bina nusantara universitylibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-1... · web viewmenurut...
TRANSCRIPT
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Analisis dan Perancangan
2.1.1.1 Pengertian Analisis
Menurut Raymon McLeod dan George P. Schell (2004, p5)
analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan
tujuan merancang sistem yang baru. Menurut Lonnie D. Bentley dan
Jeffrey L. Whitten (2007, p160) analisis sistem adalah suatu teknik
untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada pada suatu sistem
dengan cara membagi masalah tersebut ke dalam beberapa bagian
dengan maksud agar mudah dicari penyelesaiannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu
teknik untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara
mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem yang telah ada dengan
tujuan untuk merancang sistem yang baru.
2.1.1.2 Pengertian Perancangan
Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten (2007,
p160), perancangan sistem adalah suatu teknik menggabungkan
kembali bagian-bagian informasi yang telah dipisahkan oleh analisis
sistem.
Jadi perancangan sistem adalah suatu teknik untuk
membangun sistem dengan cara menentukan segala sesuatu yang
6
7
dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah ini, dan
menentukan tahapan yang akan dilakukan dalam membuat sistem.
2.1.2 Data
Menurut Yakub (2008, p1-p2) basis dapat diartikan sebagai markas
atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data merupakan
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,
keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol,
teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Hirarki data menurut Yakub (2008,
p3-4) secara tradisional hirarki data dapat dikelompokkan menjadi 3 buah,
yaitu:
- Elemen data/field/atribut/kolom
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi
menjadi unit lain yang bermakna.
- Rekaman/record/baris
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait.
- File/berkas/table/relasi
File adalah kumpulan record/rekaman sejenis yang mempunyai panjang
atribut atau field sama, namun berbeda isi datanya.
Menurut Turban (2001, p17) data adalah suatu fakta atau deskripsi
dasar dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diperoleh,
disimpan, direkam, diklasifikasikan, tetapi belum memberikan manfaat
khusus bagi pengguna.
8
Jadi data merupakan suatu fakta mentah mengenai orang, tempat,
kejadian, dan hal lain dalam dunia nyata dimana fakta tersebut belum
memberikan manfaat khusus bagi penggunanya.
2.1.3 Basis Data (Database)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p65) basis data adalah kumpulan
data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
Sistem basis data (database) menurut Yakub (2008, p9) merupakan
sistem yang terdiri dari kumpulan file atau table yang saling berhubungan dan
memungkinkan beberapa pemakai mengakses dan memanipulasinya.
Jadi basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan
secara logikal yang terdiri dari kumpulan file atau table yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
Basis data memiliki struktur file dalam pengaturan data yaitu :
1. Data, adalah satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum
diolah dikumpulkan didalam suatu file database.
2. Record, adalah sebuah data yang isinya merupakan suatu kesatuan,
setiap keterangan yang mencakup kesatuan tersebut dinamakan satu
record.
3. Field, merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah
database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk
record.
2.1.3.1 Manfaat Basis Data
9
Manfaat dari basis data antara lain:
● Basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan, merubah, dan
menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
● Dengan basis data efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan,
karena penekanan jumlah redundansi data dengan membuat tabel
yang saling berhubungan.
● Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dari beberapa
lokasi. Basis data yang dikelola oleh sistem atau aplikasi yang
mendukung multiuser dapat memenuhi kebutuhannya, tetapi harus
menghindari inkonsistensi data.
2.1.3.2 Keuntungan Basis Data
Beberapa keuntungan dari penggunaan basis data, antara lain :
Salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
Meningkatkan kualitas informasi yang akurat, efektif, dan relevan
sehingga informasi yang diberikan lebih bernilai.
Mengurangi duplikasi data (data relationability).
2.1.3.3 Kerugian Basis Data
Beberapa kelemahan dari penggunaan basis data, antara lain :
Dalam membuat suatu database membutuhkan biaya yang cukup
besar.
Tempat penyimpanan yang dibutuhkan besar.
10
Kerusakan pada suatu database dapat mempengaruhi departemen lain
yang terkait.
2.1.4 Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p66) DBMS adalah suatu sistem
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat, memelihara, kontrol akses ke database.
Menurut Yakub (2008, p10) Database Management System (DBMS)
merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan
mengelola basis data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang
menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah, dan
diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme
pengaturan data, pemakaian data bersama, dan konsistensi data.
Jadi Database Management System (DBMS) merupakan sebuah
perangkat lunak yang digunakan untuk mendefinisikan, membuat, dan
mengontrol database sehingga dapat membantu dalam penggunaan kumpulan
data yang berukuran besar.
2.1.4.1 Komponen DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p68), terdapat 5 komponen
penting dalam DBMS:
1. Hardware (Perangkat Keras)
Digunakan untuk menjalankan DBMS dan aplikasi-
aplikasinya.
2. Software (Perangkat Lunak)
11
Meliputi software aplikasi, software DBMS, sistem operasi,
dan juga sistem jaringan.
3. Data
Data merupakan komponen paling penting dalam DBMS dan
juga merupakan penghubung antara komponen mesin
(hardware dan software) dan komponen human (procedures
dan people)
4. Procedures (Prosedur)
Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang mengatur
perancangan dan penggunaan database.
5. People (Sumber daya manusia)
Komponen ini meliputi database administrator, database
designers, application developers, dan end-user.
Gambar 2.1 Komponen DBMS
2.1.4.2 Fasilitas DBMS
Fasilitas yang disediakan dalam DBMS antara lain :
1. Data Definition Language (DDL)
Memungkinkan pengguna untuk membuat spesifikasi tipe data,
struktur data, dan constraint untuk disimpan dalam basis data.
12
Constraint merupakan pengaturan konsistensi nilai pada basis data
yang tidak dapat dilanggar.
2. Data Manipulation Language (DML)
Memungkinkan pengguna untuk melakukan insert, update, delete,
dan mengirim atau mengambil data dari basis data.
3. Menyediakan kontrol akses ke basis data :
Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak
mempunyai hak akses agar tidak dapat mengakses basis
data.
Sistem integritas, menjaga konsistensi data yang
tersimpan.
Sistem kontrol konkurensi, mengijinkan akses data untuk
diakses
Sistem kontrol pemulihan, mengembalikan basis data
kepada keadaan sebelumnya yang konsisten setelah
mengalami kegagalan perangkat keras atau perangkat
lunak.
Katalog yang dapat diakses oleh pengguna, berisi
deskripsi data dari suatu basis data.
2.1.4.3 Keuntungan DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p77), keuntungan DBMS antara
lain:
1. Kontrol terhadap redundansi data.
2. Konsistensi data.
13
3. Banyaknya informasi dari data yang sama.
4. Pengaksesan data oleh beberapa pengguna dalam waktu yang
sama.
5. Meningkatkan integritas data.
6. Meningkatkan keamanan.
7. Mengurangi biaya.
8. Meningkatkan produktivitas.
2.1.4.4 Kerugian DBMS
Kerugian DBMS antara lain:
1. Kompleksitas.
2. Ukuran.
3. Biaya.
4. Tambahan biaya hardware.
5. Biaya dari proses konversi.
2.1.5 Database Language
2.1.5.1 Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), DDL adalah suatu
bahasa yang mengizinkan pengguna untuk menjelaskan dan memberi
nama entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan oleh aplikasi.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p237), ada beberapa pernyataan
dasar dari DDL yaitu :
1. Create table
14
Berguna untuk membuat tabel dengan mengidentifikasi basis
data untuk tiap kolom.
2. Alter table
Berguna untuk menambah atau membuang kolom dan
constraint.
3. Drop table
Berguna untuk membuang atau menghapus tabel beserta
semua data yang terkait di dalamnya.
4. Create index
Berguna untuk membuat indeks dalam satu tabel.
5. Drop index
Berguna untuk membuang atau menghapus indeks yang telah
dibuat sebelumnya.
2.1.5.2 Data Manipulation Language (DML)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), DML adalah suatu
bahasa yang menyediakan kumpulan operasi untuk mendukung dalam
manipulasi data terutama pada data yang diperoleh dalam basis data.
Data manipulation di SQL , terdiri dari operasi :
- SELECT berguna untuk mengerjakan batasan relasional, proyek,
dan menggabungkan operasi pada data.
- INSERT untuk memasukkan ke dalam tabel-tabel data baru.
- UPDATE berguna untuk memperbaharui isi dalam tabel dengan data
baru.
15
- DELETE berguna untuk menghapus salah satu isi tabel dengan
kondisi yang diinginkan.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p93) DML dibagi dalam
dua jenis, yaitu:
- Procedural adalah suatu bahasa yang memungkinkan pengguna
untuk mendeskripsikan ke sistem tentang data apa yang dibutuhkan
dan bagaimana mendapatkan data tersebut secara tepat.
- Non Procedural adalah suatu bahasa yang memungkinkan pengguna
untuk menentukan data apa yang diperlukan tanpa memperhatikan
bagaimana data diperoleh.
2.1.6 Struktur Basis Data
Gambar 2.2 Siklus Basis Data
16
Penjelasan siklus basis data menurut Connolly dan Begg (2010, p313-p355):
1. Database Planning
Database Planning (Perencanaan basis data) adalah suatu aktivitas
yang merencanakan tahapan siklus hidup aplikasi database untuk dapat
direalisasikan secara efisien dan efektif.
Terdapat tiga hal pokok yang berkaitan dengan strategi sistem
informasi yaitu :
a. Identifikasi rencana dan sasaran dari perusahaan termasuk mengenai
informasi yang dibutuhkan.
b. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kekurangan
dan kelebihan yang dimiliki.
c. Penilaian tentang peluang IT yang mungkin dapat memberikan
keuntungan yang kompetitif.
2. System Definition
System definition (Definisi sistem) adalah menjelaskan batasan-
batasan dan cakupan dari aplikasi basis data dan sudut pandang user (user
view) yang utama. User view mendefinisikan apa yang diwajibkan dari
suatu aplikasi basis data melalui beberapa perspektif. Suatu aplikasi basis
data dapat memiliki lebih dari satu user view.
3. Requirement Collection and Analysis
Requirement Collection and Analysis (Pengumpulan dan analisis
kebutuhan) adalah proses mengumpulkan dan menganalisis informasi
mengenai bagian dari organisasi yang didukung oleh aplikasi database
17
dan menggunakan informasi tersebut untuk menentukan kebutuhan
pengguna akan sistem yang baru. Teknik atau cara untuk memperoleh
informasi disebut fact finding, antara lain:
a. Mempelajari dokumen
b. Wawancara
c. Observasi
d. Riset
e. Kuisioner
4. Database Design
Database design (Desain basis data) adalah proses membuat suatu
design yang akan mendukung tujuan dan operasi suatu perusahaan. Proses
perancangan basis data dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
a. Perancangan Basis Data Konseptual
Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun suatu
model data yang digunakan dalam suatu perusahaan, bersifat
independen dari semua pertimbangan fisik.
b. Perancangan Basis Data Logikal
Perancangan basis data logikal adalah proses membangun suatu
model data yang digunakan dalam suatu perusahaan didasarkan pada
model data tertentu, tetapi bersifat independen dari DBMS tertentu
dan pertimbangan fisik lainnya.
c. Perancangan Basis Data Fisikal
Perancangan basis data fisikal adalah proses yang menghasilkan
deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder.
18
Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang
digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data.
5. DBMS Selection
DBMS selection (Pemilihan DBMS) adalah proses memilih DBMS
yang tepat untuk mendukung sistem database. Langkah-langkah dalam
pemilihan DBMS:
a. Menetapkan kerangka acuan penelitian.
b. Membatasi pilihan menjadi dua atau tiga pilihan.
c. Mengevaluasi produk.
d. Merekomendasikan pilihan dan menghasilkan laporan.
6. Application Design
Application Design (Perancangan aplikasi) adalah merancang
antarmuka dan program aplikasi yang akan menggunakan dan memproses
database. Perancangan aplikasi meliputi dua aspek penting, yaitu:
a. Perancangan Transaksi (Transaction Design)
Transaksi adalah salah satu aksi atau serangkaian aksi yang
dilakukan oleh pengguna tunggal atau program aplikasi yang
mengakses atau merubah isi dari basis data. Kegunaan dari perancangan
transaksi adalah untuk menetapkan karakteristik, high level dari suatu
transaksi yang dibutuhkan pada basis data, diantaranya sebagai berikut :
1. Data yang digunakan oleh transaksi.
2. Karakteristik fungsional dari suatu transaksi.
3. Output transaksi.
19
4. Keuntungannya bagi pengguna.
5. Tingkat kegunaan yang diharapkan.
b. Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface Design)
Sebelum mengimplementasikan suatu form atau report, sangat
penting untuk merancang layout. Beberapa aturan pokok untuk
merancang form atau report adalah sebagai berikut :
Judul yang sesuai arti.
Instruksi yang komprehensif.
Nama field mudah dikenali
Pengelompokan logikal dan field yang berurutan.
Tampilan layout form atau report menarik.
7. Prototyping
Prototyping adalah membangun sebuah model kerja dari sistem basis
data yang mengizinkan user untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi
gambaran sistem secara menyeluruh. Prototipe harus mempunyai keuntungan
utama menjadi murah secara relative dan cepat untuk dibangun.
8. Implementation
Implementation (implementasi) adalah realisasi fisik basis data dan
rancangan aplikasi. Implementasi dapat dicapai menggunakan Data
Definition Language (DDL) dari DBMS atau Graphical User Interface
(GUI).
9. Data Conversion and Loading
20
Data Conversion and Loading (Pengubahan dan pemuatan data)
adalah memindahkan data dari sistem yang lama ke sistem yang baru dan
mengkonversi aplikasi yang ada untuk dijalankan di database yang baru.
10. Testing
Testing (Uji coba) adalah proses menjalankan sistem basis data
dengan maksud menemukan kesalahan.
11. Operational Maintenance
Operational Maintenance (Perawatan operasional) adalah proses
pemantauan dan pemeliharaan sistem yang sudah terpasang.
2.1.7 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010, p416), normalisasi adalah suatu
teknik untuk memproduksi sekumpulan relasi dengan sifat yang diinginkan,
sesuai kebutuhan data dari suatu perusahaan.
Proses normalisasi:
1. Unnormalized Form (UNF)
Suatu tabel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang berulang.
UNF didapat dengan memindahkan dari sumber informasi yang didapat
seperti nota atau faktur.
2. First Normal Form (1NF)
Suatu relasi dimana setiap baris dan kolom hanya berisi satu nilai.
Kelompok data yang berulang dan perhitungan akan dihilangkan pada
proses ini.
21
3. Second Normal Form (2NF)
Sebuah relasi yang berada pada 1NF dan setiap atribut yang bukan
primary key berfungsi secara penuh bergantung pada primary key nya.
4. Third Normal Form (3NF)
Suatu relasi yang ada pada 1NF dan 2NF dan tidak ada atribut yang
bukan primary key yang secara langsung bergantung kepada primary key
nya.
2.1.8 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data menurut Connolly dan Begg (2010, p320)
adalah proses membuat suatu design yang akan mendukung tujuan dan
operasi suatu perusahaan. Terdapat tiga tahapan dalam perancangan basis
data, yaitu: perancangan konseptual, logikal, dan fisikal.
2.1.8.1 Perancangan Basis Data Konseptual
Perancangan basis data konseptual menurut Connolly dan
Begg (2010, p467) adalah proses membangun suatu model data yang
digunakan dalam suatu perusahaan, dan bersifat independen dari
semua pertimbangan fisik. Langkah-langkah perancangan basis data
konseptual :
Langkah 1 : Membangun model data konseptual.
Tujuannya untuk membangun suatu model data
konseptual sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Langkah 1.1 : Mengidentifikasi tipe entitas.
22
Tujuannya untuk mengidentifikasi tipe entitas yang
diperlukan.
Langkah 1.2 : Mengidentifikasi tipe relasi.
Tujuannya untuk mengidentifikasi relasi yang penting
antara berbagai tipe entitas yang telah diidentifikasikan.
Langkah 1.3 : Mengidentifikasikan dan mengasosiasikan atribut suatu
entitas atau tipe relasi.
Tujuannya untuk mengidentifikasikan dan
mengasosiasikan atribut dari entitas atau tipe relasi.
Langkah 1.4 : Menentukan domain atribut.
Tujuannya untuk menentukan domain atribut yang ada
didalam model data konseptual. Domain adalah
penampung dari nilai yang dapat ditampung oleh atribut
Langkah 1.5 : Menentukan candidate key dan primary key.
Tujuannya untuk mengidentifikasikan candidate key dari
setiap tipe entitas, dan jika terdapat lebih dari satu
candidate key, maka pilih salah satu sebagai primary key
dan sisanya menjadi alternate key. Candidate key adalah
seperangkat atribut dari suatu entitas yang secara unik
mengidentifikasi setiap kemunculan dari entitas tersebut.
Langkah 1.6 : Menggunakan Enhanced Modelling Concepts (langkah
optional)
Tujuannya untuk mempertimbangkan penggunaan
enhanced modeling concepts, seperti spesialisasi,
23
generalisasi, agregasi, dan komposisi dalam melanjutkan
pengembangan model ER.
Langkah 1.7 : Memeriksa redundansi.
Tujuannya untuk memeriksa apakah ada redundansi
dalam model basis data. Apabila ada redundansi, maka
dapat dihilangkan dengan cara menguji kembali
hubungan one-to-one dan menghilangkan relasi
redundansi.
Langkah 1.8 : Memvalidasi model konseptual lokal dengan transaksi
user.
Tujuannya untuk memastikan bahwa model data
konseptual mendukung permintaan transaksi oleh user.
Dua pendekatan untuk memastikan model data
konseptual, yaitu: mendefinisikan transaksi dan
menggunakan alur transaksi.
Langkah 1.9 : Me-review model data konseptual lokal dengan user.
Tujuannya untuk me-review model data konseptual
bersama user untuk memastikan bahwa model yang ada
sudah sesuai dengan yang diminta.
2.1.8.2 Perancangan Basis Data Logikal.
Perancangan basis data logikal adalah proses membangun
suatu model data yang digunakan dalam suatu perusahaan didasarkan
pada model data tertentu, tetapi bersifat independen dari DBMS
24
tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. Langkah-langkah
perancangan basis data logikal :
Langkah 2 : Membuat dan memvalidasi model data logikal.
Tujuannya untuk membangun sebuah model data logikal
lokal dari suatu model data konseptual lokal yang merepresentasikan
sebuah view utama dari perusahaan dan kemudian memvalidasi model
ini untuk memastikan bahwa model ini secara struktur adalah benar
(menggunakan teknik normalisasi) dan untuk memastikan model
mendukung transaksi yang dibutuhkan.
Langkah 2.1 : Menurunkan relasi untuk model data logikal.
Tujuannya untuk membuat suatu relasi pada model data
logikal yang merepresentasikan suatu tipe entitas, relasi, dan atribut
yang telah diidentifikasi. Adapun pendeskripsian bagaimana relasi
dapat diturunkan dari struktur model data yang ada, antara lain:
● Tipe entitas kuat.
● Tipe entitas lemah.
● Tipe relasi binary one-to-many (1:*).
● Tipe relasi binary one-to-one (1:1).
● Tipe relasi rekursif one-to-one (1:1).
● Superclass / subclass tipe relasi.
● Tipe relasi binary many-to-many (*:*).
● Tipe relasi kompleks.
● Atribut multi-valued.
Langkah 2.2 : Memvalidasi relasi dengan normalisasi.
25
Tujuannya untuk memvalidasi relasi dalam model data
logikal dengan menggunakan teknik normalisasi.
Langkah 2.3 : Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna.
Tujuannya untuk memastikan bahwa relasi pada model
data logikal mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Langkah 2.4 : Mendefinisikan kendala integritas.
Tujuannya untuk mendefinisikan batasan-batasan
integritas yang diperlihatkan kepada pengguna, dimana kontrol
integritas mengandung batasan-batasan yang dapat diterapkan untuk
mencegah basis data menjadi tidak konsisten. Terdapat enam tipe
batasan integritas:
1. Data yang dibutuhkan
2. Batasan domain atribut
3. Multiplicity
4. Integritas entitas
5. Integritas referensial
6. Batasan umum
Langkah 2.5 : Meninjau kembali model data logikal dengan pengguna
Tujuannya untuk memastikan bahwa model data logikal
telah merepresentasikan sesuai dengan kebutuhan data dari
perusahaan.
Langkah 2.6 : Menggabungkan model data logikal ke model global
(langkah optional).
26
Tujuannya untuk menggabungkan model data logikal
individual menjadi sebuah model data logikal global dari suatu
perusahaan. Berikut adalah detail dari langkah diatas:
1. Menggabungkan model data logikal ke model global.
Tujuannya untuk menggabungkan model data logikal
individu menjadi sebuah model data logikal global bagi
sebuah perusahaan.
2. Memvalidasi model data logikal global.
Tujuannya untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari
model data logikal global dengan teknik normalisasi dan
memastikan bahwa relasi yang dibuat mendukung
transaksi.
3. Me-review model data logikal global dengan pengguna.
Tujuannya untuk memastikan bahwa model data logikal
global telah merepresentasikan kebutuhan data dari
perusahaan.
Langkah 2.7 : Memeriksa pertumbuhan masa depan.
Tujuannya untuk menentukan apakah ada perubahan
signifikan dalam perkiraan masa depan dan mengakses apakah model
data logikal dapat mengakomodasi perubahan ini.
2.1.8.3 Perancangan Basis Data Fisikal
Perancangan basis data fisikal adalah proses yang
menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan
sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses
27
yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data.
Langkah-langkah perancangan basis data fisikal :
Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal ke DBMS pilihan.
Tujuannya untuk menghasilkan suatu skema basis data
relasional dari model data logikal yang dapat diimplementasikan
dalam DBMS pilihan.
Langkah 3.1 : Merancang relasi dasar.
Tujuannya untuk memutuskan bagaimana
merepresentasikan relasi dasar yang diidentifikasikan dalam model
data logikal pada DBMS pilihan.
Langkah 3.2 : Merancang representasi dari data turunan (derived
data)
Tujuannya untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan
semua data turunan pada model data logikal pada DBMS pilihan.
Langkah 3.3 : Merancang batasan umum (general constraints)
Tujuannya untuk merancang batasan umum pada
DBMS pilihan.
Langkah 4 : Merancang organisasi file dan indeks.
Tujuannya untuk menentukan pengorganisasian file
yang optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang
diperlukan untuk mencapai performance yang diharapkan, yaitu
dengan cara menyimpan berbagai relasi dan tuples pada media
penyimpanan sekunder.
Langkah 4.1 : Menganalisis transaksi.
28
Tujuannya untuk memahami fungsi dari suatu transaksi
yang dijalankan pada basis data dan untuk menganalisa transaksi yang
penting.
Langkah 4.2 : Memilih organisasi file.
Tujuannya untuk menentukan organisasi file yang efektif
untuk setiap relasional data. Beberapa organisasi file yang ada, antara
lain:
- Heap
- Hash
- Indexed Sequential Access Method (ISAM)
- B*-tree
- Cluster
Langkah 4.3 : Memilih indeks.
Tujuannya untuk menentukan penambahan indeks dapat
meningkatkan performansi dari suatu sistem.
Langkah 4.4 : Memperkirakan kapasitas penyimpanan yang
dibutuhkan.
Tujuannya untuk mengestimasi ukuran kapasitas disk yang
diperlukan untuk basis data.
Langkah 5 : Merancang user view.
Tujuannya untuk merancang user view yang diidentifikasi
selama pengumpulan informasi dan analisis dari siklus hidup aplikasi
basis data.
Langkah 6 : Merancang mekanisme keamanan.
29
Tujuannya untuk merancang ukuran keamanan untuk basis
data yang telah dispesifikasikan user.
Definisi dari keamanan basis data adalah suatu mekanisme yang
memproteksi basis data dari suatu kejadian yang disengaja maupun
tidak disengaja.
2.1.9 Entity-Relational Modelling (ER Model)
Entity-Relational Modelling menurut Connolly dan Begg (2010,
p371) adalah suatu pendekatan top-down untuk merancang basis data yang
diawali dengan mengidentifikasikan data penting yang disebut entitas dan
relasi antar data yang harus diwakili dalam model tersebut.
2.1.9.1 Entity types (Jenis entitas)
Entity types menurut Connolly dan Begg (2010, p372) adalah
sekumpulan objek yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan
memiliki properti yang sama dan keberadaannya yang independen.
Terdapat dua jenis entitas, yaitu:
1. Strong entity types, yaitu entitas yang keberadaannya tidak
bergantung pada entitas lain. Setiap entitas diidentifikasikan
secara unik menggunakan atribut primary key dari entitas tersebut.
2. Weak entity types, yaitu entitas yang keberadaannya bergantung
pada entitas lain. Setiap entitas tidak diidentifikasikan secara unik
menggunakan atribut yang terkait dengan entitas tersebut.
2.1.9.2 Relationship types (Tipe relasi)
30
Relationship types menurut Connolly dan Begg (2010,
p374) adalah hubungan antara satu entitas dengan entitas lain dan
mempunyai arti. Relationship occurrence adalah suatu penggabungan
yang dapat diidentifikasikan secara unik, termasuk kejadian dari tiap
entitas yang berpartisipasi.
Derajat tipe relasi adalah jumlah jenis entitas yang
berpartisipasi dalam suatu hubungan. Entitas yang terlibat dalam suatu
hubungan tertentu disebut participant. Terdapat tiga jenis derajat
relasi:
1. Binary (Relasi berderajat dua)
Gambar 2.3 Relasi berderajat dua
2. Ternary (Relasi berderajat tiga)
Gambar 2.4 Relasi berderajat tiga
3. Quaternary (Relasi berderajat empat)
31
Gambar 2.5 Relasi berderajat empat
2.1.9.3 Atribut
Atribut menurut Connolly dan Begg (2010, p379) adalah
sebuah properti dari entitas atau tipe relasi. Atribut dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Simple and Composite Attribute
Simple attribute adalah atribut yang disusun dari komponen
tunggal dan tidak bisa dibagi menjadi komponen yang lebih kecil lagi.
Composite attribute adalah atribut yang disusun dari beberapa
komponen. Atribut ini dapat dibagi lagi menjadi komponen yang lebih
kecil.
2. Single-value and Multi-value Attribute
Single-value attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal
pada suatu tipe entitas. Multi-value attribute adalah atribut yang dapat
memiliki beberapa nilai pada suatu tipe entitas.
3. Derived Attribute
32
Derived attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang
diturunkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak harus
berasal dari entitas yang sama.
2.1.9.4 Keys
Keys dibagi dalam lima jenis:
a. Candidate key.
Merupakan sejumlah kecil atribut yang mengidentifikasikan
setiap kejadian pada entitas secara unik. Sebuah candidate key
tidak boleh bernilai NULL dan sebuah entitas boleh memiliki
lebih dari satu candidate key.
b. Primary key.
Merupakan candidate key yang dipilih untuk
mengidentifikasikan setiap kejadian pada entitas secara unik.
c. Alternate key.
Merupakan candidate key yang tidak terpilih menjadi primary
key, atau biasa disebut secondary key.
d. Composite key.
Merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.
e. Foreign key.
Himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan
candidate key dari beberapa relasi lainnya.
2.1.9.5 Structural Constraints.
33
1. Tipe utama dari constraint pada relasi disebut multiplicity.
Multiplicity adalah jumlah dari kejadian yang mungkin terjadi
dari suatu entitas yang berelasi dengan suatu kejadian tunggal
sebuah entitas lainnya dan terkait suatu relasi tertentu. Derajat
binary adalah yang paling sering digunakan dalam menentukan
relasi. Terdapat tiga bentuk multiplicity:
a. One-to-One (1:1) Relationships
Gambar 2.6 One-to-One (1:1) Relationships
b. One-to-Many (1:*) Relationships
Gambar 2.7 One-to-Many (1:*) Relationships
c. Many-to-Many (*:*) Relationships
34
Gambar 2.8 Many-to-Many (*:*) Relationships
2. Cardinality dan Participation Constraints.
Cardinality adalah menjelaskan jumlah maksimum hubungan
kejadian yang mungkin untuk suatu entitas yang berpartisipasi
dalam jenis hubungan tertentu.
Participation adalah menentukan apakah semua atau hanya
beberapa kejadian entitas berpartisipasi dalam suatu hubungan.
2.1.10 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) menurut Kendall (2005, p192) adalah
suatu teknik analisa struktur dimana system analyst bisa meletakkan semua
representasi grafis dari proses data yang melalui organisasi. DFD
menggambarkan sistem informasi secara logikal maupun fisikal. DFD
memiliki empat jenis komponen, antara lain:
1. Aliran data (Data flow)
Simbol :
Aliran data adalah data yang bergerak dan berpindah sebagai suatu
unit dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam sistem. Aliran data
35
bisa terdiri dari banyak bagian data individual yang digunakan secara
bersamaan dan bergerak bersama ke suatu tujuan.
2. Penyimpanan data (Data store)
Simbol :
Penyimpanan data adalah data saat tidak digunakan. Penyimpanan
data bisa merepresentasikan satu atau banyak lokasi fisikal untuk data
termasuk suatu folder file, satu atau lebih file berbasis komputer, atau
suatu notebook. Konfigurasi fisikal tidak terlalu penting untuk
mengerti pergerakan dan penanganan data dalam sistem.
3. Proses (Process)
Simbol :
Proses adalah suatu pekerjaan atau aksi yang dikerjakan di data
sehingga mereka ditransformasikan, disimpan, dan didistribusikan.
4. Sumber (Source)
Simbol :
Sumber adalah tempat atau tujuan dari data. Sumber terkadang berarti
external entities karena berada di luar sistem. Sekali diproses, data
atau informasi meninggalkan sistem dan pergi ke tempat lain.
2.1.11 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah
dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analisis
dan programmer untuk memecahkan masalah keadaan segmen-segmen yang
36
lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian.
Gambar 2.9 Simbol Flowchart
2.1.12 State Transition Diagram (STD)
State Transition Diagram (STD) menurut Jeffrey L. Whitten,
Bentley, dan Dittman (2004, p673) adalah suatu alat yang digunakan untuk
37
memodelkan penggambaran urutan dan variasi layar yang terjadi dalam sesi
pengguna. Komponen utama yang digunakan dalam STD adalah:
a. Keadaan sistem (System state)
State merupakan suatu kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan
suatu benda pada waktu atau kondisi tertentu.
Simbol :
b. Perubahan keadaan (Change of state)
Perubahan keadaan digambarkan dengan garis panah menghubungkan
dua keadaan yang berkaitan. Notasinya adalah sebagai berikut:
c. Kondisi dan aksi (Condition and action)
Kondisi merupakan penyebab suatu keadaan berubah, sedangkan aksi
yang dilakukan oleh sistem apabila terjadi perubahan keadaan. Notasinya
adalah sebagai berikut:
State 1
State 2
State 3
State 1
State 2
38
2.1.13 Use Case Diagram
Use case diagram terdiri atas use case, actor (user), dan hubungan
diantaranya. Actor adalah apa saja yang perlu berinteraksi dengan sistem
untuk bertukar informasi. Actor tidak harus manusia. Actor dapat juga
merupakan organisasi, sistem informasi yang lain, alat-alat diluar sistem
seperti sensor, atau bahkan konsep akan waktu.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Internet
Internet (Interconnected Network) menurut Alexander F.K. Sibero
(2011, p10) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan
secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang
luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area,
internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP
(Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Banyak manfaat dari
internet, antara lain:
- Informasi yang didapatkan lebih cepat dan murah.
- Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi.
- Sebagai media promosi.
- Komunikasi interaktif.
- Sebagai alat Research dan Development.
- Pertukaran data.
39
2.2.2 Web
Web menurut M. Rudyanto Arief (2011, p7) adalah salah satu aplikasi
yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi,
video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer
Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang
disebut browser.
World Wide Web atau yang biasa disingkat WWW merupakan
kumpulan situs web yang dapat diakses di internet yang berisikan semua
informasi yang dibutuhkan semua pengguna internet.
2.2.3 Web server
Web server menurut Alexander F.K. Sibero (2011, p11) adalah sebuah
komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara
bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak berbeda
dengan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitas dan
kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web server bekerja sebagai
penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga
dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas yang besar dibandingkan PC. Dukungan
perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web server dapat berjalan secara
optimal.
Web browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk
mengambil dan menyajikan sumber informasi web. Sumber informasi web
diidentifikasikan dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang dapat
terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten lainnya.
40
2.2.4 Adobe Dreamweaver
Dasar pembuatan desain website adalah menggunakan HTML. HTML
merupakan dokumen hypertext yang bisa dibaca menggunakan suatu platform
komputer. Seiring perkembangan teknologi, perancangan web tidak bertumpu
pada HTML saja tetapi juga perancangan secara visual. Perancangan visual
memudahkan user dalam membuat website. Salah satunya yaitu Adobe
Dreamweaver CS5.5.
Adobe Dreamweaver CS5.5 merupakan versi terbaru dari Adobe
Dreamweaver. Aplikasi ini mengintegrasikan beragam fitur untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web dan
pengelolaannya. Adobe Dreamweaver CS5.5 menyertakan banyak tool yang
berkaitan dengan pengkodean seperti HTML, CSS, XML, dan pemrograman
client side yaitu JavaScript dengan penggunaan yang sangat mudah dan user
friendly. Aplikasi ini juga mendukung pemrograman script server side seperti
PHP, Active Server Page (ASP), ASP.NET, ASP JavaScript, ASP VBScript,
Cold Fusion, dan Java Server Page (JSP).
2.2.5 PHP
PHP menurut Alexander F.K. Sibero (2011, p49) adalah
pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber
menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat
kode baris dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side
Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server.
PHP adalah suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau Open Source, yaitu
41
pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan
kebutuhannya.
PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki
kemampuan untuk memproses dan mengolah data secara dinamis. Aplikasi
yang dibangun menggunakan PHP umumnya akan memberikan hasil pada
web browser tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan pada server.
2.2.6 MySQL
MySQL menurut M. Rudyanto Arief (2011, p151) adalah salah satu
jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk
membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan
pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL
menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya
sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk
kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah hingga kecil.
MySQL bersifat open source dan free.
MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa
pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP
dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal.
MySQL sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web,
umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman
script PHP.
42
2.2.7 AMP (Apache, MySQL dan PHP)
AMP (Apache, MySQL dan PHP) adalah suatu paket yang berisi
kumpulan software yang digunakan untuk membangun suatu website. Paket
AMP sudah menjadi bagian dalam setiap web server untuk menyediakan
layanan website. Saat ini paket AMP telah banyak dikembangkan agar dapat
menyesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan seperti LAMP pada
Linux dan WAMP pada Windows.
2.2.8 JavaScript
JavaScript menurut Betha Sidik (2011, p1) adalah bahasa yang
digunakan untuk membuat program yang digunakan agar dokumen HTML
yang ditampilkan dalam browser menjadi lebih interaktif, tidak sekedar indah
saja. JavaScript memberikan beberapa fungsionalitas ke dalam halaman web,
sehingga dapat menjadi sebuah program yang disajikan dengan menggunakan
antarmuka web.
JavaScript merupakan bahasa script, bahasa yang tidak memerlukan
kompiler untuk menjalankannya, cukup dengan interpreter. Tidak perlu ada
proses kompilasi lebih dulu agar program dapat dijalankan
2.2.9 JQuery
JQuery menurut Abdul Kadir (2011, p12) adalah salah satu pustaka
yang dikembangkan dengan menggunakan JavaScript. Kehadirannya adalah
untuk memudahkan penulisan kode JavaScript. Dengan menggunakan
JQuery, penulisan kode JavaScript menjadi lebih sederhana (kodenya menjadi
ringkas). Selain itu, pembuatan halaman web yang interaktif dan menarik
43
menjadi jauh lebih mudah diimplementasikan daripada menuliskan JavaScript
sendiri.
2.2.13 Lifting
Lifting menurut Sohibuliman (www.sohibuliman.net) adalah produksi
minyak dan gas bumi mentah siap jual yang ditargetkan oleh Pemerintah,
yang dapat diolah, diekspor, dan digunakan sepenuhnya.
Lifting merupakan kegiatan produksi minyak dan gas bumi mentah
yang dilakukan oleh KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) dan
Pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif
di bidang minyak dan gas bumi.
2.2.14 Intranet
Intranet menurut Alexander F.K. Sibero (2011, p10) adalah jaringan
komputer yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya
yang ada di suatu perusahaan atau organisasi. Intranet
menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi
rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada
karyawannya. Pada umumnya, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan
yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah
intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang
membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP,
dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa
protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan
komponen protokol yang sering digunakan.