bangunan air dan masalahnya

7
BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan manusia akan kenyamanan dan keamanan hidupnya juga bergantung pada kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan manusia, sungai adalah salah satu penyedia langsung kebutuhan manusia. Namun, dalam keadaan dan saat – saat tertentu, sungaipun dapat menjadi musuh manusia yang akan merusak kenyamanan dan keamanan hidupnya. Pada setiap kejadian dan kegiatan yang ditimbulkan oleh sifat dan perilaku sungai, manusia kemudian berfikir dan berupaya untuk sebanyak- banyaknya memanfaatkan sifat dan perilaku sungai yang menguntungkan dan memperkecil atau bahkan berusaha menghilangkan sifat yang merugikan kehidupannya. Manusia lalu untuk memanfaatkan sumber daya air sungai, misalnya bendungan- bendungan, pusat listrik tenaga air ataupun membuat bangunan yang diharapkan akan dapat melindungi manusia terhadap bencana yang ditimbulkan oleh perilaku sungai, misalnya waduk, krib, tanggul, penahan lereng, gorong – gorong dan fasilitas lainnya. Jaringan irigasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Bangunan air juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Manfaat dari suatu jaringan irigasi

Upload: haphap-garit-dani

Post on 29-Sep-2015

42 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bangunan air dan masalahnya

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

Kebutuhan manusia akan kenyamanan dan keamanan hidupnya juga bergantung pada kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan manusia, sungai adalah salah satu penyedia langsung kebutuhan manusia. Namun, dalam keadaan dan saat saat tertentu, sungaipun dapat menjadi musuh manusia yang akan merusak kenyamanan dan keamanan hidupnya. Pada setiap kejadian dan kegiatan yang ditimbulkan oleh sifat dan perilaku sungai, manusia kemudian berfikir dan berupaya untuk sebanyak-banyaknya memanfaatkan sifat dan perilaku sungai yang menguntungkan dan memperkecil atau bahkan berusaha menghilangkan sifat yang merugikan kehidupannya. Manusia lalu untuk memanfaatkan sumber daya air sungai, misalnya bendungan-bendungan, pusat listrik tenaga air ataupun membuat bangunan yang diharapkan akan dapat melindungi manusia terhadap bencana yang ditimbulkan oleh perilaku sungai, misalnya waduk, krib, tanggul, penahan lereng, gorong gorong dan fasilitas lainnya.

Jaringan irigasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Bangunan air juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Manfaat dari suatu jaringan irigasi adalah untuk membantu manusia dalam kelangsungan hidupnya, dalam upaya penyediaan makanan nabati dan memperbesar rasa aman dan kenyamanan hidup manusia terutama yang hidup di lembah dan di tepi sungai.

Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi ( Ali.bosarharahap, 2015 ). Berikut secara ringkas penjelasan dari berbagai bangunan dan saluran yang ada dalam jaringan irigasi

1. Bangunan Pengambilan ; Pada umumnya air irigasi Diambil dari sungai. Bangunan pengambilan merupakan bangunan yang berfungsi untuk mengambil air atau menyadap air dari sumbernya untuk disalurkan kepada jaringan pengangkut dan lahan pemanfaat.Hampir sebagian besar bangunan pengambilan air di Indonesia berbentuk bendung, yaitu suatu bangunan melintang pada tubuh sungai dengan ketinggian tertentu. Fungsi utama bangunan melintang ini adalah untuk menaikkan muka air sungai sehingga dapat dialirkan masuk ke dalam sistem saluran irigasi yang lebih rendah.

2. Bangunan Pengukur Debit; Sesuai dengan namanya, maka bangunan pengukur debit adalah berfungsi sebagai alat untuk mengukur besaran debit. Alat ukur debit di saluran irigasi mempunyai beberapa tipe, tetapi yang paling populer adalah:

alat ukur debit ambang tajam; misalnya Cipoletti; Thomson;

alat ukur debit ambang lebar; misalnya drempel;

talang ukur Parshall; Cut throat flume dan

pintu Romijn.

3. Saluran Pembawa; Saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dimulai dari bangunan pengambilan sampai dialirkan ke petak lahan pertanian. Saluran pembawa ini terdiri dari saluran pembawa utama dan saluran tersier. Saluran pembawa berdasarkan fungsinya dibedakan atas: saluran primer; saluran sekunder; dan saluran tersier; serta saluran kuarter. Dalam saluran pembawa biasanya terdapat kelengkapan lainnya, misalnya: bangunan bagi (box bagi); bangunan sadap; alat ukur debit; sipon; jembatan; dan bangunan silang.

4. Bangunan Silang; Bangunan silang merupakan bangunan yang terletak di dalam jaringan irigasi yang berfungsi untuk menyilang jalan, sungai, saluran pembuang, atau saluran irigasi daerah irigasi lainnya. Bangunan silang tersebut dapat berbentuk jembatan, siphon, gorong-gorong, talang, dsb.Beberapa jenis bangunan silang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Gorong-gorong; Gorong-gorong dipasang di tempat-tempat di mana saluran lewat di bawah bangunan (jalan, rel kereta api) atau apabila pembuang lewat di bawah saluran.

b. Talang (flume);Talang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat di atas saluran lainnya, saluran pembuang alamiah atau cekungan dan lembah-lembah.

c. Sipon; Sipon dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan gravitasi di bawah saluran pembuang, cekungan, anak sungai atau sungai. Sipon juga dipakai untuk melewatkan air di bawah jalan, jalan kereta api, atau bangunan-bangunan yang lain. Sipon merupakan saluran tertutup yang direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi oleh tinggi tekan.

d. Saluran tertutup; Saluran tertutup dibuat apabila trase saluran terbuka melewati suatu daerah di mana potongan melintang harus dibuat pada galian yang dalam dengan lereng-Iereng tinggi yang tidak stabil. Saluran tertutup juga dibangun di daerah-daerah permukiman dan di daerah-daerah pinggiran sungai yang terkena luapan banjir. Bentuk potongan melintang saluran tertutup atau saluran gali dan timbun adalah segi empat atau bulat. Biasanya aliran di dalam saluran tertutup adalah aliran bebas.

e. Terowongan; Terowongan dibangun apabila keadaan ekonomi/anggaran memungkinkan untuk saluran tertutup guna mengalirkan air melewati bukit-bukit dan medan yang tinggi. Biasanya aliran di dalam terowongan adalah aliran bebas.

f. Bangunan Bagi, Bangunan Sadap dan Bangunan Bagi Sadap; Bangunan bagi berfungsi untuk membagi air irigasi dari saluran primer ke beberapa saluran sekunder. Bangunan bagi dilengkapi dengan alat pengatur muka air berupa pintu atau balok penebat, dan alat ukur debit.Bangunan sadap merupakan bangunan pengambilan dari saluran primer atau sekunder ke petak tersier. Bangunan sadap dilengkapi dengan pintu sadap dan alat ukur debit. Bangunan bagi sadap adalah bangunan bagi yang dilengkapi bangunan sadap untuk masuk ke petak tersier.

g. Bangunan Pelengkap Lain; Di tempat dimanajaringan irigasi melalui daerah bertopografi miring cukup tinggi, sehingga kemiringan medannya lebih curam daripada kemiringan dasar saluran, dibutuhkan bangunan lain untuk menjaga agar kecepatan aliran yang tinggi tidak merusak saluran, misalnya dengan pemasangan got miring atau bangunan terjun. Bangunan terjun; Dengan bangunan terjun, menurunnya muka air (dan tinggi energi) dipusatkan di satu tempat Bangunan terjun bisa memiliki terjun tegak atau terjun miring. Jika perbedaan tinggi energi mencapai beberapa meter, maka konstruksi got miring perlu dipertimbangkan. Got miring; Got miring dibuat apabila trase saluran rnelewati ruas medan dengan kemiringan yang tajam dengan jumlah perbedaan tinggi energi yang besar. Got miring berupa potongan saluran yang diberi pasangan (lining) dengan aliran cepat, dan umurnnya mengikuti kemiringan medan alamiah.

Salah satu bentuk jaringan irigasi yang sering dan mudah dijumpai adalah bangunan gorong gorong. Bangunan gorong gorong sering dijumpai berada di sisi jalan dan berfungsi mengalirkan air agar tidak merusak badan jalan. Berikut ini merupakan contoh gambar gorong gorong di perkotaan.

Gambar 1.1 Proses pekerjaan gorong gorong di perkotaan ( Gani Kurniawan, 2013 )

Sering dijumpai di perkotaan bangunan gorong gorong yang tidak berfungsi dikarenakan bangunan rusak dan tidak dapat berfungsi optimal untuk mengalirkan air. Kerusakan ini disebabkan karena kurangnya perhatian masyarakat akan pentingnya bangunan gorong gorong sehingga tidak ada perawatan dan pemeriksaan kelayakan pada bangunan tersebut.

Gambar 1.2 Bangunan gorong gorong yang ambruk ( Desy Afrianti, 2012 )