arnoldus, BekasiRm. Victor memberi

Page 30: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Kesan saya selama mengenal Rm. Victor Petrus Bani, SVD adalah seseorang yang cerdas, teliti, �logic�, berhomili dengan menarik dan kreatif, jadi apa yang disampaikan bisa lebih mudah dipahami. �So friendly and humble�, teman cerita yang asyik, apa adanya sehingga saat berkomunikasi dengan beliau bisa merasa nyaman dan santai. Romo Victor juga memiliki hobi yang menarik diantaranya fotografi, traveling, olahraga seperti tenis meja dan badminton.

�Percaya itu penting, namun kontrol itu lebih penting,� sebuah pesan singkat yang paling berkesan bagi saya sewaktu berorganisasi di Komunitas Karyawan Muda Katolik (KKMK) dibawah bimbingan beliau. Menjadi koordinator dalam sebuah organisasi, ketika memberikan suatu tugas dan tanggung jawab selain kita percaya kepadanya kita juga harus mengontrol untuk mengurangi dan menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai arahan.

Selamat Pesta Imamat ke-10 Rm. Victor. Semoga dengan cahaya Roh Kudus, Romo menjadi imam yang semakin menerangi dan membawa berkat bagi sesama dan Gereja demi kemuliaan Allah Bapa.

Salam juga nih dari teman-teman KKMK Paroki St. Arnoldus, Bekasi: Tetap apa adanya dan jaga kesehatan agar terus bisa melayani umat

dengan gembira. Selamat ulang tahun Imamat ke-10. Tuhan Memberkati. (Irmina Misti Ponangsari)

Selamat Ulang Tahun Imamat ke-10 Rm. Victor, teruslah menjadi inspirasi dan setia hati melayani. Don't worry be happy, Yesus selalu di hati. (Merti Cristiani)

Selamat Ulang tahun Imamat ke-10, Rm. Victor. Tetap menjadi pelayan yang rendah hati, semakin dikuatkan dalam pelayanan, semakin dicintai umat dan Tuhan. Tuhan Memberkati (Lusi Ambarwati & keluarga).

Adrianus Widi Hermanto

Di tahun 2006 sampai 2008 Rm. Victor ditugaskan di Biara Soverdi, Matraman, Jakarta. Kemudian pada tahun 2009 hingga Oktober 2014, Rm. Victor berkarya di Paroki St. Arnoldus Janssen, Bekasi. Di Bekasi, Rm. Victor menjadi moderator bagi berbagai kelompok kategorial, diantaranya Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, Misdinar, dan OMK (Paska, PNKB, KKMK, THS/THM). Rm. Victor menuliskan sebuah buku kumpulan renungan pada tahun 2013 dengan judul "Upah Melayani Tuhan�.

Pada 01 Nopember 2014, Rm. Victor Petrus Bani, SVD mulai berkarya di Paroki Salib Suci Tropodo, Waru, Sidoarjo bersama Rm. Servatius Dange, SVD dan Rm. Heribert Ballhorn, SVD. Romo yang memiliki hobi fotografi ini sekarang menjadi romo moderator BIAK, REKAT dan OMK Paroki Salib Suci Tropodo.

Selamat merayakan pesta imamat yang ke-10, Rm. Victor Petrus Bani, SVD. Semoga langkah dan karyamu selalu disertai Tuhan.

Perpisahan Rm. Victor 2014 bersama Mantan & Anggota KKMK St.Arnoldus

Momen seusai Misa Pelantikan KKMK St. Arnoldus 2014

Liburan bersama Umat Paroki Salib Suci 2015

55 56

KESAN PESANKERABAT

PROFIL ROMO

Page 31: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci

Felicia (Misdinar)Selamat pesta imamat Romo...

Sehat selalu, semoga nggak bosen-bosen untuk mendidik anak-anak Misdinar dalam tugasnya.

Makasih sudah sabar sama kita anak-anak Misdinar. God Bless.

Raymond (Misdinar)Untuk Romo Heri, Romo Servas, dan Romo Victor...

Tetap setia dalam pelayanan, tetap menjaga kesehatan. Tetap ceria dan selalu berbagi sukacita

pada umatnya.

Sena (OMK)Untuk Romo Heri, Romo Servas, dan Romo Victor...

Tetap teguh dalam iman dan jalannya sebagai Imam. Semoga pengabdian pada Tuhan Allah menginspirasi dan menjadi

teladan bagi umat. Tuhan menyertai romo sekalian.

Rosita (OMK)Untuk Romo Heri, Romo Servas, dan Romo Victor, terima kasih atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh umat di Paroki Salib Suci. Semoga pengabdian pada Tuhan memberikan inspirasi pada kita OMK untuk ikut serta mengabdi dan melayani Tuhan

dan umat-Nya. Tuhan Yesus menyertai romo sekalian.

Ibu Sita (wilayah Fransiskus Asisi)Untuk Romo Heri, Romo Servas, dan Romo Victor, semangat selalu dalam pelayanan umat Salib Suci. Tetap kompak dan dekat selalu dengan umat Salib Suci.

Ibu Yuli (Sekretariat Paroki Salib Suci)Ketiga romo ini luar biasa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga saling melengkapi. Romo Heri memiliki karakter yang kuat, Romo Servas bisa menyeimbangkan antara yang tua dan yang muda, sedangkan Romo Victor menurut dengan yang tua.Selamat buat semua romo atas pesta imamatnya, dan tetap berpegang teguh pada motto imamatnya.

Pak Fitri (wilayah Paulus)Selamat ulang tahun pesta imamat romo... untuk Romo Heri, Romo Servas, dan Romo Viktor. Semoga semakin semangat di hari-hari berikutnya. Terima kasih untuk semuanya, bimbingan dan amanat yang sudah romo berikan kepada umat, terutama kesempatan-kesempatan yang diberikan untuk anak-anak Biak Paroki Salib Suci.

Pak Beni (wilayah Petrus)Selamat ulang tahun pesta imamat Romo Heri, Romo Servas dan Romo Viktor. Terima kasih atas penggembalaannya dan semoga tetap menjadi guyub. Semoga Paroki Salib Suci ini berkat penggembalaan romo bertiga semakin dewasa dalam iman, saling melayani dan penuh sukacita sehingga kita boleh menjadi berkat bagi yang lain. Terima kasih romo dan tetap semangat. Amin.

Pak Anton (koster gereja)

Selama saya melayani ketiga romo, mereka memiliki karakter berbeda tapi memiliki perlakuan sama dalam bertugas melayani misa. Selamat ulang tahun imamat untuk Romo Heri, Romo Servas dan Romo Viktor.

57 58

KESAN PESANUMAT

Page 32: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 33: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 34: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 35: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 36: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 37: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 38: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 39: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 40: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 41: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 42: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 43: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 44: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 45: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 46: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 47: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 48: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 49: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 50: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 51: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 52: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 53: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 54: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 55: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 56: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 57: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci
Page 58: Buku Kenangan Pesta Imamat Romo Paroki Salib Suci