buat beel

Upload: lulu-dhiyaanty

Post on 07-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 buat beel

    1/17

    1. Resusitasi dan Stabilisasi neonatus

     

    Tujuan : Membuat bayi baru lahir stabil dalam waktu selambat-lambatnya 1 jam sesudah lahir 

    1. Menjamin suhu neonatus dalam keadaan normal. Suhu normal bayi baru lahir adalah

    dalam rentang 36,5-3,5!" yang diukur di aksila selama 3 sam#ai 5 menitatau sam#ai

    termometer berbunyi jika menggunakan termometer digital.

    $. Menjaga #atensiairway %jalan na#as& yang baik dengan menggunakan"ontinuous

    'ositi(e )irway 'ressure %"')'& untuk bayi yang retraksi atau merintih sejak di

    kamar bersalin. *ksigen tambahan diberikan dengan men+am#ur oksigen dan udara

    %blended oygen& dan mengatur konsentrasi oksigen berdasarkan #anduan oksimetri

    dengan target saturasi oksigen -$/.

    3. 'enilaian sirkulasi bayi baru lahir yang baik dilihat dari bebera#a #arameter yaitu

    1& heart rate antara 1$!-16! 0menit, $& #ulsasi arteri radialis kuat dan teratur, 3& akral

    hangat, dan &+a#illary re2ill time 3 detik.

    . 4ila bayi tidak da#at minum, da#at di#asang akses melalui (ena #eri2er atau dalam

    keadaan darurat da#at menggunakan tali #usat.

    5. denti2ikasi bayi yang #otensial mengalami hi#oglikemia, se#ertibayi kurang bulan

    %usia gestasi 3 minggu&, ke+il masa kehamilan %M&, besar masa kehamilan

    %4M&, bayi dari ibu #enderita diabetes melitus, bayi sakit, dan bayi dari ibu yang

    mengonsumsi obat-obatan tertentu %beta-sim#atomimetik, #enghambat beta,

    klor#ro#amid, ben7otia7id, dan anti-de#resan trisiklik& selama kehamilan. )#abila

     #ada #emeriksaan ditemukan kadar gula darah mg0d8 da#at diberikan bolus

    detrosa 1!/ $ m80kgbb atau segera diberi minum jika tidak ada kontraindikasi

     #emberian minum.

    6. 4ayi harus dirujuk dalam keadaan stabil dan kondisi tersebut da#at di+a#ai dengan

    menera#kan #rogram ST)489. 'rogram ST)489 adalah #anduan yang dibuat untuk

    tata laksana bayi baru lahir yang sakit, mulai dari #as+a-resusitasi0#ra-trans#ortasi.

    'rogram ini berisi standar taha#an stabilisasi #as+a-resusitasi untuk memerbaiki

    kestabilan, keamanan, dan luaran bayi. ST)489 tersebut meru#akan singkatan dari

    S: Sugar and sa2e +are %kadar gula darah dan keselamatan bayi&,

    T: Tem#erature %suhu&, ): )irway %jalan na#as&, 4: 4lood #ressure %tekanan darah&,

  • 8/18/2019 buat beel

    2/17

    8: 8ab work %#emeriksaan laboratorium&, 9: 9motional su##ort %dukungan

    emosional&. 'rogram ST)489 mengu#ayakan kondisi bayi menjadi warm, #ink, and

    sweet; se+e#atnya dalam kurun waktu 1 jam.

    'adakondisi lingkungan %+ua+a dingin, angin ken+ang, dataran tinggi, jarak jauh& dan 2asilitas

    kurang memadai, u#aya mengendalikan suhu neonatus selama #roses trans#ortasida#at

    dilakukan dengan #erawatan metode kanguru.

    Proses persalinan, proses resusitasi, periode pasca resusitasi, dan periode

    rujukan/pemindahan pada neonatus disebut sebagai “Golden Period”. Mengingat

    keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan maka proses transportasineonatus merupakan tantangan. Tulisan ini akan membahas secara singkat

    mengenai stabilisasi neonatus pasca resusitasi.

    ST!"#"SS" $%&$T'S PS( )%S'S"TS"

    Penanganan pasca resusitasi pada neonatus yang mengalami as*ksia perinatal,

    sangat kompleks, membutuhkan monitoring ketat dan tindakan antisipasi yang

    cepat, karena bayi berisiko mengalami dis+ungsi multiorgan dan perubahan

    dalam kemampuan mempertahankan homeostasis *siologis. Prinsip umum dari

    penanganan pasca resusitasi neonatus diantaranya melanjutkan dukungan

    kardiorespiratorik, stabilitas suhu, koreksi hipoglikemia, asidosis metabolik,

    abnormalitas elektrolit, serta penanganan hipotensi. Salah satu acuan yang telah

    mempunyai bukti ilmiah yang kuat dalam melaksanakan stabilisasi pasca

    resusitasi neonatus dikenal sebagai S.T..!.#.%., yaitu tindakan stabilisasi yang

    ter+okus pada dasar penanganan yang direkomendasikan oleh merican

    cademy o+ Pediatrics -P, bertujuan untuk meningkatkan keamanan pasien,

    baik dalam manajemen, mencegah kemungkinan adanya kesalahan, serta

    mengurangi e+ek samping. Stabilisasi neonatus yang tepat terbukti menurunkan

    tingkat morbiditas dan mortalitas -eronica )M, Gallo ##.!ol Med 0osp "n+ant

    Me1,234456-47849:5 Spector ;M, illanue5:429 .

     

    Prinsip stabilisasi neonatus dalam ST!#%, terdiri dari7

    S -- Sugar and Safe Care

    T -- Temperature

     A -- Airway 

  • 8/18/2019 buat beel

    3/17

    B -- Blood pressure

    L -- Laboratory 

    E -- Emotional support 

     

    ?ata ST!#% tersebut dibuat agar petugas penolong bayi tidak melupakan

    aspek9aspek penting dalam stabilisasi. @alam tindakannya sendiri tidak

    meAajibkan harus sesuai dengan urutan kata tersebut.

     

    S (SUGAR A! SA"E CARE#

    Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus. Pada aAal

    kehidupan, kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah pemotongan tali

    pusat. !ayi baru lahir memerlukan kelangsungan nutrisi untuk mempertahankan

    asupan glukosa. ?ecukupan glukosa diperlukan agar metabolisme sel tertap

    berlangsung terutama sel otak. da 8 +aktor risiko yang mempengaruhi kadar

    gula darah7

    3. (adangan glikogen terbatas

    4. 0iperinsulinemia

    2. Peningkatan penggunaan glukosa

     

    @engan demikian pada bayi prematur, !!#), bayi yang ibunya menderita

    diabetes melitus, dan bayi yang sakit berat memiliki risiko tinggi hipoglikemia..

    Skrining hipoglikemia7

      Menggunakan darah kapiler

      @ekstrosti1

      Simple, cukup akurat

      Target gula darah 7 :39443 mg/dl

      4:B lebih rendah dari gula serum

    Crekuensi 7

      Sebelum transpor

      @iulang lagi saat akan ditranspor

      Proses transpor

      !ila hasil pemeriksaan " normal 7 tidak perlu diulang

    Stabilisasi bayi7

      !ila terjadi hipoglikemia, mulai terapi

  • 8/18/2019 buat beel

    4/17

      "n+us mengandung @ekstrosa -@e1 43B, 63 ml/kg/hari

      Target setidaknya 7 G") D E9 mg/kg/menit

     

    P%S$ P%$T"$G -4

    Sebelum bayi dirujuk 7

      Pasang akses intra

  • 8/18/2019 buat beel

    5/17

      Mencegah hipotermia sangat penting. #ebih mudah mencegah daripada

    mengatasi hipotermia dengan komplikasi.

    9 !ayi kecil H 8: minggu7 bungkus badan dengan kantong plastik, tutup

    kepala

    9 Saat resusitasi bayi7 meja dan kain hangat

    9 Mengeringkan bayi

    9 !ila sudah hipotermia segera hangatkan kembali

    9 Tersedia inkubator atau alat penghangat

    9 lternati+7 lampu sorot, peraAatan metode kanguru

    9 Saat menghangatkan kembali7 jangan lupa pemberian oksigen, kenaikan

    suhu bertahap -amati takikardi atau hipotensi dan monitor suhu rektal.

    3. Pada bayi dengan 0"%, hindari hipertermia

     A (A&R'A#

    Masalah pernapasan menjadi morbiditas yang sering dialami bayi yang

    mendapat peraAatan di $"('. Saat resusitasi dilakukan upaya membuka al

  • 8/18/2019 buat beel

    6/17

    sianosis tampak

    sianosis dg

    &2

    dg. &2

    'dara

    masuk

    -F 'dara

    masuk

    berkurang

     Tidak ada

    udara masuk

    Megap9

    megap

     Tidak

    megap9

    megap

     Terdengar

    melalui

    stetoskop

     Terdengar

    tanpa

    menggunaka

    n peralatan

     

    Skor H E Gangguan pernapasan ringan

    Skor E9: Gangguan pernapasan sedangSkor K Gangguan pernapasan berat

    -diperlukan analisis gas darah

     

    Selain mengamati tanda kegaAatan pernapasan, penting untuk menilai7

      ?ebutuhan oksigen dan peningkatan kebutuhan

      ?omplikasi akibat hipoksia dan hiperkarbia

    9 PP0$ -perbedaan saturasi &2 pre dan post duktal

    9 Per+usi peri+er, tekanan darah

    9 $eurologis 7 kesadaran, akti*tas, ada tidaknya kejang

    9 Produksi urin

      Tanda9tanda akan terjadi kegagalan pernapasan

    9 Pernapasan megap9megap

    9 Tidak berespons dengan pemberian &2

      !ila memungkinkan 7 analisis gas darah -data penting7 p(&2 dan !%

     

    P%S$ P%$T"$G -8Stabilisasi pernapasan 7

      Segera berikan bantuan

  • 8/18/2019 buat beel

    7/17

      Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung

     

    P%S$ P%$T"$G -E

    Pada bayi dengan

  • 8/18/2019 buat beel

    8/17

    E. Mottle sign -per*si peri+er buruk

     

    0al penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah menilai

    tekanan darah. Tekanan darah normal bayi berbeda, tergantung pada usia

    gestasi. Penghitungan cara mudah adalah7

    4. Melihat gra*k tabel tekanan darah berdasarkan !!

    2. (ara cepat, berdasarkan usia gestasi bayi -D diastolik

    8. Menggunakan ukuran manset sesuai untuk neonatus

     

    Prinsip

    penanganan

    3. "denti*kasi syok

    4. !eri bantuan

  • 8/18/2019 buat beel

    9/17

    Pada bayi yang akan dirujuk, Aajib dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk

    kemungkinan in+eksi -bila +asilitas memadai. Perlu dilakukan juga pada bayi

    berisiko in+eksi. Caktor risiko tersering7

    L ?P@ J 46 jam

    L "bu dengan riAayat korioamnionitis

    L "bu sakit -in+eksi menjelang persalinan, misalnya keputihan, diare, suhu

    ibu J 863(, persalinan prematur, bayi dengan riAayat gaAat janin.

     

    P%S$ P%$T"$G -

    Pemeriksaan laboratorium pada neonatus7

      0itung jenis, ;umlah lekosit, "T ratio, trombosit

      ?ultur darah

      Gula darah

      nalisis gas darah -bila mungkin

     

    !erdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau bila dicurigai adanya in+eksi, berikan

    antibiotika sesaat sebelum bayi dirujuk. Menanggulangi in+eksi dengan gejala

    yang lebih jelas atau dengan komplikasi akan lebih sulit.

     

    E (E$)T&)AL SU%%)RT#?elahiran anak merupakan saat yang dinantikan dan membahagiakan. !ila

    kondisi tidak seperti yang diharapkan akan mengganggu emosi. &rangtua

    biasanya akan memiliki perasaan bersalah, menyangkal, marah, tidak percaya,

    merasa gagal, takut, saling menyalahkan, depresi. @ukungan emosi terhadap

    orangtua atau keluarga bayi sangat penting.

     

    Petugas kesehatan perlu juga mendapat dukungan emosi, peraAat adalah ujung

    tombak dalam peraAatan bayi. Sebaiknya sebelum bayi dirujuk, bila kondisi ibu

    memungkinkan, beri ibu kesempatan untuk melihat bayinya, beri dorongan ibu

    untuk kontak dengan bayinya. !eri kesempatan bagi ayah untuk sesering

    mungkin kontak dengan bayinya, biarkan ayah mengambil gambar atau

  • 8/18/2019 buat beel

    10/17

    L "n+ormed consent

    L (atatan medis ibu

    L (atatan medis bayi

    L 0asil laboratorium atau radiologi

    2 .Terapi nemia @e*siensi !esi

    • 'engobatan sudah harus dimulai #ada stadium dini %#ada stadium de#lesi besi atau

    kekurangan besi& untuk men+egah terjadinya anemia de2isiensi besi.

    • Tata laksana etiologis

    • Tera#i dengan menggunakan #re#arat 7at besi, dan #ada kondisi tertentu kadang memerlukan

    trans2usi darah

    1. 'emberian 7at besi:

    'emberian besi diberikan sam#ai kadar

  • 8/18/2019 buat beel

    11/17

    3 D mungkin T4, #erlu #emeriksaan lebih lanjut

    5 D 6 sangat mungkin T4

    H #raktis T4

    Bnit erja oordinasi ?es#irologi '' >) sudah #ernah membuat alur diagnosis T4

    anak yang dimuat dalam buku 'edoman Iasional 'enanggulangan T4 yang diterbitkan oleh

    >e#artemen esehatan ? %>e#kes ?&. >alam alur diagnosis tersebut, terda#at 1! butir 

    kriteria diagnosis T4 anak. 4ila ter#enuhi tiga atau lebih, anak sudah da#at didiagnosis T4.

    Setelah die(aluasi #elaksanaannya di la#angan, alur diagnosis tersebut sangat ber#otensi

    menyebabkan terjadinya overdiagnosis T4 #ada anak 

    Bntuk 

    mengatasi hal

    tersebut,

    >)

     bekerjasama

    dengan

    >e#kes ?

    dan didukung

    J

  • 8/18/2019 buat beel

    12/17

    KAambaran sugesti2 T4, beru#a: pembesaran kelenjar hilus atau

    paratrakeal dengan/tanpa infiltrat; konsolidasi segmental/lobar;

    kalsifikasi dengan infiltrat; atelektasis; tuberkuloma. Aambaran milier 

    tidak dihitung dalam skor karena di#erlakukan se+ara khusus.

    'ada anak yang diberi imunisasi 4"A, bila terjadi reaksi +e#at 4"A %

    hari& harus die(aluasi dengan sistem skoring T4 )nak, 4"A bukan

    meru#akan alat diagnostik.-1!

    >iagnosis kerja T4 anak ditegakkan bila jumlah skor =6 %skor maksimal

    1&. Cut off point   ini msih bersi2at tentati20sementara, nilai de2initi2 

    menunggu hasil #enelitian yang sedang dilaksanakan.

    . Pemeriksaan fisik 

    Pemeriksaan Cisik

    4. 0epar

    0epar dapat dipalpasi secara monomanual atau bimanual. @alam melakukan

    palpasi hepar ini lebih banyak digunakan ujung jari.untuk melakukan pengukuranbesarnya hepar, digunakan patokan 2 garis,yakni7

    Gambar

  • 8/18/2019 buat beel

    13/17

    9garis yang menghubungkan pusat dengan titik potong garis midkla

  • 8/18/2019 buat beel

    14/17

    tungkai atas. Pada iritasi meningeal ekstensi lutut secara pasi+ tersebut akan

    menyebabkan rasa sakit dan terdapat hambatan.pemeriksaan ini sukar dilakukan

    pada bayi dibaAah umur bulan

    ! ."nemia

    )nemia

    • >e2inisi

     )nemia se+ara 2ungsional dide2inisikan sebagai #enurunan jumlah

    massa eritrosit %red +ell mass& sehingga tidak da#at memenuhi 2ungsinya

    untuk membawa oksigen dalam jumlah yang +uku# ke jaringan #eri2er 

    %#enurunan oygen +arrying +a#a+ity&. Se+ara #raktis anemia ditunjukkan

    oleh #enurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit %red

    +ell +ount&. %4akta, $!!&

    • 9tiologi

     'ada dasarnya anemia disebabkan oleh karena: %4akta,$!!&

     1.Aangguan #embentukan eritrosit oleh sumsum tulang

     $.ehilangan darah keluar tubuh %#erdarahan&

     3.'roses #enghan+uran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya %hemolisis&

    • 'ato2isiologi

    Aejala klinis yang mun+ul mere2leksikan gangguan 2ungsi dari berbagai sistem dalam tubuh

    antara lain #enurunan kinerja 2isik, gangguan neurologik %syara2& yang dimani2estasikan

    dalam #erubahan #erilaku, anoreia %badan kurus kerem#eng&, #i+a, serta #erkembangan

    kogniti2 yang abnormal #ada anak. Sering #ula terjadi abnormalitas #ertumbuhan, gangguan

    2ungsi e#itel, dan berkurangnya keasaman lambung. "ara mudah mengenal anemia dengan

    58, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. alau mun+ul 5 gejala ini, bisa di#astikan seseorang

    terkena anemia. Aejala lain adalah mun+ulnya sklera %warna #u+at #ada bagian kelo#ak mata

  • 8/18/2019 buat beel

    15/17

     bawah&. )nemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan ke#ala terasa

    melayang. Gika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan

     jantung%Sjai2oellah, 1&.

    Timbulnya anemia men+erminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah

    merah se+ara berlebihan atau keduanya. egagalan sumsum da#at terjadi akibat kekurangan

    nutrisi, #ajanan toksik, in(asi tumor atau kebanyakan akibat #enyebab yang tidak diketahui.

    Sel darah merah da#at hilang melalui #erdarahan atau hem#lisis %destruksi&, hal ini da#at

    akibat de2ek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang

    menyebabkan destruksi sel darah merah.

    8isis sel darah merah %disolusi& terjadi terutama dalam sel 2agositik atau dalam system

    retikuloendotelial, terutama dalam hati dan lim#a.

  • 8/18/2019 buat beel

    16/17

  • 8/18/2019 buat beel

    17/17

    +. )nemia akibat #enyakit kronik 

    d. )nemia sideroblastik 

    . )nemia normokromik normositer 

    a. )nemia #as+a #erdarahan akut

     b. )nemia a#lastik 

    +. )nemia hemolitik dida#at

    d. )nemia akibat #enyakit kronik 

    e. )nemia #ada gagal ginjal kronik 

    2. )nemia #ada sindrom mielodis#lastik 

    g. )nemia #ada keganasan hematologik 

    . )nemia makrositer 

      a. 4entuk megaloblastik 

    1. )nemia de2isiensi asam 2olat

    $. )nemia de2isiensi 41$, termasuk anemia #ernisiosa

      b. 4entuk non-megaloblastik 

    1. )nemia #ada #enyakit hati kronik 

    $. )nemia #ada hi#otiroidisme

    3. )nemia #ada sindrom mielodis#lastik