becoming a simpler, better bank - commbank.co.id · laporan tahunan 2018 annual report 5 tanggung...

Becoming a sim

pler, better bankAnnual Report 2018

PT. Bank Comm

onwealth

PT. Bank Commonwealth World Trade Centre (WTC) 6, 3A FloorJl. Jenderal Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920Phone : (021) 5296 1222, (021) 2554 9500 w w w . c o m m b a n k . c o . i d

Annual Report2018

Becoming a simpler, better bank

02 PENJELASAN TEMATHEME EXPLANATION

03 KILAS KINERJAPERFORMANCE OVERVIEW

04 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

07 Peristiwa PentingEvent Highlights

15 LAPoRANMANAJEMENMANAgEMENT REPORT

16 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

22 Laporan DireksiBoard of Directors’ Report

29 PRofILPERuSAhAANCOMPANY PROFILE

30 Identitas PerusahaanCorporate Identity

31 Riwayat Singkat PerusahaanCompany Brief History

32 Jejak LangkahMilestones

34 Makna LogoMeaning of Logo

35 Purpose dan Values ExpectationsPurpose and Values Expectations

36 Bidang UsahaBusiness Sector

43 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

46 Profil DireksiBoard of Directors Profile

50 Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat EksekutifMembers of Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers

52 Struktur OrganisasiOrganisation Structure

54 Struktur GrupGroup Structure

55 Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas AsosiasiList of Subsidiaries and/or Associates

56 Kronologi Pencatatan Saham dan Efek LainnyaChronology of Stock Listing or Other Securities

56 Lembaga dan Profesi PenunjangSupporting Institutions and Professions

56 Penghargaan dan SertifikasiCertifications and Awards

60 Wilayah Operasi dan AlamatJaringan Bank CommonwealthArea of Operations and Branch Network

64 Informasi pada Situs PerusahaanInformation on Corporate Website

65 ANALISISDAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSIONAND ANALYSIS

66 Tinjauan Kinerja Operasional Per Segmen UsahaOperational Overview per Business Segment

67 Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

72 Tinjauan Operasi Keuangan LainnyaOther Financial Highlights Overview

74 Prospek Usaha 2019Business Prospects For 2019

76 Aspek PemasaranMarketing Aspect

77 Kebijakan DividenDividend Policy

77 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP)Employee and/or Management Ownership Programme

77 Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumUse of Public Offering Funds

78 Informasi MaterialMaterial Information

78 Transaksi Afiliasi dan Transaksiyang Mengandung Benturan KepentinganAffiliate Transactions and Transactions Containing Conflict of Interest

82 Kebijakan Pemerintah dan Perubahan PeraturanGovernment Policy and Regulation Changes

86 Perubahan Kebijakan AkuntansiChanges In Accounting Policies

87 Kelangsungan Usaha BankBank Business Continuity

89 TINJAUANFUNGSIONALFUNCTIONALOVERVIEW

90 Manajemen RisikoRisk Management

138 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

149 Operasional & Teknologi InformasiOperations & Information Technology

153 TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATEGOVERNANCE

154 Komitmen Penerapan Tata Kelola Bank CommonwealthImplementation of Corporate Governance in Commonwealth Bank

155 Dasar Penerapan Tata Kelola PerusahaanBasis Of Governance Application

157 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

162 Dewan Komisaris Board of Commissioners

168 Direksi Board of Directors

Daftar isiTable of Contents

177 Hubungan Afiliasi Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama/Pengendali Affiliate Relationships of Board of Directors (BOD), Board of Commissioners (BOC) and Controlling Shareholders

178 Komite Committees

184 Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee

189 Komite Tata Kelola TerintegrasiIntegrated Governance Committee

191 Komite-Komite di Bawah DireksiCommittees Under Board of Directors

199 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

200 Satuan Kerja Audit InternInternal Audit Work Unit

204 Penanganan Benturan KepentinganConflict of Interest Handling

204 Fungsi KepatuhanCompliance Function

209 Akuntan Publik/Auditor EksternalPublic Accountant/External Auditor


211 Permasalahan HukumLegal Cases

214 Penyediaan Dana Pihak Terkaitdan Penyediaan Dana BesarFund Provision for Related Parties and Large Exposures

215 Rencana St rategis BankBank Strategic Plan

216 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-KeuanganTransparency of Financial and Non-Financial Conditions

216 Opsi SahamStock Options

216 Pembelian Kembali Saham dan Obligasi BankBuyback of the Bank’s Shares and Bonds

216 Dana untuk Kepentingan Sosial dan PolitikFund for Social and Political Interests

217 Kode EtikCode of Conduct

219 Penyimpangan InternalPenyimpangan Internal

220 Whistleblowing SystemWhistleblowing System

222 Pengungkapan Informasi Kebijakan Remunerasi Dalam Laporan TahunanDisclosure of Remuneration Policy Information In Annual Report

226 Laporan Tata Kelola TerintegrasiIntegrated Governance Report

237 TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

239 Dasar PenerapanLegal Foundation of Implementation

240 Lingkungan HidupEnvironment

241 Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Manpower, Occupational Health and Safety

247 Tanggung Jawab Sosial Terkait Pengembangan Sosial dan KemasyarakatanSocial and Community Development

251 Tanggung Jawab terhadap NasabahResponsibility for Consumer

258 Surat Pernyataan tanGGunG JaWaB ataS LaPoran tahunan 2018 Pt BanK CoMMonWeaLthStatement of accountability of 2018 annual RepoRt ofpt bank commonwealth

260 Surat edaran otoritaS JaSa KeuanGanterKait denGan LaPoran tahunanciRculaR letteR of financial SeRviceS authoRity on annual RepoRtS

274 LaPoran KeuanGanfinancial StatementS

Era yang berjalan menuntut layanan perbankan yang lebih sederhana, mudah, dan memberikan solusi yang menarik. Bank Commonwealth menyadari itu sehingga kami terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami. Pengoperasian sistem kami kini menjadi lebih ringkas dan berpegang teguh pada tujuan kami dengan memaksimalkan inovasi teknologi dan meningkatkan pelayanan untuk memenuhi aspirasi nasabah, serta melayani dengan lebih baik dan meraih pencapaian yang lebih tinggi.

The current era demands simpler and easier banking services that provides an attractive solution. Commonwealth Bank is aware of this, and we always strive to meet the needs of our customers. The operation of our system is now more concise and inherent to our purpose, by means of maximizing technology innovation and improving service to meet customer aspirations, so as to serve better and gain higher achievements.

Becoming a simpler,better bank

KilasKinerjaperformance overview

01

Laporan Tahunan 2018 Annual Report4

Laporan ManajeMenManagement

Reports

Profil Perusahaan

CompanyProfile

PerformanceOverview

KILASKINERJA

21.540.527

20.097.680

18.842.610

22.333.900

22.264.647

Uraian 2018 2017 2016 2015 2014 Description

Jumlah Aset 21.540.527 20.097.680 18.842.610 22.333.900 22.264.647 Total Assets

Aset Produktif 18.714.046 17.148.232 16.003.228 19.388.194 19.760.986 Total Earning Assets

Jumlah Pinjaman yang Diberikan

13.979.807 12.932.641 11.697.793 13.745.446 15.639.231 Total Loans

Efek-efek 390.454 1.287.016 762.314 892.198 750.261 Marketable Securities

Dana Pihak Ketiga 14.279.000 14.469.273 13.236.285 15.259.451 15.273.933 Third Party Funds

Giro 1.127.193 1.223.487 1.447.487 1.866.860 1.921.829 Current Accounts

Tabungan 5.812.109 6.092.979 5.852.679 6.555.689 6.383.633 Savings

Deposito Berjangka 7.339.698 7.152.807 5.936.119 6.836.902 6.968.471 Time Deposit

Simpanan dari Bank Lain 2.053.846 851.835 1.065.081 1.540.798 1.529.066 Deposits from Other Banks

Pinjaman yang Diterima - - - - 261.694 Borrowing

Jumlah Liabilitas 17.441.220 16.032.202 14.886.285 17.957.013 17.803.123 Total Liabilities

Ekuitas 4.099.307 4.065.478 3.956.325 4.376.887 4.461.524 Total Equity

Saham Ditempatkan dan Disetor:

Issued and Paid-up Shares:

Jumlah Saham(dalam lembar saham)

3.819.667 3.819.667 3.819.667 3.819.667 3.819.667 Number of Shares (in Shares)

Nilai Nominal Saham 3.819.667 3.819.667 3.819.667 3.819.667 3.819.667 Value of Shares

Investasi pada Entitas Asosiasi 64 64 64 64 64 Investment in Associates

LAPORAN POSISI KEUANGANSTATEMENT OF FINANCIAL POSITION

iKhtisar KeuanganFinancial Highlights

dalam Jutaan Rupiah

2018

2017

2016

2015

2014

2018

2017

2016

2015

2014

2018

2017

2016

2015

2014

2018

2017

2016

2015

2014

in million Rupiah

Aset (dalam Jutaan Rupiah)Assets (in million Rupiah)

Liabilitas (Dalam Jutaan Rupiah)Liabilities (In Million Rupiah)

Ekuitas (Dalam Jutaan Rupiah)Equity (In Million Rupiah)

Dana Pihak Ketiga (dalam Jutaan Rupiah)Third Party Funds (in million Rupiah)

17.441.220

16.032.202

14.886.285

17.957.013

17.803.123

14.279.000

14.469.273

13.236.285

15.259.451

15.273.933

4.099.307

4.065.478

3.956.325

4.376.887

4.461.524

Laporan Tahunan 2018 Annual Report 5

Tanggung JawabSoSial PeruSahaan

Corporate SocialResponsibility

TaTa KelolaPerusahaan

TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview

AnAlisis dAnPembAhAsAn mAnAjemen

Management’s Discussionand Analysis


Pendapatan Bunga Bersih 992.617 975.667 1.070.925 1.115.506 1.027.029 Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya

524.879 496.330 423.563 413.778 457.197 Other Operating Income

Pendapatan Operasional 1.517.496 1.471.997 1.494.488 1.529.284 1.484.226 Operating Income

Beban Operasional Lainnya(di luar CKPN)

(1.250.987) (1.186.272) (1.245.607) (1.212.553) (1.130.909) Other Operating Expenses (exclude CKPN)

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non Keuangan

(167.945) (203.317) (832.714) (369.133) (49.344) Allowance for ImpairmentLosses on Financial and Non

Financial Assets

Beban Operasional (1.418.932) (1.389.589) (2.078.321) (1.581.686) (1.180.253) Operating Expenses

Pendapatan/(Rugi) Operasional-Bersih

98.564 82.408 (583.833) (52.402) 303.973 Net Operating Gain (Loss)

Laba/(Rugi) sebelum Pajak Penghasilan

79.389 106.228 (562.112) (61.366) 293.964 Profit (Loss) before Tax Expense

Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 45.774 78.572 (436.064) (59.995) 207.845 Profit (Loss) for the Year

(Beban)/Pendapatan Komprehensif Lain

(11.945) 30.581 15.502 (24.642) 1.556 Other Comprehensive Income (Loss)

Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan

33.829 109.153 (420.562) (84.637) 209.401 Other Comprehensive Income (Loss) for the Year

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN*STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME*dalam Jutaan Rupiah

2018

2017

2016

2015

2014

in million Rupiah

Pendapatan Operasional (dalam Jutaan Rupiah)Operating Income (in million Rupiah)

Beban Operasional (dalam Jutaan Rupiah)Operating Expenses (in million Rupiah)

1.517.496

1.471.997

1.494.488

1.529.284

1.484.226

2018

2017

2016

2015

2014

1.418.932

1.389.589

2.078.321

1.581.686

1.180.253

Uraian 2018 2017 2016 2015 2014 DescriptionRasio Laba sebelum Pajak terhadap Rata-rata TotalAset

0,37% 0,52% -2,80% -0,24% 1,38% Return on Average Assets

Rasio Laba setelah Pajak terhadap Rata-rata ModalInti

1,35% 2,33% -12,02% -1,52% 5,17% Return on Average Equity

Margin Pendapatan Bunga Bersih

5,08% 5,14% 5,86% 5,12% 4,49% Net Interest Margin

Rasio Kecukupan Modal 23,65% 23,77% 25,87% 22,90% 24,33% Capital Adequacy RatioRasio Intermediasi Makroprudensial

97,83% 89,32% 88,33% 89,68% 102,00% Macroprudential Intermediation Ratio (RIM)

KINERJA RASIO KEUANGANFINANCIAL RATIO PERFORMANCE

*) Mengacu pada Audited Financial Statement. Refer to Audited Financial Statement.



Reports

Profil Perusahaan

CompanyProfile

PerformanceOverview

KILASKINERJA


Jumlah Nasabah (di luar Multifinance)

249.302 288.229 279.783 272.684 255.964 Number of Customers (excluding Multifinance)

Jumlah Kantor 38 50 70 91 91 Number of offices

Jumlah Karyawan 1.521 1.881 1.756 2.148 2.386 Number of Employees

Kualitas Pelayanan Keseluruhan Berdasarkan Peringkat Banking Service Excellency MonitoringMRI dan Majalah InfoBankMystery Shopping Survey

1 7 8 3 7 Quality of overall services based on Banking Service

Excellency Monitoring MRI rating and Mystery Shopping

Survey by InfoBank magazine

LAPORAN POSISI KEUANGANSTATEMENT OF FINANCIAL POSITIONdalam Jutaan Rupiah in million Rupiah

Rasio Gross Non-Performing Loan

3,19% 3,86% 3,64% 3,49% 0,80% Gross Non Performing Loan Ratio

Rasio Net Non-Performing Loan 2,34% 2,90% 1,68% 2,32% 0,55% Net Non-Performing Loan Ratio

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

98,77% 95,13% 128,27% 104,61% 87,17% Operational Expense to Operational Income

Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif

2,10% 2,54% 2,33% 2,00% 0,57% Non Performing Productive Assets and Non Performing

Non Productive Assets to Total Productive and Non

Productive AssetsAset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif

2,38% 2,91% 2,66% 2,48% 0,67% Non Performing Productive Assets to Total Productive

AssetsCKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif

1,34% 1,94% 3,13% 1,41% 0,35% Allowance for impairment losses on Financial Assets to

Productive AssetsGWM Utama Rupiah 6,55% 6,55% 6,81% 7,69% 8,05% Primary Minimum Reserve

Requirement RupiahGWM Valuta Asing 8,03% 8,21% 8,12% 8,00% 8,15% Minimum Reserve

Requirement Foreign CurrencyPosisi Devisa Neto 0,50% 0,31% 0,97% 0,91% 0,59% Net Open Position (NOP)





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



peristiwa pentingEvent Highlights

Macroeconomic Outlook & Investment Strategy 2018 Macroeconomic Outlook & Investment Strategy 2018

Bank Commonwealth Dukung Desainer Lokal Perluas Pasar Lewat Purana Fashion Show.Commonwealth Bank Supports Local Designer to Expand the Market through Purana Fashion Show .

Market Outlook 2018 in Bali Market Outlook 2018 in Bali

Bank mengadakan seminar Macroeconomic Outlook & Investment Stategy 2018 sebagai langkah edukasi kepada nasabah.The Bank held the 2018 Macroeconomic Outlook & Investment Strategy seminar as an educational initiative for customers.

Bank mendukung perkembangan industri fashion lokal yang bertujuan untuk memperluas perluasan pasar lewat acara Purana Fashion Show.The Bank supports the development of the local fashion industry aiming for market expansion through Purana Fashion Show.

Bali merupakan salah satu daerah dengan prospek pasar yang besar dan potensial bagi keberlangsungan usaha Bank. Oleh sebab itu, pada 31 Januari 2018 acara Market Outlook 2018 di Bali diselenggarakan. Bali is a key region with huge market potential, crucial to the Bank’s business strategy. The Bank held the 2018 Market Outlook event in Bali on 31 January 2018.

10 Januari 201810 January 2018





Reports

Profil Perusahaan

CompanyProfile

PerformanceOverview

KILASKINERJA

Kerja Sama Kredit Pemilikan Properti dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk.Signing Ceremony Partnership with PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Bank memperluas aktivitas usahanya melalui kerja sama terkait kredit pemilikan properti dengan BSD City, selaku developer terkemuka di Indonesia. Diharapkan kerja sama ini membawa kemudahan bagi nasabah Bank serta menjaring nasabah baru. The Bank expanded its business activities through cooperation on Mortgage products with BSD City, as a leading developer in Indonesia. The collaboration is expected to bring convenience to the Bank’s customers and attract new customers.

2 Februari 20182 February 2018

Bank Commonwealth Raih Penghargaan Top Mutual Fund Sales Agent dari Jawara Financial Indonesia 2018 Commonwealth Bank Wins Top Mutual Fund Sales Agent Award in the Jawara Financial Indonesia 2018

Bank Commonwealth Raih Penghargaan Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) 2018 Commonwealth Bank Receives the Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) 2018

Bank membuktikan diri sebagai penyedia jasa keuangan yang senantiasa memberikan layanan terbaik bagi nasabah, dan berhasil meraih penghargaan Top Mutual Fund Sales Agent dari Jawara Financial Indonesia 2018. The bank proved itself as the leading financial services provider that always provides the best customer service, and received the Top Mutual Fund Sales Agent award from Jawara Financial Indonesia 2018.

Contact Center merupakan salah satu fungsi vital Bank dalam memberikan jasa keuangan yang efektif dan efisien serta menawarkan kesigapan dalam menanggapi keluhan. Bank telah memenuhi hal tersebut, terbukti dengan meraih Penghargaan Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) 2018. Diharapkan penghargaan ini sebagai pemicu Bank untuk senantiasa mempertahankan serta meningkatkan kualitas layanan Contact Center. The Contact Center is one of the Bank’s vital functions in providing an effective and efficient financial services as well as offering swiftness in responding to customer complaints. The bank proved its customer service excellence by winning the 2018 Contact Center Service Excellence Award, which will further motivate the Bank to maintain and improve the Contact Center service quality.

29 Maret 201829 March 2018

10 April 201810 April 2018





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



WISE Financial Workshop dengan Komunitas Srikandi dari BukalapakWISE Financial Workshop with Srikandi Community from Bukalapak

WISE Women Entrepreneur Masterclass Bersama Wanita Wirausaha Femina di MedanWISE Women Entrepreneur Masterclass with Wanita Wirausaha Femina in Medan

Perempuan merupakan salah satu pilar penopang perekonomian nasional, dan patut diperhitungkan. Menyadari hal ini, Bank menyelenggarakan WISE Financial Workshop dengan Komunitas Srikandi dari Bukalapak untuk memberikan edukasi mengenai finansial kepada para perempuan. Women are one of the supporting pillars in the national economy, and deserve recognition. In order to held Realize this potential, the Bank held a WISE Financial Workshop with the Srikandi Community of Bukalapak to provide financial education for women.

Jumlah pengusaha perempuan kini kian meningkat, seiring dengan kebutuhan mereka terhadap produk dan jasa perbankan seperti yang disediakan Bank. Untuk mendukung hal ini, Bank menyelenggarakan WISE Women Entrepreneur Masterclass besama Wanita Wirausaha Femina di Medan. The number of women entrepreneurs is gradually increasing, along with their need for banking products and services such as those provided by the Bank. To support the women, the Bank held a WISE Women Entrepreneur Masterclass with Femina Entrepreneur Women in Medan.

21 April 201821 April 2018

28 April 201828 April 2018

WISE Women Entrepreneur Masterclass di YogyakartaWISE Women Entrepreneur Masterclass in Yogyakarta

Penghargaan Innovative Company in Digital Services and Products dalam Indonesia Digital Innovation Award 2018The Innovative Company in Digital Services and Products in the 2018 Indonesia Digital Innovation Award programme.

Market Outlook 2018 “Strengthening Indonesia’s Economic Footprint in Emerging Markets”2018 Market Outlook “Strengthening Indonesia’s Economic Footprint in Emerging Markets” Bank kembali mengadakan WISE Women Entrepreneur

Marketclass yang kali ini diselenggarakan di Yogyakarta sebagai bentuk komitmen Bank membagikan wawasan mengenai kewirausahaan kepada pengusaha perempuan. The Bank held the WISE Women Entrepreneurship Masterclass in Yogyakarta. It is the Bank’s commitment to share insights on entrepreneurship with the women entrepreneurs.

Bank kembali meraih penghargaan untuk kategori Innovative Company in Digital Services and Products pada Indonesia Digital Innovation Award 2018. The Bank was awarded the Innovative Company in Digital Services and Products in the 2018 Indonesia Digital Innovation Award programme.

Bank kembali mengadakan acara Market Outlook 2018 bertajuk “Strengthening Indonesia’s Economic Footprint in Emerging Markets”.The Bank held the 2018 Market Outlook event themed “Indonesia’s Strengthening Economic Footprint in Emerging Markets”.

9 Mei 2018 9 May 2018

25 Mei 201825 May 2018

8 Mei 2018 8 May 2018



Reports

Profil Perusahaan

CompanyProfile

PerformanceOverview

KILASKINERJA

Bank Commonwealth Mengadakan Buka PuasaBersama MediaCommonwealth Bank Holds Breakfasting Eventwith Media

Di bulan yang suci Ramadan, Bank Commonwealth berupaya menjaga silaturahmi yang harmonis kepada awak media dengan mengadakan buka puasa bersama. In the holy month of Ramadan, Commonwealth Bank strives to maintain the harmonious relationship with the media by holding a breakfasting event together.

31 Mei 2018 31 May 2018

Bank Commonwealth Sebagai Bank Terbaik dalam Pelayanan Prima BSEM 2018Commonwealth Bank As The Best Bank for Service Excellence in BSEM 2018

Bank kembali meraih penghargaan sebagai Bank Terbaik dengan Pelayanan Prima dalam Program Banking Service Excellence Monitor (BSEM) 2018. Hal ini menunjukkan komitmen Bank untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah. The Bank once again successfully won the Best Bank with Excellent Service in the 2018 Banking Service Excellence Monitor (BSEM) award programme, which reflects the Bank’s commitment to providing the best service to our customers.

5 Juni 20185 June 2018





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



WISE Women Entrepreneur Masterclass Kelima Hadir di BandungThe 5th WISE Women Entrepreneur Masterclass Held in Bandung

Bank Commonwealth Raih Dua Penghargaan dalam Asian Banking & Finance Awards 2018Commonwealth Bank Receives Two Awards at the Asian Banking & Finance Awards 2018

Bank Commonwealth Raih Empat Penghargaan pada program Indonesia Country Awards 2018Commonwealth Bank Wins four Awards in 2018 Indonesia Country Awards Programme

Rangkaian kegiatan WISE Women Entrepreneur Masterclass kelima yang diselenggarakan Bank hadir untuk para pengusaha perempuan di Bandung. The fifth session of WISE Women Entrepreneur Masterclass was held for women entrepreneurs in Bandung.

Bank Commonwealth berhasil meraih dua penghargaan dalam Asian Banking & Finance Awards 2018 di kategori Retail Banking Awards untuk “Social Media Initiative of the Year” dan “Wealth Management Platform of the Year” untuk terobosan terkait penggunaan media sosial sebagai media edukasi nasabah dan terobosan platform pelayanan Wealth Management. Commonwealth Bank won two awards at the Asian Banking & Finance Awards 2018 in the Retail Banking Awards category for the “Social Media Initiative of the Year” and “Wealth Management Platform of the Year” for its breakthrough in using social media for customer education and for its Wealth Management service platform.

28 Juli 2018 28 July 2018

12 Juli 2018 12 July 2018

30 Agustus 2018 30 August 2018

Bank Commonwealth meraih empat penghargaan dari The Asian Banker pada program 2018 The Asian Banker Indonesia Country Awards, yang merupakan salah satu penghargaan internasional bergengsi di industri keuangan, untuk kategori: • The Best Wealth Management Business (Affluent Segment) in Indonesia• The Best Credit Evaluation Initiative, Application or Programme: Tyme Digital Personal Loan Credit Evaluation• The Best Frictionless Omni Channel Integration: Phone of Indemnity (POI) Services• The Best Frictionless Social Media Initiatives, Application or Programme: Investment Education Series Through Social

MediaCommonwealth Bank won four awards from the Asian Banker in the 2018 Indonesia Country Awards programme, one of the prestigious international awards in the banking industry, for the following categories: • The Best Wealth Management Business (Affluent Segment) in Indonesia• The Best Credit Evaluation Initiative, Application or Programme: Tyme Digital Personal Loan Credit Evaluation• The Best Frictionless Omni Channel Integration: Phone of Indemnity (POI) Services• The Best Frictionless Social Media Initiatives, Application or Programme: Investment Education Series through Social

Media



Reports

Profil Perusahaan

CompanyProfile

PerformanceOverview

KILASKINERJA

Bank Commonwealth Raih Penghargaan Marketing Award 2018Commonwealth Bank Received The Marketing Award 2018

1 September 2018 1 September 2018

Bank berhasil meraih penghargaan Marketing Award 2018 atas kesuksesannya dalam implementasi strategi dan kampanye marketing yang inovatif.Commonwealth Bank won the 2018 Marketing Award for its success in implementing innovative marketing strategies and campaigns.

Launching Ceremony Cabang Berkapabilitas Digital di SurabayaThe Launch of Commonwealth Bank Digital Based Branch in Surabaya

Pontianak, Kota Ketujuh WISE Women Entrepreneur MasterclassPontianak, the 7th City of WISE Women Entrepreneur Masterclass

Menanggapi era digital, Bank Commonwealth berusaha untuk memimpin dalam memberikan proposisi perbankan digital kepada pelanggannya. Pembukaan Cabang Digital di Surabaya merupakan inisiatif terbaru Bank dalam hal ini.In response to the digital era, Commonwealth Bank strives to lead in providing digital banking propositions to its customers. The latest is the opening of Digital Branch in Surabaya.

Pontianak menjadi kota ketujuh yang dipilih Bank dalam penyelenggaraan WISE Women Entrepreneur Masterclass. Pontianak became the seventh city chosen by the Bank in organising the WISE Women Entrepreneur Masterclass.



Bank Commonwealth sebagai Bank Terbaik Digital Services dalam Indonesia Banking Award 2018Commonwealth Bank as the Best Bank in Digital Services at the Indonesia Banking Award 2018

Bank Commonwealth berhasil meraih The Best Bank in Digital Services dalam Indonesia Banking Award 2018 yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group bekerjasama dengan Indonesia Banking School (IBS). Commonwealth Bank won the Best Bank in Digital Services in the 2018 Indonesia Banking Award programme organised by Tempo Media Group in cooperation with Indonesia Banking School (IBS).






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Upacara Pembukaan Cabang Berkapabilitas Digitaldi BandungOpening Ceremony of Digital Branch in Bandung

Sesuai dengan komitmen untuk menyediakan best-in-class customer experience melalui teknologi digital yang dapat mewujudkan tujuan keuangan nasabah dengan lebih cepat, simple dan mudah, Bank Commonwealth membuka kantor cabang digital ke-enam di Bandung. Based on our commitment to provide a best-in-class customer experience through digital technology to help our customers meet their financial goals with ease and simplicity, Commonwealth Bank opened the sixth Digital Branch in Bandung.


WISE Women Entrepreneur Masterclass di MakassarWISE Women Entrepreneur Masterclass in Makassar

Rangkaian kegiatan WISE Women Entrepreneur Masterclass yang diselenggarakan Bank juga hadir di Makasar untuk para pengusaha perempuan di wilayah tersebut. The WISE Women Entrepreneur Masterclass programme organised by the Bank came to Makassar for women entrepreneurs in the area.

17 Oktober 2018 17 October 2018

Wanita Wirausaha Batam Belajar Keuangan dan Keamanan Pangan di WISE Women Entrepreneur MasterclassWomen Entrepreneurs in Batam Learn Finance and Food Safety at WISE Women Entrepreneur Masterclass

6 November 2018 6 November 2018

Giliran para pengusaha perempuan di Batam yang dikunjungi Bank melalui WISE Women Entrepreneur Masterclass. Dalam kegiatan ini, mereka belajar tentang keuangan dan keamanan pangan yang merupakan isu penting di Indonesia.Women entrepreneurs in Batam received a visit by the Bank through the WISE Women Entrepreneur Masterclass, which provided education on finance and food security as important issues in Indonesia.



Reports

Profil Perusahaan

CompanyProfile

PerformanceOverview

KILASKINERJA

Premier Banking Market Outlook 2018 di SurabayaPremier Banking Market Outlook 2018 in Surabaya.

Bank Commonwealth mengadakan acara customer gathering bertema “A Guide to Navigate 2019 Economy: Election Year” di Surabaya, yang merupakan acara rutin sebagai upaya memberikan nilai tambah bagi Nasabah dengan memberikan informasi terkini seputar ekonomi dan keuangan, serta untuk membangun hubungan baik yang berkelanjutan. Commonwealth Bank held a customer gathering event themed “A Guide to Navigate 2019 Economy: Election Year” in Surabaya, as part of the Bank’s continuous effort to provide added value to customers by giving the latest economic and financial updates, as well as maintaining good relationships.

28 November 201828 November 2018

Bali, Kota Penutupan WISE Women Entrepreneur Masterclass 2018Bali, The Last City for 2018 WISE Women Entrepreneur Masterclass

Bali dipilih sebagai kota penutupan WISE Women Entrepreneur Masterclass 2018. Bank berharap rangkaian acara ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan wirausaha perempuan di Indonesia. Bali was chosen as the last location for the WISE Women Entrepreneur Master Class 2018 program. The Bank believes that this program is beneficial for the development of women entrepreneurs in Indonesia.

1 Desember 20181 December 2018

Gandeng Mastercard, Bank Commonwealth Luncurkan Dua Kartu Debit untuk Transaksi Online dan Keliling DuniaIn Collaboration with Mastercard, Commonwealth Bank Launches Two Debit Cards for Online Transactions and Travelling

Bank Commonwealth bekerja sama dengan Mastercard, meluncurkan Kartu Debit Mastercard Platinum untuk nasabah emerging affluent khususnya milenial dan Kartu Debit Mastercard World untuk nasabah affluent (Premier). Keduanya menawarkan transaksi yang lebih aman, cepat, dan nyaman saat traveling dan belanja secara online.Commonwealth Bank, in collaboration with Mastercard, launched the Mastercard Platinum Debit Card for the affluent emerging customers, especially the millennials, and Mastercard World Debit Card for the affluent (premier) customers.Both offer safe, fast and convenient transactions when customers travel and shop online.


laporan manajemenMANAGEMENT REPORTS

02



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Meskipun terjadi perlambatan ekonomi global dan peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan di seluruh dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,17% year-on-year (yoy) naik dari 5,07% pada tahun 2017. Hal ini didorong oleh ketahanan konsumsi domestik, pemulihan harga komoditas, dan inflasi yang terkendali dengan baik, didukung oleh kebijakan makroekonomi dan moneter yang kuat.

Tantangan lainnya adalah banyaknya disrupsi secara masif di semua sektor ekonomi, termasuk industri finansial. Termasuk di dalamnya perubahan demografi dan perilaku pelanggan, kemunculan serta adopsi teknologi dan model bisnis baru, ekpektasi pelanggan yang lebih tinggi, peningkatan otomatisasi dan pemanfaatan big data. Dengan inovasi-inovasi ini, cara menjalankan bisnis konvensional tentu saja telah mengalami perubahan secara fundamental.

Namun, hal tersebut memotivasi PT Bank Commonwealth (“Bank Commonwealth”) untuk menoreh tonggak sejarah, memperkuat proposisi perbankan digital, dan terus meningkatkan kinerja keuangannya. Pada tahun 2018, aset naik 7% yoy menjadi Rp21,5 triliun, dan didukung oleh pertumbuhan kredit yang meningkat sebesar 9% yoy menjadi Rp13,7 triliun. Portofolio mortgage dan pinjaman UKM sebagai dua lini bisnis utama masing-masing tumbuh 48% yoy dan 18% yoy, jauh lebih tinggi daripada rata-rata industri. Total pendanaan (termasuk Dana Pihak Ketiga dan Negotiable Certificate of Deposit atau NCD) naik 8% yoy menjadi Rp15,8 triliun. Kualitas aset meningkat, tercermin dari NPL Bruto turun menjadi 3,19% dari 3,86% di tahun sebelumnya, sementara NPL Net berkurang menjadi 2,34% dari 2,90%. Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga kuat pada 23,65% dengan tier-1 CAR pada 22,66%, jauh lebih tinggi dari persyaratan peraturan minimum dan cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Dear Esteemed Shareholders and Stakeholders,

Against the backdrop of global economic slowdown and increased uncertainties in the financial markets across the globe, the Indonesian economy in 2018 expanded 5.17% year-on-year (yoy), up from a growth rate of 5.07% yoy in 2017, driven by resilient domestic consumption, recovering commodity prices and well-controlled inflation, supported by strong and prudent macroeconomic and monetary policies.

Another key challenge is the major disruptions in the operating environment of all economic sectors, including the financial industry. These include changes in demographics and customer behaviours, emergence and adoption of new technologies and new business models, heightened customer experience and expectations, increasing automation and utilisation of big data. With these innovations, conventional wisdom and the way business is conducted have certainly undergone fundamental changes.

Yet, this motivates PT Bank Commonwealth (“Commonwealth Bank”) to achieve important milestones, strengthen its digital banking proposition and continue improving its financial performance. In 2018, assets increased 7% yoy to IDR 21.5 trillion on the back of loan growth of 9% yoy to IDR 13.7 trillion. The mortgage and SME loan portfolios as the two main business lines grew 48% yoy and 18% yoy respectively, much higher than industry averages. Total funding (including Third Party Funds and NCD) rose 8% yoy to IDR 15.8 trillion. Asset quality improved, as Gross NPL reduced to 3.19% from 3.86% a year prior whilst Net NPL reduced to 2.34% from 2.90%. Capital Adequacy Ratio (CAR) was maintained at 23.65% with tier-1 CAR of 22.66%, much higher than minimum regulatory requirement and remaining supportive of business growth.

Meskipun terjadi perlambatan ekonomi global dan kenaikan ketidakpastian di pasar keuangan serta disrupsi dalam industri keuangan, Bank Commonwealth terus mencatat banyak tonggak pencapaian, memperkuat proposisi perbankan digital dan meningkatkan kinerja keuangan.Against global economic slowdown and increased uncertainties in financial markets as well as major disruptions in financial industry, Commonwealth Bank achieved many milestones, strengthened digital banking proposition and improved financial performance.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Presiden KomisarisPresident Commissioner

DAviD Antony Keith Cohen



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

peniLaian Tugas pengawasan Assessment of oversight Duties

Dewan Komisaris berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan bisnis Bank Commonwealth dengan mengawasi kinerja Direksi dalam mengelola Bank, khususnya dalam memperkuat penerapan manajemen risiko, meningkatkan fungsi pengendalian internal, melakukan tindakan antisipatif terhadap potensi risiko yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis, dan meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasannya melalui empat Komite:(i) Komite Audit yang membantu Dewan Komisaris

dalam mengawasi Bank untuk memenuhi kewajiban pelaporan informasi keuangan, mengevaluasi efektivitas pengendalian internal serta independensi dan efektivitas dari Audit Internal dan auditor eksternal;

(ii) Komite Pemantau Risiko yang membantu Dewan Komisaris untuk mengevaluasi kesesuaian kebijakan dan parameter manajemen risiko dengan implementasinya;

(iii) Komite Remunerasi dan Nominasi yang mendukung Dewan Komisaris untuk mengembangkan kriteria dan nominasi anggota Direksi dan Komisaris, serta memberikan saran mengenai remunerasi bagi anggota Direksi dan Komisaris.

(iv) Komite Tata Kelola Terintegrasi yang mengawasi pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi, Audit Internal Terintegrasi, dan Manajemen Risiko Terintegrasi dalam konglomerasi keuangan Grup CBA di Indonesia, yaitu Bank Commonwealth, PT Commonwealth Life, dan PT First State Investment Indonesia.

Berdasarkan evaluasi Dewan Komisaris, semua komite yang disebutkan di atas telah menjalankan tugas dan kewajibannya secara efektif sesuai dengan charter masing-masing dan peraturan yang berlaku, serta memberikan rekomendasi dan laporan yang baik kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal yang memerlukan perhatian kami. Selama tahun ini, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko beserta Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan enam pertemuan, sedangkan Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melakukan dua pertemuan. Hal ini telah melebihi batas persyaratan peraturan dan sejalan dengan komitmen Dewan Komisaris untuk terus mendukung pencapaian bisnis dan kesinambungan kinerja Bank Commonwealth.

The Board of Commissioners is committed to support the business sustainability of Commonwealth Bank by overseeing the performance of duties undertaken by the Board of Directors in managing the Bank, particularly in strengthening the application of risk management, improving the function of internal control, performing anticipative action against potential risks that may affect business continuity and improving Good Corporate Governance (GCG) implementation.

In accordance with the applicable rules and regulations, the Board of Commissioners performs its oversight function through four Committees:(i) Audit Committee which assists the Board of

Commissioners in overseeing the Bank in fulfilling its financial information reporting requirements, evaluating the effectiveness of internal controls and the independence and effectiveness of Internal Audit function and the external auditor;

(ii) Risk Oversight Committee which assists the Board of Commissioners to evaluate the conformity of risk management policies and parameters with their implementation;

(iii) Remuneration and Nomination Committee which supports the Board of Commissioners to develop criteria and nominations of Directors and Commissioners, as well as providing advice on the remuneration of Directors and Commissioners.

(iv) Integrated Governance Committee which supervises the implementation of Integrated Compliance, Integrated Internal Audit and Integrated Risk Management within the financial conglomeration of CBA Group in Indonesia, namely Commonwealth Bank, PT Commonwealth Life and PT First State Investment Indonesia.

Based on the Board of Commissioners’ evaluation, all the aforementioned committees have effectively performed their duties and obligations in accordance with their respective charters and applicable regulations, and provided sound recommendations and reports to the Board of Commissioners on matters that require our attention. During the year in review, the Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee conducted six meetings, while the Integrated Governance Committee conducted two meetings. These are above the minimum regulatory requirement and in line with Board of Commissioners’ commitment to support the achievement of Commonwealth Bank’s business and performance sustainability.

Berdasarkan pencapaian tersebut di atas, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menunjukkan kinerja yang baik dalam mengelola Bank di tengah berbagai tantangan yang dihadapi sepanjang 2018.

Based on the aforementioned achievements, the Board of Commissioners considers that the Board of Directors has displayed a commendable performance in managing the Bank amidst various challenges faced throughout 2018.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



perubahan KoMposisi Dewan KoMisaris ChAnges in BoArD of Commissioners Composition

Dewan Komisaris juga bekerja secara harmonis dengan Direksi untuk membahas strategi dan kinerja Bank, serta memberikan saran yang diperlukan untuk pencapaian Rencana Bisnis Bank. Dewan Komisaris mendukung strategi dan inisiatif yang diambil oleh Direksi untuk memperkuat layanan keuangan berbasis teknologi dan untuk melanjutkan transformasi digital, serta untuk melakukan berbagai perbaikan pada Bank agar lebih agile dan antisipatif dalam menghadapi dinamika pasar dan industri. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Dewan Direksi telah berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan Bank secara disiplin dan berkelanjutan dan mengembangkan portofolio secara prudent baik di segmen Retail maupun SME.

Dewan Komisaris juga menilai bahwa Direksi telah mampu mengelola risiko Bank secara proaktif melalui test-and-learn, pemantauan intensif setiap segmen bisnis, stress-testing dan perbaikan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional dan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Kepatuhan. Dalam hal Teknologi Informasi, Dewan Komisaris juga melihat bahwa Direksi telah menunjukkan kemampuan untuk terus memodernisasi infrastruktur Teknologi Informasi Bank untuk mendukung aspirasi bisnis, mencapai operational excellence dan terus memberikan layanan yang lebih baik dan lebih nyaman kepada pelanggan.

Dalam hal Tata Kelola, Dewan Komisaris meyakini bahwa Direksi telah menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dengan baik dan berkomitmen untuk lebih meningkatkan penerapannya serta menindaklanjuti rekomendasi Dewan Komisaris.

Hasil dari seluruh pencapaian di atas adalah Bank Commonwealth yang lebih kuat, aman dan efisien. Dewan Komisaris berharap perbaikan yang bertahap dan berkelanjutan ini akan terus berlanjut di masa depan, sehingga memberikan fondasi kuat agar Bank berada pada posisi yang diharapkan untuk pertumbuhan kedepannya.

Pada tahun 2018, terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris. Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 6 Desember 2018, para pemegang saham menyetujui pengunduran diri Coenraad Johannes Jonker dan menunjuk David Antony Keith Cohen sebagai Presiden Komisaris. Demikian pula, para pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Andrew Farmer dan menunjuk Stephen Vile sebagai Wakil Presiden Komisaris Bank.

The Board of Commissioners also worked harmoniously with the Board of Directors to discuss the Bank’s strategy and performance and provide necessary suggestions which are required for the attainment of the Bank’s Business Plan. The Board of Commissioners is supportive of the strategy and initiatives taken by the Board of Directors to strengthen the Bank’s technology-based financial services and to continue digital transformation, as well as to undertake various improvements for the Bank to be more agile and anticipatory in facing market and industry dynamics. The Board of Commissioners contends that the Board of Directors has sought to maintain growth of the Bank in a disciplined and sustainable manner through prudent lending in both Retail and SME segments.

The Board of Commissioners also assessed that the Board of Directors has been able to proactively manage the Bank’s risks through test-and-learn, intensive monitoring of each business segment, stress-testing and uplifting of the Operational Risk Management Framework (ORMF) and Compliance Risk Management Framework (CRMF). In terms of Information Technology, the Board of Commissioners also observed that the Board of Directors demonstrated capabilities to continuously modernise the Bank’s Information Technology infrastructure to support business aspirations, seeking to achieve operational excellence whilst providing better and more convenient service to customers.

In terms of Governance, the Board of Commissioners believes that the Board of Directors has applied Good Corporate Governance principles well and is committed to further uplifting its implementation as well as following through the Board of Commissioners’ recommendations.

The outcome of all the above is a stronger, safer and more efficient Commonwealth Bank. The Board of Commissioners expects these gradual and sustainable improvements to continue now and in the future, thereby providing strong foundations so that the Bank is well-positioned for future growth.

In 2018, there were changes in the composition of the Board of Commissioners. Based on Unanimous Written Resolutions of the Shareholders in lieu of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of Commonwealth Bank on 6 December 2018, the Bank’s shareholders approved the resignation of Coenraad Johannes Jonker and subsequently named David Antony Keith Cohen as the President Commissioner of the Bank. Similarly, the shareholders also approved the resignation of Andrew Farmer and nominated Stephen Vile as the Vice President Commissioner of the Bank.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview


DAviD Antony Keith Cohen

Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Direksi, manajemen, dan karyawan atas kinerja optimal yang dicapai pada tahun 2018. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan, regulator—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia—serta pelanggan setia kami atas kepercayaan dan dukungan mereka kepada Bank. Kami berharap Bank Commonwealth dapat terus meningkatkan kesejahteraan finansial pelanggan dan komunitas di seluruh area dimana kami beroperasi.

Atas nama Dewan Komisaris,On behalf of the Board of Commissioners,

On behalf of the Board of Commissioners, I would like to extend our sincere appreciation to the Board of Directors, management and employees for the commendable performance achieved in 2018. We would also like to thank all the stakeholders, regulators – Financial Services Authority (OJK) and Bank Indonesia – and our loyal customers for their trust and support of the Bank. It is our hope that Commonwealth Bank continues to improve the financial wellbeing of customers and communities in all areas in which we operate.

apresiasi TuLus sinCere AppreCiAtion

no. namaName

jabatanPosition

1 David Antony Keith Cohen Presiden Komisaris President Commissioner

2 Stephen Vile Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner

3 Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Dengan penyesuaian ini, komposisi Dewan Komisaris Bank Commonwealth adalah sebagai berikut:

With this adjustment, the composition of Commonwealth Bank’s Board of Commissioners is as follows:

Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Coenraad Johannes Jonker dan Andrew Farmer yang telah menyumbangkan begitu banyak energi, pemikiran, dan dedikasi kepada Bank Commonwealth.

On behalf of the Board of Commissioners, I would like to convey my highest gratitude to both Coenraad Johannes Jonker and Andrew Farmer who have contributed much energy, thought and dedication to the Commonwealth Bank.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview





Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

laporan DireKsiBoard of Directors Report

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

PT Bank Commonwealth (“Bank Commonwealth”) telah mengalami evolusi yang luar biasa sejak kami memutuskan untuk memulai perjalanan transformasi bisnis dan organisasi pada tahun 2016.

Seperti kata pepatah, “Satu-satunya konstan hanyalah perubahan”. Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menyaksikan dan melewati berbagai tantangan ekonomi makro. Tak diragukan lagi bahwa lingkungan dimana kami beroperasi akan terus berevolusi dalam tahun-tahun mendatang. Meskipun demikian, filosofi utama kami untuk menempatkan nasabah sebagai yang paling utama dalam segala sesuatu yang kami lakukan tetap tidak akan berubah.

Faktor-faktor perubahan utama adalah disrupsi secara masif yang kami lihat sekarang dan di masa yang akan datang. Termasuk di dalamnya perubahan demografi dan perilaku pelanggan, kemunculan serta adopsi teknologi dan model bisnis baru, ekpektasi nasabah yang lebih tinggi, peningkatan otomatisasi, pemanfaatan big data dan sebagainya. Dengan inovasi-inovasi ini, cara menjalankan bisnis konvensional tentu saja telah mengalami perubahan secara fundamental.

Walaupun terjadi disrupsi teknologi dan tingginya kompetisi, dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda — sebagai tantangan untuk diatasi, bukan sebagai hambatan yang tidak dapat dilewati — kami percaya masa depan industri perbankan akan terus cerah. Permintaan akan produk dan layanan perbankan yang inovatif terus bertumbuh, dan Bank Commonwealth tetap berada di garis depan dengan menjalankan strategi “A Simpler, Better Bank” yang berfokus pada segmen Ritel dan UKM. Pendekatan ini telah memanfaatkan positioning kami yang unik, tujuan kolektif kami dan disiplin; yang kami dayagunakan untuk para nasabah dan pemangku kepentingan.

Dear Esteemed Shareholders and Stakeholders,

PT Bank Commonwealth (“Commonwealth Bank”) has undergone a remarkable evolution ever since we decided to embark on business and organisational transformation journey back in 2016.

As the saying goes, “the only constant is change”. Over the past several years, we have witnessed and weathered many macroeconomic turmoil and challenges. No doubt that our operating environment is expected to evolve again dramatically over the coming years, but our overriding philosophy of placing clients at the heart of everything we do will remain unchanged.

The key drivers are the major disruptions we envisage now and over the coming years. These include changes in demographics and customer behaviours, emergence and adoption of new technologies and new business models, heightened customer experience and expectations, increasing automations, utilisation of big data and so on. With these innovations, conventional wisdom and the way business is conducted have certainly undergone fundamental changes.

Despite technological disruptions and ever intensifying competition, by seeing them in a different light — as challenges to overcome instead of insurmountable obstacles — we believe the future for banking industry continues to be bright. Demand for innovative banking products and services continue to grow, and Commonwealth Bank continues to be at the forefront by executing “A Simpler, Better Bank” strategy focusing on both Retail and SME segments. This design has harnessed our unique positioning and collective ambition as well as discipline; which we then put these to work on behalf of our customers and stakeholders.

Kami percaya masa depan industri perbankan akan terus cerah Permintaan akan produk dan layanan perbankan yang inovatif terus bertumbuh, dan Commonwealth Bank tetap berada di lini depan melalui strategi “A Simpler, Better Bank” yang berfokus pada segmen Ritel dan UKM.We believe the future for banking industry continues to be bright. Demand for innovative banking products and services continues to grow, and Commonwealth Bank continues to be at the forefront by executing “A Simpler, Better Bank” strategy focusing on both Retail and SMe segments.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Direktur UtamaPresident Director

LAURen SULiStiAWAti



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

A key part of our strategy is our relentless focus on improving the Bank’s digital capabilities. In this dynamic and volatile world, we believe that a strong digital banking proposition is more essential than ever before. With so many companies competing for customer interest, the ability to truly connect with our customers and enhance their banking experience in a way that creates a seamless convenience whilst maintaining a sense of trust is critical and can be a key differentiator for success.

An example is the introduction of Tyme Digital Personal Loan in 2018, the Bank’s — and industry first — fully digitalised end-to-end unsecured loan to meet the changes in the dynamic banking lifestyle of our customers. The innovative product has been acknowledged by Museum Rekor Indonesia (MURI) as the “First Unsecured Personal Loan (KTA) with Digital Submission Process and Real Time Credit Decision”. Since its launch, we continue to evaluate each aspect of the product through “test-and-learn” to sharpen its business viability.

Commonwealth Bank continued optimising its franchise footprint to provide opportunities for growth and serve customers better. Throughout 2018, we forged ahead with our digital branch strategy, currently available in six locations throughout Jakarta, Bandung and Surabaya. The Bank has also deployed 100 e-Kiosks, which have proved efficient in facilitating a fast, seamless, secure and convenient customer onboarding platform. As of end-2018, the Bank serves its loyal customers through 38 branches, 102 ATMs and 100 e-Kiosks complemented by strong e-Banking platforms and superior customer service.

To support long-term business aspiration through technology, last year we also completed the establishment of a robust Tier-3 Data Center in a co-located facility with up-to-date scalable infrastructure and software.

MeMperKuaT FonDasistrengthening the founDAtion

Bank Commonwealth menyadari pentingnya Manajemen Risiko yang kuat, Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), dan pengembangan sumber daya manusia sebagai dasar keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Sebagai bagian dari salah satu bank terbesar di dunia, Commonwealth Bank of Australia (CBA), kami terus mendapatkan manfaat dari praktik bisnis kelas dunia serta berbagai sumber daya yang tersedia untuk keberlanjutan bisnis. Pada tahun 2018, kami berfokus pada penguatan Risiko dan Kontrol, terutama dengan menyempurnakan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional (ORMF) dan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Kepatuhan (CRMF). Tidak kalah penting adalah persiapan komprehensif kami

Bagian penting dari strategi kami adalah fokus yang tiada henti untuk meningkatkan kapabilitas digital Bank. Dalam dunia perbankan yang dinamis ini, kami percaya bahwa proposisi perbankan digital yang kuat menjadi semakin penting dibanding sebelumnya. Dengan begitu banyaknya perusahaan yang bersaing untuk bisnis nasabah, kemampuan untuk benar-benar terhubung dan meningkatkan pengalaman perbankan nasabah dengan menciptakan kenyamanan namun tetap menjaga risiko adalah sangat penting dan dapat menjadi pembeda utama untuk sukses.

Sebagai contoh, peluncuran Tyme Digital Personal Loan pada tahun 2018, produk pinjaman tanpa agunan Bank — dan pertama-kalinya dalam industri — yang sepenuhnya digital end-to-end untuk memenuhi perubahan gaya hidup perbankan yang dinamis dari para nasabah kami. Produk inovatif ini telah diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Kredit Tanpa Agunan (KTA) Pertama dengan Proses Pengajuan Digital dan Keputusan Kredit Langsung”. Sejak diluncurkan, kami terus mengevaluasi setiap aspek produk melalui “test-and-learn” untuk mempertajam proposisi bisnis.

Bank Commonwealth terus mengoptimalkan jaringannya untuk memberikan peluang bagi pertumbuhan dan melayani pelanggan dengan lebih baik. Sepanjang 2018, kami melanjutkan strategi cabang digital kami, yang saat ini tersedia di enam lokasi di seluruh Jakarta, Bandung dan Surabaya. Bank juga telah memiliki 100 e-Kiosk, yang telah terbukti efisien sebagai platform onboarding pelanggan yang cepat, aman dan nyaman. Pada akhir 2018, Bank melayani nasabah setianya melalui 38 cabang, 102 ATM dan 100 e-Kiosk, dilengkapi dengan platform e-Banking yang kuat dan layanan pelanggan yang unggul.

Untuk mendukung bisnis jangka panjang melalui teknologi, tahun lalu kami juga menyelesaikan upgrade Data Center ke Tier-3 kokoh dengan infrastruktur dan perangkat lunak terkini yang scalable.

Commonwealth Bank is well aware of the importance of strong Risk Management, Good Corporate Governance (GCG) and human capital development as foundation for long-term business sustainability.

As a part of one of the world’s largest banks, the Commonwealth Bank of Australia (CBA), we continue to benefit from world-class business practices as well as various resources available to us for business sustainability. In 2018, we instilled heightened emphasis on Risk and Control initiatives, particularly as we revamped both our Operational Risk Management Framework (ORMF) and Compliance Risk Management Framework (CRMF). No less important is our comprehensive preparation for the





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



untuk penerapan standar akuntansi PSAK71/IFRS9 yang akan mulai berlaku pada tahun 2020.

Dalam hal Tata Kelola, kami berkomitmen untuk memperkuat kualitas Tata Kelola Perusahaan yang Baik di setiap aktivitas Bank, sejalan dengan pengembangan bisnis dan peraturan perundangan. Pada tahun 2018, kami memperkenalkan beberapa reformasi termasuk Kebijakan Anti Suap dan Korupsi untuk menciptakan budaya dengan zero tolerance terhadap hal ini.

Di sisi sumber daya manusia, kami menyadari bahwa fondasi utama dalam mencapai prestasi adalah tim kami yang berdedikasi, passionate, serta agile yang membawa energi dan ide-ide hebat untuk menghadapi tantangan sehari-hari. Sepanjang tahun, Bank telah meluncurkan inisiatif dan program internal dalam mendukung kami menjadi Top 3 Employer of Choice, yaitu SideKick, CommFest, Colony, Long Service Award, Survei Your Voice dan ICSM dan program Penghargaan CEO serta mempromosikan budaya “Speak Up”.

Sebagai refleksi pencapaian tahun lalu, dengan senang hati saya sampaikan bahwa kami di Bank Commonwealth telah menghasilkan kinerja operasi yang sehat dan mempertahankan neraca yang kuat. Berikut adalah beberapa hal penting atas kinerja keuangan yang kami raih pada 2018:- Laba bersih setelah pajak — setelah normalisasi —

naik 10% yoy dari Rp41,7 miliar pada tahun 2017 (tidak termasuk pendapatan tidak terulang karena penjualan properti) menjadi Rp45,7 miliar pada tahun 2018. Pendapatan Operasional Bruto naik 3% yoy menjadi Rp1,52 triliun dari Rp1,47 triliun pada tahun sebelumnya, didorong oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih dan Pendapatan Operasional Lainnya.

- Total portofolio kredit naik 9% yoy menjadi Rp 13,7 triliun di 2018 dari Rp 12,6 triliun di tahun sebelumnya. Portofolio KPR dan pinjaman UKM sebagai dua lini bisnis utama masing-masing tumbuh 48% yoy dan 18% yoy, jauh lebih tinggi daripada rata-rata industri.

- Meskipun persaingan pasar semakin ketat, Net Interest Margin dipertahankan pada angka 5,08% melalui optimalisasi neraca dengan tetap menjaga likuiditas yang sehat. Bersama dengan produk pendanaan tradisional, kami menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) sebesar Rp1,5 triliun sebagai pendanaan alternatif selama 2018 untuk memperkuat struktur pendanaan dan mengelola mismatch, dengan tujuan untuk menurunkan cost of fund.

- Peningkatan kualitas aset dengan NPL Bruto berkurang menjadi 3,19% pada akhir 2018 dari 3,86% pada tahun sebelumnya, sementara NPL Net turun menjadi 2,34% dari 2,90%, didukung oleh pemulihan yang kuat dari kredit macet dan realisasi SBLC sebagai fasilitas dukungan kredit dari pemegang saham.

- Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang kuat sebesar 23,65% dengan tier-1 CAR sebesar 22,66%. Kekuatan finansial ini jauh di atas persyaratan regulator dan tetap mampu mendukung pertumbuhan bisnis.

implementation of PSAK71/IFRS9 accounting standard which will be mandatory in 2020.

In terms of Governance, we remain committed to strengthening quality of GCG practice in the Bank’s every activity, in line with development of our business and regulatory requirements. In 2018, we introduced several reforms including Anti Bribery and Corruption Policy to foster a culture of zero tolerance towards the matter.

On the people side, we recognise that a key foundation which enabled all our achievements is our dedicated team, a flexible and agile group that brings great energy and ideas to our challenges every day. Throughout the year, we have successfully rolled out initiatives and internal programs to support us in becoming the Top 3 Employer of Choice, including SideKick, CommFest, Colony, Long Service Award, Your Voice and ICSM surveys and CEO Award programs as well as promoting “Speak Up” culture.

Reflecting upon last year’s achievements, I am pleased to share that we at Commonwealth Bank delivered healthy operating performance and maintained a strong balance sheet. Amongst others, here are some of the financial performance highlights we achieved in 2018:

- Net profit after tax — on normalized basis — rose 10% year-on-year (yoy) from IDR 41.7 billion in 2017 (excluding non-recurring gains on sale of properties) to IDR45.7 billion in 2018. Gross Operating Income up 3% yoy to IDR 1.571 trillion from IDR 1.471 trillion a year prior driven by growth in both Net Interest Income and Other Operating Income.

- Total loan book up 9% yoy to IDR 13.7 trillion in 2018 from IDR 12.6 trillion in the previous year. Mortgage and SME loan portfolios as the two main business lines grew 48% and 18% yoy respectively, much higher than industry averages.

- Despite intensifying market competition, Net Interest Margin is managed at 5.08% through balance sheet optimisation whilst maintaining healthy liquidity. Along with traditional funding products, we issued IDR 1.5 trillion in Negotiable Certificate of Deposit (NCD) as alternative funding during 2018 in order to improve funding structure, manage mismatch and lower cost of fund.

- Improvement in asset quality with Gross NPL reduced to 3.19% as of end-2018 from 3.86% a year prior whilst Net NPL reduced to 2.34% from 2.90%, underpinned by strong recoveries of impaired loans and SBLC realisation as credit support facility.

- Strong Capital Adequacy Ratio (CAR) of 23.65% with tier-1 CAR of 22.66%. This financial strength is well above the regulatory requirements and remains supportive of business growth.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Dengan bangga saya juga ingin memberitahukan bahwa sepanjang 2018, Bank Commonwealth telah menerima banyak pengakuan — baik domestik maupun internasional — yang mencerminkan keberhasilan perjalanan transformasi kami dan komitmen yang teguh untuk terus memenuhi kebutuhan perbankan para nasabah. Selain itu, Bank juga memenangkan posisi pertama dalam Banking Service Excellence Monitoring (BSEM) 2018. Selain itu, kami mendapatkan empat Penghargaan pada program Indonesia Country Awards 2018 yang diselenggarakan oleh Asian Banker. Kami juga dianugerahi sebagai “Perusahaan Inovatif dalam Layanan dan Produk Digital” pada Penghargaan Inovasi Digital Indonesia 2018 dan sebagai “Agen Penjualan Reksa Dana Teratas” pada tahun 2018 pada penghargaan Jawara Finansial Indonesia yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi.

I am also very proud to share that throughout 2018, Commonwealth Bank received multiple acknowledgements — both domestic and international — in reflection of our successful transformation journey and steadfast commitment to continue meeting customers’ banking needs. Reflecting our service excellence orientation, the Bank won the first position in the 2018 Banking Service Excellence Monitoring (BSEM) programme and replaced the incumbent which held the title for the past ten years. In addition, we won four Awards in 2018 Indonesia Country Awards Programme organised by the Asian Banker. We were also awarded as the “Innovative Company in Digital Services and Products” in 2018 Indonesia Digital Innovation Award programme and as the “Top Mutual Fund Sales Agent” in 2018 Jawara Finansial Indonesia award programme organised by Warta Ekonomi.

baLas buDi paDa MasyaraKaTgiving BACk to Communities

Bank selalu memandang bahwa keuntungan finansial bukan semata-mata tujuan utama. Tidak kalah penting adalah kegiatan sosial yang dilakukan Bank, untuk memberi nilai tambah kepada masyarakat dan merupakan landasan untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan.

Salah satu hal yang telah kami lakukan yaitu program literasi keuangan Women Investment Series (WISE) untuk wirausaha perempuan, bekerja sama dengan Mastercard dan komunitas Wanita Wirausaha Femina untuk berbagi pengetahuan tentang bisnis dan keuangan demi meningkatkan kesejahteraan finansial perempuan. Sebanyak 11 kelas WISE diadakan sepanjang 2018 dan telah mencakup lebih dari 3.600 peserta.

The Bank always views that monetary gain is not merely the objective of the business. No less important is the social activities the Bank has taken part, as part of giving back to society and the bedrock to build a sustainable corporation.

One of the highlights worth mentioning is the Women Investment Series (WISE) financial literacy program for women enterpreneurs, in collaboration with Mastercard and Wanita Wirausaha Femina community to share knowledge on business and finance to improve financial wellbeing. A total of 11 WISE classes and programs were held throughout 2018 which have reached more than 3,600 participants.

perubahan KoMposisi Dan Masa jabaTan DireKsiChAnges in BoArD of DireCtors Composition AnD tenure

Pada tahun 2018, terdapat beberapa perubahan dalam komposisi anggota Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) melalui Circular tanggal 5 April 2018 menerima pengunduran diri Mutia Nilawati Dewi sebagai Chief of Compliance. Circular itu juga menunjuk Thio Sucy sebagai Direktur Kepatuhan yang baru. Selain itu, RUPSLB melalui Circular pada 16 Oktober 2018 menerima pengunduran diri Stephen Vile dari jabatannya sebagai Direktur.

In 2018, we noted several changes in the composition of members of the Board of Directors. The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) through Circular dated 5 April 2018 accepted Mutia Nilawati Dewi’s resignation as the Chief of Compliance. The meeting also appointed Thio Sucy as the new Director of Compliance. Meanwhile, the EGMS through Circular on 16 October 2018 accepted Stephen Vile’s resignation from his position as a Director.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no. namaName

jabatanPosition

1 Lauren Sulistiawati Direktur Utama President Director

2 Ida Apulia Simatupang DirekturDirector

3 Tjioe Mei Tjuen DirekturDirector

3 Rustini Dewi DirekturDirector

4 Thio Sucy Direktur KepatuhanDirector of Compliance

Dengan perubahan-perubahan tersebut, Direksi Bank Commonwealth saat ini terdiri dari:

With these changes, Commonwealth Bank’s Board of Directors is composed of:

Ke depannya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diprediksi mencapai 5,2% pada tahun 2019, sedikit lebih tinggi dari 5,17% dan 5,07% pada 2018 dan 2017. Meskipun demikian, kami tetap optimis namun terus berhati-hati dengan prospek ekonomi makro dan menyadari bahwa walaupun lingkungan operasi kami mengalami banyak perubahan pada skala domestik dan global, kami yakin bahwa masa depan kami akan lebih cerah dan jumlah peluang bisnis yang tersedia bagi kami akan terus meningkat.

Untuk memanfaatkan peluang ini, kami akan terus mencari cara meningkatkan proposisi nilai Bank Commonwealth, memperkuat kemampuan akuisisi digital dan memperdalam engagement kami dengan nasabah. Sejalan dengan komitmen ini, kami terus melangkah maju dalam perjalanan transformasi kami melalui program ‘Transformation Wave II’ yang kami luncurkan akhir tahun lalu. Kerangka kerja ini didasarkan pada dua pilar utama: (i) Revamping Business Model, yaitu perubahan model bisnis dari segmentasi menjadi berbasis proposisi nilai (customer centric); dan (ii) Scale Up Digital Banking Capabilities, yaitu meningkatkan kemampuan Perbankan Digital melalui investasi yang mendukung perjalanan transformasi digital.

Transformation akan dilaksanakan secara bertahap selama beberapa tahun ke depan.

Going ahead, the Indonesian gross domestic product (GDP) growth is predicted to reach 5.2% in 2019, slightly higher than 5.17% and 5.07% achieved in 2018 and 2017 respectively. Despite that, we remain cautiously optimistic about the macroeconomic outlook and realise that whilst our operating environment is characterised by accelerated changes on both domestic and global scales, there is no doubt that our future will be brighter and the amount of business opportunities available to us will continue to grow.

To harness these, we will constantly seek ways of further enhancing Commonwealth Bank’s value proposition, strengthen digital acquisition capabilities and deepen our engagement with our valued customers. In line with this commitment, we are progressing on our transformation journey through the ‘Transformation Wave II’ programme that we launched late last year. The framework is based on two main pillars: (i) Revamping Business Model – changes in business models from segmentation into value proposition based (customer centric); and (ii) Scale Up Digital Banking Capabilities – increasing Digital Banking capabilities through investments that support digital transformation journey.

Transformation will be implemented in stages during the next several years.

Menuju Masa Depan yang Lebih cerahtowArDs A Brighter future

Pada tanggal 27 April 2018, Bank Commonwealth mengadakan RUPSLB melalui Circular yang salah satu resolusi rapatnya adalah menyetujui perubahan masa jabatan Direksi dari tiga tahun menjadi lima tahun.

On 27 April 2018, Commonwealth Bank held an EGMS through Circular whereby one of the resolutions of the meeting approved a change in the Board of Directors term of office from three years to five years.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Direktur Utama President Director

LAURen SULiStiAWAti

Atas nama Direksi,On behalf of the Board of Directors,

Mewakili seluruh jajaran direksi, kami haturkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas dukungan dan masukan bijak mereka. Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para nasabah, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan Anda terhadap Bank kami.

Kami di Bank Commonwealth berharap untuk terus dapat menyediakan produk dan layanan perbankan yang handal dan inovatif dengan kualitas layanan prima. Dengan melakukan hal ini sebaik mungkin, kami yakin akan menciptakan nilai tambah bagi seluruh nasabah dan pemangku kepentingan.

Speaking for my fellow Directors and Chiefs, we thank the Board of Commissioners for their support and wise counsel. We also extend our utmost gratitude to our customers, regulators and other stakeholders for your continued confidence in our Bank.

We at Commonwealth Bank look forward to continue providing reliable and innovative banking products and services coupled with excellent service quality. By doing this well, we will truly create value for the customers we serve and for our stakeholders.

apresiasi TuLussinCere AppreCiAtion

ProfilPerusahaanCOMPANYPROFILE

03



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

identitas PerusahaanCorporate Identity

NamaName

PT Bank Commonwealth (Commonwealth Bank)

AlamatAddress

World Trade Center 6, lantai 3AJl. Jend. Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920, Indonesia

TeleponTelephone

+62 21 5296 1222,+62 21 2554 9500

Call Center 15000 30 (Indonesia)+62 21 2935 2935 (Akses Internasional/International access)

FaksimiliFacsimile

+62 21 5296 2293

Website www.commbank.co.id

E-mail [email protected]

Facebook CommbankID

Twitter @commbank_ID

Instagram @commbank_ID

Tanggal PendirianDate of Establishment


Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

Akta No. 63 tanggal 20 Agustus 1996, yang diubah melalui Akta No. 72 tanggal 12 Desember 1996, keduanya dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, yang kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-156 HT.01.01.TH 1997 tanggal 10 Januari 1997 sebagaimana diubah oleh Akta No. 90 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI No. C-06028HT.01.04-HT.2007.

Nomor SIUP: 262/KMK.017/1997Nomor TDP: 09.03.1.64.40017

Deed No.63 dated 20 August 1996, amended with Deed No.72 dated 12 December 1996, both made before Sutjipto, S.H., M.Kn. Notary in Jakarta, which were made legal by the Justice Minister based on Decision Letter No.C2-156 HT.01.01.TH 1997 dated January 10, 1997, as amended by Deed No.90 ratified by the Justice Minister with Decision Letter No.C-06028HT.01.04-HT.2007.

Business Trade Licenses Number: 262/KMK.017/1997Company Registration Certificate Number: 09.03.1.64.40017

Modal DasarAuthorised Capital

Rp13.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid Up Capital

Rp3.819.667.000.000

Jumlah Kantor LayananNumber of Bank Offices

38 (per 31 Desember 2018)38 (as of 31 December 2018)

Jaringan ATMATM Network

102 (per 31 Desember 2018)102 (as of 31 December 2018)

Jumlah KaryawanTotal Employees

1.521 orang1,521 people





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



riwayat singkat PerusahaanCompany Brief History

Selama lebih dari dua dekade, PT Bank Commonwealth (“Bank Commonwealth” atau “Bank”) telah melayani berbagai kebutuhan perbankan individu dan pelaku usaha di Indonesia. Selama perjalanannya, Bank terus bertumbuh melalui berbagai inovasi peningkatan produk dan layanan dengan dukungan induk perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA), penyedia jasa keuangan terintegrasi terbesar di Australia.

Bank Commonwealth mulai beroperasi dengan nama PT Bank BII Commonwealth pada tahun 1997 sebagai perusahaan joint venture dengan CBA. Joint venture ini bertujuan untuk menyediakan layanan perbankan korporat bagi entitas bisnis dan perusahaan lain di Indonesia. Tiga tahun kemudian, nama Bank berubah menjadi Bank Commonwealth yang dikenal secara luas hingga saat ini dengan CBA sebagai pemegang saham utama.

Di tahun 2007, Bank Commonwealth melakukan penggabungan usaha dengan Bank Arta Niaga Kencana (ANK) yang berbasis di Surabaya dan mendominasi pasar di Jawa Timur untuk mendorong pengembangan pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta membangun jaringan yang lebih luas di Indonesia bagian timur.

CBA sebagai induk perusahaan merupakan penyedia jasa keuangan terkemuka di Australia yang terdaftar di Bursa Efek Australia dan termasuk dalam The Morgan Stanley Capital Global Index. CBA pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1992 melalui kantor perwakilannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang CBA untuk melakukan ekspansi usaha ke Asia Pasifik, khususnya Indonesia dan Tiongkok.

Setiap langkah yang diambil oleh Bank Commonwealth, melalui dukungan dari CBA, senantiasa mencerminkan komitmen untuk meraih visinya demi meningkatkan kualitas perbankan, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan misi terbaru “To be the market leader in providing Digital Financial Solutions for our Retail & SME target customers,” Bank terus melakukan berbagai inovasi digital untuk meningkatkan produk dan layanannya sebagai nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

For more than two decades, PT Bank Commonwealth (“Commonwealth Bank” or “the Bank”) has been providing banking services to individuals and businesses in Indonesia. Throughout its journey, the Bank continues to grow in innovations of product and service improvement with a strong support from the parent company, Commonwealth Bank of Australia (CBA), the biggest integrated financial service provider in Australia.

Commonwealth Bank started its operations under the name PT Bank BII Commonwealth in 1997 as a joint venture with CBA. The joint venture aimed at providing corporate banking services to business entities in Indonesia and other companies. Three years later, the Bank changed its name to Commonwealth Bank with CBA as the majority and controlling shareholder. Since then, the name Commonwealth Bank has remained.

In 2007, Commonwealth Bank merged with Bank Arta Niaga Kencana (ANK), which had its base in Surabaya and dominated the market in East java. The merger aimed at promoting the development of small and medium enterprise (SME) market and developing more expansive market in eastern part of Indonesia.

CBA as the parent company is a leading financial brand in Australia. CBA is listed on the Australian Stock Exchange and in The Morgan Stanley Capital Global Index. As part of CBA’s long-term strategies to expand its business in Asia Pacific region, notably in Indonesia and China, CBA’s first foray in the country was in 1992 when it opened its representative office.

Each step taken by Commonwealth Bank, with the support from CBA, reflects the Bank’s strong commitment to achieving its vision and improving the quality of the banking sector not only in Indonesia but also abroad. With its newest mission “To be the market leader in providing Digital Financial Solutions for our Retail & SME target customers,” the Bank has been introducing to the market new digital innovation to improve its products and services and provide more added values to stakeholders.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

JeJak langkahMilestones

1992 2000 20091997 2007 2012

CBA membuka kantor perwakilan pertama di Indonesia dengan pelayanan yang diteruskan langsung ke kantor cabang di Australia

PT Bank Commonwealth melaksanakan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Arta Niaga Kencana sebagai bentuk ekspansi usaha di Indonesia bagian timur

Bank mempopulerkan budaya Sales & Service, mengenalkan Auto Decisioning kepada para nasabah UKM, melakukan kajian kualitas kredit UKM terpilih, serta meluncurkan mobile banking

• CBAmendirikanjoint venture dengan nama PT Bank BII Commonwealth pada tanggal 20 Agustus 1996 dan memperoleh pengesahan pendirian pada 10 Januari 1997

• Padatanggal11Juni 1997, PT Bank BII Commonwealth memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan usaha sebagai bank umum

• CBAestablishedjoint venture under the name of PT Bank BII Commonwealth on 20 August 1996 and obtained the ratification of the establishment on 10 January 1997

• On11June1997,PT Bank BII Commonwealth earned a business license from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to conduct business as a commercial bank

CBA opened its first representative office in Indonesia with services linked directly to the office in Australia

PT Bank Commonwealth finalized a merger with PT Bank Arta Niaga Kencana as a bid to expand its business to eastern part of Indonesia

The Bank promoted the culture of Sales & Service, introduced Auto Decisioning to SME customers, conducted quality study on the chosen SME loans, and launched mobile banking services

PT Bank BII Commonwealth berubah nama menjadi PT Bank Commonwealth menyusul perubahan pemegang saham utama kepada Grup CBA

PT Bank BII Commonwealth changed name to PT Bank Commonwealth following the change in the composition of majority shareholder to CBA Group

PT Bank Commonwealth melakukan diversifikasi produk dan portofolio

PT Bank Commonwealth diversified its products and portfolio





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



2013

• CBAmemperbaharui visi grup

• BankmeluncurkanFinancial Health Check dan Aplikasi Mobile Cashflow

• Bankmemasukiperjanjian Vostro Rupiah dengan CBA

• BankmeluncurkanPLA dan Mortgage Academy

• CBAintroducedthe company’s new group vision

• TheBanklaunched Financial Health Check and Mobile Cashflow application

• TheBankenteredVostro Rupiah with CBA

• TheBanklaunched PLA and Mortgage Academy

2017

• BankmeluncurkanTyme Digital, layanan pembukaan rekening end-to-end secara digital dalam waktu kurang dari 10 menit

• Bankmerayakan20 tahun kehadirannya di industri perbankan Indonesia

• Bankmembuka3 (tiga) Kantor Cabang berbasis Digital di Jakarta

• TheBanklaunched Tyme Digital, an end-to-end account opening service that requires less than 10 minutes to complete using digital technology.

• TheBankcelebrated its 20th anniversary in the Indonesian banking industry.

• TheBankopened3 (three) Digital Branches in Jakarta

2015 2016

Bank melakukan perubahan pada kerangka strategi (strategy framework) dengan menetapkan segmen Retail dan UKM sebagai target nasabah

The Bank made changes to its strategy framework by designating Retail and SME segments as the Bank’s target customers

2018

• Mendudukiperingkat1sebagaiBankterbaikdalam pelayanan prima 2018, berdasarkan survey Banks Service excelence Monitor-MRI dan Infobank

• PeluncurankartuDebitCardMastercard,Platinum dan Gold

• MemecahkanrekorMURImelaluiKTATyme Digital sebagai Kredit Tanpa Agunan pertama yang proses pengajuannya secara digital dan mendapatkan keputusan seketika

• TerpilihsebagaiThe Best Wealth Management Bank for Affluent Segment dari Asian Banker dalam 2 (dua) tahun berturut-turut

• RankedFirstasthebestbankinserviceexcellence 2018, based on the Banks Service Excellence Monitor survey-MRI and Infobank

• LaunchingofMastercardDebitCard,Platinum and Gold

• ThroughKTATymeDigital,breakingtheMURI record as the first unsecured loan that is digitally submitted and get instant decisions

• SelectedasTheBestWealthManagementBank for Affluent Segment from the Asian Banker for 2 (two) years in a row

Bank Commonwealth menghadirkan beberapa inovasi terbaru seperti: aplikasi mobile banking BizLoan, aplikasi mobile banking WISE (Women Investment Series), dan COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales Service)

Commonwealth Bank introduced several innovations: BizLoan mobile banking application, WISE (Women Investment Series) mobile banking application, and COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales Service)



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Makna logoMeaning of Logo

Desain logo yang hingga saat ini menjadi lambang Bank Commonwealth didasarkan pada formasi rasi Bintang Selatan dengan bagian kuning yang menghubungkan lima titik bintang dalam rasi tersebut. Rasi Bintang Selatan juga mewakili empat nilai kebaikan yaitu keadilan, kebijaksanaan, tenggang rasa dan keteguhan. Sementara itu, bagian yang berwarna hitam dalam logo berfungsi sebagai pelengkap bentuk geometris logo tersebut.

The design of Commonwealth Bank’s current logo is based on the Southern constellation with the five points of the yellow-coloured part of the logo representing the five stars that make up the constellation. The Southern constellation represents four moral values, namely justice, wisdom, tolerance and perseverance. The black part of the logo complements and completes the geometric shape.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



PurPose dan Values exPectationsPurpose and Values Expectations

PurPose

Values exPectations

“Improve the financial wellbeing of customer and communities”

We do what is right • IknowwhatisrequiredofmyroleandIalwaysmeettheseobligations• Iask‘shouldwe’,notjust‘canwe’,todeliverbettercustomeroutcomes• Iactwithintegrityandchallengeactionsthatareinconsistentwithourvalues

Weareaccountable • Ifollowthroughonwhatisexpectedofme• Ideliveronmycommitmentsandensureothersdothesame• Iamrewardedforgreatworkandfaceconsequencesfordoingthewrongthing

Wearededicatedtoservice • Icaredeeplyaboutourcustomers,thecommunityandtheCommonwealthBank• Iunderstandourcustomers’needsanddowhat’srightbythem• Iresolvecustomercomplaintsfairlyandquickly

Wepursueexcellence • Iholdmyselftohighstandardsandexpectthesameofothers• Iraiseissues,welcomeconstructivechallenge,andprovidesolutions• Irecognizesuccesses,learnfrommistakes,andconstantlyseekwaystoimprove

Wegetthingsdone • Iamfocusedongreatoutcomesandworkwithotherstodeliverthem• Imaketimelydecisionsandalwaysexercisemybestjudgement• Ifixproblemsquicklyandtakestepstomakesuretheydon'thappenagain

Dalam menetapkan arahan yang jelas menjadi “a Simpler, Better Bank”, seluruh karyawan Bank Commonwealth telah mengikuti sosialisasi Purpose & Values Expectations yang merupakan turunan atas perubahan Purpose dan Values Expectations Grup Commonwealth Bank of Australia (CBA), melalui workshop yang difasilitasi oleh masing-masing Direktur, Chief dan Senior Leadership Team selama bulan September 2018.

In setting a clear direction to become “a Simpler, Better Bank”, all Commonwealth Bank’s employees took part in the Purpose & Values Expectations socialization which is a derivation of the revamped Purpose and Values Expectations of Commonwealth Bank of Australia (CBA), through workshops facilitated by each Director, Chief and Senior Leadership Team during September 2018.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

bidang usahaBusiness Sector

Pada 2018 Bank Commonwealth melaksanakan kegiatan usahanya di bidang perbankan berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan dalam Akta Perubahan Nomor 90 tertanggal 16 November 2007 dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. C-06028 HT.01.04-TH.2007, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya, Bank melayani 2 segmen usaha yaitu Perbankan Retail dan Perbankan UKM. Kedua segmen usaha tersebut didukung dengan berbagai produk dan fasilitas unggulan untuk memberikan pelayanan optimal, menjawab setiap kebutuhan perbankan, dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh nasabah.

In 2018, Commonwealth Bank conducted business activities in the banking sector based on the Bank’s latest Articles of Association described in Deed of Amendment No.90 dated 16 November 2007 approved by Justice and Human Rights Ministers with Decision Letter No.C-06028 HT.01.04-TH.2007, in compliance with the prevailing law and regulations.

The Bank offers services to two business segments: Retail banking and SME banking. The Bank offers leading banking products and facilities coupled with superior services, able to answer customers’ banking needs and provide better values to them.

PerBanKan reTail RETAIL BANKING

Memberikan solusi finansial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat selalu menjadi komitmen kami bagi nasabah. Pada akhir tahun 2018, bisnis perbankan ritel beroperasi di 38 cabang, 6 cabang digital, 100 e-Kiosk dan 102 ATM di 27 kota besar di Indonesia dengan fokus pada

Providing the best financial solutions to improve financial wellbeing of the people has always been our commitment for our customers. As at end-2018, the retail banking business operates in 38 branches, 6 digital branches, 100 e-kiosks and 102 ATMs in 27 major Indonesia cities with the focus on





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



nasabah Emerging Affluent dan Affluent. Bisnis inti kami di perbankan ritel yang mencakup produk tabungan dan deposito, investasi, asuransi, KPR, Personal Loan dan produk treasury tetap menjadi fokus kami sembari tetap berinovasi untuk menjadi pemimpin pasar dalam perbankan digital.

Kami menyadari bahwa digitalisasi dan globalisasi telah mengubah kebutuhan keuangan dan gaya hidup nasabah kami. Menanggapi hal ini, kami mengembangkan berbagai langkah inovasi digital seperti pembukaan kantor cabang digital dan e-Kiosk, meningkatkan internet banking dan mobile banking serta meningkatkan kemudahan transaksi melalui peluncuran kartu debit melalui kemitraan dengan Mastercard.

Pembukaan kantor cabang digital dan e-Kiosk merupakan komitmen atas strategi kami menuju perbankan digital. Cabang Digital kami dirancang untuk memberikan layanan yang lebih nyaman, interaktif dan personal bagi nasabah. Dan untuk memperkuat jejak kami di seluruh Indonesia, kami juga meluncurkan 100 e-Kiosk yang memungkinkan nasabah untuk mengalami inovasi teknologi kami dimana nasabah dapat membuka Rekening Tabungan dan/atau Personal Loan secara efisien dalam waktu 10 menit.

Commonwealth Premier BankingCommonwealth Premier Banking menawarkan solusi yang dibuat khusus untuk meningkatkan dan melindungi aset nasabah melalui berbagai solusi wealth management & ekspansi bisnis nasabah serta jenis investasi lainnya seperti investasi properti. Tiga pilar proposisi nilai untuk membantu nasabah Affluent kami dalam mencapai tujuan keuangan mereka adalah:1. Laporan Wealth Management

• Premier Banking Relationship Managers yangdidukung oleh tim spesialis.

• Solusi wealth management untuk kebutuhanfinansial nasabah didukung oleh aplikasi SmartWealth.

• Dynamicmodelportfoliountukmengoptimalkanperforma portofolio.

2. Solusi untuk Bisnis dan Investasi Lainnya• Peluang investasi properti sebagai diversivikasi

aset.• Solusibagipengembanganbisnisnasabah.• Perlindungan menyeluruh bagi seluruh aset

nasabah.3. Pelayanan Ekslusif

• Akses layanan perbankan khusus yang eksklusifbagi nasabah.

• MastercardWorldDebitCard.• Apresiasi dan pemberian hadiah serta akses

ekslusif ke berbagai acara lifestyle & wealth management.

both Emerging Affluent and Affluent customers. Our core business in retail banking which includes savings and deposits, investments, insurance, mortgage and personal loan and treasury products remains to be our focus while at the same time innovating to be the market leader in digital banking.

We realize that digitization and globalization changed our customers’ financial and lifestyle needs. In response to this, we developed various digital innovation measures such as opening digital branches and e-Kiosks, enhancing internet banking and mobile banking as well as enhancing ease of transaction through launching a debit card in partnership with Mastercard.

The openings of Digital branches and e-Kiosks are our commitment to our strategy towards digital banking. Our Digital Branches are designed to offer a more convenient, interactive and personalized services to our customers.To strengthen our footprint franchise across Indonesia, we also deployed 100 e-Kiosks that enable customers to experience our technological innovation whereby customers can have a streamlined Savings Account and/or Personal Loan opening within 10 minutes.

Commonwealth Premier BankingCommonwealth Premier Banking offers tailor-made solutions to grow and preserve customer’s assets through wide range of wealth management solutions & customer’s business expansion as well as other types of investment such as property investment. There are three pillars of value propositions to help our affluent customers in achieving their financial goals:1. Wealth Management Advisory

• Premier Banking Relationship Managerssupported by a team of specialists.

• Wealth management solutions for customers’financial needs supported by SmartWealth application.

• Dynamic model portfolio to optimize portfolioperformance.

2. Solution for Business & Other Investment• Opportunities for property investment as asset

diversification.• Solutionsforcustomers’businessdevelopment.• Protectionofcustomerassets.

3. Exclusive Privileges and Services• Accesstoexclusivebankingservicesforcustomers.

• MastercardWorldDebitCard.• Appreciationandloyaltygiftsandexclusiveaccess

to various lifestyle & wealth management events.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

ProdukBank Commonwealth menawarkan serangkaian produk untuk segmen Perbankan Retail dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan masing-masing nasabah.1. Wealth Management Produk-produk yang merupakan bagian dari wealth

management ini tidak hanya ditujukan untuk melayani nasabah retail tetapi juga nasabah di segmen UKM.a. Produk Investasi Bank menyediakan 2 jenis produk investasi, yaitu

Reksa Dana dan Obligasi Pemerintah sebagai solusi investasi untuk membantu nasabah dalam merencanakan dan mengelola keuangannya. Dengan terdaftarnya dan diawasinya kegiatan Bank di dan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjadikan produk investasi Bank sangat terjamin keamanannya. Selain itu, Bank juga menyesuaikan masing-masing produk yang ditawarkan dengan tujuan finansial dan profil risiko nasabah agar kegiatan investasi yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tingkat risiko nasabah.i. Reksa Dana Bank Commonwealth menawarkan produk-

produk reksa dana unggulan yang secara konsisten menunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebut adalah hasil dari kerja sama Bank sebagai salah satu Bank Agen Penjual Reksa Dana terbesar di Indonesia dengan Manajer Investasi terkemuka dalam negeri. Sejalan dengan misinya, Bank memperoleh penghargaan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai agen penjual yang paling responsif dalam penerapan sistem S-Invest yang merupakan sistem pengelolaan investasi terpadu untuk investor di Indonesia.

Selain itu, Bank memiliki fitur transaksi produk reksa dana di layanan internet banking dan mobile banking untuk mempermudah akses dan kegiatan investasi. Bank juga menyediakan fasilitas Auto-Invest untuk pembelian berkala.

ii. Obligasi Pemerintah Bank Commonwealth menyediakan layanan

transaksi pembelian dan penjualan surat berharga pada pasar perdana dan sekunder. Penawaran surat berharga pada pasar sekunder dilakukan dalam seri obligasi berdenominasi Rupiah, Euro maupun Dolar Amerika Serikat.

b. Bancassurance dan Asuransi Umum (General Insurance)

Sebagai bagian dari strategi wealth management, Bank melakukan wealth protection dan wealth distribution melalui produk asuransi atau bancassurance untuk melindungi kekayaan nasabah. Dalam penyediaan layanan ini, Bank bekerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi andal dan terpercaya dengan riwayat keuangan yang sehat serta reputasi yang baik.

ProductsCommonwealth Bank offers a series of products for the retail banking segment by considering the characteristicsand needs of each customer.

1. Wealth Management Products in this category are suited not only for retail

customers but also for those in the SME segment.

a. Investment Products The Bank offers two types of investment products:

mutual funds and government bonds to help customers plan and manage their finances. As the Bank’s operation is registered in, and supervised by, Financial Services Authority (OJK), its investment products are in compliance with all the applicable regulations. The Bank also tailors its offers to the financial goals and risk profile of each customer.

i. Mutual Funds Commonwealth Bank offers leading mutual

fund products that consistently show optimum performance. To do this, the Bank, as one of the largest mutual fund selling agents in Indonesia, partners with the country’s leading investment managers. The Bank has won an award from Indonesian Central Securities Depository (KSEI) as the Most Responsive Selling Agent in Implementing the S-Invest System, which is the integrated system for managing investment transactions for Indonesian investors.

The Bank also provides ease of conducting mutual fund transactions using internet and mobile banking platforms. The Bank also provides Auto-Invest feature to support recurring purchases.

ii. Government Bonds Commonwealth Bank helps customers

wanting to transact securities in the primary and secondary markets. The offer for securities in the secondary market is in the denomination of Rupiah, Euro or US Dollars.

b. Bancassurance and General Insurance

As part of the wealth management strategies, the Bank provides wealth protection and wealth distribution services with its insurance or bancassurance products. They are designed to protect the customers’ wealth, and in providing this service, the Bank partners with several renown and reliable insurance companies with sound financial history and commendable reputation.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Selain melindungi kekayaan, produk bancassurance juga memberikan perlindungan kesehatan, perencanaan dana pendidikan, perencanaan pensiun, dan perencanaan dana warisan. Nasabah dapat membuat perencanaan tersebut dan mendapatkan rekomendasi secara digital melalui aplikasi SmartBanca yang disediakan oleh tenaga penjual Bank.

Bank Commonwealth juga menyediakan produk perlindungan jiwa bagi nasabah yang memiliki fasilitas pinjaman di Bank dan menawarkan produk asuransi umum bagi nasabah Retail dan UKM sebagai bentuk perlindungan aset nasabah dari risiko kerusakan atau kehilangan.

Berbagai produk perlindungan ini menunjukkan komitmen Bank dalam menyediakan solusi terlengkap bagi setiap nasabahnya baik untuk kepentingan individu maupun bisnis.

2. Produk Pendanaan Produk-produk pendanaan yang disediakan oleh Bank

Commonwealth dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan masing-masing nasabah sesuai dengan karakter dan kebutuhan finansialnya.a. Tabungan

i. Tabungan Bunga Harian Produk tabungan ini dapat dipakai untuk

kebutuhan transaksi sehari-hari dan menawarkan suku bunga yang kompetitif serta memberikan fasilitas point reward berdasarkan jumlah penempatan dana yang dapat ditukarkan dengan hadiah-hadiah menarik. Tabungan ini juga dapat dengan mudah diakses melalui layanan elektronik seperti ATM, Internet Banking, Mobile Banking dan debit card yang terhubung dengan jaringan luas dan dapat digunakan melalui ATM Bersama, Prima dan Mastercard .

ii. Tabungan Bonus Saver Bonus Saver adalah tabungan premium yang

menawarkan solusi menabung secara mudah, fleksibel dan optimal dengan suku bunga yang atraktif. Tabungan ini memiliki berbagai macam fitur yang memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi nasabah, diantaranya kemudahan pembukaan rekening melalui internet banking, penambahan dana kapan saja secara instan, transaksi tarif tunai atau transaksi lainnya dapat dilakukan tanpa dikenakan biaya penalti dan transaksi yang dapat dilakukan melalui berbagai macam kanal. Dengan suku bunga yang sangat kompetitif, Tabungan Bonus Saver dapat menjadi alternatif investasi untuk nasabah dengan profil risiko konservatif.

Aside from protecting wealth, bancassurance products also offer health protection, education funds plan, pension plan, and legacy plan. Customers can create this plan and receive recommendations digitally through the SmartBanca application provided by the Bank’s sales force.

Commonwealth Bank also offers life protection products for customers who have loan facilities at the Bank and offers general insurance products for Retail and SME customers as a form of protection of customer assets from the risk of damage or loss.

These various protection products reflect the Bank’s commitment in providing the most complete solutions for its customers both for individual and business interests.

2. Funding Products Commonwealth Bank designs its funding products to

accommodate the needs of the customers based on their respective characters and financial needs.

a. Savingsi. Tabungan Bunga Harian This savings product can be used for daily

transactional needs and offers competitive interest rate also point reward facility according to the number of fund placements which can be exchanged for attractive prizes. This savings product is also easily accessible through electronic services, including ATM, Internet Banking, Mobile Banking and debit card which is linked to wide networks as it is accessible through ATM Bersama, Prima and Mastercard.

ii. Tabungan Bonus Saver Bonus Saver is a premium savings product

that offers easy, flexible and optimal savings solutions with attractive interest rates. This product has a variety of features that provide many benefits and convenience for customers, including the convenience of opening an account that can be done through internet banking, by means of adding instantly, cash transaction or other transactions with no penalty fee, as well as transactions through various channels.With highly competitive interest rate, Bonus Saver offers an alternative to investment for customers with conservative risk profile.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

iii. AusStudent Bekerja sama dengan Commonwealth Bank

of Australia, Bank menyediakan Tabungan AusStudent yang menyediakan layanan bebas biaya transfer antar rekening Commonwealth Bank di Indonesia dengan rekening di Commonwealth Bank of Australia. Transaksi keuangan menjadi lebih mudah bagi orang tua yang memiliki putra-putri di Australia.

iv. Tabungan SiMUDA Produk ini menawarkan kemudahan dan

kenyamanan menabung sekaligus berinvestasi yang disertai dengan pelindungan asuransi kecelakaan diri untuk anak muda dan professional muda berusia 18–30 tahun.

b. Giro Produk giro Bank Commonwealth tersedia dalam

berbagai pilihan mata uang yang transaksinya dapat dengan mudah dan nyaman dilakukan melalui layanan e-channel.

c. Deposito Produk deposito Bank Commonwealth memiliki

suku bunga yang cukup kompetitif sebagai salah satu pilihan investasi bagi nasabah dengan profil risiko konservatif.

d. Layanan Valuta Asing (Foreign Exchange) Dengan jaringan global yang dimiliki, Bank

Commonwealth menawarkan layanan foreign exchange yang komprehensif dengan keunggulan berikut:i. Kemudahan transaksi melalui telepon dengan

FX Specialist dan kemudahan memperoleh informasi terkini dari dunia global yang disalurkan langsung dari kantor pusat Commonwealth Bank of Australia. Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, layanan ini cocok digunakan sebagai strategi investasi dalam mata uang asing.

ii. Nasabah dapat menentukan batas nilai tukar untuk beberapa hari ke depan melalui fasilitas FX Order Watch sehingga instruksi ini akan dieksekusi secara otomatis sesuai dengan batas nilai tukar yang ditetapkan.

iii. Kemudahan bertransaksi dengan nilai tukar yang spesial untuk mata uang asing melalui Internet Banking dan Mobile Banking. FX Specialist akan mengirimkan kode transaksi (deal code) kepada nasabah sehingga transaksi dapat dilakukan di mana saja.

iii. AusStudent Partnering with Commonwealth Bank of

Australia, the Bank offers AusStudent Savings which features include free-of-charge transfer between Commonwealth Bank accounts in Indonesia and Commonwealth Bank of Australia. This eases financial transactions for parents whose children reside in Australia.

iv. Tabungan SiMUDA This product offers ease and convenience

of saving and investing as well as having insurance protection against personal accident for people including young professionals aged 18-30 years.

b. Current Accounts Commonwealth Bank’s Current Account products

are available in several currency options, and customers can conduct their transactions with ease via e-channel platforms.

c. Time Deposit Commonwealth Bank’s deposit products offer

competitive interest rate and are available as investment alternatives for customers with conservative risk profile.

d. Foreign Exchange Service With its global network, Commonwealth Bank

offers comprehensive foreign exchange services with the following advantages:

i. Ease of transactions via telephone with FX Specialist and ease of getting latest information streamed directly from Commonwealth Bank of Australia headquarters. With these advantages, the service is suitable for those with investment strategy in foreign currencies.

ii. Customers can set the limit for exchange for the next few days using FX Order Watch facility, thus enabling them to have their instruction executed automatically based on the predetermined exchange value.

iii. The convenience of transactions with special exchange rate for foreign currency via Internet Banking and Mobile Banking facilities. FX Specialist will send the deal code to customers so that they can conduct transactions anywhere.

Perbankan SME menyediakan layanan pembiayaan bagi pengusaha baik perseorangan maupun badan hukum untuk memenuhi kebutuhan modal kerja atau kebutuhan pembiayaan investasi usaha. Segmen SME dibagi menjadi dua, yaitu Established SME dan Emerging SME.

SME banking offers financing for working capital or business investment to small and medium-scale entrepreneurs, either individuals or legal entities. The SME segment is divided into two: Established SME and Emerging SME.

PerBanKan sMe SME BANKING





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



established sMeYang termasuk dalam kategori Established SME adalah usaha yang dikelola oleh pemilik secara langsung atau tenaga pengelola profesional dengan model bisnis yang sudah mapan. Bank menyediakan solusi komprehensif untuk membantu nasabah dalam mengembangkan dan menjalankan usahanya. Solusi yang disediakan meliputi pemberian saran usaha sesuai kebutuhan, penyediaan akses terhadap produk pembiayaan, serta kemudahan lain yang dapat membantu menghadapi persaingan pasar.

Mengingat pentingnya kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam proses kredit bagi Established SME, Bank secara internal terus melakukan peningkatan berbagai aspek agar mampu memberikan layanan maksimal untuk hasil optimal. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia, pengembangan alur proses kredit sesuai dengan kondisi pasar serta peningkatan penggunaan teknologi dalam sistem dan layanan Bank melalui insiatif berikut:• Mengimplementasikanmetodepenjualanberdasarkan

kebutuhan nasabah serta pendalaman hubungan dengan nasabah dalam proses pemasaran.

• Membangun kemitraan strategis dengan mitra-mitraterpilih sebagai salah satu saluran akuisisi nasabah baru untuk menjangkau dan menawarkan kesempatan pembiayaan yang lebih luas.

• MembangunkerjasamadengankomunitasUKMdanmembuka jaringan yang menghubungkan pelaku UKM dengan ekosistem UKM.

• Memanfaatkan analisis data debitur yang ada untukmeningkatkan volume kredit.

• Memberikan layanannasihat usaha yangdisesuaikandengan kebutuhan nasabah melalui penyediaan literasi keuangan.

• Melaksanakan inisiatif bisnis berikut untuk memberinilai tambah kepada nasabah dan untuk memastikan efektivitas layanan yang diberikan pada nasabah:a. Memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan

segmen Retail (Emerging Affluent dan Affluent) untuk meningkatkan referal dan cross-selling.

b. Fokus kepada manajemen aktivitas penjualan dari tenaga penjual untuk meningkatkan produktivitas.

c. Implementasi budaya risiko untuk meningkatkan kesadaran risiko dari tim bisnis Established SME sehingga dapat menjaga kualitas dari pertumbuhan portofolio kredit SME.

emerging sMe (esMe)Jenis pengusaha yang masuk ke dalam kategori ini adalah pengusaha individual dengan skala yang lebih besar dari segmen mikro dan sudah memiliki entitas bisnis resmi. Dalam menyediakan layanan bagi kategori ini, Bank berfokus pada pemenuhan kebutuhan finansial melalui produk dan layanan seperti kredit, asuransi dan pembayaran.

Bank terus mengembangkan layanan bagi segmen eSME sesuai kebutuhan nasabah. Oleh karena itu, Bank berusaha untuk memahami proses end-to-end dan siklus masing-masing nasabah melalui hal-hal berikut:

Established SMEIncluded in the category are businesses run by the owners directly or by professional managers using an established business model. The Bank provides comprehensive solutions to customers in developing and running their businesses. The solutions include business advice based on the needs of the customers, access to the Bank’s financing products and other conveniences to help customers facing competition.

Realising the importance of speed, ease and comfort of loan process for Established SME segment, the Bank continues to improve itself in various aspects so as to provide maximum services and optimum results. The Bank does this by improving the capacity and capability of its human resources, improving the flow of the loan process based on the market condition and improving the utilisation of technology in the Bank’s system and services by the implementation of the following initiatives:• Utilisationofsalesmethodsbasedontheneedsofthe

customers and to deepen relationship with customers in the marketing process.

• Strategic partnerships with selected partners aschannel to acquire new customers, thus enlarging our reach to offer our financing products.

• Establishmentof cooperationwithSMEcommunitiesand open networks which connects small and medium-scale entrepreneurs with SME business ecosystem.

• Utilisation of debtor data analysis to increase thevolume of credit.

• Providingbusinessadvicebasedon theneedsof thecustomers through financial literacy drive.

• Execution of the following business initiatives toprovide added values to customers and to ensure the effectiveness of services to customers:a. Strengthening coordination and cooperation

with the Retail segment (Emerging Affluent and Affluent) to grow referral and cross-selling.

b. Focusing on the management of sales activities from the sales force to improve productivity.

c. Implementing risk cultures to improve the risk awareness of the Established SME business team so that the Bank can maintain the quality of SME loan portfolio.

Emerging SME (eSME)Included in this category are individual entrepreneurs with bigger scale than those of the micro segment with legalized business entity. For this category, the Bank focuses on fulfilling their financial needs with various products and services, including loans, insurance, and payment.

The Bank continues to develop services aimed at eSME segment to cater to customers’ needs. To achieve this, the Bank studies the end-to-end process and the cycle of the respective customer through the following:



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

• Penyediaan akses ke produk finansial yang relevandisertai dengan edukasi di bidang keuangan (literasi keuangan).

• Pemberian akses informasi untuk nasabah dalammengelola dan memperbesar bisnisnya melalui teknologi digital.

• Pengembangan komunitas usaha sebagai kunci daripertumbuhan bisnis nasabah.

ProdukProduk pembiayaan UKM yang ditawarkan Bank ditujukan untuk memenuhi kebutuhan modal dan investasi nasabah. Produk ini terdiri dari:1. Produk pembiayaan modal kerja tersedia dalam bentuk

fasilitas Overdraft (Kredit Rekening Koran) dan Demand Loan untuk pembiayaan modal kerja jangka pendek (hingga 12 bulan) dengan fleksibilitas penarikan serta pembayaran kewajiban pinjaman. Fasilitas pinjaman Overdraft dan Demand Loan bersifat revolving yang dapat dipergunakan berulang dan diperpanjang jangka waktunya sesuai kebutuhan nasabah.

2. Produk Term Loan disediakan untuk memenuhi kebutuhan investasi nasabah SME seperti pembelian lokasi usaha, mesin, dan kebutuhan bisnis lainnya. Produk Term Loan dapat diberikan untuk jangka waktu sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dengan skema pembayaran pokok pinjaman melalui cicilan pokok secara regular.

3. Produk pinjaman usaha tanpa agunan yang dapat diakses melalui aplikasi Bizloan dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan modal usaha nasabah di segmen Emerging SME. Produk pinjaman ini diberikan untuk jangka waktu sampai dengan 3 (tiga) tahun dengan metode pembayaran melalui cicilan pokok pinjaman secara bulanan.

• Access to relevant financial products for businesscustomers and financial literacy programme.

• Accesstoinformationforcustomersinmanagingandexpanding their business via digital technology.

• Development of business communities asmeans tobusiness growth.

ProductsSME financing products offered by the Bank aim to fulfill customers’ need for working capital and investment. These include:1. Financing products for working capital available in the

formofOverdraft(currentaccountcredit)andDemandLoan for short-term working capital financing (up to 12 months) with flexibility in withdrawals and payments. Overdraft and Demand Loan facilities are revolvingin nature, meaning customers can make use of them repeatedly and extend the period as per customers’ needs.

2. Term Loan products are available to fulfill the need of SME customers for investments, such as for the purchase of business location, machineries and other business needs. Term Loan products have the maturity period of up to 10 (ten) years during which customers can repay the loan principal through regular installments.

3. Unsecured loan product, accessible via Bizloan application, which is designed to help customers in Emerging SME segment with their working capital needs. The maturity period is up to three (3) years using monthly installment payment scheme.




TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



SUWARTINIKomisaris Independen

Independent Commissioner

DAVID ANTONY KEITH COHENPresiden Komisaris

President Commissioner

STEPHEN VILEWakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

KHAIRIL ANWARKomisaris Independen


Profil dewan koMisaris Board of Commissioners Profile




Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

David Antony Keith Cohen (David Cohen) merupakan warga negara Australia yang berdomisili di Willoughby, Australia. Beliau diangkat sebagai Presiden Komisaris Bank melalui Keputusan RUPS Luar Biasa tertanggal 6 Desember 2018, menggantikan Coenraad Johannes Jonker yang mengundurkan diri dari jabatannya.

Beliau mendapatkan gelar Bachelor of Arts dan Bachelor of Law di University of Sydney masing-masing pada tahun 1982 dan 1984. Pengalaman professional beliau dimulai dengan bergabung di Allen Allen & Hemsley sebagai Solicitor (1985-1988), dan Partner (1991-2003). Beliau juga bergabung dengan Nagashima & Ohno di Jepang sebagai Foreign Lawyer (1988-1990) dan beralih dengan bergabung dengan AMP Limited dengan memangku jabatan sebagai General Counsel (2003-2008). Selanjutnya, beliau bergabung dengan Commonwealth Bank of Australia dengan memangku berbagai jabatan seperti Group General Counsel (2008-2011); Group Executive, Human Resources (2011-2012); Group executive, Group Corporate Affairs (2012-2016); Group Risk Officer (2016-2018); dan Deputy Chief Executive Officer CBA Group sejak tahun 2018 yang bertanggung jawab atas Customer Relations dan Group Customer Advocacy serta Group M&A (Merger and Acquisition) dan International Financial Services.

David Antony Keith Cohen (David Cohen) is an Australian citizen.He was appointed as the Bank’s President Commissioner throughthe Extraordinary GMS dated 6 December 2018, replacingCoenraad Johannes Jonker who resigned from his position.

He earned a Bachelor of Arts and a Bachelor of Law degree at the University of Sydney in 1982 and 1984 respectively. His professional experience began with joining Allen Allen & Hemsley as a Solicitor (1985-1988), and as a Partner (1991-2003). He also worked with Nagashima & Ohno in Japan as Foreign Lawyer (1988-1990) and switched to joining AMP Limited in the position of General Counsel (2003-2008). Subsequently, he joined the Commonwealth Bank of Australia by holding various positions such as the Group General Counsel (2008-2011); Group Executive, Human Resources (2011-2012); Group Executive, Group Corporate Affairs (2012-2016); Group Chief Risk Officer (2016-2018); and Deputy Chief Executive Officer of CBA Group since 2018 responsible for core customer relations functions, Group Customer Relations and Group Customer Advocacy, as well as Group M&A (Mergers and Acquisitions) and International Financial Services.

Presiden Komisaris President Commissioner

DAVID ANTONY KEITH COHEN

Stephen Vile adalah warga negara Australia. Beliau diangkat sebagai Wakil Presiden Komisaris melalui Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 6 Desember 2018, menggantikan Andrew Farmer Jonker yang mengundurkan diri dari jabatannya. Sebelum diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama, beliau menjabat sebagai Direktur Risiko Bank selama 2016-2018.

Stephen Vile meraih gelar Diploma Finance & Investment dari Securities Institute of Australia pada tahun 1995. Beliau memiliki pengalaman panjang bersama Grup Commonwealth Bank of Australia (CBA) yang meliputi berbagai jabatan sebagai berikut: GM Risk Management Operations di Hong Kong (2015-2018), General Manager International Credit Risk Management (2006-2015), General Manager Risk Management Property (2003-2006), Executive Manager Risk Management Property Finance NSW/QLD (2002-2003), Chief Manager Credit Approvals Customer Service Division (2001-2002), Deputy Regional Manager (2000-2001), Senior Manager–Credit Approvals, Customer Service Division (2000), dan berbagai jabatan non-eksekutif lainnya sejak 1984.

Stephen Vile is an Australian citizen. He was appointed as the Vice President Commissioner of Commonwealth Bank through the Extraordinary GMS dated 6 December 2018, replacing Andrew Farmer who resigned from his position. Prior to his appointment as Vice President Commissioner, he served as the Risk Director of the Company during 2016-2018.

Stephen Vile earned his Diploma in Finance & Investment from Securities Institute of Australia in 1995. He has had a long history with Commonwealth Bank Australia (CBA) Group holding positions of GM Risk Management Operations in Hong Kong (2015-2018), General Manager International Credit Risk Management (2006-2015), General Manager Risk Management Property (2003-2006), Executive Manager Risk Management Property Finance NSW/QLD (2002-2003), Chief Manager Credit Approvals Customer Service Division (2001-2002), Deputy Regional Manager (2000-2001), Senior Manager – Credit Approvals, Customer Service Division (2000), and various non-executive positions since 1984.

Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner

STEPHEN VILE





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Suwartini adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Beliau telah menduduki posisi Komisaris Independen Bank Commonwealth sejak November 2012 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No. 14/137/GBI/DPIP/Rahasia.

Beliau menyelesaikan pendidikan di Century University, New Mexico dan meraih gelar Bachelor of Business Administration pada 1989 dan Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1992. Suwartini telah berpengalaman lebih dari 28 tahun di bidang perbankan, termasuk lebih dari 12 tahun sebagai Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan SDM.

Memulai karier di organisasi internasional United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dari tahun 1978-1992, beliau kemudian bergabung dengan Bank Bepede Indonesia (1992-1995) sebagai Asisten Direktur. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Kepala Divisi di PT Hastin International Bank (1995-1998) dan PT Bank Mega (1998-2000) sebelum diangkat menjadi Direktur PT Bank Mega Tbk (2000-2012).

Suwartini aktif berpartisipasi dalam Asosiasi Perbankan di antaranya Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan, PERBANAS, IBI, BARA, ISEI (Pusat dan Jakarta), Komisi Nasional GCG, dan LKDI. Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi sesuai bidangnya baik di dalam maupun luar negeri.

Suwartini, is an Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. She has been serving as Independent Commissioner of Commonwealth Bank since November 2012 based on the Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 14/137/GBI/DPIP/Confidential.

She finished her study at Century University, New Mexico and earned her Bachelor of Business Administration in 1989 and Master of Business Administration (MBA) in 1992. Suwartini has had more than 28 years of experience in the banking industry, including more than 12 years as Director of Compliance, Risk Management and Human Resources.

Starting her career at the United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) from 1978 to 1992, she then joined Bank Bepede Indonesia (1992-1995) as Assistant Director. Later, she held the position of Division Head at PT Hastin International Bank (1995-1998) and PT Bank Mega (1998-2000) before being appointed as Director of PT Bank Mega Tbk (2000-2012).

Suwartini is involved in several banking associations, including Compliance Director Communication Forum, PERBANAS, IBI, BARA, ISEI (Center and Jakarta chapter), National Commission of GCG, and LKDI. She has taken part in various training and certification programmes in Indonesia and abroad.

Komisaris Independen Independent Commissioner

SUWARTINI

Khairil Anwar adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Beliau telah menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Commonwealth sejak Mei 2013 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No. 15/85/GBI/DPIP/Rahasia.

Beliau menamatkan pendidikan S1-nya dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1981, kemudian melanjutkan ke jenjang S2 di Arthur D. Little Management Institute, Amerika Serikat dengan perolehan gelar Master of Science Management tahun 1985. Pengalaman beliau di dunia perbankan telah ditempuh selama lebih dari 35 tahun di berbagai posisi penting di Bank Indonesia, seperti Analisis Kredit (1982-1988), Manajer/Litbang Kredit Umum (1988-1994), Asisten Direktur Departemen Organisasi & Tata Kerja (1995-1998), Deputi Direktur Departemen SDM (1998-2000), Deputi Direktur Kpw. Jatim (2000-2001) hingga posisi terakhir Direktur Eksekutif/ Koordinator BI se-Kalimantan (2010-2013). Selain menjabat sebagai Komisaris Independen Bank, beliau merupakan Wakil Ketua Indonesia Banking School (2014-sekarang).

Khairil Anwar, is an Indonesian citizen, domiciled in Indonesia. He has held the position of Independent Commissioner of Commonwealth Bank since May 2013 based on the Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 15/85/GBI/DPIP/Confidential.

He earned his bachelor’s degree in Economics at Gadjah Mada University in 1981, and Master of Science Management degree at Arthur D. Little Management Institute, USA, in 1985. He spent 35 years in the banking industry, mostly holding diverse important positions at Indonesian central bank (Bank Indonesia, or BI), including Credit Analyst (1982-1988), General Credit R&D/Manager (1988-1994), Assistant Director to Organisation and Work Procedure Department (1995-1998), Deputy Director of HR Department (1998-2000), Deputy Director of East Java Representative Office (2000-2001) and BI Executive Director/Coordinator for Kalimantan (2010-2013). Aside from holding the position of Independent Commissioner, he is also Deputy Chairman of Indonesia Banking School (2014-present).

Komisaris Independen Independent Commissioner

KHAIRIL ANWAR


Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Profil direksi Board of Directors Profile

IDA APULIA SIMATUPANG

RUSTINI DEWI

TJIOE MEI TJUEN

LAUREN SULISTIAWATI THIO SUCY

Direktur SME Banking SME Banking Director

Direktur Retail Banking Retail Banking Director

Direktur Operations & IT Operations & IT Director

Presiden Direktur President Director

Direktur Kepatuhan Director of Compliance






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Lauren Sulistiawati adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur Bank Commonwealth pada bulan Februari 2016 melalui Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-37/D.03/2016 tanggal 15 Februari 2016.

Beliau lulus dari San Francisco State University di bidang Akuntansi dan Keuangan pada 1983 dengan predikat Magna Cum Laude. Pengalaman beliau di bidang perbankan berawal di ANZ Panin sebagai Financial Controller (1990-1994) dan berlanjut di Standard Chartered Bank sebagai Country Head of Finance (1994-1999). Beliau kemudian meniti karier sebagai Chief Financial Officer (CFO) (1999-2004), Head of Consumer Finance & Citifinancial Business (2004) dan Head of Retail Banking & Consumer Finance Business (2004-2005) di Citibank N.A.; Consumer Banking & Network Director Lippo Bank (2005-2007); Chief of Staff (2007-2008), Direktur Legal & Kepatuhan, HR dan Strategi (2008) dan Direktur Retail Banking (2008-2013) di Permata Bank, dan terakhir sebagai Country Business Manager Citibank Indonesia (2013-2016).

Lauren Sulistiawati, is an Indonesian citizen domiciled in Indonesia. She was appointed President Director of Commonwealth Bank Indonesia in February 2016 based on the Decree of the Financial Services Authority No. SR-37/D.03/2016 dated 15 February 2016.

She graduated from San Francisco State University where she studied Accounting and Finance in 1983, with the predicate Magna Cum Laude. Her experience in the banking sector started with a position as Financial Controller (1990-1994) at ANZ Panin, followed by the position of Country Head of Finance at Standard Chartered Bank (1994-1999). She then held positions as Chief Financial Officer or CFO (1999-2004), Head of Consumer Finance & Citifinancial Business (2004) and Head of Retail Banking & Consumer Finance Business (2004-2005) at Citibank N.A.; Consumer Banking & Network Director of Lippo Bank (2005-2007); Chief of Staff (2007-2008), Director Legal & Compliance, HR and Strategy (2008) and Director of Retail Banking (2008-2013) at Permata Bank; and Country Business Manager for Citibank Indonesia (2013-2016).

Presiden Direktur President Director

LAUREN SULISTIAWATI

Rustini Dewi adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Beliau telah menduduki jabatan Direktur Retail Banking sejak Juli 2016 melalui Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-116/D.03/2016 tanggal 11 Juli 2016.

Beliau menyelesaikan pendidikan S1-nya di bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1991. Dengan pengalaman selama lebih dari 25 tahun di industri perbankan, Rustini Dewi melanjutkan karier profesionalnya dengan bergabung dengan Bank Commonwealth sebagai Chief of Retail Banking pada bulan April 2016 sebelum kemudian diangkat menjadi Direktur Retail Banking. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Retail Banking Citibank (2013-2016); EVP Head of Segment, Strategic Merchant Partnership & BIU (2011-2013) dan SVP Head of Retail Banking Business Finance (2007-2011) di Bank Permata; VP Head of Strategic Planning & Implementation (2006-2007), Head of Business Finance for Consumer Banking (2003-2006) dan Business Planning Manager (2000-2003) di ABN AMRO Bank; dan AVP Head of Business Planning di Bank Danamon Indonesia (1996-1999).

Rustini Dewi, is an Indonesian citizen domiciled in Indonesia. She has held the position of Retail Banking Director since July 2016 based the Decree of the Financial Services Authority No. SR-116/D.03/2016 dated July 11, 2016.

She earned her undergraduate study in Accountancy from Trisakti University, Jakarta, in 1991. Rustini Dewi has had experiences in the banking industry for more than 25 years. She joined Commonwealth Bank as Chief of Retail Banking in April 2016 before getting appointed as Retail Banking Director. Previously, she was Retail Banking Director at Citibank (2013-2016); EVP Head of Segment, Strategic Merchant Partnership & BIU (2011-2013) and SVP Head of Retail Banking Business Finance (2007-2011) at Bank Permata; VP Head of Strategic Planning & Implementation (2006-2007), Head of Business Finance for Consumer Banking (2003-2006) and Business Planning Manager (2000-2003) at ABN AMRO Bank; and AVP Head of Business Planning at Bank Danamon Indonesia (1996-1999).

Direktur Retail Banking Retail Banking Director

RUSTINI DEWI




Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Ida Apulia Simatupang adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Beliau efektif menjabat sebagai Direktur SME Banking Bank Commonwealth sejak 24 Februari 2017 melalui Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-158/D.03/2016 tanggal 16 Agustus 2016.

Sebelumnya, posisi beliau di Bank adalah sebagai Direktur Strategy, Digital Solutions & Customer Franchise sejak Agustus 2016. Beliau memperoleh gelar Master of Science in Industrial Administration di bidang Business Administration dari Carnegie Mellon University – Tepper School of Business, Pittsburgh pada tahun 1996.

Pengalaman profesional beliau meliputi posisi Staf Pengajar dan Ketua Departemen Manajemen Finansial di Lembaga Pelatihan dan Pembinaan Manajemen (1992-1998); Kepala Divisi Bank Restructuring Unit dan Aset Manajemen Investasi di Badan Penyehatan Perbankan (1998-2000); Konsultan di Boston Consulting Group (2000-2002); Corporate Strategy Planner dan Commercial Foods Manager PT Unilever Indonesia Tbk (2003-2007 dan 2007-2008); Kepala Project Management Office (PMO) (2008), Kepala Strategi & PMO (2008-2009) dan Kepala Business Development (2009-2013) di PT Bank Permata Tbk; dan Kepala Deputy Cards and Loans Business Citibank N.A. (2013-2016) sebelum akhirnya berlabuh di Bank Commonwealth.

Ida Apulia Simatupang, is an Indonesian citizen domiciled in Indonesia. She’s held the position of SME Banking Director at Commonwealth Bank since 24 February 2017 based on the Decree of the Financial Services Authority No. SR-158/D.03/2016 dated 16 August 2016.

Previously, she was Strategy, Digital Solutions & Customer Franchise Director since August 2016. She earned her Master of Science in Industrial Administration in Business Administration from Carnegie Mellon University – Tepper School of Business, Pittsburgh in 1996.

Her professional experiences include the teaching staff and Head of Department of Financial Management of Management Training and Study Institute or LPPM (1992-1998); Head of Bank Restructuring Unit and Investment Management Asset at the Bank Restructuring Agency (1998-2000); a consultant at Boston Consulting Group (2000-2002); Corporate Strategy Planner and Commercial Foods Manager at PT Unilever Indonesia Tbk (2003-2007 and 20072008); Head of Project Management Office (PMO) (2008), Head of Strategy & PMO (2008-2009) and Head of Business Development (2009-2013) at PT Bank Permata Tbk; and Deputy Head of Cards and Loans Business of Citibank N.A. (2013-2016) before finally landed at Commonwealth Bank.

Direktur SME Banking SME Banking Director

IDA APULIA SIMATUPANG

Tjioe Mei Tjuen adalah warga negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Beliau resmi ditunjuk menjadi Direktur Operations & IT pada November 2016 melalui Salinan Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-70/D.03/2016.

Dengan penghargaan First Class Honors, beliau menyelesaikan studinya di bidang Computer Science & Statistics dari University of London, Inggris pada tahun 1983. Beliau memiliki segudang pengalaman di bidang perbankan, khususnya di sektor Operations dengan riwayat jabatan meliputi Senior Country Operations Officer Citibank (1998-2008), Chief Operations Officer Barclays Indonesia (2008-2010), Chief Operations Officer Bank Ekonomi Raharja (2010-2013), dan Technology & Operations Director Permata Bank (2013-2016).

Tjioe Mei Tjuen, is an Indonesian citizen domiciled in Indonesia. She was appointed as Operations & IT Director in November 2016 with the Copy of Decree of the Financial Services Authority No. KEP-70/D.03/2016.

Earning First Class Honours, she concluded her study in Computer Science & Statistics from University of London, UK, in 1983.She’s had much experience in the banking sector, notably in Operations. Her prior positions include Senior Country Operations Officer Citibank (19982008), Chief Operations Officer Barclays Indonesia (2008-2010), Chief Operations Officer Bank Ekonomi Raharja (2010-2013), and Technology & Operations Director Permata Bank (2013-2016).

Direktur Operations & IT Operations & IT Director

TJIOE MEI TJUEN





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Thio Sucy adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Jakarta. Beliau efektif ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan berdasarkan Salinan Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-139/D.03/2018 tanggal 14 Agustus 2018.

Beliau memperoleh gelar Bachelor of Business dari University of Technology, Sydney-Australia pada tahun 1994.

Karir professional beliau dimulai dengan bergabung bersama Citibank Indonesia (1994-2009) di beberapa divisi dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Kepala Satuan Unit Kerja APU/PPT (2005-2009). Kemudian, beliau melanjutkan karir dengan bergabung bersama PT Bank Barclays Indonesia dengan menduduki jabatan sebagai SVP, Kepala Satuan Unit Kerja APU/PPT (2009-2010); Kepala SKAI (2010-2011). Karir beliau di dunia perbankan berlanjut dengan menjabat sebagai Kepala SKAI di PT Bank ANZ Indonesia (2011-2017). Terakhir, beliau bergabung dengan Commonwealth Bank degan menjabat sebagai, EVP, Head of Enterprise Risk Management (2017-2018) dan Chief of Compliance (2018) sebelum menjabat posisi sekarang.

Thio Sucy is an Indonesian citizen domiciled in Jakarta. She was effectively appointed as Compliance Director based on the Copy of Decree of the Financial Services Authority No. KEP-139/D.03/2018 dated 14 August 2018.

She obtained a Bachelor of Business from the University of Technology, Sydney-Australia in 1994.

Her professional career began with joining Citibank Indonesia (1994-2009) served in various positions with the last position as Vice President, Head of the APU/PPT Work Unit (2005-2009). Then, she continued her career by joining PT Bank Barclays Indonesia by holding the position as SVP, Head of the APU/PPT Work Unit (2009-2010); Head of SKAI (2010-2011). Her career in the banking world continued with serving as Head of the SKAI at PT Bank ANZ Indonesia (2011-2017). Finally, she joined the Commonwealth Bank by serving as EVP, Head of Enterprise Risk Management (2017-2018) and Chief of Compliance (2018) before holding the current position.


THIO SUCY



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

anggota dewan koMisaris, direksidan PeJabat eksekutifMembers of Board of Commissioners,Board of Directors and Executive Officers

namaName

JabatanPosition

David Cohen President Commissioner

Stephen Vile Vice President Commissioner

Suwartini Independent Commissioner

Khairil Anwar Independent Commissioner

Lauren Sulistiawati President Director

Ida Apulia Simatupang Director of SME Banking

Rustini Dewi Director of Retail Banking

Tjioe Mei Tjuen Director of Operations & Information Technology

Thio Sucy Director of Compliance

Bagus Harimawan Chief of Human Resources

Reza H.M. Soemadipradja Chief of Audit Executive

Leila Djafaar Chief of Marketing, Corporate Affairs & Legal

Timothy Christopher Delahunty Chief of Finance

Bernard Lokasasmita Head of Customer Franchise and Decision Science

Rian Eriana Kaslan Head of Corporate Strategy and Digital Solutions

Anwar Zaenudin Head of Sales and Distribution

Ivan Adrian Jaya Head of Wealth Management and Retail Digital Business

Widjojo Head of SME Strategy and Portfolio

Charly Ferdinandus Head of Retail Banking in Business Control and Surveillance

R.A. Noerindah Head of Legal

Yuriadi Head of Treasury

Feddy Fadillah Head of Retail Banking Performance Management and Strategic Planning

Thane Jerrold T. Go Head of Operations

Muchamad Ikhwan Pramanta Head of Fraud Control Unit & Security Services

Weddy Irsan Head of SME New Business

David Khosumadi Head of Risk & Control Management

Ganda Raharja Rusli Head of Risk Management

Sri Ningsih Head of Property & Facility Management





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



namaName

JabatanPosition

Theresia Tjong Head of Enterprise Risk Management

Aris Dawami Head of SME Sales

E Iwan Nugroho Susanto Head of Compliance Advisory

Elvyana Sary Head of AML/CTF & Sanction

Dicky Slamet Kurnia Branch Manager, Bandung - Dago

Iwan Setiawan Oetomo Branch Manager, Semarang – GajahMada

Fitri Oktaviana Branch Manager, Pekanbaru - Sudirman

Herlinawati Branch Manager, Samarinda

Wenda Suciady Branch Manager, Makassar

Mochamad Choirul Umam Branch Manager, Kediri

Laiwarti Suhono Branch Manager, Pontianak

Lie Ie Sioe Branch Manager, Yogyakarta

Hendra Winardi Branch Manager, Balikpapan

Pjs. Branch Manager, Banjarmasin

Suwandi Winarko Branch Manager, Mataram

Mourinna Tan Branch Manager, Jambi

Sri Mardini Branch Manager, Purwokerto

Stefano Branch Manager, Malang

Vonny Kamdari Branch Manager, Surabaya - Bubutan

G Stevanus Manek Branch Manager, Bali - Denpasar

Lulu Novita Branch Manager, Lampung

Thedu Branch Manager, World Trade Centre 6

Irena Maria Chaidir Branch Manager, Cirebon

Danny Raymond Logahan Branch Manager, Manado

Hendy Andreas Lesmana Branch Manager, Bogor

Henoch Wiguna Branch Manager, Solo

Ellys Branch Manager, Palembang

Christian Chandra Branch Manager, Medan Diponegoro

Pjs. Branch Manager, Batam

anggota dewan koMisaris, direksidan PeJabat eksekutifMembers of Board of Commissioners,Board of Directors and Executive Officers



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

struktur organisasiOrganisation Structure

DIRECTOR OFRETAIL BANKING

Rustini Dewi

CHIEF OF FINANCE

Tim Delahunty

DIRECTOR OFSME BANKING

Ida A. Simatupang

DIRECTOR OF RISK

Ganda RaharjaRusli (Acting)

DIRECTOR OF OPERATIONS & IT

Tjioe Mei Tjuen

DIRECTOR OF COMPLIANCE

Thio Sucy

Head of Sales & Distribution

Anwar Zaenudin

Head of Business Performance &

ReportingDedy Mulyawan

Head ofSME Sales

Aris DawamiHead of Credit Risk

Sekar S. Pradani

Head of Information Technology

TBA

Head of AML / CTF & Sanction

Elvyana S. Widjaja

Head of Retail Banking in Business Control

&SurveillanceCharly Ferdinandus

Head of Corporate Shared

ServicesJanto Widodo

Head of Process Re-engineering and

Service QualityKetut Meliana

Saputra

VP, Head of Fraud Control Unit &

Security ServicesM. Ikhwan Pramanta

Head of Wealth Management & Retail

Digital BusinessIvan Adrian Jaya

Head of Finance Business Partner

Karenina M.S. Wiardi

Head ofSME Strategy

& PortfolioWidjojo

Head of Enterprise Risk Management

Theresia Tjong

Head of OperationsThane Jerrold Go

Head of AdvisoryIwan Nugroho

Head ofSME New Business

Weddy Irsan Head ofRecovery

Ewon

Head of Risk & Control

ManagementDavid Khosumadi

Head of Monitoring and Testing

Jimmi Handoko

Head of Property & Facility

ManagementSri Ningsih

Head of Tax Compliance & AdvisoryYanti R. Gondoprawiro

Head of Consumer Lending

TBA

Head of Financial Control

Ariswari H. Pratiwi

Head of Retail Banking Performance

Management & Strategic Planning

Feddy Fadillah

Head of Regulatory Reporting

Vera Yuliany

Head of Finance Business Partner

for SMEReza Sujanto

BOARD OF COMMISSIONERS

PRESIDENT DIRECTORLauren Sulistiawati





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



CHIEF OF HUMAN RESOURCES

Bagus Harimawan

CHIEF OF MARKETING, CORPORATE

AFFAIRS & LEGALLeila Djafaar

Head ofDigital Solutions

Rian E. KaslanHead of Treasury

YuriadiHead of

Customer Franchise& Decision ScienceBernard Lokasasmita

Head of Shared Services, Remuneration

and HR AnalyticsNina P. Avrianty

Integrated Governance Committee

Remunerationand Nomination

CommitteeRisk Oversight

CommitteeAudit Committee

Head ofMarketing

CommunicationSafitri Damajanti

Head of FX&FI Position

ManagementAgus Likjono

Digital Product Owner – Transaction

& Servicing Dept HeadTBA

Customer Experience & Relations Department

HeadClara Inda T

Head of Talent Acquisition, HR Governance &

ReportingIkhsan Sobirin

Corporate SecretaryStacey A.

SuryoputroChange

Management Specialist

Fitri Wahyuningsih

Corporate IB & MB Specialist

Fransisca AW

Head of HRBP Business Banking & Industrial Rel.

CoordinatorYosep Achmar

Head ofCorp Communication &

Financial InclusionBayu Irawan

Liquidity & Balance Sheet Management

Dept HeadDeasy M. Rumopa

UI & UX Dept. HeadTBA

Business Excellence Department Head

Indah Isnarsi

Head of LegalR.A. Noerindah Business

Management Specialist

Anny

Digital Product Owner – Unsec.

Lending Dept. HeadDian Sofiarani

Decision Science Department Head

Iqbal F. Ahmad

Customer Insight Specialist

Tesa Wibisono

Customer Insight Specialist

Giovanni AnggastaHRBP Operations & IT, Customer Franchise &

Decision Science,Marketing, Corp Affairs

& LegalMonica E. Hartiko

HRBP Digital Business & Transform.

Nina P. Avrianty (Acting)

HRBP for Risk, Finance & Treasury,

Compliance, HR,Int Audit

Sidkenu Aries Martanto

Head of HR Center of Excellence

Annette A. Gunawan

* Akan diangkat menjadi direktur setelah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan oleh OJK dan setelah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham

To be appointed as Director, subject to satisfactory Fit & Proper Test by OJK and approved by the General Meeting of Shareholders

CHIEF OF AUDIT EXECUTIVE

Reza Soemadipradja

Head of Business & Support Audit

TBA

Head of IT, Data Analytics,

Centralized Ops. & Services Audit Iwan Fadillah

Head of Assurance, Reporting and

MonitoringIma L. Sembiring



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

struktur gruPGroup Structure

Commonwealth Bank (CBA) merupakan bank terbesar di Australia, didirikan oleh pemerintah Australia berdasarkan Commonwealth Bank Act tahun 1911. Pada 1991, CBA terdaftar di Bursa Efek Australia. Setelah beberapa dekade beroperasi sebagai badan usaha milik pemerintah Australia, pada 1996, CBA berubah status menjadi perusahaan swasta. CBA adalah penyedia layanan keuangan terintegrasi yang terkemuka di Australia. CBA mempertahankan saham terbesar pelanggan Lembaga Keuangan Utama (MFI) Australia dan memimpin dalam bidang pemanfaatan teknologi digital, aset, dan advokasi untuk pelanggan.

Pada akhir 2018, CBA tetap berada di posisi teratas dalam industri perbankan Australia dengan total aset USD 980 miliar dan merupakan perusahaan Australia terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar. Hingga saat ini, CBA melayani 16 juta pelanggan melalui 1.190 cabang dan 4.118 mesin ATM, mempekerjakan 48.000 orang dan memiliki lebih dari 800.000 pemegang saham. Sebagai bisnis dengan basis pelanggan dan posisi pangsa pasar yang kuat, serta dibekali dengan kekuatan finansial keunggulan teknologi, pengalaman dan kualitas layanannya telah menjadikan CBA sebagai bank tepercaya dalam industri keuangan di Australia.

Di luar Australia, Bank Commonwealth memiliki cabang di Asia, Eropa, Selandia Baru, dan Amerika Utara yang menawarkan berbagai layanan keuangan. Di Indonesia, CBA memiliki lebih dari 1.500 staf yang bekerja di PT Bank Commonwealth dengan total 38 cabang di 27 kota. CBA juga hadir di pasar asuransi domestik dan manajemen aset melalui PT Commonwealth Life dan First State Investments Indonesia.

Commonwealth Bank (CBA) is the largest bank in Australia founded by the Australian government based on the Commonwealth Bank Act of 1911. In 1991, CBA was listed intheAustralianStockExchange.Afterdecadesoperatingas a government-owned enterprise, CBA changed its status and became a private entity in 1996.

CBA is Australia’s leading provider of integrated financial services, maintains Australia’s largest share of Main Financial Institutions (MFI) customers and leads in digital engagement, assets and customer advocacy.

As of end-2018, CBA remains at the top spot in Australian banking industry with USD 980 billion of total assets and is the second largest Australian company by market capitalization. It serves 16 million customers through ~1,190 branches and ~4,118 ATMS, employs 48,000 people and has more than 800,000 shareholders. As a business with strong customer base and market share positions, technology leadership and financial strength, CBA’s experience and quality of service have made it a trusted name in the financial industry in Australia.

Outside Australia, Commonwealth Bank has offices in Asia, Europe, New Zealand and North America offering a range of financial services. In Indonesia, CBA has more than 1,500 staff working at PT Bank Commonwealth with a total of 38 branches in 27 cities. It also has presence in the domestic insurance and asset management market through PT Commonwealth Life and First State Investments Indonesia.

CoMMonWealTh BanK of ausTralia (CBa)COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA (CBA)

100% 99%

99,9% 0,1%

COMMONWEALTH BANK OFAUSTRALIA

PT BANK COMMONWEALTHPT FIRST STATE INVESTMENT INDONESIAPT COMMONWEALTH LIFE

PT GIGA GALAXY0,35%

PT MURNI GALAXY0,35%

PT SAMUDRA ANUGRAH MEGAH0,11%PT GALA ARTA JAYA

20%

PT RAMADEWAN WINOKO0,08%

CMG ASIA LIFE HOLDINGS LTD50%

PT PRIMA RUKUN LANGGENG0,07%

PT FINCON SURYA PUTRA0,04%

COMMONWEALTH INTERNATIONAL HOLDINGS PTY LTD

30%





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasiList of Subsidiaries and/or Associates

Sampai dengan akhir tahun 2018, Bank Commonwealth tidak memiliki Entitas Anak, Joint Venture maupun Special Purpose Vehicle (SPV).

As of the end of 2018, Commonwealth Bank did not have any subsidiaries, Joint Venture or Special Purpose Vehicle (SPV).

DafTar Perusahaan Terafiliasi LIST OF SISTER COMPANIES

nama PerusahaanName of Compoany

Bidang usahaBusiness

Kepemilikan sahamShare Ownership

statusStatus

PT Commonwealth Life AsuransiInsurance

80% BeroperasiOperational

Struktur kepemilikan saham Bank Commonwealth per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Dengan demikian, Commonwealth Bank of Australia merupakan pemegang saham mayoritas Bank dan satu-satunya pemegang saham dalam persentase yang melebihi 50%.

The structure of shareholders as of 31 December 2018 is as follows:

Based on the structure, Commonwealth Bank of Australia is the only majority and controlling shareholder with percentage of ownership bigger than 50%.

KoMPosisi PeMeGanG sahaMSHAREHOLDERS COMPOSITION

nama Pemegang sahamNames of Shareholder

Jumlah lembar sahamNumber of shares

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

Jumlah (rp)Value (Rp)

Commonwealth Bank of Australia 3.781.469 99% 3.781.469.000.000

PT Giga Galaxy 13.199 0,35% 13.199.000.000

PT Murni Galaxy 13.199 0,35% 13.199.000.000

PT Samudra Anugerah Megah 4.425 0,12% 4.425.000.000

PT Ramadewan Winoko 2.950 0,08% 2.950.000.000

PT Prima Rukun Langgeng 2.655 0,07% 2.655.000.000

PT Fincom Surya Putra 1.770 0,05% 1.770.000.000

TOTAL 3.819.667 100% 3.819.667.000.000

Sementara itu, struktur kepemilikan saham Bank berdasarkan klasifikasi pemilik adalah sebagai berikut:

The structure of shareholders based on the ownership classification is as follow:

KlasifiKasi KePeMiliKan sahaMSHAREHOLDERS CLASSIFICATION

Pemegang sahamShareholders

Jumlah lembar sahamNumber of Shares

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

Jumlah (rp)Value (Rp)

Institusi LokalLocal Institutions

38,198 1% 38,198,000,000

Institusi AsingForeign Institutions

3,781,469 99% 3,781,469,000,000

Individu LokalLocal Individuals

- - -

Individu AsingForeign Individuals

- - -

TOTAL 3,819,667 100% 3,819,667,000,000



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Penghargaan dan sertifikasiCertifications and Awards

“Kredit Tanpa agunan Pertama yang Proses Pengajuannya secara Digital dan Mendapat Keputusan seketika” dari Museum Rekor-Dunia Indonesia

“The First Unsecured Loan with Digitally Process Submission and Instant Decision” from the Indonesian World-Record Museum

27 Maret 201827 March 2018

“innovative Company in Digital services and Products” dari Warta Ekonomi dalam Indonesia Digital Innovation Award 2018

“Innovative Company in Digital Services and Products” from Warta Ekonomi in Indonesia Digital Innovation Award 2018

25 Mei 201825 May 2018

Bank Commonwealth adalah Perusahaan Tertutup (private company) yang tidak menjual sahamnya kepada publik sehingga tidak ada informasi tentang kronologi pencatatan saham dan efek lain apa pun.

Commonwealth Bank is a private company which does not offer its shares to the public, hence there is no information on the chronology of stock listing or the listing of any securities.

kronologi Pencatatan sahaM dan efek lainnyaChronology of Stock Listing or Other Securities

leMbaga dan Profesi PenunJangSupporting Institutions and Professions

Jimmy Pangestu S.EKAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan(a member of PwC)World Trade Center 3 Lantai 33-43Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920, Indonesia

Aryanti Artisari, S.H., M.KnMenara Sudirman Lantai 18Jl. Jend. Sudirman Kav. 60Jakarta 12190, Indonesia

KanTor aKunTan PuBliK PUBLIC ACCOUNTING FIRM

KanTor noTaris NOTARY OFFICE

“Contact Center service excellence award 2018” dalam kategori Banking untuk pencapain kinerja yang “BAIK” dari Service Excellence Magazine

“Contact Center Service Excellence Award 2018” in the category of Banking for achieving “GOOD” Service Performance from Service Excellence Magazine

10 april 201810 April 2018

Per 31 Desember 2018, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi yang mempunyai 5% (lima persen) atau lebih modal disetor di Bank Commonwealth, lembaga bank lain, lembaga keuangan non-bank dan perusahaan lainnya di dalam atau di luar Indonesia.

As of 31 December 2018, neither member of the Board of Commissioners nor Board of Directors owned 5% (five percent) or larger of paid-up capital in Commonwealth Bank, other banking institutions, non-banking institutions and other countries in Indonesia or abroad.

KePeMiliKan sahaM oleh DeWan KoMisaris Dan DireKsiSHARE OWNERSHIP BY BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



5 Juni 20185 June 2018

“The rising star” Kategori Commercial Bank dari Infobank dalam Banking Service Excellence Awards 2018.

“The Rising Star” Commercial Bank Category from Infobank in Banking Service Excellence Awards 2018.

“1st Best Telepon” Kategori Commercial Bank dari Infobank dalam Banking Service Excellence Awards 2018.

“1st Best Telepon” Commercial Bank Category from Infobank in Banking Service Excellence Awards 2018

5 Juni 20185 June 2018

“1st Best overall Performance” Kategori Commercial Bank dari Infobank dalam Banking Service Excellence Awards 2018.

“1st Best Overall Performance” Commercial Bank Category from Infobank in Banking Service Excellence Awards 2018.

5 Juni 20185 June 2018

“1st Best satpam” Kategori Commercial Bank dari Infobank dalam Banking Service Excellence Awards 2018.

“1st Best Satpam” Commercial Bank Category from Infobank in Banking Service Excellence Awards 2018.

5 Juni 20185 June 2018

5 Juni 20185 June 2018

“1st Best Customer service” Kategori Commercial Bank dari Infobank dalam Banking Service Excellence Awards 2018

“1st Best Customer Service Commercial Bank” Commercial Bank Category from Infobank in Banking Service Excellence Awards 2018

“1st Best Walk-in Channel” Kategori Commercial Bank dari Infobank dalam Banking Service Excellence Awards 2018.

“1st Best Walk-in Channel” Commercial Bank Category from Infobank in Banking Service Excellence Awards 2018

5 Juni 20185 June 2018



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

“The Best frictionless omni Channel integration” dari The Asian Banker dalam Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service

“The Best Frictionless Omni Channel Integration” from The Asian Banker in Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service

30 agustus 201830 August 2018

“The Best Credit evaluation initiative, application, or Programme” dari The Asian Banker dalam Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service

“The Best Credit Evaluation Initiative, Application, or Programme” from The Asian Banker in Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service


“The Best Wealth Management Business (affluent segment)” dari The Asian Banker dalam Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service

“The Best Wealth Management Business (Affluent Segment)” from The Asian Banker in Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service

“service Quality award 2018” kategori Bank Umum dari Service Excellence Magazine

“Service Quality Award 2018” category Regular Banking by Service Excellence Magazine

“Wealth Management Platform of the Year” dari Asian Banking & Finance Award 2018

“Wealth Management Platform of the Year – Indonesia” by Asian Banking & Finance Awards 2018



12 Juli 201812 July 2018

“social Media initiative of the Year - indonesia” dari Asian Banking & Finance Award 2018

“Social Media Initiative of the Year – Indonesia” by Asian Banking & Finance Awards 2018

12 Juli 201812 July 2018





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



“The Best Bank in Digital services” dari Tempo Media Grup & Indonesia Banking School dalam Indonesia Banking Award

“The Best Bank in Digital Services” from Tempo Media Group & Indonesia Banking School in Indonesia Banking Award

Jawara Financial Indonesia 2018“Top Mutual fund sales agent” dari Warta Ekonomi

Jawara Financial Indonesia 2018“Top Mutual Fund Sales Agent” from Warta Ekonomi

1 september 20181 September2018

27 september 201827 September 2018

Marketing Award 2018 kategori“The Best in experiental Marketing” dari Majalah Marketing

Marketing Award 2018 as“The Best in Experiental Marketing” from Majalah Marketing

Marketing Award 2018 kategori“The Best innovation in Marketing” dari Majalah Marketing

Marketing Award 2018 as“The Best Innovation in Marketing” from Majalah Marketing


“Women’s entrepreneur empowerment” dari Mastercard

“Women’s Entrepreneur Empowerment” from Mastercard

“The Best frictionless social Media initiative, application, or Programme” dari The Asian Banker dalam Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service

“The Best Frictionless Social Media Initiative, Application, or Programme” from The Asian Banker in Indonesia Country Awards Programme 2018 for Retail Financial Service






Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Saat ini, Bank Commonwealth memiliki 38 kantor yang terdiri dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu. Rincian jaringan cabang Bank dapat dilihat dalam tabel berikut.

Currently, Commonwealth Bank has 38 offices, consisting of branch offices (KC) and sub-branch offices (KCP) with details described in the following table.

wilayah oPerasi dan alaMatJaringan bank coMMonwealthArea of Operations and Branch Network

Pekanbaru

Medan

Batam

Pontianak

Palembang

JakartaBekasi

BandungCirebon

Bogor

Purwokerto

Yogyakarta

Tangerang

solo

surabaya

Malang

KediriDenpasar

Banjarmasin

Balikpapansamarinda

Jambi

semarang Mataram

lampung

Cabang di seluruh indonesia per31 Desember 2018

38

Branches throughoutIndonesia as of31 December 2018.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Makassar

Manado



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Saat ini, Bank Commonwealth memiliki 38 (tiga puluh delapan) kantor yang terdiri dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu dengan rincian jaringan cabang Bank dapat dilihat dalam tabel berikut.

Currently, Commonwealth Bank has 38 (thirty eight) offices, consisting of branch offices (KC) and sub-branch offices (KCP) with details described in the following table.

alaMaT JarinGan CaBanG BRANCH OFFICES

no. nama CabangBranch Name

alamatAddress

nomor TeleponPhone Number

KotaCity

ProvinsiProvince

1 KCP. Puri Indah Puri Tirta, Jl. Puri Kencana L6/88 C-D (021) 5830 0222 Jakarta DKI Jakarta2 KCP. Pondok Indah Pondok Indah, Plaza 5 Blok A No. 1-2,

Jl. Margaguna Raya Jakarta Selatan 12310

(021) 7278 6999 Jakarta DKI Jakarta

3 KCP. Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 90A, Jakarta (021) 6385 2909 Jakarta DKI Jakarta4 KCP. Kebon Jeruk Ruko Graha Mas Blok C No. 1, Jl. Raya

Perjuangan, Jakarta 11530(021) 530 1515 Jakarta DKI Jakarta

5 KC. Kediri Jl. Hasanuddin No. 1 Kediri (0354) 696 789 Kediri Jawa Timur6 KC. Samarinda Jl. Pangeran Diponegoro No. 61 - 62 (0541) 206 206 Samarinda Kalimantan

Timur7 KC. Palembang Jl. Sudirman No. 153, Palembang (0711) 314 999 Palembang Sumatera

Selatan8 KC. Pekanbaru Sudirman Jl. Jend Sudirman No. 26 Tangkerang

Pekanbaru 28282(0761) 34455 Pekanbaru Riau

9 KC. Banjarmasin Jl. Letjend. Suprapto No. 29, Banjarmasin

(0511) 3366 088 Banjarmasin Kalimantan Selatan

10 KC. Makassar Jl. Jenderal Sudirman No. 48 (0411) 330730 Makassar Sulawesi Selatan

11 KC. Bogor Jl. Raya Padjajaran No. 59 D Kelurahan Baranangsiang, Kec. Bogor-jawa Barat

(0251) 8392336 Bogor Jawa Barat

12 KC. Cirebon Jl. Siliwangi No. 117 Cirebon (0231) 235252 (Hunting)

Cirebon Jawa Barat

13 KCP. Legian Melasti Jl Raya Legian no.5 &6 Kuta, Badung, Bali

(0370)645800 Badung Bali

14 KC. Pontianak Jl. Gajah Mada No. 152 (0561) 763828 Pontianak Kalimantan Barat

15 KC. Jogjakarta Jl. Teuku Cik Ditiro No:15, Yogyakarta (0274) 554 578 Jogjakarta DIY16 KC. Solo Jl. Slamet Riyadi No. 139, Solo (0271) 666 956 Solo Jawa Tengah17 KC. Bandung Jl. Ir. H. Juanda No. 130 B Dago -

Bandung(022) 422 1808 Bandung Jawa Barat

18 KC. Lampung Jl. R A Kartini No.99 Blok GH - Lampung

(0721) 255 689 Lampung Lampung

19 KC. Batam Bumi Ayu Lestari, Blok D no 31-32, Jl. Imam Bonjol, Nagoya - Batam

(0778) 428856 Batam Riau





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no. nama CabangBranch Name

alamatAddress

nomor TeleponPhone Number

KotaCity

ProvinsiProvince

20 KCP. Bekasi Kompleks Ruko Bekasi Mas Blok C No. 6 - Bekasi

(021) 889 50627 Bekasi Jawa Barat

21 KC. Manado Kompleks Ruko Megamas Blok F No.24, JL. Boulevard - Manado

(0431) 888 1234 Manado SulawesiUtara

22 KC. Purwokerto Ruko Nusantara, Jl. Sudirman No. 7 - Purwokerto

(0281) 631650 Purwokerto Jawa Tengah

23 KCP. Mangga Dua Ruko Mal Mangga Dua Ground Floor No.12, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730


24 KC Mataram Jl. Raya Pejanggik – Mataram (Sebelah Toko Sumber Jaya)

Phone : (0370)645800Fax : (0370) 646420

Mataram Nusa Tenggara Barat

25 KC. Jambi Jl. Hayam Wuruk No.162 C-D, Jelutung - Jambi

(0741) 7553111 Jambi Jambi

26 KCP. Melawai Jl Melawai Raya no. 116 C,D,E Kebayoran Baru, Jakarta Selatan


27 KC. Balikpapan Jl Jendral Sudirman no.343 A-B, Balikpapan 76114

(0542) 443 779 Balikpapan Kalimantan Timur

28 KC. Medan Sagita/Diponegoro

Wisma Commonwealth Jl. Palang Merah No 110

(061) 457 8588 Medan Sumatera Utara

29 KC. WTC 6 Lt Dasar & Lt 2 World Trade Centre (WTC) 6Jl Jend Sudirman Kav 29 - 31 Jakarta 12920


30 KCP. BSD Ruko ITC BSD Blok R 32 -R33. Jl Pahlawan Seribu. Desa Lengkong Wetan,kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang.

(021) 5316 2081 Tangerang Banten

31 KC. Denpasar Rukan Teuku Umar Indah Blok 12A, Jl. Teuku Umar No. 2,4 dan 8 Denpasar - Bali

(0361) 754200 Denpasar Bali

32 KC. Semarang Jl. Gajah Mada No. 112A, Semarang (024) 3541106-07 Semarang Jawa Tengah33 KC. Surabaya (Bubutan) Jl. Bubutan No. 127-135 Surabaya (031) 353 4123,

(031) 353 9810 (hunting)

Surabaya Jawa Timur

34 KC. Malang Jl. Basuki Rachmat No. 81 Malang (0341) 361600 Malang Jawa Timur35 KCP. Pantai Indah Kapuk The Gallery Metro Broadway Blok 8 No.

CB CC CD PIK, Jl. Pantai Indah Utara, Jakarta Utara 14460

(021 ) 56948439 Jakarta DKI Jakarta

36 KCP. Kelapa Gading Jl Boulevard Kelapa Gading Blok TKC No. A-01 dan A-02, Jakarta 14240

Jakarta DKI Jakarta

37 KCP Surabaya Bukit Darmo Golf

Jalan Bukit Darmo Golf Blok B1-02, Surabaya

(031) 734 7935 Surabaya Jawa Timur

38 KCP Surabaya Manyar Jl. Manyar Kertoarjo No. 47, Surabaya (031) 2930879 Surabaya Jawa Timur



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

inforMasi Pada situs PerusahaanInformation on Corporate Website

Sebagai bagian dari komitmen Bank kepada prinsip transparansi dan untuk kemudahan akses segala informasi yang akurat dan real time terkait Bank, Bank Commonwealth memiliki situs web yang dapat diakses oleh masyarakat umum dan para pemangku kepentingan di www.commbank. co.id. Situs web Bank disajikan dalam dua opsi bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Adapun informasi penting yang terdapat di situs web Bank adalah:• Laporan Keuangan tahunan terpisah (dalam 5 tahun

terakhir).• Profil Manajemen yang terdiri dari profil Dewan

Komisaris dan Direksi Bank.• Informasi mengenai Bank yang dirangkum dalam

bagian “Tentang Kami”.• Daftarprodukdanjasayangditawarkan.• Promositerbaruyangditawarkan.• Informasipeluangkerja/karier.

Sementara informasi mengenai isi kode etik, RUPS (termasuk bahan mata acara, ringkasan risalah, dan tanggal-tanggal penting), dan piagam Dewan Komisaris dan Direksi serta komite dan Satuan Kerja Audit Internal tidak tersedia di situs web Bank mengingat status Bank yang bukan merupakan perusahaan terbuka.

As part of the Bank’s commitment to the principle of transparency and to provide ease of access to accurate and real-time information about the Bank, Commonwealth Bank has a corporate website accessible to the public and all stakeholders. The address of the corporate website is www.commbank.co.id, available in both Indonesian and English languages

Important information available on the Bank’s corporate website include:• Annualreports(ofthelastfiveyears).

• ManagementprofileincludingtheprofilesofBoardofCommissioners and Board of Directors.

• InformationontheBankinaformofasummaryinthe“About Us” section.

• Listofproductsandservices.• Latestpromotions.• Informationofwork/careeropportunities.

Information regarding code of conduct, GMS (including minutes, summaries, and important dates), BOC and BOD charters, committees, and internal audit unit is not available on the website as Commonwealth Bank is not a public company.

ANALISISDAN PEMBAHASANMANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSIONAND ANALYSIS04



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Perbankan retailRetail Banking

TINJAuAN KINErJA OPErASIONAL PEr SEgMEN uSAHAOperational Overview per Business Segment

Bank Commonwealth merupakan perusahaan yang bergerak di industri perbankan dan menyediakan layanan jasa keuangan, dengan berfokus kepada 2 (dua) segmen usaha yaitu Perbankan Retail dan Perbankan SME/UKM. Berikut adalah rangkuman segmen usaha beserta produk-produk yang ditawarkan Bank:

Providing the best financial solutions to improve the financial wellbeing of people and community has always been our commitment to our customers. As of the end of 2018, the retail banking business has operated in 38 branches (including 6 digital branches), 100 e-Kiosks and 102 ATMs in 27 major cities across Indonesia with the focus on both Emerging Affluent and Affluent customers. Our core business in retail banking includes savings and deposits, investments, insurance, mortgage and personal loans and treasury products. These products remain our focus while at the same time we keep innovating to be the market leader in digital banking.

Commonwealth Premier BankingCommonwealth Premier Banking offers tailor-made solutions to grow and preserve customer’s assets through a wide range of wealth management solutions & business banking as well as other types of investment such as property purchase. There are three pillars of value propositions to help our affluent customers achieve their financial goals:1. Wealth Management Advisory

• PremierRMsupportedbyateamofspecialists.• Wealth management solutions for customers’

financial needs supported by the SmartWealth application.

• Dynamic model portfolio to optimise portfolioperformance.

2. Business Solution & Other Investments• Opportunitiesforpropertyinvestmentasanasset

diversification strategy.• Solutionsforcustomers’businessdevelopment.• Protectionofcustomerassets.

3. Exclusive Privileges and Services• Accesstoexclusivebankingservicesforcustomers.

• MasterCardWorldDebitCard.• Appreciationandloyaltygiftsandexclusiveaccess

to various lifestyle & wealth management events.

Commonwealth Bank is a company engaged in the banking industry offering financial services, focused on two business segments: Small and Medium Enterprises (SMEs) and Retail banking. The following are summaries of theBank’s business segments and products:

Memberikan solusi finansial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat selalu menjadi komitmen kami bagi nasabah. Per akhir tahun 2018, bisnis perbankan ritel beroperasi di 38 cabang (termasuk 6 cabang digital), 100 e-Kiosk dan 102 ATM yang tersebar di 27 kota besar di Indonesia dengan fokus pada nasabah Emerging Affluent dan Affluent. Bisnis inti kami di perbankan ritel yang mencakup produk tabungan dan deposito, investasi, asuransi, KPR, Personal Loan dan produk treasury tetap menjadi fokus kami sembari tetap berinovasi untuk menjadi pemimpin pasar dalam perbankan digital.

Commonwealth Premier bankingCommonwealth Premier Banking menawarkan solusi yang dibuat khusus untuk meningkatkan dan melindungi aset nasabah melalui berbagai solusi wealth management & ekspansi bisnis nasabah serta jenis investasi lainnya seperti investasi properti. Tiga pilar proposisi nilai untuk membantu nasabah Affluent kami dalam mencapai tujuan keuangan mereka adalah:1. Wealth Management Advisory

• PremierRMyangdidukungolehtimspesialis.• Solusi wealth management untuk kebutuhan

finansial nasabah didukung oleh aplikasi SmartWealth.

• Dynamicmodelportfoliountukmengoptimalkanperforma portofolio.

2. Solution for Business & Other Investment• Peluang investasi properti sebagai diversivikasi

asset.• Solusibagipengembanganbisnisnasabah.• Perlindungan menyeluruh bagi seluruh aset

nasabah.3. Exclusive Privileges and Services

• Akses layanan perbankan khusus yang eksklusifbagi nasabah.

• MasterCardWorldDebitCard.• Appreciation and loyalty gift serta berbagai

ekslusif akses ke berbagai acara lifestyle & wealth management.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview

analisis danPembahasan manajemen


TINJAuAN KINErJA KEuANgANFinancial Performance Overview

Kinerja keuangan Bank Commonwealth untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 disajikanberdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Jimmy Pangestu, S.E, dari Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota PwC) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dengan opini wajar.

The financial performance of Commonwealth Bank for thefinancialyearended31December2018waspresentedbased on the Financial Statement that has been audited by public accountant Jimmy Pangestu, S.E., from the Public Accounting Firm Tanudiredja,Wibisana, Rintis& Partner(a member of PwC) in accordance with the Financial Accountancy Standard in Indonesia with unqualified opinion.

asetDi tahun 2018, total aset naik Rp1.442.847 juta atau 7%menjadi Rp21.540.527 juta dibanding dengan tahun 2017yang berada di angka Rp20.097.680 juta. Hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan pemberian pinjaman/kredit kepada nasabah seiring dengan komitmen Bank untuk fokus pada segmen perbankan Retail dan SME/UKM.

assetsIn2018, theBank’stotalassets increasedbyRp1,442,847million or 7% to Rp21,540,527million compared to 2017of Rp20,097,680 million. This was attributed to growthin lending/loans to customers, in line with the Bank’s commitment to focus on the Retail and SME bankingsegments.

laPOran POsisi keUanGanFinanCial POSitiOn RePORt

Perbankan sme/UkmSMe Banking

Untuk segmen Usaha Kecil & Menengah/Small Medium Enterprise (UKM/SME), Bank menyediakan layanan pembiayaan untuk pemenuhan modal kerja atau pembiayaan investasi usaha bagi pengusaha UKM yang digolongkan ke dalam Established SME dan Emerging SME.

Produk yang ditawarkan melalui segmen ini adalah:1. Produk Pembiayaan Modal Kerja, yang terdiri dari

fasilitasKreditRekeningKorandanDemandLoan;2. Produk Term Loan, untuk membiayai kebutuhan

investasiusahanasabahSME;3. Produk Pinjaman Usaha Tanpa Anggunan, untuk

memenuhi kebutuhan modal usaha nasabah di segmen Emerging SME yang dapat diakses melalui aplikasi Bizloan.

Uraian lebih lengkap mengenai bidang usaha Bank Commonwealth dapat dilihat di bab Profil Perusahaan.

Ditahun2018,operasionalBankCommonwealthdikeduasegmen tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan rencana bisnis berdasarkan target-target yang terukur. Hal ini dalam rangka mendukung pencapaian target kinerja Bank atas penyaluran pembiayaan kepada segmen Ritel & SME.

For the Small & Medium Enterprise (SME) segment, the Bank provides financing services for working capital or business investment financing designed for SME entrepreneurs that are classified into Established SME and Emerging SME Categories.

Products offered through this segment are:1. Working Capital Financing, composed of Current

AccountCreditandDemandLoan;2. Term Loan products, to fulfil the need of the SME

customersforinvestment;3. UsecuredLoanproducts,tohelpcustomerofEmerging

SME segment with their working capital that can be access via Bizloan.

A more comprehensive description of the Commonwealth Bank business lines can be seen in the Company Profile chapter.

In 2018, Commonwealth Bank operations were carried out in accordance with the business plan based on measurable targets. This is done to support the achievement of the Bank’s performance targets for financing distribution to Retail&SMEsegment.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

kasPada 31 Desember 2018 Bank mencatatkan total kassebesarRp181.850jutadarijumlahsebesarRp240.643jutadi tahun sebelumnya.

Giro pada bank indonesiaGiro pada Bank Indonesia di tahun 2018 adalah sebesar Rp1.089.996 juta, meningkat sebesar Rp13.754 jutadibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Penempatan pada bank indonesia dan bank lainPenempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain di tahun 2018 adalah sebesarRp2.254.913 juta,meningkat sebesarRp455.798 juta dari jumlah tahun lalu yaitu sebesarRp1.799.115 juta.

Cash Asof31December2018, theBank recordedtotalcashofRp181,850million from Rp240,643million booked in theprevious year.

Current accounts with Bank indonesia Current accounts with Bank Indonesia in 2018 was Rp1,089,996 million, increased by Rp13,754 millioncompared to last year.

Placements with Bank indonesia and Other Banks Placements in Bank Indonesia and Other Banks in 2018 totaledRp2,254,913million,increasedbyRp455,798millionfromlastyearofRp1,799,115million.

Uraian 2018 2017Perubahan nominal

Nominal ChangePerubahan %

% Change Description

Kas 181.850 240.643 (58.793) -24% CashGiro pada Bank Indonesia 1.089.996 1.076.242 13.754 1% Current Accounts with Bank

Indonesia Giro pada Bank lain 582.539 629.335 (46.796) -7% Current Accounts with Other

BanksPenempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain

2.254.913 1.799.115 455.798 25% Placements with Bank Indonesia and other Banks

Efek-efek 390.454 1.287.016 (896.562) -70% Marketable SecuritiesObligasi pemerintah 2.150.531 1.269.749 880.782 69% Government BondsEfek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

- - - - Securities purchased under resale agreements

Tagihan derivatif 2.549 9.064 (6.515) -72% DerivativeReceivablesPinjaman yang diberikan-bersih 13.728.559 12.618.298 1.110.261 9% Loans–net

Tagihan Akseptasi-bersih 1.433 5.644 (4.211) -75% AcceptanceReceivable–netPajak dibayar dimuka 40.795 40.970 (175) 0% Prepaid TaxesAset tidak berwujud-bersih 417.422 446.068 (28.646) -6% Intangible Assets - netInvestasi dalam saham-bersih - - - - Investment in shares - netAset tetap-bersih 208.451 126.939 81.512 64% Fixedassets–netAset pajak tangguhan-bersih 76.378 106.012 (29.634) -28% Deferredtax-netAset lain-lain 414.657 442.585 (27.928) -6% Other assets

jumlah aset 21.540.527 20.097.680 1.442.847 7% total assets

Sampai dengan Desember 2018, portofolio SME/UKMtumbuh sebesar 18% dan KPR tumbuh sebesar 48%dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017. Namun, seiring dengan strategi Bank untuk mengurangi konsentrasi di Joint Finance dan Commercial Banking, portofolio Joint Finance dan Komersial menurun masing–masingsebesar26%dan88%,sehinggatotalkreditBanktercatattumbuhsebesar9%YoYsecaramenyeluruh.

AsofDecember2018,theSMEportfoliogrewby18%andmortgageloansby48%comparedtothesameperiodin2017. In line with the Bank’s strategy to reduce the focus on Joint Finance and Commercial Banking, thus Joint Finance and Commercial portfolios decreased by 26% and 88% respectively.Hence,theBank’stotalloansgrewby9%YoY.

Pinjaman yang diberikanloans

tabel asettable of assets

(inMillionRupiah,unlessotherwisestated)(dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



liabilitasliabilitiesDalamJutaanRupiah InMillionRupiah

Uraian 2018 2017 Perubahan nominalNominal Change

Perubahan %Change % Description

Simpanan Nasabah 14.279.000 14.469.273 (190.273) -1% DepositsfromCustomersSimpanan dari Bank lain 2.053.846 851.835 1.202.011 141% DepositsfromOtherBanksLiabilitas derivatif 20.871 917 19.954 2176% DerivativePayablesLiabilitas akseptasi 1.439 5.666 (4.227) -75% Acceptance PayablesUtang pajak 22.895 22.320 575 3% TaxLiabilitiesLiabilitas lain 1.063.169 682.191 380.978 56% OtherLiabilitiesjumlah liabilitas 17.441.220 16.032.202 1.409.018 9% total liabilities

DalamJutaanRupiah

simpanan nasabahDeposits from Customers



Giro 1.127.193 1.223.487 (96.294) -8% Current AccountsTabungan 5.812.109 6.092.979 (280.870) -5% SavingsDepositoBerjangka 7.339.698 7.152.807 186.891 3% TimeDepositstotal simpanan nasabah 14.279.000 14.469.273 (190.273) -1% total Deposits from

Customers

Suku bunga acuan (7-day reverse repo rate) terus mengalami peningkatan sampai dengan bulan November 2018 sebesar 175bps menyebabkan peningkatan tingkat suku bunga dana pihak ketiga yang berdampak pada penurunan NIM industri perbankandari5,32%ke5,13%padaOktober2018YoY,sertameningkatnya persaingan likuiditas di pasar. Hal ini juga mengakibatkan penghimpunanDana Pihak Ketiga (DPK)menurunsebesar 1,32%dibandingkan tahunsebelumnya.Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pendanaan, Bank telah menerbitkan Negotiable Certificates Deposit (NCD) dan outstanding pada posisi 31 Desember 2018adalahRp1,5triliun.NCDmerupakanalternatifpendanaandengan tingkat suku bunga yang kompetitif dibandingkan denganDPKdandengantenoryangcukuppanjang(9-12bulan).

The benchmark for the interest rate (7-day reverse repo rate)continuedtoincreaseuntilNovember2018by175bps.This led to the increase in interest rates on third party funds, which in turn resulted in the tightening of the banking industry’sNIMfrom5.32%to5.13%inOctober2018YoYaswell as increasing competition for liquidity in the market. This condition also affected the Bank’s performance in terms of Third Party Funds (TPF), which decreased 1.32% from previous year. To support funding needs, the Bank has issuedNegotiableCertificates ofDeposit (NCD)andoutstandingatthepositionof31December2018wasRp1.5trillion.TheNCDisafundingalternativewithcompetitiveinterest rates compared to the TPF and with a longer tenor (9-12months).

InMillionRupiah

ekuitasequity DalamJutaanRupiah InMillionRupiah

InMillionRupiah



modal sahamShare Capital Modal ditempatkan dan disetor penuh

3.819.667 3.819.667 - 0% Issued and fully paid capital

Tambahan modal disetor 25.097 25.097 - 0% Additional paid-up capital(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak

(5.311) 13.668 (18.979) -139% Unrealised (loss)/gain on available for sale, marketable

securities and government bonds, net of tax

Saldo laba RetainedEarnings-Sudah ditentukan penggunaannya

14.911 14.911 - 0% -Appropriated

-Belum ditentukan penggunaannya

244.943 192.135 52.808 27% -Unappropriated

jumlah ekuitas 4.099.307 4.065.478 33.829 1% total equity



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

DalamJutaanRupiah

laporan laba rugi dan Penghasilan komprehensif lainStatement of Profit or loss and Other Comprehensive income



Pendapatan Bunga Bersih 992.617 975.667 16.950 2% Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya

524.879 496.330 28.549 6% Other Operating Income

Beban Operasional Lainnya (1.418.932) (1.389.589) (29.343) 2% Other Operating Expenses

Laba Operasional–Bersih 98.564 82.408 16.156 20% OperatingProfit–Net

(Beban)/pendapatan Non Operasional

(19.175) 23.820 (42.995) -180% Non Operating (Expense) Income

Laba sebelum pajak penghasilan

79.389 106.228 (26.839) -25% Profit before Tax Expense

Beban Pajak Penghasilan (33.615) (27.656) (5.959) 22% Income Tax Expense

Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 45.774 78.572 (32.798) -42% ProfitfortheYear

(Beban)/pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan

(11.945) 30.581 (42.526) -139% Other Comprehensive (Expense)/Income for the

YearJumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan

33.829 109.153 (75.324) -69% Total Comprehensive Income fortheYear

laPOran laba rUGi dan PenGhasilan kOmPrehensiF lainStateMentS OF PROFit OR lOSS anD OtHeR COMPReHenSiVe inCOMe

beban Operasional lainnyaOther Operating expense



Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan

(167.945) (203.317) 35.372 -17% Allowance forimpairment losses on

financial and non-financial assets.

Beban Umum dan administrasi (544.424) (510.185) (34.239) 7% General and Administrative Expense

Beban Gaji dan tunjangan (700.122) (669.453) (30.669) 5% Salaries and Allowances Expense

Beban Lainnya (6.441) (6.634) 193 -3% Other Expenses

beban Operasional lainnya (1.418.932) (1.389.589) (29.343) 2% Other Operating expenses

Pendapatan bunga bersihPendapatan bunga bersih mengalami peningkatan sebesar Rp16.950jutaatausekitar2%.Halinidisebabkankenaikanpendapatan dari segmen Retail dan SME/UKM yang merupakan fokus bisnis Bank yang mampu mengimbangi dampak dari penurunan pendapatan dari segmen penurunan pendapatan dari segmen Komersial, dan joint finance.

Pendapatan Operasional lainnyaAngka pendapatan operasional lainnya di tahun 2018 mencapai angka Rp524.879 juta. Penghitunganpendapatan operasional lainnya didapatkan dari provisi dan komisi lainnya termasuk keuntungan transaksi mata uang asing, keuntungan dari perubahan nilai wajar instrumen keuangandanpendapatanlainnya.Dibandingkandengantahun lalu yang mencapai angka Rp496.330 juta, angkatersebut meningkat sebesar Rp28.549 juta atau sebesar6%.Peningkatan iniberasaldaripeningkatanpendapatankomisi Mutual Fund dan Bancassurance.

net interest incomeNetinterestincomeincreasedbyRp16,950millionoraround2%.ThiswasattributedtotheincreaseinincomefromtheRetailandSMEsegments.Focusonthesesegmentenablethe impact of the decline in revenue from the Commercial segment, and joint finance to be offset.

Other Operating incomeOtheroperatingincomein2018reachedRp524,879million.Other operating incomes were obtained from other fees and commissions, including foreign currency transaction profits, profits from changes in the fair value of financial instruments and other incomes. Compared to the previous year, in which the figure reached reached Rp496,330million,therewasanincreaseofRp28,549millionor6%.The increase was due to the rise in Mutual Fund and Bancassurance commission revenues.

DalamJutaanRupiah InMillionsRupiah

InMillionsRupiah





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Beban operasional lainnya di tahun 2018 tercatat sebesar Rp1.418.932juta,2%lebihtinggidariperiodesebelumnya.

laba tahun berjalanBank berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesarRp45,7miliar.Pencapaian ini adalahpeningkatansebesar10%dibandingkantahun2017yangsebesarRp41,7miliar (diluar keuntungan non-operasional dari penjualan aset sebesar Rp36,9 miliar di tahun 2017).

Other operating expenses in 2018 stood at Rp1,418,932million, a 2% increase from the previous year.

Profit for the YearTheBank realisednet incomeafter taxofRp45.7billion.This achievement was an increase of 10% compared in 2017 with Rp41.7 billion (excluding non-operating profitsfromthesaleofassetsofRp36.9billionin2017).

tabel laporan arus kastable of Statements of Cash Flows



Arus Kas dari Aktivitas Operasi 492.905 (201.939) 694.844 -344% Cash flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (198.803) (544.789) 345.986 -64% Cash flows from Investing Activities

Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas

294.102 (746.728) 1.040.830 -139% NetIncrease/(Decrease)InCash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 3.745.335 4.483.948 (738.613) -16% Cash and Cash Equivalents at theBeginningoftheYear

Keuntungan transaksi mata uang asing terhadap kas dan setara kas

69.861 8.115 61.746 761% Exhange Gainson Cash and Cash Equivalent

kas dan setara kas akhir tahun

4.109.298 3.745.335 363.963 10% Cash and Cash equivalents at the end of the Year

laPOran arUs kasStateMent OF CaSH FlOWS

DalamJutaanRupiah InMillionsRupiah

tabel kinerja rasio keuangan table of Financial Ratio Performance

laPOran rasiO keUanGanFinanCial RatiO StateMent

Rasio keuangan yang menunjukkan kinerja Bank Commonwealth di tahun 2018 disajikan dalam tabel di bawah ini:

The financial ratio that shows the performance of Commonwealth Bank in 2018 is presented in the table below:

rasio keuangan 2018 2017 Financial Ratio

Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Rata-rata Total Aset

0,37% 0,52% RetunonAverageAssets

Rasio Laba setelah Pajak terhadap Rata-rata Modal Inti

1,35% 2,33% ReturnonAverageEquity

Margin Pendapatan Bunga Bersih 5,08% 5,14% Net Interest Margin

Rasio Kecukupan Modal 23,65% 23,77% CapitalAdequacyRatio

Rasio Intermediasi Makroprudensial 97,83% 89,32% MacroprudentialIntermediationRatio(RIM)

Rasio GrossNonPerformingLoan 3,19% 3,86% GrossNonPerformingLoanRatio

Rasio NetNonPerformingLoan 2,34% 2,90% NetNonPerformingLoanRatio

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

98,77% 95,13% Operational Expense to Operational Income

Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif

2,10% 2,54% Non Performing Productive Assets and Non Performing Non Productive Assets to Total

Productive and Non Productive AssetsAset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif

2,38% 2,91% Non Performing Productive Assets to Total Productive Assets

CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif 1,34% 1,94% Allowance for impairment losses on Financial Assets to Productive Assets



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

TINJAuAN OPErASI KEuANgAN LAINNyAOther Financial Highlights Overview

laPOran arUs kasStateMent OF CaSH FlOWS

Berlandaskan pemahaman akan pentingnya menjaga posisi permodalan di tingkat yang sehat, manajemen Bank berkomitmen pada pengelolaan permodalan yang baik bersamaan dengan pengelolaan risiko, pelaksanaan GCG dan pemeliharaan rentabilitas. Pengelolaan struktur modal Bank dibuat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, PBI No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan PBI No. 14/18/PBI/2012 tentang KewajibanPenyediaan Modal Minimum Bank Umum.

Dalam pengelolaan permodalan, Bank secaraberkesinambungan melakukan hal-hal berikut ini:• Menetapkan batasan minimum modal yang harus

dijaga, sebagai bagian dari Risk Appetite Statement (RAS)yangtelahdirumuskan;

Based on the understanding of the importance of maintaining a sound capital position, the Bank’s management is committed to having good capitalmanagement along with risk management, GCG implementation and improvement of profitability. The Bank’s capital structure management is in accordance with the applicable laws and regulations, including the Financial ServicesAuthorityRegulation(POJK)No.11/POJK.03/2016concerningMinimumCapitalRequirementforCommercialBanks,PBINo.15/12/PBI/2013concerningMinimumCapitalRequirement for Commercial Banks and PBI No. 14/18 /PBI/2012 concerning Minimum Capital Requirements forCommercial Banks.

With regard to capital management, the Bank continuously does the following things:• Setting minimum capital limits that must be

maintained, as part of the formulated Risk AppetiteStatement;

Capital adequacy TheBank’sCapitalAdequacyRatioin2018wasmaintainedatthelevelof23.65%fromthepreviousyearatthelevelof23.77%.

efficiencyFortheperiodended31December2018,theCosttoIncomeRatio(BOPO)stoodat98.77%or3,64%higherthaninthesame period in 2017, which was caused by the increase in operating expenses. The increase in operating expenses was due to increase in market interest rates that resulted in increase in the Bank’s interest expense and increase in technology investment costs to support the development of digital infrastructure.

On the other hand, the Bank has also implemented several cost saving initiatives. In the future, it is expected that with more comprehensive support of digital infrastructure, lending can grow significantly. This way the growth of the Bank’s operating income can be higher than the increase intheBank’sexpenses,whichinturnwillresultinabetterBOPO ratio.

kecukupan modalRasio kecukupan modal Bank di tahun 2018 terjaga di tingkat 23,65% dari tahun sebelumnya yang berada ditingkat23,77%.

efisiensiUntuk periode yang berakhir 31 Desember 2018, rasioBiaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 98,77% atau 3,64% lebih tinggi dibandingkanperiode yang sama di tahun 2017 yang disebabkan oleh kenaikan beban operasional. Kenaikan beban operasional tersebut disebabkan oleh peningkatan suku bunga pasar yang berdampak pada kenaikan beban bunga Bank serta peningkatan biaya investasi teknologi untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital.

Di sisi lain, Bank juga telah menjalankan beberapainisiatif pengurangan biaya di area-area lain yang mampu mengurangi dampak dari kenaikan biaya tersebut. Ke depannya diharapkan dengan semakin lengkapnya infrastruktur digital penunjang, penyaluran kredit dapat tumbuh secara signifikan, sehingga pertumbuhan pendapatan operasional Bank bisa lebih tinggi dari pada pertumbuhan beban Bank yang pada akhirnya menghasilkan rasio BOPO yang lebih baik.

rasio keuangan 2018 2017 Financial Ratio

GWM Utama Rupiah 6,55% 6,55% PrimaryMinimumReserveRequirementRupiah

GWM Valuta Asing 8,03% 8,21% MinimumReserveRequirementForeignCurrency

PosisiDevisaNeto 0,50% 0,31% Net Open Position (NOP)





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



• Menetapkan tingkat buffer modal yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia terkait pemenuhan modal minimum yang terdiri dari modal Tier I dan total Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM);

• Memanfaatkan sumber pendanaan khususnya yangmasuk dalam kategori liabilitas dan memanfaatkan ekuitas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.

Daripelaksanaantersebut,Bankmenyakinibahwa:

• Bankmemilikitingkatkecukupanmodalyangmampumengatasi dan mengantisipasi hampir semua risiko yangdihadapinya;

• Sebagian besar komponen modalnya yang terdiridari modal Tier I mampu menyerap potensi kerugian sepertipencadanganuntukkreditbermasalah;

• Bank telahmelakukan stress test yang menunjukkan kesanggupannya mengatasi dampak risiko yang terpantauterhadappermodalannya;

• Bank menjaga pengelolaan modal yang baik danmelakukan evaluasi rutin terhadap kecukupan modalnya;dan

• Bankmemilikiakseskesumberdanamodalyangbesarserta didukung oleh perusahaan induknya.

Untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember2018 dan 31 Desember 2017, struktur permodalan BankCommonwealth dalam miliar Rupiah dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut:

• Establishing the required level of capital buffer inaccordance with Bank Indonesia regulations related to the fulfillment of minimum capital composed of Tier-1capitalandtotalMinimumCapitalRequirement(KPMM);

• Makingthemostofother fundingsources,especiallythose included in the liability category.

From the aforementioned implementation, the Bank believes that:• The Bank has a capital adequacy capable of

overcomingandanticipatingtherisksitencounters;

• MostoftheBank’scapitalcomponent,whichconsistsof Tier I capital, is able to absorb potential losses such asallowanceforimpairedloans;

• TheBankhascarriedoutastresstestthatshowsitsability to overcome the impact of the risks monitored againstitscapital;

• The Bankmaintains good capitalmanagement andconducts regularevaluationsof its capitaladequacy;and

• TheBankhasaccesstolargecapitalfundingsourcesand is supported by its parent company.

For the financial year ended 31 December 2018 and 31December2017,CommonwealthBank’scapitalstructureinbillionRupiahcanbeseeninthefollowingtables:

jumlah modal des-18(audited)

des-17(audited)

des-16(audited)

des-15(audited) Total Capital

modal inti: Core Capital:

Modal disetor 3.820 3.820 3.820 3.820 Paid-up capital

Cadangan Tambahan modal 148 70 147 437 Additional disclosed reserves

Modal Pelengkap 151 142 114 183 Supplementary Capital

Faktor Pengurang Modal Inti dan Pelengkap -494 -552 -605 -495 DeductionFactorsofCommonEquity

and Supplementary

total modal 3.625 3.480 3.476 3.945 total Capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit 12.549 11.898 10.710 14.616 RiskWeightedAssets(RWA)forCredit

RiskAset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional 2.749 2.694 2.673 2.560 RiskWeightedAssets(RWA)for

OperationalRiskAset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Pasar 31 44 53 47 RiskWeightedAssets(RWA)forMarket

Risk

total atmr 15.329 14.636 13.436 17.223 total RWa

%RasioKecukupanModal(RasioKPMM/ CAR) 23,65% 23,77% 25,87% 22,90% %ofCapitalAdequacyRatio

(dalam miliar Rp) (inbillionRupiah)

DenganmemperhitungkanjumlahmodaldanrasioKPMMdi atas dan juga mempertimbangkan segala macam risiko yang ada, Bank memiliki modal yang cukup untuk menyerap potensi kerugian dari risiko-risiko yang mungkin muncul.

By calculating the amount of capital and the aforementioned Capital Adequacy Ratio as well asconsidering all types of risks, the Bank has sufficient capital to absorb potential losses from risks that might arise.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Pergerakan pasar keuangan domestik masih menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi, sebagaimana yang terjadi pada pasar keuangan global dan regional. Pergerakan nilai tukar rupiahmengalamidepresiasisebesar5,7%terhadapDollarASselamaJanuari2018–Desember2018.Olehkarenanya,Bank Indonesia mengambil kebijakan menaikkan suku bunga acuan 7-DayReverseRepo sejak Mei 2018 sampai dengan November 2018 sebesar 175 bps sebagai langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.

Menanggapi kondisi perkembangan pasar tersebut, Bank akan terus fokus kepada segmen SME/UKM dan Ritel serta terus melakukan perbaikan dalam perkembangan digital. Selain itu, Bank juga akan melakukan inisiatif terkait SDM, investasi yang mendukung otomatisasi, penyedialayanan digital, serta inisiatif lainnya yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas. Hal ini sejalan dengan program pemerintah terkait penerapan Keuangan Berkelanjutan disektor perbankan, melalui optimalisasi beban operasional Bank. Masih berkaitan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan disektor perbankan, Bank juga menjalankan program-program atau aktivitas pendukung seperti program Literasi keuangan (edukasi baik untuk masyarakat umum dan nasabah) dan Inklusi keuangan melalui jaringan digital dan produk khusus penyandang disabilitas.

The domestic financial market is still characterised by ample volatility, as observed in global and regional financial markets. The movement of the rupiah exchange rate depreciated by 5.7% against the US dollar duringJanuary 2018-December 2018. Thus, Bank Indonesiaadopted a policy of raising the Reverse Repo 7-Daybenchmark rateduring theMay-Novemberperiodby 175bps as a stabilisation measure for the rupiah.

Responding to the market conditions, the Bank willcontinue to focuson theSMEandRetail segmentswhilecontinuously enhance the Bank’s digital development. In addition,theBankwillalsocarryoutHRrelatedinitiatives,investments that support automation, digital service providers, and other initiatives that can lead to increased efficiency and effectiveness. This is in line with the Government’s programme related to the implementation of Sustainable Finance in the banking sector, done through optimising the Bank’s operating expenses. Still related to the implementation of Sustainable Finance in the banking sector, the Bank also runs supporting programmes or activities such as financial literacy programmes (by means of educating the general public and customers) as well as financial inclusion through digital networks and special products for people with disabilities.

inFOrmasi dan Fakta material setelah tanGGal laPOran akUntaninFORMatiOn anD MateRial FaCtS OCCURing aFteRDate OF aUDitOR’S RePORt

Ditahun2018,tidakadainformasidanfaktamaterialyangterjadi setelah tanggal laporan akuntan.

In2018,noinformationandmaterialfactsoccuredafterthedate of the auditor’s report.

PrOSPEK uSAHA 2019Business Prospect 2019





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Sebagai langkah-langkah pelaksanaan strategi, Bank telah membentuk prioritas bisnis untuk menjadi Bank yang lebih baik dan lebih simple.

Berikut adalah langka-langkah yang akan diambil:• Transformasi model bisnis untuk menjadi lebih

“customer centric” untuk melayani nasabah dengan lebih baik berdasarkan “value proposition” yang relevan.- Konsolidasi direktorat bisnis Ritel dan SME/UKM

untuk memberikan layanan secara menyeluruh serta lebih fokus pada kebutuhan nasabah.

- Universal Sales untuk mengoptimalkan kualitas layanan kepada nasabah Bank yang memiliki Relationship Manager (RM) dengan kemampuan melayani semua lini produk yang tersedia. Kapabilitas dan Produktivitas RM akan terus ditingkatkan melalui program-program pengembangan RM.

- Pemisahan fokus fungsi sales dan layanan nasabah melalui universal servicing untuk meningkatkan Produktivitas dan standardisasi kualitas layanan di saat yang sama.

- Perbaikan proses melalui universal lending process dalam rangka simplifikasi dan sentralisasi proses dan prosedur tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dengan memanfaatkan teknologi digital seperti credit scoring untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas analisa terhadap kondisi debitur.

- Customer Engagement dengan parameter Net Promoter Score (NPS) untuk mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas nasabah.

- Melakukan pengembangan cakupan dan jangkauan area melalui kerjasama strategis (partnership) tanpa menutup kemungkinan untuk meningkatkan kerjasama atau menelusuri kemungkinan akuisisi layanan jasa keuangan berbasis teknologi (fintech), atau layanan jasa keuangan lainnya yang memiliki sinergi dengan Bank.

• PengembanganKapabilitasDigitaluntukmempercepattransformasi Bank untuk menjadi Digital FinancialSolutions provider.- Terus mengembangkan teknologi digital untuk

meningkatkan jenis layanan yang dapat dilakukan oleh nasabah melalui kanal digital dengan tetap memperhatikan kualitas, kanyamanan dan keamanan layanan.

As steps to implementing is strategies, the Bank has set a businessprioritytobecomeabetterandsimplerBank.

The following are the steps to be taken: • Transforming business models to become more

“customer centric” so as to better serve customersbased on the relevant “value proposition”.

- ConsolidationoftheDirectorateofRetailandSMEbusinesses to provide comprehensive services and focus more on customer needs.

- Universal Sales to optimise service quality to bank customers who have a Relationship Manager(RM),withtheabilitytoserveallavailableproductlines.TheRMhasthecapabilityandproductivitythat will continue to be improved through RMdevelopment programmes.

- Separation of the sales focus and customer service function by means of universal servicing to increase productivity and standardisation of service quality, done at the same time.

- Improvement through universal lending processes in order to simplify and centralise processes and procedures, whilst continuing to utilise digital technology such as credit scoring to accelerate and improve the quality of analysis on the condition of the debtor.

- Customer Engagement with the Net Promoter Score (NPS) parameter to measure customer satisfaction and loyalty.

- Developing area coverage through strategicpartnership and exploring the possibility of acquiring technology-based financial services (fintech), or other financial services having synergies with the Bank.

• Digital Capability Development to accelerate theBank’s transformation to become digital financial solutions provider. - Continuously developing digital technology to

improve the types of services that can be accessed by customers through digital channels while maintaining quality, security and service security.

strateGi bisnis seGmen sme/Ukm UntUk tahUn 2019SMe SegMent BUSineSS StRategieS FOR 2019



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

- Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memberikan digital real time process untuk nasabah.

- Membangun digital service model dengan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menghasilkan kapabilitas terbaik sehingga Bank dapat terus meningkatkan layanan kepada nasabahnya.

- Meningkatkan cakupan dan jangkauan area dengan memanfaatkan digital ecosystem yang telah dibangun dan terus akan dikembangkan.

- Utilising technological developments to provide digital real-time processes for customers.

- Building a digital service model with the necessary infrastructure to produce the best capability. This way the Bank can continue to improve services to its customers.

- Increasing scope and reach by utilizing the digital ecosystem.

ASPEK PEMASArANMarketing Aspect

Bank melaksanakan berbagai strategi pemasaran produk SME/UKM melalui berbagai saluran pemasaran internal maupun eksternal antara lain sebagai berikut: 1. Penawaran langsung oleh RelationshipManager SME/

UKM untuk segmen Established SME serta melalui layanan telebanking untuk produk pinjaman usaha tanpa agunan Bizloan.

2. Pemasaran produk melalui jaringan kantor Bank di berbagai kota besar di Indonesia.

3. Pemberian program penjualan dan loyalitas nasabah. 4. Melakukanaktivitaspemasaranmelaluijaringanusaha

nasabah untuk akuisisi calon nasabah baru.5. Memanfaatkan layanan media sosial internal Bank

untuk menawarkan produk pinjaman usaha tanpa agunan Bizloan.

The Bank executes various marketing strategies for SME products by means of various internal and external marketing channels, including:1. Direct offer by SME Relationship Managers for the

Established SME segment and through telebanking services for Bizloan, which is non-collateral business loan products.

2. Product marketing through of the Bank’s office networks in various major cities across Indonesia.

3. Providing sales programmes and customer loyalty.4. Conductingmarketingactivitiesthroughthecustomer’s

business network to acquire new prospective customers.

5. Utilizing the Bank’s internal socialmedia services tooffer unsecured business loan products.

strateGi Pemasaran seGmen sme/UkmSMe SegMent MaRketing StRategieS





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



6. Pemasaran produk melalui program kerjasama dengan berbagai mitra usaha Bank seperti asosiasi pengusaha, perusahaan perantara penjualan properti, perusahaan dagang elektronik (e-commerce), financial aggregator dan sebagainya termasuk melakukan pemasaran produk pinjaman usaha tanpa agunan Bank (Bizloan) melalui website mitra usaha Bank tersebut.

6. Product marketing through cooperation programmes with Bank business partners such as business associations, property sales brokerage companies, e-commerce companies, financial aggregators and more, including Bizloan as the Bank’s unsecured business loan product, through the Bank’s partner websites.

PanGsa PasarMaRket SHaRe

Pangsa pasar debitur segmen SME/UKM adalah pengusaha atau badan usaha yang berdomisili di Indonesia dengan agregat eksposur kredit komersial kurang dari atau sama dengan Rp20 miliar dan terbagi terbagi menjadi sub-segmen berikut: • Established SME Pengusaha atau badan usaha yang telah menjalankan

usahanya lebih dari 5 tahun.• Emerging SME Pengusaha atau badan usaha yang usahanya dijalankan

kurang dari 5 tahun.

The market share of the SME segment consists of entrepreneurs or business entities having presence in Indonesia, with an aggregate commercial credit exposure oflessthanorequaltoRp20billionandcomposedofthefollowing sub-segments:• EstablishedSME Entrepreneurs or business entities that have been

doingbusinessformorethan5years.• EmergingSME Entrepreneurs or business entities whose business is

runforlessthan5years.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Selama tahun buku 2018, Bank Commonwealth tidak memiliki transaksi material yang harus dilaporkan, kecuali yang sudah diungkapkan di laporan keuangan.

Throughout the 2018 financial year, Commonwealth Bank has no material transactions which should be reported that are not already disclosed in the financial statements.

INFOrMASI MATErIALMaterial Information

Transaksi afiliasi adalah transaksi dengan pihak yang berelasi baik orang maupun entitas yang berelasi dengan entitas pelapor. Adapun penjelasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut:a. Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi

dengan entitas pelapor jika orang tersebut:1) Memiliki pengendalian atau pengendalian

bersamaterhadapentitaspelapor;2) Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas

pelapor;atau3) Personal manajemen kunci entitas pelapor atau

entitasindukpelapor;b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika

memenuhi hal-hal sebagai berikut:1) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait denganentitaslain);

2) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalahanggotanya);

3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama daripihakketigayangsama;

4) Suatuentitasadalahventurabersamadarientitasketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi darientitasketiga;

5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;

6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);

7) Orang yang diidentifikasi, dalam butir (a) (1) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Affiliated transactions are transactions with related parties, be it in person or entity related with reporting entity.

a. The closest person or family member is related to the reporting entity if the person:1) Having joint control or control of the reporting

entity;2) Having a significant influence on the reporting

entity;or3) Personal key management of the reporting entity

orparentreportingentity;b. An entity is related to the reporting entity if it satisfies

the following:1) The entity and the reporting entity are members

of the same business group (meaning that the parent, subsidiaries and subsequent subsidiaries arerelatedtootherentities);

2) An entity is an associate or joint venture for another entity (or an associate or joint venture which is a member of a business group, where the otherentityisamember);

3) Both entities are joint ventures of the same third party;

4) An entity is a joint venture of a third entity andanotherentityisanassociateofthethirdentity;

5) The entity is a post-employment benefitprogramme for the benefit of employees of a reporting entity or entity related to the reporting entity;

6) Entities controlled or jointly controlled by the person identifiedinitem(a);

7) The person identified in item (a) (1) has a significant influence on the entity or key management member of the entity (or the parent entity of the entity).

TrANSAKSI AFILIASI DAN TrANSAKSIyANg MENgANDuNg BENTurAN KEPENTINgANAffiliate Transactions and Transactions Containing Conflict of Interest





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Pihak berelasiRelated parties

sifat dari hubunganNature of relationship

sifat dari transaksiNature of transaction

Commonwealth Bank of Australia, Sydney Pemegang saham utama BankUltimate shareholder

Giro pada bank lain, tagihan derivatif, reimbursement receivables, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, utang bunga, beban yang masih harus dibayar, kontrak derivatif swap, SBLC yang diterima, biaya bunga, penggantian gaji dan tunjangan manajemen kunci, beban umum dan administrasi.Current accounts with other banks, derivative receivables, reimbursement receivables, deposits from other banks, derivative payables, interest payables,accruedexpense,contractderivativeswap,SBLCreceived,interestexpense, reimbursement of key management’s salaries and allowances, general and administrative expense.

Commonwealth Bank of Australia, Vietnam branch

Kantor cabang dari pemegang saham akhirBranch office of the ultimate shareholder

Reimbursement receivables, pendapatan lain-lain/Reimbursementreceivables, other income

Commonwealth Bank of Australia,Hong Kong branch


Penempatan pada bank lain, piutang bunga, penempatan pada bank lain - in transit, pendapatan bungaPlacements with other banks, interest receivables, placements with other banks - in transit, interest income

Commonwealth Bank of Australia, London branch


Pendapatan bungaInterest income

Commonwealth Bank of Australia,Singapore branch


Simpanan dari bank lain, utang bunga, beban bungaDepositsfromotherbanks,interestpayables,interestexpense

Commonwealth Bank of Australia, Malta branch


Reimbursementreceivables, pendapatan lainnyaReimbursementreceivables,otherincome

Tyme Bank,South Africa*) Kantor cabang dari pemegang saham akhirBranch office of the ultimate shareholder

Pembelian aset tetap Purchase of fixed assets

PT First State Investments Indonesia Dimilikiolehpemegangsaham akhir yang samaOwned by the same ultimate shareholder

Investasi dalam saham, pendapatan atas jasa penyaluran reksadana yang masih harus diterima, simpanan nasabah, utang bunga, beban bunga, pendapatan atas jasa penyaluran reksadana, pendapatan lainnyaInvestment in shares, mutual fund distribution fee receivables, deposit from customer, interest payables, interest expense, income from mutual funds distribution fee, other income

ASB Bank Ltd., New Zealand Dimilikiolehpemegangsaham akhir yang samaOwned by the same ultimate shareholder

Giro pada bank lainCurrent account with other banks

PT Commonwealth Life Dimilikiolehpemegangsaham akhir yang samaOwned by the same ultimate shareholder

Pendapatan atas jasa penyaluran bancassurance yang masih harus diterima, simpanan nasabah, utang bunga, beban bunga, pendapatan atas jasa penyaluran bancassuranceBancassurance distribution fee receivables, deposit from customer, interest payables, interest expense, income from bancassurance distribution fee

DewanKomisaris,Direksi,danPejabatEksekutifBoardofCommissioners,BoardofDirectorsand Executive Officers

Manajemen kunciKey managements

Pinjaman yang diberikan, piutang bunga, simpanan nasabah, utang bunga, pendapatan bunga, beban bunga, beban gaji dan tunjanganLoans, interest receivables, deposits from customers, interest payables,interest income, interest expense, salaries and allowance expenses

Berdasarkan penjelasan ketentuan tersebut, maka pihak-pihak yang berafiliasi adalah sebagai berikut:

Based on the explanation of the aforementioned provisions, the affiliated parties are as follows:

*) DiawalNovember2018,CommonwealthBankofAustraliatelahmenjualkepemilikannyadiTymeBank,SouthAfrica,keAfricanRainbowCapital. InearlyNovember2018,theownershipofCommonwealthBankofAustraliainTymeBank,SouthAfrika,hasbeensoldtoAfricanRainbowCapital.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Bank melakukan transaksi tertentu bersama pihak-pihak yang ada di dalam daftar tersebut dengan persyaratandan kondisi yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga. Bank tidak memiliki kewajiban untuk memberikan transaksi kepada pihak afiliasi. Berikut adalah transaksi yang dilakukan dengan pihak afiliasi dalam 2 (dua) tahun buku terakhir:

The Bank conducted certain transactions with the listed parties with similar terms and conditions to those that apply to third parties. The Bank has no obligation to provide transactions to affiliated parties. The following are transactions conducted with affiliated parties in the last 2 (two) years:

Uraian 2018 2017 Description

aset ASSETSGiro pada bank lain Current Accounts with other Banks Commonwealth Bank of Australia, Sydney 24.732 32.213 Commonwealth Bank of Australia, SydneyASB Bank Ltd., New Zealand 3.659 2.392 ASBBankLtd.,NewZealand

28.391 34.605Persentase terhadap jumlah aset 0,13% 0,17% Percentage of Total Assets

Penempatan pada bank lain Placements with other Banks Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong Kong 406.494 243.666

Commonwealth Bank of Australia, Hong Kong branch

Persentase terhadap jumlah aset 1,89% 1,21% Percentage of Total Assets

Tagihan derivatif Derivative Receivables Commonwealth Bank of Australia, Sydney - 8,575 Commonwealth Bank of Australia, SydneyPersentase terhadap jumlah aset 0,00% 0,04% Percentage of Total Assets

Pinjaman yang diberikan Loans Manajemen kunci 19.464 18.755 Key management Persentase terhadap jumlah aset 0,09% 0,09% Percentage of Total Assets

Investasi dalam saham Investment in shares PT First State Investments Indonesia 64 64 PT First State Investments IndonesiaPersentase terhadap jumlah aset 0,00% 0,00% Percentage of Total Assets

Aset Tetap Fixed AssetsTyme Bank, South Africa 7.456 - Tyme Bank, South AfricaPersentase terhadap jumlah aset 0,03% 0,00% Percentage of Total Assets

Aset lain-lain Other Assets Piutang bunga Interest ReceivablesManajemen kunci 46 31 Key Management Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong Kong

- 20 Commonwealth Bank of Australia, Hong Kong branch

Jumlah 46 51 Total

Pendapatan atas jasa penyaluran reksadana dan bancassurance yang masih harus diterima

Mutual funds and bancassurance distribution fee receivables

PT Commonwealth Life 18.053 7.528 PTCommonwealthLifePT First State Investments Indonesia 131 581 PT First State Investments IndonesiaJumlah 18.184 8.109 Total

Reimbursement receivables Reimbursement receivables Commonwealth Bank of Australia, Sydney 4.455 - Commonwealth Bank of Australia, SydneyCommonwealth Bank of Australia, cabang Malta 711 742


Commonwealth Bank of Australia, cabang Vietnam - 166


5.166 908Jumlah 23.396 9.068 Total

Persentase terhadap jumlah aset 0,11% 0,05% Percentage of Total Assets Jumlah aset dengan pihak berelasi 485.265 314.733 Total Assets with related parties Persentase terhadap jumlah aset 2,25% 1,57% Percentage of Total Assets

liabilitas LIABILITIES Simpanan nasabah Deposit from CustomersGiro 151.892 128.719 Current Accounts Depositoberjangka 112.767 77.417 TimeDepositsTabungan 19.445 22.840 Savings





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview




284.104 228.976Persentase terhadap jumlah liabilitas 1,63% 1,43% PercentageofTotalLiabilities

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Commonwealth Bank of Australia, Sydney 3.134 137.735 Commonwealth Bank of Australia, SydneyCommonwealth Bank of Australia, cabang Singapura

- 339.188 Commonwealth Bank of Australia, Singapore branch

3.134 476.923Persentase terhadap jumlah liabilitas 0,02% 2,97% PercentageofTotalLiabilities

Liabilitas derivatif Derivative Payables Commonwealth Bank of Australia, Sydney 14.632 - Commonwealth Bank of Australia, SydneyPersentase terhadap jumlah liabilitas 0,08% 0,00% PercentageofTotalLiabilities

Liabilitas lain-lain Other Liabilities - Utang bunga

Interest Payables

Manajemen kunci 123 48 Key management PT Commonwealth Life 47 240 PTCommonwealthLifePT First State Investments Indonesia 11 5 PT First State Investments IndonesiaCommonwealth Bank of Australia, cabang Singapura

- 314 Commonwealth Bank of Australia, Singapore branch

Commonwealth Bank of Australia, Sydney - 17 Commonwealth Bank of Australia, Sydney 181 624

- Penempatan pada bank lain – in transit

Placements with other banks – in transit

Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong Kong

406.494 - Commonwealth Bank of Australia, Hong Kong branch

- Beban yang masih harus dibayar 9.530 4.736 Accrued Expenses 416.205 5.360

Persentase terhadap jumlah liabilitas 2,39% 0,03% PercentageofTotalLiabilities

Jumlah liabilitas dengan pihak berelasi 718.075 711.259 Total Liabilities with related parties Persentase terhadap jumlah liabilitas 4,12% 4,44% PercentageofTotalLiabilities

Rekening Administrasi Off Balance SheetSBLC yang diterima SBLC received Commonwealth Bank of Australia, Sydney - 423,767 Commonwealth Bank of Australia, SydneyPersentase terhadap jumlah garansi yang diterima dari bank lain 0,00% 100,00%

Percentage of Total Guarantees received from other banks

Kontrak derivatif swap – beli Derivative swap contract – BuyCommonwealth Bank of Australia, Sydney 457.306 - Commonwealth Bank of Australia, SydneyPersentase terhadap jumlah nilai kontrak swap mata uang asing

29,00% 0,00% Percentage of Total Value of foreign currencies swap contract

Kontrak derivatif swap – jual Derivative swap contract – SellCommonwealth Bank of Australia, Sydney 471.574 - Commonwealth Bank of Australia, SydneyPersentase terhadap jumlah nilai kontrak swap mata uang asing

30,00% 0,00% Percentage of Total Value of foreign currencies swap contract

laPOran laba rUGi STATEMENT OF PROFIL OR LOSS

Pendapatan bunga Interest income Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong Kong 3.591 3.820


Manajemen kunci 1.160 2.868 Key management Commonweath Bank of Australia, cabang London 42 453

CommonwealthBankofAustralia,Londonbranch

4.793 7.141Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga 0,30% 0,46% Percentage of Total Interest Income

Beban bunga

Interest Expenses

PT Commonwealth Life 6.448 2.229 PTCommonwealthLifePT First State Investments Indonesia 948 1.362 PT First State Investments IndonesiaCommonwealth Bank of Australia, cabang Singapura 831 314

Commonwealth Bank of Australia, Singapore branch

Manajemen kunci 558 8.837 Key management Commonwealth Bank of Australia, Sydney 6 17 Commonwealth Bank of Australia, Sydney

8.791 12.759 Persentase terhadap jumlah beban bunga 1,41% 2,24% Percentage of Total Interest Expenses



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Berikut adalah peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan dan berlaku mulai tahun 2018, yang berkaitan dengan bidang usaha yang digeluti oleh Bank:• Peraturan Presiden RI No 13 tahun 2018 Tentang

Pengenalan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.

• Peraturan Presiden No.20 tahun 2018 TentangPenggunaan Tenaga Kerja Asing

• PADG No. 20/2/PADG/2018 Tentang Tata CaraPenggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari

• PBINo. 20/3/PBI/2018 TentangGiroWajibMinimumDalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank UmumKonvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

The following are the issued regulations on banking business effective since 2018:

• PresidentialDecreeNo. 13of2018on Introduction tothe Principles of Recognizing Benefit Owners fromCorporations in the Context of Prevention and Money Laundering Eradication and Criminal TerrorismFinancing.

• Presidential Decree No.20 of 2018 on the ForeignWorkers

• PADG (BoardofGovernorsMemberRegulations)No.20/2/PADG/2018ontheProceduresforUsingIntradayLiquidityFacilities

• PBI (Bank Indonesia Regulations) No. 20/3/PBI/2018on the Statutory Reserves in Rupiah and ForeignCurrencies for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units

KEBIJAKAN PEMErINTAH DAN PEruBAHAN PErATurANGovernment Policy and Regulation Changes


Pendapatan atas jasa penyaluran bancassurance

Income from bancassurance distribution fee

PT Commonwealth Life 87.466 88.645 PTCommonwealthLifePersentase terhadap jumlah pendapatan operasional lainnya 16,66% 17,86%

Percentage of Total other operating income

Pendapatan atas jasa penyaluran reksa dana

Income from mutual funds distribution fee

PT First State Investments Indonesia 2.151 2.985 PT First State Investments IndonesiaPersentase terhadap jumlah pendapatan operasional lainnya 0,41% 0,60%

Percentage of Total Other Operating Income

Pendapatan lainnya

Other incomes

Commonwealth Bank of Australia, cabang Malta 986 1.913


PT First State Investments Indonesia 171 171 PT First State Investments IndonesiaCommonwealth Bank of Australia, cabang Vietnam 158 1.600


1.315 3.684Persentase terhadap jumlah pendapatan operasional lainnya 0,25% 0,74%

Percentage of Total Other Operating Income

Beban umum dan administrasi

Administrative and general expenses

Commonwealth Bank of Australia, Sydney 6.424 - Commonwealth Bank of Australia, Sydney

Persentase terhadap jumlah beban umum dan administrasi

1,18% 0,00% Percentage of Total Administrative and General Expenses

Beban gaji dan tunjangan Salaries and Allowances Expense Manajemen kunci 116.581 101.963 Key managementPersentase terhadap jumlah beban gaji dan tunjangan 16,65% 15,23%

Percentage of Total Salaries and Allowances Expense





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



• PADGNo.20/4/PADG/2018TentangPenyelenggaraanPenatausahaan Surat Berharga Melalui Bank Indonesia - ScriplessSecuritySettlementSystem (BI - SSSS)

• PBI No. 20/4/PBI/2018 Tentang Rasio IntermediasiMakroprudensial Dan Penyangga LikuiditasMakroprudensial Bagi Bank Umum Konvensional, Bank UmumSyariah,DanUnitUsahaSyariah

• PBINo.20/5/PBI/2018TentangOperasiMoneter• PADG No. 20/7/PADG/2018 Tentang Kepesertaan

OperasiMoneter(PADGKepesertaanOM)• PADG No. 20/8/PADG/2018 Tentang Kriteria Dan

PersyaratanSuratBerhargaDalamOperasiMoneter• PADG 20/5/PADG/2018 Tentang Instrumen Operasi

PasarTerbuka(PADGInstrumenOPT)• PADG20/6/PADG/2018TentangPelaksanaanOperasi

Pasar Terbuka• PADG20/9/PADG/2018TentangStanding Facilities• PADG 20/11/PADG/2018 Tentang Rasio Intermediasi

Makroprudensial Dan Penyangga LikuiditasMakroprudensial Bagi Bank Umum Konvensional, Bank UmumSyariah,DanUnitUsahaSyariah

• PADG20/10/PADG/2018TentangGiroWajibMinimumDalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank UmumKonvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

• PADGNo.20/15/PADG/2018TentangPenyelenggaraanSetelmenDanaSeketikaMelaluiSistemBankIndonesia- RealTimeGrossSettlement (BI-RTGS).

• PBI No. 20/8/PBI/2018 Tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor

• POJKNo.11/POJK.04/2018TentangPenawaranUmumEfek Bersifat Utang dan/ atau Sukuk kepada Pemodal Profesional

• POJKNo.14/POJK.03/2018TentangPenilaianKualitasAset Bank Umum Untuk Mendorong Pertumbuhan SektorPerumahandanPeningkatanDevisa

• POJKNo.15/POJK.03/2018TentangBatasMaksimumPemberian Kredit atau Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Untuk Mendorong Pertumbuhan SektorPariwisatadanPeningkatanDevisa

• SEOJK No. 11/SEOJK.03/2018 Tentang PerubahanAtas SEOJK No. 42SEOJK.032016 Tentang PedomanPerhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit Dengan Menggunakan PendekatanStandar

• POJKNo. 12/POJK.03/2018TentangPenyelenggaraanLayananPerbankanDigitalolehBankUmum

• POJK No. 16/POJK.03/2018 Tentang Perubahan atasPOJK No. 44/POJK.03/2017 tentang PembatasanPemberian Kredit atas Pembiayaan oleh Bank Umum untuk Pengadaan Tanah dan atau Pengolahan Tanah

• PADG No. 20/4/PADG/2018 on the Implementationof Securities Administration through Bank Indonesia - ScriplessSecuritySettlementSystem(BI-SSSS)

• PBI No. 20/4/PBI/2018 on the MacroprudentialIntermediation Ratio and Macroprudential LiquidityBuffer for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks, and Sharia Business Units

• PBINo.20/5/PBI/2018ontheMonetaryOperations• PADG No. 20/7/PADG/2018 on the Participation in

Monetary Operations• PADG No. 20/8/PADG/2018 on the Criteria and

RequirementsforSecuritiesinMonetaryOperations• PADG20/5/PADG/2018ontheOpenMarketOperation

Instruments• PADG 20/6/PADG/2018 on the Implementation of

Open Market Operations• PADG20/9/PADG/2018ontheStandingFacilities• PADG 20/11/PADG/2018 on the Macroprudential

Intermediation Ratios and Macroprudential LiquidityBuffers for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks, and Sharia Business Units

• PADG 20/10/PADG/2018 on the Statutory Reservesin Rupiah and Foreign Currencies for ConventionalCommercial Banks, Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units

• PADGNo.20/15/PADG/2018ontheImplementationofInstantFundSettlement through theBank IndonesiaSystem-RealTimeGrossSettlement(BI-RTGS).

• PBINo.20/8/PBI/2018ontheLoantoValueRatiosforPropertyLoans,FinancingtoValueRatiosforPropertyFinancing, and Advances forMotor Vehicle Loans orFinancing

• POJK (Financial ServiceAuthorityRegulation)No. 11/POJK.04/2018 on the Debt Securities Public Offeringand/or Sukuk to Professional Investors

• POJK No. 14/POJK.03/2018 on the Evaluation of theQuality of Commercial Bank Assets to Encourage Growth in the Housing Sector and Increase in Foreign Exchange

• POJKNo.15/POJK.03/2018ontheLegalLendingLimitor theMaximumLimitsofBankFunds toEncouragethe Growth of the Tourism Sector and Increasing Foreign Exchange

• SEOJK(FinancialServiceAuthorityCircularLetter)No.11/SEOJK.03/2018 on the Amendments to SEOJK No. 42SEOJK.032016concerningGuidelinesforCalculatingRisk-Weighted Assets for Credit Risk by Using aStandard Approach

• POJKNo.12/POJK.03/2018ontheImplementationofDigitalBankingServicesbyCommercialBanks

• POJK No. 16/POJK.03/2018 on the Amendments toPOJK No. 44/POJK.03/2017 concerning Limitation ofLendingforFinancingbyCommercialBanksforLandAcquisitionand/orLandProcessing



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

• POJK No. 17/POJK.03/2018Tentang Perubahan atasPOJK No. 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank

• PBI No. 20/7/PBI/2018 Tentang Indonesia Overnight Index Average & Jakarta InterbankOfferedRate

• PADGNo.20/17/PADG/2018TentangTransaksiValutaAsing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan PihakAsing

• PADGNo.20/16/PADG/2018TentangTransaksiValutaAsing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan PihakDomestik

• POJKNo.13/POJK.02/2018TentangInovasiKeuanganDigitaldiSektorJasaKeuangan

• PADG No. 20/18/PADG/20 Tentang Transaksi SwapLindung Nilai Kepada Bank Indonesia

• SEOJK No. 12/SEOJK.03/2018 Tentang PenerapanManajemen Risiko dan Pengukuran Risiko Pendekatan Standar untuk Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk in the Banking Book) bagi Bank Umum

• PADG No. 20/19/PADG/2018 Tentang IndonesiaOvernight Index Average & Jakarta Interbank Offered Rate

• POJK No. 18/POJK.07/2018 Tentang LayananPengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan

• PADG No. 20/22/PADG/2018 Tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor PADGLTV/FTV dan Uang Muka)

• PBI No. 20/10/PBI/2018 Tentang Transaksi DomestikNon-DeliverableForward

• PBI No. 20/11/PBI/2018 Tentang Perubahan Ketigaatas Peraturan Bank Indonesia No. 17/18/PBI/2015 ttg.Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat Berharga,danSetelmenDanaSeketika

• PADG No. 20/23/PADG/2018 Tentang PerubahanAtas Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/2/PADG/2018 Tentang Tata Cara Penggunaan FasilitasLikuiditas Intrahari

• PADG No. 20/25/PADG/2019 Tentang PerubahanAtas Peraturan AnggotaDewanGubernurNo. 20/15/PADG/2018TentangPenyelenggaraansettlementdanaseketika melalui sistem Bank Indonesia- Real TimeGrossSettlement.

• PADG No. 20/26/PADG/2018 Tentang Kepesertaandalam Sistem Kliring Nasional Indonesia

• PBI No. 20/12/PBI/2018 Tentang Perubahan atasperaturan Bank Indonesia Nomor 20/5/PBI/2018 tentang Operasi Moneter

• PADGNo.20/30/PADG/2018TentangPerubahanAtasPeraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/10/Padg/2018TentangGiroWajibMinimumDalamRupiahDanValutaAsingBagiBankUmumKonvensional,BankUmumSyariah,DanUnitUsahaSyariah

• PADGNo.20/31/PADG/2018TentangPerubahanAtasPeraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/11/Padg/2018 Tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial

• POJK No. 17/POJK.03/2018 on the Amendmentsto POJK No. 6/POJK.03/2016 concerning Business Activities and Office Networks Based on Bank Core Capital

• PBI No. 20/7/PBI/2018 on the Indonesia OvernightIndexAverage&JakartaInterbankOfferedRate

• PADG No. 20/17/PADG/2018 on the Transactions ofForeignExchangeAgainstRupiahBetweenBanksandForeign Parties

• PADGNo.20/16/PADG/2018ontheForeignExchangeTransactionsAgainsttheRupiahBetweenBanksandDomesticParties

• POJK No. 13/POJK.02/2018 on the Digital FinancialInnovation in the Financial Services Sector

• PADG No. 20/18/PADG/20 on the Hedging SwapTransactions to Bank Indonesia

• SEOJKNo. 12/SEOJK.03/2018 on the Implementationof Risk Management and Risk Measurement inthe Standard Approach for Interest Rate Risk in theBankingBook(InterestRateRiskintheBankingBook)for Commercial Banks

• PADG No. 20/19/PADG/2018 on the IndonesiaOvernight Index Average & Jakarta Interbank Offered Rate

• POJKNo.18/POJK.07/2018ontheConsumerComplaintServices in the Financial Services Sector

• PADGNo.20/22/PADG/2018ontheLoantoValueRatiofor Property Loans, the financing to Value Ratio forPropertyFinancing,andAdvances forPADGLTV/FTVMotorizedVehicleLoansorFinancingandAdvances)

• PBI No. 20/10/PBI/2018 on the Domestic Non-DeliverableForwardTransactions

• PBI No. 20/11/PBI/2018 on the Third Amendmentto Bank Indonesia Regulation No. 17/18/PBI/2015concerning Implementation of Transactions, Securities Administration,andInstantFundSettlement

• PADGNo. 20/23/PADG/2018 on the Amendments toRegulationofBoardofGovernorsNo.20/2/PADG/2018concerning Procedures for Using Intraday LiquidityFacilities

• PADG No. 20/25/PADG/2019 on the Amendmentsto Regulation of the Board of Governors No. 20/15/PADG/2018ConcerningtheimplementationofinstantfundsettlementthroughtheBankIndonesia-RealTimeGrossSettlementsystem.

• PADG No. 20/26/PADG/2018 on the Participation inthe Indonesian National Clearing System

• PBI No. 20/12/PBI/2018 on the Amendments toBank Indonesia regulations Number 20/5/PBI/2018concerning Monetary Operations

• PADGNo. 20/30/PADG/2018 on theAmendments toRegulations of Members of the Board of GovernorsNumber 20/10/Padg/2018 concerning Statutory Reserves in Rupiah and Foreign Currencies forConventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks, and Sharia Business Units

• PADG No. 20/31/PADG/2018 on the Amendmentsto the Board of Governors’ Regulation Number20/11/Padg/2018 Concerning Macroprudential





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



DanPenyanggaLikuiditasMakroprudensialBagiBankUmumKonvensional, BankUmumSyariah,DanUnitUsaha Syariah

• PADGNo.20/32/PADG/2018TentangPenyelenggaraanTransaksi Melalui Sistem Bank Indonesia-Electronic Trading Platform

• SEOJK No. 17/SEOJK.07/2018 Tentang PedomanPelaksanaan Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan

• PADGNo.20/33/PADG/2018TentangPerubahanKeduaatas Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.20/11/PADG/2018 tgl.31/05/18 tentang RIM dan PLM bagiBank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah

• PADG No. 20/34/PADG/2018 Tentang PerubahanKedua atas Peraturan Anggota Dewan GubernurNomor 20/5/PADG/2018 tentang Instrumen OperasiPasar Terbuka

• PADG No. 20/35/PADG/2018 Tentang PerubahanKedua atas Peraturan Anggota Dewan GubernurNomor20/6/PADG/2018tentangPelaksanaanOperasiPasar Terbuka

• PADGNo. 20/37/PADG/2018TentangPerubahanatasPeraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/9/PADG/2018tentangStanding Facilities

Berlakunya peraturan tersebut di atas tidak banyak berpengaruh terhadap aktivitas operasional Bank.

Intermediation Ratios and Macroprudential LiquidityBuffers for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units

• PADGNo. 20/32/PADG/2018 on the Implementationof Transactions Through the Bank Indonesia-Electronic Trading Platform System

• SEOJKNo.17/SEOJK.07/2018ontheGuidelinesfortheImplementation of Consumer Complaint Services in the Financial Services Sector

• PADG No. 20/33/PADG/2018 on the SecondAmendment to the Regulation of the Board ofGovernors No.20/11/PADG/2018 dated 01/05/2018concerningRIMandPLMforConventionalCommercialBanks, Islamic Commercial Banks

• PADG No. 20/34/PADG/2018 on the SecondAmendment to the Board of Governors’ Member RegulationNumber20/5/PADG/2018concerningOpenMarket Operation Instruments

• PADG No. 20/35/PADG/2018 on the SecondAmendment to the Board of Governors’ Member Regulation Number 20/6/PADG/2018 concerning theImplementation of Open Market Operations

• PADGNo. 20/37/PADG/2018 on Amendments to theRegulation of Members of the Board of GovernorsNumber 20/9/PADG/2018 concerning StandingFacilities

The regulations above have no significant impact on the Bank’s operating activities.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Indonesia(“DSAK-IAI”)telahmelakukanrevisiatasbeberapastandarakuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 dan beberapa yang relevan terhadap Bank adalah sebagai berikut:- Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas tentang

Prakarsa Pengungkapan”- Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap”- Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan tentang

Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang BelumDirealisasi”

Implementasi dari standar - standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun - tahun sebelumnya.

DSAK-IAI telahmenerbitkanstandarbarudan interpretasiyang relevan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018, standar tersebut sebagai berikut:- ISAK33“TransaksiValutaAsingdanImbalanDimuka”- ISAK 34 “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak

Penghasilan”- Amandemen PSAK 24 “Imbalan Kerja: Amandemen,

Kurtailmen, atau Penyelesaian Program”- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 46 “Pajak

Penghasilan”- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 66 “Pengendalian

Bersama”

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tersebut di atas berlaku efektif pada 1 Januari 2019.- PSAK 71 “Instrumen Keuangan”- PSAK 72 “Pendapatan Kontrak dengan Pelanggan”- PSAK 73 “Sewa”- Amandemen PSAK 71 “Instrumen Keuangan: tentang

Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tersebut di atas berlaku efektif pada 1 Januari 2020.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amandemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

Financial Accounting Standard Board of Indonesia InstituteofAccounting(“DSAK-IAl”)hasissuedrevisionofthe following accounting standards which are effective as of 1 January 2018 and applicable to the Bank as follows:

- Amendment to SFAS 2 Statements of Cash Flows aboutDisclosureInitiative”

- Amendment to SFAS 16 “Property, Plant and Equipment”

- AmendmenttoSFAS46“IncomeTaxaboutDeferredTaxAssetsRecognitionforUnrealisedLoss”

The implementation of the above standards did not result in changes to the Bank’s accounting policies and had no significant impact on the amounts reported for current or prior financial years.

DSAK-IAI has issued new standards and relevantinterpretations but have not been effective on 1 January 2018, these standards are as follows:- ISFAS 33 “Foreign Currency Transactions and Advance

Consideration”- ISFAS34“UncertaintyoverIncomeTaxTreatment”- TheamendmentstoSFAS24“EmployeeBenefit:Plan

Amendment,CurtailmentOrSettlement”- AnnualImprovementstoSFAS46“IncomeTax”

- Annual Improvements to SFAS 66 “Joint Control”

The standards and interpretations of the new accounting standardsaboveareeffectiveon1January2019.- PSAK 71 “Financial Instruments”- PSAK72“RevenuefromContractswithCustomers”- PSAK73“Leases”- The amendments to SFAS 71 “Financial Instruments:

Free Payment Features with Negative Compensation”

The standards and interpretations of the new accounting standards above are effective on 1 January 2020.

As at the authorisation date of this financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and amendment standards to the Bank’s financial statements.

PEruBAHAN KEBIJAKAN AKuNTANSIChanges In Accounting Policies





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Dalam upayanya mencapai kelangsungan usaha,manajemen Bank Commonwealth memiliki asumsi yang didasarkan pada posisi Bank di industri perbankan. Asumsi tersebut meliputi analisis kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh Bank.

In its efforts to achieve business continuity, the management of Commonwealth Bank has assumptions based on the Bank’s position in the banking industry. These assumptions include analysis of the Bank’s strengths and opportunities available.

KELANgSuNgAN uSAHA BANKBank Business Continuity

kekUatan COmmOnWealth bankCOMMOnWealtH Bank StRengtHS

• Bank adalah anak perusahaan dari GrupCommonwealth Bank of Australia (CBA) yang merupakan Bank terbesar di Australia dan berada di jajaran 13 bank terbesar dunia berdasarkan market capitalization. Grup CBA sebagai Entitas Utama senantiasa mendorong perkembangan Bank dalam menjalankan strategi usahanya untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

• Bank didukung oleh tim manajemen yangberpengalaman, dan kompeten dalam mengimplementasikan strategi Bank.

• Kualitas layanan Bank berhasil menjadikannyasebagai satu-satunya Bank asing yang masuk ke dalam 10 besar bank dengan layanan terbaik di Indonesia selama 4 tahun berturut-turut menurutsurvei Marketing Research Indonesia (MRI) dan InfoBank Bank Service Excellence Measurement.

• Bank merupakan pionir penggunaan pelayananInternet Banking dan Mobile Banking yang memiliki fasilitas transaksi reksa dana. Hal ini menempatkan Bank sebagai salah satu agen penjual reksa dana dengan dana kelolaan dalam urutan 3 besar di Indonesia. Lebih lanjut Bank juga mengembangkan aplikasi Commbank SmartWealth yang menjadi aplikasi Wealth Management pertama yang terintegrasi di Indonesia.

• Pelaksanaan operasional Bank didukung olehjaringan cabang di 27 kota besar di Indonesia, jaringan terbesar di antara bank asing dan campuran. Luasnya jaringan ditujukan untuk membantu Bank dalam menjangkau target segmen Retail dan SME.

• The Bank is a subsidiary of the CommonwealthBank of Australia (CBA) Group, the largest bank in Australia and is ranked among the 13 largest banks in the world based on market capitalisation. As the Main Entity, CBA Group always encourages the Bank’s development in executing its business strategies for both short and long terms.

• Inexecutingitsstrategies,theBankismanagedbyan experienced and competent management team.

• ThequalityoftheBank’sserviceshasledtheBankto be the only foreign bank to enter the top 10 banks withthebestservicesinIndonesiafor4consecutiveyears, according to the Marketing ResearchIndonesia (MRI) surveyand InfoBankBank ServiceExcellence Measurement.

• TheBankisapioneerintheuseofInternetBankingand Mobile Banking services, both of which have mutual fund transaction facilities. This puts the Bank as one of the top three largest mutual funds selling agents in terms of managed funds in Indonesia. The Bank also developed the SmartWealth application which is the first integrated Wealth Management application in Indonesia.

• TheBank’soperation is supportedbyanetworkofbranches in 27 major cities across Indonesia, the largest network footprint amongst foreign and Joint Venture banks. The network is designed to assist the BankreachitsRetailandSMEtargetsegments.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

PelUanG bank COmmOnWealth COMMOnWealtH Bank OPPORtUnitieS

• Pertumbuhan pasar Affluent dan Emerging Affluent diperkirakan akan menjadi 2 (dua) kali lipat antara tahun 2012hinggatahun2020,dari74jutamenjadi141juta,yang memberikan peluang besar bagi pertumbuhan bisnis ritel Bank.

• Pertumbuhan segmen SME/UKM diperkirakanmencapai 2 (dua) kali lipat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, yang memberikan peluang besar bagi pertumbuhan bisnis SME/UKM Bank.

• Pertumbuhan pengguna internet dan smartphoneyang sangat pesat di Indonesia memberikan peluang besar bagi digital banking.

• Penetrasi kredit yangmasih jauh dari negara-negaratetangga memberikan peluang untuk pertumbuhan bagi bank yang lebih baik.

• Affluent and Emerging Affluent market growth isexpected to be 2 (two) times bigger between 2012 and 2020, from 74 million to 141 million, which providessignificant opportunities for the Bank retail business growth.

• TheSMEsegmentgrowth isestimated tobe2 (two)timesbiggerinthenext5(five)years,whichprovidesgreat opportunities for the Bank SME business growth.

• The rapid growth of internet and smartphone usersin Indonesia provides a great opportunity for digital banking.

• Creditpenetrationthat isstill farbehindneighboringcountries provides a better growth opportunity forbanks.

tinjauanfungsionalFUNCTIONALOVERVIEW

05



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Struktur ManajeMen riSikoManageMent Risk stRuctuRe

ManajeMen RisikoRisk Management

Bank Commonwealth menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja manajemen risiko (risk management unit) dan satuan kerja internal audit (internal audit unit). Sedangkan fungsi pengelolaan risiko berada

Penerapan fungsi Manajemen Risiko bertujuan untuk melindungi Bank dari kerugian yang mungkin diakibatkan dari aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan Risk Appetite Statement yang telah ditetapkan. Kebijakan Manajemen Risiko Bank berfokus untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko secara holistik sehingga dapat menyeimbangkan penerapan manajemen risiko dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dan permodalan Bank.

The implementation of Risk Management function aims to protect the Bank from potential losses caused by its business activities and to maintain the risk level in accordance with the Risk Appetite Statement. The Bank’s Risk Management Policy focuses on improving risk management capabilities holistically to balance the implementation of risk management with the expected return on the Bank’s capital.

Commonwealth Bank applies the principle of segregation of duties between risk taking units, the risk management unit and the internal audit unit. Meanwhile, the risk management function is related to each work unit as the risk owner. The application of the principle is





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Struktur ManajeMen riSikoManageMent Risk stRuctuRe

tata kelola komite-komite committees governance

pada masing-masing unit kerja terkait sebagai pemilik risiko (risk owner). Penerapan prinsip tersebut dimaksudkan untuk menghindari adanya benturan kepentingan dalam setiap keputusan yang diambil terkait pengelolaan risiko.

Bank memiliki struktur organisasi yang mendukung penerapan manajemen risiko. Struktur Organisasi tersebut menetapkan batas wewenang dan tanggung jawab seluruh jenjang organisasi di dalam perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap penerapan manajemen risiko Bank, menetapkan arah strategi, risk appetite dan kerangka kerja untuk mendukung bisnis Bank. Direksi dibantu oleh komite-komite risiko untuk memastikan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko.

Proses manajemen risiko diawasi oleh Komite Manajemen Risiko (KMR) yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi pelaksanaan manajemen risiko dan kepatuhan pelaksanaan bisnis terhadap risk appetite. Komite ini diketuai oleh Direktur Manajemen Risiko dan beranggotakan seluruh jajaran Direksi dan beberapa pejabat eksekutif terkait risiko kredit dan enterprise. KMR bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan secara tidak langsung kepada Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko bekerja berdampingan dengan Komite Audit, Komite Nominasi Remunerasi dan Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Komite-komite terkait manajemen risiko lainnya yang mengkaji risiko lebih mendalam yaitu Komite Kredit untuk memastikan keputusan kredit dibuat dengan prinsip kehati-hatian sesuai dengan Risk Appetite Bank, Komite Kebijakan Perkreditan untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan perkreditan, Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) untuk mengelola kebijakan risiko pasar dan likuiditas dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) untuk mengawasi pelaksanaan manajemen risiko terintegrasi.

intended to ensure that each work function is free from any conflict of interest.

The Bank has an organisation structure that supports risk management implementation in a holistic manner. The organisation structure applies the limits of authority and responsibility at all levels within the company. The Board of Directors is responsible for implementing risk management, establishing strategic direction proposing, risk appetite and frameworks to support the Bank’s business. The Board of Directors is assisted by risk committees to ensure the effective implementation of risk management.

The risk management process is monitored by the Risk Management Committee (RMC), which is tasked to evalute the implementation of risk management and business compliance to the risk appetite. The Committee is chaired by the Director of Risk Management and consists of Board of Directors members, Chiefs and Executive Officers related to credit and enterpise risk. The RMC falls under the responsibility of the President Director and indirectly to the Board of Commissioners through the Risk Oversight Committee (ROC). The ROC work together with the Audit Committee, the Nomination Remuneration Committee, and the Integrated Corporate Governance Committee.

Other committees related to risk management that also review risk include the Credit Committee that ensures credit decisions are made with prudential principles in accordance with the Bank risk appetite, Credit Policy Committee that oversees the implementation of credit policy, the Asset and Liability Committee (ALCO) that manages market and liquidity risk policies, and the Integrated Risk Management Committee that oversees the implementation of integrated risk management.

General MeetingShareholders

Board ofDirectors

Board ofCommissioners

Risk Oversight CommitteeAudit Committee

Nomination Remuneration

Committee

Integrated Governance Committee

PeopleCommittee

Credit PolicyCommittee

IT SteeringCommittee

Asset LiabilityCommittee

Integrated RiskManagement

CommitteeCredit

CommitteeRisk

ManagementCommittee



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

tata kelola komite-komite committees governance

President Director

Head of Risk

Credit Risk Enterprise RiskManagement

CreditRecovery

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 18/POJK.3/2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 34/SEOJK.03/2016 mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank telah memiliki Direktorat Manajemen Risiko yang merupakan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bersifat independen terhadap Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Direktorat Manajemen Risiko bertanggung jawab membangun kerangka kerja pengelolaan risiko dan mengembangkan proses yang komprehensif mencakup identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

Pursuant to the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 18/POJK.3/2016 and Circular of the Financial Services Authority (SEOJK) No. 34/SEOJK.03/2016 on Risk Management Implementation for Commercial Banks, the Bank has established a Risk Management Directorate as a risk management work unit that is independent to the Operational Work Unit, Compliance Work Unit and Internal Audit Work Unit. The Risk Management Directorate is responsible for building a risk management framework and developing a comprehensive process including risk identification, measurement, monitoring and control.

Dalam melakukan pengelolaan risiko, Bank mengadopsi model “Tiga Lini Akuntabilitas” untuk menjamin akuntabilitas pelaksanaan manajemen risiko.1. Lini Pertama Semua unit kerja termasuk seluruh karyawan di

dalamnya bertanggung jawab untuk mengelola risiko yang melekat dalam lingkup dan tanggung jawab kerjanya masing-masing. Hal ini mencakup pelaksanaan proaktif untuk mengelola risiko dalam batasan risiko yang dapat diterima (risk appetite) dan menggunakan hasil serta pertimbangan manajemen risiko sebagai bagian dari proses bisnis sehari-hari.

2. Lini Kedua Direktorat Manajemen Risiko dan Direktorat Kepatuhan

berperan sebagai Lini Kedua yang bertanggung jawab mengawasi aktivitas terkait pengambilan risiko oleh Lini Pertama. Direktorat Manajemen Risiko menetapkan pedoman manajemen risiko melalui pengembangan kerangka kerja, kebijakan, kaji ulang dan persetujuan limit risiko serta mendukung terciptanya budaya kesadaran risiko. Direktorat Manajemen Risiko juga melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif atas eksposur risiko yang berasal dari unit kerja serta mengukur eksposur tersebut guna mendukung keputusan risiko berdasarkan delegasi otoritas yang telah disetujui.

3. Lini Ketiga Audit Internal sebagai Lini Ketiga bertugas memberikan

jaminan independen kepada pemangku kepentingan utama mengenai kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal, penerapan manajemen risiko dan proses tata kelola Bank.

In performing risk management, the Bank adopts the “Three Lines of Accountability” model to ensure the accountability of risk management implementation.1. First Line All work units including all employees are responsible

for managing the risks that relate to their scope of work and responsibilities. This includes proactively managing risks within the risk appetite, and using the risk management review as part of daily business process.

2. Second Line The Risk Management Directorate and the Compliance

Directorate serve as the Second Line responsible for overseeing the risk-taking activities by the First Line of Defense. Risk Management Directorate develops the risk management guidelines through the risk framework, policy, risk review and risk limits as well as supporting the risk awareness culture. The Risk Management Directorate also conducts a quantitative and qualitative analysis of the risk exposure from the work unit, and measures the exposure to support the risk decisions based on an approved delegation of authority.

3. Third Line The Internal Audit and Internal Assurance as the Third Line

are tasked to provide an independent assurance to the main stakeholders on the adequacy and effectiveness of internal control system, risk management implementation and the Bank’s governance process.





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



PeneraPan ManajeMen riSikoRisk ManageMent iMpleMentation

Bank memandang penerapan manajemen risiko yang komprehensif merupakan aspek penting dalam setiap kegiatan bisnis. Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat dan meningkatkan kinerja Bank agar mampu memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, Bank membangun kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh.

Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dieskalasi dengan baik. Kerangka kerja tersebut juga mensyaratkan masing-masing unit bisnis mengelola aktivitas pengambilan risiko dan hasilnya sendiri.

The Bank views comprehensive risk management implementation as an important aspect in every business activity. To support sound business growth and improve the Bank’s performance in providing added value to the stakeholders, the Bank has built a systematic and comprehensive risk management framework.

The framework is used as a foundation for establishing strategies, organisational structures, policies and guidelines as well as strengthening the risk management infrastructure to ensure that the Bank is able to identify, measure, control, mitigate and escalate all the risks faced. The framework also requires each business unit to manage its own risk-taking activities and outcomes.

“Risk Management Approach” (RMA)A. Foundational Components

Business Processes

Risk Management Framework

B. Key Operational Elements

C. Our Approach for each Material Risk Type

Our Risk Principles

Governance

Risk Culture & Conduct Risk

Policies & ProceduresCultu

re a

nd C

ondu

ct

Trust & Reputation

Reporting Infrastructure

CreditRisk

MarketRisk

Liquidity Risk

OperationalRisk

StrategicRisk

LegalRisk

ComplianceRisk

ReputationalRisk

“Business Plan”The Approach for delivering the Group’s Strategy

“Risk Appetite Statement”The degree of risk we are willing to accept

Our Purpose: Improve the financial wellbeing of our customers and communities

Our Values Expectations: We do what is right | We are accountable | We get things done |We pursue exellence | We are dedicated to service

Our Strategy

risk appetiteRisk Appetite Statement (RAS) Bank bertujuan untuk membangun suatu budaya pengambilan risiko yang disiplin sehingga memungkinkan Bank untuk menciptakan nilai jangka panjang. RAS adalah dasar dari praktik Manajemen Risiko yang mengartikulasikan risiko-risiko dalam hal: kecukupan modal, menjaga likuiditas, pencapaian target bisnis dan memelihara reputasi/franchise value. RAS telah ditinjau kembali oleh Komite Pemantau Risiko (Risk Oversight Committee) pada semester kedua tahun 2018. RAS menetapkan suatu kerangka kerja bagaimana manajemen risiko diterapkan dalam operasional sehari-hari.

Risk appetiteThe Risk Appetite Statement (RAS) is established to build a culture of disciplined risk taking that enables the Bank to deliver long-term value. The RAS is the foundation of the Risk Management practices as it articulates the risks in terms of capital adequacy, maintaining liquidity, achievement in business target and maintaining franchise value. The Risk Oversight Committee reviewed the performance of the RAS in the second half of 2018. The RAS sets out a framework of how the risk management is incorporated into day-to-day operations.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Hasil pemantauan terhadap RAS dilaporkan kepada manajemen secara berkala. Pelaporan metrik RAS juga disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko setiap dua bulan sekali untuk memastikan kepatuhannya dan apabila diperlukan, tindakan perbaikan dapat diajukan dan dilakukan untuk mengelola risiko dalam limit yang telah ditetapkan.

Proses Manajemen risikoBank melakukan proses manajemen risiko yang memadai meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Identifikasi risiko juga dilakukan melalui analisis risiko yang melekat (inherent risk) antara lain risiko-risiko yang timbul dari produk, layanan dan kegiatan usaha Bank.

Pengukuran risiko dilakukan secara berkala dengan menggunakan metode pengukuran yang ditetapkan oleh regulator atau “best practice” antara lain melalui risk scoring, stress testing, serta kesesuaian limit yang ditetapkan dengan risk appetite. Bank melakukan evaluasi secara berkala terhadap asumsi, sumber data dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko.

Pemantauan risiko dilakukan melalui pelaporan secara periodik atas eksposur risiko untuk memastikan tingkat risiko yang diambil sesuai dengan risk appetite Bank. Pemantauan risiko dilakukan oleh masing-masing unit kerja dan Direktorat Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disampaikan kepada manajemen senior Bank secara berkala untuk dilakukan mitigasi risiko dan tindak lanjut yang diperlukan.

Bank memiliki sistem pengendalian risiko yang memadai sesuai dengan eksposur risiko yang dihadapi, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko. Pengendalian risiko antara lain dilakukan melalui penetapan limit risiko dan early warning indicators yang merupakan mekanisme pengendalian risiko dalam aktivitas bisnis Bank. Limit dipantau dan dievaluasi secara berkala sesuai dengan perubahan bisnis, perekonomian dan peraturan regulator.

Budaya Manajemen risikoBank menciptakan budaya manajemen risiko yang kuat untuk mendukung penerapan manajemen risiko yang efektif. Seluruh karyawan Bank wajib mengetahui dan mengelola risiko-risiko yang dihadapi dalam berbagai aktivitas usaha.

Dewan Komisaris dan Direksi Bank memberikan pengarahan dan pengawasan untuk memastikan manajemen risiko menjadi bagian dalam pelaksanaan bisnis dan kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur, hukum dan peraturan yang berlaku.

Budaya risiko pada semua tingkatan organisasi di Bank Commonwealth dibangun melalui:a. Komunikasi akan pentingnya mengelola risiko dan

pengendalian intern yang efektif (tone from the top).

b. Komunikasi atas tingkat toleransi risiko dan profil risiko yang diharapkan melalui berbagai batasan dan manajemen portofolio.

The RAS’ monitoring result is reported to the management on a regular basis. Reporting on RAS metrics is also presented to the Risk Management Committee and the Risk Oversight Committee on a bi-monthly basis to ensure compliance; and if necessary, remedial actions are proposed and acted upon to manage risk within defined limits.

Risk Management processThe Bank conducts an adequate risk management process including risk identification, measurement, monitoring and risk controlling. Risk identification is also performed through inherent risk analysis such as risks arising from the Bank’s products, services and business activities.

Risk measurement is carried out on a regular basis by using the measurement method determined by the regulator or “best practice”, such as through risk scoring, stress testing and conformity of the limit set in risk appetite. The Bank conducts periodic evaluations on assumptions, data sources and procedures used to measure risk.

Risk monitoring is conducted through periodic reporting of risk exposure to ensure the level of risk taken is in accordance with the Bank’s risk appetite. Risk monitoring is performed by each work unit and the Risk Management Directorate. Monitoring results are submitted to the Bank’s senior management on a regular basis to undertake risk mitigation and follow-up as necessary.

The Bank has an adequate risk control system in accordance with the risk exposure faced, the level of risk taken and the risk tolerance. Risk control is performed through, among others, the establishment of risk limit and early warning indicators which serve as the risk control mechanisms in the Bank’s business activities. The limit is monitored and evaluated periodically in accordance with the changes in business, economy and regulations.

Risk Management cultureThe Bank has created a strong risk management culture to support effective risk management implementation. All of the Bank’s employees are required to know and manage the risks faced in various business activities.

The Bank’s Boards of Commissioners and Board of Directors provide guidance and supervision to ensure the risk management is part of business conduct and complies with prevailing policies, procedures, laws and regulations.

The risk culture implemented at all levels of the organisation at Commonwealth Bank is built through:a. Communication regarding the importance of

managing risk and effective internal control (tone from the top).

b. Communication regarding the risk tolerance and expected risk profile through limit and portfolio management.





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



c. Memberi kewenangan kepada karyawan untuk menangani risiko secara hati-hati (prudent) dalam kegiatan mereka, termasuk menyiapkan mitigasi risiko yang memadai.

d. Memantau efektivitas manajemen risiko di seluruh area.

Budaya manajemen risiko disosialisasikan secara aktif oleh Direksi maupun manajemen baik melalui pelatihan-pelatihan maupun surat elektronik untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman risiko karyawan.

Manajemen anti-FraudSejalan dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP tahun 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum, Bank telah memiliki unit kerja Fraud Control Unit (FCU) yang melaksanakan fungsi penerapan strategi anti-fraud. Untuk meningkatkan pengawasan yang lebih baik atas risiko fraud, Bank juga telah menambahkan proses baru yang dilakukan secara berkala yaitu Fraud Risk & Control Assessment (FRCA) dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi risiko fraud. Proses dan kebijakan penerapan anti-fraud dipantau secara berkala oleh Komite Manajemen Risiko.

Business continuity ManagementBank menyadari adanya potensi ancaman dari setiap kejadian yang berdampak pada kelangsungan aktivitas bisnis maupun proses pemberian layanan terbaik pada nasabah. Dampaknya termasuk namun tidak terbatas gangguan operasional, rusaknya reputasi dan pelanggaran regulasi atau contractual obligations.

Business Continuity Management sebagai proses manajemen yang holistik yang dapat mengidentifikasi potensi ancaman terhadap Bank beserta dampaknya pada kegiatan bisnis dan yang menyediakan kerangka kerja dengan kemampuan untuk merespons secara efektif. Bank menyiapkan Business Continuity Management Plan untuk meminimalkan dampak negatif yang dapat timbul.

iCaaP (internal capital adequacyassessment process)Sesuai dengan POJK Nomor 34/POJK.03/2016 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Bank wajib memiliki proses ICAAP untuk memastikan kecukupan modal sesuai dengan profil risiko dan strategi Bank dalam memelihara tingkat permodalan. ICAAP dibutuhkan untuk memastikan kecukupan modal dalam mengantisipasi risiko yang telah ada maupun kemungkinan risiko yang akan terjadi di masa yang akan datang. Proses ICAAP dilakukan melalui identifikasi dan pengukuran jenis risiko yang dinilai material oleh Bank. Metode penilaian kecukupan permodalan dilakukan dengan mengaitkan tingkat risiko dengan tingkat permodalan yang dibutuhkan untuk menyerap potensi kerugian dari risiko dimaksud. Prudential Capital Ratio (PCR) dihitung berdasarkan pada persyaratan penyediaan modal minimum berdasarkan penilaian profil risiko dan dampak dari hasil stress test.

c. Authorizing employees to handle risk prudently in their activities, including preparing adequate risk mitigation.

d. Monitoring the effectiveness of risk management across the area.

Risk management culture is actively socialised by the Board of Directors or management through trainings or e-mail to increase employees risk awareness.

anti-Fraud Management Pursuant to Bank Indonesia Circular Letter Number 13/28/DPNP 2011 concerning the Implementation of Anti-Fraud Strategy for Commercial Banks, the Bank has a Fraud Control Unit (FCU) to implement the function of anti-fraud strategy. To improve the fraud risk monitoring, the Bank has also added a new periodic process of Fraud Risk & Control Assessment (FRCA) aimed at identifying, measuring and mitigating fraud risks. Anti-fraud implementation processes and policies are monitored regularly by the Risk Management Committee.

Business continuity ManagementThe Bank recognises the potential threat from an event that may affect business continuity and the process of providing the best service to customers. Impacts include but not limited to operational disruption, reputational damage and breach of regulations or contractual obligations.

Business Continuity Management is a holistic management process that identifies potential threats to the Bank and its impact on business activities and that provides a framework with the ability to respond effectively. The Bank prepares the Business Continuity Management Plan to minimize the negative impact that may arise.

icaap (internal capital adequacyassessment process)Pursuant to POJK No. 34/ POJK.03/2016 on the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, the Bank is required to have an ICAAP process to ensure adequate capital is in line with the Bank’s risk profile and strategy in maintaining capital levels. The ICAAP is required to ensure adequate capital in anticipating existing risks and potential risks in the future. The ICAAP process is carried out through the identification and measurement of the risks assessed by the Bank. The capital adequacy assessment method is conducted by connecting the risk level with the level of capital needed to absorb the potential loss from such risks. Prudential Capital Ratio (PCR) is calculated based on the minimum capital requirement based on the risk profile assessment and the impact of the stress test results.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Penerapan Manajemen risiko terintegrasiSesuai dengan POJK No. 17/POJK.03/2014 dan SEOJK No. 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, Bank yang merupakan anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA) menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi dengan anak perusahaan lain yang beroperasi di Indonesia, yaitu PT Commonwealth Life (PTCL) dan PT First State Investment Indonesia (FSII).

Adapun risiko-risiko yang dikelola dalam Manajemen Risiko Terintegrasi meliputi 8 (delapan) risiko utama yang dihadapi (risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, kepatuhan, stratejik dan reputasi), ditambah 2 (dua) risiko khusus yaitu risiko transaksi intragrup dan risiko asuransi. Risiko transaksi intra-grup adalah risiko akibat ketergantungan suatu entitas baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis baik yang diikuti perpindahan dana atau tidak. Sementara itu, risiko asuransi adalah risiko akibat kegagalan perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajiban kepada pemegang polis sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi dan/atau penanganan klaim.

Dalam mengelola risiko-risiko tersebut, Bank Commonwealth telah ditunjuk sebagai entitas utama. Entitas Utama telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi antara lain dengan adanya Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT).

KMRT bertanggung jawab kepada Direksi Entitas Utama dalam pemberian rekomendasi tindak lanjut atau mitigasi terhadap risiko di Konglomerasi Keuangan CBA. Entitas Utama memiliki kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Terintegrasi sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan. Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi disusun sesuai ketentuan OJK dan mencakup kerangka kerja penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi masing-masing entitas.

implementation of integrated Risk ManagementPursuant to POJK No. 17/POJK.03/2014 and SEOJK No.14/ SEOJK.03/2015 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration, the Bank is a subsidiary of the Commonwealth Bank of Australia. Other subsidiaries operating in Indonesia are PT Commonwealth Life (PTCL) and PT First State Investment Indonesia (FSII) in applying Integrated Risk Management.

The risks managed in the Integrated Risk Management include the 8 main risks (credit, market, liquidity, operational, legal, compliance, strategic and reputation risks), as well as two specific risks namely intra-group and insurance risks. Intra-group transaction risk results from the dependence of an entity, directly or indirectly, on another entity in a financial conglomerate in the context of the fulfillment of an agreement whether or not followed by transfer of funds. Insurance risk is the risk due to failure of insurance company in fulfilling its obligation to policy holder due to insufficiency of risk selection process (underwriting), pricing, reinsurance and/or claim handling.

In managing these risks, Commonwealth Bank has been designated as the prime entity. The Prime Entity has an adequate organisation structure to support the integrated risk management implementation namely the Integrated Risk Management Committee (IRMC) and the Integrated Risk Management Unit (IRMU).

The IRMC is responsible to the Board of Directors of the Main Entity in providing risk recommendations or mitigation in the CBA Financial Conglomeration. Main Entity also establishes an integrated risk management policy and procedure as guidance for implementing the integrated risk management in the Financial Conglomerate. Integrated Risk Management policy refers to the Financial Services Authority’s regulation and consisting of integrated risk management framework that is applied to each entity in the Financial Conglomerate.

Bank Commonwealth menilai bahwa manajemen risiko yang optimal hanya akan tercapai apabila didukung oleh sumber daya yang memadai dengan pemahaman yang mendalam mengenai setiap proses manajemen risiko. Oleh karena itu, Bank memberlakukan standar di mana setiap SDM harus dibekali dengan sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Bank secara periodik mengikutsertakan SDMnya ke dalam ujian sertifikasi manajemen risiko.

Commonwealth Bank considers that optimum risk management can only be achieved if it is supported by adequate resources with a thorough understanding of each risk management process. Therefore, the Bank imposes a standard in which every employee must be equipped with risk management certification in accordance with Bank Indonesia regulation. The Bank periodically incorporates its employee into the risk management certification.

SertiFikaSi ManajeMen riSikoRisk ManageMent ceRtiFication





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Bank telah melakukan identifikasi atas risiko-risiko yang dihadapi serta memetakan langkah-langkah mitigasinya sebagai bagian dari pengenalan dan pemahaman profil risiko yang merupakan standar baku dan mutlak dalam penerapan manajemen risiko. Pemetaan profil risiko secara jelas diharapkan dapat membantu Bank dalam mengawasi setiap risiko sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipatif atau preventif serta mengambil tindakan secara cepat untuk menanggulangi risiko yang terjadi.

The Bank has identified the risks and mapped its mitigation steps as part of the introduction and understanding of the risk profile which is the standard and absolute in the application of risk management. A clear Risk profile mapping is expected to be able to assist the Bank in monitoring every risk so that it can take anticipatory or preventive steps as well as quick action to manage the risk occured.

ProFiL riSikoRisk pRoFile

no. jenis SertifikasiSertification Type

jumlah PegawaiTotal Employee

1 Manajemen Risiko Level 1Risk Management Level 1 445





jenis risikoRisk Mitigasi Mitigation

risiko kreditRisiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank, termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur, konsentrasi kredit, counterparty credit risk dan settlement risk.

Credit RiskCredit Risk is risk due to the failure of a counterparty to meet their obligations to the Bank, including credit risk due to debtor’s failure, kredit concentration risk, counterparty credit risk and settlement risk.

Dalam mengendalikan risiko kredit, Bank senantiasa menjaga keseimbangan antara pencapaian pertumbuhan bisnis yang prudent dengan toleransi risiko yang sejalan dengan Risk Appetite Bank.

Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio terus dipantau oleh tim Manajemen Risiko Kredit untuk memastikan diversifikasi portofolio yang seimbang, sesuai dengan strategi Bank yang berfokus pada segmen Ritel dan UKM. Bank melakukan upaya pemantauan yang lebih ketat dan pencegahan dini atas kondisi nasabah berkualitas rendah dan mengidentifikasi nasabah berisiko tinggi. Selain itu, Bank juga melakukan penguatan pengelolaan kredit bermasalah di Front End Collection Unit dan Recovery Unit antara lain dengan memperjelas pembagian peran dan tanggung jawab antara unit Bisnis, Front End Collection dan Recovery.

In controlling credit risk, the Bank always maintains a balance between achieving prudent business growth with risk tolerance that is in line with the Risk Appetite Statement. At the same time, portfolio management monitored by Credit Risk Management ensures balanced portfolio diversification that is in line with the Bank’s strategy of focusing on the Retail and SME segment. The Bank tightens the monitoring effort and conducts early prevention for low quality portfolio and identifies high risk customers. In addition, the Bank also strengthened the management of non-performing loans in the Front End Collection Unit and Recovery Unit by clarifying the roles and responsibilities between Business units, Front End Collection and Recovery.

risiko PasarRisiko Pasar adalah potensi dampak buruk pada profitabilitas Bank yang disebabkan oleh pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank seperti suku bunga dan nilai tukar.

Market RiskMarket Risk is a potential adverse impact on the profitability due to the movement in the market variables of the Bank’s portfolio, such as interest rate and exchange value.

Bank melakukan identifikasi atas Risiko Pasar melalui berbagai cara, di antaranya melalui analisis terhadap produk baru, analisis sensitivitas dan stress testing.

Bank melakukan pengelolaan risiko pasar atas posisi trading book dan banking book (risiko suku bunga pada banking book).

Eksposur terhadap risiko suku bunga pada buku bank dimitigasi melalui parameter sensitivitas Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan Net PV01 (Price Value Basis Point – 1bp).

The Bank identifies market risk through several approaches, for instance new product analysis, sensivity analysis and stress testing.

The Bank manages market risk on the positions of the trading book and banking book (the risk in the interest rate for the banking book).

Exposure to interest rate risk in bank book is mitigated through the sensitivity parameters of Net Interest Income (NII) and Net PV01 (Price Value Basis Point - 1bp).

Di tahun 2018, jumlah karyawan dengan sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:

In 2018, the number of employees with risk management certification is as follows:



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview


Untuk pendekatan sensitivitas NII, Bank menggunakan skenario kenaikan atau penurunan suku bunga secara paralel hingga 100 bps sementara PV01 adalah salah satu analisis sensitivitas yang menunjukkan perubahan nilai pasar dari neraca ketika suku bunga dalam kurva imbal hasil (yield curve) berubah sebesar 1 bps. Profil Net PV01 disusun dalam portofolio non-perdagangan berdasarkan nilai pasar dari masing-masing kontrak aset dan kewajiban, hingga tanggal repricing, atau pembayaran kontraktual dari nilai outstanding. Pengelolaan posisi dilakukan untuk produk FX dan surat berharga (Obligasi). Bank menggunakan Posisi Devisa Neto (PDN) sebagai parameter untuk memantau risiko nilai tukar mata uang untuk pengelolaan posisi FX dan PV01 untuk aktivitas pengelolaan posisi obligasi.

For the NII sensitivity approach, the Bank uses a parallel rate increase or decrease scenario of up to 100 bps while PV01 is one sensitivity analysis that shows changes in market value from the balance sheet when interest rates in the yield curve change by 1 bps. The Net PV01 profile is arranged in a non-trading portfolio based on the market value of each asset and liability contract, up to the repricing date, or contractual payment of the outstanding value.

The Bank actively manages its positions in terms of FX and Bonds products. The Bank uses the Net Open Position (NOP) as the risk benchmark for currency exchange rate coming from FX and the sensitivity parameters on the interest rate changes in the PV01 (Present Value Basis Point) for the interest rate from bonds.

risiko LikuiditasRasio Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.

Liquidity RiskLiquidity Risk is a risk due to the inability of the Bank to meet its matured obligations.

Bank memantau risiko likuiditas menggunakan Basel III - Liquidity Coverage Ratio (LCR) berdasarkan peraturan OJK No. 42/ POJK.03/2015 dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) berdasarkan peraturan OJK No. 50/ POJK.03/ 2017 secara harian. Rasio LCR bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki persediaan High Quality Liquid Asset (HQLA) bebas dari segala klaim (unencumbered) yang memadai yang terdiri dari kas dan/atau aset yang dapat dengan mudah dan cepat dikonversi menjadi kas dengan sedikit atau tanpa pengurangan nilai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Bank dalam periode 30 (tiga puluh) hari skenario stress. Sedangkan Net Stable Funding Ratio (NSFR) bertujuan untuk mengurangi risiko pendanaan dalam jangka panjang dengan mengharuskan bank untuk mendanai aktivitasnya dengan sumber pendanaan stabil yang cukup untuk memitigasi risiko stress pendanaan di masa depan. Selain itu, Bank juga menjaga kepatuhan terhadap rasio Rasio Aset Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD), baik untuk internal maupun untuk regulator. Buffer likuiditas dalam bentuk HQLA ditetapkan sebagai pengukuran internal di atas Giro Wajib Minimum (GWM) BI dan persyaratan AL/NCD. Bank didukung oleh Contingency Funding Plan untuk mengelola likuiditas pada saat kondisi krisis. Bank juga memelihara kemampuannya untuk mengakses pasar uang, dengan menjaga hubungan baik dengan bank koresponden dan baru saja menyelesaikan infrastruktur pendukung untuk fasilitas repo antar bank di bawah Global Master Repurchase Agreement (GMRA) yang mendukung strategi pendanaan Bank untuk situasi normal dan krisis selain fasilitas repo dengan Bank Sentral.

The Bank monitors liquidity risk using Basel III - Liquidity Coverage Ratio (LCR) based on OJK regulation No. 42 / POJK.03 / 2015 and Net Stable Funding Ratio (NSFR) based on OJK regulation No. 50 / POJK.03 / 2017 on a daily basis.

The LCR ratio aims to ensure that the Bank has sufficient inventory of High Quality Liquid Asset (HQLA) free of all claims (unencumbered)consisting of cash and / or assets that can be easily and quickly converted into cash with little or no reduction in value to meet the Bank's liquidity requirements in the period of 30 (thirty) days of stress scenario.

Whereas Net Stable Funding Ratio (NSFR) aims to reduce funding risk in the long term by requiring banks to fund their activities with a stable funding source that is sufficient to mitigate the risk of future funding stress.

In addition, the Bank also maintains compliance with the Liquid Assets to Non-Core Deposits (AL/NCD) ratio, both for internal and for regulators. Liquidity buffers in the form of HQLA are defined as internal measurements above BI reserve requirement and AL/NCD requirements.

The Bank is supported by the Contingency Funding Plan to manage liquidity in times of crisis. The Bank also maintains its ability to access the money market, by maintaining good relations with correspondent banks and has just completed supporting infrastructure for interbank repo facilities under the Global Master Repurchase Agreement (GMRA) that supports the Bank funding strategy for normal situations and crises in addition to repo facilities with Central Bank.

risiko operasionalRisiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/ atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational RiskOperational Risk is a risk due to the inadequacy and/or malfunction of internal processes, human error, system failure, and/or external events affecting the Bank operations.

Bank terus meningkatkan tata kelola risiko operasional, melalui penerapan kerangka kerja manajemen risiko operasional yang komprehensif serta kaji ulang dan pembaruan kebijakan dan prosedur secara berkala. Bank melakukan identifikasi potensi risiko operasional pada produk/aktivitas baru melalui metodologi “Risk in Change” terhadap seluruh produk/layanan baru.

Peningkatan kemampuan manajemen risiko operasional Bank dan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional (Operational Risk Management Framework/ORMF) merupakan prioritas dalam rangka mengimbangi strategi digital Bank. Kunci untuk ORMF yang kuat dibangun dari kapabilitas Tiga Lini akuntabilitas. Peningkatan ORMF didukung oleh peningkatan pemahaman dan keterampilan karyawan dalam mengidentifikasi dan memitigasi risiko bisnis utama melalui proses Risk Control and Self-Assessment (RCSA), Control Assurance testing dan pemantauan Key Risk Indicator (KRI).

Bank akan terus memperbaiki kerangka kerja manajemen risiko operasional dengan menerapkan proses backtesting atas Risk & Control Self-Assessment (RCSA) sebagai tambahan dari hasil Control Asssurance Program (CAP) oleh Lini Pertama

The Bank continues to improve operational risk governance, through the implementation of a comprehensive operational risk management framework and regular review and update of policies and procedures. The Bank identifies potential operational risks on new products/activities through the “Risk in Change” methodology implemented on all new products/services.

Uplift of operational risk management capabilities of the Bank and the Operational Risk Management Framework (ORMF) are set as priorities in order to balance out the Bank’s digital strategy. The key to a strong ORMF is built on Three Lines of Accountability capabilities. The improvement of ORMF is supported by increased employee understanding and skills in identifying and mitigating major business risks through Risk Control and Self-Assessment (RCSA) process, Controll Assurance testing and Key Risk Indikator (KRI) monitoring.

The Bank will continue to improve its operational risk management framework by implementing a backtesting process on Risk & Control Self Assessment (RCSA) as an addition of Control Assurance Programme (CAP) result by the First Line.





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview




risiko HukumRisiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang antara lain diakibatkan ketiadaan peraturan perundang-undangan atau kelemahan perikatan yang dilakukan oleh Bank.

Legal RiskLegal Risk is the risk due to lawsuits and/ or weaknesses of juridical aspect that resulted from the lack of supporting legislation or weaknesses in engagement by the Bank.

Bank memastikan setiap produk dan transaksi baik yang baru maupun yang sudah ada telah sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Seluruh perjanjian diproses dan dikembangkan dengan kerangka perjanjian sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, dengan tidak mengesampingkan hukum negara yang menjadi pilihan hukum para pihak.

Bank mengelola setiap kasus hukum dan menangani kasus litigasi yang dihadapi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

The Bank ensures that each new and existing product and transaction is in accordance with the applicable rules and regulations.

All agreements are processed and developed within the framework of the agreement in accordance with applicable laws and regulations in Indonesia, without prejudice to state law which is the choice of law by the parties.

The Bank manages every legal case and handles litigation cases that are dealt with in accordance with the applicable laws and regulations

risiko StratejikRisiko Stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank, termasuk kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.

Strategic RiskStrategic Risk is a risk caused by inaccurate choice and Implementation of Bank strategies, including the Bank’s lack of response to external changes.

Bank telah menetapkan kerangka kerja manajemen risiko stratejik yang kuat dan selaras dengan strategi dan aspirasi pertumbuhan Bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengelola risiko stratejik sesuai dengan Risk Appetite, toleransi dan limit risiko yang telah ditetapkan.

Bank memperkuat implementasi strategi dengan pemantauan secara berkala, diiringi dengan pengelolaan struktur biaya yang baik. Inisiatif dari Bank dalam mendorong implementasi strategi untuk mendukung misi dan tujuan Bank di ikuti dengan pengawasan yang kuat dan berkelanjutan. Pengawasan tujuan strategis yang ketat dari jajaran Dewan Direksi akan memastikan Bank bergerak ke arah yang tepat.

Bank terus menumbuhkan target segmen (Ritel dan SME/UKM) dengan pengelolaan risiko kredit yang mengacu pada prinsip kehati-hatian. Bank membangun fondasi layanan digital yang kuat dengan perbaikan yang berkelanjutan dalam berbagai layanan. Fondasi digital yang dikembangkan ini berada dibawah inisiatif strategis bank untuk menjadi penyedia solusi keuangan digital terkemuka di Indonesia.

Bank mendapat dukungan yang kuat dari perusahaan induk terhadap strategi jangka panjang Bank khususnya pada area-area strategis melalui transfer pengetahuan.

The Bank has established a strategic risk management framework that is robust and in line with the Bank's growth strategy and aspirations to identify, measure, monitor and manage strategic risk in accordance with Risk Appetite, tolerance and predetermined risk limits.

The Bank strengthens strategy implementation with periodic monitoring, along with good management of cost structures. The Bank's initiative in encouraging the implementation of strategies to support the Bank's mission and objectives is followed by strong and continuous supervision. The supervision of the strict strategic objectives of the Board of Directors will ensure that the Bank moves in the right direction.

The Bank continues to grow the target segment (Retail and SME) with credit risk management that refers to the principle of prudence. The Bank builds a strong foundation of digital services with continuous improvements in various services. The digital foundation developed is under the Bank's strategic initiative to become the leading provider of digital financial solutions in Indonesia.

The Bank has strong support from the parent company for the Bank's long-term strategy, especially in strategic areas by means of knowledge transfer.

risiko reputasiRisiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Reputation RiskReputation Risk is a risk due to decreasing level of stakeholders’ trust stemming from negative perceptions of the Bank.

Bank memiliki unit kerja khusus untuk menangani pengaduan nasabah yang dibantu dengan sistem Penanganan Pengaduan Nasabah dan didukung kebijakan serta prosedur penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah yang memadai.

Pelaporan secara rutin kepada manajemen dilakukan melalui Laporan Bulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah serta Voice of Customer Metrics, yaitu data pengaduan kuantitatif, TAT (Turn Around Time) penyelesaian pengaduan dan tingkat kepuasan nasabah terhadap penyelesaian pengaduan.

Proses media monitoring mencakup pemantauan secara sistematis dari berbagai media publikasi dan kumpulan data dari sumber online (mencakup media social) dengan jalur eskalasi masalah yang telah ditentukan berdasarkan signifikansi masalah kepada anggota Direksi terkait. Jalur komunikasi yang jelas juga telah disiapkan untuk memastikan keseragaman pesan komunikasi kepada karyawan lini depan terkait dengan pemberitaan media atau isu reputasi.

The Bank has a special work unit to handle customer complaints. This is assisted by a Customer Complaints Handling system and is supported by adequate policies and procedures for handling and resolving customer complaints.

Reporting to management is conducted through the Monthly Handling Report and Customer Complaint Resolution and Voice of Customer Metrics, namely quantitative complaint data, TAT (Turn Around Time) settlement of complaints and customer satisfaction levels for resolving complaints.

The media monitoring process includes systematic monitoring from various media publications and data sets from sources online (including social media) with a path of escalation of problems that have been determined based on the significance of the problem to the relevant members of the Board of Directors. Clear lines of communication have also been prepared to ensure uniformity of communication messages to front-line employees related to media coverage or reputation issues.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Penilaian Profil risikoBank secara periodik melakukan penilaian terhadap profil risiko yang dimiliki untuk mengukur kondisi risiko usaha yang kemudian dapat diinformasikan kepada seluruh pemangku kepentingan. Penilaian tersebut mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan efektivitas kualitas penerapan manajemen risiko.

Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisis kuantitatif dan kualitatif atas parameter tertentu. Sementara itu, penilaian kualitas penerapan manajemen risiko dilakukan untuk mengetahui kecukupan sistem pengendalian risiko melalui penilaian sendiri (self-assessment) dengan analisis kualitatif terhadap empat aspek penilaian, termasuk pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko; kecukupan sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yang menyeluruh.

Penilaian ini dilakukan oleh masing-masing unit kerja risiko yang dikoordinasikan oleh Direktorat Manajemen Risiko dan disampaikan ke Direksi dan Dewan Komisaris serta dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara triwulanan.

Penilaian Profil risiko Bank Commonwealth 2018

Pada tahun 2018, Bank Commonwealth telah melakukan penilaian profil risiko dengan hasil peringkat risiko komposit Bank berada di Peringkat 2. Hal ini menunjukkan kemampuan Bank untuk mempertahankan pengelolaan risiko yang baik.

Risk profile assessmentThe Bank periodically assesses its risk profile to assess business risk conditions and inform stakeholders. The assessment includes an assessment of the inherent risk and effectiveness of the quality of the risk management implementation.

Inherent risk assessment is an assessment of the risks inherent in the Bank’s business activities through quantitative and qualitative analysis of certain parameters. Meanwhile, the assessment of the quality of the risk management implementation is carried out to determine the adequacy of risk control systems through self-assessment with qualitative analysis of four aspects in the assessment, including supervision of the Board of Commissioners and Directors; adequacy of policies, procedures and limits; adequacy of risk identification, measurement, monitoring and control processes; adequacy of risk management information systems and a comprehensive internal control system.

This assessment is conducted by each risk work unit, coordinated by the Risk Management Directorate, submitted to the Board of Commissioners Directors, and reported to the Financial Services Authority (OJK) quarterly.

profile assessment of commonwealth Bank Risk in 2018In 2018, Commonwealth Bank has assessed the risk profile with the results of the Bank’s composite risk rating ranked at 2. This demonstrates the Bank’s ability to maintain good risk management.


risiko kepatuhanRisiko Kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Compliance RiskCompliance Risk is a risk due to Bank’s failure to comply with and/or not enforce its laws and prevailing regulations.

Bank memiliki kebijakan dan prosedur kepatuhan termasuk kebijakan dan prosedur APU-PPT yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan fungsi kepatuhan. Penyempurnaan kebijakan dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan ketentuan dan kebutuhan Bank. Pengelolaan Risiko Kepatuhan dilakukan melalui proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengandalian risiko antara lain melalui: kajian kepatuhan terhadap kebijakan/prosedur/produk/aktivitas baru maupun pengembangan aplikasi/sistem serta aksi korporasi; sosialisasi peraturan; pemantauan pemenuhan komitmen bank kepada regulator; audit terhadap pelaksanaan kepatuhan dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern. Satuan Kerja Kepatuhan sebagai Lini 2 melakukan assurance atas hasil testing yang dilakukan Lini 1 secara berkala guna mengetahui tingkat risiko kepatuhan Lini 1.

The Bank has compliance policies and procedures including APU-PPT to guide the implementation of compliance function. Policies improvement is carried out regularly in accordance with the provisions updates and needs of the Bank. Compliance Risk Management is carried out through a process of identifying, measuring, monitoring, and controlling risks, that includes: reviewing compliance with new policies/procedures/products/activities and application/system development as well as corporate actions; regulatory socialization; monitoring on the fulfillment of Bank’s commitment to regulators; audit of compliance implementation is carried out by the Internal Audit Work Unit. Compliance Work Unit as Line 2 conducts assurance on test results conducted by Line 1 periodically to determine the level of compliance risk of Line 1.





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



kategori risikoRisk Category

Penilaian Bank Posisi Desember 2018Assessment by the Bank as of December 2018

Penilaian Bank Posisi September 2018Assessment by the Bank as of September 2018

Peringkat risiko Inheren

Inherent Risk Level

Peringkat kualitas Penerapan Manajemen

risikoLevel of Quality of Risk Management Implementation

Peringkat risikoRisk Level

Peringkat risiko inheren

Inherent Risk Level

Peringkat kualitas Penerapan Manajemen

risikoLevel of Quality of Risk Management Implementation

Peringkat risikoRisk Level

KreditCredit Moderate Satisfactory 3 Moderate Satisfactory 3

PasarMarket Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2

LikuiditasLiquidity Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2

OperasionalOperational Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2

HukumLaw Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2

StrategisStrategy Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2

KepatuhanCompliance Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2

ReputasiReputation Low to Moderate Satisfactory 2 Low to Moderate Satisfactory 2

Peringkat KompositComposite Rating 2 2

Upaya pengelolaan risiko yang telah dilakukan pada tahun 2018, antara lain:1. Meninjau kembali Risk Appetite Statement (RAS)

sebagai perangkat bagi manajemen senior untuk memastikan kesesuaian antara strategi, pertumbuhan bisnis, permodalan, likuiditas, ketentuan regulator serta kemampuan manajemen risiko.

2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan manajemen risiko, antara lain:a. Menyesuaikan aktifitas Manajemen Risiko sejalan

dengan perkembangan yang ada, antara lain dengan memfokuskan penyaluran kredit dalam nominal yang lebih kecil dan menjaga diversifikasi kredit di level yang memadai.

b. Melakukan upaya pemantauan yang lebih ketat dan pencegahan dini atas kondisi nasabah yang mengalami penurunan kualitas kredit.

c. Memperkuat fungsi pemantauan kredit melalui Komite Kebijakan Perkreditan yang diadakan secara periodik.

d. Memperkuat pengelolaan kredit bermasalah di Unit Front End Collection dan Unit Credit Recovery.

e. Melakukan pemisahan penanganan kredit bermasalah berdasarkan hari tunggakan dan ketersediaan jaminan.

f. Memperkuat akses pendanaan pada pasar wholesale dengan melanjutkan penerbitan instrumen-instrumen pasar yang berfungsi memberikan sumber likuiditas alternatif (Negotiable Certificate of Deposits).

Risk management efforts that have been undertaken in 2018 include:1. Reviewing the Risk Appetite Statement (RAS) as a tool

for senior management to ensure the compatibility between strategy, business growth, capital level, liquidity, regulatory requirements and risk management capabilities.

2. Improving the quality of risk management implementation by:a. Adjusting Risk Management activities in line with

existing developments, among others, by focusing on lending in smaller nominal amounts and maintaining credit diversification at an adequate level.

b. Strictly monitoring efforts and early prevention of the condition of customers who experience a decline in credit quality.

c. Strengthening the function of credit monitoring through the Credit Policy Committee held periodically.

d. Strengthening the management of problem loans in the Front End Collection Unit and Credit Recovery Unit.

e. Separation of handling of non-performing loans based on number of delinquent days and availability of collateral.

f. Strengthening access to funding in the wholesale market by continuing the issuance of market instruments that serve to provide alternative sources of liquidity (Negotiable Certificate of Deposits).

uPaya PenGeLoLaan riSiko 2018 Risk ManageMent eFFoRts in 2018



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

g. Meningkatkan penerapan kerangka kerja manajemen risiko operasional secara berkesinambungan dengan memperkuat peran lini pertama dalam mengelola risiko melalui program pelatihan dan sosialisasi berkelanjutan serta proses pemantauan isu dan kejadian berisiko untuk memastikan upaya perbaikan dan pencegahan diimplementasikan secara tepat.

3. Meningkatkan infrastruktur manajemen risiko, antara lain:a. Memperbaharui dan memvalidasi scorecard

untuk originasi di segmen SME/UKM berdasarkan landasan dan keputusan analisis yang ilmiah.

b. Melakukan penyempurnaan sistem ALM untuk mendukung perhitungan Liquidity Coverage Ratio (LCR), Net Stable Funding Ratio (NSFR) secara harian dan perbaikan skenario stress testing untuk risiko pasar dan likuiditas.

c. Melakukan perbaikan secara kontinyu pada pengukuran risiko pasar dan pelaporan melalui implementasi sistem tresuri dan sistem manajemen risiko pasar.

d. Menyelesaikan infrastruktur pendukung untuk fasilitas repo antar bank di bawah Global Master Repurchase Agreement (GMRA) yang mendukung strategi pendanaan Bank untuk situasi normal dan krisis selain fasilitas repo dengan Bank Sentral.

g. Increasing the implementation of a sustainable operational risk management framework by strengthening the first-line role in managing risk through ongoing training and outreach programmes and the process of monitoring risky issues and events to ensure that corrective and preventive measures are implemented appropriately.

3. Improving risk management infrastructure, including:

a. Updating and validating the scorecard for origination in the SME segment based on scientific foundation and analysis decisions.

b. Improving the ALM system to support the calculation of Liquidity Coverage Ratio (LCR), Net Stable Funding Ratio (NSFR) on a daily basis and improvement to stress testing scenarios for market risk and liquidity.

c. Continuous improvement in measuring market risk and reporting through the implementation of treasury systems and market risk management systems.

d. Completing the supporting infrastructure for interbank repo facilities under the Global Master Repurchase Agreement (GMRA) that supports the Bank’s funding strategy for normal situations and crises other than repo facilities with the Central Bank.

Apart from the aforementioned risks, the Bank may also be exposed to capital risks that may hamper business growth and sustainability. To that end, the Bank continues to maintain a strong capital position to support business objectives, maintain confidence and meet the interests of investors, depositors, customers and other stakeholders.

In maintaining its capital position, the Bank refers to OJK regulation No. 11/POJK.03/2016 and its changes No. 34/POJK.03/2016 regarding Minimum Capital Requirement which based on the Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR)

Selain dari risiko-risiko di atas, Bank juga dapat terkena risiko permodalan yang dapat menghambat pertumbuhan dan kelanjutan usaha. Untuk itu, Bank terus berupaya mempertahankan posisi modal di tingkat yang kuat demi mendukung tujuan usaha, menjaga kepercayaan dan memenuhi kepentingan investor, deposan, nasabah, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam mempertahankan posisi permodalannya, Bank mengacu pada peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 dan perubahannya No. 34/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, yaitu berdasarkan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

ManajeMen riSiko PerMoDaLancapital Risk ManageMent





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



komponen ModalCapital Components

31 Des 201831 Dec 2018

31 Des 201731 Dec 2017

BankBank

BankBank

I. Modal Inti (Tier 1) Core Capital (Tier 1)

3.473.482 3.337.958

1. Modal Inti Utama/Common Equity Tier 1 (CET 1) Common Equity Tier 1 (CET 1)

3.473.482 3.337.958

1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) Paid Up Capital (After deducted with Treasury Stock)

3.819.667 3.819.667

1.2 Cadangan Tambahan Modal Additional Disclosed Reserves

147.615 70.371

1.2.1 Faktor Penambah Additional Factors

267.953 235.847

1.2.1.1 Pendapatan komprehensif lainnya Other Comprehensive Income

- 13.668

1.2.1.1.1 Selisih lebih penjabaran laporan keuangan Excess from financial statement translation

- -

1.2.1.1.2 Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Potential gain from increasing fair value of available-for-sale financial assets

- 13.668

1.2.1.1.3 Saldo surplus revaluasi aset tetap Surplus balance from fixed assets revaluation

- -

1.2.1.2 Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed reserves) Other disclosed reserves

267.953 222.179

1.2.1.2.1 Agio Agio

25.097 25.097

1.2.1.2.2 Cadangan umum General reserves

14.911 14.911

1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu Prior years profit

182.171 103.599

1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan Current year profit

45.774 78.572

1.2.1.2.5 Dana setoran modal Funds for paid up capital

- -

1.2.1.2.6 Lainnya Others

- -

1.2.2 Faktor Pengurang Deduction Factors

(120.338) (165.476)

1.2.2.1 Pendapatan komprehensif lainnya Other Comprehensive Income

(5.311) -

1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan keuangan Shortage from financial statement translation

- -

1.2.2.1.2 Potensi kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Potential loss from decreasing fair value of available-for-sale financial assets

(5.311) -

1.2.2.2 Cadangan tambahan modal lainnya Other disclosed reserves

(115.027) (165.476)

1.2.2.2.1 Disagio Disagio

- -

1.2.2.2.2 Rugi tahun-tahun lalu Prior years loss

- -

1.2.2.2.3 Rugi tahun berjalan Current year loss

- -

1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif

Shortage of regulatory provision over allowance for impairment of productive assets

(113.990) (164.553)

1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book

Shortage of fair value adjustment from trading book financial instruments

- -

1.2.2.2.6 PPA aset non produktif yang wajib dibentuk Required regulatory provision on non productive assets

(1.037) (923)

1.2.2.2.7 Lainnya Others

- -

1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan Non-controlling interests that can be taken into account

- -

1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama Deduction Factors of Common Equity Tier I

(493.800) (552.080)

in Millions Rupiahdalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan kuantitatiF Struktur PerMoDaLan DisclosuRe oF QuantitatiVe capital stRuctuRe



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

komponen ModalCapital Components

31 Des 201831 Dec 2018

31 Des 201731 Dec 2017

BankBank

BankBank

1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan Deferred tax calculation

(122.453) (139.918)

1.4.2 Goodwill Goodwill

(53.677) (53.677)

1.4.3 Seluruh Aset tidak berwujud lainnya Other intangible assets

(317.670) (358.485)

1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang Investment in shares as deduction factor

- -

1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi Shortfall on the capital of insurance subsidiaries

- -

1.4.6 Eksposur sekuritisasi Securitization exposures

- -

1.4.7 Faktor Pengurang modal inti utama lainnya Other deduction factors of common equity tier I

- -

1.4.7.1 Penempatan dana pada instrumen AT 1 dan/atau Tier 2 pada bank lain Placement of funds on the AT 1 and/or Tier 2 instruments in other banks

- -

1.4.7.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat

Cross ownership at other entities acquired due to ownership transfer by law, grants, or grants will

- -

2. Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT 1) Additional Tier 1 (AT 1)

- -

2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT 1 Eligible instruments for AT 1

- -

2.2 Agio/Disagio Agio/Disagio

- -

2.3 Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan Deduction factors of Additional Tier 1

- -

2.3.1 Penempatan dana pada instrumen AT 1 dan/atau Tier 2 pada bank lain Placement of funds on the AT 1 and/or Tier 2 instruments in other banks

- -

2.3.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat


- -

II. Modal Pelengkap (Tier 2) Supplementary Capital (Tier 2)

151.451 141.707

1. Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 Capital instruments in form of shares or other eligible instruments for Tier 2

- -

2. Agio/Disagio Agio/Disagio

- -

3. Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit) General provision of productive assets (max 1.25% of RWA Credit Risk)

151.451 141.707

4. Faktor Pengurang Modal Pelengkap Deduction Factors of Supplementary Capital

- -

4.1 Sinking Fund Sinking Fund

- -

4.2 Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada bank lain Placement of funds on Tier 2 instruments in other banks

- -

4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat


- -

totaL MoDaL total capital

3.624.933 3.479.665





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



31 Des 201831 Dec 2018

31 Des 201731 Dec 2017

31 Des 201831 Dec 2018

31 Des 201731 Dec 2017

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)RISK WEIGHTED ASSETS (RWA)

RASIO KPMMCAR RATIO

ATMR RISIKO KREDITRWA CREDIT RISK

12.548.925 11.897.894 Rasio CET 1 (%)CET 1 Ratio (%)

22,66% 22,80%

ATMR RISIKO PASARRWA MARKET RISK

31.018 44.235 Rasio Tier 1 (%)Tier 1 Ratio (%)

22,66% 22,80%

ATMR RISIKO OPERASIONALRWA OPERATIONAL RISK

2.748.900 2.693.725 Rasio Tier 2 (%)Tier 2 Ratio (%)

0,99% 0,97%

totaL atMr total RWa

15.328.843 14.635.854 rasio kPMM (%)caR Ratio (%)

23,65% 23,77%

RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKOCAR BASED ON RISK PROFILE

9,48% 9,48% CET 1 UNTUK BUFFER (%)CET 1 FOR BUFFER (%)

14,17% 14,29%

ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKOALLOCATED CAR BASED ON RISK PROFILE

PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%)PERCENTAGE OF BUFFER WHICH MANDATORY FULLFILLED BY THE BANK (%)

Dari CET 1 (%)From CET 1 (%)

8,49% 8,51% Capital Conservation Buffer (%)Capital Conservation Buffer (%)

0,00% 0,00%

Dari AT 1 (%)From AT 1 (%)

0,00% 0,00% Countercyclical Buffer (%)Countercyclical Buffer (%)

0,00% 0,00%

Dari Tier 2 (%)From Tier 2 (%)

0,99% 0,97% Capital Surcharge for Systemic Bank (%)Capital Surcharge for Systemic Bank (%)

0,00% 0,00%



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no. kategori PortofolioPortfolio Category



tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Receivables by Region


jawa Bali, ntB & ntt Sumatera kalimantan Sulawesi Maluku irian total jawa Bali, ntB &

ntt Sumatera kalimantan Sulawesi Maluku irian total

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government 3.896.878 - - - - - - 3.896.878 3.805.751 - - - - - - 3.805.751

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 2.600.200 - 10.003 - - - - 2.610.203 2.268.849 - 8.001 - - - - 2.276.850

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoan Secured by Residential Properties 2.157.137 180.781 91.548 32.448 48.529 - 766 2.511.209 1.079.268 67.375 51.467 21.461 18.639 - 789 1.238.999

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties - - - - - - - - - - 1.001 - - - - 1.001

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro, Small and Retail Portfolios

2.295.380 136.349 544.894 174.906 256.530 449 5.358 3.413.866 3.212.929 211.191 785.875 285.618 367.177 615 14.876 4.878.281

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 6.549.651 342.796 394.585 336.819 112.600 - - 7.736.451 5.467.510 342.260 276.945 304.506 80.809 - - 6.472.030

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables 245.565 22.299 24.548 15.876 7.547 - 11 315.846 327.231 11.537 12.795 9.250 5.777 2 68 366.660

11 Aset LainnyaOther Assets 543.673 54.488 34.020 17.784 6.881 - - 656.846 508.504 104.146 36.102 17.913 9.823 - - 676.488

total 18.288.484 736.713 1.099.598 577.833 432.087 449 6.135 21.141.299 16.670.042 736.509 1.172.186 638.748 482.225 617 15.733 19.716.060

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH BerDaSarkan WiLayaH - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles BY Region - Bank onlY

1. riSiko kreDit cReDit Risk

PenGunGkaPan inForMaSi kuantitatiF ekSPoSur riSiko DisclosuRe oF QuantitatiVe Risk eXposuRes inFoRMation




tagihan Bersih Berdasarkan Sisa jangka Waktu kontrakNet Receivables by Contractual Remaining Maturity


≤1 tahun≤1 year

>1 thn s.d. 3 thn>1 - 3 years


>5 thn>5 years

non-kontraktualNon-Contractual total ≤1 tahun

≤1 year>1 thn s.d. 3 thn

>1 - 3 years>3 thn s.d. 5 thn

>3 - 5 years>5 thn

>5 yearsnon-kontraktualNon-Contractual total

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government 1.203.365 1.088.577 511.226 3.714 1.089.996 3.896.878 1.855.568 871.414 - 2.527 1.076.242 3.805.751

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 1.742.204 285.459 - - 582.540 2.610.203 1.512.827 134.688 - - 629.335 2.276.850

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoan Secured by Residential Properties 3.623 74.161 312.183 2.121.242 - 2.511.209 3.663 36.018 115.732 1.083.586 - 1.238.999

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties - - - - - - 1.001 - - - - 1.001

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - - - - - - - -


554.287 1.791.499 869.613 198.467 - 3.413.866 815.734 2.198.618 1.331.984 531.945 - 4.878.281

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 6.227.080 236.908 412.747 859.716 - 7.736.451 5.324.527 237.991 309.766 599.746 - 6.472.030

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH BerDaSarkan SiSa janGka Waktu kontrak - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles BY contRactual ReMaining MatuRitY - Bank onlY





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview










1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government 3.896.878 - - - - - - 3.896.878 3.805.751 - - - - - - 3.805.751

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 2.600.200 - 10.003 - - - - 2.610.203 2.268.849 - 8.001 - - - - 2.276.850

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoan Secured by Residential Properties 2.157.137 180.781 91.548 32.448 48.529 - 766 2.511.209 1.079.268 67.375 51.467 21.461 18.639 - 789 1.238.999

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties - - - - - - - - - - 1.001 - - - - 1.001

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - - - - - - - - - - - -


2.295.380 136.349 544.894 174.906 256.530 449 5.358 3.413.866 3.212.929 211.191 785.875 285.618 367.177 615 14.876 4.878.281

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 6.549.651 342.796 394.585 336.819 112.600 - - 7.736.451 5.467.510 342.260 276.945 304.506 80.809 - - 6.472.030

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables 245.565 22.299 24.548 15.876 7.547 - 11 315.846 327.231 11.537 12.795 9.250 5.777 2 68 366.660

11 Aset LainnyaOther Assets 543.673 54.488 34.020 17.784 6.881 - - 656.846 508.504 104.146 36.102 17.913 9.823 - - 676.488

total 18.288.484 736.713 1.099.598 577.833 432.087 449 6.135 21.141.299 16.670.042 736.509 1.172.186 638.748 482.225 617 15.733 19.716.060

in Millions Rupiah

in Millions Rupiah






≤1 tahun≤1 year



>5 thn>5 years




>3 - 5 years>5 thn


1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government 1.203.365 1.088.577 511.226 3.714 1.089.996 3.896.878 1.855.568 871.414 - 2.527 1.076.242 3.805.751

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 1.742.204 285.459 - - 582.540 2.610.203 1.512.827 134.688 - - 629.335 2.276.850

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoan Secured by Residential Properties 3.623 74.161 312.183 2.121.242 - 2.511.209 3.663 36.018 115.732 1.083.586 - 1.238.999

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties - - - - - - 1.001 - - - - 1.001

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - - - - - - - -


554.287 1.791.499 869.613 198.467 - 3.413.866 815.734 2.198.618 1.331.984 531.945 - 4.878.281

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 6.227.080 236.908 412.747 859.716 - 7.736.451 5.324.527 237.991 309.766 599.746 - 6.472.030

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH BerDaSarkan SiSa janGka Waktu kontrak - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles BY contRactual ReMaining MatuRitY - Bank onlY



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview






≤1 tahun≤1 year



>5 thn>5 years




>3 - 5 years>5 thn


10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables 202.739 22.899 14.244 75.964 - 315.846 111.710 8.514 68.165 178.271 - 366.660

11 Aset LainnyaOther Assets - - - - 656.846 656.846 - - - - 676.488 676.488

total 9.933.298 3.499.503 2.120.013 3.259.103 2.329.382 21.141.299 9.625.030 3.487.243 1.825.647 2.396.075 2.382.065 19.716.060

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH BerDaSarkan Sektor ekonoMi - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles BY econoMic sectoR - Bank onlY

no Sektor ekonomiEconomic Sector

tagihan kepadaPemerintah

Receivables fromGovernment

tagihan kepada entitas Sektor

PublikReceivables from

Public Sector Entities

tagihan kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga internasionalReceivables

from Multilateral Development

Banks and International Institutions

tagihan kepada Bank

Receivables from Banks

kredit Beragun rumah tinggalLoan Secured by Residential

Properties

kredit Beragun Properti komersial

Loan Secured by Commercial

Properties

kredit Pegawai/ Pensiunan

Employee/ Pensioner Loans

tagihan kepada usaha Mikro, usaha kecil dan Portofolio

ritelReceivables from Micro, Small and Retail Portfolios

tagihan kepada korporasi

Receivables from Corporates

tagihan yang telah jatuh tempo

Past Due Receivables

aset LainnyaOther Assets total


1 Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry - - - - - - - 60.563 4.927 194 - 65.684

2 PerikananFishery - - - - - - - 3.869 4.199 - - 8.068

3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation - - - - - - - 728 27.686 - - 28.414

4 Industri pengolahanManufacturing - - - - - - - 90.607 1.543.751 55.732 - 1.690.090

5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water - - - - - - - 621 - - - 621

6 KonstruksiConstruction - - - - - - - 17.997 416.567 4.964 - 439.528

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trading - - - - - - - 591.171 4.224.363 167.818 - 4.983.352

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumAccomodation, food and beverage supply

- - - - - - - 64.787 36.077 1.380 - 102.244

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communication - - - - - - - 45.685 232.264 12.084 - 290.033

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries 1.739.832 - - 2.610.203 - - - 1.094 54.353 - - 4.405.482

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental and corporate services - - - - - - - 29.850 373.139 6.267 - 409.256

12 Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajibGovernment administration, defense and compulsory social security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services - - - - - - - 6.447 3.108 564 - 10.119

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHealth and social services - - - - - - - 4.087 7.116 - - 11.203

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyaCommunity, sociocultural, entertainment and other individual services

- - - - - - - 87.655 120.444 2.342 - 210.441

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual household services - - - - - - - 453 - - - 453

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational and other extra international agencies

- - - - - - - - - - - -

dalam Jutaan Rupiah





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah

in Millions Rupiah






≤1 tahun≤1 year



>5 thn>5 years




>3 - 5 years>5 thn


10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables 202.739 22.899 14.244 75.964 - 315.846 111.710 8.514 68.165 178.271 - 366.660

11 Aset LainnyaOther Assets - - - - 656.846 656.846 - - - - 676.488 676.488

total 9.933.298 3.499.503 2.120.013 3.259.103 2.329.382 21.141.299 9.625.030 3.487.243 1.825.647 2.396.075 2.382.065 19.716.060







tagihan kepada Bank





tagihan kepada Bank



Properties



Properties













3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation - - - - - - - 728 27.686 - - 28.414


5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water - - - - - - - 621 - - - 621


7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trading - - - - - - - 591.171 4.224.363 167.818 - 4.983.352

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumAccomodation, food and beverage supply

- - - - - - - 64.787 36.077 1.380 - 102.244

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communication - - - - - - - 45.685 232.264 12.084 - 290.033




- - - - - - - - - - - -




- - - - - - - 87.655 120.444 2.342 - 210.441



- - - - - - - - - - - -



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview







tagihan kepada Bank





tagihan kepada Bank



Properties



Properties










18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined business activities - - - - - - - - - - - -

19 Bukan lapangan usahaNon business activities 3.715 - - - 2.511.209 - - 2.408.252 688.457 64.501 - 5.676.134

20 LainnyaOthers 2.153.331 - - - - - - - - - 656.846 2.810.177

total 3.896.878 - - 2.610.203 2.511.209 - - 3.413.866 7.736.451 315.846 656.846 21.141.299




3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation - - - - - - - 2.526 39.494 55.758 - 97.778


5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water - - - - - - - 1.094 2.061 - - 3.155


7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trading - - - - - 1.001 - 946.550 3.676.181 96.803 - 4.720.535

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumAccomodation, food, and beverage supply

- - - - - - - 93.225 21.013 189 - 114.427

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communication - - - - - - - 60.872 275.160 116 - 336.148




- - - - - - - 498 653 - - 1.151




- - - - - - - 130.999 92.945 473 - 224.417



- - - - - - - - - - - -



20 LainnyaOthers 1.246.170 - - - - - - - - - 676.488 1.922.658

total 3.805.751 - - 2.276.850 1.238.999 1.001 - 4.878.281 6.472.030 366.660 676.488 19.716.060

dalam Jutaan Rupiah





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah







tagihan kepada Bank





tagihan kepada Bank



Properties



Properties












20 LainnyaOthers 2.153.331 - - - - - - - - - 656.846 2.810.177

total 3.896.878 - - 2.610.203 2.511.209 - - 3.413.866 7.736.451 315.846 656.846 21.141.299




3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation - - - - - - - 2.526 39.494 55.758 - 97.778


5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water - - - - - - - 1.094 2.061 - - 3.155


7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trading - - - - - 1.001 - 946.550 3.676.181 96.803 - 4.720.535

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumAccomodation, food, and beverage supply

- - - - - - - 93.225 21.013 189 - 114.427

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communication - - - - - - - 60.872 275.160 116 - 336.148




- - - - - - - 498 653 - - 1.151




- - - - - - - 130.999 92.945 473 - 224.417



- - - - - - - - - - - -



20 LainnyaOthers 1.246.170 - - - - - - - - - 676.488 1.922.658

total 3.805.751 - - 2.276.850 1.238.999 1.001 - 4.878.281 6.472.030 366.660 676.488 19.716.060



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no. keteranganDescription



WilayahRegion

WilayahRegion



1 TagihanGross Receivables 18.353.490 741.258 1.148.294 577.390 435.099 448 6.159 21.262.138 16.730.600 740.566 1.218.636 636.610 483.276 619 15.826 19.826.133

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired receivablesa. Belum jatuh tempo Non past due 58.026 5.330 44.294 2.491 5 - - 110.146 242.780 926 45.645 1.887 - - - 291.238

b. Telah jatuh tempo Past due 337.714 26.841 35.649 21.284 10.555 - 34 432.077 489.824 15.309 19.225 12.460 7.328 4 161 544.311

3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualAllowance for impairment losses - Individual 84.952 4.017 48.335 4.890 1.707 - - 143.901 203.582 3.776 46.200 2.927 745 - - 257.230

4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifAllowance for impairment losses - Collective 79.521 4.579 13.622 4.827 4.845 26 69 107.489 57.875 3.400 8.490 3.056 3.055 4 185 76.065

5 Tagihan yang dihapus bukuReceivables written-off 538.192 1.954 13.146 3.133 5.515 2 222 562.164 306.144 3.912 12.173 151.327 8.661 20 241 482.478

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan Dan PenCaDanGan BerDaSarkan WiLayaH - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF gRoss ReceiVaBles anD alloWances BY Region - Bank onlY

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan Dan PenCaDanGan BerDaSarkan Sektor ekonoMi - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF gRoss ReceiVaBles anD alloWances BY econoMic sectoR - Bank onlY

in Millions Rupiah

no. Sektor ekonomiEconomic Sector

tagihanGross

Receivables

tagihan yang mengalami penurunan nilai

(impaired)Impaired receivables

Cadangan kerugian

Penurunan nilai (CkPn) -

individualAllowance for Impairment

Losses - Individual

Cadangan kerugian

Penurunan nilai (CkPn)

kolektifAllowance for Impairment

Losses - Collective

tagihan yang

Dihapus Buku

Receivables written-off

Belum jatuh tempo

Non Past Due

telah jatuh tempo

Past Due


1 Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry 65.998 - 508 - 911 2.022

2 PerikananFishery 8.068 - - - 39 117

3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation 28.414 - - - 121 119.190

4 Industri pengolahanManufacturing 1.738.328 46.643 66.426 50.699 9.498 169.906

5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water 621 - - - 3 -

6 KonstruksiConstruction 437.393 - 6.281 1.318 2.488 2.730

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trading 5.029.030 41.260 229.919 60.215 34.841 216.863

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumAccomodation, food and beverage supply 102.743 - 1.879 120 1.244 1.503

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communication 292.017 11.381 13.869 2.088 1.695 888

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries 4.391.991 64 - 64 76 138

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental and corporate services 411.055 - 8.202 1.872 2.593 1.180


- - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services 10.166 - 611 - 135 43

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHealth and social services 11.202 - - - 379 186


210.631 17 3.176 126 2.379 2.132

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual household services 453 - - - 2 -





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no. keteranganDescription



WilayahRegion

WilayahRegion



1 TagihanGross Receivables 18.353.490 741.258 1.148.294 577.390 435.099 448 6.159 21.262.138 16.730.600 740.566 1.218.636 636.610 483.276 619 15.826 19.826.133

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired receivablesa. Belum jatuh tempo Non past due 58.026 5.330 44.294 2.491 5 - - 110.146 242.780 926 45.645 1.887 - - - 291.238

b. Telah jatuh tempo Past due 337.714 26.841 35.649 21.284 10.555 - 34 432.077 489.824 15.309 19.225 12.460 7.328 4 161 544.311

3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualAllowance for impairment losses - Individual 84.952 4.017 48.335 4.890 1.707 - - 143.901 203.582 3.776 46.200 2.927 745 - - 257.230

4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifAllowance for impairment losses - Collective 79.521 4.579 13.622 4.827 4.845 26 69 107.489 57.875 3.400 8.490 3.056 3.055 4 185 76.065

5 Tagihan yang dihapus bukuReceivables written-off 538.192 1.954 13.146 3.133 5.515 2 222 562.164 306.144 3.912 12.173 151.327 8.661 20 241 482.478

in Millions Rupiah

dalam Jutaan Rupiah in Millions Rupiah


tagihanGross

Receivables



Cadangan kerugian



Losses - Individual

Cadangan kerugian



Losses - Collective

tagihan yang

Dihapus Buku


Belum jatuh tempo

Non Past Due

telah jatuh tempo

Past Due

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational and other extra international agencies - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined business activities - - - - - -

19 Bukan lapangan usahaNon business activities 5.713.778 9.882 101.206 27.327 51.085 45.266

20 LainnyaOthers 2.810.250 899 - 72 - -

total 21.262.138 110.146 432.077 143.901 107.489 562.164 31 Desember 201731 December 2017

1 Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry 85.778 - 649 - 877 543

2 PerikananFishery 7.099 - - - 26 -

3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation 161.097 - 119.077 63.319 200 -

4 Industri pengolahanManufacturing 1.551.070 73.096 178.756 52.759 13.576 145.344

5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water 3.155 - - - 12 96.896

6 KonstruksiConstruction 372.324 - 4.703 1.023 1.609 1.798

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trading 4.840.979 210.583 182.110 130.844 26.271 194.328

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumAccomodation, food and beverage supply 114.733 - 495 - 874 536

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communication 335.595 - 261 - 1.776 2.135

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries 4.844.675 64 - 64 72 444

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental and corporate services 310.944 926 6.227 2.252 1.929 3.026


876 - - - 2 -

13 Jasa pendidikanEducation services 14.494 - 43 - 206 -



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

dalam Jutaan Rupiah in Millions Rupiah


tagihanGross

Receivables



Cadangan kerugian



Losses - Individual

Cadangan kerugian



Losses - Collective

tagihan yang

Dihapus Buku


Belum jatuh tempo

Non Past Due

telah jatuh tempo

Past Due

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHealth and social services 12.658 - - - 225 109


225.028 - 1.085 - 2.376 320

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual household services 431 - - - 1 -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational and other extra international agencies - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined business activities - - - - - -

19 Bukan lapangan usahaNon business activities 5.022.403 5.670 50.905 6.897 26.033 36.999

20 LainnyaOthers 1.922.794 899 - 72 - -

total 19.826.133 291.238 544.311 257.230 76.065 482.478





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



No keteranganDescription



CkPn individualAllowance for

Impairment Losses- Individual

CkPn kolektifAllowance for

Impairment Losses- Collective

CkPn individualAllowance for

Impairment Losses- Individual

CkPn kolektifAllowance for

Impairment Losses- Collective

1 Saldo awal CKPNAllowance for impairment losses - beginning balance

257.230 76.065 438.226 62.407

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (net)Charge (release) of impairment provision for the current year (net)2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan Charge of impairment provision for the

current year 176.234 93.975 380.907 310.296

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Release of impairment provision for the

current year (110.897) (10.501) (214.933) (255.667)

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalanImpairment provision for write off for the current year

(144.555) (52.069) (294.552) (40.969)

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalanOther charge (release) for the current year

(34.111) 19 (52.418) (2)

Saldo akhir CkPn allowance for impairment losses - ending balance 143.901 107.489 257.230 76.065

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan rinCian MutaSi CaDanGan keruGian Penurunan niLai - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF alloWance FoR iMpaiRMent losses MoVeMent Detail - Bank onlY

in Millions Rupiah



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview




tagihan BersihNet Receivables


Lembaga Pemeringkat

Rating AgenciesPeringkat jangka Panjang

Long Term RatingPeringkat jangka Panjang

Long Term RatingPeringkat jangka Pendek

Short Term Rating

tanpa Peringkat Unrated total

Standard and Poor's

aaaAAA

aa+ s.d aa-AA+ to AA-

a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-

BBB+ to BBB-BB+ s.d BB-BB+ to BB-

B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-

Below B-a-1A-1

a-2A-2

a-3A-3

kurang dari a-3

Below A-3

Fitch ratings aaaAAA


a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-


B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-

Below B-F1+ s.d F1F1+ to F1

F2F2

F3F3

kurang dari F3

Below F3

Moody's aaaAaa

aa1 s.d aa3 Aa1 to Aa3

a1 s.d a3A1 to A3

Baa1 s.d Baa3

Baa1 to Baa3Ba1 s.d Ba3Ba1 to Ba3

B1 s.d B3B1 to B3

kurang dari B3

Below B3P-1P-1

P-2P-2

P-3P-3

kurang dari P-3

Below P-3

Pt. Fitch ratings

indonesiaaaa (idn)AAA (idn)

aa+(idn) s.d aa-(idn)

AA+(idn) to AA-(idn)

a+(idn) s.d a-(idn) A+(idn) to

A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)BBB+(idn) to

BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

BB+(idn) to BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn)

B+(idn) to B-(idn)

kurang dari B-(idn)

Below B-(idn)

F1+(idn) s.d F1(idn) F1+(idn) to

F1(idn)

F2(idn)F2(idn)

F3(idn)F3(idn)

kurang dari F3(idn)

Below F3(idn)

Pt. Pemeringkat efek indonesia

idaaaidAAA

idaa+ s.d idaa-

idAA+ to idAA-

ida+ s.d ida-idA+ to idA-

idBBB+ s.d idBBB-

idBBB+ to idBBB-

idBB+ s.d idBB-

idBB+ to idBB-

idB+ s.d idB-idB+ to idB-

kurang dari idB-

Below idB-ida1IdA1

ida2idA2

ida3 s.d ida4idA3 to idA4

kurang dari ida4

Below idA4

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government - - - 1.694.779 - - - - - - - 2.202.099 3.896.878

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 44.626 985.122 737.178 516.380 - - - - - - - 326.897 2.610.203

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoan Secured by Residential Properties 2.511.209 2.511.209

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro, Small and Retail Portfolios 3.413.866 3.413.866

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates - - - - - - - - - - - 7.736.451 7.736.451

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables 315.846 315.846

11 Aset LainnyaOther Assets 656.846 656.846

totaL 44.626 985.122 737.178 2.211.159 - - - - - - - 17.163.214 21.141.299

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH BerDaSarkan kateGori PortoFoLioDan SkaLa PerinGkat - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles BY poRtFolio categoRY anD Rating scale - Bank onlY





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview








Lembaga Pemeringkat




Short Term Rating


Standard and Poor's

aaaAAA


a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-


B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-

Below B-a-1A-1

a-2A-2

a-3A-3

kurang dari a-3

Below A-3



a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-


B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-


F2F2

F3F3

kurang dari F3

Below F3

Moody's aaaAaa


a1 s.d a3A1 to A3

Baa1 s.d Baa3


B1 s.d B3B1 to B3

kurang dari B3

Below B3P-1P-1

P-2P-2

P-3P-3

kurang dari P-3

Below P-3

Pt. Fitch ratings





A-(idn)


BBB-(idn)



B+(idn) s.d B-(idn)

B+(idn) to B-(idn)

kurang dari B-(idn)

Below B-(idn)


F1(idn)

F2(idn)F2(idn)

F3(idn)F3(idn)

kurang dari F3(idn)

Below F3(idn)


idaaaidAAA

idaa+ s.d idaa-

idAA+ to idAA-


idBBB+ s.d idBBB-

idBBB+ to idBBB-

idBB+ s.d idBB-

idBB+ to idBB-


kurang dari idB-

Below idB-ida1IdA1

ida2idA2


kurang dari ida4

Below idA4




4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 44.626 985.122 737.178 516.380 - - - - - - - 326.897 2.610.203


6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties - -






totaL 44.626 985.122 737.178 2.211.159 - - - - - - - 17.163.214 21.141.299

in Millions Rupiah



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview






Lembaga Pemeringkat




Short Term Rating


Standard and Poor's

aaaAAA


a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-


B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-

Below B-a-1A-1

a-2A-2

a-3A-3

kurang dari a-3

Below A-3



a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-


B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-


F2F2

F3F3

kurang dari F3

Below F3

Moody's aaaAaa


a1 s.d a3A1 to A3

Baa1 s.d Baa3


B1 s.d B3B1 to B3

kurang dari B3

Below B3P-1P-1

P-2P-2

P-3P-3

kurang dari P-3

Below P-3

Pt. Fitch ratings





A-(idn)


BBB-(idn)



B+(idn) s.d B-(idn)

B+(idn) to B-(idn)

kurang dari B-(idn)

Below B-(idn)


F1(idn)

F2(idn)F2(idn)

F3(idn)F3(idn)

kurang dari F3(idn)

Below F3(idn)


idaaaidAAA

idaa+ s.d idaa-

idAA+ to idAA-


idBBB+ s.d idBBB-

idBBB+ to idBBB-

idBB+ s.d idBB-

idBB+ to idBB-


kurang dari idB-

Below idB-ida1IdA1

ida2idA2


kurang dari ida4

Below idA4




4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 215.948 1.122.750 597.433 92.011 2.714 - - - - - - 245.994 2.276.850


6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties 1.001 1.001






totaL 215.948 1.122.750 597.433 1.910.630 2.714 - - - - - - 15.866.585 19.716.060

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH BerDaSarkan kateGori PortoFoLioDan SkaLa PerinGkat - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles BY poRtFolio categoRY anD Rating scale - Bank onlY





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah






Lembaga Pemeringkat




Short Term Rating


Standard and Poor's

aaaAAA


a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-


B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-

Below B-a-1A-1

a-2A-2

a-3A-3

kurang dari a-3

Below A-3



a+ s.d a-A+ to A-

BBB+ s.d BBB-


B+ s.d B-B+ to B-

kurang dari B-


F2F2

F3F3

kurang dari F3

Below F3

Moody's aaaAaa


a1 s.d a3A1 to A3

Baa1 s.d Baa3


B1 s.d B3B1 to B3

kurang dari B3

Below B3P-1P-1

P-2P-2

P-3P-3

kurang dari P-3

Below P-3

Pt. Fitch ratings





A-(idn)


BBB-(idn)



B+(idn) s.d B-(idn)

B+(idn) to B-(idn)

kurang dari B-(idn)

Below B-(idn)


F1(idn)

F2(idn)F2(idn)

F3(idn)F3(idn)

kurang dari F3(idn)

Below F3(idn)


idaaaidAAA

idaa+ s.d idaa-

idAA+ to idAA-


idBBB+ s.d idBBB-

idBBB+ to idBBB-

idBB+ s.d idBB-

idBB+ to idBB-


kurang dari idB-

Below idB-ida1IdA1

ida2idA2


kurang dari ida4

Below idA4




4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 215.948 1.122.750 597.433 92.011 2.714 - - - - - - 245.994 2.276.850


6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties 1.001 1.001






totaL 215.948 1.122.750 597.433 1.910.630 2.714 - - - - - - 15.866.585 19.716.060



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no. Variabel yang MendasariUnderlying Financial Instruments



notional amounttagihan Derivatif

Derivative Receivables

kewajiban Derivatif

Derivative Payables

tagihan Bersih Sebelum Mrk

Net Receivables before CRM

MrkCRM

tagihan Bersih

Setelah MrkNet

Receivables after CRM



kewajiban Derivatif

Derivative Payables



MrkCRM

tagihan Bersih

Setelah MrkNet


≤ 1 tahun≤ 1 Year

> 1 tahun - ≤ 5 tahun

> 1 Year - ≤ 5 Years

> 5 tahun> 5 Years




> 5 tahun> 5 Years

1 Suku BungaInterest Rate - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Nilai TukarForeign Exchange 1.419.542 - - 2.549 20.871 13.574 - 13.574 1.826.973 - - 9.064 917 27.333 - 27.333

3 LainnyaOthers - - - - - - - - - - - - - - - -

totaL 1.419.542 - - 2.549 20.871 13.574 - 13.574 1.826.973 - - 9.064 917 27.333 - 27.333

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan riSiko kreDit PiHak LaWan (counteRpaRtY cReDit Risk):tranSakSi DeriVatiF oVeR tHe counteR - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF counteRpaRtY cReDit Risk:DeRiVatiVe tRansactions oVeR tHe counteR - Bank onlY




tagihan Bersih

Net Receivables

nilai Mrk CRM

Amount

tagihan Bersih setelah

MrkNet


atMr setelah

Mrk RWA after

CRM

tagihan Bersih

Net Receivables

nilai MrkCRM

Amount

tagihan Bersih setelah

MrkNet


atMr setelah

MrkRWA after

CRM

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities - - - - - - - -


- - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Other Banks - - - - - - - -


- - - - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates - - - - - - - -

totaL - - - - - - - -


PenGunGkaPan riSiko kreDit PiHak LaWan (counteRpaRtY cReDit Risk): tranSakSi ReVeRse Repo - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF counteRpaRtY cReDit Risk: ReVeRse Repo tRansactions - Bank onlY





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah

no. Variabel yang MendasariUnderlying Financial Instruments





kewajiban Derivatif

Derivative Payables



MrkCRM

tagihan Bersih

Setelah MrkNet




kewajiban Derivatif

Derivative Payables



MrkCRM

tagihan Bersih

Setelah MrkNet





> 5 tahun> 5 Years




> 5 tahun> 5 Years

1 Suku BungaInterest Rate - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Nilai TukarForeign Exchange 1.419.542 - - 2.549 20.871 13.574 - 13.574 1.826.973 - - 9.064 917 27.333 - 27.333

3 LainnyaOthers - - - - - - - - - - - - - - - -

totaL 1.419.542 - - 2.549 20.871 13.574 - 13.574 1.826.973 - - 9.064 917 27.333 - 27.333

PenGunGkaPan riSiko kreDit PiHak LaWan (counteRpaRtY cReDit Risk): tranSakSi ReVeRse Repo - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF counteRpaRtY cReDit Risk: ReVeRse Repo tRansactions - Bank onlY



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no kategori Portofolio Portfolio Category


atMr RWA

Beban Modal*) Capital

Charge*)


atMr RWA


Charge*)

tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi risiko kreditNet Receivables after Credit Risk Mitigation Impact


0% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya Others 0% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

Others

A eksposur neraca On Balance Sheet Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 3.891.935 - - - - - - - 3.715 - 3.715 352 3.803.223 - - - - - - 2.528 - 2.528 240

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks 10.000 2.283.087 - - - - 304.790 - - - 609.012 57.734 7.990 2.099.495 - - - 142.068 - - - 490.934 46.541

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loan Secured by Residential Properties - 113.733 467.438 1.930.038 - - - - - - 815.120 77.273 - - 1.238.999 - - - - - - 433.650 41.110

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loan Secured by Commercial Properties

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.001 - 1.001 95

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Pensioner Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables from Micro, Small and Retail Portfolios

3.038 - - - - - - 3.410.828 - - 2.558.121 242.510 6.656 - - - - - 4.870.898 - - 3.653.174 346.321

9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates 106.368 - - - - - - - 7.604.022 - 7.604.022 720.861 119.674 - - - - - - 6.220.994 - 6.220.994 589.750

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables - - - - - - - - 39.630 276.216 453.954 43.035 - - - - - - - 25.200 341.460 537.390 50.945

11 Aset Lainnya Other Assets 181.850 - - - - - - - 469.068 5.928 477.960 45.311 240.643 - - - - - - 430.711 5.134 438.412 41.561

total eksposur neraca total on Balance sheet exposures 4.193.191 2.396.820 467.438 1.930.038 - - 304.790 3.410.828 8.116.435 282.144 - 12.521.904 1.187.076 4.178.186 2.099.495 - 1.238.999 - - 142.068 4.870.898 6.680.434 346.594 - 11.778.083 1.116.563

B eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi rekening administratif Commitments/Contingencies Liabilities Exposures on Off Balance Sheet Transactions

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loan Secured by Residential Properties - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - - - - 533 - - - - - 194 - - 146 14

9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates 1.669 - - - - - - - 24.372 - 24.372 2.310 17.911 - - - - - - 113.415 - 113.415 10.752

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

total eksposur tra total off Balance sheet exposures 1.669 - - - - - - - 24.372 - - 24.372 2.310 18.444 - - - - - 194 113.415 - - 113.561 10.766

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH BerDaSarkanBoBot riSiko SeteLaH MeMPerHitunGkan DaMPak MitiGaSi riSiko kreDit - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles BaseD onRisk WeigHt aFteR cReDit Risk Mitigation iMpact - Bank onlY





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview





atMr RWA


Charge*)


atMr RWA


Charge*)




Others

A eksposur neraca On Balance Sheet Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 3.891.935 - - - - - - - 3.715 - 3.715 352 3.803.223 - - - - - - 2.528 - 2.528 240



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks 10.000 2.283.087 - - - - 304.790 - - - 609.012 57.734 7.990 2.099.495 - - - 142.068 - - - 490.934 46.541

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loan Secured by Residential Properties - 113.733 467.438 1.930.038 - - - - - - 815.120 77.273 - - 1.238.999 - - - - - - 433.650 41.110


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.001 - 1.001 95



3.038 - - - - - - 3.410.828 - - 2.558.121 242.510 6.656 - - - - - 4.870.898 - - 3.653.174 346.321

9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates 106.368 - - - - - - - 7.604.022 - 7.604.022 720.861 119.674 - - - - - - 6.220.994 - 6.220.994 589.750

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables - - - - - - - - 39.630 276.216 453.954 43.035 - - - - - - - 25.200 341.460 537.390 50.945

11 Aset Lainnya Other Assets 181.850 - - - - - - - 469.068 5.928 477.960 45.311 240.643 - - - - - - 430.711 5.134 438.412 41.561

total eksposur neraca total on Balance sheet exposures 4.193.191 2.396.820 467.438 1.930.038 - - 304.790 3.410.828 8.116.435 282.144 - 12.521.904 1.187.076 4.178.186 2.099.495 - 1.238.999 - - 142.068 4.870.898 6.680.434 346.594 - 11.778.083 1.116.563

B eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi rekening administratif Commitments/Contingencies Liabilities Exposures on Off Balance Sheet Transactions

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loan Secured by Residential Properties - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - - - - 533 - - - - - 194 - - 146 14

9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates 1.669 - - - - - - - 24.372 - 24.372 2.310 17.911 - - - - - - 113.415 - 113.415 10.752

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

total eksposur tra total off Balance sheet exposures 1.669 - - - - - - - 24.372 - - 24.372 2.310 18.444 - - - - - 194 113.415 - - 113.561 10.766

in Millions Rupiah



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview



atMr RWA


Charge*)


atMr RWA


Charge*)




Others

C eksposur akibat kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 1.228 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks - 12.326 - - - - - - - - 2.465 234 - 25.563

-

-

- 1.734 - - - 5.980 567


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates - - - - - - - - 20 - 20 2 - - - - - - - 36 - 36 3

7 Eksposur tertimbang dari Credit Valuation Adjustment (CVA) Weighted exposure from Credit Valuation Adjustment (CVA)

164 16 234 22

total eksposur akibat kegagalan Pihak Lawan Total Counterparty Credit Risk Exposures

1.228 12.326 - - - - - - 20 - - 2.649 252 - 25.563 - - - - 1.734 - 36 - - 6.250 592

dalam Jutaan Rupiah

*) Beban modal dihitung berdasarkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai Profil Risiko Bank. Rasio KPMM sesuai Profil Risiko Bank per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar 9,48%

Capital charge is calculated based on Minimum Capital Requirement per Bank’s Risk Profile. Minimum Capital Requirement per Bank’s Risk Profile as of 31 December 2018 and 2017 is 9.48%

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan taGiHan BerSiH Dan teknik MitiGaSi riSiko kreDit - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF net ReceiVaBles anD cReDit Risk Mitigation tecHniQue - Bank onlY




tagihan Bersih Net Receivables

Bagian yang Dijamin DenganPortion Secured by

Bagian yang tidak Dijamin

Unsecured Portion


Bagian yang Dijamin Dengan Portion Secured by Bagian yang tidak

Dijamin Unsecured Portionagunan

CollateralsGaransi

Guaranteeasuransi kredit Credit Insurance

Lainnya Others

agunan Collaterals

Garansi Guarantee

asuransi kredit Credit Insurance

Lainnya Others

a eksposur neracaOn Balance Sheet Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 3.895.650 - - - 3.895.650 3.805.751 - - - 3.805.751

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks 2.597.877 10.000 - - 2.587.877 2.249.553 7.990 - - 2.241.563

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loan Secured by Residential Properties

2.511.209 - - - 2.511.209 1.238.999 - - - 1.238.999


- - - - - 1.001 - - - 1.001

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Pensioner Loans - - - - - - - - - -


3.413.866 3.038 - - 3.410.828 4.877.554 6.656 - - 4.870.898

9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates 7.710.390 106.368 - - 7.604.022 6.340.668 119.674 - - 6.220.994





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah



atMr RWA


Charge*)


atMr RWA


Charge*)




Others

C eksposur akibat kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 1.228 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks - 12.326 - - - - - - - - 2.465 234 - 25.563

-

-

- 1.734 - - - 5.980 567


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates - - - - - - - - 20 - 20 2 - - - - - - - 36 - 36 3

7 Eksposur tertimbang dari Credit Valuation Adjustment (CVA) Weighted exposure from Credit Valuation Adjustment (CVA)

164 16 234 22

total eksposur akibat kegagalan Pihak Lawan Total Counterparty Credit Risk Exposures

1.228 12.326 - - - - - - 20 - - 2.649 252 - 25.563 - - - - 1.734 - 36 - - 6.250 592

in Millions Rupiah







Unsecured Portion




CollateralsGaransi


Lainnya Others

agunan Collaterals

Garansi Guarantee


Lainnya Others

a eksposur neracaOn Balance Sheet Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 3.895.650 - - - 3.895.650 3.805.751 - - - 3.805.751



- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks 2.597.877 10.000 - - 2.587.877 2.249.553 7.990 - - 2.241.563

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loan Secured by Residential Properties

2.511.209 - - - 2.511.209 1.238.999 - - - 1.238.999


- - - - - 1.001 - - - 1.001

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Pensioner Loans - - - - - - - - - -


3.413.866 3.038 - - 3.410.828 4.877.554 6.656 - - 4.870.898

9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates 7.710.390 106.368 - - 7.604.022 6.340.668 119.674 - - 6.220.994



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview







Unsecured Portion




CollateralsGaransi


Lainnya Others

agunan Collaterals

Garansi Guarantee


Lainnya Others

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 315.846 - - - 315.846 366.660 - - - 366.660

11 Aset Lainnya Other Assets 656.846 - - - 656.846 676.488 - - - 676.488

total eksposur neraca Total On Balance Sheet Exposures 21.101.684 119.406 - - - 20.982.278 19.556.674 134.320 - - - 19.422.354

B eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi rekening administratifCommitments/Contingencies Liabilities Exposures on Off Balance Sheet Transactions

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks - - - - - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoan Secured by Residential Properties

- - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoan Secured by Commercial Properties

- - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - - - - - -


- - - - - 727 533 - - 194

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 26.041 1.669 - - 24.372 131.326 17.911 - - 113.415

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables - - - - - - - - - -

total eksposur tratotal off Balance sheet exposures 26.041 1.669 - - - 24.372 132.053 18.444 - - - 113.609

C eksposur akibat kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit Risk Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 1.228 - - - 1.228 - - - - -



- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 12.326 - - - 12.326 27.297 - - - 27.297


- - - - - - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 20 - - - 20 36 - - - 36

total eksposur akibat kegagalan Pihak Lawantotal counterparty credit Risk exposures

13.574 - - - - 13.574 27.333 - - - - 27.333

total (a+B+C) 21.141.299 121.075 - - - 21.020.224 19.716.060 152.764 - - - 19.563.296

dalam Jutaan Rupiah

*) Definisi agunan adalah merujuk pada agunan keuangan yang diakui dalam teknik Mitigasi Risiko Kredit (MRK) Collateral definition is referred to eligible financial collateral in Credit Risk Mitigation (CRM) technique





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah







Unsecured Portion




CollateralsGaransi


Lainnya Others

agunan Collaterals

Garansi Guarantee


Lainnya Others

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 315.846 - - - 315.846 366.660 - - - 366.660

11 Aset Lainnya Other Assets 656.846 - - - 656.846 676.488 - - - 676.488

total eksposur neraca Total On Balance Sheet Exposures 21.101.684 119.406 - - - 20.982.278 19.556.674 134.320 - - - 19.422.354

B eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi rekening administratifCommitments/Contingencies Liabilities Exposures on Off Balance Sheet Transactions

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government - - - - - - - - - -



- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks - - - - - - - - - -


- - - - - - - - - -


- - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - - - - - -


- - - - - 727 533 - - 194

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 26.041 1.669 - - 24.372 131.326 17.911 - - 113.415

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables - - - - - - - - - -

total eksposur tratotal off Balance sheet exposures 26.041 1.669 - - - 24.372 132.053 18.444 - - - 113.609

C eksposur akibat kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit Risk Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 1.228 - - - 1.228 - - - - -



- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 12.326 - - - 12.326 27.297 - - - 27.297


- - - - - - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 20 - - - 20 36 - - - 36

total eksposur akibat kegagalan Pihak Lawantotal counterparty credit Risk exposures

13.574 - - - - 13.574 27.333 - - - - 27.333

total (a+B+C) 21.141.299 121.075 - - - 21.020.224 19.716.060 152.764 - - - 19.563.296



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview


PenGunGkaPan ekSPoSur aSet Di neraCa DisclosuRe oF on Balance sHeet eXposuRes

PerHitunGan atMr riSiko kreDit DenGan MenGGunakanPenDekatan StanDar - Bank SeCara inDiViDucReDit RWa calculation unDeR stanDaRDiZeD appRoacH - Bank onlY





atMr Sebelum Mrk

RWA before CRM

atMr Setelah Mrk

RWA after CRMtagihan BersihNet Receivables

atMr Sebelum Mrk

RWA before CRM

atMr Setelah Mrk

RWA after CRM

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government 3.895.650 3.715 3.715 3.805.751 2.528 2.528

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities - - - - - -


- - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 2.597.877 614.012 609.012 2.249.553 494.929 490.934


2.511.209 815.120 815.120 1.238.999 433.650 433.650


- - - 1.001 1.001 1.001

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - -


3.413.866 2.560.400 2.558.121 4.877.554 3.658.166 3.653.174

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 7.710.390 7.710.390 7.604.022 6.340.668 6.340.668 6.220.994

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables 315.846 453.954 453.954 366.660 537.390 537.390

11 Aset LainnyaOther Assets 656.846 - 477.960 676.488 - 438.412

total 21.101.684 12.157.591 12.521.904 19.556.674 11.468.332 11.778.083





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview




PenGunGkaPan ekSPoSur keWajiBan koMitMen/kontinjenSiPaDa tranSakSi rekeninG aDMiniStratiF DisclosuRe oF coMMitMents/contingencies liaBilities eXposuRes onoFF Balance sHeet tRansactions





atMr Sebelum Mrk

RWA before CRM

atMr Setelah Mrk


atMr Sebelum Mrk

RWA before CRM

atMr Setelah Mrk

RWA after CRM

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government - - - - - -



- - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks - - - - - -


- - - - - -


- - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployee/Pensioner Loans - - - - - -


- - - 727 545 146

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 26.041 26.041 24.372 131.326 131.326 113.415

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables - - - - - -

total 26.041 26.041 24.372 132.053 131.871 113.561



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview


PenGunGkaPan ekSPoSur yanG MeniMBuLkan riSiko kreDit akiBat keGaGaLan PiHak LaWan DisclosuRe oF counteRpaRtY cReDit Risk eXposuRes





atMr Sebelum Mrk

RWA before CRM

atMr Setelah Mrk


atMr Sebelum Mrk

RWA before CRM

atMr Setelah Mrk

RWA after CRM

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government 1.228 - - - - -



- - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables from Banks 12.326 2.465 2.465 27.297 5.980 5.980


- - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates 20 20 20 36 36 36

7 Eksposur tertimbang dari Credit Valuation Adjustment (CVA)Weighted exposure from Credit Valuation Adjustment (CVA)

164 234

total 13.574 2.485 2.649 27.333 6.016 6.250


totaL PenGukuran riSiko kreDit total cReDit Risk MeasuReMent



totaL atMr riSiko kreDittotal cReDit Risk RWa 12.548.925 11.897.894

totaL Faktor PenGuranG MoDaLtotal capital DeDuction FactoRs - -

No jenis risikoRisk Type



individualBank

individualBank

Beban ModalCapital Charge

atMrRWA


atMrRWA

1 Risiko Suku BungaInterest Rate Riska. Risiko Spesifik Specific Risk - - - -

b. Risiko Umum General Risk

1.037 12.968 2.684 33.550

2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk

1.444 18.050 855 10.685

3 Risiko Ekuitas *)Equity Risk *)

4 Risiko Komoditas *)Commodity Risk *)

5 Risiko OptionOption Risk - - - -

total 2.481 31.018 3.539 44.235


PenGunGkaPan riSiko PaSar DenGan MenGGunakan MetoDe StanDar DisclosuRe oF MaRket Risk unDeR stanDaRDiZeD appRoacH

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud For bank that has subsidiaries with the above risks

2. riSiko PaSar MaRket Risk





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview




PenGunGkaPan ekSPoSur inteRest Rate Risk in Banking Book (irrBB) DisclosuRe oF inteRest Rate Risk in Banking Book (iRRBB) eXposuRes

Pengaruh terhadap Pendapatan Bunga BersihImpact to Net Interest Income


Peningkatan Paralel 1%Increase of 1%

Penurunan Paralel 1%Decrease of 1%

Total CCY 44.902 (44.902)

a. earning approach

Pengaruh terhadap Pendapatan Bunga BersihImpact to Net Interest Income


Peningkatan Paralel 1%Increase of 1%

Penurunan Paralel 1%Decrease of 1%

IDR 51 (51)

USD 54 (54)

AUD & Other CCY 34 (34)

b. economic Value approach

*) Economic value approach menggunakan metode net PV01 Economic value approach uses net PV01 method

in Millions Rupiah

in millions Rupiah

dalam Jutaan Rupiah

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan riSiko oPeraSionaL - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF opeRational Risk - Bank onlY

no. Pendekatan yang DigunakanApproach



Pendapatan Bruto (rata-

rata 3 tahun terakhir)

Gross Income (Average of Last

3 Years)


atMrRWA

Pendapatan Bruto (rata-

rata 3 tahun terakhir)

Gross Income (Average of Last

3 Years)


atMrRWA

1 Pendekatan Indikator DasarBasic Indicator Approach 1.466.081 219.912 2.748.900 1.436.651 215.498 2.693.725

total 1.466.081 219.912 2.748.900 1.436.651 215.498 2.693.725

3. riSiko oPeraSionaL opeRational Risk



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan ProFiL MaturitaS ruPiaH - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF MatuRitY pRoFile RupiaH - Bank onlY

no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

≤ 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3

months

>3 bln s.d 6 bln>3 months to 6

months


months>12 bln

>12 months≤ 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 months


months


months>12 bln

>12 months

i neraCaON BALANCE SHEETa. aset assets

1. Kas Cash 120.504 - - - - 120.504 157.926 - - - - 157.926

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia 809.052 809.052 - - 1.485.119 1.093.550 - 294.334 97.235 -

3. Penempatan pada bank lain Placement to other banks 40.054 40.054 - - - - 440.071 440.071 - - - -

4. Surat Berharga Marketable Securities 1.392.284 - 2.699 301 220.555 1.168.729 512.083 - - - 139.694 372.389

5. Kredit yang diberikan Loans 13.610.936 437.208 1.206.751 1.682.832 3.189.500 7.094.645 12.395.728 396.253 990.046 1.553.391 2.808.740 6.647.298

6. Tagihan lainnya Other receivables 48.138 - 48.138 - - - 58.445 145 58.300 - - -

7. Lain-lain Others 420.000 - - - - 420.000 465.013 2 - - - 465.011

total asettotal assets 16.440.968 1.286.314 1.257.588 1.683.133 3.410.055 8.803.878 15.514.385 1.930.021 1.048.346 1.847.725 3.045.669 7.642.624

B. kewajiban liabilities

1. Dana pihak ketiga Third party funds 10.541.236 2.065.589 2.689.192 1.602.814 389.185 3.794.456 10.491.177 2.067.855 1.857.907 2.200.606 253.102 4.111.707

2. Kewajiban Pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -

3. Kewajiban Pada Bank Lain Liabilities to other banks 1.953.186 606.420 12.000 754.673 580.093 - 319.161 118.049 10.000 - 191.112 -

4. Surat Berharga yang Diterbitkan Issued marketable securities - - - - - - - - - - - -

5. Pinjaman yang Diterima Borrowings - - - - - - - - - - - -

6. Kewajiban lainnya Other liabilities 6.171 6.171 - - - - 839 350 489 - - -

7. Lain-lain Others 301.099 2.967 - - - 298.132 392.584 1.153 5 - - 391.426

total kewajibantotal liabilities 12.801.692 2.681.147 2.701.192 2.357.487 969.278 4.092.588 11.203.761 2.187.407 1.868.401 2.200.606 444.214 4.503.133

Selisih aset dengan kewajiban dalam neracanet of assets with liabilities in on Balance sheet 3.639.276 (1.394.833) (1.443.604) (674.354) 2.440.777 4.711.290 4.310.624 (257.386) (820.055) (352.881) 2.601.455 3.139.491

ii rekeninG aDMiniStratiFOFF BALANCE SHEETa. tagihan rekening administratif off Balance sheet Receivables

1. Komitmen Commitments - - - - - - - - - - - -

2. Kontijensi Contingencies 159.271 - - - - 159.271 59.527 - - - - 59.527

total tagihan rekening administratiftotal off Balance sheet Receivables 159.271 - - - - 159.271 59.527 - - - - 59.527

B. kewajiban rekening administratif off Balance sheet liabilities

1. Komitmen Commitments 2.495.698 204.927 436.718 620.094 1.219.332 14.627 2.315.347 192.239 423.130 585.464 1.104.071 10.443

2. Kontijensi Contingencies 26.215 2.633 6.958 11.724 4.900 - 99.010 1.484 80.820 11.156 5.400 150

total kewajiban rekening administratiftotal off Balance sheet liabilities 2.521.913 207.560 443.676 631.818 1.224.232 14.627 2.414.357 193.723 503.950 596.620 1.109.471 10.593

4. riSiko LikuiDitaS liQuiDitY Risk





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah

no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity



months


months


months>12 bln




months


months>12 bln

>12 months


1. Kas Cash 120.504 - - - - 120.504 157.926 - - - - 157.926

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia 809.052 809.052 - - 1.485.119 1.093.550 - 294.334 97.235 -

3. Penempatan pada bank lain Placement to other banks 40.054 40.054 - - - - 440.071 440.071 - - - -

4. Surat Berharga Marketable Securities 1.392.284 - 2.699 301 220.555 1.168.729 512.083 - - - 139.694 372.389

5. Kredit yang diberikan Loans 13.610.936 437.208 1.206.751 1.682.832 3.189.500 7.094.645 12.395.728 396.253 990.046 1.553.391 2.808.740 6.647.298

6. Tagihan lainnya Other receivables 48.138 - 48.138 - - - 58.445 145 58.300 - - -

7. Lain-lain Others 420.000 - - - - 420.000 465.013 2 - - - 465.011

total asettotal assets 16.440.968 1.286.314 1.257.588 1.683.133 3.410.055 8.803.878 15.514.385 1.930.021 1.048.346 1.847.725 3.045.669 7.642.624


1. Dana pihak ketiga Third party funds 10.541.236 2.065.589 2.689.192 1.602.814 389.185 3.794.456 10.491.177 2.067.855 1.857.907 2.200.606 253.102 4.111.707


3. Kewajiban Pada Bank Lain Liabilities to other banks 1.953.186 606.420 12.000 754.673 580.093 - 319.161 118.049 10.000 - 191.112 -



6. Kewajiban lainnya Other liabilities 6.171 6.171 - - - - 839 350 489 - - -

7. Lain-lain Others 301.099 2.967 - - - 298.132 392.584 1.153 5 - - 391.426

total kewajibantotal liabilities 12.801.692 2.681.147 2.701.192 2.357.487 969.278 4.092.588 11.203.761 2.187.407 1.868.401 2.200.606 444.214 4.503.133

Selisih aset dengan kewajiban dalam neracanet of assets with liabilities in on Balance sheet 3.639.276 (1.394.833) (1.443.604) (674.354) 2.440.777 4.711.290 4.310.624 (257.386) (820.055) (352.881) 2.601.455 3.139.491


1. Komitmen Commitments - - - - - - - - - - - -

2. Kontijensi Contingencies 159.271 - - - - 159.271 59.527 - - - - 59.527

total tagihan rekening administratiftotal off Balance sheet Receivables 159.271 - - - - 159.271 59.527 - - - - 59.527


1. Komitmen Commitments 2.495.698 204.927 436.718 620.094 1.219.332 14.627 2.315.347 192.239 423.130 585.464 1.104.071 10.443

2. Kontijensi Contingencies 26.215 2.633 6.958 11.724 4.900 - 99.010 1.484 80.820 11.156 5.400 150

total kewajiban rekening administratiftotal off Balance sheet liabilities 2.521.913 207.560 443.676 631.818 1.224.232 14.627 2.414.357 193.723 503.950 596.620 1.109.471 10.593



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity



months


months


months>12 bln




months


months>12 bln

>12 months


1. Kas Cash 61.346 - - - - 61.346 82.717 - - - - 82.717

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia 929.133 857.233 71.900 - - - 1.071.609 1.071.609 - - - -

3. Penempatan pada bank lain Placement to other banks 2.149.209 2.149.209 - - - - 1.149.019 1.149.019 - - - -

4. Surat Berharga Marketable Securities 1.148.640 - 321.476 61.060 46.018 720.086 1.403.498 290.867 74.377 287.891 86.157 664.206

5. Kredit yang diberikan Loans 117.623 3.876 28.798 50.927 20.750 13.272 222.570 23.594 56.936 53.053 17.026 71.961

6. Tagihan lainnya Other receivables 8.329 238 8.091 - - - 20.949 9.507 11.442 - - -

7. Lain-lain Others 56.902 - - - - 56.902 59.637 - - - - 59.637

total asettotal assets 4.471.182 3.010.556 430.265 111.987 66.768 851.606 4.009.999 2.544.596 142.755 340.944 103.183 878.521

Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratifnet of Receivables with liabilities in off Balance sheet

(2.362.642) (207.560) (443.676) (631.818) (1.224.232) 144.644 (2.354.830) (193.723) (503.950) (596.620) (1.109.471) 48.934

Selisih kumulatifnet cummulative (1.602.393) (3.489.673) (4.795.845) (3.579.300) 1.276.634 (451.109) (1.775.114) (2.724.615) (1.232.631) 1.955.794

Selisih [(ia-iB)+(iia-iiB)]net [(ia-iB)+(iia-iiB)] 1.276.634 (1.602.393) (1.887.280) (1.306.172) 1.216.545 4.855.934 1.955.794 (451.109) (1.324.005) (949.501) 1.491.984 3.188.425

Selisih aset dengan kewajiban dalam neracanet of assets with liabilities in on Balance sheet (172.603) 2.407.810 301.519 93.292 50.443 (3.025.667) (824.137) 1.671.690 (244.728) 216.306 95.852 (2.563.257)

dalam Jutaan Rupiah

PenGunGkaPan ProFiL MaturitaS VaLuta aSinG - Bank SeCara inDiViDu DisclosuRe oF MatuRitY pRoFile FoReign cuRRencY - Bank onlY


1. Dana pihak ketiga Third party funds 3.737.764 487.386 127.307 18.695 16.325 3.088.051 3.978.096 607.833 114.138 124.638 7.331 3.124.156


3. Kewajiban Pada Bank Lain Liabilities to other banks 100.660 100.660 - - - - 532.674 261.324 271.350 - - -



6. Kewajiban lainnya Other liabilities 16.139 14.700 1.439 - - - 5.744 3.749 1.995 - - -

7. Lain-lain Others 789.222 - - - - 789.222 317.622 - - - - 317.622

total kewajibantotal liabilities 4.643.785 602.746 128.746 18.695 16.325 3.877.273 4.834.136 872.906 387.483 124.638 7.331 3.441.778

no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity



months


months


months>12 bln




months


months>12 bln

>12 months

dalam Jutaan Rupiah





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



in Millions Rupiah

no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity



months


months


months>12 bln




months


months>12 bln

>12 months


1. Kas Cash 61.346 - - - - 61.346 82.717 - - - - 82.717

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia 929.133 857.233 71.900 - - - 1.071.609 1.071.609 - - - -

3. Penempatan pada bank lain Placement to other banks 2.149.209 2.149.209 - - - - 1.149.019 1.149.019 - - - -

4. Surat Berharga Marketable Securities 1.148.640 - 321.476 61.060 46.018 720.086 1.403.498 290.867 74.377 287.891 86.157 664.206

5. Kredit yang diberikan Loans 117.623 3.876 28.798 50.927 20.750 13.272 222.570 23.594 56.936 53.053 17.026 71.961

6. Tagihan lainnya Other receivables 8.329 238 8.091 - - - 20.949 9.507 11.442 - - -

7. Lain-lain Others 56.902 - - - - 56.902 59.637 - - - - 59.637

total asettotal assets 4.471.182 3.010.556 430.265 111.987 66.768 851.606 4.009.999 2.544.596 142.755 340.944 103.183 878.521

in Millions Rupiah


(2.362.642) (207.560) (443.676) (631.818) (1.224.232) 144.644 (2.354.830) (193.723) (503.950) (596.620) (1.109.471) 48.934

Selisih kumulatifnet cummulative (1.602.393) (3.489.673) (4.795.845) (3.579.300) 1.276.634 (451.109) (1.775.114) (2.724.615) (1.232.631) 1.955.794

Selisih [(ia-iB)+(iia-iiB)]net [(ia-iB)+(iia-iiB)] 1.276.634 (1.602.393) (1.887.280) (1.306.172) 1.216.545 4.855.934 1.955.794 (451.109) (1.324.005) (949.501) 1.491.984 3.188.425

Selisih aset dengan kewajiban dalam neracanet of assets with liabilities in on Balance sheet (172.603) 2.407.810 301.519 93.292 50.443 (3.025.667) (824.137) 1.671.690 (244.728) 216.306 95.852 (2.563.257)


1. Dana pihak ketiga Third party funds 3.737.764 487.386 127.307 18.695 16.325 3.088.051 3.978.096 607.833 114.138 124.638 7.331 3.124.156


3. Kewajiban Pada Bank Lain Liabilities to other banks 100.660 100.660 - - - - 532.674 261.324 271.350 - - -



6. Kewajiban lainnya Other liabilities 16.139 14.700 1.439 - - - 5.744 3.749 1.995 - - -

7. Lain-lain Others 789.222 - - - - 789.222 317.622 - - - - 317.622

total kewajibantotal liabilities 4.643.785 602.746 128.746 18.695 16.325 3.877.273 4.834.136 872.906 387.483 124.638 7.331 3.441.778

no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity



months


months


months>12 bln




months


months>12 bln

>12 months



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity



months


months


months>12 bln




months


months>12 bln

>12 months


1. Komitmen Commitments 796.227 796.227 - - - - 1.331.866 857.321 474.545 - - -

2. Kontijensi Contingencies 430 - - - - 430 425.368 - - - - 425.368

total tagihan rekening administratiftotal off Balance sheet Receivables 796.657 796.227 - - - 430 1.757.234 857.321 474.545 - - 425.368


140.917 235.422 (78.707) (10.653) (5.575) 430 1.177.323 459.257 320.653 (12.186) (15.769) 425.368

Selisih [(ia-iB)+(iia-iiB)]net [(ia-iB)+(iia-iiB)] (31.686) 2.643.232 222.812 82.639 44.868 (3.025.237) 353.186 2.130.947 75.925 204.120 80.083 (2.137.889)


1. Komitmen Commitments 654.959 560.805 78.707 9.872 5.575 - 540.727 398.064 115.671 11.223 15.769 -

2. Kontijensi Contingencies 781 - - 781 - - 39.184 - 38.221 963 - -

total kewajiban rekening administratiftotal off Balance sheet liabilities 655.740 560.805 78.707 10.653 5.575 - 579.911 398.064 153.892 12.186 15.769 -

Selisih kumulatifnet cummulative 2.643.232 2.866.044 2.948.683 2.993.551 (31.686) 2.130.947 2.206.872 2.410.992 2.491.075 353.186


PenGunGkaPan niLai liQuiDitY coVeRage Ratio (LCr)DisclosuRe oF liQuiDitY coVeRage Ratio (lcR)

2018nilai LCr (%)

LCR (%)triwulan i Quarter I

triwulan ii Quarter II

triwulan iii Quarter III

triwulan iV Quarter IV

BANK SECARA INDIVIDUBANK ONLY 617,32% 662,05% 728,03% 400,71%

dalam Jutaan Rupiah





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no. Pos-PosAccounts



SaldoBalance

jatuh tempoMaturity

SaldoBalance

jatuh tempoMaturity



months


months


months>12 bln




months


months>12 bln

>12 months


1. Komitmen Commitments 796.227 796.227 - - - - 1.331.866 857.321 474.545 - - -

2. Kontijensi Contingencies 430 - - - - 430 425.368 - - - - 425.368

total tagihan rekening administratiftotal off Balance sheet Receivables 796.657 796.227 - - - 430 1.757.234 857.321 474.545 - - 425.368


140.917 235.422 (78.707) (10.653) (5.575) 430 1.177.323 459.257 320.653 (12.186) (15.769) 425.368

Selisih [(ia-iB)+(iia-iiB)]net [(ia-iB)+(iia-iiB)] (31.686) 2.643.232 222.812 82.639 44.868 (3.025.237) 353.186 2.130.947 75.925 204.120 80.083 (2.137.889)


1. Komitmen Commitments 654.959 560.805 78.707 9.872 5.575 - 540.727 398.064 115.671 11.223 15.769 -

2. Kontijensi Contingencies 781 - - 781 - - 39.184 - 38.221 963 - -

total kewajiban rekening administratiftotal off Balance sheet liabilities 655.740 560.805 78.707 10.653 5.575 - 579.911 398.064 153.892 12.186 15.769 -

Selisih kumulatifnet cummulative 2.643.232 2.866.044 2.948.683 2.993.551 (31.686) 2.130.947 2.206.872 2.410.992 2.491.075 353.186


PenGunGkaPan niLai net staBle FunDing Ratio (nSFr)DisclosuRe oF net staBle FunDing Ratio (nsFR)

2018nilai nSFr (%)

nSFr (%)triwulan i Quarter I

triwulan ii Quarter II

triwulan iii Quarter III

triwulan iV Quarter IV

BANK SECARA INDIVIDUBANK ONLY 119,95% 126,46% 120,36% 115,83%

in Millions Rupiah



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

suMbeR Daya ManusiaHuman Resources

Bank Commonwealth memandang bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten merupakan kunci keberlanjutan usaha Bank. Commonwealth Bank menaruh komitmen terhadap pengelolaan SDM yang dimanifestasikan dalam penyusunan strategi Manajemen Pengembangan SDM yang pelaksanaannya terintegrasi di seluruh aspek kegiatan Bank dan sejalan dengan strategi usaha tahunan maupun jangka panjang agar hasil dan kontribusi yang diberikan dapat maksimal.

Bank menerapkan Kebijakan Sumber Daya Manusia dalam rangka menciptakan Manajemen Pengembangan SDM yang terarah dan efektif, serta bertujuan untuk: • Melakukan pengelolaan serta menetapkan proses

analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan program pelatihan setiap individu (Individual Development Plan) yang selaras dengan strategi bisnis dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan;

• Mengeloladanmenetapkanprosesdalammewujudkanpelaksanaan program pelatihan melalui metode 3E yaitu Experience/Pengalaman (70%), Exposure/Interaksi langsung (20%) dan Education/Pendidikan (10%);

• Mengelola perencanaan dan realisasi anggaranpelatihan dan pengembangan;

• Mengembangkan infrastruktur Pelatihan &Pengembangan SDM yang dapat membantu seluruh fungsi mencapai tujuan bisnis.

Commonwealth Bank considers that competent Human Resource (HR) is the key to the sustainability of the Bank’s business. The Commonwealth Bank places a commitment to HR management which is manifested in the preparation of the HR Development Management strategy that its implementation is integrated in all aspects of the Bank’s activities and in line with the annual and long-term business strategies so that the results and contributions can be maximised.

The Bank implements Human Resources Policy in order to create targeted and effective HR Development Management, and aims to: • Manage and establish training needs analysis

processes and develop individual training programmes that are in line with business strategies and support the achievement of corporate goals;

• Manage and determine processes in realizing the implementation of training programmes through the 3E method namely Experience/Experience (70%), direct Exposure/Interaction (20%) and Education/Education (10%);

• Manage planning and realisation of training and development budgets;

• Develop HR Training & Development infrastructure that can help all functions achieve business goals.





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Struktur PenGeLoLa SDMHR ManageMent stRuctuRe

Fungsi SDM yang dipimpin oleh Bagus Harimawan selaku Chief of Human Resources, bertugas untuk mengelola SDM di Commonwealth Bank. Berikut adalah struktur organisasi Pengelola SDM:

The HR function, led by Bagus Harimawan as the Chief of Human Resources, is tasked to manage HR at the Commonwealth Bank. The following is the HR Management organisational structure:

CHIEF OF HUMAN RESOURCESBagus Harimawan

SVP, Head of Shared Services & Remunerationnina P. avrianty

SVP, HRBP Retail Banking& Industrial Relation Coordinatoryosep achmar

SVP, HRBP SME & Corporate Strategy, Internal Auditand HR Strategy and Analytic

nina P. avrianty

VP, HRBP Operations & IT, Customer Franchise & Decision Science, and Marketing, Communication & Financial Inclusion

Monica e. Hartiko

SVP, Head of HR Center of Excellenceannette a. Gunawan

VP, Head of Talent Acquisition, HR Governance and Reportingikhsan Sobirin

VP, HRBP Finance & Treasury, Compliance,Legal & Corporate Secretary, Risk Management and Human Resources

Sidkenu aris Martanto

ProFiL SDM BankpRoFil oF Bank HR

jumlah karyawan Berdasarkan jenjang kariertotal of employees based on career path

jenjang karier 2018 2017 Career Path

Direktur 5 5 Director

Kepala Divisi 43 41 Division Head

Kepala Departemen 82 95 Department Head

Lain-lain 1.391 1740 Others

Jumlah Karyawan 1.521 1.881 Total Employees

jumlah karyawan Berdasarkan tingkat Pendidikantotal of employees based on education level

tingkat Pendidikan 2018 2017 Education Level

S3 - - S3

S2 141 137 S2

S1 1.278 1.613 S1

D3 86 111 D3



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

jumlah karyawan Berdasarkan Status kepegawaiantotal employees based on employment status

jumlah karyawan Berdasarkan usiatotal employees based on age

jumlah karyawan Berdasarkan jenis kelamintotal employees based on gender

Status kepegawaian 2018(Fte Dec 2018)

2017(Fte Dec 2017) Employment Status

Tetap 1.440 1.775 PermanentKontrak 81 106 ContractJumlah Karyawan 1.521 1.881 Total Employees

jenis kelamin 2018 2017 Gender

Laki-laki 675 828 MalePerempuan 846 1.053 FemaleJumlah Karyawan 1.521 1.881 Total Employees

tingkat usiaAge Level 2018 2017

<24 20 8324-29 410 59230-34 393 43535-39 334 37740-44 173 17945-49 132 14650-54 46 57>55 13 12Jumlah KaryawanTotal Employees 1.521 1.881

StrateGi PenGeMBanGan SuMBer Daya ManuSia Di taHun 2018HuMan ResouRces DeVelopMent stRategY in 2018

Sumber Daya Manusia yang handal dapat mendukung pencapaian strategi Bank. Dalam mengembangkan SDM, Bank Commonwealth mengaplikasikan strategi pengembangan 3E yang sejalan dengan Commonwealth Bank of Australia dan kunci sukses dalam pengembangan SDM. Pengembangan 3E dijabarkan melalui kerangka yang terdiri dari Pengalaman (Experience) (70%), Eksposur (Exposure) (20%) dan Pendidikan (Education) (10%). Berikut merupakan penjelasan mengenai korelasi ketiga elemen tersebut:

Pengalaman (70%)Karyawan diberikan kesempatan oleh Bank untuk mengembangkan kapabilitas melalui proses kerja on-the-job-assignment untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, karyawan dapat mendapatkan pelatihan dan manfaat dalam bentuk pengalaman kerja yang sebenarnya, dan memberikan dampak pada pengembangan kapabilitas karyawan yang disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi yang diembannya. Tidak hanya on-the-job-training, Bank juga menerapkan sistem job rotation, yang memberikan karyawan kesempatan untuk mengeksplorasi pengalaman berkerja di posisi yang relevan.

Reliable human resources can support the achievement of the Bank’s strategy. In developing HR, Commonwealth Bank applies the 3E development strategy that is in line with the Commonwealth Bank of Australia and the key to success in HR development. 3E development is outlined through a framework consisting of Experience (70%), Exposure (20%) and Education (10%). The following is an explanation of the correlation of the three elements:

experience (70%)Employees are given the opportunity by the Bank to develop capabilities through on-the-job-assignment work processes to seek as much experience as possible. Therefore, employees can get training and benefits in the form of actual work experience, and have an impact on developing employee capabilities tailored to their duties and responsibilities in accordance with their positions. Not only on-the-job-training, the Bank also implements a job rotation system, which gives employees the opportunity to explore experiences working in relevant positions.

tingkat Pendidikan 2018 2017 Education Level

SMA 16 20 SMA

SMP (Lain-lain) - - SMP (Lain-lain)

Jumlah Karyawan 1.521 1.881 Total Employees





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Pengalaman eksplorasi yang diberikan kepada karyawan meliputi pengalaman di luar lingkungan kerja. Karyawan mendapatkan global experience dan memperkaya Teknik best practice melalui International Assignment Program yang dimiliki oleh Bank. Bank berharap, bahwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang komprehensif, karyawan dapat memberikan kontribusi keahlian dan pengetahuan dari Grup CBA untuk diterapkan di lingkup kerja masing-masing.

eksposur (20%)Karyawan mendapatkan eksposur dari Commonwealth Bank melalui bimbingan dan mentor dari line manager maupun dari pimpinan di divisi atau direktorat lainnya. Proses pengembangan ini merupakan kelanjutan dari program pendidikan dan pengalaman yang disediakan. Selain itu, Bank mengupayakan seluruh karyawan untuk melakukan melakukan dan menambah networking dan observasi baik dengan internal perusahaan maupun dengan Grup CBA lainnya.

Pendidikan (10%)Berbagai pelatihan dalam bentuk kegiatan formal maupun informal dilakukan Bank dalam menyelenggarakan program pengembangan. Adapun, berbagai kegiatan tersebut meliputi in class training, lokakarya, seminar, dan e-learning dengan beragam materi dan topik. Karyawan, melalui pelatihan tersebut, akan diberi materi untuk mengasah keterampilan teknis maupun soft skill yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan karyawan tersebut.

Bank merilis beberapa program employee engagement yang meliputi: offsite team building (Colony), pembentukan employee club (Commclub) yang mengelola berbagai aktivitas karyawan seperti olah raga, kesenian, hobi, kerohanian, perayaan dan aktivitas hari-hari besar lainnya.

The experience of exploration given to employees includes experience outside the work environment. Employees gain global experience and enrich best practice techniques through the International Assignment Programme owned by the Bank. The Bank wishes that along with comprehensive knowledge and experience, employees are able to contribute expertise and knowledge from the CBA Group to be applied in their respective work environments.

exposure (20%)Employees get exposure from the Commonwealth Bank through guidance and mentors from the line manager and from leaders in other divisions or directorates. This development process is a continuation of the education programme and experience provided. In addition, the Bank strives for all employees to conduct and increase networking and observation both with the internal company and with other CBA Groups.

education (10%)Various trainings in the form of formal and informal activities are carried out by the Bank in conducting development programmes. Meanwhile, various activities include class training, workshops, seminars, and e-learning with a variety of subjects. Employees, through the training, will be given substances to hone technical skills and soft skills that are appropriate to the development needs of the employee.

The Bank released several employee engagement programmes which include: offsite team building (Colony), the establishment of a club employee (Commclub) that manages various employee activities such as sports, arts, hobbies, spirituality, celebrations and other holidays.

rekrutMen SDMHR RecRuitMent

Bank menaruh atensi terhadap kualitas dan kapabilitas SDM yang seiring dengan strategi Bank dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja baik berdasarkan permintaan dari unit-unit kerja di dalam Bank.

Masing-masing kandidat diberikan penilaian oleh Bank berdasarkan kualifikasi teknis dan standar perilaku yang meliputi latar belakang pendidikan, pengalaman dan keahlian. Selain itu, dalam proses seleksi, Bank juga memperhitungkan keberagaman calon tenaga kerja. Di tahun 2018, Bank menyeleksi kandidat melalui platform media sosial seperti LinkedIn. Tidak hanya itu, Bank pun melibatkan platform media sosial dan kanal elektronik lainnya dengan harapan dapat menjangkau komunitas yang lebih luas dan beragam. Referensi dapat diperoleh lebih banyak oleh Tim Talent Acquisition sehingga dapat mengelola talent pool dengan lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit. Bank mendayagunakan peran teknologi digital platform guna memberi gambaran pada calon tenaga kerja mengenai lingkungan kerja,

The Bank pays attention to the quality and capability of HR which is in line with the Bank’s strategy in meeting both labour needs based on requests from work units within the Bank.

Each candidate is given an assessment by the Bank based on technical qualifications and standards of behaviors which include educational background, experience and expertise. In addition, during the selection process, the Bank also takes into account the diversity of prospective workers. In 2018, the Bank screened candidates through social media platforms such as LinkedIn. Not only that, the Bank reached out through social media platforms and other electronic channels in the hope of reaching a wider and more diverse community. References can be obtained by the Talent Acquisition Team so that they can manage the talent pool more precisely and according to the needs of each unit. The Bank leverages the role of digital technology platforms to provide an overview to prospective employees regarding the work environment, culture, variety



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Bank melakukan pengembangan SDM untuk memastikan ketersediaan SDM yang andal dalam menjalankan rencana dan strategi bisnis Bank. Karyawan yang baru direkrut dipersiapkan berbagai program pelatihan yang membekali para karyawan dengan kemampuan yang komprehensif untuk menjalankan kegiatan usaha di Bank sesuai dengan posisi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing. Program pengembangan bagi karyawan baru bertujuan untuk membuat karyawan dapat menyesuaikan diri dengan aktivitas bisnis Bank dan mampu memenuhi standar kerja kualitas pelayanan (service excellence). Di sisi lain, bagi karyawan yang sudah bekerja dalam waktu tertentu, salah satu program pengembangan kompetensi SDM merupakan sarana pemberdayaan pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan karyawan dalam karirnya.

Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelatihan Tahunan yang dibuat berdasarkan Learning Need Analysis (LeNA). Melalui proses tersebut, Bank mempersiapkan pelatihan sesuai dengan kebutuhan terhadap kapabilitas individual serta untuk mengisi kesenjangan antara keterampilan/pengetahuan karyawan dengan keterampilan/pengetahuan yang dibutuhkan untuk menunjang peranan karyawan di dalam penugasan atau persyaratan kerja tertentu.

Kesempatan yang sama dalam memperoleh program pendidikan dan pelatihan diberikan kepada seluruh karyawan di setiap jenjang organisasi. Karyawan dipilih dan diikutsertakan dalam program pendidikan dan pelatihan dengan mempertimbangkan kebutuhan Bank dan karyawan.

Kebijakan Pelatihan dan Pengembangan bulan Desember tahun 2018 berisikan kebijakan pelatihan yang berlaku saat ini. Adapun Kebijakan Pelatihan dan Pengembangan bulan Desember 2018 menetapkan: 1. Pengembangan Keterampilan Teknis (Technical Skill)

sebanyak 110 program pelatihan.2. Pengembangan Soft Skill sebanyak 43 program

pelatihan.

The Bank continously strengthen its human resource in order to ensure availability of reliable human capital in carrying out the Bank’s business plans and strategies. New recruits are prepared for various training programmes that equip employees with comprehensive capabilities to carry out business activities at the Bank in accordance with their respective positions, duties and responsibilities. The development programme for new employees aims to enable employees to adjust to the Bank’s business activities and be able to meet the work standards of service quality (service excellence). On the other hand, for employees who have been employed for a certain period of time, HR competency development programmes are the means of empowering education and training that aims to meet the development needs of employees in their careers.

The education and training programmes are carried out in accordance with the Annual Training Plan based on Learning Need Analysis (LeNA). Through the process, the Bank prepares training according to the needs of individual capabilities and to fill the gap between employee skills/knowledge and the skill/knowledge that is needed to support the role of employees in assignments or specific work requirements.

The same opportunity to obtain education and training programme is given to all employees at every level of the organisation. Employees are selected and included in education and training programmes by taking into account the needs of the Bank and employees.

The Training and Development Policy in December 2018 consists of current training policies that stipulate:

1. Technical Skill Development of 110 training programmes.

2. Soft Skill development of 43 training programmes.

PenGeMBanGan koMPetenSi SDMDeVelopMent oF HR coMpetence

budaya, ragam kegiatan dan prestasi karyawan melalui fitur-fitur interaksi praktis dan efektif. Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan minat pencari kerja terhadap Bank.

Selama tahun 2018, Bank telah menerima 207 karyawan baru atau sebesar 11,87% dari jumlah karyawan di akhir tahun yang mencapai 1.521 karyawan.

of activities and employee achievements through practical and effective interaction features. The effort was carried out to increase the interest of job seekers towards the Bank.

Throughout 2018, the Bank received 207 new employees or 11.87% of the total number of employees at the end of the year which reached 1,521 employees.





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



keterampilan teknisFokus pelatihan keterampilan teknis terletak pada pengembangan kompetensi teknis yang erat kaitannya dengan dengan pelaporan bank, kredit/tresuri, manajemen risiko, sosialisasi peraturan perbankan, audit, teknologi informasi, manajemen umum, manajemen perbankan, dan program keterampilan teknis lainnya, termasuk pelatihan mengenai TYME Digital serta pengetahuan umum perbankan.

Karyawan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan umum perbankan serta pelatihan mengenai produktivitas kinerja. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses operasional Bank. Selain itu, Bank juga melangsungkan program alih kapabilitas dalam rangka mengakselerasi proses pengembangan kapabilitas dana kapasitas sumber daya Bank. Program ini dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Grup CBA.

Seiring dengan strategi Bank, Bank juga memberikan pembekalan pengembangan kapabilitas dan pengetahuan dgitial melalui pelatihan atau workshop. Beberapa pelatihan yang telah dijalankan di antaranya UX (User Experience) Design workshop, Design Thinking, Agile dan Scrum dan lain sebagainya.

Bank memastikan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di seluruh jajaran Commonwealth Bank dengan mengadakan pelatihan mengenai GCG agar seluruh karyawan memiliki pengetahuan yang standar dan berpartisipasi dalam tata kelola perusahaan yang baik. Pelatihan ini meliputi materi-materi seperti Anti Pencucian Uang/Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT), Peraturan Perusahaan, Kode Etik dan Kesadaran Risiko, Sertifikasi Manajemen Risiko, Sertifikasi Bancassurance, Sertifikasi Reksa Dana dan Sertifikasi Treasury. Program ini diselenggarakan dengan kolaboraso bersama institusi lokal di bidang pendidikan dan sertifikasi seperti Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Bankers Association for Risk Management (BARA), dan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP).

Untuk meningkatkan kapabilitas SDM di Ritel Banking, Bank menyelenggarakan Wealth Management Academy yang merupakan program pelatihan secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kapabilitas dan kemampuan seluruh Relationship Manager (RM) yang ada serta meningkatkan peran RM sebagai financial advisor. Branch Manager Certification merupakan program pengembangan terstruktur yang diperuntukan kepada semua branch manager agar menjadi pemimpin yang unggul dengan memiliki kompetensi di bidang bisnis, risk & control, people management dan operasional cabang.

Soft SkillTidak hanya keterampilan teknis, Bank juga memberikan pembekalan kepada karyawan dengan pelatihan soft skill yang bertujuan mengembangkan kepemimpinan atau kemampuan manajemen SDM Bank. Pelatihan yang diberikan mencakup hal-hal seperti analisis masalah

technical skillsThe focus of technical skills training lies in developing technical competencies that are closely related to bank reporting, credit/treasury, risk management, banking regulation socialisation, auditing, information technology, general management, banking management, and other technical skills programmes, including training on TYME Digital and general banking knowledge.

Employees are equipped with general banking knowledge and skills and training on performance productivity. The training aims to improve the efficiency of the Bank’s operational processes. In addition, the Bank also held a transfer capability programme in order to accelerate the process of developing the Bank’s resource capacity capability. This programme is implemented in collaboration with the CBA Group.

Along with its strategy, the Bank also provides debriefing in capability and knowledge development through training or workshops. Some of the trainings that have been carried out include UX (User Experience) Design workshops, Design Thinking, Agile and Scrum, and others.

The Bank ensures the implementation of Good Corporate Governance (GCG) throughout the Commonwealth Bank by conducting training on GCG so that all employees have standardized knowledge and participate in good corporate governance. This training includes materials such as Anti Money Laundering/Prevention of Terrorism Funding (APU/PPT), Company Regulations, Code of Ethics and Risk Awareness, Risk Management Certification, Bancassurance Certification, Mutual Fund Certification and Treasury Certification. The programme is organized by collaborating with local institutions in the fields of education and certification such as the Indonesian Banking Development Institute (LPPI), the Bankers Association for Risk Management (BARA), and the Banking Professional Certification Institute (LSPP).

To improve the capabilities of HR in Retail Banking, the Bank organizes a Wealth Management Academy which is a continuous training programme in order to improve the capabilities and skills of all existing Relationship Managers (RM) and increase the role of RM as a financial advisor. Branch Manager Certification is a structured development program intended for all branch managers to become superior leaders by having competencies in the fields of business, risk & control, people management and branch operations.

soft skillNot only technical skills, the Bank also provides training to employees with soft skills training aimed at developing the Bank’s HR management leadership or capabilities. The training covered various subjects such as problem analysis and decision making, customer relationship skills,



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

dan pengambilan keputusan, keterampilan hubungan nasabah, kepemimpinan, dan keterampilan presentasi dan berkomunikasi. Penyusunan program mengadaptasi kebutuhan para karyawan di setiap jenjang yang berbeda.

realisasi Pelatihan tahun 2018Bank mewujudkan pengembangan SDM di tahun 2018 melalui program pelatihan dan pendidikan berikut:

leadership, and presentation and communication skills. Training programme formulation is to adapted to the needs of employees at different levels.

Realisation of training in 2018The Bank embodies HR development in 2018 through the following training and education programmes:

nama Program Pelatihanjumlah Peserta

Number of Participants

jumlah HariNumber of Days Training Programme

Soft Skill - Analisis Masalah dan Pengambilan Keputusan 75 126 Soft Skill - Problem Analysis and Decision Making

Soft Skill - Customer Relationship Skill 3.168 3.190 Soft Skill - Customer Relationship Skill

Soft Skill - Lainnya 2.348 2.350 Soft Skill - Others

Soft Skill - Leadership 86 154 Soft Skill - Leadership

Soft Skill - Teknik Presentasi & Komunikasi 129 199 Soft Skill - Presentation and Communication Techniques

Technical Skill - Audit 45 106 Technical Skill - Audit

Technical Skill - Lainnya 36 37 Technical Skill - Others

Technical Skill - Manajemen Perbankan 741 796 Technical Skill - Banking Management

Technical Skill - Manajemen Risiko 1.036 1.293,5 Technical Skill - Risk Management

Technical Skill - Manajemen Umum 255 301 Technical Skill - General Management

Technical Skill - Pelaporan Bank 15 40 Technical Skill - Bank Statement

Technical Skill - Perkreditan/Treasury 437 447 Technical Skill - Credit/Treasury

Technical Skill - Sosialisasi Ketentuan Perbankan 4.540 4.615 Technical Skill - Banking Policy Socialisation

Technical Skill - Teknologi Informasi 1.400 1.732 Technical Skill - Information Technology

Total 14.311 15.386,5 Total

SertifikasiBank Commonwealth melibatkan karyawannya dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai persyaratan Bank Indonesia. Sepanjang 2018, terdapat 134 karyawan yang mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko, dengan tingkat kelulusan 82% atau setara dengan 120 orang.

Di samping Sertifikasi Manajemen Risiko, karyawan Commonwealth Bank juga mengikuti Sertifikasi dan Lisensi Keagenan Bancassurance Asuransi Jiwa (AAJI) dan Sertifikasi Wakil Agen Penjual Reksadana (WAPERD). Sepanjang 2018, terdapat 300 karyawan yang mengikuti Sertifikasi dan Lisensi Keagenan Bancassurance Asuransi Jiwa (AAJI) dengan tingkat kelulusan 99% atau setara dengan 296 karyawan, dan sebanyak 199 karyawan mengikuti Sertifikasi WAPERD dengan tingkat kelulusan 98% atau setara dengan 195 karyawan.

certificationCommonwealth Bank encourages its employees to undertake Risk Management Certification programme in accordance with Bank Indonesia requirements. Throughout 2018, there were 134 employees who participated in the Risk Management Certification programme, with a graduation rate of 82% or equivalent to 120 people.

In addition to Risk Management Certification, Commonwealth Bank employees also undertook Life Insurance Bancassurance Agency Certification and License (AAJI) and Mutual Fund Selling Agent Representative Certification (WAPERD). Throughout 2018, there were 300 employees who participated in the Life Insurance Bancassurance Agency Certification and License (AAJI) with a graduation rate of 99% or equivalent to 296 employees, and as many as 199 employees participated in WAPERD Certification with a 98% graduation rate or the equivalent of 195 employees.

PenGeMBanGan kariercaReeR DeVelopMent

Pengembangan karir termasuk ke dalam bagian utama dari proses pembinaan karyawan di Commonwealth Bank yang sangat penting untuk diselenggarakan secara konsisten dan berkelanjutan guna mendapatkan karyawan yang profesional agar mampu memberikan nilai tambah bagi Bank. Pengembangan karir bertujuan untuk

Career development is included in the main part of the process of coaching employees in the Commonwealth Bank which is very important to be held consistently and continuously in order to get professional employees to be able to provide added value to the Bank. Career development aims to provide maximum benefits for





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi karyawan dan Bank. Di antara manfaatnya adalah sebagai sarana pengembangan diri, penumbuhan motivasi, dan untuk pengukuran kelebihan dan kekurangan dirinya dalam rangka meningkatkan kemampuan.

Sementara, bagi Bank Commonwealth sendiri, pengembangan karir juga memberikan manfaat sebagai media dalam upaya menyediakan SDM yang sesuai dengan strategi Bank, mengelola agar Bank memiliki dan mengaplikasikan sistem pengembangan karier yang jelas dan terukur, mengidentifikasi karyawan yang potensial, menciptakan iklim kompetisi yang sehat, dan menyediakan standar kompetensi karyawan yang dibutuhkan pada setiap jabatan di Bank.

Pengembangan talentaBank menyediakan Program Pelatihan/Pengembangan Kapabilitas yang memberikan kesempatan bagi karyawan yang terpilih untuk mengikuti program pertukaran karyawan untuk ditempatkan di posisi-posisi atau proyek-proyek di luar negeri.

Bank mencanangkan program Graduates Development Program (GDP) yang bertujuan untuk mendapatkan lulusan terbaik dari Universitas-universitas di dalam dan luar negeri terpilih untuk selanjutnya dikembangkan menjadi calon pemimpin di masa depan melalui program yang terstruktur selama 2 tahun sebelum penempatan permanen. Program ini telah berlangsung sejak 2012 dan membentuk talenta yang unggul. Oleh karenanya, Bank berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melanjutkan program ini.

Pengukuran kinerjaKinerja karyawan dievaluasi oleh Bank secara berkala setiap tahun berdasarkan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan yang ditetapkan melalui Kebijakan Manajemen Kinerja bulan September 2015. Peraturan perusahaan, Surat Edaran Direksi, Surat Keputusan Direksi, peraturan lainnya yang berkaitan dengan penilaian karyawan dan budaya serta nilai-nilai Bank menjadi acuan untuk pedoman dan prosedur penyelenggaraan.

Penilaian ini memberi manfaat bagi Bank karena bank dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan selama jangka waktu tertentu, serta kekuatan dan kelemahan setiap karyawan. Selain itu, Bank juga dapat mengevaluasi efektivitas sistem yang diterapkan di operasional Bank sebagai dasar penyempurnaan dan perbaikan sistem yang masih memiliki kekurangan.

Bank menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi Bank untuk menetapkan kenaikan remunerasi dan bonus tahunan. Melalui penilaian ini, karyawan diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja dan loyalitasnya. Bagan sistem penilaian kinerja karyawan yang diterapkan Bank adalah sebagai berikut:

employees and the Bank. Amongst its benefits are as a means of self-development, motivational growth, and measurement of strengths and weaknesses in order to improve capabilities.

Meanwhile, Commonwealth Bank benefits from proper career development by having sufficient human resources in accordances with th Bank’s strategy, thus the Bank applies a clear and measurable career development system by indentifying potential employees, creating a healthy competitive climate, and providing employee compentency standards needed for each position at the Bank.

talent DevelopmentThe Bank conducts a Capability Training/Development Programme that provides opportunities for selected employees to take part in employee exchange programmes to be placed in overseas positions or projects.

The bank launched the Graduates Development Programmes (GDP) which aims to employ the best graduates from leading domestic and overseas universities to be further developed into future leaders through a structured programmes for 2 years prior to permanent placement. This programme has been going on since 2012 and has been producing superior talents. Therefore, the Bank is committed to develop and continue this programmes.

performance MeasurementEmployee performance is regularly evaluated by the Bank every year based on the Employee Performance Assessment System established through the Performance Management Policy in September 2015. The Company’s regulations, Directors’ Circular, Directors’ Decrees, other regulations related to employee ratings and the Bank’s culture and values serve as reference for implementation guidelines and procedures.

This assessment benefits the Bank because it can evaluate the performance of employees for a certain period of time, as well as the strengths and weaknesses of each employee. In addition, the Bank can also evaluate the effectiveness of the system implemented in the Bank’s operations as a basis for improving systems that still have deficiencies.

The Bank takes into consideration the evaluation results to determine the increase in annual remuneration and bonuses. Through this assessment, employees are expected to be able to increase work motivation and loyalty. The employee performance appraisal system chart implemented by the Bank is as follows:



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Sebagai bagian dari upaya sentralisasi informasi SDM untuk memastikan keberlanjutan dan keakuratan dalam pengembangan SDM di Bank, saat ini Commonwealth Bank telah mengimplementasikan sistem indormasi Sumber Daya Manusia (Human Resources Information System/HRIS) pada kurtal I 2018. Sistem informasi ini diterapkan guna memastikan kepatuhan terhadap tata kelola perusahaan yang baik serta memastikan kegiatan pelaporan kepada regulator dan lembaga pemerintah berjalan dengan lancar. Dengan kehadiran sistem yang terstruktur, Bank dapat mengelola informasi sumber daya manusia menjadi lebih akurat dan efisien dalam mendukung keberhasilan strategi bisnis Bank.

HRIS memanfaatkan aplikasi bernama Sidekick, hasil pengembangan oleh Commonwealth Bank of Australia (CBA) yang meliputi modul basis data karyawan, modul absensi, modul perpindahan (mutasi) karyawan, modul informasi karyawan, serta modul pengembangan organisasi.

Commonwealth Bank menyadari bahwa kinerja karyawan menjadi faktor besar terhadap pencapaian target bisnis. Maka dari itu, setiap tahun Bank mengapresiasi seluruh karyawan yang berprestasi melalui penghargaan berupa CEO Award, insentif, bonus, kenaikan gaji, promosi, long service award kepada karyawan dengan jangka waktu tertentu, dan lain sebagainya.

As part of an effort to centralize HR information and to ensure the sustainability and accuracy of HR development at the Bank, the Commonwealth Bank has now implemented an Human Resources Information System (HRIS) system in Quarter I of 2018. This information system is implemented to ensure compliance with good corporate governance in order to confirm that reporting activities to regulators and government institutions run smoothly. With the presence of a structured system, the Bank can manage information on human resources to be more accurate and efficient in supporting the success of the Bank’s business strategy.

HRIS utilises an application called Sidekick that is the result of development by the Commonwealth Bank of Australia (CBA) which includes employee database modules, attendance modules, employee transfer modules, employee information modules, and organisational development modules.

Commonwealth Bank realises that employee performance is a big factor in achieving business targets. Therefore, every year the Bank appreciates all employees who have demonstrated excellence through awards in the form of CEO Awards, incentives, bonuses, salary increases, promotions, long service awards to employees with a certain period of time, and so forth.

PerForManCeFeeDBaCk

PerForManCereVieW

� Coaching & Counseling (Feedback Process) � Development

� Mid Year Review � Year End Review

� Setting Target & Objectives (KPI) “SMART”

� KPI Discussion between Employee and Line Managers

� KPI Approval

PerForManCePLanninG

SiSteM inForMaSi SuMBer Daya ManuSiaHuMan ResouRces inFoRMation sYsteM

PenGHarGaan karyaWaneMploYee aWaRDs





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Karyawan menerima komponen kompensasi sebagai bentuk kesejahteraan di antaranya dalam berupa remunerasi karyawan, kesehatan, bonus dan program pensiun. Hal ini merupakan manifestasi tanggung jawab Perusahaan terhadap pemenuhan hak karyawan yang kemudian dicatat sebagai beban usaha pegawai.

Komponen kesejahteraan karyawan dijabarkan sebagai berikut:1. Gaji/upah pokok;2. Tunjangan Hari Raya;3. Tunjangan Akhir Tahun;4. Bonus atas penilaian kinerja Karyawan;5. Insentif/komisi atas penjualan/Sales Incentive

Performance; dan6. Tunjangan-tunjangan lainnya yang bersifat tidak tetap.

Commonwealth Bank senantiasa menjadikan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas. Hal tersebut diupayakan melalui pemberian remunerasi sesuai standar yang berlaku berdasarkan golongan karyawan. Bank, melalui pihak ketiga, secara periodik melakukan salary survey pada industri sejenis. Selain itu, Bank berupaya untuk melakukan standarisasi dan menciptakan keseimbangan sistem kompensasi untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan.

Sistem Remunerasi Bank disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal berikut:a. Terciptanya manajemen risiko yang efektifb. Stabilitas keuangan Bankc. Kecukupan dan penguatan permodalan Bankd. Kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka

panjang, dane. Potensi pendapatan di masa yang akan datang.

Di samping remunerasi yang sejalan dengan perkembangan industri maupun kinerja, Commonwealth Bank mengapresiasi karyawan dengan tunjangan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR), jaminan kesehatan, uang pensiun dan hak cuti yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Employees receive compensation components as a form of welfare including remuneration, health, bonuses and pension plans. This is a manifestation of the Company’s responsibility for fulfilling employee rights which is then recorded as the employee’s operating expenses.

The employee welfare component is described as follows:

1. Basic salary / wages;2. Holidays Allowance;3. End of Year Allowance;4. Bonus for evaluating Employee performance;5. Incentives / commissions on sales / Sales Incentive

Performance; and6. Other benefits that are not permanent.

Commonwealth Bank always sets employee welfare a priority. This is pursued through the provision of remuneration in accordance with applicable standards based on employee groups. The Bank, through third parties, periodically conducts salary surveys within similar industries. In addition, the Bank seeks to standardize and create a balance of compensation systems to increase work motivation and employee performance.

The Bank’s Remuneration System takes into consideration the following factors:a. The creation of effective risk managementb. Bank financial stabilityc. Adequacy and strengthening of Bank capitald. Short and long term liquidity requirements, and

e. Future revenue potential.

In addition to remuneration that is in line with industrial and performance developments, Commonwealth Bank appreciates employees with benefits in the form of holiday allowances (THR), health insurance, pensions and leave rights determined in accordance with applicable regulations.

keSejaHteraan karyaWaneMploYee WelFaRe

reMuneraSi karyaWaneMploYee ReMuneRation

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan karyawan dan keluaganya, Bank memberikan jaminan kesehatan karyawan beserta tanggungannya, setiap karyawan baik karyawan tetap atau kontrak langsung dengan Bank. Manfaat Kesehatan bagi karyawan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Rawat jalan, termasuk di dalamnya manfaat gigi dan

kacamata.

In order to improve the welfare and health of employees and their families, the Bank provides health insurance for employees and their dependents, either permanent or contract employees. Health benefits for these employees include the following:

1. Outpatient, including dental and glasses benefits.

ProGraM keSeHatanHealtH pRogRaM



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Sesuai dengan yang dicanangkan dalam Peraturan Perusahaan, Bank Commonwealth menetapkan bahwa setiap karyawan berusia di atas 56 tahun dikategorikan sebagai usia pensiun, dan dapat dipekerjakan dengan status sebagai karyawan kontrak dan akan menerima uang pensiun sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

Sepanjang 2018, Bank Commonwealth telah mengalokasikan dana untuk mengembangkan SDM di antaranya, dana sebesar Rp8.422.993.451 untuk biaya pelatihan SDM atau rata-rata sebesar Rp5.537.800 per karyawan untuk pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan. Sementara total biaya SDM untuk penggajian dan kesejahteraan karyawan (THR, Imbalan pasca kerja dan lainnya) tahun 2018 adalah sebesar Rp703.924.329.993

Dengan demikian, biaya pelatihan tahun 2018 sebesar 1,20% dari total biaya tenaga kerja tahun 2018.

In accordance with what was stated in the Company Regulations, the Commonwealth Bank stipulates that every employee over 56 years old is categorized as retirement age, and can be employed as a contract employee and will receive a pension in accordance with the applicable regulations.

Throughout 2018, Commonwealth Bank has allocated funds totalling Rp8,422,993,451 for human capital development expenses or an average of Rp5,537,800 per employee in the form training and educational programmes. Overall, the total expenses related to human resources including payroll and employee welfare (holiday allowance, post-employment benefits and others) in 2018 was Rp703,924,329,993

Thus, the training expenses spent in 2018 amounted to 1.20% of the total labour costs for the year.

ProGraM PenSiunpension pRogRaM

Biaya SuMBer Daya ManuSia 2018cost oF HuMan ResouRces in 2018

Selama 2018, sebanyak 567 karyawan mengundurkan diri dari jabatannya di Bank Commonwealth, mewakili turnover rate sebesar 33,40% (Regretted turnover rate sebesar 7,61%) dari keseluruhan 1.521 karyawan Bank di akhir tahun 2018.

Throughout 2018, as many as 567 employees resigned from their positions at the Commonwealth Bank, representing a turnover rate of 33.40% (Regretted turnover rate of 7.61%) of the Bank’s total 1,521 employees as of the end of 2018.

tinGkat turnoVer karyaWanleVel oF eMploYee tuRnoVeR

2. Rawat inap dan pembedahan, termasuk di dalamnya manfaat persalinan.

2. Hospitalisation and surgery, including the benefits of labour.





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



opeRasional & teknologi infoRMasiOperations & Information Technology

Saat ini, perkembangan industry perbankan tidak hanya didorong oleh keragaman inovasi produk dan layanan, namun banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan sistem informasi. Gaya hidup masyarakat yang semakin berorientasi pada teknologi digital telah membuat ekspektasi nasabah akan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan perbankan menjadi semakin meningkat. Hal ini menciptakan kompetisi berbasis teknologi antar bank dalam pengadaan teknologi yang dapat memberikan layanan yang lebih cepat, mudah, aman dan nyaman guna membangun dan meningkatkan kepercayaan nasabah.

Nowadays the development of banking industry is not only driven by variety of product and service innovations, but also influenced by advances in technology and information systems. This digital-technology oriented lifestlye has increased customers’ expectation for seamless and convenient banking services. This creates technology-based competition between banks in the development of products and services that are faster, easier, safer and more convenient to build and increase customers’ trust.

Bank Commonwealth berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya melalui perbaikan proses operasional dan infrastruktur guna memberikan kenyamanan serta keamanan terdepan pada seluruh nasabah kami. Sepanjang tahun, Bank Commonwealth melakukan beragam inisiatif termasuk:1. Perbaikan pada proses aplikasi pinjaman guna

mempercepat waktu proses aplikasi dan pengambilan keputusan pencairan kredit.

2. Proses otomasi pada pembayaran kupon obligasi kepada nasabah untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran dan mengurangi risiko operasional.

3. Bank melakukan proses sentralisasi untuk semua kegiatan operasional ke Jakarta terutama aktivitas yang terkait dengan pembayaran, wealth management, produk bancassurance guna meningkatkan efisiensi proses dan mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memproses transaksi.

Commonwealth Bank is committed to improve services to customers through operational processes and infrastructure to provide the highest level of comfort and security for all our customers. Throughout the year, Commonwealth Bank implemented various initiatives including:

1. Improvements in the loan application process to speed up the application processing time and loan approval process.

2. The automation process for paying bond coupons to customers to speed up the time needed to make payments and reduce operational risks.

3. Centralization process for all operational activities to Jakarta, especially activities related to payments, wealth management, bancassurance products to improve process efficiency and accelerate the time needed to process transactions.

Layanan oPeraSionaL yanG unGGuLsupeRioR opeRational seRVices

Di era digital ini, Bank Commonwealth menyadari bahwa masyarakat perbankan semakin sadar akan perkembangan teknologi dan mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap kemudahan, kecepatan dan keamanan dalam melakukan transaksi perbankan. oleh karena itu, Bank Commonwealth selalu melakukan pengembangan inovasi-inovasi baru baik dari sisi teknologi informasi maupun melakukan perbaikan proses operasional guna memenuhi harapan nasabah. In this digital era, Commonwealth Bank realises that banking community is much more aware of technology developments and has high expectations for ease, speed and security in banking transactions. Therefore, Commonwealth Bank develops new innovations in terms of information technology as well as improving operational processes to meet customer expectations.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

4. Bank bekerja sama dengan mitra strategis untuk menerapkan sistem tele-collection yang mencakup dialer otomatis dengan gateway GSM, panggilan ulang serta membentuk sistem manajemen kasus dan fungsi robo-call.

5. Melanjutkan peningkatan pengendalian risiko berkesinambungan melalui komite pengelolaan risiko yang mengawasi efektivitas pengelolaan risiko pada seluruh area operasional maupun teknologi, melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap proses identifikasi risiko, penetapan RCSA (Risk & Control Self-Assessment), pengujian atas kecukupan kontrol melalui CAP (Control Assurance Program), proses pemantauan secara berkala hingga pembudayaan tanggap risiko pada karyawan.

6. Meningkatkan tata kelola dan pengawasan atas data serta informasi bank, disertai membudayakan karyawan akan pentingnya menjaga informasi melalui program sosialisasi berkala dengan modul-modul pelatihan.

7. Meningkatkan standar pengelolaan kontinuitas bisnis (Business Continuity Management) yang meningkatkan kemampuan Bank dalam memastikan kelangsungan bisnis dan operasional dalam menghadapi potensi gangguan maupun bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Sepanjang tahun 2018, Bank Commonwealth melakukan beberapa pengembangan inovasi inovasi baru seperti penambahan fitur dan peluncuran produk serta layanan baru yang memberikan nilai tambah kepada nasabah untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Selain itu, Bank juga tetap memastikan kepatuhan pada peraturan perbankan terkait operasional dan teknologi informasi.

Beberapa pencapaian di tahun 2018 adalah sebagai berikut:1. Tyme Personal Loan Suatu inisiatif yang bertujuan untuk mengembangkan

bisnis bank dalam memberikan pinjaman, terutama pinjaman yang ditujukan untuk nasabah perorangan (produk KTA). Pada inisiatif ini, proses penilaian dan pengambilan keputusan sampai dengan pencairan kredit dapat dilakukan secara online sehingga proses akan menjadi lebih mudah dan cepat bagi nasabah.

2. Customer Relationship Management System Seiring dengan fokus bank untuk meningkatkan

pelayanan kepada nasabah, Bank membangun sistem manajemen pelanggan (Customer Relationship Management System/CRM) yang terintegrasi guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Aplikasi CRM ini dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sales team dalam melaksanakan aktivitasnya serta menjadikan Bank lebih responsif terhadap kebutuhan nasabah.

3. Data Center Transformation Bank telah menerapkan transformasi pada data center

bank untuk meningkatkan kemampuan, stabilitas dan keamanan data center maupun disaster recovery center dengan manfaat sebagai berikut:

4. Tele-collection system that includes an automatic dialer with a GSM gateway, redialing and establishing a case management system and robo-call function.

5. Sustainable risk control system through risk management committees that oversee the effectiveness of risk management in all operational and technological areas, perform continuous improvements to the risk identification process, establish RCSA (Risk & Control Self-Assessment), test the adequacy of controls through CAP (Control Assurance Programme), a periodic monitoring process as well as fostering a culture of risk awareness to employees.

6. Improve governance and supervision on customer data and information, accompanied by educating employees on the importance of data management through socialization programmes with training modules.

7. Improve business continuity management standards that enhances the Bank’s ability to ensure business and operational continuity in the face of potential disruptions and disasters that can occur at any time.

Throughout 2018, Commonwealth Bank conducted several new innovations such as adding features and launching new products and services that provide added value to customers to facilitate customers in conducting banking transactions. In addition, the Bank also continues to ensure compliance with banking regulations related to operations and information technology.

Some achievements in 2018 are as follows:1. Tyme Personal Loan An initiative that aims to extend the business’

capabilities in offering loans, especially unsecured loans for individual customers. Following this initiative, the process of assessment, decision making and disbursement of credit can be conducted online so that they will be easier and faster for customers.

2. Customer Relationship Management System Along with the focus on improving service to customers,

the Bank builds an integrated Customer Relationship Management System (CRM) to increase customer satisfaction. This CRM application was developed to increase the effectiveness and efficiency of sales teams in carrying out their activities and to encourage the Bank to be more responsive to customer needs.

3. Data Center Transformation The Bank has completed the transformation process of

its Data Center to improve its capability, stability and security as well as disaster recovery center with the following benefit:





tinjauanFunGSionaL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



• Meningkatkan tingkat layanan, stabilitas dankeamanan data center dari Tier 1+ ke Tier 3+.

• Peningkatan kapasitas serta pembaharuanperangkat keras maupun perangkat lunak.

• Memindahkan lokasi data center ke Jakarta dansekitarnya untuk memudahkan proses pengelolaan dan pengawasan Data Center.

• SkalabilitasfasilitasData Center untuk menunjang ekspansi infrastruktur sesuai perkembangan bisnis dan strategi digital.

• Menerapkan teknologi baru dan meningkatkankinerja sistem untuk meningkatkan keamanan serta layanan kepada nasabah.

4. Mastercard Debit Bank melakukan migrasi kartu debit dari Maestro

ke Mastercard guna memberikan pelayanan kartu debit yang lebih unggul dengan memberikan fitur pembayaran dan marketing program yang lebih menarik serta jangkauan akses pemakaian secara global dan nyaman.

5. Retail Bond System Bank mengimplementasikan inisiatif Retail Bond

System yang mempunyai kapabilitas straight through processing (STP) settlement untuk transaksi obligasi ritel guna mendukung pertumbuhan bisnis.

6. HRMS (Human Resources Integrated System/Sidekick) Inisiatif bank untuk mengembangkan sistem yang

mendukung seluruh siklus dan proses pengelolaan SDM seperti proses perekrutan, struktur organisasi, manajemen informasi pegawai, administrasi jenjang karier dan lain sebagainya.

7. SmartWealth Mobile Application (Wealth Advisory) Sebagai bagian dari inisiatif digital banking,

SmartWealth Mobile Application merupakan sistem yang dikembangkan dengan memiliki kemampuan dalam memberikan informasi portofolio secara komprehensif baik bagi nasabah maupun pihak penjual, melakukan komunikasi yang lebih efisien antara nasabah dengan pihak penjual, memberikan pilihan investasi kepada nasabah yang lebih akurat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan nasabah serta kemampuan untuk bertransaksi melalui aplikasi digital.

8. Bancassurance Sales Tool Bank mengimplementasikan sistem aplikasi berbasis

web yang akan mengajak nasabah untuk dapat berinteraksi serta melakukan simulasi produk asuransi yang akan direkomendasikan untuk nasabah.

9. Meningkatkan pertahanan terhadap serangan cyber-security

Bank secara berkesinambungan berupaya untuk meningkatkan pertahanan dan kemampuan pengendalian terhadap potensi serangan-serangan cyber. Hal ini dilaksanakan dengan implementasi perangkat-perangkat penangguhan cyber-attack, serta perbaikan dan peningkatan proses dalam pengidentifikasian serta penanggulangan “insiden cyber”.

• Improving service levels, stability and security of data centers from Tier 1+ to Tier 3+.

• Increasing capacity and renewal of hardware and software.

• Moving data center location to Jakarta and surrounding areas to facilitate ease of managing and monitoring process on the Data Center.

• Scalability of Data Center facilities to support infrastructure expansion in line with business development and digital strategy.

• Implementing new technology and improve system performance to improve security and services to customers.

4. Mastercard Debit The Bank performed migration of debit cards from

Maestro to Mastercard to provide superior debit card services by providing more attractive payment and marketing programme features that can be used globally with better convenience.

5. Retail Bond System The Bank implemented the Retail Bond System

initiative which has straight through processing (STP) settlement capabilities for retail bond transactions to support business growth.

6. HRMS (Human Resources Integrated System/Sidekick) The Bank’s initiative to develop systems that support

the entire cycle and process of HR management such as the recruitment process, organisational structure, employee information management, career path administration and so forth.

7. SmartWealth Mobile Application (Wealth Advisory) As part of the digital banking initiative, SmartWealth

Mobile Application is a system that has the ability to provide comprehensive portfolio information for both customers and sellers, making more efficient communication between customers and sellers, providing more accurate investment options to customers based on their risk profile and financial goals and capability to transact through digital application.

8. Bancassurance Sales Tool The Bank implemented a web-based application

system in order to entice customers to interact and simulate insurance products that will be recommended to them.

9. Defensive capabilities uplift against cyber-security attacks

The Bank strives to improve defense and control capabilities against potential cyber attacks. This was carried out by implementing cyber-attack suspension tools, as well as improving the process of identifying and mitigating “cyber incidents”.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

10. Kepatuhan terhadap regulasi perbankan Bank Commonwealth telah menyelesaikan beberapa

pengembangan dan mengimplementasikan sistem sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi perbankan. Beberapa proyek yang telah selesai dikerjakan adalah mengimplementasikan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) untuk kanal Prima dan Bersama, yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan interkonektivitas sistem pembayaran yang dapat mempermudah nasabah melakukan transaksi non-kas di beragam merchant.

10. Compliance with banking regulations Commonwealth Bank has completed several

developments and implemented the system as a form of compliance with banking regulations. Some of the projects that have been completed is the National Payment Gateway for Prima and Bersama networks, which aims to improve the interoperability and interconnectivity of payment systems that can facilitate customers to conduct non-cash transactions at various merchants.

Bank Commonwealth senantiasa selalu melakukan pengembangan terhadap fitur-fitur dan layanan Digital Banking untuk meningkatkan layanan kepada seluruh nasabah.

Beberapa inisiatif pengembangan yang sedang berlangsung maupun yang akan menjadi fokus selanjutnya, antara lain:• Peningkatansistemtreasury dan FX Platform• ImplementasiDigital DevOps dan Teknologi Cloud

• Data Management dan Analytics• NewMobileBanking• Smart Wealth (Wealth Management Platform)• Contact Center• Operations Workflow• PengembanganLanjutanTymeDigitalKiosk,Personal

Loan, dan Bizloan

Untuk mendukung kegiatan pengembangan sistem serta Digital Banking, Bank Commonwealth akan terus memanfaatkan kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan induk, grup Bank Commonwealth of Australia (CBA). Selain itu, Bank juga akan terus memantau efektivitas organisasi TI dengan mengikuti tren unit kerja teknologi yang terus berkembang guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh jajaran bisnis dan nasabah seperti Agile Methodology.

Commonwealth Bank is committed to develop Digital Banking features and services to improve services to all customers.

Several development initiatives that are ongoing or will be the next focus include:• Enhanced treasury and FX Platform systems• Implementation of Digital DevOps and Cloud

Technology• Data Management and Analytics• New Mobile Banking• Smart Wealth (Wealth Management Platform)• Contact Center• Operations Workflow• Advanced Development of Tyme Digital Kiosk, Personal

Loan, and Bizloan

To support the system development activities and Digital Banking, Commonwealth Bank will continue to utilize the capabilities of our parent company, the Commonwealth Bank of Australia (CBA) group. In addition, the Bank will continue to monitor the effectiveness of IT organisations by keeping abreast on the evolving trend of work practices in technology to provide better service to all business and customer such as through Agile Methodology.

tranSForMaSi BerkeLanjutansustainaBle tRansFoRMation

TaTa KelolaPerusahaanCORPORATE GOVERNANCE

06



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

KoMITMen PeneraPanTaTa Kelola BanK CoMMonWealThImplementation of Corporate Governance in Commonwealth Bank

Penerapan Good Corporate Governance menjadi bukti kepatuhan Bank Commonwealth terhadap peraturan yang berlaku serta kebutuhan demi mengikuti perkembangan iklim usaha.

The implementation of Good Corporate Governance demonstrates Commonwealth Bank’s compliance to prevailing regulations and is necessary in order to keep up with development of business condition.

Commonwealth Bank strives to continuously improve the implementation of Good Corporate Governance (GCG) . The Bank has components that support the implementation of good governance practices at all organisational levels, referring to the GCG principles; transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.

These principles act as a foundation in the decision-making process and business development to create a balance of operational effectiveness, improving financial performance and the Bank’s contribution to society.

Bank Commonwealth berupaya untuk terus meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dari tahun ke tahun. Bank memilliki komponen-komponen yang mendukung penerapan praktik tata kelola yang baik di seluruh jenjang organisasi yang mengacu pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness.

Prinsip-prinsip ini dijadikan sebagai landasan dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan usaha demi menciptakan keseimbangan antara efektivitas operasional, peningkatan kinerja keuangan dan kontribusi Bank di masyarakat.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Mekanisme pelaksanaan GCG dilakukan melalui penyusunan dan penerapan kebijakan, kode etik dan Standard Operating Procedure (SOP) yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan di semua tingkat organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional Bank.

Mechanism of GCG implementation is conducted through the formulation and application of policies, code of ethics and standard operating procedures (SOPs) that all employees must meet at all levels of the organisation in carrying out Bank’s operational activities.

sTruKTur Dan MeKanIsMe GCGGCG STRUCTURE AND MECHANISM

raPaT uMuMPeMeGanG sahaM

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

DIreKsIBOARD OF DIRECTORS

DeWan KoMIsarIsBOARD OF COMMISSIONERS

organ PendukungSupporting Organ

unit Bisnis/operasional/PendukungBusiness/Operational/Supporting Units

Peraturan Perusahaan, Kebijakan dan ProsedurCompany Regulations, Policies and Procedures

Komite Kebijakan Kredit

Credit Policy Committee

KomiteManajemen

risikoTerintegrasi

Integrated Risk Management

Committee

KomitePengarahTeknologi/InformasiIT Steering Committee

KomiteManajemen

risikoRisk Management

Committee

Komite alCoALCO Committee

Komite sDMPeople Committee

Komite KreditCredit Committee

Komite auditAudit Committee

KomitePemantau risiko

Risk OversightCommittee

Komite remunerasidan nominasi

Remuneration and Nomination Committee

Komite Tata KelolaTerintegrasi

Integrated GovernanceCommittee

organ utamaMajor Organ

GCG diimplementasikan melalui 3 (tiga) organ utama Bank yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi, sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Untuk mengoptimalkan fungsi organ utama dalam struktur tata kelola Bank, praktik penerapan tata kelola perusahaan oleh Dewan Komisaris dan Direksi

The implementation of GCG is conducted through the Bank’s 3 (three) major organs consisting of General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and the Board of Directors, as regulated in Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. To optimise the major organs function in the Bank’s corporate governance structure, the Board of Commissioners and the Board of Directors are

Dasar PeneraPan TaTa KelolaBasis Of Governance Application

Bank Commonwealth memiliki kebijakan tata kelola yang menjadi rujukan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan tata kelola disusun dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan antara lain Undang-undang Perseroan Terbatas, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan Bank Indonesia, Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan Anggaran Dasar Bank.

Commonwealth Bank has the corporate governance policy as a reference in the implementation of good corporate governance. The corporate governance is arranged in reference to laws and regulations including the Limited Liability Company Law, Financial Services Authority Regulations, Bank Indonesia Regulations, Indonesian Banking GCG Guidelines issued by the National Committee on Governance (KNKG) and the Bank’s Articles of Associations.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

dibantu oleh organ-organ pendukung yaitu komite-komite di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi, satuan kerja independen dan Sekretaris Perseroan.

Penerapan GCG Penerapan GCG Bank dilakukan dengan integritas yang kuat sehingga prinsip-prinsip GCG dapat dilaksanakan pada setiap tingkatan organisasi pada kegiatan usaha Bank. Penerapan prinsip GCG dilakukan secara komprehensif dan terstruktur atas aspek-aspek governance structure, governance process dan governance outcome.

Penilaian Penerapan GCG Penilaian penerapan GCG Bank mengacu pada peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 dan Surat Edaran OJK (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. Penilaian tata kelola dilakukan terhadap 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan GCG yaitu:

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;

4. Penanganan Benturan Kepentingan; 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank; 6. Penerapan Fungsi Audit Intern; 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern; 8. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

Pengendalian Intern; 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party)

dan penyediaan dana besar (large exposures); 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,

laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal;

11. Rencana Strategis Bank.

Berikut penilaian sendiri (self-assessment) GCG Bank Commonwealth selama tahun 2018:

assisted by supporting organs, i.e., the committees at the Board of Commissioners and Board of Directors, by independent working units and by Corporate Secretary.

GCG ImplementationThe Bank’s GCG implementation is conducted with integrity so that the GCG principles can be implemented at every level of the organisation in the Bank business activities. The application of the GCG principles is comprehensively carried out on aspects of governance structure, governance process and governance outcomes.

GCG Self-Assessment The assessment of the implementation of Bank’s GCG refers to OJK regulation No. 55/POJK.03/2016 and OJK Circular Letter (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2017 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks. The governance assessment is conducted on 11 (eleven) evaluation factors for GCG implementation, namely:1. Implementation of duties and responsibilities of the

Board of Directors; 2. Implementation of duties and responsibilities of the

Board of Commissioners; 3. Completeness and performance of the Committee’s

duties; 4. Handling of Conflict of Interest; 5. Implementation of the Bank Compliance Function; 6. Implementation of the Internal Audit Function;7. Implementation of the External Audit Function;8. Implementation of Risk Management, including

Internal Control Systems; 9. Provision of funds to related parties and large

exposures; 10. Transparency of financial and non-financial

conditions, GCG implementation reports and internal reportings;

11. The Bank’s Strategic Plan.

Commonwealth Bank’s GCG assessment results for 2018 are as follows:

hasil Penilaian sendiri (self-assessment) Pelaksanaan GCGPosisi: Desember 2018

Self Assessment of GCG ImplementationPosition: December 2018

entitasEntity

PeringkatRank

Definisi PeringkatDefinition of Rank

Bank 2 (Baik)2 (Good)

Manajemen Bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik dan pemenuhan atas prinsip-prinsip GCG sudah memadai. Kelemahan penerapan prinsip GCG secara umum kurang signifikan dalam kegiatan operasional dan dapat diselesaikan dengan baik oleh manajemen Bank.

The Bank’s management has generally implemented GCG well and is sufficient in following the GCG principles. The weakness in implementing the GCG principles in general is not significant within its operational activities, and the Bank’s management can resolve them well.

analisis Analysis

Governance Structure- Struktur organisasi memadai untuk mendukung penerapan manajemen

risiko dan pengendalian risiko.- Komposisi Direksi, Dewan Komisaris dan komite-komite memadai dan

sesuai dengan peraturan.- Tugas, tanggung jawab dan fungsi masing-masing organ ditetapkan

dalam kebijakan dan charter. Bank memiliki kebijakan dan prosedur sebagai acuan yang mendukung kegiatan operasional Bank.

Governance Structure - The organisational structure is sufficient to support the implementation

of risk management and risk controls.- The compositions of the Boards of Directors and Commissioners as well

as committees are in accordance with regulations.- Duties, responsibilities and functions of each organ are stipulated

in policies and charters. The Bank has policies and procedures as references that support the Bank’s operational activities.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



analisis Analysis- Bank memiliki kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan

GCG, antara lain kebijakan hadiah dan hiburan, kebijakan benturan kepentingan dan kebijakan anti korupsi dan penyuapan.

- Satuan kerja yang terdiri dari Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Internal dan Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja independen dari fungsi-fungsi operasional.

- Bank menyediakan fasilitas training/pelatihan baik dalam bentuk e-learning maupun kelas kepada seluruh karyawan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang didukung dengan kebijakan pelatihan dan pengembangan karyawan.

- The Bank has policies that support the GCG implementation, among others are the policies of receiving gifts and entertainment, conflict of interest and anti-corruption and bribery.

- Working units of Compliance Unit, the Internal Audit Unit and the Risk Management Unit are independent in terms of operational functions.

- The Bank provides trainings in the form of e-learning and in-class to all employees, members of the Boards of Directors and Commissioners supported by employee training and development policies.

Governance Process- Direksi, Dewan Komisaris dan organ-organ lainnya telah menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya didukung dengan charter dan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas.

- Direksi, Dewan Komisaris dan komite menyelenggarakan rapat sesuai ketentuan.

- Penerapan manajeman risiko dan pengendalian intern dilakukan secara menyeluruh sehingga dapat mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul.

- Bank memberikan pelatihan/training kepada seluruh karyawan secara berkesinambungan untuk berbagai area.

- Direksi mengkomunikasikan strategi Bank kepada seluruh karyawan melalui President Director Message email blast dan roadshow ke cabang-cabang.

- Kajian atas rencana produk/layanan dan proposal kebijakan dilakukan sebelum produk/layanan atau kebijakan diluncurkan/ diimplementasikan.

- Komunikasi kebijakan-kebijakan pendukung pelaksanaan GCG dilakukan kepada unit-unit terkait melalui email.

Governance Process- The Board of Directors, Commissioners and other organs have carried

out their duties and responsibilities supported by respective charters and have clear division of duties and responsibilities.

- The Board of Directors, Commissioners and committees held meetings in accordance with regulations.

- Implementation of risk management and internal control is carried out thoroughly in order to manage risks.

- The Bank provides trainings to all employees on an ongoing basis for various areas.

- The Board of Directors communicates the Bank strategy to all employees through the President Director Message email blasts and roadshows to branches.

- Review of product/service plans and policy proposal is carried out before the product/service or policy is launched.

- Communication of policies in support of GCG implementation is carried out to related units via email.

Governance Outcome- Kinerja Bank yang positif didukung dengan manajemen risiko dan

permodalan yang memadai serta kepatuhan yang baik.- Direksi, Dewan Komisaris termasuk komite-komite telah melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan. - Tidak terdapat pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada

pihak terkait Bank, dan tidak terdapat kondisi benturan kepentingan yang merugikan Bank.

- Tranparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang didukung dengan situs web dan sosial media.

Governance Outcome- The Bank’s positive performance is supported by adequate risk

management and capital as well as sufficient compliance practices.- The Boards of Directors and Commissioners including committees

have carried out their duties and responsibilities in accordance with the applicable regulations.

- There has been no violation of Maximum Credit Limit Provision for parties related to the Bank, and there is no conflict of interest that harms the Bank.

- Transparency of financial and non-financial conditions has been disclosed based on the applicable provisions supported by the website and social media.

raPaT uMuM PeMegang sahaM (ruPs)General Meeting of Shareholders (GMS)

Sebagai organ tertinggi dalam struktur tata kelola perusahaan di Bank, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan wadah pemegang saham dalam pengambilan keputusan sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Bank.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (UU) No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan 1 (satu) kali dalam setahun dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank.

As the organ with the highest position in the Bank’s corporate governance structure, the General Meeting of Shareholders (GMS) acts as a forum for the shareholders in making the resolutions as stipulated in applicable laws and regulations and the Bank’s Articles of Association.

In accordance with the Law provisions No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, the GMS consists of the Annual GMS (AGMS) held 1 (one) time per annum and the Extraordinary GMS (EGMS) held according to the Bank’s needs.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

ruPs Tahun 2018GMS IN 2018

Selama tahun 2018, Bank Commonwealth telah melakukan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan 6 (enam) kali RUPS Luar Biasa dengan beberapa keputusan sebagai berikut:

Throughout 2018, Commonwealth Bank held 1 (one) time of the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) and 6 (six) times of the Extraordinary General Meeting of Shareholders with the following resolutions:

no.Tanggal

KeputusanResolution Date

nomor akta Keputusan

Decree Number

ringkasan KeputusanSummary of Resolution

ruPs TahunanAnnual GMS1 23 Mei 2018

23 May 2018SHS/RES/2018/V/003 a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 Approved the Company's Annual Report and ratify the Company's Financial Report for the

year ending on 31 December 2017

b. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp. 78,572,462,820 (tujuh puluh delapan miliar lima ratus tujuh puluh dua juta empat ratus enam puluh dua ribu delapan ratus dua puluh Rupiah) akan dibukukan sebagai laba yang ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan;

Approved the use of the Company’s net profit for the financial year ended 31 December 2017 of Rp. 78,572,462,820 (seventy eight billion five hundred seventy two million four hundred sixty two thousand eight hundred twenty Rupiah) that will be recorded as retained earning to strengthen the Company’s capital structure;

c. Memberikan pembebasan dan pelunasan secara penuh kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya dalam pengurusan dan pengawasan Perseroan yang dilakukan dalam tahun buku tersebut sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan;

Gave the full release of responsibility to the Board of Directors and Board of Commissioners for the implementation of their duties and responsibilities in the management and supervision of the Company carried out during the financial year insofar as these actions are reflected in the Annual Report and the Company’s Financial Statements;

d. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk dan/atau mengganti auditor independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan untuk menentukan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penunjukan tersebut dengan wajib memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit Perseroan;

Gave authority to the Board of Commissioners to appoint and / or replace the independent auditor to audit the Company’s Financial Statements for the financial year ended 31 December 2018 and to determine the terms and conditions of the appointment by paying attention to the recommendation of the Company’s Audit Committee;

ruPs luar BiasaExtraordinary GMS1 5 April 2018

5 April 2018SHS/RES/2018/IV/001 a. Menerima pengunduran diri Ibu Mutia Nilawati Dewi, efektif sejak 1 Maret 2018 dengan

hari terakhir bekerja pada 28 Februari 2018 dan untuk memberikan pembebasan dan pelunasan secara penuh (acquit et de charge) dari tugas dan tanggung jawab selama masa jabatannya sebagai Chief of Compliance;

Accepted the resignation of Ms. Mutia Nilawati Dewi, effective from 1 March 2018 with the last day of work on 28 February 2018 and gave the full release of responsibility (acquit et de charge) of duties and responsibilities during her position as Chief of Compliance;

b. Menyetujui pengangkatan Ibu Thio Sucy sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan, terhitung efektif sejak diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

Approved the appointment of Ms. Thio Sucy as the Company’s Compliance Director, effective since the approval of the Financial Services Authority (OJK);

Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:The composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company is as follows:

Presiden KomisarisPresident Commissioner Coenraad Johannes Jonker

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner Andrew Farmer

Komisaris IndependenIndependent Commissioner Suwartini

Komisaris IndependenIndependent Commissioner Khairil Anwar





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no.Tanggal



Decree Number



Lauren Sulistiawati

DirekturDirector

Ida Apulia Simatupang

DirekturDirector

Tjioe Mei Tjuen

DirekturDirector

Rustini Dewi

DirekturDirector

Stephen Vile

Direktur KepatuhanCompliance Director

Thio Sucy

2 27 April 2018 SHS/RES/2018/IV/002 a. Menyetujui perubahan masa jabatan Direksi dari 3 (tiga) tahun menjadi 5 (lima) tahun, dengan ketentuan bahwa masa jabatan untuk Direksi yang menjabat saat ini tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun sampai akhir masa jabatannya;

Approved the change to the Board of Directors term of office from 3 (three) years to 5 (five) years, provided that the term of office for the current Board of Directors remains valid for 3 (three) years until the end of the term of office;

b. Menyetujui amandemen Pasal 13 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan, sehingga menjadi sebagai berikut:

Approved amendment to Article 13 paragraph (2) of the Company’s Articles of Association, so as to change as follows:

Pasal 13/Article 132. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak

mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Members of the Board of Directors are appointed by the GMS, for a period of 5 (five)

years without reducing to the right of the GMS to dismiss them at any time.3 3 Oktober 2018

3 October 2018SHS/RES/2018/X/004 a. Menyetujui pengangkatan kembali Ibu Suwartini sebagai Komisaris Independen Perseroan

untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 7 November 2018; Approved the reappointment of Ms. Suwartini as the Company's Independent Commissioner

for a period of 3 (three) years from 7 November 2018;

b. Menyetujui pengangkatan kembali Bapak Khairil Anwar sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 20 Mei 2019.

Approved the reappointment of Mr. Khairil Anwar as the Company’s Independent Commissioner for a period of 3 (three) years from 20 May 2019.

4 16 Oktober 201816 October 2018

SHS/RES/2018/X/005 Menerima pengunduran diri Bapak Stephen Vile, dengan hari terakhir bekerja pada tanggal 21 Oktober 2018 dan memberikan pembebasan dan pelunasan secara penuh (acquit et de charge) dari tugas dan tanggung jawab selama masa jabatannya sebagai Direktur; Accepted the resignation of Mr. Stephen Vile, with the last day working on 21 October 2018 and granted full release and repayment (acquit et de charge) of duties and responsibilities during his term of office as Director;

Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:The composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company is as follows:


Coenraad Johannes Jonker

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner

Andrew Farmer

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Suwartini


Khairil Anwar


Lauren Sulistiawati

DirekturDirector


DirekturDirector

Tjioe Mei Tjuen

DirekturDirector

Rustini Dewi


Thio Sucy

5 6 Desember 20186 December 2018

SHS/RES/2018/XII/006 Menyetujui pengangkatan kembali Ibu Sulistiawati (Lauren Sulistiawati) sebagai Presiden Direktur Perseroan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 15 Februari 2019.Approved the reappointment of Ms. Sulistiawati (Lauren Sulistiawati) as President Director of the Company for a period of 5 (five) years from 15 February 2019.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

ruPs Tahun 2017ANNUAl GMS 2017

no.Tanggal



Decree Number



SHS/RES/2018/XII/007 a. Menyetujui pengunduran diri Bpk. Coenraad Johannes Jonker sebagai Presiden Komisaris Perseroan, efektif sejak 7 Desember 2018;

Approved the resignation of Mr. Coenraad Johannes Jonker as President Commissioner of the Company, effective from 7 December 2018;

b. Menyetujui pengangkatan Bpk. David Cohen sebagai Presiden Komisaris Perseroan, terhitung efektif sejak diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

Approved the appointment of Mr. David Cohen as President Commissioner of the Company, effective since the approval from the Financial Services Authority (OJK);

c. Menyetujui pengunduran diri Bpk. Andrew Farmer sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan, efektif sejak 7 Desember 2018;

Approved the resignation of Mr. Andrew Farmer as the Vice President Commissioner of the Company, effective from 7 December 2018;

d. Menyetujui pengangkatan Bpk. Stephen Vile sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan, terhitung efektif sejak diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

Approved the appointment of Mr. Stephen Vile as Vice President Commissioner of the Company, effective since the approval from the Financial Services Authority (OJK);

e. Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: The composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company is as follows:

Presiden KomisarisPresident Commissioner David Cohen*)

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner Stephen Vile*)



Direktur UtamaPresident Director Lauren Sulistiawati

DirekturDirector Ida Apulia Simatupang

DirekturDirector Tjioe Mei Tjuen

DirekturDirector Rustini Dewi

Direktur KepatuhanCompliance Director Thio Sucy

*) Efektif memperoleh persetujuan OJK masing-masing per tanggal 8 Maret 2019 dan 25 Februari 2019. Effective as per the Financial Services Authority’s approvals on 8 March 2019 and 25 February 2019 respectively.

Bank Commonwealth telah melaksanakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilakukan selama tahun 2017.

Commonwealth Bank has conducted the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) during 2017.

no.Tanggal



Decree Numberringkasan KeputusanSummary of Resolution

PelaksanaanImplementation

ruPs TahunanAnnual GMS1. 24 Mei 2017

24 May 2017SHR/RES/2017/V/002 a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016;

Approved the Company's Annual Report and ratify the Company's Financial Report for the financial year ending on 31 December 2016;

Telah direalisasikan pada tahun 2017Have been realized in 2017





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no.Tanggal





b. Memberikan pembebasan dan pelunasan secara penuh kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengurusan dan pengawasan Perseroan yang dilakukan dalam tahun buku tersebut;

Granted full release of responsibility to the Board of Directors and Board of Commissioners for the implementation of their duties and responsibilities in the management and supervision of the Company carried out in the financial year;

c. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk dan/atau mengganti auditor independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Granted the authority to the Board of Commissioners to appoint and/or replace the independent auditor to audit the Company’s Financial Statements for the financial year ending on 31 December 2017.

ruPs luar BiasaEGMS1. 31 Maret 2017

31 March 2017SHS/RES/2017/III/001 Menyetujui pengunduran diri Bpk. Adhiputra Tanoyo sebagai Direktur

Bank efektif sejak 31 Maret 2017Approved the resignation of Mr. Adhiputra Tanoyo as Bank Director effective since 31 March 2017


2. 14 Juli 201714 July 2017

SHR/RES/2017/VII/003 a. Menyetujui pengunduran diri Bpk. Robert Dharsan Jesudason sebagai Presiden Komisaris Perseroan, efektif sejak 20 Juni 2017;

Approved the resignation of Mr. Robert Dharsan Jesudason as President Commissioner of the Company, effective since 20 June 2017;


b. Menyetujui pengangkatan Bpk. Coenraad Jonker sebagai Presiden Komisaris Perseroan, efektif sejak diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

Approved the appointment of Mr. Coenraad Jonker as President Commissioner of the Company, effective since the approval from the Financial Services Authority (OJK);

c. Sejak tanggal efektif pengunduran diri dan pengangkatan tersebut, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

Since the effective date of the resignation and appointment, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors is as follows:


Coenraad Johannes Jonker


Andrew Farmer


Suwartini


Khairil Anwar


Lauren Sulistiawati

DirekturDirector


DirekturDirector

Tjioe Mei Tjuen

DirekturDirector

Rustini Dewi

DirekturDirector

Stephen Vile


Angeline Nangoi

3. 17 Juli 201717 July 2017

SHR/RES/2017/VII/004 a. Menyetujui pengakhiran masa kerja dari Ibu Angeline Nangoi sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan efektif sejak 22 Juli 2017;

Approved the termination of the work period of Ms. Angeline Nangoi as the Company's Compliance Director effective since 22 July 2017;

Telah direalisasikan pada tahun 2017

Have been realized in 2017



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

DeWan KoMIsarIsBoard of Commissioners

KoMPosIsI DeWan KoMIsarIsBoARD of CoMMISSIoNERS CoMpoSITIoN

no.Tanggal





b. Menyetujui pengangkatan Ibu Mutia Nilawati Dewi sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan terhitung efektif sejak diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

Approved the appointment of Ms. Mutia Nilawati Dewi as the Company’s Compliance Director effective starting from the approval of the Financial Services Authority (OJK);

c. Sejak tanggal efektif pengunduran diri dan pengangkatan tersebut, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

Since the effective date of the resignation and appointment, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors of is as follows:

Presiden KomisarisPresident Commissioner Coenraad Johannes Jonker

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner Andrew Farmer



Direktur UtamaPresident Director Lauren Sulistiawati

DirekturDirector Ida Apulia Simatupang

DirekturDirector Tjioe Mei Tjuen

DirekturDirector Rustini Dewi

DirekturDirector Stephen Vile

Direktur KepatuhanCompliance Director Mutia Nilawati Dewi

Dewan Komisaris, sebagai pengemban fungsi pengawasan dan pemberi nasihat kepada Direksi, tidak diperkenankan terlibat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris di Bank Commonwealth diselenggarakan sesuai dengan ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

Susunan keanggotaan Dewan Komisaris mengacu pada ketentuan OJK yang mensyaratkan bahwa Dewan Komisaris terdiri dari minimum 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Jumlah anggota Komisaris Independen paling sedikit berjumlah 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners, as the supervisory and advisory function for the Board of Directors, may not be involved in making decisions related to daily operational activities. The implementation of the Board of Commissioners duties at Commonwealth Bank is held in accordance with the provisions of Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies, POJK No. 55/POJK.03/2016 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, and SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks.

The members of the Board of Commissioners shall refer to OJK stipulations that require that the BOC consists of a minimum of 3 (three) persons and is at most equal to the number of members of the Board of Directors. The number of Independent Commissioners shall be at least 50% of the total members of the Board of Commissioners.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no. namaName

JabatanPosition

Tanggal efektif Pengangkatan Berdasarkan Persetujuan oJK

Effective Appointment Date Pursuant to OJK Approval

Periode Jabatan

Term of OfficeKeteranganDescription

1. David Cohen Presiden KomisarisPresident Commissioner

8 Maret 20198 March 2019

2019-2022 Pengangkatan disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Desember 2018.The appointment was approved through the Extraordinary GMS on 6 December 2018.

2. Stephen Vile Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner


2019-2022 Pengangkatan disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Desember 2018.The appointment was approved through the Extraordinary GMS on 6 December 2018.

3. Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner


2018-2021 Pengangkatan kembali disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Oktober 2018.The reappointment was approved through the Extraordinary GMS on 3 Octomber 2018.

4. Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner

6 Mei 20136 May 2013

2019-2022 Pengangkatan kembali disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Oktober 2018.The reappointment was approved through the Extraordinary GMS on 3 Octomber 2018.

Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Commonwealth telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.

All members of Commonwealth Bank’s Board of Commissioners have passed the Fit and Proper Test and obtained the approval of the Financial Services Authority.

All members possess good integrity, competence and financial reputation.

uJI KeMaMPuan Dan KePaTuhanfIT AND pRopER TEST

Sebagai bentuk pengenalan terhadap Bank, Bank Commonwealth memberikan program orientasi bagi anggota Komisaris yang baru diangkat.

Adapun orientasi ini dilakukan dalam beberapa tahap, seperti sesi pertemuan yang disertai dengan presentasi dari Dewan Komisaris maupun Direksi, kunjungan ke kantor-kantor Bank, perkenalan dengan pejabat eksekutif atau kepala cabang, serta pengenalan program-program lain.

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki 5% (lima persen) saham atau lebih dari modal disetor pada Bank Commonwealth, bank lain, lembaga keuangan non-Bank, dan pada perusahaan lainnya baik di dalam maupun luar Indonesia.

As an introduction to the Bank, Commonwealth Bank provides orientation programs for newly appointed Commissioners.

The orientation is carried out in several stages, such as meeting sessions accompanied by presentations from the Board of Commissioners and Directors, visits to Bank offices, introductions to executive officers or branch heads, and the introduction of other programmes.

No member of the Board of Commissioners holds 5% (five percent) or more of shares from the paid-up capital in Commonwealth Bank, other bank, other non-bank institution, and in any company both in or outside Indonesia.

ProGraM orIenTasI BaGI KoMIsarIs BaruoRIENTATIoN pRoGRAM foR NEW CoMMISSIoNERS

InDePenDensI anGGoTa DeWan KoMIsarIs INDEpENDENCE of BoARD of CoMMISSIoNERS

Komposisi Dewan Komisaris Bank Commonwealth terdiri dari 4 (empat) anggota, 2 (dua) di antaranya adalah Komisaris Independen. Susunan Dewan Komisaris diuraikan dalam tabel berikut:

The composition of the Board of Commissioners of Commonwealth Bank consists of 4 (four) members, 2 (two) of whom are Independent Commissioners. The composition of the Board of Commissioners is described in the following table:



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

KoMIsarIs InDePenDenINDEpENDENT CoMMISSIoNERS

TuGas Dan TanGGunG JaWaBDUTIES AND RESpoNSIBIlITIES

Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan pemegang saham mayoritas atau hubungan lainnya dengan Bank yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan secara independen.

Suwartini dan Khairil Anwar merupakan Komisaris Independen Bank Commonwealth yang telah memenuhi persyaratan independensi sebagai Komisaris Independen dan telah diangkat kembali setelah menjabat selama 2 (dua) periode. Pengangkatan tersebut telah sesuai dengan ketentuan dan yang bersangkutan telah menyatakan tetap dapat bertindak secara independen.

An Independent Commissioner shall not have any financial relationship, stewardship, share ownership and/or family relationships with members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and/or the controlling shareholder or any relationship with the Bank that may affect its ability to act independently.

Suwartini and Khairil Anwar are Independent Commissioners of Commonwealth Bank who have met the independence requirements as Independent Commissioners and has been reappointed after serving for 2 (two) periods. The appointment was made in accordance with the regulations and the appointee has declared capacity to act independently.

Pada tahun 2018, David Cohen dan Stephen Vile diangkat masing-masing sebagai Presiden Komisaris dan Wakil Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Desember 2018, dan efektif mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan masing-masing pada tanggal 8 Maret 2019 dan 25 Februari 2019. Program orientasi akan diberikan kepada David Cohen dan Stephen Vile selaku Presiden Komisaris dan Wakil Presiden Komisaris yang baru di tahun 2019.

In 2018, David Cohen and Stephen Vile were appointed respectively as the Company’s President Commissioner and Vice President Commissioner based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 6 December 2018. The Financial Services Authority respectively approved their appointments effectively on 8 March 2019 and 25 February 2019. David Cohen and Stephen Vile as the new President Commissioner and Vice President Commissioner will take the orientation programme in 2019.

Melakukan pengawasan atas pengurusan dan pengelolaan usaha oleh Direksi serta memberikan arahan kepada Direksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan dan kelanjutan usaha Bank merupakan tugas utama Dewan Komisaris. Pelaksanaan fungsi pengawasan salah satunya dilakukan melalui rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan dengan Direksi maupun komite-komite.

Tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab Dewan Komisaris diatur dalam Pedoman Dewan Komisaris. Secara singkat, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Bank Commonwealth adalah sebagai berikut: a. Memantau dan memastikan penerapan prinsip-prinsip

Good Corporate Governance dalam semua aspek bisnis Bank Commonwealth dan di semua level organisasi.

b. Aktif memantau kinerja Direksi melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab, memberikan rekomendasi dan saran, juga memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank Commonwealth.

c. Memastikan Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi Auditor Internal Bank Commonwealth, Auditor Eksternal, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau otoritas pengawas lainnya.

Supervising the management conducted by the Board of Directors and providing direction to the Board of Directors on matters related to the interests and continuation of the Bank’s business are the main tasks of the Board of Commissioners. The implementation of the supervisory function is conducted through meetings of the Board of Commissioners and through joint meetings with the Board of Directors and the committees under it.

The main duties, functions and responsibilities of the Board of Commissioners are regulated in the Board of Commissioners Manual. Briefly, the duties and responsibilities of the Commonwealth Bank Board of Commissioners are as follows: a. Monitors and ensures the implementation of Good

Corporate Governance principles in all aspects of the Commonwealth Bank business and at all levels of the organisation.

b. Actively monitors the performance of the Board of Directors in performing all duties and responsibilities, provides recommendations and advice, as well as monitors and evaluates the implementation of Commonwealth Bank strategic policies.

c. Ensures that the Board of Directors has followed up on the audit findings and recommendations of the Internal Auditor of the Commonwealth Bank, the External Auditor, as well as the audit results and reviews of the Financial Services Authority (OJK) and/or other regulatory authorities.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Selama 2018, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya antara lain: 1. Merekomendasikan penyesuaian strategi bisnis apabila

diperlukan dan mengawasi tingkat pertumbuhan kredit dan pendanaan.

2. Melaksanakan beberapa rapat kerja komite-komite yang mendukung tugas pengawasan Dewan Komisaris melalui Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Throughout 2018, the Board of Commissioners has implemented its supervisory functions through the fulfillment of the following tasks: 1. Providing recommendations regarding adjustments of

business strategies as necessary and overseeing credit and funding growth rates.

2. Conducting several work meetings of committees that support the supervisory task of the Board of Commissioners through the Audit Committee, Risk Oversight Committee, Remuneration and Nomination Committee and Integrated Governance Committee.

d. Tidak terlibat dalam proses perumusan keputusan operasional, dengan pengecualian persetujuan kredit kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum atau peraturan dan perundangan yang berlaku lainnya.

e. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

f. Melakukan pengawasan atas penerapan tata kelola terintegrasi pada konglomerasi keuangan.

d. Is not involved in the process of formulating operational decisions, with the exception of credit approvals to related parties as stipulated in the provisions of Bank Indonesia concerning the Legal Lending Limit for Commercial Banks or other prevailing laws and regulations.

e. Required to establish an Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee.

f. Supervises the implementation of integrated governance in financial conglomeration.

raPaT DeWan KoMIsarIsBoARD of CoMMISSIoNERS MEETINGS

Sesuai dengan ketentuan Ayat 8 Pasal 3 SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017, Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun.

Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris telah mengadakan 6 kali rapat yang dihadiri secara fisik sebagai berikut:

Pursuant to the provisions of Paragraph 8 Article 3 SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017, the Board of Commissioners must held meetings of at least 4 (four) times in a year. All members of the Board of Commissioners must physically attend at least 2 (two) meetings in a year.

Throughout the year 2018, the Board of Commissioners held 6 meetings with the following physical attendance:

no. anggotaMember

JabatanTitle

PeriodePeriod Jumlah Kehadiran

Total Attendance

Persentase KehadiranAttendance PercentageMar apr Jul sep oct Dec

1 Coenraad J. Jonker *)


√ √ √ - √ √ 5 83%

2 Andrew Farmer *)


√ √ - √ √ √ 5 83%

3 Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner

√ √ √ √ √ √ 6 100%

4 Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner

√ √ √ √ √ √ 6 100%

*) Mengundurkan diri efektif per tanggal 7 Desember 2018 dan digantikan dengan David Cohen (Presiden Komisaris) dan Stephen Vile (Wakil Presiden Komisaris) Resigned effectively as of 7 December 2018 and were replaced by David Cohen (President Commissioner) and Stephen Vile (Vice President Commissioner)

PenGaWasan Dan reKoMenDasI DeWan KoMIsarIsBoARD of CoMMISSIoNERS SUpERVISIoN AND RECoMMENDATIoNS



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

3. Mengevaluasi kinerja keuangan Bank sepanjang tahun 2018.

4. Mengevaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis Bank.

5. Memantau dan mengevaluasi perkembangan bisnis/proyek yang sedang dikembangkan Bank, seperti Tyme Digital Personal Loan dan Operational Risk Management Framework (ORMF).

6. Memantau, mengkaji dan mengevaluasi tindakan yang disetujui dari hasil temuan audit internal dan eksternal, serta membahas rencana audit internal dan eksternal.

7. Membahas Laporan Tingkat Kesehatan Bank, Laporan Triwulanan Profil Risiko dan dampak dari peraturan baru atau perubahan peraturan bagi Bank.

8. Mengevaluasi pandangan dan perkembangan dari BOD & Chiefs terkait kinerja, kegiatan operasional dan perubahan strategi Bank.

Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi dan persetujuan terhadap hal-hal berikut: 1. Revisi rencana Bisnis Bank Tahun 2018-2020 2. Rencana Bisnis Bank Tahun 2019-2021 3. Pengangkatan dan pengunduran diri anggota Direksi

dan Dewan Komisaris 4. Pengangkatan kembali anggota Komite Audit dan

Komite Pemantau Risiko5. Penunjukkan Auditor Eksternal untuk melakukan audit

atas Laporan Keuangan Bank untuk Tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2018 sebagai berikut.

3. Evaluating the Company’s financial performance throughout 2018.

4. Evaluating the implementation of the Bank’s Business Plan.

5. Monitoring and evaluating the development of business/projects that are being developed by the Bank, such as Digital Personal Loan and Operational Risk Management Framework (ORMF).

6. Monitoring, reviewing and evaluating approved initiatives from internal and external audit findings, and discuss internal and external audit plans.

7. Discussing the Bank’s Soundness Report, Risk Profile Quarterly Report and the impact of new regulations or changes to regulations for the Bank.

8. Evaluating the view and development of the BOD & Chiefs regarding the performance, operational activities and changes in the Bank’s strategy.

The Board of Commissioners has provided the recommendations and approvals for the following:1. Revision of the Bank’s Business Plan for 2018-20202. Bank Business Plan for 2019-20213. Appointment and resignation of members of the Board

of Directors and Board of Commissioners4. Reappointment of members of the Audit Committee

and Risk Oversight Committee5. Appointment of an External Auditor to conduct an audit

of the Bank’s Financial Statements for the financial year ending on 31 December 2018.

The Board of Commissioners’ meetings throughout 2018 are as follows:

TanggalDate

agenda rapatMeeting Agenda

1 Maret 20181 March 2018

1. Update hasil Rapat Komite Audit2. Update Hasil Rapat Komite Pemantau Risiko3. Update hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi4. Presentasi mengenai “Market and Economic Outlook” oleh FSII5. Laporan Presiden Direktur mengenai Laporan Kinerja Bisnis Bank Commonwealth meliputi periode sampai dengan 28

Februari 20186. Update Projek: Tyme Digital Personal Loan dan Kinerja Kiosk, Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)/ National Payment

Gateway, Data Center Transformation1. Update the results of the Audit Committee Meeting2. Update the Results of the Risk Oversight Committee Meeting3. Update the results of the Remuneration and Nomination Committee Meeting4. Presentation on "Market and Economic Outlook" by FSII5. The President Director's report on the Commonwealth Bank Business Performance Report covering the period up to 28

February 20186. Update Project: Digital Personal Loan and Kiosk Performance, National Payment Gateway (GPN) / National Payment

Gateway, Transformation of Data Center

26 April 201826 April 2018

1. Update hasil Rapat Komite Audit2. Update Hasil Rapat Komite Pemantau Risiko3. Update hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi4. Laporan Presiden Direktur mengenai Laporan Kinerja Bisnis Bank Commonwealth meliputi periode sampai dengan 31 Maret

20185. Update Projek: Pryme, Implementasi GPN, Tyme Digital Kiosk and Personal Loan1. Update the results of the Audit Committee Meeting2. Update the Results of the Risk Oversight Committee Meeting3. Update the results of the Remuneration and Nomination Committee Meeting4. Report from the President Director regarding the Commonwealth Bank's Business Performance Report covering the period

up to 31 March 20185. Project Updates: Pryme, GPN Implementation, Tyme Digital Kiosk and Personal Loans





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



TanggalDate


26 Juni 201826 June 2018

1. Update hasil Rapat Komite Audit2. Update Hasil Rapat Komite Pemantau Risiko3. Update hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi4. Presentasi terkait inklusi keuangan5. Laporan Presiden Direktur mengenai Laporan Kinerja Bisnis Bank Commonwealth meliputi periode sampai dengan 30 Juni

20186. Update Projek: Tyme Digital Personal Loan, implementasi GPN, Data Center Transformation

1. Update the results of the Audit Committee Meeting2. Update the Results of the Risk Oversight Committee Meeting3. Update the results of the Remuneration and Nomination Committee Meeting4. Presentations related to financial inclusion5. President Director's report on Commonwealth Bank's Business Performance Report covering the period up to 30 June 20186. Update Project: Digital Personal Loan, implementation of GPN, Data Transformation Center

4 September 20184 September 2018

1. Update hasil Rapat Komite Audit2. Update Hasil Rapat Komite Pemantau Risiko3. Update hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi4. Update Hasil Rapat BOC Entitas Induk5. Laporan Presiden Direktur mengenai:

a. Laporan Kinerja Bisnis Bank Commonwealth meliputi periode sampai dengan 31 Juli 2018b. 1Q18 Competitive Landscape and 1H18 Industry Performance

6. Update Projek: Tyme Digital Personal Loan

1. Update the results of the Audit Committee Meeting2. Update the Results of the Risk Oversight Committee Meeting3. Update the results of the Remuneration and Nomination Committee Meeting4. Update the Meeting Results of the BOC Prime Entity5. President Director's report regarding:

a. The Commonwealth Bank's Business Performance Report covering the period up to 31 July 2018b. 1Q18 Competitive Landscape and 1H18 Industry Performance

6. Update Project: Digital Tyme Personal Loan

25 Oktober 201825 October 2018

1. Update hasil Rapat Audit2. Update hasil Rapat Komite Pemantau Risiko3. Update hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi4. Laporan Presiden Direktur mengenai:

a. Laporan Kinerja Bisnis Bank Commonwealth meliputi periode sampai dengan 30 September 2018b. 2Q18 Competitive Landscape and 2H18 Industry Performance

5. Update Projek: Tyme Digital Personal Loan

1. Update the results of the Audit Meeting2. Update the results of the Risk Oversight Committee Meeting3. Update the results of the Remuneration and Nomination Committee Meeting4. Report from the President Director:

a. The Commonwealth Bank's Business Performance Report covering the period up to 30 September 2018b. 2Q18 Competitive Landscape and 2H18 Industry Performance

5. Update Project: Digital Tyme Personal Loan


1. Update hasil Rapat Audit2. Update hasil Rapat Komite Pemantau Risiko3. Update hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi4. Laporan Presiden Direktur mengenai Laporan Kinerja Bisnis Bank Commonwealth periode 30 Oktober 20185. Update Projek: Tyme Digital Personal Loan, Operational Risk Management Framework

1. Update the results of the Audit Meeting2. Update the results of the Risk Oversight Committee Meeting3. Update the results of the Remuneration and Nomination Committee Meeting4. Report of the President Director regarding the Commonwealth Bank's Business Performance Report covering the period

ending 30 October 20185. Update Project: Digital Personal Loan, Operational Risk Management Framework

Sebagai upaya untuk mendukung pelaksanaan fungsinya, Dewan Komisaris berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, seminar, dan program pengembangan dan pelatihan lain selama tahun 2018, dengan uraian sebagai berikut:

In an effort to support the implementation of its functions, the Board of Commissioners participates in various training sessions, workshops, seminars, and other development and training programmes throughout 2018, with the following description:

no.nama Dewan Komisaris

Name of the Board of Commissioners

nama Pelatihan yang DiikutiName of Trainings

1. Coenraad Johannes Jonker*) Workplace Conduct, Being Accountable for Risk, Security and Privacy, Fraud and Accountability & Ownership

2. Andrew Farmer*)Security and Privacy, Fraud and Accountability & Ownership, Being Accountable for Risk, Anti-bribery & Corruption, Health, Safety & Wellbeing Training Module.

PelaTIhan DeWan KoMIsarIsBoARD of CoMMISSIoNERS TRAINING



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

DIreKsIBoard of Directors

Direksi merupakan penanggung jawab atas pengelolaan kegiatan usaha Bank. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pelaksanaan tugas Direksi di Bank Commonwealth diselenggarakan sesuai dengan ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, POJK No. 55/ POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, SEOJK No. 13/

The Board of Directors is responsible for managing the Bank’s business activities. In the performance of its duties, the Board Directors are responsible to the GMS. The implementation of the duties of the Board of Directors at Commonwealth Bank is conducted in accordance with the provisions of Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, POJK No. 55/POJK.03/2016 on

Piagam Dewan Komisaris disusun secara sistematis, sebagai pedoman kerja atau petunjuk dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Bank Commonwealth. Hal-hal yang diuraikan dalam piagam Dewan Komisaris adalah tugas dan kewajiban, hak dan wewenang, fungsi, persyaratan, keanggotaan, masa jabatan, etika jabatan, serta rapat Dewan Komisaris.

The Charter of Board of Commissioners is prepared systematically, as the work guide in carrying out the duties and responsibilities of the Commonwealth Bank Board of Commissioners. The matters described in the Board Manual of the Board of Commissioners are duties and obligations, rights and authorities, functions, requirements, membership, tenure, office ethics, and meetings of the Board of Commissioners.

*) mengundurkan diri efektif per tanggal 7 Desember 2018 dan digantikan dengan David Cohen (Presiden Komisaris) dan Stephen Vile (Wakil Presiden Komisaris) resigned effectively as of 7 December 2018 and were replaced by David Cohen (President Commissioner) and Stephen Vile (Vice President Commissioner)

PIaGaM DeWan KoMIsarIsBoARD of CoMMISSIoNEERS CHARTER

Uraian mengenai remunerasi Dewan Komisaris dijelaskan pada bagian Pengungkapan Informasi Kebijakan Remunerasi dalam Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola di bab ini.

Description on the Board of Commissioners’ remuneration is listed in the “Disclosure of Remuneration Policy Information” in the CGC Implementation chapter in this Annual Report.

3. Suwartini

- Prospek Industri Keuangan Perbankan dan Tantangan Kesiapan Sumber Daya Manusia di dalam Menghadapi Ekonomi Digital

- Praktek Terbaik Implementasi Keuangan Mikro Terbaik di Dunia- Prioritas Kebijakan Pemerintah Menjadi Momentum Perbankan Meningkatkan Pertumbuhan Kredit.- Diskusi Panel, tema "Leading Banking Transformation in Digital Era: How Ready We are?"- Seminar Nasional & Kongres ISEI XX, "Memperkuat Produktivitas Perekonomian Indonesia

:Harmonisasi Sektor Formal dan Informal"- 48th ASEAN Banking Council Meeting (with Perbanas)- Implementasi Prudential Banking Dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global; - Seminar “Menciptakan Ekosistem Untuk Mendukung UMKM Tumbuh dan Naik Kelas”

- Prospects of the Banking Financial Industry and the Challenges of Human Resource Readiness in Facing the Digital Economy

- Best Practices in the Best Microfinance Implementation in the World- Priority of Government Policy to Become Banking Momentum to Increase Credit Growth.- Panel Discussion, the theme "Leading Banking Transformation in Digital Era: How Ready We are?- XX National ISEI Seminar & Congress, "Strengthening Indonesia's Economic Productivity:

Harmonization of the Formal and Informal Sectors"- 48th ASEAN Banking Council Meeting (with Perbanas)- Implementation of Prudential Banking in Facing the Global Economic Challenges;- Seminar on "Creating Ecosystems to Support Growing and Upgrading MSMEs"

4. Khairil Anwar

- Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Revolusi Industri 4.0 (Digital).- Sosialisasi Pencapaian serta Arah Pelaksanaan Fungsi Pengaturan & Pengawasan Terintegrasi

terhadap Konglomerasi Keuangan.- Human Resource Development in the Era of Industrial Revolution 4.0 (Digital).- Socialisation of Achievements and Directions for the Implementation of Integrated Regulations &

Controlling Function of the Financial Conglomerate.

reMunerasI DeWan KoMIsarIsBoARD of CoMMISSIoNERS REMUNERATIoN





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Susunan keanggotaan Direksi Bank Commonwealth telah sesuai dengan ketentuan OJK. Jumlah Direksi Bank Commonwealth terdiri dari 5 (lima) Direktur, termasuk seorang Presiden Direktur. Pada tahun 2018, Stephen Vile sebagai Direktur Risiko mengundurkan diri dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Komposisi Direksi per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

The membership composition of Commonwealth Bank’s Board of Directors is in accordance with OJK provision. The composition of Commonwealth Bank Directors is composed of 5 (five) Directors, including a President Director. In 2018, Stephen Vile as Director of Risk resigned which was approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders.

The composition of the Board of Directors as of 31 December 2018 is as follows:

KoMPosIsI DIreKsIBoARD of DIRECToRS CoMpoSITIoN

Seluruh anggota Direksi Bank telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. Direktur memiliki akhlak dan moral yang baik, tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana, serta memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank.

All members of the Bank’s Board of Directors have passed the fit and proper test by the Financial Services Authority (OJK). Members of the Board of Directors possess good integrity, competence and financial reputation including good character and morals, have never been declared bankrupt, have never been convicted to a criminal act, and possess knowledge, expertise and experience in the operational field as a bank Executive Officer.

no. namaName

JabatanPosition

Tanggal Persetujuan oJKFinanvial Services Authority

Approval DatePeriode Jabatan

Term of Office

1. Lauren Sulistiawati Presiden DirekturPresident Director


2019-2024

2. Rustini Dewi Direktur Director

11 Juli 201611 July 2016

2016-2019

3. Ida Apulia Simatupang DirekturDirector

16 Agustus 201616 August 2016

2016-2019

4. Tjioe Mei Tjuen DirekturDirector


2016-2019

5. Thio Sucy Direktur KepatuhanDirector of Compliance

14 Agustus 201814 August 2018

2018-2021

uJI KeMaMPuan Dan KePaTuhanINDEpENDENCE of BoARD of DIRECToRS

SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, ketentuan Bank Indonesia dan Anggaran Dasar Bank.

the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, Bank Indonesia’s provisions and the Bank’s Articles of Association.

Program orientasi bagi anggota Direksi yang baru diangkat merupakan hal yang wajib dilakukan. Program orientasi tersebut dilakukan melalui pertemuan yang disertai dengan presentasi dari Dewan Komisaris maupun Direksi yang telah menjabat, kunjungan ke kantor-kantor Bank, perkenalan dengan pejabat eksekutif atau kepala cabang, serta pengenalan program-program lain sesuai kebutuhan.

Pada tahun 2018 program orientasi telah diberikan kepada Thio Sucy sebagai Direktur Kepatuhan.

Orientation Programme for the newly appointed members of the Board of Directors is mandatory. The orientation programme is carried out through the meetings and presentations from the former Board of Commissioners and Directors, paying a visit to the Bank’s offices, introduction to executive officers or branch heads, and the introduction of other programs as needed.

In 2018, the orientation programme was attended by Thio Sucy as the Compliance Director.

ProGraM orIenTasI BaGI DIreKsI BaruoRIENTATIoN pRoGRAM foR NEW DIRECToRS



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Pedoman dan Tata Tertib Direksi atau Board Manual disusun sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi. Board Manual berlaku mengikat bagi seluruh anggota Direksi. Penyusunan Board Manual mengacu pada peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Bank Commonwealth serta praktik-praktik terbaik (best practices) di industri keuangan.

Pedoman ini mengatur antara lain kriteria, etika professional, tanggung jawab, hak dan kewajiban, wewenang, keanggotaan, masa jabatan, serta rapat. Uraian pedoman dan tata tertib Direksi yang komprehensif dan sistematis tersebut diharapkan dapat menjadi acuan Direksi untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, efisien dan maksimal dengan mengedepankan kepentingan Bank.

Seluruh anggota Direksi berasal dari kalangan professional yang tidak memiliki hubungan keuangan atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank Commonwealth. Pengambilan keputusan Direksi dilakukan secara independen. Masing-masing anggota Direksi tidak memiliki 5% (lima persen) saham atau lebih dari modal disetor pada Bank Commonwealth, bank lain, lembaga keuangan non-bank, dan perusahaan lainnya di dalam atau di luar Indonesia.

The Board of Directors’ Manual (Board Manual) is compiled as a guideline for the implementation of the Board’s duties and responsibilities. The Board Manual applies to all members of the Board. The compilation of the Board Manual is pursuant to the applicable laws and regulations as well as the Articles of Association of Commonwealth Bank and best practices in the financial industry.

The Board Manual governs among others regulations that include criteria, professional ethics, responsibilities, rights and obligations, authorities, memberships, tenure and meetings. It is expected that the description of this Board of Directors’ manual can become a reference for the Directors to fulfill their duties and responsibilities effectively, efficiently and maximally by prioritising the interests of the Bank.

All members of the Board of Directors are professionals who do not have any financial or family relationship with the members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors and/or Commonwealth Bank Controlling Shareholders. The decision-making of the Board of Directors is taken independently. Each member of the Board of Directors does not have 5% (five percent) of shares or more of paid-in capital at Commonwealth Bank, other bank, non-bank financial institutions, and other companies within or outside Indonesia.

InDePenDensI DIreKsIINDEpENDENCE of BoARD of DIRECToRS

PeDoMan aTau PIaGaM DIreKsIBoARD of DIRECToRS CHARTER

Direksi memegang tanggung jawab utama dalam hal pengelolaan seluruh kegiatan operasional Bank Commonwealth. Tugas dan tanggung jawab Direksi meliputi: 1. Tanggung jawab penuh terhadap operasional

manajemen Bank Commonwealth dan mengelola bisnis sesuai wewenang dan tanggung jawab dalam Anggaran Dasar serta peraturan dan perundangan yang berlaku.

2. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam semua aspek bisnis Bank Commonwealth dan di seluruh level organisasi Bank Commonwealth.

3. Secara konsisten melakukan pembahasan temuan dan rekomendasi hasil Audit Internal, Auditor Eksternal, dan OJK dan/atau otoritas lain.

4. Mengembangkan dan memastikan pelaksanaan Manajemen Risiko di semua tingkat struktur organisasi Bank Commonwealth dan memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen.

5. Melaporkan tugas dan tanggung jawabnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

The Board of Directors holds the main responsibility in managing all Commonwealth Bank operations. In general, the duties and responsibilities of the Board of Directors include:1. Being fully responsible for the operations of the

Commonwealth Bank management and managing the business in accordance with the authorities and responsibilities set in the Articles of Association as well as applicable rules and regulations.

2. Being responsible for applying the principles of Good Corporate Governance in all aspects of the Commonwealth Bank business and at all levels of the Commonwealth Bank organisation.

3. Consistently discuss on the findings and recommendations reported by Internal Audit, external auditor, and OJK reviews and / or other authorities.

4. Developing and ensuring the implementation of Risk Management at all levels of the Commonwealth Bank’s organisation structure and ensuring that the Risk Management function operates independently.

5. Reporting performance in carrying out their duties and responsibilities to the General Meeting of Shareholders.

TuGas Dan TanGGunG JaWaB DIreKsIDUTIES AND RESpoNSIBIlITIES of BoARD of DIRECToRS





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Sepanjang tahun 2018, Direksi telah menyelenggarakan 19 (sembilan belas) kali rapat yang dihadiri secara fisik dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

Throughout 2018, the Board of Directors held 19 meetings, physically attended by the following members:

raPaT DIreKsIBoARD of DIRECToRS MEETINGS

no. anggotaMember

JabatanPosition

Jumlah KehadiranNumber of Attendees

Persentase KehadiranAttendance Rate

1. Lauren Sulistiawati Presiden DirekturPresident Director

19 100%

2. Ida Apulia Simatupang Direktur SME BankingDirector of SME Banking

18 95%

3. Rustini Dewi Direktur Retail BankingDirector of Retail Banking

17 90%

4. Tjioe Mei Tjuen Direktur Operations & ITDirector of Operations & IT

17 90%

5. Thio Sucy*) Direktur KepatuhanDirector of Compliance

6 31%

6. Stephen Vile**) Direktur RisikoDirector of Risk

13 69%

*) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan per tanggal 14 Agustus 2018 effective holding the position of the Director of Compliance as of 14 August 2018**) efektif mengundurkan diri per tanggal 22 Oktober 2018 effective resigned as of 22 October 2018

Berikut hasil rapat Direksi secara umum yang telah dilakukan selama tahun 2018:

The following are the results of the Board of Directors’ meetings in general during 2018:

no. TanggalDate


Daftar hadirAttendees

1 24 Januari 201824 January 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• HasilSurveiPDTownhall• NominasiCEOAward• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• SurveyresultofPDTownhall• CEOAwardNominations• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• TjioeMeiTjuen• RustiniDewi• IdaA.Simatupang• StephenVile

2 6 Februari 20186 February 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• SMEUpdate• TymeDigitalUpdate• InternalAuditUpdate• SMECollectiveProvisionMethodologyUpdate• HumanResources(HR)Update• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• SMEUpdate• TymeDigitalUpdate• InternalAuditUpdate• SMECollectiveProvisionMethodologyUpdate• HumanResources(HR)Update• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• RustiniDewi• IdaA.Simatupang• StephenVile



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no. TanggalDate



3 21 Februari 201821 February 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• Operation&ITUpdate• GerbangPembayaranNasional(GPN)Update• GraduateDevelopmentProgram(GDP)Update• RetailBankingUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• Operation&ITUpdate• NationalPaymentGateway(GPN)Update• GraduateDevelopmentProgramme(GDP)Update• RetailBankingUpdate• Otheragenda


4 14 Maret 201814 March 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• IdeationPlatform–UnleashingInnovation• GPNUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• IdeationPlatform–UnleashingInnovation• GPNUpdate• Otheragenda


5 28 Maret 201828 March 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• Proposal:CasualDayEveryday• HRUpdate• SMEUpdate• TymeDigitalKioskbooth• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• Proposal:CasualDayEveryday• HRUpdate• SMEUpdate• TymeDigitalKioskbooth• Otheragenda


6 17 April 201817 April 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• RetailBankingUpdate• InternalAuditUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• HRUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• RetailBankingUpdate• InternalAuditUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• HRUpdate• Otheragenda






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no. TanggalDate



7 9 Mei 20189 May 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• RelokasiKantor• NetPromoterScore(NPS)YearlyResult• ComplianceUpdate• Operation&ITUpdate• HRUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• OfficeRelocation• NetPromoterScore(NPS)YearlyResult• ComplianceUpdate• Operation&ITUpdate• HRUpdate• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• TjioeMeiTjuen• IdaA.Simatupang• StephenVile

8 21 Mei 201821 May 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• InternalAuditUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• InternalAuditUpdate• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• RustiniDewi• IdaA.Simatupang• StephenVile

9 6 Juni 20186 June 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• SurveiICSM2018• ComplianceUpdate• HRUpdate• StrategyTransformationwave2• IFSIssueValidationReport2• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• SurveiICSM2018• ComplianceUpdate• HRUpdate• StrategyTransformationwave2• IFSIssueValidationReport2• Otheragenda


10 4 Juli 20184 July 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• HRUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• HRUpdate• Otheragenda


11 19 Juli 201819 July 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• HRUpdate

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• HRUpdate




Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

no. TanggalDate



12 1 Agustus 20181 August 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• TymeDigitalUnleashingInnovation• ComplianceUpdate• BusinessContinuityManagementUpdate• HRUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• TymeDigitalUnleashingInnovation• ComplianceUpdate• BusinessContinuityManagementUpdate• HRUpdate• Otheragenda


13 29 Agustus 201829 August 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• UnleashingInnovation–TymeBiometrics• ComplianceUpdate• RetailBankingUpdate• HRUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• UnleashingInnovation–TymeBiometrics• ComplianceUpdate• RetailBankingUpdate• HRUpdate• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• TjioeMeiTjuen• RustiniDewi• IdaA.Simatupang• ThioSucy

14 13 September 201813 September 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• OperationalRiskManagement• ProposedDesignforAgileWorkingSpace• DigitalBankingRoadmap&ITReorganisation

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• OperationalRiskManagement• ProposedDesignforAgileWorkingSpace• DigitalBankingRoadmap&ITReorganisation


15 25 September 201825 September 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• TymeDigitalUnleashingInnovation• ComplianceUpdate• DigitalBankingRoadmap&ITReorganisation• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• CustomerExperienceMonthlyReport• TymeDigitalUnleashingInnovation• ComplianceUpdate• DigitalBankingRoadmap&ITReorganisation• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• TjioeMeiTjuen• RustiniDewi• StephenVile• ThioSucy





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no. TanggalDate



16 12 Oktober 201812 October 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• ComplianceUpdate• HRUpdate• DataManagementUpdate• EnterpriseRiskManagementFY19• RetailBankingUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• ComplianceUpdate• HRUpdate• DataManagementUpdate• EnterpriseRiskManagementFY19• RetailBankingUpdate• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• TjioeMeiTjuen• RustiniDewi• IdaA.Simatupang

17 1 November 20181 November 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• ComplianceUpdate• CustomerExperienceMonthlyUpdate• RiskManagementOrganisation• BetterRiskOutcomeProject• HRUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• ComplianceUpdate• CustomerExperienceMonthlyUpdate• RiskManagementOrganisation• BetterRiskOutcomeProject• HRUpdate• Otheragenda


18 21 November 201821 November 2018

• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• ComplianceUpdate• ImplementasiIFRS9• RelokasiKantor• BancassuranceDigitalSalesTools• RetailBankingUpdate• EnterpriseRiskManagement• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• ComplianceUpdate• ImplementasiIFRS9• OfficeRelocation• BancassuranceDigitalSalesTools• RetailBankingUpdate• EnterpriseRiskManagement• Otheragenda

• LaurenSulistiawati• TjioeMeiTjuen• IdaA.Simatupang• ThioSucy


• Tindaklanjutdarirapatsebelumnya• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• CustomerExperienceMonthlyUpdate• CustomerDataQualityUpdate• BusinessContinuityDrill• RetailBankingUpdate• ComplianceUpdate• HRUpdate• AgendaLain-lain

• Followupfromthepreviousmeeting• FinanceUpdate• InternalAuditUpdate• CustomerExperienceMonthlyUpdate• CustomerDataQualityUpdate• BusinessContinuityDrill• RetailBankingUpdate• ComplianceUpdate• HRUpdate• Otheragenda




Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Penilaian anggota Direksi dilakukan secara periodik guna mengetahui, mengukur dan menilai efektivitas kinerja Direksi. Kinerja Direksi dan masing-masing Anggota Direksi akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS. Adapun proses yang dilakukan dalam penilaian kinerja adalah sebagai berikut: a. Setiap anggota Direksi menyusun rencana kerja pada

awal tahun keuangan sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggung jawab dalam mencapai rencana dan strategi bisnis Bank yang telah ditentukan.

b. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Direksi yang bersangkutan sejak tanggal pengangkatannya.

c. Kinerja Direksi akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris secara berkala dua kali dalam satu tahun dan disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS.

d. Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi akan digunakan sebagai dasar skema kompensasi dan remunerasi bagi Anggota Direksi.

Kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja antara lain: 1. Key Performance Indicators (KPI) yang dijadikan

ukuran dalam penilaian kinerja Direksi, meliputi:

a Shareholders - penilaian terhadap project dan inisiatif produktifitas dengan mempertimbangkan finansial & risiko.

b Customer - penilaian terhadap proses yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kita terhadap nasabah internal maupun eksternal.

c People - penilaian terhadap pengembangan talenta individu maupun tim secara keseluruhan.

The performance assessment for the Board of Directors is periodically conducted so as to inquire, measure and assess the effectiveness of the Directors’ performance. The performance of each Director is evaluated by the Board of Commissioners and submitted to the shareholders at the GMS. The procedures applied in the performance assessment process are as follows: a. Each member of the Board of Directors prepares

a work plan at the beginning of the financial year in accordance with their functions, duties and responsibilities in achieving the business plan and the business strategy of the bank.

b. The formal evaluation criteria is to be submitted openly to the member of the Board of Directors concerned from the dates of their appointment.

c. The performance of the Board of Directors shall be regularly reviewed by the Board of Commissioners twice a year and submitted to the Shareholders at the GMS.

d. The results of the performance evaluation of the Board of Directors will be used as the basis of compensation and remuneration schemes for the members of the Board of Directors.

The criteria used in performance assessment are: 1. Key Performance Indicators (KPI) used as measures in

the performance assessment of the Board of Directors include: a. Shareholders - Assessment related to project and

productivity initiatives by taking into account the finance and risk.

b. Customer - Assessment for the process undertaken to improve services to internal and external customers.

c. People - Assessment for the development of talent for individuals and team development as a whole.

PenIlaIan TerhaDaP KInerJa DIreKsIpERfoRMANCE ASSESSMENT foR BoARD of DIRECToRS

namaName Training/seminar/Workshop/E-learning

Lauren Sulistiawati EGMForum,RefreshmentSertifikasiManajemenResikoLevel5,PurposeandValuesExpectationWorkshop,TrainforTrainersCode of Conduct, Anti-bribery & Corruption for High Risk Roles, Global Mandatory Learning: Anti-Bribery and Corruption (ABC): Doing the Right Thing, Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing, Fraud, Resolving Customer Complaints, Security and Privacy, Workplace Conduct.

Tjioe Mei Tjuen AgileforExecutives,AlibabaComputingConference,TYMEDigitalIndonesiaWorkshop,DenisonMillerLeadershipWorkshop,InfobankDigitalLeadershipForum“DigitalMasteryforBusinessLeaders”,PurposeandValuesExpectationWorkshop,Trainfor Trainers Code of Conduct, Agile Way of Working, Anti-bribery & Corruption for High Risk Roles, Global Mandatory Learning: Anti-Bribery and Corruption (ABC): Doing the Right Thing, Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing, Fraud, Resolving Customer Complaints, Security and Privacy, Workplace Conduct.

Ida Apulia Simatupang AgileforExecutives,PurposeandValuesExpectationWorkshop,TrainforTrainersCodeofConduct,Anti-bribery&CorruptionforHigh Risk Roles, Global Mandatory Learning: Anti-Bribery and Corruption (ABC): Doing the Right Thing, Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing, Fraud, Resolving Customer Complaints, Security and Privacy, Workplace Conduct.

Rustini Dewi PurposeandValuesExpectationWorkshop,TrainforTrainersCodeofConduct,AgileforExecutives,Anti-bribery&CorruptionforHigh Risk Roles, Global Mandatory Learning: Anti-Bribery and Corruption (ABC): Doing the Right Thing, Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing, Fraud, Resolving Customer Complaints, Security and Privacy, Workplace Conduct.

Thio Sucy PurposeandValuesExpectationWorkshop,Train forTrainersCodeofConduct, Introduction toVolckerRole,Anti-bribery&Corruption for High Risk Roles, Global Mandatory Learning: Anti-Bribery and Corruption (ABC): Doing the Right Thing, Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing, Fraud, Resolving Customer Complaints, Security and Privacy, Workplace Conduct.

PelaTIhan DIreKsIBoARD of DIRECToRS TRAINING





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Direktur KepatuhanPengangkatan Thio Sucy sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 5 April 2018, dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan tanggal 14 Agustus 2018.

Direktur risikoStephen Vile sebagai Direktur Risiko mengajukan pengunduran diri efektif sejak tanggal 22 Oktober 2018, dengan hari terakhir bekerja tanggal 21 Oktober 2018.

KomisarisCoenraad Johannes Jonker dan Andrew Farmer mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris dan Wakil Presiden Komisaris Bank efektif sejak tanggal 7 Desember 2018. RUPS telah mengangkat David Cohen dan Stephen Vile masing sebagai Presiden Komisaris dan Wakil Presiden Komisaris Bank pada tanggal 6 Desember 2018 dan telah efektif memperoleh persetujuan OJK masing-masing per tanggal 8 Maret 2019 dan 25 Februari 2019.

Director of ComplianceThe appointment of Thio Sucy as the Company’s Director of Compliance has been approved by the General Meeting of Shareholders dated 5 April 2018, and by the Financial Services Authority dated 14 August 2018.

Director of Risk Stephen Vile as the Director of Risk tendered his resignation effective as of 22 October 2018. His last day of work was on 21 October 2018.

CommissionerCoenraad Johannes Jonker and Andrew Farmer resigned from their positions as the President Commissioner and Vice President Commissioner, effective as of 7 December 2018. The GMS has appointed David Cohen and Stephen Vile as the President Commissioner and Vice President Commissioner on 6 December 2018, and have been effective as per OJK’s approvals on 8 March 2019 and 25 February 2019 respectively.

PeruBahan susunan anGGoTa DIreKsI Dan/aTau anGGoTa KoMIsarIsCHANGE IN CoMpoSITIoNS of MEMBERS of BoARD of DIRECToRS AND/oR BoARD of CoMMISSIoNERS

d Role Specific - penilaian terhadap KPI yang ditetapkan sesuai dengan peran dan tanggung jawab individu maupun tim.

e BROP (Better Risk Outcome Program)–penilaianterhadap pencegahan dan penanganan dalam mengelola risiko.

2. KPI telah ditetapkan untuk masing-masing Direksi.

d. Role Specific - assessment for the established KPI in corresponding to the role and responsibility of individual and team.

e. BROP (Better Risk Outcome Programme) –assessment for prevention and handling of risk management.

2. KPI has established for each of the Directors.

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank Commonwealth tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris dan dengan pemegang saham utama/pengendali.

All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of Commonwealth Bank have no affiliations with other members of Board of Directors, members of Board of Commissioners and with major shareholders/controllers.

huBungan afIlIasI DIreKsI, DeWan KoMIsarIs,Dan PeMegang sahaM uTaMa/PengenDalI Affiliate Relationships of Board of Directors (BOD),Board of Commissioners (BOC) and Controlling Shareholders



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Komite-Komite di Bawah Dewan KomisarisDalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite: 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi

Committees under the Board of CommissionersIn carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by various committees: 1. Audit Committee 2. Risk Oversight Committee 3. Remuneration and Nomination Committee 4. Integrated Governance Committee

KoMITeCommittees

Komite Audit Bank Commonwealth dibentuk dengan mengacu pada POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum beserta peraturan perundang-undangan lainnya.

Komposisi dan Keanggotaan Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Komposisi Komite Audit minimal berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan/akutansi dan 1 (satu) orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan/manajemen risiko. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen yang merangkap sebagai anggota komite. Anggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan terkait persyaratan keahlian, integritas, akhlak dan moral yang baik.

The Commonwealth Bank’s Audit Committee was formed with reference to POJK No. 55/POJK.03/2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks along with other laws and regulations.

Composition and MembershipMembers of the Audit Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners. The number of the Audit Committee members is at least 3 (three) members consisting of 1 (one) Independent Commissioner, 1 (one) Independent Party having expertise in finance/accounting and 1 (one) Independent Party having expertise in banking/risk management. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner who doubles as a committee member. Each member of the Audit Committee has fulfilled the required provisions related to skill, integrity, character and good morals.

KoMITe auDITAUDIT CoMMITTEE

namaName

hubungan Keluarga dan hubungan Keuangan dengan Family and Financial Relationship with

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang sahamShareholders

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo


David Cohen - √ - √ - √

Stephen Vile - √ - √ - √

Suwartini - √ - √ - √

Khairil Anwar - √ - √ - √


Lauren Sulistiawati - √ - √ - √

Ida Apulia Simatupang - √ - √ - √

Rustini Dewi - √ - √ - √

Tjioe Mei Tjuen - √ - √ - √

Thio Sucy - √ - √ - √





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



PIaGaM KoMITeCoMMITTEE CHARTER

Sebagai pedoman dan tata tertib kerja, Komite memiliki piagam (charter) yang mengatur tugas dan tanggung jawab, wewenang, larangan, keanggotaan, etika kerja, rapat dan lainnya.

As a work guideline, the Committee has a charter that governs duties and responsibilities, authorities, restrictions, membership, work ethics, meetings and others.

Khairil anwar Ketua/Komisaris Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 45.

suwartini anggota/Komisaris Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 45.

Teuku radja sjahnan anggota/Pihak Independen Teuku Radja Sjahnan adalah warga negara Indonesia yang memiliki keahlian dan pengalaman bidang audit dan akuntansi keuangan dan audit teknologi informasi. Beliau ditunjuk menjadi anggota Komite Audit Bank Commonwealth pada tanggal 3 Mei 2013.

Beliau menyelesaikan pendidikan terakhirnya di London Business School, UK, dengan gelar Master in Finance pada tahun 2000.

Beliau adalah konsultan pada PT Dua Radja Net dengan spesialisasi tata kelola keuangan pemerintah pusat dan daerah, dan mengelola situs JariUngu.com.

Sebelumnya beliau adalah auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan RI. Beliau pernah menjadi anggota Komite Audit pada Bank BNI, Bank Barclays Indonesia, Bank BNI Syariah dan Bank Muamalat Indonesia. Saat ini beliau menjadi Komisaris Independen pada PT Commonwealth Life dan PT First State Investment Indonesia serta Anggota Komite

Khairil Anwar Chairman/Independent Commissioner His profile can be seen in the Board of Commissioners Profile section on page 45.

Suwartini Member/Independent Commissioner Her profile can be seen in the Board of Commissioners Profile section on page 45.

Teuku Radja Sjahnan Member/Independent Teuku Radja Sjahnan is an Indonesian citizen that has wide expertise and experience in audit, finance accounting, and information technology audit.. He was appointed as a member of the Commonwealth Bank Audit Committee on 3 May 2013.

He finished his latest study at London Business School, UK with a Master’s Degree in Finance in 2000.

He was a consultant at PT Dua Radja Net with a specialization in financial management of the central and regional governments. He also managed JariUngu.com.

Formerly, he acted as an auditor for the Supreme Audit Agency (BPK). He has extensive experience as a member of the Audit Committee at PT Bank BNI Tbk, PT Bank Barclays Indonesia, PT Bank BNI Syariah, and PT Bank Muamalat Indonesia. Currently, he serves as an independent commissioner of PT Commonwealth Life and PT First State

ProFIl KoMITe auDITAUDIT CoMMITTEE pRofIlE

Per 31 Desember 2018, Komite Audit terdiri dari: As of 31 December 2018, the Audit Committee consists of

no. namaName

JabatanPosition

PeriodePeriod

1. Khairil Anwar Ketua (Komisaris Independen)Chairman (Independent Commissioner)

2013–sekarang2013 –present

2. Suwartini Anggota (Komisaris Independen)Member (Independent Commissioner)


3. Teuku Radja Sjahnan Anggota (Pihak Independen), yang memiliki keahlian pada bidang Keuangan dan AkuntansiMember (Independent Party) with expertise in the field of Finance and Accounting


4. Jono Effendy Anggota (Pihak Independen), yang memiliki keahlian pada bidang Perbankan dan Manajemen RisikoMember (Independent Party) with expertise in the field of Banking and Risk Management




Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Audit Independen pada PT Cardig Air Service dan PT Maybank Indonesia. Beliau adalah Anggota Komite Standar Akuntansi Keuangan Bank Indonesia.

Selain itu beliau memiliki beberapa sertifikasi keahlian, di antaranya CISA (Certified Information System Auditor) dan Sertifikasi Manajemen Risiko level 2.

Jono effendy anggota/Pihak Independen Jono Effendy adalah warga negara Indonesia yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang perbankan dan manajemen risiko. Beliau ditunjuk menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank Commonwealth pada Maret 2013 dan diangkat kembali melalui Keputusan Direksi Bank Commonwealth No.BOD/RES/2017/III/001 tanggal 13 Maret 2017.

Beliau meraih gelar Master in Finance dari Universitas Pelita Harapan Jakarta dengan predikat cum laude pada tahun 2001. Selain menjabat sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di Bank Commonwealth, beliau juga merupakan anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di berbagai perusahaan lain, seperti PT Bank Barclays Indonesia (2010-2011), PT BII Finance Center (2012-2014), PT Commonwealth Life (2014-2017), PT BFI Finance Indonesia Tbk (2015-sekarang), dan Bank BNP Paribas Indonesia (2007-2018). Selain itu beliau juga menduduki jabatan Komisaris Independen PT Commonwealth Life sekaligus sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko serta menjadi Managing Director dan pengajar di PT Mudita Finansial Teknologi (2018-sekarang).

Investment Indonesia as well as an independent audit committee member of PT Cardig Aero Services Tbk and PT Maybank Indonesia. He holds the position as member of the Committee on Financial Accounting Standards of Bank Indonesia.

In addition, he earned several certifications in the audit field, including a CISA certification and a certification of risk management (level 2).

Jono Effendy Member/Independent party Jono Effendy is an Indonesian citizen that has expertise and experience in banking and risk management. He was appointed as a member of the Commonwealth Bank Audit Committee and Risk Oversight Committee and reappointed in March 2013 through the Decision of the Board of Directors of Commonwealth Bank No.BOD/RES/2017/III/001 dated 13 March 2017.

He earned his last Master’s Degree in Finance from Universitas Pelita Harapan Jakarta with a cum laude in 2001. Besides serving as a member of Audit Committee and Risk Oversight Committee at Commonwealth Bank, he has also served as a member of the Audit Committees and Risk Oversight Committees in other companies, such as PT Bank Barclays Indonesia (2010-2011), PT BII Finance Center (2012-2014), PT Commonwealth Life (2014-2017), PT BFI Finance Indonesia Tbk (2015-present), and Bank BNP Paribas Indonesia (2007-2018). In addition he also holds the position of Independent Commissioner of PT Commonwealth Life and taking role as a Risk Oversight Committee Chaiman. He also serving as Managing Director and lecture at PT Mudita Finansial Teknologi (2018-present).

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana dituangkan dalam Piagam Komite Audit meliputi: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan

dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecuukupan pengendalian intern, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris paling sedikit terhadap:a. Pelaksanaan tugas audit internalb. kesesuaian pelaksanaan audit oleh akuntan publik

dengan standar auditc. kesesuaian laporan keuangan dengan standar

akuntansi keuangand. pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil

temuan audit internal, akuntan public, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan regulator lain.

3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris, untuk diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

The duties and responsibilities of the Audit Committee as stipulated in the Audit Committee Charter include: 1. Monitors and evaluates the planning and execution

of the audit process and to monitor the follow up of audit results in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process.

2. Provides recommendations to the Board of Commissioners on:a. the implementation of internal audit activitiesb. the conformity of audit by external audit with audit

standardsc. the conformity of financial statements with

financial accounting standardsd. the implementation of the follow-up by the Board

of Directors on the findings of internal audit, external audit, and the supervision of the Financial Services Authority and other regulators.

3. Provides recommendations regarding the appointment of the external auditor to the Board of Commissioners to be decided by the General Meeting of Shareholders.

TuGas Dan TanGGunG JaWaB KoMITe auDITDUTIES AND RESpoNSIBIlITIES of AUDIT CoMMITTEE





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan independensi untuk menghindari kemungkinan terjadinya benturan kepentingan, yaitu:- Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Direksi,

Dewan Komisaris dan sesama anggota Komite Audit

- Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah

- Tidak memiliki kepemilikan saham di Bank Commonwealth

Sepanjang tahun 2018, Komite Audit mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yaitu:

no. anggotaMember

JabatanTitle

PeriodePeriod Total Persentase

PercentageMar apr Jul sep oct Dec

1 Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner √ √ √ √ √ √ 6 100%

2 Andrew Farmer* Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner √ √ - √ √ √ 5 80%

3 Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner √ √ √ √ √ √ 6 100%

4 Teuku Radja Sjahnan

Pihak IndependenIndependent Party √ √ √ √ √ √ 6 100%

5 Jono Effendy Pihak IndependenIndependent Party √ √ √ √ √ √ 6 100%

All members of the Audit Committee has met the independence requirement to avoid the possibilities of conflict of interest, namely: - Having no family relations with the Boards of Directors

and Commissioners as well as members of the Audit Committee

- Not having the position as a member of political party, high-rank officer and government official

- Not having share ownership at Commonwealth Bank

Throughout 2018, the Audit Committee held 6 (enam) meetings as follows:

*) Andrew Farmer mengundurkan diri efektif per tanggal 7 Desember 2018 Andrew Farmer resigned effective on 7 December 2018

InDePenDensI KoMITe auDITINDEpENDENCE of AUDIT CoMMITTEE

raPaT KoMITe auDITAUDIT CoMMITTEE MEETINGS

Komite Audit telah menyelenggarakan rapat rutin setiap 2 (dua) bulan, yang dihadiri oleh anggota komite dengan topik/materi sebagai berikut: • Perencanaandanhasilauditolehauditorinternaldan

auditor eksternal;• Auditinternaldanlaporankepatuhan;• Tindak lanjut dan pengawasan atas temuan audit

internal, audit eksternal dan Audit Grup; • SurveiBudayaRisiko;• Hasil penilaian atau evaluasi auditor eksternal, dan

rekomendasi penunjukan auditor eksternal;

• Publikasi Laporan Keuangan Bank Commonwealth &Commonwealth Bank of Australia (CBA).

The Audit Committee has convened in meetings on bi-monthly basis, which were attended by most members of the committee with the following topics/materials:• The audit plans and results by internal auditor and

external auditor;• Theinternalauditandcompliancereport;• Follow-up and oversight on the audit findings by

internal audit, external auditor and Group Audit;• RiskCultureSurvey;• Resultofassessmentorevaluationofexternalauditor,

and recommendation for the appointment of external auditor;

• Commonwealth Bank & Commonwealth Bank ofAustralia (CBA) Published Financial Statement.

PelaKsanaan KeGIaTan KoMITe auDITIMplEMENTATIoN of AUDIT CoMMITTEE ACTIVITIES

4. Tidak berwenang memberikan penugasan kepada Akuntan Publik selain diijinkan oleh peraturan yang berlaku.

4. Unauthorized to provide assignments to a Public Accountant other than those permitted by applicable laws and regulations.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Komite Pemantau Risiko membantu tugas Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanannya serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan satuan kerja manajemen risiko.

The Risk Oversight Committee assisted the Board of Commissioners in conducting the evaluation of risk policy compliance with its implementation, as well as monitoring and evaluating the implementation of the duties of the Risk Management Committee and risk management work unit.

KoMITe PeManTau rIsIKoRISK oVERSIGHT CoMMITTEE

Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah mematuhi POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum yang mengatur bahwa Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari 1 (satu) Komisaris Independen; 1 (satu) Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan akutansi; dan 1 (satu) Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan dan manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen.

Per 31 Desember 2018, keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari:

The composition of the Risk Oversight Committee is in compliance with POJK No. 55/POJK.03/2016 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, which stipulates that the Risk Oversight Committee shall at least consist of 1 (one) Independent Commissioner; 1 (one) Independent Party having expertise in finance and accounting; and 1 (one) Independent Party having expertise in banking and risk management. The Risk Oversight Committee is chaired by an Independent Commissioner.

As of 31 December 2018, the membership of the Risk Oversight Committee consists of:

No. namaName

JabatanPosition

1 Suwartini Ketua (Komisaris Independen)Chairman (Independent Commissioner)

2 Khairil Anwar Anggota (Komisaris Independen)Member (Independent Commissioner)

3 Teuku Radja Sjahnan Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)

4 Jono Effendy Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party)

KoMPosIsI Dan KeanGGoTaanCoMpoSITIoN AND MEMBERSHIp

Piagam Komite merupakan pedoman dan tata tertib kerja Komite yang berisikan hal-hal seperti uraian tugas dan tanggung jawab, wewenang, larangan, aturan keanggotaan, etika kerja, rapat dan lainnya. Tujuan Piagam Komite adalah untuk mendukung pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko.

The Charter of the Committee is a working guide which governs matters such as job descriptions and responsibilities, authorities, restrictions, rules of membership, work ethics, meetings and others. The purpose of the Committee Charter is to support the implementation of the duties of the Risk Oversight Committee.


Selain itu, anggota Komite Audit juga menyelenggarakan rapat ad-hoc dengan Audit Internal maupun Audit Eksternal untuk membahas hal-hal penting.

rapat Komite audit dengan auditor Internal Rapat-rapat dengan Auditor Internal mendiskusikan perencanaan audit dan realisasinya, laporan audit yang diterbitkan selama periode pelaporan, ruang lingkup audit dengan pendekatan audit berbasis risiko, serta tindak lanjut rencana korektif dari temuan-temuan Audit Internal.

In addition, members of the Audit Committee hold regular and ad-hoc meetings with the Internal Audit and the External Audit to discuss significant matters.

Audit Committee Meetings with Internal AuditorsMeetings with Internal Auditors discussed the audit plan and its realization, audit reports issued during the reporting period, significant findings in internal audit, scope of audit with risk-based audit approach, and follow-up action in the corrective plan from Internal Audit’s findings.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



suwartini Ketua/Komisaris Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 45.

Khairil anwar anggota/Komisaris Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 45.

Teuku radja sjahnan anggota/Pihak Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Komite Audit pada halaman 179.

Jono effendy anggota/Pihak Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Komite Audit pada halaman 180.

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko meliputi: 1. Memantau area-area risiko yang dikelola oleh

Bank Commonwealth, yaitu Risiko Kredit, Pasar, Likuiditas, Operasional, Hukum, Reputasi, Kepatuhan dan Strategis, dan memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah sesuai dengan kebijakan manajemen risiko;

2. Memantau dan menilai kinerja Risk Management CommitteedanSatuanKerjaManajemenRisiko;

3. Memantau perkembangan kasus hukum yang melibatkan Bank dan menilai risiko terkait, seperti risiko hukum, reputasi dan kepatuhan;

4. Secara berkala melaporkan kegiatannya, termasuk pemberian nasihat tentang hal-hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris.

Suwartini Chairman/Independent Commissioner Her profile can be seen in the Board of Commissioners Profile section on page 45.

Khairil Anwar Member/Independent Commissioner His profile can be seen in the Board of Commissioners Profile section on page 45.

Teuku Radja Sjahnan Member/Independent party His profile can be seen in the Audit Committee’s Profile section on page 179.

Jono Effendy Member/Independent party His profile can be seen in the Audit Committee’s Profile section on page 180.

The duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee include: 1. Monitoring all the risk types managed by the

Commonwealth Bank, which are Credit, Market, Liquidity, Operational, Legal, Reputation, Compliance and Strategic Risks, and ensure that the implementation of risk management is in compliance with risk management policies;

2. Monitoring and assessing the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Work Unit;

3. Monitoring the progress of legal cases involving the Bank and assess its related risks, such as legal, reputation and compliance risks;

4. Periodically reporting on its activities, including providing advice on matters of concern to the Board of Commissioners.

ProFIl KoMITe PeManTau rIsIKoRISK oVERSIGHT CoMMITTEE pRofIlE


Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan rapat sebanyak 6 (enam) selama tahun 2018 dengan tingkat kehadiran anggota komite sebagai berikut:

The Risk Oversight Committee has held 6 (six) meetings throughout 2018 with the following attendance of its members:

raPaT KoMITe PeManTau rIsIKoRISK oVERSIGHT CoMMITTEE MEETINGS

no. anggotaMember

JabatanPosition



1 Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner √ √ √ √ √ √ 6 100%

2 Andrew Farmer*) Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner √ √ - √ √ √ 5 80%



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko tahun 2018 adalah sebagai berikut: 1. Memantau dan mengevaluasi kebijakan Manajemen

Risiko (Risk Management Committee Charter),2. Tinjauan atas Profil Risiko Bank yang mencakup 8

(delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, kepatuhan, strategi dan reputasi.

3. Pemantauan terhadap Risk Appetite, toleransi dan limit risiko sesuai dengan metrik risiko yang telah ditetapkan untuk 8 (delapan) jenis risiko dan ketahanan modal (“capital resilience”).

4. Pemantauan terhadap permodalan Bank dengan mengaitkan tingkat risiko dengan kecukupan modal sesuai dengan ketentuan ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process) untuk mengantisipasi potensi kerugian yang dapat timbul dari aktivitas usaha Bank.

5. Pembahasan terkait manajemen risiko antara lain pengkinian Risk Appetite Statement, penyempurnaan tata kelola komite manajemen risiko (risk management governance committees), manajemen kredit macet (Non-Performing Loan), insiden dan kerugian risiko operasional, implementasi perhitungan Net Stable Funding Ratio (NSFR), kepatuhan terhadap ketentuan regulasi, penanganan kasus hukum/ litigasi, publikasi media dan penanganan terhadap keluhan nasabah.

no. anggotaMember

JabatanPosition



3 Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner √ √ √ √ √ √ 6 100%

4 Teuku Radja Sjahnan

Pihak IndependenIndependent Party √ √ √ √ √ √ 6 100%

5 Jono Effendy Pihak IndependenIndependent Party √ √ √ √ √ √ 6 100%

The duties of the Risk Oversight Committee of 2018 are as follows: 1. Monitoring and evaluating the policy of the Risk

Management Committee Charter. 2. Reviewing Bank’s Risk Profiles covering 8 (eight) types

of risks: credit, market, liquidity, operational, legal, compliance, strategy and reputational risks.

3. Monitoring Risk Appetite, tolerance and risk limits in accordance with predetermined risk metrics for 8 (eight) types of risk and capital resilience.

4. Monitoring Bank capital by linking risk level to capital adequacy in accordance with ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process) to anticipate potential losses that may arise from Bank’s business activities.

5. Conducting discussions related to risk management include updating of Risk Appetite Statement, improvement on risk management governance committee, Non-Performing Loan management, incident and operational risk loss, Net Stable Funding Ratio (NSFR), compliance to regulatory requirements, handling of legal cases/litigation, media publications and handling of customer complaints.

*) Andrew Farmer mengundurkan diri efektif per tanggal 7 Desember 2018 Andrew Farmer resigned effective on 7 December 2018

PelaKsanaan KeGIaTan KoMITe PeManTau rIsIKoIMplEMENTATIoN of RISK oVERSIGHT CoMMITTEE ACTIVITIES

Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki peranan dalam mendukung tugas Dewan Komisaris terkait fungsi remunerasi dan nominasi.

Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen; 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang membawahi fungsi Sumber Daya Manusia.

Membership composition of Remuneration and Nomination Committee shall consist of at least 1 (one) Independent Commissioner; 1 (one) Commissioner and 1 (one) Executive Officer in charge of Human Resources.

The Remuneration and Nomination Committee has a role in supporting the Board of Commissioners regarding remuneration and nomination.

KoMITe reMunerasI Dan noMInasIRemuneration and Nomination Committee

KoMPosIsI Dan KeanGGoTaanCoMpoSITIoN AND MEMBERSHIp





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Sebagai pedoman dan tata tertib kerja, Komite memiliki piagam (charter) yang mengatur tugas dan tanggung jawab, wewenang, larangan, keanggotaan, etika kerja, rapat dan lainnya

The Committee has a charter for a code of conduct that regulates duties and responsibilities, authorities restrictions, membership, work ethics, meetings and others


no. namaName

JabatanPosition

PeriodePeriod

1. Suwartini Ketua (Komisaris Independen)Chairman (Independent Commissioner)

2012 - sekarang

2. Khairil Anwar Anggota (Komisaris Independen)Member (Independent Commissioner)

2013 - sekarang

3. Bagus Harimawan Anggota (Pejabat Eksekutif yang membidangi Sumber Daya Manusia)Member (Executive in charge of Human Resources)

2011 - sekarang


Khairil anwar anggota/Komisaris Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris pada halaman 45.

Bagus harimawan anggota/Pejabat eksekutif yang Membawahi sumber Daya Manusia Bagus Harimawan telah menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak Maret 2011 melalui Surat Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi No. 002/RNC/III/2011. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Administrasi Bisnis dan Manajemen dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1998, dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang Sumber Daya Manusia.

Memulai kariernya di Philip Morris International sebagai HR Assistant (1999-2000) dan HR Compensation & Benefit Officer (2000-2001), beliau melanjutkan ke ExxonMobildengan posisi HR Workforce Planning (2001-2004) dan HR Client Advisor(2005-2006), Citibank sebagai HR Outsourcing Management Head (2006-2007), HSBC sebagai Vice President Human Resources (2007-Juni 2008 & Juli 2008-2009), PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (member of HSBC Group) (2009-2010) sebagai HR Business Partner, HSBC Indonesia sebagai Vice President, HR Resourcing (2010), dan Standard Chartered Bank sebagai Vice President, HR

Suwartini Chairman/Independent Commissioner Her profile can be seen in Board of Commissioners Profile section on page 45.

Khairil Anwar Member/Independent Commissioner His profile can be seen in the Board of Commissioners Profile section on page 45.

Bagus Harimawan Member/Executive officer in charge of Human Resources Bagus Bagus Harimawan has been a member of the Remuneration and Nomination Committee since March 2011 through a Letter of Recommendation of Remuneration and Nomination Committee No. 002/RNC/III/2011. He obtained a Bachelor’s degree in Business and Management Administration from Brawijaya University, Malang in 1998, and has more than 10 years experience in the field of Human Resources.

Starting his career at Philip Morris International as an HR Assistant (1999-2000) and HR Compensation & Benefit Officer (2000-2001), he continued at ExxonMobil as HR Workforce Planning (2001-2004) and HR Client Advisor (2005-2006), at Citibank as HR Outsourcing Management Head (2006-2007), HSBC as Vice President of Human Resources (2007-June 2008 & July 2008-2009), PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (member of HSBC Group) (2009-2010) as HR Business Partner, HSBC Indonesia as Vice President, HR Resourcing (2010), and Standard Chartered Bank as Vice President, HR Business Partner for Consumer

ProFIl KoMITe reMunerasI Dan noMInasIREMUNERATIoN AND NoMINATIoN pRofIlE

Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Commonwealth telah memenuhi persyaratan regulasi yaitu terdiri dari:

The Remuneration and Nomination Committee at Commonwealth Bank has fulfilled the regulatory requirements, namely:



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Business Partner for Consumer Banking (2010). Beliau memulai karir dengan Commonwealth Bank sebagai EVP, Head of HR Operations, Compensation Benefit & Industrial Relations (2010-2012), kemudian menjadi EVP, Head of HR Shared Services, Remuneration & Industrial Relations (2013-2015), dan pada November 2015 hingga saat ini beliau menjabat sebagai Chief of Human Resources di Bank Commonwealth.

Banking (2010). He began his career with Commonwealth Bank as EVP, Head of HR Operations, Compensation Benefit & Industrial Relations (2010-2012), then became EVP, Head of HR Shared Services, Remuneration & Industrial Relations (2013-2015), and in November 2015 until now he served as Chief of Human Resources at Commonwealth Bank.

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi:

Terkait Fungsi remunerasi 1. Komite bertanggung jawab untuk melaksanakan

fungsi pengawasan terhadap penyusunan dan/atau pelaksanaan Program dan Kebijakan Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan karyawan Bank yang diajukan oleh Direksi melalui Presiden Direktur dan/atau Direktur yang bertanggung jawab atas Direktorat/Fungsi Sumber Daya Manusia, yang memiliki dampak dan/atau perubahan signifikan pada kondisi finansial Bank dan/atau yang memiliki dampak signifikan pada Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Bank yang didasarkan pada remunerasi berbasis kinerja dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang ada.

2. Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi memberikan wewenang kepada Direksi melalui Presiden Direktur dan/atau Pimpinan yang bertanggung jawab atas Direktorat/Fungsi Sumber Daya Manusia untuk melakukan evaluasi, menyusun dan memastikan Program dan Kebijakan Remunerasi Bank memiliki daya saing dengan industri sejenis serta menerapkan asas kesetaraan dan keadilan dalam menerapkan Program Remunerasi di Bank berbasiskan kinerja, di antaranya dengan melakukan tinjauan terhadap program remunerasi secara berkala, menyesuaikan dan meningkatkan program-program remunerasi dan manfaat.

3. Setelah melaksanakan fungsi pengawasan, termasuk melakukan evaluasi, Komite akan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

a. Penyusunan dan/atau pelaksanaan Program dan Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; dan

b. Penyusunan dan/atau pelaksanaan Program dan Kebijakan Remunerasi bagi pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

Terkait Fungsi nominasi 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

terkait dengan sistem, prosedur, pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pengangkatan kembali untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota

The duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee include:

Remuneration function Related1. The Committee is responsible for carrying out the

supervision function of the preparation and/or implementation of the Programme and Remuneration Policy for members of the Boards of Commissioners and Directors as well as the Bank’s employees submitted by the Board of Directors through the President Director and/or Director in charge of the Directorate/Function of Human Resources, with significant impacts and/or changes in the Bank’s financial condition and/or with a significant impact on Members of the Boards of Commissioners and Directors as well as the Bank’s Employees in accordance with performance-based remuneration by taking into account existing risk factors.

2. The Board of Commissioners through the Remuneration and Nomination Committee authorises the Board of Directors through the President Director and/or Head responsible for the Directorate/ Function of Human Resources to evaluate, prepare and ensure that the Bank’s Remuneration Programme and Policy have competitiveness with similar industries and that they apply the principle of equality and fairness in the implementation of the Bank’s Remuneration Programme based on performance, including reviewing the remuneration programme on a regular basis, adjusting and improving remuneration and benefit programmes.

3. After carrying out the supervisory function, including conducting an evaluation, the Committee will provide recommendations to the Board of Commissioners concerning:a. Preparation and/or implementation of the

Programme and Remuneration Policy for the Board of Directors and Commissioners to be submitted to the GMS; and

b. Preparation and/or implementation of the Programme and Remuneration Policy for employees as a whole to be submitted to the Board of Directors.

Nomination function Related1. Providing recommendations to the Board of

Commissioners concerning system, procedures, selection, appointment, replacement and reappointment of members of the Boards of






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Aspek independensi anggota komite sangat penting dalam menjalankan fungsi remunerasi dan nominasi. Seluruh anggota komite telah memenuhi kriteria idependensi dan mampu menjalankan tugasnya secara independen.

The independence of committee members is very important in carrying out the functions of remuneration and nominations. All members have met the criteria of independence and are able to carry out their duties independently.

InDePenDensI KoMITe reMunerasI Dan noMInasIINDEpENDENCE of REMUNERATIoN AND NoMINATIoN CoMMITTEE

Direksi kepada Dewan Komisaris, termasuk calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

2. Terkait dengan pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pengangkatan kembali Pihak Independen yang menjadi anggota komite-komite organ kerja Dewan Komisaris, Komite memberikan rekomendasi lebih lanjut kepada Dewan Komisaris untuk dapat dilakukan tinjauan lebih lanjut dan selanjutnya Pihak Independen tersebut dapat ditetapkan dan diangkat oleh Direksi.

3. Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi akan melakukan tinjauan lebih lanjut terhadap rekomendasi Presiden Direktur atas pemaparan mengenai tinjauan kinerja secara berkala dari Direktur-Direktur dan Manajemen Puncak (Top Management) yang berada pada 1 (satu) tingkat di bawah Presiden Direktur selama masa penugasan tiap-tiap individu tersebut di Bank dan akan menyusun rekomendasi lebih lanjut kepada Dewan Komisaris.

Commissioners and Directors to the Board of Commissioners, including prospective members of the Board of Commissioners and/or prospective members of the Board of Directors to be submitted to the GMS.

2. In relation to the selection, appointment, reimbursement and reappointment of the Independent Party who is a member of the Board of Commissioners’ work organ committees, the Committee provides recommendations to the Board of Commissioners for further review; and moreover, the Independent Party can be appointed by the Board of Directors.

3. The Board of Commissioners, through the Remuneration and Nomination Committee, will conduct a further review of the President Director’s recommendations concerning the presentation of periodic performance reviews from the top management 1 (one) level under the President Director during the term of office of each individual at the Bank, and will prepare further recommendations to the Board of Commissioners.

Komite Remunerasi dan Nominasi wajib mengadakan rapat berkala setidaknya 4 (empat) kali dalam 12 bulan dan/atau sesuai kebutuhan sebagaimana yang tercantum dalam Charter dan Kebijakan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sepanjang 2018, Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan 6 (enam) kali rapat dengan rincian kehadiran sebagai berikut:

The Remuneration and Nomination Committee must hold regular meetings at least 4 (four) times in 12 months and/or as needed, as stated in the Charter and Policy of the Remuneration and Nomination Committee. Throughout 2018, the Remuneration and Nomination Committee held 6 (six) meetings with attendance details as follows:

no. namaName

PeriodePeriod Total Persentase Kehadiran

Attendance RateFeb Apr Jun Aug Okt Des

1. Suwartini (Ketua/Chairman) √ √ √ √ √ √ 6 100%

2. Khairil Anwar (Anggota/Member) √ √ √ √ √ √ 6 100%

3. Bagus Harimawan (Anggota/Member) √ √ √ √ √ √ 6 100%

raPaT KoMITe reMunerasI Dan noMInasIREMUNERATIoN AND NoMINATIoN CoMMITTEE MEETINGS

Selama tahun 2018, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:1. Meninjau dan menerima pengajuan dari Presiden

Direktur, Lauren Sulistiawati, terkait perubahan periode masa kerja Direksi dari 3 (tiga) tahun menjadi 5 (lima)

During 2018, the Remuneration and Nomination Committee has carried out its duties and responsibilities as follows:

1. Reviewing and accepting submissions from the President Director, Lauren Sulistiawati, regarding changes in the Board of Directors’ term of office from

PelaKsanaan KeGIaTan KoMITe reMunerasI Dan noMInasI IMplEMENTATIoN of REMUNERATIoN AND NoMINATIoN CoMMITTEE ACTIVITIES



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Sedangkan untuk anggota Direksi yang saat ini masih menjabat, maka jangka waktu masa jabatannya tetap mengikuti keputusan RUPS pada saat anggota Direksi dimaksud diangkat;

2. Menerima surat pengunduran diri dari Mutia Nilawati Dewi, Chief of Compliance, Legal, & Corporate Secretary. Sejalan dengan hal ini, melakukan evaluasi terhadap kualifikasi, latar belakang, serta profil berdasarkan pengajuan yang disampaikan oleh Direksi, dan kemudian merekomendasikan kandidat internal, Thio Sucy;

3. Memberikan rekomendasi pengangkatan Coenraad Johannes Jonker sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi;

4. Meninjau dan memberikan rekomendasi terkait pengangkatan kembali Suwartini sebagai Komisaris Independen selama jangka waktu yang tercantum di dalam keputusan RUPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu;

5. Meninjau dan memberikan rekomendasi terkait pengangkatan kembali Khairil Anwar sebagai Komisaris Independen selama jangka waktu yang tercantum di dalam keputusan RUPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu;

6. Menerima pengajuan pensiun dari Stephen Vile, Direktur yang membawahi fungsi Risk. Sejalan dengan hal ini, menunjuk Ganda Rusli sebagai Head of Risk Management dan melapor langsung kepada Presiden Direktur;

7. Meninjau dan memberikan rekomendasi terkait pengangkatan kembali Lauren Sulistiawati, President Direktur, selama jangka waktu yang tercantum di dalam keputusan RUPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu;

8. Menerima pengunduran diri dari Coenraad Johannes Jonker sebagai Presiden Komisaris. Sejalan dengan hal ini, melakukan evaluasi terhadap kualifikasi, latar belakang, serta profil berdasarkan pengajuan yang disampaikan oleh CBA sebagai pemegang saham mayoritas dan kemudian merekomendasikan David Antony Keith Cohen sebagai Presiden Komisaris. Komite juga memberikan rekomendasi terhadap Suwartini sebagai Presiden Komisaris sementara sampai pengangkatan David Antony Keith Cohen sebagai Presiden Komisaris menjadi efektif;

9. Menerima pengunduran diri dari Andrew Farmer sebagai Wakil Presiden Komisaris. Sejalan dengan hal ini, melakukan evaluasi terhadap kualifikasi, latar belakang, serta profil berdasarkan pengajuan yang disampaikan oleh CBA sebagai pemegang saham mayoritas dan kemudian merekomendasikan Stephen Vile sebagai Wakil Presiden Komisaris.

10. Meninjau dan memberikan rekomendasi terhadap perpanjangan masa kerja Teuku Radja Sjahnan sebagai Anggota Komite Independen.

3 (three) years to 5 (five) years without reducing the right of the GMS to dismiss them at any time. As for the current members of the Board of Directors, their term of office still follows the resolution of the GMS when those members of the Board of Directors are appointed;

2. Receiving a letter of resignation from Mutia Nilawati Dewi, Chief of Compliance, Legal & Corporate Secretary. In accordance with the situation, evaluating the qualifications, background, and profile pursuant to the submission by the Directors, and then recommending internal candidate, Thio Sucy;

3. Recommending the appointment of Coenraad Johannes Jonker as a member of the Remuneration and Nomination Committee;

4. Reviewing and providing recommendation regarding the reappointment of Suwartini as an Independent Commissioner for the period stated in the GMS resolution, without reducing the right of the GMS to dismiss her at any time;

5. Reviewing and giving recommendation regarding the reappointment of Khairil Anwar as an Independent Commissioner during the period stated in the GMS resolution, without reducing the right of the GMS to dismiss him at any time;

6. Accepting resignation of Stephen Vile, Director who oversees the Risk function. In line with this situation, appointing Ganda Rusli as Head of Risk Management and reporting directly to the President Director;

7. Reviewing and providing recommendation regarding the reappointment of Lauren Sulistiawati, President Director, during the period stated in the GMS resolution, without reducing the right of the GMS to terminate her at any time;

8. Receiving the resignation of Coenraad Johannes Jonker as President Commissioner. In line with this, evaluated the qualification, background and profile based on recommendation from CBA as majority shareholders and recommended David Antony Keith Cohen as President Commissioner. Committee also recommended Suwartini as acting President Commissioners until the appointment of David Antony Keith Cohen as President Commissioner becomes effective;

9. Receiving the resignation of Andrew Farmer as Vice President Commissioner. In line with this, evaluated the qualification, background and profile based on recommendation from CBA as majority shareholders and recommended Stephen Vile as Vice President Commissioner.

10. Reviewing and providing recommendation regarding the reappointment of Teuku Radja Sjahnan as Independent Committee member.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



11. Meninjau dan memberikan rekomendasi terhadap perpanjangan masa kerja Jono Effendy sebagai Anggota Komite Independen;

12. Memberikan dukungan atas perubahan struktur organisasi Bank Commonwealth;

13 Memberikan dukungan atas proposal FY18 AnnualPerformance Bonus dan menganjurkan Direksi untuk melakukan monitoring terkait pelaksanaan tersebut.

11. Reviewing and providing recommendation regarding the reappointment of Jono Effendy as Independent committee member.

12. Providing support regarding the changes on organisation structure of Commonwealth Bank

13. Providing support regarding the FY18 Annual Performance Bonus proposal and encouraging the Board of Directors to monitor the implementation.

Merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Bank Commonwealth sebagai Entitas Utama dalam konglomerasi keuangan membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk mendukung tugas Dewan Komisaris Entitas Utama dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kelola yang terintegrasi.

Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk oleh Dewan Komisaris dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. SK-DIR/001/CBA-EU/2015 tanggal 22 Desember 2015 mengenai Penetapan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Referring to the Financial Services Authority Regulation No.18/ POJK.03/2014 on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration, Commonwealth Bank as the Prime Entity in financial conglomerate established the Integrated Governance Committee to support duties of Board of Commissioners of the Prime Entity in exercising oversight of the implementation of integrated management.

The Integrated Governance Committee was established by Board of Commissioners and authorized through Board of Directors Decision Letter No. SK-DIR/001/CBA-EU/2015 dated 22 December 2015 on the Confimation of Members of the Integrated Governance Committee.

KoMITe TaTa Kelola TerInTegrasIIntegrated Governance Committee

Komposisi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi per 31 Desember 2018 terdiri dari:

no namaName

JabatanPosition

KeteranganDescription

1 Suwartini Ketua/Chairman Komisaris Independen Bank CommonwealthIndependent Commissioner of Commonwealth Bank

2 Jono Effendy Anggota/Member Komisaris Independen PT Commonwealth LifeIndependent Commissioner of PT Commonwealth Life

3 Teuku Radja Sjahnan Anggota/Member Komisaris Independen PT FSII dan Pihak Independen Bank CommonwealthIndependent Commissioner of PT FSII and Independent Party of Commonwealth Bank

The composition of the Integrated Governance Committee as of 31 December 2018 is as follows:

KoMPosIsI Dan KeanGGoTaan KoMITe CoMMITTEE MEMBERSHIp AND CoMpoSITIoN

Pedoman dan tata tertib kerja (charter) Komite Tata Kelola Terintegrasi merupakan acuan anggota komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Charter komite berisi tentang uraian tugas dan tanggung jawab, keanggotaan, dan penyelenggaraan rapat.

The charter of the Integrated Governance Committee is a reference of the committee’s members in executing their duties and responsibilities. The committee’s charter contains the description of the duties and responsibilities as well as on the organising meeting.

PIaGaM aTau PeDoMan KerJa KoMITe CoMMITTEE CHARTER



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview


Teuku radja sjahnan anggota/Pihak Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Komite Audit pada halaman 179.

Jono effendy anggota/Pihak Independen Profil beliau dapat dilihat di bagian Profil Komite Audit pada halaman 180.

Suwartini Chairman/Independent Commissioner Her profile can be seen in the Board of Commissioners Profile section on page 45.

Teuku Radja Sjahnan Member/Independent party His profile can be seen in the Audit Committee’s Profile section on page 179.

Jono Effendy Member/Independent party His profile can be seen in the Audit Committee’s Profile section on page 180.

ProFIl KoMITe TaTa Kelola TerInTeGrasI INTEGRATED GoVERNANCE CoMMITTEE pRofIlE

Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi oleh

Direksi Entitas Utama paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi.

The Integrated Governance Committee has the following responsibilities: 1. Evaluate the implementation of Integrated Governance

by the Board of Directors of Prime Entity at least through the assessment on the adequacy of internal control and the implementation of an integrated compliance function.

2. Provide recommendations to Board of Commissioners of the Prime Entity for the improvement on Integrated Governance Policy.

TuGas Dan TanGGunG JaWaB DUTIES AND RESpoNSIBIlITIES

Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib menyelenggarakan rapat paling sedikit 1 (satu) kali dalam setiap semester.

Sepanjang 2018, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan 2 (dua) kali rapat dengan kehadiran anggota sebagai berikut:

The Integrated Governance Committee has the obligation to hold at least 1 (one) meeting each semester.

Throughout 2018, the Committee held 2 (two) meetings with the following attendance:

raPaT KoMITe TaTa Kelola TerInTeGrasI INTEGRATED GoVERNANCE CoMMITTEE MEETINGS

no. anggotaMember

JabatanPosition

Jumlah rapatNumber of Meetings

Persentase KehadiranAttendance Rate

1. Suwartini Ketua/Komisaris IndependenChairman/Independent Commissioner

2 100%

2. Jono Effendy Anggota/Komisaris Independen PT Commonwealth Life Member/Independent Commissioner of PT Commonwealth Life

2 100%

3. Teuku Radja Sjahnan Anggota/Komisaris Independen PT FSII dan Pihak Independen Bank Commonwealth Member/Independent Commissioner of PT FSII and Independent Party of Commonwealth Bank

2 100%

Pelaksanaan tugas komite Tata Kelola Terintegrasi selama tahun 2018, sebagai berikut: • MengkajiLaporanPenilaianSendiri (self-assessment)

Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.

The duties the Integrated Governance Committee implemented throughout 2018 are as follows:• ReviewSelf-AssessmentReportontheImplementation

of Integrated Governance.

PelaKsanaan KeGIaTan KoMITe TaTa Kelola TerInTeGrasI IMplEMENTATIoN of INTEGRATED GoVERNANCE CoMMITTEE ACTIVITIES





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



• MemberikansaranterkaitdrafperaturanOJKmengenaikewajiban perusahaan induk bagi konglomerasi keuangan.

• Provide advice regarding the draft of the FinancialServices Authority (OJK) regulation on holding company’s obligations to financial conglomerates.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi Bank Commonwealth memiliki komite-komite berikut: 1. Komite Manajemen Risiko 2. Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) 3. Komite Kredit 4. Komite Kebijakan Perkreditan5. Komite Pengarah Teknologi Informasi 6. Komite Sumber Daya Manusia 7. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Komite Manajemen Risiko membantu tugas Direksi dalam memantau dan mengelola risiko-risiko yang mungkin dihadapi Bank, termasuk Risiko Kredit, Pasar, Likuiditas, Operasional, Hukum, Strategis, Kepatuhan dan Reputasi.

In implementing its duties and responsibilities, the Board of Directors has the following committees:1. Risk Management Committee 2. The Asset and Liability Committee (ALCO) 3. Credit Committee 4. Credit Policy Committee5. Information Technology Steering Committee 6. People Committee 7. Integrated Risk Management Committee

The Risk Management Committee provides assistance to Board of Directors in monitoring and managing risks that may be encountered by the Bank, including Credit, Market, Liquidity, Operational, Legal, Strategic, Compliance and Reputational Risks.

KoMITe ManaJeMen rIsIKo RISK MANAGEMENT CoMMITTEE

KoMITe-KoMITe DI BaWah DIreKsICOMMITTEES UNDER BOARD OF DIRECTORS

Komposisi dan KeanggotaanComposition and Membership

Ketua:Chairperson:

Direktur RisikoDirector of Risk

Anggota:Members:

- Presiden Direktur President Director

- Direktur SME Banking Director of SME Banking

- Direktur Operations & IT Director of Operations & IT

- Direktur Kepatuhan Director of Compliance

- Kepala Satuan Audit Internal (anggota non- voting) Chief of Audit (non-voting member)

- Chief Financial Officer Chief Financial Officer

- Direktur Retail Banking Director of Retail Banking

- Chief of Human Resources Chief of Human Resources

Tugas dan Tanggung Jawab 1. Memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur

terkait dengan: a. Pembuatan kebijakan, strategi dan petunjuk terkait

manajemen risiko. b. Perbaikan yang berkelanjutan terkait penerapan

manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan.

2. Menjamin pelaksanaan kerangka kerja manajemen risiko Bank secara efektif melalui: a. Memastikan bahwa manajemen mengambil

langkah-langkah yang diperlukan untuk memantau, mengelola dan melaporkan kepada Komite Pemantau Risiko terkait paparan risiko material yang muncul termasuk pelanggaran terhadap Risk Appetite, Toleransi dan Limit risiko yang telah ditetapkan.

Duties and Responsibilities 1. Provide recommendations to the President Director in

relation to: a. Policy-making, strategy and guidance related to

risk management. b. Improvements related to the implementation

of risk management based on the results of the evaluation that has been conducted.

2. Assure effective implementation of the Bank’s risk management framework through: a. Ensure that the management take the necessary

steps needed to monitor, manage and report to the Risk Oversight Committee in relation to the material risk exposure including the violation to the set Risk Appetite, Tolerance and risk limits.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

b. Mengkaji dan menyetujui kerangka kerja manajemen risiko Bank, yang termasuk namun tidak terbatas pada kerangka Internal Capital Adequacy Assessment Process, Risk Appetite Statement dan Kerangka Manajemen Risiko Operasional.

c. Memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang meliputi namun tidak terbatas pada pemantauan Profil Risiko Bank, pengujian kontrol dan anti-fraud.

d. Menjadi titik eskalasi atas semua hal yang terkait manajemen risiko, termasuk penyimpangan dalam kebijakan.

3. Memberikan dukungan atas dokumen yang perlu diajukan kepada Komite Pemantau Risiko.

4. Mengembangkan dan terus meningkatkan budaya manajemen risiko Bank.

b. Review and approve the framework of the Bank’s risk management, including but not limited to the framework of the Internal Capital Adequacy Assessment Process, Risk Appetite Statement and Operational Risk Management.

c. Monitor the implementation of the risk management policy, including but not limited to the Bank’s Risk Profile oversight, as well as control and anti-fraud testing.

d. As the escalation platform for all matters relating to risk management, including deviations in policies.

3. Provide support for the documents that need to be proposed to the Risk Oversight Committee.

4. Develop and continuously increase the Bank’s risk management culture.

Komposisi dan KeanggotaanAnggota-anggota Komite ALCO adalah:• DirekturUtama(Ketua)• Kepala Bagian Keuangan dan Treasury (Wakil Ketua

Pertama)• DirekturManajemenRisiko(WakilKetuaKedua)• DirekturRetailBanking• DirekturSMEBanking• DirekturTIdanOperasional

Standingattendees(bukananggotadantidakmemilikihaksuara) adalah:• DirekturKepatuhan• KepalaBagianManajemenRisikoPerusahaan• KepalaBagianManajemenLikuiditasdanNeraca

rapat Komite alCoKomite ALCO telah menyelenggarakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali selama tahun 2018.

Tugas dan Tanggung Jawab• Mengkaji dan mendukung kebijakan untuk diajukan

kepada Dewan Komisaris, Komite Risiko dan Audit, atau Presiden Direktur untuk disetujui. Komite ini mengawasi batas kepatuhan untuk eskalasi yang relevan kepada Dewan Komisaris, Komite Risiko dan Audit, atau Direktur Utama;

• Mengawasi toleransi yang relevan (dalam Kebijakan)dan metodologi untuk risiko pasar, likuiditas, pendanaan, manajemen modal, dan penetapan harga transfer dana;

• Mengawasi posisi dan strategi neraca, menanganikeefektifan pendekatan pendanaan kewajiban, dan manajemen risiko suku bunga dalam buku perbankan;

• Mengawasi kinerja bisnis yang membahas arah danpenjelasan margin bunga bersih perbankan;

• Mengawasi kebijakan pengawasan yang merupakanstandar minimum untuk memenuhi persyaratan peraturan dan praktik terbaik;

Composition and MembershipThe members of the ALCO are:• PresidentDirector(Chairman)• ChiefofFinanceandTreasury(1stViceChairman)

• DirectorofRiskManagement(2ndViceChairman)• DirectorofRetailBanking• DirectorofSMEBanking• DirectorofOperations&IT

Standing attendees (not members and without voting rights) are:• DirectorofCompliance• HeadofEnterpriseRiskManagement• HeadofLiquidityandBalanceSheetManagement

AlCo Committee’s MeetingThe ALCO Committee has convened 15 (fifteen) meetings in 2018.

Duties and Responsibilities• Review and endorse policies for submission to the

Board of Commissioners, Risk and Audit Committee, or President Director for approval. It oversees limit compliance for relevant escalation to the Board of Commissioners, Risk and Audit Committee, or President Director;

• Oversee relevant tolerances (within Policies) andmethodologies for market risk, liquidity, funding, capital management, and funds transfer pricing;

• Oversee balance sheet position and strategy,addressing the effectiveness of liability funding approaches, and the management of interest rate risk in the banking book;

• Overseebusinessperformanceaddressingthedirectionand explanation of banking net interest margin;

• Oversee the supervisory policies which are theminimum standards expected to satisfy the regulatory requirements as well as best practices;

KoMITe aseT Dan lIaBIlITas (alCo) ASSET AND lIABIlITY CoMMITTEE (AlCo)





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



• MencatatkinerjaTreasurytermasukperubahandalammix aset dan liabilitas, manajemen likuiditas, dansumber/jangka waktu pendanaan; dan

• Mengawasi pengelolaan risiko pasar untuk portofolioyang diperdagangkan.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab ALCO selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:• MeninjauLikuiditasTahunandanRencanaPendanaan

untuk tahun buku 2019;• Meninjau Risiko Bunga Tahunan Buku Bank (IRRBB)

untuk tahun buku 2019;• Meninjau nilai pinjaman dan simpanan (termasuk

proposal penetapan nilai ad-hoc);• MengawasiinisiatifpendanaanBank;• Meninjau kemampuan Bank dalam mengakses

likuiditas pasar antar bank;• Meninjau kemampuan Bank dalam mengelola

portofolio investasinya; • MengawasiprofitabilitasdankepatuhanBankterhadap

undang-undang dan rasio internal/batasan.

• Review Treasury performance including changes inthe asset and liability mix, liquidity management and source/tenor of wholesale funding; and

• Overseethemanagementofmarketriskforportfoliosbeing traded.

Duties and Responsibilities of ALCO in 2018 are as follows:

• Review Annual Liquidity and Funding Plan for 2019financial year;

• ReviewInterestRateRiskinBankingBook(IRRBB)for2019 financial year;

• Reviewtheloananddepositpricing(includingad-hocpricing proposal);

• OverseetheBank’sfundinginitiatives;• Review the Bank’s capability in accessing interbank

market liquidity; • Review the Bank’s capability in managing its

investment portfolio; • Oversee the Bank’s profitability and compliance to

statutory and internal ratios/limits.

KoMITe KreDIT CREDIT CoMMITTEE

Komite Kredit merupakan komite operasional yang membantu direksi dalam mengevaluasi dan/atau memutuskan permohonan Kredit atau Pembiayaan untuk jumlah dan jenis Kredit atau Pembiayaan yang ditetapkan oleh direksi.

Komposisi dan KeanggotaanAnggota Komite Kredit dengan Hak Suara (voting): - Presiden Direktur (Ketua)- Direktur Retail Banking(atau Executive Vice President

yang didelegasikan)- Direktur SME Banking(atau Executive Vice President

yang didelegasikan)

Anggota Komite Kredit Tanpa Hak Suara (non-voting): - Direktur Manajemen Risiko - Head of Credit Risk

Penanggung Jawab dari Komite Kredit adalah Presiden Direktur, Dalam keadaan dimana Presiden Direktur tidak dapat memimpin komite, maka Direktur Ritel akan memimpin rapat. Dalam kapasitas ini, Direktur Ritel tidak dapat mendelegasikan lagi kewenangannya.

Apabila diperlukan Direktur Kepatuhan (atau delegasinya) dan Head of Internal Audit dapat hadir dalam rapat Komite Kredit sebagai undangan. Komite Kredit dapat mengundang pejabat eksekutif lain untuk menghadiri rapat. Para undangan tidak memiliki Hak Suara (non-voting).

rapat Komite KreditKomite Kredit telah menyelenggarakan rapat sebanyak 4 kali selama tahun 2018.

The Credit Committee is an operational committee that assists the Board of Directors in evaluating and/or approving applications for Credit or Financing for the amount and type of credit or financing as determined by the Board of Directors.

Composition and MembershipCredit Committee Members with Voting Rights: - President Director (Chairman)- Director of Retail Banking (or delegated Executive Vice

President)- Director of SME Banking (or delegated Executive Vice

President)

Non-voting Credit Committee Members:- Director of Risk Management- Head of Credit Risk

The person in charge of the Credit Committee is the President Director. In circumstances where the President Director is unable to lead the committee, the Retail Banking Director will instead chair the meeting. In this capacity, the Retail Banking Director can no longer delegate authority.

If needed, the Director of Compliance (or his delegation) and the Head of Internal Audit may attend the Credit Committee meeting as invitee(s). The Credit Committee can also invite other executives to attend meetings. The invitee does not have voting rights.

Credit Committee’s MeetingThe Credit Committee has convened 4 (four) meetings in 2018.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Komite Kebijakan Perkreditan merupakan komite yang membantu direksi dalam merumuskan kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan atau pembiayaan serta memberikan saran langkah perbaikan.

Komposisi dan KeanggotaanAnggota dengan Hak Suara (voting): - Presiden Direktur (Ketua)- Direktur Risiko (atau Executive Vice President yang

didelegasikan)- Direktur Retail Banking(atau Executive Vice President

yang didelegasikan)- Direktur SME Banking(atau Executive Vice President

yang didelegasikan)- Head of Credit Operation

Anggota Tanpa Hak Suara (non-voting): - Kepala Internal Audit- Head of Credit Risk

Penanggung Jawab dari Komite Kebijakan Perkreditan adalah Presiden Direktur, Dalam keadaan dimana Presiden Direktur tidak dapat memimpin Komite Kebijakan Perkreditan, maka Direktur Risiko akan memimpin rapat.

rapat Komite Kebijakan KreditKomite Kebijakan Kredit telah menyelenggarakan rapat sebanyak 2 kali selama tahun 2018.

Tugas dan Tanggung Jawab 1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam

penyusunan credit risk appetite dan Kebijakan Perkreditan Bank.

2. Mengawasi penerapan Kebijakan Perkreditan Bank.

3. Melakukan kajian berkala terhadap Kebijakan Perkreditan Bank dan memberikan saran kepada Direksi dalam hal perbaikan Kebijakan Perkreditan Bank.

4. Memantau dan mengevaluasi: a. Perkembangan dan kualitas portofolio kredit Bank.

b. Pelaksanaan kewenangan memutuskan Kredit/pendelegasiannya.

The Credit Policy Committee is a committee that supports the Board of Directors in formulating policies, overseeing the implementation of policies, monitoring the progress and conditions of credit or financing portfolios and providing recommendations for corrective steps.

Composition and MembershipMembers with voting rights:- President Director (Chairman)- Director of Risk (or delegated Executive Vice President)

- Director of Retail Banking(or delegated Executive Vice President)

- Director of SME Banking(or delegated Executive Vice President)

- Head of Credit Operation

Non-voting Members:- Chief of Internal Audit- Head of Credit Risk

The person in charge of the Credit Policy Committee is the President Director. In circumstances where the President Director is unable to chair the Credit Policy Committee, the Director of Risk is subject to chair the meeting.

Credit policy Committee’s MeetingThe Credit Policy Committee has convened 2 (two) meetings in 2018.

Duties and Responsibilities1. Provide input to the Board of Directors in formulating

credit risk appetite and Bank’s Credit Policy.

2. Oversee the implementation of the Bank’s Credit Policies.

3. Conduct periodic reviews of the Bank’s Credit Policies and provide advice to the Board of Directors in terms of improving the Bank’s Credit Policies.

4. Monitor and evaluate:a. The development and quality of the Bank’s loan

portfolios.b. The implementation of authority to approve

Credit/its delegation.

KoMITe KeBIJaKan PerKreDITanCREDIT polICY CoMMITTEE

Tugas dan Tanggung Jawab 1. Memutuskan permohonan kredit yang berada diluar

kewenangan Unit Business. 2. Melakukan fungsinya dalam persetujuan/penolakan

kredit berdasarkan kompetensinya secara jujur, objektif, cermat, serta seksama.

3. Menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak yang berkepentingan dengan pemohon Kredit atau Pembiayaan untuk memberikan persetujuan Kredit atau Pembiayaan yang hanya bersifat formalitas.

4. Berkoordinasi dengan Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) terkait dengan kesediaan dana untuk pemberian kredit.

Duties and Responsibilities1. Approve loan applications that are above the authority

of the Business Unit.2. Perform its functions in credit approval/rejection based

on its competence in an honest, objective, careful and thorough manner.

3. Refuse requests and/or influence from parties concerned with Credit or Financing applications to provide Credit or Financing agreements on the nature of formalities.

4. Coordinate with the Asset and Liability Committee (ALCO) in relation to provision of funds for credit.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



c. Proses pemberian kredit, risiko konsentrasi kredit dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak terkait dengan Bank dan debitur besar tertentu.

d. Pelaksanaan ketentuan BMPK.

e. Ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lain dalam pelaksanaan pemberian kredit.

f. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan Kebijakan Perkreditan Bank.

g. Pemenuhan terhadap kecukupan pencadangan kredit dan beban biaya penurunan nilai kredit

5. Menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Hasil pengawasan atas pelaksanaan Kebijakan

Perkreditan Bank. b. Pemantauan dan evaluasi mengenai hal-hal yang

dimaksud dalam poin 4.6. Memberikan saran sebagai langkah perbaikan terhadap

risiko kredit kepada Direksi dan Dewan Komisaris mengenai hal-hal yang terdapat di poin 5.

c. The process of granting credit, credit concentration risk and credit quality provided to parties related to certain banks and large debtors.

d. The implementation of the provisions of Credit Extension Maximum Limit.

e. Compliance with the prevailing legislation and other regulations regarding implementation of extension of loan.

f. Settlement of non-performing loans in compliance to the Bank’s Credit Policy.

g. Fulfillment of the adequacy of credit reserves and the allowance for the impairment loss

5. Submit a written report periodically to the Board of Directors with a copy to the Board of Commissioners concerning:a. Supervision results on the implementation of the

Bank’s Credit Policies.b. Monitoring and evaluation on the matters referred

to in point 4.6. Provide recommendations to improve credit risk

management to the Board of Directors and Board of Commissioners on matters contained in point 5.

IT Steering Committee (ITSC) merupakan komite yangmembantu Direksi dalam memantau kegiatan TI terkait penyelarasan rencana strategis Teknologi Informasi (TI) dengan strategi bisnis Bank, optimalisasi pengelolaan sumber daya, nilai yang diberikan TI (IT Value Delivery), pengukuran kinerja dan efektivitas penerapan manajemen risiko.

Tugas dan Tanggung JawabWewenang dan tanggung jawab IT Steering Committeeadalah memastikan rencana dan implementasi strategis telah sesuai dengan strategi bisnis Bank serta memberikan rekomendasi kepada Direksi yang paling kurang mencakup:

umum:a. Keselarasan rencana serta implementasi strategis TI

dengan strategi bisnis Bank.b. Efektivitas implementasi kebijakan pengamanan

informasi Bank.c. Efektivitas langkah-langkah mitigasi risiko yang

dilakukan untuk meningkatkan pengamanan informasi Bank.

Khusus:IT Steering Committee bertanggung jawab untukmemberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait, namun tidak terbatas pada:- Rencana Strategis TI yang sejalan dengan

rencana strategis kegiatan usaha Bank. Dalam memberikan rekomendasi, Komite Pengarah TI harus memperhatikan faktor efisiensi, efektivitas, dan hal-hal lain, yaitu: 1) Road-map untuk mencapai kebutuhan TI yang

mendukung strategi bisnis Bank. Peta jalan

IT Steering Committee (ITSC) is a committee that assist the Board of Directors in monitoring related IT activities by means of aligning the Information Technology (IT) strategic plan with the Bank’s business strategy; optimising resource management, IT value delivery, measuring performance and effectiveness of the risk management implementation.

Duties and ResponsibilitiesThe authorities and responsibilities of the IT Steering Committee are to ensure that strategic plans and their implementation are in line with the Bank’s business strategy and provide recommendations to the Board of Directors that at least include:General:a. The alignment of IT strategic plans and their

implementation with the Bank’s business strategyb. The effectiveness of the implementation of the Bank’s

information security policyc. The effectiveness of risk mitigation measures to

improve the Bank’s information security.

Specific:The IT Steering Committee is responsible for providing recommendations to the Board of Directors that are related, but not limited to:- IT Strategic Plan in line with the Bank’s strategic

business plan. In providing recommendations, the IT Steering Committee shall pay attention to the factors of efficiency, effectiveness, and other matters, such as:

1) Road map to achieve the IT needs in support of the Bank’s business strategy. The road map consists of

KoMITe PenGarah TeKnoloGI InForMasIINfoRMATIoN TECHNoloGY STEERING CoMMITTEE



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

(road-map) terdiri dari kondisi saat ini (current state), kondisi yang ingin dicapai (future state), dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi yang ingin dicapai.

2) Sumber daya yang dibutuhkan. 3) Manfaat yang akan diperoleh saat Rencana

Strategis TI diterapkan.4) Kendala yang mungkin timbul dalam penerapan

Rencana Strategis TI. - Perumusan kebijakan, standar, dan prosedur TI

yang utama, misalnya kebijakan TI yang utama yaitu kebijakan pengamanan TI dan manajemen risiko terkait penggunaan TI di Bank.

- Kesesuaian antara proyek TI yang disetujui dengan Rencana Strategis TI. Komite pengarah TI juga menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal yang berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Bank.

- Kesesuaian antara TI dengan kebutuhan sistem informasi manajemen serta kebutuhan kegiatan usaha Bank.

- Efektivitas langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko atas investasi Bank pada sektor TI agar investasi Bank pada sektor TI memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan bisnis Bank.

- Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatan kinerja TI, misalnya pengukuran efektivitas dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan TI.

- Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara TI secara efektif, efisien, dan tepat waktu.

current state, future state, and steps to be taken to achieve the desired conditions.

2) Required resources.3) Benefits obtained from the implementation of the

IT Strategic Plan.4) Constraints that may arise in the implementation

of IT Strategic Plan.- Formulation of key IT policies, standards and

procedures; e.g. the primary IT policies, namely IT security policies and risk management related to the IT utilisation in the Bank.

- Conformity between approved IT projects and IT Strategic Plans. The IT Steering Committee also sets the priority status of IT projects that are critical and have significant impacts to the Bank’s operational activities.

- Conformity between IT and the needs of management information systems as well as the needs of the Bank’s business activities.

- Effectiveness of steps in minimising the Bank’s investment risk in the IT sector so that the Bank’s investment in the IT sector can lead to the achievement of the Bank’s business goals.

- Monitoring of IT performance and initiatives to improve IT performance; e.g. measurement on the effectiveness and efficiency of the implementation of IT security policies.

- Initiatives to resolve various IT-related challenges that cannot be resolved by the work units and IT providers in an effective, efficient and punctual manner.

Tujuan utama pembentukan Komite ini adalah untuk mengawasi keselarasan antara perilaku dan pola pikir karyawan yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan, regulasi, ketentuan dan prosedur. Selama tahun 2018, Komite Sumber Daya Manusia telah mengkaji, melakukan pembahasan dan memberikan keputusan pada area-area sebagai berikut:a. Pengkajian terhadap remunerasi dan program

kesejahteraan karyawan;b. Perubahan pada pengaturan kerja karyawan;c. Pembaharuan peraturan perusahaan secara periodik; d. Fraud yang dilakukan oleh karyawan;e. Rekomendasi atas tindak lanjut dari jalur Whistleblower;

f. Perbuatan buruk karyawang. Perilaku tidak etis (non-ethical behavior) karyawan; danh. Pelanggaran lain terhadap Peraturan Perusahaan.

Sepanjang tahun 2018, People Komite Sumber Daya Manusia telah mengadakan 4 (empat) kali rapat yaitu pada bulan Agustus, September, Oktober dan November 2018.

The main purpose of the establishment of this committee is to oversee the alignment between employees’ behavior and mindset in line with the Company’s values, regulations, provisions and procedures. Throughout 2018, People Committee has reviewed, discussed and provided decisions in the following areas:

a. Assessment of remuneration and employee welfare programmes;

b. Changes in employee work arrangements;c. Periodic review of the Company’s regulations;d. Fraud committed by employees;e. Recommendations on follow-up of the Whistleblower

channel;f. Misconduct;g. Non-ethical behaviors committed by employees; andh. Other violations to the company regulations. Throughout the year 2018, the People Committee held 4 (four) meetings in August, September, October and November 2018.

KoMITe suMBer DaYa ManusIapEoplE CoMMITTEE





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



KetuaChairman

Chief of Human ResourcesChief of Human Resources

Anggota dengan Hak SuaraMembers with Voting Right

Seluruh DireksiAll Members of The Board of Directors

Undangan TetapPermanent Invitee

Seluruh Chief (terkecuali Kepala Audit)All Chief (except Chief of Audit)

SekretarisSecretary

sesuai penunjukkan resmi dari Ketua Komitebased on official appoinment from the Chairman

Anggota Tanpa Hak PilihMembers without Voting Right

Kepala Audit (sebagai observer)Chief of Audit (as observer)

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap implementasi

nilai-nilai Bank, regulasi, dan segala hal berkaitan dengan kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur, dan pelaksanaannya oleh Bank.

2. Mendampingi Direksi dan/atau Komite Remunerasi dan Nominasi dalam memenuhi tanggung jawab pengawasan bagi Direksi dan Pejabat Eksekutif dalam hal:a. Penunjukan (rekrutmen, rotasi, dan promosi)

b. Evaluasi kinerjac. Talent Management terkait dengan

pengembangan SDM, retention strategies, dan manajemen succession planning

d. Strategi remunerasi3. Tinjauan secara rutin atas peraturan dan kebijakan

terkait remuneration & benefit yang memiliki dampak terhadap kesejahteraan karyawan.

4. Mengkaji Peraturan Perusahaan setiap dua tahun sekali sebelum adanya pembaharuan.

5. Bekerjasama dengan Fraud Control Unit (FCU) dan Compliance untuk laporan pelanggaran oleh karyawan fraud, whistleblower, misconduct, perilaku tidak etis, atau pelanggaran lain yang dilakukan oleh karyawan untuk kemudian menetapkan tindakan disiplinari yang akan diambil serta pihak yang akan mengeksekusi tindakan disipliner (atau yang lainnya) tersebut.

6. Komite ini juga dapat memberikan rekomendasi kepada Risk Management Committee (RMC) dalam usaha memperkuat fungsi kontrol terhadap fraud dan/atau penanganan mitigasi risiko.

Duties and Responsibilites of People Committee are as follows: 1. Oversee the implementation of the Bank’s values,

regulations, and all matters related to the compliance to regulations, procedures and its practices;

2. Assist the Board of Directors and/or the Remuneration and Nomination Committee to fulfill their oversight responsibilities for the Board of Directors and Executive Officers related to:a. Appointment (recruitment, rotation and

promotion) b. Performance appraisalc. Talent management in relation to the human

capital development, retention strategy, and succession management planning.

d. Remuneration strategy;3. Review regulations and policies related to remuneration

& benefit which may have impact on employee welfare;

4. Review the Company’s regulations on bi-annual basis;

5. In collaboration with Fraud Control Unit and Compliance, to review investigation report related to fraud, whistleblowers and violations committed by employee and to impose the disciplinary action(s) on the parties responsible;

6. The committee may also provide recommendations to the Risk Management Committee (RMC) as an effort to strengthen the control function related to fraud and/or risk mitigation.

KoMITe ManaJeMen rIsIKo TerInTeGrasIINTEGRATED RISK MANAGEMENT CoMMITTEE

Sebagai Entitas Utama, Bank Commonwealth memiliki Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi terkait manajemen risiko terintegrasi.

Komposisi dan Keanggotaan Komposisi keanggotaan KMRT terdiri dari Direktur Entitas Utama yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko sebagai ketua merangkap anggota KMRT, Direktur yang

As the Prime Entity, Commonwealth Bank has an Integrated Risk Management Committee (KMRT) that supports the Board of Directors’ duties and responsibilities related to integrated risk management.

Composition and Membership The membership composition of the KMRT consists of the Prime Entity Director who oversees the Risk Management function and serves as chairman as well as a member of

Komposisi dan KeanggotaanComposition and Membership



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

mewakili/ditunjuk dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan dan pejabat eksekutif terkait yang merupakan pejabat satu tingkat di bawah Direksi, antara lain pejabat eksekutif yang memimpin satuan kerja operasional dan/atau fungsi/satuan kerja Manajemen Risiko. Jumlah dan komposisi anggota KMRT disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan dengan memperhatikan keterwakilan masing-masing sektor jasa keuangan.

Tugas dan Tanggung Jawab KMRT memiliki Piagam Komite yang mengatur tugas dan tanggung jawab komite, antara lain: a. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Entitas

Utama dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko terintegrasi dan termasuk penyempurnaan kebijakannya.

b. Mengevaluasi kesesuaian kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi.

d. Melakukan kajian pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi yang terdiri dari: 1. Laporan Profil Risiko baik secara individu Lembaga

Jasa Keuangan maupun profil risiko secara terintegrasi dengan perusahaan terelasi.

2. Laporan lainnya terkait dengan pengelolaan 10 (sepuluh) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko transaksi intra-group dan risiko asuransi.

e. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasi Manajemen Risiko Terintegrasi.

f. Melaksanakan Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.

g. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi serta hal-hal yang diperlukan untuk menjadi perhatian Dewan Komisaris sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah menyelenggarakan 2 (dua) kali rapat selama tahun 2018. Rapat dihadiri secara fisik oleh semua anggota komite dan pihak terkait lainnya dengan pembahasan topik/materi sebagai berikut:• Tinjauan atas Profil Risiko Terintegrasi Bank yang

mencakup 10 (sepuluh) jenis risiko yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, kepatuhan, strategi, reputasi, transaksi intra-grup dan asuransi.

• Pemantauan permodalan terintegrasi KonglomerasiKeuangan terhadap ketentuan penyediaan modal minimum Konglomerasi Keuangan (regulatory capital) yang dipersyaratkan oleh regulator untuk mengantisipasi potensi kerugian yang dapat timbul dari aktivitas usaha Konglomerasi Keuangan.

KMRT, the Director representing/appointed from financial services institution(s) in the Financial Conglomeration and relevant executive officers who are one-level under Board of Directors, including executive officers who lead the operational and/or function/work unit of Risk Management. The number and composition of KMRT members are in accordance with the stipulated provisions by considering the representation of each sector of financial services.

Duties and Responsibilities KMRT has a Committee Charter that governs the duties and responsibilities of the committee, such as: a. Provide recommendations to the Director of the Prime

Entity in the formulation and improvement to the integrated risk management policy.

b. Evaluate the implementation of Integrated Risk Management against its policy.

c. Monitor and evaluate the implementation of duties of Integrated Risk Management Unit.

d. Conduct review on the implementation of Integrated Risk Management that consists of: 1. Risk Profile Report both individually by a Financial

Services Provider and integrated risk profile with its related companies.

2. Other reports related to the management of 10 (ten) risk types such as credit, market, operational risk, liquidity, legal, compliance, reputational, strategic, intra-group transaction and insurance risks.

e. Monitor the adequacy of the process of identification, measurement, monitoring, control and integrated Risk Management information system.

f. Organize Integrated Risk Management Committee Meeting at least once every 6 (six) months.

g. Submit periodic report on the activities of Integrated Risk Management Committee as well as matters for Board of Commissioners’ attention at least once every 6 (six) months.

The Integrated Risk Management Risk held 2 (two) meetings throughout 2018. The meetings were attended by all members of the committee and other related parties with the following topic/material discussions:

• OverviewofBank’sIntegratedRiskProfilewhichcovers10 (ten) risk types: Credit, market, liquidity, operational, legal, compliance, strategy, reputation, intra-group transaction and insurance risks.

• MonitoringofIntegratedcapitaladequacyofFinancialConglomeration toward the minimum regulatory capital required by the regulator to anticipate potential losses that may arise from business activities of Financial Conglomeration.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



seKreTarIs PerusahaanCorporate Secretary

Departemen Corporate Secretary berada di bawah supervisi langsung Chief of Marketing, Corporate Affairs and Legal dan merupakan organ pendukung Perusahaan. Corporate Secretary bertindak sebagai mediator Bank dengan pemegang saham dan para pemangku kepentingan, serta mendukung pelaksanaan tugas Direksi, Dewan Komisaris serta komite Audit dan komite Pemantau Risiko.

The Corporate Secretary Department is under the direct supervision of the Chief of Marketing, Corporate Affairs and Legal as well as being a supporting organ of the Company. The Corporate Secretary acts as the Bank’s mediator with shareholders and stakeholders, and supports the implementation of the duties of the Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee and Risk Oversight Committee.


Sesuai dengan Kebijakan Sekretaris Perusahaan, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah:1. Aktivitas Kesekretariatan Bertanggung jawab atas aktivitas kesekretariatan untuk

memastikan terlaksananya proses dan dokumentasi rapat Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Komite Pemantau Risiko dengan optimal yang mencakup persiapan agenda rapat, memantau serta mendistribusikan materi rapat, membuat Risalah Rapat, termasuk memonitor tindak lanjut dari keputusan Rapat dengan unit-unit terkait, serta berkoordinasi dengan sekretaris-sekretaris dalam mengelola jadwal Komisaris dan Direksi.

Pursuant to its policy, the Corporate Secretary has the following duties and responsibilities:1. Secretarial Activities Responsible for secretarial activities to assure in an

optimal manner the implementation of the process and documentation of meetings of the Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee and Risk Oversight Committee. This includes the preparation of meeting agenda, monitoring and distributing meeting materials, making Minutes of Meetings, monitoring follow-up of Meeting decisions with related units, as well as coordinating with secretaries in managing the schedules of Commissioners and Directors.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

2. Implementasi GCG Mendukung pelaksanaan tata kelola perusahaan yang

baik di dalam Perseroan termasuk:- sebagai pengelola administrasi pemegang saham;- sebagai koordinator dalam pelaksanaan Rapat

Umum Pemegang Saham dan pelaksanaan aksi korporasi;

- sebagai koordinator dalam pembuatan Laporan Tahunan Perseroan;

- memberikan pendapat dan rekomendasi kepada manajemen dan komite untuk memastikan kepatuhan kepada standar-standar corporate governance yang berlaku;

- bersama dengan Compliance dan Human Resources Department, memastikan bahwa pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan institusi lainnya terkait dengan pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris telah memenuhi Anggaran Dasar Perseroan, Undang-undang Perseroan Terbatas, dan peraturan terkait lainnya.

3. Pengelolaan Dokumen Perseroan Mengelola dan menyimpan dokumen-dokumen

Perseroan yang relevant dengan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, dan menjaga kerahasiaan dokumen, data serta informasi Perseroan.

2. GCG Implementation Support the implementation of good corporate

governance in the Company including:- as the administration manager for shareholders;- as the coordinator in organising the General

Meeting of Shareholders and corporate actions;

- as the coordinator in the creation of the Company’s Annual Report.

- providing opinions and recommendations to the management and committees to ensure compliance with applicable corporate governance standards.

- together with Compliance and Human Resources Departments, ensure that the reporting to the Financial Services Authority, Bank Indonesia, and other institutions related to the appointments of Directors and Commissioners are in compliance with the Company’s Articles of Association, Limited Liability Company Laws and other related regulations.

3. Management of Company Documents Manage and file the Company’s documents that

are relevant to the Corporate Secretary’s duties and responsibilities, and maintain the confidentiality of the Company’s documents, data and information.

saTuan Kerja auDIT InTernInternal Audit Work Unit

Visi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) adalah untuk menjadi penyedia jasa assurance yang independen, profesional, konstruktif, dan berkualitas.

Misi SKAI untuk memberikan assurance yang independen dan objektif kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit terhadap efektivitas desain dan efektivitas operasional tata kelola, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal Bank.

The vision of the Internal Audit Work Unit (SKAI) is to become an independent, professional, constructive, and qualified asssurance provider.

The mission of the SKAI is to provide independent and objective assurance to Board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee on the design effectiveness and operational effectiveness of the Bank’s governance, risk management, and internal control system.

reza hM soemadipradjaKepala satuan Kerja audit InternReza HM Soemadipradja memulai karirnya di bidang audit keuangan pada tahun 1997 dengan bergabung di Kantor AkuntanPublikSarwoko&Sandjaja (Ernst&Young)danmenjabat sebagai Senior Auditor sampai dengan tahun 2001.

Pada tahun 2001, ia bergabung ke Citibank N.A. selama hampir 10 tahun. Jabatan terakhir adalah sebagai Senior Vice President, Kepala Satuan Audit Intern.

Reza HM SoemadipradjaChief of AuditReza HM Soemadipradja began his career in financial audit in 1997 by joining Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) Public Accounting Firm where he served as Senior Auditor until 2001.

In 2001, he joined Citibank N.A. and worked there for almost 10 years. His last positions were Senior Vice President, Head of the Internal Audit Unit.

ProFIl KePala saTuan KerJa auDIT InTern (sKaI)CHIEf of AUDIT pRofIlE





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Pada bulan Juli 2011, Reza HM Soemadipradja bergabung dengan Bank Commonwealth sebagai Chief of Audit hingga saat ini berdasarkan Surat Pengangkatan No. HRPA/8/194/2011.

In July 2011, Reza HM Soemadipradja joined Commonwealth Bank as Chief of Audit to date, based on the Appointment Letter No. HRPA / 8/194/2011.

SKAI merencanakan dan merealisasikan program Pelatihan dan Pengembangan dengan koordinasi bersama unit kerja Sumber Daya Manusia. SKAI secara berkelanjutan menjadwalkan program alih pengetahuan untuk para anggotanya, melalui:• pengikutsertaan anggota SKAI dalam pelatihan-

pelatihan terkait keahlian khusus dalam audit serta program sertifikasi, jika diperlukan;

• sharingsession,denganmengundangpembicaradariunit kerja terkait untuk menjelaskan proses, produk, dan lain sebagainya kepada anggota SKAI.

The SKAI plans and conducts the Training and Development program in coordination with the Human Resources work unit. The SKAI periodically schedules knowledge transfer programmes for its members by means of:• involvingSKAImembers intrainingrelatedtospecial

expertise in audits and certification programmes, if needed;

• sharingsession,byinvitingspeakersfromrelatedworkunits to explain to SKAI members about processes, products, and other subjects.

PenDIDIKan/PelaTIhanEDUCATIoN/TRAINING

Struktur organisasi SKAI di Bank Commonwealth adalah sebagai berikut:

Selama tahun 2018, seluruh anggota SKAI telah tersertifikasi dalam bidang manajemen resiko perbankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. SKAI memiliki anggota tim yang berasal dari berbagai latar belakang seperti firma akuntansi, bank lain, dan juga dari Unit Kerja lain dalam Bank dengan mayoritas pengalaman audit maupun keahlian dan pengetahuan di area tertentu.

The organisation structure of SKAI in Commonwealth Bank is as follows:

Throughout 2018, all members of the SKAI have been certified in the field of banking risk management in accordance with Bank Indonesia regulations. The membership of SKAI includes those from various backgrounds such as accounting firms, other banks, and also other Work Units in the Bank. The majority of the members possess audit experience as well as expertise and knowledge in certain areas.

SKAI dikepalai oleh seorang Kepala SKAI. Sampai dengan 31 Desember 2018, jumlah anggota SKAI adalah 16 orang.SKAI is chaired by a Chief of Audit. As of 31 December 2018, the number of SKAI members is 16.

BUSINESS &SUPPORT AUDIT IT AUDIT & ANALYTICS

KEPALA SKAIChief of Audit

DIREKTUR UTAMAPresident Director

DEWAN KOMISARIS(Melalui Komite Audit) Board of Commissioners

(Through Audit Commitee)

ASSURANCE,REPORTING

&MONITORING

sTruKTur Dan KeDuDuKan sKaISTRUCTURE AND poSITIoN of SKAI

KualIFIKasI/ serTIFIKasI sKaISKAI QUAlIfICATIoN/CERTIfICATIoN



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

SKAI adalah fungsi yang secara independen dan objektif memberikan assurance kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit terhadap efektivitas operasional tata kelola, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal Bank.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, SKAI mengacu pada pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB) yang diterbitkan Bank Indonesia (PBI No. 1/6/PBI/1999), Standard Praktik Profesional dari the Institute of Internal Auditors (IIA), dan Piagam Audit Intern yang menjabarkan visi, misi, wewenang, dan tanggung jawab SKAI.

SKAI has the function that independently and objectively provides assurance to the Board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee regarding the effectiveness of the executions of governance, risk management and the Bank’s internal control system.

In carrying out its duties and responsibilities, the SKAI refers to the Standard of the Implementation of Commercial Bank Internal Audit Functions issued by Bank Indonesia (PBI No. 1/6 / PBI / 1999), Professional Practice Standards from the Institute of Internal Auditors (IIA), and the Internal Audit Charter that describes the vision, mission, authorities, and responsibilities of the SKAI.

TuGas Dan TanGGunG JaWaB sKaISKAI DUTIES AND RESpoNSIBIlITIES

Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur Bank dengan persetujuan Dewan Komisaris. Kepala SKAI melapor langsung kepada Presiden Direktur dan memiliki jalur komunikasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Anggota SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Kepala SKAI.

SKAI memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang memuat visi, misi, wewenang, dan tanggung jawab SKAI. Panduan Audit Intern (Internal Audit Manual) yang dimiliki SKAI memuat pendekatan dan metodologi dalam melakukan audit. Panduan Audit Intern dikaji ulang secara berkala dan diperbaharui dengan mempertimbangkan kebutuhan audit.

The SKAI has an Internal Audit Charter that contains SKAI’s vision, mission, authority and responsibilities. The Internal Audit Manual of contains approaches and methodologies in conducting audits. The Internal Audit Manual is regularly reviewed and updated by considering audit requirements.

The Chief of Audit is appointed and dismissed by the President Director of the Bank with the approval of the Board of Commissioners. The Chief of Audit reports directly to the President Director and has communication channels with the Board of Commissioners through the Audit Committee. Members of SKAI are appointed and dismissed by the Chief of Audit.

PenGanGKaTan/PeMBerhenTIan KePala sKaIAppoINTMENT/DISMISSAl of CHIEf of AUDIT

PIaGaM Dan PanDuan sKaIINTERNAl AUDIT CHARTER & MANUAl

SKAI menggunakan pendekatan berdasarkan risiko (risk-based) dalam penyusunan rencana audit tahunan maupun pelaksanaan penugasan audit. Rencana Audit PTBC beserta perubahan - perubahannya untuk tahun 2018 telah disetujui oleh Direktur Utama dan Ketua Komite Audit. Per tanggal 31 Desember 2018, SKAI telah melaksanakan seluruh audit yang direncanakan untuk tahun 2018 yang mencakup 20 audit.

Temuan-temuan utama SKAI secara berkala dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi melalui Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Manajemen. Selain itu, seluruh temuan audit juga dilaporkan setiap semester kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern (LPPHA).

The SKAI uses a risk-based approach in the preparation of the annual audit plan and the execution of audit assignments. The President Director and the Chairman of the Audit Committee have approved the PTBC Audit Plan and its changes for 2018. As of 31 December 2018, the SKAI has carried out all the audits planned for 2018 that include 20 audits.

The main findings of the SKAI are regularly reported to the Board of Commissioners and Board of Directors through Board of Commissioners Meetings and Management Meetings. In addition, all of the audit findings are also reported every semester to the Financial Services Authority (OJK) through the Implementation Report and Principles of Internal Audit Results (LPPHA).

PelaKsanaan TuGas sKaIIMplEMENTATIoN of SKAI DUTIES





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Sistem pengendalian internal Bank dilakukan melalui kerangka Tiga Lini Akuntabilitas.

Secara umum, SKAI selaku lini 3 bertindak sebagai penilai independen atas efektivitas sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Lini 1 dan 2 dengan menjalankan rencana tahunan audit yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Ketua Komite Audit.

Tinjauan atas efektivitassistem pengendalian internal – lini 3 Efektivitas sistem pengendalian internal dilakukan di tiap lini akuntabilitas (line of accountabillity). SKAI selaku lini 3 melakukan penilaian efektivitas sistem pengendalian internal melalui aktivitas audit berbasis risiko. Penilaian tersebut terdokumentasi dalam kertas kerja dan laporan SKAI. Per tanggal 31 Desember 2018, SKAI telah melaksanakan seluruh audit yang direncanakan untuk tahun 2018 yang mencakup 20 audit. Audit yang dijalankan mengacu pada rencana audit tahunan yang telah didiskusikan dan disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

Untuk memastikan bahwa komitmen audit telah dilaksanakan dengan sesuai secara tepat waktu oleh unit bisnis, maka Internal Audit melakukan pemantauan secara rutin . Temuan-temuan utama SKAI secara berkala dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi melalui Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Manajemen.

The Bank’s Internal Control System is executed through Three Lines of Accountability.

In general, SKAI acts as an independent assessor on the effectiveness of the internal control system conducted by Lines 1 and 2. This is performed by carrying out an annual audit plan approved by the President Director and the Board of Commissioners through the Chairman of the Audit Committee.

Review of effectiveness ofinternal control system - line 3The effectiveness of the internal control system is conducted on every line of accountabillity. SKAI as the line 3 evaluates the effectiveness of the internal control system through risk-based audit activities. The assessment is documented in work papers and SKAI reports. As of 31 December 2018, the SKAI has carried out all of the audits planned for 2018 that include 20 audits. The conducted audit refers to the annual audit plan discussed and approved by the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee.

To ensure audit commitments are realised accordingly in a timely manner by the business units, the Internal Audit conducts regular monitoring. The SKAI’s main findings are regularly reported to the Board of Commissioners and Board of Directors through Board of Commissioners and Management Meetings.

Secara berkesinambungan, SKAI melakukan pemantauan atas pencapaian rencana audit serta risiko-risiko yang muncul (emerging risks). Hal ini dilakukan sehingga dari waktu ke waktu sehingga SKAI dapat mengevaluasi rencana audit di tahun berjalan dan melakukan perubahan jika diperlukan.

The SKAI continuously monitors the achievement of the audit plan as well as the emerging risks. This is done so that from time to time the SKAI can evaluate the audit plan in the current year and make changes if necessary.

sIsTeM PenGenDalIan InTernalINTERNAl CoNTRol SYSTEM

lini 3/Line 3Penilaian independen atas efektivitas dari lini 1 dan lini 2. Independent assessment of Line 1 dan Line 2 effectiveness.

Satuan Kerja Audit InternalInternal Audit Work Unit

Risk dan ComplianceRisk and Compliance

Unit Bisnis Masing-masingEach Business Unit

321

lini 2/Line 2Fungsi pengawasan yang meninjau kebijakan dan prosedur. Supervisory function that reviews policies and procedures.

Peni

laia

n Pe

ngen

dalia

n In

tern

al.

Inte

rnal

Con

trol S

yste

m

lini 1/Line 1operasional unit kerja yang melakukan aktivitas pengelolaan risiko dan pengendalian intern sehari-hari. Operational work unit that carries out risk management and internal control activities daily.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Benturan Kepentingan adalah suatu kondisi dimana kepentingan ekonomis perusahaan berbenturan dengan kepentingan ekonomis peribadi (karyawan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris). Bank memiliki kebijakan Benturan Kepentingan sebagai pedoman bagi karyawantermasuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam penanganan Benturan Kepentingan.

Selama tahun 2018 tidak terdapat transaksi material yang mengandung Benturan Kepentingan.

Conflict of interest is a condition where the company’s economic interests clash with the individual economic interests (i.e. employees, members of the Boards of Directors and Commissioners). As a means of handling Conflict of Interest, the Bank has a Conflict of Interest policy as a guideline for employees including members of the Boards of Directors and Commissioners.

Throughout 2018, there was no material transaction containing Conflict of Interest.

Penanganan BenTuran KePenTInganConflict of Interest Handling

Tabel Transaksi yang Memiliki Benturan KepentinganTable of Transactions with Conflict of Interest

no.

nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan

Name and Position having Conflict of Interest

nama dan Jabatan Pengambilan Keputusan

Name and Position of Decision Maker

Jenis TransaksiType of Transaction

nilai Transaksi (dalam jutaan rupiah)

Value of Transaction (in million Rupiah)

Keterangan*)Description*)

1 - - - - -

2 - - - - -

3 - - - - -

Bank Commonwealth merupakan lembaga yang melakukan bisnis berdasarkan kepercayaan sehingga diperlukan penerapan good corporate governance secara konsisten dengan prinsip kehati-hatian. Penerapan fungsi kepatuhan yang konsisten akan mendukung pelaksanaan good corporate governance.

Commonwealth Bank is an institution that conducts business based on trust, hence, it is necessary to implement the good corporate governance consistently with prudential banking principles. The consistent implementation of compliance function is supportive of good corporate governance practices.

fungsI KePaTuhanCompliance Function

Unit Kerja Kepatuhan sebagai satuan kerja independen yang menjalankan fungsi kepatuhan dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan atau Direktur Kepatuhan.

Direktur Kepatuhan di Bank Commonwealth saat ini adalah Thio Sucy yang diangkat melalui Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Pengangkatan Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan khususnya ketentuan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).

Compliance Work Unit is an independent work unit in charge of carrying out the compliance function and is responsible directly to the Director in charge of compliance or Director of Compliance.

Director of Compliance at Commonwealth Bank is Thio Sucy. She was appointed through the General Meeting of Shareholders Resolution. The appointment of the Director of Compliance is pursuant to the provisions, particularly those of the Implementation of Compliance Function (Fit and Proper Test).

sTruKTur orGanIsasI FunGsI KePaTuhanoRGANISATIoN STRUCTURE of CoMplIANCE fUNCTIoN





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Direktorat Kepatuhan Bank Commonwealth dibagi menjadi 3 (tiga) fungsi yaitu 1. Compliance Advisory Complience Advisory atau Satuan Kerja Kepatuhan

memiliki tanggung jawab untuk melakukan komunikasi dengan regulator, memberi saran/rekomendasi kepatuhan dan mengkaji produk/layanan, kebijakan dan prosedur guna memastikan produk/layanan, kebijakan Bank telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan serta memantau kepatuhan komitmen Bank kepada regulator.

2. AML/CTF and Sanction Fungsi ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan

program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) sesuai peraturan yang berlaku dan juga memastikan transaksi keuangan dan perdagangan internasional sesuai dengan ketentuan Sanctions yang berlaku serta memberikan pelatihan kepada karyawan terkait pelaksanaan APU dan PPT.

3. Monitoring dan Testing Unit Monitoring dan Testing memiliki tanggung

jawab dalam melakukan identifikasi risiko kepatuhan berdasarkan peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh regulator dan melakukan pemantauan dan pengujian terhadap efektifitas dari pengendalian risiko kepatuhan pada Line 1.

The Directorate of Compliance at Commonwealth Bank has the following 3 (three) functions:1. Compliance Advisory Compliance Advisory or Compliance Work Unit is

responsible for communicating with regulators, providing advice/compliance recommendations and reviewing products/services, policies and procedures so as to ensure products/services and the Bank’s policies are in accordance with prevailing regulations and legislation, as well as monitoring compliance with the Bank’s commitment to regulators.

2. AML/CTF and Sanction This function is responsible for implementing the

Anti Money Laundering (APU) and Counter Terrorism Financing (CFT) programmes in accordance with prevailing regulations. The function also ensures that international financial and trade transactions are in accordance with the applicable Sanctions provisions, and provides training to employees on the implementation of AML and CTF.

3. Monitoring and Testing The Monitoring and Testing Unit is responsible for

identifying compliance risks in accordance with prevailing regulations issued by regulators, and monitoring and testing the effectiveness of compliance risk control in Line 1.

Head of Compliance Advisory Head of AML/CTFand Sanctions

Direktur KepatuhanDirector of Compliance

Head of Monitoringand Testing

Selama tahun 2018 tidak terdapat pelanggaran peraturan. Persyaratan regulatory parameter utama seperti Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Giro Wajib Minimum (GWM), Net Performing Loan (NPL), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan Posisi Devisa Neto (PDN) dapat dipenuhi Bank dengan baik termasuk pemenuhan komitmen terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Throughout 2018, there was no violation of regulation. The Bank fulfilled all key regulatory requirements such as Minimum Capital Adequacy Requirement (GPMM), Minimum Statutory Reserves, Non Performing Loan (NPL), Credit Distribution Maximum Limit (BMPK), Foreign Currency Net Open Position (PDN). The Bank was also able to realise its commitments in the follow-up on the results of examination by the Financial Services Authority and Bank Indonesia.

InDIKaTor KePaTuhan DI Tahun 2018CoMplIANCE INDICAToRS IN 2018

PelaKsanaan KeGIaTan saTuan KerJa KePaTuhan DI Tahun 2018IMplEMENTATIoN of CoMplIANCE UNIT ACTIVITIES IN 2018

Selama tahun 2018, pelaksanaan fungsi kepatuhan telah dilakukan melalui kegiatan antara lain mencakup:1. Sosialisasi peraturan baru (OJK/BI/PPATK) kepada unit-

unit terkait termasuk membuat summary gap analysis atas peraturan-peraturan tersebut.

In 2018, the implementation of the compliance function was realised through the activities that include:1. Dissemination of new regulations (OJK/BI/PPATK)

to related units including making a summary gap analysis of these regulations.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

2. Memberikan pelatihan Kepatuhan kepada karyawan baru melalui basic induction program.

3. Memberikan pelatihan APU/PPT dan Sanctions kepada semua karyawan baru.

4. Melakukan kajian/review kepatuhan rancangan produk/layanan baru dan kebijakan/prosedur, serta fungsi konsultatif kepada unit bisnis/pendukung guna memastikan rancangan produk/layanan baru dan kebijakan/prosedur Bank telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

5. Mengawasi pelaksanaan pengelolaan risiko kepatuhan di lini 1 telah sesuai dengan Compliance Risk Management Framework (CRMF) dan melakukan uji kepatuhan secara lebih mendalam (thematic review) atas pelaksanaan dari regulasi yang berdampak signifikan terhadap Bank.

6. Otomasi regulatory reminder kepada unit-unit terkait untuk penyampaian laporan rutin kepada regulator.

7. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, untuk memastikan corrective action dilakukan sesuai dengan komitmen Bank kepada regulator.

2. Conducting Compliance training to new employees through the basic induction program.

3. Conducting training on AML/CTF and Sanctions to all new employees.

4. Reviewing compliance on the initiative of new product/service and policies/procedures, as well as consultative functions to business/supporting units to ensure the initiatives of new products/services and the Bank’s policies/procedures are in accordance with prevailing laws and regulations.

5. Monitoring the implementation of compliance risk management in Line 1 against the the Compliance Risk Management Framework (CRMF) and conducting a more thorough thematic review on the exercising of regulations that have significant impact to the Bank.

6. Automation of regulatory reminders to related units for submission of routine reports to regulators.

7. Monitoring the follow-up of the results of the reviews by the Financial Services Authority and Bank Indonesia, to ensure that corrective actions are carried out in accordance with the Bank’s commitment to the regulator.

Bank Commonwealth dalam menjalankan aktivitasnya berkomitmen untuk mencegah produk dan layanannya digunakan sebagai media pencucian uang dan pendanaan terorisme dengan menerapkan program APU dan PPT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan regulasi perbankan yang berlaku serta mengacu pada best practice yang berlaku secara internasional.

SesuaidenganUndang–UndangTindakPidanaPencucianUang No.8 tahun 2010, Undang – Undang Pencegahandan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme No. 9 tahun 2013, Peraturan OJK No.12/POJK.02/2017, Surat Edaran OJK No.32/SEOJK.03/2017 serta peraturan terkait lainnya, maka Bank telah memiliki dan menerapkan program APU dan PPT yang ditetapkan seperti: 1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris

Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan diantaranya melalui pemberian persetujuan atas kebijakan APU dan PPT serta pemantauan terhadap penerapan program APU dan PPT melalui laporan yang disampaikan secara berkala. Informasi yang disampaikan meliputi kegiatan pemantauan APU dan PPT, rencana serta realisasi terkait pengembangan system serta penyampaian laporan kepada regulator.

2. Kebijakan dan Prosedur Dalam upaya mendukung perkembangan usaha dan

kegiatan transaksi, Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait pelaksanaan program APU dan PPT sesuai dengan ketentuan OJK yang berlaku, antara lain terkait:

In conducting its business activities, Commonwealth Bank is committed to preventing its products and services from being used as a medium for money laundering and terrorism funding. The Bank implements the AML and CTF programmes that are in accordance with to prevailing laws and regulations and banking regulations as well as referring to international best practices.

Pursuant to the Law on Money Laundering no. 8 Year 2010, the Law No. 9 Year 2013 on Prevention and the Eradication of Crime of Terrorism Funding, OJK Regulation No.12/ POJK.02/2017, OJK Circular Letter No.32/SEOJK.03/2017, and other related regulations, the Bank has henceforth established and implemented AML and CTF programmes such as:1. Active Supervision from the Board of Directors and

Board of Commissioners Active supervision from the Board of Directors and

Board of Commissioners is carried out, among others, through approving AML and CTF policies and monitoring the implementation of the AML and CTF programme by submitting periodic reports. The information submitted includes the oversight activities of AML and CTF, plans and realisation related to the development of the system and the submission of reports to regulators.

2. Policies and Procedures In an effort to support business development and

transaction activities, the Bank has policies and procedures related to the implementation of AML and CTF programs based on the prevailing OJK regulations, among others:

anTI PenCuCIan uanG (aPu)/PenCeGahan PenDanaan TerorIsMe (PPT)ANTI MoNEY lAUNDERING (AMl)/ CoUNTER TERRoRISM fINANCING (CTf)





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



a. Customer Due Diligence (CDD) dalam rangka identifikasi Nasabah dan Pengkinian Data Nasabah, termasuk metode klasifikasi penentuan risiko Nasabah terhadap potensi pencucian yang dan pendanaan terorisme, identifikasi Beneficial Owner dan penyaringan data Nasabah terhadap database Anti Money Laundering Watch list.

b. Pemantauan dan analisa secara berkesinambungan untuk mengidentifikasi kesesuaian antara transaksi Nasabah dengan profil Nasabah, termasuk penutupan hubungan usaha dan penolakan transaksi dalam ranga penerapan APU dan PPT.

c. Proses identifikasi dan penilaian risiko terjadinya pencucian uang dan pendanaan terorisme terkait produk dan layanan Bank.

d. Proses identifikasi dan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM), Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Transaksi Keuangan Luar Negeri (LTKL) dan Sistem Penggunaan Jasa Terpadu (SIPESAT) ke PPATK.

e. Prosedur penyaringan karyawan baru dan pemantauan transaksi karyawan sebagai bagian dari penerapan Know Your Employee(KYE).

f. Prosedur penatausahaan dokumen CDD dan dokumen lainnya terkait APU dan PPT.

3. Pengendalian Intern Kerangka Kerja penerapan program APU dan PPT

digambarkan dalam konsep 3 (tiga) lini akuntabilitas sebagai berikut:a. Lini Pertama Dilaksanakan oleh unit bisnis/operasional/

kontrol yang melakukan aktivitas perusahaan sehari-hari sebagai garis depan organisasi. Lini pertama merupakan lini pertahanan terpenting dalam mencegah Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, mendeteksi kemungkian terjadinya tindak pidana dimaksud, mengidentifikasi kelemahan dan kerentanan pengendalian penerapan APU dan PPT. Dengan demikian seluruh pimpinan dan pegawai harus memahami dan melaksanakan APU dan PPT dengan sungguh sungguh dan melakukan pengendalian terhadap pelaksanaannya.

b. Lini Kedua Merupakan fungsi pemantauan untuk memastikan

pertahanan lapis pertama telah menjalankan fungsinya dengan baik. Lini kedua ini dilaksanakan oleh Divisi APU/PPT & Sanctions. Lini kedua memiliki tugas dan tanggung jawab menyiapkan metoda maupun alat yang dapat digunakan oleh lini pertama untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Terkait dengan pelaksanaan program APU dan PPT maka tugas dan tanggung jawab fungsi lini kedua adalah menyiapkan kebijakan dan prosedur, sistem dan pelatihan yang memadai agar lini pertama dapat menerapkan Program APU dan PPT secara efektif.

a. Customer Due Diligence (CDD) in the context of identifying Customers and Updating Customer Data, including the method of classification of Customer against potential risk of laundering and financing terrorism, identifying Beneficial Owners and screening Customer data on Anti Money Laundering Watch list.

b. Continuous monitoring and analysis to identify conformity between Customer transactions and Customer profiles, including terminating business relationships and rejecting transactions in terms of AML and CFT implementation.

c. Process of identifying and assessing the risk of money laundering and terrorism funding related to the Bank’s products and services.

d. Process of identifying and Reporting Suspicious Financial Transactions, Cash Financial Transactions, International Fund Transfer Instruction (IFTI) and Integrated Information of Service Users System (SIPESAT) to PPATK.

e. Procedures for screening new employees and monitoring employee transactions as part of the implementation of Know Your Employee (KYE).

f. Procedure for administering CDD documents and other documents related to AML and CTF.

3. Internal Control The framework for implementing the AML and CTF

programme is described in the 3 (three) lines of accountabillity concept as follows:a. First Line Conducted by business/operational/ control units

that carry out daily corporate activities as the front line of the organisation. First Line is the most important line of defence in preventing Money Laundering and Terrorism Financing, detecting the possibility of the occurrence of the intended crime, identifying weaknesses and vulnerabilities in controlling the AML and CFT practice. Hence, all heads and employees shall understand and implement AML and CFT seriously and exercise control over their implementation.

b. Second Line This monitoring function is established to ensure

that the first layer of defence has performed its function properly. The AML/CTF & Sanctions Division carries out this second line. Second Line has the duties and responsibilities of preparing methods and tools that can be used by the first line to execute their duties and responsibilities. Concerning the implementation of the AML and CTF programme, the duties and responsibilities of the Second Line include preparing adequate policies and procedures, systems and training so that the First Line can effectively implement the AML and CTF Programme.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

c. Lini Ketiga Merupakan fungsi pengawasan terhadap

penerapan program APU dan PPT yang dilakukan oleh lini pertama dan kedua. Fungsi ini dijalankan oleh auditor internal maupun auditor eksternal untuk memastikan fungsi lini pertama maupun lini kedua telah berjalan secara efektif.

4. Sistem Informasi Manajemen Untuk keperluan pemantauan profil dan transaksi

Nasabah, Bank Commonwealth telah memiliki sistem aplikasi yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh Nasabah, termasuk identifikasi transaksi keuangan mencurigakan. Aplikasi ini dilengkapi dengan parameter dan threshold yang secara berkesinambungan di evaluasi sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang dan pendanaan terorisme. Aplikasi ini juga memiliki fungsi untuk melakukan proses screening terhadap database Anti Money Laundering Watch list.

5. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan Dalam menjalankan fungsinya, Divisi APU/PPT &

Sanctions melapor dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Per posisi 31 Desember 2018 Divisi ini terdiri 11 orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman perbankan yang memadai mengenai penilaian dan mitigasi risiko terkait penerapan program APU dan PPT.

Program pelatihan APU dan PPT wajib diikuti oleh seluruh karyawan secara berkala. Metode pelatihan dilakukan melalui berbagai metode, diantaranya melalui metode tatap muka seperti Basic Induction Program, Onboarding for Front liner, dan metode e-learning.

6. Pelaporan dan pemenuhan permintaan data kepada regulator/penegak hukuma. Selama tahun 2018, pelaporan terkait implementasi

program APU dan PPT dengan rincian sebagai berikut: • Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

(LTKM)• LaporanTransaksikeuanganTunai(LTKT)• Laporan Transaksi Keuangan Luar Negeri

(LTKL)• SIPESAT

c. Third Line As the supervisory function on the implementation

of AML and CTF programmes, which are carried out by first and second line. Internal auditors and external auditors exercise this function to ensure the effectiveness of controls implemented by the Line 1 and Line 2.

4. Management Information System For the purpose of monitoring Customer profiles and

transactions, Commonwealth Bank has a system that can identify, analyse, monitor and provide reports on the characteristics of transactions conducted by the Customer, including identification of suspicious financial transactions. This application is equipped with parameters and thresholds that are continuously evaluated according to the development of the modus operandi of money laundering and terrorism funding. This application also has a function to screen process for the Anti Money Laundering Watch list database.

5. Human Resources and Training In carrying out its functions, the AML/CTF & Sanctions

Division reports and is responsible directly to the Director of Compliance. As of 31 December 2018, this division consists of 11 people who possess adequate banking knowledge and experience on risk assessment and mitigation related to the implementation of AML and CTF programmes.

All employees on a regular basis are obliged to attend the AML and CTF training programmes. The training sessions are held through various methods, including face-to-face like the Basic Induction Programme, Onboarding for Front Liners and e-learning modules.

6. Reporting and meeting data requests to regulators/law enforcementa. Throughout 2018, reporting related to the

implementation of the AML and CFT programme was detailed as follows:• SuspiciousFinancialTransactionReport

• CashFinancialTransactionReport• InternationalFundTransferInstruction(IFTI)

• SIPESAT

lTKT

Jumlah laporanNumber of Reports

lTKT

928 69

120,515

44,076

140,000

120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

20,000

0sIPesaTlTKM

Jenis laporanType of Report

Jumlah laporanNumber of Reports

LTKT 928

LTKM 69

LTKL 120.515

SIPESAT 44.076





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Berdasarkan keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal No. SHR/RES/2018/V/003, Dewan Komisaris diberikan kewenangan untuk menunjuk auditor independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan untuk menentukan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penunjukan tersebut dengan tetap memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit Perseroan.

Dewan Komisaris menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) sebagai auditor eksternal untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dengan biaya audit sebesar Rp2.360.000.000.000 (di luar VAT dan OPE).

Berikut ini adalah Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dalam waktu 5 (lima)tahun terakhir:

Based on Unanimous Written Resolutions of the Shareholders of the Bank in Lieu of the Annual General Meeting of Shareholders with the No. SHR/RES/2018/V/003, the Board of Commissioners is granted the authority to appoint an independent auditor to audit the Bank’s Financial statements for the year ended on 31 December 2018 and to determine terms and conditions with regards to the Audit Committee recommendation.

The Board of Commissioners appointed the Public Accounting Firm (KAP) of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners (PwC) as an external auditor for the year ended on 31 December 2018 with audit fee of Rp2,360,000,000 (excluded VAT and OPE).

The following are Public Accounting Firms and Public Accountants that provide the audit services for the past 5 (five) years:

b. Selama 2018, Bank telah memberi respon atas permintaan data dari Apgakum (PPATK dan KPK) dengan rincian sebagai berikut:

b. Selama 2018, Bank telah memberi respon atas permintaan data dari Apgakum (PPATK dan KPK) dengan rincian sebagai berikut:

regulator/apgakum Total

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Corruption Eradication Commission

18

Pusat Pelaporan & Analisa Transaksi Keuangan (PPATK)Center of Financial Transaction Analysis & Reporting

61

Badan Narkotika Nasional (BNN)National Drugs Administration

1

SIPESAT 80

aKunTan PuBlIK/auDITor eKsTernalPublic Accountants/External Auditors

PenunJuKan auDITor eKsTernalTHE AppoINTMENT of ExTERNAl AUDIToRS

Selama tahun 2018, jasa lain yang diberikan PwC adalah melakukan review atas perhitungan pajak penghasilan Bank.During 2018, other service provided by PwC was reviewing the calculation of the Bank’s income tax.

nama Kantor akuntan PublikName of Public Accounting Firm

nama akuntan PublikName of Public Accountant

TahunYear

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of PwC) Jimmy Pangestu, S.E. 2018

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of PwC) Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec, CPA 2017



KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member of PwC) Angelique Dewi Daryanto, S.E, CPA 2014



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

ManajeMen rIsIKoRisk Management

Guna mendukung pelaksanaan fungsi manajemen risiko, Bank membentuk struktur organisasi antara lain Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Komite Manajemen Risiko (KMR). SKMR berfungsi secara independen terhadap satuan kerja bisnis/operasional, Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), yang mana Head of Risk bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur Bank.

SKMR berfungsi memantau risiko terhadap unit kerja bisnis/operasional yang menyampaikan laporan eksposur risiko kepada SKMR secara berkala. Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan antara lain dengan memberikan rekomendasi terhadap pengambilan keputusan kredit oleh unit bisnis. Sedangkan, penerapan manajemen risiko operasional dilakukan melalui penetapan kerangka kerja dan kebijakan manajemen risiko operasional dan didukung oleh operational risk champion yang melakukan pengendalian risiko operasional pada unit kerjanya masing-masing. Manajemen risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui pemantauan secara independen terhadap aktivitas Bank yang terkait dengan risiko-risiko tersebut. SKMR dan KMR memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas yang tercantum dalam kebijakan manajemen risiko maupun piagam Komite Manajemen Risiko. SKMR bekerja sama dengan SKAI dan SKK dalam melaksanakan pengendalian intern. Fungsi tersebut terus dipantau dan dievaluasi oleh Komite Manajemen Risiko melalui rapat yang dilakukan secara berkala.

Kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko yang dimiliki Bank diperbarui secara berkala. Komisaris dan Direksi mengawasi secara aktif implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko melalui rapat Komite Pemantau Risiko dan Komite Manajemen Risiko yang diadakan 1 (satu) kali setiap 2 (dua) bulan. Bank menetapkan limit risiko untuk setiap jenis potensi risiko yang melekat dalam aktivitas Bank. Selain itu, Bank juga mengevaluasi dan memantau kepatuhan terhadap Risk Appetite, toleransi dan limit risiko yang telah ditetapkan. Hasil pemantauan terhadap Risk Appetite, toleransi dan limit risiko dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko secara berkala. Bank juga memperhitungkan dan menyesuaikan aktivitas usahanya dengan kemampuan permodalan untuk mengurangi risiko kerugian. Kecukupan permodalan dipantau oleh Divisi Finance dan SKMR serta dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam rapat-rapat komite.

Penerapan sistem pengendalian intern yang menyeluruh dan efektif sudah dilaksanakan dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko. Hal tersebut disusun sesuai dengan tujuan bisnis Bank. Pengendalian risiko Bank dikelola berdasarkan Model Tiga Lini Akuntabilitas. Model ini memberikan struktur di mana kerangka manajemen

To support the implementation of risk management function, Bank has adequate organisational structure such as Risk Management Work Unit (SKMR) and Risk Management Committee (KMR). SKMR has a function that is independent of business/operational unit, Compliance Work Unit (SKK) and Internal Audit Work Unit (SKAI), in which the Head of Risk is directly responsible to President Director of the Bank.

SKMR monitors the risk to business/operational unit that prepares the risk exposure report to SKMR on a regular basis. The implementation of credit risk management is carried out, among others, by providing recommendation on credit decision making by business unit. Meanwhile, the implementation of operational risk management is conducted throught the implementation of operational risk management framework and policy, and supported by operational risk champions which perform operational risk controls within their respective working units. Market and liquidity risk management are conducted through independent monitoring of the Bank’s activities that are related to those risks. SKMR and KMR have clear authorities and responsibilities listed in the risk management policy and the Risk Management Committee Charter. SKMR cooperates with SKAI and SKK in implementing internal controls in which the function is continuously monitored and evaluated by Risk Management Committee through regular meetings.

Bank has adequate risk management policies and procedures that have been periodically updated. Board of Commissioners and Board of Directors exercise active supervision over the implementation of risk management policies and strategies through meetings with Risk Oversight Committee and Risk Management Committee held once on bi-monthly basis. The Bank imposes risk limits for each type of potential risk inherent to Bank’s activities. In addition, Bank also evaluates and monitors the compliance to Risk Appetite, tolerances and risk limits. Monitoring result of Risk Appetite, tolerances and risk limits are reported to the Risk Management Committee and Risk Oversight Committee on a regular basis. The Bank also calculates and adapts its business activities with capital capacity to minimize risk of loss. The adequacy of capital is monitored by the Finance Division and SKMR and reported periodically to Board of Directors and Board of Commissioners in committee meetings.

A comprehensive and effective implementation of internal control system has been implemented to support the implementation of risk management. It is formulated according to the Bank’s business objectives. Risk control is managed based on the Three Lines of Accountability Model. This model provides a structure where the risk





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Sepanjang tahun 2018, Bank Commonwealth menghadapi sejumlah kasus gugatan perdata dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)/Kepailitan dengan uraian sebagai berikut:

Proses hukumLegal Process

Jumlah PerkaraNumber of Cases

PerdataCivil Case

2018 2017

Sudah selesai (dengan finalisasi hukum dan kekuatan mengikat)Completed (with the finalisation of the law and binding force)

- 1

Dalam proses penyelesaianIn the completion process

4 3

Total 4 4

Perkata PerdataCivil Case

Throughout 2018, Commonwealth Bank faced several cases of civil lawsuit and Delays in Debt Payment Obligations (PKPU)/Bankruptcy with the following description:

PerMasalahan huKuMLegal Cases

Bank Commonwealth sebagai Pihak dalam PKPU/Kepailitan:

Commonwealth Bank as a party in the PKPU/Bankruptcy cases:

Proses hukumLegal Process

Jumlah PerkaraNumber of Cases

PKPu/KepailitanPKPU/Bankruptcy

2018 2017

Sudah selesai (dengan finalisasi hukum dan kekuatan mengikat)Completed (with the finalisation of the law and binding force)

1 1

Dalam proses penyelesaianIn the completion process

8 7

Total 9 8

risiko dapat diimplementasikan dan dilakukan secara efektif oleh seluruh bisnis unit, termasuk untuk pengendalian. Pengendalian internal dirancang dan diadopsi melalui formalisasi dan pelaksanaan berbagai kebijakan dan prosedur Bank serta pemenuhan atas kewajiban peraturan atau regulasi. Lini Pertama bertanggung jawab untuk identifikasi, penilaian, eskalasi, pemantauan dan pelaporan risiko serta kelemahan pengendalian atau proses selama kegiatan usaha. Lini Kedua menetapkan kerangka kerja dan kebijakan Manajemen Risiko dan memastikan kebijakan tersebut dilaksanakan dengan baik. Sebagai Lini ketiga, SKAI mengulas audit secara berkala dan menyampaikan hal-hal yang memerlukan tindak lanjut auditee dan Manajemen Bank Commonwealth.

management framework can be implemented and effectively implemented by all business units, including for control. Internal control is designed and adopted through the formalization and implementation of various Bank policies and procedures and compliance with rules and regulations. The First Line is responsible for identifying, assessing, escalating, monitoring and reporting of risk and weaknesses of control in business processes. The Second Line establishes the Risk Management framework and policies and ensures that these policies are implemented properly. As the third line, SKAI conducts audit review regularly and reports situation that require a follow-up to auditors and the Management of Commonwealth Bank.

PerKara huKuM YanG DIhaDaPI DeWan KoMIsarIs Dan DIreKsI BanK CoMMonWealThlEGAl CASES fACED BY CoMMoNWEAlTH BANK BoARD of CoMMISSIoNERS AND BoARD of DIRECToRS



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Informasi dibawah ini terkait persidangan hukum yang masih dalam proses:1. Kasus Gugatan Perdata

a. Gugatan Perdata diajukan oleh debitur dari salah satu perusahaan multifinance yang memiliki kerjasama pembiayaan dengan Bank. Debitur mengajukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum kepada Bank, karena merasa dirugikan dengan tindakan Bank yang melaporkan kualitas kredit debitur pada regulator (OJK).

Pengadilan Negeri memutuskan menolak gugatan Debitur dimaksud, namun Debitur keberatan dan mengajukan upaya hukum Banding.

b. Bank digugat secara perdata yang diajukan oleh pemilik tanah & bangunan terdahulu yang menjual kepada Debitur dan telah dijaminkan ke Bank serta telah dilelang. Penggugat mengajukan tuntutan untuk membatalkan penjualan lelang atas jaminan tersebut, proses persidangan masih berlangsung.

c. Salah satu Debitur Bank yang bergerak di bidang air mineral telah gagal melakukan kewajiban berdasarkan perjanjian kredit, sehingga Bank melakukan proses lelang atas jaminan Debitur pada Bank. Namun lelang masih belum dapat dilakukan karena obyek lelang disita oleh Kejaksaan karena terdapat dugaan kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan Debitur.

d. Salah satu Penjamin dari Debitur Bank mengajukan gugatan perdata kepada Debitur untuk membatalkan kesepakatan peminjaman jaminan tanah dan bangunan dan meminta Pengadilan untuk menarik objek jaminan yang sudah dijaminkan kepada Bank.

2. Kasus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)/Kepailitana. Terdapat 2 (dua) kasus yang diajukan PKPU oleh

Bank ke Pengadilan Niaga, yaitu:1) Debitur yang menjalankan usaha di bidang

Perkebunan, namun Debitur tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Perdamaian (Homologasi), sehingga salah satu Kreditur mengajukan pembatalan Perjanjian Perdamaian (Homologasi) dan disetujui oleh Pengadilan Niaga, oleh karenanya Debitur dinyatakan Pailit.

Kurator akan melakukan penjualan boedel pailit dan hasil penjualan akan dibagikan kepada Para Kreditur.

2) Debitur yang menjalankan usaha di bidang trading alat telekomunikasi (handphone) dan aksesorisnya, saat ini Debitur telah mengajukan usulan perdamaian yang masih dipertimbangkan oleh Para Kreditur untuk disetujui atau tidak disetujui menjadi putusan perdamaian (homologasi).

Below is the information on legal proceedings that are still in process: 1. Civil Lawsuit Case

a. The Civil Lawsuit is filed by a debtor from one of the multi-finance companies that has financing cooperation with the Bank. The debtor submitted a civil suit against the Bank as he feels aggrieved by the Bank’s actions of the Bank that reports the quality of the debtor’s credit to the regulator (OJK).

The District Court decided to reject the said Debtor claim, but the Debtor objected and submitted an appeal.

b. The Bank was sued in a civil court submitted by the previous land & building owner that sold to the Debtor and has been put as a collateral to the Bank and has been auctioned. The Plaintiff filed a claim to cancel the auction sale; and the trial process is still ongoing.

c. One of the Bank Debtors engaged in mineral water has failed to meet the obligation under the credit agreement, thus the Bank conducted an auction process on Debtor’s collateral at the Bank. However, the auction has yet to be conducted because the District of Attorney confiscated the object of the auction. The confiscation was due to the allegation of a corruption case involving the Debtor.

d. One of the Guarantors of the Bank’s Debtor submitted a civil claim to the Debtor to call off the agreement of land and building collateral and requested the Court to withdraw the object that has been put as the collateral to the Bank.

2. Case of the Debt Postponement Petition (PKPU)/Bankruptcya. There are 2 (two) cases of PKPU submitted by the

Bank to the Commercial Court, namely:1) The debtor run a business in the field of Plantation,

but the Debtor is unable to fulfill his obligations as agreed in the Homologation. Hence, one of the Creditors submitted a cancellation on the agreement (Homologation)and was approved by the Commercial Court, therefore the Debtor has been declared Bankrupt.

The curator will sell bankrupt boedle and the proceeds will be distributed to the creditors.

2) The debtor engaged in the field of trading in telecommunication devices (mobile phones) and their accessories, has currently proposed a homologation agreement. The Creditors are still considering the proposed agreement, whether it is to be approved or not.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



b. Terdapat 2 (dua) kasus dimana Debitur mengajukan PKPU atas nama sendiri.1) Debitur menjalankan usahanya di bidang batu

split mengajukan PKPU atas diri sendiri ke Pengadilan Niaga. PKPU yang diajukan oleh Debitur ditolak oleh para Kreditur, sehingga Debitur dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga. Seluruh objek jaminan Debitur berhasil dijual oleh Kurator dan hasil penjualan telah dibayarkan kepada Bank.

2) Debitur menjalankan usahanya di bidang multifinance tidak dapat melaksanakan kewajibannya kepada Bank berdasarkan perjanjian kredit dan Debitur mengajukan proses PKPU ke Pengadilan Niaga. PKPU yang diajukan diterima oleh hakim dengan disahkannya Perjanjian Perdamaian (Homologasi). Saat ini proses pembayaran utangnya telah dilaksanakan berdasarkan perjanjian perdamaian/homologasi.

c. Terdapat 4 (empat) kasus dimana Debitur mengajukan PKPU oleh para Krediturnya, dan Bank termasuk salah satu Kreditur.1) Debitur menjalankan usahanya dalam

bidang paper packaging. Dua pemasok Debitur mengajukan PKPU terhadap Debitur. Lebih lanjut, Debitur dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga. Kurator akan melakukan penjualan boedel pailit dan hasil penjualan akan dibagikan kepada Para Kreditur.

2) Debitur menjalankan usahanya dalam bidang usaha makanan ternak. Kreditor mengajukan proses PKPU terhadap Debitur.

Pengadilan Niaga telah mengesahkan Perjanjian Perdamaian (Homologasi) yang diajukan oleh Debitur dan Debitur berkewajiban untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Bank

3) Debitur menjalankan usahanya dalam bidang oil & gas. Pemasok Debitur mengajukan proses PKPU terhadap Debitur. Pengadilan Niaga telah mengesahkan Perjanjian Perdamaian (Homologasi) dan Debitur wajib menyelesaikan kewajibannya kepada Bank.

4) Debitur menjalankan usahanya di bidang produksi springbed. Pemasok Debitur mengajukan PKPU terhadap Debitur. Seluruh Kreditur menolak usulan perdamaian yang diajukan oleh Debitur sehingga Pengadilan Niaga menyatakan Debitur Pailit. Kurator akan melakukan penjualan boedel pailit dan hasil penjualan akan dibagikan kepada Para Kreditur.

5) Debitur menjalankan usahanya dibidang trading asphalt. Salah satu Kreditur mengajukan PKPU terhadap Debitur. Seluruh

b. The following are 2 (two) cases where the debtor submitted PKPU on their own behalf.1) The debtor, engaged in the split rock business,

submitted PKPU on behalf of self to the Commercial Court. The PKPU submitted by the Debtor was rejected by the Creditors, hence the Debtor has been declared bankrupt by the Commercial Court. All the Debtor collateral objects have been sold by the Curator and the proceeds have been paid to the Bank.

2) The debtor engaged in the multi-finance business is unable to fulfill his obligation to the Bank under a credit agreement and the Debtor submitted the PKPU process to the Commercial Court. The PKPU submitted has been accepted by the judge with the ratification of the Homologation. Currently, the debt payment process has been carried out based on the homologation agreement.

c. The following are 4 (four) cases where the debtor submitted PKPU by its creditors, whereby the Bank is one of the creditors.1) The debtor engaged in paper packaging

business. Two of the debtor’s suppliers submitted the PKPU to the debtor. Moreover, the Commercial Court has declared the debtor bankrupt. The Curator will sell bankrupt boedle and the proceeds of the sale will be distributed to the Creditors.

2) The debtor engaged in animal feed business. The creditor submitted a PKPU process to the Debtor.

The Commercial Court has ratified the Homologation submitted by the Debtor and the Debtor is obliged to settle its obligations to the Bank

3) The debtor engaged business in the field of oil & gas. The Debtor’s Supplier submitted the PKPU process to the Debtor. The Commercial Court has ratified the Homologation and the Debtor is obliged to settle its obligations to the Bank.

4) The debtor engaged business in the field of springbed production. The debtor’s supplier submitted PKPU to the debtor. All Creditors have rejected the peace proposal submitted by the Debtor, hence the debtor has been declared bankrupt by the Commercial Court. The curator will sell the bankrupt boedle and the proceeds will be distributed to the creditors.

5) The debtor engaged his business in the field of asphalt trading. One of the Creditors submitted PKPU to the Debtor. All Creditors rejected the



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

PenyeDIaan Dana PIhaK TerKaITDan PenyeDIaan Dana BesarFund Provision for Related Parties and Large Exposures

Kreditur menolak usulan perdamaian yang diajukan oleh Debitur sehingga Pengadilan Niaga menyatakan Debitur Pailit. Kurator akan melakukan penjualan boedel pailit dan hasil penjualan akan dibagikan kepada Para Kreditur.

proposed homologation submitted by the Debtor, hence the debtor has been declared bankrupt by the Commercial Court.The curator will sell the bankrupt boedle and the proceeds will be distributed to the creditors.

sanKsI aDMInIsTraTIFADMINISTRATIVE SANCTIoNS

Selama tahun 2018, tidak terdapat sanksi administratif yang material yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank maupun sanksi administratif yang dikenakan kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank Commonwealth. Sanksi administratif dalam bentuk penalti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau otoritas lain merupakan sanksi atas kesalahan pelaporan dan tidak material.

Throughout 2018, there was no material administrative sanctions which impacted the Bank’s business; nor was there any administrative sanctions imposed on any member of the Board of Commissioners and the Board of Directors of Commonwealth Bank. Any administrative sanction in the form of a penalty from the Financial Services Authority (OJK) or other authority are sanctions for error in reporting and are not material in nature.

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar (individu atau grup) dilakukan secara wajar dan sesuai persyaratan komersial normal

Transaksi penyediaan dana kepada pihak terkait mengacu pada peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum dan kebijakan internal Bank.

Selama tahun 2018 tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran BMPK dalam penyediaan dana kepada pihak terkait.

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

The provision of fund to related parties and the provision of large exposure (individual or group) is carried out fairly and under normal commercial terms.

Transaction of provision of funds to related parties refers to Bank Indonesia regulation concerning Legal Lending Limit (LLL) of Commercial Bank and internal policy of Bank.

During 2018 there was no exceedance or violation of LLL in the provision of fund to related parties.

The provision of fund to related parties and the provision of considerable fund during 2018 are as follows:

Pemberian DanaFunding

Jumlah DebiturNumber of Debtors

Jumlah (dalam juta rupiah)Total (in million Rupiah)

Kepada Pihak TerkaitTo Related Party 27 460.054

Penyediaan Dana BesarLarge Funding

a. Debitur IndividuIndividual Debtors

19 368.540

a. Debitur GrupGroup Debtors

13 136.917





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



renCana JanGKa PenDeKSHoRT-TERM plAN

renCana sTraTegIs BanKBank Strategic Plan

Rencana strategis Bank Commonwealth didasarkan pada tujuan/purpose dan misi Bank yang dirumuskan sebagai arah kebijakan utama dalam mencapai pertumbuhan bisnis yang sejalan dengan fokus bisnis Bank. Bank secara konsisten melaksanakan strateginya dengan fokus pada segmen Ritel dan SME (Small, Medium, Enterprise) serta melanjutkan pengembangan digital dalam pelaksanaan strategi Bank.

Commonweatlh Bank strategic plan is based on the Bank’s purpose and mission as the main policy direction in achieving business growth that is in line with the Bank’s business focus. The Bank consistently executes its strategy by focusing on Retail and SME (Small, Medium, Enterprise) by enhancing its digital development for the implementation of the Banks’s strategy.

Dengan memperhatikan asumsi pertumbuhan industri dan ekonomi makro, Bank Commonwealth telah menetapkan langkah-langkah strategis yang akan diambil di tahun 2019. Transformasi model bisnis untuk menjadi lebih “customer centric” untuk melayani nasabah dengan lebih baik berdasarkan “value proposition” yang relevan. Pengembangan Kapabilitas Digital untuk mempercepat transformasi bank dalam mencapai misinya “to be the market leader in providing Digital Financial Solutions for our Retail & SME target customers”.

Untuk segmen Ritel, Bank akan menawarkan solusi keuangan (funding, lending dan wealth management) yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank akan terus mengembangkan Digital Kiosk pada lokasi-lokasi strategis agar Bank dapat berada lebih dekat dengan nasabah dan calon nasabah.

Di segmen SME/UKM, Bank akan fokus kepada penyeimbangan komposisi jenis fasilitas kredit, peningkatan aktivasi transaksi bisnis nasabah yang akan membantu pertumbuhan pembiayaan, pengembangan segmen pengusaha wanita dengan bekerja sama dengan institusi komunitas terkait, serta menggiatkan program financial literacy.

Considering the industry growth assumption and macroeconomic conditions, Commonwealth Bank has set out strategic measures to be taken in 2019. Business model transformation to be more customer centric, to serve customers better through a better understanding in creating value propositions. Continuous development and improvement in our Digital capabilities to support the Bank in its mission “to be the market leader in providing Digital Financial Solutions for our Retail and SME target customers”.

For Retail segment, the Bank will offer financial solutions (funding, lending and wealth management) that suit the customer needs. The Bank will also expand the Digital Kiosk at the strategic locations to be closer with potential customers.

For SME segment, the Bank focuses on the credit portfolio balancing, increase customer business transactions to support lending growth, the development of women entrepreneur segment by cooperating with relevant communities and institutions, as well as improving the financial literacy programmes.

Bank telah menerapkan strategy framework yang meliputi purpose and values expectations, target segmen dan tujuan jangka menengah dan panjang. Bank menetapkan strategi sesuai tujuan jangka menengah dan jangka panjang yaitu akuisisi jutaaan nasabah, pengalihan akuisisi dan pelayanan nasabah ke digital channel, mencapai posisi sebagai employer of choice di industry, dan mencapai target Net Promoter Score (NPS) sebagai ukuran kepuasan dan loyalitas nasabah dan dengan terus menjaga pencapaian finansial yang sehat.

The Bank has implemented a strategy framework which includes purpose and values expectations, target segment and medium and long term goals. The Bank establishes its strategy in line with the medium- and long-term objectives which are to acquire a million customers, to shift customer service and acquisition models to digital channels, to acquire the position as “employer of choice” in the industry, and to achieve the targeted Net Promoter Score (NPS) which is used as a measure for customer satisfaction and loyalty, whilst maintaining a healthy financial performance.

renCana JanGKa MenenGah Dan PanJanGMEDIUM- AND loNG- TERM plAN



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Bank Commonwealth tidak memberikan opsi saham apa pun kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif.

Commonwealth Bank does not provide any stock options to members of Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers.

Tidak terdapat transaksi pembelian kembali obligasi atau saham di Bank Commonwealth.

There was no repurchases of bonds or shares at Commonwealth Bank.

Dana unTuK KePenTIngan sosIal Dan PolITIKFund for Social and Political Interests

KeGIaTan sosIalSoCIAl ACTIVITIES

Bank Commonwealth secara aktif melakukan kegiatan sosial yang disalurkan melalui program dan kegiatan di bawah rangkaian tanggung jawab sosial perusahaan. Bank memfokuskan kegiatan sosialnya di bidang edukasi literasi keuangan dan pengembangan sosial.

Commonwealth Bank actively conducts social activities through programmes and activities under corporate social responsibility. The Bank focuses its social activities in the field of financial literacy education and social development.

TransParansI KonDIsI Keuangan Dan non-KeuanganTransparency of Financial and Non-Financial Conditions

Kondisi keuangan dan non-keuangan Bank Commonwealth telah diungkapkan secara berkala melalui media massa dan situs web Bank Commonwealth di www.commbank.co.id. Laporan terkait kondisi keuangan dan non-keuangan disusun dan disampaikan kepada regulator, pemegang saham dan publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan-laporan tersebut antara lain Laporan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi, Laporan Tahunan, Laporan Tata Kelola Perusahaan, Informasi Produk termasuk Tata Cara Pengaduan Nasabah dan Penyelesaiannya serta informasi non-keuangan lainnya.

The financial and non-financial conditions of Commonwealth Bank have been regularly disclosed through the mass media and the Commonwealth Bank website at www.commbank.co.id. Reports related to financial and non-financial conditions are prepared and submitted to regulators, shareholders and the public in accordance with applicable regulations. These reports include Quarterly Publication Reports, Financial Reports, Annual Reports, Corporate Governance Reports, Product Information including Customer Complaints and Settlement Procedures, and other non-financial information.

oPsI sahaMStock Options

PeMBelIan KeMBalI sahaM Dan oBlIgasI BanKBuyback of Bank Shares and Bonds





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



no KegiatanActivities

PenerimaRecipient

Frekuensi KegiatanActivity Frequency

Total BiayaTotal Cost

1 WISE/WISEProgramWISE–programedukasikeuanganuntukperempuan, yang terdiri dari kelas-kelas edukasi bersama berbagai komunitas perempuan, aplikasi mobile WISE dan edukasi di conventional dan social mediaWISEProgram–financialliteracyprogramforfemale, which consists of education classes with various female communities, WISE mobile app education in conventional and social media

Publik (peserta program WISE)Public (WISE program participants)

- 11 kelas WISE selama 2018 di 8 kota Indonesia

11 WISE courses during 2018 in 8 cities of Indonesia

- Konten berupa artikel dan video di aplikasi mobile WISE sepanjang tahun

Content in form of article and video in WISE mobile app throughout the year

Januari - Desember 2018January - December 2018

Rp337.000.000

2 Donor Darah PMIPMI Blood Donor

+150 packs kantong darah untuk PMI+150 blood packs to PMI

1 kali - 2 Februari 20181 time - 2 February2018

Rp1.000.000(untuk konsumsi anggota PMI)(for PMI’s members consumption)

3 Pelatihan Shibori untuk Ibu-ibu PKKPelatihan keterampilan berupa teknik pembuatan batik Shibori untuk ibu-ibu PKK Jakarta SelatanShibori training for PKK’s femalesTraining of Shibori batik making for PKK’s females of South Jakarta

100 Ibu-ibu PKK Jakarta Selatan100 PKK’s females of South Jakarta

1 kali - 20 April 20181 time - 20 April 2018

Rp49.750.000(untuk Shibori Kit, Transportasi, Makan Siang & Baju Volunteers)(for Shibori Kit, Transportation, Lunch & Volunteers Uniform)

4 Bantuan Bencana Gempa untuk Lombok, Palu dan Donggala via PERBANAS Earthquake relief for Lombok, Palu and Donggala via PERBANAS

Korban Bencana Gempa di Lombok, Palu & DonggalaEarthquake vitims in Lombok, Palu & Donggala

1 kali - Oktober 20181 time - October 2018

Rp25.000.000

5 Bantuan Bencana Gempa untuk Lombok, Palu dan Donggala via OJK PeduliEarthquake relief for Lombok, Palu and Donggala via OJK Peduli

1 kali - Oktober 20181 time - October 2018

Rp50.000.000

6 CBA Group CEO Christmas Gifts untuk Bantuan BencanamelaluiYayasanSayangiTunasCilik(SaveThe Children)CBA Group CEO Christmas Gifts Natural Disaster Relief via Sayangi Tunas Cilik (Save The Children) Foundation

1 kali - Desember 20181 time - December 2018

Rp417.691.200

Bank Commonwealth tidak memberikan donasi untuk kegiatan yang berhubungan dengan politik dan tidak terlibat dalam kegiatan politik.

Commonwealth Bank does not give any donations for any politically-related activities, and is not involved in any political activities.

KeGIaTan PolITIKpolITICAl ACTIVITIES

Kode etik merupakan pedoman etika atau tata tertib etika perusahaan dan aturan perilaku bagi seluruh karyawan dalam melakukan perannya. Kode etika mencerminkan nilai-nilai dasar Bank Commonwealth yaitu kejujuran, integritas dan kepercayaan.

Code of Conduct is a guideline of ethics or code of conduct of corporate ethics and rules of conduct for all employees in performing there roles. The Code of Conduct reflects Commonwealth Bank basic values of honesty, integrity and trust.

KoDe eTIKCode of Conduct



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Kode etik harus dipahami dan dipatuhi oleh seluruh karyawan dan pihak-pihak yang terkait. Setiap pelanggaran terhadap kode etik memiliki konsekuensi sanksi sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

Code of Conduct should be understood and adhered to by all employees and relevant parties. Any violations of code of conduct has consequences ranging from sanction to termination of employment.

PernYaTaan KoDe eTIKSTATEMENT of CoDE of CoNDUCT

1. Keadilan dan rasa hormat kepada pihak-pihak lain- Perilaku saling menghormati dan tidak ada

perlakuan pilih kasih, terhadap sesama karyawan, nasabah dan orang-orang yang melakukan usaha dengan Bank;

- Mendukung usaha memastikan keselamatan dan keamanan;

- Menghindari perilaku buruk di dalam maupun di luar perusahaan;

- Menghindari perbuatan yang mendorong karyawan atau pihak lain untuk melanggar instruksi resmi dan/atau peraturan perusahaan;

- Menghindari diri dari perbuatan illegal dan tidak bermoral dan atau mendorong pihak lain untuk melakukan perbuatan semacam itu.

2. Perlindungan terhadap reputasi dan integritas Perusahaan- Mempertahankan perilaku yang baik di dalam

dan luar tempat kerja dan berusaha menghindari perbuatan yang dapat merugikan perusahaan;

- Menjaga kerahasiaan dan dokumen serta informasi mengenai perusahaan dan/atau nasabah;

- Menghindari penggunaan jabatan dan kekuasaan di perusahaan untuk kepentingan pribadi dan/atau kepentingan keluarga/kerabat;

- Membantu memelihara barang dan bangunan perusahaan dari kerusakan, menjauhkan diri dari kelailaian dan melaporkannya jika terjadi sesuatu yang dapat membahayakan;

- Mematuhi etika perusahaan, menjaga dan meningkatkan nama baik perusahaan;

- Menjalankan seluruh ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Pelaksanaan Perusahaan dan Komitmen Perusahaan.

1. Justice and respect to others- Mutual respect and no favoritism, respect to fellow

employees, customers and people who conduct business with the Bank;

- Support efforts that ensure safety and security;

- Avoid bad behaviour inside and outside the company;

- Avoid actions that encourage employees or other parties to violate official instructions and/or company regulations;

- Avoid illegal and immoral acts and or encourage others not to commit such act.

2. Protection on Company’s reputation and integrity

- Maintain good behaviour inside and outside the workplace and avoid committing acts that may harm the company;

- Maintain confidentiality and documents as well as information about the company and/or its customers;

- Avoid the use of position and power in the company for personal and/or family/family interests;

- Help to protect the company’s physical assets from damage, avoid negligent act and file a report in case of a potential harmful situation;

- Adherence to the company’s ethics to maintain and enhance the Company’s good name;

- Implement all the provisions contained in the Company Regulation and Our Commitment.

PoKoK-PoKoK KoDe eTIKCoDE of CoNDUCT pRINCIplES

Sosialisasi Kode Etik dilakukan melalui program pengenalan karyawan (Induction Program), refreshment workshop dan e-learning yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan.

The socialisation of the Code of Conduct is conducted through the Induction Programme, refreshment workshop and e-learning modules which must be participated by all employees.

sosIalIsasI Dan PeneGaKKan KoDe eTIKCoDE of CoNDUCT SoCIAlIzATIoN AND ENfoRCEMENT





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



PenyIMPangan InTernal Internal Fraud

Bank berkomitmen untuk menjadi Bank dengan tata kelola yang baik, kepatuhan terhadap peraturan, kode etik dan perundang-undangan menjadi prioritas utama bagi Bank. Akan tetapi, penyimpangan internal terkadang tetap tidak dapat dihindari. Bank senantiasa berupaya untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya penyimpangan internal (Internal Fraud) yang terjadi dalam kegiatan operasional Bank yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan.

Oleh karena itu, Bank berkomitmen untuk melakukan tindak lanjut untuk menyelesaikan setiap penyimpangan internal yang terjadi. Bank juga selalu mengkaji penyimpangan internal yang terjadi untuk mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang dapat diambil untuk menghindari kejadian tersebut di masa yang akan datang.

Selama tahun 2018, tidak terdapat penyimpangan internal dengan nilai yang lebih dari Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah:

Bank is committed in implementing good governance; regulatory compliance, adherence code of conduct and legislation certainly are the Bank’s top priorities. However, internal fraud is sometimes unavoidable. The Bank always strive to minimise the possibility of internal fraud in the Bank’s work processes and operational activities that might impact the Bank’s financial condition significantly.

Therefore, the Bank is committed to conduct a follow-up on any internal fraud acts. The Bank always reviews internal fraud acts that occurred to identify any corrective steps that can be taken to avoid such acts from recurring.

Throughout 2018, there was no internal fraud with total value more than Rp 100.000.000,00 (one hundred million rupiah):

Penyimpangan InternalInternal Fraud

Jumlah Kasus yang Dilakukan olehNumber of Cases Conducted by

ManajemenManagement

Karyawan TetapFull time Employee

Karyawan KontrakContract Employee

2018 2017 2018 2017 2018 2017

Telah selesaiSettled

- - - 1 - -

Dalam proses penyelesaian internalIn the internal settlement process

- - - - - -

Dalam proses penyelesaian internal dan nasabahIn the customer and internal settlement process

- - - - - -

Saat ini tidak terdapat upaya penyelesaianThere is no current settlement effort

- - - - - -

Diproses secara hokumLegally Processed

- - - - - -

JumlahTotal

- - 1 - -



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

WhIsTleBloWIng sysTeMWhistleblowing System

Bank memiliki komitmen untuk menjaga lingkungan kerja yang etis dan budaya organisasi yang tidak mentolerir tindakan fraud dan korupsi serta perilaku yang tidak sesuai dengan peraturan perusahaan dan kebijakan. Bank memiliki mekanisme penanganan pengaduan whistleblower yang dilengkapi dengan Kebijakan Whistleblower untuk mendorong dan memudahkan whistleblower melaporkan pelanggaran maupun potensi pelanggaran.

The Bank is committed to maintaining its ethical work environment and organisational culture that does not tolerate fraud and corruption as well as behaviours that are against the Company’s regulations and policies. The Bank has a whistleblowing mechanism and policies that encourage and facilitate whistleblowers to report any fraud or potential violations.

Bank Commonwealth telah menyediakan jalur komunikasi untuk whistleblower yaitu:

• Email: [email protected]• Hotline Whistleblower: 0807 1919 191• TeleponInternal:8800

Laporan yang disampaikan harus berdasarkan bukti dan dasar yang nyata dan valid tanpa ada

Commonwealth Bank has facilitated communication channels for whistleblowers, namely:• Email:[email protected]• Whistleblowerhotline:08071919191• InternalPhone:8800

The report submitted must be based on evidence with real and valid basis without any

PenYaMPaIan laPoran WhIsTleBloWerSUBMISSIoN of WHISTlEBloWER REpoRT





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Jumlah dan status pengaduan yang diterima oleh Bank melalui whistleblowing system di tahun 2018 adalah sebagai berikut:

The number and status of complaints received by the Bank through the whistleblowing system in 2018 are as follows:

status PengaduanStatus of Complaint

Jumlah PengaduanNumber of Complaints

2018 2017

Dalam proses tindak lanjutIn follow-up process

- -

Sudah selesaiSettled

4 7

Informasi saja/tidak ada temuanInformation only/No Finding

4 6

Bank memberikan perlindungan kepada whistleblower dari tindakan balasan pihak yang dilaporkan dan/atau pihak lain yang memiliki kepentingan. Bank akan melindungi pelapor, identitas pelapor dengan sebaik-baiknya termasuk substansi pengungkapan. Seluruh informasi yang diterima dari whistleblower disimpan dengan aman dan diperlakukan sangat rahasia. Selain itu, Bank juga akan melindungi pelapor dari segala ancaman dan/atau tindakan apa pun yang dilakukan oleh pihak yang dilaporkan.

Pelaporan whistleblower diterima dan dikelola oleh Fraud Control Unit (FCU). Laporan yang masuk akan diinvestigasidengan menghubungi pelapor untuk mendapatkan informasi dan bukti atau informasi yang lebih lengkap jika diperlukan.

Jika informasi yang didapatkan dinilai tidak cukup atau tidak relevan, maka proses investigasi tidak dilanjutkan dan akan diinformasikan kepada whistleblower.

Bank is providing protection to whistleblowers from retaliation from reported parties and/or other parties with interests. The Bank will protect the informant, their identity including the substance of disclosure. All information received from the whistleblower will be safely kept and confidentially treated. In addition, the Bank will also protect the informant from any threats and/or actions taken by the reported party.

Report from the whistleblower is received and managed by the Fraud Control Unit (FCU). The incoming report will be investigated by contacting the informant to obtain information and evidence or more comprehensive information if needed.

In the event that the information obtained is deemed insufficient or irrelevant, the process of the investigation shall be put off and the informant will be informed as such.

PerlInDunGan BaGI PelaPorpRoTECTIoN foR INfoRMANT

PenanGanan PelaPoranREpoRTING HANDlING

tujuan untuk memfitnah atau mencemarkan nama baik. Perilaku yang dapat dilaporkan, antara lain:- Aktivitas fraud;- Suap dan Korupsi;- Tindakan ilegal (melakukan hal di luar kewenangan);- Pelanggaran peraturan/hukum;- Perilakukan tidak etis dan pelanggaran kode etik;

- Perilaku lain yang tidak pantas; dan aktivitas lain yang dapat merugikan secara financial

maupun non-finansial bagi Bank atau hal lain yang terkait dengan kepentingan Bank.

purpose of defamation. Behaviours that can be reported, among others are:- Fraud activities;- Bribery and Corruption;- Illegal actions (doing things outside jurisdiction);- Regulation/legal violations;- Unethical behaviour and violation of the code of

conduct;- Other inappropriate behaviours; and other activities that can be financially or non-

financially detrimental to the Bank or other matters related to the Bank’s interests.

PenGaDuan YanG DITerIMaCoMplAINTS RECEIVED



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Penetapan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang didasarkan pada kebijakan internal Bank Commonwealth yang tercantum di Anggaran Dasar Bank, peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pertimbangan atas kinerja Bank Commonwealth.

Proses selanjutnya adalah penyerahan rekomendasi tersebut kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disampaikan dalam RUPS dan kemudian disepakati oleh para pemegang saham.

Struktur remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi meliputi:1. Remunerasi dalam bentuk non-natura, termasuk gaji

dan penghasilan tetap lainnya antara lain tunjangan, kompensasi berbasis saham, dan bentuk remunerasi lainnya; dan

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yaitu penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dan fasilitas lainnya yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Sementara struktur remunerasi yang diungkapkan paling kurang meliputi:1. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi

anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Bank; dan

2. Jenis remunerasi dan fasilitas lain bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, paling kurang mencakup jumlah anggota Dewan Komisaris, jumlah anggota Direksi, dan jumlah seluruh paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain sebagaimana dirincikan dalam tabel di bawah ini:

The remuneration for members of the Boards of Commissioners and Board of Directors is determined through the recommendations from the Remuneration and Nomination Committee, in accordance with the Commonwealth Bank’s internal policies contained in the Bank’s Articles of Association, prevailing laws and regulations, as well as the consideration of the Bank’s performance.

The next process is the submission of the aforementioned recommendations to the Board of Commissioners, and later is submitted to the GMS and subject to the approval by the shareholders.

The remuneration structure provided to the Boards of Commissioners and Directors includes:1. Remuneration in the form of non-natural means,

including salaries and other fixed income, such as allowances, stock-based compensation, and other forms of remuneration; and

2. Other facilities in the form of natural/non-natural means namely non-fixed income, such as housing, transportation,healthinsurance,andotherfacilities–be it those that can be owned or otherwise.

Meanwhile, the remuneration structure disclosed at least includes:1. Remuneration package/policy and other facilities

for members of the Boards of Commissioners and Directors determined by the Bank’s General Meeting of Shareholders; and

2. The types of remuneration and other facilities for all members of the Boards of Commissioners and Directors, at least include the number of members of the Boards of Commissioners and Directors, as well as the total remuneration package/ policy and other facilities as detailed in the table below:

status PengaduanStatus of Complaint

Jumlah PengaduanNumber of Complaints

2018 2017

MalpraktikMisconduct

- 1

PenyimpanganFraud

- -

Jumlah PengaduanTotal Complaints

4 7

PengungKaPan InforMasI KeBIjaKan reMunerasIDalaM laPoran TahunanDisclosure of Remuneration Policy Information in Annual Report

PelaKsanaan TaTa Kelola reMunerasI DIreKsI Dan DeWan KoMIsarIsGoVERNANCE IMplEMENTATIoN of BoARD of DIRECToRS AND BoARD of CoMMISSIoNERS REMUNERATIoN





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Jenis remunerasi dan Fasilitas lainTypes of Remuneration and Other Facilities

Jumlah Diterima di Tahun 2018Total Received in 2018

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Jumlah KomisarisNumber of

Commissioners

Dalam Juta rp (Bruto)

In Million Rupiah (Gross)

Jumlah DirekturNumber of Directors

Dalam Juta rp (Bruto)

In Million Rupiah (Gross)

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)Remuneration (salary, bonus, routine allowance, and other non natural facilities

2 4.076 6 42.723

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:a. Dapat dimilikib. Tidak dapat dimiliki

Other non-natural facilities (housing, transportation, health insurance, and others) that: a. Can be owned b. Cannot be owned

2 793 6 2.338

Total 2 4.869 6 45.061

Menurut tingkat penghasilan, jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi di tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Bank Commonwealth memberikan remunerasi yang bersifat variabel dalam bentuk Sign on Award (untuk karyawan baru di tingkat jabatan atau pada kondisi tertentu), Annual Performance Bonus, SIP Bonus dan Retention Scheme.

Jumlah Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan yang menerima remunerasi bersifat variable selama satu tahun beserta nominalnya adalah sebagai berikut:

Based on the classifications by income level, numbers of members of Boards of Commissioners and Directors receiving the remuneration package in 2018 are as follows:

Commonwealth Bank provides variable remuneration in the form of Sign on Award (for new employees based on the position or under certain conditions), Annual Performance Bonus, SIP Bonus and Retention Scheme.

The numbers of Directors and Commissioners and employees who received variable remunerations and their nominal for one year are as follows:

remunerasi per orang dalam 1 (satu) tahun di 2018Remuneration per person in 1 (one) year in 2018

Jumlah KomisarisNumber of Commissioners

Jumlah DirekturNumber of Directors

Di atas Rp3 miliarAbove Rp3 billion

- 6

Di atas Rp2 miliar s/d Rp3 miliarAbove Rp2 billion to Rp3 billion

1 -

Di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliarAbove Rp1 billion to Rp2 billion

1 -

Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliarAbove Rp500 million to Rp1 billion

- -

Di bawah Rp500 jutaBelow Rp500 million

- -

remunerasi Bersifat VariabelVariable

Remuneration

Jumlah Diterima dalam 1 (satu) TahunTotal Received in 1 (one) Year



KaryawanEmployees

Total

orangNumber of

People

Dalam Juta rp

In Million Rupiah

orangNumber of

People

Dalam Juta rp

In Million Rupiah

orangNumber of

People

Dalam Juta rp

In Million Rupiah

orangNumber of

People

Dalam Juta rpIn Million Rupiah

Total 6 16.731 2 924 1494 78.530 1502 96.185

reMunerasI BersIFaT VarIaBelVARIABlE REMUNERATIoN



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Posisi-posisi yang dianggap menjadi Material Risk Taker terdiri dari:

Positions deemed as the Material Risk Takers consist of:

no. JabatanPosition

1. Direktur UtamaPresident Director

2. Direktur Operations & ITDirector of Operations & IT

4. Direktur KepatuhanDirector of Compliance

5. Direktur Retail BankingDirector of Retail Banking

6. Direktur SME BankingDirector of SME Banking

7. Chief of FinanceChief of Finance

8. Chief of Human ResourcesChief of Human Resources

9. Chief of Marketing, Corporate Affairs & LegalChief of Marketing, Corporate Affairs & Legal

JaBaTan Dan JuMlah MaTerIal rIsK TaKerpoSITIoNS AND NUMBER of MATERIAl RISK TAKERS

rasIo GaJI TerTInGGI Dan TerenDahHIGHEST AND loWEST SAlARY RATIo

InForMasI PeMuTusan huBunGan KerJaWoRK RElATIoNSHIp INfoRMATIoN

KeteranganDescription

rasioRatio

Karyawan dengan gaji tertinggi dan terendahEmployees with the highest and lowest salaries 163.4 : 1

Direktur dengan gaji tertinggi dan terendahDirectors with the highest and lowest salaries 2.5 : 1

Komisaris dengan gaji tertinggi dan terendahCommissioners with the highest and lowest salaries 1 : 1

Karyawan dan Direktur dengan gaji tertinggiEmployees and Directors with the highest salaries 1 : 1

Sepanjang tahun 2018, Bank Commonwealth melalui kesepakatan dengan karyawan yang bersangkutan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena berbagai alasan dan beberapa diantaranya adalah kinerja yang rendah dan tindakan disiplinari. Jumlah karyawan yang diputus hubungan kerjanya berjumlah 113 orang, dengan total kompensasi yang dibayarkan sebesar Rp13.533.451.390,-

Throughout 2018, Commonwealth Bank has conducted work termination of the employees concerned. These were done due to various reasons, some of which are due to low performance and disciplinary actions. The employees who have been terminated numbered 113, with the compensation paid amounting to Rp13,533,451,390.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Jumlah nominal Kompensasi yang Dibayarkan per orang dalam 1 TahunTotal Compensation Paid per Person in 1 Year

Jumlah KaryawanNumber of Employees

Di atas Rp1 miliarAbove Rp1 billion

1

Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliarAbove Rp500 million to Rp1 billion

3

Rp500 juta ke bawahBelow Rp500 million

109

Informasi kebijakan dan informasi jumlah total yang dibayarkan selama 1 tahun

*) hanya untuk Material Risk Taker dan diungkap dalam juta Rupiah. only for Material Risk Takers and disclosed in million Rupiah.

Information on policy and total paid for 1 year

remunerasi yang Bersifat Tetap*)Fixed Remuneration*)

TunaiCash

Saham/Instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan BankStock based instrument issued by the Bank

-

remunerasi yang Bersifat Variabel*)Variable Remuneration*)

Tidak DitangguhkanNot Deferred

DitangguhkanDeferred

TunaiCash

-

Saham/Instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan BankStock based instrument issued by the Bank

- -

reMunerasI BersIFaT VarIaBel YanG DITanGGuhKanDEfERRED VARIABlE REMUNERATIoN

rInCIan JuMlah reMunerasI DalaM seTahunDETAIl of ToTAl REMUNERATIoN IN A YEAR

InForMasI KuanTITaTIFQUANTITATIVE INfoRMATIoN

Jenis remunerasi yang bersifat VariabelType of Variable Remuneration

sisa yang Masih Ditangguhkan

Remaining Amount Deferred

Total Pengurangan selama Periode laporanTotal Reduction during the Reporting Period

Disebabkan Penyesuaian eksplisit (a)

Caused by Explicit Adjustment (A)

Disebabkan Penyesuaian Implisit (B)

Caused by Implicit Adjustment (B)

Total (a) + (B)

Tunai (dalam juta Rupiah)Cash (in million Rupiah)

- - - -

Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank (dalam lembar saham dan nominal juta rupiah yang merupakan konversi dari lembar saham tersebut)Stock based instrument issued by the Bank (in shares and nominal million rupiah as a conversion of the shares)

- - - -



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Konglomerasi keuangan (Commonwealth Bank of Australia) telah menerapkan tata kelola terintegrasi berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan dan Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.03/2015. Bank Commonwealth sebagai Entitas Utama dalam konglomerasi keuangan telah mengintegrasikan penerapan tata kelola yang baik pada Konglomerasi Keuangan CBA yang terdiri dari Bank Commonwealth, PT Commonwealth Life, dan PT First State Investments Indonesia.

Kebijakan tata kelola terintegrasi yang disusun sebagai acuan untuk mendukung entitas dalam konglomerasi keuangan dalam menerapkan tata kelola integrasi antara lain:- Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi- Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi- Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Terintegrasi- Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola

Terintegrasi- Pedoman dan Tata Tertib Komite Manajemen Risiko

Terintegrasi

TaTa Kelola TerInTeGrasIINTEGRATED GoVERNANCE

The Financial Conglomerate (Commonwealth Bank of Australia) has implemented the integrated governance in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates and the Financial Services Authority Circulation Letter No. 15/SEOJK.03/2015. Commonwealth Bank as the Prime Entity of the financial conglomerate has integrated the implementation of good corporate governance on the CBA Financial Conglomerate including Commonwealth Bank, PT Commonwealth Life and PT First State Investments Indonesia.

The integrated governance policies have been drafted as a reference to support the entities in the financial conglomerate in implementing the integrated policies among others are:

- Integrated Governance Policy - Integrated Risk Management Policy - Integrated Minimum Capital Provision Policy

- Guideline and Rules of Integrated Governance Committee

- Guideline and Rules of Integrated Risk Management Committee

laPoran TaTa Kelola TerInTegrasIIntegrated Governance Report





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



hasil Penilaian sendiriSelf Assessment Result

Pelaksanaan Tata Kelola TerintegrasiIntegrated Governance Implementation

Entitas UtamaPrime Entity

: PT Bank Commonwealth

Posisi Position

: Desember 2018/December 2018

PeringkatRank

Definisi PeringkatRanking Definition

2

Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau LJK.The Financial Conglomerate is deemed to have generally implemented the Integrated Governance well. This is reflected from the adequate fulfillment of the implementation of the Integrated Governance principle. In the event that there are weaknesses in the the Integrated Governance implementation, these are deemed insignificant and resolvable.

analisisAnalysisGovernance structure1. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama (PTBC) telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Seluruh

anggota Direksi telah lulus fit and proper test dan memperoleh persetujuan OJK.2. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan bankir nasional dan internasional yang memiliki pengalaman dan pengetahuan perbankan, serta

memiliki pemahaman atas risiko-risiko yang ada pada di industri perbankan maupun keuangan.3. Komposisi Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan. Pada 6 Desember 2018, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah menyetujui

pengunduran diri anggota Dewan Komisaris Entitas Utama yaitu Coenraad Johannes Jonker (Presiden Komisaris) dan Andrew Farmer (Wakil Presiden Komisaris) dan RUPS langsung mengangkat David Cohen sebagai Presiden Komisaris dan Stephen Vile sebagai Wakil Presiden Komisaris.

4. Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki pedoman yang merupakan acuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.5. Satuan Kerja Terintegrasi (SKKT, SKAIT dan SKMRT) independen terhadap satuan kerja operasional dengan kapasitas sumber daya manusia memadai

dalam mendukung pelaksanaan tugasnya. 6. PTBC sebagai Entitas Utama memiliki struktur organisasi yang memadai dan didukung dengan kebijakan, prosedur dan Penetapan Limit Risiko yang

memadai dalam menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi. 7. Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi disusun sesuai dengan ketentuan OJK yang mencakup Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama dan

entitas dalam Konglomerasi Keuangan.

Governance Structure1. The Board of Commissioners (BoC) and Board of Director (BoD) of the prime entity (PTBC) have met the requirements of integrity, competence and

financial reputation. All BoD members have passed OJK’s fit and proper test.2. BoC and BoD are local and international bankers with vast banking experience and knowledge, and thorough understanding on risks applicable in

banking and financial industries.3. Composition of the BOD and BOC are as per regulations. On 6 December 2018, the GMS has approved the resignation of the BOC Prime Entity

members i.e. Coenraad Johannes Jonker (President Commissioner) and Andrew Farmer (Vice President Commissioner) and the GMS has nominated David Cohen and Stephen Vile as President Commissioner and Vice President Commissioner respectively.

4. The roles and responsibilities of the Integrated Corporate Governance Committee is stipulated in the committee charter.5. Integrated working units such as Integrated Compliance (SKKT), Integrated Internal Audit (SKAIT) and Integrated Risk Management (SKMRT) are

independent operational work units with sufficient human resources to support its duties.6. PTBC as Prime Entity has adequate organisation structure and is supported by adequate policies, procedures and determination of risk limit to

implement the Integrated Risk Management.7. The Integrated Corporate Governance Policy is formulated as per OJK regulations including Integrated Governance Framework for Prime Entity and

entities within Financial Conglomerate.

Governance Process1. Direksi Entitas Utama melakukan pemantauan terhadap Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada entitas dalam Konglomerasi Keuangan dan

menindaklanjuti arahan dan/atau nasihat dari Dewan Komisaris Entitas Utama yang disampaikan baik melalui rapat Komite dan Dewan Komisaris.2. Dewan Komisaris Entitas Utama melakukan pengawasan terhadap Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan melalui rapat

Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Dewan Komisaris Entitas Utama yang diselenggarakan setiap 6 (enam) bulan sekali.3. Entitas dalam Konglomerasi Keuangan (SKKT, SKAIT, dan SKMRT) melakukan pertemuan secara rutin dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi

termasuk kewajiban pelaporan bagi masing-masing entitas.

Governance process 1. BOD of Prime Entity monitors the implementation of integrated corporate governance in the financial conglomerate and follow up recommendation

from BoC through the committee and BoC meetings.2. BOC of Prime Entity conducts the supervision and evaluates the implementation of integrated corporate governance through the Integrated

Corporate Governance committee on semi-annual basis.3. Entities within the Financial Conglomerate (SKKT, SKAIT and SKMRT) have conducted meetings on regular basis including on reporting obligations

for each entity.

laporan Penilaian PelaksanaanTata Kelola TerintegrasiPenilaian pelaksanaan tata kelola terintegrasi telah dilakukan secara self-assessment selama 2 (dua) kali dalam setahun. Penilaian dilakukan terhadap 3 aspek yaitu governance structure, governance process, dan governance outcome. Berikut hasil penilaian selama tahun 2018:

Report on Assessment ofIntegrated Governance Implementation The assessment of the integrated governance implementation has been conducted by means of self-assessment twice in a year. The assessment donducted is done on the following three aspects: governance structure, governance process and governance outcome. The following are the results of the assessment throughout 2018:



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

struktur Konglomerasi Keuangan-Commonwealth Bank of australiafinancial Conglomeration Structure-Commonwealth Bank of Australia

100% 99%

99,9% 0,1%

COMMONWEALTH BANK OFAUSTRALIA

PT BANK COMMONWEALTHPT FIRST STATE INVESTMENT INDONESIAPT COMMONWEALTH LIFE

PT GIGA GALAXY0,35%

PT MURNI GALAXY0,35%

PT SAMUDRA ANUGRAH MEGAH

0,11%PT GALA ARTA JAYA

20%

PT RAMADEWAN WINOKO

0,08%

CMG ASIA LIFE HOLDINGS LTD

50%

PT PRIMA RUKUN LANGGENG

0,07%

PT FINCON SURYA PUTRA0,04%

COMMONWEALTH INTERNATIONAL

HOLDINGS PTY LTD30%

Sebagai bagian dari strategi bisnis Pemegang Saham Pengendali Entitas Utama (Commonwealth Bank of Australia) untuk fokus pada bisnis inti perbankan dan membangun “a Simpler, Better Bank”, Commonwealth Bank of Australia akan melepaskan kepemilikan sahamnya di PT Commonwealth Life. Sejalan dengan rencana tersebut,

As part of the business strategy of the Controlling Prime Entity Shareholders (Commonwealth Bank of Australia) to focuses on the banking core business and developing “a Simpler, Better Bank”, Commonwealth Bank of Australia plans to release its share ownership in PT Commonwealth Life. In line with the plan, Commonwealth Bank as the

Sampai dengan akhir Desember 2018 tidak terdapat perubahan kepemilikan saham atas entitas konglomerasi keuangan Commonwealth Bank of Australia yang terdiri dari Commonwealth Bank, PT Commonwealth Life, dan PT First State Investment Indonesia (FSII).

As of the end of December 2018, there was no change in share ownership of the entities of Commonwealth Bank of Australia financial conglomerate, which includes Commonwealth Bank, PT Commonwealth Life and PT First State Investment Indonesia (FSII).

sTruKTur KonGloMerasI KeuanGanSTRUCTURE of fINANCIAl CoNGloMERATE

Governance outcome1. Hasil penilaian self-assessment Tata Kelola Terintegrasi dalam konglomerasi keuangan adalah 2.2. Hasil self-assessment dan laporan tata kelola terintegrasi telah disampaikan kepada OJK sesuai dengan ketentuan.3. Entitas Utama mendokumentasikan dengan baik hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama dan Komite Tata Kelola Terintegrasi. 4. Satuan Kerja Terintegrasi (Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Terintegrasi, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi)

telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direksi Entitas Utama.5. Direksi Entitas Utama telah menindaklanjuti rekomendasi Komite Tata Kelola Terintegrasi terkait penerapan Tata Kelola Terintegrasi termasuk hasil

audit.

Governance outcomes1. The Integrated Governance self-assessment in the financial conglomerate resulted in the score of 2.2. The result of the integrated governance self-assessment has been submitted to the Financial Services Authority in accordance with the applicable

provision. 3. The Prime Entity docements the result of the meeting of the Prime Entity’s Board of Commissioners and the Integrated Governance Committee

well. 4. Integrated Work Unit (consisting of Integrated Compliance Work Unit, Integrated Audit Work Unit and Integrated Risk Management Work Unit)

have submitted the report on the implementation of their duties and responsibilities to the Prime Entity’s Board of Directors. 5. The Prime Entity’s Board of Directors has done the follow-up on the recommendations from the Integrated Governance Committee in relation with

the Integrated Governance Implementation, including the audit result.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



struktur Kepemilikan saham Bank Commonwealth per Desember 2018Structure of Commonwealth Bank’s Shareholders as of December 2018

no. namaName

Jumlah sahamShareholders

ProsentasePercentage

1 Commonwealth Bank of Australia 3.781.469 99,00%

2 PTGigaGalaxy 13.199 0,35%

3 PT.MurniGalaxy 13.199 0,35%

4 PT Samudra Anugerah Megah 4.425 0,11%

5 PT Ramadewan Winoko 2.950 0,08%

6 PT Prima Rukun Langgeng 2.655 0,07%

7 PT Fincom Surya Putra 1.770 0,04%

Total 3.819.667 100%

sTruKTur KePeMIlIKanSHAREHolDERS CoMpoSITIoN

no. namaName



1 CMG Asia Life Holdings Ltd 45.775 50%

2 Commonwealth International Holding Pty 27.465 30%

3 PT Gala Arta Jaya 18.310 20%

Total 91.550 100%

struktur Kepemilikan saham PT Commonwealth life per Desember 2018Structure of pT Commonwealth life’s Shareholders as of December 2018

struktur Kepemilikan saham PT First state Investment Indonesia per Desember 2018The Structure of pT first State Investment Indonesia’s Shareholders as of December 2018

no. namaName



1 PT Commonwealth Life 374 Seri A73.192 Seri B

99,9%

2 PT Bank Commonwealth 64 Seri A 0,1%

Total 73. 630 100%

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama dan entitas dalam konglomerasi keuangan telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan sebagaimana yang ditetapkan oleh ketentuan. Berikut struktur kepengurusan anggota konglomerasi keuangan:

Members of the Boards of Directors and Commissioners of the Prime Entity and the entities in the financial conglomerate have met the integrity, competence and financial reputation requirements as stipulated in the applicable provision. The following is the structure of the financial conglomerate:

sTruKTur KePenGurusanMANAGEMENT STRUCTURE

Bank Commonwealth sebagai entitas utama konglomerasi keuangan juga berencana untuk melepas kepemilikan sahamnya pada FSII, dan rencana divestasi tersebut telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 29 Januari 2019.

Prime Entity of the financial conglomerate also plans to release its share ownership in FSII, and the plan of such divestation has been approved by the Financial Services Authority on 29 January 2019.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

struktur Kepengurusan PT First state Investments IndonesiaManagement Structure of pT first State Investments Indonesia

Direksi entitas utamaDireksi entitas utama memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang disyaratkan dalam peraturan OJK dan telah lulus fit and proper. Direksi memiliki pengetahuan mengenai entitas utama dan entitas dalam konglomerasi keuangan.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi entitas utama

- Menyusun pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang menjadi acuan bagi entitas utama dan entitas konglomerasi dalam menerapkan tata kelola terintegrasi;

- Memastikan penerapan Tata Kelola Terintegrasi pada entitas dalam konglomerasi keuangan;

- Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;

- Menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan Komisaris terkait pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.

Board of Directors of prime EntityDirectors of the Prime Entity possess integrity, competence and financial reputation required by OJK regulations and have passed fit and proper test. Directors possess knowledge on the major entities and entities within the financial conglomerate.

Duties and Responsibilities of Board of Directors of prime Entity- Compiling the Integrated Governance guidelines

which become a reference for the main entities and conglomerate entities in implementing the integrated governance;

- Ensuring the implementation of Integrated Governance in entities in financial conglomerates;

- Directing, monitoring and evaluating the implementation of Integrated Governance Guidelines;

- Following up on the direction or advice of the Board of Commissioners regarding the implementation of Integrated Governance.



1. Hazrina Ratna Dewi (Presiden Direktur/President Director)2. Handityo Tranggono (Direktur/Director)3. Eli Djurfanto (Direktur/Director)

1. Michael John Murphy (Presiden Komisaris/President Commissioner)2. Teuku Radja Sjahnan (Komisaris Independen/Independent

Commissioner)

orGan TaTa Kelola TerInTeGrasIINTEGRATED GoVERNANCE STRUCTURE

struktur Kepengurusan PT Commonwealth lifeManagement Structure of pT Commonwealth life



1. Elvis Liongosari (Presiden Direktur/President Director)2. Agus Setiawan (Direktur Teknik/Technical Director)3. Edwin Prayitno (Direktur Keuangan/Director of Finance)4. Indrayana Agustsaputra (Direkur Alternative Distibution Channel/

Director of Alternative Distribution Channel)5. Sastradinata (Direktur Penjualan Keagenan/Agency Sales Director)

1. SimonJohnBennett(PresidenKomisaris/President Commissioner)2. Helen Wijaya (Komisaris/Commissioner) 3. Jono Effendi (Komisaris Independen/Independent Commissioner)4. Teuku Radja Sjahnan (Komisaris Independen/Independent

Commissioner)

struktur Kepengurusan Bank CommonwealthManagement Structure of Commonwealth Bank



1. Lauren Sulistiawati (Presiden Direktur/President Director)2. Tjioe Mei Tjuen (Direktur Operasional dan TI/Director of Operations

and IT)3. Rustini Dewi (Direktur Retail Banking/Director of Retail Banking)4. Ida Apulia Simatupang (Direktur SME Banking/Director of SME

Banking)5. Thio Sucy (Direktur Kepatuhan/Director of Compliance)

1. David Cohen (Presiden Komisaris/President Commissioner)*2. Stephen Vile (Wakil Presiden Komisaris/Vice President

Commissioner)*3. Suwartini (Komisaris Independen/Independent Commissioner)4. Khairil Anwar (Komisaris Independen/Independent Commissioner)

*) Efektif memperoleh persetujuan OJK masing-masing per tanggal 8 Maret 2019 dan 25 Februari 2019. Effective as per the OJK approval on 8 March 2019 and 25 February 2019 respectively.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Pelaksanaan Tugas dan Tanggung JawabDireksi entitas utama di Tahun 2018Selama tahun 2018, Direksi Entitas Utama telah menyelenggarakan 2 (dua) kali rapat guna memastikan penerapan tata kelola pada pada entitas konglomerasi keuangan termasuk menerima laporan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Audit Intern Terintegrasi, dan Satuan Manajemen Risiko Terintegrasi. Direksi juga telah menindaklanjuti rekomendasi atau arahan Dewan Komisaris terkait pelaksanaan tata kelola terintegrasi.

Dewan Komisaris entitas utamaAnggota Dewan Komisaris entitas utama berasal dari bankir nasional dan internasional yang memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. Anggota Dewan Komisaris telah lulus fit and proper, dan mendapat persetujuan OJK.

Tugas dan Tanggung JawabDewan Komisaris entitas utama- Mengawasi penerapan Tata Kelola pada masing-

masing entitas agar sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

- Mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama, serta memberikan arahan atau nasihat kepada Direksi Entitas Utama atas pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

- Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan mengarahkan dalam rangka penyempurnaan.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung JawabDewan Komisaris entitas utama di Tahun 2018Pengawasan atas pelaksanaan tata kelola terintegrasi pada konglomerasi keuangan telah dilakukan oleh Dewan Komisaris entitas utama melalui rapat Dewan Komisaris. Selama tahun 2018, Dewan Komisaris entitas utama telah mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali.

Komite Tata Kelola TerintegrasiKomite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi No. SK-DIR/001/CBA-EU/2015 tanggal 22 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris pada Rapat Dewan Komisaris Entitas Utama Grup CBA tanggal 29 Oktober 2015.

struktur Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi

Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari Komisaris Independen Entitas Utama (Bank Commonwealth), Komisaris Independen PT Commonwealth Life dan Komisaris Independen PT First State Investments Indonesia serta pihak independen dari entitas utama.

Implementaion of Duties and Responsibilities ofBoard of Directors of prime Entity in 2018 Throughout 2018, the Board of Directors of Prime Entity held 2 (two) meetings to ensure the governance implementation in the financial conglomerate entities, including receiving the reports from the Integrated Compliance Work Unit, the Integrated Internal Audit Unit and the Integrated Risk Management Unit. The Board of Directors also did the follow-up of the recommendations or directives from the Board of Commissioners related to the implementation of the integrated governance.

Board of Commissioners of prime EntityMembers of the Board of Commissioners of Prime Entity have the experience as national and international bankers, and they have the integrity, competency and good financial reputation. Members of the Board of Commissioners have passed the fit and proper test, and have received the approval from the Financial Services Authority (OJK).

Duties and Responsibilities ofBoard of Commissioners of prime Entity- Supervise the governance implementation in each

entity in line with the Integrated Governance Guideline. - Supervise the duties and responsibilities

implementation of the Board of Directors of Prime Entity, as well as providing directives or advices on the execution of the Integrated Governance Guideline.

- Evaluate the Integrated Governance Guideline and provide directive for continous improvements.

Implementation of Duties and Responsibilities ofBoard of Commissioners of prime Entity in 2018Oversight on the implementation of the integrated governance by financial conglomerate has been done by the Board of Commissioners of Prime Entity through the Board of Commissioners’ meeting. Throughout 2018, the Board of Commissioners of Prime Entity held 2 (two) meetings.

Integrated Governance Committee The Integrated Governance Committee was formed pursuant to the Board of Directors’ Decision Letter No. SK-DIR/001/CBA-EU/2015 dated 22 December 2015, based on the Decision of the Board of Commissioners at the meeting of the Board of Commissioners of Prime Entity of CBA Group dated 29 October 2015.

Membership Structure of Integrated Governance Committee Members of the Integrated Governance Committee are composed of Independent Commissioner of the Prime Entity (Commonwealth Bank), Independent Commissioner of PT Commonwealth Life and Independent Commisioner of PT First State Investments Indonesia, as well as independent parties from the main entity.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Profil anggota Komite Tata Kelola TerintegrasiProfil Komite dapat dilihat pada bagian Komite Dewan Komisaris dalam laporan GCG Bank.

Tugas dan TanggungjawabKomite Tata Kelola TerintegrasiTugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi

melalui penilaian kecukupan pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi yang disusun oleh Direksi Entitas Utama.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung JawabKomite Tata Kelola TerintegrasiRapat Komite Tata Kelola Terintegrasi telah diadakan pada tanggal 13 Februari dan 7 Agustus 2018 yang dihadiri oleh seluruh anggota komite dan para undangan. Rapat tersebut membahas antara lain:- Hasil penilaian sendiri (self-assessment) pelaksanaan

tata kelola terintegrasi- Laporan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan

Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi

- Hal-hal lain terkait dengan penerapan tata kelola terintegrasi.

Komite Manajemen risiko TerintegrasiBank Commonwealth sebagai Entitas Utama memiliki Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi terkait manajemen risiko terintegrasi.

Komposisi dan KeanggotaanKomposisi keanggotaan KMRT terdiri dari: Direktur Entitas Utama yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko sebagai ketua merangkap anggota KMRT; Direktur yang mewakili/ ditunjuk dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan; dan pejabat eksekutif terkait yang merupakan pejabat satu tingkat di bawah Direksi, antara lain pejabat eksekutif yang memimpin satuan kerja operasional dan/atau fungsi/ satuan kerja Manajemen Risiko. Jumlah dan komposisi anggota KMRT telah sesuai dengan ketentuan yang

no namaName

JabatanPosition

1 Suwartini–KomisarisIndependenPTBankCommonwealthIndependent Commissioner of PT Bank Commonwealth

Ketua KomiteChairman of the Committee

2 JonoEffendy–KomisarisIndependenPTCommonwealthLifeIndependent Commissioner of PT Commonwealth Life

Anggota KomiteMember of the Committee

3 TeukuRadjaSjahnan–KomisarisIndependenPTFirstStateInvestmentsIndonesiadanPihakIndependenPT Bank CommonwealthIndependent Commissioner of PT First State Investments Indonesia and Independent Party of PT Bank Commonwealth

Anggota KomiteMember of the Committee

Integrated Governance Committee Members profile The profile of the Integrated Governance Committee Members can be seen in the Board of Commissioners Committee section in the Bank’s GCG Report.

Duties and Responsibilities ofIntegrated Governance Committee The duties and responsibilities of the Integrated Governance Committee are as follows: 1. Evaluate the implementation of the Integrated

Governance by assessment on the adequate internal control and the implementation of compliance function.

2. Provide recommendations to the Prime Entity’s Board of Commissioners for improving the Integrated Governance policies prepared by the Prime Entity’s Board of Directors.

Implementation of Duties and Responsibilities of Integrated Governance Committee Meetings of the Integrated Governance Committee were held on 13 February and 7 August 2018. The meeting saw the attendance of all members of the committee and the invitees. The meeting discussed among others: - Result of the self-assessment of the integrated

governance implementation- Report on the Integrated Compliance Work Unit,

Integrated Risk Management Work Unit and Integrated Internal Audit Work Unit

- Other matters related to the implementation of the integrated governance.

Integrated Risk Management CommitteeAs the Prime Entity, Commonwealth Bank has formed Integrated Risk Management Committee (KMRT) that assists the implementation of the Board of Directors’ duties and responsibilities regarding integrated risk management.

Composition and MembershipThe membership of KMRT is composed of: the Prime Entity’s Director in charge of the Risk Management function as the chairman and concurrently as a member of the KMRT; the Director appointed from the Financial Services Institution (LJK) in the Financial Conglomerate; and the related executive officer one level below the Board of Directors, including executive officers leading the work unit operational and/or Risk Management function/unit. The number and composition of KMRT members are in





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



ditetapkan dengan memperhatikan keterwakilan masing-masing sektor jasa keuangan.

Tugas dan Tanggung Jawab KMRT adalah sebagai berikut: KMRT memiliki Piagam Komite yang mengatur tugas dan tanggung jawab komite, antara lain:a. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Entitas

Utama dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko terintegrasi dan termasuk penyempurnaan kebijakannya.

b. Mengevaluasi kesesuaian kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi.

d. Melakukan kajian pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi yang terdiri dari:1. Laporan Profil Risiko baik secara individu

Lembaga Jasa Keuangan maupun profil risiko secara terintegrasi dengan perusahaan terelasi.

2. Laporan lainnya terkait dengan pengelolaan 10 (sepuluh) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko transaksi intra-group dan risiko asuransi.

e. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian sistem informasi Manajemen Risiko Terintegrasi.

f. Melaksanakan Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.

g. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi serta hal-hal yang diperlukan untuk menjadi perhatian Dewan Komisaris sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah menyelenggarakan 2 (dua) kali rapat selama tahun 2018. Rapat dihadiri secara fisik oleh semua anggota komite dan pihak terkait lainnya dengan pembahasan topik/materi sebagai berikut:• TinjauanatasProfilRisikoTerintegrasiBankyang

mencakup 10 (sepuluh) jenis risiko yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, kepatuhan, strategi, reputasi, transaksi intra-grup dan asuransi.

• Pemantauan permodalan terintegrasi KonglomerasiKeuangan terhadap ketentuan penyediaan modal minimum Konglomerasi Keuangan (regulatory capital) yang dipersyaratkan oleh regulator untuk mengantisipasi potensi kerugian yang dapat timbul dari aktivitas usaha Konglomerasi Keuangan.

satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (sKKT)Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi yang merupakan Satuan Kerja Kepatuhan entitas utama memiliki sumber daya manusia dengan kompetensi dan pengalaman yang memadai di bidang kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan merupakan satuan kerja yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.

accordance with the stipulated provisions by taking into account the representation of each financial service sector.

Duties and Responsibilities of KMRT are as follows: KMRT has a Committee Charter that regulates committee duties and responsibilities, among others:a. Provide recommendations to the Prime Entity’s Director

in preparing for integrated risk management policies and improvement of the policies.

b. Evaluate the confirmity of the Integrated Risk Management policy with the implementation of the policy.

c. Monitor and evaluate the implementation of the Integrated Risk Management Unit’s duties.

d. Review the implementation of Integrated Risk Management that includes: 1. Individual Risk Profile Reports for Financial

Services Institutions and integrated risk profiles with related companies.

2. Other reports related to the management of 10 (ten) types of risks, namely credit, market, operational, liquidity, legal, compliance, reputation, strategic, intra-group transaction and insurance risks.

e. Monitor the adequacy of the process of identifying, measuring, monitoring, controlling integrated Risk Management information systems.

f. Conduct the Integrated Risk Management Committee Meeting at least once in 6 (six) months.

g. Submit periodic report on the Integrated Risk Management Committee’s activities as well as matters that need the attention of the Board of Commissioners at least once every 6 (six) months.

The Integrated Risk Management Committee held 2 (two) meetings in 2018. Meetings physically saw the attendance of all members of the committee and other relevant parties by discussing the following topics/ materials:

• ReviewontheBank’sIntegratedRiskProfilethatcovers10 (ten) types of risks, namely credit, market, liquidity, operational, legal, compliance, strategy, reputation, intra-group transactions and insurance risks.

• Monitor the integrated capital of the FinancialConglomerate against the provision of minimum capital of the Financial Conglomerate (regulatory capital) required by the regulator to anticipate potential losses that can arise from the business activities of the Financial Conglomerate.

Integrated Compliance Work Unit (SKKT)The Integrated Compliance Work Unit (SKKT), which is the Prime Entity’s Compliance Unit, has sufficient competence and experienced human resources in the field of compliance. The Compliance Unit is an independent work unit and is directly responsible to the Compliance Director.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Tugas dan Tanggung Jawab SKKT adalah sebagai berikut: - Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi

kepatuhan pada entitas dalam konglomerasi keuangan.

- Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab SKKT di Tahun 2018- Melakukan koordinasi dengan fungsi kepatuhan

masing-masing entitas terkait pelaksanaan fungsi kepatuhan.

- Melakukan penilaian risiko kepatuhan terintegrasi dan menyusun laporan profil risiko kepatuhan terintegrasi.

- Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait dan entitas dalam konglomerasi keuangan dalam penyusunan laporan penilaian sendiri (self-assessment) tata kelola terintegrasi dan laporan tata kelola tata kelola terintegrasi 2017.

satuan Kerja Manajemen risiko TerintegrasiBank Commonwealth sebagai Entitas Utama memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT) yang independen dari satuan kerja operasional lainnya dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur yang membawahkan fungsi manajemen risiko. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi, SKMRT melakukan koordinasi dengan unit-unit yang menjalankan fungsi manajemen risiko di masing-masing entitas dalam konglomerasi keuangan.

Tugas dan Tanggung Jawab SKMRT adalah sebagai berikut: - Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi

manajemen risiko pada entitas dalam konglomerasi keuangan.

- Memantau risiko pada konglomerasi keuangan berdasarkan hasil penilaian profil dan tingkat risiko baik pada masing-masing entitas maupun secara terintegrasi.

- Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko terintegrasi kepada Direktur Entitas Utama yang membawahkan fungsi manajemen risiko.

Berdasarkan laporan yang disampaikan SKMRT, Direktur yang membawahkan fungsi manajemen risiko Entitas Utama menyampaikan laporan profil risiko terintegrasi kepada Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab SKMRT di Tahun 2018- Melakukan koordinasi dengan entitas dalam

konglomerasi keuangan terkait pelaksanaan fungsi manajemen risiko;

- Melakukan penilaian profil risiko dalam konglomerasi keuangan, tingkat risiko masing-masing risiko secara terintegrasi dan menyusun laporan profil risiko terintegrasi secara semesteran;

Duties and Responsibilities of SKKT are as follows: - Monitor and evaluate the implementation of

compliance functions in the financial conglomerate’s entities.

- Compile and submit reports on the implementation of duties and responsibilities to the Director in charge of the compliance function.

Implementation of SKKT Duties and Responsibilities in 2018- Coordinate with the compliance function of each

entity related to the implementation of the compliance function.

- Carry out integrated compliance risk assessment and prepare for an integrated compliance risk profile report.

- Coordinate with related units and entities in the financial conglomerate in terms of preparing integrated governance self-assessment report and integrated governance governance report 2017.

Integrated Risk Management UnitAs the Prime Entity, Commonwealth Bank has an Integrated Risk Management Work Unit that is independent from other operational work units and is directly responsible to the Director in charge of the risk management function. In carrying out its duties, SKMRT coordinates with units that conduct risk management functions in each entity in the financial conglomerate.

SKMRT Duties and Responsibilities are as follows: - Monitor and evaluate the implementation of the risk

management function in the financial conglomerate’s entities.

- Monitor risks in the financial conglomerate based on the appraisal results of the integrated risk profile and level in each entity.

- Compile and submit an integrated risk profile report to the Prime Entity’s Director in charge of the risk management function.

Based on the report submitted by the SKMRT, the Director in charge of the Prime Entity’s Risk Management function submits an integrated risk profile report to the Prime Entity’s Boards of Directors and Commissioners.

Implementation of SKMRT Duties and Responsibilities in 2018- Coordinate with entities in the financial conglomerate

regarding the implementation of the risk management function;

- Assess the financial conglomerate’s risk profile, the level of integrated risk of each risk, and compile a semi-annual integrated risk profile report;





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Risiko Transaksi Intra Grup merupakan salah satu risiko yang wajib dikelola dalam penerapan manajemen risiko terintegrasi. Risiko Transaksi Intra Grup adalah Risiko akibat ketergantungan suatu entitas baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana.

Transaksi Intra Grup dapat berupa transaksi finansial maupun nonfinansial yang dilakukan antar perusahaan dalam satu Konglomerasi Keuangan. Dalam hal ini perusahaan yang dimaksud adalah Bank Commonwealth, PT Commonwealth Life (PTCL), dan PT First State Investments Indonesia (FSII). Risiko Transaksi Intra Grup pada Konglomerasi Keuangan dapat timbul antara lain dari kepemilikan silang, trading operations, pengelolaan likuiditas jangka pendek, memberikan atau menerima jaminan (guarantee), pinjaman (loan) dan komitmen, eksposur kepada pemegang saham pengendali, pemberian jasa, pembelian atau penjualaan asset, transfer risiko melalui re-asuransi, transaksi untuk memindahkan risiko pihak ketiga, serta menjadi agen penjual terhadap produk/jasa dari LJK lain kepada pihak ketiga.

The Intra-Group Transactions Risk is one of the risks that must be managed in the implementation of integrated risk management. The Intra-Group Transactions Risk is the risk that arises from the dependency of an entity directly and indirectly on other entities in the Financial Conglomerate, so as to fulfill written and unwritten agreement obligations followed by and/or not followed by transfer of funds.

The Intra-Group Transactions can be in the form of financial or non-financial transactions conducted between companies in the Financial Conglomerate. In this case the companies said are Commonwealth Bank, PT Commonwealth Life (PTCL) and PT First State Investments Indonesia (FSII). The Intra-Group Transactions Risk in the Financial Conglomerate can arise, among others, from cross ownership, trading operations, short-term liquidity management, giving or receiving guarantee, loan and commitment, exposure to controlling shareholders, providing service, buying or selling assets, transfer of risk through re-insurance, transaction to transfer the risk of third party, as well as being a sales agent for product/service of other LJK to third party.

KeBIJaKan TransaKsI InTra-GruPINTRA-GRoUp TRANSACTIoN polICY

- Review risk profile reports submitted by entities within the financial conglomerate;

- Monitor intra-group transactions in the financial conglomerate.

Integrated Audit Work Unit (SKAIT)The implementation of the Integrated Internal Audit Work Unit (SKAIT) is carried out by Commonwealth Bank’s Internal Audit Unit as the Prime Entity’s SKAI carries out the Internal Audit Work Unit (SKAIT). This unit is independently positioned to the Operational Work Unit. The SKAIT has monitored the audit implementation and audit findings at the Financial Services Institution (LJK) in the Financial Conglomerate, and has reported the result of its monitoring to the Integrated Governance Committee.

Implementation of Duties and Responsibilities of SKAIT in 2018- Monitor the implementation of internal audits on

entities in the Financial Conglomerate periodically to obtain information on the progress of the implementation of the audit plan, main findings, and follow-up plans for improvement of the audit results.

- Regularly coordinate with LJK representatives to discuss matters such as recent developments, findings, current topics related to industry, and others.

- Mengkaji laporan profil risiko yang disampaikan oleh entitas dalam konglomerasi keuangan;

- Memantau transaksi intra-grup dalam konglomerasi keuangan.

satuan Kerja audit Terintegrasi (sKaIT)Pelaksanaan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi (SKAIT) dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern Bank Commonwealth selaku SKAI Entitas Utama. Kedudukan SKAIT adalah independen terhadap Satuan Kerja Operasional. SKAIT telah melakukan pemantauan atas pelaksanaan audit dan temuan-temuan audit di Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan, seta melaporkan hasil pemantauannya kepada Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab SKAIT di Tahun 2018 - Melakukan pemantauan pelaksanaan audit intern

pada entitas dalam Konglomerasi Keuangan secara berkala untuk mendapatkan informasi mengenai kemajuan pelaksanaan rencana audit, temuan-temuan utama, dan tindak lanjut rencana perbaikan atas hasil pemeriksaan.

- Melakukan koordinasi dengan perwakilan dari LJK secara berkala guna mendiskusikan hal-hal seperti perkembangan terakhir, temuan-temuan, topic terkini terkait dengan industri, dan lainnya.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Proses Manajemen Risiko Transaksi Intra-Grup dimulai dengan mengidentifikasi komposisi transaksi intra grup dalam Konglomerasi Keuangan, dokumentasi dan kewajaran transaksi serta informasi lainnya. Selanjutnya, penilaian risiko transaksi intra grup dilakukan dengan mempertimbangkan kepatuhan transaksi intra grup yang dilakukan dengan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi oleh setiap transaksi intra grup, risiko-risiko yang mungkin muncul dari transaksi tersebut, dampak yang mungkin terjadi, mitigasi yang telah atau akan dilakukan serta bagaimana arm’s length principle dipatuhi untuk transaksi intra grup bersangkutan.

Setiap transaksi intra grup yang teridentifikasi, dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) sesegera mungkin. Pelaporan dilakukan melalui Satuan Kerja Manajemen RisikoTerintegrasi (SKMRT) Entitas Utama. Seluruh transaksi intra grup yang aktif dipantau oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dimasing-masing LJK. Apabila ditemukan indikasi ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip transaksi intra grup atau terdapat potensi risiko untuk anggota Konglomerasi Keuangan, dilaporkan ke SKMRT entitas utama. Transaksi intra grup dilaporkan kepada regulator sebagai bagian dari Laporan Profil Risiko Terintegrasi.

The management process of the Intra- Group Transaction Risk starts with identifying the composition of intra-group transactions in the Financial Conglomerate, documentation and fairness of transaction and other information. Moreover, the risk assessment of intra-group transactions is conducted by considering the compliance of intra-group transactions carried out with principles that must be met by each intra-group transaction, risks that may arise from the transaction, impacts that are likely to occur, mitigation that has been or will be carried out and how the arm’s length principle is complied for intra-group transactions.

Every identified intra-group transaction is immediately reported to the Integrated Risk Management Committee (KMRT). Reporting is conducted through the Prime Entity Integrated Risk Management Work Unit (SKMRT). The Risk Management Unit in each LJK actively monitors all intra-group transactions. In the event of indications of non-compliance with the principles of intra-group transactions or potential risks for members of the Financial Conglomerate, such indications shall be reported to the Prime Entity’s SKMRT. Intra-group transactions are reported to the regulator as a part of the Integrated Risk Profile Report.

TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY

07



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Dalam kegiatan usahanya, Bank Commonwealth selalu berkomitmen untuk memberikan dampak yang positif, tidak hanya terhadap Bank tapi juga masyarakat disekitarnya dimana Bank beroperasi. Bukti komitmen ini diwujudkan melalui pelaksanaan usaha secara bertanggung jawab serta kontribusi berkelanjutan dari Bank bagi pengembangan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, Bank menerapkan Program Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility atau CSR) secara sistematis berdasarkan peraturan yang berlaku sejalan dengan konsep triple bottom line yang terdiri dari people, planet dan profit. CSR adalah bagian integral dari operasional Bank yang cakupannya terdiri dari serangkaian kebijakan dan kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial, etika dan profesional. Bank memiliki 4 (empat) bentuk tanggung jawab, yaitu 1. Tanggung jawab sosial terkait lingkungan hidup2. Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3)

Commonwealth Bank is always committed to giving a positive impact, not only to the Bank but also the surrounding communities where the Bank operates. Evidence of this commitment is realized through responsible business implementation and ongoing contributions from the Bank to the development of the surrounding community. Therefore, the Bank systematically implements Corporate Social Responsibility programme based on applicable regulations and the triple bottom line concept consisting of people, planets and profits.

CSR is an integral part of the Bank’s operation and comprises a series of policies and activities in accordance with social, ethical and professional values. There are four types of the Bank’s social responsibilities, namely 1. Environmental social responsibility2. Employment, Occupational Health and Safety

Tanggung jawab Bank Commonwealth melalui “Commbank for Community” mencerminkan komitmen Bank yang tak hanya bertujuan memenuhi kepentingan pemegang saham, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan yang terdiri dari seluruh karyawan, nasabah, masyarakat dan pihak lainnya. Commonwealth Bank responsibilities in “Commbank for Community” reflects our commitment to fulfill not only the interests of shareholders but also to provide added values for all stakeholders, including employees, customers, suppliers and other parties.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



STRUKTUR PENGELOLA, KEBIJAKAN DAN PELAKSANAANSTRUCTURE OF MANAGEMENT, POLICY AND IMPLEMENTATION

DASAR PENERAPAN Legal Foundation of Implementation

Dalam penerapan CSR, Bank Commonwealth mengacu pada peraturan-peraturan berikut: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; dan

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No.1/ POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No. 76/ POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/ atau Masyarakat.

3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan 4. Serta tanggung jawab kepada konsumen.

Tanggung jawab ini diimplementasikan melalui moto Commonwealth, “Commbank for Community” yang mencerminkan komitmen Bank yang tak hanya bertujuan memenuhi kepentingan pemegang saham, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan yang terdiri dari seluruh karyawan, nasabah, masyarakat dan pihak lainnya.

Keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidup Bank Commonwealth dapat diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial yang berkesinambungan. Dengan adanya keseimbangan tersebut, Bank percaya dapat menggapai keberhasilan usaha yang lebih optimal diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan karyawan, serta keberlangsungan lingkungan.

In implementing its CSR activities, Commonwealth Bank refers to the following regulations: 1. Republic of Indonesia Law No. 8/1999 on Consumer

Protection; 2. Republic of Indonesia Law No. 13/2003 on Manpower;

3. Republic of Indonesia Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies;

4. Republic of Indonesia Government Regulation No. 47/2012 on Corporate and Environmental Social Responsibility of Limited Liability Companies; and

5. Indonesian Financial Services Authority Regulation No. 1/ POJK/2013 on Consumer Protection in Financial Service Sector.

6. The Financial Service Authority (OJK) Regulation No. 76/ POJK.07/2016 on the Increase in the Financial Literacy and Inclusion in Financial Sector for Consumers and/or the Public.

3. Social and community development 4. Responsibility towards the consumers.

These responsibilities are implemented through the motto of Commonwealth Bank, “Bank for Community” which reflects the Bank’s commitment to not only fulfill the interests of shareholders but also provided added values for all stakeholders, namely employees, customers, suppliers and other parties.

The balance between the social, economic and environmental aspects of the Commonwealth Bank can be realized through the implementation of sustainable social responsibility activities. With this balance, Bank believes that it can achieve more optimal business success followed by improving the welfare of the community and employees, as well as environmental sustainability.

Unit Community dan CSR yang berada dalam naungan Departemen Corporate Communication juga merupakan bagian dari Divisi Marketing, Corporate Affairs & Legal dan bertanggung jawab mengelola program tanggung jawab sosial Bank Commonwealth. Sebagai wadah bagi karyawan untuk aktif berpartisipasi dalam program CSR Commonwealth Bank, Bank menyediakan wadah yang disebut CommCare Club. CommCare Club dibentuk pada tahun 2013 dan terbuka untuk semua karyawan Bank.

Dalam rangka menjamin keterarahan dan kesinambungan pelaksanaan kegiatan CSR, Bank Commonwealth menyusun suatu pedoman pelaksanaan kegiatan yang

The Community and CSR unit, under the auspices of the Corporate Communication Department and also part of the Marketing, Corporate Affairs & Legal Directorate, is responsible for managing the Commonwealth Bank’s social responsibility programme. For employees to actively participate in Commonwealth Bank’s CSR programme, the Bank provides a forum called CommCare Club. CommCare Club was formed in 2013 and is open to all employees of the Bank.

In order to ensure the direction and continuity of CSR activities’ implementation, Commonwealth Bank has compiled an activity implementation guide that can be



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Selain menerapkan efisiensi penggunaan kertas dan penghematan energi di lingkungan kerja, Bank Commonwealth juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan mencantumkan kewajiban memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) terkait pemberian kredit kepada usaha yang berisiko memiliki dampak lingkungan.In addition to efficiency in paper usage and saving energy in the work environment, Commonwealth Bank also shows its commitment to the environment by including the obligation to have an Environmental Impact Analysis (EIA) related to credit lending for businesses that are at risk of having environmental impacts.

Bank Commonwealth mendukung penuh dan senantiasa berupaya merealisasikan pelestarian lingkungan hidup. Hal tersebut didasari oleh kesadaran akan pentingnya peran lingkungan hidup yang sehat bagi seluruh aspek kehidupan termasuk keberlanjutan usaha. Dukungan dan upaya Bank diwujudkan melalui kebijakan dan program yang disusun dengan kebutuhan lingkungan sebagai prioritas utamanya, salah satunya dengan menerapkan efisiensi penggunaan kertas dan penghematan energi di lingkungan kerja Bank Commonwealth.

Tidak hanya itu, Bank juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dalam kebijakan pemberian kredit. Dalam analisis kredit terkait pemberian kredit, Bank wajib mencantumkan ketentuan tentang kewajiban memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kepada usaha yang berisiko memiliki dampak lingkungan.

Pelaksanaan CSR terkait Lingkungan Hidup di Bank Commonwealth diimplementasikan secara konsisten dan menyeluruh di setiap pelaksanaan usaha melalui berbagai

Commonwealth Bank fully supports and constantly strives to realize environmental preservation. This is based on the awareness of healthy environment for all aspects of life including business sustainability. The Bank’s support and efforts are realized through policies and programmes that are compiled with environmental needs as a top priority, one of which is by applying paper use efficiency and saving energy in the Commonwealth Bank’s work environment.

In credit analysis related to lending, Bank is required to include provisions on the obligation to have an Environmental Impact Analysis (EIA) for businesses that are at risk of having an environmental impact.

Environmental CSR activities at Commonwealth Bank are implemented consistently and thoroughly at every business activity through continuously developed policies.

LINGkUNGAN HIDUP Environment

tertuang dalam Kebijakan dan Prosedur Corporate Social Responsibility tahun 2014. Acuan penyusunan pedoman ini adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Program utama yang diselenggarakan Bank adalah program terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang terbagi menjadi 2 (dua) program, yaitu: 1. Program Literasi Edukasi Keuangan 2. Program Corporate philanthropy

Sementara itu, program tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan Lingkungan Hidup, Ketenagakerjaan & K3 dan Konsumen dilaksanakan di bawah naungan Departemen SDM.

Bank mengalokasikan dana sebesar Rp1.000.000.000 untuk kegiatan-kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Dari jumlah tersebut, Bank selama tahun 2018 mengeluarkan total dana sebesar Rp880.441.200.

found in the 2014 Corporate Social Responsibility Policy and Procedure. This guide refers to prevailing laws and regulations

The main programmes held by the Bank are two social and community development programmes, namely:

1. Financial Education Literacy Programme 2. Corporate philanthropy Programme

Meanwhile, corporate social responsibility related to the Environment, Labour and Work Health and Safety, and Consumers are held by Human Resources Department.

The Bank allocated the fund of Rp1,000,000,000 for the CSR activities. Of the amount, the Bank throughout 2018 spent a total of Rp880,441,200.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



kebijakan yang terus dikembangkan. Berikut adalah bentuk kegiatan tanggung jawab lingkungan hidup beserta dampak kuantitatifnya: 1. Efisiensi Penggunaan Energi Seluruh karyawan yang bekerja di Bank Commonwealth

memiliki tanggung jawab untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang menggunakan energi listrik ketika sedang tidak digunakan. Bank senantiasa mendorong karyawan untuk melakukan penghematan energi melalui pemasangan peringatan hemat energi di titik-titik strategis dan sosialisasi yang dilakukan secara berkala. Dengan menghemat energi, Bank turut berpartisipasi dalam menekan tingkat keparahan dari pemanasan global.

2. Paperless Campaign Paperless Campaign adalah kampanye yang mendorong

penggunaan teknologi digital untuk menggantikan fungsi kertas dan membatasi aktivitas fotokopi dalam penggandaan maupun distribusi dokumen. Sebagai solusinya, karyawan dapat memanfaatkan teknologi pemindai dokumen (document scanner) kemudian menyebarkan hasil pindaian melalui e-mail. Bank juga menerapkan cara yang sama dalam distribusi dokumen untuk sosialisasi Prosedur Operasional Standar (POS), penyampaian memorandum dan Surat Edaran. Dokumen yang diunggah lalu dikirimkan ke seluruh karyawan melalui media portal perusahaan. Jika ada kegiatan internal yang membutuhkan kertas, Bank mendorong penggunaan kertas bekas layak pakai.

Here are several environmental CSR activities and their quantitative impacts:

1. Energy Use Efficiency All Commonwealth Bank employees are responsible

in turning off lights and electronic equipment that consume electricity while not in use. The Bank continuously encourages the employees to save energy by putting energy-saving warnings in strategic locations and doing periodic disseminations. By saving energy, the Bank participates in reducing the severity of global warming.

2. Paperless Campaign Paperless Campaign encourages the use of digital

technology to replace paper and to limit photocopying in document distribution. Employees can use document scanners and distribute the scanned document by e-mail. The Bank also applies similar ways in distributing documents for disseminating Standard Operational Procedures (SOP), memorandums and circulars. Uploaded documents are distributed to all employees through the company’s media portal. The Bank encourages using used paper for all internal activities that needs paper.

Bank mendorong lingkungan kerja internalnya untuk peduli terhadap lingkungan. Prinsip ini didukung dengan sikap terbuka terhadap pengaduan mengenai masalah lingkungan. Penting bagi para karyawan untuk ikut terlibat agar seluruh karyawan memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

The Bank encourages the internal working environment to be caring towards the environment. The principle is supported by an openness to complaints on environmental problems. It is important for employees to participate so that they can foster personal caring and responsibility toward the environment.

MEKANISME PENGADUAN MASALAH LINGKUNGANENVIRONMENTAL PROBLEM COMPLAINT MECHANISM

Industri yang digeluti Bank Commonwealth adalah industri perbankan yang tidak memiliki dampak langsung terhadap lingkungan. Oleh karena itu, Bank belum memiliki penghargaan maupun sertifikasi terkait lingkungan hidup.

Commonwealth Bank works in the banking industry without any direct impact towards the environment. Therefore, the Bank has yet to earn environmental appreciation and certification.

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAPPRECIATION AND CERTIFICATION

kETENAGAkERJAAN, kESEHATANDAN kESELAmATAN kERJA (k3) Manpower, Occupational Health and Safety

Bank Commonwealth senantiasa memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para karyawan. Oleh karena itu, Bank memegang teguh komitmennya kepada pengelolaan

Commonwealth Bank always prioritises the health and safety of its employees. Therefore, the Bank upholds its commitment to labour management based on best



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Kebijakan kebijakan ketenagakerjaan yang bersifat inklusif serta mendukung pengembangan dan kesejahteraan para karyawan merupakan aktualisasi dari tanggung jawab Bank terhadap tenaga kerja yang dimiliki. Dalam praktiknya, Bank mengacu pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan untuk memastikan tidak adanya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam menjalin hubungan kerja dengan Sumber Daya Manusia (SDM) Bank. Selain itu, untuk mengukuhkan komitmennya, Bank Commonwealth telah membuat pedoman manajemen SDM, yaitu Kebijakan Pelatihan dan Pengembangan Bank Commonwealth yang disahkan pada Desember 2016.

Kegiatan dan Dampak Kuantitatif Berikut adalah nilai-nilai ketenagakerjaan yang dipegang teguh oleh Bank: 1. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Bank Commonwealth berkomitmen untuk memberikan

kesempatan kerja dan perlakuan yang sama terhadap seluruh karyawan yang berada di naungan Bank Commonwealth tanpa memandang gender, suku, agama, ras dan golongan. Di samping itu, Bank tidak menoleransi sikap diskriminasi apapun dan oleh siapapun. Dalam hal pemberian kesempatan, Bank melakukan penilaian kepada setiap karyawan melalui hasil kerja karyawan yang bersangkutan yang dilakukan di akhir tahun melalui laporan penilaian kinerja. Laporan ini disusun berdasarkan indikator-indikator yang terukur untuk memastikan objektivitas dalam pelaksanaannya

2. Pengembangan Kompetensi dan Kesempatan Berkarier

Prinsip kesetaraan dan kesempatan yang sama juga diberikan oleh Bank kepada setiap karyawan untuk mengembangkan potensi dan kompetensinya melalui program pendidikan dan pelatihan. Dalam pelaksanaannya, Bank Commonwealth menyesuaikan kebutuhan Bank dan karyawan dalam mempertimbangkan atau menetapkan keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan.

3. Program Jaminan Kesehatan Layanan kesehatan disediakan oleh Bank bagi

karyawannya dalam bentuk program jaminan atau asuransi kesehatan yang dapat dinikmati oleh keluarga inti yang menjadi tanggungan karyawan yang bersangkutan seperti istri dan anak. Program ini bertujuan untuk memberikan rasa aman pada seluruh karyawan sehingga kinerja karyawan pun dapat optimal.

Policy Inclusive employment policies and supporting the development and welfare of employees are the actualization of the Bank’s responsibility for the workforce. Practically, the Bank refers to Law No. 13/2003 on Manpower to ensure the absence of any human rights violation in establishing its relationship with all of the Bank’s manpower. Apart from that, in order to reaffirm its commitment, Commonwealth Bank has created a human resources management guide, namely the Commonwealth Bank training and development policy issued in December 2016.

Activities and Quantitative Impacts The following are manpower values upheld by the Bank:

1. Gender Equality and Work Opportunity Commonwealth Bank is committed to providing

employment opportunities and equal treatment to all employees under the auspices of the Commonwealth Bank regardless of their ethnicity, religion, race and social group. The Bank does not tolerate any form of discrimination committed by any one. In terms of giving opportunity, the Bank conducts an assessment to all employees through their performances at the end of year through a performance assessment report. These reports are compiled based on measurable indicators to ensure objectivity.

2. Competence Development and Career Opportunity Principles of equality in opportunity is also applied

by the Bank for all employees in the development of their potentials and competences through education and training programmes. In its implementation, Commonwealth Bank adjusts the Bank’s and employees’ needs in considering and choosing employees’ participation in the development programmes.

3. Health Security Programme Health services the Bank provides for its employees is in

the form of healthcare insurance, which is also available for employees’ family members or dependents, including wife and children. The programme aims to provide a sense of security for employees to ensure their optimum work performance.

KETENAGAKERJAAN MANPOWER

tenaga kerja berdasarkan praktik terbaik dan peraturan perundangundangan yang berlaku serta menyusun kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

practices and prevailing laws and to compile an Manpowers and Occupational Health Safety policies.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Kebijakan Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan SDM-nya, Bank Commonwealth mendaftarkan karyawannya dalam Jaminan Kesehatan Nasional berupa asuransi kesehatan sosial melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Bank juga telah menetapkan beberapa manfaat kesehatan tambahan seperti:1. Rawat jalan, termasuk di dalamnya manfaat gigi dan

kacamata. 2. Rawat inap dan pembedahan, termasuk di dalamnya

manfaat persalinan.

Bank Commonwealth juga berupaya untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan Kesehatan Kerja sebagaimana yang termaktub dalam Undang Kesehatan nomor no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan no. 48 tahun 2016 tentang standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perkantoran.

Selama tahun 2018, Bank Commonwealth melaksanakan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan kerja yaitu: 1. Employee Assistance Program (EAP) Layanan pembinaan dan konseling bagi karyawan dan

keluarga dilakukan oleh tim profesional independen untuk membantu karyawan dalam mengelola dan meningkatkan emotional wellbeing. Karyawan berhak untuk melakukan konsultasi mulai dari topik mengenai produktivitas di tempat kerja, peningkatan hubungan kerja interpersonal hingga topik pribadi. Layanan ini merupakan manifestasi dari pelaksanaan Undang – undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan agar terciptanya derajat kesehatan jasmani dan rohani bagi seluruh karyawan.

2. Penyediaan Ruang ASI Sebagai bentuk peningkatan kesehatan kerja,

Bank Commonwealth menyediakan ruang ASI bagi karyawati yang sedang dalam masa menyusui. Upaya tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/Atau Memerah Air Susu Ibu. Para karyawati dapat memanfaatkan ruangan ini dengan fasilitas yang tersedia berupa lemari pendingin, alat sterilisasi, tempat duduk dan meja dan pemberian kesempatan kepada Ibu yang bekerja untuk memberikan ASI kepada bayi atau memerah ASI selama waktu kerja di tempat kerja

3. HEALTH TALK Promosi yang berkaitan dengan kesehatan kerja

disampaikan kepada karyawan dengan membuat kegiatan health talk dengan topik kesehatan kerja terkini dan juga disampaikan melalui e-magazine yang secara berkala ditampilkan di portal Bank. Promosi tersebut merupakan sebuah upaya dalam peningkatan pengetahuan kesehatan kerja bagi karyawan.

Policy As a form of responsibility for the health of its human resources, the Bank registers its employees in the National Healthcare Insurance programme, namely in social healthcare insurance by the Healthcare and Social Security Agency (BPJS Kesehatan) as is stipulated by prevailing regulations. Apart from that, the Bank also covers several additional health benefits, namely:

1. Outpatient care, including teeth care and eyeglasses.

2. Inpatient care and surgery, including childbirth.

The Commonwealth Bank strives to carry out Occupational Health efforts as stipulated in the Health Law number no. 36 of 2009 concerning health, and the Minister of Health Regulation no. 48 of 2016 concerning office safety and health standards.

During 2018, Commonwealth Bank conducted the following related occupational health activities:

1. Employee Assistance Programme (EAP) Coaching and counseling services for employees and

families conducted by an independent professional team to assist employees in managing and improving emotional wellbeing. Employees can be consulted from topics of workplace productivity, improving interpersonal work relationships to personal topics. This service is a manifestation of the implementation of Law No. 36 of 2009 concerning Health in order to create a degree of physical and spiritual health for all employees.

2. Availability of Breastfeeding Rooms As a form of improving occupational health,

Commonwealth Bank provides a space for employees who are breastfeeding. The effort is in accordance with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 15 of 2013 concerning Procedures for Provision of lactorium facility for mothers who are breastfeeding. Employees may use the facility which occupied with refrigerators, sterilizer, seats and tables, we give opportunities to working mothers to breastfeed their babies or to pump during work hour.

3. HEALTH TALK Promotions related to occupational health are delivered

to employees by means of organising a health talk event. Featuring the latest occupational health topics, the health talk is also delivered on e-magazine that is regularly published on the Bank’s portal. The promotion is an effort to increase occupational health knowledge to the employees.

KESEHATAN HEALTH



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Kebijakan Bank membuat serangkaian kebijakan untuk menjamin keselamatan seluruh karyawan dan nasabah/pengunjung di dalam lingkungan kerja Bank. Pembuatan poin-poin kebijakan keselamatan di lingkungan kerja mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaannya senantiasa dievaluasi secara berkala.

Komitmen Bank terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan dipenuhi dengan cara: 1. Memastikan persyaratan undang-undang dan

kepatutan bank sebagai standar minimum yang dapat diberlakukan.

2. Menegakkan seluruh tanggung jawab dan akuntabilitas manajemen bagi kesehatan dan keselamatan karyawan di bawah kepemimpinan mereka.

3. Menyediakan informasi, pelatihan, instruksi dan supervisi kepada karyawan Bank untuk memastikan mereka memiliki keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk tugas mereka.

4. Melaksanakan investigasi menyeluruh baik itu insiden atau kecelakaan dengan teliti.

5. Mengembangkan tujuan dan target yang konsisten antar organisasi, ditujukan untuk menghilangkan pekerjaan yang terkait dengan kecelakaan dan sakit.

6. Meninjau secara berkala pelaksanaan dan perbaikan sistem manajemen K3.

7. Mengevaluasi dan menyampaikan informasi K3 secara efektif kepada semua pihak dalam Bank.

8. Memastikan seluruh rancangan kontrak yang diajukan untuk suplai barang dan layanan termasuk perlengkapan memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja.

9. Memastikan sumber daya dan keterampilan yang memadai tersedia untuk menerapkan kebijakan ini dan sistem manajemen terkait.

10. Menyediakan rencana konsultasi bagi semua pemangku kepentingan untuk menampung saran yang konstruktif bagi pelaksanaan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih baik di Bank.

11. Menilai dan melaporkan praktik kesehatan dan keselamatan dengan rutin.

Kegiatan Bank sangat memperhatikan keselamatan di lingkungan kerja. Maka dari itu, Bank Commonwealth secara berkala melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut:1. Latihan Evakuasi Keadaan Darurat Kegiatan ini bertujuan agar seluruh karyawan

mengetahui prosedur dan titik-titik evakuasi untuk menghindari kepanikan saat menghadapi situasi berbahaya seperti kebakaran, gempa bumi, dan banjir. Bank menyelenggarakan kegiatan ini secara rutin tiap semester di kantor pusat dengan bekerja sama dengan pengelola gedung dan kantor-kantor cabang secara internal.

Policy The Bank made a series of policies to ensure the safety of all employees and customers/visitors within the Bank’s work environment. The points in the Bank’s policy for workplace safety refer to prevailing regulations and its implementation is evaluated periodically.

The Bank’s commitment to employees’ healthcare and safety is fulfilled by: 1. Ensuring that prevailing regulations and the Bank’s

considerations are reflected as the minimum standards of policy.

2. Upholding all of management’s responsibility and accountability in ensuring the health and safety of employees under their management.

3. Providing information, training, instruction and supervision on Bank employees to ensure that they have the required skills and ability to do the tasks assigned to them.

4. Carrying out thorough and careful investigations on both incidents and accidents.

5. Developing consistent targets and goals between organisations, which is aimed to eliminating accidents and harm in workplace.

6. Reviewing regularly the implementation and improvements to the Work Health and Safety management system.

7. Evaluating and disseminating information on Work Health and Safety effectively to all parties in the Bank.

8. Ensuring that all contract designs proposed for supplies/goods and services including equipment fulfill requirements for work health and safety.

9. Ensuring the availability of human resources and adequate skills to implement this policy and related management system.

10. Providing consultation plans for all stakeholders to give constructive suggestions for better implementation of work health and safety management at the Bank.

11. Assessing and reporting work health and safety

practices routinely.

Activities The Bank pays close attention regarding safety in the work environment. Therefore, the Commonwealth Bank periodically carries out the following activities:1. Emergency Situation Evacuation Training The activity aims to familiarize all employees to

evacuation procedures and spots to prevent panic in facing dangerous situation, such as fires, earthquakes and floods. The Bank holds this activity routinely in every semester at the headquarters in cooperation with building management and branch offices.

KESELAMATAN KERJA WORK SAFETY





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



2. Pelatihan Cara Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Tim Floor Warden bertanggung jawab dalam melakukan prosedur evakuasi wajib dan mengikuti pelatihan APAR yang diselenggarakan di kantor pusat maupun kantor cabang.

3. Latihan Evakuasi Banjir Tim Floor Warden bertanggung jawab dalam

melakukan prosedur evakuasi dan wajib mengikuti pelatihan evakuasi basah untuk persiapan jika terjadi bencana banjir. Pelatihan ini diselenggarakan setiap tahun di kantor pusat maupun kantor cabang.

4. Pemeliharaan Alat Lingkungan kerja Bank dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan

alat deteksi asap yang memadai. Pengecekan alat-alat tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan alat-alat tersebut berfungsi baik sebagaimana mestinya.

5. Penggunaan Alat Pelindung Diri bagi Vendor/Rekanan Bank senantiasa mengingatkan kepada semua rekanan/

vendor untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pekerjaan yang dianggap berbahaya atau memiliki risiko tinggi di Bank Commonwealth sebagai bentuk pencegahan kecelakaan.

6. Safety Patrol Bank memiliki tim safety patrol yang bertugas untuk

memastikan dan menilai apakah pelaksanaan K3 di lapangan sudah dilakukan dengan baik. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan berpedoman pada rencana mutu masing-masing departemen.

7. Himbauan terkait Keselamatan dan Keamanan Bentuk himbauan yang disampaikan Bank kepada

seluruh karyawan dilakukan melalui pemasangan papan peringatan di tempat-tempat strategis dan relevan.

8. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebagai perwujudan dari undang–undang Keselamatan

Kerja no. 1 tahun 1970 pada Bab VI Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3) Pasal 10 maka dibentuk Panitia Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja Bank Commonwealth sesuai dengan surat keputusan dari Kepala Sudinakertrans Kota Administrasi Jakarta Selatan no. 1506 tahun 2016, P2K3 berguna untuk mengembangkan nilai–nilai K3 di dalam organisasi PTBC dengan cara melalui promosi- promosi, pelatihan dan penilaian risiko dari setiap kegiatan atau proses kerja di bank sehingga terciptanya budaya K3 di setiap individu karyawan, kontraktor dan pengunjung untuk terwujudnya tempat kerja yang aman, sehat dan kesejahteraan karyawan.

Kegiatan dan Tingkat Kecelakaan Kerja 2018 Di tahun 2018, Bank melaksanakan kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlangsung baik di kantor pusat dan di seluruh kantor cabang dengan tema yaitu “Pelaporan Insiden 1 x 24 Jam”. Kampanye ini bertujuan agar semua karyawan mengetahui cara pelaporan insiden dan memahami pentingnya manfaat pelaporan insiden baik yang terjadi di saat berangkat kerja, sedang bekerja dan hingga pulang kembali ke rumah dari tempat kerja, serta untuk memastikan bahwa setiap tindakan pengendalian dari insiden tersebut segera dilakukan.

2. Training to Use Fire Extinguishers (APAR) Floor Warden team is responsible in overseeing

evacuation procedures is required to participate in fire extinguisher usage training held at the headquarters or branch offices.

3. Wet Evacuation Training Floor Warden team is responsible in overseeing

evacuation procedures is required to participate in wet evacuation training to prepare themselves for flooding. The training is held every year at the headquarters or branch offices.

4. Equipment Maintenance The Bank’s work environments are equipped with

adequate fire extinguishers and smoke detectors. Routine checks on these equipments are carried out to ensure that all of them function properly.

5. Use of Personal Protective Equipment by Vendors/Partners

The Bank continuously reminds all partner and vendors to use personal protective equipment while doing works considered as dangerous or highly risky at Commonwealth Bank as prevention of accidents.

6. Safety Patrol The Bank has a safety patrol team tasked to ensure

and assess the implementation of work health and safety measures at the Bank’s work environments. The activity is routinely held and adheres to each department’s quality plan.

7. Calls for Safety and Security The Bank put up signs in strategic and relevant spots

to call on its employees to always adhere to workplace safety and security measures.

8. Fostering Occupational Safety and Health Committee As a manifestation of the occupational safety law no. 1

year 1970 on Chapter Vi Occupational Safety And Health Enterprises (P2K3) Article 10 the Commonwealth Bank formed Occupational safety and Health Committee in accordance with the decision letter from the Head of SubDept. of City Administration of South Jakarta no. 1506 year 2016, P2K3, it is useful to develop OSH values within PTBC organisation through promotion, training and risk assessment of every activity or work process in the bank so as to create a culture of K3 in each employees, contractor and visitor to create a safe, healthy safe and for employee welfare.

Activity and Work Accident Rate in 2018In 2018, the Bank held a campaign on Occupational Safety and Health (K3) which took place both at the head office and in all branches carrying the theme “Reporting Incidents 1 x 24 Hours”. The campaing was designed to increase the awareness of all employees on how to report incidents and understand the importance of the benefits of the reporting on incidents that occur on the way to work, at work all the way until returning to home. It also ensures that any control measures from the incidents are immediately carried out.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Sepanjang tahun 2018, jumlah pelaporan insiden yang terkait dengan kecelakaan kerja adalah 42 kecelakaan kerja dan umumnya insiden terjadi disebabkan karena kecelakaan lalu lintas di saat perjalanan berangkat dan pulang dari tempat kerja. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan karyawan tentang keselamatan berlalu lintas telah menjadi bagian penting dari rencana kerja kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bank Commonwealth di tahun 2018.

Untuk memastikan efektivitas penerapan program K3, Bank telah memberikan wadah bagi karyawan untuk memberikan pengaduan terkait penanganan K3 melalui penyediaan saluran pengaduan masalah K3. Melalui wadah ini, Bank dapat mendapatkan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan kebijakan K3 yang dimiliki.

Mekanisme saluran pengaduan masalah K3 yang disediakan oleh Bank adalah sebagai berikut:Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)Nomor Hotline: (021) 5289-8999, ext. 7252Email: [email protected]

Bank senantiasa memperkuat fondasi kegiatan usaha melalui kebijakan-kebijakan yang disusun dengan mempertimbangkan perlindungan SDM. Meningkatnya komitmen karyawan terhadap Bank menciptakan kinerja yang lebih baik dan berdampak pada meningkatnya kepercayaan nasabah.

Rencana kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bank Commonwealth di tahun 2018, yaitu:1. Komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen Bank memiliki komitmen yang kuat

terhadap penerapan dan pelaksanaan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik di kantor pusat maupun di seluruh kantor cabang, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran.

Hal itu dilakukan dengan menetapkan kebijakan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku bagi seluruh karyawan, nasabah dan kontraktor serta premis Bank Commonwealth, sehingga Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat tercapai.

Throughout 2018, there were 42 incidents related to workplace that were reported. Generally, incidents occured were due to traffic accidents happening on the way to work and on returning to home. Hence, increasing the employees’ knowledge of traffic safety has become a crucial part of the work plan of the Commonwealth Bank’s Occupational Safety and Health in 2018.

To ensure the effectiveness of the implementation of K3 program, the Bank has setup a forum for employees to file complaints related to the handling of K3 through a specific channel or hotline. Through the forum, the Bank is able to get inputs that could be used as a basis for the development of the K3 policies.

The channels to file complaints related to K3 problem are as follows:Establishment of Occupational Safety and Health CommitteeHotline number: (021) 5289-8999, ext. 7252E-mail: [email protected]

The Bank always strengthens the foundation of its business activities through the policies, which consider Human Resources protection. The increased commitment of the employees to the Bank has improved the customers’ confidence.

The Commonwealth Bank’s plans for its Occupational Safety and Health (K3) in 2018, are as follows:1. Commitment to Occupational Safety and Health The Bank’s management has a strong commitment

to the implementation and execution of the Occupational Safety and Health principles at the head office and in all branches, as stipulated in Law No. 1 Year 1970 concerning Occupational Safety as well as in Regulation of the Minister of Health No. 48 Year 2016 concerning Office Work Safety and Health Standards.

The aforementioned matters are done by means of establishing Occupational Safety and Health policies and procedures that apply to all employees, customers and contractors as well as on the premises of the Commonwealth Bank. Hence, the Bank can achieve the Occupational Safety and Health.

MEKANISME PENGADUAN MASALAH KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) MECHANISM OF THE FILING OF PROBLEM RELATED TO MANPOWER, WORK HEALTH AND SAFETY (K3)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018 ACTIVITY PLAN IN 2018





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



PENGEmBANGAN SOSIAL DAN kEmASyARAkATAN Social and Community Development

2. Kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam memastikan pelaksanaan komitmen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi setiap karyawan supaya dapat diketahui, dipahami dan dilaksanakan, maka Bank berencana untuk melaksanakan kegiatan melalui kerangka kerja K3 tahun 2018 di mana di dalamnya terdapat kegiatan–kegiatan, sebagai berikut:a. Inspeksi Tempat Kerjab. Pelatihan K3c. Peralatan Simulasi Keselamatan Berkendara

Sepeda Motor d. Kebersihan dan Kerapihan Area Kerjae. Keselamatan berkendara sepeda motor dan mobilf. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)g. Manajemen Tanggap Darurath. Inspeksi Pemeriksaan Keselamatan Kebakarani. Keamanan (Security)j. Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja k. Pelatihan APAR

Kegiatan–kegiatan K3 tersebut akan dikomunikasikan ke seluruh karyawan melalui kampanye–kampanye baik dalam bentuk poster, film animasi, surat elektronik (e-mail), peralatan Simulasi dan lain-lain sehingga seluruh karyawan dapat mengetahui, memahami dan melaksankannya.

3. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk mendukung komitmen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3), Bank akan membuat rencana pelaksanaan pelatihan–pelatihan K3 untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan K3 bagi, dengan tujuan untuk meningkatkan peran dan tanggung jawab koordinator dalam pelaksanaan K3, seperti fire warden, deputy fire warden dan karyawan berdasarkan dari matriks pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bank Commonwealth.

2. Occupational Safety and Health Activities To ensure the implementation of Occupational Safety

and Health commitments as well as the understanding and the practice for each employee, thus the Bank conducted the activities based on the K3 framework that includes the following activities:

a. Workplace Inspectionb. Health and Safety trainingc. Motorbike Safety Simulation Equipment

d. Clean desk e. Safety for motorcycle riding and car drivingf. First Aidg. Emergency Response Managementh. Fire Safety Inspection i. Security j. Occupational Safety and Health Dayk. Fire Exthinguisher Training

The aforementioned K3 activities are subjects to be communicated to all employees through campaigns in the forms of posters, animated films, e-mail, simulation tools, and others. These are done so that all employees can have the understanding and implement them.

3. Occupational Safety and Health Training To support the Occupational Safety and Health (K3)

commitment, the Bank will make plans for conducting K3 training programme, aimed at increasing K3 awareness and knowledge. This is to increase the roles and responsibilities of coordinators in the implementation of OHS, such as fire warden, deputy fire warden, and employees based on the matrix of the Commonwealth Bank Occupational Safety and Health.

Dengan semangat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sebagai bagian dari warga korporasi yang baik (good corporate citizen), Bank Commonwealth melaksanakan tanggung jawabnya di bidang sosial melalui inisiatif-inisiatif yang diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi pengembangan masyarakat. Inisiatif tersebut juga merupakan bentuk timbal balik positif dari Bank kepada komunitas yang berlandaskan kesadaran bahwa pencapaian Bank selama ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat.

Being motivated with the spirit to improve the wellbeing of the people and as part of the good corporate citizen, Commonwealth Bank carried out its responsibility in social sector through initiatives that are expected to give direct impact on community development. The initiative is also a form of positive reciprocal action from the Bank to the community based on awareness that the Bank’s achievement so far is inseparable from the support of the community.

KEBIJAKAN POLICY



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Program Literasi dan Edukasi Keuangan Women Investment Series (WISE) Bank mempertimbangkan bahwa setiap insan berhak mendapatkan pengetahuan yang layak. Terlebih lagi, di masa industri kini, edukasi mengenai keuangan dinilai sangat penting. Maka dari itu, pada tahun 2014, Bank meluncurkan sebuah program literasi keuangan yang terpadu dan berkesinambungan bertajuk Women Investment Series (WISE). Program ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan khususnya perempuan Indonesia dalam mengelola keuangan. Target peserta program WISE adalah para perempuan dari berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, pengusaha, hingga dewasa muda yang baru memulai karier. Program yang berasal dari perempuan, oleh perempuan dan untuk perempuan ini telah memasuki periode ke lima di tahun 2018.

WISE terdiri dari tiga jenis kegiatan, yaitu lokakarya tatap muka, edukasi melalui artikel di media online serta diskusi dan komunikasi melalui aplikasi WISE yang dapat diunduh di smartphone. Aplikasi ini menyediakan berbagai macam akses informasi mulai dari bidang keuangan, bisnis, investasi dan ekonomi. Selain itu, tersedia juga berbagai fitur seperti kalkulator pengeluaran, kalkulator investasi dan kalkulator KPR. Para perempuan yang tergabung di dalam forum aplikasi WISE secara leluasa dapat berkomunikasi dengan peserta lainnya, misalnya berbagi informasi dan perkembangan terbaru. Ke depannya, Bank berharap aplikasi ini dapat menjangkau lebih banyak perempuan.

Bank mengimplementasikan inisiatif ini dengan melakukan kolaborasi dengan perusahaan riset internasional dalam melakukan riset terhadap kondisi, kebutuhan dan kendala yang dihadapi perempuan Indonesia mengenai keuangan. Rangkaian kegiatan program WISE disusun berdasarkan hasil riset tersebut agar seluruh strategi dan materi yang diberikan tepat sasaran

Sejak akhir tahun 2016, Bank melakukan pembaruan program WISE yang terdiri dari:• Sasaran peserta yang lebih fokus yaitu untuk

perempuan pengusaha Indonesia• Kemitraan strategis dengan berbagai komunitas

perempuan di Indonesia untuk program jangka panjang yang berkesinambungan

• Memperbarui bentuk dan tampilan aplikasi mobile WISE serta menambah fitur.

Khususnya di tahun 2018, Bank menjalin kemitraan strategis dengan Mastercard Center for Inclusive Growth untuk mengadakan kelas-kelas edukasi WISE bekerja sama dengan Komunitas Wanita Wirausaha Femina, salah satu komunitas majalah perempuan terkemuka di Indonesia, serta mengadakan kelas edukasi untuk publik/umum bekerja sama dengan salah satu komunitas e-commerce Indonesia, Bukalapak.

Women Investment Series (WISE) Final Education and Literacy Programme The Bank considers that every person has the right to obtain proper knowledge. Moreover, in the current industrial era, education about finance is considered very important. Therefore, in 2014, the Bank launched an integrated and sustainable financial literacy programme titled Women Investment Series (WISE). The programme aimed to improve the understanding and ability of Indonesian women in financial management. The targeted participants in WISE programme are women from various backgrounds, from housewife, businesswoman and young adult who started a career. The programme from women by women and for women has entered its fifth batch in 2018.

WISE is organised in three forms of activity, which are face-to-face workshop, education through articles in online media, discussion and communication through WISE mobile application that can be downloaded on smartphone. The application provides various accesses of information from finance, business, investment and economy. Besides, there are features such as budget tracking calculator, investment calculator and mortgage calculator. The WISE app users could also communicate with other users in the forum discussion with ease, for example to share information and new updates. In the future, Bank hopes the app could reach more women.

The Bank implemented this initiative by collaborating with international research companies in conducting research on the conditions, needs and constraints faced by Indonesian women regarding finance. The WISE programme activities are outlined based on the research so that all the strategy and material will meet the target.

Since the end of 2016, the Bank has upgraded the WISE programme, which includes: • The target of more focused participants who are

Indonesian business women• Strategic partnerships with various women

communities across Indonesia for long-term sustainable programme

• Upgrading the look of the WISE mobile application and add more features.

Especially in 2018, the Bank established a strategic partnership with Mastercard Center for Inclusive Growth to hold WISE education classes in collaboration with the Femina Women Entrepreneurs Community, one of the leading women’s magazine communities in Indonesia. WISE also held an education class for public in collaboration with Bukapalak, one of the Indonesian e-commerce communities.

KEGIATAN ACTIVITIES





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Dalam kelas-kelas edukasi WISE, selain menampilkan WISE Financial Module yang dibawakan oleh fasilitator internal Bank Commonwealth yang berisikan modul Keuangan Bisnis, kelas edukasi WISE juga menampilkan pembicara tamu untuk memberikan kisah inspiratif dan juga workshop terkait berbagai ilmu bisnis misalnya Strategi Pricing, Branding, Online Business dan berbagai ilmu bisnis lainnya.

Berikut adalah rangkaian kegiatan program WISE yang dilaksanakan sepanjang tahun 2018:• 11kelasedukasiWISEbekerjasamadenganMasterCard

Center for Inclusive Growth di 9 Kota di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Bandung, Pontianak, Makassar, Batam dan Bali , serta bekerja sama dengan Komunitas Srikandi Bukalapak yang diikuti oleh 1,120 perempuan pengusaha Indonesia.

• Artikel dan video rutin dalam aplikasi mobile WISEyang berisikan berbagai informasi, tips dan strategi keuangan untuk perempuan. Materi juga berasal dari kelas-kelas edukasi WISE, sehingga melalui aplikasi mobile ini, lebih banyak pengusaha perempuan yang mendapatkan akses informasi tidak hanya peserta yang mengikuti kelas-kelas edukasi WISE.

Hingga tahun 2018, Bank telah berhasil menjangkau kurang lebih 3,600 perempuan Indonesia melalui kelas edukasi WISE dan sekitar 4,600 pengguna di aplikasi mobile WISE.

Program Corporate Philanthropy Sebagai wujud timbal balik perusahaan kepada masyarakat atas kontribusi terhadap kelancaran usaha Bank, Bank Commonwealth menggarap sebuah program bernama Program Corporate Philanthropy. Bank mengalokasikan sebagian profit yang dihasilkan dalam bentuk bantuan sosial dan didistribusikan kepada masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, karyawan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi melalui CommCare Club, sebuah wadah dari Bank Commonwealth untuk menampung partisipasi karyawan di bidang sosial.

Khususnya di tahun 2018, Bank melakukan beberapa kegiatan sosial antara lain:• Pelatihan Keterampilan untuk Ibu-ibu PKK Jakarta

Selatan dalam rangka Hari Kartini 2018. Bank bersama volunteer yaitu karyawan Bank yang menjadi relawan mengadakan pelatihan Batik Shibori untuk kurang lebih 100 Ibu PKK bertempat di Kantor Walikota Jakarta Selatan. Diharapkan melalui pelatihan keterampilan ini, dapat memberikan inspirasi bagi para Ibu-ibu peserta tidak hanya agar dapat digunakan untuk keperluan pribadi, misalnya membuat pakaian atau alat rumah tangga seperti sarung bantal atau aksesoris, namun jika ditekuni dapat menjadi sumber penghasilan tambahan.

• DonorDarahyangdiikutilebihdari100karyawanBankCommonwealth bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia

In WISE education classes, the Bank featured a presentation of the WISE Financial Module by Commonwealth Bank internal facilitators containing the Business Finance module. In addition to that, the WISE education class presented guest speakers to provide inspirational stories as well as organising workshops related to various business sciences such as Pricing, Branding, Online Strategy Business and various other business sciences.

A series of WISE programme activities carried out throughout 2018 include:• 11 WISE education classes in collaboration with

MasterCard Center for Inclusive Growth in 9 cities across Indonesia, which are Jakarta, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Bandung, Pontianak, Makassar, Batam, and in Bali. This programme was in collaboration with the Srikandi Bukalapak Community which saw the attendance of as many as 1,120 Indonesian women entrepreneurs.

• Regular articles and videos in the WISE mobile application featuring various financial information, tips and strategies for women. The material also came from WISE education classes. This way, through the mobile application, more female entrepreneurs can access to information, not only participants who attended WISE education classes.

Until 2018, the Bank successfully reached approximately 3,600 Indonesian women through the WISE education classes and around 4,600 users in the WISE mobile application.

Corporate Philanthropy Programme As a reciprocal manifestation of the company to the community for its contribution to the smooth running of the Bank’s business, Commonwealth Bank is working on a program called the Corporate Philanthropy Programme. The Bank allocates a portion of the profit, which is in the form of social assistance and is distributed to the surrounding communities. Moreover, employees are given the opportunity to participate through CommCare Club, a forum created by the Commonwealth Bank to accommodate employee participation in the social sector.

In 2018, the Bank conducted several social activities as follows:• Skill Training for PKK South Jakarta mothers on the

occasion of 2018 Kartini Day. The Bank and volunteers (Bank’s staff), held Batik Shibori training for around 100 PKK mothers at the South Jakarta Mayor’s Office. Through such a skill training programme, the Bank hopes it could inspire the participants and the skill can be used not just for personal usage (make clothes or household items such as pillow cases or accessories), but also can be used as a source of additional income.

• Blood Drive attended by more than 100 Commonwealth Bank staff. The event was in collaboration with the Indonesian Red Cross.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019ACTIVITIES PLAN FOR 2019

BIAYA YANG DIKELUARKANCOST INCURRED

For the execution of social and community development responsibility programme carried out throughout 2018, the Bank allocated funds of Rp880,441,200, which is composed of:1. The WISE programmes amounting to Rp337,000,000.

The cost was especially for education classes and WISE mobile application development

2. Corporate Philanthrophy Programme at Rp543,441,200

Untuk program-program pelaksanaan tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang dilaksanakan selama tahun 2018, Bank mengalokasikan dana sebesar Rp880.441.200 yang terdiri dari:1. Program WISE sebesar Rp337.000.000 khususnya

untuk kelas edukasi dan pengembangan aplikasi mobile WISE

2. Program Corporate Philanthrophy sebesar Rp543.441.200

Commonwealth Bank believes that the relationship between the Bank and the surrounding community is mutually beneficial. Thus, this is deemed crucial to enhance values that relate to social and community development; and the Bank plans to continuously conduct such activities optimally.

The Bank will continue focus on continuing the WISE programme in partnership with various women communities and the Bank’s partners. Especially in 2019, aside from the current ongoing programme, the Bank will launch an additional programme namely Micro Mentor Programme. The new programme is poised to reach more Indonesian business women and contribute to better development of women entrepreneurs in Indonesia.

In the Corporate Philanthrophy, the Bank through CommCare Club will continuously play its active role in carrying out various social activities for the communities that involve the Bank’s staff as volunteers at every social event.

Bank Commonwealth meyakini bahwa hubungan antara Bank dan komunitas di sekitarnya adalah hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. Dalam meningkatkan nilai-nilai terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Bank berencana untuk terus menyelenggarakan kegiatan yang optimal.

Bank akan terus berfokus untuk melanjutkan program WISE bermitra dengan berbagai komunitas perempuan dan rekanan Bank, dan khususnya di tahun 2019, selain program yang sedang berjalan saat ini, Bank akan meluncurkan program tambahan yaitu Micro Mentor Program untuk menjangkau lebih banyak perempuan pengusaha Indonesia dan semakin memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pengusaha perempuan di Indonesia.

Di bidang Corporate Philanthrophy, Bank secara aktif melalui CommCare Club akan terus melaksanakan berbagai kegiatan sosial untuk masyarakat yang melibatkan staff Bank sebagai volunteer di setiap acara sosial.

• Bankjugaturutaktifterlibatdalammembantukorbanbencana gempa di Lombok, Palu melalui kontribusi dana bantuan gempa yang disalurkan melalui PERBANAS dan juga OJK Peduli.

• Selain itu, Bank dengan dukungan dari parentcompany, CBA Group, juga memberikan dana bantuan untuk bencana gempa yang dikhususkan untuk anak-anak korban bencana gempa. Melalui Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save The Children), Bank memberikan donasi yang digunakan untuk mendirikan total 12 Bangunan Belajar Sementara dan Permanen untuk anak-anak di Lombok dan Palu. Pembangunan akan dilakukan di awal hingga pertengahan tahun 2019 oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik.

• The Bank was also actively involved in assisting victims of the earthquake disaster in Lombok, Palu. The Bank gave contribution of relief funds that were channeled through PERBANAS and OJK Peduli.

• With the support of the parent company, CBA Group, the Bank also provided relief funds for the earthquake disaster that was specifically for children victims of the earthquake disaster. Through the Sayangi Tunas Cilik Foundation (Save The Children), the Bank provided donations used to establish a total of 12 Temporary and Permanent Learning Buildings for children in Lombok and Palu. Construction is to take place in the early to mid-2019 by the foundation.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



TANGGUNG JAWAB TERHADAP NASABAHResponsibility for Consumer

Nasabah memiliki peran yang fundamental dalam kelancaran dan keberlanjutan operasional Bank, sehingga kepentingan nasabah serta kepuasannya harus senantiasa dijaga. Atas dasar itu, Bank menyusun kebijakan dan prosedur untuk menjamin kualitas pelayanan terhadap nasabah (customer experience).

Bank Commonwealth memiliki 3 (tiga) kebijakan terkait tanggung jawab konsumen, yaitu: 1. Kebijakan Standar Layanan Frontliner Bank telah menyusun pedoman bagi karyawan yang

berada di garda terdepan dan memberikan pelayanan kepada nasabah dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan prima serta menciptakan pengalaman nasabah yang menyenangkan.

2. Kebijakan Perlindungan Nasabah Prinsip perlindungan konsumen merupakan bagian

integral dalam setiap kegiatan usaha Bank yang harus dipegang teguh oleh setiap karyawan. Adapun cakupan

Besides Human Resources, customer has one of the most fundamental roles in the success and sustainability of Bank operation, of which their satisfaction, need and protection must be maintained. Thus, Bank outlines policy and procedure to ensure high quality service for customers.

Commonwealth Bank has the following 3 (three) policies related to consumer responsibility: 1. The Bank’s Frontliner Service Standard Policy has

outlined guideline for front office employees in providing excellent services to customers and delivering pleasant experience to customers.

2. Consumer Protection Policy Consumer protection principle is an integral part of

every business activity of the Bank that must be put as top priority by employees. Customer Protection

KEBIJAKANPOLICIES



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Berlandaskan kebijakan yang telah disusun, Bank mengembangkan berbagai program dan mekanisme terkait perlindungan dan kepuasan nasabah. Sejalan dengan semangat untuk membangun infrastruktur digital bagi seluruh kegiatan transaksi dan operasional Bank, peningkatan perlindungan dan kepuasan juga didukung oleh sistem Teknologi Informasi yang terus dikembangkan oleh Bank.

Program Peningkatan Kualitas LayananDalam menjalin hubungan baik dengan para nasabah, Bank secara konsisten melakukan peningkatan kualitas layanan. Adapun strategi yang dilancarkan oleh Bank antara lain: 1. Short Message Service (SMS) Alert Untuk mempermudah nasabah melakukan

pemantauan atas transaksinya , Bank menyediakan layanan SMS Alert, yaitu layanan notifikasi melalui telepon selular yang terdaftar di rekening nasabah perorangan mengenai aktivitas transaksi senilai minimal Rp500.000. Untuk layanan SMS Alert nasabah tidak dikeenakan biaya tambahan.

2. National Customer Day Dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional

2018, sejalan dengan tema nasional “Pemimpin yang Melayani Pelanggan”, pimpinan manajemen Bank terlibat langsung melayani dan berinteraksi dengan nasabah melalui layanan Contact Center Bank. Dalam kegiatan ini, para pimpinan manajemen mendengarkan langsung pendapat dan masukan dari nasabah terkait pelayanan yang telah diberikan Bank.

3. Informasi Terbarukan Bank menilai bahwa informasi mengenai produk dan

jasa layanan yang ditawarkan hingga kebijakan yang diterapkan penting bagi nasabah. Sebagai bentuk perlindungan nasabah dalam penerapan prinsip transparansi, Bank secara aktif melakukan pengkinian

Based on the policy outline, the Bank has developed various programmes and mechanism related to customer protection and satisfaction. In line with the spirit to to develop digital infrastructure for all transaction and operational activities of the Bank, the improvement of customer protection and satisfaction is also supported with Information Technology system continuously developed by the Bank.

Service Quality Improvement Programme In establishing good relationships with customers, the Bank consistently improves service quality. The strategies of the Bank are as follow: 1. Short Message Service (SMS) Alert To ease customers in doing transcation, the Bank

provides SMS Alert service, which is an instant notification service through cellular phone registered in the individual customer’s account about transaction of more than Rp500,000. The SMS Alert is free of charge.

2. National Customer Day In celebration of the National Customer Day 2018, and

in line with the national theme “the Leader who Serves Customers”, the Bank’s management leaders directly interacted with the customers via the Bank’s Contact Center Service. In this activity, the management leaders directly listened to and got inputs from the customers related to the services the Bank provides.

3. Updated information The Bank considers that information about the

products and services offered and the policies applied is important for customers. As a means of protecting customers in the implementation of transparency principle, the Bank actively updates

KEGIATANACTIVITIES

Kebijakan Perlindungan Nasabah yaitu penerapan prinsip transparansi, perlakuan yang adil, keandalan, kerahasiaan dan keamanan data/informasi nasabah serta penanganan pengaduan nasabah.

3. Kebijakan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah

Didasari semangat yang berkembang secara terus menerus, Bank telah menyusun kebijakan untuk memfasilitasi pengaduan nasabah. Kebijakan ini memuat mekanisme penanganan dan penyelesaian pengaduan serta unit kerja yang bertanggung jawab dalam menangani dan menyelesaikan pengaduan. Dengan adanya mekanisme serta penanggung jawab tersebut, segala pengaduan maupun ketidakpuasan nasabah diharapkan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat dan efektif. Penerapan layanan ini mengacu pada Service Level Agreement (SLA) Bank Commonwealth dan SLA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Policy covers the implementation of transparency, fair treatment, service excellence, data secrecy and security and handling of customer complaint.

3. Policy and Procedure in Dealing with and Solving Customer’s Complaint

Based on the spirit of continous development, Bank has outlined policy to facilitate customer’s complaints. The policy contains the mechanism to deal with and to solve complaints as well as informs the working unit responsible for providing solution to complaints. With the mechanism and the working unit responsible for complaints, it is expected that all complaints and dissatisfaction of customers could be solved quickly and effectively. The service refers to the Service Level Agreement (SLA) Commonwealth Bank and SLA set by Bank Indonesia and the Financial Services Authority.





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



memperbarui dan menambah informasi mengenai produk dan jasa layanan. Nasabah dapat mengakses informasi melalui situs website www.commbank.co.id, Buletin Nasabah yang diunggah di fasilitas internet dan mobile banking serta berupa pengumuman yang ditampilkan di kantor-kantor cabang.

4. Pelatihan Karyawan Sebagai bentuk peningkatan kualitas SDM, Bank

memberikan pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan kepada frontliner maupun non-frontliner. Pelatihan yang diberikan mencakup pelatihan tatap muka untuk orientasi dan pembekalan SDM pada saat baru bergabung di Bank, serta pelatihan penyegaran (refreshment) baik melalui tatap muka dan online (e-learning). Pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai layanan yang prima dan kemampuan untuk menciptakan Great Customer Experience dalam pelayanannya.

5. Layanan Digital Pembukaan Rekening Kepuasan dan kemudahan nasabah merupakan salah

satu indikator keberhasilan Bank dalam memberikan pelayanan kepada konsumen khususnya nasabah. Dengan demikian, Bank senantiasa memberikan kemudahan layanan kepada nasabah, salah satunya dengan menyediakan layanan digital di berbagai area publik untuk kemudahan nasabah dalam melakukan pembukaan rekening. Melalui layanan digital “Commbank e-Kiosk”, pembukaan rekening selesai hanya dalam waktu 10 menit, tanpa menggunakan formulir dan nasabah langsung mendapatkan kartu debit, fasilitas internet dan mobile banking yang sudah aktif.

6. Program Engagement Nasabah Dalam rangka mempererat hubungan yang telah

terjalin dengan nasabah, Bank mengadakan berbagai kegiatan rutin seperti acara market outlook yang membahas kondisi perekonomian Nasional maupun Global dan bagaimana pengaruhnya terhadap kegiatan usaha nasabah maupun investasi nasabah di instrument instrument keuangan. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, Bank berperan aktif membantu nasabah dalam pengambilan keputusan investasi nya dan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah terhadap Bank.

Customer Gathering Bank secara rutin menyelenggarakan Customer Gathering dengan para nasabah setia Bank maupun calon nasabah diberbagai kota di Indonesia dimana Bank beroperasi seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Samarinda hingga Makassar, Manado dan kota kota lainnya dimana cabang dari Bank Commonwealth berada. Penyelenggaraan acara di dukung pula dari beberapa business partner Bank dari perusahaan Asset Management maupun dari Life Insurance yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada nasabah maupun calon nasabah mengenai produk/layanan perbankan dan bagaimana Bank dapat membantu nasabahnya dalam mencapai tujuan keuangan dari setiap individu, keluarga dan masyarakat

and adds information about products and services. Customers can access information through the www.commbank.co.id, Customer Bulletin uploaded on internet and mobile banking facilities and in the form of announcements in branch offices.

4. Employee Training As a form of increasing the quality of employees, the

Bank provides sustainable training and education to frontliner and non-frontliner. The training includes a face-to-face class for the orientation and giving HR knowledge for the newcomers, as well as the refreshment, be it through a face-to-face or e-learning. The training aims to give knowledge about primary service and ability to create Great Customer Experience in their service.

5. Digital Service in Opening Account Customer satisfaction and convenience is one indicator

of the Bank’s success in providing services to customers. Thus, the Bank always provides convenience to customers, one of which is by providing digital services in various public areas to facilitate customers in opening accounts. Through the “Commbank e-Kiosk”, opening an account is completed in just 10 minutes, without being obliged to fill the form and the customer immediately gets a debit card and internet facilities as well as the Bank’s mobile banking.

6. Customer Engagement Programme In strengthening the customer relationship, the Bank

has held various routine events such as market outlook that discusses the national and global economic condition as well as the impact to the customers’ business development and their investment in the financial instruments. Through such activities, the Bank has played its active role in making its investment decision and increase the confidence and satisfaction of customers to the Bank.

Customer Gatherings The Bank routinely holds meetings with its loyal customers and prospective customers from various cities across Indonesia such as Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Samarinda to Makassar, Manado, and other cities where Commonwealth Bank operates. The organasing of the event is supported by the Bank’s various business partners from Asset Management and Life Insurance companies. This is aimed at educating existing and prospective customers on the banking products and services as well as sharing on how the Bank can help its customers to achieve financial goals of each individual, their families and the public.



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Selama tahun 2018, Bank telah mengadakan 196 kegiatan yang terdiri dari 49 kegiatan investment, 127 kegiatan bancassurance dan 20 kegiatan Foreign Exchange.

Pusat Pengaduan Nasabah Customer Experience & Relations Department menunjuk unit kerja Customer Resolution Unit sebagai unit kerja yang bertugas memonitor dan mengelola kebijakan dan prosedur penanganan pengaduan nasabah. Departemen ini juga secara rutin menyampaikan laporan data pengaduan kepada jajaran Direksi yang kemudian memberikan bimbingan untuk proses perbaikan dan penanganan penyelesaian pengaduan.

Langkah-langkah penanganan dimulai dari analisis mendalam untuk menemukan sumber permasalahan. Kemudian, permasalahan tersebut ditindaklanjuti dengan solusi serta tindakan pencegahan agar permasalahan yang sama tidak terulang lagi.

Dalam mengevaluasi pengaduan, unit Customer Resolution berkoordinasi dengan unit kerja terkait.

Nasabah dapat menghubungi Bank dan menyampaikan pengaduannya melalui kanal-kanal berikut: 1. Call CommBank yang beroperasi 24 jam melalui nomor

1500030 (akses lokal) atau (6221) 29352935 (akses internasional)

2. E-mail: [email protected] 3. Menu Contact Us pada situs website www.commbank.

co.id dan pada fasilitas Internet Banking serta Mobile Banking

4. Universal Banker Service di kantor-kantor cabang terdekat.

Mekanisme Penanganan dan PenyelesaianPengaduan NasabahSebagai wujud kepedulian Bank yang tinggi terhadap kepuasan nasabah, pengaduan nasabah yang diterima, ditanggapi dengan cepat, tepat dan bijak. Untuk mempermudah proses penyelesaian pengaduan nasabah, penanganan pengaduan harus melalui serangkaian mekanisme yang teratur. Seluruh pengaduan ditampung dan didokumentasikan pada sistem penanganan pengaduan nasabah yang dikenal sebagai Complaint Handling System (CHS). Dalam proses penanganannya, Bank menggunakan sistem 3R yaitu Recognise (mengidentifikasi pengaduan dan titik permasalahannya), Reassure (meyakinkan Nasabah bahwa Bank mampu menyelesaikan masalahnya) dan Resolve (menyelesaikan masalah Nasabah).

Throughout 2018, the Bank held 196 events composed of 49 investment activities, 127 bancassurance activities and 20 Foreign Exchange activities.

Customer Resolution Unit Customer Resolution Unit is under the coordination of Customer Experience & Relations Department and is reponsible for monitoring and managing the procedure of handling the Customer complaints. The Customer Resolution Unit also reports the data on the complaints to the Board of Directors which later provide a guidance for the improvement process and handling the resolution of the complaints.

The steps to handle the compaints started from an indepth analysis to find the source of the problem. Then the probem is followed up with a solution and preventive measures so as to prevent the reoccurence of the same problem.

In evaluating the complaint, the Customer Resolution unit coordinates with related working units.

Customers can contact the Bank and lodge their complaints through the following canals: 1. Call CommBank that operates 24 hours through

number 1500030 (local access) or (6221) 29352935 (international access).

2. E-mail: [email protected]. 3. Menu Contact Us on website: www.commbank.co.id

and facility Internet banking and also Mobile Banking.

4. Universal Banker Service in the Bank’s branch offices.

Mechanism of Customer Handling and Resolution

To demostrate its strong commitment on customer satisfaction, the Bank respond to every complaint from the Customer in a quick, right and wise manner. To facilitate the convenience of the process, the complaints must be resolved through a series of managed mechanism to handle the Customer complaint process. All of the complaints are accommodated and documented in Complaint Handling System (CHS). In the process handling, the Bank uses 3R system, namely Recognise, (identifying complaint and the point of problem), Reassure (ensuring the Customer that the Bank is able to cope with the problem) and Resolve (resolve Customer problem).





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Dengan memanfaatkan fitur SMS Notifikasi, Bank akan secara otomatis mengirimkan notifikasi yang memberitahukan nomor tiket pengaduan yang diregistrasi, status pengaduan dan nomor telepon Call CommBank. Pemberitahuan tersebut akan dikirim saat tiket pengaduan dibuat, tiket pengaduan diperpanjang (dalam hal proses investigasi membutuhkan proses lebih lama dan membutuhkan investigasi kepada pihak ketiga) dan tiket pengaduan ditutup (pengaduan telah dapat diselesaikan).

Jika nasabah tetap tidak menerima penyelesaian yang ditawarkan oleh Bank, maka nasabah berhak meminta mediasi yang dapat difasilitasi oleh Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan atau Lembaga Mediasi Perbankan atau Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia (LAPSPI). Tata cara pengaduan dapat dilihat pada informasi yang terdapat di situs website Bank Commonwealth.

By utilizing SMS Notification feature, the Bank wil automatically send notification, which informs the number of registered complaint ticket, the status of complaint and phone number of Call CommBank. The notification will be sent at a time when the complaint ticket is being prepared, the complaint ticket is extended (in terms of further investigation process) and the closed complaint ticket (the complaint has been resolved).

If the customers cannot accept the resolution in the Bank offices, then the Bank is entitled to requesting for a mediation that can be facilitated by Bank Indonesia or Otoritas Jasa Keuangan (the Financial Service Authority) or Banking Mediation Institution or Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia – LAPSPI (Alternative Agency for the Indonesan Banking Conflict Resolution). The procedure for the complaint can be seen in the information on the Bank’s website.

Menyampaikan PengaduanSubmit a Complaint

Cabang Bank CommonwealthCommonwealth Bank’s Branch

Nasabah/Perwakilan NasabahCustomer/Customer’s Representative

Nasabah/Perwakilan NasabahCustomer/Customer’s Representative

20 hari kerja20 business days

20 hari kerja20 business days

Internet/Mobile Banking(Service Menu-Mailbox)

E-mail:[email protected]

Call CommBank15000 30

Menerima PengaduanReceive the Complaint

Menerima Nomor PengaduanAccept the Complaint Number

Membuat Nomor PengaduanMake a Complaint Number

Hasil Penyelesaian PengaduanComplaint Solution Result

Solusi Penyelesaian PengaduanComplaint Solution

Informasi Perpanjangan WaktuTime Extension Information

Hasil Penyelesaian PengaduanComplaint Solution Result

Solusi Penyelesaian PengaduanComplaint Solution

Secara lengkap, mekanisme penanganan pengaduan Nasabah Bank adalah sebagai berikut:

Overall, the mechanism of the Bank’s customer handling is as follows:



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019ACTIVITY PLAN IN 2019

Survei Kepuasan NasabahBank Commonwealth berupaya untuk menjadikan nasabah sebagai perhatian Bank. Untuk itu, Bank melakukan survei kepuasan kepada Nasabah secara rutin yang terdiri dari:

1. Net Promoter Score Secara berkala Bank melakukan penilaian terhadap

pelayanan nasabah dengan metode NPS (Net Promoter Score), yaitu metrik loyalitas nasabah di mana dilakukan pengukuran mengenai tingkat kepuasan nasabah dan seberapa besar keinginan nasabah untuk merekomendasikan produk dan layanan Bank kepada teman atau kolega.

Net Promoter Score ini dapat menunjukkan tipe nasabah yang loyal kepada Bank dan membantu Bank dalam memprediksi tingkah laku nasabah sehingga dapat dilakukan berbagai peningkatan layanan untuk kelangsungan bisnis Bank. Berdasarkan hasil survei Net Promoter Score, tingkat kepuasan nasabah Commonwealth Bank di tahun 2018 berada di tingkat yang memuaskan yaitu +20.

2. Mystery Shopping Survei ini dilakukan oleh lembaga riset layanan

perbankan independen. Dengan metode ini, individu dari lembaga riset secara langsung mengalami layanan yang berbobot sama dengan nasabah, serta menilai layanan Bank dari segi kepuasan nasabah. Metode ini digunakan untuk survei kualitas di kantor cabang, call center dan e-Kiosk.

Customer Satisfaction SurveyThe Commonwealth Bank always pays attention to its customers. Thus, the Bank conducts a survey on the Customer satisfaction on a regular basis, which comprises:

1. Net Promoter Score The Bank periodically evaluates customer service using

the Net Promoter Score (NPS) method. The method features customer loyalty metrics where measurements are taken of the level of customer satisfaction and how much the customer wants to recommend the Bank’s products and services to friends or colleagues.

Net Promoter Score can show the types of customers who are loyal to the Bank and help the Bank predict their behavior. This is done so as to improve various services for the Bank’s business continuity. Based on the result of the Net Promoter Score survey, the level of satisfaction of Commonwealth Bank’s customers in 2018 was at a satisfactory level of +20.

2. Mystery Shopping An independent banking service research institute

conducted this survey. With this method, individuals from research institutions directly experience service that is of the same as that provided to customers, and the institute also assesses the Bank’s services in terms of customer satisfaction. The method is used for quality surveys at brances, call centers and e-Kiosks.

Periode Pengaduan Jumlah PengaduanNumber of Complaints Complaint Period

Total Jumlah Pengaduan Januari – Desember 2018 636 Total number of Complaints in January – December 2018

Jumlah Pengaduan yang telah diselesaikan 636 Total number of Complaints Resolved

Jumlah Pengaduan masih dalam proses penanganan dan penyelesaian

0 Total Number of Complaints still in process

Persentase penyelesaian pengaduan 100% Percentage of Complaints Resolvement

Fokus kegiatan Bank di tahun mendatang adalah melakukan pengembangan dan penyempurnaan layanan digital yang memberikan kemudahan akses perbankan bagi nasabah. Dengan demikian, Bank dapat menjawab kebutuhan Nasabah dengan tepat yang mencakup perlindungan, pengembangan pelayanan dan edukasi layanan dan produk bagi Nasabah.

The focus of the Bank’s activities in the coming year is to develop and improve banking digital services that provide easy access to customers. Therefore, the Bank can properly answer the customers’ needs, which include the protection, service development and educating services and products for Customers.

Laporan Pengaduan Nasabah Tahun 2018Pengaduan yang diterima dan diselesaikan oleh Bank selama periode tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Report on Customer Complaints in 2018 Complaints that the Bank received and resolved during the period of 2018 are as follows:





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2018 PT Bank Commonwealth.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Commonwealth Tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

SURAT PERNyATAAN TANGGUNG JAWAB ATASLAPORAN TAHUNAN 2018 PT BANk COmmONWEALTH

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

DAvID AnTony kEITh CohEnPresiden Komisaris

President Commissioner

STEphEn vILEWakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

SUWARTInIKomisaris Independen


khAIRIL AnWARKomisaris Independen






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Statement by Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors Regarding Responsibility for 2018 Annual Report of PT Bank Commonwealth.

We, the undersigned, hereby declare that all the information in the 2018 Annual Report of PT Bank Commonwealth has been presented in their entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of this Annual Report.

This statement is duly made in all integrity.

STATEMENT Of ACCOuNTABILITY Of2018 ANNuAL REPORT Of PT BANk COMMONwEALTH

Direksi/Board of Directors

ThIo SUCyDirektur Kepatuhan

Director of Compliance

TJIoE MEI TJUEnDirektur Operations & ITOperations & IT Director

IDA ApULIA SIMATUpAnGDirektur SME BankingSME Banking Director

RUSTInI DEWIDirektur Retail BankingRetail Banking Director

LAUREn SULISTIAWATIPresiden DirekturPresident Director



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

No MateriSubject

PenjelasanDescription

HalamanPage

I. Laporan Publikasi Tahunan/Annual Publication Report

a. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Tahunan disajikan secara individu dan konsolidasi dengan Entitas Anak yang disusun untuk 1 (satu) Tahun Buku.

b. Bank yang tidak memiliki Entitas Anak, kolom konsolidasian dapat ditiadakan.c. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Tahunan disajikan dalam bentuk

perbandingan sesuai standar akuntansi keuangan.d. Apabila terdapat perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi laporan,

penyajian posisi pembanding mengacu pada standar akuntansi keuangan mengenai kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan.

e. Laporan Publikasi Tahunan harus disusun dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Publikasi Tahunan disusun dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, Laporan Publikasi Tahunan harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi dalam bahasa asing dengan informasi dalam Bahasa Indonesia pada Laporan Publikasi Tahunan, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

f. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Tahunan diaudit oleh Akuntan Publik. Dalam penyajian laporan keuangan dicantumkan nama Kantor Akuntan Publik, nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner in charge), dan opini yang diberikan.

g. Laporan Publikasi Tahunan diumumkan pada Situs Web Bank dan disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan.

a. Financial statements in the Annual Publication Report should be presented both individually and consolidated with Subsidiaries for 1 (one) Financial Year.

b. In the event the Bank does not have subsidiary, the consolidation column can be dispensed.

c. Financial statements in the Annual Publication Report are presented in the form of comparison, in accordance with financial accounting standards.

d. If there is a new accounting standard in reporting position, the comparison position refers to financial accounting standards about accounting policy, accounting estimation changes, and errors.

e. The Bank’s Annual Publication Report should be prepared in Bahasa Indonesia. In the event that the Annual Publication Report is also made in a language other than Bahasa Indonesia, either on the same or separate document, then the Annual Publication Report referred to should contain the same information. In cases where there is any different interpretation due to the transfer of language, the financial statements in the Bahasa Indonesia shall become the reference.

f. Financial statements in the Annual Publication Report must be audited by Public Accountant. The financial statements must state the names of the Public Accounting Firm and the auditor (partner in charge) as well as the auditor’s opinion.

g. The Annual Publication Report should be presented at the Bank’s website and reported to the Financial Services Authorities.

Pedoman UmumGeneral Provision

1

2 Ruang Lingkup Laporan Publikasi TahunanScope of Annual Publication Report

Laporan Publikasi Tahunan meliputi:Annual Publication Report include:

a. Informasi Umum Informasi Umum dalam Laporan Publikasi Tahunan, paling sedikit meliputi:

1) susunan Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif beserta jabatan, dan ringkasan riwayat hidupnya

2) susunan dan komposisi Pemegang Saham, yaitu nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikan saham

3) perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank, termasuk apabila ada pengembangan usaha UUS, yang memuat data mengenai:a) ikhtisar data keuangan penting, paling sedikit meliputi

pendapatan bunga bersih, laba operasional, laba sebelum pajak, laba bersih, laba bersih per saham, aset produktif, dana pihak ketiga, pinjaman diterima, total biaya dana (cost of fund), modal sendiri, jumlah lembar dan nilai nominal saham yang ditempatkan dan disetor

b) informasi kinerja keuangan yang cakupannya sebagaimana dimaksud dalam butir III.2.b.

4) strategi dan kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen Bank, termasuk untuk UUS apabila Bank memiliki UUS

5) laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bank, termasuk untuk UUS apabila Bank memiliki UUS, paling sedikit mencakup:a) struktur organisasib) aktivitas utamac) teknologi informasid) jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyaluran

kredit kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)]

√

44-53

54

4-6 & 66-72

74-77

52-5336-37

149-15238-42

SURAT EDARAN OTORITAS JASA kEUANGANTERkAIT DENGAN LAPORAN TAHUNANCircular Letter of financial Services Authority on Annual Reports





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



No MateriSubject


HalamanPage


e) tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan danaf) perkembangan perekonomian dan target pasarg) jaringan kerja dan mitra usaha di dalam dan/atau di luar negeri h) jumlah, jenis, dan lokasi kantori) kepemilikan Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham

dalam kelompok usaha Bankj) perubahan-perubahan penting yang terjadi pada Bank dan

kelompok usaha Bank dalam tahun yang bersangkutank) hal-hal penting yang diperkirakan terjadi pada masa mendatang,

danl) sumber daya manusia meliputi jumlah, tingkat pendidikan,

pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusiaa. General Information General Information in the Annual Publication Report should at least include:

1) composition of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and executive officers including their positions and short bio.

2) composition of Shareholders, including the names and the number of shares

3) The Bank’s business development and Business Group business group including Sharia Business Unit (if any) among other:a) summary on important financial data should at least include

net interest income, operating income, profit before tax, net profit, earnings per share, earning assets, third party funds, fund borrowings, total cost of funds, capital, number of shares of issued and fully paid up capital

b) performance and financial ratios, the coverage of which mentioned in point III.2.b.

4) strategy and management policy used by the Bank’s management, include Sharia Business Unit (if any)

5) management report providing information regarding the Bank’s management including Sharia Business Unit (if any), at least includes:a) organisation structureb) main activitiesc) information technologyd) types of products and services offered including micro, small and

medium enterprise lending (UMKM)e) interest rates of funds and provision of fundsf) economic development and market targetg) local and foreign networks and business partnersh) number, type, and locations of officesi) ownership of the Board of Directors, Commissioners and

shareholders in the Bank’s business groupj) important changes occurring in the Bank and its group during the

year under reviewk) forecasted importantl) human resources, including the number, educational structure,

training and development.

b. Laporan Keuangan Tahunan1) Laporan keuangan, paling sedikit mencakup:

a) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);b) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainc) Laporan Perubahan Ekuitasd) Laporan Arus Kas, dane) Catatan atas Laporan Keuangan, termasuk informasi mengenai

komitmen dan kontinjensi.2) Penambahan Pengungkapan Informasi bagi Bank yang Merupakan

Bagian dari Suatu Kelompok Usahaa) Bank menambahkan informasi pada Laporan Publikasi Tahunan

mengenai:(1) Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk yang

meliputi laporan keuangan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan, atau

(2) Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk yang meliputi laporan keuangan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan dan non keuangan, dalam hal tidak terdapat laporan keuangan konsolidasian sebagaimana dimaksud pada angka (1).

21465-67 & 76-77

60-6360-61

55

19-20 & 26-27

74-76

138-145

274



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

b) Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk sebagaimana dimaksud pada huruf a) paling sedikit terdiri atas:(1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca),(2) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain,(3) Laporan Perubahan Ekuitas, dan(4) Laporan Komitmen dan Kontinjensi.

3) Opini dari Akuntan Publik yang memuat pendapat atas laporan keuangan tahunan.

b. Annual Financial Statements1) Financial Report, at least consists of:

a) Statement of Financial Position (Balance Sheet)b) Statement of Income and Other Comprehensive Incomec) Statement of Changes in Equityd) Statement of Cash Flows, ande) Notes to the Financial Statements, including information on

commitments and contingencies.2) Additional Disclosure for the Bank that is a Part of a Business Group

a) The Bank should add information in Annual Publication Report regarding:(1) Consolidated financial statements of the Parent Entity

which include the financial statements of all entities of the business group in financial sector, or

(2) Consolidated financial statements of the Parent Entity which include the financial statements of all entities of the business group in financial and non financial sector, in the event that there is no consolidated financial statements mentioned in point (1)

b) Consolidated financial statements of the Parent Entity as mentioned in point a) should at least contain:(1) Statement of Financial Position (Balance Sheet)(2) Statement of Income and Other Comprehensive Income(3) Statement of Changes in Equity(4) Commitment and Contingency Report

3) Public Accountant’s opinion which contains opinion of financial statements.

c. Informasi kinerja keuangan, meliputi:1) perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)2) jumlah dan kualitas aset produktif serta Cadangan Kerugian Penurunan

Nilai (CKPN) yang paling sedikit memberikan informasi berdasarkan pengelompokan:a) instrumen keuanganb) penyediaan dana kepada Pihak Terkaitc) kredit kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)d) kredit yang memerlukan perhatian khusus (antara lain kredit yang

direstrukturisasi dan kredit properti), dane) Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) yang wajib dibentuk

berdasarkan instrumen keuangan.3) rasio keuangan, paling sedikit mencakup:

a) rasio KPMMb) Return on Asset (ROA)c) Return on Equity (ROE)d) rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)e) persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK)f) rasio Posisi Devisa Neto (PDN), dang) nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR) secara individu dan

konsolidasi.4) transaksi spot dan transaksi derivatif.

c. Financial performance, consisting of:1) calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR)2) quantity and quality of Earning Assets and Allowance for Impairment

Losses (CKPN), which at least information grouping:a) financial instrumentsb) provision of funds to Related Partiesc) loans to Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) debtorsd) loans classified as special mention (including restructured loans

and property loans)e) Allowance for Losses on Assets (PPA) that should be maintained

based on financial instruments.3) The Bank’s financial ratios, at least include:

a) Capital Adequacy Ratio (CAR)b) Return on Asset (ROA)c) Return on Equity (ROE)d) Operating Expenses to Operating Income ratioe) Percentage of violation and lending in Excess of Legal Lending

Limitf) Net Open Position ratio (NOP), andg) Liquidity Coverage Ratio (LCR) individual and consolidated.

4) spot and derivative transactions.

No MateriSubject


HalamanPage


6767

71-72 & 5-6

67





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



d. Pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko1) Pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko yang

diterapkan Bank paling sedikit meliputi uraian jenis risiko, potensi kerugian yang dihadapi Bank, dan mitigasi risiko sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai permodalan dan manajemen risiko.

2) Tujuan pengungkapan permodalan, pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko adalah untuk meningkatkan transparansi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menilai kecukupan permodalan Bank dan prol risiko Bank.

3) Bank memiliki kebijakan tertulis yang disetujui oleh Direksi, antara lain mengenai cakupan pengungkapan dan pengendalian intern dalam proses pengungkapan.

4) Pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko, paling sedikit mencakup:a) Pengungkapan permodalan, terdiri atas:

(1) Pengungkapan kualitatif mengenai:(a) struktur permodalan yang memuat penjelasan

mengenai instrumen modal yang diterbitkan oleh Bank antara lain: karakteristik, jangka waktu instrumen, fitur opsi beli, fitur step-up, tingkat imbal hasil, dan peringkat, jika tersedia; dan

(b) kecukupan permodalan yang berisi penjelasan mengenai pendekatan yang digunakan Bank dalam menilai kecukupan modal untuk mendukung aktivitas yang dilakukan, baik saat ini maupun yang akan datang.

(2) Pengungkapan kuantitatif mengenai struktur permodalan Bank

b) Pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko, paling sedikit mencakup:(1) Pengungkapan mengenai penerapan manajemen risiko

Bank secara umum yang terdiri atas informasi mengenai:(a) pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris(b) kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen

risiko, serta penetapan limit risiko(c) kecukupan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko, dan

(d) sistem pengendalian intern yang menyeluruh(2) Pengungkapan mengenai eksposur risiko dan penerapan

manajemen risiko Bank secara khusus yang terdiri atas:(a) Risiko Kredit(b) Risiko Pasar(c) Risiko Likuiditas(d) Risiko Operasional(e) Risiko Hukum(f) Risiko Reputasi(g) Risiko Stratejik, dan(h) Risiko Kepatuhan

(3) Pengungkapan Risiko Kredit sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).(a) tersebut di atas, meliputi:(a) pengungkapan umum, terdiri atas:

i. pengungkapan kualitatif:i) informasi mengenai penerapan manajemen

risiko untuk Risiko Kredit, termasuk organisasi manajemen Risiko Kredit, strategi manajemen Risiko Kredit untuk aktivitas yang memiliki eksposur Risiko Kredit yang signikan, kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit, serta mekanisme pengukuran dan pengendalian Risiko Kredit;

ii) definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai (impairment); dan

iii) penjelasan mengenai pendekatan yang digunakan untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual dan kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam perhitungan CKPN.

ii. pengungkapan kuantitatif:i) pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan

Wilayahii) pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan

Sisa Jangka Waktu Kontrakiii) pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan

Sektor Ekonomiiv) pengungkapan Tagihan dan Pencadangan

Berdasarkan Wilayahv) pengungkapan Tagihan dan Pencadangan

Berdasarkan Sektor Ekonomi, dan

No MateriSubject


HalamanPage


90-137



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

vi) pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

(b) pengungkapan Risiko Kredit dengan pendekatan standar, terdiri atas:i. pengungkapan kualitatif:

i) informasi mengenai kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit

ii) kategori portofolio yang menggunakan peringkat

iii) lembaga pemeringkat yang digunakan, daniv) pengungkapan Risiko Kredit pihak lawan

(counterparty credit risk), termasuk:– jenis instrumen mitigasi yang lazim

diterima atau diserahkan oleh Bank,– metodologi perhitungan kecukupan modal

secara intern terkait counterparty credit risk secara intern Bank, dan

– metodologi penentuan credit limit terkait counterparty credit risk sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum.


Kategori Portofolio dan Skala Peringkat, danii) pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan

(Counterparty Credit Risk), antara lain terdiri dari tagihan bersih yang berasal dari eksposur:– transaksi derivatif over the counter– transaksi repo, dan– transaksi reverse repo, sebagaimana diatur

dalam ketentuan mengenai pedoman perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

(c) pengungkapan mitigasi Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar, terdiri atas:i. pengungkapan kualitatif:

i) informasi mengenai kebijakan Bank untuk jenis agunan utama yang diterima

ii) kebijakan, prosedur, dan proses untuk menilai dan mengelola agunan

iii) pihak-pihak utama pemberi jaminan atau garansi dan kelayakan kredit (credit worthiness) dari pihak-pihak tersebut, dan

iv) informasi tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari penggunaan teknik mitigasi Risiko Kredit.


Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit, dan

ii) pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit.

(d) pengungkapan sekuritisasi aset, terdiri atas:i. pengungkapan kualitatif:

i) pengungkapan umum manajemen risiko, meliputi hal-hal seperti tujuan Bank melakukan aktivitas sekuritisasi aset, efektivitas aktivitas sekuritisasi aset yang dilakukan untuk memindahkan Risiko Kredit dari Bank kepada pihak lain atas transaksi yang menjadi underlying aktivitas sekuritisasi aset, fungsi yang dijalankan Bank dalam aktivitas sekuritisasi aset, dan penjelasan mengenai keterlibatan Bank dalam setiap fungsi

ii) ringkasan kebijakan akuntansi untuk aktivitas sekuritisasi aset, antara lain transaksi yang diperlakukan sebagai penjualan atau pendanaan, pengakuan keuntungan dari aktivitas sekuritisasi, dan asumsi yang digunakan untuk menilai ada tidaknya keterlibatan berkelanjutan dari aktivitas sekuritisasi, termasuk perubahan dari periode sebelumnya dan dampak dari perubahan tersebut; dan

iii) nama lembaga pemeringkat yang digunakan dalam aktivitas sekuritisasi aset dan eksposur sekuritisasi aset yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat dimaksud.

No MateriSubject


HalamanPage






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



ii. pengungkapan kuantitatif:i) pengungkapan Transaksi Sekuritisasi Aset, danii) pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi

Sekuritisasi Aset dalam hal Bank Bertindak sebagai Kreditur Asal.

(e) pengungkapan kuantitatif perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

(4) Pengungkapan Risiko Pasar sebagaimana dimaksud pada butir IV.2.d.4).b).(2).(b) tersebut di atas dengan menggunakan metode standar, meliputi:(a) Pengungkapan kualitatif:

i. informasi mengenai penerapan manajemen risiko termasuk:i) organisasi manajemen Risiko Pasarii) pengelolaan portofolio trading book dan

banking book, serta metodologi valuasi yang digunakan; dan

iii) mekanisme pengukuran Risiko Pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal, baik pada trading book maupun banking book.

ii. portofolio trading book dan banking book yang diperhitungkan dalam KPMM

iii. pengungkapan informasi mengenai Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB), termasuk asumsi yang digunakan dalam pemantauan IRRBB seperti perilaku non maturity deposit dan informasi prepayment serta frekuensi pengukuran IRRBB sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum; dan

iv. langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi Risiko Pasar atas transaksi valuta asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua penyediaan dana dan ikatan tanpa proteksi atau lindung nilai, serta utang yang suku bunganya beruktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahulu.

(b) Pengungkapan kuantitatif:i. Pengungkapan Risiko Pasar dengan

Menggunakan Metode Standar Pengungkapan dimaksud sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai pedoman penggunaan metode standar dalam perhitungan KPMM Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar.

ii. Pengungkapan Eksposur Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) Pengungkapan eksposur IRRBB yaitu peningkatan atau penurunan economic value dan earnings terhadap pergerakan suku bunga berdasarkan format gap report yang disusun Bank dalam rangka pemenuhan ketentuan mengenai penilaian tingkat kesehatan Bank Umum dan penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum.

(5) Pengungkapan Risiko Likuiditas sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).(c) tersebut di atas, meliputi:(a) Pengungkapan kualitatif:

i. informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk Risiko Likuiditas, termasuk:i) organisasi manajemen Risiko Likuiditasii) strategi pendanaaniii) teknik mitigasi Risiko Likuiditas termasuk

indikator peringatan dini permasalahan likuiditas, dan rencana pendanaan darurat, dan

iv) mekanisme pengukuran dan stress testing serta pengendalian Risiko Likuiditas

ii. gambaran umum mengenai kondisi likuiditas Bank berdasarkan perhitungan LCR selama setahun, bagi Bank yang diwajibkan untuk menyusun dan Z

(b) Pengungkapan kuantitatif:i. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah dan Valuta

Asing, danii. Pengungkapan Nilai LCR, Pengungkapan

dimaksud hanya berlaku bagi Bank yang

No MateriSubject


HalamanPage




Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

diwajibkan menyusun dan mempublikasikan laporan LCR sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban pemenuhan rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio) bagi Bank Umum.

(6) Pengungkapan Risiko Operasional sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).(d) tersebut di atas, meliputi:(a) Pengungkapan kualitatif, meliputi informasi

mengenai penerapan manajemen risiko untuk Risiko Operasional, termasuk:i. organisasi manajemen Risiko Operasional,ii. mekanisme yang digunakan Bank untuk

mengidentifikasi dan mengukur RisikoOperasional, dan

iii. mekanisme untuk memitigasi Risiko Operasional.(b) Pengungkapan kuantitatif yang cakupannya Mengacu

pada ketentuan mengenai perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)

(7) Pengungkapan Risiko Hukum sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).(e) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk Risiko Hukum, termasuk:(a) organisasi manajemen Risiko Hukum, dan(b) mekanisme pengendalian Risiko Hukum.

(8) Pengungkapan Risiko Reputasi sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).(f) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk Risiko Reputasi, termasuk:(a) organisasi manajemen Risiko Reputasi, termasuk

pelaksanaan manajemen risiko untuk Risiko Reputasi oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Humas, dan unit bisnis terkait),

(b) kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya untuk mengendalikan Risiko Reputasi, dan

(c) pengelolaan Risiko Reputasi pada saat krisis.(9) Pengungkapan Risiko Stratejik sebagaimana dimaksud

dalam butir IV.2.d.4).b).(2).(g) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk Risiko Stratejik, termasuk:(a) organisasi manajemen Risiko Stratejik,(b) kebijakan yang memungkinkan Bank untuk

dapat mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal, dan

(c) mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan.

(10) Pengungkapan Risiko Kepatuhan sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).(h) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk Risiko Kepatuhan, termasuk:(a) organisasi manajemen Risiko Kepatuhan(b) strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan

manajemen risiko untuk Risiko Kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan

(c) mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Kepatuhan.

5) Dalam hal terdapat perubahan informasi yang cenderung bersifat cepat (prone to rapid change) antara lain terkait perubahan kondisi ekonomi, teknologi, regulasi, dan kebijakan intern Bank/kelompok usaha, Bank harus mengungkapkan eksposur risiko dan hal terkait lainnya yang diterapkan Bank sebagaimana dimaksud pada butir IV.2.d.4).b) dalam Situs Web Bank secara triwulanan.

d. Capital disclosure and risk management implementation1) Capital disclosure and risk management implementation by the Bank

at least include information about risk profile and possible loss faced by the Bank, and risk management as stated in the regulation on capital and risk management.

2) Capital disclosure and risk exposure disclosure as well as risk management implementation aim to enhance transparency to the public by determining minimum requirements of disclosure, so that the public can assess the risk prole and capital adequacy of the Bank.

3) The Bank should have written policy approved by the Board of Directors regarding the disclosures to be reported and internal controls in the disclosure process.

No MateriSubject


HalamanPage






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



No MateriSubject


HalamanPage


4) Disclosure of capital and risk management implementation, among others:a) Capital disclosure, at least covers:

(1) Qualitative disclosures, including information about:(a) capital structure, covering explanation on the

equity instruments issued by the Bank including: characteristics, duration of instrument, callable feature, features step-up, yield rate, and rating (if available), and

(b) capital adequacy, covering explanations on the approach used by the Bank in assessing capital adequacy to support current and future activities.

(2) Quantitative disclosures covering capital structure of the Bank.

b) Risk exposure and risk management disclosure, at least include:(1) Disclosure on the Bank’s Risk Management in general,

including:(a) active supervision of the Board of Commissioners

and the Board of Directors,(b) adequacy of risk management policies and

procedures, and determination of risk management limits,

(c) adequacy of risk identification, measurement, monitoring and mitigation processes as well as risk management information system, and

(d) comprehensive internal control system.(2) Disclosure on risk exposure and implementation of the

Bank’s risk management in particular, covering:(a) Credit Risk(b) Market Risk(c) Liquidity Risk(d) Operational Risk(e) Legal Risk(f) Reputation Risk(g) Strategic Risk, and(h) Compliance Risk.

(3) Disclosure of Credit Risk as referred to in point IV.2.d.4).b).(2) (a) above, which includes:(a) general disclosure, which consists of:

i. qualitative disclosure:i) Information regarding the application of

Credit Risk management including Credit Risk management organisation, Credit Risk management strategies for activities that have a significant credit risk exposure, credit concentration risk management policies and Mechanism for Credit Risk measurement and control,

ii) definition of overdue receivables and impaired receivables, and

iii) description on the approach used for the Allowance for Loan Impairment Losses (CKPN), individually and collectively, as well as the statistical methods used in the calculation of CKPN.

ii. quantitative disclosure:i) disclosure on Net Receivables by Region,ii) disclosure on Net Receivables by Contractual

Maturity,iii) disclosure on Net Receivables by Economic

Sector,iv) disclosure on Receivables and Provisioning by

Region,v) disclosure on Receivables and Provisioning by

Economic Sectors, andvi) details on Movements of Allowances for

Impairment Losses.(b) disclosure of Credit Risk using the standardised

approach, which consists of:i. qualitative disclosure:

i) information regarding the use rating in the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk,

ii) category of portfolios that use the rating,iii) rating agency,iv) disclosure of counterparty Credit Risk,

including:– types of mitigation instruments commonly

accepted/delivered by the Bank,– methodology of calculating internal capital

adequacy related to counterparty credit risk in the internal of the Bank, and



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

– methodology of determining credit limits related to counterparty credit risk as stipulated in the application of risk management for commercial banks.

ii. quantitative disclosure:i) disclosure of net receivables by Portfolio and

Rating Category, andii) disclosure on counterparty Credit Risk,

including net receivables arising from the exposure of:– over the counter derivative transactions,– repo transactions, and– reverse repo transactions, as stipulated in

the guidelines for the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk using the standardised approach

(c) disclosure on Credit Risk mitigation using the standardised approach, comprising:i. qualitative disclosure:

i) information regarding the Bank’s policy for the main types of collateral accepted

ii) policies, procedures, and processes to assess and manage collateral;

iii) main warrantors/guarantors and their credit worthiness; and

iv) information on concentration level arising from the use of Credit Risk mitigation techniques.

ii. quantitative disclosure:i) disclosure of Net Receivables based on Risk

Weighting after Credit Risk Mitigation, andii) disclosure of Net Receivables and Credit Risk

Mitigation Techniques.(d) disclosure of asset securitisation, which consists of:

i. qualitative disclosure:i) general disclosure of risk management, which

includes objective of asset securitisation, the effectivity of securitisation activities in transfering the Bank’s credit risk to other party’s over any transaction that underlay the asset securitisation activities, the Bank’s functions in asset securitisation activity, and an explanation of the Bank’s involvement in those functions,

ii) summary of accounting policies for asset securitisation activities, which include transactions treated as sales or funding, recognition of gains from securitisation activities, and assumptions used to assess the presence or absence of on going involvement in the securitisation activity, including changes from the previous period and the impact of those changes, and

iii) names of the rating used in asset securitisation activities and asset securitisation exposures rated by the said agency.

ii. quantitative disclosure:i) securitisation transaction disclosure, andii) securitisation Transaction Activity Summary in

which the Bank Acts as the Originator.(e) quantitative disclosure of Credit Risk RWA calculation

using standardised approach.(4) Disclosure of Market Risk as referred to in point IV.2.d.4).b).

(2).(b), above using standardised, comprised of:(a) Qualitative disclosure:

i. information regarding the application of risk management, including:i) Market risk management organisation,ii) trading book and banking book portfolio

management, as well as the valuation methodology used, and

iii) market risk measurement mechanism for monitoring and periodic risk and for capital adequacy calculations, both on banking book and on trading book.

ii. trading book and banking book portfolio which were taken into account in the Capital Adequacy Ratio (CAR),

iii. disclosure of information on Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) including the assumptions used in the monitoring of IRRBB, such as non-maturity deposits and the

No MateriSubject


HalamanPage






TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



No MateriSubject


HalamanPage


prepayment information, as well as the frequency of measurement of IRRBB, as stipulated in the provisions regarding the application of risk management for Commercial Banks; and

iv. measures and plans to anticipate Market Risk on foreign currency transactions, because of changes in exchange rates and of fluctuations of interest rates, including descriptions of all fundings and contracts without protection or hedging, and debts with floating rate or not determined in advance.

(b) Quantitative disclosure:i. Market Risk Disclosures using Standardised

Measurement Methods. The disclosure referred to as stipulated in the guidelines for the use of a standard method in the calculation of CAR for Commercial Banks, taking into account the Market Risk.

ii. Disclosure of Interest Rate Risk in the Banking Book (IRRBB) Exposure. The disclosure of IRRBB exposure, namely the increase or decrease in economic value and earnings against the movements in interest rates based on the gap report format prepared by the Bank to meet the provisions concerning the assessment on the soundness of commercial banks and the application of risk management for commercial banks.

(5) Disclosure of Liquidity Risk as referred to in point IV.2.d.4).b).(2).(c) above include:(a) Qualitative disclosures:

i. information on the implementation of risk management for liquidity risk, including:i) liquidity Risk management organisation;ii) funding strategy;iii) liquidity risk mitigation techniques including

early warning indicators of liquidity problems, and emergency funding plan; and

iv) the mechanisms of measurement and stress testing and control Liquidity Risk,

ii. general overview of the Bank’s liquidity conditions, based on the calculation of the LCR during the year under review, for banks that are required to prepare and publish LCR report, as stipulated in the Financial Services Authority Regulation on liquidity coverage ratio for Commercial Banks.

(b) Quantitative disclosure:i. Disclosure of Rupiah and Forex Maturity Profile,

andii. Disclosure of LCR; The said disclosure is applied

only for Banks that are required to prepare and publish LCR report, as stipulated in the Financial Services Authority Regulation on liquidity coverage ratio for Commercial Bank.

(6) Disclosure of Operational Risk as mentioned in point IV.2.d.4).b).(2).(d) above, include:(a) Qualitative disclosure, which includes information

regarding the application of risk management for Operational Risk, including:i. Operational Risk management organisation,ii. mechanism used by the Bank for identifying and

measuring operational riskiii. mechanism for operational risk mitigation.

(b) Quantitative disclosure with coverage refers to provisions on the calculation of Risk-weighted asset (RWA) for Operational Risk using Basic Indicator Approach (BIA)

(7) Disclosure of Legal Risk as referred to in point IV.2.d.4).b).(2).(e) above includes qualitative disclosure on risk management for Legal Risk covering:(a) Legal Risk management organisation, and(b) Legal Risk control mechanism.

(8) Disclosure of Reputation Risk as referred to in point IV.2.d.4).b).(2).(f) above includes qualitative disclosure on risk management for Reputation Risks covering:(a) Reputation Risk management organisation,

including the implementation of risk management for Reputation Risk by related units (Corporate Secretary, Public Relation, and related Business units),



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

(b) policies and mechanisms to improve the quality of services to customers and other stakeholders to control Reputation Risk, and

(c) Reputation risk management under critical situation.(9) Disclosure of Strategic Risk as referred to in point

IV.2.d.4).b).(2).(g) above includes qualitative disclosure on risk management for Strategic Risk covering:(a) Strategic Risk management organisation,(b) policies that allow the Bank to identify and respond

the changes in external and internal business environment, and

(c) mechanism to measure the progress of the business plan.

(10) Disclosure of Compliance Risk as referred to in point IV.2.d.4).b).(2).(h) above includes qualitative disclosure on risk management for compliance risk covering:(a) Compliance Risk management organisation;(b) risk management strategies and effectiveness of

risk management implementation for Compliance Risk, particularly in order to ensure the policies and procedures are in compliance with the applicable standards in general, applicable rules and/or legislation, and

(c) mechanism for monitoring and controlling Compliance Risk.

5) For the information that is prone to rapid change, including the information related in economic conditions, technology, regulations, and the internal policies of the Bank/business group, then the Bank should disclose the risk exposure and other related matters that are applied by the Bank as referred to in point IV. 2.d.4).b) at the Bank’s website on a quarterly basis.

e. Pengungkapan khusus bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan/atau memiliki Entitas Anak, paling sedikit memuat informasi sebagai berikut:1) Struktur kelompok usaha Bank yang meliputi:

a) struktur kelompok usaha Bank, yang antara lain terdiri dari Bank, Entitas Anak, Perusahaan Terelasi, Entitas Induk sampai dengan ultimate shareholder,

b) struktur keterkaitan kepengurusan dalam kelompok usaha Bank, dan

c) Pemegang Saham yang bertindak atas nama Pemegang Saham lain (shareholders acting in concert). Pengertian Pemegang Saham yang bertindak atas nama Pemegang Saham lain adalah Pemegang Saham perorangan atau entitas yang memiliki tujuan bersama yaitu mengendalikan Bank, berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu perjanjian.

2) Transaksi antara Bank dengan Pihak-pihak Berelasi dalam kelompok usaha Bank, memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a) informasi transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi, baik yang

dilakukan Bank maupun yang dilakukan oleh setiap entitas di dalam kelompok usaha Bank yang bergerak di bidang keuangan,

b) Pihak-pihak Berelasi adalah pihak-pihak sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan,

c) jenis transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi, antara lain:(1) kepemilikan silang (cross shareholding),(2) transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk

kepentingan kelompok usaha yang lain,(3) pengelolaan likuiditas jangka pendek dalam kelompok

usaha,(4) penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh entitas

lain dalam satu kelompok usaha,(5) eksposur kepada Pemegang Saham mayoritas antara lain

dalam bentuk pinjaman, komitmen dan kontinjensi, dan(6) pembelian, penjualan dan/atau penyewaan aset dengan

entitas lain dalam suatu kelompok usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase agreement (repo).

3) Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi yang dilakukan oleh setiap entitas dalam kelompok usaha Bank yang bergerak di bidang keuangan

4) Penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan dengan itu dari setiap entitas yang berada dalam satu kelompok usaha dengan Bank kepada debitur dan/atau pihak-pihak yang telah memperoleh penyediaan dana dari Bank

5) Pengungkapan secara konsolidasi mengenai permodalan dan praktik manajemen risiko yang diterapkan Bank, paling sedikit meliputi uraian jenis risiko, potensi kerugian yang dihadapi Bank, dan mitigasi risiko sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d., dan

6) Adanya larangan, batasan dan/atau hambatan signikan lainnya untuk melakukan transfer dana atau dalam rangka pemenuhan modal yang dipersyaratkan oleh Otoritas (regulatory capital) antara Bank dengan entitas lain dalam satu kelompok usaha.

No MateriSubject


HalamanPage


77-82





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



No MateriSubject


HalamanPage


e. Specific Disclosure of the Bank which becomes the part of Business Group and/or its Subsidiaries, at least consisting of:1) Structure of the Bank business group, consisting of:

a) business group structure, among others includes the Bank, subsidiaries, affiliates, financial holding company, and/or parent company to the ultimate shareholder,

b) structure of the management relationship in the Bank’s business, and

c) Shareholders acting on behalf of other shareholders (shareholders acting in concert). The definition of a shareholder acting on behalf of other shareholders is individual shareholders or companies/legal entities that have the common goal of controlling the Bank, based or not based on agreement.

2) Transactions between the Bank and related parties in the Bank’s business group, taking into account the following matters:a) information on transactions with Related Parties conducted by

the Bank or any company or legal entity in the Bank’s business group working in the field of finance,

b) Related Party is party as stipulated in the applicable statement of Financial Accounting Standards,

c) types of transactions with Related Party are, among others:(1) cross shareholding;(2) transactions from one business group acting for the

interest of other business groups;(3) management of short-term liquidity in business group,(4) provision of funds distributed or received by another

company in one business group,(5) exposure to majority of shareholders in the form of loans,

commitments and contingency, and(6) buying or selling of assets with another company in a

business group, including repurchase agreements (repo).3) Transactions with Related Parties conducted by every entity in the

Bank’s business group working in the field of finance;4) Funds provision, commitment or other equal facilities of each company

or legal entity belonging to one business group with the Bank on a debtor already obtaining fund provisions from the Bank

5) Consolidated capital disclosure, risk management applied by the Bank, at least include description on type of risk, potential loss and risk mitigation, as referred in point IV.2.d., and

6) Prohibition, restriction and/or other significant barriers to transfer funds or in order to meet the required capital by the Authority (regulatory capital) between the Bank and other entities in the group.

f. Pengungkapan lain sesuai standar akuntansi keuangan, apabila belum tercakup dalam huruf a sampai dengan huruf e.

f. Other disclosures in accordance with other Financial Accounting Standards which has not been included in points a through e.

√

260-272

√

Bank dalam menyusun Laporan Publikasi Tahunan mengacu padaPedoman Penyusunan Laporan Publikasi Bank Umum Konvensional – Laporan Publikasi Tahunan (Laporan Tahunan) yang merupakan lampiran dan sebagai bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.The Bank, in preparing its Annual Publication Report should refer to Annual Report Guidelines for Conventional Commercial Bank – Annual Publication Report (Annual Report) which is the attachment and integral part of this Financial Services Authorities Circular Letter.

Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara Tahunan Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan/atau Bank yang memiliki Entitas Anak menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan laporan tertentu mengenai:Specific Report which is Submitted to Financial Services Authority on an Annual Basis for Banks that are a Part of a Business Group and/or that Own Subsidiaries regarding:

a. Laporan tahunan Entitas Induk yang meliputi:1) laporan tahunan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang

keuangan; atau2) laporan tahunan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang

keuangan dan non keuangan, dalam hal tidak terdapat laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada angka 1).

Dalam hal Entitas Induk tidak memiliki laporan tahunan tersebut, Bank menyampaikan laporan keuangan konsolidasian tahunan Entitas Induk yang meliputi seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan atau laporan keuangan konsolidasian tahunan Entitas Induk yang meliputi seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan dan non keuangan, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.

3

4



Reports

Profil Perusahaan

KILASKINERJA

CompanyProfile

PerformanceOverview

b. Laporan tahunan Pemegang Saham langsung yang memiliki saham mayoritas atau laporan tahunan entitas yang melakukan Pengendalian langsung kepada Bank dalam hal Pemegang Saham langsung atau entitas yang melakukan pengendalian langsung tidak memiliki laporan tahunan tersebut, Bank wajib menyampaikan laporan tertentu berupa laporan keuangan tahunan Pemegang Saham langsung atau entitas yang melakukan pengendalian langsung yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.

c. Laporan tahunan Entitas Anak Dalam hal Entitas Anak tidak memiliki laporan tahunan tersebut, Bank wajib

menyampaikan laporan tertentu berupa laporan keuangan tahunan Entitas Anak yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.

d. Laporan tahunan kantor pusat, bagi kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri.

a. Annual Report of Parent Entity that covers:1) annual report of all entities in business groups engaging in financial

business, or2) annual report of all entities in business groups engaging in financial

and non-financial business, in the event that there is no annual report referred to in point 1).

In the event that the Parent Entity does not prepare the said annual report, the Bank should submit annual consolidated financial statements of the Parent Entity covering all entities in the group engaging in financial business or annual consolidated financial statements of the Parent Entity covering all entities in the group engaging in financial and non-financial businesses, which have been audited by a Public Accountant.

b. Annual report of Controlling Shareholders with majority share ownership or annual report of entities which directly controls the Bank In the event that the Controlling Shareholders or entity- does not prepare the said annual report, the Bank is required to submit certain report in the form of annual financial statements of controlling shareholders or entity which have been audited by a public accountant.

c. Annual report of Subsidiaries In the event that the Subsidiary does not prepare the said annual report,

the Bank is required to submit certain report in the form of annual financial statements of Subsidiary which have been audited by a Public Accountant.

d. Annual report of head office for branch offices located overseas.

No MateriSubject


HalamanPage


√





TINJAUANFUNGSIONAL

CorporateGovernance

FunctionalOverview



Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

PT BANK COMMONWEALTH

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

Lampiran- 1/1 -Schedule

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2018

2017

ASET ASSETS Kas 4 181,850 240,643 Cash Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 5 1,089,996 1,076,242 Bank Indonesia Current accounts Giro pada bank lain 6, 31 582,539 629,335 with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 7, 31 2,254,913 1,799,115 Indonesia and other banks Efek - efek 8 390,454 1,287,016 Marketable securities Obligasi pemerintah 9 2,150,531 1,269,749 Government bonds Tagihan derivatif 10, 31 2,549 9,064 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Loans, net of allowance sebesar Rp 251.248 for impairment losses of (2017: Rp 314.343) 11, 31 13,728,559 12,618,298 Rp 251,248 (2017:Rp 314,343) Tagihan akseptasi, setelah dikurangi cadangan kerugian Acceptance receivables, net penurunan nilai sebesar of allowance for impairment Rp 6 (2017: Rp 22) 12 1,433 5,644 losses of Rp 6 (2017: Rp 22) Investasi dalam saham, setelah dikurangi cadangan kerugian Investment in shares, net of penurunan nilai sebesar allowance for impairment Rp 64 (2017: Rp 64) 14, 31 - - losses of Rp 64 (2017: Rp 64) Pajak dibayar dimuka 17a 40,795 40,970 Prepaid taxes Aset tidak berwujud, Intangible assets, net of setelah dikurangi akumulasi accumulated amortisation amortisasi sebesar Rp 422.404 of Rp 422,404 (2017: Rp 350.413) 13 417,422 446,068 (2017: Rp 350,413) Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of akumulasi penyusutan accumulated depreciation sebesar Rp 508.922 of Rp 508,922 (2017: Rp 504.814) 15, 31 208,451 126,939 (2017: Rp 504,814) Aset pajak tangguhan - bersih 17d 76,378 106,012 Deferred tax assets - net Aset lain - lain 16, 31 414,657 442,585 Other assets JUMLAH ASET 21,540,527 20,097,680 TOTAL ASSETS





LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2018(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2018


Catatan/ Notes 2018

2017

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Simpanan nasabah 18, 31 14,279,000 14,469,273 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 19, 31 2,053,846 851,835 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 10, 31 20,871 917 Derivative payables Liabilitas akseptasi 12 1,439 5,666 Acceptance payables Utang pajak 17b 22,895 22,320 Tax liabilities Liabilitas lain - lain 20, 31 1,063,169 682,191 Other liabilities JUMLAH LIABILITAS 17,441,220 16,032,202 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: Modal saham dengan nilai nominal Share capital with par value sebesar Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 (full Rupiah (Rupiah penuh) per saham amount) per share Modal dasar 13.000.000 Authorised capital 13,000,000 lembar saham pada 31 Desember shares as at 31 December 2018 dan 2017 2018 and 2017 Modal ditempatkan dan Issued and fully paid capital

disetor penuh 3.819.667 lembar 3,819,667 shares as at saham pada 31 Desember 2018 31 December 2018 and

dan 2017 21 3,819,667 3,819,667 2017 Tambahan modal disetor 25,097 25,097 Additional paid-up capital (Kerugian)/keuntungan yang Unrealised (losses)/gain on belum direalisasi atas available for sale efek - efek dan obligasi pemerintah marketable securities and yang tersedia untuk dijual, bersih government bonds, setelah pajak (5,311) 13,668 net of tax Saldo laba Retained earnings - Sudah ditentukan penggunaannya 22 14,911 14,911 Appropriated - - Belum ditentukan penggunaannya 244,943 192,135 Unappropriated - JUMLAH EKUITAS 4,099,307 4,065,478 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 21,540,527 20,097,680 EQUITY





LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2018


Catatan/ Notes 2018

2017

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND OPERASIONAL EXPENSES Pendapatan bunga 23, 31 1,616,474 1,545,244 Interest income Beban bunga 24, 31 (623,857) (569,577) Interest expense Pendapatan bunga bersih 992,617 975,667 Net interest income PENDAPATAN OPERASIONAL OTHER OPERATING LAINNYA INCOME Provisi dan komisi lainnya 25, 31 351,657 315,179 Other fees and commissions Keuntungan transaksi mata uang asing 118,381 72,011 Foreign exchange gains (Kerugian)/keuntungan dari perubahan (Loss)/gain from changes in fair nilai wajar instrumen keuangan (26,469) 12,779 value of financial instruments Pendapatan lainnya 26, 31 81,310 96,361 Other income 524,879 496,330 1,517,496 1,471,997 OTHER OPERATING BEBAN OPERASIONAL LAINNYA EXPENSES Beban cadangan kerugian Allowance for impairment losses penurunan nilai aset keuangan on financial and dan non keuangan 27 (167,945) (203,317) non financial assets General and Beban umum dan administrasi 28, 31 (544,424) (510,185) administrative expense Salaries and Beban gaji dan tunjangan 29, 31 (700,122) (669,453) allowances expense Beban lainnya (6,441) (6,634) Other expense (1,418,932) (1,389,589) LABA OPERASIONAL OPERATING PROFIT - BERSIH 98,564 82,408 - NET (Kerugian)/keuntungan penjualan (Loss)/gain on

aset tetap dan agunan sale of fixed assets and yang diambil alih - bersih (19,175) 23,820 foreclosed assets - net (BEBAN)/PENDAPATAN NON NON OPERATING OPERASIONAL - BERSIH (19,175) 23,820 (EXPENSE)/INCOME - NET LABA SEBELUM PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN 79,389 106,228 TAX EXPENSE Beban pajak penghasilan 17c (33,615) (27,656) Income tax expense LABA TAHUN BERJALAN 45,774 78,572 PROFIT FOR THE YEAR





LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2018


Catatan/ Notes 2018

2017

LABA TAHUN BERJALAN 45,774 78,572 PROFIT FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN INCOME Pos - pos yang tidak akan Items that will not be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of post imbalan kerja 9,379 28,729 employment benefit Pajak penghasilan terkait dengan Income tax relating to komponen pendapatan components of other komprehensif lain 17d (2,345) (7,182) comprehensive income Pos yang akan Items that will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss (Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains on direalisasi atas efek - efek available for sale

dan obligasi pemerintah marketable securities and yang tersedia untuk dijual (25,305) 12,045 government bonds Pajak penghasilan terkait dengan Income tax relating to komponen pendapatan components of other komprehensif lain 17d 6,326 (3,011) comprehensive income Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income tahun berjalan setelah pajak (11,945) 30,581 for the year after taxes JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 33,829 109,153 INCOME FOR THE YEAR

PT

BA

NK

CO

MM

ON

WE

AL

TH

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uan

gan

mer

upak

an b

agia

n ya

ng t

idak

te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an s

ecar

a ke

selu

ruha

n.

The

acc

om

pany

ing

note

s to

the

fin

anci

al s

tate

men

ts f

orm

an

inte

gral

par

t of

the

se f

inan

cial

st

ate

men

ts.

L

am

pir

an

- 3

/1 -

Sc

he

du

le

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

U

NT

UK

TA

HU

N-T

AH

UN

YA

NG

BE

RA

KH

IR

31

DE

SE

MB

ER

201

8 (D

inya

taka

n d

ala

m ju

taa

n R

upi

ah

ke

cua

li d

inya

taka

n la

in)

ST

AT

EM

EN

TS

OF

CH

AN

GE

S I

N E

QU

ITY

F

OR

TH

E Y

EA

RS

EN

DE

D

31

DE

CE

MB

ER

20

18

(Exp

ress

ed in

mill

ions

of

Rup

iah

, u

nle

ss o

the

rwis

e s

tate

d)

Mo

dal

sah

am/

Sh

are

ca

pit

al

Ta

mb

ah

an

mo

dal

dis

eto

r/

Ad

dit

ion

al

pa

id-u

p c

apit

al

Ke

un

tun

gan

/ (k

eru

gia

n)

yan

g

be

lum

dir

eali

sasi

a

tas

efe

k -

efe

k d

an

ob

lig

asi

pe

mer

inta

h y

an

g

ters

edia

un

tuk

dij

ua

l, b

ersi

h

set

ela

h p

aja

k/

Un

rea

lise

d g

ain

/ (l

os

s) o

n

ava

ilab

le f

or

sale

m

arke

tab

le

sec

uri

tie

s a

nd

g

ove

rnm

ent

bo

nd

s,

ne

t o

f ta

x

S

ald

o l

ab

a/R

eta

ine

d e

arn

ing

s

Ju

mla

h

eku

itas

/ T

ota

l eq

uit

y

Su

da

h d

ite

ntu

kan

p

en

gg

un

aa

nn

ya/

Ap

pro

pri

ated

Be

lum

dit

en

tuka

n

pe

ng

gu

na

an

nya

/ U

nap

pro

pri

ated

S

ald

o 1

Janu

ari 2

018

3

,819

,667

25,0

97

13

,66

8

14,

911

19

2,1

35

4

,065

,47

8 B

ala

nce

as a

t 1 J

anu

ary

201

8 L

aba

tahu

n b

erja

lan

-

-

-

-

45,

774

4

5,77

4 P

rofit

for

the

year

Pen

dapa

tan/

(be

ban

) ko

mpr

ehe

nsif

O

ther

co

mpr

eh

ensi

ve in

com

e/

la

inny

a:

(e

xpen

se):

Pen

guku

ran

kem

bali

liabi

litia

s

R

em

easu

rem

ent

of p

ost

im

bala

n ke

rja

-

-

-

-

9,37

9

9,3

79

em

plo

yme

nt b

enef

itK

erug

ian

yan

g b

elum

Un

real

ise

d lo

sses

on

d

ireal

isas

i ata

s ef

ek -

efe

k d

an

a

vaila

ble

for

sal

e

obl

igas

i pem

erin

tah

yang

ter

sed

ia

mar

keta

ble

sec

uriti

es

and

u

ntuk

diju

al

-

-

(25,

305

)

-

-

(25

,30

5)

gov

ern

me

nt b

ond

sP

ajak

pen

gha

sila

n te

rkai

t de

ngan

Inco

me

tax

rela

ting

to

kom

pon

en

pen

dap

atan

com

pon

ent

s of

oth

er

ko

mpr

ehe

nsif

lain

-

-

6

,326

-

(2,3

45)

3,9

81

com

pre

hens

ive

inco

me

Jum

lah

pe

ndap

ata

n ko

mp

rehe

nsif

-

-

(18,

979

)

-

7,03

4

(11

,94

5)

To

tal c

om

pre

hens

ive

inco

me

ta

hun

ber

jala

n

for

the

yea

r S

ald

o 31

Des

embe

r 20

18

3,8

19,6

67

25

,09

7

(5,3

11)

1

4,91

1

244,

943

4,0

99,3

07

Bal

anc

e as

at 3

1 D

ece

mbe

r 2

018

PT

BA

NK

CO

MM

ON

WE

AL

TH

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uan

gan

mer

upak

an b

agia

n ya

ng t

idak

te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an s

ecar

a ke

selu

ruha

n.

The

acc

om

pany

ing

note

s to

the

fin

anci

al s

tate

men

ts f

orm

an

inte

gral

par

t of

the

se f

inan

cial

st

ate

men

ts.

L

am

pir

an

- 3

/2 -

Sc

he

du

le

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

U

NT

UK

TA

HU

N-T

AH

UN

YA

NG

BE

RA

KH

IR

31

DE

SE

MB

ER

201

8 (D

inya

taka

n d

ala

m ju

taa

n R

upi

ah

, ke

cua

li d

inya

taka

n la

in)

ST

AT

EM

EN

TS

OF

CH

AN

GE

S I

N E

QU

ITY

F

OR

TH

E Y

EA

RS

EN

DE

D

31

DE

CE

MB

ER

20

18

(Exp

ress

ed in

mill

ions

of

Rup

iah

, u

nle

ss o

the

rwis

e s

tate

d)

Mo

dal

sah

am/

Sh

are

ca

pit

al

Ta

mb

ah

an

mo

dal

dis

eto

r/

Ad

dit

ion

al

pa

id-u

p c

apit

al

Ke

un

tun

gan

/ (k

eru

gia

n)

yan

g

be

lum

dir

eali

sasi

a

tas

efe

k -

efe

k d

an

ob

lig

asi

pe

mer

inta

h y

an

g

ters

edia

un

tuk

dij

ua

l, b

ersi

h

set

ela

h p

aja

k/

Un

rea

lise

d g

ain

/ (l

os

s) o

n

ava

ilab

le f

or

sale

m

arke

tab

le

sec

uri

tie

s a

nd

g

ove

rnm

ent

bo

nd

s,

ne

t o

f ta

x

S

ald

o l

ab

a/R

eta

ine

d e

arn

ing

s

Ju

mla

h

eku

itas

/ T

ota

l eq

uit

y

Su

da

h d

ite

ntu

kan

p

en

gg

un

aa

nn

ya/

Ap

pro

pri

ated

Be

lum

dit

en

tuka

n

pe

ng

gu

na

an

nya

/ U

nap

pro

pri

ated

S

ald

o 1

Janu

ari 2

017

3

,819

,667

25,0

97

4

,634

14,

911

9

2,01

6

3,9

56,3

25

Bal

anc

e as

at 1

Jan

uar

y 20

17

Lab

a ta

hun

ber

jala

n

-

-

-

-

7

8,57

2

78,

572

Pro

fit fo

r th

e ye

ar P

enda

pata

n/(b

eba

n)

kom

preh

ens

if

Oth

er c

om

pre

hen

sive

inco

me

/

lain

nya:

(exp

ense

):P

engu

kura

n ke

mba

li lia

bilit

ias

Re

mea

sure

men

t of

po

st

imba

lan

kerj

a

-

-

-

-

2

8,72

9

28

,72

9 e

mp

loym

ent

ben

efit

Keu

ntu

nga

n ya

ng

bel

um

U

nre

alis

ed

gai

ns o

n

dire

alis

asi a

tas

efek

- e

fek

dan

ava

ilab

le f

or s

ale

o

blig

asi p

emer

inta

h ya

ng t

erse

dia

m

arke

tabl

e s

ecur

itie

s an

d

unt

uk d

ijua

l

-

-

12

,04

5

-

-

12

,04

5 g

over

nm

ent

bo

nds

Paj

ak p

engh

asi

lan

terk

ait

deng

an

In

com

e ta

x re

latin

g to

ko

mpo

ne

n p

end

apat

an

co

mpo

ne

nts

of o

the

r

kom

pre

hens

if la

in

-

-

(3,0

11)

-

(7

,18

2)

(1

0,1

93

) co

mpr

ehe

nsiv

e in

com

e Ju

mla

h p

end

apa

tan

kom

pre

hens

if

-

-

9

,034

-

21,

547

3

0,5

81

To

tal c

om

pre

hens

ive

inco

me

ta

hun

ber

jala

n

for

the

yea

r S

ald

o 31

Des

embe

r 20

17

3,8

19,6

67

25

,09

7

13,6

68

1

4,91

1

192,

135

4,0

65,4

78

Bal

anc

e as

at 3

1 D

ece

mbe

r 2

017




Lampiran - 4/1 - Schedule

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2018 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2018 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES

Pendapatan bunga, provisi dan komisi Interest, fees and yang diterima 1,619,280 1,564,251 commissions received Pendapatan bunga, provisi dan komisi Interest, fees and yang dibayar (666,634) (520,436) commissions paid Pendapatan operasional lainnya yang diterima 406,498 424,319 Other operating income received Beban operasional lainnya yang dibayar (1,117,665) (1,129,946) Other operating expenses paid Beban non - operasional Non - operating expenses

- bersih yang dibayar (18,593) (14,914) - net paid

Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating sebelum perubahan aset activities before changes in dan liabilitas operasi 222,886 323,274 operating assets and liabilities

Perubahan dalam aset Changes in operating assets and dan liabilitas operasi: liabilities:

(Kenaikan)/penurunan (Increase)/decrease in aset operasi: operating assets: Pinjaman yang diberikan (1,278,206) (1,624,351) Loans

Aset lain - lain 37,159 (88,889) Other assets

Kenaikan/(penurunan) Increase/(decrease) in liabilitas operasi: operating liabilities:

Simpanan nasabah (190,273) 1,232,988 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 1,247,104 (248,798) Deposits from other banks Liabilitas lain - lain 454,060 210,044 Other liabilities

Penerimaan pajak penghasilan Income tax received during selama tahun berjalan 175 (6,207) the year

Kas bersih diperoleh dari/ Net cash provided from/ (digunakan untuk) aktivitas operasi 492,905 (201,939) (used for) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Pembelian efek - efek - tersedia Acquisition of marketable untuk dijual (642,850) (1,101,701) securities - available for sale Perolehan aset tetap dan Acquisition of fixed assets aset tidak berwujud 13, 15 (177,471) (94,645) and intangible assets Pembelian obligasi pemerintah - Acquisition of government bonds - tersedia untuk dijual (6,074,668) (6,114,471) available for sale Proceeds from sales and marketable Hasil penjualan dan penyelesaian settlement of securities - available efek - efek - tersedia untuk dijual 1,522,277 609,159 for sale Hasil penjualan obligasi pemerintah 5,172,781 6,106,796 Proceeds from government bonds Proceeds from sale of Hasil penjualan aset tetap 15 1,128 50,073 fixed assets

Kas bersih digunakan untuk Net cash used for aktivitas investasi (198,803) (544,789) investing activities





LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2018 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2018 2017 NET INCREASE/(DECREASE) KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH IN CASH AND KAS DAN SETARA KAS 294,102 (746,728) CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT THE AWAL TAHUN 3,745,335 4,483,948 BEGINNING OF THE YEAR

Keuntungan transaksi mata uang asing terhadap Exchange gains on cash

kas dan setara kas 69,861 8,115 and cash equivalent

CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT AKHIR TAHUN 4,109,298 3,745,335 THE END OF THE YEAR

Kas dan setara kas Cash and cash terdiri dari: equivalents consists of: Kas 4 181,850 240,643 Cash Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 5 1,089,996 1,076,242 Bank Indonesia Current accounts with Giro pada bank lain 6 582,539 629,335 other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain*) 7 2,254,913 1,799,115 and other banks*)

Jumlah kas dan setara kas 4,109,298 3,745,335 Total cash and cash equivalents

*) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dengan jangka

waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas.

*) Placements with Bank Indonesia and other banks with maturity of three months or less are classified as cash and cash equivalents.


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018



1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

sebagai suatu perseroan terbatas berdasarkan kerangka hukum negara Republik Indonesia melalui Akta Notaris No. 63 tanggal 20 Agustus 1996 yang diubah melalui Akta Notaris No. 72 tanggal 12 Desember 1996, keduanya dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-156 HT 01.01 TH 1997 tanggal 10 Januari 1997. Bank memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dengan rekomendasi dari Bank Indonesia tanggal 11 Juni 1997, dan mulai beroperasi secara penuh sejak tanggal 1 Juli 1997.

Berdasarkan Akta Notaris No. 23 tanggal

6 Desember 2007 yang dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. dan Akta Notaris No. 90 tanggal 16 November 2007 yang dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., manajemen dan pemegang saham utama Bank dan Bank Arta

penggabungan usaha ANK ke dalam Bank sehingga menjadi satu badan hukum. Penggabungan usaha kedua bank tersebut berlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2007 dan dicatat dengan menggunakan metode akuntansi pembelian.

Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh

Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/65/KEP.GBI/2007 tanggal 10 Desember 2007. Penggabungan usaha antara Bank dan ANK juga telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-UM.HT.01.10-6720 tanggal 27 Desember 2007 dan berlaku efektif sejak tanggal 31 Desember 2007.

Pada tanggal 23 Juli 2008, melalui surat No. KEP-812/WPJ.04/2008, Departemen Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jendral Pajak telah menyetujui penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha antara Bank dan ANK. Bank menyediakan pelayanan jasa perbankan ritel, ), penyaluran reksadana, dan produk perbankan lainnya.

established as a limited liability company within the framework of the laws of the Republic of Indonesia by Notarial Deed No. 63 dated 20 August 1996 and as amended by Notarial Deed No. 72 dated 12 December 1996 of Notary

Association were approved by the Minister of Justice under Decree No. C2-156 HT 01.01 TH 1997 dated 10 January 1997. The Bank obtained its banking license from the Minister of Finance together with the recommendation from Bank Indonesia on 11 June 1997, and commenced full banking operations on 1 July 1997.

By virtue of Notarial Deed No. 23 dated 6 December 2007 of Notary Sutjipto, S.H.,M.Kn. and Notarial Deed No. 90 dated 16 November 2007 of Notarial Sutjipto, S.H.,M.Kn., both management and majority shareholders of the Bank and Bank Arta Niaga

ANK with the Bank as one legal entity. The merger of the two banks became effective on 31 December 2007 and accounted for using the purchase method of accounting.

The merger was approved by Bank Indonesia

Decision Letter No. 9/65/KEP.GBI/2007 dated 10 December 2007. The merger between the Bank and ANK was accepted and recorded by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. C-UM.HT.01.10-6720 dated 27 December 2007 with an effective date of 31 December 2007.

On 23 July 2008, through its letter

No. KEP-812/WPJ.04/2008, Department of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Tax approved the use of book value on assets transfer in the merger between the Bank and ANK. The Bank provides retail, Small Medium

mutual fund distribution, and other banking products.

Setelah pendiriannya, Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya perubahan yang penting adalah sebagai berikut:

Association have been amended from time to time, where such significant amendments are as follows:






1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Berdasarkan Akta Notaris No.100 tanggal 21 Februari 2008 oleh Notaris Sutjipto, SH., M.Kn., terkait dengan peningkatan modal dasar menjadi Rp 1.500.000 dan peningkatan modal ditempatkan menjadi sebesar Rp 837.500. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-10072.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Februari 2008. Berdasarkan surat No. 10/74/DPB2/TPB2-6 tanggal 3 April 2008, peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia

Pursuant to the Notarial Deed No. 100 dated 21 February 2008 of Notary Sutjipto, SH., M.Kn., in relation to increase authorized capital amounting Rp 1,500,000 and to increase in issued and fully paid capital amounting Rp 837,500. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-10072.AH.01.02.Tahun 2008 dated 28 February 2008. Based on letter No. 10/74/DPB2/TPB2-6 dated 3 April 2008, the increase in authorized capital, issued and paid-up capital has been recorded in Bank

Berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 3 April 2009 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 76.000. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-04990 tanggal 30 April 2009. Peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 15 dated 3 April 2009 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. in relation to increase in issued and fully paid capital amounting Rp 76,000. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-04990 dated 30 April 2009. The increase in issued and paid-up capital

administration.

Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tanggal 15 Desember 2010 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 221.000. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-32913 tanggal 22 Desember 2010. Berdasarkan surat No. 13/10/DPB2/TPB2-2 tanggal 20 Januari 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 52 dated 15 December 2010 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase in issued and fully paid capital amounting Rp 221,000. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-32913 dated 22 December 2010. Based on letter No. 13/10/DPB2/TPB2-2 dated 20 January 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in Bank

Berdasarkan Akta Notaris No. 81 tanggal 24 Juni 2011 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 234.882. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-22103 tanggal 14 Juli 2011. Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 81 dated 24 June 2011 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase in issued and fully paid capital amounting Rp 234,882. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-22103 dated 14 July 2011. Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in Bank







Berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 1 November 2011 oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal dasar sebesar Rp 2.500.000. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-53979.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 4 November 2011. Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal dasar tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 2 dated 1 November 2011 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase in authorised capital amounting Rp 2,500,000. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-53979.AH.01.02. Year 2011 dated 4 November 2011. Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December 2011, the increase in authorised capital has

administration.

Berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 5 Desember 2011 oleh notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 449.038. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-39928 tanggal 8 Desember 2011. Berdasarkan surat No. 13/101/DPB2/TPB2-2 tanggal 30 Desember 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No.4 dated 5 December 2011 of notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to the increase in issued and fully paid capital amounting Rp 449,038. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-39928 dated 8 December 2011. Based on letter No.13/101/DPB2/TPB2-2 dated 30 December 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in

Berdasarkan Akta Notaris No.77 tanggal 20 Maret 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari S.H., M.Kn., terkait dengan penambahan modal dasar dan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh masing -masing sebesar Rp 9.000.000 dan Rp 1.604.309 sehingga menjadi masing -masing sebesar Rp 13.000.000 dan Rp 3.422.729. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No.AHU-15076.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 25 Maret 2013. Berdasarkan surat No. 15/13/DPB2/PB2-2/Rahasia tanggal 28 Maret 2013 peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No.77 dated 20 March 2013 of Notary Aryanti Artisari S.H., M.Kn., in relation to the increase in authorized, issued and fully paid capital amounting Rp 9,000,000 and Rp 1,604,309, respectively, becomes Rp 13,000,000 and Rp 3,422,729, respectively. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-15076.AH.01.02.Tahun 2013 dated 25 March 2013. Based on letter No. 15/13/DPB2/PB2-2/Rahasia dated 28 March 2013 the increase in authorized, issued and fully paid capital has been







Berdasarkan Akta Notaris No.53 tanggal 28 Agustus 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari, S.H.,M.Kn., terkait penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 396.938 menjadi Rp 3.819.667. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-37417 dan AHU.AH.01.10-37418 tanggal 9 September 2013. Berdasarkan surat No.15/5/DPB2/PB2-2/Rahasia tanggal 3 Oktober 2013, penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No.53 dated 28 August 2013 of Notary Aryanti Artisari S.H., M.Kn., in relation to the increase in authorized, issued and fully paid capital amounting Rp 396,938 becomes Rp 3,819,667. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-37417 and AHU.AH.01.10-37418 dated 9 September 2013. Based on letter No. 15/5/DPB2/PB2-2/Rahasia dated 3 October 2013, the increase in issued and fully paid capital has been recoradministration.

Kantor pusat Bank berlokasi di World Trade Center 6, Lantai 2, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 - 31, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2018, Bank memiliki 38 kantor cabang di Indonesia (2017: 50 kantor cabang) (tidak diaudit) dan 1.521 karyawan (2017: 1.881 karyawan) (tidak diaudit).

Center 6, 2nd floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 - 31, Jakarta. As at 31 December 2018, the Bank has 38 branches in Indonesia (2017: 50 branches) (unaudited) and has 1,521 employees (2017: 1,881 employees) (unaudited).

a. Dewan Komisaris dan Direksi a. Board of Commisioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank

pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Commissioners and Directors as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018 2017 Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris David Cohen 1) Coenraad Johannes Jonker 3) President Commissioner Wakil Presiden Komisaris Stephen Vile 2) Andrew Farmer 3) Vice President Commissioner Komisaris Independen Suwartini Suwartini Independent Commissioner Komisaris Independen Khairil Anwar Khairil Anwar Independent Commissioner

Direksi Board of Directors Presiden Direktur Lauren Sulistiawati Lauren Sulistiawati President Director Direktur Tjioe Mei Tjuen Tjioe Mei Tjuen Director Direktur Rustini Dewi Rustini Dewi Director Direktur Ida Apulia Simatupang Ida Apulia Simatupang Director Direktur - Stephen Vile 4) Director Direktur Kepatuhan Thio Sucy 6) Mutia Nilawati Dewi 5) Compliance Director

1) David Cohen diangkat sebagai Presiden Komisaris Bank berdasarkan Keputusan Para

Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Desember 2018 dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan tanggal 8 Maret 2019.

1) David Cohen appointed as President Commissioner of the Bank based on Unanimous Written Resolutions of The Shareholders in Lieu of The Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 6 December 2018 which has been approved by Financial Services Authority dated on 8 March 2019.

2) Stephen Vile diangkat sebagai Wakil Presiden Komisaris Bank berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Desember 2018 dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan tanggal 25 Februari 2019.

2) Stephen Vile appointed as Vice President Commissioner of the Bank based on Unanimous Written Resolutions of The Shareholders in Lieu of The Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 6 December 2018 which has been approved by Financial Services Authority dated on 25 February 2019.

3) Coenraad Johannes Jonker dan Andrew Farmer telah mengundurkan diri masing-masing sebagai Presiden Komisaris dan Wakil Presiden Komisaris Bank dan telah disetujui berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Desember 2018, efektif sejak tanggal 7 Desember 2018.

3) Coenraad Johannes Jonker and Andrew Farmer have resigned respectively as President Commissioner and Vice President Commissioner of the Bank based on Unanimous Written Resolutions of The Shareholders in Lieu of The Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 6 December 2018, effective as of 7 December 2018.

4) Stephen Vile telah mengundurkan diri sebagai Direktur Risiko Bank dan telah disetujui

berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 16 Oktober 2018, efektif sejak tanggal 22 Oktober 2018.

4) Stephen Vile has resigned as Director of Risk of the Bank based on Unanimous Written Resolutions of The Shareholders in Lieu of The Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 16 October 2018, effective as of 22 October 2018.

5) Mutia Nilawati Dewi diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank melalui Keputusan Para Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 17 Juli 2017, namun telah mengundurkan diri efektif sejak tanggal 1 Maret 2018.

5) Mutia Nilawati Dewi is appointed as Compliance Director of the Bank through the Unanimous Written Resolutions of The Shareholders dated 17 July 2017, but has resigned effective as of 1 March 2018.

6) Thio Sucy telah diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 5 April 2018, dan telah memperoleh persetujuan dari OJK sejak tanggal 14 Agustus 2018.

6) Thio Sucy is appointed as Compliance Director of the Bank through the Unanimous Written Resolutions of The Shareholders dated 5 April 2018, and has been approved by OJK as of 14 August 2018.







a. Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) a. Board of Commisioners and Directors (continued)

Entitas induk langsung dan entitas induk terakhir Bank adalah Commonwealth Bank of Australia Limited, yang didirikan dan berdomisili di Australia.

The direct and the ultimate holding entity of the Bank is Commonwealth Bank of Australia Limited, incorporated and domiciled in Australia.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Bank diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 28 Maret 2019.

The Bank financial statements was authorised to be issued by the Directors on 28 March 2019.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank:

Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Bank:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis for preparation of financial statements

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk hal -hal dibawah ini:

The financial statements are prepared under the historical cost concept, except for the following matters:

- Kontrak derivatif diukur pada nilai wajar.

- Derivative contracts are measured at fair value.

- Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

- Financial instruments at fair value through profit or loss.

- Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar.

- Available for sale financial assets are measured at fair value.

Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank. Figures in these financial statements are rounded off to millions of Rupiah, unless otherwise stated.

Laporan keuangan disusun dengan basis akrual, kecuali laporan arus kas.

The financial statements are prepared based on accrual basis, except for the statement of cash flows.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dibatasi penggunaannya.

For the purposes of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks with original maturity of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.






2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)

a. Basis for preparation of financial statements (continued)

Penyusunan laporan keuangan sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Bank accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

b. Perubahan pada pernyataan standar

akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of financial accounting standards

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan

akuntansi pada tanggal 31 Desember 2018 telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan pada tanggal 31 December 2017, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the financial statements as at 31 December 2018 and 2017, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

-revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 dan beberapa yang relevan terhadap Bank adalah sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of -

accounting standards which are effective as at 1 January 2018 and applicable to the Bank as follows:

-

-

-

- , Plant

- Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum

- about Deferred Tax Assets Recognition

Implementasi dari standar - standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun - tahun sebelumnya.

The implementation of the above standards did not resulaccounting policies and had no significant impact on the amounts reported for current or prior financial years.

DSAK-IAI telah menerbitkan standar baru dan interpretasi yang relevan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018, standar tersebut sebagai berikut:

DSAK-IAI has issued new standards and relevant interpretations but have not been effective on 1 January 2018, these standards are as follows:

-

- Ketidakpastian dalam

- ISFAS 33 "Foreign Currency Transactions and Advance Consideration"

- ISFAS 34 "Uncertainty over Income Tax Treatment"







b. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan (lanjutan)

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of financial accounting standards (continued)

DSAK-IAI telah menerbitkan standar baru dan interpretasi yang relevan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018, standar tersebut sebagai berikut: (lanjutan)

DSAK-IAI has issued new standards and relevant interpretations but have not been effective on 1 January 2018, these standards are as follows: (continued)

-

Amandemen, Kurtailmen, atau

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 46

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 66

- The amendments to SFBenefit: Plan Amendment, Curtailment

- Annual Improvements to SFAS 46

-



- -

- -

Keuangan: tentang Fitur Percepatan

- -

- - The amendments to SFAS 71 "Financial

Instruments: Free Payment Features with Negative Compensation"



Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amandemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

As at the authorisation date of this financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and

statements.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

Mata uang pelaporan Reporting currency Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan dan fungsional Bank.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting and functional currency of the Bank.







c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Transaksi dan saldo Transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, semua aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing di jabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengan Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions denominated in foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the date of the transaction. At the statement of financial position date, all monetary assets and liabilities in foreign currency are translated into Rupiah based on the Reuters middle rate at 16:00 Western Indonesian Time (WIB) prevailing at statement of financial position date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of profit or loss for the year.

Seluruh keuntungan dan kerugian selisih kurs yang diakui dalam laporan laba rugi disajikan bersih pada laporan laba rugi

All foreign exchange gains and losses recognised in the statement of profit or loss are presented net in the statement of profit or

Untuk perubahan nilai wajar atas aset moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dibedakan antara selisih kurs yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lain atas nilai tercatat efek - efek tersebut.

In the case of changes in the fair value of monetary assets denominated in foreign currency classified as available for sale, a distinction is made between translation differences resulting from changes in amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security.

Selisih perubahan kurs yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat diakui di dalam laporan laba rugi.

Translation differences related to changes in the amortised cost and other changes in the carrying amount are recognised in statement of profit or loss.

Selisih kurs atas instrumen keuangan moneter, seperti efek - efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian akibat perubahan nilai wajar. Selisih penjabaran atas instrumen keuangan moneter, seperti efek - efek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dilaporkan sebagai bagian dari laporan laba rugi.

Translation differences on monetary financial instruments, such as securities held at fair value through profit and loss, are reported as part of the fair value gain or loss. Translation differences on monetary financial instruments, such as securities classified as available for sale financial assets, are included in the statement of profit or loss.






2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Transaksi dan saldo (lanjutan) Transactions and balances (continued)

Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke Rupiah pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 (dalam Rupiah penuh):

Below are the major exchange rates used for translation into Rupiah as at 31 December 2018 and 2017 (in full Rupiah amount):

2018 2017

1 Pound Sterling Inggris 18,311 18,326 Great Britain Pound Sterling 1 1 Euro 16,441 16,236 Euro 1 1 Dolar Amerika Serikat 14,380 13,568 United States Dollar 1 100 Yen Jepang 13,062 12,052 Japanese Yen 100 1 Dolar Australia 10,162 10,594 Australian Dollar 1 1 Dolar New Zealand 9,659 9,651 New Zealand Dollar 1 1 Dolar Singapura 10,555 10,155 Singapore Dollar 1 1 Yuan Cina 2,091 2,084 Chinese Yuan 1 1 Dolar Hongkong 1,836 1,736 Hongkong Dollar 1

d. Instrumen keuangan d. Financial instruments

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang dan (c) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Bank classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables and (c) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets are acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Pada tanggal pelaporan, Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi aset - aset keuangan ini tidak diungkapkan.

At the reporting date, the Bank does not have financial assets classified as held to maturity and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Therefore, the accounting policies related to these

classifications are not disclosed.







d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets(continued)

(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(a) Financial assets at fair value through profit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub -kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.

Aset keuangan diklasifikasikan

dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short - term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung kedalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai

) dari perubahan nilai wajar instrumen

Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat

Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of profit or loss. Gains and losses arising from changes in fair value of financial assets are included directly in the statement of profit or loss and

changes in fair value of financial erest income on

financial instruments held for trading are recorded








(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

(b) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

- yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

- those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

- yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

- dalam hal mungkin tidak akan

memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

- those that upon initial recognition designates as available for sale; or

- those for which may not recover

substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.

Pinjaman yang diberikan dan piutang pada pengakuan awalnya diakui pada nilai wajarnya ditambah dan dikurangi biaya/pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables are initially recognised at fair value added and deducted with directly attributable transaction costs/income (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Pendapatan bunga dari aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi

alam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat atas aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan

kerugian penurunan n

Interest income from financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of profit or loss

the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets and classified as loan and receivables and recognised in the statement of profit or loss as

impairment l









(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual (c) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held to maturity financial assets or financial assets at fair value through profit or loss.

Aset keuangan tersedia untuk dijual pada pengakuan awalnya diakui pada nilai wajarnya dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar diakui pada laporan perubahan pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.

Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, deducted with directly attributable transaction costs (if any) and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised.

Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui pada pendapatan/(beban) komprehensif lainnya, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.

If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative unrealised gain or loss from the change in fair value, which was previously recognised in the other comprehensive income/(expenses), is recognised in the statement of profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the statement of profit or loss.









Pengakuan Recognition

Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular).

The Bank uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

The Bank classifies its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortised cost.

(a) Liabilitas keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(a) Financial liabilities at fair value through profit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub -kategori: liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorised under this sub-classification unless they are designated as effective hedging instruments.








(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)

(a) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai

perubahan nilai wajar instrumen

liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di

Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of profit or loss and are reported as

Interest expenses on financial liabilities held for trading are

(b) Liabilitas keuangan yang diukur

dengan biaya perolehan diamortisasi (b) Financial liabilities at amortised cost

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung (jika ada).

Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus directly attributable transaction costs (if any).

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.

(iii) Reklasifikasi aset keuangan (iii) Reclassification of financial assets

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Financial assets at fair value through profit or loss (if had not been required to be classified as held for trading at initial recognition) could be reclassified as loans and receivables if it met the definition of loans and receivables and entity has the intention and ability to hold the financial assets for foreseable future or until maturity date.








(iv) Klasifikasi instrumen keuangan (iv) Classification of financial instruments

Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari instrumen dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of instruments and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55/Category as

defined by PSAK 55

Golongan (ditentukan oleh Bank)/

Class (as determined by the Bank)

Subgolongan/

Subclasses

Aset

keuangan/ Financial assets

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial assets held for trading

Obligasi pemerintah/Government bonds

Tagihan derivatif - bukan lindung nilai/Derivative receivables - non hedging

Pinjaman yang

diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas/Cash

Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securities purchased under resale agreements

Pinjaman yang diberikan/Loans

Tagihan akseptasi/Acceptance receivables

Investasi dalam saham/Investment in shares

Aset lain - lain/Other assets

- Piutang bunga/Interest receivables - Pendapatan atas jasa penyaluran

reksa dana dan bancassurance yang masih harus diterima/Mutual fund and bancassurance distribution fee receivables

- Lain - lain/Others

Aset keuangan tersedia untuk dijual/

financial assets

Efek - efek/Marketable securities

Obligasi pemerintah/Government bonds








(iv) Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)

(iv) Classification of financial instruments (continued)

Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari instrumen dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: (lanjutan)

The Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of instruments and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: (continued)

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 /Category as defined by PSAK 55

Golongan (ditentukan oleh Bank)/Class (as

determined by the Bank)

Subgolongan/

Subclasses

Liabilitas

keuangan/ Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit or loss

Liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial liabilities held for trading

Liabilitas derivatif - bukan lindung nilai/Derivative payables-non hedging

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortised cost

Simpanan nasabah/Deposits from customers

Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi/Acceptance payables

Liabilitas lain - lain/ Other liabilities

- Utang bunga/Interest payables

- Akrual/accruals

- Lain - lain/Others

Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan/

Committed unused loan facilities granted

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit

SBLC yang diterima/SBLC received

Garansi yang diterbitkan/Guarantees issued

(v) Saling hapus (v) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai bersihnya jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabillities are set off and the net amount reported in the statements of financial position when, and only when, there is a legally enforceable right to set off the amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.

Hal yang berkekuatan hukum harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan di dalam situasi bisnis yang normal, peristiwa kegagalan atau kebangkrutan dari Bank atau seluruh pihak lawan.

The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Bank or the counterparty.








(v) Saling hapus (lanjutan) (v) Offsetting (continued)

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (vi) Impairment of financial assets

(a) Aset keuangan yang dicatat

berdasarkan biaya perolehan diamortisasi

(a) Financial assets carried at amortised cost

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut merugikan") dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired. A financial asset or a group of financial assets are impaired and impairment losses are incurred when, and only when there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset

has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Criteria that the Bank uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss are as follows:

a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau debitur;

a. significant financial difficulty of the issuer or debtor;

b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

b. default or delinquency in interest or principal payments;

c. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami debitur, memberikan keringanan (konsesi) pada debitur yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;

c. the lender, for economic or legal reasons refinancial difficulty, granting to the debtor a concession that the lender would not otherwise consider;

d. terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

d. probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganisation;








(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets (continued)


berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortised cost (continued)

e. hilangnya pasar aktif dari aset

keuangan akibat kesulitan keuangan; atau

e. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or

f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.

f. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimation.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dapat dilakukan atas aset keuangan yang signifikan maupun atas aset keuangan yang secara individual tidak signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.

Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment for financial assets exists as described above. The individual assessment is performed either on the significant or individually non significant impaired financial asset using the discounted cash flows method. Non-impaired financial assets are included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Bank assesses that there is no objective evidence of impairment for financial asset assessed on individual basis, for both significant and insignificant amount, the related financial asset will be included in group with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.













Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the

carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the allowance for impairment amount of the losses is recognised in the statements of income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya - biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped based on the similarity of credit risk characteristics such as considering credit segmentation and past-due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets by being indicative of the debtor or

ability to pay all liabilities due according to the contractual terms of the assets being evaluated.










(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)


Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset - aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Bank. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based on to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dicatat di dalam beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan.

Impairment charges relating to loans are recorded in allowance for impairment losses on financial assets.

Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah pengakuan penurunan nilai (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such

credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the statement of profit or loss.













Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan maupun pada tahun - tahun sebelumnya, dengan basis kas, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun beban cadangan kerugian penurunan nilai.

Subsequent recoveries of loans written off, either in the current year or previous years, on cash basis, are credited to the allowance for impairment losses expense account.

(b) Aset keuangan yang diklasifikasikan

sebagai tersedia untuk dijual (b) Financial assets classified as available

for sale

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2d.(vi).(a) untuk kriteria bukti objektif adanya penurunan nilai. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan yang signifikan atau penurunan yang berkepanjangan atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan penghasilan komprehensif lainnya, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.

The Bank assesses at each reporting date of the statements of financial position whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Refer to Note 2d.(vi).(a) for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the statement of other comprehensive income is removed from equity and is recognised in the statement of profit or loss.










(b) Aset keuangan yang diklasifikasikan

sebagai tersedia untuk dijual (lanjutan)

(b) Financial assets classified as available for sale (continued)

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in statement of profit or loss, the impairment loss is reversed through the statement of profit or loss.

(c) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya

(c) Financial guarantee contracts and other commitment receivables

Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank - bank, lembaga keuangan dan badan -badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas -fasilitas perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik. Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.

Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans and other banking facilities, and unused provision of funds facilities. Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all

length terms and the initial fair value is amortised over the life of the financial guarantees.










(c) Kontrak jaminan keuangan dan

tagihan komitmen lainnya (lanjutan) (c) Financial guarantee contracts and

other commitment receivables (continued)

Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan mungkin terjadi) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasi lain - lain pada laporan laba rugi. Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.

Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to other operating expense in the statement of profit or loss.

Allowances for impairment on financial guarantee contracts with credit risk are calculated based on historical experience.

(vii) Penentuan nilai wajar (vii) Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at measurement date.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek - efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya seperti Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.

The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the balance sheet date from credible sources such quoted market prices from Bloomberg and Reuters on the statement of financial position date.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristics or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instruments.








(vii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (vii) Determination of fair value (continued)

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu - waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri, badan pengawas dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi -indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and those prices represent actual and regularly occurring

basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.

Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model - model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve dan nilai tukar mata uang asing) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.

For all other financial instruments, fair values are determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs (for example LIBOR yield curve and foreign exchange rates) existing at the dates of the statement of financial position.

Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.

The Bank uses widely recognised valuation models for determining fair values of non-standardised financial instruments of lower complexity, such as currency swaps. For these financial instruments, inputs into models are generally market observable.








(viii) Penghentian pengakuan (viii) Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan

dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have expired or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition).

Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed, cancelled or otherwise expired.

e. Kas e. Cash

Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang.

Cash and cash equivalent consist of cash, current account with Bank Indonesia, current account with other bank and placements with Bank Indonesia and other banks with maturity of three months or less.

f. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain f. Current accounts with Bank Indonesia

and other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.

Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at face value or the gross value of the outstanding balances, less allowance for impairment losses, where appropriate.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.

Giro wajib minimum Minimum statutory reserves

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan mata uang asing, Bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase tertentu atas simpanan nasabah dalam Rupiah dan mata uang asing pada Bank Indonesia.

In accordance with prevailing Bank Indonesia

Statutory Reserves Requirements in Rupiah and foreign currency, the Bank is required to place a certain percentage of deposits from customers with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency.







g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

g. Placements with Bank Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia ( FASBI ), call money fixed- term BITD, deposito berjangka dan lain - lain.

Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility ( FASBI ),

- BITD, time deposits and others.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.

Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using the effective interest rate method less any allowance for impairment losses, where appropriate.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.

h. Efek - efek h. Marketable securities Efek - efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat

Bank Indonesia , Sertifikat Deposito obligasi korporasi

dan Discounted Bills.

The marketable securities consist of Sertifikat Bank Indonesia

, corporate bonds and Discounted Bills.

Efek - efek diklasifikasikan sebagai aset

keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2d.(i).(b) dan 2d.(i).(c) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Marketable securities are classified as loans and receivables and available for sale financial assets. Refer to Note 2d.(i).(b) and 2d.(i).(c) for the accounting policy of financial assets classified as loans and receivables and available for sale financial assets.

i. Obligasi pemerintah i. Government bonds

Obligasi pemerintah adalah surat utang yang

diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Government bonds represent bonds issued by the Government of the Republic of Indonesia.

Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagai

aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2d.(i).(a) dan 2d.(i).(c) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan diperdagangkan dan tersedia untuk dijual.

Government bonds are classified as held for trading and available for sale financial assets. Refer to Note 2d.(i).(a) and 2d.(i).(c) for the accounting policy of held for trading and available-for-sale financial assets.







j. Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek - efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek - efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

j. Securities purchased under resale agreements

Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortised using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date. Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.

k. Instrumen keuangan derivatif k. Derivative financial instruments Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank

melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing dan swap mata uang asing. Instrumen derivatif yang dimiliki Bank adalah untuk diperdagangkan. Instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar.

In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot and forward contracts and foreign currency swaps. The derivative instruments entered by the Bank were for trading. Derivative instruments are recognised in the financial statements at fair value using market rates.

Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.

Gains or losses as a result of fair value changes are recognised in the current period statement of profit or loss.

Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya.

Derivative financial instruments are initially recognised at fair value in the statement of financial position on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values.

l. Pinjaman yang diberikan l. Loans

Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam - meminjam dengan debitur yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans represent the provision of cash or cash equivalents based on agreements with debtors, where debtors are required to repay their debts with interest after specified periods.







l. Pinjaman yang diberikan (lanjutan) l. Loans (continued)

Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for the accounting policy of loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dalam rangka

dinyatakan sebesar pokok pinjaman yang diberikan sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Pendapatan pembiayaan konsumen dicatat sebagai pendapatan bunga di laporan laba rugi.

Loans under joint financing without recourse are stated at principal amount according to the portion of risk borne by the Bank. Consumer financing income is presented as interest income in the statement of profit or loss.

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, yang berupa perpanjangan jangka waktu kredit atau perubahan fasilitas kredit dan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, in form of loan period extension or change in loan facility and/or a combination of both.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih lebih nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat - syarat restrukturisasi.

Restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognised in the statement of profit or loss. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the recovery of principal and interest income, in accordance with the restructuring scheme.

Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

Syndicated loans are stated at amortised cost in accordance with the risk borne by the Bank.

m. Tagihan dan liabilitas akseptasi m. Acceptance receivables and payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for the accounting policy of loans and receivables.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d.(ii).(b) for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.







n. Investasi dalam saham n. Investment in shares Investasi dalam saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik.

Investment in shares represents long - term investment in non-publicly listed companies.

Investasi dalam saham dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, nilai penyertaan saham tidak material terhadap total aset.

Investment in shares are recorded at cost less an allowance for impairment losses. As at 31 December 2018 and 2017, the amount of investment in shares are not material to the total assets.

o. Aset tetap dan aset tidak berwujud o. Fixed assets and intangible assets

Aset tetap Fixed assets

Aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost includes expenditures that are directly attributable to the acquisition of the items.

Biaya - biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode di mana biaya - biaya tersebut terjadi.

carrying amount or are recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Bank and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the statement of profit or loss during the financial period in which they are incurred.

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya - biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak. Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya, sebagai berikut:

Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights. Depreciation on fixed assets other than land is calculated using a straight line method to allocate their costs to their residual values over their estimated useful lives, as follows:

Tahun/Years Bangunan 20 Buildings

Instalasi kantor 5 Leasehold improvements Perabot dan perlengkapan 4 - 8 Furniture and fixtures Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles Peralatan kantor 4 - 8 Office equipments







o. Aset tetap dan aset tidak berwujud (lanjutan)

o. Fixed assets and intangible assets (continued)

Aset tetap (lanjutan) Fixed assets (continued) Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.

lives are reviewed, and adjusted if required, at each date of statement of financial position.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi, diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

When fixed assets are no longer in use or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are written off in the financial statements. The resulting gain or losses are recognised in the statement of profit or loss for the year.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pemasangan peralatan kantor dan aset tetap lainnya yang masih dalam proses, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen.

The accumulated costs of the construction of buildings, the installation of office equipment and other fixed assets that are still in progress are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use accordance with the objectives desired by management.

Aset tidak berwujud Intangible assets

Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat lunak.

Intangible assets consist of goodwill and software.

(i) Perangkat lunak (i) Software

Perangkat lunak yang dibeli dan atau dikembangkan secara internal oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Software acquired and or internally developed by Bank is stated at cost less accumulated amortisation and accumulated impairment losses.









(i) Perangkat lunak (lanjutan) (i) Software (continued)

Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya perolehan dari perangkat lunak terdiri dari biaya lisensi perangkat lunak, biaya jasa profesional, dan semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam pengembangan dan persiapan hingga perangkat lunak tersebut dapat digunakan sesuai dengan intensi manajemen.

The cost of an internally developed software is recognised as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use of the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The costs of software include license costs, professional service fees, and all directly attributable costs necessary to create, develop, and prepare the software to be capable of operating in the manner intended by management.

Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software is capitalised only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.

Amortisasi dimulai pada saat perangkat lunak tersebut tersedia untuk digunakan sesuai dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) tahun.

Amortisation is charged from the date the software are ready for use in the manner intended by management. Amortisation is recognised in statement of profit or loss on a straight-line basis over the estimated useful life of the software. The estimated useful life of software is 5 (five) up to 10 (ten) years.

Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan jika diperlukan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.

Amortisation method, useful lives and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate.









(ii) Goodwill (ii) Goodwill

Penggabungan usaha dengan ANK dicatat dengan menggunakan metode akuntansi pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan, atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang terkait secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih ANK dicatat sebagai goodwill.

Merger with ANK is accounted for using the purchase method of accounting. The cost of an acquisition is measured at fair value of the assets given up, shares issued, or liabilities assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the acquisition cost over the fair value of net assets of ANK is recorded as goodwill.

Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan bagian Bank atas nilai wajar aset bersih perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi.

Goodwill represents the excess of the

assets at the date of the acquisition.

Untuk pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut.

For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated to each of the cash-of CGUs, that is expected to benefit from the synergies of the combination.

Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill sesuai PSAK 22 (Revi

Goodwill untuk selanjutnya disajikan sebesar nilai wajar awal dikurangi akumulasi penurunan nilai (lihat Catatan 13).

Bank conducts regular evaluation on goodwill impairment in accordance with

s

measured at cost less accumulated impairment losses (refer to Note 13).

p. Aset lain - lain p. Other assets

Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos - pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain - lain adalah piutang bunga, beban dibayar dimuka, tunjangan mobil karyawan, pendapatan atas jasa penyaluran reksadana dan bancassurance yang masih harus diterima, piutang dari penjualan efek - efek, agunan yang diambil alih, pembayaran dimuka, piutang dari penjualan agunan, properti terbengkalai dan lain - lain.

Represents assets that cannot be classified under the above accounts. Included in other assets are interest receivables, prepaid expenses, car allowance for employee, mutual fund and bancassurance distribution fee receivables, receivables from sale of marketable securities, foreclosed collaterals, advance payment, receivable from sale of collateral, abandoned property and others.







p. Aset lain - lain (lanjutan) p. Other assets (continued)

Sebagian aset lain - lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Lihat Catatan 2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Some of other assets are classified as loans and receivables and are stated at amortised costs less allowance for impairment losses. Refer to Note 2d.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.

Beban dibayar dimuka Prepaid expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight line method.

Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai

Foreclosed collaterals and abandoned properties

Agunan yang diambil alih ( AYDA ) adalah aset yang diperoleh Bank baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan. Bank memiliki kebijakan untuk selalu berusaha menjual AYDA untuk menyelesaikan sisa kewajiban debitur.

Foreclosed assets represent assets acquired by Bank, both from auction and non auction based on voluntary transfer by the debtors or

collateral where the debtors could not fulfill their obligations to Bank. Foreclosed assets represent loan collateral acquired in settlement of loans. Bank has policy to sell fore

Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam bentuk tanah dan bangunan yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional Bank.

fixed assets in form of land and building

operational activity.

AYDA dan properti terbengkalai dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan nilai tercatat kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh debitur di atas nilai realisasi bersih dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan. Selisih antara nilai tercatat AYDA dan hasil penjualannya diakui sebagai kerugian/keuntungan dari penjualan agunan yang bersangkutan.

Foreclosed assets and abandoned properties are recorded at the lower of carrying amount and net realisable value, which is the fair value of the assets less estimated cost of liquidating the assets. Any excess of the loan balance over the value of the foreclosed assets, which is not recoverable from the borrower, is charged to the allowance for the impairment losses. Any difference between the carrying value of the foreclosed collaterals and the proceeds from its sale is recognised as a gain or loss on sale of the foreclosed collaterals.







p. Aset lain - lain (lanjutan) p. Other assets (continued)

Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai (lanjutan)

Foreclosed collaterals and abandoned properties (continued)

Biaya pemeliharaan atas AYDA dan properti terbengkalai yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Maintenance costs of foreclosed assets and abandoned properties subsequent to the foreclosure or acquisition of the assets are charged to the current statement of profit or loss as incurred.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

The carrying amount is written down to recognised a permanent diminution in value, which is charged to the current year statement of profit or loss.

q. Simpanan nasabah q. Deposits from customers

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan dan deposito berjangka dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu.

Deposits from customers are funds placed by customers (excluding banks) to the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits, saving deposits and time deposits and other forms which are similar.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai

pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Demand deposits represent deposits of customers that may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by cheque, Automated Teller

payment or transfers.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone/Mobile Banking, dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.

Savings deposits represent deposits of customers that may be withdrawn over the counter and via ATMs or fund transfers by SMS Banking, Phone/Mobile Banking, and Internet Banking when certain agreed conditions are met, but which may not be withdrawn by cheque or other equivalent instruments.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.

that may only be withdrawn after a certain time based on the agreement between the depositor and the Bank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Deposits from customers are classified as financial liabilites at amortised cost. Refer to Note 2d.(ii).(b) for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.







r. Simpanan dari bank lain r. Deposits from other banks Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk Negotiable Certificate of Deposit, giro, tabungan, simpanan berjangka, dan interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of Negotiable Certificate of Deposit, demand deposits, savings, time deposits, and interbank call money with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposit.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d.(ii).(b) for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.

s. Perpajakan s. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing - masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain di dalam ekuitas.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statement of profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income in the equity.

Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode liabilitas untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Deferred income tax is determined using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax assets arising from temporary differences can be utilised.

Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Manajemen membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.

Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Management establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.







t. Imbalan kerja t. Employee benefits Imbalan kerja diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Employee benefits are recognised when they accrue to the employees based on accrual method.

Bank memiliki program pensiun sesuai dengan peraturan dan perundang - undangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau kebijakan yang ditetapkan oleh Bank. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala.

The Bank has pension schemes in accordance with prevailing labour-related

The schemes are generally funded through payments to trustee-administered funds as determined by periodic actuarial calculations.

Bank harus menyediakan program pensiun dengan jumlah minimal tertentu sesuai dengan Undang - Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.

The Bank is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003. Since the Labour Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labour Law represent defined benefit plans.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan pembayaran kepada pengelola dana pensiun dan disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial. Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode Projected Unit Credit.

The obligation of defined benefit plan scheme recognised in the statements of financial position is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date deducted with payment to trusted administered fund and adjusted for unrecognised actuarial gains/losses. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

The present value of a defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.







t. Imbalan kerja (lanjutan) t. Employee benefits (continued) Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi - asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komperhensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Past-service costs are recognised immediately in statement of profit or loss.

Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun yang ditempatkan pada entitas terpisah ditanggung oleh Bank. Jumlah kontribusi dari Bank dan hasil pengembangan investasinya diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UU No. 13/2003.

The Bank has implemented a defined contribution retirement program for its permanent employees. Contributions to the retirement funds were placed into a separate entity are paid by the Bank. Total contribution from the Bank and its investment growth result is accounted as part of defined benefit liabilities in accordance with Labour Law No. 13/2003.

Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang kompeten.

These obligations are determined annually by independent qualified actuaries.

u. Pendapatan dan beban bunga u. Interest income and expense

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku

pendapatan

menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense for all interest-bearing financial instruments are recognised

the statement of profit or loss using the effective interest rate method.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example prepayment options, call option and other similar options), but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transactions costs and all other premiums or discounts.







u. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) u. Interest income and expense (continued)

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Once a financial asset or a group of a similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.

Pada saat pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya, bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

When a loan is classified as non-performing loan, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.

v. Pendapatan provisi dan komisi v. Fees and commissions income

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.

Fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/deduction of lending cost and are recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman dan jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.

Fees and commission income which are not related to lending activities and a specific period are recognised as revenues at the transaction date.

w. Transaksi dengan pihak - pihak berelasi w. Transactions with related parties

Bank melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak yang berelasi sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi

mengenai -

The Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are used as defined in the Statement of Financial Accounting

a. Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama terhadap entitas pelapor;

a. A person or a close member of that

entity if that person: i. has control or joint control over the

reporting entity;







w. Transaksi dengan pihak - pihak berelasi (lanjutan)

w. Transactions with related parties (continued)

a. Orang atau anggota keluarga

terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (lanjutan) ii. memiliki pengaruh signifikan

terhadap entitas pelapor; atau iii. personal manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk pelapor;

a. A person or a close member of that

entity if that person: (continued) ii. has significant influence over the

reporting entity; or iii. is member of the key management

personnel of the reporting entity of a parent of the reporting entity;

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi hal - hal sebagai berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

ii. suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);

vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i. the entity and the reporting entity are

members of the same the Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member);

iii. both entities are joint ventures of the

same third party; iv. one entity is a joint venture of a third

entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. the entity is a post-employment

benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity;

vi. the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang berelasi diungkapkan dalam Catatan 31 atas laporan keuangan.

The nature of transactions and balances of accounts with the related parties are disclosed in the Note 31 to the financial statements.






3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan, dimana diperlukan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made in the presentation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Seluruh estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor - faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required to conform with SFAS and are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are

current events and activities, the actual result may differ from those estimates and assumptions.

Sumber utama ketidakpastian estimasi Key sources of estimation uncertainty

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan

a. Allowances for impairment losses of financial assets

Manajemen menentukan cadangan penurunan nilai pinjaman dengan menggunakan model incurred loss yang diwajibkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Standar tersebut mewajibkan pengakuan atas kerugian penurunan nilai yang muncul dari peristiwa masa lalu dan melarang pengakuan kerugian penurunan nilai yang mungkin muncul dari peristiwa masa depan, termasuk perubahan kondisi ekonomi di masa depan, tidak peduli seberapa besar kemungkinan peristiwa di masa depan tersebut dapat terjadi. Dengan demikian kerugian penurunan nilai akhir dari aset keuangan dapat berbeda secara signifikan dari tingkat cadangan kerugian saat ini.

Management determined loan impairment provisions using the incurred loss model required by the applicable accounting standards. These standards require recognition of impairment losses that arose from past events and prohibit recognition of impairment losses that could arise from future events, including future changes in the economic environment, no matter how likely those future events are. Thus final impairment losses from financial assets could differ significantly from the current level of provisions.

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2d.

Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on the basis described in Note 2d.






3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi

(lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty (continued)

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

a. Allowances for impairment losses of financial assets (continued)

Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Komite Manajemen Risiko.

The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management Committee.

Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor - faktor seperti kualitas kredit dan jenis pinjaman.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of loans.

Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.

In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.









(lanjutan) Key sources of estimation uncertainty

(continued)

b. Penentuan nilai wajar instrumen keuangan b. Determining fair value of financial instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2d.(vii) dan 32.i. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang objektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2d.(vii) and 32.i. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

c. Imbalan kerja c. Employee benefits

Imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 20). Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi nilai tercatat atas imbalan kerja karyawan. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasi yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang memiliki jangka waktu hingga jatuh tempo yang serupa dengan jangka waktu imbalan kerja. Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang. Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita yang sesuai yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.

Employee benefits are determined based on actuarial valuation. The actuary valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others (refer to Note 20). Any changes in those assumptions will impact carrying amount of employee benefit obligations. The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee benefits include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each reporting date, which is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefits liability. Annual salary increment rate determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and adjusts it for future business plans. Mortality rate assumption is based on the appropriate mortality table which is calculated using actuarial method and generally accepted.









(lanjutan) Key sources of estimation uncertainty

(continued)

d. Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentuan provisi perpajakan

d. Significant judgement is required in determining the provision for taxes

Bank menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak terhadap laba/rugi.

Bank provides for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit/loss.

4. KAS 4. CASH 2018 2017

Rupiah 120,504 157,926 Rupiah Mata uang asing 61,346 82,717 Foreign currency 181,850 240,643

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo kas termasuk uang kas dalam Anjungan Tunai

masing - masing sebesar Rp 29.622 dan Rp 77.660.

As at 31 December 2018 and 2017, cash balance includes cash in Automated Teller Machines

29,622 and Rp 77,660, respectively.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK

INDONESIA 2018 2017

Rupiah 736,063 683,007 Rupiah Dolar Amerika Serikat 353,933 393,235 United States Dollar

1,089,996 1,076,242

, Giro Penyangga Likuiditas Giro Rasio Intermediasi Makroprudensial ( RIM ) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah:

As at 31 December 2018 and 2017, the Minimum Statutory Reserves

in Rupiah and foreign currency are:

2018 2017

Rupiah Rupiah - GWM (dahulu GWM Primer) 6.55% 6.55% GWM (Previously Primary GWM) - - PLM (dahulu GWM Sekunder) 12.91% 11.02% PLM (Previously Secondary GWM) - - RIM (dahulu GWM LFR) 0.00% 0.00% RIM (Previously GWM LFR) -

Mata uang asing 8.03% 8.21% Foreign currency






5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang GWM Bank umum.

As at 31 December 2018 and 2017, the Bank has

minimum statutory reserves for commercial banks.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 20/3/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 20/10/PADG/2018 tanggal 31 Mei 2018 serta perubahannya melalui PADG No. 20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018, GWM dalam Rupiah ditetapkan sebesar rata - rata 6,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 3,5% dan secara rata - rata sebesar 3%. GWM dalam Valuta Asing ditetapkan sebesar rata - rata 8% dari DPK dalam Valuta Asing selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 6% dan secara rata - rata sebesar 2%.

Based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 20/3/PBI/2018 dated 29 March 2018 and Anggota Dewan Gubernur Regulation (PADG) No. 20/10/PADG/2018 dated 31 May 2018 which has been further amended with PADG No. 20/30/PADG/2018 dated 30 November 2018, GWM in Rupiah should be maintained at 6.5% of Third Party Funds in Rupiah during certain period, which should be maintained on daily at 3.5% and on average at 3%. GWM in foreign currency should be maintained at 8% of Third Party Funds in Foreign Currency during certain period, which should be maintained on daily at 6% and on average at 2%.

Berdasarkan PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, istilah GWM LFR berubah menjadi RIM dan GWM Sekunder berubah menjadi PLM.

Based on PBI No. 20/4/PBI/2018 dated 29 March 2018, the term of GWM LFR changed to the RIM and Secondary GWM changed to PLM.

Berdasarkan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 sebagaimana diubah beberapa kali dan terakhir dengan PBI No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM LFR. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar rata - rata 6,5% dari DPK dalam Rupiah selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 5% dan secara rata - rata sebesar 1,5% serta GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4% dari DPK dalam Rupiah. GWM dalam Valuta Asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam Valuta Asing.

Based on PBI No. 15/15/PBI/2013 dated 24 December 2013 which has been amended several time and finally with PBI No. 19/6/PBI/2017 dated 17 April 2017, GWM in Rupiah consist of Primary GWM, Secondary GWM and GWM LFR. Primary GWM in Rupiah was set at 6.5% of Third Party Funds in Rupiah during certain period, which should be maintained on daily at 5% and on average at 1.5% and Secondary GWM was set at 4% of Third Party Funds in Rupiah. GWM in Foreign Currency was set at 8% of Third Party Funds in Foreign Currency.

GWM (dahulu GWM Primer) adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia. PLM (dahulu GWM Sekunder) adalah cadangan likuiditas minimum dalam Rupiah yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk surat berharga yang memenuhi persyaratan tertentu, seperti Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, dan Surat Utang Negara (SUN).

GWM (previously Primary GWM) is a minimum reserve that should be maintained by Bank in the current accounts with Bank Indonesia. PLM (previously Secondary GWM) is a minimum liquidity reserve in Rupiah that should be maintained by Bank in form of securities that are meet certain conditions, such as Bank Indonesia Certificates, Bank Indonesia Deposit Certificates, and Government Debenture Debt (SUN).






5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)

Giro RIM (dahulu GWM LFR) merupakan tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia jika RIM (dahulu LFR) Bank di bawah minimum RIM (dahulu LFR) target Bank Indonesia (80%) dan di atas batas maksimum RIM (dahulu LFR) target Bank Indonesia (92%). RIM (dahulu LFR) Bank boleh melebihi target RIM (dahulu LFR) dari Bank Indonesia sebesar 92% apabila Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( KPMM ) Bank lebih besar dari KPMM insentif Bank Indonesia sebesar 14%.

RIM (previously GWM LFR) is an additional minimum reserves to be maintained by the Bank in form of Current Accounts with Bank Indonesia

Indonesia minimum targeted RIM (previously LDR) of 80% and RIM (previously LFR) above the maximum targeted by Bank Indonesia (92%). The

target of 92% if the Capital Adequacy Ratio ( CAR ) is above BI requirement of 14%.

Pada tanggal 31 Desember 2018, RIM Bank adalah sebesar 97,83% (2017: 89,32%) dan KPMM Bank adalah sebesar 23,65% (2017: 23,77%) sehingga tidak dibutuhkan tambahan Giro RIM (dahulu GWM LFR).

(previously LFR) is 97.83% (2017: 89.32%) and

65% (2017: 23.77%), therefore no additional RIM (previously GWM LFR) is required.

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS Giro pada bank lain kepada pihak berelasi

diungkapkan pada Catatan 31. Current accounts with other banks to related

parties are disclosed in Note 31.

a. Berdasarkan mata uang a. By currency 2018 2017 Mata uang asing 542,485 579,264 Foreign currency Rupiah 40,054 50,071 Rupiah 582,539 629,335

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga

b. By related parties and third parties

2018 2017

- Pihak ketiga 554,148 594,730 Third parties - - Pihak berelasi Related parties - (lihat Catatan 31) 28,391 34,605 (refer to Note 31)

582,539 629,335

c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia c.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar.

As at 31 December 2018 and 2017, all current accounts with other banks were classified as current.

d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Management believes that no allowance for impairment losses is required as at 31 December 2018 and 2017.






7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

Penempatan pada bank lain kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Placements with other banks to related parties are disclosed in Note 31.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency

2018 2017

Rupiah Rupiah - FASBI 73,000 161,000 FASBI - - Diskon yang belum diamortisasi (11) (15) Unamortised discount - - Interbank placements - 390,000 Interbank placements -

Mata uang asing Foreign currency

- Interbank placements 1,606,724 569,755 Interbank placements - - BI term deposit 575,200 678,375 BI term deposit -

2,254,913 1,799,115



2018 2017

- Pihak ketiga 1,848,419 1,555,449 Third parties - - Pihak berelasi Related party -

(lihat Catatan 31) 406,494 243,666 (refer to Note 31) 2,254,913 1,799,115

c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia c.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan sebagai lancar.

As at 31 December 2018 and 2017, all placements with Bank Indonesia and other banks were classified as current.

d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses



8. EFEK - EFEK 8. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang a. By purpose, type and currency 2018 2017

Tersedia untuk dijual: Available for sale: Mata uang asing Foreign currency

- Obligasi korporasi 389,421 640,715 Corporate bonds - Ditambah: Add:

- Keuntungan yang belum direalisasi dari Unrealised gain - kenaikan nilai wajar 209 1,598 from increase in fair value - Premium yang belum diamortisasi 824 3,576 Unamortised premium -

390,454 645,889






8. EFEK - EFEK (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang (lanjutan)

a. By purpose, type and currency (continued)

2018 2017

Tersedia untuk dijual: (lanjutan) Available for sale: (continued)

Rupiah Rupiah - SDBI - 650,000 SDBI - Ditambah: Add:

- Keuntungan yang belum direalisasi dari Unrealised gain - kenaikan nilai wajar - 157 from increase in fair value - Diskon yang belum diamortisasi - (9,030) Unamortised discount -

- 641,127 Jumlah efek - efek Total marketable securities - tersedia untuk dijual 390,454 1,287,016 available for sale

b. Berdasarkan penerbit, peringkat efek dan

mata uang b. By issuer, rating and currency

2018 2017 Nilai

wajar/ Fair

value Peringkat/

Rating

Nilai wajar/ Fair

value Peringkat/

Rating

Mata uang asing (AUD): Foreign currency (AUD):

National Australia Bank 180,255 AA- 175,693 AA- National Australia Bank ANZ Banking Group 91,774 AA- 171,228 AA- ANZ Banking Group

Bank of Queensland 61,060 BBB+ 85,074 BBB+ Bank of Queensland

Westpac Bank 36,935 AA- 160,146 AA- Westpac Bank

Suncorp-Metway Limited 10,255 A+ - N/A Suncorp-Metway Limited Bendigo and Adelaide Bank Bendigo and Adelaide Bank

Limited 10,175 BBB+ - N/A Limited

ING Bank - N/A 53,748 A+ ING Bank

390,454 645,889 Rupiah Rupiah Bank Indonesia - 641,127 BBB- Bank Indonesia - 641,127 Jumlah 390,454 1,287,016 Total

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, obligasi korporasi dinilai berdasarkan peringkat dari Standard & Poor

As at 31 December 2018 and 2017, corporate bonds were rated from Standard & Poor

c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia c. By collectability

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh efek - efek digolongkan sebagai lancar.

As at 31 December 2018 and 2017, all marketable securities were classified as current.

d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for possible impairment losses








9. OBLIGASI PEMERINTAH 9. GOVERNMENT BONDS

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang a. By purpose, type and currency 2018 2017

Nilai wajar/ Fair value

Nilai wajar/ Fair value

Tersedia untuk dijual: Available for sale:

Rupiah Rupiah - Obligasi pemerintah 1,375,390 476,538 Government bonds -

Ditambah: Add: - (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari Unrealised (loss)/gain from - (penurunan)/kenaikan nilai wajar (4,780) 13,346 (decrease)/increase in fair value - (Diskon)/premium yang belum diamortisasi (3,548) 2,803 Unamortised (discount)/premium -

1,367,062 492,687

Mata uang asing Foreign currency - Obligasi pemerintah 729,066 688,116 Government bonds -

Ditambah: Add: - (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari Unrealised (loss)/gain from - (penurunan)/kenaikan nilai wajar (2,511) 3,123 increase/(decrease)in value - Premium yang belum diamortisasi 19,446 36,930 Unamortised premium -

746,001 728,169 Jumlah obligasi pemerintah - Total government bonds - tersedia untuk dijual 2,113,063 1,220,856 available for sale

Diperdagangkan: Trading:

Rupiah Rupiah - Obligasi pemerintah 25,047 18,797 Government bonds -

Ditambah: Add: - Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan Unrealised gain - nilai wajar 284 246 from increase in fair value - (Diskon)/premium yang belum diamortisasi (75) 357 Unamortised (discount)/premium -

25,256 19,400

Mata uang asing Foreign currency - Obligasi pemerintah 12,493 27,833 Government bonds -

Ditambah: Add: - (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan Unrealised (loss)/gain from -

nilai wajar (52) 86 (decrease)/increase in fair value - (Diskon)/Premium yang belum

diamortisasi (229) 1,574 Unamortised (discount)/premium -

12,212 29,493 Jumlah obligasi pemerintah - Total government bonds - diperdagangkan 37,468 48,893 trading

Jumlah obligasi pemerintah 2,150,531 1,269,749 Total government bonds






10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES

Tagihan dan liabilitas derivatif dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Derivative receivables and payables from related parties are disclosed in Note 31.

a. Berdasarkan jenis a. By type

2018

Nilai nosional/ Notional amount (setara Rupiah/ Rupiah

equivalent)

Nilai wajar/Fair values

Tagihan derivatif/

Derivative receivables

Liabilitas derivatif/

Derivative payables

Instrumen tidak terkait Non hedging lindung nilai instruments Kontrak tunai mata uang asing 184,745 210 (233) Foreign currency spot Kontrak berjangka mata uang asing 4,112 28 (17) Foreign currency forward Swap mata uang asing 1,570,498 2,311 (20,621) Foreign currency swap Jumlah 2,549 (20,871) Total

2017

Nilai nosional/ Notional amount (setara Rupiah/ Rupiah

equivalent)

Nilai wajar/Fair values

Tagihan derivatif/


Liabilitas derivatif/

Derivative payables

Instrumen tidak terkait Non hedging lindung nilai instruments Kontrak tunai mata uang asing 132,522 21 (78) Foreign currency spot Kontrak berjangka mata uang asing 14,594 5 (12) Foreign currency forward Swap mata uang asing 2,516,883 9,038 (827) Foreign currency swap Jumlah 9,064 (917) Total

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. By collectability

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

seluruh tagihan derivatif digolongkan sebagai lancar.

As at 31 December 2018 and 2017, all derivative receivables were classified as current.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses








11. PINJAMAN YANG DIBERIKAN 11. LOANS

Pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Loans to related parties are disclosed in Note 31.


2018 2017 Modal kerja 7,156,426 6,217,759 Working capital Pinjaman konsumen 5,558,759 4,852,004 Consumer loans Pinjaman investasi 1,137,671 1,716,466 Investment loans Pinjaman karyawan 126,951 146,412 Loans to employees 13,979,807 12,932,641 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (251,248) (314,343) impairment losses 13,728,559 12,618,298

Pinjaman karyawan adalah pinjaman berbunga untuk pembelian rumah tinggal dan kendaraan bermotor dengan jangka waktu pinjaman yang bervariasi hingga maksimum masing - masing 20 tahun dan 5 tahun. Pembayaran cicilan kredit dilakukan melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.

Loans to employees consist of interest bearing loans intended for the purchase of housing and motor vehicles, with various loan period up to 20 years and 5 years respectively. The loans are collected through monthly payroll deductions.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, kredit yang diberikan yang dijamin dengan jaminan tunai sebesar Rp 135.978 dan Rp 142.068.

As of 31 December 2018 and 2017, loans collateralised by cash collateral are amounted to Rp 135,978 and Rp 142,068.

b. Berdasarkan mata uang b. By currency 2018 2017

Rupiah 13,843,700 12,628,140 Rupiah Mata uang asing 136,107 304,501 Foreign currency 13,979,807 12,932,641 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (251,248) (314,343) impairment losses 13,728,559 12,618,298






11. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 11. LOANS (continued)

c. Berdasarkan sektor ekonomi c. By economic sector 2018 2017 Kredit konsumer dan lain - lain 5,759,962 5,093,908 Consumer loans and others Perdagangan, restoran dan hotel 5,088,675 4,855,926 Trading, restaurants and hotels Industri pengolahan 1,722,886 1,540,197 Manufacturing Konstruksi 433,784 369,551 Construction Jasa - jasa dunia usaha 425,927 327,472 Trade services Pengangkutan, pergudangan, dan Transportation, warehousing, and komunikasi 289,705 332,977 communications Jasa - jasa sosial/masyarakat 230,620 251,754 Social/community services Pertambangan 28,248 160,856 Mining

13,979,807 12,932,641 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (251,248) (314,343) impairment losses 13,728,559 12,618,298

d. Berdasarkan kolektibilitas Bank

Indonesia d.

2018 2017

Jumlah pinjaman

yang diberikan/

Total loans

Cadangan kerugian

penurunan nilai/Allowance for impairment

losses

Jumlah pinjaman

yang diberikan/

Total loans

Cadangan kerugian

penurunan nilai/Allowance for impairment

losses

Lancar 12,645,365 (41,339) 11,877,100 (46,251) Current Dalam perhatian khusus 888,911 (91,878) 557,032 (144,291) Special mention Kurang lancar 55,739 (21,102) 24,680 (5,966) Sub-standard Diragukan 60,405 (24,635) 29,278 (9,767) Doubtful Macet 329,387 (72,294) 444,551 (108,068) Loss 13,979,807 (251,248) 12,932,641 (314,343)

sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 43/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016. Pada tanggal 31 Desember 2018, NPL bruto dan neto Bank masing - masing adalah sebesar 3,19% dan 2,34% (2017: 3,86% dan 2,90%).

calculated based on financial ratio calculation guidance as stated in Circular Letter of Financial Services Authority No. 43/SEOJK.03/2016 dated 28 September 2016. As at 31 December 2018, the

are 3.19% and 2.34% (2017: 3.86% and 2.90%) respectively.







e. Berdasarkan periode perjanjian pinjaman e. By period of loan agreement 2018 2017

Rupiah Rupiah 1 tahun 6,079,640 5,164,983 > 1 - 2 tahun 825,405 1,201,181 > 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 2,761,112 3,094,515 > 2 - 5 years > 5 tahun 4,177,543 3,167,461 > 5 years

13,843,700 12,628,140

Mata uang asing Foreign currency 1 tahun 100,491 149,681 1 year > 1 - 2 tahun 5,752 - > 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 1,316 3,184 > 2 - 5 years > 5 tahun 28,548 151,636 > 5 years 136,107 304,501 Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (251,248) (314,343) impairment losses

13,728,559 12,618,298

f. Berdasarkan jatuh tempo f. Based on maturity

2018 2017

Rupiah Rupiah 1 tahun 6,825,110 5,983,913 1 year > 1 - 2 tahun 1,106,566 1,206,036 > 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 2,648,150 3,104,073 > 2 - 5 years > 5 tahun 3,263,874 2,334,118 > 5 years 13,843,700 12,628,140

Mata uang asing Foreign currency 1 tahun 109,098 151,202 1 year > 1 - 2 tahun 1,023 6,877 > 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 23,786 121,177 > 2 - 5 years > 5 tahun 2,200 25,245 >5 years 136,107 304,501

Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (251,248) (314,343) impairment losses 13,728,559 12,618,298

g. Pinjaman yang direstrukturisasi g. Restructured loans

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman yang direstrukturisasi adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2018 and 2017, restructured loans are as follows:

2018 2017

Perubahan fasilitas kredit 121,117 539,778 Change of loan facility Perpanjangan jangka waktu kredit 33,902 81,994 Extension of loan period 155,019 621,772

Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (43,733) (201,960) impairment losses

111,286 419,812







h. Cadangan kerugian penurunan nilai h. Allowance for impairment losses

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan yang dipisahkan antara penilaian secara kolektif dan individual adalah sebagai berikut:

Movements of allowance for impairment loan losses separated between collective and individual assessments are as follows:

2018

Kolektif/

Collective

Individual/ Individual

Jumlah/

Total

Saldo awal 76,043 238,300 314,343 Beginning balance Pembentukan cadangan Additional of allowance (lihat Catatan 27) 83,489 84,132 167,621 (refer to Note 27) Penghapusbukuan pinjaman (64,066) (498,099) (562,165) Loan write - offs Penerimaan atas pinjaman yang telah dihapusbukukan 9,550 28,649 38,199 Loan recoveries Penerimaan dari SBLC 2,447 324,895 327,342 Recoveries from SBLC Lain - lain*) 19 (34,111) (34,092) Others*)

Saldo akhir 107,482 143,766 251,248 Ending balance

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan implikasi dari pengakuan pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018.

*) Includes the effect of foreign currency translation and implication from interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding of interests) for the year ended 31 December 2018.

2017

Kolektif/

Collective

Individual/ Individual

Jumlah/

Total

Saldo awal 62,407 438,122 500,529 Beginning balance Pembentukan cadangan Additional of allowance (lihat Catatan 27) 54,608 147,147 201,755 (refer to Note 27) Penghapusbukuan pinjaman (50,208) (432,270) (482,478) Loan write-offs Penerimaan atas pinjaman yang telah dihapusbukukan 9,238 137,719 146,957 Loan recoveries Lain - lain*) (2) (52,418) (52,420) Others*)

Saldo akhir 76,043 238,300 314,343 Ending balance

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan implikasi dari pengakuan pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017.

*) Includes the effect of foreign currency translation and implication from interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding of interests) for the year ended 31 December 2017.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses as at 31 December 2018 and 2017 are adequate.







i. Pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (asset buy)

i. Joint financing and purchase of consumer financing receivables (asset buy)

Bank mengadakan perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen dengan beberapa lembaga pembiayaan untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor secara ritel berdasarkan syarat dan ketentuan without recourse. Jumlah saldo piutang pembiayaan bersama dan pengalihan piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2018 masing - masing adalah sebesar Rp 1.633.840 (2017: Rp 1.483.595) dan Rp 1.099.075 (2017: Rp 2.202.173).

The Bank has entered into joint financing agreements and asset buy agreements with several multi-finance companies to finance the retail purchases of vehicles under without recourse terms and conditions. The outstanding loan balance of joint financing and asset buy agreements as at 31 December 2018 are Rp 1,633,840 (2017: Rp 1,483,595) and Rp 1,099,075 (2017: Rp 2,202,173), respectively.

j. Pinjaman sindikasi

Pinjaman sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank - bank lain. Pada tanggal 31 Desember 2018, Bank tidak memiliki keikutsertaan dalam pinjaman sindikasi (2017: Rp 119.077).

j. Syndicated loans

Syndicated loans represent loans provided to debtors under syndication agreements with other banks. As at 31 December 2018, Bank did not have any participation of the syndicated loan facility (2017: Rp 119,077).

k. Batas Maksimum Pemberian Kredit

k.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK.

As at 31 December 2018 and 2017, the Bank complied with LLL requirements of Bank Indonesia.

l. Rasio Usaha Mikro Kecil Menengah

l. UMKM

Persentase kredit kepada UMKM terhadap

jumlah kredit pada tanggal 31 Desember 2018 adalah 44,42% (2017: 29,61%).

Loans percentage to UMKM for total loans as at 31 December 2018 is 44.42% (2017: 29.61%).

m. Standby Letter of Credit m. Standby Letter of Credit

Pada tanggal 20 Desember 2017, Bank menerima fasilitas Standby Letter of Credit (Induk, Commonwealth Bank of Australia

On 20 December 2017, the Bank received a Standby Letter of Credit ("SBLC") issued by its parent company Commonwealth Bank of Australia ("CBA").

Fasilitas ini digunakan oleh Bank untuk

menutupi kerugian yang timbul dari beberapa kredit modal kerja komersial yang bermasalah atau mengalami kesulitan.

This facility was used by the Bank to cover losses on certain commercial non-performing or distressed working capital loans







m. Standby Letter of Credit (lanjutan) m. Standby Letter of Credit (continued)

Per tanggal 31 Desember 2018, Bank telah melakukan klaim dengan nilai total sebesar AUD 34.4 juta atas seluruh kredit modal kerja bermasalah yang dijaminkan oleh SBLC. Fasilitas ini sudah ditutup pada tanggal 26 Oktober 2018 setelah seluruh pencairan fasilitas atas kredit modal kerja bermasalah yang dijaminkan oleh SBLC telah lengkap.

As of 31 December 2018, the Bank has claimed the facility with total amount AUD 34.4 million for all non-performing working capital loans covered by the SBLC. This facility was closed on 26 October 2018 after all eligible drawdowns against the facility were completed.

12. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 12. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND

PAYABLES a. Berdasarkan mata uang a. By currency

- Tagihan akseptasi Acceptance receivables -

2018 2017

Rupiah 1,439 5,666 Rupiah Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (6) (22) losses 1,433 5,644

- Liabilitas akseptasi Acceptance payables -

Rupiah 1,439 5,666 Rupiah 1,439 5,666

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi digolongkan sebagai lancar.

As at 31 December 2018 and 2017, all balance of acceptable receivables and payables were classified as current.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

2018 2017

Saldo awal 22 - Beginning balance

(Pemulihan)/pembentukan (Reversal)/additional cadangan (lihat Catatan 27) (16) 22 of allowance (refer to Note 27) Saldo akhir 6 22 Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses as at 31 December 2018 and 2017 is adequate.






13. ASET TIDAK BERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSETS

2018

Saldo awal/ Opening balance

Penambahan/ Additions

Reklasifikasi/ Reclassifications

Saldo akhir/ Closing balance

Harga perolehan Cost Goodwill 162,178 - - 162,178 Goodwill Perangkat lunak 581,519 - 36,843 618,362 Software Perangkat lunak dalam penyelesaian 52,784 43,345 (36,843) 59,286 Software in progress

796,481 43,345 - 839,826 Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Goodwill (108,501) - - (108,501) Goodwill Perangkat lunak (241,912) (71,991) - (313,903) Software

(350,413) (71,991) - (422,404) Nilai buku bersih 446,068 417,422 Net book value

2017





Harga perolehan Cost Goodwill 162,178 - - 162,178 Goodwill Perangkat lunak 540,802 - 40,717 581,519 Software Perangkat lunak dalam penyelesaian 36,369 57,132 (40,717) 52,784 Software in progress 739,349 57,132 - 796,481 Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Goodwill (108,501) - - (108,501) Goodwill Perangkat lunak (169,592) (72,320) - (241,912) Software (278,093) (72,320) - (350,413) Nilai buku bersih 461,256 446,068 Net book value

Goodwill timbul dari hasil penggabungan usaha Bank pada 31 Desember 2007 yang merupakan selisih dari imbalan dialihkan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh. Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Nilai terpulihkan ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai yang menggunakan metode discounted cash flows 5 tahun. Bank menentukan unit penghasil kas sejalan dengan segmen operasi.

Goodwill arising from business combination of Bank as of 31 December 2007 is the excess of the sum of the consideration transferred with fair value of net assets. Goodwill is tested for impairment annually (as at 31 December) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. The recoverable amount was determined based on value in use that uses 5 years discounted cash flows method. The Bank determined the cash generating unit aligned with the operating segment.

Nilai terpulihkan tersebut dikategorikan sebagai tingkat 3 dalam hirarki nilai wajar. Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan nilai pakai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The recoverable amount is categorised as level 3 in the fair value hierarchy. Certain key assumptions used in the value in use calculation at 31 December 2018 and 2017 are as follows:






13. ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan) 13. INTANGIBLE ASSETS (continued)

- Tingkat diskonto - Bank menggunakan SME lending rate sebagai tingkat diskonto untuk arus kas yang didiskontokan.

- Tingkat pertumbuhan pendapatan SME - ditentukan berdasarkan Rencana Bisnis Bank.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan nilai atas aset tidak berwujud pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

- Discount rate - The Bank use SME lending rate as discount rate for the discounted cash flow.

- SME revenue growth rate - determined

Management believes no impairment is required on intangible assets as at 31 December 2018 and 2017.

14. INVESTASI DALAM SAHAM 14. INVESTMENT IN SHARES

Investasi dalam saham yang diberikan kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Investment in shares to related parties are disclosed in Note 31.

Berdasarkan metode pencatatan Based on recording method

2018 2017

Metode harga perolehan 64 64 Cost method Dikurangi: Less: Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (64) (64) losses

- -

Penyertaan saham berdasarkan metode harga perolehan adalah sebagai berikut:

Investment in shares based on acquisition cost method was as follows:

Jenis Usaha / Nature of Business

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Nilai Nominal/ Face Value (Rp)

PT First State Investments Indonesia Manajer Investasi/ 0.15% 64 Investment Manager 15. ASET TETAP 15. FIXED ASSETS

20 18



Pengurangan/ Disposals



Harga perolehan Cost Tanah 31,200 - - - 31,200 Land Bangunan 60,022 - - - 60,022 Buildings Leasehold Instalasi kantor 253,884 4,888 (23,634) 26,853 261,991 improvements Perabot dan perlengkapan 8,571 229 (262) 334 8,872 Furniture and fixtures Kendaraan bermotor 1,403 - - - 1,403 Motor vehicles Peralatan kantor 272,623 24,202 (24,593) 75,049 347,281 Office equipment Aset dalam penyelesaian 4,050 104,807 (17) (102,236) 6,604 Construction in progress

631,753 134,126 (48,506) - 717,373






15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued)

20 18



Pengurangan/ Disposals



Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan (49,928) (5,047) - - (54,975) Buildings Leasehold Instalasi kantor (218,350) (15,325) 22,830 - (210,845) improvements Perabot dan perlengkapan (8,448) (190) 250 - (8,388) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor (1,136) (100) - - (1,236) Motor vehicles Peralatan kantor (226,952) (30,242) 23,716 - (233,478) Office equipment (504,814) (50,904) 46,796 - (508,922)

Nilai buku bersih 126,939 208,451 Net book value

20 17


Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

Reclassifications


Harga perolehan Cost Tanah 38,603 - (7,403) - 31,200 Land Bangunan 71,177 - (11,155) - 60,022 Buildings Leasehold Instalasi kantor 293,396 3,814 (56,290) 12,964 253,884 improvements Perabot dan perlengkapan 9,083 8 (520) - 8,571 Furniture and fixtures Kendaraan bermotor 1,068 350 (15) - 1,403 Motor vehicles Peralatan kantor 258,092 11,217 (1,796) 5,110 272,623 Office equipment Aset dalam penyelesaian - 22,124 - (18,074) 4,050 Construction in progress

671,419 37,513 (77,179) - 631,753

Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan (55,093) (5,074) 10,239 - (49,928) Buildings Leasehold Instalasi kantor (259,177) (12,499) 53,326 - (218,350) improvements Perabot dan perlengkapan (8,806) (133) 491 - (8,448) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor (1,068) (83) 15 - (1,136) Motor vehicles Peralatan kantor (204,915) (23,804) 1,767 - (226,952) Office equipment (529,059) (41,593) 65,838 - (504,814)

Nilai buku bersih 142,360 126,939 Net book value

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusuhan, kecelakaan dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing - masing sebesar Rp 387.870 (2017: Rp 424.406). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As at 31 December 2018 and 2017, fixed assets were insured against fire, disruption, accidents and theft risks with the sum insured of Rp 387,870 (2017: Rp 424,406). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the assets insured.






15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018, terdapat saldo aset dalam penyelesaian sebesar Rp 6.604 (2017: Rp 4.050) yang merupakan instalasi kantor, peralatan kantor dan alat telekomunikasi.

As at 31 December 2018, there are construction in progress balance amounted to Rp 6,604 (2017: Rp 4,050) which represents leasehold improvements, office equipment and telecommunication.

Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Details of gain on disposal of fixed assets are as follows:

2018 2017

Hasil penjualan aset tetap 1,128 50,073 Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku (1,710) (11,341) Net book value (Kerugian)/keuntungan penjualan aset tetap *) (582) 38,732 (Loss)/gain on sale of fixed assets *)

*) Termasuk didalamnya keuntungan penjualan aset tetap yang

telah dihapus buku.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh aset tetap yang dimiliki Bank merupakan kepemilikan langsung.

*) Included gain on sale of fixed assets which have been written off.

As at 31 December 2018 and 2017, all fixed asset held by the Bank are direct ownership.

Bank memiliki beberapa bidang tanah dan

20 tahun dan akan berakhir antara tahun 2026 sampai dengan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

The Bank owns several plots of land and

rights have a life of 20 years and will expire between year 2026 until 2027. The management believes that there will be no difficulty in obtaining an extension of the landrights as all land were acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.

16. ASET LAIN - LAIN 16. OTHER ASSETS

Aset lain - lain kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Other assets with related parties are disclosed in Note 31.

2018 2017

Piutang bunga 140,680 115,657 Interest receivables Beban dibayar dimuka 59,604 74,897 Prepaid expenses Pendapatan atas jasa penyaluran reksadana dan bancassurance Mutual fund and bancassurance yang masih harus diterima 47,319 27,571 distribution fee receivables Tunjangan mobil karyawan 42,689 53,659 Car allowance for employee Security deposits 19,653 14,746 Security deposits Pembayaran dimuka 18,317 17,355 Advance payment Agunan yang diambil alih - bersih 5,928 5,134 Foreclosed collateral - net Reimbursement receivables from CBA 5,166 908 Reimbursement receivables from CBA Properti terbengkalai - bersih 899 899 Abandoned property - net Piutang dari penjualan Receivables from sale of efek - efek 892 26,260 marketable securities Piutang dari debitur atas penjualan aset - 36,209 Receivables from debtor of asset sale Lain - lain 73,510 69,290 Others

414,657 442,585






16. ASET LAIN - LAIN (lanjutan) 16. OTHER ASSETS (continued)

Beban dibayar dimuka

Termasuk dalam beban dibayar dimuka adalah biaya sewa dibayar dimuka sebesar Rp 51.563 (2017: Rp 62.107).

Prepaid expenses Included in prepaid expenses is prepaid rent of Rp 51,563 (2017: Rp 62,107).

Pembayaran dimuka Termasuk dalam akun ini adalah pembayaran kepada pihak ketiga untuk pembelian aset tetap dan biaya - biaya yang dibayar dimuka.

Advance payment

Included in this account is payment to third parties for fixed assets and prepayments.

Piutang dari debitur atas penjualan aset Termasuk dalam akun ini adalah piutang dari debitur atas penjualan aset.

Receivables from debtor of asset sale Included in this account is receivables from debtor of asset sale.

Lain - lain Termasuk dalam lain - lain adalah suspense kredit, transitory ATM, pinjaman karyawan, transitory cash dan lain - lain.

Others Included in others are suspense loan, transitory ATM, staff loan, transitory cash and others.

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2018 2017

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax: Klaim atas kelebihan pajak Claim for tax refund - Tahun 2011 4,371 4,546 Year 2011 - - Tahun 2012 3,701 3,701 Year 2012 - - Tahun 2015 30,217 30,217 Year 2015 -

Pajak Pertambahan Nilai: Value Added Tax:

Klaim atas kelebihan pajak Claim for tax refund - Tahun 2012 2,506 2,506 Year 2012 -

40,795 40,970

b. Utang pajak b. Tax liabilities 2018 2017 Pajak lainnya: Other taxes: - Pasal 4 ayat 2 7,886 8,083 Article 4 clause 2 - - Pasal 21 10,895 10,657 Article 21 - - Pasal 23 dan 26 613 398 Articles 23 and 26 - Pajak Pertambahan Nilai 3,501 3,182 Value Added Tax

22,895 22,320






17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense 2018 2017

Tangguhan 33,615 27,656 Deferred

33,615 27,656

Pajak atas rugi sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang mungkin muncul apabila menggunakan rata - rata tertimbang tarif pajak terhadap laba pada entitas dalam jumlah sebagai berikut:

The tax on loss before tax differs from the theoretical amount that would arise using the weighted average tax rate applicable to profits on the entities as follows:

2018 2017 Laba sebelum pajak 79,389 106,228 Profit before tax Pajak dihitung dengan tarif Tax calculated at applicable yang berlaku (25%) 19,847 26,557 tax rates (25%) Dampak pajak penghasilan pada: Tax effects of: Beban yang tidak dapat

dikurangkan untuk tujuan Expenses not perpajakan 13,768 1,099 deductible for tax purposes Beban pajak penghasilan 33,615 27,656 Expense tax benefit

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak,

seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between loss before tax as shown in the statements of income and taxable income for the year ended 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018 2017

Laba sebelum pajak Profit before penghasilan 79,389 106,228 tax expense Perbedaan temporer: Temporary differences: Perbedaan antara komersial Differences between commercial dan fiskal pada: and fiscal amounts on: Beban penyusutan aset tetap (39,988) (62,560) Fixed assets depreciation Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas Allowance for impairment pinjaman yang diberikan 71,917 (175,727) losses on loans Beban cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment atas aset non - produktif 324 1,563 losses on non - earning asset Beban cadangan imbalan kerja karyawan 2,532 10,000 Allowance for employee benefits Cadangan biaya promosi (5,587) 3,476 Allowance for promotional expenses Cadangan bonus karyawan dan Allowance for employee insentif penjualan (24,120) (1,036) bonus and sales incentives Jumlah perbedaan temporer 5,078 (224,284) Total temporary differences






17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued) c. Manfaat pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax benefit (continued)

2018 2017 Perbedaan permanen: Permanent differences: Beban - beban yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan 55,071 4,394 Non deductible expenses Jumlah perbedaan permanen 55,071 4,394 Total permanent differences Penghasilan/(beban) kena pajak 139,538 (113,662) Taxable income/(loss) Akumulasi kerugian fiskal (599,028) (485,366) Accumulated fiscal loss Rugi fiskal (459,490) (599,028) Fiscal loss Beban pajak penghasilan badan - - Corporate income tax expense Dikurangi: Less: Pajak penghasilan dibayar dimuka pasal 25 - - Prepaid income tax article 25

Uang muka pajak Corporate income tax

penghasilan badan - - prepaid

Berikut ini adalah rincian akumulasi kerugian fiskal:

Below are details of accumulated fiscal losses:

2018 2017

Tahun: Fiscal year:

- 2015 - (27,311) 2015 - - 2016 (345,828) (458,055) 2016 - - 2017 (113,662) (113,662) 2017 - (459,490) (599,028)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Bank menyampaikan Surat

The corporate tax calculation for the year ended 31 December 2018 was a preliminary estimate made for accounting purpose and is subject to revision when the Bank files its Annual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sesuai dengan SPT tahunannya.

The corporate tax calculation for the year ended 31 December 2017 conforms with the

rns.







d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets

1 Januari/ 1 January

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/ Credited/

(charged) to statement of profit

or loss

Dibebankan/ (dikreditkan) ke

ekuitas/ Charged/(credited)

to equity 31 Desember/ 31 December

Aset/(kewajiban) pajak Deferred tax tangguhan: assets/(liabilities):

- Penyusutan aset tetap (28,716) (9,997) - (38,713) Depreciation of fixed assets - - Cadangan kerugian atas penurunan nilai Allowance for impairment - pinjaman yang diberikan losses on loan and dan aset non - produktif (39,481) 18,060 - (21,421) non earning assets - Cadangan imbalan Allowance for - kerja karyawan 8,095 633 (2,345) 6,383 employee benefits - Cadangan bonus Allowance for - karyawan dan employee bonus and insentif penjualan 14,419 (6,030) - 8,389 sales incentives Allowance for - - Cadangan biaya promosi 6,495 (1,397) - 5,098 promotional expense - Keuntungan yang Unrealised gains- belum direalisasi from changes

atas perubahan nilai wajar in fair value of efek - efek dan obligasi available for sale

pemerintah yang tersedia marketable securities untuk dijual (4,557) - 6,326 1,769 and government bonds - Kompensasi kerugian pajak 149,757 (34,884) - 114,873 Tax loss carry forward -

106,012 (33,615) 3,981 76,378 Jumlah aset pajak Total deferred tangguhan - bersih 106,012 76,378 tax assets - net 2017

1 Januari/ 1 January

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/ Credited/

(charged) to statement of profit

or loss

Dibebankan/ (dikreditkan) ke

ekuitas/ Charged/(credited)

to equity 31 Desember/ 31 December

Aset/(kewajiban) pajak Deferred tax tangguhan: assets/(liabilities):

- Penyusutan aset tetap (13,076) (15,640) - (28,716) Depreciation of fixed assets - Cadangan kerugian atas penurunan nilai Allowance for impairment - pinjaman yang diberikan losses on loan and dan aset non - produktif 4,060 (43,541) - (39,481) non earning assets - Cadangan imbalan Allowance for - kerja karyawan 12,777 2,500 (7,182) 8,095 employee benefits - Cadangan bonus Allowance for - karyawan dan employee bonus and insentif penjualan 14,678 (259) - 14,419 sales incentives Allowance for - - Cadangan biaya promosi 5,626 869 - 6,495 promotional expense - Keuntungan yang Unrealised gains- belum direalisasi from changes

atas perubahan nilai wajar in fair value of efek - efek dan obligasi available for sale

pemerintah yang tersedia marketable securities untuk dijual (1,546) - (3,011) (4,557) and government bonds - Kompensasi kerugian pajak 121,342 28,415 - 149,757 Tax loss carry forward -

143,861 (27,656) (10,193) 106,012 Jumlah aset pajak Total deferred tangguhan - bersih 143,861 106,012 tax assets - net

Bank mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp 114.873 dan Rp 149.757 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 sebagai akibat dari kerugian fiskal karena manajemen berkeyakinan jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasikan dengan aset pajak tangguhan yang belum dipakai dan memiliki jatuh tempo pada tahun 2022 dan 2021.

The Bank recognise the deferred tax asset amounting to Rp 114,873 and Rp 149,757 as at 31 December 2018 and 2017 as a result of fiscal loss as management believe that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilised and has expiry date in 2022 and 2021.







e. Administrasi e. Administration

Berdasarkan Undang - Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax

five years of the time the tax becomes due.

f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessment letter

Tahun pajak 2011 Pada tanggal 22 Agustus 2014, Bank menerima surat dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak No. PEMB-00246/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS /2014 mengenai Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan untuk masa dan tahun pajak tahun 2011 dan 2012. Pada tanggal 13 Oktober 2016, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp 4.718 untuk PPh Badan, PPh pasal 21, pasal 23 dan PPN. Bank telah membayar kurang bayar tersebut pada November 2016, namun tetap mengajukan permohonan keberatan atas ketetapan pajak tahun 2011 pada tanggal 9 Januari 2017 sebesar Rp 4.546 atas PPh Badan. Selisih antara SKPKB dan permohonan keberatan atas ketetapan pajak tersebut telah dibebankan ke laba rugi tahun 2016. Atas permohonan keberatan tahun pajak 2011, Bank menerima Surat Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan pada tanggal 7 Desember 2017 dengan hasil pengembalian pajak sebesar Rp 175 dan diterima tanggal 10 Januari 2018, sehingga nilai SKPKB untuk PPh Badan menjadi Rp 4.371. Pada tanggal 28 Februari 2018, Bank telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak atas hasil Surat Keputusan Keberatan tersebut.

Fiscal year 2011 On 22 August 2014, the Bank received letter from Ministry of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Tax No. PEMB-00246/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS /2014 regarding the Notification of Field Audit for the tax period and year 2011 and 2012. On 13 October 2016, Bank received Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) for year 2011 in the amount of Rp 4,718 for corporate tax, withholding taxes art.21, 23 and VAT. Bank has paid the tax underpayment on November 2016 but still filed a tax objection on tax assessment for year 2011 on 9 January 2017 amounting to Rp 4,546 on corporate tax. The different between SKPKB and tax objection on its tax assessment has been charged to 2016 profit and loss.

On the tax objection request for year 2011, Bank received Surat Keputusan Keberatan for SKPKB Corporate Tax on 7 December 2017 which result a tax refund of Rp 175 and received on 10 January 2018, therefore the SKPKB for corporate tax reduced to Rp 4,371. On 28 February 2018, the Bank has filed a tax appeal to tax court for this tax objection result.

Tahun pajak 2012 Pada tanggal 27 Januari 2017, Bank juga menerima SKPKB untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp 6.312 untuk PPh Badan, PPh pasal 21, pasal 23 dan PPN. Bank telah membayar kekurangan pajak tersebut di Februari 2017. Pada tanggal 25 April 2017, Bank mengajukan permohonan keberatan atas ketetapan pajak tahun 2012 sebesar Rp 6.207 atas PPh Badan dan PPN.

Fiscal year 2012 On 27 January 2017, Bank also received Tax Assessment SKPKB for year 2012 in the amount of Rp 6,312 for corporate tax, withholding taxes art. 21, 23 and VAT. Bank has paid the tax underpayment in February 2017. On 25 April 2017, Bank has filed tax objection on tax assessment for year 2012 amounting to Rp 6,207 for corporate tax and VAT.







f. Surat ketetapan pajak (lanjutan) f. Tax assessment letter (continued)

Tahun pajak 2012 (lanjutan) Atas permohonan keberatan tahun pajak 2012, Bank menerima Surat Keberatan atas SKPKB untuk PPh Badan pada tahun 2018. Bank telah mengajukan permohonan banding atas hasil keberatan pajak pada tanggal 8 May 2018.

Fiscal year 2012 (continued) On the tax objection request for year 2012, the Bank received Surat Keputusan Keberatan for SKPKB corporate tax in 2018, The Bank has filed a tax appeal for this tax objection result on 8 May 2018.

Tahun pajak 2015 Pada tanggal 14 Juli 2017, Bank menerima SKPKB untuk tahun pajak 2015 sebesar Rp 11.801 untuk PPh Badan, dimana didalamnya terdapat koreksi atas kelebihan pembayaran PPh Badan Bank sebesar Rp 30.217. Untuk itu, Bank mengajukan permohonan keberatan atas ketetapan pajak PPh Badan tahun 2015 sebesar Rp 11.801 pada tanggal 12 Oktober 2017. Atas permohonan keberatan tahun pajak 2015, Bank menerima Surat Keberatan atas SKPKB untuk PPh Badan pada tahun 2018. Bank telah mengajukan permohonan banding atas hasil keberatan pajak pada tanggal 21 November 2018.

Fiscal year 2015 On 14 July 2017, Bank received Tax Assessment SKPKB for year 2015 amounting Rp 11,801 for corporate tax, which including correction on corporate tax overpayment amounting Rp 30,217. For that reason, Bank has filed tax objection on corporate tax for year 2015 amounting Rp 11,801 on 12 October 2017. On the tax objection request for year 2015, the Bank received Surat Keputusan Keberatan for SKPKB corporate tax in 2018, The Bank has filed a tax appeal for this tax objection result on 21 November 2018.

Tahun pajak 2016 Pada tanggal 29 November 2018, Bank menerima Bank menerima surat dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak No. PEMB-00365/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS /2018 tanggal 27 Agustus 2018 mengenai Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan untuk masa dan tahun pajak tahun 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil pemeriksaan belum dapat ditentukan.

Fiscal year 2016 On 29 November 2018, Bank received letter from Ministry of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Tax No. PEMB-00365/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS /2018 dated 27 August 2018 regarding the Notification of Field Audit for the tax period 2016. Up to the completion date of the financial statements, the result of this examination cannot yet be determined.

18. SIMPANAN NASABAH 18. DEPOSITS FROM CUSTOMERS


Simpanan nasabah dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Deposits from customers from related parties are disclosed in Note 31.

2018 2017

Rupiah Rupiah - Deposito berjangka 6,689,984 6,298,867 Time deposits - - Tabungan 3,027,527 3,321,222 Savings - - Giro 823,724 871,088 Current accounts -

10,541,235 10,491,177

Mata uang asing Foreign currency - Tabungan 2,784,582 2,771,757 Savings - - Deposito berjangka 649,714 853,940 Time deposits - - Giro 303,469 352,399 Current accounts -

3,737,765 3,978,096

14,279,000 14,469,273






18. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 18. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)



2018 2017

- Pihak ketiga 13,994,896 14,240,297 Third parties - - Pihak berelasi Related parties - (lihat Catatan 31) 284,104 228,976 (refer to Note 31) 14,279,000 14,469,273

Simpanan nasabah yang dijaminkan sebagai agunan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 130.406 pada tahun 2018 (2017: Rp 189.261).

Deposits from customers held as loan collateral amounted to Rp 130,406 in 2018 (2017: Rp 189,261).

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Deposits from other banks from related parties are disclosed in Note 31.


2018 2017 Rupiah Rupiah Negotiable Certificate of Deposit 1,540,000 200,000 Negotiable Certificate of Deposit

Dikurangi: Less: Beban emisi yang belum

diamortisasi (823) (146) Unamortised issuance cost Diskonto (54,852) (8,743) Discount

Nilai bersih 1,484,325 191,111 Net value Giro 236,861 115,049 Current accounts Interbank Call Money 220,000 - Interbank Call Money Deposito berjangka 12,000 13,000 Time deposit

1,953,186 319,160 Mata uang asing Foreign currency Interbank Call Money 100,660 501,998 Interbank Call Money Giro - 30,677 Current accounts 100,660 532,675 2,053,846 851,835

Selama 2018, Bank telah menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit dengan nilai nominal sebesar Rp 1.540.000 yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal penerbitan. Pada tanggal 31 Desember 2018, nilai nominal yang masih tersisa dari Negotiable Certificate of Deposit sebesar Rp 1.540.000 dengan tingkat suku bunga bervariasi antara 6,10% - 8,30%.

During 2018, the Bank issued Negotiable Certificate of Deposit in 3 stages with nominal value Rp 1,540,000 which will mature within 12 months from the issuance date. As of 31 December 2018, the outstanding value of Negotiable Certificate of Deposit was amounting to Rp 1,540,000 with interest rates varying between 6.10% - 8.30%.






19. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)

a. By type and currency (continued)

Selama 2017, Bank telah menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit dalam 3 tahap dengan nilai nominal sebesar Rp 200.000 yang jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal penerbitan. Pada tanggal 31 Desember 2017, nilai nominal yang masih tersisa sebesar Rp 200.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 6,80%.

During 2017, the Bank issued Negotiable Certificate of Deposit in 3 stages with nominal value Rp 200,000 which matured within 12 months from the issuance date. As of 31 December 2017, the outstanding value of Negotiable Certificate of Deposit was amounting to Rp 200,000 with an interest rate of 6.80%.

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak

ketiga b. By related parties and third parties

2018 2017

- Pihak ketiga 2,050,712 374,912 Third parties - - Pihak berelasi Related parties - (lihat Catatan 31) 3,134 476,923 (refer to Note 31)

2,053,846 851,835 Simpanan dari bank lain yang dijaminkan sebagai agunan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 10.000 di 2018 (2017: Rp nihil).

Deposit from other banks held as loan collateral amounted to Rp 10,000 in 2018 (2017: Rp nil).

20. LIABILITAS LAIN - LAIN 20. OTHER LIABILITIES

Liabilitas lain - lain dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Other liabilities from related party are disclosed in Note 31.

2018 2017 Penempatan pada bank - in transit 782,501 243,666 Placement interbanks - in transit Beban yang masih harus dibayar 63,446 112,042 Accrued expenses Utang bunga 51,656 49,341 Interest payable Bonus karyawan dan insentif penjualan 33,553 65,891 Employee bonus and sales incentive Liabilitas imbalan kerja karyawan Employee benefit liability (lihat Catatan 20b) 25,534 32,379 (refer to Note 20b) Pencadangan biaya reward points 20,389 25,976 Provision for reward points Setoran jaminan 2,967 1,158 Guarantee deposits Pembelian efek - efek yang Accrued purchase of masih harus di bayar 2,912 33,896 marketable securities Angsuran kredit diterima dimuka 732 8,782 Loan installments received in advance Lainnya 79,479 109,060 Others

1,063,169 682,191

Penempatan pada bank - in transit Placement interbanks - in transit Penempatan pada bank - in transit merupakan hutang atas penempatan pada bank lain yang akan dibayarkan paling lama 3 hari setelah tanggal transaksi.

The placement interbanks - in transit represent payables for placement with other banks which will be paid no later than 3 days after the transaction date.






20. LIABILITAS LAIN LAIN (lanjutan) 20. OTHER LIABILITIES (continued)

Liabilitas imbalan kerja karyawan Employee benefits liability

Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang dan paska kerja lainnya sesuai Undang - Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 meliputi uang jasa, uang pisah dan kompensasi lainnya dihitung oleh aktuaria independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.

The liability for long term and post employment benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 consists of service payments, severance payments and other compensation was calculated by an independent actuary using the Projected Unit Credit method.

Berikut ini adalah hal - hal penting yang

diungkapkan dalam laporan aktuaria I Gde Eka Sarmaja FSAI dan PT Towers Watson Purbajaga tanggal 12 Februari 2019 dan 13 Maret 2018 masing - masing untuk tahun 2018 dan 2017:

The following are the key matters disclosed in the actuarial report of I Gde Eka Sarmaja FSAI and PT Towers Watson Purbajaga dated 12 February 2019 and 13 March 2018 for years 2018 and 2017, respectively:

a. Beban imbalan kerja karyawan

a. Employee benefits expense

2018 2017

Kontribusi terhadap DPLK Manulife 33,498 30,084 Contribution to DPLK Manulife Beban jasa kini 8,533 9,613 Current service cost Beban bunga 2,015 3,996 Interest cost Biaya terminasi 10,759 - Termination cost

54,805 43,693

b. Liabilitas imbalan kerja karyawan b. Employee benefits liability

2018 2017

Present value of funded Nilai kini liabilitas manfaat pasti 25,534 32,379 defined benefit obligation

c. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan

selama tahun berjalan c. Movements in the employee benefits

liability during the years

2018 2017

Saldo awal tahun 32,379 51,108 Beginning balance Beban imbalan karyawan bersih 54,805 43,693 Net employee benefits expense

Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement for post imbalan paska kerja (9,379) (28,729) employee benefit obligations Pembayaran ke DPLK Manulife (33,498) (30,084) Transfer to DPLK Manulife

Manfaat yang dibayarkan selama tahun berjalan (18,773) (3,609) Benefits paid during the year Kewajiban yang diakui di laporan Liability recognised in statement posisi keuangan 25,534 32,379 of financial position






20. LIABILITAS LAIN LAIN (lanjutan) 20. OTHER LIABILITIES (continued)

Liabilitas imbalan kerja karyawan (lanjutan) Employee benefits liability (continued)

Asumsi - asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:

Key assumptions used in the actuarial calculations are as follows:

Umur pensiun normal 56 tahun/56 years of age Normal retirement age Metode penilaian biaya Projected Unit Credit Valuation cost method Tingkat kematian 2018 dan 2017: Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 2011)/ Mortality rates 2018 and 2017: Indonesian Mortality Table 2011 (TMI 2011) Tingkat suku bunga diskonto 2018: 8,25% dan 2017: 6,5% per tahun/ Discount rate 2018: 8.25% and 2017: 6.5% per annum Kenaikan gaji 2018 dan 2017: 5% per tahun/ Salary increases 2018 and 2017: 5% per annum Tingkat pengunduran diri 2018 dan 2017: 21% per tahun untuk umur 20 tahun dan Resignation rates

berkurang sampai dengan 0% untuk umur 55 tahun 2018 and 2017 : 21% per annum at age 20 and

decreasing linearly to 0% at age 55

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted pension benefits are as follows:

2018 2017

Kurang dari 10 tahun 71,256 79,331 Less than 10 years Antara 10 dan 20 tahun 42,826 81,371 Between 10 and 20 years Antara 20 dan 30 tahun 991 8,617 Between 20 and 30 years Antara 30 dan 40 tahun - 11 Between 30 and 40 years

Tabel di bawah ini merupakan sensitivitas atas

kemungkinan perubahan tingkat kenaikan gaji dan tingkat diskonto terhadap kewajiban imbalan pasca kerja pada 31 Desember 2018 dan 2017:

The following table represent the sensitivity analysis of a reasonably possible change in rate of salary increase and discount rate of obligation to post - employment benefit obligation as of 31 December 2018 and 2017:

2018 Peningkatan/

Increase by 100bps

Penurunan/ Decrease by

100bps

Tingkat diskonto (1,134) 1,230 Discount rates Tingkat kenaikan gaji 4,817 (3,603) Rate of salary increase

2017 Peningkatan/

Increase by 100bps

Penurunan/ Decrease by

100bps

Tingkat diskonto (1,871) 2,063 Discount rates Tingkat kenaikan gaji 7,238 (5,706) Rate of salary increase






20. LIABILITAS LAIN LAIN (lanjutan) 20. OTHER LIABILITIES (continued) Liabilitas imbalan kerja karyawan (lanjutan) Employee benefits liability (continued)

Rata-rata durasi kewajiban imbalan kerja adalah 6,5 tahun.

The weighted average duration of the defined empoyee benefits is 6.5 years.

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi actuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode Projected Unit Credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined benefit obligation calculated with the Projected Unit Credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the statement of financial position.

21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL 2018 dan/and 2017

Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan Persentase disetor penuh/ kepemilikan/ Number of Jumlah Percentage issued and fully nominal/ of ownership paid in shares Nominal value Commonwealth Bank of Australia 99.00% 3,781,469 3,781,469 Commonwealth Bank of Australia PT Murni Galaxy 0.35% 13,199 13,199 PT Murni Galaxy PT Giga Galaxy 0.35% 13,199 13,199 PT Giga Galaxy PT Samudra Anugrah Megah 0.11% 4,425 4,425 PT Samudra Anugrah Megah PT Ramadewan Winoko 0.08% 2,950 2,950 PT Ramadewan Winoko PT Prima Rukun Langgeng 0.07% 2,655 2,655 PT Prima Rukun Langgeng PT Finkom Surya Putra 0.04% 1,770 1,770 PT Finkom Surya Putra

100.00% 3,819,667 3,819,667 22. SALDO LABA YANG SUDAH DITENTUKAN

PENGGUNAANNYA 22. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp 14.911. Penyisihan saldo laba ini dibentuk sehubungan dengan Undang - Undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang - Undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Hal tersebut mengharuskan perusahaan - perusahaan untuk membuat penyisihan sebesar sekurang - kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang - Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.

As at 31 December 2018 and 2017, appropriated retained earnings amounted to Rp 14,911, for both years. This reserve was provided in relation to the Laws of the Republic Indonesia No.1/1995 which has been replaced with Law No. 40/2007 effective on 16 August 2007 regarding the Limited Liability Company. This requires companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and paid up share capital. There is no timeline over which this amount should be provided.






23. PENDAPATAN BUNGA 23. INTEREST INCOME

Pendapatan bunga dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Interest income from related parties are disclosed in Note 31.

2018 2017 Pinjaman yang diberikan 1,458,809 1,379,777 Loans

Obligasi pemerintah 81,978 56,095 Government bonds Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 41,929 54,904 and other banks Efek - efek 25,229 34,465 Marketable securities

Efek - efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under dijual kembali 6,490 17,242 resale agreements Giro pada bank lain 2,039 2,761 Current accounts with other banks

1,616,474 1,545,244

Pendapatan bunga berdasarkan klasifikasi aset keuangan adalah sebagai berikut:

Interest income based on the classification of financial assets is as follows:

2018 2017 Pinjaman yang diberikan dan piutang 1,509,267 1,454,684 Loans and receivables

Tersedia untuk dijual 105,686 88,546 Available for sale Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1,521 2,014 Fair value through profit and loss 1,616,474 1,545,244 Termasuk dalam pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan adalah pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari pinjaman yang mengalami penurunan nilai (unwinding of interest) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing - masing sebesar Rp 35.187 dan Rp 51.912 dan pendapatan bunga dari provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit yang diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing - masing sebesar Rp 32.647 dan Rp 39.729.

Included in the interest income from loans is interest income recognised on the non - impaired portion of the impaired loans (unwinding of interest) for the years ended 31 December 2018 and 2017 amounting to Rp 35,187 and Rp 51,912, respectively and interest income from fees and commission directly attributable to lending activities amortised using effective interest rate method for the years ended 31 December 2018 and 2017 amounting to Rp 32,647 and Rp 39,729, respectively.

24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSE

Beban bunga dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Interest expense from related parties are disclosed in Note 31.

2018 2017

Simpanan nasabah 560,732 520,355 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 63,125 49,222 Deposits from other banks

623,857 569,577






25. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA 25. OTHER FEES AND COMMISSIONS

Provisi dan komisi lainnya dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Other fees and commissions from related parties are disclosed in Note 31.

2018 2017

Pendapatan atas jasa penyaluran Income from mutual fund reksa dana 160,468 120,804 distribution fee Pendapatan atas jasa penyaluran Income from bancassurance bancassurance 110,904 122,741 distribution fee Pendapatan imbalan jasa 50,124 47,287 Income from service fee Pendapatan dari transaksi Income from foreign mata uang asing 26,843 20,127 exchange transaction Lain - lain 3,318 4,220 Others

351,657 315,179

26. PENDAPATAN LAINNYA 26. OTHER INCOME

Pendapatan lainnya dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Other income from related parties are disclosed in Note 31.

2018 2017

Keuntungan dari transaksi Gain from trading efek efek yang diperdagangkan 48,790 71,272 marketable securities Pendapatan dari pinalti dan Income from loan related biaya lain terkait pinjaman 22,572 12,281 penalty and fees Pendapatan dari pinalti dan Income from non - loan biaya lain terkait selain pinjaman 8,651 11,830 penalty and fees Lain - lain 1,297 978 Others

81,310 96,361

27. BEBAN CADANGAN KERUGIAN

PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

27. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON FINANCIAL ASSETS

2018 2017

Aset Keuangan Financial Assets Pembentukan cadangan kerugian penurunan Additional for allowance of nilai atas: impairment losses on:

- Pinjaman yang diberikan 167,621 201,755 Loans (refer to Note 11h) - (lihat Catatan 11h)

- Tagihan akseptasi Acceptance receivables - (lihat Catatan 12c) (16) 22 (refer to Note 12c)

- Investasi - 32 Investment - 167,605 201,809 Aset Non Keuangan Non Financial Assets Pembentukan cadangan kerugian penurunan Additional for allowance of nilai atas: impairment losses on:

- Agunan yang diambil alih 340 1,508 Foreclosed assets -

340 1,508

167,945 203,317






28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE

Beban umum dan administrasi dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

General and administrative expense from related parties are disclosed in Note 31.

2018 2017

Penyusutan aset tetap dan amortisasi Depreciation of fixed assets perangkat lunak 122,895 113,913 and amortisation of software Sewa 103,464 99,902 Rent Perbaikan dan pemeliharaan 51,656 35,302 Repairs and maintenances Jaringan ATM dan perbankan 47,742 50,386 ATM and banking network Kurir, keamanan dan kebersihan 35,960 39,548 Courier, security and cleaning Premi asuransi Lembaga Penjaminan Insurance premium to Deposit Simpanan ( LPS ) (lihat Catatan 34) 32,191 30,123 Insurance Agency (refer to Note 34) Promosi 31,466 44,185 Promotion Jasa profesional dan konsultasi 25,654 17,311 Professional and consultancy fees Informasi teknologi 22,094 26,641 Information technology Telepon, listrik dan air 16,709 17,800 Telephone, electricity and water Perjalanan dan transportasi 10,837 10,416 Travel and transportation Perlengkapan dan beban kantor 9,105 8,474 Office supplies and expenses Lain - lain 34,651 16,184 Others 544,424 510,185

29. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 29. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSE 2018 2017 Gaji 390,780 369,125 Salaries

Tunjangan dan manfaat 300,919 286,790 Allowances and benefits Pendidikan dan pelatihan 8,490 13,672 Education and training

700,189 669,587 Penggantian dari Reimbursement from induk perusahaan*) (67) (134) parent company*) 700,122 669,453 *) Gaji dan tunjangan tertentu yang dibayarkan

oleh Bank untuk tahun 2018 dan 2017 telah diganti oleh induk perusahaan Bank. Jumlah kompensasi yang digantikan ini termasuk di dalam kompensasi direksi dan pejabat eksekutif dalam laporan keuangan induk perusahaan Bank.

*) Selected salaries and allowances incurred by the Bank during 2018 and 2017 have been reimbursed from company. The total compensation reimbursed is included in the board of directors and executive officers compensation as disclosed in the financial statements of the parent company.

Termasuk dalam beban gaji dan tunjangan adalah gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif Bank adalah sebagai berikut (lihat Catatan 31):

Included in salaries and benefits expenses are salaries and other allowances for Commissioners, Directors, and Executive Officers of Bank as follow (refer to Note 31):






29. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan) 29. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSE (continued)

2018 2017

Dewan Komisaris Board of Commissioners - Gaji dan imbalan kerja Salary and short term - jangka pendek 4,004 3,623 employee benefit Direksi **) Board of Directors **) - Gaji dan imbalan kerja Salary and short term - jangka pendek 42,526 32,604 employee benefit

- Imbalan pasca kerja - 480 Post - employment benefit - Pejabat Eksekutif **) Executive Officers**) - Gaji dan imbalan kerja Salary and short term - jangka pendek 69,816 62,211 employee benefit

- Imbalan pasca kerja 235 3,045 Post - employment benefit - 116,581 101,963 **) Pada tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018, tidak ada remunerasi untuk Direksi dan Pejabat Eksekutif yang digantikan oleh induk perusahaan. Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, remunerasi untuk Direksi dan Pejabat Eksekutif termasuk gaji dan tunjangan sebesar Rp 37 telah diganti oleh induk perusahaan Bank, Commonwealth Bank of Australia, Sydney.

**) For the year ended 31 December 2018, there is no remuneration for Board of Directors and Executive Officers parent company. For the year ended 31 December 2017, remuneration for Board of Directors and Executive Officers included salaries and allowances with total amount Rp 37 that have been reimbursed from Commonwealth Bank of Australia, Sydney.

30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Seperti di dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang dicatat sebagai transaksi rekening administratif.

As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are recorded as administrative accounts.

Komitmen dan kontinjensi dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 31.

Commitments and contingencies from related parties are disclosed in Note 31.

Di bawah ini merupakan ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah:

commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts:


2018 2017

Kewajiban komitmen Commitment payables - Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan (30,292) (7,670) Committed unused loan facilities - - Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (10,673) (10,885) Irrevocable letters of credit - Kewajiban komitmen - bersih (40,965) (18,555) Commitment payables - net






30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

a. Berdasarkan jenis (lanjutan) a. By type (continued)

2018 2017

Tagihan kontinjensi Contingent receivables - SBLC yang diterima - 423,767 SBLC received - - Pendapatan bunga dalam Interest receivables of - penyelesaian 159,701 61,128 non performing loan 159,701 484,895 Kewajiban kontinjensi Contingent payables - Garansi yang diterbitkan (26,996) (138,194) Guarantees issued -

Tagihan kontinjensi - bersih 132,705 346,701 Contingent receivables - net

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. ability

2018 2017

Kewajiban komitmen Commitment payables - Lancar (40,258) (18,555) Current - - Dalam perhatian khusus (707) - Special mention - (40,965) (18,555) Kewajiban kontinjensi Contingent payables - Lancar (26,996) (138,194) Current -

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang dicatat dalam laporan laba rugi.

As at 31 December 2018 and 2017, there were no estimated losses on commitment and contingencies recorded in the statements of profit or loss.

31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction

Commonwealth Bank of Australia, Sydney

Pemegang saham utama Bank/Ultimate shareholder

Giro pada bank lain, tagihan derivatif, reimbursement receivables, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, utang bunga, beban yang masih harus dibayar, kontrak derivatif swap, SBLC yang diterima, biaya bunga, penggantian gaji dan tunjangan manajemen kunci, beban umum dan administrasi/Current account with other banks, derivative receivables, reimbursement receivables, deposits from other banks, derivative payables, interest payables, accrued expense, contract derivative swap, SBLC received, interest expense, reimbursement of key

general and administrative expense. Commonwealth Bank of Australia,

Vietnam branch Kantor cabang dari pemegang saham

akhir/Branch office of the ultimate shareholder

Reimbursement receivables, pendapatan lain-lain/Reimbursement receivables, other income






31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction


Kantor cabang dari pemegang saham akhir/Branch office of the ultimate shareholder

Penempatan pada bank lain, piutang bunga, penempatan pada bank lain - in transit, pendapatan bunga/Placements with other banks, interest receivables, placements with other banks - in transit, interest income

Commonwealth Bank of Australia,

London branch Kantor cabang dari pemegang saham


Pendapatan bunga/Interest income

Commonwealth Bank of Australia,

Singapore branch Kantor cabang dari pemegang saham


Simpanan dari bank lain, utang bunga, beban bunga/Deposits from other banks, interest payables, interest expense


Kantor cabang dari pemegang saham akhir/Branch office of the ultimate shareholder

Reimbursement receivables, pendapatan lainnya/Reimbursement receivables, other income

Tyme Bank, South Africa*) Kantor cabang dari pemegang saham


Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets

PT First State Investments Indonesia

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder

Investasi dalam saham, pendapatan atas jasa penyaluran reksadana yang masih harus diterima, simpanan nasabah, utang bunga, beban bunga, pendapatan atas jasa penyaluran reksadana, pendapatan lainnya/Investment in shares, mutual fund distribution fee receivables, deposit from customer, interest payables, interest expense, income from mutual funds distribution fee, other income

ASB Bank Ltd., New Zealand Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder

Giro pada bank lain/Current account with other banks

PT Commonwealth Life Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang

sama/Owned by the same ultimate shareholder

Pendapatan atas jasa penyaluran bancassurance yang masih harus diterima, simpanan nasabah, utang bunga, beban bunga, pendapatan atas jasa penyaluran bancassurance/Bancassurance distribution fee receivables, deposit from customer, interest payables, interest expense, income from bancassurance distribution fee

Dewan Komisaris, Direksi, dan

Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers

Manajemen kunci/Key management Pinjaman yang diberikan, piutang bunga, simpanan nasabah, utang bunga, pendapatan bunga, beban bunga, beban gaji dan tunjangan/Loans, interest receivables, deposits from customers, interest payables, interest income, interest expense, salaries and allowance expenses

*) Di awal November 2018, Commonwealth Bank of Australia telah menjual kepemilikannya di

Tyme Bank, South Africa, ke African Rainbow Capital.

*) In early November 2018, the ownership of Commonwealth Bank of Australia in Tyme Bank, South Africa, has been sold to African Rainbow Capital.

2018 2017

Aset Assets Giro pada bank lain Current accounts with other banks

- Commonwealth Bank Commonwealth Bank - of Australia, Sydney 24,732 32,213 of Australia, Sydney

- ASB Bank Ltd., New Zealand 3,659 2,392 ASB Bank Ltd., New Zealand -

28,391 34,605

Persentase terhadap jumlah aset 0.13% 0.17% Percentage of total assets

Penempatan pada bank lain Placements with other banks - Commonwealth Bank Commonwealth Bank -

of Australia, cabang Hong Kong 406,494 243,666 of Australia, Hong Kong branch









2018 2017

Aset (lanjutan) Assets (continued)

Tagihan derivatif Derivative receivables - Commonwealth Bank Commonwealth Bank -

of Australia, Sydney - 8,575 of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah aset - 0.04% Percentage of total assets

Pinjaman yang diberikan Loans - Manajemen kunci 19,464 18,755 Key management -

Persentase terhadap jumlah aset 0.09% 0.09% Percentage of total assets Investasi dalam saham Investments in shares

- PT First State Investments PT First State Investments - Indonesia 64 64 Indonesia Persentase terhadap jumlah aset 0.00% 0.00% Percentage of total assets

Aset Tetap Fixed assets: - Tyme Bank, South Africa 7,456 - Tyme Bank, South Africa -


Aset lain - lain: Other assets: Piutang bunga Interest receivables

- Manajemen kunci 46 31 Key management - - Commonwealth Bank Commonwealth Bank -

of Australia, cabang Hong Kong - 20 of Australia, Hong Kong branch 46 51 Pendapatan atas jasa penyaluran Reksadana dan bancassurance Mutual fund and bancassurance yang masih harus diterima distribution fee receivables

- PT Commonwealth Life 18,053 7,528 PT Commonwealth Life - - PT First State Investments PT First State Investments -

Indonesia 131 581 Indonesia

18,184 8,109

Reimbursement receivables Reimbursement receivables - Commonwealth Bank Commonwealth Bank -

of Australia, Sydney 4,455 - of Australia, Sydney - Commonwealth Bank Commonwealth Bank -

of Australia, cabang Malta 711 742 of Australia, Malta branch - Commonwealth Bank Commonwealth Bank -

of Australia, Vietnam - 166 of Australia, Vietnam branch 5,166 908 Jumlah 23,396 9,068 Total


Jumlah aset dengan pihak berelasi 485,265 314,733 Total assets with related parties









2018 2017 Liabilitas Liabilities Simpanan nasabah Deposits from customers Giro 151,892 128,719 Current accounts Deposito berjangka 112,767 77,417 Time deposits Tabungan 19,445 22,840 Savings 284,104 228,976 Persentase terhadap jumlah liabilitas 1.63% 1.43% Percentage of total liabilities

Simpanan dari bank lain Deposit from other banks Commonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia, Sydney 3,134 137,735 Sydney Commonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia, Cabang Singapore - 339,188 Singapore branch

3,134 476,923 Persentase terhadap jumlah liabilitas 0.02% 2.97% Percentage of total liabilities Liabilitas derivatif Derivative payables Commonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia,

Sydney 14,632 - Sydney Persentase terhadap jumlah liabilitas 0.08% - Percentage of total liabilities Liabilitas lain - lain Other liabilities Utang bunga: Interest payables:

Manajemen kunci 123 48 Key management PT Commonwealth Life 47 240 PT Commonwealth Life PT First State Investments PT First State Investments Indonesia 11 5 Indonesia Commonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia

Cabang Singapore - 314 Singapore branch Commonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia,

Sydney - 17 Sydney 181 624

Penempatan pada bank lain Placements with other banks - in transit - in transit Commonwealth Bank Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong Kong 406,494 - of Australia, Hong Kong branch Beban yang masih harus dibayar 9,530 4,736 Accrued expenses

416,205 5,360

Persentase terhadap jumlah liabilitas 2.39% 0.03% Percentage of total liabilities

Jumlah liabilitas dengan pihak berelasi 718,075 711,259 Total liabilities to related parties

Persentase terhadap jumlah liabilitas 4.12% 4.44% Percentage of total liabilities








2018 2017

Rekening administratif Off balance sheet

SBLC yang diterima SBLC received Commonwealth Bank Commonwealth Bank of Australia, Sydney - 423,767 of Australia, Sydney

Persentase terhadap jumlah Percentage of total garansi yang diterima guarantees received dari bank lain - 100.00% from other bank Kontrak derivatif swap beli Contract derivative swap - buy

Commonwealth Bank Commonwealth Bank of Australia, Sydney 457,306 - of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah nilai Percentage of total contract value kontrak swap mata uang asing 29% - foreign currency swap Kontrak derivatif swap jual Contract derivative swap - sell

Commonwealth Bank Commonwealth Bank of Australia, Sydney 471,574 - of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah nilai Percentage of total contract value kontrak swap mata uang asing 30% - foreign currency swap Laporan laba rugi Statements of income

Pendapatan bunga Interest Income Commonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Hong Kong 3,591 3,820 of Australia, Hong Kong branch Manajemen kunci 1,160 2,868 Key management Commonweath Bank Commonwealth Bank of Australia, cabang London 42 453 of Australia, London branch

4,793 7,141 Persentase terhadap jumlah Percentage of total pendapatan bunga 0.30% 0.46% interest income Beban bunga Interest expense

PT Commonwealth Life 6,448 2,229 PT Commonwealth Life PT First State Investments PT First State Investments

Indonesia 948 1,362 Indonesia Commonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Singapore 831 314 of Australia, Singapore branch Manajemen kunci 558 8,837 Key management Commonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, Sydney 6 17 of Australia, Sydney

8,791 12,759 Persentase terhadap jumlah Percentage of total beban bunga 1.41% 2.24% interest expense Pendapatan atas jasa penyaluran Income from bancassurance bancassurance distribution fee

PT Commonwealth Life 87,466 88,645 PT Commonwealth Life Persentase terhadap jumlah Percentage of total pendapatan operasional lainnya 16.66% 17.86% other operating income








2018 2017

Laporan laba rugi (lanjutan) Statements of income (continued)

Pendapatan atas jasa Income from mutual funds penyaluran reksa dana distribution fee PT First State Investments PT First State Investments Indonesia 2,151 2,985 Indonesia

Persentase terhadap jumlah Percentage of total pendapatan operasional lainnya 0.41% 0.60% other operating income

Pendapatan lainnya Other income Commonwealth Bank Commonwealth Bank of Australia, cabang Malta 986 1,913 of Australia, Malta branch PT First State Investments PT First State Investments Indonesia 171 171 Indonesia Commonwealth Bank Commonwealth Bank of Australia, cabang Vietnam 158 1,600 of Australia, Vietnam branch 1,315 3,684

Persentase terhadap jumlah Percentage of total pendapatan operasional lainnya 0.25% 0.74% other operating income Beban gaji dan tunjangan Salaries and allowance expenses Manajemen kunci 116,581 101,963 Key management Persentase terhadap jumlah Percentage of total beban gaji dan tunjangan 16.65% 15.23% salaries and allowance expenses

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Commonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, Sydney 6,424 - of Australia, Sydney

Persentase terhadap jumlah Percentage of total beban umum dan administrasi 1.18% - general and administrative expenses

32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko finansial maupun risiko non - finansial. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks sehingga Bank harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Oleh karena itu, prinsip - prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati - hati. Prinsip - prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya merupakan standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2016

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 perihal

.

In conducting its function as a financial intermediary institution, the Bank faces financial and non - financial risks. The rapid development in banking business externally and internally have resulted in a more complex risk for banks which forces the Bank to implement a proper risk management to adapt with the banking business. Therefore, the risk management principle implemented will highly support the Bank to operate in a prudent manner. The risk management principles are standard for banking industry which implementation is regulated by Otoritas Jasa Keuangan through Otoritas Jasa Keuangan Regulation No.18/POJK.03/2016 dated 16 March

Otoritas Jasa Keuangan Circular Letter No.34/SEOJK.03/2016 dated 1 September 2016






32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Catatan di bawah ini menyajikan informasi mengenai eksposur Bank terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan mengelola risiko.

The following notes present information about

measuring and managing the risks.

a. Risiko Kredit a. Credit Risk

Risiko Kredit adalah potensi kerugian yang dapat terjadi pada bank apabila pihak lawan (counterparty) gagal memenuhi kewajibannya yang telah ditetapkan kepada bank.

Credit Risk is the potential loss that can be occurred to the bank if the counterparty fails to fulfill its obligations set out to the bank.

Manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Pengelolaan dan pengendalian atas risiko kredit dilakukan secara terpusat oleh tim manajemen risiko kredit, yang memberi laporan kepada pimpinan tiap unit bisnis dan Direksi secara rutin.

Management carefully manages its exposure to credit risk. The credit risk management and control are centralised in the credit risk management team, which reports to the head of each business unit and Directors regularly.

Dalam mengendalikan dan mengurangi risiko kredit, Bank secara konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pemutusan kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko kredit dengan pengembangan bisnis. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio terus dipantau oleh Tim Manajemen Risiko untuk memastikan diversifikasi portofolio yang seimbang, sesuai dengan strategi Bank yang berfokus pada segmen Ritel dan UKM.

The Bank controls and reduces credit risk by consistently performing prudent credit assessment which results in a balance between credit risk and business development. At the same time, portfolio management is closely monitored within the Risk Management Team to ensure balanced diversification of the portfolio that is in line

s strategy of focusing on the Retail and SME segment.

(i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement

Estimasi terhadap eksposur risiko kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, di mana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

The estimation of credit risk exposure is a complex process and requires the use of models, as the value of a product varies depending on changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of an asset portfolio entails further estimations as to the likelihood of defaults, the associated loss ratios and default correlations between counterparties.







a. Risiko Kredit (lanjutan) a. Credit Risk (continued)

(i) Pengukuran risiko kredit (lanjutan) (i) Credit risk measurement (continued) Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan tiga komponen: (i) estimasi kerugian, yang memperkirakan kemungkinan debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya; (ii) estimasi tingkat eksposur saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya baik pada on-balance sheet maupun rekening administratif; dan (iii) estimasi kerugian yang harus ditanggung Bank apabila kewajiban debitur yang telah wanprestasi tidak dibayar penuh.

In measuring the credit risk of loans, the Bank considers three components: (i) probability of default, estimating the likelihood of a debtor or counterparts not being able to fulfil their contractual obligations; (ii) exposure at default estimating the exposure at the time a debtor or counterpart has defaulted on their obligations, both on-balance sheet and off-balance sheet; and (iii) loss given default or estimation on the financial loss to the Bank should the defaulted obligation not be repaid in full.

Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, Bank secara rutin melakukan analisis terhadap portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan.

To manage and monitor credit risk, the Bank performs regular portfolio analysis based on portfolio segmentation and credit quality from debtors or counterparties.

(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan

mitigasi (ii) Risk limit control and mitigation policies

Bank memfokuskan penyaluran kredit pada nilai nominal yang kecil dan menjaga diversifikasi kredit pada level yang memadai.

The Bank focuses on lending credit in smaller nominal amounts and maintaining credit diversification at an acceptable level.

Bank mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit di manapun risiko tersebut teridentifikasi khususnya terhadap industri.

The Bank manages, limits and controls concentrations of credit risk wherever they are identified in particular to industries.

Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:

Some other specific control and mitigation measures are outlined below:

Agunan Collateral Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit apabila sumber pembayaran utama debitur tidak tersedia lagi. Jenis agunan yang dapat diterima untuk memitigasi risiko kredit meliputi:

The Bank applies policies to mitigate credit risk, by taking collateral to secure the repayment of loan if the primary

available. Collateral types that can be used to mitigate the credit risk include:

- Kas - Tanah dan/atau bangunan - Standby Letter of Credit/Bank

Garansi yang diterima Bank - Kendaraan bermotor

- Cash - Land and/or buildings - Standby Letter of Credit/Bank

Guarantee received by the Bank - Vehicles








(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi (lanjutan)

(ii) Risk limit control and mitigation policies (continued)

Pemberian pembiayaan dan kredit jangka panjang kepada debitur UKM pada umumnya disertai agunan. Sebagai tambahan, untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait.

Longer term financing and lending to Small Medium Enterprises debtors are generally secured. In addition, in order to minimise the credit loss, the Bank will require additional collaterals from the debtor when lower value in the collaterals are identified for the relevant loans.

Batas pemberian fasilitas untuk derivatif dan kredit

Lending limits for derivative and loan books

Risiko penyelesaian muncul dalam situasi dimana pembayaran dalam bentuk uang tunai atau efek-efek dibuat dengan harapan mendapatkan penerimaan setara kas atau efek-efek. Batas transaksi harian ditetapkan untuk masing-masing counterparty untuk menjaga total dari keseluruhan risiko yang timbul dari penyelesaian transaksi pasar Bank pada setiap harinya.

Settlement risk arises in any situation where a payment in cash or securities are made with an expectation of receiving equivalent cash or securities. Daily settlement limits are established for each counterpart to cover the aggregate of all smarket transactions on any single day.

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa

memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya

(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements

Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan - neto sesudah cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures relating to financial assets - net of allowance for impairment losses as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

Eksposur maksimum/ Maximum exposure

2018 2017

Giro pada Bank Indonesia 1,089,996 1,076,242 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 582,539 629,335 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia Indonesia dan bank lain 2,254,913 1,799,115 and other banks Efek - efek 390,454 1,287,016 Marketable securities Obligasi pemerintah 2,150,531 1,269,749 Government bonds Tagihan derivatif 2,549 9,064 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan 13,728,559 12,618,298 Loans Tagihan akseptasi 1,433 5,644 Acceptance receivables Aset lain - lain*) 240,441 229,438 Other assets*)

20,441,415 18,923,901

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen

aset lain-lain non-keuangan. *) Other assets in this table have excluded non-financial other assets

component.








(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures relating to off-balance sheet items as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

Eksposur maksimum/

Maximum exposure 2018 2017

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang Committed unused

belum digunakan 30,292 7,670 loan facilities granted Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan 10,673 10,885 Irrevocable letters of credit Garansi yang diterbitkan 26,996 138,194 Guarantees issued 67,961 156,749

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan posisi keuangan.

The above table represents maximum exposure of credit risk to the Bank as at 31 December 2018 and 2017, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on net carrying amounts as reported in the statement of financial position.

Pada tanggal 31 Desember 2018, 67,23% (2017: 66,68%) dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan.

As at 31 December 2018, 67.23% (2017: 66.68%) of the total maximum exposure is derived from loans.

Manajemen yakin akan kemampuan Bank dalam mengendalikan dan memelihara eksposur minimum risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimum exposure of credit risk to the Bank resulting from its loans based on the following:

Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan prosedur yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.

Bank telah memiliki sistem deteksi permasalahan dini yang dipantau secara disiplin.

The Bank has a documented credit policy and procedures that covers all

all times, loan transactions must adhere to the requirements of the

policy. Bank has early Warning Monitoring

system that is monitored in a disciplined manner.

Sebagian besar kredit diberikan dengan agunan kecuali untuk jenis kredit tertentu seperti personal loan dan fasilitas antar bank.

Loans are mainly secured by collateral, except for certain loans such as personal loans and interbank loans.










Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit

Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure

a) Sektor industri a) Industry sectors

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The following table breaks down the

taking into account any collateral held or other credit support, as categorised by industry sectors as at 31 December 2018 and 2017.

2018 Lembaga Perusahaan Keuangan Jasa-jasa Lainnya dan Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/ Financial Industri Usaha/ Other Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies Jumlah/ Government Bank non Banks Manufacturing Services and Individual Total

Giro pada Bank Current accounts with Indonesia 1,089,996 - - - - - 1,089,996 Bank Indonesia Current accounts with Giro pada bank lain - 582,539 - - - - 582,539 other banks Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia and dan bank lain 648,189 1,606,724 - - - - 2,254,913 other banks Efek - efek - 390,454 - - - - 390,454 Marketable securities Obligasi pemerintah 2,150,531 - - - - - 2,150,531 Government bonds Tagihan derivatif - 2,549 - - - - 2,549 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan - bruto*) - 9,990 7,045 1,722,886 408,892 11,830,994 13,979,807 Loans gross*) Tagihan akseptasi Acceptance receivables - bruto - - - - - 1,439 1,439 gross Aset lain - lain**) 44,508 16,100 62,502 14,003 3,257 100,071 240,441 Other assets**) 3,933,224 2,608,356 69,547 1,736,889 412,149 11,932,504 20,692,669 Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for

kerugian penurunan nilai (251,254) impairment losses 20,441,415


Giro pada Bank Current accounts with Indonesia 1,076,242 - - - - - 1,076,242 Bank Indonesia Current accounts with Giro pada bank lain - 629,335 - - - - 629,335 other banks

Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia and dan bank lain 839,359 959,756 - - - - 1,799,115 other banks Efek - efek 641,127 645,889 - - - - 1,287,016 Marketable securities Obligasi pemerintah 1,269,749 - - - - - 1,269,749 Government bonds Tagihan derivatif - 9,064 - - - - 9,064 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan - bruto*) - 8,169 9,373 1,540,197 309,930 11,064,972 12,932,641 Loans gross*) Tagihan akseptasi Acceptance receivables - bruto - - - - - 5,666 5,666 gross Aset lain - lain**) 31,358 5,455 28,776 10,872 2,337 150,640 229,438 Other assets**) 3,857,835 2,257,668 38,149 1,551,069 312,267 11,221,278 19,238,266 Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for

kerugian penurunan nilai (314,365) impairment losses 18,923,901

*) Lihat juga pengungkapan atas pinjaman yang diberikan berdasarkan jenis dan sektor ekonomi dalam Catatan 11a dan 11c.

*) See also loans by type and economic sector in Notes 11a and 11c.

**) Aset lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain - lain non-keuangan.

**) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component.









Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)


Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)

a) Sektor industri (lanjutan) a) Industry sectors (continued)

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows:


Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang Committed unused loan belum digunakan - - - 10,954 201 19,137 30,292 facilities granted Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan - - - - - 10,673 10,673 Irrevocable letters of credit Garansi yang diterbitkan - - - 6,000 192 20,804 26,996 Guarantees issued - - - 16,954 393 50,614 67,961


Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang Committed unused loan belum digunakan - - - 1,042 - 6,628 7,670 facilities granted Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan - - - - - 10,885 10,885 Irrevocable letters of credit Garansi yang diterbitkan - - - 400 117,665 20,129 138,194 Guarantees issued - - - 1,442 117,665 37,642 156,749

b) Kualitas kredit dari aset keuangan b) Credit quality of financial assets

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:

As at 31 December 2018 and 2017, credit risk exposures relating to financial assets are divided as follows:

2018 Belum jatuh

tempo atau tidak mengalami

penurunan nilai/ Neither past due

nor impaired

Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami

penurunan nilai/ Past due but not

impaired

Mengalami penurunan nilai/

Impaired

Jumlah/ Total

Current accounts with

Giro pada Bank Indonesia 1,089,996 - - 1,089,996 Bank Indonesia Current accounts with other

Giro pada bank lain 582,539 - - 582,539 Bank Indonesia Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 2,254,913 - - 2,254,913 Indonesia and other banks

Efek - efek 390,454 - - 390,454 Marketable securities Obligasi pemerintah 2,150,531 - - 2,150,531 Government bonds Tagihan derivatif 2,549 - - 2,549 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan - bruto 12,640,794 798,678 540,335 13,979,807 Loans gross

Tagihan akseptasi - Acceptance receivables bruto 1,439 - - 1,439 gross

Aset lain - lain*) 240,441 - - 240,441 Other assets*) 19,353,656 798,678 540,335 20,692,669

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for kerugian penurunan nilai (251,254) impairment losses 20,441,415









Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) b) Kualitas kredit dari aset keuangan

(lanjutan)



b) Credit quality of financial assets

(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: (lanjutan)

As at 31 December 2018 and 2017, credit risk exposures relating to financial assets are divided as follows: (continued)

2017 Belum jatuh

tempo atau tidak mengalami

penurunan nilai/ Neither past due

nor impaired

Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami

penurunan nilai/ Past due but not

impaired

Mengalami penurunan nilai/

Impaired

Jumlah/ Total

Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 1,076,242 - - 1,076,242 Bank Indonesia Current accounts with other Giro pada bank lain 629,335 - - 629,335 Bank Indonesia Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 1,799,115 - - 1,799,115 Indonesia and other banks Efek - efek 1,287,016 - - 1,287,016 Marketable securities Obligasi pemerintah 1,269,749 - - 1,269,749 Government bonds Tagihan derivatif 9,064 - - 9,064 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan - bruto 11,643,481 508,232 780,928 12,932,641 Loans gross Tagihan akseptasi - Acceptance receivables bruto 5,666 - - 5,666 gross Aset lain - lain*) 229,438 - - 229,438 Other assets*) 17,949,106 508,232 780,928 19,238,266 Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for kerugian penurunan nilai (314,365) impairment losses 18,923,901 *) Aset lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan

komponen aset lain - lain non-keuangan. *) Other assets in this table have excluded non-financial other assets

component.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rincian kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The quality of financial asset that are neither past due nor impaired as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018

Belum jatuh tempo dan tidak

menunggak/ Neither past due nor in

arrears

Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain

terdapat tunggakan/ Not

past due but other facilities are in

arrears

Jumlah/ Total

Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 1,089,996 - 1,089,996 Bank Indonesia Giro pada bank lain 582,539 - 582,539 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 2,254,913 - 2,254,913 Indonesia and other banks Efek - efek 390,454 - 390,454 Marketable securities Obligasi pemerintah 2,150,531 - 2,150,531 Government bonds Tagihan derivatif 2,549 - 2,549 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan - bruto 12,640,794 - 12,640,794 Loans gross Tagihan akseptasi - bruto 1,439 - 1,439 Acceptance receivable gross Aset lain - lain*) 240,441 - 240,441 Other assets*)

19,353,656 - 19,353,656

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for penurunan nilai (90,952) impairment losses

19,262,704









Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

b) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)



b) Credit quality of financial assets (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rincian kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The quality of financial asset that are neither past due nor impaired as at 31 December 2018 and 2017 are as follows: (continued)

2017

Belum jatuh tempo dan tidak

menunggak/ Neither past due nor in

arrears

Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain

terdapat tunggakan/ Not

past due but other facilities are in

arrears

Jumlah/ Total

Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 1,076,242 - 1,076,242 Bank Indonesia Giro pada bank lain 629,335 - 629,335 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 1,799,115 - 1,799,115 Indonesia and other banks Efek - efek 1,287,016 - 1,287,016 Marketable securities Obligasi pemerintah 1,269,749 - 1,269,749 Government bonds Tagihan derivatif 9,064 - 9,064 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan - bruto 11,643,481 - 11,643,481 Loans gross Tagihan akseptasi - bruto 5,666 - 5,666 Acceptance receivable gross Aset lain - lain*) 229,438 - 229,438 Other assets*) 17,949,106 - 17,949,106 Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for

penurunan nilai (63,739) impairment losses

17,885,367

*) Aset lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain - lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component.

Penjelasan mengenai kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:

are neither past due nor impaired are as follows:

- Belum jatuh tempo dan tidak

menunggak

Kemungkinan aset dapat diterima kembali adalah besar karena belum jatuh tempo dan tidak menunggak pada tanggal pelaporan, sehingga tidak menjadi kekhawatiran Bank.

- Neither past due nor in arrears

There is a high likelihood of the assets being fully recovered since the assets has not past due and not in arrears at the reporting date, therefore, there is no concern from the Bank.










(lanjutan)




(continued)

Penjelasan mengenai kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: (lanjutan)

(continued)

- Belum jatuh tempo tetapi

fasilitas lain terdapat tunggakan Ada kekhawatiran atas kemampuan counterparty dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo dikarenakan ada fasilitas lainnya yang telah menunggak. Dalam hal ini counterparty diharapkan dapat menyelesaikan seluruh pokok dan bunga atas fasilitas lain yang menunggak.

- Not past due but other facilities are in arrears There is concern over the

payments when due since there are other overdue facilities. In this case, the counterparty is expected to settle all the outstanding amounts of principal and interest which are in arrears.

Analisis umur pinjaman yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah:

An age analysis of loans that are past due but not impaired on 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018

Ritel/Retail*)

Usaha Kecil Menengah/

Small Medium Enterprise*)

Komersial/ Commercial*)

Jumlah/ Total

1 - 30 hari 382,364 221,940 - 604,304 1 - 30 days 31 - 60 hari 91,899 14,825 - 106,724 31 - 60 days 61 - 90 hari 49,675 37,975 - 87,650 61 - 90 days 523,938 274,740 - 798,678

Dikurangi: cadangan Less : allowance for

kerugian penurunan nilai (49,678) impairment losses

749,000 *) sektor industri dibagi berdasarkan kebijakan internal Bank *) industry sector divided based on Bank internal policy










(lanjutan)




(continued)

2017

Ritel/Retail*)

Usaha Kecil Menengah/

Small Medium Enterprise*)

Komersial/ Commercial*)

Jumlah/ Total

1 - 30 hari 265,682 69,056 - 334,738 1 - 30 days 31 - 60 hari 77,907 26,444 30,684 135,035 31 - 60 days 61 - 90 hari 19,235 19,224 - 38,459 61 - 90 days 362,824 114,724 30,684 508,232

Dikurangi: cadangan Less : allowance for

kerugian penurunan nilai (30,230) impairment losses

478,002 *) sektor industri dibagi berdasarkan kebijakan internal Bank *) industry sector divided based on Bank internal policy

b. Risiko Pasar b. Market Risk

(i) Risiko Tingkat Suku Bunga (i) Interest Rate Risk Bank melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi dampak negatif terhadap Bank, baik dampak terhadap laba maupun likuiditas, dari pergerakan tingkat suku bunga yang merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Bank melakukan analisis harian pada pergerakan marjin suku bunga dan juga melakukan analisis pada profil jatuh tempo seluruh aset dan liabilitas berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga (repricing schedule).

Interest rate exposure is also monitored by the Bank to reduce any negative impact to the Bank, either the impact on the profitability or on liquidity, due to adverse market interest rate movements. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Bank performs daily analysis on the movement of interest rate margin and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities.

Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah.

Interest rate risk arises from the provision of a variety of banking services to customers.

Tujuan utama pengelolaan tingkat suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu. Bila aktivitas lindung nilai alami masih menghasilkan ketidakcocokan (mismatch) tingkat suku bunga, lindung nilai dilakukan di dalam batasan yang telah ditentukan sebelumnya melalui penggunaan instrumen keuangan fisik dan instrumen keuangan derivatif lainnya.

The main objective of interest rate risk management is to limit the adverse effect of interest rate movements on profit and to enhance earnings within defined parameters. Where natural hedging still leaves a resultant interest rate mismatch, these are hedged within pre-defined limits through the use of physical financial instruments and other derivative financial instruments.







b. Risiko Pasar (lanjutan) b. Market Risk (continued)

(i) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) (i) Interest Rate Risk (continued)

Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar.

A substantial proportion of customer deposits and loan at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements.

Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga efektif rata - rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing:

The table below summarises the annual average effective interest rates for Rupiah and foreign currency:

2018 2017

Rupiah/ Rupiah

%

Mata uang asing/

Foreign currency

%

Rupiah/ Rupiah

%

Mata uang asing/

Foreign currency

%

ASET ASSETS Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 1.59 1.11 2.45 0.85 Placements with Bank

Indonesia and other banks Efek - efek 5.16 2.64 5.77 2.62 Marketable securities Obligasi pemerintah 7.38 2.69 7.82 2.50 Government bonds Efek - efek yang dibeli dengan

janji dijual kembali 4.90 - 5.23 - Securities purchased under

resale agreements Pinjaman yang diberikan 10.62 5.90 11.07 3.92 Loans LIABILITAS LIABILITIES Simpanan nasabah dan dari bank

lain: Deposit from customers and

other banks: Giro 2.44 0.06 2.22 0.07 Current accounts Tabungan 3.33 0.16 2.09 0.16 Savings Deposito berjangka 6.40 0.86 6.72 0.63 Time deposits Negotiable certificate

of deposit 6.59 - 7.52 - Negotiable certificate

of deposits Interbank call money 5.09 2.41 4.09 1.57 Interbank call money

1. Eksposur bank terhadap risiko

tingkat suku bunga 1. Bank exposure to interest rate risk

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan

ekposur instrumen keuangan Bank terhadap risiko tingkat suku bunga yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo:

The tables below summarises the

exposure to interest rate risks categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates:









1. Eksposur bank terhadap risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

1. Bank exposure to interest rate risk (continued)

2018

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Suku bunga mengambang/Floating rate

Suku bunga tetap/Fixed rate

Jumlah/

Total

Sampai dengan 1 bulan/

Up to 1 month

Lebih dari 1 bulan s/d

3 bulan/ More than 1 month

until 3 months

Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than 3 months

until 12 months

Lebih dari

12 bulan/ More

than 12 months


Up to 1 month



until 3 months


until 12 months

Lebih dari

12 bulan/ More

than 12 months

Aset Assets Giro pada Bank Current accounts

Indonesia 1,089,996 - - - - - - - - 1,089,996 with Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts with

lain - 582,539 - - - - - - - 582,539 other banks Penempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesia and dan bank lain - - - - - 2,183,013 71,900 - - 2,254,913 other banks

Efek - efek - 61,060 71,187 - - - - 35,844 222,363 390,454 Marketable securities Obligasi pemerintah - - - - - 37,769 321,476 219,131 1,572,155 2,150,531 Government bonds Tagihan derivatif 2,549 - - - - - - - - 2,549 Derivative receivables Pinjaman yang

diberikan- bruto - 10,761,533 118,059 93,351 113,962 6,402 26,240 376,802 2,483,458 13,979,807 Loans - gross Tagihan akseptasi- Acceptance receivables-

bruto 1,439 - - - - - - - - 1,439 gross Aset lain - lain*) 240,441 - - - - - - - - 240,441 Other assets*)

Jumlah 1,334,425 11,405,132 189,246 93,351 113,962 2,227,184 419,616 631,777 4,277,976 20,692,669 Total

Liabilitas Liabilities

Deposits from Simpanan nasabah - 6,631,061 - - - 2,777,454 2,728,343 2,048,328 93,814 14,279,000 customers Simpanan dari Deposits from

bank lain - 236,861 - - - 470,219 12,000 1,334,766 - 2,053,846 other banks Liabilitas derivatif 20,871 - - - - - - - - 20,871 Derivative payables Liabilitas akseptasi 1,439 - - - - - - - - 1,439 Acceptance payables Liabilitas lain - lain**) 945,617 - - - - - - - - 945,617 Other liabilities**)

Jumlah 967,927 6,867,922 - - - 3,247,673 2,740,343 3,383,094 93,814 17,300,773 Total

Perbedaan repricing 4,537,210 189,246 93,351 113,962 (1,020,489) (2,320,727) (2,751,317) 4,184,162 3,025,398 Repricing gap

2017

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Suku bunga mengambang/Floating rate

Suku bunga tetap/Fixed rate

Jumlah/

Total


Up to 1 month



until 3 months


until 12 months

Lebih dari

12 bulan/ More

than 12 months


Up to 1 month



until 3 months


until 12 months

Lebih dari

12 bulan/ More

than 12 months

Aset Assets Giro pada Bank Current accounts

Indonesia 1,076,242 - - - - - - - - 1,076,242 with Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts with

lain - 629,335 - - - - - - - 629,335 other banks Penempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesia and dan bank lain - - - - - 1,799,115 - - - 1,799,115 other banks

Efek - efek - 138,414 - 106,386 37,319 249,558 80,085 653,522 21,732 1,287,016 Marketable securities Obligasi pemerintah - - - - - 407,727 48,893 139,694 673,435 1,269,749 Government bonds Tagihan derivatif 9,064 - - - - - - - - 9,064 Derivative receivables Pinjaman yang

diberikan- bruto - 8,659,238 114,592 189,347 17,221 24,347 7,465 105,070 3,815,361 12,932,641 Loans - gross Tagihan akseptasi- Acceptance receivables-

bruto 5,666 - - - - - - - - 5,666 gross Aset lain - lain*) 229,438 - - - - - - - - 229,438 Other assets*)

Jumlah 1,320,410 9,426,987 114,592 295,733 54,540 2,480,747 136,443 898,286 4,510,528 19,238,266 Total

Liabilitas Liabilities

Deposits from Simpanan nasabah - 6,879,826 - - - 2,765,466 2,007,141 2,705,358 111,482 14,469,273 customers Simpanan dari Deposits from

bank lain - 376,373 271,350 - - 3,000 10,000 191,112 - 851,835 other banks Liabilitas derivatif 917 - - - - - - - - 917 Derivative payables Liabilitas akseptasi 5,666 - - - - - - - - 5,666 Acceptance payables Liabilitas lain - lain**) 585,335 - - - - - - - - 585,335 Other liabilities**)

Jumlah 591,918 7,256,199 271,350 - - 2,768,466 2,017,141 2,896,470 111,482 15,913,026 Total

Perbedaan repricing 2,170,788 (156,758) 295,733 54,540 (287,719) (1,880,698) (1,998,184) 4,399,046 2,596,748 Repricing gap

*) Aset lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-

lain non-keuangan. *) Other assets in this table have excluded non-financial other assets

component. **) Liabilitas lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen

liabilitas lain - lain non-keuangan. **) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilities

component.








(i) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) (i) Interest Rate Risk (continued) 2. Sensitivitas terhadap pendapatan

bunga bersih 2. Sensitivity to net interest income

Dalam mengelola risiko suku bunga harian, Bank menggunakan 2 (dua) buah pendekatan: NII simulation dan Net PV01. Untuk pendekatan sensitivitas terhadap NII, Bank menggunakan skenario kenaikan maupun penurunan suku bunga sampai dengan 100 bps secara paralel. Sementara itu, PV01 adalah salah satu analisis sensitivitas yang menunjukan perubahan nilai pasar dari neraca Bank ketika terjadi pergeseran yield curve sebesar 1 basis poin. Profil Net PV01 dihitung dari portofolio berbasis non-trading berdasarkan nilai pasar masing-masing komponen pada aset dan kewajiban, sesuai dengan tanggal re-pricing, atau sesuai kontrak pembayaran.

In managing the daily interest rate, the Bank uses 2 (two) approaches: NII simulation and Net PV01. For NII sensitivity approach, the Bank uses the scenario of parallel increase or decrease in interest rates up to 100 bps. Meanwhile, PV01 is one of sensitivity analysis where it shows changes in the market value of the balance sheet when market rates in the yield curve shifting by 1 bps. The Net PV01 profiles are constructed within the non-trading portfolio based on the market value of respective asset and liability contracts, up until either the re-pricing date, or contractual repayment of outstanding balances.

Bank juga memonitor sensitivitas perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih untuk 12 bulan ke depan.

The Bank also monitors sensitivity to changes in interest rate to the net interest income for the following 12 months.

Tabel berikut menyajikan sensitivitas pendapatan bunga bersih Bank terhadap kenaikan atau penurunan suku bunga secara paralel sebesar 100 bps:

This table presents a sensitivity of

a parallel increase or decrease of interest rate by 100 bps:

2018 Peningkatan paralel/

Parallel increase by 100 bps

Penurunan paralel/ Parallel decrease by

100 bps

Pengaruh terhadap pendapatan bunga bersih 44,902 (44,902) Impact to net interest income

2017 Peningkatan paralel/

Parallel increase by 100 bps

Penurunan paralel/ Parallel decrease by

100 bps

Pengaruh terhadap pendapatan bunga bersih 54,579 (54,579) Impact to net interest income









2. Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih (lanjutan)

2. Sensitivity to net interest income (continued)

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount and, therefore, does not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.

Pengelolaan suku bunga harian dilakukan secara efektif oleh Treasury Liquidity and Balance Sheet Management dan dipantau oleh Market and Balance Sheet Risk Management ( MBRM ), dan dilaporkan kepada Asset Liability Committee ( ALCO ) setiap bulannya.

Daily interest rate management is effectively performed by Treasury Liquidity and Balance Sheet Management and monitored by Market and Balance Sheet Risk Management ( MBRM ), and report to the Asset Liability Committee ( ALCO ) on monthly basis.

3. Sensitivitas keuntungan yang belum

direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual

Tabel dibawah ini mengikhtisarkan sensitivitas (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:

3. Sensitivity to unrealised gains on available for sale marketable securities and government bonds

The table below shows the sensitivity of the Bank unrealised (losses)/gains on available for sale marketable securities and government bonds to movement interest rates on 31 December 2018 and 2017:

2018 Peningkatan/

increased by 100 bps

Penurunan/ decreased by 100 bps

Pengaruh terhadap (kerugian)/ Impact to unrealised keuntungan yang belum (losses)/gains direalisasi atas efek - efek dan on available for sale obligasi pemerintah dalam marketable securities kelompok tersedia untuk dijual (45,056) 45,056 and government bonds









3. Sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek - efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual (lanjutan)

3. Sensitivity to unrealised gains on available for sale marketable securities and government bonds (continued)

2017 Peningkatan/

increased by 100 bps

Penurunan/ decreased by 100 bps

Pengaruh terhadap (kerugian)/ Impact to unrealised keuntungan yang belum (losses)/gains direalisasi atas efek - efek dan on available for sale obligasi pemerintah dalam marketable securities kelompok tersedia untuk dijual (18,951) 18,951 and government bonds

Proyeksi di atas mengasumsikan

bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and that all positions run to maturity.

Sensitivitas atas laba bersih dan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan efek dari lindung nilai dan tindakan-tindakan Bank untuk mengurangi risiko atas tingkat suku bunga.

Dalam kenyataannya, Bank secara proaktif melakukan mitigasi atas efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga.

The above sensitivity of net income and unrealised (losses)/gains on available for sale marketable securities do not take into account the effects of hedging and do not incorporate actions that the Bank would take to mitigate the impact of those interest rate risks.

In practice, the Bank proactively seeks to mitigate the effect of potential interest rates movements.

(ii) Risiko Mata Uang (ii) Currency Risk

Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing, baik dengan nasabah korporasi maupun ritel, dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Bank untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan dengan batas yang ditentukan.

Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions, both for corporate and retail clients, and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Bank to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits.








(ii) Risiko Mata Uang (lanjutan) (ii) Currency Risk (continued) Berikut ini adalah Posisi Devisa Neto (PDN) Bank per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

currency Net Open Position (NOP) as at 31 December 2018 and 2017:

2018

Posisi Devisa Neto Absolut/ Aset/ Liabilitas/ Absolute Net Mata uang Assets Liabilities Open Position Currency Keseluruhan Aggregate (Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position dan Rekening Administratif) and Off Balance Sheet) Dolar Australia 2,483,632 2,483,024 608 Australian Dollar Euro 207,995 208,603 608 Euro Pound Sterling Inggris 224,224 223,927 297 Great Britain Pound Sterling Dolar Hongkong 485 - 485 Hongkong Dollar Yen Jepang 38,203 38,127 76 Japanese Yen Yuan 14,306 14,378 72 China Yuan Dolar Selandia Baru 3,659 2,951 708 New Zealand Dollar Dolar Singapura 38,589 39,003 414 Singapore Dollar Dolar Amerika Serikat 2,256,413 2,241,630 14,783 United States Dollar

18,051

Jumlah Modal Tier I dan II 3,624,933 Total Tier I and II Capital

Rasio PDN- NOP ratio- Keseluruhan 0.50% Aggregate

2017

Posisi Devisa Neto Absolut/ Aset/ Liabilitas/ Absolute Net Mata uang Assets Liabilities Open Position Currency Keseluruhan Aggregate (Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position dan Rekening Administratif) and Off Balance Sheet) Dolar Australia 2,060,512 2,059,388 1,124 Australian Dollar Euro 141,823 141,851 28 Euro Pound Sterling Inggris 81,702 81,299 403 Great Britain Pound Sterling Dolar Hongkong 1,239 - 1,239 Hongkong Dollar Yen Jepang 273,976 272,707 1,269 Japanese Yen Yuan 18,668 18,704 36 China Yuan Dolar Selandia Baru 2,392 1,809 583 New Zealand Dollar Dolar Singapura 47,950 48,099 149 Singapore Dollar Dolar Amerika Serikat 3,170,617 3,176,476 5,859 United States Dollar

10,690

Jumlah Modal Tier I dan II 3,479,665 Total Tier I and II Capital

Rasio PDN - NOP ratio - Keseluruhan 0.31% Aggregate

PDN posisi keuangan dan rekening administratif per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 yang dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015, No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 adalah masing - masing 0,50% dan 0,31%.

NOP financial position and off-balance sheet as at 31 December 2018 and 2017 which was calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 17/5/PBI/2015 dated 29 May 2015, No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010, No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and No. 6/20/PBI/2004 dated 15 July 2004 are 0.50% and 0.31%, respectively.








(ii) Risiko Mata Uang (lanjutan) (ii) Currency Risk (continued)

Sensitivitas terhadap laba bersih Sensitivity to net income

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:

The table below shows the sensitivity of movement in

foreign exchange rates as at 31 December 2018 and 2017:

2018

Peningkatan/ increased by 5%

Penurunan/ decreased by 5%

Pengaruh terhadap laba bersih 793 (793) Impact to net income

2017 Peningkatan/

increased by 5% Penurunan/

decreased by 5%

Pengaruh terhadap laba bersih 73 (73) Impact to net income

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that foreign exchange rates move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.

c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk

Kebijakan likuiditas Bank didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Beberapa pendekatan dalam melaksanakan risiko likuiditas, dilakukan termasuk: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, dan liquidity ratio analysis. Di dalam mengendalikan risiko likuiditas, Bank menetapkan beberapa batasan dan parameter serta melakukan pemantauan terhadap indikator - indikator internal dan eksternal. Bank juga menetapkan rencana pendanaan darurat yang digunakan untuk menghadapi kondisi krisis. Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini sejalan dengan peraturan baru BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.11/16/DPNP/2009.

tablished to ensure that current and future funding requirements can be fulfilled in normal or stress conditions. Several liquidity management techniques are applied included: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, and liquidity ratios analysis. In managing liquidity risk, the Bank sets some limits and parameters and also monitors the internal and external indicators. The Bank also sets a contingency funding plan that is used to handle the crisis condition. Appropriate levels of liquid assets are held to ensure that a prudent level of liquidity is maintained at all times. This is in accordance with BI circular letter No.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity risk management.







c. Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Liquidity Risk (continued) Selain itu Bank juga telah menerapkan kerangka baru manajemen risiko likuiditas berdasarkan Basel III, yaitu Liquidity Coverage Ratio ( LCR ) dan Net Stable Funding Ratio ( NSFR ) yang memastikan terpenuhinya rasio kecukupan likuiditas baik untuk internal maupun kepatuhan terhadap pengawas. Metodologi yang digunakan mengacu pada peraturan OJK No. 42/POJK.03/2015 untuk LCR dan peraturan OJK No.50/POJK.03/2017 untuk NSFR (tidak diaudit).

Apart from that, the Bank also has implemented the new liquidity risk management framework based on Basel III, such as Liquidity Coverage Ratio ( LCR ) and Net Stable Funding Ratio ( NSFR ) which ensure the fulfilment of liquidity ratio for both internal and regulatory compliance. The methodology that the Banks used are following OJK regulation No. 42/POJK.03/2015 for LCR and No.50/POJK.03/2017 for NSFR (unaudited).

Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa giro wajib minimum serta efek - efek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dikelola melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek - efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan memperhatikan limit konsentrasi deposan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank - bank koresponden dan saat ini juga didukung untuk dapat melakukan fasilitas repo antar bank di bawah Global Master Repurchase Agreement ( GMRA ) yang mendukung strategi pendanaan Bank untuk situasi normal dan krisis selain fasilitas repo dengan Bank Sentral.

on cash inflow and outflow adjustment. The gap in cash flow is anticipated through managing the first tier assets such as minimum statutory reserves and highly liquid short term marketable securities. Second tier assets are managed through short term placements with other banks and available for sale marketable securities. Liquidity management is also performed through managing the structure of funding by implementing proper thresholds on the concentrations of depositors. In addition, the Bank maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationships with correspondent banks and also supported to have capability for interbank repo facility under Global Master Repurchase Agreement ( GMRA ) which

both normal and crisis situation on top of repo facility with Central Bank.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2018 and 2017:

2018


Up to 1 month


3 bulan/ More than

1 month until 3 months

Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than

3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months

Jumlah/ Total

Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilities Simpanan nasabah 9,448,040 2,787,397 2,143,032 104,183 14,482,652 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 716,303 12,685 1,490,067 - 2,219,055 Deposits from other banks Liabilitas akseptasi - 1,439 - - 1,439 Acceptance payables Liabilitas lain - lain*) 893,961 - - - 893,961 Other liabilities*)

Jumlah 11,058,304 2,801,521 3,633,099 104,183 17,597,107 Total

Liabilitas derivatif 20,871 - - - 20,871 Derivative payables Jumlah 11,079,175 2,801,521 3,633,099 104,183 17,617,978 Total

*) Liabilitas lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen

liabilitas lain - lain non-keuangan. *) Other liabilities in this table have excluded non-financial other

liabilities component.







c. Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Liquidity Risk (continued)

2017


Up to 1 month


3 bulan/ More than

1 month until 3 months

Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan/ More than

3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months

Jumlah/ Total

Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilities Simpanan nasabah 9,619,140 2,031,550 2,756,076 111,482 14,518,248 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 379,455 281,632 191,112 - 852,199 Deposits from other bank Liabilitas akseptasi 3,672 1,994 - - 5,666 Acceptance payables Liabilitas lain - lain*) 535,996 - - - 535,996 Other liabilities*)

Jumlah 10,538,263 2,315,176 2,947,188 111,482 15,912,109 Total

Liabilitas derivatif 428 489 - - 917 Derivative payables

Jumlah 10,538,691 2,315,665 2,947,188 111,482 15,913,026 Total

*) Liabilitas lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen liabilitas lain - lain non-keuangan.

*) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilities component.

Informasi mengenai perkiraan arus kas keluar dari rekening administratif sesuai dengan jatuh temponya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The table below provides information about estimated cash outflow of off - balance sheet based on its maturity as at 31 December 2018 and 2017:

2018

Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month



until 3 months


until 12 months

Lebih dari 1 tahun s/d

5 tahun/ More than 1 year until

5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Jumlah/ Total

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang Committed unused loan belum digunakan 781 3,156 26,355 - - 30,292 facilities granted Letters of credit yang tidak dapat Irrevocable dibatalkan - - 10,673 - - 10,673 letters of credit Garansi yang diterbitkan 2,633 6,958 17,405 - - 26,996 Guarantees issued

Jumlah 3,414 10,114 54,433 - - 67,961 Total

2017

Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month



until 3 months


until 12 months

Lebih dari 1 tahun s/d

5 tahun/ More than 1 year until

5 years

Lebih dari 5 tahun/

More than 5 years

Jumlah/ Total

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang Committed unused loan belum digunakan 184 2,557 4,929 - - 7,670 facilities granted Letters of credit yang tidak dapat Irrevocable dibatalkan 2,281 8,604 - - - 10,885 letters of credit Garansi yang diterbitkan 1,484 119,038 17,522 150 - 138,194 Guarantees issued

Jumlah 3,949 130,199 22,451 150 - 156,749 Total

d. Risiko Operasional d. Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian - kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk due to direct or indirect loss resulting from inadequate and/or inappropriate of internal process, human error, system failure, and/or external events in which affect the Bank operational processes.






32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Risiko Operasional (lanjutan) d. Operational Risk (continued)

Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bank menetapkan batasan risiko yang diterima dan landasan dalam membangun budaya manajemen risiko di dalam organisasi.

establishes the accepted limits and sets the tone for the risk management culture within the organisation.

Pengelolaan risiko operasional dilakukan berdasarkan batas - batas yang telah ditetapkan dalam Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bank tersebut serta dijalankan melalui Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional dan 3 lini akuntabilitas. Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional mengidentifikasi, menilai, mengelola dan melaporkan risiko operasional secara konsisten dan dapat diandalkan dengan fokus pada kesadaran risiko, risk control and self-assessment, control assurance program, penerapan indikator risiko utama, eskalasi dan pelaporan atas operational risk incident, pengelolaan masalah serta memberikan nasihat terkait risiko.

The Management of operational risk is governed within the boundaries defined in the Risk Appetite Statement and operationalised through the Operational Risk Management Framework and 3 lines of accountability. The Operational Risk Management Framework identifies, assesses, manages and reports the operational risks on a consistent and reliable basis with focus on risk awareness, risk control and self-assessment, control assurance program, key risk indicators, operational risk incident escalation and reporting, issue management and risk advisory.

Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan aspek operasional terkait teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang dapat menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat dicegah dan diantisipasi lebih dini. Selain itu terdapat proses pengawasan, eskalasi dan proses penyelesaian permasalahan atas sistem, aplikasi dan infrastruktur guna memastikan setiap permasalahan dapat teridentifikasi dan dapat ditindaklanjuti secara tepat waktu sehingga dampak yang terjadi dapat diminimalisir.

Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology to prevent and anticipate potential human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity. In addition, monitoring, escalation and problem resolution processes are in place for system, application and infrastructure to ensure issues are identified and actioned on a timely basis to minimise the potential impact.

Sebagai bagian dari pencegahan atas risiko fraud, Bank menerapkan Strategi Anti - Fraud secara menyeluruh di Bank dengan fokus pada pencegahan, deteksi, pemantauan, penyelidikan, dan pelaporan insiden Fraud, yang mencakup hal hal untuk meningkatkan kesadaran atas risiko fraud pada karyawan dan nasabah, pembentukan Disciplinary Committee pada tingkat Direksi, serta pemantauan pada mekanisme whistleblower yang ada.

As part of fraud prevention, the Bank has implemented an Anti - Fraud Strategy across the Bank which focuses on prevention, detection, investigation, monitoring and reporting on Fraud incident, which covers fraud risk awareness to staff and customers, the establishment of a Disciplinary Committee at Board of Director level, and monitoring the existing whistleblower mechanism.







d. Risiko Operasional (lanjutan) d. Operational Risk (continued)

Bank telah mengimplementasikan Business Continuity Management untuk memastikan berlangsungnya bisnis dalam menjalankan proses operasional yang kritikal dan pemberian layanan kepada nasabah. Kegiatan Business Continuity dan Disaster Recovery testing dilakukan secara berkala oleh unit bisnis inti operasional.

The Bank has implemented a Business Continuity Management to ensure continuity of business in carrying out critical operational processes and providing services to customers. Business Continuity and Disaster Recovery testing activities are conducted regularly by the core operational business units.

Bank telah mengimplementasikan pendekatan 3 lini akuntabilitas untuk mengelola risiko, mendukung kepemilikan atas risiko dan budaya pengelolaan risiko di semua aspek Bank. Bank secara terus -menerus telah memastikan akan pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi Bank. Bank berkomitmen penuh untuk secara terus menerus meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses dan perangkat pengendalian risiko.

The Bank has implemented the 3 lines of accountability approach to managing risk, reinforcing risk ownership and risk management culture across all aspects of the Bank. The Bank continually ensures that the importance of managing risk is

organisation. The Bank has fully committed to continually increase its capability in managing operational risk using various control processes and tools.

e. Risiko Hukum e. Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang antara lain disebabkan oleh ketiadaan peraturan perundang - undangan atau kelemahan perikatan yang dilakukan oleh Bank.

Legal risks are the risks that may arise due to lawsuits and/or weaknesses of judicial aspect that resulted from the lack of legislation or agreement weakneses that conduct by the Bank.

Pengelolaan manajemen risiko hukum yang berkualitas dilakukan dalam rangka memastikan seluruh kasus yang dihadapi Bank dapat dikelola dengan baik dan aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga serta dalam menjalankan proses penyelesaian tuntutan hukum yang dialami oleh Bank didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

The quality of legal risk management is implemented in order to ensure that the legal cases that faced by the Bank is well managed and all activities of the Bank's business and the relationships with the third parties and in carrying out the process of settlement of lawsuits incurred by the Bank are based on the rules and requirements which can protect the interests of the Bank from a legal perspective.

f. Risiko Reputasi f. Reputational Risk

Risiko reputasi adalah risiko yang terutama disebabkan oleh adanya pengaduan nasabah dan publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Selain itu faktor -faktor yang juga mempengaruhi risiko reputasi antara lain: reputasi pemegang saham, etika bisnis, mitra bisnis, dan konflik internal.

Reputational risk is the risk which is mainly

activities or negative perception on the Bank. Other factors which influence the

reputation, business ethics of the business partners, and internal conflicts.







f. Risiko Reputasi (lanjutan) f. Reputation Risk (continued)

Manajemen Risiko Reputasi adalah tanggung jawab setiap karyawan. Bank telah memberikan pelatihan Kode Etik dan Kesadaran Risiko untuk semua karyawan Bank. Sejak Januari 2018 sampai dengan Desember 2018, Bank telah memberikan 7 jenis pelatihan terhadap 3.434 peserta (tidak diaudit).

Managing reputational risk is every employee responsibility. Currently the Bank has delivered the Code of Conduct and Risk Awareness training to all its employees. From January 2018 until December 2018, the Bank has conducted 7 types of risk relevant training sessions involving 3,434 participants (unaudited).

Bank memiliki proses penanganan media yang dijalankan oleh Tim Corporate Communications, dengan koordinasi yang baik dengan Dewan Direksi.

The Bank has in place a media management process by Corporate Communications team, with close coordination with the Board of Directors.

Proses media monitoring dilaksanakan oleh Corporate Communications, yang mencakup pemantauan secara sistematis dari berbagai media publikasi cetak, online dan sosial media dengan jalur eskalasi masalah yang telah ditentukan berdasarkan signifikansi masalah kepada anggota Direksi yang terkait.

The media monitoring conducted by Corporate Communications includes systematic monitoring of all press clipping from print and online media publications with clear escalation path, depending on significance of the issue, to the appropriate members of Board of Directors.

Jalur komunikasi yang jelas juga telah disiapkan untuk memastikan keseragaman pesan komunikasi kepada karyawan lini depan terkait dengan pemberitaan media atau isu reputasi.

A clear communication path is established to

are conveyed to all respective staff in regards to any media coverage or reputational issue.

Khusus untuk pemantauan pengaduan nasabah, Bank juga telah menunjuk Customer Experience and Relations Department sebagai unit kerja yang memantau pengaduan nasabah melalui alat bantu yaitu sistem Penanganan Pengaduan Nasabah (Complaint Handling System). Bank juga telah memiliki Kebijakan Perlindungan Nasabah dan Kebijakan serta Prosedur Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang menjadi panduan bagi unit kerja terkait untuk menangani pengaduan nasabah secara baik dan sesuai Service Level Agreement ( SLA ).

Especially for monitoring customer complaints, the Bank has appointed Customer Experience and Relations Department as a working unit who monitor all customer complaint recorded in the Complaint Handling System (CHS). Bank has developed Customer Protection Policy and Customer Complaint Handling and Resolution Policy and Procedure as guidance for respective units to handle customer complaint properly and in timely manner as in Service Level Agreement ( SLA ).

Pelaporan dan pemantauan secara rutin kepada manajemen dilakukan melalui Laporan Bulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang menyajikan Key Voice of Customer Metrics yang terdiri dari jumlah pengaduan, status penyelesaian, channel penerimaan pengaduan, analisis pengaduan, dan akar permasalahan dari pengaduan nasabah.

Reporting and monitoring complaint to Management Team is conducted through Customer Complaint Monthly Report which shows Key Voice of Customer Metrics which consists of number of complaints, complaint status, complaint receiver channel, complaint trend and rootcause analysis.







f. Risiko Reputasi (lanjutan) f. Reputation Risk (continued) Tindakan responsif yang dilakukan oleh lini depan dan dukungan dalam menangani pengaduan nasabah dan tindak lanjut atas pengaduan nasabah tersebut dapat mengurangi dampak negatif terhadap reputasi Bank.

Responsive actions performed by frontline and support stand in handling customer complaints, and follow up actions can mitigate the likelihood of a negative impact to

g. Risiko Strategis g. Strategic Risk

Risiko strategis mengacu pada risiko yang disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat, atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan - perubahan ekternal.

Strategic risk refers to the risk of a bad outcome attributed due to a decision and/or

failure to respond to external changes.

Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di lingkungan komite - komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkah - langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan. Bank juga mengawasi implementasi rencana bisnis Bank sebagai bagian dari pengelolaan risiko strategis.

The Bank manages strategic risks through a comprehensive and collective consideration and decision - making processes encompassing areas of the supervisory and executive committees that influence and impact business decisions on policies and directions that the Bank will embark on. Bank also monitors the implementation of its business plan as part of strategic risk management.

h. Risiko Kepatuhan h. Compliance Risk

Risiko kepatuhan mengacu kepada risiko Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan. Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan dan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang industri perbankan dan keuangan. Secara lebih luas, risiko kepatuhan didefinisikan sebagai risiko sanksi hukum atau regulator, kerugian material keuangan atau kehilangan reputasi Bank sebagai akibat dari kegagalan dalam mematuhi peraturan dan perundang-undangan . Untuk itu, risiko kepatuhan harus dikelola dengan baik agar dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran peraturan yang berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau cidera reputasi.

Compliance Risk refers to the risk of the Bank not complying with or implementing the prevailing laws, regulations and other policies. In engaging in the banking industry services, the Bank is required to always comply with the laws and regulations especially banking and financial institution regulations. More broadly, compliance risk defined as a risk on legal or regulatory sanctions, material financial losses or reputation Bank losses as a result of failure to comply with the laws and regulations. Compliance risk should well managed to minimise the violation that potentially lead to penalty charges, punishments, or reputation damage.






32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) h. Risiko Kepatuhan (lanjutan) h. Compliance Risk (continued)

Eksposur risiko kepatuhan Bank dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk perubahan peraturan, kebijakan internal Bank, proses dan sistem, serta budaya kepatuhan. Guna meningkatkan budaya kepatuhan, Bank telah melakukan upaya-upaya untuk melaksanakan rencana kerja manajemen risiko kepatuhan yang ditetapkan didukung dengan tata kelola risiko, dan mekanisme pemantauan dan pengawasan strategi manajemen risiko.

Whereas the exposure level of the Bank's compliance risk is determined by multiple factors including regulatory changes, internal policies, process and systems, and compliance culture. In order to improve the compliance culture, the Bank has made efforts to implement compliance risk management plan supported by risk governance, monitoring mechanism, and supervision in risk management strategies.

Pelaksanaan fungsi kepatuhan akan senantiasa ditingkatkan melalui kajian atas produk/layanan/kebijakan Bank, sosialisasi peraturan, fungsi konsultatif dan training pengkinian peraturan, serta pemantauan kepatuhan terhadap ketentuan, termasuk assessment dan pengujian kepatuhan. Pengembangan dan peningkatan kinerja sistem telah dilakukan untuk menunjang program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT).

The implementation of compliance function

product/services/policies review, socialisation/training, consultative function, and regulation update, compliance monitoring as well as compliance assessment and testing. Improvement of system performance to support Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing (AML/CTF), as well as supporting system on the compliance functions implementation.

Selain itu, bank juga melakukan upaya dalam menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi pengawas bank termasuk upaya untuk mengurangi/menghindari temuan berulang, serta eskalasi pelaporan atas pelanggaran/penyimpangan yang terjadi kepada Manajemen Senior dan Direksi sehingga mereka senantiasa mendapatkan informasi terkini dan mampu mengambil tindakan dalam mencegah terjadinya pelanggaran/penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

In addition, the bank has made concerted efforts to follow close on audit findings and recommendations of bank supervisors, including efforts to reduce/avoid repeated findings, as well as the escalation in violation/deviation reports to Senior Managements and the Board of Directors so that they get the updated information and are able to take action in preventing violations/deviations from the prevailing laws and regulations.

i. Manajemen Permodalan i. Capital Management

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor - faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara rasio keuntungan yang lebih tinggi dan keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: providing optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.







i. Manajemen Permodalan (lanjutan) i. Capital Management (continued)

Posisi permodalan Bank berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau yang dikenal dengan nama Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( KPMM ) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko ( ). Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti (Tier I) dan modal pelengkap (Tier II). KPMM pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The Bankthe prevailing Financial Services Authority regulation or known as the Capital Adequacy Ratio ( CAR ) is the ratio of

( RWA ). Based on Financial Services Authority regulations, the total capital for credit risk consists of core capital (Tier I) and supplementary capital (Tier II). The CAR as at 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2018 2017

Bank - dengan memperhitungkan risiko kredit Bank - with credit risk charge Aset Tertimbang Menurut Risiko 12,548,925 11,897,894 Risk Weighted Assets Jumlah modal 3,624,933 3,479,665 Total capital Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 28.89% 29.25% Capital Adequacy Ratio

Bank - dengan memperhitungkan Bank - with credit risiko kredit dan pasar and market risks charge Aset Tertimbang Menurut Risiko 12,579,943 11,942,129 Risk Weighted Assets Jumlah modal 3,624,933 3,479,665 Total capital Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 28.82% 29.14% Capital Adequacy Ratio

Bank - dengan memperhitungkan Bank - with credit, risiko kredit, pasar market and operational dan operasional risks charge Aset Tertimbang Menurut Risiko 15,328,843 14,635,854 Risk Weighted Assets Jumlah modal 3,624,933 3,479,665 Total capital Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 23.65% 23.77% Capital Adequacy Ratio

Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Otoritas Jasa Keuangan untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan terhadap modal yang tersedia.

Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. Financial Services Authority approach for such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resource requirement to available capital resources.






33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The table below summarises the carrying

instruments as at 31 December 2018 and 2017:

2018 2017

Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Nilai tercatat/ Carrying

value Nilai wajar/ Fair value

Aset Assets Kas 181,850 181,850 240,643 240,643 Cash

Giro pada Bank Indonesia 1,089,996 1,089,996

1,076,242 1,076,242 Current accounts with Bank

Indonesia Giro pada bank lain 582,539 582,539 629,335 629,335 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 2,254,913

2,254,913

1,799,115

1,799,115 Placements with Bank Indonesia

and other banks Efek - efek 390,454 390,454 1,287,016 1,287,016 Marketable securities Obligasi pemerintah 2,150,531 2,150,531 1,269,749 1,269,749 Goverment bonds Tagihan derivatif 2,549 2,549 9,064 9,064 Derivative receivables Pinjaman yang diberikan - bersih 13,728,559 13,137,415 12,618,298 12,621,384 Loans - net Tagihan akseptasi - bersih 1,433 1,433 5,644 5,644 Acceptances receivable - net Aset lain - lain*) 240,441 240,441 229,438 229,438 Other assets*)

20,623,265 20,032,121 19,164,544 19,167,630

Liabilitas Liabilities Simpanan nasabah 14,279,000 14,277,117 14,469,273 14,469,273 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 2,053,846 2,053,846 851,835 851,835 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 20,871 20,871 917 917 Derivative payables Liabilitas akseptasi 1,439 1,439 5,666 5,666 Acceptances payables Liabilitas lain - lain**) 945,617 945,617 585,335 585,335 Other liabilities**)

17,300,773 17,298,890 15,913,026 15,913,026

*) Aset lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain - lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component.

**) Liabilitas lain - lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen

liabilitas lain - lain non-keuangan. **) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilities

component.

Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial instruments measured at fair value use the following fair value hierarchy of:

a. Tingkat 1 a. Level 1 Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar

yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

b. Tingkat 2 b. Level 2 Input selain harga yang dikutip dari pasar

yang disertakan pada tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga).

Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices).

c. Tingkat 3 c. Level 3 Input untuk aset atau liabilitas yang tidak

didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi).

Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).






33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Tabel dibawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diukur sebesar nilai wajar berdasarkan hierarkinya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The table below shows financial instruments measured at fair value based on the hierarchy as at 31 December 2018 and 2017:

2018 Nilai tercatat /

Carrying value Tingkat 1/

Level 1 Tingkat 2/

Level 2 Tingkat 3/

Level 3 Nilai wajar/

Fair value

Aset Assets Efek - efek 390,454 390,454 - - 390,454

Marketable securities

Obligasi pemerintah 2,150,531 2,150,531 - - 2,150,531

Government bonds

Tagihan derivatif 2,549 - 2,549 - 2,549


2,543,534 2,540,985 2,549 2,543,534 Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 20,871 - 20,871 - 20,871

Derivative payables

20,871 - 20,871 - 20,871

2017 Nilai tercatat /

Carrying value Tingkat 1/

Level 1 Tingkat 2/

Level 2 Tingkat 3/

Level 3 Nilai wajar/

Fair value

Aset Assets Efek - efek 1,287,016 1,287,016 - - 1,287,016

Marketable securities

Obligasi pemerintah 1,269,749 1,269,749 - - 1,269,749

Government bonds

Tagihan derivatif 9,064 - 9,064 - 9,064


2,565,829 2,556,765 9,064 - 2,565,829 Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 917 - 917 - 917

Derivative payables

917 - 917 - 917

Tidak terdapat perpindahan antara tingkat hierarki nilai wajar.

There is no transfer between levels of the fair value hierarchy.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek -efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya seperti Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.

The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the balance sheet date from credible sources such quoted market prices from Bloomberg and Reuters on the statement of financial position date.








Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu - waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri, badan pengawas dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi -indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Instrumen - instrumen tersebut digolongkan dalam Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam Tingkat 1 adalah efek - efek dan obligasi pemerintah.

A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and those prices represent actual and regularly occurring basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions. These instruments are included in Level 1. Instrument included in Level 1 comprise primarily on marketable securities and government bonds.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model - model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve dan nilai tukar mata uang asing) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan. Apabila seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi, maka instrumen keuangan tersebut dikategorikan dalam Tingkat 2. Sebaliknya, jika salah satu atau lebih data tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk dalam Tingkat 3.

The fair value of financial instrument that are not traded in an active market determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs (for example LIBOR yield curve and foreign exchange rates) existing at the dates of the statement of financial position. If all significant inputs required to fair value of an instrument are observable, the instrument is included in Level 2. Otherwise, if one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.

Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar adalah sebagai berikut:

The used method for fair value determination for financial instruments not measured at fair values are as follows:








(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank

lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek - efek, tagihan akseptasi, aset lain - lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain - lain.

(i) The current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, acceptance receivables, other assets, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance payables and other liabilities.

Estimasi nilai wajar terhadap giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek - efek, tagihan akseptasi, aset lain - lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain - lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa.

The estimated fair value of current accounts with Bank Indonesia, current account with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, acceptance receivables, other assets, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance payables and other liabilities is based on discounted cash flows using prevailing money-market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity.

Dikarenakan sisa jatuh tempo di bawah 1 tahun, nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek - efek, tagihan akseptasi, aset lain - lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain selain utang pajak adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar (tingkat 2 - hierarki nilai wajar).

Since the maturity is below 1 year, the carrying amount of current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securites, acceptance receivables, other assets, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance payables and other liabilities excluding tax payable are reasonable approximation of fair value (level 2 - fair value hierarcy).

(ii) Pinjaman yang diberikan (ii) Loans

Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas masa depan yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.

The estimated fair value of loans represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Estimated cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.

Nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dikategorikan sebagai tingkat 3 dalam hierarki nilai wajar. Tidak terdapat perpindahan antara tingkat hierarki nilai wajar.

The carrying amount of loans is categorised as level 3 in the fair value hierarchy. There is no transfer between levels of the fair value hierarchy.






34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

34. GOVERNMENT GUARANTEE ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Undang - Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan ( LPS ) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank - bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

Based on Law No. 24 dated 22 September 2004, effective on 22 September 2005, which was amended by the Government Regulation No. 3 dated 13 October 2008, the Indonesia Deposit Insurance Agency ( LPS ) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of guarantee can be amended if the circumstances is comply with certain LPS specified criterias.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal

Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan

adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 6,75% (2017: 5,75%) untuk simpanan dalam Rupiah dan 2,00% (2017: 0,75%) untuk simpanan dalam mata uang asing.

Based on Government Regulation No. 66 Year

Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia

deposits covered by LPS are customer deposits up to Rp 2,000 per depositor per bank. Customer deposits are only covered if the rate of interest is equal to or below 6.75% (2017: 5.75%) for deposits denominated in Rupiah and 2.00% (2017: 0.75%) for deposits denominated in foreign currency.

Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut dengan jumlah premi masing - masing sebesar Rp 32.191 dan Rp 30.123 untuk tahun yang berakhir masing - masing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 (lihat Catatan 28).

The Bank is a participant of that guarantee program with insurance premium amounting Rp 32,191 and Rp 30,123, for the years ended 31 December 2018 and 2017, respectively (refer to Note 28).

35. REKLASIFIKASI AKUN 35. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT

Akun tertentu dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018.

Certain accounts of statement of profit or loss for the year ended 31 December 2017, have been reclassified to conform with the presentation of the statement of profit or loss for the year ended 31 December 2018.

31 Desember/December 2017 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassification Reclassification reclassification Laporan laba rugi Statements of profit or loss Beban Operasional Lainnya Other operating expenses Beban umum dan General and administrasi 536,232 (26,047) 510,185 administrative expense Beban gaji dan Salaries and tunjangan 643,406 26,047 669,453 allowances expense

02 PENJELASAN TEMATHEME EXPLANATION

03 KILAS KINERJAPERFORMANCE OVERVIEW

04 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

07 Peristiwa PentingEvent Highlights

15 LAPoRANMANAJEMENMANAgEMENT REPORT

16 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

22 Laporan DireksiBoard of Directors’ Report

29 PRofILPERuSAhAANCOMPANY PROFILE

30 Identitas PerusahaanCorporate Identity

31 Riwayat Singkat PerusahaanCompany Brief History

32 Jejak LangkahMilestones

34 Makna LogoMeaning of Logo

35 Purpose dan Values ExpectationsPurpose and Values Expectations

36 Bidang UsahaBusiness Sector

43 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

46 Profil DireksiBoard of Directors Profile

50 Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat EksekutifMembers of Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers

52 Struktur OrganisasiOrganisation Structure

54 Struktur GrupGroup Structure

55 Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas AsosiasiList of Subsidiaries and/or Associates

56 Kronologi Pencatatan Saham dan Efek LainnyaChronology of Stock Listing or Other Securities

56 Lembaga dan Profesi PenunjangSupporting Institutions and Professions

56 Penghargaan dan SertifikasiCertifications and Awards

60 Wilayah Operasi dan AlamatJaringan Bank CommonwealthArea of Operations and Branch Network

64 Informasi pada Situs WebInformation on Corporate Website

60 ANALISISDAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSIONAND ANALYSIS

66 Tinjauan Kinerja Operasional Per Segmen UsahaOperational Overview per Business Segment

67 Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

72 Tinjauan Operasi Keuangan LainnyaOther Financial Highlights Overview

74 Prospek Usaha 2019Business Prospects For 2019

76 Aspek PemasaranMarketing Aspect

77 Kebijakan DividenDividend Policy

77 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP)Employee and/or Management Ownership Programme

77 Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumUse of Public Offering Funds

78 Informasi MaterialInformation On Material

78 Transaksi Afiliasi dan Transaksiyang Mengandung Benturan KepentinganAffiliate Transactions and Transactions Containing Conflict of Interest

82 Kebijakan Pemerintah dan Perubahan PeraturanGovernment Policy and Regulation Changes

86 Perubahan Kebijakan AkuntansiChanges In Accounting Policies

87 Kelangsungan Usaha BankBank Business Continuity

89 TINJAUANFUNGSIONALFUNCTIONALOVERVIEW


138 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

149 Operasional & Teknologi InformasiOperations & Information Technology

153 TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATEGOVERNANCE

154 Komitmen Penerapan Tata Kelola Bank CommonwealthImplementation of Corporate Governance in Commonwealth Bank

155 Dasar Penerapan Tata Kelola PerusahaanBasis Of Governance Application

157 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

162 Dewan Komisaris Board of Commissioners

168 Direksi Board of Directors

IkhtIsar keuanganFinancial Highlights

Becoming a sim

pler, better bankAnnual Report 2018

PT. Bank Comm

onwealth

PT. Bank Commonwealth World Trade Centre (WTC) 6, 3A FloorJl. Jenderal Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920Phone : (021) 5296 1222, (021) 2554 9500 w w w . c o m m b a n k . c o . i d

Annual Report2018

Becoming a simpler, better bank