beberapa kerajaan islam di indonesia by annisa dwi rahma smk negeri 2 purworejo
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
1/84
Kerajaan Islam di Nusantara
Oleh:
Annisa Dwi Rahma
Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudra Pasai,
Kerajaan Aceh, Kerajaan Cirebon, Kerajaan
Islam di Maluku
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
2/84
Kerajaan Islam di Nusantara
2
Daftar Isi
Cover Depan .......................................................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................................................ 2
Bab 1 Kerajaan Perlak ............................................................................................................................3
Tentang Bab 1 ..................................................................................................................................... 3
Uraian Tentang Bab 1.......................................................................................................................... 3
Bab 2 Kerajaan Samudra Pasai ............................................................................................................ 12
Tentang Bab 2 ................................................................................................................................... 12
Uraian Tentang Bab 2........................................................................................................................ 12
Bab 3 Kerajaan Aceh ............................................................................................................................ 32
Tentang Bab 3 ................................................................................................................................... 32
Uraian Tentang Bab 3........................................................................................................................ 32
Bab 4 Kesultanan Cirebon....................................................................................................................54
Tentang Bab 4 ................................................................................................................................... 55
Uraian Tentang Bab 4........................................................................................................................ 56
Bab 5 Kerajaan Islam di Maluku .........................................................................................................67
Tentang Bab 5 ................................................................................................................................... 67
Uraian Tentang Bab 5........................................................................................................................ 67
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................84
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
3/84
Kerajaan Islam di Nusantara
3
BAB I
Kerajaan Perlak
a. Tentang Bab 1 ______________________________________________________
Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak yang
berlokasi di Aceh Timur, daerah Perlak di Aceh sekarang.Ada sedikit yang
ganjal di sini.Dalam buku-buku teks pelajaran di sekolah, disebutkan
kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan SamuderaPasai.Namun, fakta menyebutkan Perlak lebih dulu ada daripada Samudera
Pasai.Kerajaan Perlak muncul mulai tahu 840 M sampai tahun 1292 M.
Bandingkan dengan kerajaan Samudera Pasai yang sama-sama mengambil
lokasi di Aceh.
b. Uraian Kerajaan Perlak _______________________________________________
a. Lokasi Kerajaan Perlak
b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak
c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak
d. Kehidupan sosial ekonomi
e. Berakhirnya Kerajaan Perlak
a. Lokasi Kerajaan Perlak
b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak
c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak
d. Kehidupan sosial ekonomi
e. Berakhirnya Kerajaan Perlak
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
4/84
Kerajaan Islam di Nusantara
4
Berdiri tahun 1267, Kerajaan ini akhirnya lenyap tahun 1521.Entah
mengapa dalam buku-buku pelajaran, tertulis secara jelas kerajaan
Samudera Pasai-lah kerajaan Islam yang pertama di Indonesia. Sebuah
kesengajaan atau sebuah kebetulan ?Berbeda dengan kesepakatan yang
pasti tentang daerah yang pertama kali dimasuki Islam ataupun kerajaan
Islam pertama di Jawa, kerajaan Islam pertama di Indonesia masih simpang
siur kepastiannya.
A.Lokasi Kerajaan Perlak
Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Perlak adalah sebuah
kerajaan dengan masa pemerintahan cukup panjang. Kerajaan yang berdiri
pada tanggal 1 Muharam 225 H atau tahun 840 ini berakhir pada tahun
1292 karena bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai. Sejak berdiri
sampai bergabungnya Perlak dengan Samudra Pasai, terdapat 19 orang
raja yang memerintah. Letak kerajaan ini di wilayah Perlak, Aceh Timur,
Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia. Perlak atau Peureulak terkenal
sebagai suatu daerah penghasil kayu perlak, jenis kayu yang sangat bagus
untuk pembuatan kapal, dan karenanya daerah ini dikenal dengan nama
Negeri Perlak. Hasil alam dan posisinya yang strategis membuat Perlak
berkembang sebagai pelabuhan niaga yang maju pada abad ke-8,
disinggahi oleh kapal-kapal yang antara lain berasal dari Arab dan Persia.
Hal ini membuat berkembangnya masyarakat Islam di daerah ini, terutamasebagai akibat perkawinan campur antara saudagar muslim dengan
perempuan setempat.
Proses berdirinya tidak terlepas dari pengaruh Islam di wilayah
Sumatera. Sebelum Kesultanan Perlak berdiri, di wilayah Perlak
sebenarnya sudah berdiri Negeri Perlak yang raja dan rakyatnya
merupakan keturunan dari Maharaja Pho He La (Meurah Perlak Syahir
Nuwi) serta keturunan dari pasukan-pasukan pengikutnya.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
5/84
Kerajaan Islam di Nusantara
5
Pada tahun 840 ini, rombongan berjumlah 100 orang dari Timur Tengah
menuju pantai Sumatera yang dipimpin oleh Nakhoda Khilafah. Rombongan
ini bertujuan untuk berdagang sekaligus membawa sejumlah da'i yang
bertugas untuk membawa dan menyebarkan Islam ke Perlak. Dalam waktu
kurang dari setengah abad, raja dan rakyat Perlak meninggalkan agama
lama mereka (Hindu dan Buddha), yang kemudian secara sukarela
berbondong-bondong memeluk Islam.
B.Sumber Sejarah
1. Sumber Sejarah Kerajaan Perlak adalah naskah –naskah berbahasa
Melayu, seperti:
a. Idharatul Haq fi Mamlakatil Ferlah wal Fasi, karangan buku Abu Ishak
Makarani Al Fasy.
b. Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan As Salathin, karangan Syekh
Syamsul Bahri Abdullah As Asyi.
c. Silsilah Raja-raja perlak dan Pasai, catatan Saiyid Abdullah Ibn Saiyid
Habib Saifuddin.
2. Bukti Sejarah Kerajaan Perlak
a. Mata Uang Perlak
Mata uang dari emas (dirham)
Pada sebuah sisi uang tersebut tertulis ”al A’la” sedang
pada sisi yang lain tertulis ”Sulthan”. Dimungkinkan yang
dimaksud dalam tulisan dari kedua sisi mata uang itu adalah Putri
Nurul A’la yang menjadi Perdana Menteri pada masa Sulthan
Makhdum Alaidin Ahmad Syah Jauhan Berdaulat yang memerintah
Perlak tahun 501-527 H (1108 – 1134 M).
Mata uang perak (kupang)
Pada satu sisi mata uang Perak ini tertulis ”Dhuribat
Mursyidam”, dan pada sisi yang tertuliskan ”Syah Alam
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
6/84
Kerajaan Islam di Nusantara
6
Barinsyah”. Kemungkinan yang dimaksud dalam tulisan kedua sisi
mata uang itu adalah Puteri Mahkota Sultan Makhdum Alaidin
Abdul Jalil Syah Jouhan Berdaulat, yang memerintah tahun 592 –
622 H (199 – 1225 M). Puteri mahkota ini memerintah Perlak
karena ayahnya sakit. Ia memerintah dibantu adiknya yang
bernama Abdul Aziz Syah.
Mata uang tembaga (kuningan)
Bertuliskan huruf Arab tetapi belum dapat dibaca. Adanya
mata uang yang ditemukan ini menunjukkan bahwa Kerajaan
Perlak merupakan sebuah kerajaan yang telah maju.
b. Stempel Kerajaan
Stempel kerajaan ini bertuliskan huruf Arab, model tulisan
tenggelam yang membentuk kalimat ”Al Wasiq Billah Kerajaan Negeri
Bendahara Sanah 512”. Kerajaan Negeri Bendahara adalah menjadi
bagian dari Kerajaan Perlak.
c. Makam Raja-Raja Benoa
Bukti lain yang memperkuat keberadaan Kerajaan Perlak adalah
makam dari salah raja Benoa di tepi Sungai Trenggulon. Batu nisan
makan tersebut bertuliskan huruf Arab. Berdasarkan penelitian Dr.
Hassan Ambari, nisan makam tersebut dibuat pada sekitar abad ke-4
H atau abad ke-11 M. Berdasarkan catatan Idharul Haq fi Mamlakatil
Ferlah wal Fasi, benoa adalah negara bagian dari Kerajaan Perlak.
C. Kehidupan Politik
Menurut buku Gerak Kebangkitan Aceh karangan M. Junus Jamil, agama
Islam yang mula-mula masuk ke Aceh adalah Islam yang beraliran Syiah.
Setelah Islam berkembang, berdirilah sebuah kerajaan Islam di daerah ini
sekitar tahun 840 M. Kerajaan yang telah didirikan itu hidup subur dan
menjalar luas melalui dinasti raja-rajanya. Pada hari peresmian berdirinya
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
7/84
Kerajaan Islam di Nusantara
7
Kerajaan Islam itu, Bandar Perlak ditukar namanya menjadi Bandar
Khalifah.
Raja pertama Perlak bernama Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Abdul
Aziz Syah menganut aliran Syiah. Pada masa Sultan ketiga Sultan Sayyid
Maulana Abbas Syah aliran Ahlus Sunnah masuk ke Perlak. Hal ini
menyebabkan terjadinya perang saudara antara Syiah dan Sunni, sehingga
dalam jangka waktu dua tahun, Kerajaan Perlak tidak memiliki Sultan.
Karena golongan Syiah mengalami kekalahan, maka yang menjadi sultan
selanjutnya berasal dari golongan Sunni.
Adapun kemudian, pada masa pemerintahan Sultan yang ketujuh, Sultan
Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat, Kerajaan Perlak
terbagi dua, bagian pesisir didomisili oleh golongan Syiah dan bagian
pedalaman didomisili oleh golongan Sunni. Hal initidakbertahan lama,
karena pada sultan yang selanjutnya kerajaan Perlak kembali di bawah satu
pemerintahan yaitu dari golongan Sunni. Penyebab utamannya karena pada
saat ini Sriwijaya menyerang kerajaan Perlak sehingga sultan mangkat.
Selanjutnya, pemerintahan kerajaan Perlak berjalan damai sampai akhirya
pada masa Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat
kerajaan Perlak berakhir dan bersatu dengan kerajaan Samudera Pasai
sekitar tahun 1295.
Adapun Raja-Raja yang memerintah di Kerajaan Perlak adalah:
a. Dinasti Saiyyid Maulana
1. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abdul Aziz Syah (840-864)
Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abdul Aziz Syah adalah pendiri
Kerajaan perlak dan pendiri Dinasti Sauiyid Maulana. Pada masa
pemerintahannya ia berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Salah satu tempat yang terkenal di Kerajaan Perlak adalah Bandar
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
8/84
Kerajaan Islam di Nusantara
8
Khalifah yang dahulu bernama Bandar Perlak. Perubahan nama
tersebut untuk menghormati jasa-jasa Nakhoda Khalifah.
2. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abdur Rahim Syah (864-888)
3. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abbas Syah (888-913)
Pada masa pemerintahannya aliran suni mulai masuk ke Kesultanan
Perlak. Setelah Maulana Abbas Syah meninggal, terjadi perang
saudara antara kamu syiah dan suni. Adanya perang tersebut
menyebabkan kekosongan pemerintahan. Kelompok suni
memenangkan perang dan pemerintahan selanjutnya dipegang oleh
Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Ali MughayahSyah.
4. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Ali Mughayah Syah (915-918)
Pada waktu pemerintahan Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Ali
Mughayah Syah berakhir, kembali terejadi perang saudara antara
syiah dan suni dimenangkan oleh kelompok suni. Dengan kekalahan
tersebut maka Dinasti Saiyyid Maulana digantikan dengan Dinasti
Makhdum Johan.
b. Dinasti Makhdum Johan Berdaulat
1. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat
(918-922)
2. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah Johan
Berdaulat (922-946)
3. Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat (946-
973)
Pada pemerintahaan Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah
Johan Berdaulat ini terjadi pemberontakan oleh golongan syiah.
Pemberontakan tersebut dapat diakhiri dengan perdamaian dan
Kerajaan Perlak sepakat dibagi menjadi 2 sebagai berikut :
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
9/84
Kerajaan Islam di Nusantara
9
a. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Mahmud Syah (976-988) Perlak
pesisir (Syiah).
b. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat
(976-1012) Perlakpedalaman (suni).
Padatahun 988 M Kerajaan Perlak mendapat serangan dari
Kerajaan Sriwijaya. Dalam pertempuran tersebut Sultan Alaiddin
Saiyyid Maulana Mahmud Syah meninggal. Adanya perang itulah
yang kembali menyatukan Kerajaan Perlak menjadi kerajaan yang
utuh. Setelah Kerajaan Perlak bersatu, Sultan Makhdum Alaiddin
Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat ditetapkan sebagai raja
Perlak yang ke-8.
4. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah Johan Berdaulat
(1012-1059)
5. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Syah Johan Berdaulat
(1059-1078)
6. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Syah Johan Berdaulat
(1078-1108)
7. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Syah Johan Berdaulat
(1108-1134)
8. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah II Johan Berdaulat
(1134- 1158)
9. Sultan Makhdum Alaiddin Malik UsmanSyah Johan Berdaulat (1158-
1170)
10.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Syah Johan Berdaulat
(1170- 1196)
11.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul JalilSyah Johan Berdaulat
(1196- 1225)
12.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Amin Syah II Johan Berdaulat
(1225-1263)
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
10/84
Kerajaan Islam di Nusantara
10
13.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat
(1263- 1292)
D. Kehidupan Sosial Ekonomi
Perlak dikenal dengan kekayaan hasil alamnya yang didukung dengan
letaknya yang sangat strategis, sehingga kapal-kapal perniagaan yang
melintasi Selat malaka hamper dipastikan singgah atau bahkan melakukan
perdagangan di Kerajaan Perlak. Apalagi, Perlak sangat dikenal sebagai
penghasil kayu perlak, yaitu jenis kayu yang sangat bagus untuk membuat
kapal. Kondisi semacam inilah yang membuat para pedagang dari Gujarat,
Arab, dan Persia tertarik untuk dating kedaerah ini. Masuknya para
pedagang tersebut juga sekaligus menyebarkan ajaran Islam di kawasan
ini. Kedatangan mereka berpengaruh terhadap kehidupan sosiol budaya
masyarakat Perlak pada saat itu. Sebab, ketika itu masyarakat Perlak mulai
diperkenalkan tentang bagaimana caranya berdagang. Pada awal abad ke-
8, Perlak dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat maju. Model
pernikahan percampuran mulai terjadi di daerah ini sebagai konsekuensi
dari membaurnya antara masyarakat pribumi dengan masyarakat
pendatang. Kelompok pendatang bermaksud menyebarluaskan misi
Islamisasi dengan cara menikahi wanita-wanita setempat. Sebenarnya
tidak hanya itu saja, pernikahan campuran juga dimaksudkan untuk
mengembangkan sayap perdagangan dari pihak pendatang di daerah ini.
E. Berakhirnya Kerajaan Perlak
Sultan Perlak ke-17, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin
Shah II Johan Berdaulat, melakukan politik persahabatan dengan negeri-
negeri tetangga.Ia menikahkan dua orang puterinya, yaitu Putri Ratna
Kamala dinikahkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan Muhammad Shah
(Parameswara) dan Putri Ganggang dinikahkan dengan Raja Kerajaan
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
11/84
Kerajaan Islam di Nusantara
11
Samudera Pasai, al-Malik al-Saleh. Kesultanan Perlak berakhir setelah
Sultan yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan
Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Kesultanan Perlak kemudian
menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan sultan
Samudera Pasai yang memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik
Al Malik.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
12/84
Kerajaan Islam di Nusantara
12
BAB II
Kerajaan Samudra Pasai
a. Tentang Bab 2 ______________________________________________________
Tumbuhnya kerajaan Islam Samudra Pasai tidak dapat dipisahkan dari
letak geografisnya yang senantiasa tersentuh pelayaran dan perdagangan
internasional melalui Selat Malaka yang sudah ada sejak abad-abad
pertama Masehi. Sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi para pedagang muslim
dari Arabia, Persi (Iran), dan dari negeri-negeri Tmur Tengah mulai
memegang peranan penting. Dari latar belakang inilah akan dibahas lebih
jauh mengenai kerajaan islam kedua di Indonesia.
b. Uraian Kerajaan Samudra Pasai _______________________________________
Terjadi proses penyebaran yang begitu luas. Akibatnya tumbuh dan
a. Lokasi Kerajaan Perlak
b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak
c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak
d. Kehidupan sosial ekonomi
e. Berakhirnya Kerajaan Perlak
a. Awal Masuk Islam di Kerajaan Samudra Pasai
b. Proses Berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai
c. Raja-Raja yang Berpengaruh di Samudra Pasai
d. Puncak Kejayaan Samudra Pasai
e. Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai
f. Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
13/84
Kerajaan Islam di Nusantara
13
berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam dikepulauan Indonesia. Kerajaan
Islam tersebut tumbuh dan berkembang di daerah Sumatra, Jawa,Nusa
Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.Kerajaan islam di Sumatra
yang dimulai dari berita awal abad ke-16 dari Tome Pires dalam Sume
Oriental (1512-1515) mengatakan bahwa Sumatra, terutama disepanjang
pesisir selat Malaka dan pesisir barat Sumatra telah banyak kerajaan islam
baik yang besar maupun yang kecil. Kerajaan-kerajaan tersebut adalah
Aceh, Bican, Lambri, Pedir, Pirada, Pase, Aru, Arcat, Rupat, Siak, Kampar,
Tongakal, Indragiri, Jambi, Palembang, Andalas, Pariaman, Minangkabau,
Tiku, Panchur, dan Barus.Kerajaan-kerajaan tersebut ada yang tengah
mengalami perkembangan bahkan ada yang sedang mengalami keruntuhan
karena pergeseran politik satu dengan lainnya. Berdasarkan sumber sejarah
lainnya bahkan data arkeologis ada kerajaan Islam yang sudah tumbuh sejak
dua abad sebelum kehadiran Tome Pires, yaitu Kerajaan Islam Samudra
Pasai.
A. Awal Masuk Islam di Kerajaan Samudra Pasai
Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan.
Sekitar abad ke-7 dan 8, Selat Malaka sudah mulai dilalui oleh pedagang-
pedagang Muslim dalam pelayarannya ke negeri-negeri di Asia Tenggara dan
Asia Timur. Berdasarkan berita Cina zaman T’ang, pada abad-abad tersebut
diduga masyarakat Muslim telah ada, baik di Kanton maupun di daerah
Sumatera.Di Sumatera, daerah yang pertama kali disinggahi oleh orang-orang
Islam adalah pesisir Samudera. Penyebabnya terdiri dari para mubaligh dan
saudagar Islam yang datang dari Arab, Mesir, Persia dan Gujarat. Para
saudagar ini banyak dijumpai di beberapa pelabuhan di Sumatera yaitu di
Barus yangterletak di pesisir Barat Sumatera, Lamuri di pesisir Timur
Sumatera dan di pesisir lainnya seperti di Perlak,yaitu sekitar tahun 674
Masehi.Kehadiran agama Islam di Pasai mendapat tanggapan yang cukupberarti dikalangan masyarakat. Di Pasai agama Islam tidak hanya diterima
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
14/84
Kerajaan Islam di Nusantara
14
oleh lapisan masyarakat pedesaan atau pedalaman malainkan juga merambah
lapisan masyarakat perkotaan.
Dalam perkembangan selanjutnya, berdirilah kerajaan Samudera
Pasai.Samudera Pasai didirikan oleh Nizamudin Al-Kamil pada tahun 1267.
Nizamudin Al-Kamil adalah seorang laksmana angkatan laut dari Mesir
sewaktu dinasti Fatimiyah berkuasa. Ia ditugaskan untuk merebut pelabuhan
Kambayat di Gujarat pada tahun 1238 M. Setelah itu, ia mendirikan kerajaan
Pasai untuk menguasai perdagangan Lada. Dinasti Fatimiyah merupakan
dinasti yang beraliran paham Syiah, maka bisa dianggap bahwa pada waktu itu
Kerajaan Pasai juga berpaham Syiah. Akan tetapi, pada saat ada ekspansi ke
daerah Sampar Kanan dan Sampar Kiri sang laksamana Nizamudin Al-Kamil
gugur.Setelah keruntuhan dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah pada
tahun1284, dinasti Mamuluk yang bermadzhab Syafi’I berinisiatif mengambil
alih kekuasaan Kerajaan Pasai. Selain untuk menghilangkan pengaruh Syiah,
penaklukan ini juga bertujuan untuk menguasai pasar rempah-rempah dan
lada dan pelabuhan Pasai. Maka, Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad
menunaikan tugas tersebut. Mereka akhirnya dapat merebut Pasai.
Selanjutnya dinobatkanlah Marah Silu sebagai raja Samudera Pasai
yang pertama oleh Syekh Ismail. Setelah Marah Silu memeluk Islam dan
dinobatkan menjadi raja, dia diberi gelar “Malikus Saleh” pada tahun 1285.
Nama ini adalah gelar yang dipakai oleh pembangunan kerajaan Mamuluk yang
pertama di Mesir yaitu “Al Malikus Shaleh Ayub”.Ada kisah-kisah menarik
yang diterangkan dalam Hikayat Raja Pasai seputar Marah Silu. Kisah-kisah
ini nyaris di luar nalar dan beraroma mistis. Seperti adanya sabda Rasulullah
yang menaubatkan berdirinya kerajaan Samudera Pasai ataupun kisah Merah
Siluyang tanpa diajari siapapun mampu membaca Al Quran 30 juz dengan
sempurna. Terlepas dari itu, Malik As Saleh kemudian berpindah paham, dari
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
15/84
Kerajaan Islam di Nusantara
15
Syiah menjadi paham Syafi’i. Maka aliran paham di Kerajaan Samudera Pasai
yang semula Syiah berubah menjadi paham Syafi’I yang sunni.
B. Proses Berkembangnya
Kerajaan Samudra Pasai di segala bidang Dengan timbulnya Kerajaan
Samudra Pasai maka Kesultanan Perlak mengalami kemunduran. Samudra
Pasai tampil sebagai bandar dagang utama di pantai timur Sumatra Utara.
Samudra Pasai tidak hanya menjadi pusat perdagangan lada ketika itu, tetapi
juga sebagai pusat pengembangan agama Islam bermazhab Syafi’i.Pada masa
pemerintahan Sultan Malik Al Saleh berkembanglah agama Islam mazhab
Syafi’i. Awalnya Sultan Malik Al Saleh merupakan pemeluk Syi’ah yang di
bawa dari pedagang-pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia pada abad
12. Pedagang-pedagang Gujarat bersama-sama pedagang Arab dan Persia
menetap di situ dan mendirikan kerajaan-kerajaan Islam pertama di Indonesia,
yaitu Kerajaan Perlak di muara Sungai Perlak dan Kerajaan Samudra Pasai di
muara Sungai Pasai. Namun kemudian Sultan Malik Al Saleh berpindahmenjadi memeluk Islam bermazhab Syafi’i atas bujukan Syekh Ismail yang
merupakan utusan Dinasti Mameluk di Mesir yang beraliran mazhab Syafi’i.
Pada masa pemerintahan Sultan Malik Al Saleh juga Samudra Pasai mendapat
kunjungan dari Marco Polo.
• Kehidupan Politik
Raja pertama samudra pasai sekaligus pendiri kerajaan adalah Marah silu
bergelar sultan Malik al Saleh, dan memerintah antara tahun 1285-1297.
Padamasa pemerintahanSultan Malik Al Saleh, kerajaan tersebut telah
memiliki lembaga Negara yang teratur dengan angkatan perang laut dan darat
yang kuat, meskipundemikian, secara politik kerajaan Samudra Pasai masih
berada dibawah kekuasaan Majapahit. Pada tahun 1295, Sulthan malikal saleh
menunjuk anaknya sebagai raja, yang kemudian dikenal dengan Sultan Malik
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
16/84
Kerajaan Islam di Nusantara
16
Al Zahir I (1297-1326), Pada masa pemerintahannya samudra pasai
berhasailmenaklukkan kerajaan islam Perlak.Setelah sultan Malik Al Zahir I
mangkat, Pimpinan kerajaan diserahkan kepada Sultan ahmad laikudzahir yang
bergelar Sulthan Malik Al Zahir II (1326-1348).
• Kehidupan Ekonomi
Karena letak geografisnya yang strategis, ini mendukung kreativitas
mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga
mempersiapkan bandar – bandar yang digunakan untuk :·Menambah
perbekalan untuk pelayaran selanjutnya·Mengurus soal – soal atau masalah –
masalah perkapalan·Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan
dikirim ke luar negeri·Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar
ke beberapa daerah di IndonesiaTahun 1350 M merupakan masa puncak
kebesaran kerajaan Majapahit, masa itu juga merupakan masa
kebesaranKerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Samudera Pasai juga
berhubungan langsung dengan Kerajaan Cina sebagai siasat untukmengamankan diri dari ancaman Kerajaan Siam yang daerahnya meliputi
Jazirah Malaka.Perkembangan ekonomi masyarakat Kerajaan Samudera Pasai
bertambah pesat, sehingga selalu menjadi perhatian sekaligus incaran dari
kerajaan – kerajaan di sekitarnya. Setelah Samudera Pasai dikuasai oleh
Kerajaan Malaka maka pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka.
•Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut aturan
– aturan dan okum – okum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat
persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di
Arab. Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat julukan
Daerah Serambi Mekkah.
C. Raja- raja yang berpengaruh di Kerajaan Samudra Pasai
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
17/84
Kerajaan Islam di Nusantara
17
Kerajaan Samudra Pasai ini merupakan kerajaan islam kedua sesudah
Perlak. Sumber-sumber sejarah mengenai kerajaan ini jauh lebih lengkap
dibandingkan dengan kerajaan pertama. Disamping Hikayat, berita-berita luar
negeri, kerajaan ini juga meninggalkan peninggalan arkeologis berupa prasasti
yang dapat menjadi saksi utama mengenaitelah berdirinya kerajaan
ini.Menurut buku Daliman, Pendiri kerajaan Samudra Pasai adalah Sultan Malik
Al Shaleh. Hal ini diketahui dengan pasti dari prasasti yang terdapat dari batu
nisan makamnya yang menyatakan bahwasultan Malik Al Shaleh ini meninggal
pada bulan Ramadhan 676 tahun sesudah hijrah Nabi atau 1297, jadi 5 tahun
sesudah kunjungan Marcopolo ke negeri ini dalam perjalanannya pulang dari
Cina.Tradisi dari hikayat raja-raja Pasai menceritakan asal-usul Sultan Malik
Al-Saleh. Sebelum menjadi raja dan bergelar Sultan, raja ini semula adalah
seorang marah dan bernama Marahsilu. Ayah Marahsilu bernama Marah Gajah
dan ibunya adalah Putri Betung.
Putri Betung mempunyai rambut pirang di kepalanya. Ketika rambut
pirang itu dibantun oleh Marah Gajah keluarlah darah putih. Setelah darah
putih itu berhenti mengalir, maka menghilanglah Putri Betung. Peristiwa itu
didengar oleh ayah angkat Putri Betung ialah Raja Muhammad. Raja
Muhammad karena marah segera mengerahkan orang-orangnya untuk
mencari dan menangkap Marah Gajah. Marah Gajah yang takut karena
kehilangan Putri Betung menyingkirdan meminta perlindungan dari ayah
angkatnya pula yang bernama Raja Ahmad. Ternyata Raja Muhammad dan
Raja Ahmad adalah dua orang bersaudara. Tetapi karena peristiwa Putri
Betung d atas, maka kedua orang bersaudara itu akhirnya berperang.
Keduanya tewas dan Marah Gajah sendiri juga tewas terbunuh dalam
peperangan. Putri Betung meninggalkan dua orang putra yaitu Marah Sum dan
Marah Silu, mereka berdua meninggalkan tempat kediamannya dan mulai
hidup mengembara. Marah Sum kemudian menjadi raja Biruen. Sedang Marah
Silu akhirnya dapat merebut rimba Jirun dan menjadi raja di situ. Marah Slu
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
18/84
Kerajaan Islam di Nusantara
18
mendirikan istana kerajaannya di atas bukit yang banyak didiami oleh semut
besar yang oleh rakyat di sekitarnya disebut Semut Dara (Samudra). Itulah
sebabnya maka negara itu kemudian dinamakan negara Samudra.Semula
Marah Silu adalah penganut agama Islam aliran Syi’ah.
Seperti kita ketahui bahwa agama Islam yang berpengaruh di pantai
timur SumatraUtara pada waktu itu adalah agama Islam aliran Syi’ah.Untuk
melenyapkan pengaruh Syi’ah dan untuk kemudian mengembangkan Islam
mahzab Syafi’i di pantai timur Sumatra Utara, maka Dinasti Mameluk di Mesir
yang beraliranmahzab Syafi’i pada 1254 mengirimkan Syekh Ismail ke pantai
timur Sumatra Utara bersama Fakir Muhammad, bekas ulama di pantai barat
India. Di Samudra Pasai, Syekh Ismail berhasil menemui Marah Silu dan
berhasil pula membujukknya untk memeluk agama Islam mahzab Syafi’i
kemudian Syekh Ismail menobatkan Marah Silu sebagai Sultan pertama di
kerajaan Samudra Pasai dan bergelar Sultan Malik Al-Saleh. Pengikut Marah
Siluyang bernama Sri Kaya dan Bawa Kaya ikut juga masuk mahzab Syafi’i
dan berganti nama pula menjadi Sidi Ali Khiauddin dan Sidi Ali
Hassanuddin.Penobatan Marah Silu sebagai Sultan pertama di Samudra Pasai
oleh Syekh Ismail ini didasarkan atas beberapa pertimbangan.Setelah Sultan
Malik Al Saleh meninggal pada 1297 ia digantikan oleh putranya, Sultan
Muhammad, yang lebih terkenal dengan Sultan Malik Al Tahiryang
memerintah sampai tahun 1326.
Kemudian ia digantikan oleh Sultan Ahmad Bahian Syah Malik Al Tahir
dan pada masa pemerintahan beliau Samudra Pasai juga mendapat kunjungan
dari Ibnu Batutah. Ibnu Battutah adalah seorang dari Afrika Utara yang
bekerja pada SultanDelhi di India. Ia mengunjungi Samudra Pasai dalam
rangka singgah ketika melakukan perjalanannya ke Cina sebagai utusan Sultan
Delhi. Dalam catatan-catatan Ibnu Batutah kita dapat mengetahui bagaimana
peranan Samudra Pasai ketika perkembangannya. Sebagai bandar utama
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
19/84
Kerajaan Islam di Nusantara
19
perdagangan di pantai timur Sumatra Utara, Samudra Pasai banyak didatangi
oleh kapal-kapal dari India, Cina, dan dari daerah-daerah lain di Indonesia. Di
bandar tersebut kapal-kapal saling bertemu, transit, membongkar serta
memuat barang-barang dagangannya.
Dalam sistem pemerintahanannya, Samudra Pasai mengadopsi dari India
dan Persia. Keratondan Istana Kerajaan Samudra Pasai dibangun bergaya
arsitektur India. Pengaruh Persia dapat terlihat dari gelar-gelar yang
digunakan oleh pemerintahan kerajaan. Raja sendiri menggunakan
gelarsyah,sedang patihnya yang mendampingi raja bergelaramir, bahkan di
antara pembesar-pembesar kerajaan terdapat pula orang Persia.
D. Puncak kejayaan Kerajaan Samudra Pasai
Puncak Kejayaan Samudra Pasai Puncak kejayaan kerajaan samudra
pasai ini ditandai dengan adanya perkembangan dibidang-bidang kehidupan
kerajaan Samudra pasai, seperti ;
Di bidang perekonomian dan perdagangan
Dalam segi ekonomi perkembangan kerajaan Samudra Pasai ini ditandai
dengan sudah adanya mata uang yang diciptakan sendiri untuk alat
pembayaran yang terbuat dari emas, uang ini dinamakan Dirham. Selain itu,
ditandai juga dengan berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat
perdagangan internasional pada masa pemerintahan Sultan Malikul Dhahir,
dengan lada sebagai salah satu komoditasekspor utama. Saat itu Pasai
diperkirakan mengekspor lada sekitar 8.000- 10.000 bahara setiap tahunnya,
selain komoditas lain seperti sutra, kapur barus, dan emas yang didatangkan
dari daerah pedalaman. Bukan hanya perdagangan ekspor-impor yang maju.
Sebagai bandar dagang yang maju. Hubungan dagang dengan pedagang-
pedagang Pulau Jawa juga terjalin. Produksi beras dari Jawa ditukar dengan
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
20/84
Kerajaan Islam di Nusantara
20
lada. Pedagang -pedagang Jawa mendapat kedudukan yang istimewa di
pelabuhan Samudera Pasai. Mereka dibebaskan dari pembayaran cukai.
Di bidang sosial dan budaya
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut
aturan–aturan dan hukum – hukum Islam.Dalam pelaksanaannya banyak
terdapat persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir
maupun di Arab. Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat
julukan Daerah Serambi Mekkah. Kerajaan Samudera Pasai berkembang
sebagai penghasil karya tulis yang baik. Beberapa orang berhasil
memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam untuk menulis karya
mereka dalam bahasa Melayu, yang kemudian disebut dengan bahasa Jawi dan
hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja
Pasai (HRP). Bagian awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M.
HRP menandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di bumi
nusantara. Bahasa Melayu tersebut kemudian juga digunakan oleh SyaikhAbdurrauf al-Singkili untuk menuliskan buku-bukunya. Selain itu juga
berkembang ilmu tasawuf yang diterjemahkan ke dalambahasa Melayu.
Di bidang agama
Sesuai dengan berita dari Ibn Battutah tentang kehadiran ahli-ahli agama
dari Timur Tengah, telah berperan penting dalam proses perkembangan Islam
di Nusantara. Berdasarkan hal itu pula, diceritakan bahwa Sultan Samudra
Pasai begitu taat dalam menjalankan agama Islam sesuai dengan Mahzab
Syafi'I dan ia selalu di kelilingi oleh ahli-ahli teologi Islam. Dengan raja yang
telah beragama Islam, maka rakyat pun memeluk Islam untuk menunjukan
kesetiaan dan kepatuhannya kepada sang raja. Karena wilayah kekuasaan
Samudra Pasai yang cukup luas, sehingga penyebaran agama Islam di wilayah
Asia Tenggara menjadi luas.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
21/84
Kerajaan Islam di Nusantara
21
Di bidang politik
Pada masa pemerintahan Sultan Malik as-Shalih telah terjalin hubungan
baik dengan Cina. Diberitakan bahwa Cina telah meminta agar Raja Pasai
untuk mengirimkan dua orang untuk dijadikan duta untuk Cina yang bernama
Sulaeman dan Snams-ad-Din. Selain dengan Cina, Kerajaan Samudra Pasai
juga menjalin hubungan baik dengan negeri-negeri TimurTengah. Pada masa
pemerintahan Sultan Mahmud Malik az-Zahir, ahli agama mulai dari berbagai
negeri di Timur Tengah salah satunya dari Persi (Iran) yang bernama Qadi
Sharif Amir Sayyid dan Taj-al-Din dari Isfahan. Hubungan persahatan
Kerajaan Samudra Pasai juga terjalin dengan Malaka bahkan mengikat
hubungan perkawinan.
E. Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai
1. Faktor
Interen
Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai
a.Tidak Ada Pengganti yang Cakap dan Terkenal Setelah Sultan Malik At
Thahrir
Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Malik At Tahrir, sistem pemerintahan Samudera Pasai
sudah teratur baik, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional.
Pedagang-pedagang dari Asia, Afrika, China, dan Eropa berdatangan ke
Samudera Pasai. Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa
juga terjalin erat. Produksi beras dari Jawaditukar dengan lada.Setelah Sultan
Malik At Tahrir wafat tidak ada penggantinya yang cakap dalam meminmpin
kerajaan Samudra Pasai dan terkenal, sehingga peran penyebaran agama
Islam diambil alih olehkerajaan Aceh.Kerajaan Samudera Pasai semakin lemah
ketika di Aceh berdiri satu lagi kerajaan yang mulai merintis menjadi sebuah
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
22/84
Kerajaan Islam di Nusantara
22
peradaban yang besar dan maju. Pemerintahan baru tersebut yakni Kerajaan
Aceh Darussalam yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah.
KesultananAceh Darussalam sendiri dibangun di atas puing-puing kerajaan-
kerajaan yang pernah ada di Aceh pada masa pra Islam, seperti Kerajaan
Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan
Indrapura. Pada 1524, Kerajaan Aceh Darussalam di bawah pimpinan Sultan
Ali Mughayat Syah menyerang Kesultanan Samudera Pasai. Akibatnya, pamor
kebesaran Kerajaan Samudera Pasai semakin meredup sebelum benar-benar
runtuh. Sejak saat itu, Kesultanan Samudera Pasai berada di bawah kendali
kuasa Kesultanan Aceh Darussalam.
b.Terjadi Perebutan kekuasaan pada tahun 1349
Sultan Ahmad Bahian Syah malik al Tahir meninggal dunia dan
digantikan putranya yang bernama Sultan Zainal Abidin Bahian SyahMalik al-
Tahir. Bagaimana pemerintahan Sultan Zainal Abidin ini tidak banyak
diketahui. Rupanya menjelang akhir abad ke-14 Samudra Pasai banyak diliputisuasana kekacauan karenaa terjadinya perebutan kekuasaan, sebagai dapat
diungkap dari berita-berita Cina. Beberapa faktor yang menyebabkan
runtuhnya kerajaan Samudra Pasai, yaitu pemberontakan yang dilakukan
sekelompok orang yang ingin memberontak kepada pemerintahan kerajaan
Samudra Pasai. Karena pemberontakan ini, menyebabkan beberapa pertikaian
di Kerajaan Samudra Pasai. Sehingga terjadilah perang saudara yang membuat
pertumpahan darah yang sia-sia. Untuk mengatasi hal ini, Sultan Kerajaan
Samudra Pasai waktu itu melakukan sesuatu hal yang bijak, yaitu meminta
bantuan kepada Sultan Malaka untuk segera menengahi dan meredam
pemberontakan.Namun Kesultanan Pasai sendiri akhirnya runtuh setelah
ditaklukkan oleh Portugal tahun 1521 yang sebelumnya telah menaklukan
Malaka tahun1511, dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi
bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
23/84
Kerajaan Islam di Nusantara
23
2. Faktor
Eksteren
kemunduran Kerajaan Samudra Pasai
a. Serangan dari Majapahit Tahun 1339
Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami ancaman dari
Kerajaan Majapahit dengan Gajah Mada sebagai mahapatih. Gajah Mada
diangkat sebagai patih di Kahuripan pada periode 1319-1321 Masehi oleh
Raja Majapahit yang kala itu dijabat oleh Jayanegara. Pada 1331, Gajah Mada
naik pangkat menjadi Mahapatih ketika Majapahit dipimpin oleh Ratu Tribuana
Tunggadewi. Ketika pelantikan Gajah Mada menjadi Mahapatih Majapahit
inilah keluar ucapannya yang disebut dengan Sumpah Palapa, yaitu bahwa
Gajah Mada tidak akan menikmati buah palapa sebelum seluruh Nusantara
berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.Mahapatih Gajah Mada
rupanya sedikit terusik mendengar kabar tentang kebesaran Kerajaan
Samudera Pasai di seberang lautan sana. Majapahit khawatir akan pesatnya
kemajuan Kerajaan Samudera Pasai. Oleh karena itu kemudianGajah Mada
mempersiapkan rencana penyerangan Majapahit untuk menaklukkan SamuderaPasai. Desas-desus tentang serangan tentara Majapahit,yang menganut agama
Hindu Syiwa, terhadap kerajaan Islam Samudera Pasai santer terdengar di
kalangan rakyat di Aceh. Ekspedisi Pamalayu armada perang Kerajaan
Majapahit di bawah komando Mahapatih Gajah Mada memulai aksinya pada
1350 dengan beberapa tahapan.Serangan awal yang dilakukan Majapahit di
perbatasan Perlak mengalamikegagalan karena lokasi itu dikawal ketat oleh
tentara Kesultanan Samudera Pasai. Namun, Gajah Mada tidak membatalkan
serangannya. Ia mundur ke laut dan mencari tempat lapang di pantai timur
yang tidak terjaga. Di Sungai Gajah, Gajah Mada mendaratkan pasukannya dan
mendirikan benteng di atas bukit, yang hingga sekarang dikenal dengan nama
Bukit Meutan atau Bukit Gajah Mada. Gajah Mada menjalankan siasat
serangan dua jurusan, yaitu dari jurusan laut dan jurusan darat. Serangan
lewat laut dilancarkan terhadap pesisir di Lhokseumawe dan Jambu Air.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
24/84
Kerajaan Islam di Nusantara
24
Sedangkan penyerbuan melalui jalan darat dilakukan lewat Paya Gajah yang
terletak di antara Perlak dan Pedawa. Serangan dari darat tersebut ternyata
mengalami kegagalan karena dihadang oleh tentara Kesultanan Samudera
Pasai. Sementara serangan yang dilakukan lewat jalur laut justru dapat
mencapai istana.Selain alasan faktor politis, serangan Majapahit ke Samudera
Pasai dipicu juga karena faktor kepentingan ekonomi. Kemajuan perdagangan
dan kemakmuran rakyat Kerajaaan Samudera Pasai telah membuat Gajah
Mada berkeinginan untuk dapat menguasai kejayaan itu. Ekspansi Majapahit
dalam rangka menguasai wilayah Samudera Pasai telah dilakukan berulangkali
dan Kesultanan Samudera Pasai pun masih mampu bertahan sebelum akhirnya
perlahan-lahan mulai surut seiring semakin menguatnya pengaruh Majapahit
di Selat Malaka. Hingga menjelang abad ke-16, Kerajaan Samudera Pasai
masih dapat mempertahankan peranannya sebagai bandar yang mempunyai
kegiatan perdagangan dengan luar negeri. Para ahlisejarah yang
menumpahkan minatnya pada perkembangan ekonomi mencatat bahwa
Kerajaan Samudera Pasai pernah menempati kedudukan sebagai sentrum
kegiatan dagang internasional di nusantara semenjak peranan Kedah berhasil
dipatahkan. Namun, kemudian peranan Kerajaan Samudera Pasai yang
sebelumnya sangat penting dalam arus perdagangan di kawasan Asia
Tenggara dan dunia mengalami kemerosotan dengan munculnya bandar
perdagangan Malaka di Semenanjung Melayu Bandar Malaka segera menjadi
primadona dalam bidang perdagangan dan mulai menggeserkedudukan Pasai.
Tidak lama setelah Malaka dibangun, kota itu dalam waktu yang singkat
segera dibanjiri perantau-perantau dari Jawa. Akibat kemajuan pesat yang
diperoleh Malaka tersebut, posisi dan peranan Kerajaan Samudera Pasai kian
lama semakin tersudut, nyaris seluruh kegiatan perniagaannya menjadi kendor
dan akhirnya benar-benar patah di tangan Malaka sejak tahun 1450. Apalagi
ditambah kedatangan Portugis yang berambisi menguasai perdagangan di
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
25/84
Kerajaan Islam di Nusantara
25
Semenanjung Melayu. Orang-orang Portugis yang pada 1521 berhasil
menduduki Kesultanan Samudera Pasai.
b.Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis
Tercatat, selama abad 13 sampai awal abad 16, Samudera Pasai dikenal
sebagai salah satu kota di wilayah Selat Malaka dengan bandar pelabuhan
yang sangat sibuk. Pasai menjadi pusat perdagangan internasional dengan
lada sebagai salah satu komoditas ekspor utama.Letak geografis kerajaan
samudera pasai terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera bagian utara
berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (SelatMalaka). Letak
Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas mayarakat
untuk terjun langsung ke dunia maritim.
Samudera pasai juga mempersiapkan bandar - bandar yang digunakan untuk:
1)Menambah perbekalan pelayaran selanjutnya
2)Mengurus masalah – masalah perkapalan
3)Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri
4)Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah
di Indonesia.
Namun Setelah kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka
pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka. Dengan beralihnya pusat
perdagangan ke Bandar Malaka maka perekonomian di Bandar Malaka menjadi
ramai karena letaknya yang lebih strategis dibanding bandar-bandar di
Samudra Pasai.
c.Serangan Portugis
Orang-orang Portugis memanfaatkan keadaan kerajaan Samudra Pasai
yang sedang lemah ini karena adanya berbagai perpecahan (kemungkinan
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
26/84
Kerajaan Islam di Nusantara
26
karena politik / kekuasaan) dengan menyerang kerajaan Samudra Pasai hingga
akhirnya kerajaan Samudra Pasai runtuh. Sebelumnya memang orang-orang
Portugis telah menaklukan kerajaan Malaka, yang merupakan kerajaan yang
sering membantu kerajaan Samudra Pasaidan menjalin hubungan dengan
kerajaan Samudra Pasai. Orang-orang Portugis datang ke Malaka, karena
telah mengetahui bahwa pelabuhan Malaka merupakan pelabuhan transito
yang banyak didatangi pedagang dari segala penjuru angin. Malaka dikenal
sebagai pintu gerbang Nusantara. Julukan itu diberikan mengingat peranannya
sebagai jalan lalu lintas bagi pedagang-pedagang asing yang hendak masuk
dan keluar pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Malaka pada akhir abad ke-15
dikunjungi oleh para saudagar yang datang dari Arab,India, Asia Tenggara dan
saudagar-saudagar Indonesia. Hal ini sangat menarik perhatian orang-orang
Portugis.Maksud Portugis untuk menduduki Malaka adalah untuk menguasai
perdagangan melalui selat Malaka.Kedatangan orang-orang Portugis di bawah
pimpinan Diego Lopez de Squeira ke Malaka atas perintah raja Portugis,
bertujuan untuk membuat perjanjian-perjanjian dengan penguasa-penguasa di
Malaka. Perjanjian-perjanjian ini dimaksudkan untuk memperoleh suatu izin
perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Jadi semboyan orang-
orang Portugis untuk meluaskan daerah pengaruhnya tidak hanya bermotif
penyebaran agama akan tetapi terutama motif ekonomi.
F. Peninggalan dari Kerajaan Samudra Pasai
1. Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudera Pasai diyakini pernah berjaya dibuktikan dengan
beberapa peninggalan dari kerajaan tersebut. Sayangnya, kerajaan Samudra
Pasai tidak banyak meninggalkan batu prasasti sebagai peninggalan
bersejarah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat dan
pemerintah setempat terhadap bukti- bukti peninggalan sejarah. Peneliti
independen dari pusat informasi Samudra Pasai Heritage Lhouksemawe,
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
27/84
Kerajaan Islam di Nusantara
27
Taqiyuddin mengungkapkan benda peninggalan bersejarah Kerajaan Samudera
Pasai tersebar di hampir seluruh wilayah Aceh, khususnya Aceh Utara.
Namun, sampai saat ini belum ada upaya untuk menggali dan meneliti
peninggalan bersejarah tersebut. Umumnya peninggalan bersejarah Samudera
Pasai berupa nisan bertuliskan kaligrafi arab gundul yang khas. (Mohamad
Burhanuddin,2011).Sekelompok minoritas kreatif berhasil memanfaatkan huruf
Arab yang dibawa oleh agama Islam, untuk menulis karya mereka dalam
bahasa Melayu. Inilah yang kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan
hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja
Pasai (HRP). Bagian awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M.
Hikayat Raja Pasaiini dapatlah dibagi menjadi tiga bagian yaitu mengenai asal
usul pembukaan negeri-negeri Pasai dan Samudera, pengislaman Merah Silau
dan kejatuhan kerajaan Pasai ke Majapahit. Hikayat Raja Pasaiini juga berisi
kisah-kisah mitos seperti kelahiran Puteri Buluh Betung, mitos pembukaan
negeri Samudera (semut besar), silsilah raja-raja Majapahit dan legenda
tokoh-tokoh Tun Beraim Bapa, Sultan Ahmad dan Sultan Malikul Saleh yang
seharusnya dipercayai dalam wujud realiti sejarah Samudera-Pasai. HRP
menandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di bumi
nusantara.Sejalan dengan itu, juga berkembang ilmu tasawuf. Di antara buku
tasawuf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu adalah Durru al-
Manzum, karya Maulana Abu Ishak. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Melayu oleh Makhdum Patakan, atas permintaan dari Sultan
Malaka. Informasi di atas mencerminkan sekelumit peran yang telah
dimainkan oleh Samudra Pasai dalam posisinya sebagai pusat pertumbuhan
Islam di Asia Tenggarapada masa itu. Samudera Pasai merupakan pusat
perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari
berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama
adalah lada.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
28/84
Kerajaan Islam di Nusantara
28
Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan
mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi di
kerajaan tersebut. Uang dirham juga menjadi peninggalan kerajaan Samudra
Pasai yang menandakan kekuatan ekonomi pada saat itu. Pada satu sisi
dirham atau mata uang emas itu tertulis; Muhammad Malik Al-Zahir.
Sedangkan di sisi lainnya tercetak nama Al-Sultan Al-Adil. Diameter Dirham
itu sekitar 10 mm dengan berat 0,60 gram dengan kadar emas 18 karat. Di
samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat
perkembangan agama Islam. Banyak makam – makam para pemimpin
kerajaan Samudra Pasai yang merupakan bukti nyata adanya kerajaan
Samudra Pasai.
Beberapa makam terseut adalah :
a. Makam Sultan Malik AL-Saleh
Makam Malik Al-Saleh terletak di Desa Beuringin, Kecamatan
Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Nisan makam sang
sultan ditulisi huruf Arab.
b. Makam Sultan Maulana Al Zhahir
Malik Al-Zahir adalah putera Malik Al- Saleh, Dia memimpin Samudera
Pasai sejak 1287 hingga 1326 M. Pada nisan makamnya yang terletak
bersebelahan dengan makam Malik Al-Saleh, tertulis kalimat; Ini adalah
makam yang dimuliakan Sultan Malik Al-Zahir, cahaya dunia dan agama. Al-
Zahir meninggal pada 12 Zulhijjah 726 H atau 9 November 1326.
c. Makam Nahriyah
Nahrisyah adalah seorang ratu dari Kerajaan Samudera Pasai yang
memegang pucuk pimpinan tahun 1416-1428 M. Ratu Nahrisyah dikenal arif
dan bijak. Ia bertahta dengan sifat keibuan dan penuh kasih sayang. Harkat
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
29/84
Kerajaan Islam di Nusantara
29
dan martabat perempuan begitu mulia pada masanya sehingga banyak yang
menjadi penyiar agama pada masa tersebut. Makamnya terletak di Gampong
Kuta Krueng, Kecamatan Samudera ± 18 km sebelah timur Kota
Lhokseumawe, tidak jauh dari Makam Malikussaleh. Surat Yasin dengan
kaligrafi yang indah terpahat dengan lengkap pada nisannya. Tercantum pula
ayat Qursi, Surat Ali Imranayat 18 19, Surat Al-Baqarah ayat 285 286,dan
sebuah penjelasan dalam aksara Arab yang artinya, “Inilah makam yang suci,
Ratu yang mulia almarhumah Nahrisyah yang digelar dari bangsa chadiu bin
Sultan Haidar Ibnu Said Ibnu Zainal Ibnu Sultan Ahmad Ibnu Sultan Muhammad
Ibnu Sultan MalikusSaleh, mangkat pada Senin 17 Zulhijjah 831 H” (1428 M).
d.Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul NillahTeungku
Sidi Abdullah Tajul Milah berasal dari Dinasti Abbasiyah dan merupakan
cicit dari khalifah Al-Muntasir yang meninggalkan negerinya ( Irak ) karena
diserang oleh tentara Mongolia. Beliau berangkat dari Delhi menuju Samudera
Pasai dan mangkat di Pasai tahun 1407 M. Ia adalah pemangku jabatanMenteri Keuangan. Makamnya terletak di sebelah timur Kota Lhokseumawe.
Batu nisannya terbuat dari marmer berhiaskan ukiran kaligrafi, ayat Qursi
yang ditulis melingkar pada pinggiran nisan. Sedangkan di bagian atasnya
tertera kalimatBismillahserta surat At-Taubah ayat 21-22.
e.Makam Naina Hasanuddin
Naina Hasamuddin wafat pada bulan Syawal 823 H ( 1420 M ). Makam
beliau terletak di Gampong Mns. Pie Kecamatan Samudera kabupaten Aceh
Utara , dalam komplek makam terdapat 12batu pusara. Situs makam ini
berhiaskan ornamen dan kaligrafi ayat Kursi di atas batu pualam, ditambah
dengan sepotong sajak berbahasa Parsi berisikan petuah mati bagi yang
hidup, Sajak tersebut ditulispenyair Iran Syech Muslim Al-Din Sa’di (1193-
1292) yang diterjemahkan oleh sejarawan Ibrahim Alfian: Tiada terhitung
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
30/84
Kerajaan Islam di Nusantara
30
bilangan tahun melintasi bumi, Laksana mata air mengalir dan semilir angin
lalu, Bila kehidupan hanyalah separangkat kumpulan hari-hari manusia,
Mengapa penyinggah bumi ini menjadi angkuh? Oh, sahabat! Jika kau lewat
makam seorang musuh, Janganlah bersuka cita, sebab hal yang sama jua akan
menimpamu, Wahai yang bercelik mata dengan kesombongan, Debu-debu
akan merasuki tulang belulang Laksana pupur cetak memasuki kotak
penyimpanannya. Barangsiapa menyombongkan diri dengan hiasan bajunya,
Esok hari jasadnya yang terkubur hanya tinggal menguap.Dunia sarat
persaingan dan sedikit kasih sayang, Ketika tersadar ia terkapar tanpa
daya.Demikianlah sesungguhnya jasadyang kau lihat terbujur berkalang tanah
Barang siapa memenuhi peristiwa penting ini dari kehidupannya nanti,
Kemanakah ia harus menghindar? Tak ada yang mampu memberi pertolongan,
kecuali amal shaleh. Saidi bernaung dibawah bayang Allah yang maha
pemurah Yaa Rabbi, janganlahsiksa hambamu-Mu yang malang dan tak
berdaya ini Dosa senantiasa berasal dari kami, sedang engkau penuh limpahan
belas kasih.
f.Makam Perdana Menteri
Situs ini disebut juga Makam Teungku Yacob. Beliau adalah seorang
Perdana Menteri pada zaman Kerajaan Samudera Pasai sehingga makamnya
digelar Makam Perdana Menteri. Beliau mangkat pada bulan Muharram 630 H
(Augustus 1252 M). Di lokasi ini terdapat 8 buah batu pusara dengan luas
pertapakan 8 x 15 m. Nisannya bertuliskan kaligrafi indah surat Al-Ma’aarij
ayat 18-23 dan surat Yasin ayat 78-81.
g. Makam Teungku Peuet Ploh Peueth.
Makam Said Syarifi. Makam Teungku Di Iboih Makam Teungku Di Iboih
adalah milik Maulana Abdurrahman Al-Fasi. Sebagian arkeolog berpendapat
bahwa makam ini lebih tua dari pada makam Malikussaleh. Makam ini terletak
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
31/84
Kerajaan Islam di Nusantara
31
di Gampong Mancang, Kecamatan Samudera± 16 km sebelah Timur Kota
Lhokseumawe. Batu nisannya dihiasi dengan kaligrafi yang indah terdiri dari
ayat Qursi, surat Ali Imran ayat 18, dan surat At-Taubah ayat 21-22.
j. Makam Batte
Makam ini merupakan situs peninggalan sejarah Kerajaan Samudera
Pasai. Tokoh utama yang dimakamkan pada Situs Batee Balee ini adalah
Tuhan Perbu yang mangkat tahun 1444 M. Lokasi di desa Meucat Kecamatan
Samudera ± sebelah Timur KotLhokseumawe. Diantara nisan-nisan tersebut
ada yang bertuliskan kaligrafi yang indah yang terdiri dari surat Yasin, Surat
Ali Imran, Surat Al’Araaf, Surat Al-Jaatsiyah dan Surat Al-Hasyr.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
32/84
Kerajaan Islam di Nusantara
32
BAB III
Kerajaan Aceh
a. Tentang Bab 3 ______________________________________________________
Sejak masa lampau, wilayah Indonesia terkenal akan bidang pelayaran
dan perdagangan yang bersifat internasional. Perdagangan tersebut dilakukan
dengan menyusuri pantai-pantai dan melewati beberapa kota pelabuhan.
Dalam makalah ini, saya sebagai penulis akan menguak bagaimana sejarah
mengenai kerajaan Aceh yang berkembang di Pulau Jawa.
b. Uraian Kerajaan Aceh _______________________________________________
Kerajaan Aceh mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda. Perkembangan pesat yang dicapai kerajaan Aceh ini tidak
a. Lokasi Kerajaan Perlak
b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak
c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak
d. Kehidupan sosial ekonomi
e. Berakhirnya Kerajaan Perlak
a. Sejarah dan Perkembangan Kerajaan Aceh
b. Silsilah Raja-Raja Aceh
c. Masa Kejayaan Kerajaan Aceh
d. Kehidupan Sosial, Politik, dan Ekonomi
e. Masa Kemunduran Kerajaan Aceh
f. Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Aceh
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
33/84
Kerajaan Islam di Nusantara
33
lepas dari letak kerajaannya yang sangat strategis, yaitu di Pulau Sumatera
bagian Utara dan dekat dengan pelayaran internasional. Ramainya aktivitas
pelayaran ini sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan kerajaan Aceh
di segala bidang, seperti halnya dalam aspek kehidupan politik, aspek
ekonomi, social maupun kebudayaannya.
Mengenai kapan berdirinya kerajaan Aceh, memang belum diketahu secara
pasti. Namun, berdasarkan Bustanus salatin (1637M) karangan nuruddin Ar
Raniri yang berisi silsilah sultan-sultan Aceh, serta kabar datang dari orang
Eropa, bahwa Kerajaan Aceh telah berhasil membebaskan diri dari kekuasaan
Kerajaan Pedir.
A. Sejarah dan Perkembangan Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh dirintis oleh Mudzaffar Syah. Ketika awal kedatangan
Bangsa Portugis di Indonesia, tepatnya di Pulau Sumatra, terdapat dua
pelabuhan dagang yang besar sebagai tempat transit para saudagar luar
negeri, yakni Pasai dan Pedir. Pasai dan Pedir mulai berkembang pesat ketika
kedatangan bangsa Portugis serta negara-negara Islam. Namun disamping
pelabuhan Pasai dan Pedir, Tome Pires menyebutkan adanya kekuatan ketiga,
masih muda, yaitu “Regno dachei” (Kerajaan Aceh).
Aceh berdiri sekitar abad ke-16, dimana saat itu jalur perdagangan
lada yang semula melalui Laut Merah, Kairo, dan Laut Tengah diganti menjadi
melewati sebuah Tanjung Harapan dan Sumatra. Hal ini membawa perubahan
besar bagi perdagangan Samudra Hindia, khususnya Kerajaan Aceh. Para
pedagang yang rata-rata merupakan pemeluk agama Islam kini lebih suka
berlayar melewati utara Sumatra dan Malaka. Selain pertumbuhan ladanya
yang subur, disini para pedagang mampu menjual hasil dagangannya dengan
harga yang tinggi, terutama pada para saudagar dari Cina. Namun hal itu
justru dimanfaatkan bangsa Portugis untuk menguasai Malaka dan sekitarnya.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
34/84
Kerajaan Islam di Nusantara
34
Dari situlah pemberontakan rakyat pribumi mulai terjadi, khususnya wilayah
Aceh (Denys Lombard: 2006, 61-63)
Pada saat itu Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Ali Mughayat
Syah atau Sultan Ibrahim, berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan
Pedir pada tahun 1520. Dan pada tahun itu pula Kerajaan Aceh berhasil
menguasai daerah Daya hingga berada dalam kekuasaannya. Dari situlah
Kerajaan Aceh mulai melakukan peperangan dan penaklukan untuk
memperluas wilayahnya serta berusaha melepaskan diri dari belenggu
penjajahan bangsa Portugis. Sekitar tahun 1524, Kerajaan Aceh bersamapimpinanya Sultan Ali Mughayat Syah berhasil menaklukan Pedir dan Samudra
Pasai. Kerajaan Aceh dibawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah tersebut
juga mampu mengalahkan kapal Portugis yang dipimpin oleh Simao de Souza
Galvao di Bandar Aceh (Poesponegoro: 2010, 28)
Setelah memiliki kapal ini, Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan
Ibrahim bersiap-siap untuk menyerang Malaka yang dikuasai oleh Bangsa
Portugis. Namun rencana itu gagal. Ketika perjalanan menuju Malaka, awak
kapal dari armada Kerajaan Aceh tersebut justru berhenti sejenak di sebuah
kota. Disana mereka dijamu dan dihibur oleh rakyat sekitar, sehingga secara
tak sengaja sang awak kapal membeberkan rencananya untuk menyerang
Malaka yang dikuasai Portugis. Hal tersebut didengar oleh rakyat Portugis
yang bermukim disana, sehingga ia pun melaporkan rencana tersebut kepada
Gubernur daerah Portugis (William Marsden, 2008: 387)
Selain itu sejarah juga mencatat, usaha Sultan Ali Mughayat Syah atau
Sultan Ibrahim untuk terus-menerus memperluas dan mengusir penjajahan
Portugis di Indonesia. Mereka terus berusaha menaklukan kerajaan-kerajaan
kecil yang ada di sekitar Aceh, dimana kerajaan-kerajaan tersebut merupakan
kekuasaan Portugis, termasuk daerah Pasai. Dari perlawanan tersebutakhirnya Kerajaan Aceh berhasil merebut benteng yang terletak di Pasai.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
35/84
Kerajaan Islam di Nusantara
35
Hingga akhirnya Sultan Ibrahim meninggal pada tahun 1528 karena
diracun oleh salah seorang istrinya. Sang istri membalas perlakuan Sultan
Ibrahim terhadap saudara laki-lakinya, Raja Daya. Dan ia pun digantikan oleh
Sultan Alauddin Syah (William Marsden, 2008: 387-388)
Sultan Alauddin Syah atau disebut Salad ad-Din merupakan anak
sulung dari Sultan Ibrahim. Ia menyerang Malaka pada tahun 1537, namun itu
tidak berhasil. Ia mencoba menyerang Malaka hingga dua kali, yaitu tahun
1547 dan 1568, dan berhasil menaklukan Aru pada tahun 1564. Hingga
akhirnya ia wafat 28 September 1571. Sultan Ali Ri’ayat Syah atau Ali Ri’ayatSyah, yang merupakan anak bungsu dari Sultan Ibrahim menggantikan
kedudukan Salad ad-Din. Ia mencoba merebut Malaka sebanyak dua kali,
sama seperti kakaknya, yaitu sekitar tahun 1573 dan 1575. Hingga akhirnya ia
tewas 1579 (Denys Lombard: 2006, 65-66)
Sejarah juga mencatat ketika masa pemerintahan Salad ad-Din, Aceh
juga berusaha mengambangkan kekuatan angkatan perang, mengembangkan
perdagangan, mengadakan hubungan internasional dengan kerajaan-kerajaan
Islam di Timur Tengah, seperti Turki, Abysinia, dan Mesir. Bahkan sekitar
tahun 1563, ia mengirimkan utusannya ke Konstantinopel untuk meminta
bantuannya kepada Turki dalam melakukan penyerangan terhadap Portugis
yang menguasai wilayah Aceh dan sekitarnya. Mereka berhasil menguasai
Batak, Aru dan Baros, dan menempatkan sanak saudaranya untuk memimpin
daerah-daerah tersebut. Penyerangan yang dilakukan oleh Kerajaan Aceh ini
tak luput dari bantuan tentara Turki.
Mansyur Syah atau Sultan Alauddin Mansyur Syah dari Kerajaan Perak
di Semenanjung adalah orang berikutnya yang naik tahta. Ia merupakan
menantu Sultan Ali Ri’ayat Syah. Menurut Hikayat Bustan as-Salatin , ia
adalah seorang yang sangat baik, jujur dan mencintai para ulama. Karenaitulah banyak para ulama baik dari nusantara maupun luar negeri yang datang
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
36/84
Kerajaan Islam di Nusantara
36
ke Kerajaan Aceh. Hingga akhirnya ia wafat pada tahun 1585 dan digantikan
oleh Sultan Alauddin Ri’ayat Syah ibn Sultan Munawar Syah yang memerintah
hingga tahun 1588. Sejak tahun1588, Kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan
Alauddin Ri’ayat Syah ibn Firman Syah atau Sultan Muda hingga tahun 1607
(Poesponegoro: 2010, 30-31)
Kerajaan Aceh mulai mengalami masa keemasan atau puncak
kekuasaan di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda, yaitu sekitar tahun 1607
sampai tahun 1636. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh
mengalami peningkatan dalam berbagai bidang, yakni dalam bidang politik,ekonomi-perdagangan, hubungan internasional, memperkuat armada
perangnya, serta mampu mengembangakan dan memperkuat kehidupan Islam.
Bahkan kedudukan Bangsa Portugis di Malaka pun semakin terdesak akibat
perkembangan yang sangat pesat dari Kerajaan Aceh di bawah pimpinan
Sultan Iskandar Muda (Poesponegoro: 2010, 31)
Sultan Iskandar Muda memperluas wilayah teritorialnya dan terus
meningkatkan perdagangan rempah-rempah menjadi suatu komoditi ekspor
yang berpotensial bagi kemakmuran masyarakat Aceh. Ia mampu menguasai
Pahang tahun 1618, daerah Kedah tahun 1619, serta Perak pada tahun 1620,
dimana daerah tersebut merupakan daerah penghasil timah. Bahkan dimasa
kepemimpinannya Kerajaan Aceh mampu menyerang Johor dan Melayu hingga
Singapura sekitar tahun 1613 dan 1615. Ia pun diberi gelar Iskandar Agung
dari Timur.
Kemajuan dibidang politik luar negeri pada era Sultan Iskandar Muda,
salah satunya yaitu Aceh yang bergaul dengan Turki, Inggris, Belanda dan
Perancis. Ia pernah mengirimkan utusannya ke Turki dengan memberikan
sebuah hadiah lada sicupak atau lada sekarung, lalu dibalas dengan kesultanan
Turki dengan memberikan sebuah meriam perang dan bala tentara, untukmembantu Kerajaan Aceh dalam peperangan. Bahkan pemimpin Turki
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
37/84
Kerajaan Islam di Nusantara
37
mengirimkan sebuah bintang jasa pada sultan Aceh (Harry Kawilarang, 2008:
21-22)
Dalam lapangan pembinaan kesusasteraan dan ilmu agama, Aceh telah
melahirkan beberapa ulama ternama, yang karangan mereka menjadi rujukan
utama dalam bidang masing-masing, seperti Hamzah Fansuri dalam bukunya
Tabyan Fi Ma'rifati al-U Adyan, Syamsuddin al-Sumatrani dalam bukunya
Mi'raj al-Muhakikin al-Iman, Nuruddin Al-Raniri dalam bukunya Sirat al-
Mustaqim, dan Syekh Abdul Rauf Singkili dalam bukunya Mi'raj al-Tulabb Fi
Fashil(http://ridwanaz.com/umum/sejarah/sejarah-kerajaan-aceh-pada-masa-kejayaan-dan-keruntuhannya/)
Dalam hubungan ekonomi-perdagangan dengan Mesir, Turki, Arab,
juga dengan Perancis, Inggris, Afrika, India, Cina, dan Jepang. Komoditas-
komoditas yang diimpor antara lain: beras, guci, gula (sakar), sakar lumat,
anggur, kurma, timah putih dan hitam, besi, tekstil dari katun, kain batik mori,
pinggan dan mangkuk, kipas, kertas, opium, air mawar, dan lain-lain yang
disebut-sebut dalam Kitab Adat Aceh. Komoditas yang diekspor dari Aceh
sendiri antara lain kayu cendana, saapan, gandarukem (resin), damar, getah
perca, obat-obatan (Poesponegoro: 2010, 31)
Di bawah kekuasannya kendali kerajaan berjalan dengan aman,
tentram dan lancar. Terutama daerah-daerah pelabuhan yang menjadi titik
utama perekonomian Kerajaan Aceh, dimulai dari pantai barat Sumatra hingga
ke Timur, hingga Asahan yang terletak di sebelah selatan. Hal inilah yang
menjadikan kerajaan ini menjadi kaya raya, rakyat makmur sejahtera, dan
sebagai pusat pengetahuan yang menonjol di Asia Tenggara (Harry
Kawilarang, 2008: 24)
B. Silsilah Raja-raja Aceh
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
38/84
Kerajaan Islam di Nusantara
38
Kerajaan Aceh telah berdiri sejak akhir abad ke 15M – 20 M. Dalam
kurun waktu empat abad, Kerajaan Aceh telah diperintah oleh 38 sultan dan
sultanah[11]. Sultan maupun sultanah dari kerajaan Aceh tidak hanya berasal
dari Aceh. Tetapi berasal dari daerah di luar Aceh dan dari dinasti-dinasti
yang ada saat itu.
Sultan Aceh dari Dinasti Makota Alam
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1. Sultan Ali Mughayat
Syah
1496-1528 / 7
Agustus 1530
Pendiri kerajaan,
putera dari
Syamsu Syah
2. Sultan Salahuddin 1528 / 1530-
1537 / 1539
Putra dari Sultan
Ali Wafat
tanggal 25
November1548.
3. Sultan Alauddin al-
Qahhar
1537-1568 / 28
September1571
Putra dari Sultan
Ali Mughayat
Syah.
4. Sultan Husain Ali Riayat
Syah
1568 / 1571-1575 / 8
Juni 1579
Putra dari Sultan
Alauddin al-
Qahhar.
5. Sultan Muda 1575 / 1579 Putra dari No. 4.
Baru berumur
beberapa bulan
pada saat
dijadikan sultan.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
39/84
Kerajaan Islam di Nusantara
39
6. Sultan Sri Alam 1575-1576 / berkuasa
hanya pada 1579
Merupakan raja
Priaman
7. Sultan Zainal Abidin 1576-1577 / berkuasa
hanya pada 1579
Cucu dari Sultan
Alauddin al-
Qahhar.
Sultan Aceh yang berasal dari luar Aceh
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1. Sultan Alauddin Mansur
Syahbin Sultan Mansur
Syah
I(Sultan Perak 1549-
1577)
1577 / 1579-1589 /
dibunuh sekitar 1586
Kakak dari Sultan
Ahmad Tajuddin
Syah,
Sultan Perak.
2. Sultan Buyong 1589 / 1586-1596 / 28
Juni1589
Anak seorang raja
Indrapura.
Sultan Aceh yang berasal dari Dinasti Darul-Kamal
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1. Sultan Alauddin Riayat
Syah Sayyid al-
Mukammil
1596 / 1589-1604 Putra dari Firman
Syah.
2. Sultan Ali Riayat Syah 1604-1607 Putra dari Sultan
Alauddin Riayat
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
40/84
Kerajaan Islam di Nusantara
40
Syah Sayyid al-
Mukammil
Sultan Aceh peleburan dari Dinasti Makota Alam dan Dinasti Darul-Kamal
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1.
Sultan Iskandar Muda
Johan Pahlawan
Meukuta Alam
1607-27
Desember 1636
Cucu (melalui ibu)
dari Sultan
Alauddin Riayat
Syah Sayyid al-
Mukammil
Sultan Aceh yang berasal dari luar Aceh
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1. Sultan Iskandar Tsani
Alauddin Mughayat
Syah
1636-15
Februari 1641
Putra
Sultan Pahang,Ahmad
Syah II.
Sultanah Aceh
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1. Sri Ratu Safiatuddin
Tajul Alam
1641-1675 Putri dari Sultan
Iskandar Muda
Johan Pahlawan
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
41/84
Kerajaan Islam di Nusantara
41
Meukuta Alam.
2. Sri Ratu Naqiatuddin
Nurul Alam
1675-1678
3. Sri Ratu Zaqiatuddin
Inayat Syah
1678-1688
Sultan Aceh
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1. Sultan Badrul Alam
Syarif Hasyim
Jamaluddin
1699-1702 Suami dari Sri
Ratu Zainatuddin
Kamalat Syah
2. Sultan Perkasa Alam
Syarif Lamtui
1702-1703
3. Sultan Jamalul Alam
Badrul Munir
1703-1726
4. Sultan Jauharul Alam
Aminuddin
1726
5. Sultan Syamsul Alam 1726-1727
Sultan Aceh Keturunan Bugis
No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan
1. Sultan Alauddin Ahmad 1727-1735
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
42/84
Kerajaan Islam di Nusantara
42
Syah
2. Sultan Alauddin Johan
Syah
1735-1760 Putra dari Sultan
Alauddin Ahmad
Syah.
3. Sultan Mahmud Syah 1760-1764 Putra dari Sultan
Alauddin Johan
Syah.
4. Sultan Badruddin Johan
Syah
1764-1765
5. Sultan Mahmud Syah 1765-1773
6. Sultan Sulaiman Syah 1773
7. Sultan Mahmud Syah 1773-1781
8. Alauddin Muhammad
Syah
1781-1795 Putra Sultan
Mahmud Syah.
9. Sultan Alauddin Jauhar
al-Alam
1795-1823 Putra dari Sultan
Sulaiman Syah.
10. Sultan Syarif Saif al-
Alam
1815-1820
11. Sultan Alauddin Jauhar
al-Alam
1795-1823
12. Sultan Muhammad Syah 1823-1838 Putra dari Sultan
Mahmud Syah.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
43/84
Kerajaan Islam di Nusantara
43
13. Sultan Sulaiman Syah 1838-1857 Putra dari Sultan
Alauddin Jauhar
al-Alam.
14. Sultan Mansur Syah 1857-1870 Putra dari Sultan
Mahmud Syah.
C. Masa Kejayaan Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh mulai mengalami masa keemasan atau puncak
kekuasaan di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda, yaitu sekitar tahun 1607
sampai tahun 1636. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh
mengalami peningkatan dalam berbagai bidang, yakni dalam bidang politik,
ekonomi-perdagangan, hubungan internasional, memperkuat armada
perangnya, serta mampu mengembangakan dan memperkuat kehidupan Islam.
Bahkan kedudukan Bangsa Portugis di Malaka pun semakin terdesak akibat
perkembangan yang sangat pesat dari Kerajaan Aceh di bawah pimpinan
Sultan Iskandar Muda (Poesponegoro: 2010, 31)
Sultan Iskandar Muda memperluas wilayah teritorialnya dan terus
meningkatkan perdagangan rempah-rempah menjadi suatu komoditi ekspor
yang berpotensial bagi kemakmuran masyarakat Aceh. Ia mampu menguasai
Pahang tahun 1618, daerah Kedah tahun 1619, serta Perak pada tahun 1620,
dimana daerah tersebut merupakan daerah penghasil timah. Bahkan dimasa
kepemimpinannya Kerajaan Aceh mampu menyerang Johor dan Melayu hingga
Singapura sekitar tahun 1613 dan 1615. Ia pun diberi gelar Iskandar Agung
dari Timur.
Kemajuan dibidang politik luar negeri pada era Sultan Iskandar Muda,
salah satunya yaitu Aceh yang bergaul dengan Turki, Inggris, Belanda dan
Perancis. Ia pernah mengirimkan utusannya ke Turki dengan memberikan
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
44/84
Kerajaan Islam di Nusantara
44
sebuah hadiah lada sicupak atau lada sekarung, lalu dibalas dengan kesultanan
Turki dengan memberikan sebuah meriam perang dan bala tentara, untuk
membantu Kerajaan Aceh dalam peperangan. Bahkan pemimpin Turki
mengirimkan sebuah bintang jasa pada sultan Aceh (Harry Kawilarang, 2008:
21-22)
Dalam lapangan pembinaan kesusasteraan dan ilmu agama, Aceh telah
melahirkan beberapa ulama ternama, yang karangan mereka menjadi rujukan
utama dalam bidang masing-masing, seperti Hamzah Fansuri dalam bukunya
Tabyan Fi Ma'rifati al-U Adyan, Syamsuddin al-Sumatrani dalam bukunyaMi'raj al-Muhakikin al-Iman, Nuruddin Al-Raniri dalam bukunya Sirat al-
Mustaqim, dan Syekh Abdul Rauf Singkili dalam bukunya Mi'raj al-Tulabb Fi
Fashil(http://ridwanaz.com/umum/sejarah/sejarah-kerajaan-aceh-pada-
masa-kejayaan-dan-keruntuhannya/).
Dalam hubungan ekonomi-perdagangan dengan Mesir, Turki, Arab,
juga dengan Perancis, Inggris, Afrika, India, Cina, dan Jepang. Komoditas-
komoditas yang diimpor antara lain: beras, guci, gula (sakar), sakar lumat,
anggur, kurma, timah putih dan hitam, besi, tekstil dari katun, kain batik mori,
pinggan dan mangkuk, kipas, kertas, opium, air mawar, dan lain-lain yang
disebut-sebut dalam Kitab Adat Aceh. Komoditas yang diekspor dari Aceh
sendiri antara lain kayu cendana, saapan, gandarukem (resin), damar, getah
perca, obat-obatan (Poesponegoro: 2010, 31).
Di bawah kekuasannya kendali kerajaan berjalan dengan aman,
tentram dan lancar. Terutama daerah-daerah pelabuhan yang menjadi titik
utama perekonomian Kerajaan Aceh, dimulai dari pantai barat Sumatra hingga
ke Timur, hingga Asahan yang terletak di sebelah selatan. Hal inilah yang
menjadikan kerajaan ini menjadi kaya raya, rakyat makmur sejahtera, dan
sebagai pusat pengetahuan yang menonjol di Asia Tenggara (HarryKawilarang, 2008: 24).
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
45/84
Kerajaan Islam di Nusantara
45
D. Kehidupan Sosial, politik dan Ekonomi
1. Kehidupan Sosial
Adalanya penggolongan masyarakat menjadi beberapa golongan, yaitu
teuku (kaum bangsawan), golongan teungku (Kaum ulama yang
memegang), Hulubalang (prajurit) serta rakyat biasa. Antara Golongan
teuku dan Teungku sering timbul persaingan yang mengakibatkan
melemahnya kerajaan Aceh.
2. Kehidupan Politik
Aceh tumbuh secara cepat menjadi kerajaan besar karena didukung
oleh letaknya yang strategis, kemudian Kerajaannya memiliki Bandar
pelabuhan. Aceh juga memiliki daerah yang kaya akan tanaman lada.
Tanaman ini sendiri merupakan komoditi ekspor yang sangat penting.
Selain itu, jatuhnya malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang
Islam banyak singgah ke Aceh, ditambah Jalur pelayaran beralih melalui
sepanjang pantai barat Sumatera.
3. Kehidupan Ekonomi
Letaknya yang sangat strategis, di jalur pelayaran dan perdagangan
Selat malakah menitikberatkan pada , maka Kerajaan Aceh menitikberatkan
pada perekonomian pada bidang perdagangan dan pelayaran. Penguasaan atas
daerah pantai barat dan timur sumatera banyak menghasilkan lada. Sementara
di Semenanjung Malaka menghasilkan lada dan timah.
Berikut ini, komoditas ekspor dan impor dari Aceh :
Komoditas ekspor Komoditas impor
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
46/84
Kerajaan Islam di Nusantara
46
Kayu yang tinggi
nilainya
Cendana Bahan makanan Beras
Sapang Mentega
Jenis dammar Gendarukam Gula
Dammar Anggur
Teban Kurma
Sari dan wangi-
wangian
Kemenyan
putih
Logam Timah
Kemenyan
hitam
Besi
Kamper boraks
Akar pucuk Tekstil Bendela
Minyak
rasamala
Kain tenun
Kulit kayu
masui
Barang kerajinan Tembikar
Rempah-rempah Lada Guci
Campli puta Bahan perangsang Candu
Bunga lawang Kopi
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
47/84
Kerajaan Islam di Nusantara
47
E. Masa Kemunduran Kerajaan Aceh
Berikut merupakan factor yang mengakibatkan kerajaan Aceh mengalami
kemunduran.
1) Kekalahan perang antara Aceh melawan portugis di Malaka pada tahun
1629 M
2) Tokoh pengganti Sultan Iskandar Muda tidaklah sebaik yang terdahulu.
3) Permusuhan yang hebat diantara kaum ulama yang menganut ajaran
Syamsyudias-Sumatra dan penganut ajaran Nur ad-Din ar-raniri
4) Saerah-daerah yang jauh dari pemerintahan pusat melepaskan diri dari
Aceh
5) Pertahanan Aceh lemah sehingga bangsa-bangsa Eropa berhasil
mendesak dan menggeser daerah perdagangan Aceh. Akhirnya,
perekonomian di Aceh menjadi melemah.
F. Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Aceh
Jejak peradaban Kerajaan Aceh selama berabad-abad silam telah menyimpan
begitu banyak tempat-tempat peninggalan bersejarah yang terkenal di dunia.
Sejarah telah mencatat bahwa Aceh selama masa penjajahan, baik itu
penjajahan Portugis, Belanda dan Jepang serta konflik bersenjata antara GAM
dan RI belum sekalipun tercatat Aceh pernah menyerah. Itulah sebabnya
kegilaan ini sering disebut oleh Belanda dengan "Acheh Pungo atau Aceh Gila".
Diantara sekian banyak tempat peninggalan itu, ada beberapa tempat
peninggalan bersejarah Aceh yang paling terkenal di dunia.
Berikut adalah beberapa peninggalan-peninggalannya :
1. Mesjid Raya Baiturrahman
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
48/84
Kerajaan Islam di Nusantara
48
Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu masjid termegah di Asia
Tenggara. Masjid ini berada di pusat kota Banda Aceh yang bersebelahan
dengan pasar
tradisional Aceh,
Nanggroe Aceh
Darussalam,
Indonesia. Masjid
Raya Baiturrahman
adalah simbol
religius, keberanian
dan nasionalisme
rakyat Aceh. Masjid
ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Masjid ini
merupakan saksi bisu sejarah Aceh. Masjid ini merupakan markas pertahanan
rakyat Aceh ketika berperang dengan Belanda (1873-1904).
2. Gunongan
Taman Sari Gunongan ini terbuka untuk umum. Di Pinto Khop, yang berada
tidak jauh dari Gunongan, terdapat taman bermain anak-anak sehingga tempat
ini ramai dikunjungi terutama pada sore hari atau hari-hari libur. Gunongan
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
49/84
Kerajaan Islam di Nusantara
49
dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah
tahun 1607-1636.
3. Lonceng Cakra Donya
Menurut sejarahnya lonceng ini diberikan oleh kerajaan China melalui
Laksamana Cheng Ho yang merupakan pelayar tangguh, sebagai ikatan
persahabatan antara kerajaan China dengan Kerajaan Aceh. Cakra Donya
adalah lonceng yang berupa mahkota besi berbentuk stupa buatan Cina 1409
M, dengan tinggi 125 cm dan lebar 75 cm. Cakra berarti poros kereta,
lambang-lambang Wishnu, cakrawala atau matahari. Sedangkan Donya berarti
dunia.
4. Kerkoff Peucut
Kerkoff Peucut adalah kompleks kuburan
perwira Belanda yang tewas dalam perang
Aceh, jumlahnya mencapai 2000 lebih nisan
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
50/84
Kerajaan Islam di Nusantara
50
yang tersimpan di dalamnya. Sejarah dunia mencatat bhwa Kherkoff Peucut
adalah kompleks kuburan Belanda terbesar di dunia. Dalam bahasa Indonesia
Kerkoff berarti "kuburan".
5. Benteng Indra Patra
Benteng Indra Patra adalah benteng peninggalan kerajaan Hindu pertama diAceh yang digunakan sebagai tempat peribadatan dan benteng pertahanan
dari gempuran musuh. Kemudian benteng ini direbut oleh Kerajaan Islam Aceh
dan dijadikan sebagai benteng pertahanan. Benteng ini di pimpin oleh seorang
laksamana perang perempuan Aceh yang sangat terkenal yaitu Laksamana
Malahayati.
Benteng indra patra terletak di kecamatan krueng raya aceh besar. benteng
ini dibangun oleh kerajaan hindu sebelum masuknya islam di aceh. Pada masa
pemerintahan kerajaan Aceh benteng ini digunakan sebagai benteng
pertahanan melawan armada portugis.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
51/84
Kerajaan Islam di Nusantara
51
6. Rumoh Aceh
Rumoh Aceh adalah rumah adat Aceh yang difungsikan sekarang
sebagai museum yang menyimpan ribuan peninggalan sejarah Aceh mulai dari
peninggalan sejarah pra modern hingga peninggalan sejarah masa penjajahan
selain itu di rumoh Aceh ini juga disimpan berbagai macam kebudayaan Aceh
yang berupa kerajinan tangan dan budaya Aceh lainnya.
Komponen utama Rumoh Aceh, antara lain :
Seuramou-keu (serambi depan)
Seuramou-likoot (serambi belakang)
Rumoh-Inong (rumah induk)
Rumoh-dapu (dapur)
Seulasa (teras)
Kroong-padee (lumbung padi)
Keupaleh (gerbang)
Tameeh (tiang)
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
52/84
Kerajaan Islam di Nusantara
52
7. Pesawat Seulawah Agam
Pesawat Seulawah Agam ini merupakan pemberian atau sumbangan
orang Aceh kepada Republik Indonesia setelah Aceh bergabung dengan
Indonesia. Pesawat ini digunakan oleh RI sebagai sarana untuk mempercepat
kemerdekaan Indonesia.
8. Monumen Kerajaan Islam Peureulak
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
53/84
Kerajaan Islam di Nusantara
53
Monumen Kerajaan Islam Peureulak ini terletak Desa Paya Meuligau,
kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Kawasan ini dahulu tempat
Kerajaan Islam Peureulak berada, monumen ini dibangun sebagai simbol
tempat Kerajaan Islam Peureulak sebagai Kerajaan Islam yang pertama di
Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 840-864 M dengan raja
pertama Sultan Alaidin Sayed Maulana Abdul Aziz Syah. Di lokasi ini juga
terdapat makam Beliau dan isterinya.
9. Makam Sultan Iskandar Muda
Makam Sultan Iskandar Muda terletak di kota Banda Aceh. Beliau merupakan
tokoh penting dalam sejarah kesultanan Aceh. Kerajaan Aceh pernah
mengalami masa kejayaan, kala Sultan memerintah di Kerajaan Aceh
Darussalam di masa abad ke 17 yaitu pada tahun 1607-1636. Pada masa
pemerintahan Beliau, kerajaan Islam Aceh menduduki peringkat kelima
kerajaan Islam terbesar di dunia.
-
8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo
54/84
Kerajaan Islam di Nusantara
54
BAB 4
Kesultanan Cirebon
a. Tentang Bab 4 ______________________________________________________
Banyak misteri tentang kerajaan Cirebon yang awalnya didirikan oleh
Syarif Hidayatulloh, dimana beliau adalah putra dari Nyai Rara Santang dan
tidak salah lagi bahwa beliau adalah keturuan dari Prabu Siliwangi penguasa
tanah pasund