bblr dr.heka
DESCRIPTION
ghfjTRANSCRIPT
Laporan Kasus BBLR
A. IDENTITAS PASIEN Nama : By. PP Lahir : 18 Juli 2015 Jenis Kelamin : Laki-Laki Pendidikan : - Agama : Islam Suku : Sunda Alamat : Gn. Lanjung I RT/RW 04/06 Cijenil, Cugenang No. CM : 698927 Nama Ayah : Tn. BS Umur : 24 tahun Pekerjaan : Buruh Bangunan Pendidikan : SLTP / Sederajat Nama Ibu : Ny. PP Umur : 20 tahun Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pendidikan : SD Ruangan : Markisa Tanggal MRS : 18 Juli 2015 No. CM : 700968
B. DATA DASAR
Anamnesis ( Alloanamnesis )
Keluhan Utama: Berat Badan Lahir Rendah
Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi lahir spontan per vaginam di rumah dibantu oleh bidan desa pada tanggal 18 Maret 2014 pukul 16.30 WIB, aterm, jenis kelamin Laki-Laki, berat badan lahir 2200 gram, panjang badan 42 cm, lingkar kepala 26 cm dan lingkar dada ibu lupa. Saat lahir bayi tidak langsung menangis,
napas tidak adekuat, tampak retraksi dinding dada, terlihat ekstremitas tampak biru, tonus otot lemah. Bayi dilahirkan dengan indikasi KPD, air ketuban jernih dan tidak berbau busuk. Tali pusat segar. APGAR score 4 - 6. Bayi kemudian langsung dibawa bersama ibu dan bidan lahirnya ke RSUD Cianjur.
Riwayat Penyakit Ibu dan Ayah
Riwayat ibu menderita diabetes mellitus, hipertensi, asma, penyakit jantung, penyakit ginjal, alergi, anemia, serta kelainan darah sebelum hamil disangkal.
Riwayat ibu keputihan berbau busuk atau menderita penyakit menular seksual selama masa kehamilan atau saat proses kehamilan seperti gonorea, klamidia, trikomonasis, kandidiasis disangkal.
Riwayat ibu demam tinggi selama proses kehamilan disangkal.
Riwayat ibu merokok disangkal.
Riwayat ayah menderita penyakit menular seksual sebelum dan selama istrinya hamil disangkal.
Riwayat ayah merokok disangkal.
Riwayat Pemeriksaan Prenatal
Ibu rutin memeriksakan kehamilannya sebanyak
7 kali mulai usia kehamilan 2 bulan dan sudah
mendapat suntikan tetanus toxoid sebanyak 2 kali.
Riwayat trauma sebelum kehamilan disangkal, riwayat
dipijat disangkal, riwayat penyakit darah tinggi dan
kencing manis disangkal, riwayat minum jamu-jamu
disangkal oleh ibu.
Kesan : Pemeliharaan prenatal baik.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu pasien mengaku ini adalah kehamilannya yang pertama.usia 20 tahun, hamil 38 minggu, HPHT 28 September 2014, riwayat haid teratur, siklus 28 hari, lama haid sekitar 7 hari per siklus. Kenaikan berat badan saat kehamilan usia 36 minggu seberat 10 kg. Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan, 7 kali selama kehamilan dan mendapat suntikan vaksin Tetanus Toxoid sebanyak 2 kali. Selama hamil ibu merasakan mual namun tidak disertai muntah. Selama masa kehamilan ibu tidak mengonsumsi obat-obatan apapun, hanya suplemen yang diberikan bidan. Riwayat demam selama kehamilan disangkal, riwayat kaki bengkak selama kehamilan disangkal, riwayat trauma sebelum dan selama kehamilan disangkal, riwayat perdarahan selama kehamilan disangkal, riwayat dipijat selama kehamilan disangkal, riwayat penyakit kencing manis disangkal, riwayat penyakit darah tinggi sebelum kehamilan disangkal, riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan disangkal, riwayat melahirkan bayi berat badan lahir rendah sebelumnya disangkal. Pola makan sebelum dan selama kehamilan tidak banyak mengalami perubahan.
Bayi lahir spontan dengan indikasi KPD. Apgar skor 4-6, BBL 2200 gram, nangis (-), kecepatan nafas tidak teratur, tampak retraksi dinding dada, serta suhu tubuh di bawah normal. Suntikan Vit. K dan salep mata (+). Bayi lahir dengan kondisi berat badan lahir rendah disertai dengan asfiksia.
Kesan : Neonatus aterm, berat badan lahir rendah, dan asfiksia ringan sedang.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan :Berat badan lahir 2200 gram. Panjang badan lahir 42 cm.
Lingkar Kepala 26 cm. Lingkar Lengan Atas 7 cm. Perkembangan : belum dapat dinilai dan dievaluasi.
Riwayat Makan dan Minum Anak
Sejak lahir, bayi belum mendapatkan ASI. Bayi baru mendapatkan cairan dari infus D10%.
Riwayat ImunisasiDPT : belum dilakukanPolio : belum dilakukanHep B : belum dilakukan Kesan : Imunisasi dasar belum dilakukan
Riwayat Keluarga BerencanaIbu pasien tidak pernah mengikuti program KB. Riwayat Sosial EkonomiAyah pasien bekerja sebagai buruh bangunan, ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan penghasilan ayah sekitar kurang lebih menentu (Rp.500.000 – Rp.1.200.000 per bulan. Biaya pengobatan menggunakan SKTM. Kesan : Sosial ekonomi kurang
Data Perumahan Kepemilikan rumah : Rumah sendiri Keadaan rumah: Dinding rumah terbuat dari tembok, 1 kamar
tidur, kamar mandi di dalam rumah. Jarak cukup dekat dari puskesmas.
Keadaan lingkungan : Antar rumah berdekatan, cukup padat dan
fasilitas kesehatan terdekat adalah Puskesmas.
1. Pemeriksaan Fisik Dilakukan pada tanggal 19 Maret 2014 pukul 08.30 WIB Bayi Laki-Laki usia 1 hari, berat badan 2200 gram, panjang badan 42 cm. Kesan umum : Letargi, bayi berat lahir rendah, sesuai masa kehamilan, tidak ditemukan tanda-tanda neonatus posterm, tampak lemah, nafas cepat, menangis lemah, tidak ikterik. Ballard Score 35 (38minggu) Tanda vital : TD : Pemeriksaan tidak dilakukan HR : 148 kali/menit RR : 64 kali/menit T : 36,7°C ( axilla ) Status Generalis:
Kepala Normocephale, lingkar kepala 32 cm, ubun-ubun besar masih terbuka, tidak tegang, tidak menonjol, caput succedaneum tidak ada, cephal hematom tidak ada, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan.
Mata Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+) normal, kornea jernih, sclera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Hidung Bentuk normal, nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), septum deviasi (-).
Telinga Normotia, discharge (-/-), kembali setelah dilipat.
Mulut Sianosis (-), trismus (-), stomatitis (-), labioschizis (-), palatoschizis (-)
Leher PKGB (-), P.Tyroid (-), retraksi suprasternal (-)
Thorax Paru
o Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris pada keadaan inspirasi dan ekspirasi. Retraksi intercostalis (+).
o Palpasi : Stem fremitus tidak dilakukan, areola mammae teraba, papilla mammae (+/+).
o Perkusi : Tidak dilakukan. o Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung o Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat o Palpasi : Ictus cordis tidak melebar dan tidak teraba o Perkusi : Batas jantung sulit dinilai o Auskultasi : Bunyi jantung I/II regular, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen o Inspeksi : Datar, pangkal sekitar tali pusat tidak tampak
kemerahan dan tidak membengkak. Retraksi epigastrik (+)
o Auskultasi : Bising usus (+) normal o Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba membesar o Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Tulang belakang Tidak ada spina bifida, tidak ada meningocele
Genitalia dan anorektal Jenis kelamin laki-laki, testis di skrotum rugae jelas.
Anus (+) dalam batas normal.
Kulit Lanugo (-), sianotik (-), pucat (-), ikterik (-), sklerema (-).
Ekstremitas Superior Inferior
Deformitas -/- -/-
Akral Dingin -/- -/-
Akral Sianosis -/- -/-
Ikterik -/- -/-
CRT <2” <2”
Tonus Normotonus Normotonus
Kelainan bawaan : -
Refleks Primitif: o Refleks Hisap : (Lemah) o Refleks Rooting : (-) o Refleks Moro : (+) o Refleks Palmar Grasp : (+) o Refleks Plantar Grasp : (+)
Pemeriksaan KhususNew Ballard ScoreHasil:
Maturitas Neuromuskuler
Score Maturitas Fisik Score
Posture 2 Kulit 4
Square Widow 2 Lanugo 3
Arm Recoil 4 Lipatan telapak kaki 3
Popliteal Angle 4 Areolar Mammae 3
Scarf Sign 3 Bentuk telinga 3
Heel to Ear 3 Genitalia (laki-laki) 4
Total 18 Total 20
New Ballard Score : maturitas neuromuscular + maturitas fisik = 18+20
Kesan : Kehamilan aterm 38 minggu
. KURVA LUBCHENCO
Kesan : Kecil untuk Usia Kehamilan
3. APGAR SCORE
Klinis 1 menit 5 menit
Appearance - -
Pulse - -
Grimace - -
Activity - -
Respiratory Effort - -
Score - -
Kesan : Tidak Bisa Dinilai
1. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan hematologi lengkap dan kimia klinik
Pemeriksaan 18 Juli 2015 19 Juli 2015 Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 17,9 - 13,5-21,5
Hematokrit 49,3% - 44-64
Eritrosit 5,25 - 4,1-6,1
Leukosit 10,9 - 6-18
Trombosit 296 - 150-450
Kimia Darah
GDS <20
(Jam 20.00) 79
(Jam 23.50) <180
RESUME
Bayi lahir dari ibu G1P1A0 Hamil 38 minggu, lahir secara spontan per vaginam di rumah ditolong bidan. Saat lahir bayi tidak langsung menangis, pernafasan tidak teratur, frekuensi nadi lebih dari >100 kali/menit, keempat ekstremitas sianosis, tonus otot lemah. Ketuban pecah dini, warna jernih, jumlah cukup, bau khas. Tali pusat segar. Apgar score 4 - 5 - 6. Kesan umum Composmentis, berat bayi lahir rendah, sesuai masa kehamilan, tidak ditemukan tanda-tanda neonatus posterm, tampak kurang aktif, nafas spontan tidak adekuat, menangis lemah, Pemeriksaan Fisik: TTv Nadi: 148x/menit, Suhu: 36,7oC, RR:64x/menit. Takipneu, Retraksi Interkostal (+), Retraksi Epigastrik (+),Refleks hisap lemah, refleks rooting (-), Interpretasi kurva lubchenco: Kecil Untuk Usia Kehamilan. Pemeriksaan Lab: Hipoglikemia.
DIAGNOSA
Neonatus Aterm i. Usia kehamilan
KMK (Kecil Masa Kehamilan) ii. Berat Lahir: BBLR
iii. Asfiksia Ringan Sedang
B. Penatalaksanaan i. O2 nasal 1-2 L/menit
ii. Infus D10% iii. Injeksi Cefotaxim 2 x 110 mg iv. Injeksi Genta 1 x 8,8 mg v. Injeksi Ranitidin 2 x 2,2 mg
vi. Injeksi Aminophilin 3 x 4,4 mg
A. PROGNOSIS a. Ad vitam : dubia ad bonam b. Ad functionam : dubia ad malam c. Ad sanationam : dubia ad bonam
B. Program a. Pantau KU, TTV b. Jaga Kehangatan c. Rawat tali pusat
C. USUL
Pemeriksaan darah rutin ulang (3 hari setelah antibiotik)
Pemeriksaan elektrolit ulang (atas indikasi)
D. NASEHAT a. Jaga kehangatan bayi b. Rawat tali pusat c. Pemberian ASI eksklusif d. Jaga kebersihan botol susu (cuci bila sudah bertahan agak lama) dan putting
susu (dibersihkan air hangat sebelum menyusui) e. Untuk ibu pelajari cara menyusui yg benar f. Lakukan pemeriksaan kesehatan bayi secara berkala g. Cepat temui dokter bila bayi mengalami:
i. Masalah bernafas ii. Merintih
iii. Tampak sianotik iv. Suhu tubuh >38°C v. Muntah atau BAB berlebihan
vi. Mengeluarkan darah saat BAB dan BAK vii. Kejang
Tanggal Keterangan TTV
19 Usia : 1 hari Berat : 2200 gram
Keadaan bayi :
Gerakan bayi aktif kurang
Menangis Lemah
BAB (+)
BAK (+)
Terapi :
Pasang OGT
O2 nasal 1-2L/mnt
Infus D10%
Injeksi Cefotaxime 2 x 110 mg
Injeksi Gentamisin 1 x 8,8 mg
Ranitidin 2 x 2,2 mg
Aminophilin 2 x 4,4 mg
N : 158 kali/mnt RR : 62 kali/mnt T : 36,9°C
20 Juli 2015 Usia : 2 hari Berat : 2200 gram
Keadaan bayi :
Gerakan bayi Semakin Aktif
Menangis Lemah
BAB (+)
BAK (+)
Terapi :
Pasang OGT
O2 nasal 1-2L/mnt
Infus D10%
Injeksi Cefotaxime 2 x 110 mg
Injeksi Gentamisin 1 x 8,8 mg
Ranitidin 2 x 2,2 mg
Aminophilin 2 x 4,4 mg
Program :
Fototerapi 2 lampu 2 x 24 jam lanjut
Periksa I/T ratio, Elektrolit
Pantau KU, TTV, tanda-tanda kejang
N : 150 kali/mnt RR : 56 kali/mnt T : 37,1 °C
REFRESHINGBayi Berat Lahir Rendah
(BBLR)Sela Naimora 2010730097
Dokter Pembimbing : dr. H.Heka Mayasari, Sp.A
Stase Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Cianjur
Definisi
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2004)
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir). (Pelatihan PONED Komponen Neonatal, 2004)
Epidemiologi
Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-3,8% dan sering terjadi di negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah.
Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.
World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth.2007.
Etiologi
Penyebab bayi lahir premature :
• Faktor ibu• Faktor penyakit (toksemia gravidarum, trauma fisik,DM,infeksi akut, psikologis dll)• Umur ibu pada <20 tahun dan > 35 tahun • multigravida Jarak kelahiran terlalu dekat• Social ekonomi rendah
• Faktor plasenta• Plasenta previa• Solusio plasenta
• Faktor Janin• Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemelli)
• Faktor Lingkungan• Radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313.
Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah
Klasifikasi Berat Badan
Berat badan ekstrim rendah
<1000 gram
Berat badan sangat rendah
<1500 gram
Berat badan rendah <2500 gram
Berat badan normal ≥2500 gram
Berat Badan Lahir Usia KehamilanKlasifikasi Usia
kehamilan
Prematur <37 minggu
Aterm 37 – 42 minngu
Postmatur >42 minggu
Current : Pediatric Diagnosis and Treatment : Neonatal Intensive Care, page 22-30. Edition 15 Th 2001 Mc
Graw Hills Campanies
Usia kehamilan dan berat badan lahir
• Jika bayi lahir dengan BB dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin.Kecil Masa
Kehamilan
• Jika bayi lahir dengan BB diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin.Sesuai Masa
Kehamilan
• Jika bayi lahir dengan BB diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin.Besar Masa
Kehamilan
Current : Pediatric Diagnosis and Treatment : Neonatal Intensive Care, page 22-30. Edition 15 Th 2001 Mc Graw Hills Campanies
Penggolongan BBLR
Masa gestasi 37 minggu dan berat
badan sesuai dengan berat badan untuk
masa gestasi itu, atau biasa disebut
neonatus kurang bulan sesuai untuk
masa kehamilan (NKB-SMK).
Prematuritas Murni/Bayi Kurang Bulan
Dismaturitas/Bayi Kecil Masa Kehamilan
Bayi lahir dengan berat badan kurang
dari seharusnya untuk masa gestasi itu,
bayi mengalami retardasi pertumbuhan
intra uterin dan merupakan bayi yang
kecil untuk masa kehamilannya tersebut
(KMK).Current : Pediatric Diagnosis and Treatment : Neonatal Intensive Care, page 22-30. Edition 15 Th
2001 Mc Graw Hills Campanies
Kurva pertumbuhan janin (Lubchencho)
(kurva pertumbuhan intra uterin Usher dan Mc. Lean)
(Gram)5000
4750
4500PERSENTIL
4250 KE 90
4000
3750
3500
3250
3000
2750
2500 PERSENTILKE 10
2250
2000
1750
1500
1250
1000
750
500
24 26 28 30 32 34 36 37 38 40 42 44 46
KB CB LB
B M K
S M K
K M K
• KB : Kurang bulan • CB : Cukup bulan • LB : Lebih bulan • BMK : Besar utk masa
kehamilan • SMK : Sesuai untuk
masa kehamilan • KMK : Kecil untuk
masa kehamilan
Penilaian pertumbuhan
bayi berdasarkan Klasifikasi
neonatus menurut
Battaglia & Lubchenco
(1967)
Bayi Berat Lahir
Rendah
Bayi Berat Lahir
Normal
Tanda dan gejala BBLR
Telinga
Kehamilan 32 minggu:
peningkatan kartilago
lengkung luar daun telinga
Kehamilan 36 minggu-matur:
daun telinga kaku, lengkung
terbentuk baik
Payudara Kehamilan 32 minggu:areola terlihat, jaringan payudara kecil
Kehamilan 36 minggu:areola terlihat baik, nodul payudara
Genitalia perempuan
Kehamilan 36 minggu-matur:
labia mayora hampir menutupi labia minora
Kehamilan 32 minggu:Deposit lemak pada labia mayora meningkat
Genitalia laki-laki
Kehamilan 32 minggu:testis turun, ruga pada sebagian skrotum
Kehamilan 36 minggu-matur: testis sudah turun, pigmentasi skrotum meningkat
Rajah telapak kaki
Kehamilan 32 minggu:rajah pada 1/3 anterior telapak kaki
Kehamilan 36 minggu-matur:
rajah pada hampir seluruh telapak kaki
Diagnosis
Umur ibu HPHT Riw. Persalinan
sebelumnya Jumlah paritas,jarak
kelahiran sebelumnya Kenaikan BB selama hamil Aktivitas, penyakit yang
diderita dan obat-obatan yang diminum selama hamil
BB < 2500 gram
Tanda prematuritas (bila
bayi kurang bulan)
Tanda bayi cukup
bulan/lebih bulan (bila
bayi kecil untuk masa
kehamilan)
Anamnesis Pem. Fisik
Wood David and Malan Atties : Notes on the newborn Infant Fifth Edition. 1996.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan skor Ballard Darah rutin, glukosa darah terhadap hipoglikemia,
diperiksa kadar elektrolit dan analisis gas darah. Foto rontgen dada diperlukan pada bayi baru lahir
dengan umur kehamilan kurang bulan dan mengalami sindrom gangguan nafas.
USG kepala
Rudolf’s Fundamental of Peditric, Page 161-164 Mc Graw Hill Companies 2002.
Skor Ballard
- Berfungsi untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir;
- Penilaian neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign, dan head to ear
- Penilaian fisik meliputi kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/teling, dan genitalia
Skor New BALLARD
Skor New BALLARD
Vitamin K
• Injeksi 1 mg IM sekali
pemberian
• Per oral 2 mg dengan 3
kali pemberian (saat
lahir, umur 3-10 hari,
dan umur 4-6 minggu)
Mempertahankan suhu tubuh
• Kontak kulit ke kulit, kangaroo
mother care, pemancar panas,
inkubator atau ruangan hangat
• Jangan
memandikan/menyentuh bayi
dengan tangan dingin
• Ukur suhu tubuh
Penatalaksanaan
• Jangan memandikan atau
menyentuh bayi dengan
tangan dingin
• Ukur suhu tubuh sesuai jadwal • Pemberian minum
Cara Penggunaan
Kontak Kulit Untuk semua bayiUntuk menghangatkan bayi dalam wajtu singkat, atau menghangatkan bayi hipotermi (32-36,4oC) apabila cara lain tidak mungkin dilakukan.
KMC Untuk menstabilkan bayi dengan berat badan <2500 gram, terutama direkomendasikan untuk perawat berkelanjutan bayi dengan berat badan 1800g dan usia gestasi <34 minggu
Pemancar panas
Untuk bayi sakit atau bayi dengan berat 1500g atau lebih Untuk pemeriksaan awal bayi, selama dilakukan tindakan, atau menghangatkan kembali bayi hipotermi
Inkubator Penghangatan berkelanjutan bayi dengan berat <1500 gram yang tidak dapat dilakukan KMCUntuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan napas berat)
Ruangan hangat
Untuk merawat bayi dengan berat <2500 g yang tidak memerlukan tindakan diagnostik atau prosedur pengobatan.Tidak untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan napas)
Inkubator
Radiant warmerMetode kangaroo
Pemberian makan
ASI pilihan utama
ASI merupakan pilihan utama Apabila bayi mendapat ASI, pastikan
bayi menerima jumlah yang cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali.
Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu.
Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih menginginkan dapat diberikan lagi (ad libitum).
Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskular dan respirasi yang tidak stabil, fungsi usus belum berfungsi/terdapat anomali mayor saluran cerna, NEC, IUGR berat, dan berat lahir <1800 gram.
Suportif
Jaga dan pantau kehangatan, potensi jalan nafas Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit Bila terjadi penyulit segera kelola sesuai penyulit yang timbul
(misalkan hipotermi, kejang, gangguan nafas, hiperbilirubinemia)
Berikan dukungan emosional kepada ibu dan anggota keluarga lainnya
Anjurkan ibu tetap bersama bayi, bila tidak tetap anjuran setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui
Ijinkan dan anjurkan kunjungan oleh keluarganya atau teman dekat apabila dimungkinkan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313
Pencegahan
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda.
2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik
3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun)
4. Adanya dukungan untuk membantu meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313., Mochtar ,1998 ; Prawirohardjo,2002.
Tanda Kecukupan Pemberian ASI
BAK minimal 6 kali/24 jam Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI BB naik pada 7 hari pertama sebanyak 20 gram/hari Cek saat menyusui, apabila satu payudara dihisap ASI
akan menetes dari payudara yang lain.
Indikasi Pulang BBLR
Tidak terdapat tanda bahaya atau tanda infeksi berat Berat badan bertambah hanya dengan ASI Suhu tubuh bertahan 36-37 C dengan pakaian terbuka Ibu yakin dan mampu merawatnya
Konseling pada saat BBLR pulang
Lakukan konseling pada orang tua sebelum bayi pulang mengenai : Pemberian ASI eksklusif Menjaga bayi tetap hangat Tanda bahaya untuk mencari pertolongan
Timbang BB, nilai minum dan kesehatan secara umum setiap minggu hingga BB bayi mencapai 2,5 kg
Buku saku.Pelayanan Kesehatan anak di Rumah Sakit.WHO.2009
1. Hipotermia2. Hipoglikemia3. Gangguan cairan dan
elektrolit4. Hiperbilirubinemia5. Sindroma gawat nafas6. Perdarahan intraventrikuler7. Apnea of Prematurity
Avery Gordon B : Neonatologi, Pathology and Management Of The New Born, Page 182-200
Komplikasi
Hipotermi Pengukuran suhu aksilar <36oC10 managemen proteksi termal
1. Ruangan melahirkan yang hangat2. Pengeringan segera setelah bayi lahir3. Kontak kulit ke kulit4. Pemberian ASI5. Tidak segera memandikan/menimbang bayi 6. Beri pakaian dan selimut yang adekuat 7. Room in 8. Transportasi hangat9. Resusitasi hangat 10. Pelatihan dan sosialisasi rantai berat
Hipoglikemia
Keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah <45 mg/dl (2,6 mmol/dl);
Terapi :loading dose : D 10% Bolus 2 ml/kgBBMaintenance : D 10% Bolus 4 ml/kgBB
Hiperbilirubinemia Peningkatan kadar plasma bilirubin ≥2 SD
berdasarkam umur bayi atau > persentil 90. Ikterus fisiologis: kadar bilirubin indirek
yang meningkat pada minggu pertama >2mg/dl
Ikterus non-fisiologis: kadar bilirubin >5 mg/dl pada 24 jam pertama kelahiran
Respiratory Distress syndrom
Sindroma gangguan pernafasan pada bayi BBLR adalah perkembangan imatur sistem pernafasan atau tidak adekuatnya surfaktan pada paru-paru
Gejala Gejala gangguan
◦ Frekuensi nafas takipneu (> 60 kali per menit)◦ Retraksi suprasternal dan substernal◦ Gerakan cuping hidung◦ Sianosis sekitar mulut dan ujung jari◦ Pucat dan kelelahan◦ Apneu dan pernafasan tidak teratur◦ Mendengkur◦ Pernafasan dangkal ◦ Penurunan suhu tubuh
Penatalaksanaan Pemberian oksigen Pertahankan nutrisi adekuat Pertahankan suhu lingkungan netral Diet 60 kal/hari (sesuaikan dengan protocol
yang ada) dengan asam amino yang mencukupi untuk mencegah katabolisme protein dan ketoasidosis endogenous
Pertahankan PO2 dalam batas normal Intubasi bila perlu dengan tekanan ventilasi
positif
Asfiksia Asfiksia adalah keadaan bayi yang tidak dapat
bernapas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan oksigen dan menimbukan karbon dioksida yang dapat menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan yang lebih lanjut
Asfiksia intrapartum sering terjadi pada bayi kecil masa kehamilan, karena bayi ini tidak mendapatkan nutrisi dari plasenta secara adekuat hingga akhir masa intra uteri. Sehingga tidak ada makanan glukosa dari ibu, persediaan karbohidrat rendah, dan oksigenasi terbatas
Perdarahan Intra Kranial Intraventrikular hemorrhage, perdarahan
intrakranial (otak) pada neonatus. Bayi mengalami masalah neurologis, seperti gangguan mengendalikan otot (cerebral palsy), keterlambatan perkembangan dan kejang
Sepsis Sepsis neonatorum adalah infeksi berat
yang diderita neonatus dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah.
Manifestasi Klinis Tanda dan gejala umum meliputi hipertermia atau hipotermi
bahkan normal, aktivitas lemah atau tidak ada tampak sakit, berat badan menurun tiba-tiba;
Tanda dan gejala pada saluran pernafasan meliputi dispnea, takipnea, apnea, tampak tarikan otot pernafasan,merintih, mengorok, dan pernafasan cuping hidung;
Tanda dan gejala pada system kardiovaskuler meliputi hipotensi, kulit lembab, pucat dan sianosis;
Tanda dan gejala pada saluran pencernaan mencakup distensi abdomen, malas atau tidak mau minum, diare;
Tanda dan gejala pada sistem saraf pusat meliputi refleks moro abnormal, iritabilitas, kejang, hiporefleksia, fontanel anterior menonjol, pernafasan tidak teratur;
Tanda dan gejala hematology mencakup tampak pucat, ikterus, patikie, purpura, perdarahan, splenomegali.
PROGNOSIS
Pada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 1501- 2500 gram adalah 95 %, tetapi berat bayi kurang dari 1500 gram masih mempunyai angka kematian yang tinggi. BBLR yang tidak mempunyai cacat bawaan selama 2 tahun pertama akan mengalami pertumbuhan fisik yang mendekati bayi cukup bulan dengan berat sesuai masa gestasi. Pada BBLR , makin imatur dan makin rendah berat lahir bayi, makin besar kemungkinan terjadi kecerdasan berkurang dan gangguan neurologik
TERIMA KASIH