belajar dari novel the devil and miss prym: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra....

147
BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: MEMAKNAI PENGORBANAN YESUS DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Theresia Bekti Lestari NIM: 091124047 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lamnguyet

Post on 14-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM:

MEMAKNAI PENGORBANAN YESUS

DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE

MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Theresia Bekti Lestari

NIM: 091124047

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

i

BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM:

MEMAKNAI PENGORBANAN YESUS

DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE

MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Theresia Bekti Lestari

NIM: 091124047

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh kebahagiaan, saya persembahkan skripsi ini kepada Yesus,

keluarga, dan kampusku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

v

MOTTO

“Baik dan Jahat bertarung di hati mereka, sama seperti di dalam setiap jiwa yang

ada di muka bumi ini. Tak ada perbedaan dalam hal ini. Semua hanya masalah

pengendalian diri. Dan pilihan. Tidak kurang, tidak lebih.”

(Paulo Coelho, Iblis dan Miss Prym)

“Urip iku urup”

(Semar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,

Penulis, 30 Juli 2015

Theresia Bekti Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya, mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Theresia Bekti Lestari

NIM : 091124047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: BELAJAR DARI

NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: MEMAKNAI PENGORBANAN

YESUS DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE MODEL SHARED

CHRISTIAN PRAXIS (SCP) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, membentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan

royalti, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikianlah, pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 2 Juli 2015

Yang menyatakan,

Theresia Bekti Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul BELAJAR DARI NOVEL “THE DEVIL AND

MISS PRYM: MEMAKNAI PENGORBANAN YESUS DAN

APLIKASINYA DALAM KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN

PRAXIS (SCP). Skripsi ini ditulis berdasarkan fakta bahwa ritus korban

merupakan bagian dari masyarakat. Ritus korban muncul dalam banyak hal, di

antaranya adalah dalam karya sastra.

Penulis mengulas teori tentang fiksi sebagai salah satu bentuk karya

sastra. Novel merupakan salah satu karya sastra fiksi. Penulis menggunakan novel

“The Devil and Miss Prym” sebagai sumber data utama dalam penulisan skripsi

ini. Penulis mencoba mengaitkan konflik tentang korban dan pengorbanan dalam

novel ini dengan kisah tentang pengorbanan Yesus. Dengan demikian, akan

terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra.

Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

pengorbanan Yesus yang terkandung dalam novel “The Devil and Miss Prym”.

Oleh karena itu, penulis menggunakan metodologi penelitian sastra dengan teknik

analisis hermeneutika Paul Ricoeur. Metode hermeneutika digunakan untuk

menemukan makna yang paling optimal dalam karya sastra dengan bantuan

beberapa teori sebagai batas-batas proses analisis. Teknik analisis hermeneutika

bergerak dalam tiga langkah kerja, yaitu langkah objektif (analisis unsur-unsur

pembangun karya sastra), langkah reflektif (menghubungkan dunia objektif teks

dengan dunia yang diacu), kemudian langkah filosofis (pemahaman pada tingkat

keberadaan makna).

Proses analisis bergerak dengan tokoh pastor sebagai sampelnya. Dalam

langkah objektif, penulis menemukan karakter pastor yang taat, cerdas, namun

sombong. Pastor ingin memperlihatkan bahwa dirinya adalah hamba Tuhan yang

baik dengan berbuat jahat. Pada langkah reflektif, penulis menemukan bahwa

Berta merupakan korban dari hasrat segitiga yang muncul dalam diri pastor.

Sedangkan dalam langkah filosofis penulis menemukan keterkaitan antara korban

dalam novel dengan kisah pengorbanan Yesus. Korban dalam novel dimaknai

sebagai kambing hitam seperti Yesus yang menjadi korban pembunuhan para

pemimpin agama Yahudi. Dengan demikian, segi historis pengorbanan Yesus

menjadi makna yang terkandung dalam novel.

Penemuan makna dalam proses analisis novel ini selanjutnya digunakan

sebagai bahan dalam proses katekese model Shared Christian Praxis (SCP).Teks

sinopsis novel digunakan sebagai sarana untuk membantu umat mengungkapkan

pengalaman hidupnya. Dengan SCP ini, umat diharapkan semakin mendalami

makna pengorbanan Yesus dan mampu melakukan tindakan pengorbanan sejati

yang membawa perdamaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

ix

ABSTRACT

This small thesis title is LEARNING FROM THE NOVEL “THE DEVIL

AND MISS PRYM: INTERPRET JESUS’ SACRIFICE AND ITS

APPLICATION IN CATECHESIS MODEL OF SHARED CHRISTIAN

PRAXIS (SCP). This small thesis was written based on the fact that the sacrifice

rites were part of the community. The sacrifice rites appears in many ways,

among which is the literary work.

The writer reviewed the theory of fiction as a form of literary work. The

novel is one of the literary works of fiction. The writer uses the novel “The Devil

and Miss Prym” as the primary data source in writing this small thesis. The writer

tried to link the conflict on victims and sacrifices in this novel with the story of

Jesus’ sacrifice. Thus, it will be seen also elements of theology in the literature.

The main focus of this small thesis is to find the meaning of the theology

of the Jesus’ sacrifice which is contained in the novel “The Devil and Miss Prym”.

Therefore, the writer uses literature research methodology with analysis

techniques of Paul Ricoeur’s hermeneutic. Hermeneutical method is used to find

the most optimal meaning in literature with the help of several theories as the

boundaries of the analysis process. Hermeneutics analysis technique has three

working steps, namely objective measures (analysis of elements of the literature),

reflective step (linking the objective world with the world of the text referred to),

then the philosophical step (understanding the meaning).

The analysis process took the priest as the sample figure. In objective

measures, the writer found that the priest character was devout, intelligent, but

arrogant. The priest wanted to show that he was a servant of God who was good

by evil doing. In reflective step, the writer found that Berta was the victim of the

triangular desire that arose in a priest. While the philosophical step, the writer

found a link between the victims in the novel with the story of Jesus’ sacrifice.

The victim in the novel was interpreted as a scapegoat as Jesus being the victim of

the murder of the Jewish religious leaders. Thus, the historical sacrifice of Jesus in

was found its meaning in the novel.

The discovery of the meaning in the process of further analysis of this

novel was used as a component part in the process of catechesis model of Shared

Christian Praxis (SCP). Text synopsis of the novel was used as a means to help

the faithful expressing their life experiences. With the SCP, the faithful are

expected to further deepen the meaning of Jesus’ sacrifice and to be able to do

true sacrificial act that brings peace.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat

dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: MEMAKNAI

PENGORBANAN YESUS DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE

MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP).

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menemui banyak hal yang

mendukung maupun yang membuat tersendatnya penulisan. Pergulatan dari dalam

diri maupun faktor-faktor dari luar diri membuat penulis semakin tangguh.

Pengalaman suka yang penulis dapatkan adalah adanya kesesuaian yang penulis

temukan antara teori yang terdapat dalam skripsi ini dengan realitas yang penulis

alami secara pribadi. Sedangkan pengalaman duka yang penulis alami adalah

pengalaman ketika penulis sempat kehilangan semangat selama proses penulisan

skripsi ini. Berbagai pengalaman suka duka tersebut membawa pengaruh besar

bagi perkembangan kepribadian maupun spiritualitas penulis.

Dengan segala suka duka yang penulis alami, penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. B.A. Rukiyanto S.J., sebagai dosen pembimbing utama yang telah

memberikan bantuan, perhatian, kesabaran, waktu, dan masukan serta kritik

yang membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

xi

2. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik, dosen

penguji II yang membantu penelitian dan yang selalu memberikan semangat,

masukan, dan kritikan dalam proses penelitian dan penulisan skripsi serta

selama menjalani kuliah di Prodi IPPAK.

3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku dosen penguji ke III yang telah

banyak membantu dan memberikan dukungan semangat bagi penulis dalam

perjalanan kuliah dan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. F.X. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK-USD yang

telah mendukung dan memberi kesempatan kepada penulis untuk

mempertanggungjawabkan skripsi ini.

5. Keluarga Menur 100, terutama Bapak Agus Karno, yang telah memberikan

bantuan dalam bentuk doa dan finansial bagi penulis hingga penulis

mendapatkan kesempatan untuk kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Agus, Mas Anka,

Mbak Tasya, Mas Ringgo, Marcellos, Maura, Mbak Ika Mendez, Christo,

Mbak Diah, Mbak Ari, Puri, Kak Corry, Eni, Clara, Mbak Tris.

6. Keluargaku tercinta, bapak, mamak, mas Frans, mas Handi, mbok Ichi, buk

Erla, kak Asep, Hendy, Donny, Rere, tante Pri, bapak Marno dan mamak,

mbak Tutik, mbak Dwik, bang Pitua, El, mas Agus, mbak Rina, Sr. Marlisa,

CB., Sr. Liani, CB., yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan

kepercayaan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

xii

7. Sahabat tercinta, Clement Wahyu Yuliono, yang selalu menginspirasi,

menemani, mengingatkan, menyemangati dan mendampingi penulis selama

kuliah dan proses penulisan skripsi ini.

8. Segenap Staff Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa Prodi IPPAK, Universitas

Sanata Dharma yang telah mendidik, membimbing, serta mendukung penulis

selama belajar sampai selesainya skripsi ini.

9. Teman-teman angkatan 2009 yang telah memberi perhatian dan dukungan

dalam semangat perjuangan dan persahabatan selama kuliah dan proses

penulisan hingga penyelesaian skripsi ini. Terutama untuk Oom Alex Guruh,

Marga, Dhanie, Lia dan Sisca.

10. Para sahabat dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dengan

caranya masing-masing.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan keterbatasan

dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima

segala kritikan dan saran yang membangun, sehingga dapat menerima skripsi ini

dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini memberi manfaat dan

inspirasi bagi pembaca.

Yogyakarta, 2 Juli 2015

Penulis

Theresia Bekti Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv

MOTTO .................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vii

ABSTRAK .............................................................................................. viii

ABSTRACT .............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 7

D. Manfaat Penulisan ....................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................. 9

BAB II. KAJIAN TEORI ....................................................................... 11

A. Fiksi ............................................................................................ 11

Novel .......................................................................................... 12

Bentuk Percakapan dalam Novel ............................................... 14

1. Narasi dan Dialog .................................................................. 14

2. Unsur Pragmatik dalam Percakapan ...................................... 15

3. Tindak Ujar ............................................................................ 15

B. Kajian Fiksi ................................................................................. 17

1. Kajian Struktural dan Postruktural ......................................... 17

Tokoh dan Penokohan ............................................................ 18

2. Kajian Semiotik ...................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

xiv

3. Kajian Intertekstual ................................................................ 21

C. Teologi ........................................................................................ 22

1. Teologi Kristiani .................................................................... 24

2. Teologi dalam Sastra ............................................................. 26

3. Kurban dalam Pandangan Teologi Kristiani ......................... 27

D. Kristologi .................................................................................... 31

Yesus .......................................................................................... 31

1. Sejarah Yesus ........................................................................ 35

2. Yesus sebagai Manusia ......................................................... 41

3. Yesus yang Ilahi .................................................................... 44

4. Pengorbanan Yesus ................................................................ 46

a. Alasan secara Historis ................................................... 46

b. Alasan secara Ilahi ........................................................ 48

c. Makna Pengorbanan Yesus ........................................... 49

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 51

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 51

B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 52

C. Manfaat Penelitian ...................................................................... 52

D. Metodologi Penelitian ................................................................. 52

1. Data ........................................................................................ 52

a. Sumber Data Primer .......................................................... 53

b. Sumber Data Sekunder ...................................................... 53

2. Pendekatan ............................................................................. 53

3. Populasi .................................................................................. 53

4. Sampel .................................................................................... 54

5. Metode Penelitian ................................................................... 54

E. Landasan Teori ........................................................................... 55

1. Teori Hermeneutika ............................................................... 55

a. Pemikiran Ricoeur: dari simbol ke teks ............................ 57

b. Appropriasi ....................................................................... 59

2. Teori Hasrat Segitiga dan Teori Kambing Hitam .................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

xv

a. Teori Hasrat Segitiga ......................................................... 60

b. Teori Kambing Hitam ....................................................... 65

F. Teknik Analisis ........................................................................... 66

1. Langkah Objektif ………………………………………….. 67

2. Langkah Reflektif …………………………………………. 67

3. Langkah Filosofis …………………………………………. 67

BAB IV: ANALISIS NOVEL “THE DEVIL AND MISS PRYM”

DENGAN TEKNIK ANALISIS HERMENEUTIKA DAN CONTOH

PERSIAPAN KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS

(SCP) SEBAGAI BENTUK APLIKASI.................................................

68

A. Analisis Novel “The Devil and Miss Prym” dengan Teknik

Analisis Hermeneutika ................................................................

68

1. Langkah Objektif .................................................................... 68

2. Langkah Reflektif ................................................................... 77

3. Langkah Filosofis ................................................................... 85

B. Contoh Persiapan Katekese Model Shared Christian Praxis

(SCP) sebagai Bentuk Aplikasi....................................................

94

1. Latar Belakang Contoh Persiapan Katekese .......................... 95

2. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ..................................... 96

3. Contoh Persiapan Katekese .................................................. 97

BAB V: PENUTUP ................................................................................ 109

A. Kesimpulan ................................................................................. 109

B. Saran ........................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 113

LAMPIRAN ............................................................................................ 115

Lampiran 1: Sinopsis Novel “The Devil and Miss Prym” .............. (1)

Lampiran 2 : Kutipan Sisnopsis sebagai Bahan SCP ...................... (15)

Lampiran 3 : Teks Kitab Suci .......................................................... (16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hidup manusia tidak akan pernah bisa lepas dari sejarah. Sejarah dalam

setiap aspek hidup manusia memiliki peranan yang penting dalam

perkembangan hidup manusia itu sendiri. Baik dari segi ilmu, pengetahuan,

kebudayaan, cara hidup, maupun pola pikir. Manusia hidup dari apa yang ada di

masa lalu. Dengan mengikutinya mentah-mentah ataupun mengubahnya ke arah

yang menurut mereka mungkin akan lebih baik hasilnya. Namun pada dasarnya,

sejarah merupakan suatu pengalaman yang bersifat pribadi yang mempunyai

konteks dalam kehidupan bersama. Dalam kehidupan bersama, terdapat hal-hal

yang memiliki peranan besar yang berhubungan dengan pengalaman religius

asali. Hal-hal tersebut bersifat verbal, yakni mitos dan sesuatu yang dikerjakan

bersama dalam suatu upacara, yakni ritus korban (Banawiratma, 1986: 44).

Sejarah pula yang membawa manusia pada suatu ritus atau upacara

tertentu yang menjadikannya hal penting dalam keselamatan umat manusia.

Salah satu diantaranya adalah upacara korban. Dalam bukunya, JB.

Banawiratma (1986: 48) mendeskripsikan bahwa upacara korban merupakan

peristiwa pengosongan kekerasan secara kolektif, sehingga masyarakat

mengalami hidup yang damai dan selamat.

Dengan dasar itu tentu dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa korban atau

pengorbanan memang perlu dilakukan. Dengan alasan untuk mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

2

keselamatan yang bersifat universal. Beberapa contoh bentuk upacara korban

atau pengorbanan dapat dilihat dalam banyak hal. Salah satunya adalah upacara

korban yang terjadi di Flores, Indonesia. Di kecamatan Soa dan Kecamatan

Riung, Kabupaten Ngadha, Flores, masih ada upacara korban yang telah lama

dilaksanakan hingga saat ini. Upacara korban itu desebut para atau sese. Para

atau sese merupakan upacara upacara yang khas di daerah-daerah ini. Oleh

karena itu, banyak di setiap pelaksanaannya banyak orang yang datang untuk

mengikuti upacara korban tersebut. Upacara korban ini sebenarnya merupakan

perayaan syukur atas keberhasilan seseorang atau atas hasil panen yang didapat

warga kampung. Karena itu, perayaan ini dilasanakan setelah panen

(Banawiratma, 1986: 47).

Halaman rumah diberi pagar sebagai pembatas antara rumah dan

halaman kampung. Pagar ini dibuat sedemikian rupa hingga kuat untuk menahan

amukan kerbau. Dalam perayaan ini, kerbaulah yang digunakan sebagai

“korban”. Tetua Adat dan pemimpin upacara menempati tempat khusus di

halaman. Satu persatu kerbau yang dijadikan korban dibawa oleh setiap orang ke

hadapan ketua adat dan pemimpin upacara. Pemimpin upacara akan

menyampaikan ujud pemilik kerbau tanpa lupa menyebutkan “demi

kesejahteraan masyarakat kampung; permohonan ampun dan maaf untuk semua

tindakan masyarakat kampung (Banawiratma, 1986: 47).

Setelah pembacaan ujud selesai, kemudian dahi kerbau itu dilempari

dengan sebutir telur. Tali yang mengikat kerbau pun dilepaskan sehingga kerbau

bebas. Sorak sorai dari orang-orang yang di sana, juga suara gong dan gendang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

3

terus digemakan untuk merangsang amarah kerbau agar kerbau itu mengamuk.

Para lelaki yang merasa dirinya cukup berani memiliki kesempatan untuk

melukai kerbau. Meski begitu, para lelaki ini dilarang keras untuk membunuh

kerbau. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh luka ditubuh kerbau itu membuat

kerbau semakin mengamuk dan mengejar orang-orang yang berkeliling ditengah

halaman kampung. Lambat laun kerbau akan rebah karena kehabisan darah dan

rasa sakit yang dideritanya. Kerbau yang telah roboh tetap dibiarakan seperti itu

sampai seluruh kerbau yang dikorbankan selesai dipotong (Banawiratma, 1986:

48).

Inti dari upacara ini adalah pembersihan kampung dan seluruh isi nya

dengan binatang korban. Dengan korban ini diharapkan warga kampung akan

mendapatkan panen yang baik, hewan peliharaan terhindar dari wabah,

kesejahteraan warga kampung dan tentunya keselamatan (Banawiratma, 1986:

48).

Selain korban hewan, sepertinya terjadi pula korban manusia. Dalam

bukunya, Banawiratma (1986: 50) mengutip tulisan Rachmat Subagya tentang

korban manusia pada zaman kuno. Dalam perang Brotoyudo, akan dipilih

seorang korban untuk disembelih sebelum perang agar memperoleh kemenangan.

Dalam Babad Tanah Jawi (±1750) diberitakan tentang korban manusia untuk

Roh Bumi yang bahurekso atau disebut dengan wadal. Ada pula nama-nama lain

(selain wadal yang digunakan untuk merajuk kea rah korban manusia, yakni

tawur, bebanten, tumbal dan landhesan. Di Sulawesi Tengah, anak-anak bangsa

To Seko, tandasong ada pula korban manusia di sana. Sebelum ia dibunuh, ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

4

diantar untuk keliling di seluruh daerah dengan alasan agar daya hidupnya

menguntungkan seluruh daerah itu. Pada puncak perayaan akhirnya ia dibunuh

untuk memancarkan daya hidupnya.

Banjir lahar menimpa desa-desa di sekitar lereng merapi pada tahun

1929. Dan untuk menentramkan kemarahan Kyai Semar, keempat lurah dari

desa-desa yang dilanda banjir itu melemparkan diri mereka ke dalam kawah

merapi. Tahun 1972, pipa minyak bawah tanah dipasang dari Cilacap sampai

Yogyakarta. Dan untuk hasil yang baik dari pembangunan itu, orang-orang

memiliki keyakinan bahwa di Kedu Selatan seorang anak telah diculik untuk

dijadikan korban persembahan (tumbal) (Banawiratma, 1986: 51-52).

Korban, ternyata tak hanya terjadi dalam dunia nyata saja. Dalam novel

“The Devil and Miss Prym” karya Paulo Coelho yang penulis baca, juga memuat

kisah tentang korban. Dikisahkan bahwa seorang musafir yang mengaku

bernama Carlos datang ke sebuah desa yang damai dan terpencil bernama

Viscos. Kedatangan Carlos ke Viscos tak hanya sekedar untuk berlibur. Ia

memiliki misinya sendiri, yakni untuk menemukan jawaban atas pergulatan

hidupnya tentang sisi hidup atau jati diri manusia, yaitu “baik” atau “jahat”.

Dengan membawa 11 batang emas, ia mempertaruhkan segalanya untuk

menemukan jawaban atas pergulatannya itu. Ia menanam 1 batang emas di satu

tempat, dan 10 batang emas di tempat lainnya. Carlos memanfaatkan seorang

gadis termuda di desa itu, Chantal Prym untuk melaksanakan misinya dengan

imbalan 1 batang emas yang ia tanam. Carlos meminta Chantal untuk

memberitahukan kepada penduduk desa yang berjumlah 281 orang itu, bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

5

ada 10 batang emas di gunung. Semua emas itu akan menjadi milik penduduk

jika dalam waktu 1 minggu ada serang penduduk yang meninggal sebagai

korban. Dengan emas 10 batang yang masing-masing beratnya sekitar dua

kilogram, tentu dapat menjamin kesejahteraan penduduk Viscos. Selain itu juga

dapat menjadikan desa yang telah dianggap tidak memiliki masa depan itu

berkesempatan mengembangkan dirinya dari berbagai aspek. Baik dari segi

kehidupan, pertaniannya maupun pariwisata.

Pertanyaan besar bagi penduduk adalah siapakah yang hendak

dikorbankan ? Apakah Chantal Prym, gadis yang telah membawakan kabar

mengenai keberadaan emas itu? Ataukah Berta, orang paling tua di Vicos yang

dianggap penduduk sebagai seorang penyihir? Ataukah Pastor, yang memiliki

keyakinan bahwa mengorbankan satu orang dapat menyelamatkan banyak

orang? Ataukah emas itu dibiarkan tetap pada tempatnya hingga batas waktu

yang ditentukan tanpa seorangpun yang dikorbankan, dan itu artinya emas itu

tetap menjadi milik pria asing? Selama berhari-hari penduduk mengadakan

pertemuan untuk menemukan hal terbaik yang dapat mereka pilih dan lakukan

demi kepentingan bersama (Coelho, 2005: 15-179).

Dalam sejarah keselamatan Kristiani, umat tentu menyakini akan

Pengorbanan Yesus. Ia yang rela wafat di kayu salib untuk menebus dosa

manusia. Yesus menjadi kurban kebencian dan permusuhan para pemimpin

agama Yahudi. Atas nama hukum Allah, Yesus disingkirkan. Yesus dianggap

berbahaya bagi kedudukan dan kuasa para pemimpin agama Yahudi karena

pewartaan yang dilakukan-Nya (KWI, 2012: 274).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

6

Dari berbagai contoh di atas, baik tentang upacara korban, maupun

“korban” yang diceritakan dalam novel “The Devil and Miss Prym”, dapat

dilihat bahwa pada dasarnya pengorbanan itu dilakukan untuk mendapatkan

keselamatan universal. Namun ada beberapa fakta lain yang tidak dapat

terpisahkan dari beberapa contoh di atas, yakni tentang kekerasan. Pengorbanan

tidak lepas dari kekerasan entah fisik maupun mental juga dalam beberapa hal

dapat dilihat pula unsur ketidakadilan.

Pada kenyataannya, hidup bersama dalam masyarakat memang memiliki

hubungan dengan mitos dan upacara korban. Kekerasan yang terkandung dalam

upacara korban sengaja ditutupi bahkan dilaksanakan secara kolektif untuk

memenuhi kepuasan masyarakat akan kehidupan yang damai dan selamat. Tidak

jarang pula pada akhirnya muncul tokoh yang disebut sebagai “kambing hitam”

dalam upacara korban.

Baik apa yang dilakukan pastor dalam kisah “The Devil and Miss Prym”,

maupun kisah pengorbanan Yesus, satu hal yang terlihat di sana adalah adanya

mekanisme kambing hitam. Mekanisme kambing hitam ini tak hanya menandai

religi-religi dan kebudayaan-kebudayaan sederhana, namun tetap terjadi sampai

saat ini. Sayangnya mekanisme ini dapat disembunyikan. Dalam kehidupan

bermasyarakat modern, praktek mekanisme kambing hitam yang akhirnya

menuju kepada upacara korban memang tampak masih ada. Misalnya dalam

kekuasaan yang sewenang-wenang (Banawiratma, 1986: 52-53)

Menjadi suatu tantangan tersendiri bagi penulis bahwa menemukan

makna pengorbanan Yesus dalam suatu novel adalah suatu hal yang mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

7

terjadi. Bagi penulis, novel memiliki jiwanya tersendiri. Di balik kemelut para

tokoh yang memainkan perannya masing-masing, pengarang memberikan suatu

gambaran yang luar biasa mengenai jiwa yang dimiliki novel itu. Novel karya

Paolo Coelho yang berjudul “The Devil and Miss Prym” memberikan daya tarik

tersendiri bagi penulis. Alur cerita yang jelas dan pergulatan batin dari setiap

tokoh di dalamnya memberikan inspirasi nyata bagi penulis untuk menemukan

makna pengorbanan. Untuk menanggapi hal ini, penulis akan menggali makna

pengorbanan dari novel karya Paolo Coelho yang berjudul “The Devil and Miss

Prym” menggunakan sudut pandang teologi. Penulis juga menjabarkan contoh

program katekese yang relevan bagi umat katolik melalui katekese model

Shared Christian Praxis (SCP). Untuk itu penulis memilih judul untuk skripsi

ini: BELAJAR DARI NOVEL “THE DEVIL AND MISS PRYM”:

MEMAKNAI PENGORBANAN YESUS DAN APLIKASINYA MELALUI

KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana memaknai nilai pengorbanan yang terkandung dalam novel “The

Devil and Miss Prym” secara teologis?

2. Bagaimana sebuah karya sastra diaplikasikan dalam berkatekese?

C. Tujuan Penulisan

Skripsi ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

8

1. Dapat mengungkapkan makna tentang pengorbanan yang terkandung dalam

novel The Devil and Miss Prym dari sudut pandang teologi.

2. Memaparkan katekese model Shared Christian Praxis (SCP) sebagai bentuk

pengaplikasian sebuah karya sastra.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. Dari segi akademis, penulisan skripsi ini dapat menambah wawasan

pembaca untuk dapat menemukan makna pengorbanan yang terdapat dalam

novel karya Paolo Coellho, “The Devil and Miss Prym”. Skripsi ini juga

memberikan wawasan baru bagi pembaca tentang teologi dalam sastra.

2. Dari segi praktis, penulisan skripsi ini dapat memberikan informasi

sehubungan dengan pengorbanan Yesus dan memberikan gambaran bahwa

suatu karya fiksi seperti novel dapat membantu umat menjadi sarana praktis

untuk mendalami makna pengorbanan. Selain itu, penulisan skripsi ini juga

dapat memberikan gambaran bahwa katekese model Shared Christian Praxis

(SCP) dapat digunakan sebagai aplikasi praktis dengan sumber bahan sebuah

karya sastra.

3. Dari segi penulis, penulisan skripsi ini dapat menemukan ilham dan inspirasi

sebagai calon katekis untuk memaknai secara sungguh-sungguh dan

mendalam tentang pengorbanan Yesus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

9

E. Sistematika Penulisan

Judul skripsi yang dipilih adalah “Belajar dari Novel “The Devil and

Miss Prym”: Memaknai Pengorbanan Yesus dan Aplikasinya Melalui Katekese

Model Shared Christian Praxis (SCP). Penulis akan menguraikan judul ini

dalam 4 bab.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan,

perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Kajian Teori

Dalam bab dua ini penulis akan memaparkan teori-teori tentang novel, kajian

fiksi dan teologi dalam sastra. Penulis juga akan memaparkan teori tentang

korban, Yesus dan Pengorbanan Yesus.

Bab III : Metodologi Penelitian

Dalam bab tiga ini penulis akan memaparkan metodologi penelitian untuk

menemukan makna yang terkandung dalam novel The Devil and Miss Prym.

Bab IV: Analisis Novel “The Devil and Miss Prym” dan Contoh Persiapan

Katekese Umat Model Shared Christian Praxis (SCP) sebagai Bentuk Aplikasi

Dalam bab empat ini penulis akan memaparkan hasil kajian analisis atas novel

berdasarkan metodologi penelitian pada Bab III dan kajian teori dalam Bab II

untuk menemukan makna pengorbanan. Selain itu, penulis juga akan

memaparkan contoh aplikasi katekese model Shared Christian Praxis

berdasarkan analisis novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

10

Bab V : Penutup

Dalam bab ini penulis akan menutup penulisan skripsi ini dengan membuat

kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

BAB II

KAJIAN TEORI

Bab ini memaparkan teori-teori tentang fiksi, novel, kajian fiksi dan

teologi dalam sastra. Penulis juga akan memaparkan teori tentang kurban, Yesus

dan Pengorbanan Yesus.

A. Fiksi

Istilah fiksi dapat berarti cerita rekaan atau cerita khayalan sebab fiksi

merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah.

Dengan demikian, karya fiksi menyaran pada suatu karya yang menceritakan

sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan tidak terjadi

sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata.

Meski begitu, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan

kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Oleh karena itu, fiksi juga dapat diartikan

sebagai prosa naratif yang bersifat imaginatif, namun bisa masuk akal dan

mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar

manusia.

Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam

interaksinya dengan lingkungan dan sesama, diri sendiri, serta interaksinya

dengan Tuhan. Fiksi merupakan karya imaginatif yang dilandasi kesadaran dan

tanggung jawab dari segi kreatifitas sebagai karya seni. Melalui sarana cerita,

pembaca secara tidak langsung dapat belajar, merasakan, menghayati berbagai

permasalahan kehidupan yang ditawarkan pengarang. Cerita fiksi akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

12

mendorong pembaca untuk merenungkan masalah hidup dan kehidupan dan

oleh karenanya terkadang karya fiksi dianggap dapat membuat manusia menjadi

lebih arif, atau dapat dikatakan sebagai “memanusiakan manusia”.

Dunia kesastraan tidak hanya mengenal karya fiksi imaginer saja, namun

terdapat juga suatu bentuk karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta. Karya

sastra jenis ini disebut juga fiksi historis (historical fiction), fiksi biografis

(biographical fiction), dan fiksi sains (science fiction). Disebut fiksi historis jika

yang menjadi dasar penulisannya adalah sejarah. Fiksi biografis jika dasar

penulisannya adalah biografis, dan fiksi sains jika dasar penulisannya adalah

ilmu pengetahuan. Ketiga jenis karya fiksi ini disebut dengan sebutan fiksi

nonfiksi (nonfiction fiction) (Burhan, 2007: 1-4).

Novel

Novel merupakan bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi.

Dalam perkembangannya, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Sedangkan

fiksi itu sendiri diartikan sebagai cerita rekaan yang dibatasi pada karya yang

berbentuk prosa, prosa naratif dan teks naratif. Dari segi formalitas bentuk dan

segi panjang cerita, novel memiliki ciri khas cerita yang panjang, berjumlah

ratusan halaman. Karena novel memiliki ciri cerita yang panjang, maka novel

dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih

banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai

permasalahan yang lebih kompleks. Meski begitu, novel memiliki unsur-unsur

cerita yang membangun novel itu. Unsur-unsur tersebut disebut sebagai unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

13

cerita atau unsur intrinsik meliputi plot, tema, penokohan, dan latar. Setiap

unsur ini akan saling berhubungan secara saling menentukan dan menyebabkan

novel menjadi sebuah karya yang bermakna dan hidup (Burhan, 2007: 8-12, 31).

Skripsi ini menggunakan salah satu karya sastra berjudul “The Devil and

Miss Prym” karya Paulo Coelho sebagai buku pokok. “The Devil and Miss

Prym”, merupakan salah satu bentuk karya sastra novel karena dari segi panjang

cerita karya sastra ini memuat 250 halaman. Dalam karya sastra ini juga terdapat

berbagai macam unsur pembangun (unsur intrinsik) yang akan penulis uraikan

dalam bagian Kajian Fiksi. Paulo Coelho juga dikenal sebagai seorang novelis

yang telah diakui dunia dan mendapat berbagai macam penghargaan lewat

karya-karyanya.

Novel “The Devil and Miss Prym” (Iblis dan Nona Prym) pertama kali

dicetak pada tahun 2000 dan dipublikasikan oleh Sant Jordi Asociados di

Barcelona, Spanyol. Pada tahun 2005, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama

menerbitkan novel ini dengan bahasa Indonesia untuk pertama kali dan Rosi L.

Simamora mengerjakan alih bahasa atas buku ini. Penerbit PT. Gramedia

Pustaka Utama bekerjasama dengan PT. Ikrar Mandiriabadi, Jakarta dalam hal

percetakannya (Coelho, 2005:4).

Novel “The Devil and Miss Prym” (Iblis dan Nona Prym) adalah salah

satu masterpiece novelis terkemuka Paulo Coelho. Buku yang masuk dalam

daftar 1001 Books You Must Read Before You Die ini merupakan buku ketiga

dari trilogi “And on The Seventh Day”. Dua buku sebelumnya adalah By the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

14

River Piedra I Sat Down and Wept dan Veronika Decides to Die. Seperti dua

novel sebelumnya, novel The Devil and Miss Prym mengisahkan tentang tujuh

hari dalam kehidupan manusia yang sarat pesan dan nilai-nilai filosofis

kehidupan. Plot novel ini menyajikan pilihan dalam keseharian hidup manusia,

di mana ada pertempuran tersendiri antara baik dan jahat. Hingga pada akhirnya,

setiap orang memiliki pilihan yang berbeda, namun mereka tetap harus

mempertanggungjawabkan setiap pilihan masing-masing (Collins, 2001).

Bentuk Percakapan Dalam Novel

1. Narasi dan Dialog

Sebuah karya fiksi pada umumnya dikembangkan dalam dua bentuk

penuturan, yaitu narasi dan dialog. Kedua hal tersebut hadir secara bergantian

sehingga cerita yang ditampilkan terasa variatif, segar dan tidak monoton.

Pengungkapan bahasa dengan gaya narasi yang dimaksudkan dalam hal ini

adalah semua penuturan yang bukan bentuk percakapan, sering dapat

menyampaikan sesuatu secara lebih singkat dan langsung, pengungkapan yang

bersifat menceritakan (telling). Jika dilihat dari segi hubungan antara tokoh

cerita dengan pembaca, komunikasi yang dilakukan jadi bersifat tidak langsung.

Sedangkan pengungkapan bahasa dalam bentuk percakapan disebut dengan

dialog. Seolah-olah pengarang membiarkan pembaca untuk melihat dan

mendengar sendiri kata-kata seorang tokoh, percakapan antar tokoh, bagaimana

wujud kata-katanya dan apa isi percakapannya. Penuturan bentuk dialog tidak

mungkin hadir sendiri tanpa disertai bentuk narasi. Sebaliknya, bentuk narasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

15

dapat hadir tanpa dialog, walau mungkin terasa dipaksakan (Burhan, 2007: 310-

311).

2. Unsur Pragmatik Dalam Percakapan

Istilah pragmatik diartikan pada beberapa pengertian berbeda, namun

intinya adalah mengacu pada (telaah) penggunaan bahasa yang mencerminkan

kenyataan. Bentuk percakapan yang bersifat pragmatik adalah percakapan yang

hidup dan wajar; sesuai dengan konteks pemakainya; percakapan yang mirip

dengan situasi nyata penggunaan bahasa meskipun terdapat dalam sebuah novel.

Penggunaan bahasa secara pragmatik melihat tiga jenis unsur ketepatan,

yaitu ketepatan leksial, ketepatan sintaksis, dan ketepatan sesuai dengan konteks

pembicaraan. Ketepatan penggunaam bahasa percakapan adalah ketepatan

konteks situasi, maka bentuk percakapan dalam sebuah situasi belum tentu tepat

untuk situasi yang lain. Novel dapat menghadirkan konteks situasi yang

bermacam-macam. Dalam artian ini, penyesuaian penggunaan unsur-unsur

kalimat menjadi penting. Unsur-unsur kalimat bisa digunakan secara lengkap,

tapi juga bisa dihilangkan sebagian tergantung dari konteks atau situasinya

untuk menghindari percakapan yang bersifat kaku dan tidak pragmatis.

Penghilangan unsur-unsur kalimat dalam percakapan tidak akan mengaburkan

informasi sebab penuturan yang bersangkutan didukung oleh konteks (Burhan,

2007: 312-316).

3. Tindak Ujar

Konsep tindak ujar (speech acts) menjadi salah satu hal penting dalam

interpretasi percakapan secara pragmatik karena konsep ini menghubungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

16

antara makna percakapan dengan konteks. Adanya kenyataan bahwa

pengucapan kalimat-kalimat dalam percakapan umumnya disertai oleh adanya

perform acts yang berbeda-beda, mengakibatkan adanya konsep tindak ujar ini.

Konteks percakapan yang tergantung pada “keperluan” menentukan bagaimana

dan apa wujud penampilan tindak ujar para pelaku percakapan. Bentuk

penampilan tindak ujar dapat diketahui dari makna kalimat (-kalimat) yang

bersangkutan, namun sering juga pembicara menekankannya dalam wujud kata

kerja tertentu.

Penampilan tindak ujar dibedakan dalam tiga macam tindak ujar, yaitu

lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak bahasa lokusi (locucionary speech acts)

adalah suatu bentuk ujaran yang mengandung makna adanya hubungan antara

subjek dengan predikat, pokok dengan sebutan, atau antara topik dengan

penjelasan. Tindak ujar ilokusi merupakan bentuk-bentuk ujaran yang dibedakan

berdasarkan intonasi kalimat. Walau hanya berwujud kalimat-kalimat tulisan

yang bisu, pada hakikatnya kalimat-kalimat percakapan dalam sebuah novel

merupakan rekaman dan visualisasi kalimat ujaran yang menyaran pada intonasi

tertentu. Tindak bahasa perlokusi (perlocutionary speech acts) melihat pada

adanya bentuk pengucapan yang menyaran pada makna yang lebih dalam, yang

tersembunyi di balik ucapan itu sendiri. Makna itu secara tidak langsung

disampaikan lewat percakapan dan dapat ditafsirkan berdasarkan konteks

percakapan yang bersangkutan. Tindak perlokusi menyawan pada penafsiran

makna yang tersirat daripada yang tersurat. Dengan demikian, tindak perlokusi

lebih mengandalkan kemampuan penafsiran pembaca (Burhan, 2007: 316-319).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

17

B. Kajian Fiksi

Pada hakikatnya, kajian fiksi berarti penelaahan, penyelidikan atau

mengkaji, menelaah, menyelidiki suatu karya fiksi. Pengkajian dilakukan

terhadap unsur-unsur pembentuk karya sastra yang disertai oleh kerja analisis.

Maksud dari analisis ini adalah sebagai sarana untuk lebih memahami karya

kesastraan sebagai suatu kesatuan yang padu dan bermakna (Burhan, 2007: 30-

32).

1. Kajian Struktural dan Postruktural

Dalam kajian kesastraan, dikenal adanya analisis struktural. Dalam

pendekatan struktural, hubungan antar unsur menjadi hal yang terpenting.

Menurut kaum strukturalisme, sebuah karya sastra adalah sebuah totalitas yang

dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur (pembangun)-nya. Struktur

karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua

bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara bersama membentuk

kebulatan yang indah. Struktur karya sastra juga menyaran pada pengertian

hubungan antar unsur (intrinsik) yang secara bersama membentuk suatu

kesatuan yang utuh. Analisis struktural karya fiksi dapat dilakukan dengan

mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar

unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan, dalam hal ini novel. Analisis struktural

juga dapat berupa kajian yang menyangkut relasi unsur-unsur dalam mikroteks.

Analisis unsur mikroteks itu misalnya berupa analisis kata-kata dalam kalimat,

atau kalimat-kalimat dalam alinea atau konteks wacana yang lebih besar

(Burhan, 2007: 35-38).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

18

Dalam skripsi ini penulis tidak akan menggunakan teori strukturalisme,

namun penulis akan menggunakan teori postrukturalisme di mana teori ini

merupakan hasil kritisisasi atas teori strukturalisme (Ratna, 2012: 145). Dasar

teori poststrukturalisme adalah strukturalisme sendiri. Persamaan antara

strukturalisme dan postrukturalisme terletak pada cara pandang mereka akan

struktur, yaitu unsur-unsur dengan mekanisme antar hubungannya sebagai

masalah utama (Ratna, 2012: 158-161). Alasan utama penulis tidak

menggunakan teori strukturalisme dalam skripsi ini adalah karena teori

strukturalisme cenderung mengabaikan makna dalam bahasa dan

menempatkannya di bawah struktur atau sistem yang lebih mementingkan

keterpaduan internal dari objek bahasa yang dianalisis (Bambang, 1993: 70).

Mengingat pokok utama skripsi ini adalah menemukan makna dari novel The

Devil and Miss Prym, maka penulis lebih memilih teori postrukturalisme yang

tidak terlalu kaku. Penulis akan membatasi pembahasan kajian fiksi dalam

pokok-pokok penting, yaitu unsur postrukturalisme novel yang akan membahas

mengenai tokoh dan penokohan.

Tokoh dan Penokohan

Istilah “tokoh” menunjuk pada orang atau pelaku dalam cerita. Menurut

Abrams (dalam Burhan, 2007: 165), Tokoh cerita (character) adalah orang (-

orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif , atau drama yang oleh

pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti

yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

19

Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan,

amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca

(Burhan, 2007: 165-167).

Sementara itu, menurut Jones (dalam Burhan, 2007:165) penokohan

adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan

dalam sebuah cerita. Dengan demikian, istilah “penokohan” memiliki pengertian

yang lebih luas daripada istilah “tokoh” dan “perwatakan” karena ia sekaligus

mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana

penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan juga menyaran

pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam cerita (Burhan,

2007:166).

Tokoh-tokoh dalam sebuah novel memiliki peran yang berbeda-beda

dalam membentuk keseluruhan cerita. Dilihat dari segi peranan atau tingkat

pentingnya, tokoh dibedakan menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh

tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritanya dalam

novel yang bersangkutan, tokoh yang dianggap penting sehingga ditampilkan

terus-menerus sehingga mendominasi sebagian isi cerita. Tokoh utama dalam

sebuah novel mungkin saja lebih dari satu orang walau kadar keutamaannya

tidak selalu sama. Keberadaan tokoh(-tokoh) utama dalam sebuah novel inilah

yang menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Sedangkan tokoh

tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam

cerita dan dalam porsi penceritaan yang lebih pendek (Burhan, 2007: 176-177).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

20

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dibedakan menjadi dua bagian,

yaitu tokoh sederhana (Simple atau Flat Character) dan tokoh kompleks atau

bulat (complex atau round character). Tokoh sederhana adalah tokoh yang

hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu saja.

Tokoh sederhana tidak memiliki sifat dan tingkah laku yang dapat memberikan

efek kejutan bagi pembaca, cenderung bersifat datar, monoton, hanya

mencerminkan satu watak tertentu. Sedangkan tokoh bulat adalah tokoh yang

memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi

kepribadian, jati dirinya. Pengkategorian seorang tokoh kedalam sederhana atau

bulat harus didahului dengan analisis perwatakan (Burhan, 2007: 181-183).

2. Kajian Semiotik

Teori Saussure memandang semiotik dalam bahasa merupakan sebuah

sistem tanda, dan sebagai suatu tanda, bahasa mewakili sesuatu yang lain yang

disebut makna. Bahasa sebagai suatu sistem tanda dalam teks kesastraan

menyaran pada dua sistem makna, yaitu first-order semiotic system dan second-

order semiotic system. Secara definitif, semiotik adalah ilmu atau metode

analitis untuk mengkaji tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu

yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan, dan lain-

lain.

Dewasa ini teori semiotik dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu

semiotik komunikasi dan semiotik signifikasi. Semiotik komunikasi

menekankan diri pada teori produksi tanda dan mensyaratkan adanya pengirim

informasi, sumber, tanda-tanda, saluran, proses pembacaan, dan kode.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

21

Sedangkan semiotik signifikasi menekankan bidang kajiannya pada segi

pemahaman tanda-tanda serta bagaimana proses kognisi atau interpretasinya.

Dengan kata lain dapat diartikan sebagai bentuk pemberian makna suatu tanda

(Burhan, 2007: 39-41).

3. Kajian Intertekstual

Kajian intertekstual dimaksudkan sebagai kajian terhadap sejumlah teks

yang diduga mempunyai bentuk-bentuk hubungan tertentu. Secara lebih khusus

dapat dikatakan bahwa kajian interteks berusaha untuk menemukan aspek-aspek

tertentu yang telah ada pada karya sebelumnya pada karya yang lebih muncul

kemudian dengan tujuan untuk memberikan makna secara lebih penuh terhadap

suatu karya tersebut. Makna keseluruhan sebuah karya, biasanya, secara penuh

baru dapat digali dan diungkap secara tuntas dalam kaitannya dengan unsur

kesejarahan. Karya sastra yang ditulis lebih kemudian biasanya mendasarkan

diri pada karya sastra yang sebelumnya telah ada dan hal itu menunjukkan

keterikatan suatu karya dari karya-karya lain yang melatar belakanginya

(Burhan, 2007: 50-51).

Karya sastra yang dijadikan dasar penulisan bagi karya yang kemudian

disebut sebagai hipogram (hypogram). Wujud hipogram mungkin berupa

penerusan konvensi, sesuatu yang telah bereksistensi, penyimpangan dan

pemberontakan konvensi, pemutarbalikan esensi dan amanat teks-teks

sebelumnya. Adanya karya (-karya) yang ditransformasikan dalam penulisan

karya sesudahnya ini yang menjadi perhatian utama kajian intertekstual. Meski

mengambil unsur tertentu dari teks(-teks) yang dianggap sebagai hipogramnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

22

namun suatu karya baru itu tetap mengandung dan mencerminkan sifat

kepribadian pengarangnya karena pengarang mengolah dengan pandangan dan

daya kreativitas dengan konsep estetika dan pikiran-pikirannya sendiri. Sebuah

teks yang dihasilkan dengan cara kerja demikian dapat dipandang sebagai karya

yang baru (Burhan, 2007: 51-53).

Prinsip utama kajian intertekstual adalah prinsip memahami dan

memberikan makna yang bersangkutan. Karya itu diprediksikan sebagai reaksi,

penyerapan, atau transformasi dari karya-karya yang lain. Hubungan

intertekstual dapat dikaitkan dengan teori resepsi. Penunjukan terhadap adanya

unsur hipogram pada suatu karya dari karya(-karya) lain pada hakikatnya

merupakan penerimaan atau reaksi pembaca. Dengan prinsip utama itu,

pembacalah yang berperan memecahkan masalah intertekstual dengan

memperoleh makna sebuah karya secara penuh dalam kontrasnya dengan karya

yang lain yang menjadi hipogramnya (Burhan, 2007: 54).

C. Teologi

Teologi dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan adikodrati

yang objektif lagi kritis dan yang disusun secara metodis, sistematis dan

koheren; pengetahuan ini menyangkut hal-hal yang diimani sebagai wahyu

Allah atau berkaitan dengan wahyu itu. Pengetahuan iman bersifat adikodrati

karena didasarkan pada wahyu Allah yang mengatasi daya kemampuan insani.

Sifat adikodrati ini berlaku juga bagi teologi yang berbentuk ilmiah. Kebenaran

yang dicari oleh teologi, yang direnungkan dan diuraikan olehnya bukanlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

23

kebenaran yang dapat dibuktikan secara empiris, bukan juga kebenaran yang

dengan sendirinya jelas karena masuk akal, melainkan kebenaran yang diterima

dalam iman berdasarkan wahyu Allah. Manusia menerima wahyu Tuhan karena

iman dan karena manusia percaya kepada Tuhan itu. Kepercayaan ini

merupakan anugerah sendiri dari Tuhan. Anugerah ini jauh melebihi

kemampuan yang dimiliki manusia demi kodratnya untuk mengetahui. Karena

anugerah iman bersifat adikodrati, maka teologi yang merupakan refleksi ilmiah

atas iman itu bersifat adikodrati juga (Dister, 2007: 33).

Sifat ilmiah teologi tampak dari cara teolog mengadakan

penyelidikannya. Secara metodis dicarilah kebenaran mana yang diwahyukan

dan apa wahyu itu sebenarnya. Terdapat sistem karena diadakan susunan dari

kebenaran tersebut. Para teolog juga mengusahakan objektivitas, sebab ingin

mengenal dan mengetahui objeknya sebagaimana adanya dan bukan hanya

sebagaimana dibayangkan oleh manusia. Namun, landasan pembuktian

bukanlah pengalaman inderawi seperti dalam ilmu empiris dan pembuktiannya

juga tidak berlangsung malalui budi belaka seperti dalam filsafat. Dalam teologi

pembuktian terjadi melalui budi yang diterangi oleh iman kepercayaan berkat

wahyu Allah. Dengan budinya manusia mencoba memahami hal-hal yang

diwahyukan, lalu berusaha untuk mengambil kesimpulan darinya. Karena

semuanya itu dilakukan sambil memperhatikan tuntutan pekerjaan ilmiah,

teologi adalah betul-betul sebuah ilmu iman (Dister, 2007: 33-34).

Teologi sebagai ilmu iman mempelajari wahyu Allah, maka objek

material teologi ialah apa yang diwahyukan Allah. Namun isi iman tergantung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

24

pada agama yang dianut oleh orang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, teologi

juga memiliki perbedaan sudut pandang yang ditentukan oleh masing-masing

agama. Perbedaan sudut pandang inilah objek formal masing-masing teologi

(Dister, 2007: 34).

1. Teologi Kristiani

Teologi Kristiani adalah refleksi ilmiah orang Kristen atas iman yang

dihayati sebagai orang beragama Kristiani. Isi iman Kristen adalah bahwa Allah

telah memasuki sejarah umat manusia secara istimewa, yakni dalam pewahyuan

diri-Nya, mulai dari panggilan Abraham dan memuncak dalam peristiwa Yesus.

Yesus Kristus itulah Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia. Oleh karena

itu, Kristus juga pusat iman (dan pusat teologi) kristiani (Dister, 2007: 35).

Iman kepada Kristus itu diterima umat kristiani melalui sejarah umat

manusia, khususnya sejarah keselamatan yang terdiri dari dua pokok periode.

Pertama, sejarah umat Israel yang berabad-abad lamanya dengan tekun

menantikan kedatangan Mesias. Kedua, sejarah Gereja akan “umat baru” yang

telah menjelma dalam diri Yesus dari Nazaret. Dalam Gereja itulah iman

tumbuh dan berkembang serta dikomunikasikan dengan sesama warga Gereja,

sesama anggota Tubuh Kristus di bawah bimbingan dan naungan Roh Kudus

yang menjiwai Gereja demi kemuliaan Allah Bapa (Dister, 2007: 35-36).

Dalam lintasan sejarah Gereja, iman dan refleksi ilmiah atasnya semakin

peka dan berbelit selaras dengan perkembangan Gereja dan jumlah warganya.

Orang menjadi amat peka terhadap rumusan ajaran Gereja, dan penghayatan

juga semakin beraneka. Tapi, keanekaragaman penghayatan ini menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

25

berbagai kemungkinan refleksi. Dengan demikian terjadi berbagai macam-

macam cabang refleksi iman dan penghayatannya. Mengingat bahwa refleksi itu

dilakukan secara metodis, sistematis dan koheren, maka timbullah berbagai

cabang teologi, yaitu teologi dasar, tafsir Kitab Suci, teologi dogma, dan teologi

praktis. Teologi Dasar membahas apa yang menjadi dasar (asas, prinsip)

pengetahuan di bidang teologi, yakni wahyu dan iman. Teologi dasar juga

bertugas mempertanggungjawabkan iman terhadap akal dan budi, dan

membelanya terhadap mereka yang menolak atau menyangkalnya. Tafsir Kitab

Suci atau “Eksegese” menafsirkan secara Ilmiah iman Yahudi-Kristiani sejauh

terungkap dalam Alkitab. Teologi Dogma menguraikan ajaran-ajaran pokok

dalam iman Kristen. Teologi Dogma membahas apa dan siapa Allah itu,

Kristologi, Pneumatologi, antropologi teologis, Eklesiologi, dan Sakramentologi.

Sementara Teologi Praktis tidak membahas mengenai “apa itu?” karena

tujuannya tidak ke arah teoritis, melainkan ke arah praktis. Teologi ini memiliki

empat cabang, yaitu Teologi Moral yang menanyakan norma-norma untuk

menilai perbuatan manusia dan menentukan baik-buruknya kelakuan manusia,

dipandang dalam terang wahyu Allah. Kedua, Teologi Spiritual yang bertujuan

meningkatkan hidup rohani dan karya Roh Kudus dalam hidup manusia. Ketiga,

Teologi Pastoral yang membicarakan penggembalaan dalam Gereja. Keempat,

Teologi Kerygmatik yang cabangnya antara lain Homiletika (tentang pewartaan

Sabda dalam rangka perayaan liturgis) dan Kateketik (tentang pewartaan di luar

perayaan) (Dister, 2007: 37-39).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

26

2. Teologi Dalam Sastra

Naben (2006: 114), dalam tulisannya memaparkan bahwa sastra dapat

menjadi suatu media ekspresi pengalaman manusia dengan Tuhan. Ia

berpendapat bahwa perlunya menggali karya sastra dalam kaitannya untuk

menemukan ungkapan iman atau pengalaman religius seseorang dan masyarakat

bersama Tuhan. Hermeneutik, adalah sarana atau kerangka acuan untuk

menggali kekayaan pengalaman religius atau ungkapan iman yang ada dalam

sebuah karya sastra. Hermeneutik menjadi jembatan penghubung antara teologi

dan sastra agar keduanya mendapat pemaknaan demi memperkaya hidup

manusia. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan untuk berteologi, dan

teologi dapat menjadikan sastra sebagai sarana pewartaan untuk memperdalam

religiositas kaum beragama.

Sastra memiliki hubungan yang erat dengan manusia dan kebudayaan.

Sastrawan adalah bagian dari masyarakat. Menurut Maman S. Mahayana (dalam

Naben, 2006:115), mengatakan bahwa sastra adalah roh kebudayaan yang lahir

dari proses yang rumit kegelisahan sastrawan atas kondisi masyarakat dan

terjadinya ketegangan atas kebudayaannya. Sastra juga ditempatkan sebagai

potret sosial yang mengungkapkan kondisi masyarakat pada masa tertentu.

Hubungan antara sastra, masyarakat dan kebudayaan dapat dijelaskan

dengan tiga hal. Pertama, hubungan sebab akibat, yaitu pengaruh-pengaruh

sosial merupakan sebab akibat yang menghasilkan karya sastra. Di sini karya

sastra berperan sebagai refleksi atau pantulan kembali situasi masyarakatnya

berdasarkan struktur sosial di mana pengarang menghasilkan karyanya. Kedua,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

27

hubungan fungsional, di mana sastra dianggap sebagai salah satu fungsi dari

perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Ketiga, hubungan simbolik. Simbol

adalah ekspresi budaya yang selalu memanggul ambivalensi dalam dirinya.

Ketiga hal ini menegaskan bahwa sastra adalah suara yang berbicara tentang apa

yang terjadi pada zamannya (Naben, 2006: 115-116).

Mangunwijaya (1982: 11), menegaskan bahwa segala sastra adalah

religius. Dalam religiositas itu ada kedalaman relasi manusia dengan Tuhan.

Menurut Mangunwijaya, karya sastra yang baik adalah karya sastra yang selalu

menuntun pembacanya kepada sesuatu hal yang baik dan bermakna. Disinilah

letak kereligiositasan sebuah karya sastra. Naben (2006: 118), menggunakan

dasar reigiositas mangunwijaya sebagai pintu masuk untuk mempertautkan

teologi dan sastra. Teologi dipahami sebagai refleksi sistematis-ilmiah tentang

wahyu Ilahi yang diimani. Pengungkapan iman seseorang akan Allah dan

bagaimana agama membentuk jati diri dan keimanan seseorang menjadi pokok

perhatian dalam teologi. Sastra bisa menjadi sarana untuk mengungkapkan sisi

kereligiositasan hidup. Demikian juga berbagai nilai dan penghayatan

keagamaan dapat ditemukan dalam karya sastra.

3. Kurban dalam pandangan Teologi Kristiani

Kurban merupakan bentuk ibadat kuno dan penting, sesuatu yang

dipersembahkan secara total atau sebagian pada kekuasaan gaib. Hampir semua

agama dan kepercayaan memiliki tradisi kurban ini. Kurban dipersembahkan

oleh para kaum Imam untuk memulihkan hubungan dengan Dewa-Dewi atau

Tuhan. Menurut maksud pembawaannya, kurban dibedakan menjadi empat jenis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

28

yakni kurban permohonan, kurban syukuran, kurban pujian dan kurban silihan.

Sementara menurut bentuknya, kurban dibedakan menjadi tiga jenis, yakni

kurban darah, kurban bakaran dan kurban pemberian (Heuken, 2005: 95)

Perbedaan antara kurban binatang dan kurban manusia merupakan

masalah yang cukup problematik bagi para ahli. Yoseph de maistre

mengatakan bahwa prinsip substitusi kurban tidak dapat dikenakan pada

kurban manusia: Orang tidak dapat membunuh orang untuk

menyelamatkan orang.

Hubert dan Mauss tampaknya enggan membicarakan masalah kurban

manusia ini dalam teorinya, meski dalam penyelidikannya mereka tak

mengecualikan kurban manusia. Dan banyak ahli lain yang terlalu

moralis mendekati kurban manusia ini, sehingga terbenam dalam

aspeknya yang sadis dan biadab.

Menurut Girard, dalam suatu ritus kurban perbedaan kurban binatang

dan manusia itu tidak relevan. Pelaksanaan ritus kurban tidak bertolak

dari suatu pandangan nilai, tapi bertolak dari kenyataan adanya

kekerasan yang menjangkiti masyarakat (Sindhunata, 2006: 108-109).

Sindhunata, pada kutipan di atas memaparkan pandangan para ahli

tentang pendapat-pendapat mereka sehubungan dengan arti kurban. Pembedaan

antara kurban hewan dan kurban manusia menjadi hal pokok di dalamnya.

Manusia tak dapat dikurbankan dengan alasan apapun. Baik kurban manusia

maupun kurban hewan tak dapat lepas dari unsur kekerasan, oleh karena alasan

itu beberapa ahli tak dapat membenarkan kurban manusia.

Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, kurban merupakan penyerahan

sesuatu hanya kepada Yahwe yang berdaulat atas segala-galanya. Manusia

mempersembahkan kurban kepada-Nya untuk memperoleh pengampunan dan

penghapusan atas dosa mereka sehingga manusia menjadi bersih dan selamat.

Terdapat berbagai macam kurban dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Kurban

bakar, kurban tumpahan dan kurban santapan. Menurut pandangan orang dahulu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

29

darah binatang adalah kurban yang mengandung kehidupan dan oleh karena itu,

kurban darah menjadi kurban yang paling bernilai serta menjadi milik Tuhan.

Bagi umat Israel, darah tidak boleh dimakan. Darah harus ditumpahkan di kaki

altar untuk melambangkan keilahian. Sementara daging kurban itu dibakar di

atas altar entah sebagian atau seluruhnya dan sisanya diberikan kepada pembawa

kurban untuk disantap sebagai santapan kurban. Santapan ini melambangkan

persekutuan Yahwe dengan bangsa-Nya dan karenanya mempersatukan umat.

Berdasarkan Kitab Keluaran 12: 21-27, Musa memanggil tua-tua Israel

dan menyuruh mereka untuk menyembelih anak domba paskah. Domba paskah

merupakan satu-satunya kurban santapan yang termasyur pada waktu itu.

Kurban disembelih di Bait Allah dan dimakan oleh keluarga di rumah dengan

mengingat pembebasan dari perbudakan di Mesir berkat kekuatan Allah pada

waktu paskah pertama. Namun pengertian kurban semacam ini ditentang oleh

Nabi Amos dan Nabi Yesaya. Kedua Nabi ini mengkritik cara dan sikap orang-

orang yang mempersembahkan kurban, karena menurut mereka kurban yang

sesungguhnya adalah syukur. Dalam Kitab Mazmur 50, 23 dikatakan bahwa

“Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, dia memuliakan Allah”

(Heuken, 2005: 96)

Pengertian kurban dalam Perjanjian Baru sama sekali berbeda dengan

pengertian kurban dalam Perjanjian Lama. Di sini kurban berarti pendekatan

Tuhan dengan manusia. Bukan manusia yang mendamaikan diri dengan Tuhan,

tetapi Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia dalam Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

30

Sindhunata memaparkan bahwa tindakan kekerasan dalam kurban, baik

dalam hal pembunuhan binatang atau manusia, mirip dengan tindakan kekerasan

di luar ritus kurban. Dalam praktiknya, kurban harus mempunyai kemiripan

dengan apa yang digantikannya. Jika hal ini tidak ada, maka pelampiasan

kekerasan tidak terpuaskan karena merasa tidak menemukan sasarannya. Meski

begitu, kekerasan itu menyangkut manusia, maka kurban juga harus mempunyai

kategori-kategori “manusiawi” yang menjamin kemiripan dengan manusia yang

digantikannya. Tidak hanya kurban manusia, kurban binatang juga perlu

mempunyai kategori-kategori “manusiawi” (Sindhunata, 2006: 107-109).

Kehidupan dalam masyarakat selalu ada konflik keinginan dan

kepentingan antara kelas yang satu dan kelas yang lain, kelompok yang satu dan

kelompok yang lain, pribadi yang satu dan yang lainnya. Analisis R. Girard

memaparkan bahwa konflik itu berasal dari saingan antar manusia yang muncul

karena dalam diri manusia ada hasrat untuk meniru dan menjadikan model yang

mereka tiru itu sekaligus menjadi rival. Amarah yang membutakan rivalitas

memicu timbulnya kekerasan. Dan kekerasan ini tampak sebagai sesuatu yang

pantas ditiru sebagai tanda hidup yang berhasil (Banawiratma, 1986: 55-56).

Pada kehidupan masyarakat-masyarakat sederhana semula ada seseorang

yang menjadi kambing hitam, dibunuh sebagai peluapan kekerasan

seluruh kelompok. Melalui pengosongan kolektif tersebut kambing hitam

sekaligus menjadi sakral. Dia nampak sebagai yang terkutuk sekaligus

mendatangkan keselamatan. Dari kambing hitam itu muncul suasana

sakral yang menakutkan-mengerikan sekaligus menarik-mempesonakan.

Di sekitar kambing hitam itu lahirlah tabu dan tata sosial baru. Kambing

hitam yang asli itu selanjutnya menjelma dalam situasi kurban; yang

dikurbankan misalnya tawanan, budak, anak kecil atau binatang atau

barang-barang alam yang dirusak. Pengosongan kekerasan secara

kolektif yang pertama diulangi dalam kurban-kurban dengan kerangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

31

ritual yang ketat. Dengan demikian, agresi timbal balik intern diluapkan

keluar dan dihindari kehancuran hidup bersama. Kurban hanya efektif

kalau mekanisme kambing hitam itu tetap tersembunyi, tidak disadari.

Begitu dalam masyarakat sederhana institusi kurban menjamin hidup

damai bersama. Dalam masyarakat modern dengan institusi-intitusi yang

kompleks kambing hitam dan kurban masih ada dan semakin kompleks

juga; selalu ada orang, kelompok, kelas tertentu, yang dijadikan kambing

hitam (dikambinghitamkan), dijadikan kurban, tempat meluapnya

penindasan dan kekerasan (Banawiratma, 1986: 56-57).

Kutipan di atas menerangkan bahwa kurban dapat muncul karena ia

dikambinghitamkan. Kambing hitam inilah yang nanti pada akhirnya akan

dikurbankan demi keselamatan masyarakat atau kelompok tertentu. Mekanisme

kambing hitam banyak muncul tidak hanya di lapisan masyarakat sederhana,

namun juga mencapai tingkatan yang tinggi (pemerintahan). Hal ini sekaligus

menunjukkan bahwa mekanisme kambing hitam dapat muncul di manapun.

D. Kristologi

Kristologi merupakan salah satu cabang dari Teologi Dogma yang

membahas apa dan siapa Allah itu, dan apa dan siapakah Yesus yang disebut

Kristus (Dister, 2007: 38).

Yesus

Dua puluh abad silam, Yesus dilahirkan di Betlehem pada zaman Raja

Herodes (Mat 2:1; Luk 2:4-7). Ia dibesarkan di desa Galilea daerah Palestina.

Dari sini muncullah dalam sejarah dunia, Yesus dari Nazaret. Segala peristiwa

tentang kelahiran Yesus memang serba Istimewa. Mulai saat Maria menerima

kabar gembira dari Malaikat Gabriel bahwa Ia akan mengandung dari Roh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

32

Kudus. Dan meski mengadung, Maria tetaplah seorang perawan. Anak yang

akan dilahirkannya harus diberi nama Yesus, sebab Ia Penyelamat, anak Daud

karena Yusuf yang adalah tunangan Maria yang merupakan keturunan Daud

(Luk 1: 26-38).

Masa sebelum Yesus tampil di depan umum kurang begitu jelas

diperlihatkan oleh para penginjil. Namun jika dilihat dari konteks zaman masa

kanak-kanak Yesus, dapat diandaiakan Ia mendapat pendidikan yang lazim pada

zaman itu. Pertama-tama pendidikan itu merupakan tugas orang tua (Ams 1:8).

Demikian juga dengan Yesus, pertama-tama pendidikannya diperoleh dari Ibu

Nya, Maria. Kemudian ketika Yesus mulai tumbuh besar, pendidikan menjadi

tanggung jawab ayah-Nya, Yusuf. Oleh Yusuf, tampaknya Yesus diajari juga

bagaimana cara untuk mencari nafkah dan cara membawakan diri dalam

masyarakat. Dalam Injil juga diceritakan bahwa Yesus hidup tersembunyi di

Nazaret dan mencari nafkahnya sebagai tukang, sama seperti ayah-Nya (KWI,

1996: 256).

Awal karya Yesus dimulai dari pembaptisan-Nya di sungai Yordan oleh

Yohanes Pembaptis (Mat 3;13; Mrk 1:9). Dalam Injil Yohanes, Yesus diakui

oleh Allah sebagai pemimpin dan penebus semua orang yang berdosa. Peristiwa

pembaptisan ini bagaikan “pelantikan” Yesus dalam tugas perutusan-Nya.

Segera setelah pembaptisan, Yesus akan “memberitakan Injil Allah: Bertobatlah

dan percayalah kepada Injil” (Mrk 1:15). Ia tampil sebagai “pengantara antara

Allah dan manusia” (1Tim 2:4) dengan menyatakan kesatuan dengan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

33

berdosa dan penyerahan total dan radikal kepada kehendak Bapa (KWI, 1996:

259-260).

Yesus, seorang Pengkhotbah yang berkeliling hingga mempengaruhi

dunia sedemikian rupa. Ia menghabiskan sepanjang waktu hidupnya di jalanan

Palestina yang berdebu. Injil yang ditulis sesudah kematian-Nya menjadi bukti

akan keberadaan dan identitas diri-Nya. Namun, itu bukan satu-satunya sumber

untuk meyakini bahwa Yesus benar-benar ada (Zannoni, 2001: 1-2).

Flavius Josephus (± 37-100 M) menyebut nama Yesus dalam bukunya

Antiquites of the Jews, yang ditulis sekitar tahun 93-94 M. Josephus adalah

seorang Yahudi yang juga merupakan anggota Mahkamah Kerajaan Roma.

Josephus tak mungkin menerima kenyataan historis Yesus tanpa ada bukti-bukti

yang kuat. Ia menulis tentang kekacauan yang dilakukan orang Yahudi pada saat

Pontius Pilatus menjadi produkator Yudea (26-36 M). Ia menyebut Yesus

sebagai “Orang Bijak” dalam refleksinya (Zannoni, 2001: 2).

Suetonius (69 M), seorang sejarahwan dan ahli hukum Roma, menyusun

biografi beberapa kaisar Roma setelah tahun 120 M. Suetonus mengatakan

bahwa Claudius mengusir orang Yahudi dari Roma karena mereka terlibat

dalam pemberontakan melawan Christos. Meski belum ada kesepakatan, namun

para ahli pada umumnya menganggap Christos merujuk pada Kristus, nama

yang diberikan kepada Yesus oleh pengikut-Nya (Zannoni, 2001: 3).

Seorang sejarahwan Roma bernama Tacitus (55-117 M) menyebut Yesus

dalam tulisannya yang berjudul Annals. Ia menulis tentang pembakaran kota

Roma tahun 64 M di mana orang Kristen yang dituduh sebagai dalangnya oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

34

Kaisar Nero. Tacitus memperlihatkan diri sebagai orang yang kurang simpatik

terhadap orang Kristen. Baginya, orang Kristen adalah orang yang menerima

nama mereka dari Kristus yang dihukum mati oleh Ponsius Pilatus pada masa

kekuasaan Tiberius (Zannoni, 2001: 3)

Lucien Samosota (120-180 M) adalah seorang pengajar dan bijak. Ia

berbicara tentang Yesus sebagai pemberi hukum pertama kepada orang Kristen

yang telah meyakinkan mereka bahwa mereka semua adalah saudara. Lucien

menyebut orang Kristen sebagai orang yang menyembah Yesus yang disalibkan

dan hidup seturut hidup-Nya.

Peristiwa-peristiwa historis yang riil akan kebenaran keberadaan Yesus

di masa lampau merupakan sebuah mantra yang mutlak diperlukan. Isi suatu

kisah bukanlah cerita suatu simbol tentang kebenaran historis, tetapi berdasarkan

sejarah yang terjadi di bumi ini. Menurut Ratzinger, mengenal Yesus secara

historis kritis memang penting, namun unsur iman tetap harus dipegang

(Ratzinger, 2008: xv). Zannoni juga menegaskan bahwa ada satu kenyataan

yang tidak dapat dijugagkiri jika kita ingin mengetahui tentang Yesus, kita harus

kembali kepada Kitab Suci, khususnya Injil (Zannoni, 2004: 4).

France (1996: 168-170) mendeskripsikan Yesus sebagai “seorang” yang

menarik dalam bukunya yang berjudul “Yesus Sang Radikal”. Menurutnya,

Yesus memiliki jiwa “kepemimpinan” yang tampak di dalam tindakan dan

pengajaran-Nya, dan jiwa ini lebih besar dari jiwa “kepemimpinan” seorang

panglima besar. Dalam pengajaran-Nya, Yesus banyak berbicara mengenai diri-

Nya sendiri dengan membuat berbagai pertanyaan yang mengejutkan. Wibawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

35

Yesus tidak didasarkan hanya atas suatu kepribadian yang kuat, melainkan atas

pernyataan-Nya bahwa Ia mempunyai kedudukan yang unik. Yesus menekankan

bahwa wibawa-Nya berasal dari Allah, dan tanpa itu Ia tidak dapat berbuat apa-

apa. Dalam setiap tindakan Yesus selalu muncul ke permukaan tentang

hubungan-Nya yang khas dengan Allah, yang merupakan dasar kuasa-Nya.

Hubungan yang khas ini tampak jelas pada saat Yesus menyapa Allah. Ia

memanggil Allah dengan sebutan “Abba”, yang merupakan sapaan seorang anak

bagi ayahnya. Tidak ada Yahudi yang berani menyapa Allah dengan sapaan

seperti itu. Yesus mengajarkan agar murid-murid-Nya mempercayai Allah

seperti Bapa mereka, dan berdoa kepada-Nya sebagai anak kepada Bapa-Nya.

Hubungan Yesus dengan Bapa-Nya merupakan hubungan keluarga di antara

satu pribadi Ilahi dengan pribadi yang lainnya, antara Anak yang Tunggal

dengan Bapa-Nya.

1. Sejarah Yesus

Iman katolik mempercayai bahwa seluruh kehidupan Yesus merupakan

suatu misteri. Tak semua misteri hidup Yesus dapat ditemukan dalam Injil.

Kehidupan-Nya di Nazaret hampir tidak diberitakan, malahan mengenai

sebagian besar kehidupannya di muka umum tidak diberitakan apa-apa (KGK,

art. 514). Namun dengan bantuan Kitab Suci kita dapat melihat dan menemukan

kehidupan Yesus dan melihat karya-Nya di dunia.

Yesus datang ke dunia merupakan suatu kejadian dahsyat yang telah

disiapkan Allah selama berabad-abad. Segala ritus dan kurban, bentuk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

36

lambang “perjanjian pertama” (Ibr 9:15) diarahkan-Nya kepada Yesus. Para

Nabi memberitakan kedatangan Yesus secara susul-menyusul di Israel,

sementara Allah menggerakkan hati para kafir satu pengertian yang samar-

samar mengenai kedatangan Penyelamat ini (KGK art. 522).

Maka datanglah Putera. Ia diutus oleh Bapa, yang sebelum dunia terjadi

telah memilih kita dalam Dia, dan menentukan, bahwa kita akan

diangkat-Nya menjadi putera-putera-Nya. Sebab Bapa berkenan

membaharui segala-sesuatu dalam Kristus (lih Ef 1: 4-5 dan 10).

Demikian untuk memenuhi kehendak Bapa, Kristus memulai kerajaan

surga di dunia, dan mewahyukan rahasia-Nya kepada kita, serta dengan

ketaatan-Nya Ia melaksanakan penebusan kita (LG art. 3).

Konstitusi dogmatis Lumen Gentium Dokumen Konsili Vatikan II pada

artikel 3 (tiga) menerangkan bahwa kehadiran Yesus ke dunia merupakan utusan

dan kehendak Bapa. Kedatangan Yesus merupakan bentuk kasih Allah kepada

manusia. Wujud kasih Allah nampak dari perbuatan dan pewartaan Yesus

Kristus di dunia. Dengan penuh ketaatan, Ia mewahyukan rahasia Allah dan

mewartakan kerajaan surga agar manusia dapat diangkat juga menjadi anak-

anak Allah.

Kerajaan Allah merupakan tema pokok dari seluruh pewartaan Yesus. Ia

menyatakan bahwa kedatangan Allah sebagai Raja Penyelamat akan segera

terjadi dan ini merupakan ciri khas pewartaannya. Yesus menegaskan bahwa

Kerajaan Allah sudah dekat (Mrk 1:15; 13:29; Mat 10:7) dan tidak akan ditunda

lagi. Bagi Yesus, kedatangan Kerajaan Allah sudah mendesak, karena

kemalangan manusia hampir tidak tertahankan lagi. Oleh karena itu, belas kasih

dan kerahiman Allah tidak dapat ditunda lagi. Yesus mengajak umat manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

37

untuk bertobat karena itulah arti kemalangan pada zaman itu untuk-Nya.

Kemalangan menjadi tanda kedatangan Allah yang maharahim (KWI: 260-261).

Allah datang dalam diri Yesus (Luk 11:20 dsj.) lewat pewartaan-Nya

yang merupakan suatu bentuk pengharapan. Yesus sendiri adalah kerajaan yang

di maksud. Kerajaan surga bukanlah benda maupun wilayah kedaulatan duniawi

seperti layaknya kerajaan duniawi. Kerajaan itu adalah seorang pribadi dalam

diri Yesus. Dalam diri Yesus, Allah hadir di antara manusia (Ratzinger, 2008:

48-49). Kerajaan Allah berarti turun tangan Allah untuk menyelamatkan dan

untuk membebaskan dunia secara total dari kuasa kejahatan (KWI: 261) yang

sebelumnya telah mendahului menguasai dunia ini. Kedatangan Kerajaan Allah

adalah kekalahan kerajaan setan (KGK art. 550). Dalam diri Yesus, kuasa

kerajaan setan dikalahkan.

Yesus tidak hanya berbicara tentang Kerajaan Allah namun Ia bersaksi

dengan perbuatan-perbuatan-Nya. Sabda-Nya Ia wujud nyatakan lewat tindakan-

tindakan yang menjadikan Sabda dan tindakan itu menjjadi satu unsur kesatuan.

Yesus menampakkan kebenaran akan Sabda-Nya dengan tindakannya itu.

Berbagai macam tanda-tanda dan mukjizat Ia kerjakan; Ia bergaul dengan siapa

saja baik itu kaum pendosa, orang miskin maupun wanita; Yesus juga

membebaskan manusia dari beban hukum (KWI: 265-269).

Sabda maupun tindakan-tindakan Yesus ini merupakan bentuk kasih dan

ketaatan-Nya akan tugas perutusan Allah. Ia memanggil semua orang untuk

masuk dalam Kerajaan Allah. Pertama-tama adalah anak-anak Israel, kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

38

seluruh bangsa. Mereka yang dapat masuk kerajaan surga adalah yang

mendengarkan Sabda Allah (KGK art. 543). Mereka yang ingin masuk dalam

kerajaan surga harus seperti anak-anak yang datang kepada Bapa-Nya (Mat 18:

4-5).

Kerajaan itu adalah milik kaum miskin dan kecil, artinya mereka yang

menerimanya dengan rendah hati. Yesus diutus, “untuk menyampaikan

kabar baik kepada orang-orang miskin” (Luk 4:18). Ia menyebut mereka

bahagia, karena “merekalah yang mempunyai Kerajaan surga (Mat 5:3).

Kepada orang kecil, Bapa hendak menyatakan apa yang Ia sembunyikan

bagi orang bijak dan orang pandai. Ia mengidentikkan Diri dengan segala

jenis orang miskin dan menetapkan cinta yang aktif kepada mereka

sebagai persyaratan untuk penerimaan di dalam Kerajaan-Nya (KGK art.

544).

Katekismus Gereja Katolik artikel 544, menegaskan bahwa Yesus datang

ke dunia dan berbaur dengan mereka yang miskin. Ia menekankan bahwa

kerajaan Allah adalah milik mereka yang miskin di hadapan Allah. Yesus

membawa kabar baik bagi orang-orang miskin dan kecil. Demi tercapainya

Kerajaan surga di dunia, Ia bahkan hidup berbaur bersama orang-orang miskin

dan kecil dan bentuk cinta yang aktif kepada mereka ini digunakan sebagai suatu

persyaratan dalam penerimaan manusia ke Kerajaan Surga.

Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan surga. Ia mengajak

manusia berdosa untuk bertobat. Tanpa pertobatan, orang tidak dapat masuk

dalam Kerajaan surga. Yesus menunjukkan kepada orang-orang melalui

perbuatan dan tindakan-Nya bahwa kasih Allah kepada manusia adalah kasih

yang tak terbatas dan membahagiakan. Seruan-Nya mengajak manusia untuk

bertobat adalah ajakan untuk masuk dalam Kerajaan surga (KGK art. 545)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

39

kerena dosa menghalang-halangi manusia dalam panggilannya menjadi anak-

anak Allah dan membawa mereka dalam ketergantungan untuk terus berbuat

dosa (KGK art. 549).

Yesus yang diutus Bapa untuk mewartakan kerjaan Allah di dunia

melaksanakan karya-Nya dengan dikelilingi orang-orang yang mengikuti-Nya.

Secara historis, lama-lama banyak orang yang berkumpul di sekitar Yesus untuk

mendengarkan Sabda-Nya hingga membentuk suatu kelompok. Bagi Yesus,

Kerajaan Allah bukanlah pengudusan perorangan, melainkan milik semua

manusia yang saling berhubungan satu dan yang lain. Yesus yang tinggal

bersama manusia bertindak secara manusiawi juga. Ia hidup dan tinggal

bersama-sama dengan mereka (KWI 270).

Sekelompok murid menyertai Yesus dalam perjalanan-Nya. Di antara

para murid ini terdapat kelompok inti yang disebut duabelas rasul. Mereka

adalah orang-orang terpilih, yang rela meninggalkan milik mereka demi

menggikuti perjalanan karya keselamatan Yesus. Keberadaan keduabelas rasul

ini sangat penting dalam sejarah Yesus (KWI 270-271).

Yesus menyebut keduabelas murid-Nya “Rasul”. Keberadaan para Rasul

disekeliling Yesus tidak hanya sebagai “penonton” ataujuga pengikut saja. Lebih

dari itu, mereka mengambi bagian dalam hidup Yesus maupun dalam tugas-Nya.

Penginjil Markus menuliskan dalam Injilnya,: “Ia menetapkan duabelas orang

untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. Kebersamaan

para Rasul sebagai murid Yesus adalah untuk belajar pada-Nya bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

40

mengambil bagian dalam perutusan dan kekuasaan-Nya (Bergant, 2002: 87).

Yesus mengajarkan kepada mereka untuk menjadi bentara sebuah peristiwa dan

mereka juga diberi kuasa yang besar sebagai utusan Yesus. Meski begitu, para

Rasul yang diberi kuasa oleh Yesus tidak pernah menjadi Dia yang memberi

kuasa seperti yang tertulis dalam Injil Matius 23: 3-10 (Nico, 1987: 125-126).

Yesus mengalami perjalanan hidup yang tidak mudah. Sejak awal

kehidupan Yesus di muka umum, orang Farisi, dan pengikut Herodes bersama

para Imam dan Ahli Taurat bersepakat untuk membunuh Dia. Mereka menuduh

Yesus sebagai penghujat Allah. Mereka juga menyebut Yesus sebagai Nabi

palsu. Tuduhan ini dianggap sebagai bentuk kejahatan melawan agama,

sehingga Yesus akan dijatuhi hukuman mati dengan lemparan batu (KGK art.

574). Di usia-Nya yang kurang lebih 30 tahun, Yesus dijual oleh salah satu

murid-Nya seharga 30 keping perak. Kemudian Ia dibawa kepada Pilatus untuk

diadili. Pada akhirnya Pilatus memutuskan untuk membebaskan tahanan

bernama Barnabas dan sebagai gantinya Yesus akan disalibkan sesuai dengan

permintaan orang-orang yang mencekal Dia. Yesus disiksa dan akhirnya

disalibkan di gunung Golgota hingga wafat. Sesudah wafat-Nya, jenasah Yesus

diturunkan dari salib dan dimakamkan oleh Yusuf dari Arimatea (KWI, 272-

276).

Setelah kematian-Nya di kayu salib, Yesus bangkit pada hari ketiga.

Misteri kebangkitan Yesus adalah suatu kejadian yang sesungguhnya secara

historis menurut Perjanjian Baru (KGK art. 639). Ia juga menampakkan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

41

kepada orang-orang setelah peristiwa kebangkitan-Nya. Pertama-tama kepada

Maria dari Magdala dan wanita-wanita saleh yang datang ke makam Yesus

untuk meminyaki jenazah-Nya. Kemudian Ia juga menampakkan diri-Nya

kepada para Rasul (KGK art. 642).

2. Yesus sebagai Manusia

Seorang perawan bernama Maria yang bertunangan dengan Yusuf dari

keluarga Daud mendapat kabar gembira dari seorang malaikat Allah bernama

Gabriel. Maria yang masih perawan akan mengandung dan melahirkan seorang

anak laki-laki yang harus dinamainya Yesus (Luk 1: 26-31). Yesus lahir pada

waktu Kaisar Agustinus mengeluarkan suatu perintah bagi seluruh penduduk

untuk mendaftarkan diri. Begitujuga dengan Yusuf dan Maria, tunangannya,

mendaftarkan diri mereka dari kota Nazaret di Galilea ke Bethlehem, Yudea.

Ketika mereka sampai di Bethlehem, tibalah waktu bagi Maria untuk melahirkan.

Ia melahirkan seorang anak laki-laki dan menempatkan anak itu di sebuah

palungan karena tidak ada penginapan bagi mereka (Luk 2: 1-6).

Kisah Kitab Suci di atas menggambarkan bahwa Yesus lahir dari seorang

perawan bernama Maria yang merupakan tunangan Yusuf, keturunan Daud.

Yesus lahir di Bethlehem, Yudea. Yesus tidak hadir begitu saja di dunia. Ia

datang dari rahim seorang perempuan bernama Maria. Kelahiran Yesus di sini

menggambarkan bahwa Ia sama seperti layaknya manusia di dunia yang lahir

dari seorang perempuan. Hal ini juga menunjukkan bahwa Yesus benar-benar

Anak Manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

42

Para pewarta Injil menyadari bahwa arti siapakah Yesus dan apa yang Ia

lakukan, tidak dapat diungkapkan sepenuhnya dengan sebuah gelar, sehingga

mereka menggunakan berbagai nama ketika mereka berbicara tentang Yesus.

Salah satu gelar yang berasal dari zaman Yesus adalah gelar Yesus sebagai

“Putra Manusia”. Istilah Putra Manusia (Son of Man) berasal dari bahasa Ibrani

ben’adam atau bahasa Aram bar anesh yang berarti “manusia”. Dalam Kitab

Suci Ibrani, gelar ini memiliki dua arti. Pertama, dalam Kitab Yehezkiel, Kitab

Mazmur dan Kitab Ayub, Allah menyebut para nabi dengan gelar ini untuk

membedakan kemanusiaan nabi yang tidak kekal, utusan Allah, dari keilahian

Allah yang kekal yang memberikan pesan. Arti yang kedua ada dalam Kitab

Daniel di mana dalam Kitab ini berbicara tentang “Seorang Manusia” (Putra

Manusia” yang menghadap takhta “Yang Lanjut Usianya”. Mengikuti

interpretasi Kitab Daniel yang merupakan tulisan apokaliptik, maka “Putra

Manusia” berarti manusia istimewa yang mewakili bangsa Israel. Dalam

literatur Yahudi, gelar ini digunakan untuk hakim yang akan muncul pada akhir

zaman. Dalam Injil, hanya Yesus yang menggunakan „Putra Manusia” untuk

diri-Nya. Maksud penulis Injil memberikan Gelar “Putra Manusia” kepada

Yesus adalah untuk menunjukkan Yesus sebagai seorang manusia atau tokoh

akhir zaman yang akan datang mengadili orang hidup dan mati (Zannoni, 2004:

53-54).

Ratzinger (2008: 341) menuliskan tentang tiga kelompok kata tentang

anak manusia. Kelompok pertama terdiri dari kata-kata mengenai anak manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

43

yang akan datang. Kelompok pertama menggunakan Kitab Daniel sebagai dasar

intepretasi untuk menggambarkan arti Putra Manusia. Dalam kelompok pertama

ini, “Putra Manusia” merujuk pada kedatanganNya mendatang. Kelompok

kedua dibentuk oleh kata-kata tentang karya Putra Manusia di bumi. Kelompok

ketiga bicara tentang derita dan kebangkitan-Nya.

Konstitusi Dogmatis Dokumen Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam

dunia Modern, Gaudium et Spes pada artikel 22 menuliskan bahwa Ia (Yesus)

bekerja memakai tangan manusiawi, Ia berfikir memakai akal budi manusiawi,

Ia bertindak atas kehendak manusiawi, Ia mengasihi dengan hati manusiawi. Ia

telah lahir dari Perawan Maria, sungguh menjadi salah seorang di antara kita,

dalam segalanya sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Artikel ini

menunjukkan bahwa Yesus yang kita kenal adalah seorang manusia sama seperti

kita manusia. Yesus lahir dari seorang perempuan, Ia bekerja, berfikir, bertindak

dan mengasihi selayaknya manusia.

Jiwa manusiawi Yesus benar-benar dilengkapi dengan kemampuan

untuk mengetahui secara manusiawi. Kemampuan ini secara historis memiliki

batas ruang dan waktu. Karena itu, ketika Yesus menjadi manusia bertambah

juga “dalam kebijaksanaan dan usia dan rahmat” (KGK art. 472). Kodrat

manusiawi Putra Allah mengenal dan menyatakan dalam diri-Nya-bukan dari

diri sendiri, melainkan berdasarkan hubungan-Nya dengan Sabda. Sabda telah

menjadi manusia dalam ketaatan-Nya sebagai manusia terhadap Bapa-Nya

menghendaki segala sesuatu (KGK art. 473). Kehendak manusiawi Yesus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

44

adalah “patuh dan tidak melawan dan tidak menentang, tetapi menyesuaikan diri

dengan kehendak-Nya yang ilahi dan mahakuasa (KGK art. 475). Karena Sabda

menjadi manusia dan menerima kodrat manusia yang sesungguhnya, maka

Kristus “terbatas dalam tubuh”. Karena itu, wajah manusiawi Yesus dapat

dilukiskan dengan terang-terangan dalam gambar-gambar kudus (KGK art. 476).

3. Yesus yang Ilahi

Yesus memiliki salah satu gelar yang disebut “Kristus” yang berarti

“terurapi”. Kristus menjadi nama bagi Yesus karena Ia secara sempurna

memenuhi perutusan ilahi (KGK art 436). Tahbisan Yesus menjadi Mesias

menyatakan perutusan-Nya yang ilahi. Bapalah yang mengurapi, Putra yang

diurapi, dalam Roh, yang adalah urapan itu sendiri (KGK art. 473). Keilahian

Yesus juga tampak setelah peristiwa kebangkitanNya. Ia dinyatakan sebagai

Putra Allah dalam kekuasaaan-Nya sesuai dengan Roh kekudusan oleh

kebangkitan-Nya dari antara orang mati (KGK art. 445).

Kyrios yang berarti „Tuhan” merupakan terjemahan dalam bahasa Ibrani

untuk menyebut nama Allah (YHWH). Kata “Kyrios” merupakan ungkapan

paling kuat dalam bahasa Yunani untuk menegaskan keilahian Allah Israel

(Zannoni, 2004: 57-58). Bagi Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di

Korintus, pernyataan iman semacam ini memerlukan kuasa Roh Kudus (1Kor

12:3). Kalau diilhami oleh Roh Kudus, kelihatanlah dalam sapaan “Tuhan”

pengakuan akan misteri Ilahi Yesus (KGK art. 448). “Tuhan” menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

45

kekuasaan penguasa ilahi. Mengakui Yesus sebagai Tuhan atau berseru kepada-

Nya berarti percaya kepada ke-Allah-an-Nya (KGK art. 455).

Perjanjian Baru mengatakan kepada kita bahwa Yesus adalah “Tuhan”

lewat berbagai cara. Yesus menyatakan keberadaan-Nya jauh sebelum Ia berada

dalam rahim Maria (bdk. Yoh 8:58b). Dengan menyebut diri-Nya “TELAH

ADA”, Yesus menyamakan diri-Nya dengan nama Allah dan karena itu Ia

bersama dengan Allah. Penulis surat kepada umat di Ibrani menggambarkan

Putra Allah sebagai Sabda.

1Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dalam pelbagai cara

berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan

perantaraan Anak-Nya, yang telah ia tetapkan sebagai yang berhak

menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam

semesta. 3Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah

dan penopang segala yang ada dengan firan-Nya yang penuh kekuasaan

(Ibr 1: 1-3a).

Kutipan di atas merupakan prolog Kitab Ibrani yang berisikan ungkapan

Allah (Allah telah berbicara). Memperhatikan isinya, beberapa ayat tersebut

bergerak dari penasiran singkat firman Allah dalam Perjanjian Lama kepada

ringkasan tentang apa yang terpenuhi dalam peristiwa Yesus Kristus. Gagasan

selanjutnya menunjukkan bahwa “firman” merupakan perwahyuan Allah kepada

manusia. Tema yang menjiwai seluruh khotbah dalam prolog ini adalah

bagaimana mendengar dan menjawab perwahyuan Allah. Sejak dulu, Allah

berbicara dengan berbagai cara dalam Alkitab; sekarang, pada akhir zaman Ia

telah memberi pesan baru dalam Putra-Nya, Yesus. Ayat 2 dan 3 bermaksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

46

menekankan hubungan ilahi yang akrab antara Putra dengan Allah Bapa, bahkan

juga pra ada-Nya dan peranan-Nya dalam penciptaan (Bergant, 2002: 417).

4. Pengorbanan Yesus

a. Alasan secara Historis

Yesus dikhianati oleh sahabat-Nya dengan ciuman. Ia dijual dan

ditangkap. Dihadapkan ke pengadilan agama dan didakwa secara bertubi-tubi.

Atas nama seluruh bangsa, para rohaniwan menyerahkan Dia kepada pemerintah

penjajah supaya diadili dan Yesus harus mati. Demi alasan politik dan stabilitas,

akhirnya Yesus dijatuhi hukuman mati. Pelaksanaan hukuman mati itu juga

berjalan mulus dan itulah akhir perjalanan Yesus (KWI, 2012: 272).

Alasan mengapa Yesus dihukum mati pada waktu itu pada akhirnya

harus dikatakan bahwa Yesus menjadi kurban kebencian dan permusuhan para

pemimpin agama Yahudi. Yesus disingkirkan atas nama hukum Allah. Dapat

dikatakan bahwa apa yang dialami Yesus ini merupakan suatu tindak

pembunuhan keagamaan. Perwataan Yesus merupakan dasar atas segala rencana

dan pelaksanaan pembunuhan ini. Para pemimpin agama Yahudi menganggap

pewartaan Yesus berbahaya bagi kedudukan dan kuasa mereka. Namun,

berdasarkan tulisan yang dipasang di papan salib Yesus (INRI) menunjukkan

bahwa alasan hukuman mati yang diterima Yesus dari Pilatus adalah alasan

politik. (KWI, 2012: 273-274).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

47

Pengadilan di muka Pilatus berakhir dengan hasil hukuman mati dengan

cara disalib bagi Yesus dan pembebasan untuk Barnabas (Mrk 15:15; 27:26).

Yesus didera serta dimahkotai duri. Dilanjutkan dengan peristiwa “jalan salib”

dan penyaliban yang diceritakan dengan caranya sendiri oleh setiap pengarang

Injil. Sesudah wafat-Nya, Yesus diturunkan dari salib dan dimakamkan oleh

Yusuf dari Arimatea (KWI, 2012: 275-276).

Yesus dihukum mati dan disalibkan sebagai seorang “penjahat”. Meski

Yesus dimakamkan secara hormat seletah Ia wafat, namun hal itu tidak

menutupi hinaan dan kerendahan kematianNya di kayu salib. Salib merupakan

suatu penghinaan yang luar biasa karena menurut arti sosialnya, orang yang

disalibkan kehilangan semua kehormatan dan penghargaannya dalam

masyarakat. Penyaliban selalu memiliki arti sosial-politik. Peristiwa ini

menunjukkan kebencian dari para lawan Yesus yang luar biasa dalam dan ingin

membinasakan Yesus secara total. Bukan membinasakan Yesus sebagai pribadi

melainkan sebagai tokoh masyarakat (KWI, 2012: 276-277).

Melihat apa yang dilakukan oleh para pemuka agama maupun orang-

orang Yahudi terhadap Yesus, Gereja menganggap orang Yahudi secara kolektif

tidak bertanggung jawab atas kematian Yesus.

Kalau memperhatikan proses pengadilan Yesus yang berbelit-belit,

sebagaimana tampak jelas dalam cerita-cerita Kitab Suci, dan dosa

pribadi dari orang-orang yang terlibat dalam proses itu (Yudas, Majelis

Agung, Pilatus) yang hanya diketahui oleh Allah sendiri, maka kita tidak

dapat meletakkan tanggung jawab mengenai pengadilan itu pada

keseluruhan orang-orang Yahudi di Yerusalem, walaujuga ada teriakan

dari sekelompok orang yang direkayasa dan meskipun tuduhan semacam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

48

itu termuat dalam seruan para Rasul untuk bertobat sesudah Pentakosta.

Yesus sendiri, ketika dari salib mengamjugai mereka, dan kemudian

Petrus, memaafkan baik orang-orang Yahudi di Yerusalem yang “tidak

tahu”, maupun para pemimpin mereka (Kis 3: 17). Lebih lagi kita tidak

dapat melimpahkan tanggung jawab kepada orang-orang Yahudi lainnya

dari zaman dan tempat-tempat lain, semata-mata didasarkan pada

teriakan khalayak: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas

anak-anak kami “ (Mat 27: 25), suatu rumusan untuk mensahkan satu

putusan pengadilan (KGK art. 597).

Kutipan dari Katekismus Gereja Katolik artikel 597 di atas menunjukkan

bahwa kita tidak dapat menyalahkan peristiwa penangkapan, penganiayaan,

penyaliban hingga wafat Yesus itu kepada seluruh bangsa Yahudi. Artikel

selanjutnya (KGK art. 598) menegaskan kembali bahwa semua orang berdosa

turut menyebabkan kesengsaraan Allah. Karena dosa semua oranglah yang

mengantar Kristus menuju ke penderitaan-Nya.

b. Alasan secara Ilahi

Kisah Para Rasul bab 2 ayat 23 menuliskan: “ Dia yang diserahkan Allah

menurut maksud dan rencana-Nya,...”. Kutipan ini memberi petunjuk bahwa apa

yang terjadi atas Yesus di dunia merupakan maksud dan rencana Allah. Inilah

misteri rencana Allah. Dari kutipan ini juga dapat dilihat bahwa mereka yang

telah “menyerahkan” Yesus hanya merupakan pelakon tidak bebas dari sebuah

skenario yang telah ditentukan oleh Allah (KGK art. 599).

Rencana ilahi untuk mendatangkan keselamatan melalui kematian keji

Yesus sudah dimaklumkan lebih dahulu dalam Kitab Suci, yaitu sebagai misteri

penebusan yang mencakup segala sesuatu, artinya sebagai tebusan, yang

membebaskan manusia dari perhambaan dosa. Wafat Yesus yang menebuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

49

ini merupakan pemenuhan nubuat mengenai hamba Allah yang menderita (KGK

art. 601). Dengan menyerahkan Putera-Nya karena dosa kita, Allah

menunjukkan bahwa rencana-Nya untuk kita adalah satu keputusan cinta yang

penuh kebaikan dan kasih (KGK art. 604).

c. Makna Pengorbanan Yesus

Kisah sengsara adalah drama moral yang tidak akan pernah berarti jika

tidak diimani. Kisah sengsara adalah pergumulan antara kebaikan dan kejahatan.

Makna dari semua kisah ini adalah untuk mengalahkan kekuasaan amoral dan

kejahatan atas kehidupan. Yesus membunuh kematian dengan menghilangkan

kebuntuannya, bukan dengan menghilangkan kematian itu sendiri

(McBride,2003: 195).

Kematian Kristus adalah kurban Paska, di mana “Anak Domba Allah,

yang menghapus dosa dunia” melaksanakan penebusan umat manusia secara

defintif. Yesus adalah kurban Perjanjian Baru yang menempatkan kembali

manusia dalam persekutuan dengan Allah (KGK art. 613). Kurban Kristus ini

menyempurnakan dan mengakhiri segala kurban. Kurban itu merupakan satu

anugerah Allah Bapa sendiri. Bapa menyerahkan Putra-Nya supaya

mendamaikan kita dengan diri-Nya (KGK art. 614). Yesus menjadi Hamba

Allah yang menderita, yang sebagai ganti menyerahkan diri-Nya untuk kurban

pemulihan sebagai bentuk ketaatan-Nya kepada Allah. Yesus telah menebus

dosa-dosa kita dan memberi pemulihan kepada Allah Bapa untuk kita (KGK art.

615).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

50

“Cinta sampai kepada kesudahannya” (Yoh 13:1) memberi nilai khusus

kepada kurban Kristus dan mengakibatkan bahwa Ia menebus dan

memperbaiki, mendamaikan dan menyilih. Pada waktu menyerahkan

kehidupan-Nya untuk kita, Yesus mengenal kita semua dan mencintai

kita semua. “Kasih Kristus menguasai kami, karena kami telah mengerti,

bahwa kalau satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua

sudah mati” (2 Kor 5: 14). Tidak seorang manusia, malahan orang kudus

terbesar sekalijuga, yang mampu menanggung dosa semua manusia dan

menyerahkan diri sebagai kurban untuk semua. Tetapi berkat Pribadi

Putera ilahi di dalam Kristus, yang melampaui semua pribadi manusiawi

dan sekaligus merangkulnya dan membuat Kristus menjadi kepala

seluruh umat manusia, maka kurban Kristus dapat menebus semua orang

(KGK art. 616).

Artikel di atas menunjukkan kepada kita bahwa sengsara dan kematian

Yesus merupakan wujud cinta Yesus kepada Allah. Kurban Yesus membawa

nilai khusus untuk manusia, yaitu kurban penebusan. Keilahian Yesus sebagai

Putera Allah mengakibatkan pengorbanan Yesus ini menjadi kurban

keselamatan untuk semua orang berdosa. Jadi makna pengorbanan Yesus itu

adalah bentuk cinta-Nya kepada Allah secara total dan sadar dengan

melaksanakan karya Keselamatan Allah hingga wafat demi menebus dosa

semua orang. Allah mengasihi manusia dan telah mengutus Anak-Nya sebagai

pendamaian bagi dosa-dosa manusia (1 Yoh 4: 10). Allah mendamaikan dunia

dengan diri-Nya oleh Kristus (2 Kor 5: 19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sastra dapat menjadi suatu media ekspresi pengalaman manusia dengan

Tuhan. Dalam upaya untuk menemukan makna yang terkandung dalam sebuah

karya sastra, dibutuhkan kerangka acuan atau sarana untuk menggali kekayaan

pengalaman religius atau pengalaman iman (Naben, 2006: 114). Novel sebagai

salah satu bentuk karya sastra dapat dibaca oleh orang-orang di berbagai daerah

dan zaman yang berbeda-beda. Hal ini tentu dapat menimbulkan banyak

interpretasi yang berbeda pula. Faktor penyebab timbulnya perbedaan ini

dikarenakan dalam suatu karya sastra jauh lebih banyak mengandung berbagai

keungkinan dari pada di dunia nyata, juga karena pada hakekatnya manusia

memiliki perbedaan pola pikir berdasarkan tingkat pendidikan, sosial, ekonomi

maupun budaya. Penelitian diperlukan untuk menggali makna yang terkandung

dalam karya sastra agar pemaknaan tersebut lebih terarah dan berunsur ilmiah.

Sejauh yang penulis ketahui, telah ada penelitian dengan menggunakan

novel The Devil and Miss Prym ini. Namun penelitian itu berbeda dengan

penelitian yang akan penulis laksanakan. Penelitian itu menggunakan novel The

Devil and Miss Prym sebagai bahan untuk menemukan nilai-nilai kebenaran suara

hati (Sitepu, 2001: viii). Selain itu, ada pula penelitian yang membahas mengenai

pelabelan Chantal Prym sebagai penyimpangan akibat pengaruh keberadaan nilai-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

52

nilai tradisi dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi

sastra dalam pembahasan (Yudita Larasatiningrum, 2008: xii).

Penelitian dalam skripsi ini merupakan suatu sarana untuk menemukan

makna teologis yang terkandung dalam novel “The Devil and Miss Prym” karya

novelis Brazil, Paulo Coelho. Penelitian ini sekaligus sebagai sarana untuk

menemukan relevansi atas keterkaitan antara teologi dan sastra. Ketika unsur

teologis dalam karya sastra ditemukan, maka penelitian ini juga dapat digunakan

sebagai bahan dalam berkatekese.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menemukan makna teologis

tentang pengorbanan yang terkandung dalam novel “The Devil and Miss Prym”.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu keilmuan dan

kepraktisan. Dari segi keilmuan, penelitian ini bermanfaat untuk memperkuat teori

tentang teologi dalam sastra. Dari segi kepraktisan, penelitian ini bermanfaat

sebagai sarana untuk berteologi. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini akan

digunakan sebagai bahan untuk berkatekese dengan metode Shared Christian

Praxis (SCP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

53

D. Metodologi Penelitian

1. Data

Penulis menggunakan dua sumber data pustaka dalam penelitian ini, yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Judul : The Devil and Miss Prym

Penulis : Paulo Coelho

Alih Bahasa : Rosi L. Simamora

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Cetakan/ Tahun terbit : Pertama/ 2005

Tebal buku : 250 halaman

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yang penulis gunakan untuk mendukung penelitian

ini berupa artikel-artikel dari internet dan buku-buku yang berhubungan dengan

objek penelitian.

2. Pendekatan

Dalam penelitian ini, penulis memilih pendekatan pragmatis untuk

menghampiri objek. Pendekatan Pragmatis merupakan pendekatan yang

memberikan perhatian utama terhadap pembaca. Dengan indikator pembaca dan

karya sastra, pendekatan pragmatis bertujuan untuk memberikan manfaat kepada

pembaca (Ratna, 2012: 71-72).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

54

3. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek yang dijadikan bahan penelitian

(Adi, 2001: 28). Dalam penelitian ini, populasinya adalah data primer yang berupa

sebuah novel karya Paulo Coelho dengan judul “The Devil and Miss Prym”.

4. Sampel

Sampel artinya keseluruhan objek yang memiliki ciri-ciri yang terkandung

pada keseluruhan (Adi, 2001: 28). Sampel dalam penelitian ini adalah tokoh

Pastor.

5. Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode hermeneutika.

Pada dasarnya, medium pesan adalah bahasa, jadi penafsiran disampaikan lewat

bahasa. Karya sastra perlu ditafsikan karena di satu pihak karya sastra terdiri atas

bahasa dan di dalam bahasa sangat banyak makna yang tersembunyi, atau dengan

sengaja disembunyikan. Metode hermeneutika tidak mencari makna yang benar,

melainkan makna yang paling optimal (Ratna, 2012: 45-46).

Penulis memilih hermeneutika sebagai metode dalam penelitian ini

berdasarkan pertimbangan bahwa metode ini merupakan metode yang paling tepat

untuk memahami unsur teologis dalam karya sastra. Teologi Kristiani merupakan

refleksi ilmiah orang kristen atas iman yang dihayati sebagai orang beragama

kristiani (Dister, 2007: 35), itu berarti isi iman kristiani tergantung pada agama

kristen itu sendiri. Agama dan sastra adalah bahasa, baik lisan maupun tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

55

Jadi baik agama maupun sastra yang terdiri atas bahasa tidak dapat dibuktikan

karena ini menyangkut keyakinan dan imaginasi, tapi dapat (harus) ditafsirkan.

E. Landasan Teori

Teori berfungsi sebagai alat untuk memecahkan masalah (Adi Triyono,

2001: 29). Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teori yang akan

penulis gunakan untuk menemukan makna teologis yang terkandung dalam novel

The Devil and Miss Prym. Teori-teori tersebut adalah teori hermeneutika Paul

Ricoeur dan teori hasrat segitiga (triangular desire) dan teori kambing hitam Rene

Girard.

1. Teori Hermeneutika

Hermeneutika secara umum dapat diartikan sebagai teori atau filsafat

tentang interpretasi makna. Kata hermeneutika berasal dari kata kerja Yunani

“hermeneuein” yang berarti menafsirkan (Triatmoko, 1993: 61). Banyak filsuf

yang membahas mengenai teori atau filsafat ini, seperti Martin Heidegger, Hans

George Gadamer, sampai pada Paul Ricoeur. Dalam skripsi ini, penulis memilih

menggunakan teori atau filsafat Paul Ricoeur dengan alasan teori atau filsafat

Ricoeur sesuai dengan metodologi dalam penelitian.

Hermeneutika adalah teori tentang bekerjanya pemahaman dalam

menafsirkan teks. Gagasan utama teori ini adalah pemahaman (understanding)

pada teks. Menurut Ricoeur, teks adalah wacana yang dibakukan lewat bahasa.

Apa yang dibakukan oleh tulisan adalah wacana yang dapat diucapkan, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

56

wacana ditulis bukan karena tidak diucapkan, oleh karena itu teks berdiri secara

otonom (Ikhwan, 2010:151-152).

Ricoeur mengembangkan teks sebagai wacana dengan mengacu pada

dialektika antara peristiwa dan makna, yaitu peristiwa sebagai proposisi yang

dianggap sebagai fungsi predikatif yang digabung dengan identifikasi. Jadi,

wacana diaktualisasikan sebagai peristiwa; dan semua wacana dipahami sebagai

makna. Seperti dua fungsi sebagai identifikasi dan predikasi, makna atau sense

berarti menunjukkan pada isi proposisional. Penekanan dan pelampauan peristiwa

dalam makna inilah ciri utama wacana hermeneutika Paul Ricoeur (Ikhwan,

2010:153).

Makna teks ini mengacu pada apa yang dilakukan pembaca dan apa yang

dilakukan kalimat. Makna teks sebagai proposisi merupakan sisi “objektif” makna

ini. Penjelasan mengenai sisi objektif wacana dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu dapat diartikan “apa”-nya wacana (sense) dan “tentang apa” wacana

(reference). Jika sense imanen terhadap wacana dan objektif dalam arti ideal,

dengan kata lain sense berkolerasi dengan fungsi identifikasi dan fungsi predikatif

dalam kalimat. Sedangkan reference mengungkap gerak ketika bahasa melampaui

dirinya sendiri, maka reference menghubungkan bahasa dengan dunia (Ikhwan,

2010: 153).

Dialektika sense dan reference memiliki kaitan dengan dialektika

peristiwa dan makna karena “mengacu” pada apa yang dituju kalimat dalam

situasi tertentu seperti apa yang dilakukan pembicara ketika ia menerapkan kata-

katanya dalam realitas. Peristiwa ujaran terjadi ketika seseorang mengacu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

57

suatu waktu tertentu. Akan tetapi, peristiwa itu menerima strukturnya dari apa

makna sebagai sense yang dilewati oleh intensi yang mengacu pembicara. Ricoeur

membedakan arti reference setiap proposisi. Arti adalah objek ideal yang

dimaksudkan oleh proposisi sehingga bersifat imanen. Reference adalah nilai

kebenaran dari proposisi sehingga tuntunannya menjangkau kebenaran. Referensi

membedakan wacana dari bahasa sebagai language. Bahasa sebagai language

tidak memiliki kenyataan dan hanya dengan kata-kata leksikal belaka. Hanya

wacana yang memaksudkan kenyataan, menerapkan dirinya pada kenyataan, dan

menyatakan dunia (Ikhwan, 2010: 153-154).

Ricoeur menekankan kajian hermeneutikanya pada pemahaman teks

(otonomi semantik teks), yang interpretasinya didasarkan pada teks. Jadi konsep

ini tidak lagi berhubungan dengan psikologi pengarangnya karena tali-tali antara

pengarang dan karyanya telah diputuskan. Teks mempunyai dunianya sendiri

yang terlepas dari beban psikologis mental pengarangnya. Interpretasi bergerak

pada dua wilayah karena teks adalah bahasa tulis yang memenuhi dirinya sendiri.

Wilayah itu adalah “kedalam” sense yang berupa “penjelasan” (explanation)

terhadap dunia dalam teks yang bersifat objektivasi dan “keluar” reference yang

berupa pemahaman terhadap dunia luar yang diacu oleh teks yang bersifat

subjektivasi (Ikhwan, 2010: 154:155).

a. Pemikiran Ricoeur: dari simbol ke teks

Pemikiran Ricoeur tentang simbol-simbol sering dianggap sebagai titik

tolak analisis hermeneutikanya. Ricoeur mendefinisikan interpretasi sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

58

“usaha akal budi untuk menguak makna tersembunyi dibalik makna yang

langsung tampak, atau untuk menyingkap tingkat makna yang diandaikan dalam

makna harafiah”. Dari definisi ini, Ricoeur melihat struktur simbol sebagai

intensionalitas ganda, yaitu makna harafiah dan makna tersembunyi.

Intensionalitas inilah yang mengundang interpretasi. Hermeneutika, dengan

demikian menjadi suatu proses penguraian yang memunculkan arti dan makna

dari keadaan semula yang tersembunyi. Interpretasi atas simbol mengandaikan

bahwa simbol itu di satu pihak harus di mengerti atas dirinya dan di lain pihak

juga harus di pahami sebagai sesuatu yang mengatasi dirinya, karena simbolisme

berakar dalam fungsi simbolik yang umum untuk semua kata-kata, berakar dalam

fungsi universal dari bahasa (Triatmoko, 1993:70 dan 72).

Simbol-simbol memiliki arti lebih dari pada yang dikatakannya. Ekspresi

simbolik mengekspresikan (menandai) sekaligus mengindikasikan (menunjuk

pada) sesuatu itu. Sebuah ekspresi simbolik adalah sebuah fungsi ganda, yaitu apa

yang dimaksudkan subjek dan apa yang ditunjukkan simbol tersebut. Simbolisme

mengandaikan hermeneutika karena ia merupakan sebuah ekspresi bermakna-

ganda sementara hermeneutika adalah seni untuk menguraikan simbol-simbol.

Ekspresi bermakna ganda mendefinisikan sebuah simbol dengan struktur semantik

di mana makna pada tatanan pertama menunjuk pada makna tatanan kedua yang

dapat digapai pada makna tatanan pertama tadi. “Kekuatan pengungkap”

(revealing power) dari simbol-simbol itu adalah apa yang mengikat pada makna,

dan makna pada saya. Kita dapat turut berpartisipasi dalam simbol ketika kita

memahaminya, dengan kata lain, kita percaya bahwa sebuah simbol memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

59

kemampuan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada kita. Pemahaman

merupakan sebentuk partisipasi karena untuk bisa memahami seseorang harus siap

untuk mempercayai. Keyakinan bahwa simbol memiliki kekuatan pengungkap

untuk menyampaikan dan memulihkan makna yang hilang atau tersembunyi

menghidupi hermeneutika, sehingga dalam pengertian ini, interpretasi adalah

sebuah ingatan akan makna (a recollection of meaning) (Kaplan, 2010: 30-31).

b. Appropriasi

Appropriasi menjadi tujuan utama dari semua hermeneutika. Ricoeur

melihat pendekatan struktural sebagai suatu kutub objektif dalam proses

interpretasi yang mempersiapkan kutub subjektif yang dinamakan appropiasi.

Pendekatan struktural dan pemahaman hermeneutik dilihat oleh Ricoeur secara

dialektik sebagai dua hal yang saling melengkapi. Teks memiliki struktur imanen

yang membutuhkan cara pendekatan struktural dan teks juga memiliki referensi

luar yang mengatasi bidang filsafat bahasa. Struktur imanen dari teks ini membuat

teks menjadi otonom oleh karena adanya proses distansi. Konsekuensi proses

distansi inilah yang menjadi lahan bagi proses appropriasi, sehingga appropriasi

berarti membuat apa yang asing menjadi milik sendiri lewat pembacaan kembali

teks yang membuka cakrawala/ dunia teks baru yang harus dimengerti dalam arti

esensial, yakni sebagai suatu cara baru untuk memahami realitas (Triatmoko,

1993:73-74).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

60

2. Teori Hasrat Segitiga dan Teori Kambing Hitam

a. Teori Hasrat Segitiga

Hasrat segitiga merupakan teori fase pertama yang ditemukan oleh Rene

Girard berdasarkan hasil analisis novel karya Gustave Flaubert (1821-1880),

Stendhal (1783-1842), Marcel Proust (1871-1922), dan Fyodor Dostojevsky

(1821-1881) (Sindhunata, 2007: 22). Girard menolak adanya garis linear yang

menghubungkan secara langsung antara objek dengan subjek, melainkan karena

ada mediator hasrat (mediator of desire) yang memilihkan dan menentukan objek-

objek dari hasrat subjek. Jadi, subjek dan objek tidak berada dalam satu garis

linear langsung, melainkan dalam hubungan segitiga di mana mediator sebagai

titik tengahnya (Sindhunata, 2007: 19-21), model inilah yang disebut hasrat

segitiga (triangular desire).

Girard berpendapat bahwa semua pengetahuan manusia itu adalah

sistematik. Realitas manusia meskipun terlihat tidak menentu, irasional, dan tidak

sistematis, namun memiliki kekuatan untuk membentuk dirinya sebagai realitas

tertentu. Realitas manusia itu mempunyai logika untuk membentuk dirinya

sebagai realitas. Dalam artian inilah realitas manusia merupakan suatu sistem,

yaitu pandangan dasar tertentu dalam perilaku manusia, yang menghasilkan pola

hubungan antar manusia yang menentu pula. Pola hubungan ini berakibat pada

setiap aspek kehidupan, termasuk dalam karya sastra. Teori hasrat segitiga

merupakan pengetahuan sistematis yang eksplisit atas sistematika karya sastra.

Dengan teori hasrat segitiga dapat terlihat dengan jelas bagaimana pola hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

61

manusia dalam masyarakat. Hasrat segitiga adalah sistem dari masyarakat itu

sendiri (Sindhunata, 2007: 21-22).

Girard menemukan bahwa hasrat segitiga itu selalu ada, tidak terelakkan,

karena mediator selalu hadir dalam setiap objek yang diinginkan subjek. Hasrat

segitiga bukanlah pola mati. Hasrat segitiga ini tidak dapat ditentukan dan dilihat

jelas pada suatu tempat, dan ia tampak tidak memiliki realitas. Ia adalah sistem

yang dikejar, dihayati, dan dihidupi oleh subjek. Dalam artian ini, subjek tidak

lagi menjadi dirinya sendiri, melainkan menjadi peniru mediator. Dari sini

terbukalah kenyataan dalam masyarakat yang kehidupannya berjalan berdasarkan

sistem tiru-meniru (Sindhunata, 2007: 22-23).

Girard menemukan adanya dua jenis mediasi berdasarkan hasil

penelitiannya, yaitu mediasi ekstern dan mediasi intern. Mediasi ekstern keadaan

di mana adanya jarak spiritual yang sangat jauh antara subjek dan mediator yang

membuat subjek merasa rendah diri padahal hatinya terbakar untuk meniru

mediator. Jarak spiritual yang dimaksud di sini adalah perbedaan derajat atau

pangkat. Sedangkan mediasi intern adalah keadaan di mana subjek dan mediator

berada pada lingkungan yang satu dan sama dan hampir tidak memiliki perbedaan

derajat. Subjek atau si peniru dapat mendekati objek yang dibela atau diinginkan

mediator, bahkan bisa merebutnya (Sindhunata, 2007: 25).

Mediasi intern ini pada akhirnya memunculkan rivalitas antara subjek dan

mediator. Hal ini terjadi karena baik subjek maupun mediator sama-sama

mengingkari peniruannya, menjaga gengsi keaslian dirinya, dan menyembunyikan

imitasinya. Subjek tidak mau dikatakan meniru mediator meskipun dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

62

tindakannya terlihat ia meniru mesdiator. Sementara mediator yang dikagumi

penirunya itu lama-lama takut tersaingi, sehingga murid yang belajar padanya kini

dibencinya, jadi musuhnya. Kebencian mediator ini memecahkan perasaan subjek,

menjadi benci dan kagum terhadap mediator. Perasaan seperti ini disebut hatred,

dengki. Dalam kedengkian itu, yang pertama kali muncul adalah rasa kagum

terhadap mediator. Namun rasa kagum itu disembunyikan hingga berakibat subjek

hanya melihat mediator sebgai penghalang. Dengan demikian terjadi pembalikan

peran oleh subjek terhadap mediator yang tadinya sebagai panutan untuk ditiru

menjadi penghalang. Karena kedengkian ini pula, terjadi pembalikan proses

terjadinya hasrat. Bagi subjek, kini mediator adalah rival karena ia menghalangi

hasrat subjek yang menurutnya hasrat itu timbul asli dari dirinya, spontan, padahal

hasrat itu timbul dari dan karena mediator (Sindhunata, 2007: 25-26).

Menurut girard, fenomena kedengkian pada zaman modern ini mengarah

pada pengertian keirihatian. Hakikat keirihatian adalah kegagalan dan

kelumpuhan. Pengertian iri hati itu akan komplet jika kita tidak melupakan

mediasi intern dari hasrat segitiga yang menjadi sistem masyarakat modern.

Emosi-emosi yang melanda masyarakat modern kini adalah buah hasil vanity

(hasrat yang ikut-ikutan) (Sindhunata, 2007: 26-27).

Mencintai dengan mencemburu muncul kemudian setelah keirihatian.

Subjek menjadi budak orang yang ditirunya padahal orang yang ia tiru itu

dibencinya setengah mati. Mediator tidak disembunyikan lagi. Maka kebencian

dan keirihatian tidak tertutupi lagi (Sindhunata, 2007: 30-34).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

63

Hasrat segitiga itu satu, tapi ia bisa menciptakan dua ujung korban karena

mediasi ekstern dan mediasi intern. Hasrat segitiga adalah satu dan sama. Subjek

(peniru) yang menurunkan keirihatian, kesombongan, cinta dan cemburu, hingga

pada cinta dan benci. Kedengkian, iri hati, dan ketidakberdayaan diri adalah hasil

ilusi akan spontanitas individu yang sebenarnya ada dalam cengkraman tirani

mediator (Sindhunata, 2007: 37).

Hasrat segitiga adalah suatu sistem yang metafisik, karena ia merupakan

struktur dasar pengalaman manusia yang menjelma dalam gejala-gejala

pengalaman konkret yang satu sama lain sebenarnya satu dan seragam. Sistem itu

menentukan pola hubungan manusia yang diceritakan para novelis. Perbedaan

secara individual (watak, pribadi, kualitas para tokoh) maupun secara sosial-

historis (kehidupan para tokoh dalam masyarakat dan kurun waktu tertentu) tidak

bisa meniadakan kemiripan pola tingkah laku mereka, karena mereka

bersumberkan pada sistem metafisik yang satu dan sama, yaitu hasrat segitiga

(Sindhunata, 2007: 39).

Hasrat segitiga membuat orang mentransfigurasikan objek-objek yang

abstrak seakan-akan konkret. Dalam artian ini memaksa diri agar objek-objek itu

sungguh-sungguh ada secara konkrit. Mediator adalah surya yang memancarkan

cahaya misterius, yang membuat objek-objek bersinar terang. Padahal itu adalah

suatu bentuk hasutan dan tipuan moderator agar subjek menganggap keinginan

akan objek-objek itu adalah spontan yang orisinil (passion). Passion dapat muncul

juga dalam suatu novel, namun pasion itu mandul. Passion tidak pernah bisa

mengubah objek. Pada akhirnya karena desakan mediator, vanity menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

64

berkuasa karena vanity muncul dari tokoh-tokoh yang disebut paling passionate

sehingga passion itu tidak dapat lagi disebut passion (Sindhunata, 2007: 41-43).

Hasrat segitiga Girard pada akhirnya dapat disebut sebagai teori literer

Rene Girard yang menjadi isi dari pengertian “mimesis”. Dalam karya-karya

Girard kemudian, ia tidak ragu-ragu lagi menyebut hasrat segitiga sebagai

mimesis. Dan teori hasrat segitiga atau mimesis Girard ini mengandung dua

pokok pikiran berikut:

Pertama, hasrat manusia itu tidak pernah otonom secara sempurna.

Mediator menjadi jalan bagi subjek untuk menuju kepada objek. Jadi, hasrat itu

mengikuti pola segitiga. Subjek menghasratkan objek lewat mediator. Kedua,

hasrat segitiga itu, mau tidak mau menyimpan rivalitas. Mediator yang semula

adalah model (untuk ditiru), lama-lama dianggap menjadi rival yang menghalangi

hasratnya. Hubungan subjek dan mediator sungguh kompleks dan ruwet. Ketika

persaingan mereka semakin ketat, makin model dianggap rival yang menghalangi,

makin subjek menginginkan rival yang penghalang itu jadi modelnya (Sindhunata,

2007: 85-86).

Teori Girard tentang mimesis adalah semacam structural geometry, yang

sangat rasional. Mimesis adalah suatu status metafisik yang dinamis, yang

mendahului individu dan masyarakat, dan menjerat individu, dan masyarakat.

Mimesis bisa dianggap irasional (negatif), tapi sebagai suatu status, ia sangat

sistematis dan rasional (positif). Mimesis Girard menyediakan dan mencakup

kemungkinan perpaduan antara model dan peniru. Girard tidak menghindarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

65

kemungkinan konflik antara keduanya. Konflik itulah yang menjadi salah satu

unsur yang dinamis dalam mimesis (Sindhunata, 2007: 87-90).

b. Teori Kambing Hitam

Teori kambing hitam adalah fase kedua teori Girard setelah teori hasrat

segitiga atau mimesis. Girard memperluas rivalitas dalam teori mimesis yang

bersifat individual ke arah luar, yaitu rivalitas mengenai relasi-relasi sosial dalam

masyarakat. Di sinilah ia menemukan bahwa mimesis hasrat itu mau tidak mau

membuahkan mekanisme kambing hitam. Berikut adalah kilas balik

perkembangan pemkiran Girard, mulai dari teori mimesisnya sampai ke teori

kambing hitam dalam bentuk butir-butir ringkasan Raymund Schwager (dalam

Sindhunata, 2007: 204-205):

a) Hasrat manusia pada pokoknya tak terarahkan pada sebuah objek yang

spesifik. Hal ini karena adanya hasrat segitiga atau mimesis.

b) Hasrat yang lahir karena mimesis itu mau tak mau mengakibatkan konflik.

Makin hasrat meningkat, makin orang memfokuskan dirinya pada rival yang

harus dilawannya. Rivalitas ini mau tidak mau mengarah pada kekerasan

untuk memperjuangkan hasratnya dan mempertahankan hidupnya.

c) Karena semua manusia itu mencenderungi tindakan kekerasan, hidup damai

dalam masyarakat tidak dapat diandaikan akan terjadi dengan sendirinya. Akal

sehat maupun maksud baik tidak menjadi jaminan bagi kedamaian itu. Namun

peluang bagi kedamaian itu tetap ada dengan cara mengalihkan agresi yang

saling bermusuhan itu ke dalam kekerasan yang satu dan seragam, kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

66

dari semua melawan satu. Maka semua orang lalu mengerahkan

permusuhannya dan kekerasan pada kambing hitam, yang dipilih mereka

secara sewenang-wenang. Sekarang kesalahan ada pada pihak kambing hitam,

bukan pada mereka. Itulah mekanisme kambing hitam.

d) Mimesis mengakibatkan hasrat mereka berbenturan satu sama lain

mengakibatkan konflik dan rivalitas, juga melahirkan kekerasan. Sedangkan

kambing hitam meredamkan rivalitas, menghilangkan konflik dan kekerasan,

dan masyarakat kembali ke dalam ketenangannya. Lewat pengosongan

kolektif terhadap hassrat mimetis yang saling menghancurkan itu, kambing

hitam yang tadinya dianggap jahat dan penyebab kekerasan, kini disakralkan

dan dianggap sebagai pembawa keselamatan. Karena dialah lahir kekerasan

sakral yang dipraktekkan dalam ritual.

e) Dalam praktik korban, kekerasan kolektif yang asali dialihkan menjadi

kekerasan pada kambing hitam. Hal itu diatur dan dikontrol dengan ketentuan

dan aturan ritus yang ketat dan keras. Dengan demikian, agresi internal

dikosongkan keluar , dan masyarakat dipulihkan dari kehancuran diri.

F. Teknik Analisis

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan teknik analisis hermeneutika

Paul Ricoeur sebagai acuan untuk melakukan analisis novel “The Devil and Miss

Prym”. Teknik analisis dengan menggunakan paradigma teori hermeneutika Paul

Ricoeur mencakup tiga langkah kerja analisisnya (dalam Ikhwan, 2010: 163-164),

yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

67

1. Langkah objektif

Langkah objektif (penjelasan), yaitu menganalisis dan mendeskripsikan

unsur-unsur pembangun karya sastra. Unsur-unsur pembangun sebuah karya

sastra terdiri atas tema, fakta cerita, dan sarana cerita. Fakta cerita terdiri atas alur,

tokoh, dan latar. Sedangkan sarana cerita terdiri atas sudut pandang, gaya bahasa

dan suasana, simbol-simmbol, imagi-imagi, dan cara-cara pemilihan judul.

Dalam penelitian ini, penulis tidak akan mendeskripsikan seluruh unsur-

unsur struktur pembangun novel “The Devil and Miss Prym” mengingat model

pendekatan yang penulis gunakan adalah resepsi sastra – postrukturalisme, maka

penulis akan menganalisis unsur struktur pembangun novel, yaitu analisis tokoh

dan penokohan.

2. Langkah Reflektif

Langkah Reflektif (pemahaman), yaitu menghubungkan dunia objektif teks

dengan dunia yang diacu (referrence).

3. Langkah Filosofis

Langkah Filosofis yaitu langkah pemahaman pada tingkat being atau keberadaan

makna itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

BAB IV

ANALISIS NOVEL “THE DEVIL AND MISS PRYM”DENGAN TEKNIK

ANALISIS HERMENEUTIKA DAN CONTOH PERSIAPAN KATEKESE

UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) SEBAGAI BENTUK

APLIKASI

Dalam bab ini, penulis akan membagi menjadi dua bagian utama. Pada

bagian pertama, penulis akan mendeskripsikan analisis novel “The Devil and Miss

Prym”. Sedangkan bagian kedua adalah contoh aplikasi atas analisis novel dalam

bentuk program katekesemodel Shared Christian Praxis (SCP).

A. Analisis Novel “The devil and Miss Prym” dengan Teknik Analisis

Hermeneutika

Analisis novel dengan menggunakan teknik analisis hermeneutika

bergerak dari langkah objektif (analisis unsur-unsur pembangun karya sastra), lalu

reflektif (menghubungkan dunia objektif teks dengan dunia yang diacu),

kemudian langkah filosofis (pemahaman pada tingkat keberadaan makna).

1. Langkah Objektif

Langkah objektif merupakan langkah awal dari analisis teks dengan teknik

analisis hermeneutika. Langkah objektif bekerja dengan cara menganalisis dan

mendeskripsikan unsur-unsur pembangun karya sastra. Unsur pembangun karya

sastra yang akan penulis analisis adalah tokoh dan penokohan pastor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

69

Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam karya naratif

(karya sastra). Pembicaraan mengenai tokoh dengan segala perwatakan dengan

berbagai citra jati dirinya, dalam banyak hal, menarik banyak perhatian orang.

Tokoh dan penokohan menjadi penting dan menarik karena tokohlah yang

diceritakan dalam suatu karya sastra, tokohlah yang melakukan sesuatu dan

dikenai sesuatu, tokohlah yang membuat konflik. Segala hal ini adalah urusan

tokoh dan penokohan (Nurgiyantoro, 2005: 164).

Tokoh „pastor‟ merupakan tokoh utama tambahan dalam novel ini. Tokoh

utama tambahan adalah tokoh yang tergolong penting dan memiliki kadar

keutamaan lebih banyak dari pada tokoh-tokoh tambahan yang lain namun tidak

sebanyak tokoh utama (yang) utama (Nurgiyantoro, 2005: 176-178). Tokoh pastor

tidak banyak muncul seperti halnya tokoh orang asing maupun Miss Prym, namun

tokoh pastor memiliki peranan penting dalam perkembangan plot novel ini.

Bahkan, Paulo Coelho juga menuliskan kisah tentang tokoh pastor ini dalam bab

tersendiri.

Nama „pastor‟ memiliki arti atau makna yang cukup jelas. English

Dictionary menuliskan Priest, a person authorized to perform sacred rites; ...

Roman Catholic clergyman ranking below a Bishop (1999, 335). Jadi, pastor

adalah seorang yang bekerja sebagai pendeta katolik dibawah uskup dan ia

berwenang melakukan ritual sakral/ keagamaan katolik.

(1) Sejak masih belia, ia telah disiapkan menjalani kehidupan pastor, dan

itulah panggilan hidupnya. Ketika usianya dua puluh satu tahun, ia

telah ditahbiskan sebagai pastor. Semua orang mengagumi talentanya

sebagai pastor pembantu. Ia mengucapkan doanya setiap malam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

70

mengunjungi orang-orang sakit dan orang-orang yang dipenjara, serta

memberi makan orang yang kelaparan – seperti yang diperintahkan

Kitab Suci. Tak lama kemudian ketenarannya menyebar ke seluruh

wilayah dan sampai ke telinga uskup, orang yang terkenal bijaksana

dan adil. (Coelho, 2005: 185-186)

Kutipan teks di atas menunjukkan bahwa pastor adalah seorang katolik.

Pastor terkenal sebagai seorang yang cerdas dan beriman. Ia telah menjalani

kehidupan sebagai seorang pastor sejak kecil dan ini membantunya untuk menjadi

imam yang taat setelah ia ditahbiskan. Kecerdasan dan gaya hidupnya itu

terdengar sampai ke telinga Uskup.

Kata “Uskup” dalam kutipan tersebut menunjuk pada suatu jabatan dalam

susunan hierarki agama Katolik. Katekismus Gereja Katolik artikel 881

menuliskan, jabatan gembala dari Petrus dan para Rasul yang lain termasuk dasar

Gereja di bawah kekuasaan tertinggi (primat) Paus, wewenang itu dilanjutkan

oleh para Uskup.

Sebagai pastor muda, ia sangat menginginkan kebijaksanaan. Ia merasa

sudah bijaksana dengan semangat berderma dan kerendahan hati. Di Viscos pastor

menyadari bahwa kebijaksanaannya itu telah membawanya pada kesombongan.

(2) “Tidak,” sahut pastor, “aku hanya menginginkan kebijaksanaan”

(Coelho, 2005: 188)

(3) Sepuluh tahun berlalu. Pada akhir tahun ke sepuluh, pastor menyadari

kesalahannya: pencariannya terhadap kebijaksanaan telah menjadi

kesombongan. Ia begitu yakin terhadap keadilan ilahi, sehingga gagal

menyeimbangkannya dengan kemampuan diplomasi. (Coelho, 2005:

189)

Kehidupan sebagai seorang pastor tentu mempercayai kehadiran Tuhan

dalam setiap peristiwa kehidupan. Hal ini yang mendorong pastor untuk terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

71

mencari kebijaksanaan. Mengingat bahwa sejak kecil pastor telah menjalani

kehidupan sebagai seorang pastor, menjadi pastor di usianya yang masih muda,

dan mampu menjadi pastor pembantu yang baik telah membuat pastor merasa

dirinya mampu mengubah masyarakat Viscos. Namun ketika dihadapkan pada

kehidupan masyarakat Viscos yang tidak membiarkan Tuhan hadir dalam hidup

mereka, pastor mulai menyadari bahwa pencariannya selama ini berubah menjadi

kesombongan.

Pastor terpengaruh oleh keadaan yang tidak berubahdari waktu ke waktu.

Ia mulai putus asa dan merasa hidupnya di Viscos menjadi sia-sia.

(4) Setelah dua puluh tahun, pada suatu malam ia terbangun dalam

keadaan putus asa: hidupnya benar-benar sia-sia. Ia tahu betapa besar

kemampuannya dan betapa sedikit yang telah dicapainya. Ia teringat

dua carik kertas yang selalu di simpannya di saku, dan sadar kini ia

selalu merogoh ke saku kanan. Ia ingin menjadi bijaksana, tapi tidak

memiliki kemampuan berpolitik. Ia ingin bersikap adil, namun tidak

memiliki kearifan. Ia ingin menjadi politikus, tapi tidak mempunyai

keberanian. (Coelho, 2005: 190)

Kutipan di atas semakin memperjelas karakteristik tokoh pastor dalam hal

kebijaksanaan dan keadilan. Pada saku kanan pastor, terdapat secarik kertas yang

bertuliskan “Aku bukan apa-apa selain debu dan abu” (Coelho, 2005:118).

Kalimat ini menunjuk pada kesadaran diri dan kepasrahan diri manusia sebagai

ciptaan Allah. Dasar dari sikap manusiawi adalah manusia itu sendiri. Menjadi

bijaksana tentu membutuhkan keseimbangan dalam pemikiran dan bersikap.

Sebagai seorang katolik yang taat, pastor percaya bahwa Tuhan telah

menjawab doa-doanya. Untuk mengembalikan Viscos sebagai desa yang religius,

pastor merelakan diri untuk menjadi alat jahat Tuhan. Pastor menunjukkan sifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

72

jahatnya untuk menjadikan dirinya baik di mata Tuhan. Itulah sifat rendah diri

pastor yang ditujukan untuk Tuhan.

(5) Baru ketika miss Prym mengutarakan tentang tawaran itulah ia

menyadari doa-doanya telah terjawab. (Coelho, 2005: 192)

(6) “Kejahatan perlu mewujudkan dirinya agar penduduk Viscos mengerti

nilai kebaikan.” Sebagaimana pengkhianat di Alkitab memahami apa

yang telah dilakukannya segera setelah ia mengkhianati Yesus, orang-

orang di desa inipun akan menyadari perbuatan mereka. Mereka akan

merasa sangat menyesal, hingga satu-satunya tempat mereka mengadu

adalah Gereja. Dan setelah bertahun-tahun, Viscos sekali lagi akan

menjadi desa Kristiani. (Coelho, 2005: 192)

(7) Perannya adalah menjadi alat Jahat; itulah tindakan paling rendah hati

yang bisa dipersembahkannya kepada Tuhan. (Coelho, 2005: 192)

Kutipan pada nomor 5 mengacu pada peristiwa ketika Miss Prym

mengungkapkan tentang emas dan pembunuhan yang diinginkan tokoh pria asing

(Coelho, 2005: 98-103).Perlu diketahui, kedatangan pria asing ke Viscos adalah

untuk menemukan pencarian atas pertanyaan dalam dirinya tentang sifat dasar

manusia apakah baik atau jahat. Pria asing datang dengan membawa sebelas

batang emas sebagai imbalan bagi penduduk Viscos jika ada seorang penduduk

yang dikorbankan (dibunuh) (Coelho,2005: 18-33). Alasan inilah yang

memunculkan hasrat dalam diri pastor untuk menjadi alat jahat Tuhan.

Pastor adalah seorang hamba Tuhan yang sangat patuh pada agamanya. Ia

adalah seorang katolik yang taat dan mempercayai kisah pengorbanan Yesus

sebagai kisah penyelamatan umat manusia.

(8) “Satu-satunya yang kutahu adalah agamaku. Dalam agamaku,

pengorbanan satu orang manusia menyelamatkan seluruh manusia”

(Coelho, 2005: 139)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

73

Kata “agamaku” dalam kutipan di atas jelas menunjuk pada agama katolik

yang dianut oleh pastor. Dalam agama katolik, “pengorbanan satu orang manusia”

yang dapat menyelamatkan seluruh manusia adalah pengorbanan Yesus (bdk.

KGK art 517).

Tokoh pastor ingin membuktikan keberadaannya sebagai orang yang saleh

di desa itu. Ia tetap mengadakan berbagai ritual keagamaan meski ia tahu bahwa

penduduk Viscos tidak benar-benar religius.

(9) Yang jelas, hanya sedikit yang mau repot-repot menghadiri misa yang

diadakan dua kali seminggu, satu pada hari Sabtu dan satu lagi hari

Minggu, keduanya dimulai pukul sebelas pagi. Meski demikian, pastor

selalu memastikan misa ini ini tetap diadakan, meski hanya sebagai

pembenaran atas keberadaannya di Viscos. Ia ingin memberi kesan

dirinya orang saleh yang sibuk. (Coelho, 2005: 161)

Pastor dapat melihat ketakutan penduduk desa, karena itu ia

memanfaatkan situasi tersebut untuk menunjukkan sifatnya sebagai seorang

pemimpin yang pandai berdiplomasi.

(10) “Biar aku saja yang memimpin pertemuan,” sahut pastor (Coelho,

2005: 193)

(11) “Lagi-lagi rasa takut,” pikir pastor. “kalau ingin mengendalikan

seseorang, kau hanya perlu membuat mereka takut,” (Coelho, 2005:

193)

Pastor tidak bisa mengatakan dengan terus terang siapa yang akan

dikorbankan meskipun ia telah memiliki korban itu sendiri. Ia mengusulkan tiga

nama termasuk dirinya. Pasor menyusun seolah-olah dia ingin mengorbankan

dirinya.

(12) Semua orang di desa ini memiliki seseorang yang akan merasa

kehilangan bila sesuatu terjadi kepada mereka, dan tak satupun dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

74

kita ingin sesuatu menimpa orang-orang yang kita kasihi. Hanya tiga

orang yang tidur sendirian di desa ini: aku sendiri, Berta, dan Miss

Prym.” (Coelho, 2005: 177)

(13) “Apakah kau menawarkan dirimu sendiri untuk berkorban, pastor?

“ Jika itu demi kebaikan semua” (Coelho, 2005: 177)

(14) Hanya beberapa jam sebelumnya, ia menawarkan dirinya sendiri

untuk menjadi martir. Tindakan itu penuh resiko, tapi ia sudah

mempersiapkan diri nya kalau saja orang-orang itu berfikiran panjang

dan tidak mudah dimanipulasi. (Coelho, 2005: 185)

Cerdik adalah gambaran sifat yang dapat menjelaskan tokoh pastor dalam

kutipan di atas. Pastor memilih orang-orang yang tidak memiliki kerabat di desa

itu untuk dijadikan korban. Sebagai pastor, ia adalah orang asing yang datang

untuk melakukan pelayanan secara total kepada umat di Viscos. Dengan alasan ini,

ia menunjukkan kepada penduduk bahwa dirinya siap menjadi korban. Namun hal

ini hanyalah manipulasi belaka. Pastor tidak sungguh-sungguh ingin

mengorbankan dirinya. Jika ia mati maka ia tidak dapat menikmati eksistensinya

sebagai pastor. Terlebih lagi, ia tidak dapat mempertobatkan penduduk Viscos

seperti harapannya.

Pastor meyakinkan mereka bahwa membunuh hamba Tuhan adalah dosa

besar. Ia menginginkan Berta sebagai korban. Namun ia tidak bisa

mengusulkannya langsung hingga orang lain yang mengusulkannya dan ia

meyakinkan pilihan mereka itu. Dari sini muncullah sifat licik tokoh pastor,

bahkan ia menuduh Berta membiarkan Jahat masuk, maka Bertalah yang pantas

menjadi korban.

(15) “Aku tidak bisa melakukannya.” Ujar pastor. “Para martir

mengorbankan diri jika orang-orang ingin membunuh mereka. Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

75

tidak pernah mengusulkan kematian mereka sendiri, karena Gereja

mengatakan hidup ini adalah hadiah dari Tuhan. Kalianlah yang harus

menjelaskan kepada orang banyak.” (Coelho, 2005: 178)

(16) “Sebaliknya,” kata pastor, “seperti kata kalian, orang yang

membiarkan Jahat masuk, dia jugalah yang harus mengusirnya.”

(Coelho, 2005: 179)

Martirium adalah kesaksian teragung yang dapat diberikan orang untuk

kebenaran iman hingga mati. Seorang martir memberikan kesaksian untuk Kristus.

Ia memberikan kesaksian untuk kebenaran iman dan ajaran iman kristen dan

menerima kematian dalam kekuatan kristen (KGK art. 2473). Seorang martir

memang tidak bisa mengusukan kematiannya sendiri. Yesus pun tidak pernah

mengusulkan kematian-Nya di salib meskipun Ia sudah tahu apa yang akan terjadi

pada-Nya. Alasan ini dimanfaatkan oleh pastor untuk membebaskan dirinya

menjadi seorang korban.

Pastor dapat melihat ketakutan penduduk desa, karena itu ia

memanfaatkan situasi tersebut untuk menunjukkan sifatnya sebagai seorang

pemimpin yang pandai berdiplomasi.

(17) “Biar aku saja yang memimpin pertemuan,” sahut pastor (Coelho,

2005: 193)

(18) “Lagi-lagi rasa takut,” pikir pastor. “kalau ingin mengendalikan

seseorang, kau hanya perlu membuat mereka takut,” (Coelho, 2005:

193)

Hidup di Viscos selama dua puluh tahun membuat pastor merasa seperti

hidup dalam neraka. Ia merasa kecewa dan lelah terhadap penduduk Viscos,

karenanya ia menginginkan balas dendam. Peristiwa pengorbanan yang

diinginkan orang asing itu menjadi jawabannya. Pastor merasa menjadi orang baik

dengan berbuat jahat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

76

(19) “Belum. Tapi aku pernah ke neraka dan aku tahu betapa

mengerikannya tempat itu, seindah apapun kelihatannya dari luar.”

(Coelho, 2005: 219)

(20) “Memang terkutuk,” ujar pastor. “Selama lebih dari dua puluh

tahun aku berusaha memberkati desa ini, tapi tak seorang pun

mendengar seruanku. Selama dua puluh tahun ini aku mencoba

menanamkan kebaikan di dalam hati semua orang, sampai akhirnya

aku menyadari bahwa Tuhan memilihku untuk menjadi tangan kiri-

Nya dan menunjukkan kejahatan yang ada pada diri manusia. Mungkin

dengan cara ini penduduk Viscos akan takut, dan akhirnya mau

menerima kepercayaan itu.” (Coelho, 2005: 221)

Kutipan nomor 20 menunjukkan sikap pastor yang pantang menyerah.

Selama lebih dari 20 tahun ia berusaha untuk melayani penduduk Viscos sebagai

pastor. Namun ketika pastor sampai pada titik keputusasaan, ia memilih menjadi

alat jahat Tuhan sebagai cara untuk mewartakan keagungan Tuhan.

Berdasarkan analisis dari kutipan-kutipan diatas, penulis dapat

merangkumnya sebagai berikut:

Tokoh pastor digambarkan sebagai seorang katolik yang taat. Sejak kecil

ia sudah diarahkan untuk menjalani kehiduan seorang pastor, dan oleh karena itu

pula, di usianya yang masih muda ia sudah ditahbiskan menjadi seorang pastor.

Tokoh pastor terkenal sebagai seorang pastor yang pandai dan cerdas. Bahkan di

kisahkan ia pernah memimpin sebuah paroki penting. Sepanjang hidupnya, pastor

ingin mejadi seorang yang bijaksana. Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang

dianggapnya membawa kepada kebijaksanaan, namun akhirnya ia menyadari

bahwa pencariannya itu membuatnya sombong.

Setelah tinggal di Viscos, pastor menyadari keberadaannya di sana sia-sia.

Pastor merasa dirinya gagal membawa penduduk Viscos untuk percaya kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

77

Tuhan. Namun kegagalannya itu tidak membawanya lari dari Tuhan. Ia tetap

menjadi hamba Tuhan yang percaya hingga akhirnya Chantal Prym menceritakan

permainan yang dibuat oleh orang asing dan menganggap itu adalah jawaban dari

Tuhan atas dosa-dosanya. Pastor menggunakan kecerdasan dan kemampuannya

sebagai seorang pemimpin untuk mempengaruhi penduduk Viscos. Pastor ingin

memperlihatkan bahwa dirinya adalah hamba Tuhan yang baik dengan berbuat

jahat.

Berdasarkan analisis di atas, tokoh pastor termasuk tokoh bulat atau

kompleks. Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai

kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya (Nurgiyantoro,

2005: 183). Melihat pergulatan yang dialami tokoh pastor ini, penulis melihat

kekayaan yang terungkap dari sisi hidupnya. Bermula dari seorang pastor yang

pandai dan terkenal, berubah menjadi pastor yang putus asa. Tokoh pastor yang

ingin mencari kebijaksanaan, namun berubah menjadi seorang pastor yang

sombong. Tokoh pastor ini memiliki berbagai kemungkinan sikap dan tindakan

dan juga sering memberikan kejutan. Hal ini tampak dari sikap pastor menanggapi

tawaran orang asing dan sikap pastor yang menggunakan nama Tuhan untuk

berbuat jahat demi menunjukkan keberadaannya di Viscos.

2. Langkah Reflektif

Langkah kedua dalam teknik analisis hermeneutika adalah langkah

reflektif. Langkah reflektif atau pemahaman yaitu menghubungkan dunia objektif

teks dengan dunia yang diacu (reference). Dunia objektif teks merupakan hal-hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

78

yang terkandung dalam teks itu sendiri. Sementara dunia yang diacu (reference)

merupakan pemahaman yang mendalam mengenai hal-hal yang terkandung dalam

teks tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa langkah ini mencari tahu “tentang

apa” teks tersebut berbicara.

Dalam kutipan teks nomor 1, dituliskan bahwa pastor menyadari tujuan

hidupnya sejak ia masih belia. Kata “panggilan hidupnya” menunjuk pada suatu

kesadaran diri akan pilihan arah hidup yang bermakna. Sebagai seorang pastor, ia

telah menemukan makna dalam penghayatan hidupnya. Menjalani kehidupan

seorang pastor sejak masih usia belia membawa pengaruh besar dalam pemaknaan

pada panggilan hidupnya. Dengan kata lain, kehidupan sebagai seorang pastor

telah membudaya dalam dirinya. Poros kebudayaan tersebut adalah Tuhan,

melalui agama dan hatinya; kegiatannya dalam menjalani hidup sehari-hari; dan

akhirnya ia masih terus-menerus berkonfrontasi dengan dirinya sendiri karena ia

berkembang dalam ikatan kebudayaan itu (KWI, 4). Kemudian, penghayatan akan

panggilan hidupnya sebagai seorang pastor terwujud setelah ia benar-benar

ditahbiskan menjadi seorang pastor.

Hakikat hidup seorang pastor berdasar pada semangat perutusan Yesus

Kristus. Sebagai seorang pastor berarti turut mengeban tugas para rasul untuk

menjadi pelayan Yesus Kristus. Tujuan dari pelayanan ini maupun hidup pastor

adalah untuk kemuliaan Allah Bapa dalam Kristus. Hal ini dapat terlakasana jika

secara sadar, bebas, dan penuh syukur menerima karya Allah dan

menampakkannya melalui hidup mereka (PO art. 2). Maka, sikap pastor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

79

bersedia meluangkan waktu untuk berdoa dan sembah sujud, mewartakan sabda,

melayani orang miskin, berarti ia telah hidup seturut hakikat seorang pastor.

Kutipan teks nomor 2 dalam skripsi ini menyebutkan bahwa dalam

kehidupannya, pastor menginginkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan merupakan

sifat dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, pemahaman, pengalaman,

akal sehat dan wawasan yang dalam. Kebijaksanaan dalam hidup seorang pastor

merujuk pada penghayatan dan aplikasi pesan Kitab Suci dalam kehidupan

sehari-hari. Kebijaksanaan menurut Kitab Suci selalu berasal dari Allah. Kitab

Suci merupakan sumber inspirasi, peneguhan, dan dorongan bagi orang Kristen

guna mengembangkan keterlibatan sosial atau aturan keadilan. Keadilan dalam

masyarakat dimulai dengan kejujuran dan cinta akan kebenaran, terutama dalam

relasi pribadi. Keadilan menuntut bahwa tidak semua ditentukan oleh orang di

puncak (KWI, 110-113).

Kutipan teks nomor 5 mengacu pada peristiwa ketika Miss Prym

mengungkapkan tentang emas dan pembunuhan yang diinginkan pria asing

(Coelho, 2005: 98-103). Pada kutipan selanjutnya, (nomor 6) hasrat segitiga mulai

terbentuk. Hasrat segitiga merupakan suatu pola yang terbentuk karena adanya

mediator yang menghubungkan subjek dan objek (Sindhunata, 2007: 21). Dalam

hal ini, pastor merupakan subjek dengan mediator pria asing dan objeknya adalah

pertobatan penduduk Viscos. Pola ini dibentuk berdasarkan pada kutipan teks

nomor 6 yang menyebutkan bahwa pastor merasa perlu untuk mewujudkan

kejahatan agar penduduk Viscos bertobat. Hal ini semakin diperjelas pada kutipan

teks nomor 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

80

Pastor memutuskan menjadi alat jahat Tuhan bukan karena ia

menginginkan pertobatan penduduk Viscos (objek) bukan pula karena pastor

(subjek) menghasratkannya. Pastor menjadi alat jahat Tuhan karena pria asing

yang memberinya kesempatan untuk melakukannya. Mediator menentukan objek

bagi subjek. Kedatangan pria asing ke Viscos dengan rencananya memberikan

peluang bagi pastor untuk menunjukkan eksistensinya di desa itu.

Kedatangan pria asing ke Viscos adalah untuk menemukan pencarian atas

pertanyaan dalam dirinya tentang sifat dasar manusia apakah baik atau jahat. Pria

asing datang dengan membawa sebelas batang emas sebagai imbalan bagi

penduduk Viscos jika ada seorang penduduk yang dikorbankan (dibunuh)

(Coelho,2005: 18-33). Alasan inilah yang memunculkan hasrat dalam diri pastor

untuk menjadi alat jahat Tuhan.

Kisah pengorbanan Yesus berawal dari penghianatan yang dilakukan

Yudas Iskariot dengan cara menjual Yesus kepada tentara Romawi (bdk. Mrk

14:10). Pada kutipan teks nomor 7 dan 8, hasrat yang muncul dalam diri subjek

(pastor) dari mediator (pria asing) adalah menjadikannya (subjek-pastor) sebagai

alat jahat Tuhan. Alat jahat Tuhan inilah yang mengacu kepada sosok Yudas

Iskariot.

Sebagai seorang pastor, pemahaman akan peristiwa penderitaan dan wafat

Yesus tentu bukan hal yang baru. Alasan inilah yang memperkuat hasrat pastor

untuk merencanakan pembunuhan dengan alasan “pengorbanan”. Dengan adanya

korban, maka seluruh penduduk akan terlepas dari penderitaan ekonomi. Pastor

pun akan menunjukkan eksistensinya di desa itu sebagai penyelamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

81

Kutipan teks nomor 9 menunjukkan bahwa pastor menjalankan tugasnya

dengan baik. Pastor mengetahui bahwa tidak semua penduduk Viscos mau

merayakan perayaan ekaristi setiap minggunya, namun ia tetap menyiapkan dan

merayakannya. Presbyterorum Ordinis art. 5 menuliskan bahwa Allah

mentakdiskan imam supaya mereka secara istimewa ikut menghayati imamat

Kristus, dan dalam merayakan Ekaristi bertindak sebagai pelayan-Nya, yang

dalam Liturgi tiada hentinya melaksanakan tugas Imamat-Nya melalui Roh-Nya

demi keselamatan umat.

Dalam khotbahnya (bdk. Coelho, 2005: 163-166), pastor memberikan

dasar kitab suci tentang sifat manusia. Meski ia meragukan tafsirannya, tetapi

pastor tetap melanjutkan khotbahnya. Khotbah merupakan pewartaan keajaiban-

keajaiban Allah dalam sejarah keselamatan atau misteri Kristus, yang selalu hadir

dan berkarya di tengah kita, teristimewa dalam perayaan-perayaan Liturgi (SC art.

35.2). Pastor memimpin perayaan ekaristi kudus dengan homili yang berisi

khotbah tentang sosok manusiawi Yesus (bdk. Luk 18: 18-19). Yesus menolak

dirinya sebagai orang yang baik dan hanya Allah yangMaha Baik. Pastor

menjadikan hal ini sebagai alasan yang ia gunakan untuk meyakinkan penduduk

Viscos dalam melakukan pembunuhan. Sisi manusiawi Yesus berarti

menampilkan sosok Yesus sebagai manusia. Sisi manusiawi inilah yang

memungkinkan manusia untuk berbuat jahat. Secara implisit, khotbah pastor telah

mengajak penduduk Viscos untuk berbuat kejahatan.

Kutipan teks nomor 12-14 menunjukkan kecerdikan pastor untuk

memanipulasi beberapa penduduk Viscos. Sebagai pastor, ia adalah orang asing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

82

yang datang untuk melakukan pelayanan secara total kepada umat di Viscos.

Dengan alasan ini, ia menunjukkan kepada penduduk bahwa dirinya siap menjadi

korban. Pastor tidak sungguh-sungguh ingin mengorbankan dirinya. Jika ia mati

maka ia tidak dapat menikmati eksistensinya sebagai pastor. Terlebih lagi, ia

tidak dapat mempertobatkan penduduk Viscos dan subjek hasratnya tak akan

terjadi.

Kalimat “Gereja mengatakan hidup ini adalah hadiah dari Tuhan” pada

kutipan teks nomor 15 sebenarnya mengacu kepada semua mahkluk hidup. Gereja

merupakan umat yang Allah himpun di seluruh dunia (KGK art 752). Jika

penduduk Viscos cermat, maka mereka dapat mengurungkan niat mereka untuk

melakukan pembunuhan setelah mendengar kata-kata pastor ini. Penduduk Viscos

yang akan dikorbankan, siapapun itu dan dengan alasan apapun, ia juga seorang

mahkluk hidup. Melakukan pembunuhan atasnya sama saja dengan tidak

mensyukuri pemberian Tuhan.

Kutipan selanjutnya mengungkapkan pendapat pastor tentang siapa yang

layak untuk dijadikan korban. Kutipan “Orang yang membiarkan masuk, dia

jugalah yang harus mengusirnya”, menunjuk pada orang pertama yang

mengetahui kedatangan pria asing ke Viscos. Orang tersebut adalah Berta (Coelho:

2005: 11-15). Dalam hal ini, sebenarnya Berta sama sekali tidak ada urusannya.

Namun, justru karena hal inilah Berta dipilih menjadi korban. Dari ketika pilihan

yang dianjurkan pastor, hanya Berta lah yang tidak akan menimbulkan resiko

pembalasan dendam. Jika diperhatikan, orang yang membiarkan “jahat” masuk ke

Viscos adalah pastor sendiri. Ia yang memanfaatkan kesempatan ini untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

83

mencapai keinginannya. Merencanakan pembunuhan dengan alasan sebagai

korban dan menghasut penduduk Viscos agar tetap melakukannya.

Perihal mengenai ketakutan yang terdapat pada kutipan teks nomor 18

dapat diartikan sebagai suatu kecemasan yang realistis. Kecemasan ini muncul

sesuai dengan keadaannya. Secara umum, kecemasan ini berorientasi pada saat

sekarang dan memberitahukan kepada kita bahwa ada suatu ancaman di sini dan

saat ini (Bruno, 1998: 4-7). Menurut Freud, dalam Burger (Introduction to

personality, 2011: 124), reality anxiety is a response to a perceived threat in the

real world. In cases of reality anxiety, you are aware of the source of your

emosional reaction. Jika kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia,

maka akan berbunyi seperti ini: kecemasan realistis merupakan suatu respon

terhadap ancaman yang dirasakan di dunia nyata. Dalam kasus ini, anda

menyadari sumber reaksi emosional anda. Pastor mengetahui bahwa kepala desa

memiliki kecemasan jenis ini sehingga ia memanfaatkan kecemasan tersebut

untuk melaksanakan hasratnya. Kecemasan yang dimaksud adalah kecemasan

kepala desa jika suatu saat nanti polisi mengungkap pembunuhan di Viscos

(Coelho, 2005: 193). Jika kepala desa yang mengungkapkan proses perencanaan

pembunuhan tersebut, maka ia yang akan disalahkan.

Dalam kutipan teks nomor 19, pastor menyebut neraka dalam

pembicaraannya. Neraka berarti keterpisahan dari Allah atau penolakan total

terhadap Allah. Dalam kehidupan manusia, keneradaan neraka menjadi tidak

mustahil. Manusia dapat menutup diri dari rahmat dan belas kasih Tuhan. Tanpa

Allah manusia tidak dapat hidup bahagia (KWI, 2012: 466-467). Pada kutipan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

84

nomor 22, pastor menggambarkan Viscos sebagai neraka. Sikap penduduk yang

lebih mempercayai tradisi leluhur dan peradaban Celticmembuat penduduk lupa

akan Tuhan. Mereka meninggalkan ajaran Tuhan. Tidak banyak orang yang mau

repot-repot datang dalam perayaan ekaristi setiap minggunya. Bahkan keberadaan

pastor di Viscos selama 20 tahun tidak dapat mengubah sikap religius penduduk

Viscos. Kalimat “seindah apapun kelihatannya dari luar” pada kutipan teks nomor

19 merujuk kepada kekayaan Alam di Viscos. Viscos dikenal sebagai desa kecil

tempat untuk beristirahat bagi para pemburu.

Kutipan nomor 20 mengungkapkan kekecewaan pastor pada dirinya

sendiri dan penduduk Viscos. Pastor kecewa pada diri sendiri karena ia tidak

mampu mengembangkan iman katolik penduduk Viscos. Sementara

kekecewaannya pada penduduk karena mereka tidak dapat menerima maksud baik

dari pastor yang telah menjadi pemimpin keagamaan di tempat itu selama 20

tahun. Jika diperhatikan, kegagalan pstor dalam mengembangkan iman penduduk

Viscos ini berujung kepada kemarahan dan hasrat untuk membalas dendam.

Penulis menggunakan kata balas dendam berdasarkan kepada sikap pastor yang

“memaksa” penduduk untuk melakukan pembunuhan. Perlu diingat, pastor

memilih untuk menjadi tangan kiri Tuhan berarti pastor menyadari dengan jelas

peran yang ia pilih tersebut. Ia mengajak penduduk Viscos untuk jatuh dalam dosa.

Setelah melakukan dosa yang berat, pastor ingin mengajak penduduk kembali

kepada Tuhan lewat pertobatan. Jika melihat dari tujuan akhirnya, sikap pastor ini

sangat mulia, yaitupertobatan dan kembali kepada Allah. Namun jika melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

85

proses peristiwa ini secara keseluruhan, maka ini adalah dampak dari kekecewaan

dan kemarahan.

3. Langkah Filosofis

Langkah ketiga dalam teknik analisis hermeneutika adalah langkah

filosofis. Langkah Filosofis, yaitu langkah pemahaman pada tingkat being atau

keberadaan makna itu sendiri. Dalam langkah ini, penulis menggunakan unsur

teologi dalam sastra sebagai tekanan dalam mencapai tingkat keberadaan makna.

Novel The Devil and Miss Prym mengutip beberapa teks dan kisah Kitab

Suci sebagai acuan dalam pengembangan novel ini. Jika kita membuka novel ini,

maka kita akan menemukan kutipan Kitab suci dari Injil Lukas 18: 18-19 pada

halaman 5. Kutipan ayat tersebut berbunyi, “Ada seorang pemimpin bertanya

kepada Yesus, katanya: „Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk

memperoleh hidup yang kekal?‟ Jawab Yesus: „Mengapa kau katakan aku baik?

Tak seorangpun yang baik selain daripada Allah saja.‟”. Teks Kitab Suci tersebut

juga akan ditemukan kembali dalam novel halaman 162-163. Berdasarkan analisis

tokoh dan penokohan di atas, kutipan teks Kitab Suci tersebut digunakan oleh

pastor sebagai dasar untuk menghasut dan meyakinkan penduduk dalam

melakukan pengorbanan.

Sementara itu, dalam buku tafsir Alkitab tertulis bahwa Yesus enggan

disebut „yang baik‟ bukan karena untuk menununjukkan sisi manusiawi-Nya.

Sebutan itu digunakan Yesus untuk membedakan Allah dan diri-Nya. Yesus

datang untuk mencari kehormatan bagi Bapa. Bapa akan menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

86

kehormatan bagi Anak, tetapi Yesus tidak pernah mencari kehormatan-Nya secara

langsung (Lembaga Biblika Indonesia, 1990: 94-95).

Jika melihat perbandingan pemaknaan teks Injil Lukas tersebut,terdapat

perbedaan yang sangat besar antara pemaknaan pastor dengan pemaknaan tafsir

Lembaga Biblika Indonesia. Hasrat pastor menginginkan adanya pertobatan

penduduk Viscos. Pertobatan tersebut menjadi hal yang dapat ia persembahkan

agar kehormatan Allah sebagai pengampun dapat terwujud. Pastor bersedia

menjadi alat jahat Tuhan dengan penuh kesadaran agar penduduk Viscos kembali

kepada Allah.

(21) “Bertahun-tahun saya merenungkan ayat ini, mencoba mengerti

apa yang dikatakan Tuhan kita: Bahwa Dia tidak baik? Bahwa seluruh

ajaran Kristen, dengan konsep mengasihi sesamanya, didasarkan pada

pengajaran orang yang menganggap diri-Nya tidak baik. Akhirnya,

saya mengerti maksud-Nya: Kristus, pada waktu itu sedang berbicara

mengenai sifat-Nya sebagai manusia. Sebagai manusia, Dia tidak baik,

namun sebagai Tuhan, Dia baik.” (Coelho, 2005: 163)

Kutipan tersebut menggambarkan bagaimana pandangan pastor

mengenai Yesus. Pastor menafsirkan sikap Yesus yang “tidak baik” berasal dari

sifat manusiawi-Nya, sementara sikap Yesus yang baik berasal dari sifat ke-

Tuhanan-Nya. Untuk memperdalam makna kutipan tersebut, penulis menemukan

dua teks dari Katekismus Gereja Katolik sebagai dasar pembanding.

Pertama, teks dari Katekismus Gereja Katolik artikel 466. Dalam teks

tersebut, pandangan pastor mengenai sifat Yesus ini mengarah kepada pandangan

kaum Nestorian. Nestorian melihat pribadi dalam Kristus satu pribadi manusiawi

yang digabungkan dengan Pribadi Putera Allah yang ilahi. Pengertian ini penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

87

perjelas dengan teks dari kamus Teologi Inggris-Indonesia halaman 223,

Nestorianisme adalah bidah Kristen abad ke-5, yang mengajarkan bahwa di dalam

oknum Kristus terdapat dua pribadi yang berbeda-beda, yaitu Allah dan manusia.

Dari sini cukup jelas bahwa pastor melihat sosok Yesus sebagai dua pribadi yang

berbeda. Pertama, sebagai seorang manusia yang memiliki sifat jahat, dan kedua

adalah pribadi ilahi Yesus yang memiliki sifat baik.

Teks kedua yang digunakan sebagai pembanding adalah artikel 475.

Dalam artikel ini tertulis, Gereja mengakui imannya bahwa menurut kodrat-

Nya,Kristus mempunyai dua macam kehendak dan tindakan – satu ilahi dan satu

manusiawi berdasarkan konsili ekumenis ke enam (Konsili Konstantinopel III

pada tahun 661). Kedua macam kehendak dan tindakan Yesus ini tidak

bertentangan satu sama lain, tetapi bekerja sama sedemikian, sehingga sabda yang

telah menjadi manusia taat terhadap Bapa-Nya. Kehendak manusiawi Kristus

patuh, tidak melawan, dan tidak menentang, tetapi menyesuaikan diri dengan

kehendak-Nya yang ilahi dan maha kuasa.

Kedua teks dari Katekismus Gereja Katolik tersebut sama-sama memiliki

kemungkinan untuk menjelaskan makna kutipan nomor 24. Baik teks pertama

maupun kedua sama-sama menjelaskan bahwa Yesus memiliki sisi manusiawi

dan ilahi. Namun, teks KGK yang pertama lebih tepat untuk memaknai kutipan

nomor 24 karena bidah Nestorian benar-benar menganggap Yesus memiliki dua

pribadi yang berbeda-beda (kepribadian ganda). Kalimat terakhir dalam kutipan

nomor 24-lah yang menegaskan pandangan pastor melihat Yesus memiliki dua

kepribadian, yaitu baik dan jahat. Teks KGK yang kedua tidak dapat memaknai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

88

kutipan nomor 24 karena jelas tertulis bahwa kehendak dan tindakan Yesus tidak

bertentangan satu sama lain- manusia dan ilahi.

Selain kutipan dari Injil Lukas, terdapat juga kutipan dari kitab Ayub yang

tertuliskan secara eksplisit. Coelho tidak menuliskan pasal maupun ayat kutipan

yang di maksud, ia hanya menuliskan bahwa kutipan tersebut diambil dari bagian

awal kitab Ayub. Pastor menggunakan kutipan tersebut dengan maksud untuk

meyakinkan penduduk Viscos bahwa Tuhan pun menerima tawaran iblis, dan

ganjaran yang diterima Ayub karena telah melakukan dosa kesombongan dengan

percaya bahwa dirinya baik (Coelho, 2005: 164-165). Jika diperhatikan, khotbah

pastor yang berisi kutipan kitab Ayub ini mirip dengan pengalaman hidup pastor

sendiri. Pada kutipan nomor 3 dalam analisis tokoh dan penokohan, tertulis bahwa

pencarian pastor akan kebijaksanaan telah berubah menjadi kesombongan. Dari

sini penulis dapat mengaitkan bahwa isi khotbah pastor merupakan hasil refleksi

atas kehidupan yang ia alami.

J. Sidlow Baxter, dalam bukunya „Menggali Isi Alkitab‟(1999: 35-39),

memberikan kesimpulan yang menarik mengenai percakapan dalam awal kitab

Ayub. Dalam teks kitab Ayub, Iblis hadir ke hadapan Allah karena memiliki suatu

maksud terselubung. Pada hari-hari tertentu, Iblis harus memberikan

pertanggungjawaban tentang segala yang dilakukannya sebagai pemenuhan

kedaulatan perintah Kuasa Yang Mahatinggi. Iblis harus takluk kepada kedaulatan

kuasa Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

89

Iblis berdiri di belakang segala kejahatan yang melaknati dunia. Allah

mengetahui rencana jahat yang tersembunyi dalam hati Iblis. Iblis menyatakan

bahwa ia sudah melakukan tipu dayanya untuk menyerang Ayub namun gagal

karena Allah sangat melindungi Ayub. Iblis tidak dapat berbuat suatu apapun jika

Tuhan tidak mengizinkannya. Segala gerak-geriknya senantiasa di bawah

pengawasan kuasa Yang Mahatinggi. Karena Iblis tidak dapat berbuat suatu apa

pun jika Tuhan tidak mengizinkannya, maka sering perbuatan Iblis itu dipakai

oleh Tuhan untuk mendatangkan hikmah dan kebajikan justru bagi orang-orang

yang hendak dibinasakan Iblis.

Setiap izin Tuhan selalu disertai batas tertentu. Iblis tidak dapat berbuat

sekehendak hatinya terhadap orang-orang saleh. Ia tidak dapat bertindak di luar

apa yang diizinkan Tuhan. Tuhan tidak pernah membiarkan umatnya sendirian,

terutama dalam masa sengsara dan pencobaan. Tuhan senantiasa menaruh Ayub

dalam hati-Nya. Sebutan „hamba-Nya‟ terhadap Ayub menyatakan bahwa Tuhan

memuji watak Ayub dan ibadatnya.

Berdasarkan kedua pemaknaan terhadap teks tentang kitab Ayub di atas,

penulis melihat bahwa sebagaimana Allah mengizinkan Iblis mencobai Ayub,

demikian pula Iblis hadir mencobai pastor. Iblis hadir, menguasai hati pastor

untuk menghasut penduduk Viscos melakukan pembunuhan. Meski begitu, kuasa

Allah Yang Mahatinggi pada akhirnya tidak pernah membiarkan Iblis menang.

Meskipun perencanaan pembunuhan sudah dilakukan dengan sangat rapi, bahkan

korban telah dipilih dan akan dieksekusi, namun pada akhirnya peristiwa

pembunuhan tersebut tidak pernah terjadi (bdk. Coelho: 2005: 233-243).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

90

Kutipan teks nomor 8 dalam skripsi ini mengungkapkan pandangan agama

katolik mengenai kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus. Pengorbanan satu

orang manusia mampu menyelamatkan seluruh manusia, hal inilah yang menjadi

dasar bagi pastor untuk meyakinkan penduduk Viscos melakukan pembunuhan

dengan dalih pengorbanan. Pengorbanan seorang penduduk menyelamatkan

seluruh penduduk desa.

Korban dapat diartikan sebagai persembahan oleh para kaum Imam untuk

memulihkan hubungan denganTuhan. Dalam teologi kristiani, makna korban

berdasarkan Kitab suci Perjanjian Lama memiliki perbedaan dengan makna

korban berdasarkan Kitab suci Perjanjian Baru. Berdasarkan Kitab suci Perjanjian

Lama, korban merupakan penyerahan sesuatu hanya kepada Yahwe yang

berdaulat atas segala-galanya sebagai bentuk pendekatan diri manusia kepada

Tuhan (Heuken, 2005: 95-96). Sedangkan dalam Perjanjian baru, makna korban

berbanding terbalik dengan pemaknaan korban berdasarkan Perjanjian Lama.

Korban berdasarkan Kitab suci Perjanjian Baru merupakan pendekatan Tuhan

dengan manusia. Bukan manusia yang mendamaikan diri dengan Tuhan, tetapi

Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia dalam Kristus (KGK art 613).

Sementara itu, pengorbanan dalam Kristologi dimaknai sebagai

penyerahan diri secara total atas kehendak Allah. Persembahan tubuh Yesus

Kristus telah menguduskan manusia satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 10:5-10).

Sejak pertama penjelmaan-Nya menjadi manusia, Yesus menghayati rencana

keselamatan ilahi mengenai perutusan-Nya sebagai penebus. Kerinduan untuk

menghayati rencana kasih penebusan dari Bapa, menjiwai seluruh kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

91

Yesus (KGK art. 606-607). Yesus menyongsong kematiannya dengan kebebasan

penuh. Seperti yang tertuliskan dalam Yohanes 10:18, “Tidak seorang pun

mengambilnya dari pada-Ku, tetapi Aku memberikannya menurut kehendak-Ku

sendiri.

Dalam novel “The Devil and Miss Prym”, korban dimaknai sebagai

seorang terpilih yang pada akhirnya akan dibunuh sebagai ganti atas 10 batang

emas yang telah disiapkan oleh pria asing. Korban tidak datang atas kesadarannya

sendiri sebagai bentuk kebebasan pribadi, akan tetapi korban dipilih oleh beberapa

penduduk desa atas usulan pastor. Korban dalam novel ini merupakan kambing

hitam. Untuk menjelaskan makna korban di sini, penulis akan menguraikannya

dengan menggunakan teori kambing hitam Rene Girard.

Penulis akan memulai bagian ini dengan melihat kembali kutipan nomor 8

pada bagian analisis tokoh dan penokohan. Kutipan tersebut berbunyi: “Satu-

satunya yang kutahu adalah agamaku. Dalam agamaku, pengorbanan satu orang

manusia menyelamatkan seluruh manusia” (Coelho, 2005: 139). Pokok utama

yang akan penulis bahas pertama kali adalah kata “agamaku”. Sindhunata (2005:

97) menuliskan, Agama bukan hanya gejala adikodrati tapi juga gejala kodrati.

Sebagai institutio divina, agama tidak dapat diterangkan begitu saja secara ilmiah

dan rasional. Namun sebagai institutio humana, agama dapat juga dikupas dan

diterangkan secara ilmiah dan rasional.

Agama ada karena fenomena kekerasan yang mimetis, dan keberadaannya

dapat diterangkan secara rasional dari kekerasan yang mimetis itu. Ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

92

hipotesis pokok Girard tentang asal usul agama dari mekanisme kambing hitam.

Agama memiliki hubungan yang erat dengan kekerasan. Dalam mempertahankan

eksistensinya, agama menggunakan satu praktek yang terpenting yaitu ritus

kurban (Sindhunata, 2007:97-98).

Sebagai seorang pastor, tentu maksud dari kata “agamaku” pada kutipan

tersebut adalah agama Katolik. Dalam agama Katolik, umat mengenal adanya

peristiwa penebusan dosa lewat kematian Yesus. Dalam peristiwa penebusan dosa

ini, terjadi dua tindakan yang saling berlawanan. Di satu pihak, wafat Yesus

sebagai suatu kewajiban suci, di lain pihak, wafat Yesus menjadi suatu tindakan

kriminal, karena Yesus menjadi korban pembunuhan demi kepentingan politik

Yahudi dan Romawi. Meski demikian, pada akhirnya, peristiwa kematian Yesus

ini menjadi ajakan bagi umat Kristiani untuk melakukan pertobatan.

Kalimat pastor pada kutipan nomor 8 ini mendasari seluruh rencana pastor

yang menginginkan adanya pengorbanan di Viscos. Kutipan sebelumnya, yaitu

kutipan nomor 5, 6, dan 7 menjelaskan dari mana asal keinginan tersebut.

Keinginan pastor untuk mengadakan pengorbanan muncul sebagai akibat dari

hasrat segitiga yang ia alami. Pastor menghasratkan pengorbanan karena pria

asing menghasratkan pengorbanan tersebut. Pastor meniru dan hasratnya

dihasratkan oleh orang lain yaitu penduduk desa. Hasrat yang lahir karena

mimesis ini mengakibatkan konflik antara penduduk desa dan pastor. Maka, kini

semua orang mengerahkan permusuhan dan kekerasan yang mencenderungi setiap

pribadi pada kambing hitam yang dipilih secara sewenang-wenang, yaitu Berta,

sebagai korban. Inilah mekanisme kambing hitam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

93

Kehadiran Berta sebagai kambing hitam, mampu meredakan rivalitas

antara pria asing, pastor, dan penduduk desa. Lewat pengosongan kolektif

terhadap hasrat mimetis yang saling menghancurkan itu, Berta sebagai kambing

hitam yang tadinya dianggap jahat dan penyebab kekerasan, kini disakralkan dan

dianggap sebagai pembawa kedamaian. Hal ini diperjelas dengan kutipan nomor

19: “seperti kata kalian, orang yang membiarkan Jahat masuk, dia jugalah yang

harus mengusirnya.”(Coelho, 2005: 179). Mekanisme kambing hitam adalah

mekanisme yang menyembunyikan kekerasan yang nyata supaya mekanisme ini

bisa efektif. Jadi, dengan menjalankan ritus korban, orang-orang mengiyakan,

bahwa kambing hitam itu penyebab kekerasan, bukan masyarakat (Sindhunata,

2011: 206).

Pastor memanfaatkan ketidaktahuan penduduk untuk mengelabuhi mereka.

Ketidaktahuan di sini mengacu kepada pengetahuan iman umat akan makna

pengorbanan Yesus. Penulis mengungkap hal ini mengingat latar belakang

penduduk Viscos yang lebih mempercayai tradisi Ahab dan bangsa Celtic dan

tidak adanya kesadaran penduduk akan pentingnya mengikuti perayaan ekaristi.

Pengelabuhan ini terjadi dalam suatu transtendensi, dan transtendensi inilah yang

menyebabkan ritus korban bisa efektif. Maksud dari hal ini adalah keselamatan

penduduk desa dengan imbalan yang akan mereka terima, 10 batang emas.

Hal ini diperjelas dengan kutipan di bawah ini:

(22) “tapi ada satu hal yang harus aku katakan: hanya lewat

pengorbanan dan penitensi, kita bisa memperoleh keselamatan. Dan

sebelum ada yang menyela perkataanku lagi, yang kubicarakan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

94

adalah pengorbanan satu orang, penitensi semua orang, dan

keselamatan seluruh desa ini.” (Coelho, 2005: 208)

Atas nama transtendensi itu, kekerasan yang tidak adil, tidak legal dan

tidak sah, serta kriminal bisa menjadi kekerasan yang adil, sah, legal dan suci.

Pengorbanan satu orang penduduk yang berarti pembunuhan atas Berta mampu

menyelamatkan penduduk Viscos. Keselamatan yang pertama adalah keselamatan

yang dihasratkan oleh pastor, yaitu pertobatan penduduk desa. Keselamatan yang

kedua adalah keselamatan seluruh desa secara ekonomis dari 10 batang emas yang

akan penduduk terima setelah pelaksanaan ritus korban.

Berdasarkan analisis di atas, makna korban yang terkandung dalam novel

“The Devil and Miss Prym”adalahkorban sebagai kambing hitam akibat dari

hasrat segitiga atau mimetis. Sementara itu, penulis memaknai pengorbanan yang

sering diungkapkan pastor dalam novel ini sebagai suatu tindakan kriminal dalam

bentuk pembunuhan. Pastor hendak menyamakan makna pengorbanan yang

diharapkannya sama dengan makna pengorbanan Yesus secara historis. Kedua hal

ini memiliki satu kesamaan, yaitu pembunuhan seorang manusia sebagai korban

politik.

B. Contoh Satuan Persiapan Katekese Umat Model Shared Christian Praxis

(SCP) sebagai Bentuk Aplikasi

Katekese merupakan pembinaan iman yang pada khususnya mencakup

penyampaian ajaran Kristen, dan diberikan secara organis dan sistematis dengan

maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen.

Katekese bertujuan untuk membantu umat agar dapat percaya bahwa Yesus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

95

adalah Putera Allah, supaya dengan perantaraan iman itu mereka memperoleh

kehidupan dalam nama-Nya. Dengan demikian, katekese merupakan usaha Gereja

untuk menjadikan manusia menjadi murid-murid Kristus (KGK art. 4-5).

Shared Christian Praxis (SCP) merupakan salah satu alternatif katekese

yang menekankan proses berkatekese yang bersifat dialogal dan partisipatif. Hal

ini bermaksud untuk mendorong peserta baik secara pribadi maupun bersama,

mampu mengadakan penegasan dan mengambil keputusan demi terwujudnya

nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia yang terlibat dalam dunia.

Langkah-langkah dalam Shared Christian Praxis bermula dari pengalaman hidup

peserta, yang direfleksikan secara kritis dan dikonfrontasikan dengan pengalaman

iman dan visi kristiani sehingga memunculkan motivasi pada keterlibatan baru

dengan penuh kesadaran (Sumarno, 2013: 14-15).

1. Latar Belakang Pemilihan Contoh Persiapan Katekese Umat Model

Shared Christian Praxis (SCP)

Sastra memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat dan kebudayaan.

Sastrawan yang merupakan bagian dalam masyarakat mampu memunculkan roh

kebudayaan yang lahir dari proses yang rumit dari kegelisahan sastrawan atas

kondisi masyarakat dan terjadinya ketegangan atas kebudayaannya. Oleh karena

itu, dapat dikatakan bahwa karya sastra berperan sebagai refleksi atau pantulan

kembali situasi masyarakatnya berdasarkan struktur sosial di mana pengarang

menghasilkan karyanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

96

Teologi dipahami sebagai refleksi sistematis-ilmiah tentang wahyu Ilahi

yang diimani. Pengungkapan iman seseorang akan Allah dan bagaimana agama

membentuk jati diri dan keimanan seseorang menjadi pokok perhatian dalam

teologi.Demikian juga berbagai nilai dan penghayatan keagamaan dapat

ditemukan dalam karya sastra. Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang

selalu menuntun pembacanya kepada sesuatu hal yang baik dan bermakna.

Disinilah letak kereligiositasan sebuah karya sastra.

Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang juga memiliki

kemampuan untuk menampilkan unsur teologis dalam sastra. Salah satu novelis

yang terkenal dalam menghasilkan karya-karya religius adalah Paulo Coelho.

Lewat analisis dari salah satu novelnya yang berjudul The Devil and Miss Prym,

penulis telah menemukan unsur teologisnya.

Melalui katekese model Shared Christian Praxis (SCP) ini, penulis

berharap dapat membagikan hasil analisis yang penulis temukan atas novel

tersebut. Memanfaatkan teks dalam novel sebagai salah satu sarana dalam

katekese SCP diharapkan dapat memudahkan umat dalam memahami makna

pengorbanan Yesus. Dengan demikian, diharapkan umat semakin mendalami

imannya akan Yesus Kristus.

2. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan

Pokok utama dalam berkatekese ada pada diri Yesus Kristus. Yesus

sebagai pemenuhan perjanjian Allah dengan umat-Nya hadir ke dunia sebagai

penyelamat. Kehidupan Yesus sendiri merupakan suatu misteri yang rumit untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

97

dipahami tanpa iman. Oleh karena itu, umat perlu melakukan pendekatan khusus

untuk semakin mengenal dan memahami misteri Yesus Kristus.

Salah satu peristiwa terbesar dalam perjalanan hidup Yesus adalah kisah

sengsara hingga wafat-Nya. Yesus yang terlahir sebagai Putera Allah pada akhir

hidup-Nya mengalami penderitaan yang sangat berat hingga wafat di kayu salib.

Peristiwa ini dapat dimaknai lewat dua jalan, yaitu secara historis dan ilahi.

Namun, tidak semua umat menyadari pemaknaan ini.

Tema yang akan penulis angkat dalam program ini adalah pengorbanan

Yesus. Tema ini diangkat untuk menyegarkan dan meneguhkan kembali iman

umat kristiani akan pemaknaan kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus. Melalui

katekese model SCP ini, umat dapat berbagi pengalaman iman mereka dan saling

meneguhkan satu sama lain sehingga pemaknaan peristiwa kehidupan Yesus ini

dapat semakin meneguhkan iman mereka.

3. Contoh Persiapan Katekese

a. Identitas Katekese

1) Tema : Wafat Yesus Menyelamatkan

2) Tujuan Tema : Membantu umat untuk lebih mendalami makna kisah

sengasara dan wafat Yesus yang menyelamatkan, sehingga mampu membuat

umat lebih peka terhadap penderitaan sesama

3) Judul Pertemuan : Pengorbanan sejati membawa perdamaian

4) Tujuan Pertemuan : Bersama pendamping, peserta mau melakukan

tindakan pengorbanan sehingga membawa perdamaian dalam hidup bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

98

5) Peserta: Mahasiswa IPPAK-USD semester 6

6) Tempat: Ruang sanggar kampus IPPAK-USD

7) Waktu: 18.00-20.00

8) Model: Shared Christian Praxis (SCP)

9) Metode: - Informasi

- Tanya jawab

- Diskusi kelompok

- Sharing kelompok

- Refleksi pribadi

10) Sarana: - Teks lagu

- Teks sinopsis novel “The Devil and Miss Prym”

- Teks Kitab Suci

- Salib

- Lilin

11) Sumber bahan: - Kitab Suci 2 Korintus 5: 15; 18-19

- Coelho, Paulo. (2005). The Devils and Miss Prym. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

- Skripsi ini halaman 42-43; 72-75; 81-85; 88-89

b. Pemikiran Dasar

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar kata “korban”.

Dalam berita-berita yang kita lihat atau dengar, terlebih dalam beberapa kasus

kriminal, kata “korban” pasti akan muncul. Korban pembunuhan, korban

pelecehan, korban pencurian, bahkan sesuatu yang tidak berkaitan dengan kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

99

kriminal pun muncul, seperti “korban sinetron”. Korban selalu hadir dalam

masyarakat karena ia adalah bagian dari proses kehidupan. Kata korban ini

menunjuk pada orang atau kelompok tertentu yang dirugikan. Korban dapat

muncul karena ia di kambing hitamkan. Hasil akhir yang di dapat dari rujukan

kata “korban” ini selalu mengacu pada penderitaan. Sementara kita terlalu sering

mendengar kata “korban”, namun jarang sekali kita mendengar kata

“pengorbanan”. Meskipun berdiri dari satu suku kata yang sama, namun dua kata

ini memiliki perbedaan makna yang cukup besar.

Berkorban berarti bersedia dengan penuh kesadaran untuk merelakan atau

melakukan suatu perbuatan yang pada akhirnya membuat kita kehilangan sesuatu

yang sangat berharga demi orang lain. Tak jarang perbuatan berkorban ini

membawa penderitaan atau kepedihan bagi diri sendiri. Namun, berkorban

merupakan suatu bentuk perbuatan kasih sejati.

Dalam Kitab Suci 2 Korintus 5: 15; 18-19, Rasul Paulus mengungkapkan

cinta kasih dan kesetiaan Yesus kepada Allah Bapa dan manusia. Cinta kasih dan

kesetiaan Yesus dalam melaksanakan Karya Keselamatan Allah telah mebawa

perdamaian bagi Allah dan manusia. Perdamaian itu di dapat justru melalui kisah

penderitaan yang harus di alami oleh Yesus Kristus Putera Allah.

Dalam pertemuan kali ini, kita diajak untuk dapat melihat pengorbanan

sejati mampu membawa perdamaian bagi diri sendiri dan orang lain khususnya

bagi mahasiswa IPPAK-USD semester 6. Ketika kita sampai pada suatu titik di

mana harus menentukan suatu perbuatan pengorbanan, kita dapat memaknainya

dengan bijaksana dan menemukan kedamaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

100

c. Pengembangan Langkah-Langkah

1) Pembukaan

a) Pengantar

Teman-teman yang terkasih, hampir setiap hari ketika kita melihat,

membaca atau mendengar berita dari televisi maupun surat kabar tentang suatu

kasus kriminalitas, seringkali kita mendengar kata korban di dalamnya. Seolah-

olah hampir setiap hari kita menerima kenyataan bahwa ada pihak tertentu yang

dirugikan karena perbuatan orang lain. Meski kita sering mendengar kata korban,

namun jarang sekali kita mendengar, membaca, ataupun melihat kata pengorbanan.

Baik itu korban maupun pengorbanan, keduanya cenderung berakhir pada suatu

penderitaan, pelepasan, atau sesuatu yang mengakibatkan kerugian bagi diri

sendiri maupun orang lain.

Dalam surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus, ia mengajak kita untuk

meninjau kembali makna pengorbanan lewat peristiwa pengorbanan Yesus.

Belajar dari Yesus yang menderita dan wafat, Paulus mengajak kita untuk berfikir

bahwa tindakan pengorbanan dapat membawa sukacita bagi diri sendiri dan

orang-orang di sekitar kita.

Teman-teman yang terkasih, untuk memulai pertemuan kita hari ini,

marilah kita menyanyikan lagu “Kasih setia-Mu ya Tuhan”.

b) Lagu pembukaan : “Kasih setia-Mu ya Tuhan”

c) Doa pembukaan

Allah Bapa yang Maha Baik, kami bersyukur atas berkat yang selalu

Engkau berikan kepada kami. Terimakasih karena pada kesempatan ini Engkau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

101

telah mengizinkan kami berkumpul di tempat ini untuk kembali mengenang cinta

kasih Mu yang besar kepada Putera dan umat-Mu. Bapa, dalam kehidupan kami

sehari-hari kami selalu mendengar banyak korban karena ulah manusia, namun

jarang sekali kami mendengar pengorbanan bagi sesama kami manusia. Bapa, kini

kami menghadap-Mu untuk belajar tentang arti pengorbanan sejati yang kau

ajarkan kepada kami melalui Putera-Mu Yesus Kristus. Bantulah kami untuk

mampu melihat bahwa dibalik pengorbanan sejati Putera-Mu, terdapat

perdamaian yang telah menanti. Bantulah kami untuk dapat belajar dari Putera-

Mu. Doa ini kami haturkan kepada-Mu lewat perantaraan Tuhan Kami Yesus

Kristus. Amin.

2) Langkah I: Mengungkapkan Pengalaman hidup peserta

a) Mengajak peserta untuk membaca kutipan sinopsis novel “The Devil and

Miss Prym” (Lampiran)

b) Intisari Cerita

Pastor mengetahui panggilan hidupnya dan telah menjalani kehidupan

sebagai seorang pastor sejak usianya masih belia. Ia ditahbiskan saat usianya

masih sangat muda, dan banyak orang mengakui dan mengagumi kecerdasannya

sebagai seorang pastor. Salah satu orang yang mengagumi kepiawaiannya adalah

seorang Uskup terkenal hingga akhirnya ia di tempatkan untuk berkarya pada

suatu paroki dan mendapatkan posisi yang penting.

Setelah Uskup tersebut wafat, pastor ditempatkan di suatu desa bernama

Viscos oleh Uskup yang baru. Dengan penuh semangat dan kerendahan hati, ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

102

mulai berkarya di desa itu. Namun hingga tahun yang ke 20, ia mendapati

usahanya sia-sia. Hingga pada suatu hari salah seorang penuduk desa

mengungkapkan suatu permainan yang diajukan oleh seorang pria asing. Pada

saat itulah pastor merasa seluruh doa dan penantiannya terjawab. Ia bersedia

menjadi alat jahat Tuhan untuk membawa perdamaian dan pertobatan bagi seluruh

penduduk desa.

c) Pengungkapan pengalaman: peserta diajak untuk mendalami cerita

tersebut dengan tuntunan beberapa pertanyaan

- Ceritakan pengorbanan apa yang akan dilakukan pastor dalam kisah tersebut!

- Ceritakan pengalaman pengorbanan yang pernah saudara-saudari lakukan!

d) Suatu Contoh Arahan Rangkuman

Dalam kutipan sinopsis novel yang telah teman-teman baca, kita telah

menemukan tokoh seorang pastor yang cerdas dan melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dengan baik. Namun karena sikap iri hati seorang Uskup baru,

ia di pindahkan di tempat di mana Tuhan tidak begitu di percaya. Karyanya

selama puluhan tahun tidak menghasilkan apapun hingga suatu hari terdapat

tawaran yang ia rasa merupakan jawaban atas pencariannya. Pada akhirnya, pastor

memutuskan untuk menjadi alat jahat Tuhan, demi perdamaian dan keselamatan

penduduk di sana. Pastor yang menjadi korban iri hati Uskup baru tersebut

memiliki suatu pemikiran bahwa untuk mendapatkan suatu kedamaian dalam

masyarakat, maka pengorbanan itu perlu. Pastor rela menjadi alat jahat Tuhan

supaya peristiwa pengorbanan dapat terlaksana dan penduduk mendapatkan

perdamaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

103

Dalam kehidupan kita sehari-hari tentu kita pernah dihadapkan pada

situasi di mana kita harus memutuskan suatu keutusan penting dan tak jarang

keputusan itu memerlukan suatu pengorbanan dari diri kita. Begitu pun dalam

kehidupan bermasyarakat. Pengorbanan sejati memerlukan tanggung jawab dan

pemikiran yang tajam, terlebih pada dampak yang akan terjadi. Dampak atau

pengaruh itu buka hanya untuk kita pribadi, melainkan juga untuk masyarakat luas.

3) Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

a) Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman atau cerita di atas

dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:

- Mengapa pengorbanan sejati itu diperlukan dalam hidup bemasyarakat?

b) Dari jawaban yang telah di ungkapkan oleh peserta, pendamping memberikan

arahan rangkuman singkat, misalnya:

Teman-teman yang terkasih dalam Kristus, terkadang pengorbanan

diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Pengorbanan ini sebagai bentuk kasih kita

kepada Tuhan dan sesama. Allah telah memberikan suatu contoh nyata dalam diri

Putera-Nya. Yesus sebagai teladan bagi kita telah mengajarkan suatu pengorbanan

sejati sebagai bentuk kesetiaan dan cinta-Nya.

4) Langkah III: Menggali Pengalaman Kristiani

a) Salah seorang peserta diminta untuk membacakan perikop Kitab Suci, 2

Korintus 5: 15; 18-19 dari teks yang dibagikan.

b) Masing-masing peserta diberi kesempatan untuk hening sejenak,

merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci dengan dibantu

beberapa pertanyan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

104

- Ayat mana yang menunjukkan bahwa pengorbanan sejati membawa

perdamaian?

- Perdamaian seperti apa yang didapatkan lewat pengorbanan Yesus?

c) Pendamping memberi tafsiran dari perikop Kitab Suci 2 Korintus 5: 15; 18-

19

Ayat 15: “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang

hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan

telah di bangkitkan untuk mereka”, perikop ini merupakan suatu ajakan bagi umat

untuk hidup bagi Yesus. Hidup bagi Yesus berarti hidup dengan murni. Kita di

ajak untuk senantiasa bertobat. Kematian Kristus bagi dosa-dosa kita juga

merupakan suatu janji bahwa bersama-Nya semua sungguh akan dibangkitkan.

Ayat 18: “Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus

telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan

pelayanan perdamaian itu kepada kami.” Perikop ini mengajak kita untuk

merenungkan kembali kisah sengsara dan wafat Yesus dari sudut pandang ilahi.

Umat di Korintus pada waktu itu menilai Kristus dan orang lain dari sudut

pandang manusiawi. Kemudian Santo Petrus mengajak kita untuk melihat dari

sudut pandang rohani di mana segala peristiwa yang dialami Yesus Kristus

merupakan rencana Allah. Dalam Kristus semua menjadi baru. Allah yang sama,

yang menciptakan dari ketiadaan, jelas mampu menciptakan kembali dan

membuat kita ambil bagian dari karyanya.

Ayat 19 “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus

dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

105

berita pendamaian itu kepada kami.” Pada perikop ini, menuliskan bahwa Allah

merukunkan dunia dengan diri-Nya dalam Kristus. Dalam Kristus, Allah

mengalahkan halangan dari pelanggaran-pelanggaran sehingga kita mampu

menjadi mitra kerja dalam pelayanan. Makna kalimat “Allah mendamaikan dunia

dengan diri-Nya oleh Kristus” menuju kepada kebesaran cinta kasih Allah kepada

manusia. Manusia jauh dari Allah karena dosa, dengan wafat Kristus kita diajak

kembali untuk bersatu dengan-Nya. Perdamaian ini mengarah ke pertobatan

manusia.

Hal yang ingin ditekankan dari perikop-perikop di atas adalah bahwa kasih

Allah kepada manusia sungguh besar. Allah mengutus putera tunggal-Nya untuk

menderita dan wafat demi menghapus dosa-dosa mausia. Segala hal yang terjadi

pada diri Yesus Kristus bukan karena kehendak-Nya sendiri melainkan karena

rencana Allah. Pengorbanan Yesus ini membawa perdamaian bagi manusia dan

Allah lewat pertobatan. Manusia diajak untuk bertobat, dengan demikian perasaan

damai itu mengarungi hidup manusia. Manusia terbebas dari belenggu dosa.

Manusia hidup kembali dalam Allah sebagaimana Yesus Kristus bangkit dari

kematiannya.

5) Langkah IV: Menerapkan Iman dalam Situasi Konkret Peserta

a) Pengantar

Teman-teman, dalam sharing kita tadi, kita sudah mendalami kutipan

sinopsis dari novel “The Devil and Miss Prym”. Kita juga telah mendalami teks

Kitab Suci dari Surat Rasul Paulus yang ke dua kepada jemaat di Korintus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

106

Kita sering mendengar kata korban namun jarang mendengar kata

pengorbanan. Kita telah mendengar bersama bahwa tindakan pengorbanan sejati

mampu membawa perdamaian, sebagaimana Allah mendamaikan diri-Nya dengan

manusia. Peristiwa ini dapat menjadi modal teladan bagi kita sebagai calon

pewarta.

Sebagai bahan refleksi agar kita bisa menciptakan perdamaian dalam

pengorbanan, mari kita merenungkan pertanyaan ini:

- Sejauh mana pengorbanan yang telah teman-teman lakukan mampu

membawa perdamaian dalam diri teman-teman dan orang lain?

b) Saat hening diiringi dengan musik instrumental dari laptop. Kemudian peserta

diberi kesempatan secukupnya untuk mengungkapkan hasil permenungannya.

c) Arahan rangkuman

Peristiwa pengorbanan tidak lepas dari suatu kesedihan, oleh karena itu

orang cenderung enggan mendengarnya. Namun tidak demikian. Pengorbanan

sejati mampu memberikan kedamaian dalam diri kita dan orang lain. Allah telah

memberikan suatu gambaran kepada kita lewat kisah putera-Nya, Yesus Kristus.

Ketegaran dan menyerahkan hidup kita secara penuh kepada rencana Allah

mampu membawa kedamaian dalam diri kita. Dengan demikian, kita mampu

membawa kedamaian bagi orang-orang di sekitar kita.

6) Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkrit

a) Pengantar

Teman-teman yang terkasih, kita telah menggali pengalaman lewat teks

resensi novel “The Devil and Miss Prym”. Kita telah melihat bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

107

pergulatan seorang pastor hingga akhirnya memilih menjadi alat jahat Tuhan.

Allah tidak pernah menyuruh manusia untuk berbuat demikian. Pengorbanan

sejati dilakukan dengan tulus dari dalam diri tiap pribadi. Kita juga telah sharing

pengalaman peristiwa pengorbanan yang pernah kita lakukan. Kita mendengar

bermacam-macam kisah yang telah teman-teman alami. Selanjutnya, kita juga

telah mendengar bacaan Kitab Suci dari surat rasul Paulus kepada umat di

Korintus. Santo Paulus menekankan kembali bahwa Allah mendamaikan dunia

dengan diri-Nya lewat putera-Nya, Yesus Kristus. Pengorbanan Yesus merupakan

bentuk cinta kasih Allah kepada manusia. Mendamaikan di sini berarti pertobatan.

Pertobatan mampu membawa perdamaian dan hidup baru bagi umat. Dalam

kehidupan kita, kita juga menyadari bahwa suatu pengorbanan mampu membawa

perdamaian dalam diri kita dan sesama.

b) Marilah sekarang kita memikirkan niat dan tindakan apa yang dapat kita

lakukan sehingga kita dapat dengan yakin mau melakukan tindakan

pengorbanan sehingga menciptakan perdamaian untuk diri kita dan sesama.

Selanjutnya pendamping memberikan waktu bagi peserta untuk merenung

dalam suasana hening selama 3 menit untuk memikirkan sendiri niat-niat yang

akan di lakukan dengan panduan pertanyaan:

- Niat apa saja yang dapat dilakukan untuk menciptakan perdamaian dalam

suatu pengorbanan?

c) Kemudian pendamping mengajak peserta untuk membicarakan dan

mendiskusikan bersama untuk kemudian menemukan niat bersama yang

konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

108

7) Penutup

a) Setelah itu, pendamping mempersiapkan salib dan menyalakan lilin.

b) Kesempatan doa umat spontan yang diawali oleh pendamping. Setelah itu doa

umat disusul secara spontan oleh peserta yang lain. Kemudian semua doa

tersebut disatukan dengan doa Bapa kami. Akhirnya doa ditutup dengan doa

spontan dari pendamping.

c) Doa penutup

Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur dan berterimakasih atas

penyertaan-Mu pada pertemuan hari ini. Kami telah bersama-sama belajar dari

novel “The Devil and Miss Prym”. Kami menemukan bahwa pergulatan dalam

diri kami terkadang membawa kami dalam suatu dosa. Kami juga telah belajar

dari surat rasul Paulus kepada umat di Korintus. Dari sanalah kami diyakinkan

bahwa pengorbanan sejati mampu membawa perdamaian. Kami juga diyakinkan

bahwa Engkau sangat mengasihi kami dan seluruh rencana-Mu adalah baik

adanya. Dan kini, kami telah menentukan niat pribadi dan niat bersama.

Berkatilah apa yang telah kami sepakati dalam pertemuan ini sehingga kami dapat

mewujudkannya dalam kehidupan kami secara pribadi maupun dalam kehidupan

bermasyarakat sebagai calon pewarta. Amin

d) Sesudah itu, pertemuan diakhiri dengan menyanyikan lagu “betapa hatiku”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Novel sebagai salah satu bentuk karya fiksi mampu menyuguhkan

kehidupan manusia dalam interaksinya dengan Tuhan. Salah satu novelis ternama

dengan ke-khasan spiritualitas karyanya adalah Paulo Coelho. Novelis asal Brazil

ini mampu memberikan inspirasi bagi pembacanya terutama dalam semangat

spiritualitas. Salah satu karya Paulo Coelho yang terkenal adalah “The Devil and

Miss Prym”. Novel ini menarik karena pembaca membahas tentang

kecenderungan utama dalam jiwa manusia, yaitu baik dan jahat. Dalam novel ini

pula pembaca diajak untuk melihat bagaimana memaknai suatu kurban.

Setelah melakukan analisis atas novel tersebut, penulis menemukan bahwa

korban dalam novel tersebut merupakan kambing hitam. Pastor menjadikan Berta

sebagai korban untuk dibunuh secara sewenang-wenang. Alasan mengapa Berta

adalah kambing hitam terungkap setelah penulis menemukan adanya hasrat

segitiga dalam diri pastor.

Hasrat segitiga pastor muncul dengan pria asing sebagai mediatornya.

Pastor menjadi alat jahat Tuhan bukan karena ia menginginkan adanya pertobatan

penduduk Viscos, namun karena pria asing memberinya kesempatan untuk itu.

Dengan menjadi alat jahat Tuhan, ia memutuskan untuk merencanakan suatu

pembunuhan dan memilih Berta sebagai korban. Berta dipilih karena ia satu-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

110

satunya penduduk yang tidak memiliki potensi pembalasan dendam mengingat

hidupnya sebatang kara.

Berdasarkan analisis pula, penulis dapat menyimpulkan bahwa pastor

menyamakan dirinya dengan Yudas Iskariot. Ia merencanakan pembunuhan dan

memilih korbannya sebagaimana Yudas menghianati Yesus. Dari hasil analisis

pula, penulis menemukan bahwa dalam novel tersebut, Pengorbanan Yesus

dimaknai secara historis sebagaimana Yesus dijadikan kambing hitam oleh bangsa

Yahudi. Yesus sebagai korban pembunuhan. Yesus dibunuh sebagai korban

politik.

Penulis merasa perlu mengungkapkan unsur teologi dalam sastra ini

sebagai media referensi untuk semakin mengenal Yesus. Proses interaksi antara

manusia dengan Tuhan yang dikemas dalam bentuk novel dapat dijadikan sebagai

sarana dalam berkatekese. Untuk mengoptimalkan hal ini, maka katekese model

Shared Christian Praxis (SCP) menjadi model katekese yang paling optimal.

Sinopsis atas novel ini digunakan sebagai sarana dalam katekese SCP untuk

mengungkapkan pengalaman hidup peserta. Dengan hadirnya novel ini sebagai

sarana dalam katekese SCP, diharapkan mampu membantu umat untuk semakin

memahami pengorbanan Yesus. Selain itu, umat juga diharapkan mampu untuk

menafsirkan makna teks secara optimal. Dengan demikian, pemahaman ini dapat

dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tindakan pengorbanan sejati dalam

kehidupan bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

111

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memiliki beberapa saran yang

dapat dimanfaatkan bagi perkembangan studi pustaka bagi mahasiswa IPPAK,

Universitas Sanata Dharma.

1. Perlunya metodologi dalam skripsi studi pustaka

Kehadiran metodologi dalam studi pustaka mampu memberikan

gambaran pertanggungjawaban ilmiah dalam sebuah skripsi. Dengan demikian,

proses penulisan skripsi lebih logis dan terarah.

2. Mahasiswa IPPAK, Universitas Sanata Dharma

Melakukan analisis atas suatu teks adalah tindakan yang sewaktu-waktu

dapat dilakukan oleh siapapun. Salah satunya adalah mahasiswa IPPAK sebagai

calon pewarta. Mengingat bahwa umat mengenal Yesus dari teks Kitab Suci,

maka akan lebih baik bagi calon pewarta untuk mampu menafsirkan teks dengan

baik. Teks tersebut tidak hanya sebatas Kitab Suci, namun teks-teks lain yang

mengandung unsur teologis.

Selain itu, dalam proses analisis novel The Devil and Miss Prym, penulis

menemukan beberapa hal yang dapat digunakan sebagai bahan acuan penulisan

skripsi. Hal-hal tersebut adalah:

a. Moral dalam Kitab Suci. Hal ini penulis temukan berdasarkan kutipan teks

dalam novel yang diambil dari Injil Lukas 18:18-19 tentang kisah Yesus dan

orang kaya. Pergulatan antara baik dan jahat selalu dijumpai siapapun dan di

mana pun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

112

b. Pergulatan batin pria asing dalam menemukan jati diri manusia dapat

dijadikan sebagai bahan untuk menggali semangat spiritualitas Kristiani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

DAFTAR PUSTAKA

Adi Triyono. (2001). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT. Prasetia

Widya.

Bambang Triatmoko. (1993). “Hermeneutika Fenomenologis Paul Ricoeur”

dalam Hakikat Pengetahuan dan Cara Kerja Ilmu-ilmu. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Banawiratma, J.B. (1986). Kristologi dan Allah Tritunggal. Yogyakarta:

Kanisius.

Baxter, Sidlow J. (1999). Menggali Isi Alkitab. Jakarta: Yayasan Komunikasi

Bina Kasih/ OMF.

Burger, Jerry M. (2011). Introduction to Personality (8th Edition).Belmont:

Wadsworth Cengage Learning.

Burhan Nurgiyantoro. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Coelho, Paulo. (2005). The Devil and Miss Prym: Iblis dan Miss Prym. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Collins, Harper. http:

//wisdomwithinconsultancy.files.wordpress.com/13579108642

accesed on March 18, 2014.

Dianne Bergant, CSA. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Dister, Nico Syukur . (1987). Kristologi : Sebuah Sketsa. Yogyakarta: Kanisius.

__________.(1991). Pengantar Teologi. Yogyakarta: Kanisius.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra : Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

France, R.T. (1996). Yesus Sang Radikal. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Heuken, Adolf. (2004). Ensiklopedi Gereja-Jilid IV: J-Ke. Jakarta: Yayasan

Cipta Loka Caraka.

__________. (2005). Ensiklopedi Gereja-Jilid V: Ko-M. Jakarta: Yayasan Cipta

Loka Caraka.

Ikhwan Rosyidi, dkk. (2010). Analisis Teks Sastra : Mengungkap Makna, Estetika, dan

Ideologi dalam Perspektif Teori Formula, Semiotika, Hermeneutika dan

Strukturalisme Genetik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jabrohim. (2001) Metodologi Penelitian SastraI. Yogyakarta: Hanindita Graha

Widya.

Kaplan, David M. (2013). Teori Kritis Paul Ricoeur. Yogyakarta: Pustaka

Utama.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik. Jakarta: Obor

Konsili Vatikan II. (2008). Dokumen Konsili Vatikan II. Cetakan 9. Jakarta:

Obor.

Lembaga Biblika Indonesia. (1990). Tafsir Perjanjian Baru 1: Injil Matius.

Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

114

__________. (1991). Tafsir Perjanjian Baru 1: Injil Lukas. Yogyakarta:

Kanisius.

Macdonald, A. M. (1974). Chambers Essential English Dictionary. London: Pan

Books Ltd.

Mangunwijaya, Yusuf Bilyarta. (1982). Sastra dan Religiositas. Jakarta: Sinar

Harapan.

McBride, Alfred. (2003). Images of Jesus: Menyelami 10 Rahasia Pribadi

Yesus. Jakarta: Obor.

Naben. (2006). “Teologi, Sastra, dan Hermeneutika” dalam Seri Buku Vox.

Maumere: STFK Ledalero.

Naoel, Henk Ten. (2009). Kamus Teologi Inggris-Indonesia. Jakarta: BPK

Gunung Mulia.

Ratna Nyoman Kutha. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratzinger, Joseph. (2008). Yesus dari Nazaret. Jakarta: Gramedia.

Sindhunata. (2007). Kambing Hitam, Teori Rene Girard. Jakarta: Gramedia.

Sitepu, Apridawati BR. (2011). “Memanfaatkan Kisah Miss Prym pada Buku

Paulo Coelho The Devil and Miss Prym bagi Pembinaan Novis

Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) Medan dalam

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Suara Hati” Skripsi.

Yogyakarta: Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Sumarno Ds., M. (2013). Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat

Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk

Mahasiswa Semester VI, Program Studi IPPAK, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

________. (2013). Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah

Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk Mahasiswa Semester IV,

Program Studi IPPAK, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Yudita Larasatiningrum, Agnes . (2008). “Deviant Character of Chantal Prym as

Seen in Paulo Coelho’s The Devil and Miss Prym” Skripsi.

Yogyakarta: Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas

Sanata Dharma.

Zannoni, Arthur. (2004). Jesus of the Gospels. Jakarta: Obor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(1)

Lampiran 1: Sinopsis Novel “The Devil and Miss Prym”

Viscos, desa kecil yang dihuni oleh 281 orang terletak di pegunungan

yang cukup jauh dari kota. Penduduk di sana tahu bahwa mereka hidup di dunia

yang nyaris hancur. Desa-desa lain di daerah itu sudah hancur karena telah

dijual kepada perusahaan multinasional kemudian dijadikan resort sky. Namun

Viscos dapat bertahan dengan semangat tradisi yang dipegang penduduknya.

Jauh sebelum hari ini tiba, Viscos merupakan tempat pelarian bagi para

penjahat. Di sanalah tempat tinggal perampok, pelacur, penipu kelas kakap

bahkan pembunuh yang sedang beristirahat sebelum membunuh lagi. Desa itu

dikuasai oleh seorang penjahat yang sangat kejam dan memungut pajak yang

sangat tinggi kepada petani. Namanya Ahab. Bertahun-tahun lalu seorang yang

dikenal dengan nama St. Savin tinggal di gua dekat desa itu. Suatu hari St. Savin

meninggalkan gua dan tiba dirumah Ahab. Ia memohon untuk menginap satu

malam di rumah orang terjahat di desa itu. Mereka sempat bercakap-cakap

sebelum St. Savin tertidur. Keesokan paginya St. Savin menemukan Ahab

menangis di sisinya. Untuk pertama kali sepanjang hidup Ahab ada orang yang

berani tidur disampingnya. St. Savin tidak takut dan tidak menghakiminya.

Keramahan nya membuat Ahab percaya bahwa ia bisa berbuat baik. Semenjak

kejadian itu Ahab bertobat dan menjadi seorang katolik. Viscos tidak lagi

menjadi sarang penjahat. Viscos menjadi pusat perdagangan penting di

perbatasan antar dua negara.

Berta seorang wanita tua yang selalu duduk di luar pintu rumahnya

selama lima belas tahun terakhir melihat seorang laki-laki asing menapaki lereng

curam menuju satu-satunya hotel di desa Viscos, tempat tinggalnya. Apa yang

diakukan Berta dengan duduk di luar pintu rumahnya setiap hari itu bukan tanpa

alasan. Ia memiliki suatu misi tertentu. Dia menanti. Dan dia menemukan apa

yang dinantikannya pada hari itu, hari ketika orang asing itu datang ke Viscos.

Ia melihat Iblis dalam wujud manusia dan berpakaian musafir. Alam telah

meyakinkannya meski ia tidak terlalu percaya takhayul maupun peradaban

Celtic yang sangat berpengaruh di Viscos.

Orang asing itu dengan hati-hati membaca formulir yang harus diisinya

di hotel. Dari aksennya, orang akan tahu bahwa ia berasal dari Negara Amerika

Selatan. Pada kolom alamat ia menuliskan Colombia Street, Argentina dan pada

kolom nama ia menuliskan nama Carlos, nama seorang teroris terkenal. Dalam

waktu singkat, seluruh penduduk tahu bahwa orang asing itu bernama Carlos

dan tinggal di Buenos Aires. Wisatawan yang mengunjungi Viscos di luar

musim berburu pasti menarik perhatian penduduk, dan itulah yang diinginkan

pendatang itu.

Carlos naik ke kamarnya, mengeluarkan isi ranselnya yang berupa

beberapa pakaian, peralatan bercukur, sepasang sepatu, vitamin penangkal pilek

dan sebelas batang emas masing-masing seberat dua kilogram. Setelah selesai

membereskan semua nya, ia tertidur karena kelelahan. Keesokan harinya ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(2)

memasukkan sebelas batang emasnya ke ransel dan pergi ke gunung di sebelah

timur desa. Sesampainya di hutan, ia hanya berdiri tanpa melakukan apapun

hampir selama satu jam. Setelah ia merasa tidak seorangpun ada di sana, ia

mengali lubang di dekat tanah berbatu berbentuk huruf Y dan menanam satu

batang emasnya di sana. Kemudian ia naik lagi ke atas, berdiam diri seperti

orang yang sedang bermeditasi selama satu jam. Kemudian ia menemukan tanah

berbatu lainnya yang terlihat seperti burung elang dan menggali di sana. Kali ini

ia menanam ke sepuluh batang emasnya di sana.

Ketika ia turun dan akan kembali ke desa, orang pertama yang dilihatnya

adalah seorang perempuan muda yang sedang membaca buku di tepian sungai.

Gadis itu terlihat acuh, namun Carlos menyapanya. Gadis itu memperkenalkan

diri, namanya Chantal Prym dan dia bekerja di bar di hotel tempat Carlos

menginap. Carlos akan mengajak Chantal ke suatu tempat. Namun Chantal

menolak dengan sopan, dengan alasan ia lebih banyak mengenal Viscos dari

pada orang asing itu.

Chantal terlihat terkejut ketika pria itu mengaku bahwa namanya bukan

Carlos dan data yang ditulisnya di formulir hotel itu palsu. Ia datang bukan

untuk melihat-lihat Viscos, namun untuk memperlihatkan sesuatu yang belum

pernah dilihat perempuan itu sebelumnya. Chantal mengancam akan melaporkan

pria itu ke polisi jika ia tidak mengaku siapa dia sebenarnya. Namun pria itu

meyakinkan Chantal bahwa ia akan mengaku siapa dia sebenarnya jika Chantal

mau ikut dengannya. Dengan semangat petualangannya akhirnya Chantal

mengikuti pria itu.

Pria itu berjalan ke batu berbentuk huruf Y, menudingkan jari ke

gundukan tanah yang terlihat seperti habis digali dan meminta Chantal untuk

menggalinya. Dengan patahan dahan pohon Chantal menggali tanah itu. Sekitar

lima menit ia menggali, ia melihat sesuatu berwarna kuning mengkilat dan ia

yakin itu emas. Pria yang bersamanya membenarkan anggapan Chantal bahwa

itu memang emas dan dialah pemiliknya. Setelah menutup lubangnya kembali,

pria itu mengajak Chantal ke tanah berbatu yang berbentuk elang dan meminta

Chantal untuk melakukan hal yang sama.

Chantal heran kenapa pria itu menunjukkan emas-emasnya kepadanya.

Berbagai pertanyaan keluar dari bibir Chantal namun pria itu seolah acuh.

Chantal jadi berfikir kalau sebenarnya pria itu menginginkan seks darinya. Ia

panik sekaligus senang karena ia akan dihargai emas sebanyak itu. Sebisa

mungkin Chantal mengulur waktu dengan mengatidakan hal-hal yang

sebenarnya dia sendiri ragu. Ia berkata bahwa ia pernah membaca seluruh

Alkitab dan dia tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dilakukan hawa.

Ia merasa tinggal di Viscos sudah seperti di surga.

Dengan beberapa umpan yang dilemparkan Chantal, pria itupun mulai

bercerita. Dia adalah seorang pengusaha kaya raya yang merasa hidup diantara

surga dan neraka. Kedatangannya ke Viscos memang bukan untuk menikmati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(3)

keindahan pegunungan di sana. Ia datang untuk mencari “kebenaran” tentang

sifat manusia atas teori yang ditemukannya tetapi tidak pernah ia praktekkan.

Dia ingin menciptakan permainannya sendiri dengan datang ke desa kecil di

mana penduduknya memandang kehidupan dengan perasaan bahagia, damai dan

penuh kasih sayang.

Dengan seksama pria itu menjelaskan kepada Chantal tentang permainan

yang dibuatnya. Pria itu meminta Chantal untuk memberitahukan kepada

seluruh penduduk desa bahwa ada emas di pegunungan sebelah timur desa. Dan

secara otomatis akan menjadi milik penduduk jika mereka dapat melakukan

sesuatu hal yang belum pernah mereka bayangkan. Melanggar salah satu dari

sepuluh perintah Allah, ayat yang menyebut tentang “pembunuhan”. Jika dalam

waktu satu minggu ada salah seorang penduduk yang meninggal, satu batang

emas itu akan menjadi milik Chantal dan ke sepuluh batang emas itu akan

menjadi milik penduduk desa.

Kisah satu manusia adalah kisah seluruh umat manusia. Pria itu

memikirkan dirinya sendiri atas segala pergulatan batinnya tentang sifat manusia,

yang pada dasarnya baik atau jahat. Bahwa hal apapun yang dihadapinya

sekarang maupun yang dihadapi Chantal merupakan rencana Tuhan. Dan jika

mereka terlarut dalam sebuah pencobaan berarti Tuhan lah yang menyeret

mereka dalam kegelapan. Chantal terkejut dan ketakutan. Ia bisa saja kabur.

Namun pria itu mengancamnya lebih dahulu bahwa ia akan memberitahukan

kepada penduduk desa tentang apa yang terjadi hari ini dan kemungkinan yang

terjadi adalah Chantal sendiri yang akan dijadikan korban oleh penduduk.

Penduduk mulai terbiasa dengan rutinitas orang asing itu. Mereka tahu

bahwa orang asing itu akan menetap di sana selama tujuh hari dan telah

memesan tiket pesawat menuju Afrika setelah kunjungannya ke Viscos. Pria itu

juga telah melunasi biaya penginapan dan makanan yang telah dan akan ia

makan. Ia membayarnya tunai. Ia berbincang dengan beberapa penduduk di bar

dan mentraktir minum seluruh pengunjung bar.

Dua hari telah lewat semenjak kejadian di hutan siang itu. Hari demi hari

dilewati Chantal dengan penuh kebingungan. Kadang ia ditemani si baik,

kadang ia ditemani si jahat. Suatu kali ia ke gunung ke tempat di mana sebatang

emas di tanam pada tumpukan batu berbentuk huruf Y. Ia menggali tempat di

mana emas itu ditanam, dikeluarkannya emas itu dan betapa terkejutnya ia

mendapati berat emas itu dalam genggamannya. Chantal mulai panik dan

menimbang-nimbang berbagai kemungkinan yang akan dilakukannya terhadap

emas itu. Ia merasa lemas, putus asa dan takut. Akhirnya ia memutuskan untuk

menanam kembali emas yang dari tadi dipeluknya lalu kembali ke desa.

Lewat satu hari setelah kepergiannya ke gunung itu, Chantal benar-benar

merasa putus asa. Pada malam ketiga ia merasa benar-benar ditemani si jahat.

Dengan lembut jahat membelai pipinya. Ia tahu bahwa baik dan jahat memiliki

wajah yang sama. Kemudian ketika ia akan pergi ke bar hotel tempatnya bekerja,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(4)

ia melewati rumah Berta dan wanita tua itu memintanya untuk singgah sejenak.

Mereka berbincang mengenai kedatangan orang asing itu juga tanda-tanda alam

yang membawa perubahan pada desa itu seperti yang dirasakan Berta. Chantal

tergoda untuk menceritakan tentang keberadaan emas itu pada Berta, namun

diurungkannya niat itu. Kemudian Berta bercerita tentang Ahab, pahlawan desa

Viscos. Bagaimana Ahab bisa melihat bahwa tindakan paling sepele sekalipun

tujuannya baik dapat menghancurkan segalanya. Berta juga menceritakan kisah

kematian suaminya yang merupakan pemburu terbaik di desa itu. Suatu hari

ketika memberikan pelajaran menembak kepada salah seorang muridnya, ia

berkata bahwa untuk mencapai sesuatu, bukalah mata lebar-lebar, pusatkan

pikiran, dan pastikan apa yang benar-benar diinginkan karena tidak seorangpun

dapat membidik sasaran dengan mata terpejam. Dan ketika ia meletakkan kaleng

diatas batu, ia tertembak oleh muridnya yang mencoba untuk membidik sasaran

dengan mata tertutup. Setelah berbincang selama beberapa waktu, Chantal

berpamitan.

Malam itu Chantal mendapat secarik kertas dari pria asing ketika pria itu

membayar minuman yang diminumnya bersama beberapa pengunjung bar.

Chantal memasukkan pesan itu ke saku celananya dan membaca surat itu ketika

ia telah di kamar tidur dalam rumahnya. Dalam pesannya, pria asing itu meminta

Chantal untuk menemuinya di tempat pertama kali mereka bertemu. Ia ingin

berbicara empat mata dengan Chantal, namun ia tidak keberatan jika Chantal

kesana bersama orang banyak. Chantal merasa terancam dengan isi surat itu.

Tapi ia tidak memperdulikannya dan ia tertidur.

Hari berikutnya Chantal menemui pria itu ditempat mereka pertama kali

bertemu. Chantal membawa senjata dengan alasan untuk jaga diri dari serigala

buas. Chantal mengajak pria asing itu ke tenda tempat para pemburu beristirahat

karena hujan turun dan mereka basah. Mereka berbincang tentang yang baik dan

yang jahat. Pria itu mengira Chantal akan membunuhnya karena ia melihat

Chantal memasukkan beberapa peluru di senapannya. Namun ia keliru. Chantal

memberikan senapannya ke pria asing itu dan memintanya untuk membunuh

Chantal. Selayaknya pemburu profesional, pria asing itu mengarahkan

senapannya ke Chantal tanpa berkedip. Lama mereka berdiri dengan posisi

seperti itu. Hingga pria asing itu menurunkan senapannya dan berkata bahwa ia

dapat mencium bau ketakutan Chantal.

Chantal berkata bahwa pria asing itu adalah seorang pengecut yang

membiarkan orang lain memainkan peran untuk menemukan jawaban yang

dicarinya. Namun pria itu menyangkal dengan bersumsi bahwa seorang filsuf

Jerman pernah berkata: “Bahkan Tuhanpun memiliki neraka, yaitu kasih-Nya

pada umat manusia”. Kemudian pria asing itu melanjutkan bicaranya dengan

menceritakan siapa dia sebenarnya. Seorang pria katolik yang jujur, patuh akan

hukum dan selalu mematuhi perintah Allah. Ia menjadi direktur sebuah

perusahaan senjata yang memproduksi berbagai macam jenis senjata untuk

berbagai negara. Ia juga menceritakan bagaimana istri dan anaknya tewas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(5)

ditembak dengan senjata yang dibuatnya oleh beberapa teroris. Dan kejadian

itulah yang membuat hidupnya beruabah hingga menjadi seperti sekarang. Pria

yang berjalan di atas bumi dengan Iblis di sisinya. Dan untuk mengusir atau

menerima Iblis itu sekali dan selamanya, ia membutuhkan Chantal untuk

membantunya mengetahui jawaban atas beberapa pertanyaan tertentu.

Seluruh pandangan menuju kepada Chantal Prym ketika ia mengetuk

gelas anggur beberapa kali di bar pada jumat malam itu. Hal yang tidak pernah

terjadi sebelumnya. Ketika ia memulai berbicara, orang asing itu memberi

interupsi dan memohon untuk merekam apa yang diucapkan Chantal. Tanpa

berkata apapun Chantal melanjutkan ceritanya tentang Salib besar yang terletak

di tengah desa itu. Dahulunya, Salib besar yang terdapat di tengah-tengah desa

itu adalah tiang gantungan yang lengkap dengan tali dan pintu perangkap. Ahab

tidak mengatidakan sepatah katapun tentang tiang gantungan itu. Ia hanya

mengatidakan tentang peraturan-peraturan baru di Viscos. Selama sepuluh tahun

tiang gantungan itu di sana, tidak pernah sekalipun digunakan. Keberadaannya

di sana cukup untuk mengubah keberanian menjadi rasa takut, rasa percaya

menjadi curiga, dan omong besar menjadi bisikan menyerah. Kemudian Ahab

meminta bantuan beberapa tukang kayu untuk membongkar tiang gantungan itu

dan menggunakan kayu nya untuk membuat salib.

Tidak ada suara sedikitpun di bar itu kecuali tepuk tangan tamu asing itu.

Ia terlihat terkesan dengan cerita Chantal dan mengatidakan bahwa Ahab benar-

benar mengetahui sifat manusia. Bukan keinginan untuk patuh pada hukum yang

membuat orang berperilaku seperti yang dituntut masyarakat, melainkan rasa

takut pada hukuman. Tiap manusia membawa tiang gantungannya masing-

masing.

Chantal melanjutkan ceritanya dengan alasan atas permintaan orang

asing yang mengaku bernama Carlos. Chantal menceritakan tentang keberadaan

emas dan memberitahukan pula tentang pembunuhan yang harus dilakukan

untuk mendapatkan emas-emas itu. Chantal Prym telah menegakkan kembali

tiang gantungan di tengah desa. Namun kali ini, tiang gantungan itu di sana

bukan untuk mencegah kejahatan melainkan supaya seorang manusia tidak

berdosa digantung sehingga pengorbanannya membawa kemakmuran pada

Viscos. Semua orang menoleh pada orang asing itu. Ia mematikan alat

perekamnya seraya berkata bahwa Chantal Prym menceritakan kisah yang bagus.

Keadaan bar hening setelah Chantal menceritakan apa yang ada di

kepalanya. Satu per satu orang keluar dari bar hingga menyisakan dua orang saja

di sana, Chantal dan orang asing itu. Akhirnya Chantal memungut jaket dan

tasnya. Sebelum beranjak, ia menoleh ke orang asing itu dan berkata bahwa Iblis

yang menemaninya telah tersenyum. Dari caranya menyusun rencana ini, hanya

jahat-lah yang akan menang. Jika tidak ada yang dibunuh, baik hanya akan

mendapat pujian. Chantal juga berkata bahwa sebenarnya pria asing itu tidak

sedang mencari jawaban. Ia sangat ingin menegaskan bahwa pada dasarnya

semua manusia itu jahat. Ekspresi wajah pria itu tidak berubah, namun suara nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(6)

bergetar ketika menanyakan apa maksud Chantal sebenarnya. Chantal

menginginkan sepuluh emas itu tetap menjadi milik penduduk Viscos walaupun

ada atau tidak orang yang dibunuh. Dan bagian Chantal tetap menjadi bagian

Chantal. Setelah meyakinkan bahwa Chantal tidak akan kabur, pria asing itu

menyetujui permintaan Chantal ini. dan Chantal pun pergi meninggalkan pria

asing itu sendiri di bar.

Keesokan harinya, pria itu merasa bahwa Iblis didalam tubuhnya terusik

oleh perkataan Chantal semalam. Untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun,

ia merasa Iblis dalam dirinya melemah. Ia tahu bahwa Iblis itu tidak pergi jauh.

Ia jadi teringat ketika pertama kali mendapatkan Iblis itu dalam dirinya. Baik itu

tidak ada. Kalau manusia menyadari hal itu, mereka akan sadar bahwa dunia ini

hanya lelucon kecil yang dimainkan Tuhan atasnya. Iblis menunjukkan pada

orang asing itu bahwa ketakutan ada di setiap diri manusia. Hidup adalah teror

di bawah bayang-bayang pisau gagal. Entah bagaimana perkataan Iblis ini dapat

menghiburnya. Seolah-olah penderitaan orang lain dapat meringankan

penderitaannya sendiri. Mulai dari sanalah ia terbiasa ditemani Iblis dalam hari-

harinya.

Iblis enggan berbicara tentang dirinya. Orang asing itu menutuskan

untuk mencari berbagai referensi yang dapat ditemuinya mengenai neraka. Ia

menemukan hampir semua agama memiliki sesuatu yang disebut “tempat

penghukuman”. Dan dari sekian banyak referensi yang dibacanya, ia tertarik

dengan keberagaman neraka yang dipercayai orang-orang Cina. Hanya orang-

orang Cina yang menawarkan penjelasan meyakinkan mengenai asal-usul Iblis.

Mereka jahat karena mereka memiliki pengalaman pribadi mengenai jahat, dan

sekarang mereka ingin meneruskan kepada sesama mereka dalam lingkaran

balas dendam. Orang asing itu merasa bahwa inilah yang mungkin terjadi

padanya. Untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun, ia menyebut nama

Tuhan. Namun ia menghujatnya. Ia merasa tidak layak mengalami semua ini.

Jika Tuhan yang melakukan semua ini padanya, maka ia juga bisa melakukan itu

pada sesamanya. Itulah keadilan untuknya.

Chantal meyakinkan dirinya bahwa penduduk Viscos tidak mungkin

sanggup membunuh demi uang. Ia bahkan membayangkan dirinya sendiri

sebagai pahlawan yang membawa perubahan pada Viscos. Pagi ketika ia

membeli roti, tidak seperti biasanya penduduk terlihat diam. Salah seorang

penduduk berkata bahwa keanehan yang terjadi di sini adalah kesalahan Chantal.

Mereka beranggapan bahwa Chantal lah yang harus disalahkan karena

menerima tawaran untuk memainkan peran seperti yang diinginan orang asing

itu. Chantal tercekam rasa takut, ngeri dan teror. Tanpa pikir panjang, ia pergi ke

gunung.

Dalam perjalanan, Berta yang duduk di depan rumahnya memanggil

Chantal untuk singgah. Awalnya Chantal enggan memenuhi keinginan wanita

tua itu, tapi ia sadar satu-satunya orang yang tetap bersikap baik padanya setelah

kejadian malam itu adalah Berta. Mereka berbincang tentang apa yang terjadi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(7)

desa. Berta yakin bahwa orang-orang tahu bahwa ini bukan sepenuhnya

kesalahan Chantal tapi mereka perlu orang untuk disalahkan. Kemudian Berta

bercerita tentang surga dan neraka yang dikisahkan Ahab bertahun-tahun yang

lalu. Surga adalah tempat di mana orang-orang mempertahankan sahabatnya.

Sedangkan neraka, adalah tepat di mana orang dapat meninggalkan sahabatnya

demi sesuatu. Berta mengisyaratkan pada Chantal bahwa penduduk sedang

mencari orang untuk dijadikan korban. Chantal tidak percaya. Penduduk desa

tidak mungkin melakukan itu. Berta memeluk Chantal cukup lama, kemudian ia

berkata bahwa Chantal perlu menjernihkan pikirannya.

Di waktu yang bersamaan, tuan tanah mengajak orang-orang

berpengaruh di Viscos untuk berkumpul di sankristi gereja. Mereka adalah

pastor, kepala desa dan istrinya, wanita pemilik hotel, dan tukang besi. Mereka

membincangkan tentang apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Wanita

pemilik hotel mengusulkan untuk menghubungi polisi. Tetapi usulan itu tidak

disetujui oleh tuan tanah. Tuan tanah berpikir untuk masa depan Viscos. Yang

mereka butuhkan saat ini adalah membuat seluruh penduduk diam, tentang hal

mengerikan yang mungkin akan mereka lakukan. Wanita pemilik hotel meminta

pendapat pastor. Dna menurut pastor, satu-satunya hal yang diketahui dalam

agamanya adalah pengorbanan satu manusia dapat menyelamatkan seluruh

manusia. Keheningan merebak. Setelah cukup lama mereka terdiam, pastor

memecah keheningan karena akan menyiapkan misa. Ia telah menemukan

kotbah yang bagus dan meminta mereka untuk mengajak penduduk mendatangi

misa hari itu.

Chantal pergi ke tempat di mana sebatang emas yang akan menjadi

miliknya ditanam. Ia menggali tanah itu dan akan mengambilnya. Ia tahu segala

resiko yang akan diterimanya, tapi ia tidak peduli. Belum selesai ia menggali,

serigala ganas menghampirinya. Ia ketakutan dan panik hingga tidak dapat

bergerak. Tidak disangka, orang asing yang mengaku bernama Carlos itu

menolongnya. Mereka lolos dari maut. Namun ia juga melihat apa yang akan

dilakukan Chantal tadi. Mereka memutuskan untuk kembali ke desa. Dalam

perjalanan kembali ke desa, pria asing itu membenarkan apa yang diucapkan

Chantal di bar sebelum ia pergi. Ia juga mengungkit kembali soal pertemuan

kedua mereka di mana pria asing itu berkata tentang filsuf Jerman tentang Tuhan.

Filsuf itu mengatidakan sesuatu yang lain, katanya: “untuk mencapai yang

terbaik dalam dirinya, manusia membutuhkan yang terburuk dari dirinya”.

Chantal tidak mengerti apa maksud pria itu maupun arti dari ucapan filsuf itu.

Pria itu menjelaskan kepada Chantal bahwa selama ini yang ada dipikirannya

hanyalah balas dendam. Ia merasa terlalu lelah untuk melihat dari sudut pandang

yang lebih positif : bahwa ia gagal. Namun sekarang ia merasa memiliki

keberanian; ia telah sampai pada titik terendah dan di sana pun ada cahaya. Kini

ia merasa bahwa apa yang menimpanya ini memang seharusnya terjadi. Ia

pantas mendapatkannya karena ia jahat. Pria asing itu ingin membuktikan bahwa

Tuhan itu adil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(8)

Chantal terlihat tidak banyak bicara. Tetapi ketika pria asing itu

menanyakan pendapat Chantal tentang keadilan Tuhan, gadis itu menceritakan

tentang kisah Ahab. Melihat situasi Viscos yang dulunya dikenal sebagai desa

para penjahat, Ahab menjadi sangat cemas akan kedatangan seorang pastor di

desa. Meski Viscos telah di Kristenkan oleh St.Savin, namun dengan keberadaan

pastor dan ancaman dosanya justru akan membawa penduduk kembali menjadi

penjahat. Ahab tidak kehilangan akal. Ia melakukan sesuatu yang dilakukan oleh

orang Yahudi, yaitu hari raya perdamaian. Sekali dalam setahun semua

penduduk akan berdiam diri di rumah dan membuat dua macam daftar. Daftar

pertama berisikan uraian dosa yang pernah mereka lakukan. Sedangkan daftar

yang ke dua adalah uraian dosa yang dilakukan Tuhan. Setelah kedua daftar itu

dibacakan, mereka menutup ritual dengan berkata: “aku telah bersikap tidak adil

kepada Engkau, dan Engkau telah bersikap tidak adil terhadapku. Tapi karena

ini Hari Raya Perdamaian, kita akan saling melupakan kesalahan-kesalahan kita

dan kita melanjutkan kebersamaan kita satu tahun lagi”. Orang asing yang

berjalan disebelah Chantal merasa kurang sependapat dengannya, terutama

dalam hal “memaafkan Tuhan”.

Sementara itu, keadaan Gereja di Viscos terihat tidak seperti biasanya.

Seluruh penduduk datang untuk menghadiri misa siang itu, kecuali Chantal

Prym dan Berta tua. Pastor tahu Viscos bukanlah tempat yang benar-benar

religius. Biasanya hanya sedikit orang yang mau repot-repot datang untuk

merayakan misa yang diadakan dua kali dalam seminggu itu. Namun yang

terjadi hari ini benar-benar membuat pastor terkejut. Bahkan ia harus

mengijinkan umat duduk di undagan Altar karena selurung bangku sudah penuh.

Pastor memulai liturgi sucinya dengan khidmat. Kemudian ia memulai

khotbahnya yang sesuai dengan bacaan Injil pilihannya, Lukas. Ada seorang

pemimpin yang bertanya kepada Yesus, “Guru yang baik, apa yang harus aku

perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”. Dan betapa mengejutkannya

jawaban Yesus kemudian: “mengapa kau katakan Aku baik? Tidak ada seorang

pun yang baik selain Allah saja.”

Selama bertahun-tahun, pastor merenungkan ayat ini hingga ia

menemukan jawabannya. Tuhan tidak menyebut dirinya “baik” karena ia sedang

berbicara mengenai sifat-Nya sebagai manusia. Sebagai manusia sifat-Nya

“tidak baik”, namun sebagai Allah sifta-Nya “baik”. Sebenarnya pastor sedang

membohongi dirinya sendiri karena sampai sekarang ia pun belum mengerti apa

maksud perkataan Yesus itu. Isi khotbah pastor kemudian adalah bahwa menjadi

manusia adalah menerima sifat yang tidak baik dari dalam diri, dan tahu bahwa

satu-satunya alasan sifat manusia yang tidak baik ini tidak membuat kita jatuh

dalam hukuman abadi adalah karena Yesus mengorbankan diri-Nya sendiri

untuk menyelamatkan umat manusia. Pengorbanan satu orang manusia

menyelamatkan semuanya. Kemudian pastor menutup khotbahnya dengan

mengangkat kisah Ayub. Bagaimana Allah menerima tantangan Iblis untuk

mencobai Ayub, hambanya yang paling setia. Dan ketika Ayub jatuh dalam

penderitaan, ia mulai memberontak dan menghujat Allah. Setelah itu, Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(9)

mengembalikan apa yang dimiliki Ayub kembali. Pastor mengaitkan kisah

Ayub dengan kehancuran Viscos yang lambat-laun telah terjadi. Allah telah

memaksa Ayub bertindak sejauh, itu artinya waktu untuk Viscos melakukan hal

yang sama seperti yang dilakukan Ayub, memberontak. Allah ingin

menunjukkan bahwa pada hakikatnya Ayub tidak baik. Ayub melakukan dosa

kesombongan karena ia merasa dirinya baik oleh karena itu ia menderita. “Tidak

ada yang baik”, kata Tuhan. Pastor mengajak umatnya untuk berhenti bersikap

pura-pura baik. Jika suatu hari kelak mereka harus menerima tantangan Iblis,

biarlah mereka ingat bahwa Bapa di surga melakukan hal yang sama demi

menyelamatkan jiwa hamba-Nya, Ayub. Setelah khotbah selesai pastor

melanjutkan liturgi sucinya dan berharap penduduk Viscos menangkap baik-

baik pesan yang disampaikannya dalam khotbah siang itu.

Enam orang berkumpul di sakristi hari itu juga. Mereka adalah Tuan

tanah, pastor, kepala desa dan istrinya, wanita pemilik hotel dan tukang besi.

Tuan tanah merasa diyakinkan lewat khotbah pastor dalam misa tadi. Semua

sepakat bahwa mereka akan melakukan pembunuhan, namun pastor lebih

senang menyebutnya dengan “mempersembahkan pengorbanan”. Mereka

berlutut dan berdoa bersama. Meskipun dengan rasa enggan karena mereka

semua tahu tidak ada gunanya memohon ampun pada Tuhan atas dosa yang

dilakukan dengan menyadari sepenuhnya kejahatan yang terkandung dalam

perbuatan itu. Setelah itu, istri kepala desa bangkit berdiri dan mengajak mereka

mendiskusikan hal-hal praktisnya, yaitu siapakah yang akan dijadikan korban.

Tuan tanah memilih Chantal Prym, karena ia merasa Chantal Prym lah yang

membawa iblis itu ke Viscos. Tiga orang setuju dengan usul tuan tanah. Tapi

istri kepala desa tidak setuju dengan alasan bahwa Chantal Prym lah yang

mengetahui keberadaan harta karun itu.

Pastor tidak ingin mengusulkan siapa-siapa, tapi ia tahu siapa yang

seharusnya menjadi korban. Ia hanya perlu memastikan bahwa semua setuju.

Pastor memulai pembicaraannya, ia menyadari bahwa semua orang di Viscos

memiliki keluarga yang akan merasa kehilangan jika terjadi sesuatu pada salah

satu kluarganya. Hanya ada tiga orang yang tidur sendirian di Viscos, yaitu

Chantal Prym, Berta dan dirinya sendiri. Wanita pemilik hotel menangkap

pembicaraan pastor ini sebagai pengorbanan diri. Pastor akan mengorbankan

dirinya sebagai korban untuk menyelamatkan desa. Semua orang yang di

sankristi merasa lega. Tapi pastor mengatidakan ada masalah lain jika ia yang

dikorbankan. Kelima orang itu harus meyakinkan penduduk bahwa membunuh

hamba Tuhan bukanlah suatu dosa besar. Pastor tidak mungkin mengumbar

pengorbanannya pada penduduk Viscos. Bagaimanapun juga para martir tidak

pernah mengusulkan kematian mereka. Lalu, satu-satunya orang yang tersisa

adalah Berta. Ketegangan yang hening dirasakan oleh orang-orang yang ada di

sankristi itu, kecuali satu orang. Pastor memecah keheningan di sana. Ia berkata

bahwa Berta pasti sangat menderita hidup sendirian selama bertahun-tahun.

Yang dikerjakannya hanyalah duduk di depan pintu rumahnya bahkan terkadang

ia terlihat sedang berbicara sendiri. Kemudian mereka mengingat-ingat kembai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(10)

keadaan Berta saat ini. Kesepian, menderita dan selalu menunggu di depan pintu

rumahnya. Akan lebih baik jika Berta cepat bertemu dengan suaminya yang

telah meninggal. Lagi-lagi semua orang di sankristi diam. Mereka tahu korban

telah dipilih, permasalahannya sekarang adalah bagaimana caranya. Pastor

memberikan suatu usulan, ia mengusulkan untuk mengadakan pertemuan di

lapangan pada pukul 09.00 malam. Pastor memiliki suatu rencana, namun ia

ingin seluruh penduduk mengetahuinya. Dan selama pertemuan malam nanti

berlangsung, pastor ingin agara ada dua orang wanita pergi ke rumah Berta dan

membuatnya terus berbicara. Ia tidak ingin mengambil resiko apapun.

Chantal tiba di bar tempat ia bekerja malam itu. Tidak ada siapapun di

sana kecuali wanita pemilik hotel dan dirinya. Menurut wanita pemilik hotel,

para pria sedang mengadakan pertemuan di lapangan. Chantal tidak

mengatidakan apapun tentang itu. Ia justru berkata bahwa penduduk harus

memastikan emas-emas itu sebelum mereka melaksanakan rencana mereka.

Awalnya wanita pemilik hotel itu tidak setuju, tapi ia menjadi ragu dan merasa

tidak ada salahnya jika ia mendengarkan perkataan gadis itu. Ia pergi ke kamar

pria asing pemilik emas-emas itu, dan pria asing itu setuju menunjukkan emas-

emasnya. Wanita pemilik hotel itu kembali ke bar tempat Chantal berada. Ia

memancing Chantal dengan beberapa percakapan tentang hal-hal yang mungkin

akan dilakukan para pria di lapangan. Wanita pemilik hotel itu ingin melihat

reaksi Chantal. Tapi Chantal tidak menunjukkan reaksi apapun.

Pastor duduk sendirian di salah satu bangku gereja sembari menunggu

kepala desa yang akan datang beberapa menit lagi. Ia menekuri dinding-dinding

putih, Altar dan barang-barang seni lain dalam gereja yang dibawa oleh para

santo yang dulu pernah tinggal di sana. Tapi pennduduk Viscos melupakan

semua itu dan malah berkonsentrasi pada Ahab, pada bangsa Celtic, pada

takhayul yang usia nya berabah-abad, dan gagal memahami bahwa untuk

memperoleh keselamatan hanya butuh satu tindakan: yaitu menerima Yesus

sebagai satu-satunya Penyelamat manusia.

Beberapa jam sebelumnya, ia menawarkan dirinya sebagai martir.

Tindakan yang penuh resiko, namun ia sudah mempersiapkan diri jika orang-

orang itu tidak berpikir panjang dan tidak mudah dimanipulasi. Lewat sikap

diam dan kata-kata cerdik mereka berhasil membuat pastor mengatidakan apa

yang ingin mereka dengar: pengorbanan yang membebaskan, korban yang

menyelamatkan, kematian yang diubah menjadi kemuliaan. Ia membiarkan

dirinya diperalat oleh orang-orang itu, namun sebenarnya ia mengatidakan hal-

hal yang benar-benar diyakininya.

Sejak masih belia, ia disiapkan untuk menjalani kehidupan pastor, dan

itulah panggilan hidupnya. Ia ditahbiskan pada usia dua puluh satu tahun. Semua

orang mengagumi kepandaian dan khotbahnya. Cerita tentangnya sampai pada

telinga Uskup dan Uskup mengundangnya untuk makan bersama pastor-pastor

muda lainnya. Ketika Uskup menawarkan minum kepada mereka yang hadir

dalam makan malam itu, hanya dialah yang menerima tawaran uskup. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(11)

seorang dari pastor-pastor itu mencela perbuatan pastor muda ini. Tapi uskup

justru merasa bahwa hanya pastor muda inilah yang mengijinkan Baik bekerja

atas dirinya. Setelah kejadian itu, uskup dan pastor muda ini teman baik. Pastor

muda ini juga ditempatkan di paroki yang penting sebagai pastor kepala.

Beberapa tahun kemudian, uskup yang bijaksana ini wafat. Betapa terkejutnya

pastor muda ini ketika mendapati bahwa orang yang menggantikan uskupnya

adalah pastor yang mencela perbuatannya tentang air pada waktu makan

bersama beberapa tahun silam. Pastor muda ini dipanggil dan dipindahkan ke

desa kecil bernama Viscos. Ia dapat melihat sikap iri hati pada uskup barunya.

Namun karena ia ingin mendapatkan “kebijaksanaan” diri, maka ia tetap

menerima apapun yang diutuskan uskup baru itu kepadanya.

Ia berangkat ke Viscos dengan penuh semangat dan kerendahan hati. Ini

adalah tantangan baru yang harus dihadapinya. Namun setelah lima tahun dia

tinggal di sana, ia belum berhasil menambah umatnya. Penduduk lebih percaya

kepada Ahab dari pada Tuhan. Setelah sepuluh tahun berlalu, ia menyadari

kesalahannya. Pencarian terhadap kebijaksanaan berubah menjadi kesombongan.

Limabelas tahun kemudian, ia menyadari bahwa ia tidak akan meninggalkan

Viscos. Sedangkan uskup yang mengutusnya pindah itu telah menjadi seorang

kardinal penting, yang bekerja di Vatikan. Ia tidak mungkin menyebarkan cerita

bahwa dirinya telah disingkirkan karena perasaan iri dan serakah. Dari kejadian

yang menimpanya ini, ia mulai mempertanyakan kemurahan hati Tuhan. Ia ingin

meminta kesempatan sekali lagi pada-Nya. Ia membuka Alkitab secara acak

untuk mencari jawaban. Ia membuka bagian yang mengisahkan tentang

perjamuan terakhir, ketika Kristus berkata kepada penghianat untuk

menyerahkan diri-Nya kepada prajurit Romawi yang mencari-cari-Nya. Berjam-

jam lamanya pastor memikirkan apa yang dibacanya. Mengapa Yesus meminta

si penghianat untuk melakukan dosa? Yesus takkan melakukan itu. Sebenarnya,

penghianat itu adalah korban, seperti layaknya Yesus sendiri. Jahat harus

mewujudkan diri dan melakukan perannya, supaya pada akhirnya Baik datang

dan menang. Jika tidak ada penghianatan, tidak akan ada salib, kata-kata dalam

Kitab Suci tidak akan digenapi, dan pengorbanan Yesus tidak bisa menjadi

teladan. Keesokan harinya, orang asing tiba di Viscos. Tapi ia tidak menganggap

penting hal itu. Baru ketika Chantal Prym mengutarakan tentang tawaran itulah

ia menyadari doa-doanya dijawab. Jika Baik ingin menggerakkan hati orang-

orang ini, jahat perlu mewujudkan diri terlebih dahulu. Pastor ingin

mengkristenkan kembali desa ini dan untuk itu ia perlu memerankan perannya

dengan baik, sebagai alat Jahat. Itulah pekerjaan paling rendah hati yang bisa

dipersembahkannya kepada Tuhan.

Kepala desa tiba sesuai janji. Kepala desa ingin tahu apa yang akan ia

katakan kepada penduduk dari rencana pastor. Tapi pastor ingin berkata

langsung kepada penduduk. Meski kepala desa merasa itu bukan tindakan yang

bagus, namun pastor berhasil membuatnya takut sehingga pada akhirnya

pastorlah yang memimpin pertemuan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(12)

Kedua wanita itu tiba di rumah Berta, beberapa menit sebelum

pertemuan di lapangan dilakukan. Berta sedang menyulam di ruang tamunya

yang kecil. Berta mengatidakan bahwa hari ini berbeda dari hari-hari biasanya,

termasuk kenapa dua wanita itu mengunjunginya. Kedua wanita itu, istri kepala

desa dan wanita pemilik hotel mayakinkannya bahwa mereka hanya berkunjung.

Meski begitu, terlihatnya Berta tahu apa yang akan mereka lakukan. Kedatangan

Iblis, pertemuan rahasia, pengorbanan konyol dan kematian. Berta berbicara

seolah ia mengetahui semua rencana pastor. Hal ini membuat wanita pemilik

hotel dan istri kepala desa cemas. Setelah meyakinkan bahwa dirinya baik-baik

saja, Berta meminta kedua wanita itu berjaga di luar pintu rumahnya, hawatir

jika sewaktu-waktu serigala ganas datang ke rumahnya.

Pertemuan di lapangan dimulai. Pastor berdiri di atas kursi agar semua

orang dapat melihatnya. Ia mengawali bicaranya dengan mengatidakan sesuatu

tentang gereja. Namun ada penduduk yang memotong pembicaraan pastor dan

berkata bahwa mereka butuh kepastian masa depan Viscos, bukan untuk

mendengar soal gereja. Kepala desa menyela percakapan itu dan mulai

mengambil alih pertemuan. Ia mengatidakan bahwa pria asing itu akan

menunjukkan emas-emasnya esok pagi dan mereka akan bertindak setelah

melihat emas-emas itu. Kepala desa mulai mengatidakan janji-janji kemakmuran

dengan emas-emas itu, juga tentang siapa yang akan dijadikan korban. Tidak

ada protes dari penduduk ketika nama Berta di ucapkan. Tapi pastor berpikir

panjang. Diam tidak selalu berarti setuju. Oleh karena itu pastor ingin kepastian

mereka dan satu persatu penduduk berkata setuju.

Setalah semua orang mengutarakan bahwa mereka setuju, pastor

melanjutkan dengan rencana pembunuhan yang akan mereka lakukan. Pastor

meminta penduduk untuk membawa sebuah senapan berisi satu peluru ke

sankristi esok pagi. Dengan tidaktik regu tembak menjalankan tugasnya, begitu

pula mereka akan melaksanakan rencana pembunuhan itu. Delapan puluh tujuh

senapan akan dikosongkan, sedangkan delapan puluh enam senapan tetap

dibiarkan terisi. Semua senapan akan diledakkan serempak, tapi tidak

seorangpun akan mengetahui siapa yang memegang senapan berisi peluru.

Dengan begitu, semua penduduk bisa beranggapan mereka semua tidak bersalah.

Kecuali satu, pastor memastikan bahwa senapannya tetap terisi. Ia juga

mengtidakan bahwa ia tidak akan mengambil emas bagiannya karena ia

memiliki alasan lain. Pastor menunjuk tiga orang sukarelawan bertubuh besar

untuk membawa korbannya. Kepala desa merasa posisinya akan terancam

dengan rencana pastor ini, maka ia menyela pembicaraan itu dan berkata bahwa

ialah yang pantas untuk menentukan tempat dilaksanakannya pengorbanan itu.

Ia memilih tugu Celtic, pada waktu malam hari seperti pertemuan kali ini

sebagai tempat untuk melaksanakan segala rencana itu. Pastor turun dari

kursinya dan pertemuan selesai. Semua kembali kerumah mereka masing-

masing dan pastor menghabiskan malam itu dengan berdoa di gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(13)

Hari telah berganti, Chantal menyantap sarapan paginya dan melihat para

pria berjalan membawa senapan menuju sankristi dan pulang tanpa membawa

apapun. Ia merasa cemas karena masih ada kemungkinan dirinyalah yang akan

menjadi korban. Namun ia merasa sedikit lega ketika ia bertemu wanita pemilik

hotel ketika ia bekerja sore harinya. Wanita pemilik hotel itu menceritakan

tentang hasil pertemuan semalam dan siapa yang akan dikorbankan. Wanita

pemilik hotel itu juga berkata bahwa pagi tadi orang asing itu pergi ke hutan

dengan membawa ransel kosong. Ia akan mengambil emas-emasnya dan

menunjukkan nya pada penduduk desa.

Berta sedang memperhatikan matahari tenggelam ketika pastor dan tiga

orang bertubuh besar datang mendekat ke rumahnya. Pastor menyapa Berta, dan

masuk ke beranda rumahnya sementara tiga orang bertubuh besar lainnya

menunggu ditempat yang agak jauh. Pastor dan Berta mulai bercakap-cakap.

Berta tahu segala rencana pastor dan pastor tidak mengelak bahwa ia juga ikut

menyusun segala rencana ini. Pastor merasa tidak perlu lagi berpanjang-lebar

membahas sesuatu. Ia mengeluarkan beberapa butir pil tidur. Berta menolak pil-

pil itu, kemudian pastor mengundang ketiga pria bertubuh besar itu dan

meminumkan pil-pil yang dibawanya dengan paksa. Berta mulai merasa lemas

dan tiga orang bertubuh besar itu membawanya pergi.

Tugu Celtic itu jauhnya setengah jam perjalanan kaki dari Viscos. Dua

ratus delapan puluh satu nyala api berbaris dalam gelap berarak menuju tugu itu.

Semua berjalan kaki kecuali Berta yang tertidur pulas di tandu yang diangkat

dengan susah payah oleh dua orang tukang kayu. Sesampainya di tugu tempat

pengorbanan akan dilakukan, para tukang kayu meletakkan tubuh Berta di atas

batu yang bentuknya menyerupai meja itu dengan posisi berlutut membelakangi

penduduk yang berdiri membentuk setengah melingkar. Seratus tujuh puluh

empat senapan dikokang serentak. Secara naluriah, para wanita mundur dan para

pria mengarahkan senapannya ke tubuh tua Berta.

Ketika kepala desa bersiap memberikan aba-aba, terdengar suara

perempuan menyela, Chantal Prym. Ia bertanya apakah penduduk telah melihat

emas-emas itu. Dan saat itu pula pria asing yang menjadi pelaku utama segala

rencana ini berjalan ke depan kerumunan, meletakkan tasnya dan mengeluarkan

emas-emasnya. Chantal bersama Sembilan orang penduduk wanita memeriksa

emas-emas itu sementara para pria kawatir kalau salah satu senapan meletus.

Istri kepala desa meyakinkan penduduk bahwa batangan yang dipegang di

tangannya itu adalah benar-benar emas. Chantal meminta istri kepala desa untuk

tetap memegang emas itu sementara ia akan berbicara. Tapi kepala desa tidak

setuju dengan tindakan Chantal ini dan menyuruh mereka menyingkir karena

para pria akan menyelesaikan rencana ini.

Chantal Prym geram, seluruh tubuhnya gemetar, matanya membelalak

dengan kebencian mendalam. Penduduk menyadari situasinya dan rasa takut

merekapun bertambah, perasaan bersalah mereka merebak, perasaan malu mulai

menguasai, tangan mereka turut gemetar dan mereka mencari-cari alasan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(14)

mengubah keadaan. Ketika Chantal mendapatkan ketenangannya kembali, ia

mulai berbicara tentang ketakutan yang dirasakannya ketika ia akan mencuri

emas di gundukan batu berbentuk huruf Y untuk pertama kalinya. Chantal

mengungkapkan hal-hal yang mungkin terjadi jika nantinya emas-emas itu

ditukarkan di bank. Terjadi percakapan sengit antara Chantal, tuan tanah dan

kepala desa. Bahkan kepala desa berjanji akan rela dipenjara jika asal-usul

keberadaan emas itu dipertanyakan. Terdengar suara senapan diletakkan, dan

begitulah seterusnya. Kini hanya tersisa dua senapan, satu di tangan kepala desa

sedangkan satu senapan lain ditangan pastor. Kedua senapan itu diarahkan pada

dua target yang berbeda, pada tubuh roboh Berta, dan satunya pada tubuh

Chantal Pyrm. Dengan cepat, salah satu dari tukang kayu yang tadinya

mengangkat tubuh Berta mendekati kepala desa dan pastor. Ia melucuti senjata

kedua orang itu dengan mudah. Chantal Prym benar: mempercayai orang lain

sangat berbahaya. Terlihatnya orang-orang di sana juga mempercayai hal itu.

Akhirnya, seorang demi seorang pergi meninggalkan tempat itu dan kembali ke

desa tanpa suara. Hanya tiga orang dan dua obor yang tersisa di tanah itu, yaitu

Chantal Pyrm, Berta dan orang asing yang mengaku bernama Carlos.

Setelah beberapa waktu, orang asing itu memecah keheningan dan

berkata bahwa emas-emas itu menjadi milik desa. Tapi Miss Pyrm mengelak,

dan berkata bahwa emas-emas itu termasuk emas yang ditanam di tanah berbatu

berbentuk huruf Y itu adalah miliknya. Chantal mengatidakan bahwa ia tahu

sifat manusia, dan ia telah mendapatkan jawaban atas pertanyaan orang asing itu.

Pria asing itu tentu tidak akan melakukan apa yang diminta Chantal, tapi orang

asing itu ingin mendengar perkataan Chantal. Chantal mengungkapkan apa yang

ada dikepalanya sembari melepaskan tali yang mengikat tubuh Berta. Chantal

menceritakan tentang kisah pertemuan pertama Ahab dan St. Savin. Yang

diceritakannya kali ini adalah percakapan antara Ahab dan St. Savin sebelum ia

pergi tidur. Konon percakapan itu memiliki peran penting dalam menjadikan

Ahab penganut katolik. Chantal tidak perlu menjelaskan kisah itu karena ia

yakin orang asing itu mengerti. Ahab dan St. Savin memiliki naluri yang sama-

Baik dan Jahat bertarung di hati mereka. Ketika Ahab menyadari Savin tidak

berbeda darinya, ia pun menyadari dirinya tidak berdaya dengan Savin.

Semuanya hanya masalah pengendalian diri.

Begitulah akhirnya. Pria asing itu mengurus semua dokumen yang

menyatidakan bahwa emas-emas itu menjadi milik Chantal Pyrm. Chantal

mengunjungi Berta dan berbincang sejenak dengannya. Berta berkata bahwa

hidup bisa terasa amat panjang atau sangat singkat, tergantung bagaimana

dijalaninya. Chantal tersenyum dan mengecup perempuan tua itu. Ia pergi

meninggalkan Berta dan Viscos untuk selamanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(15)

Lampiran 2 : Kutipan sinopsis sebagai bahan SCP

Sejak masih belia, ia disiapkan untuk menjalani kehidupan pastor, dan

itulah panggilan hidupnya. Ia ditahbiskan pada usia dua puluh satu tahun. Semua

orang mengagumi kepandaian dan khotbahnya. Cerita tentangnya sampai pada

telinga Uskup dan Uskup mengundangnya untuk makan bersama pastor-pastor

muda lainnya. Ketika Uskup menawarkan minum kepada mereka yang hadir

dalam makan malam itu, hanya dialah yang menerima tawaran uskup. Salah

seorang dari pastor-pastor itu mencela perbuatan pastor muda ini. Tapi uskup

justru merasa bahwa hanya pastor muda inilah yang mengijinkan Baik bekerja

atas dirinya. Setelah kejadian itu, uskup dan pastor muda ini teman baik. Pastor

muda ini juga ditempatkan di paroki yang penting sebagai pastor kepala.

Beberapa tahun kemudian, uskup yang bijaksana ini wafat. Betapa terkejutnya

pastor muda ini ketika mendapati bahwa orang yang menggantikan uskupnya

adalah pastor yang mencela perbuatannya tentang air pada waktu makan

bersama beberapa tahun silam. Pastor muda ini dipanggil dan dipindahkan ke

desa kecil bernama Viscos. Ia dapat melihat sikap iri hati pada uskup barunya.

Namun karena ia ingin mendapatkan “kebijaksanaan” diri, maka ia tetap

menerima apapun yang diutuskan uskup baru itu kepadanya.

Ia berangkat ke Viscos dengan penuh semangat dan kerendahan hati. Ini

adalah tantangan baru yang harus dihadapinya. Namun setelah lima tahun dia

tinggal di sana, ia belum berhasil menambah umatnya. Penduduk lebih percaya

kepada Ahab dari pada Tuhan. Setelah sepuluh tahun berlalu, ia menyadari

kesalahannya. Pencarian terhadap kebijaksanaan berubah menjadi kesombongan.

Limabelas tahun kemudian, ia menyadari bahwa ia tidak akan meninggalkan

Viscos. Sedangkan uskup yang mengutusnya pindah itu telah menjadi seorang

kardinal penting, yang bekerja di Vatikan. Ia tidak mungkin menyebarkan cerita

bahwa dirinya telah disingkirkan karena perasaan iri dan serakah. Dari kejadian

yang menimpanya ini, ia mulai mempertanyakan kemurahan hati Tuhan. Ia ingin

meminta kesempatan sekali lagi pada-Nya. Ia membuka Alkitab secara acak

untuk mencari jawaban. Ia membuka bagian yang mengisahkan tentang

perjamuan terakhir, ketika Kristus berkata kepada penghianat untuk

menyerahkan diri-Nya kepada prajurit Romawi yang mencari-cari-Nya. Berjam-

jam lamanya pastor memikirkan apa yang dibacanya. Mengapa Yesus meminta

si penghianat untuk melakukan dosa? Yesus takkan melakukan itu. Sebenarnya,

penghianat itu adalah korban, seperti layaknya Yesus sendiri. Jahat harus

mewujudkan diri dan melakukan perannya, supaya pada akhirnya Baik datang

dan menang. Jika tidak ada penghianatan, tidak akan ada salib, kata-kata dalam

Kitab Suci tidak akan digenapi, dan pengorbanan Yesus tidak bisa menjadi

teladan. Keesokan harinya, orang asing tiba di Viscos. Tapi ia tidak menganggap

penting hal itu. Baru ketika Chantal Prym mengutarakan tentang tawaran itulah

ia menyadari doa-doanya dijawab. Jika Baik ingin menggerakkan hati orang-

orang ini, jahat perlu mewujudkan diri terlebih dahulu. Pastor ingin

mengkristenkan kembali desa ini dan untuk itu ia perlu memerankan perannya

dengan baik, sebagai alat Jahat. Itulah pekerjaan paling rendah hati yang bisa

dipersembahkannya kepada Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: BELAJAR DARI NOVEL THE DEVIL AND MISS PRYM: … · terlihat pula unsur-unsur teologi dalam sastra. Fokus utama dalam skripsi ini adalah menemukan makna teologi tentang

(16)

Lampiran 3: Teks Kitab Suci

2 Korintus 5: 15; 18-19

15. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak

lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah di

bangkitkan untuk mereka

18. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah

mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan

perdamaian itu kepada kami.

19. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak

memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita

pendamaian itu kepada kami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI