book hengky - ehipassiko.or.id · dokter bilang bahwa ada tumor di otakku. tumor itu tidak dapat...

34
k e t a n g g u h a n k e p e d u l i a n KISAH NYATA KISAH NYATA book Hengky Teguh Tahan Terpa

Upload: lamthu

Post on 08-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

book

keta

ngguhan

kepedulia

n

KISAH

NYATAKISAH

NYATA

book

HengkyTeguh Tahan Terpa

NYATA KISAHKU NYATA KASIHMUadalah kisah perjalanan anak manusia yang berjuang

menghadapi kenyataan hidup yang tak menyenangkan.Dengan cinta kasih yang mereka dapatkan dari orang sekitar,

mereka belajar untuk menerima dan mencintai keadaan mereka,dan terus bersemangat mengejar cita dan berbagi cinta dengan sesama.

Sejak balita, Hengky sudah harus berjuang di antara hidup dan mati. Tumor otak yang dideritanya sejak kecil memang memupuskan cita-citanya. Akan tetapi, Hengky tetap teguh. Kecelakaan demi kecelakaan kereta api tak menyurutkan keteguhannya dalam

menahan terpaan hidup. Hengky bahkan menjadi teladan kemanusiaan dalam usia yang sangat muda.

HengkyTeguh Tahan Terpa

Penutur

Hengky Gunawan

Penggambar

Moon Eclipse

Penata

Intan Dhitadhivara

Penyunting

Handaka Vijjananda

Penerbit

Ehipassiko Foundation085888503388

[email protected]

Hak cipta naskah dan ilustrasi ©2010 Ehipassiko FoundationISBN 978-602-8194-42-6

Cetakan 1, Mei 2010

Anda boleh mengunduh, mencetak, menyalin,dan membagi buku ini selama tidak dijual.

Untuk segenap pejuang kehidupan….

Halo, namaku Hengky Gunawan.Aku tinggal di Surabaya bersama orangtua dan adikku.

Kami adalah keluarga yang saling menyayangi.Inilah kisah hidupku yang penuh dengan musibah dan berkah….

Aku adalah anak yang ceria,sehingga aku punya banyak teman.

Aku senang bermain puzzle dengan teman-temanku.

Suatu hari, aku mengalami demam,tubuhku lemas sekali...

Setelah diperiksa, aku diduga terkena penyakit radang otak.Dokter bilang bahwa peluang hidupku tinggal 10% saja.

Mama dan papa sangat sedih melihat keadaanku.Tetapi, keajaiban terjadi padaku!

Aku sadar lagi dan ternyata aku tidak terkena radang otak.Namun sejak saat itu, aku harus minum obat kejang setiap hari.

Rupanya penyakitku belum hilang....Aku masih sering kejang, sampai aku tidak sadar.

Dokter bilang bahwa ada tumor di otakku.Tumor itu tidak dapat diambil karena letaknya terlalu dalam.

Jika diambil pun, kata dokter aku bisa lumpuh atau hilang ingatan.

Aku tumbuh menjadi remaja….Aku suka pelajaran yang membutuhkan hafalan,

tetapi aku agak lemah di pelajaran hitungan.Aku punya cita-cita menjadi guru biologi.

Namun, karena waktu SMA aku sering kejang, aku jadi ketinggalan pelajaran.

Cita-citaku pun jadi tidak tercapai.

Suatu malam, aku menonton acara televisi yang mengatakan bahwa orang sehat bisa mendonorkan organ tubuhnya melalui Bank Jaringan

untuk disalurkan buat mereka yang membutuhkan.

Hatiku tergerak untuk menjadi penyumbang organ tubuh.Setelah meminta izin orangtua,

aku berhasil diterima menjadi penyumbang organ.Ternyata aku terdaftar sebagai penyumbang organ yang termuda

di Bank Jaringan RSUD dr. Soetomo Surabaya.Aku bahagia sekali karena tubuhku nantinya bisa bermanfaat

bagi orang yang membutuhkan.

Dua bulan kemudian...ketika aku sedang naik sepeda,

secara tak sengaja, sebuah becak menabrak roda belakang sepedaku.Akibatnya, aku terdorong ke rel kereta api.

Kecelakaan tak terhindarkan...aku tertabrak kereta api dan terlempar sejauh 26 meter!

Aku pingsan seketika dan dibawa ke rumah sakit oleh orang-orang.

Ketika itu banyak wartawan yang datang ke rumah sakit.Mereka menunggu kabarku di kamar jenazah.Sekali lagi keajaiban terjadi dalam hidupku.

Aku hanya menjalani rawat inap selama tiga haridengan beberapa jahitan luka di kepalaku.

Setelah kejadian itu, aku tidak putus asa.Aku tetap semangat menjalani hidup.

Aku menjadi guru sekolah minggu di wihara.Aku senang bisa berbagi pengetahuan

dan menyemangati adik-adik.

Setahun setelah aku tertabrak kereta api...aku bermaksud membeli makanan di warung.

Sewaktu aku melintasi rel kereta,terdengar suara orang memanggil namaku, aku pun menoleh.

Seketika itu juga, aku mengalami kaku ototdalam posisi berdiri di rel kereta api.

Lalu, sebuah kereta api datang dengan kencangdan menabrakku!

Aku terlempar sejauh 20 meter, pingsan,dan mengeluarkan banyak sekali darah.

Orang-orang melarikanku ke rumah sakit.

Setiba di rumah sakit, aku mengalami gegar otakdan pendarahan lambung.

Keluarga dan teman berdatangan.Mereka sangat cemas dengan keadaanku.

Setelah berjam-jam tak sadar,lagi-lagi keajaiban terjadi, aku berhasil diselamatkan lagi!

Aku sangat berterima kasih kepada dokterdan perawat yang merawatku.

Juga kepada orang-orangyang telah memperhatikanku dengan penuh cinta.

Waktu berlalu…Aku masih harus minum obat-obatan untuk mencegah kejang.

Aku nyaris tak mampu membeli obat-obatan itu.Sangat kusyukuri, ada beberapa teman

yang memberiku sumbangan bulanan untuk membeli obat.

Akan tetapi, aku tidak mau menyerah dengan nasibku.Aku terus berjuang untuk bisa mandiri.

Saat ini, aku berjualan pena dari toko ke toko.Biarpun hasilnya masih jauh dari cukup,

namun aku tetap bersyukur.

Aku tak tahu…berapa lama lagi aku akan hidup.

Tapi aku tahu…aku ingin membaktikan sisa hidupku,

demi kebaikan banyak orangdemi kebahagiaan banyak orang.

Selagi masih ada waktu….

Lengkapi koleksimu dan tumbuhlah bersama cerita-ceritanya yang inspiratif!

Edlyn, bocah perempuan 7 tahun harus berjuang keras mengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan. Akibat sakit yang dialami ibunya, Edlyn dan adiknya terpaksa harus berpisah dengan kedua orangtua mereka. Akan tetapi, Edlyn tidak mau terus menerus meratapinya. Edlyn belajar untuk mandiri dan menjadi pendamping adiknya.

Mul harus berjuang keras mengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan. Akibat musibah yang dialaminya, Mul harus menjalani hidup dengan tangan kiri saja. Akan tetapi, Mul tidak berlama-lama terpuruk dalam duka. Mul bangkit penuh semangat dan bahkan tidak pernah padam untuk melayani dengan keterbatasannya.

Sejak balita, Hengky sudah harus berjuang di antara hidup dan mati. Tumor otak yang dideritanya sejak kecil memang memupuskan cita-citanya. Akan tetapi, Hengky tetap teguh. Kecelakaan demi kecelakaan kereta api tak menyurutkan keteguhannya dalam menahan terpaan hidup. Hengky bahkan menjadi teladan kemanusiaan dalam usia yang sangat muda.

N Y A T A K A S I H M UN Y A T A K I S A H K U