blogmahasiswaindonesia.files.wordpress.com  · web viewpengerjaan logam dengan mesin konvensional...

Click here to load reader

Upload: others

Post on 29-Sep-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengerjaan Logam dengan mesin Konvensional dan CNC

Pengerjaan Logam dengan Mesin Konvensional dan CNC(Non Konvensional)

1

Daftar IsiDaftar IsiiiPengerjaan Logam dengan mesin Konvensional dan CNC (Non Konvensional)1Mesin Konvensional21.Mesin Bubut22.1Pengertian Mesin Bubut22.2Komponen Utama Mesin Bubut22.3Dimensi dan Jenis-Jenis Mesin Bubut32.4Gerakan-Gerakan Dalam Membubut42.5Operasi Pada Bubut52.6Pahat Bubut62.Mesin Frais72.1Definisi Mesin Frais72.2Prinsip Kerja Mesin Frais72.3Jenis-Jenis Mesin Frais72.4Bagian-Bagian Dari Mesin Frais82.5Gerakan Dalam Mesin Frais92.6Metoda Pengefraisan92.7Kecepatan Potong dan Pemakanan103.Mesin Sekrap113.1Definisi Mesin Sekrap113.2Prinsip Kerja Mesin Sekrap113.3Cara Pengerjaan Sekrap113.4Bagian-Bagian Dari Mesin Sekrap113.5Macam-Macam Mesin Sekrap113.6Pengelompokkan Mesin Sekrap113.7Sudut Pahat Pada Mesin Sekrap113.8Bentuk-Bentuk Pahat Pada Mesin Sekrap113.9Cara Memasang Pahat Pada Mesin Sekrap113.10Proses Penyayatan Pada Mesin Sekrap114.MESIN MILLING dan DRILLING114.1Mesin Milling114.2Prinsip Kerja Mesin Milling114.3Jenis-Jenis Mesin Milling114.4Gerakan dalam Mesin Milling114.5Tipe Cutter114.6Mesin Drilling114.7Cara Kerja Mesin Drilling114.8Bagian-Bagian Mesin Drilling114.9Jenis-Jenis Mesin Drilling11MESIN Non Konvensional11CNC(Computer Numerical Control )111.1Pengertian Computer Numerical Control / CNC111.1Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :11Daftar pustaka11Daftar Gambar11

Pengerjaan Logam dengan Mesin Konvensional dan CNC(Non Konvensional)

5

Ilmu Bahan dan Pengerjaan Logam

Pengerjaan Logam dengan mesin Konvensional dan CNC (Non Konvensional)

Pembahasan :MACHINING dapat dibagi menjadi : 1. Konvensional2. Non KonvensionalA. KONVENSIONAL MACHINES- Gerak translasi- Energi mekanik- Tool/ pahat harus bersentuhan dengan benda kerja- Tool/ pahat harus lebih kuat dari benda kerjaEx.1. Mesin Bubut (Turning Machine)2. Mesin Ketam (Shaping Machine)3. Mesin Frais (Milling Machine)4. Mesin Bor (Drilling Machine)B. NON KONVENSIONAL MACHINES- Gerak Komplek- Energi di berbagai sumber- Benda kerja tidak kontak dengan toolEx.- AJM (abrasive jet machining)- AWJM (abrasive water jet machining)- WJM (water jet machining)- USM (ultrasonic machining)- CHM (chemical machining)- ECM (electro chemical machining)- ECG (electro chemical grinding)- EDM (electro discharge machining)- EDG (electro discharge grinding)- LBM (laser beam machining)- IBM (ion beam machining)- PAM (plasma arc machining)C. KLASIFIKASI NON KONVENSIONAL MACHINES* Berdasarkan energi:- Energi mekanik- Energi kimia- Energi elektrik- Energi thermal- Energi cahaya* Berdasarkan tool:- Shearing- Abrasiving/ pengikisan- Pelarutan

Mesin Konvensional 1. Mesin Bubut2.1 Pengertian Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar atau rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Gambar 1. Mesin Bubut

Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris. Jenis yang paling tua dan paling umum adalah pembubut (lathe) yang melepas bahan dengan memutar benda kerja terhadap pemotong mata tunggal. Suku cadang di mesin harus dapat dipegang diantara kedua pusatnya, dipasangkan pada plat muka didukung pada pencekam rahang atau dipegang pada pencekam yang ditarik ke dalam atau leher (collet).

2.2 Komponen Utama Mesin Bubut

Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utama antara lain yaitu meja mesin, headstock, tailstock, compound slide, across slide, toolpost, dan leadscrew dan lain-lain. Pada gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut:

Gambar 2. Komponen Utama Mesin Bubut

Bagian-bagian mesin bubut berserta fungsinya berdasarkan Gambar di atas diantaranya yaitu:

· Tailstock

Tailstock berfungsi untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang berseberangan dengan Chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.

· Lead crew

Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.

· Feedrod

Feedrod yang terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang. Digunakan untuk kedudukan tool holder, bisa juga untuk proses pembuatan tirus.

· Carriage

Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan.

· Toolpost

Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut dengan menggunakan pemegang pahat.

· Head stock

Head stock yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan. Digunakan untuk kedudukan cekam, bisa juga untuk perlengkapan-perlengkapan lain misalnya centre tetap (dead centre), face plate, collet dan lain-lain.

· Kepala lepas (tail stock)

Digunakan untuk menempatkan centre jalan (live centre), untuk menyangga benda kerja yang panjang, untuk kedudukan chuck bor (drill chuck), untuk kedudukan reamer, bisa juga untuk proses pembuatan tirus.

2.3 Dimensi dan Jenis-Jenis Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja. Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut manual dan mesin bubut otomatis.

Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut otomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control), Lathe Machine (mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik), seperti pada gambar berikut:

Gambar 3. Jenis Mesin Bubut

Jenis-jenis mesin bubut dibagi ke dalam lima jenis berdasarkan kemampuan pengerjaannya. Adapun kelima jenis mesin bubut tersebut yaitu:

· Mesin Bubut Ringan

Mesin ini bentuknya kecil dan sederhana, digunakan untuk mengerjakan benda-benda yang kecil pula. Biasanya diletakkan diatas meja kerja. Contoh mesin bubut simonet.

· Mesin Bubut Sedang

Konstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan perlengkapan yang khusus. Mesin ini digunakan untuk pengerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi.

· Mesin Bubut Standar

Mesin ini mempunyai power yang lebih besar dan digunakan untuk pengerjaan pembubutan yang memerlukan ketelitian tinggi dengan benda kerja yang cukup besar. Contoh Cholcester Master dan Kerry.

· Mesin Bubut Revolver

Mesin ini khusus untuk memproduksi benda kerja yang ukurannya sama dan dalam jumlah yang banyak atau untuk pengerjaan awal. Contohnya yaitu mesin bubut Kapstan.

· Mesin Bubut Beralas Panjang

Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri berat yang banyak digunakan pada benda kerja yang besar dan panjang. Misalnya poros-poros kapal dan poros transmisi.

2.4 Gerakan-Gerakan Dalam Membubut

Gerakan-gerakan yang ada dalam proses pembubutan dibagi ke dalam 3 bagian prinsip pengerjaan. Adapun ketiga bagian gerakan dari prinsip pengerjaan mesin bubut adalah sebagai berikut:

1. Gerakan berputar benda kerja pada sumbunya disebut cutting motion, main motion, artinya putaran utama. Cutting speed atau kecepatan potong merupakan gerakan untuk mengurangi benda kerja dengan pahat.

2. Pahat yang bergerak maju secara teratur, akan menghasilkan chip (geram, serpih, tatal). Gerakan tadi disebut feed motion.

Bila pahat dipasang dengan dalam pemotongan (depth of cutting), pahat dimajukan ke arah melintang sampai kedalaman pemotongan yang dikehendaki. Gerakan ini disebut adjusting motion.

2.5 Operasi Pada Bubut

Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Berdasarkan kerja ini dihasilkan sayatan dan benda kerja yang umumnya simetris. Operasi pada mesin bubut dikerjakan beraneka ragam. Proses pengerjaan pada mesin bubut diantaranya yaitupembubutan, pengeboran, pengerjaan tepi, penguliran, pembubutan tirus, penggurdian, dan meluaskan lubang.

Gambar 4. Operasi Mesin Bubut

Operasi pada Pembubutan Silindris dilakukan dengan benda disangga diantara kedua pusatnya. Pembubutan silindris ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gambar 5. Pembubutan Silindris

Operasi pada A menunjukan operasai pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan. Sementara operasi pada B menunjukan operasi memotong tepi.

Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam. Hal ini bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.

Operasi lain pada mesin bubut yaitu pembuatan tirus. Terdapat beberapa standar ketirusan dalam praktek komersial. Penggolongan standar ketirusan yang umum digunakan sebagai berikut:

1. Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).

2. Tirus Brown dan Sharp, terutama digunakan dalam memfrais spindel mesin 0,0417 mm/mm (4,166%).

3. Tirus Jarno dan Reed, digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%), tetapi diameternya berbeda.

4. Pena tirus digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083%).

Operasi pemotongan ulir juga dapat dilakukan dalam pengoperasian mesin bubut. Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan gage atau plat pola. Gambar ini memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir -V 60 derajat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.

Gambar 6. Proses Sudut Pahat

2.6 Pahat Bubut

Pahat bubut digunakan untuk mengurangi benda kerja. Pahat ini terbuat dari unalloyed tool steel, alloy tool steel, cemented carbide, diamond tips, ceramic cutting material. Umurnya tergantung dari jenis bahan dasar pahat, bentuk sisi potong, dan pengasahannya. Sifat-sifat dasar pahat bubut yaitu keras, ulet, tahan panas, dan tahan lama.

Macam-macam pahat bubut untuk setiap jenis pengerjaan diperlukan pahat yang tepat. Oleh sebab itu, harus dipilih pahat roughing, finishing, boring, thread cutting, dan sebagainya. Kebanyakan pahat bubut sudah distandarisasikan. Adapun penjelasan dari macam-macam pahat tersebut adalah sebagai berikut:

· Pahat finishing (finishing tool).

Permukaan yang halus dari benda kerja akan diperoleh jika menggunakan pahat finishing. Untuk keperluan ini dipergunakan pahat finishing titik dengan sisi potong bulat dan pahat finishing datar dengan sisi potong rata. Setelah digerinda, sisi potong pahat finishing harus digosok dengan oil stone secara hati-hati, kalau tidak permukaan benda kerja tidak akan halus.

· Perawatan pahat bubut

Pahat bubut harus disimpan sedemikian rupa sehingga sisi potongnya tidak mudah rusak. Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran yang besar, sehingga menyebabkan panas dan permukaan yang kasar. Oleh sebab itu, janganlah menunggu sampai sisi potong tumpul.

· Pahat roughing (roughing tool)

Selama pengerjaan kasar, pahat harus memotong benda dalam waktu sesingkat mungkin. Oleh sebab itu pahat ini harus dibuat kuat. Bentuknya dapat lurus atau bengkok.

Pemasangan pahat bubut dilakukan dengan pahat ditekan oleh tenaga potong (cutting force). Besarnya tenaga ini tergantung dari besarnya benda kerja dan ukuran penampang chips. Dengan memasang pahat pada baut pengunci (clamping bolt), terjadilah getaran yang kuat di antara permukaan penyangga pahat dengan penjepit pahat. Getaran tersebut menyebabkan pahat bergerak. Untuk menghindari bergesernya pahat selama pengerjaan, pahat harus dipegang dengan kuat dan aman. Pemasangan pahat dapat digunakan pelat tipis sebagai ganjal. penentuan kecepatan potong, hal-hal berikut ini harus diperhatikan bahan dasar dari benda kerja, bahan dari pahat, penampang dari chips, pendingin, dan jenis mesin bubut yang digunakan.

2. Mesin Frais2.1 Definisi Mesin Frais

Mesin ini digunakan untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau frais sebagai penyayatan yang berputar pada sumbu mesin. Pisau frais ini terpasang pada arbor mesin, yang didukung dengan alat pendukung arbor dan diputar oleh sumbu utama mesin (Umaryadi, 2006).

Mesin frais adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.

2.2 Prinsip Kerja Mesin Frais

Prinsip kerja mesin frais adalah Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik. Gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.

Mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin. Mesin milling termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama yang berputar, pisau frais dipasang pada sumbu/arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor listrik maka pisau frais akan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri sedangkan banyaknya putaran dapat diatur sesuai kebutuhan.

Prinsip kerja dari mesin frais yaitu pahat potong/pemotong frais melakukan gerak rotasi dan benda kerja dihantarkan pada pemotong frais tersebut.

2.3 Jenis-Jenis Mesin Frais

            Berdasarkan pada mesin frais ini terdapat jenis-jenisnya yaitu mesin frais horizontal, mesin frais vertikal, dan mesin frais universal. Adapun jenis-jenis mesin frais antara lain:

· Mesin Frais Horizontal

Mesin frais horizontal adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar. Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais universal. Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Tipe lain dari mesin ini adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai.

· Mesin Frais Vertikal

Mesin frais vertikal adalah mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak. Poros utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head spindle). Posisi kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur, melobang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.

· Mesin Frais Universal

Mesin frais universal adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal. Mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan tersebut berupa meja siku (fixed angular table), meja miring (inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical head spindel).

2.4 Bagian-Bagian Dari Mesin Frais

Berdasarkan pada mesin sekrap terdapat bagian-bagian yang ada pada mesin frais. Adapun bagian-bagian dari mesin sekrap antara lain yang terdiri dari beberapa bagian komponen (lihat gambar) sebagai berikut:

Gambar 7. Bagian Mesin Frais

A. Lengan, untuk memindahkan arbor.

B. Penyokong arbor.

C. Tuas, untuk menggerakan meja secara otomatis.

D. Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis.

E. Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.

F. Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah memanjang.

G. Tuas pengunci meja.

H. Baut penyetel, untuk menghilangkan getaran meja.

I. Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah melintang.

J. Engkol, untuk menggerakan lutut dalam arah tegak.

K. Tuas untuk mengunci meja.

L. Tabung pendukung dengan bang berulir, untuk mengatur tingginya meja.

M. Lutut, tempat untuk kedudukan alas meja.

N. Tuas, untuk mengunci sadel.

O. Alas meja, tempat kedudukan untuk alas meja.

P. Tuas untuk merubah kecepata motor listrik.

Q. Engkol meja

R. Tuas untuk mengatur angka kecepatan spindle dan pisau frais.

S. Tiang untuk mengatur turun-naiknya meja.

T. Spindle untuk memutar arbor dan pisau frais.

U. Tuas untuk menjalankan mesin.

2.5 Gerakan Dalam Mesin Frais

Berdasarkan pada mesin frais terdapat gerakan-gerakan didalam mesin frais. Adapun gerakan-gerakan  dalam mesin frais harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja, yaitu:

1. Gerakan Pemotongan

Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat sumbu utama.

2.   Gerakan Pemakanan

Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.

3.   Gerakan Penyetelan

Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikata.

2.6 Metoda Pengefraisan

Berdasarkan pada mesin frais terdapat metoda pengefraisan yaitu climb mill dan conventional milling. Adapun metoda pengefraisan pada mesin frais tersebut adalah:

· Climb Mill

Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan gerakan benda kerja. Gaya potong menarik benda kerja ke dalam cutter sehingga faktor kerusakan pahat akan lebih besar. Hanya mesin yang mempunyai alat pengukur keregangan diperbolehkan memakai metode pemotongan ini.

· Conventional Milling

Merupakan pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan arah dengan gerakan benda kerja, pemotongan ini dimulai dengan beram yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin frais.

2.7 Kecepatan Potong dan Pemakanan

Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan.

Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya.

Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka:

Bahan

Bahan Pisau Frais

Baja Karbon

HSS

HSS Super

Stelit

Tantalum Karbit

Tngsten Karbid

AlumuniumKuningan

Perunggu

Besi Tuang

Besi Tempa

Baja Karbon

Lunak

Sedang

Tinggi

83 – 66

13 – 26

10 – 20

10 – 14

12 – 16

10 – 15

10 – 14

166 – 332

24 – 58

21 – 44

10 – 16

16 – 26

10 – 16

24 – 34

20 – 30

16 – 26

10 – 16

20 – 34

14 – 24

10 – 16

26 – 42

24 – 34

20 – 30

14 – 24

267 – 498

50 – 64

34 – 54

16 – 24

30 – 44

20 – 30

14 – 20

38 – 50

50 – 84

44 – 64

34 – 50

332 – 664

116 – 200

64 – 142

42 – 64

84 – 108

50 – 64

94 – 164

84    – 124

Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus:

Keterangan:

f   = Besarnya pemakanan per menit

F   = Besarnya pemakanan per mata pisau

T   = Jumlah mata potong pisau

n          = Jumlah putaran pisau per menit

Jenis Pisau Frais

Jenis Bahan Benda

Alumunium

Kuningan

Perunggu

Baja Sedang

Baja Keras

Baja Campuran

Besi Tuang

Muka

Spiral

Sisi dan Muka

Jari

Bentuk

Gergaji

0,55

0,43

0,33

0,28

0,15

0,15

0,55

0,43

0,33

0,28

0,15

0,13

0,45

0,35

0,28

0,23

0,13

0,10

0,23

0,18

0,15

0,13

0,07

0,07

0,20

0,15

0,13

0,10

0,07

0,05

0,18

0,13

0,10

0,10

0,05

0,05

0,33

0,25

0,20

0,15

0,10

0,07

Selama pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar.

3. Mesin Sekrap3.1 Definisi Mesin Sekrap

Mesin sekrap adalah mesin ini digunakan untuk pengerjaan permukaan yang meliputi bidang-bidang datar, bidang menyiku saling tegak lurus, bidang alur buntu dan tembus, bidang bertingkat, dan bidang bersudut. Proses pemotongannya menggunakan suatu gerak bolak-balik yang menghasilkan pemotongan linier sesuai panjang langkah. Mesin sekrap mempunyai gerakan, yaitu bendanya relatif diam, sedangkan mata potongnya bergerak linier. Sebaiknya, pada mesin ketam benda kerja bergerak linier dan mata potongnya relatif diam (Umaryadi, 2006).

Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, menyudut, dan alur. Sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki.

3.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap

Mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai sepanjang 800 mm, berpegang pada prinsip gerakkan mendatar. Pada langkah pemakanan akan menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja, panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol, pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan memutar roda gigi kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.

Mesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar hal ini dicapai oleh pahat yang bergerak horizontal ke depan dengan benda kerja dibawahnya tegak lurus padanya, Benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat dan berpindah pada langkah balik pahat, maka penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat, kecepatan pahat (tergantung pada jenis logam yang disekrap) dan penerapan cairan pendingin yang tepat.

3.3 Cara Pengerjaan Sekrap

Berdasarkan Pengerjaan pada mesin sekrap mempunyai cara-cara untuk melakukan pengerjaan tersebut. Adapun cara pengerjaan mesin sekrap antara lan:

· Sekrap datar

Menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.

· Sekrap Tegak

Menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari atas ke arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5 mm

· Sekrap Sudut

Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya di lakukan dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang di sekrap.

· Sekrap Alur

Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan alur tembus.

Gambar 8. Sekrap Alur

3.4 Bagian-Bagian Dari Mesin Sekrap

Berdasarkan bagian- bagian pada mesin sekrap terdapat 18 bagian. Adapun bagian-bagian dari mesin sekrap adalah sebagai berikut:

Gambar 9. Bagian Mesin Sekrap

1. Support/eretan tegak

2. Pelat pemegang pahat

3. Tool post/ penjepit pahat

4. Ragum

5. Meja

6. Penjepit

7. Tuas kedudukan eretan

8. Tuas kedudukan langkah

9. Lengan

10. Rangka

11. Tombol On-Off

12. Tuas penjalan

13. Tuas pengatur kecepatan

14. Pengatur jarak langkah

15. Motor

16. Eksentrik penggerak

17. Eretan meja arah

18. Eretan meja arah tegak

3.5 Macam-Macam Mesin Sekrap

Berdasarkan macam-macam mesin sekrap terdiri dari menurut cara kerjanya dan menurut tenaga penggeraknya. Adapun macam-macamnya adalah sebagai berikut:

1. Menurut cara kerjanya:

· Mesin sekrap biasa, dimana pahat sekrap bergerak mundur maju menyayat benda kerja yang terpasang pada meja mesin.

· Planer, dimana pahat (diam) menyayat benda kerja yang dipasang pada meja mesin dan bergerak bolak-balik.

· Sloting, dimana gerakan pahat adalah vertikal (naik-turun), digunakan untuk membuat alur pasak pada roda gigi dan pully.

2. Menurut tenaga penggeraknya:

· Mesin sekrap engkol: gerak berputar diubah menjadi gerak bolak-balik dengan engkol.

· Mesin sekrap hidrolik: gerak bolak-balik lengan berasal dari tenaga hidrolik.

3.6 Pengelompokkan Mesin Sekrap

Pengelompokkan mesin sekrap terbagi atas dua pengelompokan, yaitu menurut desainnya dan menurut fungsinya. Berikut merupakan pembagian menurut kelompoknya masing-masing. Menurut desainnya mesin sekrap dikelompokkan sebagai berikut:

· Pemotong dorong horizontal

1. Jenis biasa (pekerjaan biasa)

2. Jenis universal (pekerjaan ruang perkakas)

· Pemotong tarik horizontal

· Pemotong vertikal

1. Pembubut celah (slotter)

2. Pembubut dudukan pasak (key scatter)

· Pemotong kegunaan khusus misalnya pemotongan roda gigi.

Menurut fungsinya mesin sekrap dikelompokkan sebagai berikut:

1.   Mesin ketam horizontal

Umumnya digunakan pada pekerjaan produksi dan pekerjaan serba guna. Mesin ini terdiri atas dasar dan rangka dan mendukung ram horizontal

2.   Mesin ketam

Umumnya digunakan untuk penyelesain benda kerja yang memerlukan kecepatan potong dan tekanan dalam pergerakan ram konstan dari awal sampai dengan akhir pemotongan

3.   Mesin ketam potong tarik

Umumnya digunakan untuk pemotongan blok cetakan besar pada produksi massal.

4.   Mesin ketam vertikal

Digunakan untuk pemotontongan dalam dan penyerutan bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Biasanya pada pembuatan cetakan untuk logam dan non logam.

3.7 Sudut Pahat Pada Mesin Sekrap

Berdasarkan pada mesin sekrap mempunyai 6 sudut-sudut pahat. Adapun ke-6 sudut-sudut pahat dapat dilihat pada gambar:

Gambar 10. Sudut Pahat Mesin Sekrap

A. Sudut potong (cutting angel)

B. Sudut bibir potong (lip angel)

C. Sudut bebas ujung/muka (end relif)

D. Sudut tatal belakang (back rack angel)

E. Sudut sisi sayat (side rack angel)

F. Sudut sisi bebas (side clearance)

3.8 Bentuk-Bentuk Pahat Pada Mesin Sekrap

Berdasarkan pada mesin sekrap mempunyai empat bentuk-bentuk pahat. Adapun keempat bentuk-bentuk pahat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, lihat gambar berikut:

Gambar 11. Bentuk Pahat Mesin Sekrap

a. Pahat lurus kiri

b. Pahat lurus kanan

c. Pahat bengkok kiri

d. Pahat bengkok kanan

3.9 Cara Memasang Pahat Pada Mesin Sekrap          

Berdasarkan pada mesin sekrap terdapat cara memasang pahat-pahat. Memasang pahat-pahat sekrap yang besar dapat dipasang langsung pada penjepit (tool post), sedangkan pahat-pahat yang kecil dipasang pada tool post dengan perantaraan pemegang pahat (tool holder).

Lihat dari bentuk dan fungsinya ada 3 macam tool holder, yaitu:

a. Tool holder lurus

b. Tool holder bengkok (tool hoder kiri atau kanan)

c. Universal tool holder, yaitu tool holder yang dapat menjepit pahat pada 5 kedudukan pahat. Dengan demikian universal tool holder lurus atau sebagai tool holder kiri/kanan.

Gambar 12. Pemasangan Pahat Mesin Sekrap

3.10 Proses Penyayatan Pada Mesin Sekrap

Berdasarkan pada mesin sekrap terdapat proses penyayatannya.Dalam penyayatan pada waktu menyekrap adalah tergantung pada enam faktor-faktor. Adapun keenam faktor-faktor tersebut adalah:

1. Kekerasan bahan yang disekrap.

2. Kekerasan bahan padat.

3. Kecepatan langkah.

4. Derajat kehalusan.

5. Derajat kehalusan yang diinginkan (pengasaran atau penghalusan/finishing).

6. Kemampuan mesin.

Berdasarkan pada mesin sekrap, mesin sekrap mempunyai pekerjaan-pekerjaan yang biasa dilakukan oleh mesin sekrap (mesin ketam). Pekerjaan-pekerjaan tersebut adalah:

1. Mengetam datar

Mengetam datar adalah bahwa gerak pahat yang menyayatnya ke arah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka pahat penyayatnya dimulai dari sebelah kanan ke arah kiri, tetapi jika sudut bebasnya netral maka pahat ini dapat bergerak bebas dari kanan ke kiri atau sebaliknya.

2. Mengetam tegak

Mengetam tegak adalah gerak penyayatan pahat berlangsung dari atas ke bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakan sayatan pahat dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan, kedudukan plat pahat pada penyayatan ini harus dimiringkan secukupnya agar pemegang paha tidak mengenai bidang kerja dan pahat tidak menekan benda kerja yang disekrap pada langkah ke belakang. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja kurang lebih 0.5 mm, pada taraf penyelesaian pakailah pahat halus dengan sudut-sudut bebas yang kecil, usahakan agar ujung mata pemotongnya mengenai benda kerja.

3. Mengetam sudut

Jika mengetam bagian yang bersudut maka gerak penyayatannya dilakukan dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang diketam, plat-plat pahat dimiringkan secukupnya dan ditahan oleh suatu baji (pasak) sehingga pahat tidak menggaruk permukaan benda kerja pada langkah ke belakang.

4. Mengetam alur

Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu, dan alur tembus.

4. MESIN MILLING dan DRILLING4.1 Mesin Milling

Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.

Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus.

Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (gram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.

Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam benda kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya.

4.2 Prinsip Kerja Mesin Milling

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

4.3 Jenis-Jenis Mesin Milling

Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisi spindel utamanya dan fungsi pembuatan produknya. Berikut merupakan jenis-jenis mesin milling:

· Mesin Milling Horizontal

Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel dengan arah horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.

· Mesin Milling Vertikal

Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini pemasangan spindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesin milling jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan tipe kepala bergerak. Kombinasi dari dua tipe kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.

· Mesin Milling Universal

Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya. Berikut merupakan macam-macam mesin milling berdasarkan prinsipnya:

a. Frais muka

b. Frais spiral

c. Frais datar

d. Pemotongan roda gigi

e. Pengeboran

f. Reaming

g. Boring

h. Pembuatan celah

· Plano Milling

Mesin milling yang fungsinya untuk mengerjakan benda kerja yang relatif besar, panjang dan berat.

· Surface Milling

Jenis mesin milling yang digunakan untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaik atau turunkan.

4.4 Gerakan dalam Mesin Milling

Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja. Berikut merupakan gerakan kerja mesin milling:

· Gerakan Pemotongan

Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat sumbu utama.

· Gerakan Pemakanan

Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.

· Gerakan Penyetelan

Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.

4.5 Tipe Cutter

Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam. Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama.

Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle) dapat mengarah ke kanan dan ke kiri. Ada beberapa macam jenis cutter. Berkut merupakan jenis-jenis cutter:

· Plain Mill Cutter

Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.

· Shell End Mill Cutter

Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk pengefraisan dua permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini terbalik.

· Face Mill Cutter

Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya, seperti shell mill cutter. Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped. Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah tentang kemudahan penggantian sisi potongnya.

4.6 Mesin Drilling

Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau material yang sudah berlubang. Proses menghasilkan lubang dapat pula dilakukan dengan cara yang lain yaitu dengan proses boring (memperbesar lubang).

 

Drilling

Boring

Alat potong

mata bor

pahat ISO 8/9

Material awal

Bisa pejal

Harus sudah berlubang

Ukuran lubang

Sama dengan ukuran mata bor

Lebih besar dan dapat diatur

Alat pencekam

Drill chuck, sleeve

Boring head

4.7 Cara Kerja Mesin Drilling

Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel utama dan gerakan/laju pemakanan. Berikut merupakan cara kerja mesin drilling:

· Putaran mata bor

Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya spindel mesin bor. Gerakan ini sering disebut gerakan utama (main motion). Besarnya putaran spindel ini tergantung oleh material benda kerja, material mata bor dan diameter mata bor. Gerakan utama ini diukur dalam meter/menit.

· Laju pemakanan

Laju pemakanan adalah gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja tiap satuan waktu. Besarnya laju pemakanan ini mempengaruhi kualitas permukaan hasil lubang. Laju pemakanan diukur dalam mm/putaran.

4.8 Bagian-Bagian Mesin Drilling

Mesin drilling memiliki bagian-bagian yang terdapat di dalamnya. Berikut merupakan bagian-bagian dari mesin drilling:

1. Badan/Rumahan

2. Pilar/Tiang

3. Tenaga Penggerak

4. Transmisi

5. Spindel Head (Spindel tempat memasang mata bor)

6. Meja

7. Perangkat Kontrol

4.9 Jenis-Jenis Mesin Drilling

Mesin drilling dibedakan menjadi dua, berdasarkan tenaga penggerak dan berdasarkan kedudukan spindelnya. Berikut merupakan jenis-jenis mesin drilling:

Berdasar tenaga penggerak:

a. Mesin bor tangan

b. Mesin bor listrik

Berdasar kedudukan spindel:

a. Mesin bor vertikal

b. Mesin bor horizontal

MESIN Non KonvensionalCNC(Computer Numerical Control )

Gambar 13. Pusat pemutaran CNC

1.1 Pengertian Computer Numerical Control / CNC

Computer Numerical Control / CNC (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.

NC/CNC terdiri dari enam bagian utama :

1. Program

2. Control Unit/Processor

3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat

4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat

5. Pahat

6. Dudukan dan pemegang

Gambar 14. Panel CNC Siemens

1.1 Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software pemrogaman CNC.

2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

Daftar pustaka

http://fariedpradhana.wordpress.com/category/mesin-konvensional/

http://industrialteknik09.blogspot.com/2011/12/mesin-konvensional-non-konvensional.html

Daftar Gambar

Gambar 1. Mesin Bubut2

Gambar 2. Komponen Utama Mesin Bubut2

Gambar 3. Jenis Mesin Bubut4

Gambar 4. Operasi Mesin Bubut5

Gambar 5. Pembubutan Silindris5

Gambar 6. Proses Sudut Pahat6

Gambar 7. Bagian Mesin Frais8

Gambar 8. Sekrap Alur11

Gambar 9. Bagian Mesin Sekrap11

Gambar 10. Sudut Pahat Mesin Sekrap11

Gambar 11. Bentuk Pahat Mesin Sekrap11

Gambar 12. Pemasangan Pahat Mesin Sekrap11

Gambar 13. Pusat pemutaran CNC11

Gambar 14. Panel CNC Siemens11