bioma taiga
TRANSCRIPT
BIOMA TAIGA (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi.
Bioma Taiga (Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah
3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniper dan spruce.
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah dan serigala.
Beruang Rubah dan Serigala, hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga
http://andimanwno.wordpress.com/2009/02/04/bioma-taiga-coniferus/ diakses 12/9/2012 06:21 wib
BIOSFER
Persebaran Flora dan Fauna Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
A. Penyebab Persebaran
1. Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan
persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.
2. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan
bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain
3. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan
dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus
menempati daerah asal.
B. Sarana Persebaran
1. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat
menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
2. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan perpindahan
mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media
aliran air sungai atau arus laut.
3. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat.
4. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan
perpindahan flora dan fauna.
C. Hambatan (barier) Persebaran
1. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran
misalnya kondisitemperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
2. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat
memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang
cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah
dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan
gembur.
3. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna
seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
4. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan
yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan
dengan kecocokan dengan kondisi alam.
BIOMA GURUN Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang.
Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia
Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas
mencapai 10 juta km persegi.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi.
2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena
pencucian oleh air maupundrainase4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil
seperti duri dan berakar panjang.
Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan
Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan
kemudian disimpan dalam jaringan spons.
Jenis tumbuhan yang hidup di daerah Gurun contohnya :
Kaktus
Kurma
Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain :
Unta
Gerbil
Hamster
BIOMA SABANA Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya
menyebar, biasanya pohon palem dan akasia. Sabana merupakan salah satu sistem
biotik terbesar di bumi yang menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika
Selatan dan Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai
subtropik.
Sabana
Ciri-ciri sabana antara lain :
1. Bersuhu panas sepanjang tahun
2. Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya
sabana
Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah
yang intensitas hujannya makin rendah
Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang
intensitas hujannya makin tinggi.
Jenis hewan yang hidup di daerah sabana adalah herbifora dan karnifora
misalnya :
1. Herbifora
Kuda
Zebra
2. Karnifora
Macan Tutul
Singa
Anjing Hutan
BIOMA STEPA (Padang Rumput) Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah
subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma
Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan
Sabana adalah :
Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan
pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang
tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit
saja pepohonan yang ada.
Bioma Stepa :
Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh
rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik
sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika
Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah :
Pohon Akasia dan Semak
Belukar
Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh
beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain :
Rusa – Antelop –
Kerbau
Kanguru – Harimau
– Singa – Ular
BIOMA HUTAN BASAH (Hutan Hujan Tropis) Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah,
Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan
Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena
mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak
mampu menembus dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah
kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan
tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di
daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :
BIOMA TAIGA (Coniferus) Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah
negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-
boma lain yang ada di bumi.
Bioma Taiga
(Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas
dan sangat singkat
2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di
bawah permukaan tanah
3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau
tiga jenis tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga
hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer.
Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch,
dan juniperdan spruce.
Alder Juniper dan
Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan
mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi
tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma
Taiga, misalnya beruang, rubah dan serigala.
Beruang Rubah dan
Serigala, hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga
BIOMA TUNDRA
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara
dan selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang
ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar
lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan
terdapat diAntartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra
berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (EF) dan iklim
Tundra (ET).
Bioma Tundra
Ciri-ciri bioma tundra :
1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya
sampai di posisi 23,5° LU/LS.
3. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4
bulan)
Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak,
rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.
Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput
kapas dan gundukan gambut (hillock tundra).
Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, ericeceae, dan
beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
Searah jarum jam :
Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu
bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan
lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di
bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu
elang, dan beruang kutub.
Burung Hantu –
Burung Elang dan Beruang Kutub
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang
dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar
misalnya Muskox.
Muskox – mamalia
darat berbulu lebat di bioma Tundra
Selain beberapa jenis di atas, bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain
misalnya penguin. Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus
putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Narwhal – Penguin –
Paus Beluga
HUTAN GUGUR (Deciduous) Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 – 40 derajat
lintang LU/LS. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang
terdapatdi wilayah Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika,
Kepulauan Inggris dan Australia.
Bioma Hutan Gugur
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :
1. Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun
2. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada
musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu
rapat/renggang
5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi
Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya
pohon oak, basswood, dan terna berbunga.
Basswood – Oak
pada waktu lebat – Oak pada waktu rontok
Pohon-pohon utama yang terdapat di bioma hutan gugur rata-rata berukuran besar
dan pendek. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada pohon basswood Amerika di
bawah ini .
Basswood Amerika
Fauna yan terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda (hewan
endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis
musang/luwak).
Panda (hewan
endemik china) – anjing – racoon
Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan
gugur:
1. Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan
membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung
tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis
2. Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari
berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun
menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit
mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi
tumpukan senyawa organik.
3. Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis
hewan mengalami/dalam keadaanhibernasi (tidur panjang pada waktu musim
dingin).
4. Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan
mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah,
hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.
PERSEBARAN FAUNA INDONESIA Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam. Keragaman
fauna ini karena berbagai hal :
1. Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai hutan hujan tropis (trophical
rain forest) yang kaya akan tumbuhan dan hewan hutan tropis.
2. Terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia
3. Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan setiap pulau
memungkinkan tumbuh dan dan menyebarnya hewan dan tumbuhan khas
tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
4. Indonesia terletak di dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu Australis dan
Oriental.
Karena berbagai kondisi tersebut maka wilayah Indonesia kaya akan
keanekaragaman fauna. Berbagai jenis fauna yang meliputi :
1. Mamalia (lebih dari 500 jenis)
2. Kupu-kupu (lebih dari 100 jenis)
3. Reptil (lebih dari 600 jenis)
4. Burung (lebih dari 1.500 jenis)
5. Amfibi (lebih dari 250 jenis)
Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu fauna Indonesia
Barat, fauna Indonesia Tengah dan fauna Indonesia Timur.
Gambar Wilayah Persebaran Fauna di Indonesia
Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat bertipe Asiatis, di wilayah
Indonesia Tengah merupakan fauna khas/fauna asli Indonesia sedangkan wilayah
fauna Indonesia Timur bertipe Australis.
FAUNA INDONESIA BARAT Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat merupakan fauna yang bertipe
Asiatis atau memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang tedapat di benua Asia.
Fauna Indonesia Barat disebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Barat ini meliputi :
1. Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka,
Belitung, Kepulauan Riau dll)
2. Pulau Jawa dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nusa Kambangan, Nusa Barung,
Madura, Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Krakatau dll)
3. Pulau Kalimantan
4. Pulau Bali
Wilayah fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia Tengah, garis
khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa jenis fauna yang terdapat di wilayah fauna Indonesia Barat antara lain :
1. Jenis mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau,
monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kijang, ajag, kelelawar, landak dan
babi hutan.
Gajah – Badak – Tapir
Orang Utan – Harimau – Tupai
Rusa – Kerbau – Banteng
Kelelawar Jawa – Landak – Babi Hutan
2. Jenis reptil, meliputi buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan
trenggiling.
Buaya besar dengan panjang 4 – 5 tinggi manusia dewasa yang ditangkap
penduduk.
Biawak – Trenggiling – Bunglon
Kura-kura – Kadal – Tokek
3. Jenis burung, meliputi burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang dan berbagai
macam unggas.
Burung Hantu – Elang Jawa – Kutilang – Burung Merak
4. Jenis serangga, misalnya kumbang Badak (kumbang Jawa)
Kumbang Badak (kumbang Jawa)
5. Jenis ikan air tawar, misalnya ikan pesut (sejenis lumba-lumba air tawar di
sungai Mahakam)
Pesut Mahakam – Sejenis lumba-lumba air tawar yang hidup di sungai Mahakam
Kalimantan
FAUNA INDONESIA TENGAH Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering disebut dengan wilayah
fauna Kepulauan Wallacea atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering
disebut sebagai wilayah fauna peralihan, yaitu wilayah yang memisahkan antara
wilayah fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur. Wilayah
fauna Indonesia Tengah meliputi daerah:
1. Pulau Sulawesi
2. Pulau Timor
3. Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok Komodo dan pulau-
pulau kecil disekitarnya
Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan Garis
Webber. Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan
Indonesia Barat. Garis Webber memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah
dengan Indonesia Timur.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1. Mamalia, meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang
tarsius, monyet saba, kuda, sapi dan banteng.
Anoa – babirusa – monyet hitam
Ikan Duyung – Monyet Saba – Kuskus – Tarsius
Kuda Sumba – kuda
liar di pulau Sumba
2. Reptil, meliputi biawak, kura-kura, buaya, ular dan reptil raksasa khas Indonesia
yaitu komodo
Komodo – Reptil
raksasa asli Indonesia yang merupakan hewan endemik yang hanya terdapat di
pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya
3. Amfibia, meliputi katak air, katak pohon dan katak terbang
Katak Pohon – Katak
Air – Katak Terbang
4. Berbagai macam burung, meliputi burung dewata (burung cendrawasih), maleo,
mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakaktua, nuri dan
merpati.
Burung
Cendrawasih (burung dewata) – Maleo – Mandar – Rangkong
Burung Kakaktua –
Burung Nuri – Burung Merpati – Burung Raja Udang
FAUNA INDONESIA TIMUR Wilayah fauna Indonesia timur disebut juga wilayah fauna dangkalan Sahul. Jenis-
jenis fauna yang terdapat di wilayah ini bertipe Australis, maksudnya jenis fauna
yang hidup mirip dengan fauna-fauna di Australia.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Timur meliputi :
1. Kepulauan Maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya
2. Papua (Irian) dan sekitarnya.
Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan Wilayah Fauna Indonesia
Tengah dan dibatasi oleh garis khayal yaitu Garis Webber, dan termasuk dalam
kelompok fauna dunia zona Australis.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah Fauna Indonesia Timur antara lain :
1. Mamalia, terdiri atas kangguru, walaby, beruang, nokdiak (landak Irian),
oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kangguru pohon dan kelelawar.
Kanguru – Walaby –
Beruang Madu
Nokdiak (landak
Irian) – Oposum Layang – Kangguru Pohon
2. Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura
3. Amfibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air
4. Burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari dan namudur
Cendrawasih – Raja
udang – Kasuari
5. Berbagai jenis ikan
6. Berbagai macam serangga
PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan
kemudian dikembangkan oleh Huxley(1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa
faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat
menghambat, yaitu faktor-faktor fisikyang berhubungan dengan keadaan di bumi,
misalnya :
1. perairan (sungai, danau, laut)
2. daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir dll)
3. iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban dll)
Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6
wilayah, yaitu :
Wilayah persebaran
fauna di dunia
1. Paleartic
Kawasan persebaran fauna paleartik meliputi bagian utara benua Asia dan
Eurasia, Himalaya, Afghanistan, Persia, Afrika, Inggris dan Jepang.
2. Neartic
Kawasan ini meliputi daerah Holartic, yaitu meliputi seluruh Amerika Utara,
dataran tinggi Meksiko dan Greenland
3. Ethiopian
Persebaran fauna Etipian ini meliputi daerah Afrika sebelah selatan, gurun Sahara,
Madagaskar dan wilayah Arabia bagian selatan.
4. Oriental
Wilayah persebaran fauna oriental meliputi seluruh Asia Tenggara dan selatan
termasuk Indonesia bagian barat.
5. Australian
Daerah yang termasuk dalam wilayah persebaran fauna Australis adalah benua
Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitar samudera
Pasifik.
6. Neotropical
Daerah persebaran fauna Neotropical terbentang dari Amerika Selatan, Meksiko
bagian selatan, termasuk Amerika Tengah
FAUNA AUSTRALIS Wilayah persebaran fauna Australis sebagian besar kondisi lingkungannya tropis
dan sebagian lagi beriklim sedang. Kondisi lingkungan di wilayah Australia yang
cukup mencolok disebabkan oleh letaknya yang terpisah jauh dari benua lainnya.
Wilayah persebaran fauan Australis meliputi :
1. Benua Australia
2. Selandia Baru
3. Papua
4. Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
5. Kepulauan-kepulauan di samudera pasifik di sebeleh selatan garis katulistiwa
Beberapa hewan khas wilayah fauna Australia antara lain :
Kiwi – Koala –
Oposum Layang (pemanjat berkantung) – Kangguru Pohon
Burung Penghisap
Madu – Burung Emu – Kakaktua – Kasuari
Nokdiak (landak
Irian) – Wallaby – Cendrawasih – Kangguru
Selain beberapa fauna di atas juga terdapat beberapa fauna endemik yang hanya
terdapat di satu wilayah, yaitu Tuatara (sphenodon punctatus) sejenis amphibi
purba yang hanya terdapat di Selandia Baru dan Tazmanian Devil yang terdapat di
pulau Tasmania.
Tazmanian Devil
Tuatara (Sphenodon
Punctatus)
FAUNA NEARTIK Wilayah fauna Neartik terdapat dibelahan bumi utara tepatnya di wilayah benua
Amerika bagian utara dan seluruh wilayah Greenland. Pada wilayah persebaran ini
terdapat beberapa bioma yang mendominasi kawasannya, antara lain :
1. Amerika Utara bagian timur banyak ditumbuhi oleh vegetasi hutan gugur.
2. Amerika Utara bagian tengah terdiri atas bioma padang rumput
3. Amerika Utara bagian utara didominasi oleh bioma taiga yang memiliki hutan
konifer yang sangat luas.
4. Lingkungan fisik wilayah Greenland tertutup oleh salju dengan ketebalan yang
sulit ditentukan
Beberapa jenis fauna khas di wilayah Neartik antara lain :
Antelop bertanduk cabang tiga, prairie dog sejenis tupai dari Amerika
Utara, kolkum (kalkun), burung biru, salamander, bison, karibou, mockingbird dan
muskox.
Kalkun
Antelop
Burung Biru
Bison
Karibou
Muskox
Salamander Pseudotriton – hidup di
rerumputan
Tupai Amerika Utara
FAUNA NEOTROPIK Wilayah fauna Neotropik tersebar dari Meksiko bagian selatan sampai Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Kondisi wilayah Neotropik sebagian besar beriklim
tropis dan di Amerika Sealatan lebih banyak yang beriklim sedang.
Beberapa jenis fauna khas yang hidup di wilayah fauna ini antara lain :
Kukang, armadillo, alpaka, kelelawar penghisap darah, orang utan, siamang,
trenggiling, menjangan, sejenis babi, kuda, kera dan tapir (berbeda dengan tapir
Asia terutama pada punggungnya.
Alpaka
Armadillo
Kukang
Kelelawar penghisap darah
Trenggiling
Siamang
FAUNA ORIENTAL Wilayah fauna Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau disekitarnya
meliputi Srilangka, Filipina dan wilayah fauna Indonesia bagian barat dan tengah
yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi.
Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, sebagian besar
beriklim tropis sehingga banyak terdapat hutan tropis yang kaya akan flora dan
fauna. Beberapa fauna khas yang hidup di wilayah Oriental antara lain :
Harimau, gajah, gibbon, orang utan, bekantan, monyet, badak bercula satu,
menjangan, antelop, tapir, babi rusa.
Terdapat beberapa fauna endemik yang hanya hidup di daerah tertentu, misalnya
anoa di Sulawesi dan komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-
pulau kecil di sekitarnya
Badak Bercula Satu
Gajah
Bekantan – Keran berhidung besar yang
hidup di pulau Kalimantan
Gibbon
Orang Utan
Monyet
Harimau
Tapir
Babi Rusa
Anoa
Komodo
FAUNA ETHIOPIAN Wilayah fauna Ethiopian meliputi seluruh daratan benua Afrika, Madagaskar dan
daratan Arab bagian selatan. Keadaan lingkungan wilayah Ethiopian relatif
seragam. Di bagian utara wilayah Ethiopian terdapat Gurun Sahara yang
merupakan padang pasir terluas di dunia. Gurun ini menjadi barier atau pembatas
antara wilayah Ethipian dengan wilayah Paleartik.
Wilayah Ethiopian memiliki kurang lebih 160 vertebrata darat, dan memiliki
beberapa fauna khas.
1. Fauna khas di wilayah daratan Afrika misalnya gajah, singa, cheetah, hyena,
jerapah, zebra, unta dan badak afrika
2. Fauna yang mirip dengan daerah Oriental adalah jenis kucing dan anjing,
lemur, baboon, gorila dan simpanse.
3. Fauna khas pulau Madagaskar misalnya kudanil kecil (Pygmyhippopotamus)
dan beberapa burung endemik seperti burung gajah besar.
Singa
Cheetah
Jerapah
Zebra
Unta
Gajah Afrika
Burung Unta
Kudanil
Gorilla
Simpanse
FAUNA PALEARTIK Wilayah persebaran fauna Paleartik meliputi hampir seluruh daratan Eurasia dan
beberapa daerah lain seperti kawasan pegunungan Himalaya, Afganistan, Afrika,
Inggris dan Jepang. Keadaan lingkungan di wilayah ini cukup bervariasi, antara
lain memiliki perbedaan suhu yang tinggi dan curah hujan yang berbeda-beda.
Beberapa jenis fauna yang hidup jenis fauna yang hidup di wilayah Paleartik
antara lain :
1. Fauna khas seperti tikus, bison, landak dan menjangan kutub.
2. Fauna yang terbatas penyebarannya seperti unta, rusa kutub dan beruang
kutub.
3. Beberapa jenis reptil yang berhubungan dengan fauna Ethiopian dan Oriental
4. Fauna endemik yang hanya terdapat di daerah Cina, yaitu beruang Panda.
Beruang Panda – hewan endemik wilayah
Paleartik yang hanya ada di Cina
Tikus
Rusa Kutub
Bison
Beruang Kutub
PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang
terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial).
Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan
naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang
dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah
perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa
berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan
Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya
perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat
dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan
musim, hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Persebaran flora di
wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora
Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya
(Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh
flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
2. Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya
(Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh
adalah pohon Burohal (Kepel)
Pohon Burahol (kepel) 3. Wilayah Flora
Kepulauan WallaceaTersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan
Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumuh adalah pohon Sagu
Pohon Sagu
4. Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora
Khas tumbuh adalah Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di
daerah Queensland Australia Utara.
eucalyptus
FLORA SUMATRA KALIMANTAN Jenis tumbuhan di wilayah persebaran pulau Sumatra dan Kalimantan sangat
dipengaruhi oleh jenis iklim yang ada di wilayah tersebut, yaitu iklim Af. Wilayah
iklim Af di dominasi oleh hutan tropis yang memiliki curah hujan dan kelembaban
yang tinggi. Jenis vegetasi yang terdapat di wilayah persebaran ini dibedakan atas
penyebabnya menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Jenis vegetasi kosmopolitan yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat
tinggi. Wilayah ini didominasi oleh hutan hujan tropis yang lebat dengan spesies
tumbuhan yang khas seperti kayu meranti yang keras seperti pohon deptirokarpus
dan berbagai macam anggrek.
Meranti – Deptirokarpus
2. Pohon paku, lumut dan jamur yang merupakan jenis tumbuhan yang di
akibatkan oleh kelembaban yang tinggi
Kelompok vegetasi yang lain di wilayah ini adalah hutan bakau/mangrove yang
biasanya tersebar di sepanjang pantai dan muara-muara sungai.
Persebaran jenis flora yang terdapat di wilayah pulau Sumatra tersebar dari
ujung utara sampai selatan pulau tersebut. Meski demikian wilayah ini memiliki
daerah miniatur yang mirip dengan berbagai ekosistem yang ada di pulau
Sumatra. Sebaran flora di Sumatra dapat dikatakan terwakili oleh adanya Taman
Nasional Gunung Leuser di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Di wilayah taman
nasional tersebut memiliki koleksi khas ekosistem Sumatra mulai dari ekosistem
pantai. rawa, dataran rendah, hingga ekosistem pegunungan.
Wilayah Kalimantan di dominasi oleh hutan hujan tropis yang kaya akan pohon
berkayu keras dan besar. Terdapat juga liana (tumbuhan pemanjat) yang menjadi
komoditi unggulan yaitu : rotan.
o Di Kalimantan bagian selatan terdiri atas daerah dataran rendah pantai, daerah
rawa, daerah perbukitan dan pegunungan
o Di bagian tengah, terdapat pegunungan Meratus yang membujur dari utara ke
selatan yang membelah wilayah menjadi dua bagian yang berbeda
o Di bagian timur terdapat daerah berbukit yang ditumbuhi oleh hutan primer,
hutan sekunder, semak belukar dan padang ilalang.
o Di bagian barat, terdapat dataran rendah yang terdiri atas rawa monoton, rawa
banjir, rawa pasang surut, dan daerah aluvial. Pada bagian ini ditumbuhi oleh
hutan bakau, hutan rawa, dan lahan dengan berbagai jenis rawa.
Terdapat beberapa jenis flora yang dijadikan maskot oleh daerah-daerah/propinsi
di wilayah sebaran Sumatra-Kalimantan, antara lain :
1. ACEH : Cempaka (Michelia champaca L)
Cempaka
2. SUMATRA UTARA : Bunga Kenanga (Cananga odorate)
Kenanga
3. SUMATRA BARAT : Pohon Andalas (Morus Macroura)
Pohon Andalas
4. BENGKULU : Suweg Raksasa (Amorphophallus titanium)
Suweg Raksasa – Sejenis bunga bangkai
5. RIAU : Nibung
Pinang Merah
7. SUMATRA SELATAN : Pohon Duku
Pohon Duku
8. LAMPUNG : Bunga Ashar
Bunga Ashar
9. KALIMANTAN BARAT : Tengkawang Tungkul (Sharea stenoptera)
Tengkawang Tungkul
10. KALIMANTAN TENGAH : Tenggaring
Tenggaring
11. KALIMANTAN TIMUR : Anggrek Hitam (Black Orchid)
Anggrek Hitam
12. KALIMANTAN SELATAN : Kasturi (Mangifera caturi)
Kasturi
FLORA KEPULAUAN WALLACEA Wilayah persebaran flora Wallace meliputi pulau Sulawesi, pulau Timor, Kepulauan
Maluku dan Nusa Tenggara. Di daerah ini memiliki iklim yang kering dengan suhu
relatif lebih tinggi di bandingkan dengan kawasan lain yang terdapat di Indonesia.
Kondisi yang demikian mengakibatkan vegetasi yang mampu tumbuh di daerah
tersebut adalah sebabgai berikut.
1. Sulawesi
Di wilayah ini terdapat hutan pegunungan, untuk melindungi ekosistem yang ada
kemudian di sebagian daerah ini di resmikan sebagai Kawasan Cagar Alam
Tangkoko di puncak gunung kembar dan puncak dua saudara di ujung paling utara
Sulawesi.
2. Nusa Tenggara
Persebaran flora di daerah Nusa Tenggara di dominasi oleh hamparan Sabana
Tropis seperti yang terdapat di Kawasan Cagar Alam Pulau Komodo
Sabana Tropis di Nusa Tenggara
3. Maluku
Di wilayah ini terdapat hutan campuran dengan berbagai jenis pohon dan hasil
rempah-rempah yang terkenal, antara lain :
a. Pohon Kenari
Pohon Kenari
b. Hutan Sagu
Hutan Sagu
c. Berbagai rempah-rempah seperti :
- Pala
Pohon Kayu Manis
- Lada
Lada
Selain jenis tumbuhan di atas terdapat beberapa jenis flora khas yang menjadi
maskot di wilayah sebaran flora kepulauan Wallacea, yaitu :
1. Sulawesi Utara : Langsei (Ficus minahasae)
Langsei (Ficus minahasae)
2. Sulawesi Tengah : Pohon Eboni
Eboni
3. Sulawesi Selatan : Lontar
Pohon Lontar
4. Sulawesi Tenggara : Anggrek Serat
Anggrek Serat
5. Nusa Tenggara Barat : Ajan Kelicung (Diospyros macropylla)
Ajan Kelicung
6. Nusa Tenggara Timur : Tanaman Cendana
Cendana
7. Maluku : Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)
Anggrek Larat
FLORA PAPUA Papua merupakan pulau paling timur di wilayah Indonesia yang memiliki iklim
lembab (Af) dengan curah hujan tinggi sama seperti di Indonesia bagian barat.
Vegetasi di papua tumbuh pada hutan tropis. Salah satu keunikan hutan hujan
tropis di wilayah ini adalah selelu ditutupi kabut yang mengindikasikan bahwa
hutan di pulau Papua memiliki tingkat kelembaban yang tinggi. Di wilayah ini
memiliki pohon khas, yaitu Eucalyptus seperti yang ada di daerah Queensland,
Australia Utara.
Eucalyptus
Selain pohon Eucalyptus tersebut juga terdapat jenis tumbuhan khas yang menjadi
maskot Flora daerah Papua, yaituMatoa (Pometia pinnata)
Matoa Pinnata – Pohon khas daerah
Papua
FLORA JAWA BALI Bentangan alam pulau Jawa dan Bali yang memanjang memungkinkan iklim yang
berbeda antara wilayah Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur. Curah hujan
di pulau Jawa bagian barat cenderung lebih tinggi daripada Jawa bagian timur
sampai ke Bali. Gejala ini disebabkan oleh pola iklim yang berbeda, daerah Jawa
bagian barat beriklim Af, yaitu hutan hujan tropis. Semakin ke timur, iklim
berubah menjadi iklim Am atau muson tropis dan iklimAw atau sabana tropis. Dari
perbedaan tersebut maka kemudian timbul sebaran vegetasi yang berbeda :
1. Hutan hujan tropis
Hutan ini beriklim Af dan berada di sekitar Jawa bagian barat dengan curah hujan
yang cenderung tinggi. Beberapa kawasan vegetasi hutan hujan tropis di Jawa
bagian barat adalah Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, Cagar Alam Cibodas, dan
Pananjung Pangandaran di Jawa Barat
2. Hutan musim tropis
Hutan ini berada di sekitar Jawa Barat bagian utara sampai Jawa Tengah dan
sebagian Jawa Timur. Kawasan ini memiliki iklim Am dengan curah hujan kurang
sehingga jenis vegetasi yang biasa terdapat di daerah ini dan menjadi ciri khas
adalah jenis tumbuhan yang meranggas pada waktu musim kemarau,
seperti pohon jati. Kawasan hutan ini berada di Alas Roban, Jawa Tengah, dan
hutan jati di sekitar Jepara.
Pohon Jati – Tumbuhan Khas wilayah
hutan musim tropis
3. Sabana tropis
Sejenis padang rumput yang diselingi oleh pohon besar. Jenis iklimnya Aw yang
ditandai dengan jumlah curah hujan tahunan sedikit. Kawasan ini berada di Jawa
bagian timur sampai Bali. Contohnya, Cagar Alam Baluran Jawa Timur dan Taman
Nasional Bali Barat.
Di bawah ini beberapa flora yang menjadi maskot untuk daerah Jawa dan Bali:
1. DKI Jakarta : Salak Condet
Salak Condet
2. Jawa Barat : Gandaria
Gandaria
3. Jawa Tengah : Bunga Kantil
Bunga Kantil
4. DI Yogyakarta : Pohon Burahol atau Kepel
Burahol (Kepel)
5. Jawa Timur : Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa)
Bunga Sedap Malam
6. Bali : Kayu Manjegau
Manjegau
PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA Indonesia memiliki banyak kawasan yang dilindungi dalam bentuk suaka alam.
Kawasan suaka alam diatur dalamUndang-Undang No. 5 tahun 1967 tentang
ketentuan-ketentuan pokok kehutanan. Undang-undang tersebut menyatakan
bahwa hutan suaka alam mencakup kawasan huitan yang karena sifatnya yang
khas diperuntukkan secara khusus bagi perlindungan alam hayati dan manfaat-
manfaat lainnya. Kawasan tersebut terdiri atas Cagar Alam dan Suaka Marga
Satwa.
Cagar Alam adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk melindungi
tumbuhan dan lingkungannya agar dapat tumbuh secara alami.
Suaka Marga Satwa adalah kawasan yang ditetapkan sebagai tempat untuk
melindungi dan melestarikan berbagai jenis hewan agar terhindar dari kepunahan.
Peta Persebaran
Taman Nasional di Indonesia
Persebaran Kawasan suaka alam yang dilindungi di indonesia :
1. PULAU SUMATRA
a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh & Sumatra Utara)
b. Taman Nasional Siberut (Sumatra Barat)
c. Taman Nasional Kerinci Seblat
d. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (Riau)
e. Taman Nasional Berbak (Jambi)
f. Taman Nasional Bukit Duabelas (Jambi)
g. Taman Nasional Bukit Barisan (Bengkulu & Lampung)
h. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)
2. PULAU JAWA
a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
b. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
c. Taman Nasional Gunung Halimun (Jawa Barat)
d. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat)
e. Taman Nasional Laut Karimu Jawa (Jawa Tengah)
f. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur)
g. Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur)
h. Taman Nasional Baluran (Jawa Timur)
i. Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur)
3. Bali dan Nusa Tenggara
a. Taman Nasional Bali Barat (Bali)
b. Taman Nasional Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat)
c. Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur)
d. Taman Nasional Kelimutu (Nusa Tenggara Timur)
4. KALIMANTAN
a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat)
b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah)
c. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (Kalbar & Kalteng)
d. Taman Nasional Betung Karihun (Kalimantan Barat)
e. Taman Nasional Kayan Mentarang (Kalimantan Timur)
f. Taman Nasional Kutai (Kalimantan Timur)
5. PULAU SULAWESI
a. Taman Nasional Laut Bunaken Manado Tua (Sulawesi Utara)
b.Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (Sulawesi Utara)
c.Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)
d.Taman Nasional Laut Taka Bonerate (Sulawesi Selatan)
e.Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Sulawesi Tenggara)
f.Taman Nasional Laut Wakatobi (Sulawesi Tenggara)
6. MALUKU dan PAPUA
a. Taman Nasional Manusel (Maluku)
b. Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih (Papua)
c. Taman Nasional Wasur (Papua)
d. Taman Nasional Gunung Lorentz (Papua)
http://geoenviron.blogspot.com/2012/04/biosfer.html
Saya Ingin ke Hutan Taiga…By rejaps
Masih ingat salah satu pemandangan di film Earth? Dimana disana dilukiskan hamparan pohon-pohon berdaun jarum yang amat luas. Luar biasa luasnya sampai-sampai hutan ini menjadi hutan yang terluas di muka bumi. Luasnya melebihi seperempat luas daratan bumi, dan Bioma Taiga pun menjadi bioma darat terluas di bumi. Saya selalu ingat narasi di film itu, bahwa hutan ini merupakan salah satu pemasok oksigen terbesar di planet yang beruntung ini : Bumi.
Izinkan saya sedikit berlebihan : “Hutan ini memberikan separuh nafas bagi bumi, bagi kita semua”.
Komentar Mba Ely kemarin disalah satu tulisan saya mengingatkan saya kembali pada bayangan hutan taiga, hutan konifer yang terletak di belahan bumi utara, yaitu di kawasan Amerika Utara dan Eurasia.
Mba Ely bilang ia sering bersepeda diantara pohon pinus, melindasi biji-biji pinus yang berserakan di dasar hutan, saya bayangkan barisan pohon-pohon pinus itu manjadi latar belakang seorang wanita yang sedang bersepeda. Namun sampai sekarang saya masih bertanya-tanya dimanakah sebenarnya ia tinggal. Di Kanada kah? Alaska? Rusia? Swedia? Finlandia? Norwegia? atau tempat lain dibelahan utara sana? Ah, inginnya saya bermain kesana, meminjam sepedanya lalu mengayuh kencang di jalan setapak hutan konifer itu. Disana saya akan sandarkan sepeda di pohon, memperhatikan biji (pinecone) pinus yang berserakan itu, juga yang masih menggantung di pohon Pinus mercusii, Pynus sylvestris ataupun jenis lainnya, apakah menutup ataukah telah terbuka yang berarti ia siap menjatuhkan biji (seed) dari sela-sela sisiknya meluncur menuju tanah.
Melihat burung-burung yang hanya datang di musim panas yang pendek, sebelum bermigrasi ke daerah tropis pada saat musim dingin yang panjang datang. Melihatnya memakan satu biji(seed) dari pinecone pinus dan membiarkan biji(seed) lainnya tetap disana untuk nantinya jatuh ketanah dan berbenih disana, semua seperti sudah ada yang mengaturnya dalam kaidah alam yang menakjubkan pada saat kita amati dan pelajari.
Tidak pernah saya sadari sebelumnya mengapa pohon-pohon itu berdaun jarum, ternyata bentuknya yang menyerupai jarum akan memudahkannya meneteskan salju yang turun, lapisan berlilin tebal dan permukaan yang amat kecil membantunya bertahan dari suhu yang rendah dan mencegah penguapan air yang berlebihan. Satu hal yang amat sangat penting untuk bertahan di daerah dengan air yang selalu membeku hampir sepanjang tahun. Maka proses fotosintesispun akan terus berlangsung bahkan disaat temperatur jatuh hingga dibawah nol derajat celcius. Hijaunya hutan ini abadi sepanjang tahun, baik di musim panas maupun di musim dingin di iklim yang keras itu. Satu hal yang sulit dilakukan oleh pohon-pohon berdaun lebar.
Saya ingin ke Hutan Taiga, menikmati tanaman lain yang tidak terlalu banyak jenisnya, yang tak sebanyak tanaman-tanaman di Hutan Tropis yang memiliki lebih dari 90% jenis spesies tumbuhan yang ada di bumi. Disana saya ingin menikmati cemara, ingin menikmati tanaman lumut yang beragam, mulai dari moss sampai lichen, yang juga penting sebagai makanan hewan-hewan herbivora. Untuk manusia sendiri hampir tidak ada tanaman layak makan disana, kecuali anda mau mati keracunan makan daun yang salah seperti Christopher John McCandles, si petualang into the wild itu. Burung-burung datang hanya di musim panas selain karena biji-biji tumbuhan yang mulai bertumbuhan, tetapi juga karena dalam waktu seketika jumlah serangga meningkat pada suhu dan kelembaban di musim panas, waktunya makan besar bagi burung-burung. Juga bagi hewan-hewan lainnya, seperti beruang yang sudah puas hibernasi berbulan-bulan. Ngomong-ngomong kalau sudah bicara binatang karniforanya saya mulai jiper ke hutan taiga, hehehe… karena hewan-hewan lainnya seperti si kecil Bobcat (Felis rufus), mungkin bahasa indonesianya kucing kutub, atau si besar Siberian Tiger (Panthera tigris altaica)
mungkin sudah menunggu disana. Walaupun tetap ada si kelinci lucu Snowshoe Hare (Lepus americanus) yang berkaki lebar untuk memudahkannya berjalan di salju, serta bulu-bulu coklatnya yang segera rontok digantikan bulu-bulu putih yang tumbuh sesaat akan musim dingin agar membuatnya tak terlihat oleh pemangsa karena saru dengan warna salju. Contoh lain keajaiban alam di hutan taiga. Kali ini dari seekor kelinci lucu bernama Snowshoe Hare. Yang semakin membuat saya ingin kesana…
Namun dapatkah saya kesana? mengingat koordinat saya sekarang yang berada di belahan bumi yang terbelah garis katulistiwa, mengingat perjalanan kesana tentu membutuhkan persiapan dan dana yang direncanakan, mengingat hutan taiga kini tengah terancam keberadaannya oleh pemanasan global yang kini terjadi, oleh penebangan hutan yang terus dilakukan (di Siberia penebangan hutan terus terjadi sejak soviet jatuh, dan di Kanada hanya sebesar 8% saja bagian hutan yang dilindungi, sementara luas hutan yang dialokasikan untuk usaha penebangan kayu mencapai 50% dari seluruh luas hutan) untuk kepentingan manusia. Kita butuh kayu untuk membangun bangunan, membuat kertas, mebel dan lain-lainnya. Namun dapatkah kita menikmatinya jika oksigen yang selama ini disediakannya habis begitu saja? Mungkin keserakahan saya dan umat manusia lainnya akan membawa petaka ini pada anak dan cucu kami di masa depan.
Dan ternyata masih ada ancaman lain yang malah merupakan ancaman terbesar bagi keberadaan Hutan Taiga (selain pemanasan global). Yaitu usaha eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas bumi yang disinyalir terendap di dasar tanah Hutan Taiga berdiri. Dari Alaska ke Kanada hingga Rusia diestimasikan memiliki sumber minyak bumi dengan jumlah yang sangat besar, semua itu terdapat dibawah hutan ini. Eksplorasi ini dilakukan karena keadaan yang tidak stabil di negara penghasil minyak di timur tengah, efisiensi energi yang (konon katanya) lebih tinggi pada suhu rendah, serta permintaan bahan bakar minyak yang terus meningkat. Eksplorasi dan
pengembanganpun mulai merambah daerah yang sebelumnya mustahil untuk dieksploitasi. Dan kelestarian pohon-pohon berdaun jarum itu semakin tidak terjamin.
Bukti-bukti menunjukan kerusakan tundra dan taiga akibat pemanasan global mengakibatkan gas-gas rumah kaca (methana dan karbondioksida) yang terlepaskan ke udara meningkat. Gas-gas tersebut terlepaskan saat tumbuhan itu membusuk (please CMIIW). Kondisi tersebut menyebabkan pemanasan global bahkan semakin parah dari sebelumnya. Hal ini menjadi lingkaran setan yang seperti tak memiliki ujung pangkal. Alam sudah memiliki keseimbangannya, dan manusia dengan segala kebutuhannya (atau keserakahannya?) senantiasa menimpangkan keseimbangan itu. Saya (masih junior) arsitek, dan selalu ingat ucapan teman kalau bidang usaha perusak lingkungan nomor dua adalah bidang arsitektur (nomor satu adalah pertambangan, lagi lagi CMIIW). Semoga saya senantiasa diberikan kesadaran ini saat nanti akhirnya berhasil menjadi arsitek sungguhan, yang akhirnya juga bisa ke Hutan Taiga (kalau masih ada). Amien. Selamatkan Bumi, Selamatkan Hutan Kita!
salam
-japs-
sumber :1. http://marietta.edu2. http://kambing.ui.edu3. http://en.wikipedia.org/wiki/Taiga4. http://en.wikipedia.org/wiki/Scandinavian_and_Russian_taigafoto 1 : http://suiri.tsukuba.ac.jpfoto 2 : http://en.wikipedia.org/wiki/Scandinavian_and_Russian_taigafoto 3 : http://marietta.edufoto 4 : http://marietta.edu