budidaya semangka berbagai bentuk

18
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci. Umumnya semangka yang ditanam di Indonesia dan negara-negara lain berbentuk oval. Namun di Jepang, khusunya di Zentsuji, para petani menemukan cara untuk menanam semangka berbentuk persegi dengan cara memasukkan semangka ke dalam wadah kotak kaca keras dimana semangka tersebut masih dalam masa pertumbuhannya. Kotak tersebut memiliki dimensi yang sama dengan kulkas di Jepang, sehingga nantinya semangka dapat dimasukkan dengan pas ke dalam rak kulkas. Itulah alasan mereka menanam semangka berbentuk persegi karena lebih menghemat tempat, karena semangka yang berbentuk oval, cenderung mengambil tempat yang banyak ketika kita masukkan ke 1

Upload: laily-munawarah

Post on 22-Oct-2015

449 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

berisi tentang sejarah penanaman semangka, syarat tumbuh semangka yang baik, dan juga bagaimana cara yang baik untuk menanam semangka. selain itu juga terdapat gambar semangka berbagai bentuk.

TRANSCRIPT

Page 1: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan

atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah

setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan

melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa

dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang

dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai

kuaci.

Umumnya semangka yang ditanam di Indonesia dan negara-negara

lain berbentuk oval. Namun di Jepang, khusunya di Zentsuji, para petani

menemukan cara untuk menanam semangka berbentuk persegi dengan cara

memasukkan semangka ke dalam wadah kotak kaca keras dimana semangka

tersebut masih dalam masa pertumbuhannya. Kotak tersebut memiliki dimensi

yang sama dengan kulkas di Jepang, sehingga nantinya semangka dapat

dimasukkan dengan pas ke dalam rak kulkas. Itulah alasan mereka menanam

semangka berbentuk persegi karena lebih menghemat tempat, karena

semangka yang berbentuk oval, cenderung mengambil tempat yang banyak

ketika kita masukkan ke dalam kulkas. Namun harganya juga tidaklah murah,

yaitu ¥12.000, kurang lebih sekitar $145 dollar, atau Rp1.300.000, padahal

harga satu semangka biasanya berkisar antara $63 -$70. Perbedaan harga yang

sangat jauh. Telah banyak penelitian mengenai budidaya semangka ini, namun

dirasakan perlu untuk menyusun sebuah makalah tentang semangka berbagai

bentuk guna menambah pengetahuan dan wawasan.

1

Page 2: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah singkat dari pembudidayaan semangka?

2. Bagaimana klasifikasi dan morfologi dari semangka itu?

3. Bagaimana syarat dan teknik penanaman semangka yang benar?

4. Bagaimana cara membuat buah semangka berbentuk kotak, segitiga, hati

dan wajah manusia?

5. Apa sajakah keuntungan dan kerugian dari pembudidayaan semangka

berbagai bentuk?

I.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah singkat dari pembudidayaan semangka

2. Untuk mengetahui klasifikasi dan morfologi dari semangka

3. Untuk mengetahui syarat dan teknik penanaman semangka yang benar.

4. Untuk mengetahui cara membuat buah semangka berbentuk kotak,

segitiga, hati dan wajah manusia

5. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari pembudidayaan

semangka berbagai bentuk

I.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini

adalah metode kepustakaan karena isi atau pembahasan dalam makalah ini

didapatkan dari beberapa sumber buku atau literatur, sehingga penjelasannya

lebih terperinci. Selain itu, bahan atau materi pembahasan juga diperoleh dari

internet yang menjadi bahan tambahan dalam membuat isi atau

pembahasannya.

2

Page 3: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

BAB II

BUDIDAYA SEMANGKA BERBAGAI BENTUK

(KOTAK, SEGITIGA, HATI, DAN WAJAH MANUSIA)

II. 1 Sejarah Semangka (Citrullus lanatus)

Semangka berasal dari Afrika, semangka pertama kali dibudidayakan

di Mesir dimana terdapat wasiat untuk diwariskan secara turun temurun pada

relic hieroglif yang dilukis di dinding bangunan kuno. Buah ini pula

merupakan kesenangan para raja, bahkan disimpan pula di makam raja-raja

Mesir. Tidaklah mengherankan bahwa semangka memainkan peran penting

bagi Negara ini., dan kemudian menyebar di negara-negara wilayah

Meditterania, karena air bersih seringkali berada dalam pasokan yang sedikit

di wilayah ini, dan orang bisa bergantung pada semangka untuk sekedar

memuaskan dahaga akan rasa haus.

Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh

merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari

daerah kering tropis dan subtropis Afrika, kemudian berkembang dengan pesat

ke berbagai negara seperti: Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia.

Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada

daerah asalnya sangat disukai oleh manusia/binatang yang ada di benua

tersebut, karena banyak mengandung air, sehingga penyebarannya menjadi

cepat.

II. 2 Klasifikasi dan Morfologi Semangka

Klasifikasi ilmiah dari semangka (Citrullus lanatus Tunb):

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Dilleniidae

Ordo : Violales

Famili : Cucurbitaceae

3

Page 4: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

Genus : Citrullus

Spesies : Citrullus lanatus (Tunb)

Semangka adalah salah satu jenis tanaman yang merambat yang

termasuk ke dalam suku Cucurbitaceae (Labu-labuan). Buah semangka

berbentuk bulat/lonjong dengan warna kulit luar berwarna hijau. Jika sudah

masak, dalam buah semangka berwarna merah dan banyak biji yang

menempel. Biji semangka berbentuk pipih lonjong dengan ukuran panjang

sekitar 1 cm dan lebar sekitar 0,5 cm. Daun semangka berukuran cukup besar,

berlekuk-lekuk tepinya, berwarna hijau dan bunga berwarna kuning.

Semangka mempunyai nama ilmiah Citrullus lanatus (Tunb). Dalam

bahasa Jawa, semangka disebut dengan semongko dan dalam bahasa Inggris,

semangka disebut dengan nama Water melon.

Semangka mirip dengan melon (Cucumis melo L.). Keduanya

termasuk famili Curcubitaceae. Famili ini memiliki sekitar 750 jenis yang

tumbuh tersebar di daerah tropika. Beberapa anggota famili Cucurbitaceace

yang dikenal sebagai tanaman sayuran, di antaranya ketimun (Cucumis sativus

L.), waluh (Cucurbita maxima Duch), oyong (Luffa cylindrica (L) Roem),

paria (Momordica charantia L.), labu siem (Sechium edule (Jacq) Sw.), bligu

(Benincasa hispida (Thumb) Cogn), dan labu air (Lagenaria siceraria (Mol)

Standl).

Di Jepang, labu air dan waluh digunakan sebagai pohon pangkal

semangka untuk menghindari penyakit layu. Semangka termasuk tanaman

semusim sehingga di Amerika, Eropa, Jepang digolongkan ke dalam

kelompok tomat, cabe, terong sebagai golongan sayuran buah. 

Di Indonesia, semangka termasuk golongan buah-buahan seperti halnya melon

dan stroberi.

Batang semangka berbentuk bulat dan lunak, berambut, dan sedikit

berkayu. Batang ini merambat, panjangnya sampai 3,5 - 5,6 meter. Cabang-

cabang lateral mirip dengan cabang utama. Daunnya berbentuk caping,

bertangkai panjang, dan letaknya berseberangan. Bunga semangka berjenis

kelamin satu, tunggal, berwarna kuning, diameternya sekitar 2 cm.

4

Page 5: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

II. 3 Syarat dan Teknik Penanaman Semangka yang Benar

SYARAT PERTUMBUHAN

A. Iklim

1. Secara teoritis curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka

adalah 40-50 mm/bulan.

2. Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit

sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya

kemunduran waktu panen.

3. Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan

optimal pada suhu ± 25 derajat C (siang hari).

4. Suhu udara yang ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu

harian rata-rata yang berkisar 20–30 mm.

5. Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal

penanaman, berarti udara kering yang miskin uap air. Kondisi demikian

cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya

tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa

kering. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong

tumbuhnya jamur perusak tanaman.

B. Media Tanam

1. Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang

cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah

kebun/persawahan yang telah dikeringkan.

2. Keasaman tanah (pH) yang diperlukan antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah

asam) maka diadakan pengapuran dengan dosis disesuaikan dengan

tingkat keasaman tanah tersebut.

3. Tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah porous (sarang)

sehingga mudah membuang kelebihan air, tetapi tanah yang terlalu mudah

membuang air kurang baik untuk ditanami semangka.

C. Ketinggian Tempat

5

Page 6: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

Ketinggian tempat yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah:

100-300 m dpl. Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat

pantai yang mempunyai ketinggian di bawah 100 m dpl dan di atas

perbukitan dengan ketinggian lebih dari 300 m dpl.

PEDOMAN BUDIDAYA

A. Pembibitan

1. Persyaratan Benih : Pemilihan jenis benih semangka yang disemaikan

adalah: Hibrida import, terutama benih jenis Triploid (non biji) yang

mempunyai kulit biji yang sangat keras dan jenis Haploid (berbiji).

2. Penyiapan Benih : Jenis benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid

setelah dipilih disiapkan alat bantu untuk menyayat/merenggangkan

sedikit karena tanpa direnggangkan biji tersebut sulit untuk berkecambah,

alat bantu tersebut berbentuk gunting kuku yang mempunyai bentuk

segitiga panjang berukuran kecil dan disediakan tempat kecil yang

mempunyai permukaan lebar. Jenis Haploid dengan mudah disemai karena

bijinya tidak keras sehingga mudah membelah pada waktu berkecambah.

3. Teknik Penyemaian Benih : Teknik penyemaian benih semangka

dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :

Perenggangan bibit biji semangka terlebih dahulu supaya untuk

mempermudah dalam proses pertumbuhannya;

Perendaman biji dalam suatu satuan obat yang diramu dari bahan-

bahan: 1 liter air hangat suhu 20-25 derajat C; 1 sendok teh hormon

(Atornik, Menedael, Abitonik); 1 sendok peres fungisida (obat anti

jamur) seperti: Difoldhan 4T, Dacosnil 75 WP, Benlate; 0,5 sendok teh

peres bakterisida (Agrept 25 WP). Setelah direndam 10-30 menit,

diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi dan bibit siap

dikecambahkan.

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Kantong-kantong persemaian

diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga

tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan serupa rumah kaca mini

dan untuk salah satu ujungnya terbuka dengan pinggiran yang terbuka.

6

Page 7: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

Pemupukan dilakukan lewat daun untuk memacu perkembangan bibit

dicampur dengan obat, dilakukan rutin setiap 3 hari sekali. Pada usia 14

hari, benih-benih dipindahkan ke lapangan yang telah matang dan siap

ditanami benih tersebut.

5. Pemindahan Bibit : Setelah pengecambahan dilakukan penyemaian bibit

menggunakan kantong-kantong plastik berukuran : 12 cm x (0,2 -

0,3 )mm. Satu kantong ditanam satu benih (sudut kantong dipotong

secukupnya untuk pengurangan sisa air) dan diisi campuran tanah dengan

pupuk organik komposisi: 1 bagian tanah kebun, 1 bagian kompos/humus,

1 bagian pupuk kandang yang sudah matang. Setelah bibit berumur 12-14

hari dan telah berdaun 2-3 helai, dipindahkan ke areal penanaman yang

telah diolah.

B. Pengolahan Media Tanam

1. Persiapan : Bila areal bekas kebun, perlu dibersihkan dari tanaman

terdahulu yang masih tumbuh. Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu

beberapa hari sampai tanah itu mudah dicangkul, kemudian diteliti pH

tanahnya.

2. Pembukaan Lahan : Lahan yang ditanami dilakukan pembalikan tanah

untuk menghancurkan tanah hingga menjadi bongkahan-bongkahan yang

merata. Tunggul bekas batang/jaringan perakaran tanaman terdahulu

dibuang keluar dari areal, dan juga segala jenis batuan yang ada dibuang,

sehingga tidak mempengaruhi perkembangan tanaman semangka yang

akan ditanam di areal tersebut.

3. Pembentukan Bedengan : Tanaman semangka membutuhkan bedengan

supaya air yang terkandung di dalam tanah mudah mengalir keluar melalui

saluran drainase yang dibuat. Jumlah bedengan tergantung jumlah baris

tanam yang dikehendaki oleh si penanam (bentuk bedengan baris tanaman

ganda, bedengan melintang pada areal penanaman). Lebar bedengan 7-8

meter, tergantung tebal tipis dan tinggi bedengan (tinggi bedengan

minimum 20 cm).

7

Page 8: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

4. Pengapuran : Dilakukan dengan pemberian jenis kapur pertanian yang me-

ngandung unsur Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang bersifat

menetralkan keasaman tanah dan menetralkan racun dari ion logam yang

terdapat didalam tanah. Dengan kapur Karbonat/kapur dolomit.

Penggunaan kapur per 1000 m 2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg

dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6

dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

5. Pemupukan : Pupuk yang dipakai adalah pupuk organik dan pupuk buatan.

Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari

hewan sapi/kerbau dan dipilih pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk

kandang berguna untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang kurang

subur, dengan dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris

bedengan secara merata. Pupuk tersebut terdiri atas:

Pupuk Makro yang terdiri dari unsur Nitrogen, Phospor, Kalsium

(dibuat dari pupuk ZA, TSP dan KCl);

Pupuk Mikro yangterdiri dari Kalsium (Ca) Magnesium (Mg)

Mangaan (Mn), Besi (Fe), Belerang (S), Tembaga (Cu), Seng (Zn)

Boron (Bo) dan Molibden (Mo). Pupuk tersebut, dijual dengan

beberapa merek seperti Mikroflex, Microsil dll. Penggunaannya,

dicampur 1% obat anti hama penggerek batang.

C. Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola Tanaman : Tanaman semangka merupakan tanaman

semusim dengan pola tanam monokultur.

2. Pembuatan Lubang Tanaman : Penanaman bibit semangka pada lahan

lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan telah tumbuh daun ± 2-

3 lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan pelubangan pada

lahan dengan kedalaman 8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan tanaman

dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah ke darat. Berjarak 20-30 cm

dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 80-100

cm/tergantung tebal tipisnya bedengan. Lahan tertutup dengan plastik

mulsa, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang

8

Page 9: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

diberi lubang-lubang disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang

diberi lobang.

3. Cara Penanaman : Setelah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram

secara massal supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai

menggenangi areal sekitar ¾ tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air

meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar

mudah pelepasan bibit menggunakan kantong plastik yang ada. Langkah

imunisasi dilakukan dengan perendaman selama 5-10 menit disertai

campuran larutan obat obatan. Susunan obat terdiri dari: 1 sendok teh

hormon Atonik, Abitonik, dekamon, menedael, 1 sendok teh peres

bakterisida tepung, 1 sendok teh peres fungisida serbuk/tepung (Berlate,

dithane M-45, Daconiel). Urutan penanaman adalah sebagai berikut:

Kantong plastik diambil hati-hati supaya akar tidak rusak.

Tanam dengan tanah posisi kantong dan masukkan ke lubang yang

sudah disiapkan

Celah-celah lubang ditutup dengan tanah yang telah disiapkan

Lubang tanaman yang tersisa ditutup dengan tanah dan disiram

sedikit air agar media bibit menyatu dengan tanah disekeliling

dapat bersatu tanpa tersisa.

II. 4 Pola Pertumbuhan dan Perkembangan

Pola pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (berbiji

dikotil dan monokotil) ada 4 yaitu:

II. 5 Kinetika Pertumbuhan

Telah lama dipertimbangkan bahwa apabila pertumbuhan suatu

organ atau organism dapat secara pasti diterangkan dengan rumus atau

model matematika, maka kita akan memperoleh kejelasan tentang pola

pertmbuhan. Sebagaimana dijelaskan bahwa proses pertumbuhan dan

perkembangan ini sangat kompleks, sehingga formulasi yang memuaskan,

barangkali masih jauh untuk kita peroleh.

9

Page 10: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

II.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan ditentukan oleh kerjasama antara faktor genetik dan

faktor dalam lainnya dengan lingkungan. Karena tumbuhan tingkat tinggi

merupakan sistem banyak sel, maka dapat dibedakan antara faktor dalam

sel dan faktor luar sel (lingkungan).

10

Page 11: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

1. Pertumbuhan adalah proses penambahan volume sel , ukuran, berat dan

tinggi yang sifatnya tidak bisa kembali ke keadaan semula serta dapat

diukur dan dihitung dengan bilangan (kuantitatif)

2. Perkembangan adalah suatu perubahan teratur yang seringkali menuju

suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih kompleks dan

bersifat kualitatif.

3. Pertumbuhan dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar atau luas;

tetapi dapat pula diukur berdasarkan pertambahan volume, massa, atau

berat (segar atau kering).

4. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ada dua yaitu

faktor internal dan eksternal.

a. Faktor internal seperti gen dan hormon yaitu auksin, sitokinin,

giberelin, asam absisat, gas etilen dan asam traumalin.

b. Faktor eksternal seperti tanah, kelembapan, sinar matahari, suhu, air,

oksigen dan makanan.

III.2 Saran

1. Perlunya pengkajian yang lebih mendalam lagi tentang pertumbuhan dan

perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Penerapan konsep pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Keberadaan referensi dan acuan sumber pembelajaran yang lebih

sistematis dan rinci.

11

Page 12: Budidaya Semangka berbagai Bentuk

DAFTAR PUSTAKA

Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1, 2, dan 3 (Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumaryono). Penerbit ITB. Jakarta

Sasmitahardja, D, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. ITB : Bandung

Soerodikosoemo, Wibisono, dkk..2001. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan . Universitas Terbuka: Jakarta

Abdillah, Syafei, 2011. http://blog.uad.ac.id/abdillahsyafei/2011/12/30/pertumbuhan-dan- perkembangan/ (diakses tanggal 18 September 2013)

Satrio, Aji. 2012. http://satrio-aji-p.blogspot.com/2013/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html (diakses tanggal 18 September 2013)

http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a24

http://www.anneahira.com/semangka.htm

12