behavior hans
TRANSCRIPT
PENDEKATAN KONSELINGBEHAVIORAL (BH)
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELINGFKIP-UPS TEGAL
2018
Oleh :ANA FITROTUL LAELI
1114500066
IVAN PAVLOV BF SKINNER
Pendiri
Latar Belakang
Psikoanalisis dipelopori oleh Ivan Pavlov antara tahun 1950-1960an.
Pavlov mengungkapkan berbagai kegunaan teori dan tekniknya dalam memecahkan masalah tingkah laku abnormal, seperti histerya, obsessional, nerosis dan paranoid. Palov melakukan eksperimen yaitu Classical Conditioning.
Pendekatan Behavioral sebagai pemisahan diri yang radikal dari perspektif psikoanalitik yang dominan. Pendekatan Behavioral muncul sebagai penolakan terhadap Pendekatan psikoanalitik.
Konsep Dasar Tingkah laku manusia diperoleh dari
belajar, dan proses terbentuknya kepribadian adalah melalui proses kematangan dari belajar.
Kepribadian manusia berkembang bersama-sama dengan interaksinya dengan lingkungannya.
Setiap manusia lahir dengan membawa kebutuhan bawaan, tetapi sebagian besar kebutuhan dipelajari dari hasil interaksi dengan lingkungannya.
Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan baik atau jahat, tetapi dalam kondisi netral, bagaimana kepribadian seseorang dikembangkan, tergantung pada interaksinya dengan lingkungan.
Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
Perilaku bermasalah adalah perilaku yang tidak tepat yaitu, perilaku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Perilaku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan yang salah.
Manusia bermasalah itu mempunyai kecenderungan merespon perilaku negatif dari lingkungan.
Seluruh perilaku manusia didapat dengan cara belajar dan juga perilaku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
Tujuan KonselingMenghapus/menghilangkan perilaku
maladaptif (masalah) untuk digantikan dengan perilaku baru yaitu perilaku adaptif yang diinginkan klien.
Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifik: diinginkan oleh konseli, konselor mampu dan bersedia membantu mencapai tujuan tersebut.
Konselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.
Peran dan Fungsi Konselor
Konselor berperan dalam membantu klien untuk merumuskan secara spesifik proses belajar beserta stratetgi yang digunakan untuk merubah tingkah laku klien.
Hubungan Kons dg Klien
hubungan konselor dg klien sangat tergantung pada masalah yang dihadapi. Masalah yg banyak membutuhkan latihan, umpanya penanggulangan ngompol.
Tahap-tahap Konseling
a. Assesment : langkah awal yang bertujuan utk mengeksplorasi dinamika perkembangan konseli (utk mengungkapkan kesuksesan dan kegagalannya dsb)
b. Goal setting : langkah utk merumuskan tujuan konseling.
c. Technique implementation : menentukan dan melaksanakan teknik konseling yang digunakan utk mencapai perilaku yg diinginkan yg menjadi tujuan konseling.
d. Evaluation termination : melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yg telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.
e. Feedback : memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan meningkatkan proses konseling.
Teknik-teknik KonselingLatihan Asertif, digunakan untuk melatih
klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar.
Desensitisasi Sistematis, memfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks.
Teknik-teknik KonselingPengkondisian Aversi, Digunakan untuk
menghilangkan kebiasaan buruk dengan meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut.
Pembentukan Perilaku Model, digunakan untuk membentuk perilaku baru pada klien dan memperkuat peilaku yang sudah terbentuk.
Kekurangan
Bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan mengabaikan hubungan antar pribadi.
Lebih terkonsentrasi kepada teknik. Pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor.Konstruksi belajar yang dikembangkan dan
digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai suatu hipotesis yang harus diuji.
Perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.
Kelebihan :Pokok masalah yang diselesaikan jelas yakni pengubahan tingkah laku bermasalah, prosedurnya jelas dan sistematis, memiliki spesifikasi pemberian bantuan dan kekhasan, dan yang tidak kalah penting adalah waktu yang dibutuhkan relative singkat.