bronkopmeumonia

Upload: sharyhelty

Post on 02-Mar-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    1/12

    BRONKOPMEUMONIA

    Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu

    peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai

    bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-

    anak dan balita, yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri,

    virus, jamur dan benda asing.

    Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme, tetapi ada

    juga sejumlah penyebab non infeksi yang perlu dipertimbangkan.

    Bronkopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder terhadap berbagai

    keadaan yang melemahkan daya tahan tubuh tetapi bisa juga sebagai infeksi

    primer yang biasanya kita jumpai pada anak-anak dan orang dewasa.

    DEFENISI

    Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-

    paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia

    nderson, !""#$.

    Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang

    melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk bercak-

    bercak (patchy distribution$.

    Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang

    mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area

    terlokalisasi didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di

    sekitarnya. %ada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berbercak

    (Smelt&er,'$.

    EPIDEMIOLOGI

    )nsiden penyakit ini pada negara berkembang hampir *+ pada anak-anak di

    bawah umur tahun dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan di merika

    pneumonia menunjukkan angka !*+ dari seluruh penyakit infeksi pada anak di

    bawah umur ' tahun. enurut survey kesehatan nasional (SK$ '!, '/,0+

    kematian bayi dan '',1+ kematian balita di )ndonesia disebabkan oleh penyakit

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    2/12

    system respirasi, terutama pneumonia

    ETIOLOGI

    %enyebab bronkopneumonia yang sering di jumpai adalah2

    3aktor infeksi

    !. %ada neonatus 2 Steptokokus grup B, 4espiratory Sincytial 5irus (4S5$

    '. %ada bayi 2

    a$ 5irus2 5irus parainfluensa,virus influin&a, adenovirus, 4S5,

    6ytomegalovirus.

    b$ 7rganisme atipikal 2 6hlamidia trachomatis, %neumocystis.

    c$ Bakteri2 Streptokokuspneumoni, haemofilus influin&a, ycobacterium

    tuberculosis, B. %ertusis.

    *. %ada anak-anak 2

    a$ 5irus 2 %arainfluinsa, )nfluin&a virus, denovirus, 4S5b$ 7rganisme tipikal 2 ycoplasma pneumonia

    c$ Bakteri 2 %neumokokus, ycobacterium tuberculosa.

    #. %ada anak besar 8 dewasa muda2

    a$ 7rganisme tiptikal 2 ycoplasma pneumonia,6.trachomatis

    b$ Bakteri 2 %neumokokus, B. pertusis, . tuberculosis.

    3aktor non infeksi

    9erjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus meliputi 2

    !. Bronkopneumonia hidrokarbon 2

    9erjadi oleh karena aspirasi selama menelan muntah atau sonde lambung(&at hidrokarbon seperti pelitur, minyak tanah, dan bensin$.

    '. Brokopneumoni lipoid 2

    9erjadi akibat pemasuksn obat yang mengandung minyak secara

    intranasal, termasuk jeli petroleum. Setiap keadaan yang mengganggu

    mekanisme menelan seperti palatoski&is, pemberian makanan dengan

    posisi hori&ontal, atau pemaksaan pemberian makanan seperti minyak ikan

    pada anak yang sedang menangis. Keparahan penyakit tergantung pada

    jenis minyak yang terinhalasi. :enis minyak binatang yang mengandung

    asam lemak tinggi bersifat paling merusak contohnya seperti susu dan

    minyak ikan.

    Selain faktor diatas, daya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk terjadinya

    bronkopneumonia. enurut sistem imun pada penderita-penderita penyakit yang

    berat seperti );S dan respon imunitas yang belum berkembang pada bayi dan

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    3/12

    anak merupakan faktor predisposisi terjadinya penyakit ini.

    KLASIFIKASI

    %embagian pneumonia sendiri pada dasarnya tidak ada yang memuaskan, dan

    pada umumnya pembagian berdasarkan anatomi dan etiologi. Beberapa ahli telah

    membuktikan bahwa pembagian pneumonia berdasarkan etiologi terbukti secara

    klinis dan memberikan terapi yang lebih relevan.

    %embagian secara anatomis 2

    !. %neumonia lobaris

    '. %neumonia lobularis (bronkopneumonia$

    *. %neumonia intersisialis (brokiolitis$

    %embagian secara etiologi 2

    !. Bakteri 2 %neumococcus pneumonia, Streptococcus pneumonia,

    Staphylococcus pneumonia,

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    4/12

    ;alam keadaan sehat pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme,

    keadaan ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan paru. 9erdapatnya

    bakteri di dalam paru merupakan ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh,

    sehingga mikroorganisme dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya infeksi

    penyakit.

    asuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas dan paru dapat melalui

    berbagai cara, antara lain 2

    !. )nhalasi langsung dari udara

    '. spirasi dari bahan-bahan yang ada di nasofaring dan orofaring.

    *. %erluasan langsung dari tempat-tempat lain.

    #. %enyebaran secara hematogen.

    ekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian bawah sangat efisien untuk

    mencegah infeksi yang terdiri dari 2

    !. Susunan anatomis rongga hidung.

    '. :aringan limfoid di nasofaring.

    *. Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan sekret

    lain yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebut.

    #. 4efleks batuk.

    . 4efleks epiglotis yang mencegah terjadinya aspirasi sekret yang terinfeksi.

    0. ;rainase sistem limfatis dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional.

    /. 3agositosis aksi limfosit dan respon imunohumoral terutama dari )g .1. Sekresi en&im 8 en&im dari sel-sel yang melapisi trakeo-bronkial yang bekerja

    sebagai antimikroba yang non spesifik.

    Bila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat melalui jalan

    nafas sampai ke alveoli yang menyebabkan radang pada dinding alveoli dan

    jaringan sekitarnya.

    Setelah itu mikroorganisme tiba di alveoli membentuk suatu proses

    peradangan yang meliputi empat stadium, yaitu 2

    . Stadium ) (# 8 !' jam pertama=kongesti$

    ;isebut hiperemia, mengacu pada respon peradangan permulaan yang

    berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi.

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    5/12

    histamin dan prostaglandin. ;egranulasi sel mast juga mengaktifkan jalur

    komplemen. Komplemen bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin untuk

    melemaskan otot polos vaskuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru.

    obus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya

    penumpukan leukosit, eritrosit dan cairan, sehingga warna paru menjadi merah

    dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau

    sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak, stadium ini berlangsung

    sangat singkat, yaitu selama #1 jam.

    6. Stadium ))) (* 8 1 hari$

    ;isebut hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu sel-sel darah putih

    mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. %ada saat ini endapan fibrin

    terakumulasi di seluruh daerah yang cedera dan terjadi fagositosis sisa-sisa sel.

    %ada stadium ini eritrosit di alveoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat

    karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler

    darah tidak lagi mengalami kongesti.

    ;. Stadium )5 (/ 8 !! hari$;isebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan

    peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh

    makrofag sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula.

    GAMBARAN KLINIS

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    6/12

    Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas

    selama beberapa hari. Suhu dapat naik secara mendadak sampai *"-#o6 dan

    mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. nak sangat gelisah, dispnu,

    pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis di

    sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal penyakit,anak

    akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada awalnya berupa batuk

    kering kemudian menjadi produktif.

    %ada pemeriksaan fisik didapatkan 2

    - )nspeksi 2 pernafasan cuping hidung(?$, sianosis sekitar hidung dan mulut,

    retraksi sela iga.

    - %alpasi 2 Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit.- %erkusi 2 Sonor memendek sampai beda.

    - uskultasi 2 Suara pernafasan mengeras (vesikuler mengeras $disertai ronki

    basah halus sampai sedang.

    %ada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung pada luasnya

    daerah yang terkena. %ada perkusi toraks sering tidak dijumpai adanya kelainan.

    %ada auskultasi mungkin hanya terdengar ronki basah gelembung halus sampai

    sedang.Bila sarang bronkopneumonia menjadi satu ( konfluens $ mungkin pada

    perkusi terdengar suara yang meredup dan suara pernafasan pada auskultasi

    terdengar mengeras. %ada stadium resolusi ronki dapat terdengar lagi. 9anpa

    pengobatan biasanya proses penyembuhan dapat terjadi antara '-* minggu.

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    !. @ambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya !. 8 #.= mm*

    dengan pergeseran ke kiri. :umlah leukosit yang tidak meningkat berhubungan

    dengan infeksi virus atau mycoplasma.'. ilai A;.

    #. Kultur dahak dapat positif pada ' 8 + penderita yang tidak diobati. Selain

    kultur dahak, biakan juga dapat diambil dengan cara hapusan tenggorok (throat

    swab$.

    . nalisa gas darah(@;$ menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia. %ada

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    7/12

    stadium lanjut dapat terjadi asidosis metabolik.

    0. %engambilan sekret secara bronkoskopi dan fungsi paru untuk preparasi

    langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya,

    tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sulit.

    /. 3oto toraks bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau

    beberapa lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu

    atau beberapa lobus.

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    8/12

    DIAGNOSIS

    ;iagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang

    sesuai dengan gejala dan tanda yang diuraikan sebelumnya disertai pemeriksaan

    penunjang. %ada bronkopneumonia, bercak-bercak infiltrat didapati pada satu atau

    beberapa lobus. 3oto rontgen dapat juga menunjukkan adanya komplikasi seperti

    pleuritis, atelektasis, abses paru, pneumotoraks atau perikarditis. @ambaran ke

    arah sel polimorfonuklear juga dapat dijumpai. %ada bayi-bayi kecil jumlah

    leukosit dapat berada dalam batas yang normal. Kadar hemoglobin biasanya

    normal atau sedikit menurun.;iagnosis etiologi dibuat berdasarkan pemeriksaan

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    9/12

    mikrobiologi serologi, karena pemeriksaan mikrobiologi tidak mudah dilakukan

    dan bila dapat dilakukan kuman penyebab tidak selalu dapat ditemukan. 7leh

    karena itu

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    10/12

    Sebaiknya pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi

    tetapi hal ini tidak dapat selalu dilakukan dan memakan waktu yang cukup lama,

    maka dalam praktek diberikan pengobatan polifarmasi seperti penisilin ditambah

    dengan kloramfenikol atau diberi antibiotik yang mempunyai spektrum luas

    seperti ampicilin.

    Kemotherapi untuk mycoplasma pneumonia, dapat diberikan Aritromisin

    # D mg sehari atau 9etrasiklin * 8 # mg sehari. 7bat-obatan ini meringankan

    dan mempercepat penyembuhan terutama pada kasus yang berat. 7bat-obat

    penghambat sintesis S (Sintosin ntapinosin dan )ndoksi Grudin$ dan

    interperon inducer seperti polinosimle, poliudikocid pengobatan simtomatikseperti 2

    !. )stirahat, umumnya penderita tidak perlu dirawat, cukup istirahat dirumah.

    '. Simptomatik terhadap batuk.

    *. Batuk yang produktif jangan ditekan dengan antitusif

    #. Bila terdapat obstruksi jalan napas, dan lendir serta ada febris, dapat diberikan

    bronkodilator.

    . %emberian oksigen umumnya tidak diperlukan, kecuali untuk kasus berat.

    ntibiotik yang paling baik adalah antibiotik yang sesuai dengan penyebab

    yang mempunyai spektrum sempit.

    KOMPLIKASI

    Komplikasi dari bronchopneumonia adalah 2

    telektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps

    paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.

    Ampisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga

    pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.

    bses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.

    )nfeksi sitemik

    Andokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.

    eningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    11/12

    PROGNOSIS

    Sembuh total, mortalitas kurang dari ! +, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan

    pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein dan datang terlambat

    untuk pengobatan.

    )nteraksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama diketahui.

    )nfeksi berat dapat memperjelek keadaan melalui asupan makanan dan

    peningkatan hilangnya &at-&at gi&i esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan

    memberikan pengaruh negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi. Kedua-

    duanya bekerja sinergis, maka malnutrisi bersama-sama dengan infeksi memberi

    dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dengan dampak oleh faktor infeksi

    dan malnutrisi apabila berdiri sendiri.

    PENCEGAHAN

    %enyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan

    penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan

    terjadinya bronkopneumonia ini.

    Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan

    tubuh kaita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti 2 cara hidup sehat,

    makan makanan bergi&i dan teratur, menjaga kebersihan , beristirahat yang cukup,

    rajin berolahraga dll.elakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi

    antara lain2

    a. 5aksinasi %neumokokus

    b. 5aksinasi

  • 7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA

    12/12

    DAFTAR PUSTAKA

    elson 9eDbook of %ediatrics '1

    %rice, Sylvia nderson.!""#. %athophysiology 2 6linical 6oncepts 7f ;isease

    %rocesses. lih Bahasa %eter nugrah. Ad. #. :akarta 2 A@6

    Smelt&er, Su&anne 6.'. Buku jar Keperawatan edikal Bedah,5olume

    ).:akarta 2 A@6

    4ahajoe, astini..'1.Buku jar 4espirologi,Adisi !.:akarta 2 );)

    urray,nedelHs.'.9eDt Book of 4espiratory edicine,Adisi !,5olume!.

    Gnited State of merica 2Alseiver Saunders.

    Iul ;ahlan.'. )lmu %enyakit ;alam. Adisi )), :akarta 2 Balai %enerbit 3KG).

    elson .'.)lmu Kesehatan nak, Adisi !,5olume '.:akarta 2A@6.