best practice etika perencanaan; tuan guru bajang muhammad zainal majdi
DESCRIPTION
Disusun Oleh: 1. Nurlina Y. – 36391 2. Ria Arum S. – 36339 3. Chairumu Tyas S. – 37136TRANSCRIPT
Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi Gubernur Nusa Tenggara Barat 2008 – 2013 dan 2013 – 2018
NURLINA Y. – 36391 | RIA ARUM S. – 36339 | CHAIRUMI TYAS S. – 37136
OUTLINE
• Pendahuluan
• Landasan Teori
• Deskripsi Kasus
• Undang-‐undang yang Mendukung
• Bahasan dari Sudut Pandang Manajemen
• Bahasan dari Sudut Pandang Etika
• Kesimpulan
Pendahuluan
ProEil Tuan Guru Besar Muhammad Zainul Majdi • Lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972 • SDN 3 Mataram (sekarang SDN 6 Mataram) • MTs Mualimin Nadhatul Wathan Pancor selama 2 tahun
• MA Mualimin Nadhatul Wathan Pancor • Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir Universitas Al Azhar, Kairo – Mesir
• S2 di Universitas Al Azhar, Kairo – Mesir Prestasi • Pembina Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-‐Mandiri Pedesaan (PNPM-‐Mpd) Terbaik dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
• Penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono
• The Best Dedicated Governor in Developing of MICE (Meeting, Incentive, Conference & Exhibition) Industry
• Bidang Pangan dari Presiden RI atas Prestasi meningkatkan produksi Padi (P2BN)
http://www.ntbprov.go.id/baca.php?berita=1378
Teori Koperasi Usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong (Hatta)
Prinsip koperasi menurut UU No 25 tahun 1992: 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka 2. Pengawasan oleh anggota secara demokratis 3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi
Landasan Teori
Teori Virtue • Teori Virtue (Bartens, 2000) : orang harus membangun karakter yang baik
• Teori ini berangkat dari manusianya; kebijaksanaan, keberanian, ketenangan dan keadilan
• Tidak menanyakan yang etis atau tidak etis, mempertanyakan tindakan yang harus dimiliki manusia
Pendekatan Pembangunan 1. Keadilan sosial, kedamaian, kualitas pertumbuhan, peningkatan
kualitas lingkungan sebagai tujuan terpenting 2. Pencapaian kebebasan, otonomi, dan kedaulatan sebagai prinsip
penting pembangunan untuk direalisasikan à target pertumbuhan ekonomi agak terabaikan
3. Merangkul semua pihak: dilakukan secara partisipatif , mengikutsertakan semua pihak
4. Memberdayakan lokalitas untuk pertumbuhan secara mandiri (self-‐reliance)à masyarakat lokal berprakarsa dan ikut memecahkan segala persoalan
5. Pengembangan teknologi yang partisipatif dan pengakuan terhadap pengetahuan lokal àbottom-‐up, apresiasi terhadap indigenous knowledge and local wisdom
6. Masyarakat lokal menentukan penilaian dan cara penilaian atas sumberdaya alamnya
Deskripsi Kasus
PIJAR (SAPI – JAGUNG – RUMPUT LAUT)
Merupakan Komoditas Unggulan Daerah
• Komoditas sapi, dari daging dan air susunya digunakan sebagai bahan pangan, kotorannya digunakan untuk pupuk tanaman, misalnya jagung, dan tulangnya untuk membuat kerajinan
• Komoditas jagung, dari bijinya digunakan sebagai bahan kosmetik dan bahan pangan, daunnya bisa digunakan sebagai pakan ternak
• Komoditas rumput laut, bermanfaat sebagai bahan pangan, bahan farmasi, kosmetik dan bahan pakan ternak.
(BSS) BUMI SEJUTA SAPI
Latar Belakang
• Memiliki potensi dan peluang yang sangat prospektif untuk mengoptimalkan pengembangan peternakanà mendukung swasembada daging nasional
• Memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif baik internal maupun eksternal. Secara historis sejak tahun 1831 merupakan sumber bibit sapi dan daging sapi nasional
• Masyarakat NTB “berperadaban ternak”à sudah mengakar di tengah masyarakat, mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
Program Bumi Sejuta Sapi (BSS)
Mulai digagas pada 17 Desember tahun 2008 tepatnya saat HUT NTB ke 50. Data Jumlah Sapi di NTB:
Tahun 2010: 683.347 ekor
Tahun 2011: 780.723 ekor
Tahun 2012: 897.832 ekor
Perkiraan tahun 2013 menjadi 1.032.507 ekor
"3-‐S" (Satu induk, Satu anak, Satu tahun)
Permasalahan/ hambatan Program BSS
Manfaat Program Bumi Sejuta Sapi
http://programunggulan.ntbprov.go.id/bss/menu/as/
Peraturan Terkait
• Pembuatan dokumen perencanana "Blue Print" BSS tahun 2008 yang melibatkan para pakar dan peneliti. Dokumen tersebut menjabarkan secara rinci mengenai hasil akhir program BSS dalam kurun waktu lima tahun yang meliputi cara atau proses pencapaian dan pelaksanaannya sebagai acuan dan pedoman bagi semua pihak.
• Keputusan Gubernur NTB No 52 tahun 2011 tentang pembentukan tim Pelaksanaan Program Bantuan untuk mendukung Program Bumi Sejuta Sapi.
• Kementrian Pertanian berupa bibit sapi, kredit modal melalui KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi) dan KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi)
• Dirjen Peternakan: tahun anggaran 2009 sebesar Rp 16,25 miliar yang digunakan untuk pengadaan dan operasional 50 orang tenaga Sarjana Membantun Desa (SMD) di bidang peternakan.
Pendanaan/Sumber Dana Program
1. Penyuluhan pertanian
2. Pembangunan Instalasi Pengolahan Hasil Jagung merupakan salah satu upaya dalam rangka memacu peningkatan mutu
3. Penggunaan benih unggul
Tahapan program
GraEik ProduktiEitas padi
http://ntb.bps.go.id/data_uploads/brs/brs-‐2013-‐11-‐01-‐padi-‐jagung.pdf
33.14
39.38
40.61
42.95
59.07
81.54
61.59
89.30
117.03
21.51
24.49
25.60
28.08
33.22
37.88
40.43
51.16
54.92
Produktivitas (KW/Ha) LUAS LAHAN (Ha)
2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006
2005
2004
Permasalahan/ hambatan Program Budidaya Jagung
• Kementrian Pertanian berupa bibit sapi, kredit modal melalui KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi) dan KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi)
• Dirjen Peternakan: tahun anggaran 2009 sebesar Rp 16,25 miliar yang digunakan untuk pengadaan dan operasional 50 orang tenaga Sarjana Membantun Desa (SMD) di bidang peternakan.
Pendanaan/Sumber Dana Program
-‐ 50 ribu petani, 41 ribu hektar potensi areal budidaya, 800 ribu ton potensi produksi
-‐ Masyarakat pesisir yang miskin. -‐ Pasar Rumput laut masih terbuka Lebar. -‐ Daya Saing Rumput laut sangat tinggi.
Latar Belakang Pengembangan Rumput Laut
Bentuk-‐bentuk bantuan yang diberikan kepada kelompok nelayan berupa:
1. pemberian bibit unggul,
2. peralatan budidaya,
3. pengolahan hasil,
4. fasilitasi permodalan dengan perbankan,
5. Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK
PPN) di Mataram dan Bima
Bentuk Program Pengembangan Rumput Laut
Manfaat Pengembangan Rumput Laut
Permasalahan/ hambatan Program Rumput Laut
Bahasan dari Sudut Pandang Manajemen
Menentukan rencana (Planning) menentukan program yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat berdasarkan komoditas yang unggul di daerah NTB (PIJAR)
Melaksanakan (Implementing) Melaksanakan program PIJAR tersebut sehingga memberi manfaat bagi masyarakat
Mengendalikan (Controling) Adanya regulasi yang mengatur program PIJAR
Mengevaluasi arah (Evaluating) Adanya laporan evaluasi program tiap dua tahun sekali
Bahasan dari Sudut Pandang Etika
Etika Guna Lahanà sumber-‐sumber nilai guna lahan
1. Nilai dan sikap bergantung pada kedudukan dan nilai ekonomi
2. Nilai dan sikap bergantung pada kepercayaan religius 3. kulture politik tergantung pada nilai dan sikap Etika Utilitarian à akibat yang lebih baik pada semua orang, upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan Gubernur Zainul Majdi dalam pengentasan kemiskinan
Etika Lingkungan à mengutamakan semua makhluk hidup, baik manusia, tanaman dan hewan
Lesson Learned
• Pengembangan program didasarkan pada potensi daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
• Melibatkan masyarakat sebagai subjek/pelaku program sehingga pemerintah bertindak lebih sebagai fasilitator dan pemonitor
• Keberhasilan Zainul Majdi tidak terlepas dari partisipasi, peran dan kerja sama semua pihak yang terlibat dalam program: stakeholder, masyarakat, dan pihak-‐pihak lain.
• Kejelasan pada tujuan dan proses à NTB Bersaing: “Indikator harus tercapai”
TERIMAKASIH J