bentang alam vulkanik xx

27
BENTANG ALAM VULKANIK Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang proses pembentukannya dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi. Bentang alam vulkanik selalu dihubungkan dengan gerak-gerak tektonik. Gunung-gunung api biasanya dijumpai di depan zona penunjaman (subduction zone) (Gambar II.1). II.1 Proses Vulkanisme Dalam kaitannya dengan bentang alam, gunungapi mempunyai beberapa pengertian antara lain :  Merupakan bentuk timbulan di permukaan bumi yang dibangun oleh timbunan material/rempah gunungapi.  Merupakan tempat munculnya material vulkanik lepas sebagai hasil aktivitas magma di dalam bumi (vulkanisme). Berdasarkan proses terjadinya ada tiga macam vulkanisme,yaitu : 1. Vulkanisme Letusan, dikontrol oleh magma yang bers ifat asam yang kaya akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat. Vulkanisme ini biasanya menghasilkan material piroklastik dan membentuk gunungapi yang tinggi dan terjal.

Upload: al-do

Post on 07-Aug-2018

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 1/27

BENTANG ALAM VULKANIK

Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang prosespembentukannya dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proseskeluarnya magma dari dalam bumi. Bentang alam vulkanik selaludihubungkan dengan gerak-gerak tektonik. Gunung-gunung apibiasanya dijumpai di depan zona penunjaman (subduction zone)(Gambar II.1).

II.1 Proses VulkanismeDalam kaitannya dengan bentang alam, gunungapi mempunyaibeberapa pengertian antara lain :

Merupakan bentuk timbulan di permukaan bumi yang dibangun olehtimbunan material/rempah gunungapi.

Merupakan tempat munculnya material vulkanik lepas sebagai hasilaktivitas magma di dalam bumi (vulkanisme).

Berdasarkan proses terjadinya ada tiga macam vulkanisme,yaitu :1. Vulkanisme Letusan, dikontrol oleh magma yang bersifat asamyang kaya akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat. Vulkanisme inibiasanya menghasilkan material piroklastik dan membentukgunungapi yang tinggi dan terjal.

Page 2: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 2/27

2. Vulkanisme Lelehan, dikontrol oleh magma yang bersifat basa,sedikit mengandung gas, magma encer dan ledakan lemah.Vulkanisme ini biasanya menghasilkan gunungapi yang rendah danberbentuk perisai, misalnya Dieng, Hawai.3. Vulkanisme Campuran, dipengaruhi oleh magma intermediet yangagak kental. Vulkanisme ini menghasilkan gunungapi strato, misalnyaGunung Merapi dan Merbabu.

Gambar II.2. Macam-macam vulkanisme : (a) Lelehan, (b) Campurandan (c) Letusan.

Jenis lava dalam hubungannya dengan erupsi yang bersifat lelehandapat dibedakan menjadi dua yaitu, tipe “AA” dan tipe “ pa hoe hoe”.Lava “AA” bersifat skoriaan dan runcing, sedang tipe “pa hoe hoe”bersifat halus.

Page 3: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 3/27

Gambar II.3. Jenis lava “AA”

Gambar II.4. Jenis lava “pa hoe hoe”

Adanya vulkanisme dapat dicirikan oleh beberapa hal diantaranyaadalah:1. Mayor : adanya gunungapi2. Minor : a. Xenolitb. Volcanic neckc. Gua lavad. Ekshalasi : fumarol, solfatar, mofet

Page 4: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 4/27

Gambar II.5. Illustrasi volcanic neck, dike, sill, dll.

Gambar II.6. Illustrasi batholith, xenolith, laccolith,dll.

Faktor yang mempengaruhi bentuk gunungapi dan proses vulkanismeantara lain :

sifat magma (komposisi, kekentalan) tekanan (berhubungan dengan jumlah kandungan gas) kedalaman dapur magma faktor eksternal (iklim, suhu)

II.2 Klasifikasi Gununungapi

Page 5: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 5/27

Berdasarkan lokasi pusat kegiatan, Rittmann (1962) membuatklasifikasi letusan gunungapi, yaitu :1. Letusan pusat (terminal eruption), dimana lubang kepundanmerupakan saluran utama bagi peletusan.2. Letusan samping (subterminal effusion), akan terbentuk apabilamagma yang membentuk sill sempat menerobos ke permukaan, padalereng gunungapi.3. Letusan lateral (lateral eruption), dimana korok melingkar (ring dike)dapat berfungsi sebagai saluran magma ke permukaan.4. Letusan di luar pusat (excentric eruption), terjadi di bagian kakigunungapi, dengan sistem saluran magma tersendiri yang tak ada

kaitannya dengan lubang kepundan utama.

Page 6: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 6/27

Gambar II.7. Diagram letusan berdasarkan lokasi pusat kegiatanmenurut Rittmann (1962).

Page 7: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 7/27

Escher (1952) mengklasifikasikan tipe letusan berdasarkan viskositas,tekanan gas dan kedalaman dapur magma menjadi tujuh tipe (lihattabel 2.1).

Tabel 2.1 Tipe-tipe letusan gunungapi

Page 8: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 8/27

1. Tipe HawaiiTipe Gunungapi ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, yangdalam perkembangannya akan membentuk tipe gunungapi perisai.Sifat magmanya yang sangat cair memungkinkan terjadinya lavamancur, yang disebabkan oleh arus konveksi pada danau lava.Dimana lava yang banyak mengandung banyak gas, sehingga bersifatringan, akan terlempar ke atas, sedang yang berat (setelah gashilang) akan tenggelam lagi. Tipe ini banyak ditemukan di gunungapiperisai di Hawaii, seperti di Kilauea dan Maunaloa. Di Kilauelaterdapat danau lava Halemaumau dengan pulau-pulau lava beku yangmengapung di atasnya. Lava mancur pada danau lava ini akan

menghasilkan rambut Pele (Pele’s hair) dan airmata Pele (Pele’s tear)yang mempunyai bentuk-bentuk khas. Meskipun panas yangdikeluarkan cukup banyak, tetapii permukaan danu lava senantiasacair. Tipe Hawii juga didapatkan di Islandia, dibedakan dengan yangdi Hawaii adalah berdasarkan ketinggian dan besarnya sudut lereng.Di Hawaii tipe ini membentuk gunungapi yang berketinggian lebih dari1000 m dan mempunyai sudut sudut lereng besar, sdang di Islandiaumumnya lebih rendah, bersudut lereng kecil dan membentuk datar

tinggi.2. Tipe StromboliTipe ini sangat khas untuk G. Stromboli dan beberapa gunungapilainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair,ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertailedakan. Bahan yang dikeluarkan berupaabu, bom, lapili dansetengah padatan bongkah lava. Tekanan gas tipe Stromboli adalahrendah.3. Tipe VulkanoYang sangat khas dari tipe ini adalah pembentukan awandebuberbentuk bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas meluashingga jauh di atas kawah. Tipe ini mempunyai tekanan gas sedangdan lavanya kurang begitu cair. Dan disamping dikeluarkan

Page 9: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 9/27

awandebu, tipe ini juga menghasilkan lava. Berdasarkan kekuatanletusannya, tipe ini dibedakan menjadi tipe Vulkano kuat (G. Vesuvius,G. Etna) dan tipe Vulkano lemah (G. Bromo, G. Raung). Peralihanantara kedua tipe inipun dijumpai, di Indonesia misalnya ditunjukkanoleh G. Kelud dan Anak Bromo.4. Tipe MerapiDicirikan dengan lavanya yang cair-kental, dapur magma yang relatifdangkal dan tekanan gas yang agak rendah. Karena sifat lavanyatersebut, apabila magma naik ke atas melalui pipa kepundan, makaakan terbentuk sumbat lava atau kubah lava sementara di bagianbawahnya masih cair. Sumbat lava yyang gugur akan menyebabkn

terjadinya awanppanas guguran. Sedang semakin tingginya tekanangas karena pipa kepundan tersumbat akan menyebabkan sumabattersebut hancur ketika terjadi letusan, dan akan terbentuk awanpanasletusan.5. Tipe PeleeTipe ini mempunyai viskositas lava yang hampir sama dengan tipeMerapi. Tetapi tekanan gasnya cukup besar. Ciri khas tipe Peleeadalah peletusan gas ke arah mendatar. G. Pelee pernah meletus

pada 8 Mei 1902, menghancurkan kota St. Pierre dengan serbuanawanpanas bersuhu antara 2100 – 2300C. Kecepatan luncurnya yangtinggi, sekitar 150 m/detik, mnyebabkan penduduk kota tersebut tidaksempat melarikan diri dan 30.000 jiwa menjadi korban.6. Tipe St. VincentLavanya agak kental, dan bertekanan gas menengah. Pada kawahterdapat danau kawah, yang sewaktu terjadi letusan akandimuntahkan ke luar dengan membentuk lahar letusan. Setelah danaukawah kosong, disusul oleh hembusan bahan lepas gunungapiberupa bom, lapili dan awanpijar. Suhu lahar letusan adalah sekitar1000C. Contoh tipe ini di Indonesia adalah G. Kelud yang meletuspada tahun 1906 dan 1909.7. Tipe Perret atau tipe Plinian

Page 10: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 10/27

Tipe ini dicirikan dengan tekanan gasnya yang sangat kuat, disampinglavanya yang cair. Bersifat merusak dan diduga ada kaitannya denganperkembangan pembentukan kaldera gunungapi. Peneliti pertama tipeini adalah Plinius (99 SM), yaitu terhadap G. Vesivius, sehingganamanya diabadikan untuk tipe letusan gunungapi. Contoh dari tipe iniadalah G. Vesivius, yang sebelum meletus mempunyai ketinggian1.335 m. Tetapi setelah terjadi letusan, ketinggian sisa hanyalah1.186 m, sehingga sekitar 149 m dihembuskan ke atas oleh suatukekuatan yang luarbiasa besarnya. Contoh di Indonesia adalah G.Krakatau yang meletus pada tahun 1883.

Periode kegiatan dan periode istirahat letusan gnungapi sangattergantung pada :1. Kedalaman dan ukuran dapur magma.2. Besarnya tenaga potensial dalam dapur magma dan besarnyatenag yang dilepaskan.3. Kandungan gas dan proses pembentukan gas kembali (degassing).4. Besar-kecilnya atau ada-tidaknya gangguan kesetimbangan atasaspek fisika-kimia.

5. Sifat penyaluran tenaga ke araah permukaan yang dikendalikanoleh sistem rekahan atau pensesaran.II.3 Morfologi GunungapiMorfologi gununungapi dapat dibedakan menjadi tiga zona denganciri-ciri yang berlainan, yaitu :a. Zona Pusat Erupsi- banyak radial dike/sill- adanya simbat kawah (plug) dan crumble breccia- adanya zona hidrotermal- endapan piroklastik kasar- bentuk morfologi kubah dengan pusat erupsi

b. Zona Proksimal

Page 11: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 11/27

- material piroklastik agak terorientasi- pada material piroklastik dan lava dijumpai pelapukan, dicirikan olehsoil yang tipis- sering dijumpai parasitic cone- banyak dijumpai ignimbrit dan welded tuff

c. Zona Distal- material piroklastik berukuran halus- banyak dijumpai lahar

Gambar II.8. Pembagian zona pada gunungapi

II.4 Macam-macam Bentang Alam VulkanikBentang alam vulkanik dibedakan menjadi beberapa macam dengandasar klasifikasi kenampakan visual morfologinya. Srijono (1984,dikutip Widagdo, 1984), menggambarkan klasifikasi bentang alamvulkanik berdasarkan bentuk morfologinya. Klasifikasi tersebut dapatdiuraikan menjadi :

II.4.1 Bentuk Timbulan (Morfologi Positif) / Kubah Vulkanik

Page 12: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 12/27

Merupakan morfologi gunungapi yang mempunyai bentuk cembungke atas. Morfologi ini dibedakan atas dasar asal kejadiannya menjadi :a. Kerucut Semburan- Kerucut Semburan UtamaMerupakan morfologi kerucut semburan yang terbentuk oleh erupsilava yang bersifat kental/andesitik.- Kerucut Parasit (Parasitic Cone)Merupakan morfologi yang terbentuk sebagai hasil erupsi gunungapiyang berada pada lereng gunungapi yang lebih besar.- Kerucut Sinder (Cinder Cone)Merupakan morfologi yang terbentuk oleh erupsi kecil yang terjadi

pada kaki gunungapi, berupa kerucut rendah dengan bagian puncaktampak cekung datar.

Gambar II.9. Sketsa morfologi kerucut semburan, kerucut parasit dankerucut sinder

Page 13: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 13/27

Gambar II.10. Cinder Cone “Pu`u ka Pele” yang meletus di sebelahtenggara G. Mauna Kea. Tinggi kerucut 95 m dan diameter kawahnya400 m.

b. Kubah Lava (Lava Dome)Merupakan morfologi yang berbentuk kubah membulat yang terbentuk

oleh magma yang sangat kental, biasanya dacite/rhyolite. Kubahterdiri dari satu atau lebih aliran lava individu.

Gambar II.11. Kubah lava di atas Novarupta vent, Lembah SepuluhRibu Asap, Taman Nasional Katmai, Alaska.

c. Gunungapi Tameng/PerisaiMerupakan morfologi yang terbentuk oleh aliran magma cair encer,sehingga pada waktu magma keluar dari lubang kepundan, melelehke semua arah dala jumlah besar dari suatu kawah besar/kawahpusat dan menutupi daerah yang luas yang relatif tipis. Sehingga

Page 14: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 14/27

bentuk gunung yang terbentuk mempunyai alas yang sangat luasdibandingkan dengan tingginya.Sifat magmanya basa dengan kekentalan rendah dan kurangmengandung gas. Karena itulah erupsinya lemah, keluarnya kepermukaan bumi secara effusif/meleleh. Akibatnya lerengnya landai(20 – 100) tingginya tidak seberapa dibanding diameternya, danpermukaan lereng yang halus. Contohnya adalah gunungapi di Hawaii(Mauna Loa, Kilauea).d. Dataran VulkanikSecara relatif, dataran vulkanik dicirikan oleh puncak topografi yangdatar, dengan variasi beda tinggi yang tidak mencolok. Macam-

macam dataran vulkanik diantaranya adalah dataran basal, platobasal dan dataran kaki vulkan.

Gambar II.12 Sketsa morfologi dataran vulkanike. Vulkan SemuVulkan semu adalah morfologi mirip kerucut gunungapi, bahanpembentuknya berasal dari vulkan yang berdekatan. Dapat pulaterbentuk oleh erosi lanjut terhadap suatu vulkan yang sudah lamatidak menunjukkan kegiatannya (mati). Morfologi ini kemungkinandihasilkan oleh suatu sistem patahan mayor yang melintasi gunungapi

Page 15: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 15/27

aktif dan mampu mengangkat massa yang besar. Morfologi vulkansemu ini sering disebut Gunung Gendol. Gunung Gendol adalah bukitkecil di daerah muntilan , Jawa Tengah pada dataran kaki vulkan G.Merapi.Vulkan semu jenis lain adalah lajuran vulkanik (volcanic neck), yaitumorfologi yang terbentuk bila suatu kubah vulkanik tererosi sehinggatinggal berbentuk lajuran. Biasanya, di sekitar vulkanik tersebut seringdijumpai retas yang memanjang.

Gambar II.13. Kenampakan morfologi vulkan semu

II.4.2 Depresi Vulkanik (Morfologi Negatif)Depresi vulkanik adalah morfologi bagian vulkan yang secara umumberupa cekungan. Berdasarkan material pengisinya depresi vulkanikdibedakan menjadi :

Page 16: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 16/27

Gambar II.14. Sketsa morfologi depresi vulkanik

a. Danau VulkanikDanau vulkanik yaitu depresi vulkanik yang terisi oleh air sehinggamembentuk danau.b. KawahYaitu depresi vulkanik yang terbentuk oleh letusan dengan diametermaksimum 1,5 km, dan tidak terisi oleh apapun selain material hasilletusan. Berdasarkan asal mulanya dibedakan kawah letusan dankawah runtuhan. Sedang berdasarkan letaknya terhadap pusat

kegiatan dikelompokkan kawah kepundan dan kawah samping(kawah parasiter). Pengisian kawah oleh airhujan akan menyebabkanterbentuknya danaukawah. Dan letusan pada gunungapi yangmempunyai danaukawah akan menyebabkan terjadinya lahar letusanyang bersuhu tinggi.c. KalderaYaitu depresi vulkanik yang terbentuknya belum tentu oleh letusan,tetapi didahului oleh amblesan pada komplek vulkan, dengan ukuranlebih dari 1,5 km. Pada kaldera ini sering muncul gunungapi baru.Menurut H. William (1947), berdasarkan proses yang membentuknyakaldera dibedakan menjadi :

Page 17: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 17/27

Gambar II.15. Kaldera “Aniakchak” berdiameter 10 km dengankedalaman 500 – 1000 m.

1. Kaldera letusan, yaitu kaldera yang disebabkan oleh letusangunungapi yang sangat kuat yang menghancurkan bagian puncakkerucut dan mnyemburkan massa batuan dalam massa yang sangatbesar. Kaldera Bandai-san di Jepang dan Tarawera di New Zealandtermasuk dalam jenis ini.

2. Kaldera runtuhan, yaitu kaldera yang disebabkan oleh letusan yangberjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah banyak,sehingga menyebabkan kekosongan pada dapur magma. Penurunanpermukaan magma di dalam waduk pun akan menyebabkanruntuhnya bagian atas dapur magma, dan memicu terjadinya runtuhanbagian puncak gunungapi. Hampir kebanyakan kaldera terbentukmelalui proses ini, contoh kaldera Krakatau, di Indonesia dan CraterLake di Oregon, Amerika.3. Kaldera erosi, yaitu kaldera yang disebabkan oleh erosi padabagian puncak kerucut, dimana erosi akan memperlebar daerahlekukan sehingga daerah kalderah tersebut semakin luas. Gejalaseperti ini banyak ditemukan di gunungapi Jepang.

Page 18: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 18/27

Selain morfologi di atas, berikut disampaikan macam-macammorfologi hasil erupsi vulkanik :1. Morfologi hasil erupsi sentrala. Dari magma encer :- Hornitos- Exogeneous domeb. Dari magma intermediet :- Cinder Cone- Pyroclastic ring fall- Indogeneous domec. Dari magma kental :

- Maar- Crater- Kaldera2. Morfologi hasil erupsi celaha. Berasal dari magma encer :- Lava flow- Lava plateub. Dari magma intermediet :

- Tanggul lava- Strato volkanic ridgec. Dari magma kental :- Endogeneous ridge

Page 19: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 19/27

Gambar II.16. Tipe, bentuk dan struktur gunungapi menurut Kuno(1976) yaitu (a) maar, (b) Kerucut piroklastik, (c) jarum gunungapi,(d,e,f) kubah lava, (g) gunung berlapis dan (h) gunungapi

tameng/perisai.

Kalau tidak ada gangguan, suatu gunungapi yang tumbuh semakinbesar akan mempunyai bentuk yang teratur, baik berupa kerucutmaupun bentuk lainnya. Faktor-faktor yang menyebabkan tidakteraturnya bentuk gunungapi antara lain :1. Kegiatan vulkanisme, seperti pembentukan kaldera, dimanakegiatan tesebut akan mengganggu pekembangan suatu gunungapi.

2. Berpindahnya pusat kegiatan gunungapi (pipa kepundan), dimanaberkaitan erat dengan keaktifan tektonik daerah setempat.3. Tekanan arus dari aliran lava yang naik ke atas, yang lama-kelamaan akan merusak dan menghancurkan dinding kepundan.4. Adanya kerucut spater (spatter cone), yaitu suatu kerucut yangbersisi curam yang tersusun dari batuan bahan lepas yangterendapkan di atas celah atau pipa kepundan, dan umumnyaberkomposisi basalan; atau hornito yang juga merupakan kerucutspater di sekitar ujung aliran lava.5. Adanya gua-gua pada aliran lava (lava tube).

Page 20: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 20/27

Gambar II.17. Spatter cone “Pu`u `O`o” dengan tinggi 4 – 5 m.

Page 21: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 21/27

Gambar II.18. Hornito

Gambar II.19. Lava tube “Thurston (Nahuku)” dekat ka ldera G.Kilauea, Hawaii

II.5 Dampak Lingkungan GunungapiGunungapi dapat mempengaruhi lingkungan, baik pengaruh baik(sesumber), maupun pengaruh buruk (bencana) bagi manusia.Dampak positif dengan adanya gunungapi adalah :a. Panas bumi (geothermal), sebagai sumber tenaga listrik dari proseshidrotermal yang terjadi di daerah gunungapi, seperti yangdiusahakan di Pegunungan Dieng dan Lahendong.b. Sebagai taman wisata, dikembangkan dari potensi keindahan alamdan suasana alam yang masih asli dan sejuk seperti di Kaliurang,Puncak, Sarangan.c. Sebagai daerah pertanian daerah yang subur seperti banyak kita

Page 22: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 22/27

jumpai di seluruh Indonesia. Contohnya : Batu, Kaliurang, Dieng,Wonosobo.d. Sebagai daerah pengisian (recharge) air tanah bagi daerah-daerahsekitar gunungapi seperti Gunung Merapi untuk daerah sekitarYogyakarta.e. Sebagai daerah penyeimbang / pembagi hujan di daera sekitarnya.

Selain berpotensi sebagai daerah yang menguntungkan gunungapi juga berpotensi sebagai sumber bencana. Secara garis besar bahayaakibat erupsi gunungapi dapat dibagi menjadi dua yaitu bahayalangsung (primer) dan bahaya setelah terjadinya letusan (sekunder).

Bahaya primer akibat erupsi gunungapi meliputi :a. Aliran Lava Aliran lava yaitu terjadinya aliran batu cair yang pijar dan bersuhutinggi (sampai 12000 C). Alirannya menuruni lereng yang terjal dandapat mencapai beberapa kilometer. Semua benda yang dilaluinyaakan hangus dan terbakar. Apabila melongsor akan menimbulkanawan panas.

b. Bom GunungapiBom gunungapi berujud batuan panas dan pijar berukuran 10 cm – 2m. Batuan ini dapat terlempar dari pusat erupsi sejauh hingga 10 km.Bom ini dapat menimbulkan kebakaran hutan, pemukiman dan lahanpertanian. Bila tiba di tanah bom ini akan mengeluarkan letusan danakan hancur.

Page 23: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 23/27

Gambar II.20. Aliran lava pada G. Mauna Loa, Hawaii.

Gambar II.21. Bom gunungapi G. Mauna Kea, Hawaii.c. Pasir LapiliPasir dan lapili adalah campuran material letusan yang ukuranya lebihkecil dari bom (< 2 mm). Sedangkan lapili lebih besar daripada pasirhingga mencapai beberapa cm. Apabila terjadi letusan pasir dan lapiliini dapat terlempar hingga puluhan kilometer. Pasir dan lapili ini dapatmenghancurkan atap rumah karena bebannya juga dapat merusaklahan pertanian hingga dapat membunuh tanaman.

Page 24: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 24/27

Gambar II.22. Pasir Lapili G. Kilauea, Hawaii.

d. Awan Pijar Awan pijar adalah suspensi dai material halus yang dihasilkan oleherupsi gunungapi dan dihembuskan oleh angin hingga mencapai

beberapa kilometer. Awan pijar ini merupakan campuran yang pekatdari gas, uap dan material halus yang bersuhu tinggi (hingga 12000C). Suspensi ini berat sehingga mengalir menuruni lereng gunungapidan seolah-olah meluncur, luncurannya dapat menapai 10 – 20 km.Dan membakar apa yang dilaluinya seperti yang terjadi pada GunungMerapi pada tanggal 22 November 1994 yang memakan korban 60orang terbakar hidup-hidup dan tak terhitung lagi ternak yang matiterpanggang akibat hembusan awan panas ini.

e. Abu Gunungapi Abu ini merupakan campuran material yang paling halus dari suatuletusan gunungapi. Suhunya bisa tidak panas lagi. Ukurannya kurangdari 1 mikron - 0.2 mm. Bahaya yang ditimbulkan antara lain bisamengganggu penerbangan seperti yang terjadi pada saat letusan G.Galunggung, dapat menimbulkan sesak napas apabila terlalu banyakmengisap abu gunungapi dan menimbulkan penyakit silikosis, yaitupenyakit yang diakibatkan oleh penggumpalan silika bebas pada paru-paru yang diakibatkan oleh terisapnya abu gunungapi yangmengandung silika bebas.

Page 25: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 25/27

Gambar II.23. Abu gunungapi dari G. St. Helens, Amerika.

f. Gas BeracunKadar gas yang tinggi dapat menimbulkan kematian. Gunungapibiasanya mengeluarkan gas CO, CO2, H2S, HCN, H3As, NO2, Cl2dan gas lain yang jumlahnya sedikit. Nilai batas ambang untuk gasCO 50 ppm (part per million), CO2 5,00 ppm, sedangkan gas H3Asyang sangat mematikan pada 0,05 ppm. Gas yanga dikeluarkan saaterupsi tidak begitu berbahaya karena gas tersebut langsung terbakarpada saat terjadi letusa gunungapi. Yang paling berbahaya adalah

apabila gas tersebut dikeluarkan pada sisa-sisa gunungapi sepertiyang terjadi di Pegunungan Dieng. Gas tersebut BJ-nya lebih besardari udara bebas sehingga letaknya berada pada daerah-daerah yangrendah seperti di lembah-lembah, dekat permukaan tanah.Bahaya yang tidak kalah berbahayanya adalah bahaya setelah terjadiletusan yaitu bahaya sekunder. Bahaya tersebut berupa bahaya aliranlahar. Lahar terbentuk dari batuan yang dilemparkan dari pusat erupsibaik blok, bom, lapili, tuff, abu maupun longsoran kubah lava. Apabilaterjadi hujan lebat yang turun bersamaan atau setelah erupsi makaendapan material hasil erupsi tersebut akan terangkut oleh aliran airmembentuk aliran bahan rombakan yang biasa disebut alira lahar.

Aliran lahar ini mempunyai kekuatan merusak yang besar dan akanmelalui apa saja yang ada di depannya tanpa kecuali baik

Page 26: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 26/27

pemukiman, hutan, tanah pertanian maupun tanggul sungai yangdilaluinya.

Gambar II.24. Aliran lahar pada G. Santiaguito, Guatemala.

Untuk menghindari bencana yang diakibatkan oleh letusan gunungapiini maka di setiap daerah gunungapi dibuat peta daerah bahaya yangdidasarkan pada potensi bencana yang ada baik primer maupunsekunder. Seperti yang dilakukan oleh Jawatan Vulkanologi pada G.

Merapi.

II.6 Bentang Alam Vulkanik dalam Peta TopografiPada peta topografi, bentang alam vulkanik memiliki kenampakanpola kontur yang khas. Umumnya pola kontur yang dibentuk olehbentang alam vulkanik adalah sirkuler dan radier sesuai denganbentuk bentang alamnya. Disamping memiliki pola kontur yang khas,bentang alam vulkanik juga dicirikan oleh pola penyalurannya yangkhas yaitu sirkuler ataupun radier.II.7 Klasifikasi ReliefVan Zuidam (1983), mengklasifikasikan relief berdasarkan morfometridan morfografi sebagai berikut :Klasifikasi Relief Persen lereng (%) Beda tinggi (m)

Page 27: Bentang Alam Vulkanik xx

8/20/2019 Bentang Alam Vulkanik xx

http://slidepdf.com/reader/full/bentang-alam-vulkanik-xx 27/27

Datar/hampir datar 0 – 2 < 50Bergelombang landai 3 – 7 5 – 50Bergelombang miring 8 – 13 25 – 75Berbukit bergelombang 14 – 20 50 – 200Berbukit terjal 21 – 55 200 – 500Pegunungan sangat terjal 56 – 140 500 – 1000Pegunungan sangat curam > 140 > 1000