bronkopmeumonia
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
1/12
BRONKOPMEUMONIA
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu
peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai
bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-
anak dan balita, yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri,
virus, jamur dan benda asing.
Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme, tetapi ada
juga sejumlah penyebab non infeksi yang perlu dipertimbangkan.
Bronkopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder terhadap berbagai
keadaan yang melemahkan daya tahan tubuh tetapi bisa juga sebagai infeksi
primer yang biasanya kita jumpai pada anak-anak dan orang dewasa.
DEFENISI
Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-
paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia
nderson, !""#$.
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang
melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk bercak-
bercak (patchy distribution$.
Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokalisasi didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di
sekitarnya. %ada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berbercak
(Smelt&er,'$.
EPIDEMIOLOGI
)nsiden penyakit ini pada negara berkembang hampir *+ pada anak-anak di
bawah umur tahun dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan di merika
pneumonia menunjukkan angka !*+ dari seluruh penyakit infeksi pada anak di
bawah umur ' tahun. enurut survey kesehatan nasional (SK$ '!, '/,0+
kematian bayi dan '',1+ kematian balita di )ndonesia disebabkan oleh penyakit
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
2/12
system respirasi, terutama pneumonia
ETIOLOGI
%enyebab bronkopneumonia yang sering di jumpai adalah2
3aktor infeksi
!. %ada neonatus 2 Steptokokus grup B, 4espiratory Sincytial 5irus (4S5$
'. %ada bayi 2
a$ 5irus2 5irus parainfluensa,virus influin&a, adenovirus, 4S5,
6ytomegalovirus.
b$ 7rganisme atipikal 2 6hlamidia trachomatis, %neumocystis.
c$ Bakteri2 Streptokokuspneumoni, haemofilus influin&a, ycobacterium
tuberculosis, B. %ertusis.
*. %ada anak-anak 2
a$ 5irus 2 %arainfluinsa, )nfluin&a virus, denovirus, 4S5b$ 7rganisme tipikal 2 ycoplasma pneumonia
c$ Bakteri 2 %neumokokus, ycobacterium tuberculosa.
#. %ada anak besar 8 dewasa muda2
a$ 7rganisme tiptikal 2 ycoplasma pneumonia,6.trachomatis
b$ Bakteri 2 %neumokokus, B. pertusis, . tuberculosis.
3aktor non infeksi
9erjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus meliputi 2
!. Bronkopneumonia hidrokarbon 2
9erjadi oleh karena aspirasi selama menelan muntah atau sonde lambung(&at hidrokarbon seperti pelitur, minyak tanah, dan bensin$.
'. Brokopneumoni lipoid 2
9erjadi akibat pemasuksn obat yang mengandung minyak secara
intranasal, termasuk jeli petroleum. Setiap keadaan yang mengganggu
mekanisme menelan seperti palatoski&is, pemberian makanan dengan
posisi hori&ontal, atau pemaksaan pemberian makanan seperti minyak ikan
pada anak yang sedang menangis. Keparahan penyakit tergantung pada
jenis minyak yang terinhalasi. :enis minyak binatang yang mengandung
asam lemak tinggi bersifat paling merusak contohnya seperti susu dan
minyak ikan.
Selain faktor diatas, daya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk terjadinya
bronkopneumonia. enurut sistem imun pada penderita-penderita penyakit yang
berat seperti );S dan respon imunitas yang belum berkembang pada bayi dan
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
3/12
anak merupakan faktor predisposisi terjadinya penyakit ini.
KLASIFIKASI
%embagian pneumonia sendiri pada dasarnya tidak ada yang memuaskan, dan
pada umumnya pembagian berdasarkan anatomi dan etiologi. Beberapa ahli telah
membuktikan bahwa pembagian pneumonia berdasarkan etiologi terbukti secara
klinis dan memberikan terapi yang lebih relevan.
%embagian secara anatomis 2
!. %neumonia lobaris
'. %neumonia lobularis (bronkopneumonia$
*. %neumonia intersisialis (brokiolitis$
%embagian secara etiologi 2
!. Bakteri 2 %neumococcus pneumonia, Streptococcus pneumonia,
Staphylococcus pneumonia,
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
4/12
;alam keadaan sehat pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme,
keadaan ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan paru. 9erdapatnya
bakteri di dalam paru merupakan ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh,
sehingga mikroorganisme dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya infeksi
penyakit.
asuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas dan paru dapat melalui
berbagai cara, antara lain 2
!. )nhalasi langsung dari udara
'. spirasi dari bahan-bahan yang ada di nasofaring dan orofaring.
*. %erluasan langsung dari tempat-tempat lain.
#. %enyebaran secara hematogen.
ekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian bawah sangat efisien untuk
mencegah infeksi yang terdiri dari 2
!. Susunan anatomis rongga hidung.
'. :aringan limfoid di nasofaring.
*. Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan sekret
lain yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebut.
#. 4efleks batuk.
. 4efleks epiglotis yang mencegah terjadinya aspirasi sekret yang terinfeksi.
0. ;rainase sistem limfatis dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional.
/. 3agositosis aksi limfosit dan respon imunohumoral terutama dari )g .1. Sekresi en&im 8 en&im dari sel-sel yang melapisi trakeo-bronkial yang bekerja
sebagai antimikroba yang non spesifik.
Bila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat melalui jalan
nafas sampai ke alveoli yang menyebabkan radang pada dinding alveoli dan
jaringan sekitarnya.
Setelah itu mikroorganisme tiba di alveoli membentuk suatu proses
peradangan yang meliputi empat stadium, yaitu 2
. Stadium ) (# 8 !' jam pertama=kongesti$
;isebut hiperemia, mengacu pada respon peradangan permulaan yang
berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi.
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
5/12
histamin dan prostaglandin. ;egranulasi sel mast juga mengaktifkan jalur
komplemen. Komplemen bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin untuk
melemaskan otot polos vaskuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru.
obus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya
penumpukan leukosit, eritrosit dan cairan, sehingga warna paru menjadi merah
dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau
sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak, stadium ini berlangsung
sangat singkat, yaitu selama #1 jam.
6. Stadium ))) (* 8 1 hari$
;isebut hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu sel-sel darah putih
mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. %ada saat ini endapan fibrin
terakumulasi di seluruh daerah yang cedera dan terjadi fagositosis sisa-sisa sel.
%ada stadium ini eritrosit di alveoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat
karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler
darah tidak lagi mengalami kongesti.
;. Stadium )5 (/ 8 !! hari$;isebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan
peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh
makrofag sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula.
GAMBARAN KLINIS
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
6/12
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas
selama beberapa hari. Suhu dapat naik secara mendadak sampai *"-#o6 dan
mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. nak sangat gelisah, dispnu,
pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis di
sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal penyakit,anak
akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada awalnya berupa batuk
kering kemudian menjadi produktif.
%ada pemeriksaan fisik didapatkan 2
- )nspeksi 2 pernafasan cuping hidung(?$, sianosis sekitar hidung dan mulut,
retraksi sela iga.
- %alpasi 2 Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit.- %erkusi 2 Sonor memendek sampai beda.
- uskultasi 2 Suara pernafasan mengeras (vesikuler mengeras $disertai ronki
basah halus sampai sedang.
%ada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung pada luasnya
daerah yang terkena. %ada perkusi toraks sering tidak dijumpai adanya kelainan.
%ada auskultasi mungkin hanya terdengar ronki basah gelembung halus sampai
sedang.Bila sarang bronkopneumonia menjadi satu ( konfluens $ mungkin pada
perkusi terdengar suara yang meredup dan suara pernafasan pada auskultasi
terdengar mengeras. %ada stadium resolusi ronki dapat terdengar lagi. 9anpa
pengobatan biasanya proses penyembuhan dapat terjadi antara '-* minggu.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
!. @ambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya !. 8 #.= mm*
dengan pergeseran ke kiri. :umlah leukosit yang tidak meningkat berhubungan
dengan infeksi virus atau mycoplasma.'. ilai A;.
#. Kultur dahak dapat positif pada ' 8 + penderita yang tidak diobati. Selain
kultur dahak, biakan juga dapat diambil dengan cara hapusan tenggorok (throat
swab$.
. nalisa gas darah(@;$ menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia. %ada
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
7/12
stadium lanjut dapat terjadi asidosis metabolik.
0. %engambilan sekret secara bronkoskopi dan fungsi paru untuk preparasi
langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya,
tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sulit.
/. 3oto toraks bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau
beberapa lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu
atau beberapa lobus.
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
8/12
DIAGNOSIS
;iagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang
sesuai dengan gejala dan tanda yang diuraikan sebelumnya disertai pemeriksaan
penunjang. %ada bronkopneumonia, bercak-bercak infiltrat didapati pada satu atau
beberapa lobus. 3oto rontgen dapat juga menunjukkan adanya komplikasi seperti
pleuritis, atelektasis, abses paru, pneumotoraks atau perikarditis. @ambaran ke
arah sel polimorfonuklear juga dapat dijumpai. %ada bayi-bayi kecil jumlah
leukosit dapat berada dalam batas yang normal. Kadar hemoglobin biasanya
normal atau sedikit menurun.;iagnosis etiologi dibuat berdasarkan pemeriksaan
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
9/12
mikrobiologi serologi, karena pemeriksaan mikrobiologi tidak mudah dilakukan
dan bila dapat dilakukan kuman penyebab tidak selalu dapat ditemukan. 7leh
karena itu
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
10/12
Sebaiknya pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi
tetapi hal ini tidak dapat selalu dilakukan dan memakan waktu yang cukup lama,
maka dalam praktek diberikan pengobatan polifarmasi seperti penisilin ditambah
dengan kloramfenikol atau diberi antibiotik yang mempunyai spektrum luas
seperti ampicilin.
Kemotherapi untuk mycoplasma pneumonia, dapat diberikan Aritromisin
# D mg sehari atau 9etrasiklin * 8 # mg sehari. 7bat-obatan ini meringankan
dan mempercepat penyembuhan terutama pada kasus yang berat. 7bat-obat
penghambat sintesis S (Sintosin ntapinosin dan )ndoksi Grudin$ dan
interperon inducer seperti polinosimle, poliudikocid pengobatan simtomatikseperti 2
!. )stirahat, umumnya penderita tidak perlu dirawat, cukup istirahat dirumah.
'. Simptomatik terhadap batuk.
*. Batuk yang produktif jangan ditekan dengan antitusif
#. Bila terdapat obstruksi jalan napas, dan lendir serta ada febris, dapat diberikan
bronkodilator.
. %emberian oksigen umumnya tidak diperlukan, kecuali untuk kasus berat.
ntibiotik yang paling baik adalah antibiotik yang sesuai dengan penyebab
yang mempunyai spektrum sempit.
KOMPLIKASI
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah 2
telektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps
paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.
Ampisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga
pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
bses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
)nfeksi sitemik
Andokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
eningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
11/12
PROGNOSIS
Sembuh total, mortalitas kurang dari ! +, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan
pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein dan datang terlambat
untuk pengobatan.
)nteraksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama diketahui.
)nfeksi berat dapat memperjelek keadaan melalui asupan makanan dan
peningkatan hilangnya &at-&at gi&i esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan
memberikan pengaruh negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi. Kedua-
duanya bekerja sinergis, maka malnutrisi bersama-sama dengan infeksi memberi
dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dengan dampak oleh faktor infeksi
dan malnutrisi apabila berdiri sendiri.
PENCEGAHAN
%enyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan
penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan
terjadinya bronkopneumonia ini.
Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan
tubuh kaita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti 2 cara hidup sehat,
makan makanan bergi&i dan teratur, menjaga kebersihan , beristirahat yang cukup,
rajin berolahraga dll.elakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi
antara lain2
a. 5aksinasi %neumokokus
b. 5aksinasi
-
7/26/2019 BRONKOPMEUMONIA
12/12
DAFTAR PUSTAKA
elson 9eDbook of %ediatrics '1
%rice, Sylvia nderson.!""#. %athophysiology 2 6linical 6oncepts 7f ;isease
%rocesses. lih Bahasa %eter nugrah. Ad. #. :akarta 2 A@6
Smelt&er, Su&anne 6.'. Buku jar Keperawatan edikal Bedah,5olume
).:akarta 2 A@6
4ahajoe, astini..'1.Buku jar 4espirologi,Adisi !.:akarta 2 );)
urray,nedelHs.'.9eDt Book of 4espiratory edicine,Adisi !,5olume!.
Gnited State of merica 2Alseiver Saunders.
Iul ;ahlan.'. )lmu %enyakit ;alam. Adisi )), :akarta 2 Balai %enerbit 3KG).
elson .'.)lmu Kesehatan nak, Adisi !,5olume '.:akarta 2A@6.