budaya, bahasa, dan komunikasi
TRANSCRIPT
Budaya, Bahasa, dan Komunikasi
Muhammad AkhyarDisampaikan di Kuliah Psikologi Lintas Budaya
Program Sarjana Fakultas PsikologiUniversitas Pancasila
Prinsip Dasar
• Komunikasi adalah salah satu hal paling penting dalam hidup kita.
• Membantu kita membangun relasi dengan orang lain.
• Penting dalam kaitan mengembangkan, melestarikan, dan meneruskan budaya dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Struktur Bahasa
• Leksikon, kata-kata yang terkandung dalam bahasa. • Sintaks & Tata bahasa, sistem aturan tentang bentuk kata
ataupun hubungan antar kata sehingga memiliki arti. • Fonologi, berkaitan dnegan aturan bagaimana bahasa
dibunyikan.• Semantik, arti kata. • Pragmatik, pengaturan bagaimana bahasa digunakan dan
dimengerti dalam sebuah konteks sosial.• Fonem, unit bunyi terkecil dari suatu bahasa.• Morfem, unit makna terkecil/mendasar dari suatu bahasa.
Hubungan antara Budaya dan Bahasa
• Budaya mempengaruhi struktur dan fungsi penggunaan bahasa.
• Bahasa adalah hasil dan manifestasi dari budaya.
• Tidak ada budaya yang bisa dipahami tanpa memahami bahasanya.
Hubungan antara Budaya dan Bahasa
• Budaya dan LeksikonBudaya dan Leksikono sayao hambao akuo gue
Hubungan antara Budaya dan Bahasa
• Budaya dan LeksikonBudaya dan Leksikono kitakitao kamikami
Hubungan antara Budaya dan Bahasa
• Sistem penghitungan Sistem penghitungan – Di Jepang pembahasaan sistem penghitungan
berbeda untuk benda yang berbeda. Penghitungan untuk benda-benda berbentuk bundar/silindris dengaan suffiks hon (ippon, nihon, sanbon, dst), sementara jika berbentuk datar dengan suffiks mai (ichimai, nimai, sanmai, dst.)
– Adanya perbedaan konsep hitung bilangan belasan di setiap bahasa. (Jepang: 11 juichi)
Hubungan antara Budaya dan Bahasa
• Budaya dan PragmatikBudaya dan Pragmatik– Budaya berpengaruh terhadap bagaimana bahasa
digunakan dan dimengerti dalam kontek sosial. – Ada beberapa aspek yang dipengaruhi:
penggunaan kata ganti, gaya berkomunikasi, dan topik perbincangan.
Hipotesis Sapir-Whorf
• Dikenal juga dengan linguistic relativity.• Pembicara dari bahasa yang berbeda juga
berbikir dengan cara yang berbeda dan itu dikarenakan perbedaan bahasa mereka.
Hipotesis Sapir-Whorf
• Dukungan atas Hipotesis Sapir-Whorf– Bloom (1981) yang membandingkan kemampuan
intrepretasi hipotetik antara pengujar bahasa Cina dan Inggris.
– Garro (1986) yang membandingkan kemampuan mengingat warna antara American-English dan Mexican-Spanish.
Hipotesis Sapir-Whorf
• Tantangan atas Hipotesis Sapir-Whorf– Rosch (1973) menunjukkan bahwa masyarakat
suku Dani yang hanya mengenal 2 kata warna yaitu mili (dark-cold) dan mola (light-warm), tidak mengalami kesulitan dalam mengategorikan warna dibandingkan penutur bahasa Inggris.
– Pinker (1995) menunjukkan bukti bahwa manusia dapat berpikir tanpa kata dan bahasa.
Bilingualisme dan Budaya
• Bilingualisme dan Hipotesis Sapir-Whorf– Masyarakat dengan dua (atau lebih) bahasa
menunjukkan cara pikir, emosi, dan perilaku yang berbeda ketika menggunakan bahasa yang berbeda.
– Hal ini lebih disebabkan ketika belajar dan menggunakan bahasa tertentu tidak lepas dari konteks budaya bahasa tersebut.
Bilingualisme dan Budaya
• Bilingualisme dan Perbedaan Psikologis– Ervin (1964) menemukan partisipan bilingual
Inggris dan Prancis memberi respon yang berbeda ketika diberi Thematic Apperception Test. • Ketika berujar dalam bahasa Prancis respon terhadap
gambar lebih banyak berkaitan dengan agresi, otonomi, dan penarikan diri dibanding ketika berujar dalam bahasa Inggris.
Bilingualisme dan Budaya
• Bilingualisme dan Perbedaan Psikologis– Penjelasan terjadinya perbedaan psikologis:• Culture-affiliation hypothesis• Minority group-affiliation hypothesis• Foreign language effect
Komponen Komunikasi
• Komunikasi Verbal• Komunikas Nonverbal– Ekspresi wajah– Gerakan tangan, bahu, dan lengan.– Nada suara.– Jarak bincang.– Sentuhan.– Tatapan.– Bukan perilaku spesifik.
• Encoding dan Decoding• Kanal, Sinyal, dan Pesan
Peran Budaya dan Proses Komunikasi
• Pengaruh Budaya pada Bahasa Verbal dan Perilaku Nonverbal saat Encoding– Budaya mempengaruhi bahasa, baik kosa kata dan
tata bahasa, pola pikir, emosi, dan perilaku seseorang.• Pengaruh Budaya pada saat Decoding– Budaya mempengaruhi seseorang dalam menerima
pesan melalui filter budaya yang bisa berupa etnosentrisme, emosi, dan nilai-nilai budaya.
Meningkatkan Komunikasi Interkultural
• Barna (1996) mengajukan enam penghambat terbesar ketika komunikasi interkultural terjadi:– Asumsi adanya kesamaan.– Perbedaan bahasa.– Kesalahpahaman nonverbal.– Konsepsi awal dan streotipe.– Kecenderungan untuk menilai.– Kecemasan dan tekanan yang tinggi.
Meningkatkan Komunikasi Interkultural
• Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi:– Kehati-hatian dan mengurangi ketidakpastian.– Regulasi emosi.– Keterbukaan.– Kelenturan.– Berpikir kritis.
Terimakasih atas Perhatiannya
“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal
bangsanya sendiri.”Pramoedya Ananta Pramoedya Ananta
ToerToerReferensi
Matsumoto, D. & Juang, L. (2008). Culture and Psychology Fourth Edition. Belmont: Thomson WadsworthFoto dari Kompas