bentuk sediaan obat

11
BENTUK SEDIAAN OBAT & JALUR PEMBERIANNYA Oleh Sri Tasminatun.M.Si., Apt A. Tujuan instruksional Umum Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat dan jalur pemberian obat B. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat: padat, cair, semi padat, gas Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan dan kekurangan masing-masing bentuk sediaan obat Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jalur pemberian obat sesuai dengan bentuk sediaannya 1.) ENAM HAL YANG BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT 1. Klien yang benar 2. Obat yang benar 3. Dosis yang benar 4. Waktu yang benar Baca aturan pakai obat / etiket Berapa kali sehari,perintah tetap atau bila perlu, sebelum makan atau sesudah makan, Antibiotik harus diberikan dalam selang waktu yang sama Berikan obat yang absorpsinya dihambat makanan, sebelum makan. Sedangkan obat yang mengiritasi saluran cerna, berikan bersama atau sesudah makan Mengurangi nyeri dan menurunkan demam tapi bersifat symptomatik (parasetamol) → di berikan bila perlu. Antibiotik harus mendapatkan tindakan yang sama. Obat- obat yang di hambat makanan (di makan sebelum makanan, contoh : amoxilin). Obat yang mengiritasi (contoh : asam amfetamat, aspirin, antalgin → di berikan sesudah makan)

Upload: rizkasaputri

Post on 24-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BENTUK SEDIAAN OBAT & JALUR PEMBERIANNYAOleh Sri Tasminatun.M.Si., AptA. Tujuan instruksional Umum Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat dan jalur pemberian obat B. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat: padat, cair, semi padat, gas Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan dan kekurangan masing-masing bentuk sediaan obat Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jalur pemberian obat sesuai dengan bentuk sediaannya 1.) ENAM HAL YANG BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT 1. Klien yang benar 2. Obat yang benar 3. Dosis yang benar 4. Waktu yang benar Baca aturan pakai obat / etiket Berapa kali sehari,perintah tetap atau bila perlu, sebelum makan atau sesudah makan, Antibiotik harus diberikan dalam selang waktu yang sama Berikan obat yang absorpsinya dihambat makanan, sebelum makan. Sedangkan obat yang mengiritasi saluran cerna, berikan bersama atau sesudah makan Mengurangi nyeri dan menurunkan demam tapi bersifat symptomatik (parasetamol) di berikan bila perlu. Antibiotik harus mendapatkan tindakan yang sama. Obat-obat yang di hambat makanan (di makan sebelum makanan, contoh : amoxilin). Obat yang mengiritasi (contoh : asam amfetamat, aspirin, antalgin di berikan sesudah makan)5. Rute yang benar Berikan obat pada tempat yang sesuai berdasarkan bentuk obat dan perintah pengobatan Nilai kemampuan pasien untuk menelan sebelum memberikan obat-obat peroral Pergunakan tehnik aseptik untuk memberikan obat. Tehnik steril diperlukan dalam rute parenteral Dampingi pasien sampai obat-obat oral ditelan6. Dokumentasi yang benar 2.) PEMBERIAN OBAT 12 BENAR 7. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi Klien 8. Hak klien untuk menolak 9. Benar pengkajian 10. Benar evaluasi 11. Benar reaksi terhadap makanan 12. Benar reaksi dengan obat lain

3.) PERBEDAN CARA PEMBERIAN OBAT Perbedaan: Efek obat : lokal (di tempat obat di berikan) atau sistemik (obat berjalan-jalan dulu di pembuluh darah) Farmakokinetika obat : Absorbsi Distribusi Metabolisme Ekskresi (ADME) Onset dan durasinya Onset waktu dari obat diberikan hingga timbul efek Durasi waktu dari obat berefek sampai efek hilang 4.) PROSEDUR UNTUK PEMBERIAN OBAT YANG BENAR Persiapan Cuci tangan sebelum menyiapkan pengobatan Periksa kemungkinan alergi obat Periksa etiket obat dan perintah pengobatan periksa ulang penghitungan dosis obat Tuang cairan setinggi mata Encerkan obat yang mengiritasi atau berikan bersama atau setelah makan Pemberian Periksa identitas pasien Berikan hanya obat yang saudara persiapkan Bantu pasien mendapatkan posisi yang tepat tergantung dari rute pemberian (contoh : pada supo) Tetaplah bersama pasien sampai obat dipakai Jika memberikan obat pada beberapa pasien, berikan obat terakhir pada pasien yang perlu bantuan ekstra Buang jarum suntik dan tabung suntik ke tempat yang benar Pencatatan Laporkan kesalahan obat dengan segera kepada dokter atau perawat supervisor. Lengkapi laporan peristiwa Catat obat yang diberikan, dosis, waktu. Rute dan inisial anda Lapor dan catat obat-obat yang ditolak dan alasan penolakan5.) Yang tidak boleh dalam pemberian obat: Jangan memberikan obat ketika tidak konsentrasi Jangan memberikan obat yang dikeluarkan orang lain / tanpa keterangan jelas Jangan memindahkan obat dari satu tempat ke tempat lain tanpa keterangan Jangan memberikan obat yang telah kaladuwarsa atau rusak (perhatikan tanda-tanda obat rusak) Jangan menduga-duga dosis obat. Tanyakan bila ragu-ragu Jangan berikan obat jika pasien menyatakan bahwa obat tersebut berlainan dengan yang telah ia terima sebelumnya. Periksa perintah pengobatan 6.) RUTE PENGGUNAAN OBAT Oral transdermal parenteral/suntik inhalasi Instilasi (tetes, semprot, aerosol) Supositoria kulit/topikal

RUTE ENTERAL 1. Padat a. Tablet biasa, salut gula, salut enteric, lepas lambat (retard), efferfescent b. Kapsul keras, lunak c. Pil d. Serbuk

2. Cair a. Eliksir b. Emulsi dan suspensi (perhatikan volume obat)dalam obat :1 sendok teh = 5 ml1 sendok makan = 15 ml

Larutan zat aktif terlarut, tdk perlu di kocok Emulsi campuran minyak dan air, harus di kocok sebelum digunakan Emulsi minyak ikan Suspensi zat aktif tersebar merata dalam pembawa, harus di kocok sebelum digunakan Sirup antasida RUTE ENTERAL Keuntungan Murah Mudah digunakan Tidak beresiko kontaminasi Aman Kekurangan Timbul efek lama Tidak bisa diberikan pada pasien pingsan, koma, tidak bisa menelan Mengalami metabolisme lintas pertama

TRANSDERMAL Obat transdermal tersimpan dalam patch Obat kardiovaskuler, obat neoplastik, insulin

TRANSDERMAL Keuntungan Mudah digunakan Tidak beresiko kontaminasi Tidak mengalami metabolisme lintas pertama Bisa diberikan pada pasien pingsan aman Kekurangan Jenis obat sangat terbatas Harga relatif mahal PARENTERAL Wadah : ampul, vlakon, botol infus Jenis : larutan, suspensi

RUTE PARENTERAL Keuntungan Efek lebih cepat Bisa diberikan pada pasien pingsan, koma Tidak mengalami metabolisme lintas pertama Kekurangan : Relatif mahal Perlu tenaga paramedis beresiko kontaminasi Kurang aman 1) INTRADERMAL Efek lokal Dipakai untuk pengamatan reaksi peradangan (alergi) terhadap protein asing. Contohnya : tes tuberkulin, tes terhadap obat

2) SUBKUTAN (SK) Efek sistemik Tempat ; dipilih terdapat bantalan lemak, yaitu abdomen, paha atas, punggung bagian atas, lengan atas Dipakai untuk dosis kecil untuk obat-obat yang tidak mengiritasi, larut dalam air.

3) INTRAMUSKULAR (IM) Efek sistemik Efek obat lebih cepat dari pada subkutan Dipakai untuk obat yang mengiritasi, suspensi dalam air dan emulsi Tehnik suntikan Z-Track, yang mencegah bocornya obat ke dalam jaringan sub cutan

4) INTRAVENA (IV) Efek sistemik, berefek segera Lebih cepat dari SK dan IM Tempat : vena perifer yang mudah dicapai

5) INHALASI Pemberian obat melalui saluran pernafasan Obat berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap Misalnya : obat anestesi umum (isofluran, halotan), kortikosteroid untuk kasus asma

6) INSTILASI Obat cair yang biasanya diberikan sebagai tetes dalam bentuk tetes mata, salep mata, tetes telinga

7) SUPOSITORIAAda 2 jenis pembawa : 1. Lemak harus disimpan di lemari es. Ex : anusol 2. Larut air dapat disimpan pada suhu kamar. Mis : dulcolak Rektal Vaginal SUPOSITORIA a) Keuntungan Bisa diberikan pada pasien pingsan, koma, tidak bisa menelan Tidak mengalami metabolisme lintas pertama b) Kekurangan : Jenis obat terbatas Relatif mahal 8) KULIT/ TOPIKAL Padat Cair semi padat bentuk obat aerosol Untuk tujuan lokal