budaya karawitan

14

Upload: kedkongalas

Post on 05-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tradisi

TRANSCRIPT

  • Gambaran Umum Dsn. NgasinanDusun Ngasinan ini secara geografis terletak di daerah dataran rendah bagian utara Boyolali, tepatnya di Kelurahan Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Daerah ini belum dijangkau oleh kendaraan umum sehingga untuk menuju daerah ini, kami menggunakan sepeda motor terlebih dengan pertimbangan kondisi jalan yang belum semua diaspal yaitu berupa makadam.

  • Sebagian besar masyarakat yang kami temui adalah keturunan asli Jawa sehingga bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa yang masih mengikuti tatanan bahasa Jawa, yaitu bahasa ngoko untuk percakapan dengan sebayanya, bahasa krama yang memliki tingkatan di atasnya yaitu ketika berbicara lebih sopan dengan sesamanya atau masih satu tingkatan dan yang lebih tinggi adalah bahasa krama inggil yaitu bahsa yang digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dihormati.

  • Untuk mata pencaharian masyarakat Dusun Ngasinan pada umumnya adalah pertanian, baik itu berupa sawah, ladang maupun tegal. Ada pula masyarakat yang menjadi tukang kayu atau beternak sebagai pekerjaan sambilan sambil menunggu masa panen. Selebihnya adalah pegawai negeri serta memilih merantau ke luar kota bahkan luar negeri.

  • Kebudayaan Yang BerkembangKebudayaan yang berkembang di Dusun Ngasinan ini antara lain yaitu nyadran, dan seni karawitan.Secara lebih spesifik, kami melakukan penelitian terhadap kebudayaan yang berkembang yaitu salah satu kesenian yang berkembang berupa seni karawitan. Seni ini terdiri dari tiga unsur seni yaitu seni vokal, seni instrumental dan seni sastra. Seni vokal adalah seni yang berupa suara. Pada tradisi karawitan ini, seni vokal berupa suara dari penyanyi atau sinden yang menyanyikan gending-gending jawa. Seni instrumental adalah seni yang berupa instrumen-instrumen gamelan yang digunakan dalam karawitan, antara lain kenong, slenthem, kendang, dsb. Seni sastra berwujud lirik dari tembang yang ditembangkan oleh sinden. Seni sastra ini sering disebut guru lagu dan guru wilangan yaitu padu padan padha, gatra, dsb.

  • Seni karawitan adalah seni yang mampu menggambarkan bagaimana kehidupan masyarakat Jawa. Melalui tembang dan gending yang selaras dan padu, kita akan memahami bahwa seperti itulah kehidupan orang Jawa pada umumnya, tenang dan penuh kehati-hatian. Dalam seni ini alat yang digunakan adalah gamelan.

  • Alat Musik KarawitanAlat musik karawitan ini tidak sedikit jumlahnya, tetapi sebagian alat musik terbuat dari kuningan dan berpostur besar sehingga bila dibawa dalam sebuah pementasan wayang kulit misalnya memerlukan ala angkut yang besar pula.Diantara jenis alat musik karawitan adalah sebagai berikut :

  • RebabRebab adalah salah satu alat musik gesek yang digunakan dalam seni karawitan dan berbentuk seperti piul. Menurut Ki Subur Widadi (2007) bahwa semua alat musik karawitan memilik kandungan makna yang mendalam sebagai ungkapan nasihat. Seperti halnya alat musik rebab mengandung arti karephing bab. Oleh karena itu alat musik rebab dibunyikan pertama kali sebagai makna bahwa mau dibawa kearah mana sebuah musik dan lagu didendangkan.

  • KendhangKendhang berbentuk lonjong memanjang, berlubang dan lubang bagian kanan kirinya tertutup rapat kulit sapi. Kebdhang ini berfungsi sebagai pengatur cepat lambatnya buyi musik lainnya.Istilah kendhang mengandung makna kendhalining ati sing padhang. Dalam bahasa Indonesia berarti seseorang uang mampu mengendalikan kehendak hati dengan baik dan sabar.

  • GendherDemungBonangKemphulKethukKenongGong

  • Nilai-nilai Yang Terkandung Nilai HistoriMenurut sejarahnya karawitan juga mempunya sejarah yang panjang seperti halnya kesenian atau budaya yang lain. Belum ada ahli yang menerangkan secara jelas mengenai asal usul kebudayaan ini, akan tetapi disebutkan bahwa pada dinding candi Borobudur terdapat relief yang menggambarkan tradisi ini. Dengan adanya relief tersebut, paling tidak kita dapat mengetahui bahwa tradisi karawitan telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Budha di Jawa. Seiring dengan perkembangan penyebaran Islam di pulau Jawa, kebudayaan karawitan menjadi salah satu sarana untuk menyebarkan Islam yang dilakukan oleh wali sanga.

  • Nilai BudayaGamelan Jawa merupakan salah satu seni budaya yang diwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni. Secara hipotesis, Brandes (1889) mengemukakan bahwa masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengebal sepuluh pengethuan, diantaranya adalah wayang dan gamelan.

  • Nilai Spiritual/ReligiusNilai spiritual merupakan nilai tertinggi dan bersifat mutlak karena bersumber dari Tuhan YME. Dalam masa perkembangan Islam di Jawa, gamelan merupakan sarana akulturasi antara nilai yang terkandung dalam pesan budaya dengan nilai Islam. Seni dimanfaatkan sebagai media transformasi nilai agama dan pemahaman yang empirik, misalnya pada syair-syairnya.

  • Nilai DemokrasiDilihat dari kacamata pancasila, nilai karawian ini akan berhubungan dengan sila keempat yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dalam Permusyawaratan dan Perwakilan. Dari sini seni karawitan akan mencerminkan nilai demokratis. Dalam seni ini terdapat perangkat-perangkat terciptanya demokratisasi. Kendhang sebagai pemimpin dan pengendali disini terdapat peran pengaturan yang dianalogikan sebagai eksekutif. Sementara gong sebagai tanda pemberhentian atau pengawasan terhadap jalannya permainan. Gong juga berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending, dianalogikan sebagai yudikaif. Sedangkang Kenong adalah legislatif yang mewakili perangkat lainnya selain kedua alat tadi.