batasan pengertian dan konsep dasar sosiologi · pdf fileorganisasi dan penjelasan mengenai...
TRANSCRIPT
Modul 1
Batasan Pengertian dan Konsep Dasar Sosiologi Organisasi
Drs. Suharman, M.Si.
ika Anda memperhatikan kehidupan Anda maka sebagian waktu Anda
akan Anda habiskan di dalam organisasi. Anda tentu sepakat dengan
pernyataan bahwa organisasi itu telah sangat meresap dalam kehidupan
masyarakat dan memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Orang
mendirikan organisasi jelas dengan tujuan tertentu, yang hanya dapat dicapai
bila dilakukan oleh lebih dari satu orang, melalui pembagian kerja dan
koordinasi tertentu. Dengan kata lain, organisasi itu mengejar tujuan dan
sasaran yang dapat dicapai secara lebih efisien dan lebih efektif dengan
melakukan suatu usaha yang dilakukan secara bersama-sama.
Organisasi merupakan fenomena yang kompleks. Telah sejak lama
organisasi menjadi objek kajian banyak ilmu-ilmu sosial, termasuk sosiologi.
Sosiologi organisasi merupakan salah satu cabang dalam sosiologi yang
mempelajari fenomena organisasi.
Dalam Modul ini Anda akan mempelajari batasan pengertian sosiologi
organisasi dan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar yang dipergunakan
dalam sosiologi organisasi. Modul ini dibagi ke dalam dua kegiatan belajar.
Pada Kegiatan Belajar 1, Anda akan mempelajari batasan pengertian
sosiologi organisasi, yang secara rinci akan membahas materi manusia,
masyarakat dan organisasi, batasan pengertian sosiologi organisasi serta
metode dalam studi organisasi. Pada Kegiatan Belajar 2, Anda akan
mempelajari konsep-konsep dasar dalam sosiologi organisasi, yang secara
rinci akan mempelajari pengertian dan definisi organisasi, elemen-elemen
organisasi, serta beberapa prinsip dasar dalam organisasi.
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 dan Kegiatan Belajar 2 pada
modul ini, Anda akan dapat menjelaskan batasan pengertian sosiologi
organisasi serta menjelaskan konsep-konsep dasar dalam sosiologi organisasi.
J
PENDAHULUAN
1.2 Sosiologi Organisasi
Secara lebih rinci, setelah mempelajari modul ini Anda akan mampu:
1. menjelaskan hubungan antara manusia, masyarakat dan organisasi;
2. menjelaskan eksistensi organisasi dalam masyarakat tradisional maupun
modern;
3. memberi contoh hubungan antara manusia, masyarakat dan organisasi;
4. menjelaskan batasan pengertian sosiologi dan sosiologi organisasi;
5. menjelaskan perkembangan pemikiran para ahli sosiologi tentang
fenomena organisasi;
6. menjelaskan tentang metode dalam studi sosiologi organisasi;
7. menjelaskan pengertian dan definisi organisasi;
8. menyebutkan tentang elemen-elemen organisasi;
9. menjelaskan tentang masing-masing dan hubungan antarelemen-elemen
organisasi;
10. menjelaskan prinsip-prinsip dasar organisasi.
Apabila Anda hubungkan kompetensi yang ingin dicapai dengan
kegiatan belajar yang ada maka keterkaitannya adalah sebagai berikut.
Kegiatan Belajar 1 dirancang untuk mencapai kompetensi 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Kegiatan Belajar 2 dirancang untuk mencapai kompetensi 7, 8, 9 dan 10.
Modul ini dirancang sebagai pengantar untuk lebih memudahkan Anda
dalam memahami sosiologi organisasi dan konsep-konsep dasar sosiologi
organisasi. Uraian dan contohnya dirancang sesederhana mungkin agar lebih
memudahkan Anda mempelajari modul ini. Meskipun demikian, Anda tetap
dianjurkan untuk lebih banyak lagi mencari berbagai sumber belajar
penunjang lainnya sehingga Anda dapat lebih memahami materi yang
dibahas dalam modul ini.
Pencapaian hasil belajar akan lebih mudah Anda peroleh apabila Anda
mengikuti petunjuk belajar berikut ini.
1. Pelajari materi Modul 1, baik Kegiatan Belajar 1 maupun Kegiatan
Belajar 2 dengan saksama. Janganlah terburu-buru tetapi Anda kurang
memahami isi dan inti yang terkandung dalam materi kegiatan belajar
ini. Ketika Anda mempelajari tentang Manusia, Masyarakat dan
Organisasi, coba Anda cari contoh konkretnya dalam kehidupan yang
ada di lingkungan Anda.
2. Buatlah kelompok belajar antara 3 sampai 5 orang, di mana setelah
masing-masing belajar secara mandiri atas materi yang ada maka
SOSI4310/MODUL 1 1.3
diskusikanlah kegiatan latihan yang mengharuskan Anda mendiskusikan
bersama teman-teman Anda. Lihatlah uraian pada umpan balik, Anda
akan mendapatkan arahan dalam berdiskusi dengan teman-teman Anda.
Diskusi ini sebaiknya juga Anda lakukan ketika Anda mengerjakan
latihan dan tes formatif untuk mempertajam sudut pandang dan
memperluas wawasan Anda.
3. Kerjakan latihan dan tes formatif dengan mengacu pada rambu-rambu
jawaban yang ada. Kegiatan ini dapat mengukur tingkat penguasaan
Anda atas materi satu kegiatan belajar. Apabila hasilnya tidak
memuaskan, coba pelajari kembali materi dengan lebih saksama.
4. Modul ini hanya merupakan salah satu sumber belajar. Masih banyak
sumber belajar lain yang dapat Anda baca agar pemahaman Anda
tentang sosiologi organisasi menjadi lebih luas. Daftar pustaka yang
disajikan bisa Anda gunakan sebagai sumber bacaan, di samping Anda
bisa mencari buku lain di berbagai perpustakaan atau browsing dari
internet.
Selamat belajar, Anda pasti berhasil!
1.4 Sosiologi Organisasi
Kegiatan Belajar 1
Batasan Pengertian Sosiologi Organisasi
A. MANUSIA, MASYARAKAT, DAN ORGANISASI
Organisasi Anda pasti telah sangat sering dan telah menjadi terbiasa
mendengar istilah ini. Tak peduli Anda ada di mana, Anda tentu sudah sangat
familiar dengan istilah organisasi ini. Ya, organisasi merupakan fenomena
yang sangat kita kenal dalam kehidupan sehari-hari kita. Jika kita perhatikan
dengan seksama, sebenarnya setiap anggota masyarakat senantiasa
berhubungan dengan organisasi sepanjang hidupnya. Kita pun mengalami hal
yang sama, sejak kita lahir sampai kita mati nantinya, pada dasarnya kita
berhubungan terus-menerus dengan organisasi. Marilah kita coba memahami
hubungan antara anggota masyarakat dengan organisasi dengan contoh apa
yang dialami salah satu anggota masyarakat yang anggap saja bernama Pak
Ali berikut ini.
Pak Ali segera bergegas menuju ke rumah sakit bersalin ketika Ibu Ali
mulai merasakan saat akan melahirkan akan tiba. Sampai di rumah sakit, pak
Ali segera menuju ke tempat pendaftaran pasien sementara Ibu Ali segera
ditangani oleh perawat. Perawat melakukan pemeriksaan awal, hasil
pemeriksaan itu kemudian dilaporkan kepada dokter jaga dan kemudian
setelah mempelajari hasil pemeriksaan awal itu, dokter mengambil keputusan
untuk segera melakukan tindakan medis. Ibu Ali kemudian dipindahkan ke
ruang persalinan untuk mendapatkan tindakan medis dari dokter. Tak lama
kemudian putra pertama pak Ali lahir dengan selamat. Setelah itu, ibu Ali
dipindah ke bangsal perawatan pasien, sementara bayinya berada di ruang
rawat bayi. Tiga hari kemudian, baik ibu Ali maupun bayinya oleh dokter
telah dinyatakan sehat dan boleh dibawa pulang. Pak Ali harus membayar
biaya persalinan dan perawatan lebih dahulu sebelum surat izin
meninggalkan rumah sakit bersalin itu dikeluarkan oleh petugas administrasi
keuangan. Setelah semua dipenuhi, keluarga pak Ali dapat pulang ke rumah.
Dari contoh singkat itu kita dapat mengetahui bahwa rumah sakit
bersalin tempat ibu Ali melahirkan putranya merupakan sebuah organisasi.
Dalam rumah sakit bersalin itu kita lihat adanya aktivitas, yaitu memberi jasa
pertolongan kepada ibu yang akan melahirkan, ada pembagian tugas dan
struktur organisasi, misalnya ada petugas yang mengurusi pendaftaran pasien
SOSI4310/MODUL 1 1.5
dan rekam medik, ada perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat, ada
dokter jaga maupun dokter spesialis kandungan, ada petugas administrasi
keuangan, perawat bayi, satpam, dan sebagainya.
Barangkali banyak di antara saudara kita di daerah pedesaan yang tidak
menjalani proses persalinan di rumah sakit, tetapi dibantu bidan desa atau
dukun bayi. Tetapi hal itu bukan berarti mereka tidak berhubungan dengan
organisasi untuk kepentingan anak yang baru lahir. Setiap anak yang baru
dilahirkan harus segera memiliki surat kenal lahir atau akte kelahiran,
dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang sangat berguna untuk
berbagai kepentingan anak di masa depan, misalnya untuk kelengkapan
mendaftar sekolah, mencari pekerjaan dan sebagainya. Umumnya tidak lama
setelah anak lahir, orang tua segera mengurus surat kelahiran anak tersebut ke
Pemerintah Desa. Untuk keperluan itu, harus ada surat keterangan lahir dari
rumah sakit bersalin atau jika melahirkan di rumah, harus ada surat
keterangan dari RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) maupun
Kepala Dusun, barulah mencari surat kenal lahir pada Pemerintah Desa atau
Kelurahan. RT, RW, Pemerintah Desa atau Kelurahan semua sebenarnya
merupakan suatu organisasi birokrasi pemerintahan terendah di bawah
kecamatan. Dengan surat keterangan dari RT, RW, dan Desa atau Kelurahan
itulah Akta kelahiran atau Surat Keterangan Lahir dapat dimintakan pada
instansi yang berwenang mengeluarkan akte kelahiran, misalnya Dinas
Kependudukan, Kantor Catatan Sipil maupun Kecamatan. Dengan demikian
sejak lahir anggota masyarakat telah berada dalam lingkungan dan
berhubungan dengan organisasi.
Sejak itu anak kita menjadi akrab dengan berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan pemantauan kesehatannya, yang dilakukan oleh Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) bekerja sama dengan Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskemas). Pemeriksaan kesehatan ibu dan bayinya,
penimbangan berat badan, pemberian imunisasi, pemberian makanan
tambahan merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh Posyandu ini.
Posyandu merupakan organisasi yang digerakkan oleh PKK, baik tingkat
Desa atau Kelurahan.
Ketika anak kita mulai memasuki usia prasekolah, ia segera akan
berhubungan dengan organisasi pendidikan yang pertama, misalnya
kelompok bermain (play group) atau Sekolah Taman Kanak-kanak (TK).
Dalam proses awal belajar ini akan mulai mengenal lingkungan pergaulan
yang lebih luas sehingga pengalaman sosialnya juga berkembang.
1.6 Sosiologi Organisasi
Keberadaan kelompok bermain (play group) maupun Taman Kanak-kanak
ini sangat berguna untuk menyiapkan bakal anak untuk memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, yaitu Sekolah Dasar.
We live in a world that is increasingly characterized by large-scale
organizations. Most of us were born in the large hospital or multipurpose
medical centers, we have been educated in large school system, have often
worked for major corporations or business, and have dealt with complex
governmental system. Major portions of our lives are spent dealing with
and working in large-scale organizations. We recognize increasingly that
we can not understand the society in which we live if we do not
understand how organizations work and how the many differ-rent kinds of
organizations--political, economic, and social--relate to each other.
(Clark, 1988).
Dalam lingkungan Sekolah Dasar itu, anak kita segera memasuki
lingkungan organisasi pendidikan yang berbeda dengan organisasi
pendidikan di mana anak kita berada sebelumnya, yaitu kelompok bermain
(play group) atau Taman Kanak-kanak. Anak mulai mengenal adanya guru,
kepala sekolah, penjaga sekolah, pegawai perpustakaan sekolah, petugas
kebersihan sekolah dan sebagainya. Anak kita juga mulai mengenal adanya
perbedaan posisi dan tugas antara kepala sekolah dengan guru, dengan
penjaga sekolah dan pegawai lainnya. Selain itu, anak mulai mengenal dan
menjadi bagian dari organisasi lain yang berlaku bagi siswa sekolah dasar,
misalnya menjadi anggota dalam kegiatan kepramukaan. Kepramukaan
merupakan organisasi pula, anak-anak kita menjadi anggota pramuka dengan
jenjang yang disesuaikan dengan usianya, misalnya menjadi siaga atau
menjadi penggalang.
Ketika memasuki lingkungan organisasi pendidikan yang lebih tinggi,
misalnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA), anak kita memasuki lingkungan organisasi yang lebih
luas lagi. Di sekolah, selain misalnya menjadi anggota organisasi
kepramukaan sebagaimana waktu masih di tingkat Sekolah Dasar, anak-anak
kita juga menjadi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yaitu
organisasi yang beranggotakan para siswa sekolah. Di luar sekolah, karena
kebetulan anak kita memiliki hobi olah raga sepak bola maka ia juga menjadi
SOSI4310/MODUL 1 1.7
anggota suatu klub sepak bola. Klub sepak bola ini juga merupakan
organisasi. Selain itu, anak-anak mulai dikenalkan pada organisasi ekonomi,
misalnya Koperasi Sekolah yang dikembangkan sekolah untuk melatih anak-
anak kita memiliki dan mengembangkan jiwa kewirausahaan. Keberadaan
anak di sekolah, tidak jarang juga membawa serta orang tuanya untuk ikut
serta terlibat dalam organisasi yang berkaitan dengan kedudukan anaknya
sebagai murid, misalnya dalam Persatuan Orang Tua Murid dan Guru
(PMOG) atau dalam Komite Sekolah.
Di usia ini, anak-anak kita juga banyak yang aktif dalam organisasi
kepemudaan, baik di kampung seperti Karang Taruna, Persatuan Pemuda
Pemudi setempat atau menjadi anggota organisasi keagamaan, misalnya
Remaja Masjid, Pemuda Gereja, Pemuda Hindu dan organisasi keagamaan
lainnya. Ketika usianya makin dewasa, ia memerlukan Kartu Tanda
Penduduk, suatu bukti identitas diri, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa
atau Kelurahan. Desa atau Kelurahan adalah organisasi pemerintahan
terendah yang ada di Indonesia. Jika ia sering mengendarai kendaraan
bermotor, ia harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), yang dikeluarkan
oleh Kepolisian. Kepolisian yang mengeluarkan Surat Izin Mengemudi
(SIM) ini juga merupakan suatu organisasi birokrasi pula. Pada saat usianya
telah memenuhi syarat sesuai peraturan perundangan yang berlaku, anak-
anak kita dapat memiliki hak pilih dan dipilih dalam Pemilihan Umum, ia
dapat menjadi anggota Partai Politik, atau dicalonkan menjadi calon anggota
legislatif (parlemen) Partai Politik peserta pemilihan umum.
Di perguruan Tinggi, selain menjadi anggota organisasi pendidikan
(almamaternya) anak-anak kita juga berhubungan dengan banyak organisasi
intra dan ekstra kurikuler yang dapat diikutinya. Misalnya dalam Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ), atau dalam organisasi kemahasiswaan lainnya di
lingkungan perguruan tinggi, misalnya menjadi anggota Resimen Mahasiswa
(Menwa), Badan Eksekutif Mahasiswa dan sebagainya. Dalam hal
penyaluran minat dan hobi, terdapat banyak kesempatan bagi anak-anak kita
untuk memilih organisasi yang sesuai dengan bakatnya. Bagi yang berbakat
olah raga, ada banyak organisasi olah raga, sementara yang berminat pada
kesenian ada banyak organisasi yang mewadahinya.
Ketika ia lulus dari perguruan tinggi, anak-anak kita otomatis menjadi
anggota organisasi alumni perguruan tinggi di mana mereka menempuh
kuliah. Kemudian, anak-anak kita siap memasuki dunia kerja. Untuk dapat
memperoleh pekerjaan, anak-anak kita harus mengajukan lamaran kerja,
1.8 Sosiologi Organisasi
mengikuti seleksi dan akhirnya jika memenuhi syarat akan diterima pada
tempat kerja tersebut. Jika ia bekerja sesuai dengan bidang ilmunya dalam
suatu perusahaan industri maka ia berhubungan dengan organisasi yang lebih
luas lagi. Perusahaan industri di mana ia bekerja itu adalah organisasi, di
dalamnya ada bagian-bagian yang satu sama lain berhubungan dari proses
produksi. Di dalam lingkungan kerja itu, ia menjadi anggota Serikat Pekerja
Sejahtera Indonesia (SPSI), suatu organisasi yang mewadahi para pekerja,
atau mungkin menjadi anggota Koperasi Karyawan Perusahaan, suatu
organisasi yang berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan. Jika ia
bekerja sebagai pegawai negeri, praktis ia masuk dalam organisasi kerja
birokrasi dan sekaligus menjadi anggota Korpri (Korps Pegawai Republik
Indonesia).
Dari uraian di atas Anda akan segera memahami bahwa sejak lahir,
manusia sebagai anggota masyarakat senantiasa berada dalam lingkungan
dan berhubungan dengan organisasi. Awalnya berada dalam lingkungan
organisasi yang terbatas, tetapi makin lama makin meluas, menjadi bagian
dari organisasi yang makin kompleks. Pendek kata, ketika ia makin dewasa,
ia akan berhubungan dengan makin banyak lagi organisasi. Hampir semua
aktivitas dan pemenuhan kebutuhannya akan selalu berhubungan dengan
organisasi.
Dari uraian singkat ini Anda dapat menyimpulkan bahwa organisasi
merupakan fenomena yang terdapat dalam setiap masyarakat, baik
masyarakat yang ada pada fase tradisional, belum maju maupun masyarakat
yang telah maju, modern. Jadi, Anda dapat mencermati bahwa pada
masyarakat tradisional yang masih sederhana maupun masyarakat modern
yang sangat kompleks, senantiasa Anda dapat melihat keberadaan dari
organisasi di dalam masyarakat tersebut. Meski demikian, Anda tentu juga
dapat menemukan perbedaannya. Apa perbedaan yang secara mendasar Anda
lihat? Perhatikan dan pelajari Tabel 1.1 berikut.
SOSI4310/MODUL 1 1.9
Tabel 1.1. Perbedaan Secara Garis Besar Karakteristik Pola Kebudayaan
Masyarakat Tradisional dengan Masyarakat Modern
Elemen Kebudayaan
Masyarakat Tradisional Masyarakat Modern
1. Nilai-nilai Sosial
Relatif homogen, nilai-nilai berkarakter sakral
Relatif heterogen, nilai-nilai berkarakter tidak sakral atau ”sekuler”
2. Norma-norma Sosial
Menjunjung tinggi nilai moralitas, memiliki toleransi yang rendah terhadap ketidaksamaan
Nilai moral tidak terlalu dijunjung tinggi, memiliki toleransi yang tinggi terhadap ketidaksamaan
3. Orientasi Waktu
Apa yang terjadi pada masa sekarang dikaithubungkan dengan masa yang telah lalu
Apa yang terjadi pada masa sekarang dikaitkan dengan apa yang bakal terjadi di masa yang akan datang
Kita bisa melihat perbedaan itu salah satunya bersumber dari perbedaan
pola dan perkembangan kebudayaan yang ada pada tiap perkembangan
masyarakat. Jika kita membuat suatu pembedaan secara ekstrem, di satu sisi
masyarakat yang berkarakter tradisional sedang pada sisi yang lain kita
asumsikan masyarakat yang berkarakter modern maka berdasarkan pola dan
perkembangan kebudayaan yang terjadi, barangkali kita bisa membuat suatu
pembedaan seperti nampak pada tabel di atas. Berdasarkan karakteristik pola
kebudayaan seperti ditampilkan dalam tabel di atas maka dengan lebih jelas
kita dapat memahami mengapa perbedaan organisasi terjadi dalam
masyarakat yang berada pada fase tradisional dengan masyarakat pada fase
modern.
Dalam masyarakat yang masih sederhana, organisasinya juga belum
banyak dan tidak kompleks. Hal ini disebabkan karena kondisi
perkembangan kebudayaan masyarakatnya yang nilai-nilai sosialnya relatif
masih homogen dan memiliki nilai kesakralan yang masih relatif tinggi,
norma sosialnya masih kuat dan menjadi kekuatan social control yang kuat,
yang mengintegrasikan kehidupan sosial masyarakat, yang masih
mengagungkan apa yang terjadi di masa silam. Dalam kondisi perkembangan
masyarakat yang demikian tentulah tidak dibutuhkan relatif banyak
organisasi dalam masyarakat.
1.10 Sosiologi Organisasi
Latihan 1.
Diskusikanlah dengan teman-teman Anda!
Apa perbedaan antara organisasi yang ada dalam masyarakat yang
masih relatif tradisional dengan organisasi yang ada dalam masyarakat
yang telah banyak mengalami perubahan menjadi makin modern?
Organisasi-organisasi yang ada dalam masyarakat yang masih relatif
tradisional, masyarakat belum banyak mengalami kemajuan, organisasinya
juga sederhana, relatif statis dan belum begitu tinggi kompleksitasnya.
Pada sisi yang lain, pada masyarakat yang berkarakter modern, pada
umumnya nilai-nilai sosialnya sudah mengalami diferensiasi sehingga
memunculkan nilai-nilai sosial yang relatif heterogen, berbeda-beda antara
satu orang atau kelompok dengan orang atau kelompok yang lain, sementara
karakter nilai-nilai itu tidak lagi sakral, tetapi lebih ”sekuler”. Norma-norma
sosialnya tidak menjadi alat social control yang ketat bagi anggota
masyarakat, masyarakat juga memiliki toleransi yang tinggi terhadap
ketidaksamaan yang berkembang di dalamnya. Pemikiran yang berorientasi
ke masa depan cenderung mendorong anggota masyarakat tidak lagi
menganggap apa yang ada di masa lalu tepat untuk masa sekarang, apa yang
ada sekarang belum tentu tepat untuk masa yang akan datang. Dalam
masyarakat yang pola kebudayaannya demikian menjadi amat mudah
dimengerti jika di dalam masyarakat tersebut berkembang relatif lebih
banyak organisasi. Jadi pada masyarakat yang telah banyak mengalami
kemajuan, mengalami perkembangan yang makin modern, munculnya makin
banyak organisasi bukan semata karena kebutuhan, tetapi menjadi suatu
keharusan dan konsekuensi logis dari perkembangan masyarakat yang makin
mengalami diferensiasi dalam pelbagai bidang kehidupannya.
Perbedaan kualitas dan kuantitas organisasi pada masyarakat yang
berkarakter tradisional yang belum mengalami banyak perkembangan dengan
masyarakat yang berkarakter modern yang telah banyak mengalami
perkembangan dan kemajuan juga dapat dikaji dari aspek struktur sosialnya
seperti yang ditampilkan dalam Tabel 1.2 berikut ini.
SOSI4310/MODUL 1 1.11
Tabel 1.2. Perbedaan Secara Garis Besar Karakteristik Struktur Sosial
Masyarakat Tradisional dengan Masyarakat Modern
Elemen Struktur Sosial
Masyarakat Tradisional Masyarakat Modern
Status dan Peranan
Terdapat sedikit status sosial, kebanyakan adalah ascribed status dan sedikit peran yang spesifik.
Terdapat banyak status, baik ascribed maupun achieved status, ada banyak peran yang spesifik.
Hubungan-hubungan Sosial
Secara tipikal didominasi oleh hubungan primer dalam masyarakat anonymity rendah, privacy seseorang sangat terbatas.
Secara tipikal didominasi hubungan sekunder, anonymity relatif tinggi sedangkan privacy yang dimiliki seseorang cukup besar.
Stratifikasi Sosial
Mobilitas sosial antar lapisan rendah, kesenjangan sosial terpola secara kaku.
Mobilitas sosial antar lapisan cukup tinggi, kesenjangan sosial mudah berubah polanya
Komunikasi Sosial
Didominasi hubungan tatap muka, peran hubungan tidak langsung terbatas, alat komunikasi tradisional digunakan dengan jangkauan yang terbatas.
Hubungan tatap muka dalam proporsi yang makin terbatas, makin didominasi oleh hubungan tak langsung dan media massa dominan dengan jangkauan luas.
Dari paparan tabel di atas, Anda tentu dengan mudah melihat perbedaan
kualitas dan kuantitas organisasi yang ada dalam masyarakat yang telah
mengalami perkembangan, yang makin modern dengan masyarakat yang
masih dalam kondisi belum banyak mengalami perkembangan atau masih
tradisional.
Dalam masyarakat tradisional di mana status sosial dalam masyarakat
didominasi oleh status sosial yang diperoleh karena keturunan, mobilitas
sosial naik (social climbing) maupun turun (social shrinking) sangat terbatas,
hubungan sosial didominasi oleh hubungan primer, hubungan tatap muka
secara langsung dan tak melekat pada orangnya serta tak dapat digantikan,
kualitas organisasi yang berkembang pastilah bukan merupakan organisasi
yang kompleks. Organisasi yang berkembang relatif sederhana, tidak
kompleks dan memiliki kegiatan yang terbatas. Coba Anda ingat, dengan
cara apa kepala dusun di suatu desa yang masih belum banyak mengalami
kemajuan memberikan informasi pada warganya? Biasanya kepala kampung
atau kepala dusun menggunakan alat komunikasi tradisional, bisa kentongan,
bedug atau alat komunikasi tradisional lainnya. Kemudian masyarakat
1.12 Sosiologi Organisasi
berkumpul, lalu kepala kampung atau kepala dusun memberikan penjelasan
atau menyampaikan suatu informasi. Sederhana sekali bukan?
Berbeda dengan itu, dalam masyarakat yang makin maju, status sosial
tidak hanya didominasi oleh status yang diperoleh melalui kelahiran, tetapi
lebih banyak status yang diperoleh melalui usaha sadar sehingga gerak sosial
anggota masyarakat dapat naik maupun turun. Tidak saling kenal (anonymity)
sangat dimungkinkan terjadi dalam masyarakat yang telah mengalami banyak
kemajuan sehingga hubungannya tidak selalu tatap muka tetapi lebih banyak
hubungan tidak langsung. Media massa memainkan peran penting dalam
komunikasi sosial. Dalam masyarakat yang demikian tentu saja kualitas dan
kuantitas organisasi yang ada jauh lebih banyak dan lebih kompleks, tak lagi
sederhana dan terbatas cakupannya. Dalam masyarakat berkembang berbagai
macam organisasi dan jumlahnya makin banyak sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan masyarakat yang makin maju. Coba Anda lihat
perbedaan yang lain! Bagaimana suatu organisasi di kota besar memanggil
anggotanya untuk bertemu? Tentu tidak dengan kentongan atau bedug, atau
pengeras suara. Mungkin memakai surat undangan, pengumuman di koran,
radio atau TV. Bisa juga melalui e-mail atau SMS (short massage service)
lewat HP, atau melalui media modern lainnya.
Marilah kita tarik suatu kesimpulan dari uraian tersebut di atas. Anda
makin paham sekarang bahwa pada masyarakat yang telah mengalami
banyak perkembangan, kompleksitas dan kemajuan maka akan Anda
temukan lebih banyak dan lebih beragam organisasi yang ada di dalam
masyarakat tersebut. Contoh konkretnya, organisasi-organisasi yang
berkembang pada masyarakat metropolitan, seperti di Jakarta atau kota besar
lainnya, akan memiliki kompleksitas yang tinggi dan dinamis serta
perkembangan yang lebih maju. Sebaliknya, coba Anda perhatikan
organisasi-organisasi yang ada di daerah-daerah yang belum banyak
mengalami kemajuan, masih relatif tradisional maka akan Anda temukan
jumlah dan ragam organisasi yang relatif sedikit dan terbatas.
Organisasi memang tumbuh dan berkembang di sekitar upaya manusia
dan masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Hal ini dapat
dilihat dari keberadaan dan peranan berbagai organisasi yang berkembang
dalam kaitannya dengan fungsi dari lembaga-lembaga sosial utama, baik
dalam masyarakat yang tergolong masih tradisional maupun dalam
masyarakat yang makin modern, seperti ditampilkan dalam Tabel 1.3 berikut
ini. Perhatikanlah dan cermati dengan baik.
SOSI4310/MODUL 1 1.13
Tabel 1.3. Komparasi Fungsi Lembaga-lembaga Sosial Utama
Dalam Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern
Lembaga Sosial Utama
Masyarakat Tradisional Masyarakat Modern
Keluarga Keluarga besar (extended family) sebagai alat utama proses sosialisasi dan ekonomi produksi
Keluarga batih (nuclear family) menjalankan fungsi sosialisasi, keluarga lebih merupakan unit konsumsi dari pada unit produksi
Ekonomi Perekonomian berbasis pada pertanian, muncul industri rumah tangga dalam jumlah terbatas dan sangat sedikit pekerjaan manajerial.
Perekonomian berbasis pada industri masif, pabrik menjadi pusat kegiatan produksi, muncul banyak pekerjaan manajerial administratif.
Pendidikan Pendidikan formal masih terbatas bagi keluarga kelompok elit, terutama untuk jenjang pendidikan tinggi.
Pendidikan formal dapat diikuti oleh semua orang dan makin banyak yang menempuh jenjang pendidikan tinggi.
Kesehatan Tingkat kematian dan kelahiran tinggi, harapan hidup rendah karena standar hidup yang rendah dan teknologi dalam bidang kesehatan yang belum maju
Tingkat kematian dan kelahiran rendah, harapan hidup tinggi karena standar hidup yang tinggi dan teknologi dalam bidang kesehatan yang makin canggih.
Pemerintahan Pemerintahan dalam skala kecil dan intervensi negara dalam masyarakat sangat kecil.
Pemerintahan dalam skala besar, kompleks, intervensi negara relatif besar.
Dari tabel di atas nampak jelas bahwa makin modern masyarakat,
ditandai oleh makin berkembang peran dan fungsi dari lembaga-lembaga
sosial utamanya. Ini menunjukkan bahwa makin modern suatu masyarakat
akan diikuti oleh makin banyak organisasi yang berkembang untuk
menunjang terwujudnya kebutuhan manusia yang makin kompleks.
Sekarang marilah kita coba pahami mengapa manusia dalam
kehidupannya memerlukan organisasi. Dari pemahaman uraian di atas, Anda
juga bisa menarik kesimpulan lain, yaitu bahwa organisasi ada dalam setiap
masyarakat. Mengapa demikian? Jawaban sederhananya adalah karena
keberadaan organisasi itu memang sangat diperlukan oleh masyarakat
tersebut. Nah inilah yang harus kita pahami lebih mendalam lagi. Untuk
mencari penalaran mengapa organisasi dibutuhkan oleh manusia dalam
kehidupannya, cobalah simak baik-baik uraian berikut ini.
1.14 Sosiologi Organisasi
Anda masih ingat Aristoteles? Filosof besar Yunani itu menyatakan
bahwa manusia itu “zoon politicon”, yang kalau kita terjemahkan secara
bebas berarti “hewan berpolitik”, tetapi makna atau arti yang umumnya
digunakan para ahli ilmu sosial adalah “makhluk sosial”. Menurut Aristoteles
manusia itu sudah kodratnya sebagai makhluk sosial. Jadi hidup bersama
manusia lain merupakan sesuatu yang sifatnya kodrati, demikian pemikiran
Aristoteles. Namun Anda harus melihat secara lebih kritis!
Coba Anda perhatikan dan renungkan, benarkah manusia itu hidup
bersama dalam masyarakat hanya sekadar karena manusia itu makhluk
sosial? Jawaban Anda pasti mengarah pada opsi atau pilihan ”Tidak” dari
pada opsi atau pilihan ”Ya”. Saya yakin Anda dapat memahami dan
renungkan pencermatan Anda bahwa manusia itu hidup bersama dalam
masyarakat tentulah bukan sekadar karena mereka adalah sesama ”zoon
politicon”. Ada sesuatu yang bukan sekadar ingin hidup dengan sesamanya
yang mendorong manusia hidup bermasyarakat.
Setiap manusia, selain makhluk sosial ia adalah makhluk biologi, yang
memiliki serangkaian kebutuhan untuk mempertahankan diri agar tetap hidup
dan untuk berkembang. Pada dasarnya semua makhluk hidup memiliki
kebutuhan ini, namun yang membedakan manusia dengan makhluk hidup
lain adalah cara bagaimana pemenuhan kebutuhan itu dilakukan. makhluk
hidup lain, misalnya hewan atau tumbuhan memiliki insting untuk dapat
memenuhi kebutuhan itu. Kerbau di sawah akan makan hijauan yang dapat
dimakannya, tidak peduli apakah itu kotor atau tidak, milik umum atau milik
seseorang. Demikian juga kebutuhan lainnya, hampir semuanya didasarkan
pada instingnya. Manusia memang memiliki insting, manusia memiliki
sejumlah gerak refleks tertentu, tetapi jumlahnya sangat terbatas. Perilaku
manusia dalam memenuhi kebutuhannya lebih didominasi oleh kemampuan
pemikirannya, bukan oleh instingnya. Oleh sebab itu, Horton menyebutnya
dengan drive atau dorongan, bukan need atau kebutuhan. Dalam memenuhi
kebutuhannya manusia lebih banyak menggunakan akal pikirannya dari pada
menggunakan instingnya. Meski manusia memiliki kebutuhan namun
manusia ternyata tidak selalu mampu untuk memenuhi kebutuhannya itu
sendirian. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya itu, manusia memerlukan
orang lain, dengan tujuan terpenuhi kebutuhannya.
SOSI4310/MODUL 1 1.15
Sampai di sini apakah Anda sudah mengerti sejak kapan manusia
berhubungan dengan organisasi, perbedaan garis besar karakteristik sosial
dan masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Apakah Anda juga
masih ingat komparasi fungsi lembaga-lembaga sosial utama dalam
masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Kalau ada belum
mengerti, sebaiknya Anda coba baca lagi terutama pada bagian yang
belum mengerti, setelah itu silakan lanjutkan.
Hal ini terutama disebabkan karena adanya pembatasan-pembatasan
dalam usaha mencapai tujuannya. Coba Anda perhatikan lebih teliti, ketika
manusia mencapai tujuannya sering kali manusia berhadapan dengan
pembatasan-pembatasan tertentu. Pembatasan itu berkaitan dengan dua hal.
Pembatasan yang pertama adalah pembawaan biologis atau kemampuan
seseorang, sedangkan yang kedua adalah faktor fisik lingkungan. Sebagai
ilustrasi, coba Anda bayangkan ketika Anda dengan berkendaraan sebuah
mobil berada di sebuah jalur jalan yang sisi kanannya adalah jurang yang
amat dalam dan di sisi lain adalah tebing yang amat terjal. Kemudian, tepat di
tengah jalan itu ada batu sebesar badan kerbau akibat longsor dari tebing
sehingga menghalangi perjalanan mobil Anda. Nah, apa yang Anda lakukan
terhadap batu itu? Ingat, Anda dengan mobil itu harus terus berjalan di jalan
sempit itu untuk mencapai tujuan Anda!
Di sini Anda dihadapkan pada persoalan pembatasan tujuan, perjalanan
Anda terhenti karena ada batu besar menghalangi jalan Anda. Langkah Anda
pasti mudah ditebak, yaitu mencoba dengan segala cara menyingkirkan batu
itu. Akan tetapi ternyata, batu itu terlalu besar untuk Anda pindahkan seorang
diri. Ketidakmampuan Anda untuk menyingkirkan batu itu dapat dikatakan
bahwa "batu terlalu besar bagi orang" atau dapat pula Anda katakan bahwa
"orang terlalu kecil dibanding batu". Perhatikanlah, pernyataan pertama ini
menunjukkan adanya pembatasan fisik lingkungan dari orang, sedang pada
pernyataan yang kedua, pembatasan terletak pada kekuatan biologis orang.
Dari kedua pernyataan itu, jelas ada pembatasan, baik dari pembawaan
biologis maupun dari faktor fisik lingkungan. Anggaplah bahwa di tempat itu
tidak tersedia mobil derek atau traktor yang dapat Anda gunakan untuk
menggeser batu itu dari tengah jalan maka keterbatasan itu hanya dapat
dihilangkan jika yang memindahkan batu besar itu lebih dari satu orang. Jika
kemudian batu itu dipindahkan oleh lebih dari satu orang maka batu itu akan
1.16 Sosiologi Organisasi
dapat digeser sehingga jalan akan terbuka untuk Anda dengan mobil itu
melanjutkan perjalanan untuk mencapai tujuan Anda.
Dari uraian contoh di atas, Anda mulai memahami bahwa dalam hal di
mana dua orang atau lebih terlibat dalam pencapaian suatu tujuan maka di
sinilah organisasi diperlukan. Jadi organisasi diperlukan manakala dua orang
atau lebih harus memadukan kemampuan mereka untuk mencapai suatu
tujuan, sungguhpun pekerjaan itu hanya sementara sifatnya. Dalam contoh
kasus mengangkat batu besar itu misalnya, jika kemudian diangkat oleh lebih
dari satu orang maka tujuan pemindahan batu itu tercapai.
Latihan 2.
Diskusikan dengan teman-teman Anda!
Dalam masyarakat yang makin modern, semua serba otomatis.
Dengan ATM Anda dapat mengambil uang kapan dan saja, dengan e-
mail, Anda dapat berkirim dan menerima informasi kapan dan di mana
saja, pesan tiket pesawat Anda dapat melalui e-mail dan membayarnya
melalui transaksi ATM atau kartu kredit, tanpa melalui biro perjalanan
atau agen tiket, kebutuhan sehari-hari juga bisa Anda pesan lewat telepon
atau email atau SMS dan barang akan diantar ke rumah setelah Anda
mentransfer semua biayanya. Dengan kartu kredit, ibaratnya, apapun
dapat Anda lakukan! Pendek kata, di jaman yang makin maju ini, semua
kebutuhan dapat Anda cukupi dengan kemajuan teknologi yang ada.
Nah, sekarang coba Anda diskusikan mengapa pada masyarakat yang
makin canggih teknologinya itu organisasi justru makin dibutuhkan?
Kita kembali ke contoh mengangkat batu itu kembali. Kita tahu Anda
seorang diri tak mampu mengangkat batu itu untuk Anda singkirkan agar
mobil Anda dapat terus melaju ke tujuan yang Anda tuju, sementara alat lain
tak ada. Untuk itu Anda meminta tolong orang lain yang ada di sekitar tempat
itu untuk membantu Anda mengangkat batu yang menghalangi perjalanan
mobil Anda tadi. Jika satu orang masih belum mampu maka Anda akan
meminta orang lain lagi sehingga makin banyak orang yang Anda minta
bantuannya untuk membantu Anda menyingkirkan batu itu. Ingatlah baik-
baik!, jika Anda seorang diri tak mampu mengangkat maka orang lain yang
membantu Anda pun, seorang diri juga tak akan mampu melakukannya.
SOSI4310/MODUL 1 1.17
Untuk dapat mengangkat batu itu Anda harus memadukan tenaga Anda
dengan orang-orang yang membantu Anda itu dengan cara mengangkat
bersama-sama. Jika dalam kasus memindahkan batu besar itu ada yang
menyatakan "Anda mengangkat sisi ini, sedang aku akan mengangkat pada
sisi yang lain" maka pada saat itu sebenarnya telah berkembang suatu bentuk
pembagian kerja, meskipun sangat sederhana sifatnya. Jika dalam kasus
memindahkan batu besar itu ada yang menyatakan "kita akan mengangkatnya
setelah saya menghitung sampai bilangan ketiga", sebenarnya pada saat itu
telah berkembang suatu bentuk koordinasi, meskipun sangat sederhana
sifatnya.
Nah, di sini pemahaman Anda tentang organisasi kembali bertambah.
Ternyata pada saat seseorang berupaya mengatasi pembatas untuk mencapai
tujuan itu dengan harus melibatkan orang lain, muncullah pembagian kerja
dan koordinasi. Dari sini Anda akan tahu bahwa tanpa pembagian kerja dan
koordinasi, nampaknya pencapaian tujuan tetap tidak akan dapat dilakukan.
Dari uraian kasus sederhana ini ingatlah selalu bahwa pembagian kerja dan
koordinasi ini merupakan unsur yang paling penting dan mendasar dari setiap
organisasi, baik yang sederhana maupun yang sangat kompleks.
Contoh di atas juga menunjukkan bahwa manusia itu memerlukan
manusia lain untuk dapat mengatasi pembatas untuk mencapai tujuannya.
Sebagaimana kita semua mengetahui, pada dasarnya manusia, sebagai
anggota masyarakat tidak akan mampu hidup sendiri. Seorang petani
memang dapat menanam padi dan menghasilkan beras untuk kebutuhan
pangannya, tetapi untuk memenuhi kebutuhan sandangnya, petani itu harus
berhubungan dengan orang lain yang bisa membuat kain. Untuk dapat
menempati sebuah rumah yang paling sederhana pun, seorang petani atau
seorang penjahit harus berhubungan dengan seorang tukang kayu, begitu
seterusnya. Kehidupan manusia diwarnai oleh kerja sama karena adanya
saling ketergantungan satu sama lain sehingga kehadiran dan keberadaan
organisasi dalam masyarakat menjadi mudah untuk dimengerti. Meskipun
demikian, Anda pasti mengetahui pula bahwa dalam kehidupan itu selain
kerja sama juga dapat muncul ketegangan, persaingan dan bahkan konflik.
Dari penjelasan ini dapat Anda pahami bagaimana organisasi itu ada dan
diperlukan dalam setiap manusia dalam hidup masyarakat. Makin
berkembang suatu masyarakat, makin banyak dan kompleks pula organisasi
yang ada di dalamnya. Cobalah Anda cermati, sejarah umat manusia
membuktikan bahwa hanya melalui organisasi, karya-karya besar peradaban
1.18 Sosiologi Organisasi
manusia dapat diciptakan dan dilestarikan hingga kini. Cobalah Anda
perhatikanlah, karya-karya besar seperti Piramida di Mesir, taman gantung di
Babilonia, saluran pipa bawah tanah di Romawi, tembok raksasa di Cina dan
Borobudur di Indonesia, serta masih banyak lagi contoh lainnya, merupakan
karya besar yang tidak akan dapat terwujud tanpa adanya pembagian kerja
dan koordinasi pada pelaksanaannya. Jadi, sangat diperlukan adanya suatu
organisasi untuk mendukung terwujudnya karya besar itu.
Anda juga pasti dapat memahami bahwa pada masyarakat modern,
ukuran dan kompleksitas suatu organisasi pada umumnya telah berkembang
menjadi sangat besar dan kompleks. Anda tentu dapat membayangkan
bagaimana suatu program perencanaan peluncuran pesawat ulang-alik luar
angkasa di Amerika Serikat dirancang dan diluncurkan. Dalam peristiwa itu,
pastilah akan terdapat suatu organisasi berskala besar dan kompleks yang
mendukung suksesnya program peluncuran pesawat ulang-alik tersebut.
Contoh lain juga dapat Anda lihat di Indonesia. Pada perusahaan industri
besar seperti pabrik pupuk, pabrik semen dan perusahaan yang lain yang ada
di Indonesia, semua proses produksi yang ada pada industri besar dan modern
itu pastilah didukung oleh suatu organisasi berskala besar dan kompleks.
Setelah Anda memahami bahwa organisasi sebagai fenomena yang
senantiasa ada dalam setiap masyarakat, Anda pun perlu tahu bahwa sebagai
fenomena sosial, organisasi telah sejak lama mendapat banyak perhatian dari
para ahli ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang ilmu-ilmu sosial. Cobalah
Anda perhatikanlah, betapa banyak ahli sosiologi, ekonomi, manajemen,
hukum, psikologi, ilmu politik, administrasi dan disiplin lain yang memiliki
kaitan erat dengan organisasi, yang telah sejak lama menaruh perhatian
terhadap fenomena organisasi.
Anda pasti memahami bahwa sejalan dengan pesatnya perkembangan
masyarakat maka organisasi yang ada dalam masyarakat pun mengalami
perkembangan yang pesat. Akibatnya, makin besar dan pesat perhatian dan
kajian berbagai disiplin ilmu sosial yang menyoroti masalah organisasi ini.
Akibat berikutnya dapat Anda duga, yaitu dewasa ini menjadi kian kabur
batas-batas antara satu disiplin dengan disiplin lain yang mengkaji organisasi
ini. Meskipun demikian, Anda juga akan makin tahu bahwa dalam setiap
pengkajian mengenai organisasi dari masing-masing disiplin, pastilah
terdapat penekanan (stressing) dan sudut pandang tertentu, yang masing-
masing melihat sisi yang berbeda dari fenomena organisasi.
SOSI4310/MODUL 1 1.19
Sampai di sini apakah Anda sudah dapat memahami dan menemukan
jawabannya kenapa organisasi di zaman modern lebih kompleks? Kalau
belum, silakan cari dan baca kembali uraian tersebut di atas.
B. BATASAN PENGERTIAN SOSIOLOGI ORGANISASI
Sebelum Anda memahami lebih lanjut mengenai sosiologi organisasi,
Anda perlu mengingat kembali apa sosiologi itu. Kalau Anda membuka
kembali bahan ajar Pengantar Sosiologi atau Anda membuka-buka buku teks
Pengantar Sosiologi yang pernah Anda pelajari maka Anda akan mengingat
kembali apa sosiologi itu. Pada umumnya, dalam berbagai buku pengantar
sosiologi telah dijelaskan secara panjang lebar mengenai apa sosiologi itu.
Untuk sekadar menyegarkan kembali ingatan Anda dan agar mendapatkan
kejelasan pengertian yang sangat Anda perlukan untuk memahami kajian
mengenai sosiologi organisasi, pada uraian berikut ini secara singkat kembali
akan kita bahas apa sosiologi itu dan bagaimana hubungannya dengan
sosiologi organisasi.
Dalam banyak buku pengantar sosiologi, dikemukakan bahwa sosiologi
itu tergolong ilmu sosial. Selain ilmu-ilmu sosial, terdapat pula ilmu-ilmu
alam, matematika dan ilmu-ilmu kerohanian. Ada pula ahli lain yang
menggolongkan hanya dua kelompok, yaitu ilmu-ilmu eksakta dan ilmu-ilmu
non-eksakta. Tetapi, ada pula yang membuat pembagian lebih rinci seperti
yang dilakukan Horton. Horton (1971: 2) membagi ilmu pengetahuan dalam
empat divisi, yaitu (1) natural sciences dengan objek studi yang “nature”,
antara lain biologi dan geologi, kemudian (2) physical sciences yang
mempelajari “non living materials”, misalnya ilmu fisika dan ilmu kimia,
kemudian (3) social sciences yang mempelajari “social life of man”, yang
meliputi semua ilmu-ilmu sosial, serta yang terakhir adalah (4) humanities,
yang mempelajari ”intellectual and esthetic creation of man”, misalnya
kajian seni, filsafat, sastra dan sebagainya. Meski membagi menjadi empat
divisi, tetapi Horton masih menyebutkan adanya ilmu-ilmu lintas divisi
tersebut, misalnya ilmu pertanian sebagai ilmu dari divisi natural sciences
manakala mengkaji tanaman yang dibudidayakan dalam pertanian, divisi
physical sciences jika berkaitan dengan pupuk atau zat hara yang diperlukan
untuk pemupukan dan pemuliaan tanaman, juga melibatkan social sciences
jika mengkaji aspek sosial dan ekonomi dari para petani yang menanam
1.20 Sosiologi Organisasi
tanaman pertanian itu. Apalagi jika dikaitkan dengan sistem budaya yang
berkembang pada masyarakat petani maka humanities akan ikut masuk di
dalamnya.
Dari uraian tersebut di atas, Anda mengetahui bahwa sosiologi tergolong
sebagai ilmu-ilmu sosial. Dikatakan ilmu-ilmu sosial karena ilmu-ilmu
tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan sosial manusia sebagai objek
yang dipelajarinya. Sebagaimana kita ketahui, masyarakat manusia yang
menjadi objek studi ilmu-ilmu sosial itu merupakan sesuatu yang senantiasa
berubah-ubah. Oleh karena sifat dari objeknya yang selalu berubah-ubah
itulah maka hingga kini belum dapat diteliti dan dianalisis secara tuntas
hubungan antara unsur-unsur yang ada di dalam masyarakat secara lebih
mendalam.
Selain sifatnya yang selalu berubah-ubah, masyarakat sebagai objek
ilmu-ilmu sosial itu dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari beberapa
aspek atau segi. Sebagaimana telah Anda ketahui, masyarakat atau kehidupan
sosial manusia inilah yang dikatakan sebagai objek material dari ilmu-ilmu
sosial. Sementara itu, tiap segi atau aspek dari kehidupan bersama manusia
ini dipelajari oleh suatu disiplin ilmu tertentu atau menjadi objek formal dari
suatu disiplin ilmu sosial tertentu.
Nah sekarang cobalah Anda ingat, apa yang membedakan satu cabang
ilmu sosial dengan ilmu sosial yang lain? Segi ekonomi dari masyarakat
misalnya, yang menyangkut produksi, distribusi dan konsumsi barang dan
jasa, dipelajari oleh ilmu ekonomi. Sementara itu, segi kekuasaan, terutama
perjuangan mendapatkan kekuasaan dan penggunaan kekuasaan dalam
masyarakat di pelajari oleh ilmu politik. Peristiwa dalam masyarakat di masa
lalu dan kaitannya dengan masa sekarang dipelajari oleh ilmu sejarah. Segi
hukum, yang berkaitan dengan bekerjanya norma dan peraturan dalam
masyarakat dipelajari oleh ilmu hukum serta berbagai segi lain yang menjadi
pusat perhatian cabang ilmu sosial yang lain. Dari uraian ini Anda akan
dengan mudah memahami bahwa dalam ilmu-ilmu sosial terdapat objek
materiil yang dipelajari sama, yaitu kehidupan sosial manusia atau
masyarakat, tetapi objek formal masing-masing cabang ilmu dalam ilmu-ilmu
sosial berbeda-beda.
Marilah sekarang mengkaji secara lebih khusus mengenai materi yang
kita pelajari yaitu sosiologi. Sosiologi juga memiliki objek materiil yang
sama yaitu masyarakat, akan tetapi yang menjadi objek formalnya adalah
interaksi antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di
SOSI4310/MODUL 1 1.21
dalam masyarakat. Meskipun kita dapat memberikan penggambaran
mengenai objek studi sosiologi, namun adalah sangat sukar untuk membuat
definisi mengenai apa sosiologi itu secara sederhana. Sebagaimana kita
ketahui, hingga sekarang ini suatu definisi mengenai sosiologi yang secara
baku dipergunakan, nampaknya belum ada. Setiap ahli sosiologi dapat
membuat atau memberikan definisinya sendiri, tergantung dari sudut
pandang yang dimiliki dan/atau tergantung pada penekanan mengenai hal
tertentu yang dianggap penting. Anda menjadi tidak heran jika kemudian
muncul banyak definisi tentang sosiologi, ada yang secara singkat ada pula
yang secara panjang lebar menjelaskan apa sosiologi itu. Pada kenyataannya,
Anda pun pasti tahu kalau definisi yang singkat sering kali tidak dapat
memberikan gambaran yang memuaskan dan tepat, sedangkan definisi yang
panjang lebar sering kali dianggap tidak praktis dan tidak mudah diterapkan.
Meskipun demikian, sekadar sebagai pegangan, suatu definisi tetap
diperlukan, tetapi dalam kesempatan ini kita tidak perlu membahasnya di
sini.
Hal yang tentu telah Anda ketahui adalah bahwa sosiologi berasal dari
kata "socius" yang berarti "kawan" dan "logos" yang berarti "ilmu",
kemudian ilmu ini secara umum sering diartikan sebagai ilmu tentang
masyarakat. Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara
keseluruhan dan yang bersifat umum serta berusaha untuk mendapatkan pola-
pola umum dari padanya. Selain itu Anda pasti ingat bahwa sosiologi
membatasi diri pada apa yang terjadi sekarang ini, bukan apa yang
seharusnya terjadi. Masih ingat bahwa Sosiologi bersifat non-ethic dalam arti
bertujuan menjelaskan suatu fakta secara analitis, dengan tidak memper-
soalkan baik buruknya fakta? Anda tentu masih ingat pula bahwa sosiologi
merupakan ilmu murni (pure science), yang bertujuan mendapatkan
pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat, untuk menemukan
secara empiris dan rasional, apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum
umum dari interaksi antarmanusia dan juga mengenai sifat hakikat, bentuk,
isi, dan struktur masyarakat.
Bagaimana berbagai spesialisasi dalam suatu cabang ilmu mengalami
perkembangan? Cobalah Anda cermati uraian berikut ini! Secara umum
dapat kita pahami bahwa dalam perkembangan suatu disiplin ilmu, teori-teori
yang ada dalam disiplin ilmu tersebut akan mengalami perkembangan
semakin dalam dan tinggi sehingga akan memunculkan berbagai spesialisasi
dalam disiplin ilmu tersebut. Dalam perkembangan suatu ilmu, suatu
1.22 Sosiologi Organisasi
spesialisasi dapat tumbuh mengikuti suatu daur hidup tertentu, dalam arti
dapat lahir, berkembang, lalu mencapai suatu kematangan. Namun, ada pula
yang kemudian mengalami kemunduran, bahkan akhirnya berakhir, yang
ditandai oleh berhentinya perkembangan dan hilangnya identitas dari
spesialisasi itu. Logikanya, suatu spesialisasi dapat mengalami fase seperti
itu, tetapi kita tidak mudah untuk dapat menunjukkan contoh kasus mengenai
fase perkembangan yang terakhir ini.
Anda juga perlu memperhatikan bahwa perkembangan suatu spesialisasi
juga disebabkan karena fenomena yang dikaji itu mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Perhatian yang makin besar terhadap suatu fenomena akan
menyebabkan makin luas dan mendalamnya pemahaman mengenai fenomena
tersebut sehingga teori-teori yang menjelaskan fenomena tersebut juga makin
banyak dan mendalam. Di lain pihak, fenomena yang mengalami
perkembangan pesat, senantiasa menarik perhatian untuk dikaji lebih luas
lagi, apalagi jika fenomena itu merupakan fenomena yang penting dan
mendasar dalam kehidupan. Akibatnya, teori dan pemahaman yang
mendalam dan spesifik ini akan mendorong makin kuat munculnya
spesialisasi dalam suatu ilmu.
Dari uraian di atas, Anda pasti mulai dapat memahami bagaimana
spesialisasi suatu cabang ilmu mengalami perkembangan. Namun Anda harus
paham bahwa tidak ada suatu disiplin ilmu yang mendominasi suatu bidang
tertentu dan menutup kemungkinan masuknya perhatian disiplin ilmu lain
untuk mengkaji bidang tersebut. Kenyataan bahwa masyarakat itu memiliki
banyak segi yang dapat dikaji oleh berbagai cabang ilmu sosial,
menunjukkan bahwa satu sisi dari kehidupan bersama itu merupakan sesuatu
yang saling berkaitan sehingga kaitan antar bidang disiplin ilmu menjadi
sesuatu yang wajar sifatnya.
Sekarang mari kita perhatikan apa yang terjadi dalam perkembangan
berbagai spesialisasi dalam sosiologi! Dalam sosiologi juga muncul beberapa
macam spesialisasi. Sebagaimana telah Anda pahami bahwa mempelajari
masyarakat seutuhnya dan dalam berbagai aspeknya adalah merupakan upaya
yang tidak mudah dilakukan. Seandainya hal itu dapat Anda lakukan, kita
yakin hasilnya pastilah suatu pengetahuan yang sifatnya umum dan kurang
mendalam. Dengan pengetahuan yang bersifat umum dan kurang mendalam
seperti itu, Anda pasti yakin akan kurang mampu memberikan penjelasan
yang lengkap dan tajam mengenai suatu aspek atau fenomena yang bersifat
khusus yang ada dalam masyarakat. Mengingat salah satu fungsi ilmu
SOSI4310/MODUL 1 1.23
pengetahuan itu di samping memberikan penjelasan yang mendalam, juga
harus memberikan penjelasan yang spesifik maka pengetahuan yang bersifat
umum tersebut tentu tidak dapat memenuhi tuntutan fungsi ilmu pengetahuan
untuk memberikan penjelasan yang spesifik dan mendalam, bukan?
Munculnya upaya pengkajian terhadap suatu aspek atau fenomena
tertentu dari masyarakat secara mendalam dan spesifik, yaitu dengan
menerapkan prinsip dan teori sosiologi dalam suatu kajian khusus mengenai
suatu aspek atau fenomena sosial, telah memunculkan spesialisasi dalam
sosiologi. Spesialisasi di sini lebih merupakan suatu bentuk pemusatan
perhatian atau konsentrasi terhadap suatu bidang atau aspek tertentu dari
kehidupan masyarakat. Beberapa spesialisasi yang ada dan telah berkembang
pesat di dalam sosiologi seperti sosiologi pendidikan, sosiologi ekonomi,
sosiologi politik, sosiologi agama, sosiologi hukum, sosiologi industri,
sosiologi kesehatan, sosiologi pedesaan, sosiologi perkotaan, sosiologi
organisasi dan sebagainya.
Sebagaimana dijelaskan di muka, spesialisasi dalam sosiologi lebih
merupakan konsentrasi studi terhadap suatu fenomena atau aspek dari
masyarakat sehingga batas antara satu spesialisasi dengan spesialisasi lain
pada umumnya tidaklah kaku. Coba Anda renungkan, semakin banyak kita
mempelajari perilaku manusia semakin sadar kita bahwa perilaku manusia itu
tidak dapat diterangkan hanya oleh satu spesialisasi atau satu disiplin ilmu
saja. Bukankah demikian?
Pada umumnya, munculnya perhatian yang besar dalam disiplin
sosiologi terhadap suatu aspek atau fenomena tertentu dalam masyarakat
terjadi sejalan dengan perkembangan yang pesat dari fenomena atau aspek
tersebut. Jika Anda kaji lebih mendalam, perhatian para ahli sosiologi
terhadap fenomena organisasi ini sebenarnya telah ada sejak lama. Meski
demikian, pada awalnya belum banyak ahli sosiologi yang memperhatikan
organisasi sebagai salah satu aspek kajian yang penting karena perhatian
mereka umumnya masih tertuju pada aspek-aspek lain yang mereka anggap
lebih penting dan lebih nampak terjadi, misalnya mengenai perubahan sosial,
struktur sosial, institusi sosial dan sebagainya.
Mengapa hal itu terjadi? Dalam masyarakat yang belum banyak
mengalami perkembangan, organisasi sesungguhnya telah tumbuh dan ada di
dalam masyarakat tersebut. Akan tetapi karena tingkat perkembangan
masyarakat yang masih sederhana, pada umumnya organisasi yang ada juga
masih sederhana dan kadang-kadang memiliki fungsi yang beragam. Ketika
1.24 Sosiologi Organisasi
masyarakat mengalami perkembangan yang makin modern dan makin
kompleks, organisasi yang ada di dalam masyarakat tersebut juga akan
mengalami perkembangan yang makin kompleks pula. Sejalan dengan
perkembangan itu, perhatian yang besar dan mendalam terhadap fenomena
organisasi dari sudut pandang sosiologi juga mengalami perkembangan yang
pesat pula.
Inggris adalah Negara pertama yang menempuh jalan industrialisasi.
Negara-negara lain kemudian mengikuti contoh itu. Maka tumbuhlah
suatu masyarakat yang sama sekali baru, yang merupakan kontras yang
cukup tajam jika dibandingkan dengan masyarakat agraris jaman
Pertengahan. (Laeyendecker, 1983: 37)
Anda pasti bisa menghubungkan pernyataan di atas dengan realitas
berkembangnya pemahaman pada aspek organisasi yang makin meluas dan
mendalam semenjak terjadinya revolusi industri di Eropa pada tahun 1750-
an. Revolusi industri menjadi tonggak penting berubahnya cara produksi
maupun organisasi sosial yang berkembang dalam masyarakat industri ini.
Organisasi mengalami perkembangan dalam segala sisinya sehingga
pemahaman terhadap fenomena ini telah memunculkan banyak teori baru dan
mendalam. Jadi, munculnya spesialisasi dalam suatu disiplin ilmu juga
berkaitan dengan perhatian yang cukup besar pada suatu fenomena tertentu.
Meskipun fenomena organisasi telah berkembang cepat, tetapi tidak
mudah untuk mengatakan sejak kapan sesungguhnya fenomena organisasi
menjadi kajian yang spesifik dalam sosiologi. Mengapa demikian? Sampai
dengan akhir tahun 1940-an, fenomena organisasi masih menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari fenomena lain yang menjadi kajian disiplin sosiologi.
Dengan kata lain, sampai dengan akhir tahun 1940-an, fenomena organisasi
belumlah menjadi objek kajian khusus yang berdiri sendiri, terpisah dari
fenomena lain dalam masyarakat. Beberapa studi pelopor ke arah ini memang
telah ada, tetapi masih sangat kabur dan belum terarah secara lebih jelas.
Cobalah Anda perhatikan pada beberapa hasil penelitian terhadap
fenomena organisasi yang pernah ada! Misalnya yang dilakukan oleh ahli
kriminologi tentang kehidupan penjara/lembaga pemasyarakatan, ahli politik
yang meneliti struktur partai politik, ahli sosiologi industri yang meneliti
organisasi pabrik dan serikat pekerja industri, pada umumnya belum
SOSI4310/MODUL 1 1.25
memusatkan perhatian utamanya pada fenomena organisasi itu sendiri. Para
ahli yang melakukan studi-studi ini masih sangat jarang yang membuat
generalisasi yang lebih luas mengenai bentuk organisasi yang secara spesifik
mereka teliti. Jadi yang mereka teliti adalah penjara, partai politik, pabrik
atau serikat pekerja industri dan bukan mengenai segi organisasinya. Pada
disiplin ilmu sosial yang lain juga belum ada yang secara khusus mengarah
pada studi tentang organisasi ini.
Latihan 3.
Kerja individual!
Jika organisasi merupakan fenomena yang sudah ada sejak lama,
mengapa perhatian para ahli ilmu sosial terhadap organisasi baru tumbuh
dengan pesat pasca Revolusi Industri?
Jelaskan pula, mengapa kajian sosiologi organisasi bahkan baru
berkembang pesat di seluruh dunia pasca Perang Dunia II?
Para ahli ilmu politik lebih banyak meneliti mengenai fungsi dari
lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif dalam suatu sistem politik,
ahli ekonomi lebih memusatkan perhatiannya pada pengembangan teori
tentang perusahaan, para ahli psikologi industri lebih melihat pada rendahnya
motivasi dan semangat kerja, bukan membuat suatu generalisasi mengenai
segi organisasinya. Meskipun para ahli teori manajemen dan administrasi
sejak awal tahun 1900-an telah berkonsentrasi untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum di sekitar pengaturan administrasi, tetapi pendekatan-
nya lebih bersifat mengarahkan, bukan suatu pendekatan yang sifatnya
empiris.
Marilah kita tengok sejarah perkembangan sosiologi organisasi sebagai
salah satu spesialisasi yang tumbuh dan berkembang dalam sosiologi.
Munculnya bidang kajian khusus dalam sosiologi mengenai fenomena
organisasi terjadi ketika usaha untuk menerjemahkan karya Weber mengenai
birokrasi dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris dilakukan pada
tahun 1946 dan 1947 dan juga sebagian karya Michels mengenai birokrasi
pada tahun 1949. Nampaknya faktor politik dan peperangan cukup jelas
pengaruhnya terhadap perkembangan sosiologi organisasi sebagai salah satu
spesialisasi yang ada dalam sosiologi. Anda pasti paham betul bahwa Perang
Dunia II baru usai sekitar tahun 1945, yang ditandai oleh kemenangan pihak
1.26 Sosiologi Organisasi
sekutu atas Jerman, Jepang dan Italia. Pasca Perang Dunia II, di bawah
hegemoni negara-negara yang menang perang, berbagai perkembangan
masyarakat mulai terjadi, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan, salah
satunya adalah mulai diterjemahkannya karya-karya Weber dan Michels dari
bahasa Jerman ke bahasa Inggris sehingga makin dikenal oleh khalayak dari
kalangan yang lebih luas.
Dari catatan tentang perkembangan sosiologi organisasi, kita tahu bahwa
tidak lama sesudah usaha itu dilakukan, para ahli sosiologi Amerika terutama
Robert K. Merton dan koleganya dari Colombia University mencoba
merumuskan garis besar batas-batas dari bidang baru ini dengan
menghimpun bahan-bahan teoretis dan empiris yang berkaitan dengan aspek-
aspek organisasi. Upaya inilah yang sering kali dipandang sebagai terobosan
penting dalam perkembangan spesialisasi sosiologi organisasi dan menjadi
dasar utama perkembangan spesialisasi ini di masa sekarang.
Sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Merton, beberapa ahli sosiologi
lain juga melakukan upaya-upaya yang menyerupai apa yang dilakukan oleh
Merton dengan para koleganya. Ini menunjukkan bahwa apa yang dirintis
Merton sebenarnya bukan satu-satunya, mengingat ada banyak ahli lain yang
juga memiliki perhatian dan minat yang sama dalam mempelajari organisasi
dari sudut pandang sosiologi. Sebagai contoh, cobalah Anda tengok di
perpustakaan buku-buku yang mengungkapkan hasil penelitian yang
dilakukan Selznick pada tahun 1949 tentang Tennessee Valley Authority,
studi Gouldner pada tahun 1954 mengenai a gypsum mine and factory,
kemudian studi Peter Blau pada tahun 1955 tentang a state employment
agency and a federal law enforcement agency serta studi tentang a union dari
Lipset, Trow dan Coleman pada tahun 1956, merupakan contoh dari usaha
tersebut.
Setelah lebih kurang satu dekade setelah itu, perhatian terhadap
fenomena organisasi sebagai suatu spesialisasi dalam sosiologi menjadi
makin mendalam dan makin banyak dilakukan oleh para ahli sosiologi.
Dalam perkembangannya kemudian, Anda bisa melihat bahwa organisasi
makin menjadi objek kajian yang makin penting. Dalam kurun waktu tiga
dasa warsa terakhir ini, perkembangan organisasi menjadi makin luas,
kompleks dan memiliki cakupan lintas bangsa, lintas negara dan benua,
bahkan lintas budaya. Sejalan dengan itu, muncul berbagai perspektif yang
berbeda-beda dalam memahami fenomena organisasi, baik dari segi alamiah
kemunculannya, perkembangannya maupun kompleksitasnya.
SOSI4310/MODUL 1 1.27
Organization theory:
1. The sociological and multidisciplinary analysis of organizational
structure and the dynamics of social relation-ship in organizations.
2. An alternative term for the specialist area, Sociology of Organization
or Organizational Sociology, its subject content is often
distinguishable from the applied field of organization theory.
(Jary, 1991: 438).
Sungguhpun sejak lama fenomena organisasi telah banyak mendapat
sorotan dari para ahli sosiologi, akan tetapi hingga kini masih sangat kabur
batasan pengertian mengenai sosiologi organisasi itu. Secara sederhana,
batasan pengertian Sosiologi Organisasi dapat dinyatakan sebagai studi
sosiologi mengenai fenomena organisasi dalam masyarakat. Sangat disadari
bahwa batasan yang sedemikian umum tentulah belum mampu memberikan
penjelasan tentang batasan pengertian sosiologi organisasi. Marilah kita
mencari acuan pada bahan pustaka kita. Coba Anda cari dalam Collins
Dictionary of Sociology yang ditulis oleh David Jary dan Julia Jary! Dalam
kamus sosiologi ini (lihat Boks!), istilah Sosiologi Organisasi sering
dipertukarkan dengan Teori Organisasi. Dalam Collins Dictionary of
Sociology (David Jary dan Julia Jary, 1991) itu, istilah organizational
sociology tidak dijelaskan dan didefinisikan secara rinci, namun
dipertukarkan dengan istilah organization theory. Selanjutnya dalam Collins
Dictionary of Sociology itu dinyatakan dua pengertian tentang teori
organisasi. Coba Anda simak baik-baik dalam dictionary itu. Pengertian
pertama menyatakan bahwa teori organisasi merupakan analisis sosiologis
dan analisis multidisiplin mengenai struktur organisasi dan dinamika
hubungan sosial dalam organisasi. Pengertian kedua menyatakan bahwa teori
organisasi merupakan suatu alternatif istilah untuk menunjuk suatu bidang
spesialisasi yaitu Sosiologi Organisasi. Dalam pengertian ini, teori organisasi
dibedakan dari lapangan terapan dari teori organisasi.
Sosiologi Organisasi merupakan suatu spesialisasi dalam sosiologi.
Sebagaimana spesialisasi lain dalam sosiologi, sosiologi organisasi juga
memiliki pusat perhatian tertentu dan spesifik, yaitu fenomena organisasi
yang ada, hidup dan berkembang dalam masyarakat. Mengingat suatu
fenomena sosial pada dasarnya tidak pernah berdiri sendiri, tetapi merupakan
fenomena yang berkaitan dengan fenomena sosial yang lain maka sejak awal
1.28 Sosiologi Organisasi
perlu disadari bahwa ruang lingkup yang dimiliki oleh tiap-tiap spesialisasi
dalam sosiologi selalu berhadapan dengan masalah kekaburan batasan dari
ruang lingkup masing-masing. Kekaburan ini juga didukung oleh kenyataan
bahwa tingkatan analisis (level of analysis) dari setiap spesialisasi itu tidak
selalu sama, baik karena sifat dan karakteristik dari fenomena sosial yang
ada, maupun karena adanya berbagai perspektif teoritik yang diperlukan
untuk memahami fenomena sosial itu berbeda-beda.
Satu hal yang perlu Anda pahami bahwa munculnya banyak perspektif
dalam memahami suatu fenomena sosial tak perlu membuat Anda bingung.
Anda harus paham bahwa perspektif atau point of view itu hanyalah cara
untuk melihat dan memahami suatu fenomena. Jadi perspektif itu hanyalah
alat atau cara kita memahami suatu fenomena (just only tool). Anda juga
harus paham bahwa untuk memahami suatu fenomena orang bisa saja
memiliki titik tolak yang berbeda dalam memandang sesuatu. Jadi, orang
yang memiliki dasar pijakan (starting point) atau asumsi dasar (basic
assumptions) yang berbeda, akan memiliki perspektif yang berbeda pula.
Coba pahami contoh berikut ini.
Kalau saya berasumsi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
perlu tiga liter air setiap hari maka saya akan mengatakan segelas plastik air
mineral tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan itu. Sebaliknya kalau saya
berasumsi bahwa manusia memang memerlukan air, tetapi selama dalam
tubuh manusia masih terdapat air maka manusia masih mampu bertahan
hidup sehingga segelas plastik air mineral itu sudah cukup untuk menambah
kekurangan air dalam tubuh manusia. Di sini cukup dan tidak cukup
berkaitan dengan asumsi dasar tertentu sehingga kalau kita memahami
asumsi dasar yang dipakai kita akan paham perspektif yang dipergunakan.
Anda harus ingat pula bahwa setiap perspektif itu pada dasarnya bersifat
parsial atau hanya memahami sebagian saja, tidak pernah suatu perspektif itu
dapat menjelaskan keseluruhan tentang suatu fenomena. Jadi, berkaitan
dengan kebenaran yang diberikan, suatu perspektif itu hanya menjelaskan
kebenaran sebagian, bukan keseluruhan. Suatu perspektif hanya akan
memberikan kebenaran menurut perspektif itu, bukan mengenai kebenaran
keseluruhan suatu fenomena (the final truth of the phenomena).
Misalnya ada dua orang berdiri di dekat sebuah rumah, satu orang dari
depan rumah satunya dari belakang rumah. Dari depan rumah orang itu
melihat ada rumah dengan satu pintu masuk dan dua jendela kaca. Sementara
yang di belakang rumah tidak melihat adanya pintu maupun jendela, hanya ia
SOSI4310/MODUL 1 1.29
melihat dua lubang angin (ventilasi) di tembok belakang rumah itu. Jika
orang yang ada di bagian depan rumah itu menyatakan ”rumah ini memiliki
satu pintu dengan dua jendela” maka kebenaran yang dimiliki atas pernyataan
itu hanyalah parsial atau kebenaran mengenai sebagian dari rumah itu, yaitu
kebenaran dari pandangan arah depan rumah. Kita tahu persis bahwa
kebenaran yang dikemukakan orang di depan rumah itu berbeda dari
kebenaran yang diberikan oleh orang yang berada di belakang rumah. Orang
yang berada di belakang rumah memiliki pernyataan berbeda, misal ia
mengatakan ”rumah ini tidak memiliki pintu maupun jendela, tetapi memiliki
dua ventilasi”. Pernyataan ini benar, tetapi benar menurut pandangan orang
yang di belakang rumah, yang pasti tidak benar jika dilihat dari pandangan
orang yang berasal dari depan rumah. Perbedaan ini disebabkan karena titik
pijak (starting point) dua orang yang mengamati rumah yang sama itu
berbeda. Oleh sebab itu, penting sekali memahami hakikat perspektif ini agar
Anda menjadi tidak terlalu kebingungan jika Anda mendapati dua perspektif
yang berbeda dalam menyimpulkan suatu fenomena yang sama.
Anda barangkali akan merasakan adanya kekaburan atas batas-batas
ruang lingkup kajian mengenai organisasi ini. Hal yang demikian dapat
dipahami dengan mengingat bahwa sosiologi organisasi merupakan analisis
sosiologis dan sekaligus merupakan analisis multidisiplin mengenai struktur
organisasi dan dinamika hubungan sosial dalam organisasi. Jadi kita perlu
memahami bahwa studi organisasi tidaklah secara eksklusif menjadi ruang
lingkup kajian akademik suatu bidang ilmu saja. Meskipun kita paham bahwa
tiap disiplin memiliki fokus kajian tentang suatu aspek khusus atau
serangkaian aspek khusus dalam organisasi.
Mari kita coba lebih jelaskan masalah ini dengan beberapa contoh. Para
ahli ilmu ekonomi akan menaruh perhatian pada aspek khusus yaitu
bagaimana organisasi memberi alokasi pada sumber-sumber yang ada atau
bagaimana keputusan dalam organisasi dilakukan dalam suatu keadaan yang
tidak menentu. Pada sisi lain, para ahli teknik industri menaruh perhatian
pada tingkat teknologi yang dipergunakan untuk mendukung aktivitas
organisasi. Para ahli ilmu politik akan meletakkan persoalan bagaimana
kekuasaan dan wewenang dijalankan dalam organisasi, sementara para ahli
psikologi akan memfokuskan pada perilaku dan motivasi individual anggota
organisasi. Para ahli sosiologi akan memusatkan perhatian pada struktur
organisasi, hubungan sosial antara individu dan kelompok dalam organisasi
serta bagaimana organisasi merespon pengaruh eksternalnya.
1.30 Sosiologi Organisasi
Anda harus paham bahwa meskipun terdapat banyak fokus yang
berbeda-beda, tetapi tidak ada satu fokus kajian yang lebih baik atau lebih
hebat dari fokus kajian yang lain. Justru banyaknya fokus kajian ini akan
menguntungkan bagi siapa pun yang mempelajari organisasi. Hal ini
disebabkan karena ia akan dapat menggunakan berbagai konsep yang
berbeda-beda, yang dikemukakan oleh ahli dari disiplin yang berlainan.
Misalnya para ahli sosiologi akan dapat memakai konsep kekuasaan dan
wewenang yang dipakai oleh ahli ilmu politik, konsep motivasi individu yang
digunakan ahli psikologi maupun konsep rasionalitas pengambilan keputusan
yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi.
Dalam situasi demikian memang dirasakan adanya kekaburan ruang
lingkup kajian sosiologi organisasi. Meskipun terdapat kekaburan akan batas-
batas ruang lingkup kajian mengenai fenomena organisasi, akan tetapi untuk
keperluan tertentu, batasan itu secara definitif tetap dapat dibuat, dengan
catatan bahwa batasan itu jelas akan memiliki keterbatasan cakupannya.
Dengan menyadari adanya keterbatasan cakupan ini, ruang lingkup yang
dibuat dapat dipandang sebagai suatu kesepakatan awal yang dipergunakan
sebagai acuan bagi pembahasan pada tingkat berikutnya.
Dalam kajian ini, sosiologi organisasi memusatkan kajiannya pada
fenomena organisasi, terutama organisasi formal yang ada di dalam
masyarakat. Dalam hal ini organisasi dibedakan dari organisasi sosial, karena
organisasi meski merupakan komponen utama, hanyalah merupakan bagian
dari organisasi sosial. Organisasi sosial adalah suatu himpunan yang luas dari
hubungan-hubungan dan proses-proses yang ada dalam masyarakat,
sedangkan organisasi hanyalah bagian dari himpunan itu.
Setiap organisasi pada dasarnya memiliki komponen dan senantiasa
berproses. Ini berarti bahwa kajian ini selain membahas komponen-
komponen organisasi, juga membahas dinamika organisasi, termasuk
keberadaan kelompok-kelompok dan hubungan-hubungan yang membentuk
organisasi informal yang biasa muncul di dalam sebuah organisasi formal.
Komponen dan proses yang ada dalam organisasi, yang memiliki peranan
penting dalam dinamika organisasi terutama adalah struktur organisasi,
kepemimpinan dalam organisasi dan proses pengambilan keputusan dalam
organisasi. Selain itu, organisasi tidaklah hidup dalam ruang hampa, tetapi
berada dalam suatu lingkungan yang memiliki hubungan timbal balik dengan
organisasi. Oleh sebab itu, sosiologi organisasi melihat pula hubungan
organisasi dengan lingkungan organisasi ini, termasuk perubahan-perubahan
yang terjadi.
SOSI4310/MODUL 1 1.31
Saudara mahasiswa, sampai di sini apakah masih ingat apa batasan
pengertian sosiologi organisasi, kapan mulai berkembang, siapa saja
tokohnya, kenapa terjadi titik pandang yang berbeda, kenapa banyak
diteliti dari berbagai disiplin ilmu. Kalau Anda merasa belum mengerti,
coba baca lagi bagian-bagian yang belum dimengerti, setelah itu
lanjutkan.
C. METODE DALAM STUDI SOSIOLOGI ORGANISASI
Sebelum memahami lebih lanjut mengenai metode dalam Sosiologi
Organisasi, kiranya Anda perlu mengingat kembali bahwa setiap ilmu
pengetahuan senantiasa memiliki dua aspek penting, yaitu aspek isi atau
pengetahuan (content) dan aspek metode (methods). Dalam Sosiologi
Organisasi, aspek isi atau pengetahuan merupakan susunan sistematis
pengetahuan yang dapat diverifikasi tentang organisasi, yang diperoleh
melalui metode ilmiah dalam studi organisasi. Sedangkan aspek metode
dalam Sosiologi Organisasi menunjuk pada seperangkat tata cara atau
prosedur yang sistematis untuk mempelajari objek studi, yaitu fenomena
organisasi. Setiap disiplin atau spesialisasi ilmu pengetahuan senantiasa
berkembang melalui penerapan metode ilmiah dalam membangun
pengetahuan yang sistematis dan dapat diuji kembali berdasarkan metode
ilmiah itu.
The scientific method consists of the following steps: (1) formulate
the problem; (2) plan the research design; (3) collect the data;
(4) analyze the data; (5) draw the conclusions.
(Horton, 1971: 2)
Cobalah Anda simak kembali buku-buku tentang metode penelitian!
Anda barangkali akan menemukan informasi bahwa metode ilmiah yang
umumnya dipergunakan dalam berbagai disiplin dan spesialisasi mengikuti
tahapan sebagai berikut.
1. Perumusan masalah.
2. Merencanakan rancangan penelitian (research design).
3. Pengumpulan data.
4. Analisis data.
5. Pengambilan kesimpulan.
1.32 Sosiologi Organisasi
Meskipun terdapat tahapan yang umum tersebut, tiap-tiap disiplin
maupun spesialisasi juga memiliki perbedaan-perbedaan, terutama dalam hal
teknik atau prosedur lebih rinci yang dipergunakan karena perbedaan tujuan
penelitian dan perbedaan karakteristik dari data yang ada. Dalam disiplin
Sosiologi maupun dalam Sosiologi Organisasi, hal yang demikian juga
terjadi.
Dalam studi sosiologi organisasi, pemilihan metode yang dilakukan oleh
para ahli sosiologi tidak hanya ditentukan oleh tujuan penelitian yang
dirancang dan karakteristik data yang dikumpulkan, tetapi juga dipengaruhi
oleh perspektif teoritik yang dibangun atas dasar suatu pandangan filsafat
tertentu. Sebagaimana dikemukakan dalam berbagai kajian teoritik, misalnya
yang dikemukakan oleh George Ritzer, Sosiologi sering kali dinyatakan
sebagai ilmu yang berparadigma ganda. Artinya, di dalam sosiologi terdapat
lebih dari satu paradigma atau satu perspektif teoritik. Dalam pandangan
Ritzer, status multiparadigmatik ini disebabkan karena tiga hal, (1) sejak awal
pandangan filsafat yang mendasari para ahli sosiologi tentang apa yang
menjadi objek studi sosiologi berbeda, (2) sebagai akibat dari pandangan
filsafat yang berbeda itu maka teori yang dibangun juga berbeda, (3) sebagai
konsekuensi dari teori yang berbeda maka metode yang dikembangkan juga
berbeda.
Dari uraian di atas Anda dapat memahami bahwa dalam studi Sosiologi
Organisasi, banyak metode yang dapat dipergunakan oleh para ahli sosiologi,
baik sebagai akibat dari perspektif teoritiknya yang berbeda-beda maupun
karena tujuan penelitian dan karakteristik datanya yang berbeda-beda pula.
Berbagai metode yang lazim dipergunakan dalam disiplin sosiologi pada
umumnya dapat diterapkan dalam Sosiologi Organisasi.
Sekadar sebagai contoh, cobalah Anda perhatikan penelitian yang
dilakukan oleh Melville Dalton, seperti yang diungkapkan dalam
"Participant Observation", yang dimuat dalam "The sociology of
Organization" (Grusky, 1970). Dalton menggunakan teknik pengamatan
berpartisipasi (participant observation) dalam pengumpulan data. Dalton
meneliti dua organisasi di mana ia menjadi anggotanya sehingga dengan
posisinya itu ia mendapatkan kemudahan untuk dapat memperoleh banyak
data yang diperlukan. Dalton telah melakukan pengamatan berpartisipasi
terhadap berbagai hal secara lebih rinci. Selain itu, Dalton juga telah
melakukan serangkaian wawancara pada beberapa anggota kedua organisasi
itu dan memeriksa beberapa catatan pribadi (personal files). Dengan
SOSI4310/MODUL 1 1.33
posisinya itu, Dalton dapat melakukan teknik pengumpulan data dengan baik
dan mampu mengungkapkan beberapa aspek penting dari keberadaan dua
organisasi yang diteliti.
Contoh yang lain dari teknik yang berbeda dapat Anda lihat pada apa
yang dilakukan oleh Lipset, Trow dan Coleman dalam artikelnya berjudul
"Generalizing from a Case Study: Problem of Analysis" (Grusky, 1970).
Dalam penelitiannya ini, Lipset dan kawan-kawan menampilkan dua fungsi
yang berbeda dari satu studi kasus. Meskipun cara ini menunjukkan beberapa
keuntungan dalam studi organisasi, tetapi mereka menghadapi masalah utama
yang pelik, yaitu bagaimana mendapatkan pernyataan yang umum tentang
dua organisasi yang berbeda, padahal studi kasus yang mendalam hanya
dilakukan terhadap salah satu di antara dua organisasi itu. Meskipun
menghadapi masalah yang tidak mudah dipecahkan, apa yang dilakukan ini
menjadi contoh bahwa studi kasus (Case study) dapat menjadi salah satu
pilihan teknik dalam mengkaji fenomena organisasi secara sosiologis.
Anda bisa juga melihat teknik yang berbeda, yang dilakukan oleh Peter
M Blau dalam artikelnya "The Comparative Study of Organization" (Grusky,
1970). Dalam penelitiannya ini, Blau memakai analisis perbandingan
(comparatives analysis) dalam melihat sejumlah organisasi. Blau memilih
tiga analisis dalam studi komparasinya ini, yaitu analisis peranan, analisis
struktural dan analisis organisasional. Meskipun Blau melihat tiga analisis ini
memiliki keterbatasan masing-masing, tetapi pilihan ini dipandang dapat
memberikan kejelasan yang lebih baik mengenai fenomena organisasi.
Latihan 4
Kerja individual
Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang sosiologi organisasi itu!
Jelaskan pula apa metode yang dipergunakan dalam studi sosiologi
tentang organisasi!
Selain yang dipaparkan di atas, terdapat pula metode yang lain, misalnya
metode eksperimen, analisis data sekunder dan sebagainya. Berbagai metode
yang ada dalam studi sosiologi organisasi menunjukkan bahwa fenomena
organisasi dapat diteliti dengan berbagai metode yang lazim dipergunakan
dalam disiplin sosiologi pada umumnya.
1.34 Sosiologi Organisasi
Sampai di sini, apakah Anda sudah mengetahui berbagai hal tentang
metode dalam studi sosiologi organisasi seperti tahapan dalam suatu
penelitian, pertimbangan memilih metode penelitian, contoh penelitian
berikut berbagai metodenya. Bila Anda sudah mengerti, lanjutkan ke
kegiatan belajar berikutnya, tetapi bila belum mengerti silakan baca lagi
bagian-bagian yang belum Anda mengerti.
1) Diskusikan dengan teman-teman Anda! Apa perbedaan antara organisasi
yang ada dalam masyarakat yang masih relatif tradisional dengan
organisasi yang ada dalam masyarakat yang telah banyak mengalami
perubahan menjadi makin modern?
2) Diskusikan dengan teman-teman Anda! Dalam masyarakat yang makin
modern, semua serba otomatis. Dengan ATM Anda dapat mengambil
uang kapan dan di mana saja, dengan e-mail, Anda dapat berkirim dan
menerima informasi kapan dan di mana saja, pesan tiket pesawat Anda
dapat melalui e-mail dan membayarnya melalui transaksi ATM atau
kartu kredit, tanpa melalui biro perjalanan atau agen tiket, kebutuhan
sehari-hari juga bisa Anda pesan lewat telepon, SMS, atau email dan
barang akan diantar ke rumah setelah Anda mentransfer semua biayanya.
Dengan kartu kredit, ibaratnya, apapun dapat Anda lakukan! Pendek
kata, di jaman yang makin maju ini, semua kebutuhan dapat Anda
cukupi dengan kemajuan teknologi yang ada. Nah, sekarang coba Anda
diskusikan mengapa pada masyarakat yang makin canggih teknologinya
itu organisasi justru makin dibutuhkan?
Kerjakan sendiri
3) Jika organisasi merupakan fenomena yang sudah ada sejak lama,
mengapa perhatian para ahli ilmu sosial terhadap organisasi baru tumbuh
dengan pesat pasca Revolusi Industri?
4) Jelaskan pula, mengapa kajian sosiologi organisasi bahkan baru
berkembang pesat di seluruh dunia pasca Perang Dunia II?
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
SOSI4310/MODUL 1 1.35
5) Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang sosiologi organisasi itu!
6) Jelaskan pula apa metode yang dipergunakan dalam studi sosiologi
tentang organisasi!
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Rambu-rambu Jawaban nomor 1 adalah sebagai berikut.
Untuk mendiskusikan perbedaan organisasi yang ada pada masyarakat
yang masih relatif tradisional dengan organisasi yang ada pada
masyarakat yang telah mengalami perubahan menjadi makin modern,
pelajari dan pahami dengan saksama serta teliti Tabel 1.1 serta uraian
yang menyertainya.
Perbedaan secara garis besar karakteristik pola kebudayaan masyarakat
tradisional dengan masyarakat modern dapat menjadi acuan Anda dalam
membuat komparasi atau perbedaan di antara keduanya. Perhatikan
bagaimana aspek nilai sosial, norma sosial maupun orientasi waktu pada
kedua tipe masyarakat itu! Pemahaman ini akan sangat membantu Anda
untuk memahami setting budaya masing-masing masyarakat serta
bagaimana organisasi berkembang pada masing-masing tipe masyarakat.
Cermati pula Tabel 1.2. serta uraian yang menyertainya, Anda akan lebih
memahami perbedaan karakteristik struktural antara masyarakat
tradisional dengan masyarakat modern. Perhatikan perbedaan pada aspek
status sosial, hubungan sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial maupun
komunikasi sosialnya. Dengan memahami hal ini, Anda akan dapat
memahami setting struktural dua tipe masyarakat yang berbeda itu, serta
bagaimana organisasi berkembang dalam setting seperti itu.
Jika Anda telah memahami setting kultural maupun struktural tersebut,
cobalah Anda buat kesimpulan. Simpulkan bagaimana perkembangan
organisasi pada dua tipe masyarakat itu! Bandingkan hasil kesimpulan
Anda dengan apa yang diuraikan dalam kegiatan belajar. Kesimpulan
Anda tidak harus sama dengan kesimpulan yang ada dalam kegiatan
belajar ini. Ingat!, organisasi itu fenomena sosial, bukan fenomena yang
eksak dan pasti! Jadi sangat tergantung dari bagaimana kondisi sosial
budaya dan kondisi struktur sosial masyarakat di mana organisasi itu
berada. Jangan takut berbeda pendapat, justru perbedaan yang Anda
temukan akan memacu Anda untuk menggali lebih dalam pemahaman
Anda tentang fenomena organisasi dalam masyarakat.
1.36 Sosiologi Organisasi
Buatlah catatan singkat hasil diskusi Anda dan catat pula hal-hal yang
belum dapat dipecahkan dalam diskusi Anda. Anda dapat mencari
penjelasan atas hal-hal yang belum terpecahkan itu pada sumber belajar
lain.
2) Rambu-rambu Jawaban 2 adalah sebagai berikut.
Untuk mendiskusikan masalah di atas, pertama-tama, pahami bahwa
makin modern masyarakat ditandai oleh makin banyak dan makin
terdiferensiasikannya organisasi maupun institusi sosial yang ada dalam
masyarakat. Jadi, makin modern suatu masyarakat makin banyak dan
makin ragam ditemukan organisasi yang ada di dalamnya, sejalan
dengan makin banyak dan makin ragamnya kebutuhan hidup manusia
dalam era yang makin modern. Jika setiap kebutuhan manusia dilayani
oleh suatu organisasi maka Anda dapat membayangkan betapa banyak
dan terspesialisasinya organisasi yang ada dalam masyarakat tersebut.
Makin modern suatu masyarakat senantiasa diikuti oleh perkembangan
teknologi yang makin maju dan canggih. Demikian pula dalam
organisasi yang ada di dalam masyarakat modern, aplikasi teknologi dan
pencanggihan teknologi untuk mendukung proses mengelola input
menjadi output selalu dilakukan. Namun Anda harus paham, teknologi
itu just only tools, hanya alat, sementara yang berperan utama justru
organisasi yang menggunakan teknologi itu.
Kembali pada kasus di atas, sekarang coba Anda analisis, betapa maju
teknologi yang dipergunakan, tetapi dibalik teknologi itu ada organisasi
yang ”menjalankan” teknologi itu. Jadi Anda makin paham kalau dalam
masyarakat yang makin modern, penerapan teknologi yang makin
canggih, hanya dapat dilakukan bila didukung oleh organisasi yang dapat
mendukung bekerjanya teknologi itu.
Anda tentu dapat merasakan apa jadinya jika kartu ATM atau credit card
Anda diblokir, yang memblokir tentu bukan mesin atau alat yang
memprosesnya, tetapi sebuah organisasi yang memungkinkan fasilitas
layanan itu dapat dilakukan. Kalau misalnya alat atau mesin ATM yang
ada di suatu lokasi rusak, Anda tentu dapat pindah lokasi ATM lain, dan
kartu ATM Anda tetap dapat dipakai. Tetapi jika ATM Anda diblokir,
Anda tidak dapat menggunakannya di mana pun, sampai ada klarifikasi
dari ”organisasi” yang mendukung pemakaian kartu ATM itu, yaitu bank
yang mengeluarkan ATM Anda.
Baiklah, sekarang Anda sudah makin paham? Catatlah hasil diskusi
Anda, Anda akan mendapat manfaat banyak dengan membuat catatan
kecil hasil-hasil diskusi dengan teman-teman Anda.
SOSI4310/MODUL 1 1.37
3) Rambu-rambu Jawaban 3 adalah sebagai berikut.
Untuk menjawab pertanyaan yang pertama, pahami materi kegiatan
belajar yang menjelaskan berkembangnya pemahaman pada aspek
organisasi yang makin meluas dan mendalam semenjak terjadinya
revolusi industri di Eropa pada tahun 1750-an. Revolusi industri menjadi
tonggak penting berubahnya cara produksi maupun organisasi sosial
yang berkembang dalam masyarakat industri ini.
Sedangkan untuk menjawab pertanyaan nomor 4, pahami materi
kegiatan belajar yang menjelaskan munculnya bidang kajian khusus
dalam sosiologi mengenai fenomena organisasi terjadi ketika usaha
untuk menerjemahkan karya Weber mengenai birokrasi dari bahasa
Jerman ke dalam bahasa Inggris dilakukan pada tahun 1946 dan 1947
dan juga sebagian karya Michels mengenai birokrasi pada tahun 1949.
4) Rambu-rambu Jawaban nomor 5 adalah sebagai berikut.
Untuk menjawab pertanyaan pertama, pelajari kembali kegiatan belajar
yang menjelaskan pengertian sosiologi organisasi, yang dikemukakan
oleh David Jary dan Julia Jary dalam Collins Dictionary of Sociology
(1991).
Untuk menjawab pertanyaan nomor 6, pelajari kembali uraian kegiatan
belajar tentang metode dalam studi sosiologi organisasi. Anda harus
paham dan ingat bahwa dalam studi Sosiologi Organisasi, banyak
metode yang dapat dipergunakan oleh para ahli sosiologi, baik sebagai
akibat dari perspektif teoritiknya yang berbeda-beda maupun karena
tujuan penelitian dan karakteristik datanya yang berbeda-beda pula.
Berbagai metode yang lazim dipergunakan dalam disiplin sosiologi pada
umumnya dapat diterapkan dalam Sosiologi Organisasi.
Sejak lahir, manusia sebagai anggota masyarakat senantiasa berada
dalam lingkungan dan berhubungan dengan organisasi. Awalnya berada
dalam lingkungan organisasi yang terbatas, tetapi makin lama makin
meluas dan menjadi bagian dari organisasi yang makin kompleks. Ketika
makin dewasa, ia akan berhubungan dengan makin banyak lagi
organisasi. Hampir semua aktivitas dan pemenuhan kebutuhannya akan
selalu berhubungan dengan organisasi.
Organisasi merupakan fenomena yang terdapat dalam setiap
masyarakat, baik masyarakat yang ada pada fase tradisional, belum maju
maupun masyarakat yang telah maju, modern. Organisasi pada
RANGKUMAN
1.38 Sosiologi Organisasi
masyarakat tradisional dan masyarakat modern terdapat 3 perbedaan,
yaitu pada pola kebudayaan, struktur sosial, dan fungsi lembaga-
lembaga utama. Secara garis besar perbedaan karakteristik pola
kebudayaan masyarakat tradisional dengan masyarakat modern terletak
pada nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, dan orientasi waktu. Secara
garis besar perbedaan karakteristik struktur sosial masyarakat tradisional
dengan masyarakat modern terletak pada status dan peranan, hubungan-
hubungan sosial, stratifikasi sosial, dan komunikasi sosial. Pada
masyarakat yang telah mengalami banyak perkembangan, kompleksitas
dan kemajuan maka akan ditemukan lebih banyak dan lebih beragam
organisasi yang ada di dalam masyarakat tersebut.
Organisasi memang tumbuh dan berkembang di sekitar upaya
manusia dan masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Hal
ini dapat dilihat dari keberadaan dan peranan berbagai organisasi yang
berkembang dalam kaitannya dengan fungsi dari lembaga-lembaga
sosial utama, baik dalam masyarakat yang tergolong masih tradisional
maupun dalam masyarakat yang makin modern. Perkembangan pada
fungsi lembaga-lembaga utama dalam masyarakat tradisional dengan
masyarakat modern diketemukan pada keluarga, ekonomi, pendidikan,
kesehatan, dan pemerintahan.
Menurut Aristoteles, manusia itu ”zoon politicon” atau makhluk
sosial yang sudah menjadi kodratnya untuk hidup bersama dengan
manusia lain. Selain sebagai makhluk sosial, manusia adalah makhluk
biologis yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak semua dapat
dilakukan sendirian tetapi memerlukan orang lain karena pembatasan/
keterbatasannya. Keterbatasan tersebut adalah karena pembawaan
biologis/kemampuan seseorang dan karena faktor fisik lingkungan.
Adanya keterbatasan ini menjadikan manusia memerlukan manusia lain
untuk bersatu padu mencapai tujuannya, di sinilah diperlukan organisasi.
Untuk mencapai tujuan, unsur yang paling penting dan mendasar yang
diperlukan dalam organisasi adalah pembagian kerja dan koordinasi.
Dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat diwarnai dengan
kerja sama, saling ketergantungan satu dengan yang lain, muncul
ketegangan, persaingan dan konflik.
Organisasi telah menjadi fenomena yang senantiasa ada dalam
setiap masyarakat dan telah sejak lama mendapat banyak perhatian dari
para ahli ilmu-ilmu sosial. Sejalan dengan pesatnya perkembangan
masyarakat, organisasi juga mengalami perkembangan yang pesat
sehingga perhatian dan kajian dari berbagai disiplin ilmu sosial.
Keterlibatan banyak disiplin ilmu dalam menyoroti organisasi
menjadikan kian kabur batas-batas antara disiplin ilmu yang satu dengan
disiplin ilmu yang lain. Meskipun demikian, setiap pengkajian mengenai
SOSI4310/MODUL 1 1.39
organisasi dari masing-masing disiplin, pastilah terdapat penekanan
(stressing) dan sudut pandang tertentu, yang masing-masing melihat sisi
yang berbeda dari fenomena organisasi.
Ilmu sosiologi menurut klasifikasi yang dibuat oleh Horton
termasuk divisi ilmu pengetahuan sosial (social science). Tiga divisi
ilmu pengetahuan lain menurut klasifikasi Horton adalah natural
science, physical sciences, dan humanities. Meski membagi menjadi
empat divisi, tetapi Horton masih menyebutkan adanya ilmu-ilmu lintas
divisi. Yang membedakan satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang
satu dengan lainnya adalah pada objek formal masing-masing cabang
ilmu tersebut karena kalau objek materiil yang dipelajari adalah sama
yaitu kehidupan sosial manusia/masyarakat.
Ilmu sosiologi sebagai cabang ilmu pengetahuan sosial biasanya
didefinisikan sebagai ilmu tentang masyarakat. Sosiologi mempelajari
unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan dan yang bersifat umum
serta berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum dari padanya. Selain
itu, sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi sekarang ini, bukan
apa yang seharusnya terjadi, bersifat non-ethic dalam arti bertujuan
menjelaskan suatu fakta secara analitis, dengan tidak mempersoalkan
baik buruknya fakta? Sosiologi adalah ilmu murni (pure science), yang
bertujuan mendapatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang
masyarakat, untuk menemukan secara empiris dan rasional, apa yang
menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antarmanusia
dan juga mengenai sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
Spesialisasi dalam sosiologi berkembang mengikuti perkembangan
yang sangat pesat pada fenomena yang dikaji. Munculnya bidang kajian
khusus dalam sosiologi mengenai fenomena organisasi terjadi ketika
usaha untuk menerjemahkan karya Weber mengenai birokrasi dari
bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris dilakukan pada tahun 1946 dan
1947 dan juga sebagian karya Michels mengenai birokrasi pada
tahun 1949. Tidak lama sesudah usaha itu dilakukan, para ahli sosiologi
Amerika terutama Robert K. Merton dan koleganya mencoba
merumuskan garis besar batas-batas dari bidang baru ini dengan
menghimpun bahan-bahan teoretis dan empiris yang berkaitan dengan
aspek-aspek organisasi. Upaya inilah yang sering kali dipandang sebagai
terobosan penting dalam perkembangan spesialisasi sosiologi organisasi
dan menjadi dasar utama perkembangan spesialisasi ini di masa
sekarang. Langkah Robert K Merton ini kemudian diikuti oleh para ahli
lain seperti Selznik (1949), Gouldner (1954), Peter Blau (1955), Lipset,
Trow dan Coleman (1956). Sejalan dengan itu, muncul berbagai
perspektif yang berbeda-beda dalam memahami fenomena organisasi,
1.40 Sosiologi Organisasi
baik dari segi alamiah kemunculannya, perkembangan maupun
kompleksitasnya.
Secara sederhana, batasan pengertian Sosiologi Organisasi dapat
dinyatakan sebagai studi sosiologi mengenai fenomena organisasi dalam
masyarakat. Sangat disadari bahwa batasan yang sedemikian umum
tentulah belum mampu memberikan penjelasan tentang batasan
pengertian sosiologi organisasi. Dalam kamus sosiologi, istilah Sosiologi
Organisasi sering dipertukarkan dengan Teori Organisasi. Pengertian
pertama menyatakan bahwa teori organisasi merupakan analisis
sosiologis dan analisis multidisiplin mengenai struktur organisasi dan
dinamika hubungan sosial dalam organisasi. Pengertian kedua
menyatakan bahwa teori organisasi merupakan suatu alternatif istilah
untuk menunjuk suatu bidang spesialisasi yaitu Sosiologi Organisasi.
Dalam pengertian ini, teori organisasi dibedakan dari lapangan terapan
dan dari teori organisasi.
Analisis dalam sosiologi organisasi dapat dilakukan dengan analisis
sosiologi dan multidisiplin, tergantung pada fokus kajiannya. Banyaknya
fokus kajian akan menguntungkan bagi siapa pun yang mempelajari
organisasi sosiologi. Metode ilmiah umumnya mengikuti tahapan
perumusan masalah, merencanakan rancangan penelitian (research
design), pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan.
Teknik pengumpulan data yang pernah dilakukan dalam studi sosiologi
organisasi antara lain adalah pengamatan berpartisipasi (participant
observation), studi kasus (case study), dan analisis perbandingan
(comparatives analysis).
1) Pada asasnya, seseorang hanya akan bersedia masuk ke dalam suatu
organisasi apabila ….
A. kebutuhan organisasi dirasakan sama dengan kebutuhan orang itu
B. tidak dapat menolak karena orang lain dalam lingkungannya juga
menjadi anggota organisasi
C. mengembangkan bakat atau kemampuan berorganisasi
D. ada kecenderungan, manusia modern itu aktif dalam banyak
organisasi
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
SOSI4310/MODUL 1 1.41
2) Pernyataan berikut ini semua benar, kecuali ….
A. organisasi merupakan fenomena yang ada di dalam setiap
masyarakat
B. manusia dalam kehidupannya memerlukan organisasi
C. setiap anggota masyarakat pada dasarnya selalu berhubungan
dengan organisasi sepanjang hidupnya
D. organisasi dalam masyarakat yang masih tradisional lebih banyak
dan lebih kompleks dibandingkan dalam masyarakat yang lebih
modern
3) Pada daerah-daerah yang masih belum banyak mengalami perkembang-
an dan belum banyak dipengaruhi oleh kehidupan modern, organisasi
yang ada di dalam masyarakat itu ….
A. tidak ditemukan sama sekali
B. masih relatif sedikit dan terbatas
C. sudah mengalami perkembangan yang sama dengan di daerah
perkotaan yang maju dan berkehidupan modern
D. telah mengalami banyak perkembangan, kompleksitas dan kemajuan
melebihi organisasi pada masyarakat perkotaan yang maju dan
berkehidupan modern
4) Ketika memasuki sekolah menengah tingkat pertama maupun tingkat
atas, anak kita mulai mengenal organisasi. Organisasi yang anggotanya
adalah para siswa sekolah tersebut adalah ….
A. POMG
B. OSIS
C. ORGANDA
D. PGRI
5) Aristoteles berpandangan bahwa manusia itu adalah zoon politicon.
Makna dari zoon politicon adalah ….
A. makhluk yang memiliki kebutuhan
B. makhluk individu
C. makhluk sosial
D. makhluk hidup
6) Sosiologi organisasi merupakan suatu spesialisasi dalam sosiologi.
Munculnya spesialisasi ini disebabkan karena ….
A. organisasi merupakan fenomena yang ditemukan dalam setiap
masyarakat
B. perhatian para ahli sosiologi tertuju pada struktur organisasi dan
fungsinya dalam masyarakat feodal
1.42 Sosiologi Organisasi
C. fenomena organisasi makin berkembang dan makin menjadi
perhatian yang mendalam dan spesifik di kalangan para ahli
sosiologi
D. organisasi merupakan fokus perhatian yang sejak dulu telah
dikembangkan oleh para ahli administrasi, ilmu politik dan
manajemen
7) Perbedaan antara masyarakat tradisional dengan masyarakat modern
berkaitan dengan persoalan orientasi waktu. Pernyataan mengenai
orientasi waktu berikut ini yang benar adalah ….
A. masyarakat tradisional senantiasa menghubungkan apa yang terjadi
pada masa sekarang dengan masa yang telah lalu
B. masyarakat tradisional hidup dalam jaman yang belum mengenal
waktu
C. masyarakat tradisional senantiasa menghubungkan apa yang terjadi
pada masa sekarang dengan apa yang bakal terjadi di masa yang
akan datang
D. masyarakat tradisional maupun masyarakat modern sama-sama
memiliki pandangan bahwa time is money
8) Perkembangan sosiologi organisasi mengalami kemajuan yang cukup
pesat setelah usai Perang Dunia II. Hal terpenting yang mendorong
perkembangan ini adalah ….
A. organisasi makin dibutuhkan oleh negara-negara yang baru merdeka
pasca Perang Dunia II
B. badan-badan Dunia membentuk berbagai organisasi untuk
menangani pembangunan negara-negara yang baru merdeka
C. teori organisasi mulai diterapkan dalam pengelolaan perusahaan
modern
D. diterjemahkannya karya Weber dan Michel ke dalam bahasa Inggris
sehingga konsep-konsep Birokrasi dan organisasi formal makin
dikenal luas
9) Komunikasi sosial yang berjalan dalam organisasi yang ada di kota-kota
besar umumnya bercirikan ….
A. hubungan tatap muka yang secara terus-menerus terjadi di antara
semua anggota organisasi
B. didominasi hubungan tatap muka, peran hubungan tidak langsung
terbatas, alat komunikasi tradisional digunakan dengan jangkauan
yang terbatas
SOSI4310/MODUL 1 1.43
C. hubungan tatap muka dalam proporsi yang makin terbatas, makin
didominasi oleh hubungan tak langsung dan media massa dominan
dengan jangkauan luas
D. semua anggota organisasi saling kenal secara akrab, personal dan
mendalam
10) Peter M Blau dalam "The Comparative Study of Organization" memakai
analisa perbandingan (comparatives analysis) dalam melihat sejumlah
organisasi. Analisis berikut yang tidak dipergunakan Blau dalam studi
komparasinya adalah analisis ….
A. peranan
B. kultural
C. struktural
D. organisasional
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.44 Sosiologi Organisasi
Kegiatan Belajar 2
Konsep-konsep Dasar dalam Sosiologi Organisasi
ada kegiatan belajar sebelumnya, Anda mempelajari keberadaan
organisasi, manusia dan masyarakat dan perkembangan organisasi
dalam masyarakat. Selain itu, Anda juga telah mempelajari pengertian
sosiologi organisasi sebagai spesialisasi dalam sosiologi yang mempelajari
fenomena organisasi dari perspektif sosiologi. Dari uraian tersebut, Anda
mulai dapat memahami apa dan bagaimana peran organisasi, baik bagi
anggota masyarakat secara individual maupun bagi masyarakat secara
keseluruhan. Anda juga mulai memahami bagaimana perspektif sosiologi
dalam memahami fenomena organisasi ini. Sekarang, pada kegiatan belajar
ini, giliran Anda untuk mulai memahami konsep-konsep dasar dalam
sosiologi organisasi.
Ada beberapa hal penting yang harus Anda pahami dari kegiatan belajar
berikut ini, antara lain memahami pengertian organisasi, memahami elemen-
elemen organisasi serta prinsip-prinsip dasar dalam organisasi. Hal ini
penting sekali untuk sejak awal Anda pahami karena tanpa memahami hal-
hal tersebut akan sukar bagi Anda untuk memahami materi lain dalam kajian
sosiologi organisasi.
A. PENGERTIAN DAN DEFINISI ORGANISASI
Sebagaimana telah Anda pahami, berbagai organisasi memainkan
peranannya yang penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada tahap
masih terbelakang, tradisional dan belum mengalami kemajuan maupun
dalam masyarakat yang makin maju dan modern dewasa ini. Kehadiran
berbagai organisasi itu membawa pengaruh besar terhadap hampir semua
segi kehidupan sosial masyarakat. Ahli manajemen Peter Drucker (1954)
misalnya, menyatakan bahwa generasi muda sekarang ini belajar dari
berbagai organisasi yang ada, sebagaimana nenek moyang mereka dulu
belajar pertanian. Itu berarti organisasi telah menjadi salah satu tempat di
mana proses sosialisasi berlangsung.
P
SOSI4310/MODUL 1 1.45
Dalam uraian kegiatan belajar sebelumnya Anda sudah memahami
bahwa makin modern suatu masyarakat, ditandai oleh makin kompleksnya
organisasi yang ada di dalam masyarakat itu. Dengan demikian, terdapat
banyak organisasi sejalan dengan ragamnya kebutuhan hidup manusia dan
masyarakat. Oleh sebab itu, sebagaimana dikemukakan oleh Drucker di atas,
dewasa ini orang lebih banyak hidup dalam organisasi. Sejak lahir hingga
mati, sejak bangun tidur hingga berangkat tidur kembali, manusia dalam
masyarakat yang makin modern boleh dikatakan senantiasa berhubungan
dengan atau tidak dapat lepas dari organisasi. Ini nampaknya menjadi suatu
kecenderungan yang kuat dalam masyarakat yang modern.
Kecenderungan lain yang juga makin kuat terjadi dalam masyarakat
modern adalah kenyataan bahwa manusia dalam waktu yang sama, menjadi
anggota berbagai organisasi sekaligus. Marilah kita cermati apa yang terjadi
di dalam masyarakat yang makin kompleks dan modern. Keluarga batih
(nuclear family) menjalankan fungsi sosialisasi, keluarga lebih merupakan
unit konsumsi dari pada unit produksi. Ini berarti dalam masyarakat modern
keluarga tidak menjadi satu-satunya lembaga yang menjalankan semua
fungsi. Keluarga batih memang menjalankan fungsi sosialisasi, tetapi dalam
masyarakat yang makin maju ditandai oleh munculnya berbagai organisasi
produksi yang menghasilkan berbagai macam barang dan jasa, dan juga
organisasi distribusi yang menghubungkan organisasi produksi ke organisasi-
organisasi konsumsi, termasuk ke keluarga batih sebagai unit konsumsi.
Kecenderungan lain yang dapat Anda amati adalah perekonomian pada
masyarakat yang makin maju dan modern ditandai oleh perekonomian yang
berbasis pada industri masif. Dalam masyarakat industri, pabrik menjadi
pusat kegiatan produksi. Sejalan dengan itu, muncul banyak pekerjaan
manajerial administratif. Ini menunjukkan banyaknya organisasi yang
berkembang dalam bidang ekonomi, baik organisasi produksi, organisasi
distribusi maupun organisasi lain yang muncul dalam kaitannya dengan
aktivitas produksi dan distribusi itu. Dalam masyarakat yang makin maju,
pendidikan formal makin berkembang dalam semua jenjang dan dapat diikuti
oleh semua orang. Kecenderungan lain dalam bidang pendidikan ini adalah
makin banyak muncul organisasi pendidikan tinggi dan jumlah anggota
masyarakat yang menempuh jenjang pendidikan tinggi ini juga makin
banyak. Organisasi dalam bidang kesehatan mengalami banyak
perkembangan dalam masyarakat yang makin maju. Dengan adanya
organisasi kesehatan ini, tingkat kematian dapat ditekan makin rendah dan
1.46 Sosiologi Organisasi
tingkat kelahiran juga rendah akibat dari makin sadarnya masyarakat akan
perencanaan keluarga yang sehat. Angka harapan hidup masyarakat
umumnya tinggi karena standar hidup yang tinggi dan teknologi dalam
bidang kesehatan yang makin canggih. Ini semua tidak akan dapat terjadi
tanpa adanya organisasi kesehatan yang makin berkembang dalam
masyarakat.
Dari uraian di atas dapat Anda pahami mengapa dalam masyarakat yang
makin maju dan kompleks, manusia menjadi anggota dari beberapa
organisasi sekaligus dalam waktu yang sama. Seorang ayah adalah kepala
keluarga di rumah, anggota Rukun Tetangga dan Rukun Warga di
lingkungannya, anggota organisasi produksi di tempat kerjanya, menjadi
peserta organisasi jaminan sosial tenaga kerja, dan mungkin menjadi anggota
dari berbagai organisasi lainnya.
Dari uraian di atas, Anda mungkin juga mengalami kebingungan untuk
memahami apa yang dimaksud dengan organisasi itu. Kebingungan Anda ini
cukup beralasan mengingat dalam contoh di atas Anda menemui banyak
penjelasan yang tidak secara rinci dan tegas, memberikan pengertian tentang
organisasi. Organisasi memang tumbuh dan berkembang di sekitar upaya
manusia dan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.
Terdapat banyak organisasi sejalan dengan semakin beragamnya kebutuhan
hidup manusia dan masyarakat. Dengan kenyataan itu, nampaknya tidak
mudah untuk mendapatkan pengertian tentang organisasi. Selain memiliki
banyak dimensi yang dapat dilihat dan dirasakan, kehadiran organisasi dalam
masyarakat juga dapat dipahami oleh banyak pengamat atau peneliti
mengenai organisasi, dari sudut pandang yang berbeda-beda sehingga akan
menghasilkan pengertian yang berbeda pula.
Kata organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari penerjemahan kata
organization dari bahasa Inggris. Kata ini berasal dari bahasa Romawi yaitu
organon yang berarti alat. Pada keasliannya, kata organisasi memiliki makna
sebagai alat untuk mencapai pemenuhan suatu kebutuhan atau alat untuk
mencapai suatu tujuan. Dari asal kata organon kemudian menjadi
organization inilah kata organisasi muncul sebagai konsep yang sangat
populer.
SOSI4310/MODUL 1 1.47
Organization:
1. A type of collectivity established for the pursuit of specific aims or
goals, characterized by a formal structure of rules, authority
relations, a division of labour and limited membership or admission.
The term is used mainly to refer to large-scale or complex
organizations which pervade all aspects of social life in modern
society.
2. Any purposeful arrangement of social activity or set of activities.
Organization in this sense implies active control over human
relations for specific ends.
(Jarry, 1991: 435)
Organisasi memiliki pengertian yang cukup kompleks. Untuk menuntun
Anda pada pemahaman tentang pengertian organisasi, marilah kita mulai dari
penjelasan pada kamus sosiologi atau dictionary sociology. Dalam "Collins
Dictionary of Sociology" (Jarry, 1991) misalnya, menunjuk dua pengertian
tentang organisasi ini. Pertama, organisasi menunjuk pada suatu tipe
kolektivitas yang mapan untuk mencapai suatu tujuan khusus, yang ditandai
oleh adanya suatu struktur aturan yang formal, hubungan kewenangan,
pembagian kerja dan pembatasan keanggotaan. Istilah ini terutama untuk
menunjuk suatu organisasi berskala besar atau organisasi yang kompleks,
yang meliputi semua aspek kehidupan sosial dalam masyarakat modern,
contohnya perusahaan, universitas, rumah sakit besar, lembaga
pemasyarakatan, angkatan bersenjata, partai politik, serikat pekerja dan
sebagainya.
Kedua, Organisasi menunjuk pada suatu aktivitas sosial yang teratur
dengan tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, organisasi memiliki implikasi
pada kemampuan untuk mengontrol hubungan-hubungan antar manusia
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh, organisasi kerja
dibentuk untuk secara khusus mendistribusikan tugas dan koordinasi dari
suatu bentuk pekerjaan tertentu, memiliki pola pembagian wewenang dan
memiliki pola hubungan kerja yang jelas.
1.48 Sosiologi Organisasi
Latihan 5.
Diskusikan dengan teman-teman Anda!
Anda adalah warga negara Indonesia. Ada tentu tinggal di desa atau
kelurahan tertentu. Sekarang, diskusikan dengan teman-teman Anda,
apakah Pemerintah Desa atau Pemerintah Kelurahan di mana Anda
tinggal merupakan organisasi? Gunakanlah konsep dari Jarry (1991: 345)
di atas untuk mengidentifikasi, apakah pemerintah desa atau kelurahan di
mana Anda tinggal itu tergolong suatu organisasi!
Dari pengertian ini Anda tentu mulai dapat memahami pengertian
organisasi. Organisasi menurut pengertian tersebut merupakan suatu tipe
kolektivitas yang mapan. Kata kolektivitas menunjuk adanya suatu entitas
yang melibatkan lebih dari satu individu, yang keberadaannya adalah untuk
mencapai suatu tujuan khusus. Jadi jelas bahwa kolektivitas di sini memiliki
tujuan yang khusus. Selain itu, kolektivitas tersebut memiliki karakteristik
lain, yaitu ditandai oleh adanya suatu struktur aturan yang formal, hubungan
kewenangan, pembagian kerja dan pembatasan keanggotaan. Penjelasan ini
akan membuat Anda lebih memahami pengertian organisasi. Dictionary
Sociology itu juga menjelaskan pengertian lain dari organisasi yaitu suatu
aktivitas sosial yang teratur dengan tujuan tertentu. Dalam pengertian ini,
organisasi memiliki implikasi pada kemampuan untuk mengontrol hubungan-
hubungan antar manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sampai di sini apakah Anda sudah mengerti tentang pengertian dan
definisi tentang sosiologi organisasi, dan apakah Anda sudah juga
mengerti tentang kecenderungan organisasi di era yang semakin modern,
2 pengertian tentang organisasi. Bila Anda sudah mengerti, silakan
lanjutkan tetapi apabila belum mengerti coba lagi baca pada bagian yang
belum mengerti.
Setelah Anda mulai mendapat pengertian tentang organisasi yang
bersumber dari kamus sosiologi, selanjutnya Anda perlu menengok definisi
organisasi yang dikemukakan oleh ahli-ahli lain. Anda harus paham bahwa
terdapat banyak definisi tentang Organisasi, baik yang berasal dari para ahli
administrasi, manajemen maupun ilmu sosial lainnya. Untuk memahami
SOSI4310/MODUL 1 1.49
lebih baik pendapat para ahli itu, Anda perlu membuka buku klasik yang
sangat populer di Indonesia yang di tulis oleh Sutarto (1981) dalam bukunya
yang berjudul "Dasar-dasar Organisasi".
Dalam karyanya itu, Sutarto mencoba menginventarisasikan berbagai
definisi tentang organisasi. Selanjutnya Sutarto menyimpulkan adanya
perbedaan penekanan dari berbagai definisi tentang organisasi yang
dikemukakan oleh para ahli. Terdapat tiga penekanan yang diberikan, yaitu:
1. para ahli yang memberikan definisi tentang organisasi dengan penekanan
pada kumpulan orang;
2. para ahli yang memberikan definisi tentang organisasi dengan penekanan
pada proses pembagian kerja;
3. para ahli yang memberikan definisi tentang organisasi dengan
memberikan penekanan pada sistem kerja sama, sistem hubungan atau
sistem sosial.
Untuk membantu Anda dalam melihat penekanan-penekanan
sebagaimana dikemukakan Sutarto itu, sekadar sebagai contoh, dalam uraian
berikut ini akan ditampilkan beberapa definisi tentang organisasi, terutama
dari disiplin administrasi dan manajemen.
1. Definisi Organisasi dengan Penekanan pada Kumpulan Orang
a. James D. Monney dalam bukunya "The Principles of Organization"
menyatakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
b. Ralp Currier Davis dalam bukunya "The Fundamental of Top
Management", menyatakan bahwa Organisasi adalah suatu kelompok
orang-orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah suatu
kepemimpinan tertentu.
c. Ernest Dale dalam bukunya "Planning and Developing the Company
Organizations Structure" menyatakan bahwa organisasi adalah suatu
proses perencanaan. Ini berkaitan dengan hal menyusun,
mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau pola hubungan-
hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu badan usaha/perusahaan.
d. Alvin Brown dalam bukunya "Organization: A Formulation of
Principles" menyatakan bahwa organisasi merumuskan bagian pekerjaan
yang diharapkan dilakukan masing-masing anggota dari suatu badan
usaha dan hubungan-hubungan di antara para anggota dengan maksud
1.50 Sosiologi Organisasi
agar usaha bersama mereka akan menjadi paling efektif bagi tujuan dari
badan usaha itu.
Anda bisa melihat bahwa definisi-definisi di atas merupakan contoh dari
banyak definisi yang dikemukakan para ahli yang memberikan pengertian
organisasi dengan penekanan pada kumpulan orang.
2. Definisi Organisasi dengan Penekanan pada Proses Pembagian
Kerja
a. Harleigh Trecker dalam bukunya Group Process in Administration
menyatakan bahwa organisasi adalah tindakan atau proses menghimpun
atau mengatur kelompok-kelompok yang saling berhubungan dari
berbagai bagian ke dalam satu keseluruhan yang bekerja.
b. Cyril Soffer dalam bukunya Organization in Theory and Practice,
menyatakan bahwa organisasi adalah perserikatan orang, yang masing-
masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian
kerja di mana pekerjaan dibagi-bagi menjadi perincian tugas, diberikan
di antara pemegang peranan dan kemudian digabung dalam beberapa
bentuk hasil.
c. Edgar Schein dalam bukunya Organizational Psychology menyatakan
bahwa organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui
pembagian kerja dan fungsi, serta melalui jenjang wewenang dan
tanggung jawab.
d. Theo Haimann dalam bukunya Professional Management menyatakan
bahwa organisasi berarti penentuan dan penugasan kewajiban-kewajiban
kepada orang-orang, dan juga penentuan dan pemeliharaan hubungan
wewenang antara berbagai aktivitas yang dikelompokkan.
Sekarang Anda bandingkan dengan uraian terdahulu! Anda tentu akan
melihat perbedaan yang jelas. Beberapa definisi di atas hanyalah sebagian
dari banyak definisi tentang organisasi yang memberikan penekanan pada
proses pembagian kerja.
SOSI4310/MODUL 1 1.51
3. Definisi Organisasi dengan Penekanan pada Sistem Kerja Sama,
Sistem Hubungan atau Sistem Sosial
a. Chester I. Barnard dalam bukunya The Function of The Executive,
menyatakan bahwa, organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-
aktivitas kerja sama dari dua orang atau lebih sesuatu yang tak berwujud
dan tak bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hubungan-hubungan.
b. John D. Millet dalam bukunya Management in Public Service
menyatakan bahwa organisasi adalah orang-orang yang bekerja sama
dan dengan demikian ini mengandung ciri-ciri dari hubungan-hubungan
manusia yang timbul dalam aktivitas kelompok.
c. Dwight Waldo dalam bukunya The Study of Public Administration
menyatakan bahwa organisasi adalah struktur hubungan-hubungan di
antara orang-orang berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam
suatu sistem administrasi.
d. Paul C. Bartholomew dalam bukunya An Outline of Public
Administration menyatakan bahwa organisasi adalah susunan yang logis
dari bagian-bagian yang saling bergantung untuk mewujudkan suatu
keseluruhan yang bersatu padu dengan mana kekuasaan dan kontrol
dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada bagian terakhir dari tiga kumpulan definisi ini Anda makin jelas
melihat perbedaan dengan dua penekanan yang terdahulu. Beberapa definisi
yang dikemukakan ini merupakan beberapa contoh dari banyak definisi lain
yang dikemukakan oleh para ahli mengenai organisasi, di mana penekanan
dari berbagai definisi itu terletak pada sistem kerja sama, sistem hubungan
atau sistem sosial.
Latihan 6.
Diskusikan dengan teman-teman Anda!
Setelah mempelajari berapa definisi tentang organisasi yang
dikemukakan banyak ahli itu, Berikanlah penilaian mengenai masing-
masing pandangan dan berikanlah penilaian, manakah pandangan yang
menurut Anda paling lengkap dalam mendefinisikan organisasi!
1.52 Sosiologi Organisasi
Setelah Anda memahami beberapa pandangan seperti yang dikemukakan
oleh Sutarto di atas, sebagai pembanding, cobalah memahami pandangan
yang lain berikut ini. Pengertian lain dari organisasi yang juga menyarikan
dari berbagai pendapat dibuat oleh Richard Hackman dan kawan-kawan
(1987) dalam karyanya berjudul ”Behavior in Organization”. Hackman dan
kawan-kawan setelah menyimpulkan karakteristik mendasar dari organisasi
yang dikemukakan oleh banyak penulis, menunjukkan adanya lima
karakteristik mendasar yang bila dirumuskan dengan sejumlah kata tanya
akan menghasilkan pengertian sebagai berikut.
Organisasi itu adalah:
1. Siapa? Terdiri dari orang-orang atau sekelompok orang.
2. Mengapa? Yang secara bersama-sama berupaya untuk mencapai
suatu tujuan atau sasaran tertentu.
3. Bagaimana? Melalui pembedaan atau diferensiasi fungsi yang
dikoordinasikan secara rasional dan diatur secara
baik.
4. Kapan? Untuk waktu yang relatif lama.
Jika Anda melihat definisi di atas mungkin Anda melihat ada hal yang
tidak lazim, yaitu mencoba memberikan penjelasan unsur-unsur suatu
definisi melalui pertanyaan-pertanyaan. Namun jika dikaji lebih mendalam,
justru definisi seperti itu yang lebih memudahkan banyak orang untuk
mengerti. Secara lebih sederhana, definisi organisasi dari penyimpulan
Hackman dapat dikemukakan dalam karakteristik dasar dan indikatornya
sebagai berikut:
Karakteristik
dasar Indikator
1. Komposisi Orang-orang atau sekelompok orang.
2. Orientasi Mencapai suatu tujuan atau sasaran.
3. Metode/Cara Melalui diferensiasi fungsi-fungsi dan koordinasi
yang rasional.
4. Keberlanjutan Untuk waktu relatif lama.
SOSI4310/MODUL 1 1.53
Jika mengacu pada hasil telaah Richard Hackman dan kawan-kawan
(1987) dalam karyanya berjudul Behavior in Organization maka karakteristik
dasar itu secara lebih detail dinyatakan sebagai berikut.
1. Komposisi: ditunjukkan oleh pernyataan-pernyataan seperti “dua atau
lebih orang”, “sejumlah orang”, “suatu kelompok atau sistem kerja sama
antarorang”, “kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih”,
“sejumlah kelompok orang”, “suatu unit sosial tertentu” atau “suatu
kolektivitas tertentu”.
2. Orientasi: ditunjukkan oleh pernyataan-pernyataan seperti “disusun
terutama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”, “untuk mencapai suatu
tujuan atau sasaran yang jelas”, “mencapai sejumlah tujuan atau
sasaran”, “memenuhi beberapa macam tujuan atau keluaran kolektif”,
“untuk menuju pada tujuan yang ditetapkan bersama”.
3. Metode/Cara: ditunjukkan oleh pernyataan-pernyataan seperti
“diferensiasi dari fungsi-fungsi”, “pembedaan atas kewenangan, status
dan peran”, “pembagian kerja dan fungsi-fungsi”, “melalui koordinasi
yang rasional dari aktivitas-aktivitas”, “dengan tingkat rasionalitas
perintah yang tinggi untuk mengatur perilaku”, “integrasi atau
penyatuan” dan “hubungan interpersonal yang terstruktur”.
4. Keberlanjutan: ditunjukkan oleh pernyataan-pernyataan seperti “kurang
lebih untuk waktu tertentu”, “terjadinya keberlanjutan interaksi”, “tidak
untuk satu kali kegiatan” dan “dalam suatu periode waktu tertentu”.
Ada satu hal yang perlu Anda perhatikan dan mendapat penekanan dari
definisi ini yang pada uraian terdahulu kurang mendapat penekanan yaitu
mengenai aspek waktu. Organisasi itu dibentuk untuk waktu yang relatif
lama, artinya tidak sekadar dibentuk kemudian bubar. Meskipun dalam
kenyataannya Anda dapat saja menemukan contoh kasus seperti ini, namun
pada umumnya organisasi dibentuk untuk waktu yang relatif lama. Hal ini
penting dalam analisis sosiologi organisasi mengingat yang dikaji adalah
pola-pola perilaku, yaitu perilaku yang memiliki keteraturan tertentu. Jika
suatu organisasi dibentuk kemudian bubar maka pola keteraturan tertentu ini
tentu tidak terjadi. Ini menjadi problematik dalam analisis sosiologi
organisasi yang memberikan penekanan pada keteraturan perilaku manusia
atau kelompok dalam organisasi.
1.54 Sosiologi Organisasi
Sampai di sini sudahkah Anda memahami berbagai definisi tentang
organisasi yang diinventrisir oleh Sutarto dan pengertian organisasi yang
disarikan oleh Richard Hackman dkk? Bila belum, coba baca lagi bagian-
bagian yang belum dimengerti, setelah itu silakan melanjutkannya.
B. ELEMEN-ELEMEN ORGANISASI
Setelah Anda memahami pengertian organisasi sebagaimana dijelaskan
di atas maka berikut ini Anda akan mendalami tentang elemen-elemen
organisasi. Untuk memahami masalah ini, Anda tentu telah mengerti bahwa
tidak mudah untuk memahami fenomena organisasi yang memiliki variasi
cukup banyak dan cukup kompleks. Untuk itu agar dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik, perlu dilakukan penyederhanaan dengan
membuat suatu model sederhana agar diperoleh gambaran yang jelas
mengenai karakteristik dasar suatu organisasi.
Dengan mengambil konsep yang dikembangkan oleh Leavitt (Scott,
1987) dapat dinyatakan bahwa terdapat empat elemen internal dan terdapat
satu faktor lingkungan dalam suatu organisasi. Faktor lingkungan tidak
dibahas dalam kajian ini karena merupakan kajian tersendiri yang secara
khusus mengkaji aspek lingkungan organisasi. Keempat elemen itu adalah:
1. struktur sosial,
2. anggota,
3. teknologi,
4. tujuan.
Secara skematik model yang dikemukakan oleh Leavitt itu dapat
tampilkan seperti nampak dalam Gambar 1.4 berikut ini.
SOSI4310/MODUL 1 1.55
Sumber: Scott (1987).
Gambar 1.1. Model Skematis Leavitt tentang Elemen-elemen Organisasi
Agar Anda lebih mudah memahami keempat elemen tersebut, pada
uraian berikut ini akan dikaji satu per satu.
1. Struktur Sosial
Pernahkah Anda mendengar kata struktur dan struktur sosial? Barangkali
secara umum Anda akan mengatakan bahwa kata struktur itu menunjuk pada
susunan tertentu sehingga struktur sosial memiliki makna susunan sosial
tertentu. Pengertian struktur sosial menunjuk pada aspek yang teratur dan
terpola dari hubungan-hubungan yang terjadi di antara anggota suatu
organisasi.
Untuk memudahkan pemahaman Anda tentang struktur sosial, cobalah
untuk mengikuti pendapat Kingsley Davis. Davis menyatakan bahwa struktur
sosial yang berkaitan dengan pengelompokan sosial secara analitis dapat
dipilah menjadi dua, yaitu struktur normatif dan struktur perilaku.
Elemen dari Struktur normatif meliputi norma-norma (norms), nilai-nilai
(values), dan harapan-harapan peran (role expectations). Nilai merupakan
kriteria yang digunakan untuk menentukan tujuan dari suatu perilaku, norma
merupakan aturan umum yang mengarahkan perilaku menuju tercapainya
suatu tujuan, dan peran (roles) adalah harapan atau ukuran evaluasi yang
dipergunakan dalam menilai perilaku seseorang dalam suatu posisi sosial
tertentu.
Posisi sosial ini menunjukkan suatu lokasi dalam suatu sistem hubungan
sosial. Nilai, norma maupun peranan dalam setiap pengelompokan manusia
tidak tersebar secara tak beraturan, tetapi terorganisasi secara sistematik dan
1.56 Sosiologi Organisasi
merupakan seperangkat kepercayaan yang relatif saling berkaitan dan tidak
saling bertentangan, serta mempengaruhi perilaku anggota masyarakat,
termasuk anggota suatu organisasi. Inilah yang disebut dengan struktur
normatif.
Struktur perilaku menunjuk pada perilaku yang sebenarnya dilakukan
oleh anggota masyarakat. Dalam hal ini struktur perilaku menunjuk pada
aktivitas-aktivitas dan interaksi-interaksi, tetapi bukan sembarang aktivitas
dan interaksi melainkan aktivitas dan interaksi yang pada tingkat tertentu
memiliki keteraturan.
Dari pemahaman di atas, Anda mulai memahami pengertian struktur
normatif dan struktur perilaku. Anda perlu tahu pula bahwa struktur normatif
dan struktur perilaku tersebut pada dasarnya tidak saling lepas, tetapi pada
tingkat tertentu terdapat keterkaitan. Setiap kelompok sosial, termasuk juga
dalam organisasi, selalu ditandai oleh adanya struktur normatif yang dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh anggotanya. Selain itu juga ditandai dengan
adanya struktur perilaku yang menghubungkan anggotanya dalam suatu
jaringan hubungan sosial yang umum atau pola aktivitas maupun pola
interaksi tertentu. Antar hubungan kedua struktur ini merupakan struktur
sosial dari suatu kolektivitas sosial.
Sekarang marilah kita memahami bagaimana struktur sosial itu berperan
dalam organisasi! Struktur sosial dalam organisasi menekankan pada segi
pemahaman secara mendalam dari aturan yang ditunjukkan oleh perilaku
anggota organisasi. Cobalah Anda perhatikan dari kenyataan bahwa setiap
saat, ribuan bahkan jutaan orang melakukan tindakan dalam organisasi, tetapi
semuanya tidak menghasilkan kekacauan maupun kebingungan, tetapi
menghasilkan suatu tindakan yang teratur berdasar suatu aturan tertentu.
Namun Anda juga harus paham bahwa struktur sosial juga tidak
kemudian berarti selalu menghasilkan keselarasan dan keharmonisan.
Cobalah Anda amati lebih teliti! Konflik dan pertentangan senantiasa akan
ada dan muncul dalam kehidupan berorganisasi. Tetapi perhatikanlah,
meskipun terdapat konflik dan pertentangan tetapi itu tidak mengarah pada
munculnya tindakan anggota yang brutal dan agresif. Cobalah Anda
perhatikan ternyata konflik itu melalui pola yang teratur pula. Jadi, tidak
hanya keteraturan dan kemapanan, tetapi ketegangan, penyimpangan dan
perubahan dapat terjadi dalam organisasi.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa dalam setiap organisasi,
senantiasa terdapat struktur normatif, yang terdiri dari nilai, norma dan
SOSI4310/MODUL 1 1.57
harapan peran dan terdapat pula struktur perilaku, yang terdiri dari aktivitas
dan interaksi yang relatif teratur. Kedua struktur ini merupakan struktur
sosial, yang menjadi salah satu elemen penting dari setiap organisasi.
2. Anggota
Coba Anda perhatikan, setiap organisasi selalu ada anggotanya. Jadi
anggota merupakan elemen kedua yang penting untuk eksistensinya suatu
organisasi. Anggota suatu organisasi adalah orang atau individu, yang pada
tingkatan yang berbeda-beda memiliki harapan memperoleh sesuatu,
memberikan sesuatu kontribusi bagi organisasi. Coba Anda perhatikan,
misalnya orang yang bekerja di organisasi pemerintahan, menjadi PNS di
suatu Kantor atau Departemen Pemerintah. Sebagai PNS orang itu tentu
memiliki harapan tertentu seperti gaji tiap bulan yang tetap, jenjang karier
yang makin baik dan juga jaminan kesejahteraan hari tua, misalnya melalui
dana pensiun, dan sebagainya. Pada saat yang sama, PNS itu juga dituntut
untuk menjadi pegawai yang baik, disiplin dan berdedikasi tinggi bagi
organisasi tempatnya bekerja atau mengabdi. Jadi Anda makin jelas bahwa
seseorang menjadi anggota suatu organisasi, selain memiliki harapan tertentu
terhadap organisasi yang diikutinya, ia juga dituntut untuk memberikan
sumbangan atau kontribusi dalam bentuk tertentu kepada organisasi di mana
ia menjadi anggotanya.
Dari pernyataan ini terlihat bahwa sebenarnya ada hubungan timbal balik
antara anggota suatu organisasi dengan organisasi itu sendiri. Anggota setiap
organisasi pastilah mendapatkan sesuatu dari organisasi yang diikuti, di mana
sesuatu itu dapat berupa sesuatu yang sifatnya material, misalnya uang, gaji,
barang kebutuhan pokok, dan sebagainya, maupun yang sifatnya non-
material, misalnya penghargaan, status, pengakuan dan sebagainya. Harus
Anda pahami, tidak semua orang terlibat dalam suatu organisasi karena
mendapatkan perolehan materi semata. Ada banyak orang yang jika dihitung
secara ekonomi akan mengalami kerugian, tetapi mereka tetap aktif dalam
berbagai kegiatan organisasi yang memberikan pemenuhan kebutuhan non
materi bagi mereka, misalnya kepuasan, rasa pertemanan, dan solidaritas
sosial.
Sebaliknya, bagi organisasi, keikutsertaan seseorang itu memberikan
kontribusi bagi keberadaan organisasi, paling tidak status keanggotaan yang
dimiliki anggota menunjukkan organisasi itu memiliki eksistensi yang jelas.
Coba Anda bayangkan kalau suatu organisasi didirikan tetapi tidak memiliki
1.58 Sosiologi Organisasi
anggota, tentu organisasi itu akan mengalami krisis eksistensi. Pada
umumnya, kontribusi anggota dalam menopang keberadaan dari organisasi
disebabkan karena organisasi mampu memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
anggota, baik kebutuhan materiil maupun non-materiil. Jika suatu organisasi
tidak lagi mampu memberikan pemenuhan apa yang dibutuhkan oleh
anggota, baik kebutuhan materiil maupun non-materiil maka dapat
diperkirakan eksistensi organisasi itu tidak akan bertahan lama. Hal itu
disebabkan karena organisasi yang tidak mampu memberi pemenuhan
kebutuhan anggotanya, besar kemungkinan organisasi itu akan ditinggalkan
oleh anggotanya.
Pada uraian sebelumnya Anda juga sudah memahami bahwa individu
dapat menjadi anggota dari beberapa organisasi sekaligus, dengan
kecenderungan untuk makin memperluas dan memperdalam keterlibatannya
dalam beberapa organisasi yang lain sehingga sukar memperkirakan dalam
organisasi mana ia sebenarnya paling berpartisipasi. Perhatikan contoh
berikut ini! Seseorang dapat secara bersamaan menjadi pekerja dalam suatu
perusahaan industri, anggota dari Serikat Pekerja, anggota perkumpulan
agama, simpatisan suatu Organisasi Peserta Pemilu (OPP), anggota klub
sepak bola, anggota koperasi, dan sebagainya. Ini terjadi pada saat yang
bersamaan pada diri seseorang sekaligus.
Sekarang coba Anda perhatikan aspek karakteristik demografis dari
anggota suatu organisasi. Apa pengaruh karakteristik demografis anggota
terhadap organisasi? Karakteristik demografis anggota suatu organisasi
memiliki konsekuensi yang penting pada beberapa aspek organisasi, terutama
pada segi struktur dan fungsi organisasi. Beberapa karakteristik itu misalnya,
usia, jenis kelamin, etnisitas dan sebagainya, sangat berpengaruh terhadap
beberapa aspek dan aktivitas dari organisasi.
Anda pasti pernah mendengar organisasi para pensiunan pegawai negeri,
yaitu Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI). Organisasi ini dan
organisasi sejenis dengan ini pasti memiliki anggota yang usianya sudah di
atas batas usia pensiun pegawai negeri. Jadi, tak heran jika kegiatannya akan
disesuaikan dengan kondisi usia para anggota organisasi ini. Struktur
organisasi, aturan dasar organisasi dan sebagainya bisa saja sama dengan
organisasi lain, tetapi karakteristik usia anggota akan mendorong munculnya
aktivitas dan fungsi organisasi yang sesuai dengan usia para anggotanya.
Anda bisa membandingkan dengan organisasi yang anggotanya kelompok
usia muda, misalnya Karang Taruna. Meskipun batasan usia anggota
SOSI4310/MODUL 1 1.59
organisasi karang taruna tidak baku, tetapi karang taruna merupakan
organisasi yang dibentuk untuk mewadahi aktivitas kaum muda. Organisasi
ini pada umumnya memiliki dinamika dan aktivitas yang berbeda dengan
organisasi yang anggotanya para lanjut usia, misalnya organisasi pensiunan.
Contoh yang berbeda misalnya pada Organisasi Wanita. Organisasi
Wanita memiliki aktivitas dan fungsi yang berbeda dengan organisasi yang
lain, misalnya organisasi yang tidak menggunakan dasar jenis kelamin
sebagai karakter dasar organisasi tersebut. Organisasi Wanita pasti memiliki
aktivitas yang erat kaitannya dengan peran wanita, baik dalam keluarga
maupun dalam masyarakat. Ini berbeda dengan Organisasi Radio Amatir
Republik Indonesia (ORARI) misalnya, yang tidak menggunakan dasar jenis
kelamin sebagai karakter dasar organisasi tersebut, tetapi kebutuhan dan
kemampuan berkomunikasi radio yang menjadi dasar utamanya.
Marilah kita kembali melihat organisasi siswa intra sekolah atau OSIS,
yang memiliki aktivitas dan fungsi yang berbeda dari organisasi lain yang
sifatnya umum, yang anggotanya tidak dibatasi umur, misalnya perkumpulan
penggemar olahraga sepeda atau organisasi lainnya yang tidak berkaitan
dengan lembaga pendidikan sekolah. Organisasi Siswa Intra Sekolah atau
OSIS merupakan organisasi bagi para siswa, yang memiliki anggota yang
pada umumnya memiliki usia yang relatif sama, dan masih berusia muda.
Oleh sebab itu, organisasi ini memiliki aktivitas dan fungsi yang sesuai untuk
anggotanya, yaitu para pelajar atau siswa sekolah, baik jenjang Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) maupun jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas (SLTA). Berbeda dengan itu, organisasi cabang olah raga bela diri, pada
umumnya tidak membatasi usia dan jenis kelamin bagi anggotanya sehingga
pada organisasi seperti ini anggotanya lebih ragam, terutama dari segi usia.
Anda pernah menjumpai organisasi yang berbasis kedaerahan? Kalau
jaman pra kemerdekaan dulu kita mengenal organisasi pemuda berbasis
kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes dan sebagainya.
Sekarang ini pun Anda masih bisa menemukan organisasi yang berbasis
kedaerahan ini. Di kota-kota yang menjadi pusat pendidikan misalnya,
banyak dibentuk organisasi pemuda, pelajar dan mahasiswa berdasarkan
daerah asal. Misalnya Ikatan Pemuda Lampung, Keluarga Mahasiswa dan
Pelajar Kalimantan Tengah dan sebagainya. Di berbagai daerah juga kita
temukan organisasi yang anggotanya orang-orang dari daerah asal yang
sama, misalnya di Jakarta kita temukan IKGK (Ikatan Keluarga Gunung
Kidul) yaitu organisasi yang menjadi wadah bagi orang-orang dari daerah
1.60 Sosiologi Organisasi
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang merantau di Jakarta. Ada
banyak organisasi serupa di berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar
negeri.
3. Tujuan
Sekarang kita akan menelaah elemen yang ketiga, yaitu tujuan
organisasi. Tujuan organisasi merupakan elemen yang penting dalam setiap
organisasi. Tujuan organisasi sesuatu yang mutlak harus ada dalam setiap
organisasi. Sebagian ahli sosiologi menyatakan bahwa adanya tujuan
organisasi menjadi dasar pembeda paling penting dalam membedakan
organisasi dari tipe-tipe lain dalam sistem sosial. Jadi adanya tujuan yang
khusus yang hendak dicapai itulah yang menjadi karakteristik dasar dari
organisasi, yang membedakan dari sistem sosial yang lain yang ada dalam
masyarakat.
Anda harus memahami bahwa banyak ahli melihat dan memahami
bahwa tujuan organisasi merupakan hal yang sangat diperlukan dalam
mempelajari organisasi. Meskipun demikian, Anda perlu memahami bahwa
ada pula yang melihat tujuan organisasi tidak memiliki fungsi yang penting
dan hanyalah sekadar suatu bentuk pengesahan dan penegasan atas apa yang
telah dilakukan oleh organisasi di masa lalu.
Tujuan organisasi merupakan sesuatu yang hendak dicapai melalui
wadah organisasi itu. Tujuan organisasi secara tentatif didefinisikan sebagai
suatu konsepsi dari hasil yang diinginkan, yaitu suatu kondisi di mana
anggota suatu organisasi berupaya untuk mencapainya melalui serangkaian
aktivitas tertentu. Terkadang ada banyak organisasi memiliki tujuan yang
barangkali tidak akan dengan mudah dapat dicapai atau direalisasikan, tetapi
organisasi tetap berupaya mencapai tujuan tersebut. Selain itu, jarang kita
temui organisasi yang hanya memiliki tujuan tunggal. Cobalah Anda amati,
apakah ada organisasi yang hanya memiliki tujuan tunggal? Pada umumnya
organisasi memiliki lebih dari satu tujuan yang hendak dicapai atau
diwujudkan.
Di kalangan ahli sosiologi juga terjadi pertentangan yang tajam tentang
tujuan organisasi ini. Misalnya, pada kelompok behavioralisme menyatakan
bahwa sebenarnya yang memiliki tujuan itu adalah individu yang menjadi
anggota organisasi, sedangkan organisasi itu sendiri tidak memiliki tujuan
ini. Tetapi pada sisi yang lain, kelompok kolektivisme sebaliknya menyatakan
bahwa individu tunduk pada aturan organisasi sehingga organisasi itu
SOSI4310/MODUL 1 1.61
memaksa individu, termasuk pula dalam pencapaian tujuan yang dimiliki
oleh organisasi itu.
Meskipun terjadi perbedaan pandangan tentang tujuan organisasi ini,
tetapi pada umumnya para ahli bersepakat bahwa tujuan organisasi
merupakan suatu titik pusat yang penting dalam melakukan analisis terhadap
fenomena organisasi. Tujuan organisasi secara lebih spesifik memiliki
beberapa fungsi:
a. Memusatkan perhatian: untuk mencapai tujuan yang ditetapkan semua
anggota organisasi memiliki pusat perhatian yang sama sehingga adanya
tujuan organisasi dapat menjadi garis pedoman bagi individu maupun
kelompok dalam organisasi, menjadi suatu petunjuk apa yang seharusnya
dilakukan oleh anggota organisasi.
b. Menjadi Sumber Kewenangan: tujuan organisasi bukan sekadar menjadi
pedoman tingkah laku semata, tetapi juga menjadi dasar legitimasi dan
justifikasi suatu perilaku atau suatu keputusan yang dibuat dalam
organisasi.
c. Menjadi Suatu Ukuran: tujuan organisasi dijadikan dasar ukuran
seberapa baik kinerja anggota organisasi dan apakah kinerja itu telah
sesuai dengan tujuan organisasi atau belum.
d. Mempengaruhi Struktur Organisasi: tujuan organisasi dengan struktur
organisasi pada prinsipnya saling mempengaruhi, apa yang akan dicapai
oleh organisasi akan menentukan struktur yang dikembangkan untuk
mencapai tujuan tersebut, dan sebaliknya.
e. Menjadi Penentu Eksistensi Organisasi: tujuan organisasi merupakan
sumber informasi yang sangat penting dan menentukan eksistensi
organisasi. Tujuan organisasi hanya salah satu elemen, tetapi sering
diletakkan sebagai elemen kunci karena tujuan organisasi memberikan
gambaran seperti apa organisasi itu sebenarnya, baik bagi anggota
maupun bukan anggota organisasi itu.
4. Teknologi
Sekarang Anda akan menelaah elemen ke empat dari organisasi yaitu
teknologi. Apakah teknologi itu? Apa pengaruh teknologi bagi organisasi?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan membimbing kita untuk memahami elemen
keempat dari organisasi. Dalam pengertian yang sederhana, teknologi
diartikan sebagai teknik-teknik mekanis yang sederhana, sedangkan
pengertian yang kompleks, teknologi merupakan hasil karya manusia dalam
1.62 Sosiologi Organisasi
masyarakat, wujud dari kebudayaan kebendaan, yang mencakup semua
pengetahuan yang diperoleh masyarakat.
Untuk memudahkan Anda dalam memahami pengertian teknologi,
dalam kajian ini, pemahaman teknologi akan dibatasi pada teknik-teknik
mekanis dan pengetahuan abstrak yang dipergunakan oleh manusia untuk
mewujudkan upaya pencapaian tujuan organisasi. Selain itu ada pula
pandangan yang melihat teknologi dalam organisasi, menunjuk pada
organisasi sebagai tempat di mana berbagai pekerjaan dikerjakan, atau
sebagai lokasi di mana energi dimanfaatkan dalam mentransformasikan
sesuatu, atau tempat di mana suatu mekanisme proses peralihan dari masukan
(input) menjadi keluaran (output).
Latihan 7.
Diskusikan dengan teman-teman Anda!
Setelah Anda mempelajari empat elemen internal dan satu elemen
eksternal dari organisasi, sekarang coba Anda diskusikan bagaimana
hubungan antar elemen organisasi ini!
Perlu Anda pahami bahwa dalam hal ini teknologi tidak selalu berarti
sempit dan sesuatu piranti keras (hardware). Memang dalam beberapa
organisasi terjadi proses transformasi dari masukan material dan penggunaan
piranti keras. Akan tetapi pada organisasi yang lain tidak demikian, misalnya
pelaksanaan kurikulum dalam organisasi pendidikan maupun program
perawatan intensif dalam suatu organisasi rumah sakit, tidak selalu berkaitan
dengan masukan material maupun berkaitan dengan piranti keras semata. Jadi
benar memang pada satu sisi terdapat teknologi yang berkaitan dengan mesin
dan perlengkapan mekanis, tetapi pada sisi yang lain juga berkaitan dengan
pengetahuan teknis dan keterampilan dari anggota organisasi.
Dari uraian tersebut di atas, tentunya Anda telah paham betul tentang
4 elemen penting dalam organisasi. Bila ada yang belum dipahami,
sebaiknya Anda membaca bagian tersebut sehingga mengerti, setelah itu
silakan Anda baca uraian beberapa prinsip dasar organisasi berikut ini.
SOSI4310/MODUL 1 1.63
C. BEBERAPA PRINSIP DASAR ORGANISASI
Setelah Anda mempelajari elemen-elemen dari organisasi maka pada
uraian berikut ini Anda akan mempelajari beberapa prinsip dasar dalam
organisasi. Anda perlu tahu bahwa di dalam teori organisasi yang
berkembang, baik di kalangan ahli sosiologi, manajemen ilmiah maupun ilmu
administrasi, telah sejak lama disadari bahwa organisasi sebagai suatu
fenomena sosial, memiliki sejumlah prinsip dasar tertentu. Prinsip ini antara
lain dikemukakan oleh Henri Fayol, yang kemudian dikembangkan dan
disempurnakan oleh para ahli yang lain, telah mendapatkan pengakuan dan
secara umum telah diterapkan oleh para praktisi yang berkiprah dalam
organisasi. Meskipun prinsip dasar yang ada ini mulai mendapatkan
sanggahan dari kelompok aliran behaviorisme, tetapi beberapa prinsip ini
nampaknya tetap merupakan dasar yang penting yang terdapat pada setiap
organisasi.
Fayol’s principles of management His fourteen principles were as
follows:
1. Division of work.
2. Authority and responsibility.
3. Discipline.
4. Unity in command.
5. Unity in direction.
6. Subordination of individual interests to general interests.
7. Remuneration of personnel.
8. Centralization.
9. Scalar chain.
10. Order.
11. Equity.
12. Stability of tenure of personnel.
13. Initiative.
14. Esprit de corps.
(Dessler, 1980: 20-21)
1.64 Sosiologi Organisasi
Untuk lebih jelasnya, Anda perlu menyimak dengan saksama uraian
berikut ini. Ernest Dale dalam bukunya berjudul Organization, menyatakan
beberapa prinsip dasar organisasi sebagai berikut.
1. Tujuan Organisasi
Setiap organisasi pasti memiliki suatu tujuan, baik tujuan tunggal atau
beberapa tujuan. Prinsip ini nampaknya telah menjadi suatu aksioma, bahwa
organisasi hanyalah suatu alat untuk mencapai suatu tujuan, dan organisasi
bukanlah tujuan itu sendiri. Sebagai konsekuensi dari hal ini adalah bahwa
tiap-tiap bagian dari organisasi haruslah memberikan sumbangan atau
kontribusi bagi tercapainya tujuan keseluruhan dari bagian-bagian itu dan
tiap-tiap bagian harus memiliki tujuan sendiri yang jelas dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan umum dari organisasi sebagai keseluruhan
dari bagian-bagian itu.
2. Koordinasi
Koordinasi merupakan prinsip penting dalam organisasi. Koordinasi
harus ada dalam suatu organisasi karena dalam organisasi itu terdapat orang-
orang atau bagian-bagian yang bekerja sama dalam pencapaian tujuan umum
yang sama sehingga koordinasi menjadi sangat diperlukan untuk menyatukan
berbagai bagian atau orang-orang itu dalam bekerja untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Berkaitan dengan prinsip adanya koordinasi ini, dalam
organisasi terdapat pula hal berikut.
a. Spesialisasi
Dalam organisasi di mana di dalamnya terdapat bagian-bagian atau
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan umum yang
sama. Oleh sebab itu, sejauh mungkin kerja sama dari bagian-bagian atau
orang-orang, yang satu dengan lainnya memiliki bidang kerja atau
spesialisasi yang tidak sama, semestinya diarahkan pada satu fungsi tunggal.
Jika satu fungsi tunggal ini dapat dijalankan maka hal ini berarti bahwa
hubungan antar bagian-bagian atau orang-orang yang memiliki bidang tugas
berbeda itu dapat dijalankan. Pelaksanaan hubungan antar fungsi hanya dapat
dilakukan oleh adanya suatu koordinasi yang menyatukan berbagai bagian
yang berlainan itu.
SOSI4310/MODUL 1 1.65
b. Kesatuan dalam perintah
Dalam suatu organisasi yang efektif akan terdapat satu pimpinan dan
satu perencanaan bagi tiap-tiap kelompok aktivitas dalam mencapai tujuan
yang ditentukan. Prinsip ini dibangun untuk memastikan bekerjanya
koordinasi dalam organisasi.
c. Kesatuan dalam pimpinan
Tiap bagian atau orang dalam organisasi yang efektif hanya menerima
perintah dari satu orang atasan dan mempertanggungjawabkan perintah itu
kepada atasan yang memberi perintah. Prinsip ini juga menunjukkan bahwa
pada umumnya perintah berasal dari atasan ke bawahan. Jika seseorang
menerima perintah lebih dari satu orang maka akan terjadi kebingungan
mengenai apa yang mesti dilakukan, apalagi jika beberapa perintah yang
diberikan oleh beberapa orang atasan itu saling tidak sesuai atau berten-
tangan. Ini menunjukkan bahwa koordinasi merupakan suatu prinsip yang
penting dalam organisasi.
d. Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawab merupakan dua hal yang setara sifatnya,
artinya seseorang dalam organisasi memiliki tanggung jawab untuk suatu
tugas tertentu, kepada orang itu diberikan kewenangan yang sesuai untuk
menjalankan tugas tersebut. Ini berarti, seseorang dalam organisasi
memerlukan wewenang untuk bertindak dan orang itu harus memper-
tanggungjawabkan hasilnya kepada pemberi wewenang. Dalam kaitan ini,
koordinasi memungkinkan pemberian wewenang dan sekaligus kontrol
terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang itu dapat dilakukan.
e. Pendelegasian
Dalam organisasi, tiap keputusan didelegasikan kepada bagian yang
paling kompeten. Ini berarti bagian yang paling kompeten dalam organisasi
itu tentulah yang paling mengetahui semua hal yang berkaitan dengan
keputusan dan mampu mengawasi semua konsekuensi dari keputusan itu.
Pendelegasian juga menunjukkan adanya tanggung jawab dari atasan
terhadap hasil dari keputusan yang didelegasikan ke bawahan yang kompeten
itu.
1.66 Sosiologi Organisasi
Latihan 8
Diskusikan dengan teman-teman Anda!
Tentara Nasional Indonesia merupakan contoh dari sebuah organisasi
yang berskala nasional, modern dan memiliki karakteristik yang khas
sebagai organisasi Angkatan Bersenjata.
Sekarang coba Anda diskusikan, apakah dalam organisasi TNI ini
prinsip-prinsip organisasi seperti yang dikemukakan oleh Dale dapat
Anda lihat dan bagaimana perwujudkan dalam praktiknya!
f. Cakupan pengawasan
Dalam organisasi, atasan tidak hanya membawahi satu bagian yang
spesifik, tetapi membawahi beberapa bagian yang bekerja saling
berhubungan. Dengan demikian atasan memiliki suatu bidang pengawasan
atas beberapa bawahan yang menjadi sasaran pengawasannya.
g. Rantai perintah
Dalam organisasi, menunjukkan adanya hierarki dari tugas dan
wewenang, dari posisi puncak struktur ke bawah sampai pada bagian-bagian
paling bawah dari organisasi. Dalam pandangan banyak ahli organisasi
klasik, rantai perintah ini makin pendek makin baik, makin sedikit pihak
yang mengantarai antara atasan dan bawahan, makin baik karena komunikasi
akan bertambah mudah dan mengurangi kesalahpahaman yang bisa terjadi.
h. Keseimbangan
Prinsip keseimbangan menunjukkan bahwa bagian-bagian dalam
organisasi yang efektif memiliki posisi yang seimbang, tidak semestinya
suatu fungsi diberikan kepada suatu bangunan dengan memberikan tekanan
yang mengorbankan bagian yang lain.
SOSI4310/MODUL 1 1.67
1) Anda adalah warga negara Indonesia. Ada tentu tinggal di Desa atau
Kelurahan tertentu. Sekarang, diskusikan dengan teman-teman Anda,
apakah Pemerintah Desa atau Pemerintah Kelurahan di mana Anda
tinggal merupakan organisasi? Gunakanlah konsep dari Jarry (1991:
345) di atas untuk mengidentifikasi, apakah Pemerintah Desa atau
Kelurahan di mana Anda tinggal itu tergolong suatu organisasi!
2) Setelah mempelajari berapa definisi tentang organisasi yang
dikemukakan banyak ahli itu, berikanlah penilaian mengenai masing-
masing pandangan dan berikanlah penilaian, manakah pandangan yang
menurut Anda paling lengkap dalam mendefinisikan organisasi!
3) Setelah Anda mempelajari empat elemen internal dan satu elemen
eksternal dari organisasi, sekarang coba Anda diskusikan bagaimana
hubungan antar elemen organisasi ini!
4) Tentara Nasional Indonesia merupakan contoh dari sebuah organisasi
yang berskala nasional, modern dan memiliki karakteristik yang khas
sebagai organisasi Angkatan Bersenjata. Sekarang coba Anda
diskusikan, apakah dalam organisasi TNI ini prinsip-prinsip organisasi
seperti yang dikemukakan oleh Dale dapat Anda lihat dan bagaimana
perwujudan dalam praktiknya!
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Rambu-rambu Jawaban nomor 1 adalah sebagai berikut.
Coba lihat KTP Anda! Dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) Anda, akan
terlihat Anda penduduk RT berapa, RW berapa. Dalam KTP juga ada
informasi mengenai Dusun atau Lingkungan, Desa, kecamatan serta
provinsi di mana Anda tinggal. Nah setelah Anda mengerti desa atau
kelurahan di mana Anda tinggal, sekarang Anda cermati organisasi
pemerintah terendah di bawah kecamatan itu dalam kehidupan sehari-
hari.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1.68 Sosiologi Organisasi
Setelah Anda paham, Anda kembali ke materi kegiatan belajar Anda.
Pahami bagaimana pendapat Jarry (1991: 345). Temukan inti pokok dari
pandangan Jarry itu. Organisasi menurut Jarry menunjuk pada (1) suatu
tipe kolektivitas yang mapan, (2) untuk mencapai suatu tujuan khusus,
(3) yang ditandai oleh adanya suatu struktur aturan yang formal,
(4) hubungan kewenangan, (5) pembagian kerja dan (6) pembatasan
keanggotaan.
Jika Anda sudah mendapatkan enam elemen dari definisi Jarry ini, coba
Anda lihat apakah elemen-elemen itu Anda temukan pada pemerintah
Desa atau Kelurahan yang tadi Anda amati? Jawaban Anda tentu
berbeda-beda, sekali lagi, Anda jangan takut berbeda pendapat.
Harap Anda pahami, meskipun ada aturan perundang-undangan yang
mengatur tentang pemerintahan desa, namun tidak semua pemerintahan
desa di Indonesia sesuai dengan aturan yang ada. Hal ini dapat dipahami
karena pemerintahan desa di berbagai daerah telah memiliki sejarah yang
panjang, bahkan lebih panjang dari keberadaan NKRI, misalnya desa-
desa yang telah ada sejak jaman kerajaan di Jawa dan beberapa kerajaan
di luar Jawa. Jadi tak mengherankan jika ada perbedaan-perbedaan itu,
namun Anda tentu dapat menemukan benang merah dari apa yang
dikemukakan Jarry dengan apa yang Anda amati dalam pemerintahan
desa yang ada di lingkungan Anda.
2) Rambu-rambu Jawaban nomor 2 adalah sebagai berikut.
Pelajari dengan saksama dan cermat beberapa definisi seperti yang
dikemukakan oleh Sutarto (1981). Dalam penjelasannya, Sutarto
menyatakan terdapat tiga penekanan yang diberikan, yaitu (1) para ahli
yang memberikan definisi tentang organisasi dengan penekanan pada
kumpulan orang, (2) para ahli yang memberikan definisi tentang
organisasi dengan penekanan pada proses pembagian kerja, (3) para ahli
yang memberikan definisi tentang organisasi dengan memberikan
penekanan pada sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial.
Perhatikan bahwa memberikan penilaian bahwa organisasi bukanlah
sekadar kumpulan orang dan bukan pula hanya sekadar pembagian kerja.
Organisasi jelas bukan sekadar kumpulan orang, memang dalam
organisasi ada sejumlah orang, tetapi ada syarat lain agar sekumpulan
orang itu disebut organisasi. Pembagian kerja juga hanyalah salah satu
asas organisasi sehingga tidak bisa dipergunakan untuk memberikan
gambaran yang menyeluruh tentang organisasi.
SOSI4310/MODUL 1 1.69
Menurut pandangan Sutarto, pandangan yang lebih lengkap tentang
organisasi adalah yang memberikan penekanan pada sistem kerja sama,
sistem hubungan atau sistem sosial.
3) Rambu-rambu Jawaban nomor 3 adalah sebagai berikut.
Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, telaah kembali bagan yang
dikemukakan oleh Leavitt tentang Elemen-elemen Organisasi. Dalam
bagan itu terlihat adanya empat elemen internal, yaitu struktur
organisasi, tujuan, anggota, dan teknologi serta satu elemen eksternal,
yaitu lingkungan organisasi.
Dalam kegiatan belajar itu Anda tentu dapat menganalisis hubungan
antar empat elemen internal tersebut. Satu sama lain saling berhubungan,
perubahan pada yang satu akan mengakibatkan perubahan pada elemen
yang lain. Dengan demikian ada hubungan saling mempengaruhi antar
elemen internal itu.
Organisasi tidaklah berada di ruang hampa. Organisasi selalu berhubung-
an dengan lingkungannya dan senantiasa ada pengaruh timbal balik
antara organisasi dengan lingkungannya. Jadi, dalam pemahaman ini,
Anda dapat menjelaskan bagaimana pengaruh perubahan elemen internal
terhadap lingkungan organisasi, maupun sebaliknya, bagaimana
pengaruh perubahan lingkungan organisasi terhadap empat elemen
internal organisasi tersebut.
4) Rambu-rambu Jawaban nomor 4 adalah sebagai berikut.
Pertama-tama pahami bahwa TNI merupakan organisasi birokrasi.
Sebagai organisasi angkat bersenjata, TNI merupakan organisasi biro-
krasi yang khas, yang berbeda dengan organisasi birokrasi sipil lainnya.
Setelah Anda memahami hal itu, kemudian identifikasi, prinsip dasar apa
saja yang dikemukakan Dale! Lihatlah pada kegiatan belajar, perhatikan
dengan saksama. Dale menetapkan tujuan organisasi sebagai prinsip
dasar pertama. Sekarang analisis, apa tujuan TNI?
Dale kemudian menekankan prinsip koordinasi sebagai prinsip dasar
kedua dalam organisasi. Dale merinci prinsip koordinasi ini menjadi
(a) spesialisasi, (b) kesatuan dalam perintah, (c) kesatuan dalam
pimpinan, (d) kewenangan dan tanggung jawab, (e) pendelegasian,
(f) cakupan pengawasan, (g) rantai perintah, dan (h) keseimbangan.
sekarang coba Anda diskusikan, apakah dalam organisasi TNI, prinsip-
prinsip koordinasi yang dikembangkan Dale dalam delapan prinsip ini
ada?
1.70 Sosiologi Organisasi
Sekali lagi, Anda sedang mengamati organisasi berskala nasional, khas
dan birokrasi sehingga perbedaan pendapat akan sangat mungkin terjadi!
Jangan takut berbeda pendapat, yang penting argumen yang mendasari
pendapat itu rasional dan dapat Anda jelaskan dengan baik.
Pada kehidupan masyarakat yang semakin modern, jumlah dan jenis
organisasi semakin banyak. Pada masyarakat modern, organisasi juga
berkembang menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu, dewasa ini
orang lebih banyak hidupnya berhubungan dengan banyak organisasi.
Kecenderungan di jaman yang semakin modern adalah organisasi bukan
menjadi satu-satunya lembaga yang menjalankan fungsi sosialisasi tetapi
telah berkembang menjadi lembaga produksi, jasa, distribusi untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.
Kata organisasi berasal dari bahasa Romawi organon, yaitu alat
dalam bahasa Inggris menjadi organization. Organisasi menunjuk pada 2
pengertian, pertama organisasi menunjuk pada suatu tipe kolektivitas
yang mapan untuk mencapai suatu tujuan khusus, yang ditandai oleh
adanya suatu struktur aturan yang formal, hubungan kewenangan,
pembagian kerja dan pembatasan keanggotaan. Istilah ini terutama untuk
menunjuk suatu organisasi berskala besar atau organisasi yang
kompleks, yang meliputi semua aspek kehidupan sosial dalam
masyarakat modern. Kedua, Organisasi menunjuk pada suatu aktivitas
sosial yang teratur dengan tujuan tertentu. Dalam pengertian ini,
organisasi memiliki implikasi pada kemampuan untuk mengontrol
hubungan-hubungan antarmanusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
organisasi mempunyai ciri-ciri sebagai suatu tipe karakteristik yang
mapan, mempunyai struktur aturan formal, hubungan kewenangan,
pembagian kerja, pembatasan keanggotaan, mempunyai aktivitas sosial
yang teratur dengan tujuan tertentu dan mempunyai implikasi pada
kemampuan untuk mengontrol hubungan-hubungan antar manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
Sutarto membedakan organisasi berdasarkan penekanan pada
kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama, sistem
hubungan hubungan/hubungan sosial. Para ahli yang dimasukkan ke
dalam kelompok definisi organisasi dengan penekanan pada kumpulan
orang antara lain adalah James D. Monney, Ralp Currier Davis, Ernest
RANGKUMAN
SOSI4310/MODUL 1 1.71
Dale, Alvin Brown. Para ahli yang dimasukkan dalam definisi organisasi
dengan penekanan pada proses pembagian kerja Sutarto, antara lain
adalah Harleigh Trecker, Cyril Soffer, Edgar Schein, Theo Haimann.
Para ahli yang dimasukkan ke dalam definisi organisasi dengan
penekanan pada sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial
antara lain adalah Chester I Barnard, John D Millet, Dwight Waldo, Paul
C. Bartholomew.
Selain Sutarto, Richard Hackman dkk menyimpulkan ada
4 karakteristik dasar organisasi yaitu komposisi dengan indikator orang-
orang/kelompok orang, orientasi dengan indikator mencapai suatu tujuan
atau sasaran, metode/cara dengan indikator diferensiasi fungsi-fungsi
dan koordinasi yang rasional, dan keberlanjutan dengan indikator untuk
waktu yang relatif lama.
Sedang Leavitt (Scott, 1987) mengelompokkan organisasi dalam
4 elemen internal dan terdapat satu faktor lingkungan dalam suatu
organisasi. Keempat elemen internal itu adalah: (a) struktur sosial,
(b) anggota, (c) teknologi dan (d) tujuan.
Menurut Kingsley Davis struktur sosial secara analitis dapat dipilah
menjadi dua, yaitu struktur normatif dan struktur perilaku. Elemen dari
Struktur normatif meliputi norma-norma (norms), nilai-nilai (values),
dan harapan-harapan peran (role expectations) yang dalam setiap
pengelompokan manusia tidak tersebar secara beraturan. Struktur
perilaku menunjuk pada perilaku yang sebenarnya dilakukan oleh
anggota masyarakat. Dalam hal ini struktur perilaku menunjuk pada
aktivitas-aktivitas dan interaksi-interaksi, tetapi bukan sembarang
aktivitas dan interaksi melainkan aktivitas dan interaksi yang pada
tingkat tertentu memiliki keteraturan.
Setiap organisasi selalu ada anggotanya. Keanggotaan seseorang
pada suatu organisasi mempunyai 2 tujuan yaitu ingin memperoleh
sesuatu material atau non-material dan ingin berkontribusi pada
organisasi tersebut. Bagi organisasi, keanggotaan seseorang pada
organisasi tersebut memberikan kontribusi terhadap keberadaannya
orang tersebut. Karakteristik demografi anggota suatu organisasi
memiliki konsekuensi yang penting pada beberapa aspek organisasi,
terutama pada segi struktur dan fungsi organisasi. Beberapa karakteristik
demografi itu antara lain adalah usia, jenis kelamin, etnisitas, sangat
berpengaruh terhadap beberapa aspek, dan aktivitas organisasi.
Tujuan organisasi merupakan elemen penting yang mutlak harus
ada dalam setiap organisasi. Sebagian sosiolog menyatakan bahwa
adanya tujuan organisasi menjadi dasar pembeda paling penting dalam
membedakan organisasi tersebut dari tipe-tipe lain dalam sistem sosial.
Pada umumnya organisasi mempunyai lebih dari satu tujuan. Di
1.72 Sosiologi Organisasi
kalangan sosiolog, terjadi pertentangan yang tajam tentang tujuan
organisasi, misalnya kelompok behavioralism dan collectivism. Tujuan
organisasi secara spesifik mempunyai 5 fungsi yaitu memusatkan
perhatian, menjadi sumber kewenangan, menjadi suatu ukuran,
mempengaruhi struktur organisasi, dan menjadi penentu eksistensi
organisasi.
Teknologi dalam kajian organisasi adalah teknik mekanisme teknik-
teknik mekanis dan pengetahuan abstrak yang dipergunakan oleh
manusia untuk mewujudkan upaya pencapaian tujuan organisasi. Selain
itu ada pula pandangan yang melihat teknologi dalam organisasi,
menunjuk pada organisasi sebagai tempat di mana berbagai pekerjaan
dikerjakan, atau sebagai lokasi di mana energi dimanfaatkan dalam
mentransformasikan sesuatu, atau tempat di mana suatu mekanisme
proses peralihan dari masukan (input) menjadi keluaran (output).
Organisasi sebagai suatu fenomena sosial memiliki sejumlah prinsip
dasar tertentu seperti yang dikemukakan oleh Henri Fayol dan Ernest
Dale. Menurut Ernest Dale beberapa prinsip dasar organisasi adalah
tujuan organisasi, koordinasi, spesialisasi, kesatuan dalam perintah,
kesatuan dalam pimpinan, wewenang dan tanggung jawab,
pendelegasian, cakupan pengawasan, rantai perintah, dan keseimbangan.
1) Dalam pandangan Peter Drucker generasi muda sekarang ini belajar dari
berbagai organisasi yang ada, sebagaimana nenek moyang mereka dulu
belajar pertanian. Maksud dari Drucker dengan pernyataan itu adalah ….
A. masyarakat agraris telah mengenal organisasi untuk meningkatkan
produksi
B. generasi muda memiliki organisasi yang sesuai dengan usianya,
misalnya karang taruna, OSIS dan sebagainya
C. organisasi pertanian dipelajari oleh generasi muda
D. organisasi telah menjadi salah satu tempat utama di mana proses
sosialisasi berlangsung
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
SOSI4310/MODUL 1 1.73
2) Kecenderungan manusia dalam berorganisasi pada masyarakat modern
adalah ….
A. masyarakat modern memiliki organisasi yang makin sedikit tetapi
makin maju
B. organisasi pada masyarakat modern selalu berbantu organisasi
birokratis
C. manusia dalam waktu yang sama, menjadi anggota berbagai
organisasi sekaligus
D. organisasi dalam masyarakat modern memiliki satu tujuan tunggal
3) Pernyataan berikut ini semua benar, kecuali ….
A. organisasi memainkan peranannya yang penting dalam kehidupan
masyarakat
B. organisasi memang tumbuh dan berkembang di sekitar upaya
manusia dan masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya
C. terdapat banyak organisasi sejalan dengan ragamnya kebutuhan
hidup manusia dan masyarakat
D. terdapat satu cara pandang tunggal dan definisi yang baku tentang
organisasi
4) Dari segi asal katanya, kata organization berasal dari kata organon.
Organon adalah kata yang berasal dari bahasa ….
A. Yunani
B. Romawi
C. Inggris
D. Jerman
5) Di antara para ahli yang membuat definisi organisasi dengan memberi
penekanan pada kumpulan orang adalah James D. Monney dalam
bukunya The Principles of Organization. Menurut Monney, organisasi
adalah ….
A. bentuk setiap perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan
bersama
B. koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas sejumlah orang
untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian
kerja dan fungsi, serta melalui jenjang wewenang dan tanggung
jawab
C. suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerja sama dari dua orang
atau lebih sesuatu yang tak berwujud dan tak bersifat pribadi,
sebagian besar mengenai hubungan-hubungan
D. struktur hubungan-hubungan di antara orang-orang berdasarkan
wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi
1.74 Sosiologi Organisasi
6) Mengacu pada hasil telaah Richard Hackman dalam karyanya berjudul
Behavior in Organization maka konsep Komposisi ditunjukkan oleh
pernyataan-pernyataan berikut, kecuali ….
A. sejumlah orang
B. untuk menuju pada tujuan yang ditetapkan bersama
C. suatu sistem kerja sama antar orang
D. suatu unit sosial tertentu
7) Empat elemen internal organisasi menurut Leavitt adalah ….
A. struktur sosial, anggota, teknologi, tujuan
B. unit sosial, struktur normatif, struktur perilaku, tujuan
C. sistem kerja sama, anggota, teknologi, tujuan
D. anggota, struktur perilaku, tujuan, lingkungan
8) Berikut ini, yang bukan elemen dari Struktur normatif adalah ….
A. norma-norma (norms)
B. nilai-nilai (values)
C. harapan-harapan peran (role expectations)
D. identitas sosial (social identity)
9) Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan pandangan kelompok
Behavioralism adalah ….
A. individu tunduk pada aturan organisasi sehingga organisasi itu
memaksa individu, termasuk pula dalam pencapaian tujuan yang
dimiliki oleh organisasi itu
B. sebenarnya yang memiliki tujuan itu adalah individu yang menjadi
anggota organisasi, sedangkan organisasi itu sendiri tidak memiliki
tujuan ini
C. individu dalam mencapai tujuannya memerlukan orang lain karena
manusia itu makhluk sosial
D. organisasi maupun individu sama-sama memiliki tujuan, namun
tujuan organisasi selalu satu, sedangkan tujuan individu itu banyak
10) Salah satu prinsip dalam organisasi adalah keseimbangan. Prinsip
keseimbangan menunjukkan bahwa ….
A. bagian-bagian organisasi memiliki hubungan dengan bagian lain
B. bagian-bagian dalam organisasi memiliki tujuan yang mendukung
pencapaian tujuan umum organisasi
C. bagian-bagian dalam organisasi yang efektif memiliki posisi yang
seimbang
D. bagian-bagian dalam organisasi tunduk pada satu perintah yang
berasal dari atas
SOSI4310/MODUL 1 1.75
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.76 Sosiologi Organisasi
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1) A. Kebutuhan organisasi dirasakan sama dengan kebutuhan orang
itu.
2) D. Organisasi dalam masyarakat yang masih tradisional lebih banyak
dan lebih kompleks dibandingkan dalam masyarakat yang lebih
modern.
3) B. Masih relatif sedikit dan terbatas.
4) B. OSIS.
5) C. Makhluk sosial.
6) C. Fenomena organisasi makin berkembang dan makin menjadi
perhatian yang mendalam dan spesifik di kalangan para ahli
sosiologi.
7) A. Masyarakat tradisional senantiasa menghubungkan apa yang
terjadi pada masa sekarang dengan masa yang telah lalu.
8) D. Diterjemahkannya karya Weber dan Michel ke dalam bahasa
Inggris sehingga konsep-konsep Birokrasi dan organisasi formal
makin dikenal luas.
9) C. Hubungan tatap muka dalam proporsi yang makin terbatas, makin
didominasi oleh hubungan tak langsung dan media massa
dominan dengan jangkauan luas.
10) B. Analisis Kultural.
Tes Formatif 2
1) D. Organisasi telah menjadi salah satu tempat utama di mana proses
sosialisasi berlangsung.
2) C. Manusia dalam waktu yang sama, menjadi anggota berbagai
organisasi sekaligus.
3) D. Terdapat satu cara pandang tunggal dan definisi yang baku
tentang Organisasi.
4) B. Romawi.
5) A. Bentuk setiap perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
6) B. Untuk menuju pada tujuan yang ditetapkan bersama.
7) A. Struktur sosial, anggota, teknologi, tujuan.
SOSI4310/MODUL 1 1.77
8) D. Identitas sosial (social identity).
9) C. Sebenarnya yang memiliki tujuan itu adalah individu yang
menjadi anggota organisasi, sedangkan organisasi itu sendiri tidak
memiliki tujuan ini.
10) C. Bagian-bagian dalam organisasi yang efektif memiliki posisi yang
seimbang.
1.78 Sosiologi Organisasi
Glosarium
Sosiologi : Ilmu yang mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara
keseluruhan dan yang bersifat umum serta berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum dari padanya.
Organisasi : Alat untuk mencapai pemenuhan suatu kebutuhan atau alat
untuk mencapai tujuan. Organisasi mempunyai 2 pengerti-
an, Pertama, organisasi menunjuk pada suatu tipe
kolektivitas yang mapan untuk mencapai suatu tujuan
khusus, yang ditandai oleh adanya suatu struktur aturan
yang formal, hubungan kewenangan, pembagian kerja dan
pembatasan keanggotaan. Kedua, Organisasi menunjuk
pada suatu aktivitas sosial yang teratur dengan tujuan
tertentu. Dalam pengertian ini, organisasi memiliki
implikasi pada kemampuan untuk mengontrol hubungan-
hubungan antar manusia untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sosiologi
Organisasi
: Sosiologi organisasi memusatkan kajiannya pada fenomena
organisasi, terutama organisasi formal yang ada di dalam
masyarakat. Dalam hal ini organisasi dibedakan dari
organisasi sosial, karena organisasi meski merupakan
komponen utama, hanyalah merupakan bagian dari
organisasi sosial.
Organisasi
sosial
: Suatu himpunan yang luas dari hubungan-hubungan dan
proses-proses yang ada dalam masyarakat, sedangkan
organisasi hanyalah bagian dari himpunan itu.
Struktur
Sosial
: Menunjuk pada aspek yang teratur dan terpola dari
hubungan-hubungan yang terjadi di antara anggota suatu
organisasi. Menurut Kingsley Davis struktur sosial secara
analitis dapat dipilah menjadi dua, yaitu struktur normatif
dan struktur perilaku.
Struktur
normatif
: Struktur normatif meliputi norma-norma (norms), nilai-
nilai (values), dan harapan-harapan peran (role
expectations). Nilai merupakan kriteria yang digunakan
untuk menentukan tujuan dari suatu perilaku, norma
merupakan aturan umum yang mengarahkan perilaku
SOSI4310/MODUL 1 1.79
menuju tercapainya suatu tujuan, dan peran (roles) adalah
harapan atau ukuran evaluasi yang dipergunakan dalam
menilai perilaku seseorang dalam suatu posisi sosial
tertentu.
Struktur
perilaku
: Struktur perilaku menunjuk pada perilaku yang sebenarnya
dilakukan oleh anggota masyarakat. Dalam hal ini struktur
perilaku menunjuk pada aktivitas-aktivitas dan interaksi-
interaksi, tetapi bukan sembarang aktivitas dan interaksi
melainkan aktivitas dan interaksi yang pada tingkat tertentu
memiliki keteraturan.
1.80 Sosiologi Organisasi
Daftar Pustaka
Clark, John. (1988). Presidential Address on the Importance of Our
Understanding of Organizational Conflict. The Sociological Quarterly
29.
Dale, Ernest. (1977). Organization. DR Dadabhai Naoroji Road, Bombay:
D.B. Taraporevala Sons and Co. Private Ltd.
Dessler, Gary. (1980). Organization Theory: Integrating Structure and
Behavior. New Jersey: Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs.
Drucker, Peter F. (1954). The Practice of Management. New York: Harper
and Raw Publisher.
Grusky, Oscar and George Miller. (1970). The Sociology of Organization.
New York: The Free Press.
Horton, Paul B and Robert L. Horton. (1971). Programmed Learning Aid for
Introductory Sociology”. Illinois: Richard D Irwin, Inc. Homewood,
USA.
Jary, David and Julia Jarry. (1991). Collins Dictionary of Sociology.
Glasgow: Harper Collin Publisher.
Laeyendecker. (1983). Tata Perubahan dan Ketimpangan, Suatu Kajian
tentang Sejarah Sosiologi. diterjemahkan oleh Sukadijo. Jakarta:
Gramedia.
Ritzer, George. (1986). Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Diterjemahkan
oleh Drs Alimandan. Jakarta: Rajawali.
Scott, W. Richard. (1987). Organizations: Rational, Natural and Open
System. Second Edition. New Jersey: Prince Hall International Edition,
Englewood Cliffs.
SOSI4310/MODUL 1 1.81
Soerjono Soekanto. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
Press.
Sutarto. (1981). Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.