bubut horrison

74
BAB 1 PENDAHULUAN Aktivitas perawatan yang melibatkan tenaga kerja, metoda, pemakaian alat, material dan suku cadang adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Perawatan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tidak mengganggu kegiatan produksi. Misalnya perawatan mesin dilakukan pada saat mesin tidak digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin tidak menghambat keseluruhan aktivitas produksi. Dalam dunia industri ataupun perusahaan yang menggunaakan peralatan atau mesin-mesin diharapakan usia produktifitasnya lama. Disamping itu pula produktifitasnya masih tinggi. Untuk menjaga agar peralatan atau mesin dalam usia yang cukup lama, tetapi masih mempunyai produktifitas tinggi perlu adanya pemeliharaan yang baik. Oleh karena itu pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas pabrik, bengkel, laboratorium, fisik bangunan dan juga mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Adanya kegiatan pemeliharaan ini, maka peralatan pabrik atau bengkel dapat dipergunakan untuk memproduksi sesuai dengan rencana. Pemeliharaan ini menjaga timbulnya kerusakan pada peralatan yang dipergunakan untuk memproses sesuatu barang. Apabila peralatan yang ada dipelihara dengan baik 1

Upload: robby-rattle

Post on 03-Aug-2015

175 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: bubut horrison

BAB 1

PENDAHULUAN

Aktivitas perawatan yang melibatkan tenaga kerja, metoda, pemakaian alat,

material dan suku cadang adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya yang

cukup besar. Perawatan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tidak mengganggu

kegiatan produksi. Misalnya perawatan mesin dilakukan pada saat mesin tidak

digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perawatan dan perbaikan

mesin tidak menghambat keseluruhan aktivitas produksi.

Dalam dunia industri ataupun perusahaan yang menggunaakan peralatan atau

mesin-mesin diharapakan usia produktifitasnya lama. Disamping itu pula

produktifitasnya masih tinggi. Untuk menjaga agar peralatan atau mesin dalam usia

yang cukup lama, tetapi masih mempunyai produktifitas tinggi perlu adanya

pemeliharaan yang baik. Oleh karena itu pemeliharaan dapat diartikan sebagai

kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas pabrik, bengkel, laboratorium, fisik

bangunan dan juga mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang

diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan

sesuai dengan apa yang direncanakan. Adanya kegiatan pemeliharaan ini, maka

peralatan pabrik atau bengkel dapat dipergunakan untuk memproduksi sesuai dengan

rencana. Pemeliharaan ini menjaga timbulnya kerusakan pada peralatan yang

dipergunakan untuk memproses sesuatu barang. Apabila peralatan yang ada

dipelihara dengan baik sudah barang tentu mesin akan terjaga dan tahan lama

sehingga produktifitas mesin masih cukup tinggi.

Segala kegiatan dalam pemeliharaan mesin sebenarnya merupakan tugas dari

bagian maintenance (pemeliharaan). Bagian pemeliharaan peranannya cukup penting,

dari kegiatan maintenance tiduk cukup untuk menjaga agar pabrik dapat tetap bekerja

dan hasilnya cukup tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan

demikian dapat juga menepatai waktu yang ditentukan atau disepakati bersama,

artinya tepat waktunya. Melalui pemeliharaan mesin-mesin perusahaan, pabrik

ataupun bengkel, selalu menjaga agar usahanya bekerja secara efisien dengan

menekan atau mengurangi kemacetan dan kesalahan sekecil mungkin.

Pemeliharaan mempunyai peranan yang penting, adakalanya sangat

menentukan kelancaran atau malah kemacetan produksi dari suatu pabrik maupun

industri. Oleh karena itu mengenai maintenance harus mendapat perhatian agar

supaya fasilitas produksi tetap terjaga dan tahan lama.

1

Page 2: bubut horrison

Pemeliharaan peralatan pada suatu pabrik tergantung dari kebijakan

perusahaan yang kadang-kadang tidak sama dengan kebijakan perusahaan yang

lainnya. Kebijakan pada bagian pemeliharaan dan perawatan biasanya ditentukan

oleh pimpinan tertinggi perusahaan. Meskipun kebijakan telah ditentukan, tetap pada

pelaksanaannya pimpinan bagian pemeliharaan dan perawatan harus memperhatikan

persyaratan agar pekerjaan bagian ini dapat efisien. Adapun persyaratan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Adanya data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki perusahaan.

2. Adanya perencanaan dan penjadwalan.

3. Adanya surat perintah yang tertulis.

4. Adanya persediaan alat-alat.

5. Harus ada catatan.

6. Harus ada laporan, pengawasan dan analisis.

Data mengenai mesin dan peralatan yang dimilik perusahaan yang dimaksud

dalam hal tersebut diatas adalah seluruh data mengenai mesin/peralatan seperti

nomor, jenis, usia, tahun pembuatan, kondisinya, pembebanan dalam operasinya per

jam atau kapasitas dan lain-lain. Dari data-data ini akan ditentukan banyaknya

kegiatan yang dibutuhkan dan mungkin dilakukan.

Karena itu, pekerjaan untuk mencegah kerusakan memungkinkan perlu diatasi

dengan perbaikan segera tanpa menimbulkan kerusakan yang lebih luas. Dengan

demikian perawatan adalah merupakan aktivitas yang bertujuan untuk menyiapkan

dan mengefisienkan kerja suatu mesin atau peralatan sehingga dapat menunjang

dalam meningkatkan produktivitasnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka

aktivitas perawatan perlu dilakukan berdasarkan teknik-teknik perawatan yang

memadai.

2

Page 3: bubut horrison

BAB II

TEORI DASAR

1. MESIN BUBUT

Pengertian Mesin Bubut (turning)

Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan

alat pahat bergerak mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk

sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses

pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda

kerja sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau

kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Jika penyayatan

dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau

permukaan yang disebut facing (membubut muka).

Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan

dapat juga diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga

menghasilkan benda kerja yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur

dengan kecepatan dan putaran tertentu dapat menghasilkan alur yang teratur seperti

membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam. Penyayatan

yang dilakukan dari luar disebut membubut luar(outside turning), sedangkan

penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada lubang disebut membubut

dalam(inside turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam, lubang tembus, atau

lubang tidak tembus.

Gerakan utama mesin bubut:

Gerakan berputar benda kerja (putaran utama),disebut cutting motion

Gerakan pahat menyayat benda kerja disebut feed motion

Gerakan pahat maju sesuai dengan kedalaman pemakanan disebut

adjusting motion

3

Page 4: bubut horrison

2. MESIN BUBUT DAN KONSTRUKSINYA

Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau

dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan menjadi:

A. Jenis - jenis mesin bubut

1. Mesin Bubut Ringan

Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta

bobot yang ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku,

sehingga disebut mesin bubut lantai.

2. Mesin Bubut Sedang

Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan

kapasitas serta ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki

peralatan-peralatan teknik yang mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut

sedang terdiri atas mesin bubut Bantu dan mesin bubut lantai. Pada mesin

bubut sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai benda

kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.

3. Mesin Bubut Standar

Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan

peralatan yang lebih lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk

atau memperbaiki peralatan-peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang

standar. Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri

atas

4

Page 5: bubut horrison

a. mesin bubut standar dengan transmisi roda sabuk: mesin bubut yang

hubungan antara putaran dari motor penggerak ke sumbu utamanya

menggunakan sabuk(belt).

b. Mesin bubut standar dengan transmisi roda rantai: mesin bubut standar

yang hubungan puatran motor penggerak ke poros utamanya

menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.

c. Mesin bubut standar dengan transmisi roda gigi: mesin bubut standar

yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu utamanya

diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.

4. Mesin Bubut Khusus

Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat

atau memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin

bubut standar. Mesin bubut khusus terdiri atas:

a. Mesin Bubut Beralas Panjang

Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk

mengerjakan poros-poros atau benda kerja yang berukuran panjang.

Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk peralatan alat-alat

pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.

5

Page 6: bubut horrison

b. Mesin Bubut Carrousel

Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu

utamanya vertikal dan cekam berbentuk meja putar.

Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat

digerakan kearah vertikal maupun kearah melintang.

Mesin bubut carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja

yang mempunyai diameter besar dengan ukuran antara 1 m s.d 2 m.

Sedangkan untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dpat

membubut benda kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm

sampai dengan 400mm. Mesin bubut carrousel mempunyai keungulan

dibandingkan dengan mesin bubut horizontal biasa. Beberapa

kelebihan mesin bubut carrousel dibandingkan degan mesin bubut

horizontal biasa, antara lain:

Mesin bubut carrousel tidak memerlukan tempat yang luas

dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena arahnya

vertical (keatas).

Mesin bubut carrousel dapat menahan beban lebih besar.

Pengencangan pada mesin bubut carrousel jauh lebih ringan

dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini

dikarenakan benda kerja ditempatkan diatas meja putar.

Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani dengan

menggunakan cran. Benda-benda kerja yang dapat dikerjakan

pada mesin carrousel antara lain: rumah-rumah blower,rumah

turbin dan semacamnya.

a. Mesin Bubut Revolver

Mesin bubut revorver disebut juga mesin bubut turret. Pada

mesin bubut revolver terdapat pemegang pahat yang banyak, dengan

kedudukan dan macam pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai

dengan kebutuhan.

6

Page 7: bubut horrison

2. Mesin poros engkol

Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan

untuk memperbaiki atau membuat benda kerja yang eksentrik,

misalnya: poros eksentrik atau poros engkol.

3. Mesin bubut copy

Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda

kerja dengan menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya

dilakukan dengan cara mengcopy dari maket yang telah dibuat

sebelumnya.

B. Bagian-bagian mesin bubut

1. Bed mesin / alas mesin

mempunyai bentuk profil memanjang yang berfungsi untuk

mendapatkan kedudukan eretan kepala lepas dan bril atau penyangga.

Bed mesin harus dilumasi supaya eretan dapat digeserkan kekiri dan

kekanan dengan lancar dan terhindar dari korosi. Alur yag mempunayi

profil digunakan sebagai jalan dari eretan dan kepala lepas.

7

Page 8: bubut horrison

2. Kepala lepas

mempunyai sumbu utama dengan gerak utama berputar. Sumbu

utama merupakan poros transmisi dengan pully bertingkat atau roda

gigi bertingkat, sehingga pada kepala tetap mesin bubut terdapat

lemari roda gigi dengan handle-handle pengatur putaran sumbu

utamanya.

Pengaturan putaran dapat menggunakan pully bertingkat yang

dihubungkan dengan motor penggerak dan roda gigi bertingkat yang

berada pada lemari roda gigi.

3. Eretan

bagian mesin yang

digunakan untuk

penyetelan,

pemindahan posisi pahat kearah memanjang, yang dapat dilakukan

dengan gerakan kekiri atau kekanan secara manual maupun otomatis.

Eretan ditempatkan diatas bed mesin yang dapat di gerakkan manual

mau pun otomatis.

a. Eretan memanjang biasanya digunakan untuk menggerakkan

atau menyetel posisi pahat kearah sumbu memanjang pada saat

mesin sedang berjalan maupun saat mesin dalam keadaan mati.

b. Eretan melintang ditempatkan memanjang dan gunanya

untuk mengatur posisi pahat kearah melintang. Pahat bubut dapat

diatur mendekati atau menjauhi operator. Jika roda pemutar diputar

kekiri maka gerakan atau posisi pahat akan mendekati operator dan

jika diputar kekanan maka akan menjauhi operator.

c. Eretan atas: antara eretan melintang dan eretan atas dipasang

support yang dilengkapi dengan skala derajat.

4. Kepala lepas mesin bubut

8

Page 9: bubut horrison

Adalah bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mendapatkan senter

kepala lepas, bor, senter bor, tap atau reamer. Untuk membubut benda

kerja yang panjang, biasanya benda kerja ini dipasang diantara dua

senter kepala lepas dan kepala tetap. Kepala lepas juga berfungsi agar

benda kerja tetap berputar pada sumbunya.

5. Penyangga

Penyangga digunakan pada saat membubut batang ulir yang

panjang,dapat juga berfungsi sebagai penahan gaya sentrifugal akibat

putaran tinggi.

a. penyangga tetap: Penyangga ini dikunci pada bed mesin agar

benda kerja dapat berputar tetap pada sumbunya.

b. Penyangga jalan: dipasang pada eretan yang dikunci dengan baut.

Fungsinya untuk menahan atau

menyangga benda kerja dari

lengkungan akibat gaya tekan

dari pahat saat pemotongan atau penyayatan berlangsung.

6. Batang transportur dan batang pengantar

Batang transportur dan batang pengantar berfungsi untuk

menggerakkan eretan secara otomatis kekiri atau kekanan saat operasi

pembubutan berlangsung.batang transportur tidak berulir tetapi

mempunyai alur pasak yang berfungsi untuk memutarkan roda gigi

yang berada pada eretan sehingga dapat bergerak kekiri atau kekanan

9

Page 10: bubut horrison

dengan teratur. Putaran pada poros transportur ini dapat diatur sesuai

dengan posisi putaran pada lemari roda gigi yang tersedia sehingga

kecepatan sayatnya dapat diatur.

7. Penjepit Pahat

Penjepit pahat yaitu rumah pahat yang dipasang diatas eretan.

Penjepit pahat berfungsi sebagai penjepit pahat bubut agar posisi mata

pahat benda tetap kuat sejajar dengan sumbu benda kerja.

Penjepit pahat ada yang mempunyai tempat pahat lebih dari

satu sehingga untuk pembubutan tertentu dapat dipasang beberapa

macam pahat sekaligus pada penjepit pahat dan digunakan sesuai

dengan urutan operasi pembubutannya.

3. PAHAT BUBUT

Pahat bubut adalah penyayat yang digunakan pada mesin bubut. benda

kerja bergerak berputar, disayat dengan pahat yang dapat digerakkan kekiri,

kekanan,atau kedepan sesuai dengan gerakkan penyayatan yang diperlukan.

1. Bahan Pahat Bubut

10

Page 11: bubut horrison

Bahan pahat bubut harus mempunyai sifat-sifat,yaitu:

Tahan panas agar ketajaman sisi potong tidak mudah aus pada

suhu tinggi akibat gesekan

Ulet sisi potong tidak mudah patah

Keras agar dapat menyayat benda kerja

Ekonomis sehingga dalam perawatan mudah dan pangadaannya

murah

Bahan yang memenuhi persyaratan untuk membuat pahat bubut, yaitu:

Baja karbon tinggi: baja yang mempunyai kandungan karbon 0,5

% sampai 1.5 %. Pahat ini digunakan untuk membubut bahan

benda kerja yang lunak.

Baja kecepatan tinggi: baja yang mengandung karbon, kromium,

vanadium dan molydenum

Paduan cor bukan besi: bahan yang mengandung wolfram 12-15

%, cobalt 40-50 %, chrome 15- 35 % ditambah karbon 1-4 %.

Carbide: pahat bubut carbide mengandung wolfram-carbide dan

cobalt dengan persentase berkisar 94 % wolfram-carbide dn 6 %

cobalt. Pahat ini cocok untuk membubut besi cor.

Intan: Biasa digunakan untuk finishing pada mesin-mesin khusus.

Tahan sampai suhu 900oC.

Ceramic: bahan ini dicampur dengan serbuk aluminium-oksida ,

titanium, magnesium, dan chrome dengan pengikat keramik.

Bahan ini mempunyai kekuatan tekanan tinggi tetapi agak rapuh.

2. Bentuk pahat bubut dan fungsinya:

Pahat ISO 1(Staight Shank Tool)

Biasa digunakan pada proses roughing memanjang

Pahat ISO 2(Bent shank tool)

Untuk proses roughing memanjang dan juga bias untuk membuka

muka(fancing) dan membuat Chamfer

Pahat ISO 3(Offset corner cutting tool)

Untuk proses finishing memanjang dan facing dari arah dalam

menuju luar

Pahat ISO 4(Board edge tool)

Untuk memebuat undercut yang lebar dan juga untuk finshing

memanjang dengan kedalaman pemakanan yang kecil

Pahat ISO 5(Offset face turning tool)

11

Page 12: bubut horrison

Untuk proses facing dari arah luar menuju kedalam

Pahat ISO 6(Offset side cutting turning tool)

Untuk proses finishing memanjang dan proses facing tetapi pahat

harus miring sedikit untuk facing kearah luar

Pahat ISO 7(parting tool)

Untuk membuat undercut,memotong ataupun untuk finshing

memanjang

Pahat ISO 8(Boring tool)

Untuk boring dengan lubang tembus

Pahat ISO 9(Corner boring tool)

Digunakan untuk proses boring, dengan lubang tidak tembus

3. Bentuk Mata Pahat Bubut

Bentuk –bentuk mata bubut harus disesuaikan dengan fungsi

pengerjaannya, diantaranya:

Pahat potong

Pahat alur

Pahat lurus kanan

Pahat lurus kiri

Pahat bengkok kiri

Pahat bengkok kanan

Pahat sisi kiri

Pahat sisi kanan

Pahat bubut dalam

Pahat kerong

Pahat profil

4. Sudut Mata Pahat Bubut

Pahat bubut dalam perdagangan dapat berupa batangan dengan

penampang bujur sangkar, segi empat, bulat, atau bentuk-bentuk lain.

Pada saat mengasah pahat bubut kita harus memperhatikan sudut mata

pahatnya:

Sudut tatal

Sudut bebas sisi

Sudut bebas muka

12

Page 13: bubut horrison

Sudut bebas mata potong

5. Pemasangan pahat bubut

Selama pengerjaan, pahat ditekan oleh tenaga potong (cutting force).

Besarnya tenaga tenaga ni tergantung dari daya tahan benda kerja dan

penampang chip.

Dengan memasang pahat pada baut pengunci (clamping bolt) ,

terjadilah getaran yang kuat di antara permukaan penyangga pahat dengan

penjepit pahat. Oleh karena itu pahat harus dipegang dengan kuat dan

aman.

Jika pahat dipasang, misalnya di atas atau di bawah center, maka

besarmya sudut bebas dan sudut buang akan berubah.

Pemasangan diatas center,maka :

Getaran yang terjadi di antara permukaan bebas dari pahat dengan benda

kerja menjadi lebih besar,sehingga chip yang lebih tebal pun dapat

dihilangkan dengan mudah. Pemasangan pahat di atas center kira-kira

sampai dengan 2% dari diameter benda kerja.

Pemasangan di bawah center,maka :

Getaran di antara permukaan bebas dan permukaan potong menjadi lebih

kecil,chip sukar dihilangkan. Karena gaya atau tenaga potong, pahat tidak

boleh dipasang terlalu menonjol karena pahat dapat bengkok. Oleh karena

itu penonjolan pahat harus sesuai dengan batas yang diijinkan.

4. SISTEM PENCEKAMAN

Untuk memegang benda kerja yang akan dikerjakan dalam mesin bubut

diperlukan alat pencekam yang kokoh. Alat ini dipasang pada spindle utama dengan

beberapa metode, antara laindengan spindle bentuk berulir, dengan pasak melintang,

dengan pasangan mur dan baut.

1. Pencekaman dengan chuck

Macam-macam chuck:

Three jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau

bidang persegi kelipatan tiga yang simetri.

13

Page 14: bubut horrison

Four jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau

bidang bersegi kelipatan empat yang simetri.

Menurut gerakan rahang dari chuck maka dibedakan yaitu:

Universal chuck, dimana rahang-rahang dari chuck dapat bergerak

maju/mundur secara bersamaan.

Independet chuck, dimana rahang-rahang dari chuck bergerak maju /

mundur secara sendiri-sendiri. Keuntungannya yaitu bias mencekam

benda kerja yang mempunyai bentuk tidak teratur,eksentrik dan lebih

kuat.

2. Pemasangan benda kerja pada cekam

Outside grip untuk mencekam benda berdiameter besar.

Inside grip untuk pencekaman benda kerja dengan memberikan gaya

pada diameter dalam.

Outside grip untuk pencekaman benda kerja berdiameter kecil.

5. PERHITUNGAN PUTARAN MESIN

1. Rumus

Kecepatan potong ialah panjang potongan dalam m/min (meter per menit),

maka rumusnya adalah :

V:π .d .n (m/min)

1000

Keterangan : V = Kecepatan potong

d = Diameter benda kerja

n = Putaran benda kerja

2. Kecepatan Potong

Cutting speed atau kecepatan potong adalah kecepatan potong pada

putaran utama. Bila benda kerja berputar satu kali, panjang yang dilalui oleh

pahat sama dengan keliling benda kerja.

Kecepatan potong tidak dapat dipilih sembarangan. Bila kecepatan

potong rendah akan memakan waktu dalam dalam mengerjakannya. Bila

kecepatan terlalu tinggi pahat akan kehilangan kekerasan (karena panas),cepat

rusak atau tumpul. Oleh sebab itu kecepatan potong harus ditentukan sesuai

dengan tabel.

14

Page 15: bubut horrison

6. SAFETY PROCEDURE

Dalam melakukan kegiatan membubut ada beberapa hal yang harus

diperhatikan sebelum memulainya,salah satunya adalah safety procedure.apa saja

yang termaksud salam safety procedure adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan jas lab

2. Menggunakan safety shoes

3. Menggunakan safety glasses

4. Menggunakan sarung tanggan

5. Tidak boleh terlalu dekat dengan chuck pada saat chuck berputar

6. Tidak boleh bercnada dengan teman

Contoh diatas merupakan perilaku safety,dan berikut adalah contoh perilaku

tidak safety :

1. Tidak menggunakan jas lab

2. Tidak safety shoes

3. Tidak safety glasses

4. Tidak sarung tanggan

5. Terlalu dekat dengan chuck yang sedang berputar

6. Bercanda dengan teman

BAB III

PERAWATAN PREVENTIF MESIN BUBUT HARISSON 300

1.1. MANAJEMEN PERAWATANMANAJEMEN PERAWATAN

Kemajuan teknologi demikian pesatnya yang masuk disetiap segi kehidupan.

Kita di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ini, dan bahkan terlibat di

dalamnya. Entah ini berperan langsung ataupun hanya sebagai pengguna. Banyak

hasil-hasil kemajuan teknologi diserap ke Indonesia, bahkan boleh dikatakan kita

15

Page 16: bubut horrison

membeli teknologi tersebut. Baik berupa peralatan, mesin-mesin dan barang investasi

lainnya.

Yang terjadi adalah begitu mudahnya menanam investasi, membeli mesin-mesin dari

luar negeri, tetapi cenderung mengabaikan perawatannya. Perawatan dianggap

kegiatan yang membuang waktu, tenaga dan biaya. Dan yang paling parah lagi adalah

perawatan dianggap tindakan yang dilakukan bila mesin rusak/mati.

Berapa banyaknya orang menyadari betapa besarnya peranan manajemen perawatan

dalam menjamin kelancaran dan kestabilan proses suatu kegiatan.

Para manajer dan orang-orang yang terlibat dalam perawatan dituntut untuk

memperbaiki standar perawatan, meningkatkan kerja dan akhirnya mengurangi biaya

operasional.

2. MENGAPA DIBENTUK BAGIAN PERAWATAN

Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu perusahaan/industri adalah:

a. Agar semua mesin dan peralatan sealu dalam keadaan siap pakai secara optimal

sehingga dapat menjamin kelangsungan produksi.

b. Memperpanjang masa penggunaan barang investasi (terutama sekali pada negara

berkembang yang cenderung memakai daripada merawat.

c. Menjamin keselamatan personil dalam menggunakan fasilitas sehingga operator

mesin dapat bekerja secara optimal dengan aman dan nyaman.

Bagian Perawatan Mesin merupakan satu kegiatan dengan bagian lain dalam

menjalankan fungsinya masing-masing. Ketergantungan bagian produksi (operasi)

terhadap bagian perawatan mesin dirasakan semakin besar dengan semakin rumitnya

mesin-mesin/peralatan produksi yang dipakai dalam industri-industri yang mutahir.

Sehingga untuk dapat membayar kembali modal yang diinvestasikan, maka seluruh

bagian yang berkepentingan dengan mesin harus bekerja sama dengan bagian

perawatan mesin untuk:

d. Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil, sehingga dapat mempermudah

perencanaan operasi.

Pada suatu awal perkembangan industri, perawatan hanya diperhatikan dan

dilaksanakan apabila terjadi kerusakan, kelainan atau penyetelan ulang akan tetapi

industri yang telah modern tidak menghendaki terjadinya kerusakan yang

16

Page 17: bubut horrison

mengakibatkan produksinya terhambat. Oleh karena itu diterapkanlah sistem

perawatan pencegahan (preventive maintenance).

Preventive maintenance dilaksanakan menurut jadwal dan jangka waktu tertentu

sehingga kita dapat:

e. Mengetahui kerusakan sedini mungkin, maka kerusakan yang mendadak dan fatal

dapat dihindarkan.

3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERAWATAN MESIN

Secara definisi dikatakan bahwa perawatan adalah suatu kombinasi dari

semua tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan

suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima.

Pelumasan dan kebersihan suatu mesin adalah salah satu tindakan perawatan paling

dasar yang harus dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin, karena

hal tersebut dapat mencegah terjadinya keausan atau korosi.

Keausan atau korosi adalah faktor utama penyebab kerusakan elemen-elemen mesin

oleh karena itu pelumasan yang semestinya dan penggantian serta penambahan secara

berkala, memegang peranan utama didalam perawatan kepresisian dan mencegah

terjadinya keausan. Pelumasan pada suatu mesin itu sebanding atau sama pentingnya

dengan sirkulasi darah pada manusia.

4. APA YANG DIKERJAKAN OLEH PERAWATAN MESIN

Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam maintenance adalah

membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang dianggap tidak

perlu. Debu ini akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang

berada di udara.

Butir air yang terjadi pada debu tersebut lambat laun akan merusak permukaan kerja

dari peralatan tadi sehingga secara keseluruhan peralatan tersebut akan menjadi rusak.

Pekerjaan membersihkan ini pada umumnya diabaikan orang karena dianggap tidak

penting. Padahal dalam melakukan pekerjaan ini perlu ada petunjuk tentang:

- bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut

- kapan pekerjaan tersebut dilakukan

- alat bantu apa saja yang diperlukan

- hal-hal apa saja yang harus dieprtahankan dan dihindari dalam melakukan

pekerjaan tersebut.

17

Page 18: bubut horrison

Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian-bagian dari peralatan yang

dianggap cukup kritis yang perlu dilakukan secara teratur mengikuti suatu pola

jadwal tertentu. Jadwal ini dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan:

- berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis pekerjaan yang sama

diperoleh informasi me0ngenai selang waktu atau frekwensi untuk melakukan

pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan

resiko yang berupa kerusakan pada unit instalasi yang bersangkutan.

- berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan setelah unit

instalasi beroperasi dalam selang waktu tertentu.

- berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat unit instalasi yang bersangkutan.

Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan pada bagian unit

instalasi sewaktu melaksanakan. Pemeriksaan pekerjaan memperbaiki ini, harus

sedemikian rupa sehingga mencapai standar semula dengan usaha dan biaya yang

wajar.

5. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PERAWATAN

Sebagai personil yang bekerja di bagian perawatan, pernahkan dipikirkan apa

yang dapat diberikan terhadap bagian lain atau apa faktor penentu keberhasilan

bagian perawatan. Kunci keberhasilan adalah hal-hal yang dapat mendukung

keberhasilan perawatan dalam melayani atau memberikan layanan yang tepat pada

bagian lain. Kunci keberhasilan tidak lain juga faktor-faktor yang sebaiknya dimiliki

oleh bagian perawatan antara lain:

1. Kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar ketrampilan memperbaiki

mesin

2. Ketersediaan data mesin

3. Kelancaran arus informasi

4. Kejelasan perintah kerja

5. Ketersediaan standar pengerjaan

6. Kemampuan, kemauan membuat rencana perawatan

7. Kedisiplinan personil perawatan

8. Kesadaran masing-masing personil perawatan bagi kepentingan perusahaan

secara keseluruhan

9. Keselamatan dan keamanan kerja

10. Ketelitian kerja

11. Kelengkapan fasilitas kerja

12. Kesesuaian sistem dan prosedur kerja

18

Page 19: bubut horrison

6. TANTANGAN BAGIAN PERAWATAN MESIN

Memang, ada dua yang menjadi masalah yakni:

- seberapa jauh bagian-bagian/orang di luar perawatan menyadari pentingnya

perawatan dan karenanya turut membantu pengamanan dalam penggunaannya.

- seberapa jauh bagian perawatan sendiri sudah melaksanakan tanggung jawabnya

sesuai dengan seharusnya.

Dalam menjalankan pekerjaan perawatan dan dalam usaha mencapai kunci

keberhasilan, perlu disadari adanya tantangan yang dihadapi manajemen perawatan,

beberapa diantaranya:

1. Dampak kemajuan teknologi

- bagaimana meningkatkan kemampuan mekanik

- bagaimana kebikan suku cadang bagi mesin lama dan mesin baru

2. Adanya anggaran terbatas

- bagaimana meningkatkan efektivitas kerja

- bagaimana mencari subtitusi bahan/suku cadang

- bagaimana mengatur rencana perawatan

3. Belum dimilikinya angka-angka standar perawatan

- kurang berfikir dan bekerja secara kuantitatif

- data tidak terlalu tersedia

- belum adanya ratio-ratio perawatan

4. Sumber daya manusia

- belum ada klasifikasi mekanik

- kecenderungan untuk tidak disiplin

- komunikasi yang kurang lancar antara mekanik dan penyelia

5. Persoalan suku cadang

- belum adanya suku cadang/sulitnya suku cadang

- kesulitan menentukan minimum stock

- asas pareto belum diterapkan

7. JENIS PERAWATAN

Perawatan dapat berupa perawatan terencana dan perawatan tidak terencana, secara

jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini:

19

Perawatan

Terencana Tidak Terencana

Perawatan Pencegahan

Perawatan Koreksi

Emergency Maintenance

InspeksiPenyetelanPemberian

pelumas

Penambahan beberapa komponen sehubungan dengan inspeksi

Running maintenance

Shutdownmaintenance

Reparasi karena

kerusakan

Break down maintenance

Page 20: bubut horrison

Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang memang sudah

diorganisir, dilakukan rencana, pelaksanaannya sesuai jadwal, pengendalian dan

pencatatan. Perawatan pencegahan yaitu perawatan yang dilakukan dengan interval

tertentu yang maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan

kemacetan atau kerusakan mesin. Perawatan koreksi yaitu jenis perawatan yang

dimasudkan untuk mengembalikan mesin pada standar yang diperlukan. Dapat

berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian mesin.

Running maintenance adalah perawatan yang dilakukan bila mesin tersebut sengaja

dihentikan.

Shutdown maintenance adalah perawatan yang hanya dilakukan bila mesin tersebut

sengaja dihentikan.

Breakdown maintenance adalah pekerjaan perawatan yang hanya dilakukan karena

mesin benar-benar dimatikan karena rusak, akan tetapi kerusakan tersebut sudah

diperkirakan sebelumnya.

Emergency maintenance adalah jenis perawatan bersifat perbaikan terhadap

kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya.

Melihat jenis perawatan tersebut, bisa dikembalikan pada lingkungan kerja

kita, jenis perawatan yang bagaimana yang cocok untuk dilaksanakan.

Yang paling mudah untuk dilakukan adalah emergency maintenance karena memang

tidak melakukan rencana apapun. Tetapi jenis ini akan menimbulkan kesulitan

20

Page 21: bubut horrison

dikemudian hari, bukan hanya kita tidak dapat mempersiapkannya tetapi juga

kerusakan akan lebih parah dan mahal.

Sebaliknya dengan mengadakan perawatan terencana berarti dituntut adanya

perencanaan yang terperinci baik interval bulanan maupun mingguan dan

membutuhkan hubungan dengan bagian lain.

8. EMERGENCY MAINTENANCE

Jenis perawatan ini hanya dilakukan apabila mesin sama sekali tidak mati

karena ada kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin dapat dioperasikan.

Untuk dapat memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan yang bersangkutan

harus dapat dikuasai. Dengan dikuasainya prinsip kerja peralatan tersebut maka

diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Pengalaman yang lalu dan catatan tentang mesin tersebut harus digunakan sebagai

perhitungan untuk mempercepat penemuan. Mintalah keterangan yang jelas dari

operator mesin tersebut, kapan, bagaimana, dan apa tanda-tanda terjadinya

kerusakan/kesulitan itu untuk mendekatkan analisa diagnosa yang harus diambil.

9. PERAWATAN PENCEGAHAN

Melalui pemanfaatan prosedur perawatan mesin yang baik, dimana terjadi

kordinasi yang baik antara orang-orang bagian produksi dengan orang-orang bagian

perawatan mesin maka:

1. Kerugian waktu operasi/produksi dapat diperkecil.

2. Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari.

3. Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun

perawatan dapat dihilangkan atau dikurangi.

Pada waktu yang lalu sering terjadi ketidak serasian antara orang-orang bagian

produksi dan bagian perawatan mesin mengenai metoda yang sesuai untuk

memperoleh hasil kerja yang maksimum dari suatu mesin/alat produksi.

Orang-orang bagian produksi biasanya mengoperasikan peralatan mesin selama

mungkin dan semaksimal mungkin untuk dapat melampaui target produksi yang telah

ditetapkan (ada kaitannya dengan bonus?). Sampai sampai peralatan produksi

tersebut mengalami kerusakan dan kemudian secara tergesa-gesa diperbaikinya,

untuk segera dioperasikan lagi.

21

Page 22: bubut horrison

Pada saat ini para manajer telah sadar untuk menjamin kelangsungan produksi maka

harus dilakukan perencanaan dan penjadwalan kegiatan perawatan dengan interupsi

sekecil mungkin pada bagian produksi.

Sebenarnya tidak cukup hanya dengan menetapkan bahwa setiap mesin harus

memiliki program pemeliharaan yang terencana untuk mengurangi kemungkinan

terjadinya kerusakan mesin. Tetapi juga harus diadakan usaha untuk sedapat mungkin

menghindari terjadinya interupsi-interupsi pada jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini

dapat dilaksanakan dengan memusatkan perhatian pada unit-unit yang dianggap

rawan atau kritis.

Suatu kualifikasi terhadap unit yang rawan didasarkan kepada:

1. Kerusakan pada unit tersebut dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan.

2. Kerusakan dapat mempengaruhi kwaliltas produk.

3. Kerusakan dapat menyebabkan proses produksi terhenti.

4. Modal yang tertanam pada unit tersebut dinilai cukup tinggi.

Mungkin akan lebih ekonomis membiarkan sampai rusak suatu unit produksi

yang dianggap tidak kritis daripada harus melakukan program perawatan pencegahan.

Dan mungkin cukup dengan Emergency maintenance.

Suatu unit dapat dimasukkan kedalam kegiatan perawatan preventiv apabila kegiatan

ini lebih menghemat biaya dibanding dengan biaya perawatan secara tidak teratur

(random).

10. PERAWATAN KOREKSI

Perawatan koreksi tidak hanya berarti memperbaiki, tetapi juga mempelajari sebab-

sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan cepat, tepat dan

benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang serupa.

Untuk mencegah terulangnya kerusakan yang serupa perlu dipikirkan dengan mantap

tindakan yang tepat untuk mengulanginya misalnya:

1. Merubah proses produksi, sehingga semua sistim produksi dirubah.

2. Mengganti jenis material dari komponen yang mengalami kerusakan.

3. Merubah konstruksi menjadi lebih baik sesuai perhitungan.

4. Seluruh mesin diganti dengan mesin baru.

5. Memperbaiki jadwal dan tindakan perawatan untuk mesin tersebut.

6. Melatih operator dari mesin tersebut dapat mengoperasikan mesin tersebut dengan

benar.

7. Merubah/mengurangi beban pada unit tersebut.

22

Page 23: bubut horrison

Oleh karenanya laporan terperinci tentang kerusakan peralatan adalah sangat

penting untuk dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan dan tindakan yang tepat

untuk mengatasi atau mencari alternatif penyelesaian.

Perbaikan pada perawatan koreksi dilaksanakan pada waktu diadakan perawatan

preventiv atau memang sengaja direncanakan untuk memperbaiki mesin karena mesin

tersebut telah rusak karena sudah tua setelah dilakukan perawatan jenis emergency.

11. PREDICTIVE MAINTENANCE

seperti yang sudah diketahui bersama salah satu kegiatan perawatan mesin

adalah mengganti komponen yang telah rusak atau aus, akan tetapi kadang-kadang

rusaknya diikuti oleh rusaknya komponan lain yang atau paling tidak menurun

kondisinya.

Untuk mengatasi masalah ini maka diterapkan teknik perawatan Ramalan (Predictive)

yaitu yang bentuk baru dari teknik perawatan terencana dimana penggantian

komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan. Untuk

industri-industri yang besar dan berproduksi secara berantai seperti industri kimia,

pengecoran logam, industri makanan, obat-obatan dan lain-lain, akan tetapi sangat

menguntungkan sekali menerapkan sistim perawatan ini karena terhentinya aliran

produksi beberapa menit saja akan dapat menimbulkan kerugian yang besar.

Contoh dari tindakan perawatan ramalan ini adalah:

1. Mengganti semua bola lampu listrik dalam bengkel setelah beroperasi dalam

waktu tertentu.

2. Mengganti seluruh bantalan (roler bearing) yang berada pada satu poros walaupun

diketahui hanya satu buah saja yang mengalami kerusakan.

12. UMUR MESIN

Keausan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memburuk dari suatu

permukaan kerja akibat dari pemakaiannya (gesekan). Hal ini dapat terjadi pada

berbagai kondisi kerja. Suatu mesin yang baru dioperasikan, akan terjadi laju keausan

yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena bagian-bagian permukaan kerja dari alat

23

Page 24: bubut horrison

masih kasar, sehingga ketika terjadi kontak kerja permukaan, permukaan kasar

tersebut akan menjadi halus atau rata.

Oleh karena hal tersebut anjuran dari pabrik pembuat mesin tentang

penggantian pelumasan pada perioda yang telah ditentukan, harus selalu

dilaksanakan, karena pelumas tersebut telah bercampur dengan beram-beram akibat

dari keausan tadi. Masa ini dikenal sebagai masa penyesuaian (running in) yang

dalam diagram dibawah ini digambarkan makin lama makin menurun tingkat

keausannya dan berhenti pada titik tingkat keausan yang normal.

Setelah melewati phase I karena suaian-suaian yang bergerak telah

sesuai/cocok/berpasangan dengan lancar, maka keausan dapat dikatakan sangat

lambat pada kondisi normal. Titik inilah yang nantinya akan dijadikan titik acuan

untuk menentukan perioda umur mesin yang sebenarnya. Apabila titik ini berbeda

pada titik nol dengan mengalami phase I yang sangat panjang niscaya umur mesin

akan menjadi lama apabila diikuti dengan perawatan yang baik. Phase II ini dikenal

dengan istilah Useful life period. Karena permukaan bidang kerja mempunyai lapisan

kekerasan dengan ketebalan yang terbatas, maka laju keausan akan meningkat dengan

cepat apabila lapisan tersebut telah hilang karena aus. Perioda ini dikenal sebagai

tingkat keausan yang cepat (wearing out period).

24

Page 25: bubut horrison

13. PROSEDUR PERENCANAAN PERAWATAN

Kebanyakan dari kepala bagian perawatan dan personil perawatan telah cukup

mengenal atau mendengar tentang perencanaan perawatan dan tahun mengenai

masalahnya. Juga dengan tidak ragu-ragu mengadakan perbaikan pada mesin-mesin yang

harus dilayani. Untuk satu bagian kecil memang terlihat jelas. Akan tetapi bagaimana

sebenarnya jalur dalam prosedur perawatan terencana.

Skema di bawah ini akan menjelaskan bagaimana sistem kerja perawatan.

- Langkah pertama menentukan terlebih dahulu apa yang akan dirawat. Hal ini amat

tergantung persiapan segala fasilitas. Jadwal perawatan harus disiapkan untuk setiap

bagian pabrik atau peralatan/mesin yang akan dirawat. Mencakup pula keterangan-

keterangan bagaimana perawatan itu dilakukan. Bagi yang belum melaksanakan

perawatan pencegahan, mungkin lebih baik memulainya dengan mesin-mesin utama

dulu. Karena tidak mungkin mengubah tipe emergency maintenance menjadi

preventive maintenance dalam waktu singkat.

- Spesifikasi kerja pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana untuk

mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan pada mesin tertentu.

Laporan perawatan

Data rencana perawatan mesin tahunan/bulanan

Jadwal perawatan mesin tahunan

Kartu riwayat mesin

Laporan Work Order

Staff perawatan

Work Order

Staf Produksi

Pelaksana Perawatan

Spesifikasi Kerja

Jadwal perawatan mesin bulanan/mingguan

25

Page 26: bubut horrison

Beberapa aspek manfaat dari spesifikasi kerja antara lain:

1. Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan.

2. Menunjukkan metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa yang harus

digunakan.

3. Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapapun yang melakukan akan

mempunyai cara yang sama. Sekaligus mempengaruhi keselamatan kerja.

- Bagian perawatan sebaiknya merencanakan program perawatan berkala untuk selama

jangka waktu tertentu. Secara ideal memang dijabarkan dalam jangka waktu satu tahun,

tetapi biasanya perusahaan-perusahaan sulit melakukannya karena banyak faktor yang

akan mempengaruhi produksi dan kebutuhan pabrik/perusahaan secara keseluruhan.

Sebagian mencoba menjabarkan dalam periode bulanan, tetapi ada juga dalam

mingguan. Kegiatan ini memerlukan hubungan yang erat dengan bagian

produksi/operasi untuk saling mengumpulkan informasi. Hasilnya sudah barang tentu

harus diketahui oleh kedua belah pihak. Tanggung jawab untuk menentukan siapa yang

akan mengerjakan tergantung dari foreman atau supervisor yang bersangkutan, yang

tentu sangat mengetahui siapa yang sepantasnya melakukan pekerjaan tersebut.

- Walaupun sudah mempercayai kemampuan dari mekanik, tetap laporan hasil inspeksi

diperlukan sebagai usaha untuk menyimpan data dari tindakan perawatan (History

record).

14. DATA RENCANA PERAWATAN MESIN TAHUNAN

Didalam hal mempersiapkan jadwal tahunan, data masing-masing jenis/tipe

didaftar seperti Tabel 1. Siklus reparasi dan perioda antara dua masa perawatan mesin

dibuat sesuai menurut instruksi dari pabrik pembuat mesin pada buku petunjuk

pemeliharaan dan dikombinasikan dengan pengalaman yang pernah didapat di lapangan.

Periode penggantian minyak pelumas dan minyak hidrolik harus dilaksanakan menurut

buku instruksi pemeliharaan. Bila tidak memiliki buku tersebut, maka dapat menggunakan

dasar pedoman sebagai berikut:

Kapasitas minyak Masa penggantian dalam satuan bulan

Hingga 10 liter

10 hingga 50 liter

Lebih dari 50 liter

8

12

18 - 24

Data diatas diambil apabila mesin terus menerus dipakai selama 8 jam sehari.

26

Page 27: bubut horrison

Semua jenis minyak pada sebuah mesin, penggantiannya dilaksanakan dalam waktu

yang bersamaan pada waktu diadakan perawatan preventive, karena sangat tidak

menguntungkan apabila dilaksanakan diluar jadwal perawatan.

Tingkat kerumitan perawatan (Repaircomlexity) dibutuhkan untuk menentukan pembagian

dalam penyusunan jadwal tahunan sehingga bobot kerja setiap bulan dapat seimbang

sesuai dengan program kerja pabrik secara keseluruhan.

Tingkat kerumitan perawatan juga berfungsi untuk menentukan periode antara dua masa

dalam siklus dan dua masa bongkar total dalam tahun, apabila tidak terdapat dalam buku

instruksi pemeliharaan tentang penentuan siklus.

DATA JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE “TAHUNAN”

Mesin Model

Siklus perawatan preventiv

Pelumasan

Siklus

reparasi

Periode

antara 2 masa

dalam bulan,

1 giliran

Bak oli Jenis oliBanyaknya

dalam liter

Periode

penggantian

dalam bulan,

1 giliran

Bubut Grazioli

Dania 180

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B

12

Bak roda gigi

kepala tetap,

pemakanan,

kecepatan eretan

Tellus 33 7 12

Gerinda

datar

B-I1-I2-I3-I4-

K1-I6-I7-I8-

I9-I10-K2-

I11-I12-I13-

I14...

2

Sistem hidrolik

Poros ulir

Gerinda

Mangkok oli

Turbo oil

Telluss 15

Tonna 33

15 12

24

2

Gerinda

silinder

Kellen berger

600 UR

B-I1-I2-K1-I3

12

Poros ulir

Gerinda oli

Hidrolik

Pengarah meja

Tellus 11

Tellus 33

Tonna 33

10

65

12

18

12

Frais Schaublin 53N B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B

12

Poros ulir vertikal,

bak roda gigi

spindel,

pemakanan, poros

ulir memanjang

Tonna 33

Tellus 27

Tonna 33

Tonna 33

2,3

2,5

3

0,5

12

Crane Demag B 20 B-I1-I2-I3-I4-

K1-I5-I6-I7-

I8-K2-I9-I10-

I11-I12-K3-

I13-I14-I15-

I16-K4-I17-

I18...

4

Bak roda gigi

cacing

Tonna 33 15 12

27

Page 28: bubut horrison

15. NILAI KERUMITAN PERAWATAN

Nilai kerumitan perawatan adalah nilai relatif dari kerumitan yang tergantung dari

ukuran dan kemampuan departemen perawatan mesin untuk menangani sebuah mesin

tertentu yang dibandingkan dengan mesin-mesin lain yang ada dibengkel tersebut.

Konsep dasar dari nilai kerumitan, ditentukan oleh aspek-aspek seperti:

1. Harga mesin

2. Kebutuhan suku cadang per tahun

3. Biaya perawatan per tahun

4. Tingkat kepresisian mesin

5. Prioritas penggunaan

6. Tingkat kesulitan perawatan

7. Frekwensi kerusakan

8. Situasi dan kondisi operasi

9. Waktu operasi tiap bulan

10. Biaya operasional per tahun

11. Faktor keselamatan kerja

Seluruh jenis mesin didaftar seperti tabel data, lalu dibandingkan satu demi satu

menurut aspek-aspek yang kita tentukan seperti diatas untuk menentukan nilai total hasil

penjumlahan nilai-nilai yang kita tentukan pada waktu membandingkan.

Seperti contoh, misalnya:

Nama Mesin Tipe JumlahAspek-aspek pembanding (contoh)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BubutSch

150

3

Frais F–3 8

Sekrap SH–625 2

Sekrap SH –350 3

Gerinda silinderHTG

400

3

28

Page 29: bubut horrison

Gerinda datarMHP

500

1

Jig borring KF– 2 2

Copy milling NF–2 1

Bor GT–16 7

16. SIKLUS PERAWATAN

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventiv,

diklasifikasikan sebagai berikut:

- Inspeksi I

- Reparasi kecil K

- Reparasi medium M

- Bongkar total B

Contoh siklus perawatan:

Repair

ComplexitySiklus perawatan

Periode

antara dua

masa (Bulan)

Periode

antara B ke B

(Tahun)Siklus I K M

0 s/d 30 B.I1.K1.I2.K2.I3.M

1.I4.K3.I5.K4.I6.M

2.I7.K5.I8.K6.I9.B1

.............

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau dari I1 ke

K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus ini

berjumlah 18 kali berarti apabila periode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

29

Page 30: bubut horrison

Periode antara dua masa perawatan dan periode antara bongkar total dapat berubah untuk

tipe produksi yang berbeda, seperti:

- Tipe produksi massal/berantai/satuan

- Jenis material yang dikerjakan, baja/besi tuang/aluminium tuang/perunggu.

- Shift atau giliran kerja per hari, 1 shift / 2 shift / 3 shift yang biasanya 1 shift adalah 8

jam kerja per hari.

- Memakai pendingin alat potong atau tidak memakai pendingin alat potong.

Siklus perawatan untuk mesin-mesin penunjang seperti crane atau pemadam kebakaran

harus lebih padat dan tidak perlu banyak dibongkar sehingga perawatan hanya cukup

dengan inspeksi dan reparasi kecil saja. Jarak antara bongkar total dengan bongkar total

harus benar-benar diperhitungkan, karena terlalu singkat tidak baik dan terlalu lama juga

tidak baik.

30

Page 31: bubut horrison

Per

iod

e A

nta

ra D

ua

Bon

gkar

Tot

al D

alam

Tah

un

anG

ilir

an K

erja

/Har

i

3 3.0

3.5

3.5

4.5

4.0

4.5

4.5

6.0

4.0

4.5

5.0

6.0

5.5

6.0

6.5

8.0

7.5

8.5

2 4.5

5.0

5.5

6.5

6.0

6.5

7.0

8.5

6.5

7.0

7.0

9.0

8.0

9.0

9.5

11.5

10.5

11.5

1 9.5

10.0

10.0

13.0

12.0

13.0

13.5

17.0

12.5

13.5

14.5

18.0

16.0

17.5

18.5

23.5

21.0

22.5

Per

iod

e A

nta

ra D

ua

Mas

a

Per

awat

an D

alam

Bu

lan

Gil

iran

Ker

ja/H

ari

3 2.0

2.5

2.5

3.0

3.0

3.0

3.0

4.0

1.5

1.5

1.5

2.0

2.0

2.0

2.0

2.5

2.0

2.0

2 3.0

3.5

3.5

4.5

4.0

4.5

4.5

6.0

2.0

2.5

2.5

3.0

2.5

3.0

3.0

4.0

2.5

3.0

1 6.0

6.5

7.0

8.5

8.0

9.0

9.5

11.5

4.0

4.5

5.0

6.0

5.5

5.5

6.5

8.0

5.0

5.0

Bah

an B

end

a P

rod

uk

si

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

or

Per

ungg

u

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

or

Alu

min

ium

cor

Per

ungg

u

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

or

Per

ungg

u

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

or

Alu

min

ium

cor

Per

ungg

u

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

or

Tip

e P

rod

uk

si

Mas

alS

eri

Uni

t

Mas

alS

eri

Uni

t

Ser

i

Sik

lus

Per

awat

an

Jum

lah

MK

I

2 6

9

2 6

27

2 9

36

Sik

lus

B.I

1.K1.I

2.K2.I

3.M1.I

4.K3.I

5.K4.I

6.M2.I

7.

K5.I

8.K6.I

9.B1

B.I

1.I2.I

3.K1.I

4.I5.I

6.K2.I

7.I8.I

9.M1.I

10.I

11.

I 12.K

3.I13

.I14

.I15

.K4.I

16.I

17.I

18.M

2.I19

.I20

.I21

.K5.I

22.I

23.I

24.K

6.I25

.I26

.I27

.B1

B.I

1.I2.K

1.I4.I

5

31

Page 32: bubut horrison

Nil

ai K

eru

mit

an

Per

awat

an

0 s/

d 30

30 s

/d 1

50

Dia

tas

150

17. JADWAL PERAWATAN MESIN TAHUNAN DAN BULANAN

Perencanaan penjadawalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang. Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk menetapkan jadwal perawatan

mesin adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kerumitan perawatan

2. Jadwal perkiraan waktu produksi

3. Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

4. Kartu riwayat mesin

5. Kemampuan personil pelaksana perawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama, harus

dibagi merata selama setahun, untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak

merata. Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

dengan waktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi.

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek, jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang.

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu mesin akan dipakai dan pelumasan mesin pada waktu mesin

selesai dipakai. Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin yang

bersangkutan. Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik

sehingga tidak terjadi kesalahan pemberian pelumas. Simbol-simbol pelumasan harus

ditempelkan didekat mesin tersebut. Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau

32

Page 33: bubut horrison

dengan pelumasan sentral, harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pekerjan

pelumasan tersebut.

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalam penyusunannya harus

disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutn, sehingga tidak

terjadi bentrokan.

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan; berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegiatan

perawatan tersebut dapat direncanakan. Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa pemeriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan, perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur.

Waktu yang dibutuhkan untuk perawatan, pemeriksaan, harus dibatasi sesedikit mungkin

karena,

Contoh-contoh jadwal perawatan mesin tahunan, bulanan, harian dapat dilihat pada Tabel

3, Tabel 4 dan Tabel 5.

XII

I 10

10

XI

x I 8 32

X K2

55

IX x I 7 K1

40

VII I

L I 3 K2

45

VII

K1

x I 6 40

VI

S1

I 8 40

V

o K1

40

IV K1

I 2 I 7 55

III

I 5 K2

45

II I 4 K2

L I 6 45

33

Page 34: bubut horrison

I

I 1 I 4 38

Tah

un la

lu Bul

an

repa

rasi

IV VII

XI

X III

VI

X II VII

I

IX XII

Jum

lah

jam

per

awat

an ti

ap b

ulan

Jeni

s

repa

rasi

I 1 B I 3 K1 I 2 I 2 I 1 I 3 K2 I 2 I 3

Sik

lus

12 6 2 6 12 4 6 12 12 12 2

Gil

ira

n 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2

Kar

akte

rist

i

k te

knik

360

x 10

00

360

x 10

00

500

x 20

0

1100

x 2

50

1100

x 2

50

2000

x

1200

1000

x

3200

1000

x

3200 625

x 40

0

125

x 60

0

20 to

n

! =

gan

ti o

lix I 4

. .

. = h

anya

gan

ti o

li d

alam

man

gkok

Mod

el

Gra

ziol

i

Gra

ziol

i

Tri

pet

Sch

aubl

in

53 N

Sch

aubl

in

53 N

K 1

200

7210

7210

Erd

mab

SH

-625

Kel

lenb

erge

r 60

0 U

RD

emag

B

20

Mod

el

leta

k

BU

17

BU

18

GR

2

FR

14

FR

15

BO

14

KE

7

KE

6

KE

9

GS

3

CR

1

Mes

in

1.

Bub

ut

2.

Bub

ut

3.

Ger

inda

dat

ar

4.

Fra

is

5.

Fra

is

6.B

orin

g

hori

sont

al

7.

Pla

ner

8.

Pla

ner

9.

Ket

am

10.

Ger

inda

sili

nder

11.

Cra

ne

34

Page 35: bubut horrison

18. JADWAL PERAWATAN PREVENTIV “BULANAN” BULAN IV TAHUN

19..

No. MesinNo.

Letak ModelJenis

Reparasi

Waktu

Perawatan

Waktu

dalam

hari

Tanggal

Dimasuk

kan pada

kartu

mesin

Mulai Seles

ai

T

gl

Para

f

1 BubutBU

17

Grazioli

Dania 180

K1 30 5

2 Frais FR 14 Schaublin

53 N

I2 15 2,5

3 Crane CR 1Demag B

20

I7 10 1,5

Catatan :

Disamping perawatan diatas:

- Kepala universal mesin frais FR 15 diberi gemuk

- Volume oli masing-masing mesin harus diperiksa

19. SPESIFIKASI KERJA

Untuk mengarahkan dalam menjalankan tindakan perawatan mesin, baik yang

sudah terjadwal maupun pekerjaan yang mendadak, harus dijelaskan sejelas-jelasnya

kepada pelaksana perawatan tersebut baik lisan maupun tulisan, karena tindakan perawatan

mesin menyangkut keselamatan obyek, yaitu:

a. Keselamatan diri sendiri

b. Orang lain/pengguna

c. Mesin/investasi

35

Page 36: bubut horrison

Dengan diadakannya spesifikasi kerja secara tertulis maka dapat dianggap sebagai standar

kerja dan mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

a. Siapapun yang melaksanakannya akan mempunyai cara yang sama

b. Keselamatan kerja menjadi lebih diperhatikan

c. Pekerjaan menjadi lebih cepat

d. Batasan-batasan perawatan lebih jelas

e. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat

f. Instruksi menjadi lebih mudah (terutama untuk pekerjaan yang tidak dapat diawasi

karena tempatnya berjauhan)

Contoh: Batasan-batasan untuk melaksanakan perawatan preventive

Inspeksi

a. Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar dan kecepatan potong.

b. Memeriksa dan menyetel kopling gesek, kopling roda gigi, poros utama dan bantalan

peluncur, rem, mur pembawa.

c. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin, sistem pengolian dan penyalur oli,

serta serbuk kotoran dan debu pengarah.

d. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti bila perlu.

e. Ganti oli

Reparasi kecil

a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada inspeksi.

b. Membongkar 2 sampai 3 unit yang kemungkinan besar akan aus atau kotor dan

membersihkannya, lamak lagi kantung-kantung oli bila perlu, ganti bagian yang sudah

rusak lalu rakit dan setel (contoh: tool post dan apron/carriage).

c. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah dicatat pada inspeksi.

Reparasi Medium

a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi kecil ditambah dengan

membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti atau

diperbaiki (contoh: head stock, apron, tool post, tail stock).

b. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak catnya.

c. Kalibrasi ulang.

d. Scraping/grinding semua permukaan pengarah.

36

Page 37: bubut horrison

Bongkar seluruhnya

a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi medium tetapi

pembongkaran menyangkut setiap unit, semua komponen yang sudah rusak atau aus

diganti dengan komponen baru, gerinda dan lamak semua pengarah.

b. Memeriksa fondasi, perbaiki bila perlu.

c. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan cat baru.

Mesin Potong Logam

Inspeksi I

1. Periksa bagian luar (tanpa membongkar) seluruh mesin dan tiap bagiannya, dan buat

catatan tentang kerusakan, kekurangan, dan kondisi operasi mesin.

Setel, periksa bagian-bagian yang kendor, bagian yang bersuaian: misalnya bagian

landasan meja, bagian puli, roda-roda penggerak roda gigi, kopling, dan sebagainya.

2. Buka penutup suatu bagian, periksa dan amati kondisi mekanis transmisinya.

3. Setel kelonggaran antara poros transportir dengan ulir pasangannya pada eretan, bagian

penggerak eretan, pembawa, dan sebagainya.

4. Setel spindel utama.

5. Periksa dan setel rangkaian dan hubungan tuas kecepatan, roda gigi untuk kecepatan

pemakanan, posisi tuas yang semestinya.

6. Periksa dan setel gesekan atau tegangan kekuatan pengereman.

7. Periksa dan setel bagian-bagian yang meluncur, meja eretan, eretan atas memanjang,

eretan atas melintang, pembawa, lengan peluncur, bagian-bagian pemegang.

8. Periksa kondisi permukaan meja, permukaan pembawa, atau bagian-bagian lain yang

bergesekan, dan perbaiki bagian-bagian yang cacad.

9. Periksa dan setel tegangan pegas.

10. Periksa dan setel atau mungkin ganti, baut, mur, pena, sekrup, dan lain-lain.

11. Periksa dan setel fungsi tombol pembatas, stoper, pembalik.

12. Bersihkan dan setel atau perbaiki bagian-bagian lain seperti rantai, sabuk

penggerak, sepatu rem, dan sebagainya.

13. Periksa kondisi sirkulasi minyak pendingin/pemotong, bila perlu diadakan

perbaikan kecil/penyetelan.

14. Periksa kondisi pengaman-pengaman, pagar dan lain-lain, bila perlu diadakan

perbaikan kecil/penyetelan.

37

Page 38: bubut horrison

15. Periksa kondisi pelumasan atau sistim hidroliknya bila perlu diadakan perbaikan

kecil/penyetelan.

Ganti oli hidroli pada semua tangki penampungan bila perlu.

16. Periksa dan setel semua bagian, dan timbang terimakan pada pengawas bengkel.

17. Catat barang-barang atau suku cadang yang perlu diganti untuk program perawatan

berikutnya (K, M, B).

18. Kerjakan inspeksi-inspeksi khusus yang dianjurkan oleh pabrik pembuat mesin

tersebut.

19. Periksa dan pasang kembali perlengkapan peralatan lain bila perlu diadakan

perbaikan.

Reparasi Kecil K

1. Membongkar beberapa bagian penting pada mesin yang tampak aus atau kotor.

Selebihnya buka dan inspeksi bagian dalam lainnya dan dibersihkan/dicuci.

2. Bersihkan seluruh bagian yang dibongkar dan dicuci.

3. Lepaskan poros ulirnya/spindel, bersihkan atau hilangkan bagian yang tajam pada

hubungan antara permukaan.

Periksa dan bersihkan bantalan-bantalan utamanya.

Pasang kembali dan setel hingga semestinya.

Batasan Reparasi Kecil: poros ulir/spindel besar, presisi berat sekali, dan bagian-bagian

lain yang spesifik tidak dilakukan pada program ini.

4. Periksa kondisi suaian antara poros dengan bantalan jurnalnya, ganti bantalan

jurnalnya, bila telah aus. Setel dan periksa bantalan antifriksinya. Ganti bila aus.

5. Setel kopling geseknya, bersihkan permukaan sarung dan kopling tirusnya. Setel pula

remnya.

6. Bersihkan pinggiran roda gigi yang tajam, ganti roda giginya bila telah aus.

7. Ganti bagian pemegang pahat yang patah/aus, baut-baut pengikatnya, pelat pembantu

dan lain-lain.

8. Bersihkan bagian yang tajam pada pelat pencekam, wedge yang disetel.

9. Periksa dan bersihkan kondisi poros transportir, pembawa dan bagiannya, ganti mur

setangkup transportir bila aus.

10. Periksa dan setel tuas pembalik putaran, tuas pemakanan, pengikatan, pengaman

mekanis, stoper dan lain-lain.

38

Page 39: bubut horrison

11. Ganti suku cadang yang jangka pakainya diperkirakan tidak cukup tinggi perawatan

berikut (K, M, B).

12. Bersihkan bagian/ujung yang tajam/rusak pada permukaan meja mesin, pembawa,

peluncur, tiang pengarah/lengan.

13. Perbaiki pagar pengaman, pengaman sabuk, pulli, pelindung beram, pelindung

suaian, kotoran, dan lain-lain.

14. Periksa dan perbaiki sistim-sistim lubrikasi dan hidroliknya, ganti pelumas/minyak

dalam bak penampungan.

15. Setel suaian pada eretan-eretan, meja, tiang pengarah. Kendorkan dan setel wedges

serta pelat pencekamnya.

16. Setel tegangan pegas, hubungan cacing dengan roda giginya, dan hubungan-

hubungan mekanis yang lain, yang sejenisnya.

17. Periksa kondisi dan fungsi stoper, pembalik pembatas, dan lain-lain.

18. Periksa dan reparasi bila perlu sistim sirkulasi minyak pemotongan/pendingin.

Perbaiki sambungan pipa instalasinya bila bocor. Reparasi pompa dan salluran-

salurannya.

19. Buat daftar suku cadang yang harus diganti pada perawatan berikut (K, M, B).

20. Bersihkan permukaan meja mesin.

21. Periksa kepresisian mesin sebagaimana mestinya menurut petunjuk buku.

22. Periksa dan coba hidupkan mesin tanpa dan dengan beban pada masing-masing

kecepatan putar/potong. Periksa kepresisian dan kekasaran permukaan benda

percobaan.

Reparasi Medium M

1. Periksa kondisi kepresisian mesin sebelum dilaksanakan pembongkaran.

2. Periksa dan ukur keausan basis-basis permukaan sebelum dilakukan reparasi (meja,

suaian, dan sebagainya).

3. Reparasi dan bongkar bagian demi bagian.

4. Cuci dan bersihkan kotoran bagian yang telah dibongkar, cuci dan bersihkan pula

kotoran pada bagian selebihnya yang tidak dibongkar.

5. Inspeksi bagian demi bagian setelah dibongkar.

6. Buat daftar kerusakan tiap bagian dan perkirakan reparasinya.

7. Gerinda suaian/permukaan poros yang menumpu bantalan.

39

Page 40: bubut horrison

8. Ganti/perbaiki poros-poros penggeraknya.

9. Ganti bantalan jurnal dan antifriksi yang telah aus.

10. Ganti pelat kopling gesek, kopling gesek tirus, ganti sepatu rem, rem piringannya.

11. Ganti roda gigi transmisi yang aus, cacing-roda gigi cacing.

12. Ganti atau perbaiki poros transportirnya, mur pasangan, gerak memanjang, dan

pemakanan.

13. Ganti baut pengikat, sekrup-sekrup lain yang rusak/aus.

14. Ganti atau perbaiki wedge yang dapat disetel beserta pelat pencekamnya.

15. Reparasi kondisi kepresisian poros transportir dengan membetulkan ulirannya.

16. Periksa dan bersihkan bagian-bagian mekanis mesinnya yang tidak rusak/aus.

17. Reparasi pompa minya pemotongan/pendinginan dan saluran-salurannya.

18. Reparasi pompa minyak sistem lubrikasi/hidroliknya dan ganti minyaknya dengan

yang baru.

19. Lamak/gerinda permukaan pengarah meja mesin, peluncur eretan, pembawa,

lengan pengarah, blok pengarah (jika masih mungkin dan belum melampaui batas

ukurannya).

20. Reparasi atau ganti, pagar pengaman, bagian-bagian pengaman lain seperti untuk

beram, serbuk percikan, tutup sabuk penggerak, rumah pelindung, dan lain-lain.

21. Rakit bagian-bagian yang telah selesai direparasi, periksa kondisi, mekanisme

masing-masing bagian sebagaimana mestinya.

22. Cat kembali badan mesin seperti keadaan semula/baru.

23. Periksa dan hidupkan mesin tanpa atau dengan beban pada masing-masing

kecepatan pemakanan.

Periksa pula suara berisik atau kenaikan panasnya.

24. Periksa kepresisian mesin sebagaimana mestinya menurut petunjuk. Periksa pula

kepresisian hasil benda percobaan begitu pula kepresisian perlengkapan mesin lainnya

seperti penepat yang dimiliki.

Kartu inspeksi – I dan kartu reparasi kecil -k

Sebagai pedoman pada bagian perawatan mesin, dibutuhkan kartu kontrol yang

isinya terdiri dari segala sesuatu yang harus dilakukan selama mengadakan perawatan

preventif.

40

Page 41: bubut horrison

Sebagai contoh, kartu kontrol pada sebuah mesin boring vertikal, masing-masing

model mesin yang terpasang mempunyai kartu kontrol secara tepisah.

1 2 3 4

No.Bagian-bagian yang harus diinspeksi atau

direparasi

Kode Insp.

Atau reparasi

kecil

Catatan

1.

1.1.

1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

1.6.

1.7.

1.8.

1.9.

2.

2.1.

2.2.

2.3.

2.4.

Bak Roda Gigi Utama Penggerak Meja

Periksa Pompa lubrikasi dan bersihkan filter

Periksa kondisi roda gigi dan bagian lain dalam

bak tersebut.

Ganti roda gigi atau bagian lain yang diperkirakan

akan rusak sebelum saat perawatan berikut (K, M,

B).

Periksa dan setel hubungan transmisi roda gigi

sebagaimana fungsinya.

Periksa penggerak/kopling penggerak dan setel

sebagaimana mestinya, bila perlu kelonggaran bus

dengan mur 2 5 mm.

Setel kekutan cekaman/gesekan kopling bila perlu.

Bersihkan bak olinya dan ganti oli baru tellus

33,30 liter.

Periksa atau setel kondisi sabuk penggerak.

Ganti sabuk penggerak baru, bila perlu.

Sistem Hidrolik

Periksa tekanan kerja.

Bersihkan filternya.

Periksa instalasi pipa, sambungan dan keraskan

bila ada yang kendor.

Bersihkan bak oli hidroliknya dan ganti oli baru

tellus 27,80 liter.

I + K

I + K

K

I + K

I + K

K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

41

Page 42: bubut horrison

3.

3.1.

3.2.

3.3.

3.4.

3.5.

3.6.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

5.

5.1.

5.2.

Bak Roda Gigi Pemakanan

Periksa kondisi masing-masing roda gigi tersebut

dan bagian lain di dalamnya.

Ganti roda gigi atau bagian lain yang diperkirakan

akan rusak sebelum saat perawatan preventiv

berikut (K, M, B).

Periksa dan setel hubungan transmisi roda gigi

sebagaimana fungsinya.

Periksa dan setel bila perlu hubungan kopling

sebagaimana mestinya.

Setel kekuatan cekaman/gesekan kopling bila

perlu.

Bersihkan bak olinya dan ganti oli baru tellus

15,11 liter.

Column/Tiang

Periksa pengarah tiang.

Periksa poros transportir, murnya.

Periksa kondisi roda gigi, bantalan dan bagian lain

dari reduksi mekanisnya.

Ganti roda gigi bantalan dan bagian lain yang

diperkirakan akan rusak sebelum perawatan

preventiv berikutnya (K, M, B).

Bersihkan bak oli dalam roda gigi reduksi, ganti

oli baru tonna 33,15 liter.

Bersihkan seal sapunya dari beram atau kotoran.

Pengarah Alur Melintang

Periksa pengarah, poros transportir, mur dan poros

pemakanan.

Bersihkan goresan-goresan pada pengarah dan

ganti oli pelumas dalam mangkok bila perlu.

Ganti poros transportir dan murnya bila perlu.

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

42

Page 43: bubut horrison

5.3.

5.4.

5.5.

5.6.

5.7.

6.

6.1.

6.2.

6.3.

6.4.

6.5.

6.6.

6.7.

6.8.

7.

8.

9.

Bersihkan seal sapu dari beram atau kotoran.

Periksa pencekaman mekanis pada poros pengarah

melintang, khususnya bagian persalnya.

Periksa kondisi semua roda gigi, bantalan dan

bagian lain dalam hak reduksi.

Ganti roda gigi, bantalan atau bagian mekanis lain

yang akan rusak sebelum saat perawatan preventiv

berikut (K, M, B).

Pemegang Pahat

Periksa pengarah

Bersihkan goresan/cacad bagian pengarah oli

pelumas dalam mangkuk bila perlu.

Periksa poros transportir dan murnya, setelah

kelonggaran suaian bila perlu.

Ganti poros transportir dan murnya bila perlu.

Periksa “Wedges” dan lamak bila perlu,

kelonggaran maksimum yang terjadi tidak boleh

melampaui 0,05 mm masing-masing sisi.

Periksa pompa oli pelumas, hubungan instalasi

pipa saluran kencangkan bila perlu.

Bersihkan distribusi saluran pelumasan.

Bersihkan bak oli dan ganti oli baru tonna 33, 11

liter.

Pembatas/Stoper Dan Bagian Pencekaman

Periksa kontak pembatas dari alur pengarah

melintang, penggerak pembawa eretan.

Pengaman dan pelindung

Periksa kondisi pelindung sabuk penggerak,

kencangkan ikatan bautnya, perbaiki bila perlu.

Catatan kerusakan

Buat daftar catatan kerusakan yang bagiannya

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

43

Page 44: bubut horrison

perlu diganti untuk perawatan preventiv berikut.

I + K

Adapun perawatan yang harus di perhatikan pada mesin bubut adalah :

1. Perawatan pada mesin bubut :

Seperti pada umumnya mesin,maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik,agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan.Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus.Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin,sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.

a. Perawatan Umum

Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:

1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan

pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin

3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.

4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer

5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.

6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin

b. Perawatan khusus

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.

Motor utama (motor pembangkit)

Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:

Motor tidak mampu bekerja

Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:

Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit

44

Page 45: bubut horrison

Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.

Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.

Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar. Coil pada saklar terbakar Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch Rem motor tidak berfungsi secara baik Motor cepat panas

Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :

Perbedaan tegangan

Periksa tegangan listrik yang masuk

Beban motor yang berlebihan

Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan

1. Kepala tetap

Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:

1. Putaran poros utaa tersendat-sendat2. Putaran poros utama terlalu berat3. Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi4. Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas5. Tidak senter

2. Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:

1. Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.

2. Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru

3. Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.

45

Page 46: bubut horrison

4. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.

5. Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.

6. Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.

7. Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.8. Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak

pelumas yang sudsh kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.

3. Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.

2. Sistem pelumasan

Suatu mesin dalam melakukan pekerjaannya memerlukan energi dan waktu yang

dibutuhkan dalam mengerjakan suatu proses produksi. pada sistematik pelumasan pada

eretan mesin bubut. Untuk lebih jelasnya mari kita mengkaji dan meneliti bersama seperti

apa sistematik pelumasan pada Eretan Mesin Bubut. Dan bagian-bagian dari eretan mesin

bubut antara lain adalah:

1. Meja mesin ( bed )

Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas,

eretan, penyangga diam (stedy rest), dan merupakan tumpuan gaya

pemakanan waktu pembubutan. Bentuk meja ini bermacam-macam, ada

yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai

ketinggian tertentu. Permukaannya halus dan rata, sehingga gerakan kepala

lepas dan lain-lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan

mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh hasil

pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.

Dan untuk proses pelumasannya dengan teknik pelumasan siram/

atau teknik pelumasan semir, dengan cara disemprot atau dikus dengan oli

pelapis anti karat. Foto; Bed/ Meja Mesin Bubut.

46

Page 47: bubut horrison

2. Eretan (carriage )

Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang

bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (crosscarriage) yang

bergerak melintang alas mesin, dan eretan atas (top carriage) yang bergerak

sesuai dengan posisi penyetelan di atas eretan melintang. Kegunaan eretan

ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur

menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu

yang terdapat pada roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan

dapat dijalankan secara otomatis ataupun manual. Pada eretan teknik

pelumasan dengan cara pelumasan teknik tkan atau dengan sistem hidrolik

pada tuas pemompa oli atau pelumas kesela-sela antara meja dengan eretan.

Mengapa digunakan sistem pelumasan seperti ini, agar proses pelumasan

lebih cepat, praktis, dan dapay menjangkau bagian yang sempit seperti

poros transportir penggerak maju mundur eretan pada saat digunakan. Foto

bagian- bagian dari eretan.

3. Kepala lepas ( Tail stock )

Kepala lepas sebagaimana digunakan untuk dudukan senter putar

sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai

47

Page 48: bubut horrison

tirus, dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser

sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan

tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter

tetap. Kepala lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang

diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas.

Kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan kepala

lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar sepusat dengan senter tetap

atau sumbu mesin atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus di

antara dua senter. Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua

lagi lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang dipasang

mur, di mana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin

agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari kedudukannya. Sedangkan

yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/rumah senter putar, bila

dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu

membubut. Pada sistem pelumasan pada Tail Stok menggunakan sistem

pelumasan tekan, yang cara pelumasannya oli dimasukkan dan ditekan pada

baut penyetel maju mundur, yang berada pada samping tuas pengunci,

dibawah ini adalah foto dari Tail Stok / Kepala Lepas.

48

Page 49: bubut horrison

4. Penjepit pahat ( tool post )

Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat,

yang bentuknya ada beberapa macam di antaranya seperti ditunjukkan pada

Gambar. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah

sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat)

macam pahat dapat dipasang dan disetelsekaligus. Untuk penjepit pahat

menggunakan teknik pelumasan eles atau siram dengan alat kuas atau

semprotan oli.

5. Eretan atas

Eretan atas sebagaimana Gambar, berfungsi sebagai dudukan

penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya

pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul), dan lain-

lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm. Eretan ini tidak dapat

dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara manual.

Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360°,

biasanya digunakan untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan

pemakanan menggunakan eretan atas.

49

Page 50: bubut horrison

6. Eretan lintang

Eretan lintang berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang alas

mesin atau arah ke depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam

pemakanan benda kerja. Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur

untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya

pahat.

50