balitbang pertanian - kebijakan pemasaran agribisnis
DESCRIPTION
Kebijakan Pemasaran AgribisnisTRANSCRIPT
1
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL PERTANIAN2001-2004
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL PERTANIAN2001-2004
Direktorat Jenderal Bina Pengolahan Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Pemasaran Hasil Pertanian
Departemen PertanianDepartemen Pertanian
Direktorat Jenderal Bina Pengolahan Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Pemasaran Hasil Pertanian
Departemen PertanianDepartemen Pertanian
2
Merupakan ‘Grand Strategy’ Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Merupakan bagian dari Rencana Strategis Pembangunan Pertanian
Berisi kebijakan dan program
Diharapkan menjadi komitmen bersama
3
RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP
pembangunan sistem dan usaha-usaha di bidang pengolahan hasil pertanian
yang meliputi kegiatan-kegiatan penanganan pasca panen dan
pengolahan produk yang menghasilkan produk segar, produk olahan utama, produk ikutan, dan produk limbah,
serta pembangunan pemasarannya, baik pasar domestik maupun pasar
internasional
4
5
PERENCANAAN, FASILITASI, PENGATURAN, PELAYANAN,PERENCANAAN, FASILITASI, PENGATURAN, PELAYANAN,REGULASI, KEBIJAKAN, PENGENDALIANREGULASI, KEBIJAKAN, PENGENDALIAN
(TUGAS PEMERINTAH)(TUGAS PEMERINTAH)
DOMESTIK
EKSPOR
ON
FARM
PRODUKSEGAR
Pascapanen Mutu Packaging Penyimpanan Kemitraan
PRODUKOLAHAN
Industri Pengolahan Alat-alat Pengolahan Alat Pengering Packaging Canning, Botling Bahan Penolong Mutu Kemitraan
PRODUKIKUTAN
LIMBAH
PASAR
IMPOR
Turunan I
Olahan
Whole Sale Cold Storage Terminal /Sub Terminal Gudang Lumbung Transportasi Distribusi Pelabuhan Jalan Harga Bursa
Mutu Harga Time Delivery Trust / Image Kecintaan Performance Market analysis Promosi Persaingan
PPn Tarif / Non Tarif P .E K. E
Mutu Harga Potensi Volume
6
PARADIGMAPARADIGMA Pembangunan ekonomi kerakyatan dengan antisipasi
global
Pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat, pemerintah menjalankan fungsi stimulasi, dinamisasi, regulasi, fasilitasi dan pengendalian
Mengisi dan memperkuat pelaksanaan otonomi daerah
Menumbuhkan, mengutuhkan, dan mengembangkan yang telah ada berdasarkan potensi daerah
Mengembangkan perencanaan dari bawah (bottom up planning) dan bersifat transparan, partisipatif dan demokratis
Keseimbangan antar kawasan, terutama antara KTI dengan KBI
7
Analisis Masalah berdasarkan isu pokok :(Sesuai dengan Visi Pembangunan Pertanian)Analisis Masalah berdasarkan isu pokok :(Sesuai dengan Visi Pembangunan Pertanian)
Daya Saing Berkelanjutan Kerakyatan Desentralisasi (Otonomi Daerah)
8
STRATEGI KEBIJAKAN & PROGRAM PEMBANGUNAN PENGOLAHAN &
PEMASARAN HASIL PERTANIAN
9
VISIVISIVISIVISI
MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KHUSUSNYA PETANI MELALUI KHUSUSNYA PETANI MELALUI PEMBANGUNAN SISTEM DAN PEMBANGUNAN SISTEM DAN USAHA PENGOLAHAN DAN USAHA PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL PERTANIAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN YANG BERDAYA SAING, YANG BERDAYA SAING,
BERKELANJUTAN, BERKELANJUTAN, BERKERAKYATAN, DAN BERKERAKYATAN, DAN
TERDESENTRALISASITERDESENTRALISASI
MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KHUSUSNYA PETANI MELALUI KHUSUSNYA PETANI MELALUI PEMBANGUNAN SISTEM DAN PEMBANGUNAN SISTEM DAN USAHA PENGOLAHAN DAN USAHA PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL PERTANIAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN YANG BERDAYA SAING, YANG BERDAYA SAING,
BERKELANJUTAN, BERKELANJUTAN, BERKERAKYATAN, DAN BERKERAKYATAN, DAN
TERDESENTRALISASITERDESENTRALISASI
10
1. Mendorong terciptanya keterpaduan sentra - sentra produksi pertanian dengan industri pengolahan dan pemasaran
2. Mendorong peningkatan daya saing komoditas pertanian dan hasil olahannya di pasar domestik dan pasar ekspor
3. Mendorong terciptanya jaminan mutu produk - produk segar dan olahan hasil pertanian
4. Memasyarakatkan teknologi pengolahan dan rekayasa penciptaan nilai tambah lainnya
5. Menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya wirausaha-wirausaha dan kelembagaan yang mandiri, serta industri pertanian yang berkelanjutan
6. Mendorong terciptanya sistim informasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang lebih efektif dan efisien
7. Mengembangkan sistem dan usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang efisien, berkeadilan dan ramah lingkungan
8. Mendorong tumbuhnya industri penunjang
1. Mendorong terciptanya keterpaduan sentra - sentra produksi pertanian dengan industri pengolahan dan pemasaran
2. Mendorong peningkatan daya saing komoditas pertanian dan hasil olahannya di pasar domestik dan pasar ekspor
3. Mendorong terciptanya jaminan mutu produk - produk segar dan olahan hasil pertanian
4. Memasyarakatkan teknologi pengolahan dan rekayasa penciptaan nilai tambah lainnya
5. Menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya wirausaha-wirausaha dan kelembagaan yang mandiri, serta industri pertanian yang berkelanjutan
6. Mendorong terciptanya sistim informasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang lebih efektif dan efisien
7. Mengembangkan sistem dan usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang efisien, berkeadilan dan ramah lingkungan
8. Mendorong tumbuhnya industri penunjang
MISIMISIMISIMISI
11
TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN
1. Meningkatkan pendapatan petani dan pelaku agribisnis lainnya melalui peningkatan efisiensi dan perolehan nilai tambah dari usaha-usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang berkelanjutan
2. Menciptakan lapangan kerja melalui penumbuhkembangan usaha-usaha dibidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, serta usaha-usaha industri penunjang dan jasa-jasa
12
SASARANSASARANSASARANSASARAN Meningkatnya nilai tambah produk dan keragaman produk olahan
pertanian. Pendapatan petani diharapkan meningkat 5 - 10%
Meningkatnya efisiensi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, pangsa pasar domestik dan internasional meningkat. Volume dan nilai ekspor hasil pertanian meningkat 5% pertahun dan bertambahnya negara tujuan ekspor
Tumbuh kembangnya usaha-usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Diharapkan akan terbina 37.500 unit usaha pengolahan hasil pertanian skala rumah tangga dan usaha agroindustri skala menengah dan besar naik 5% pertahun
Meningkatnya investasi agribisnis hilir baik PMDN maupun PMA. Investasi agribisnis diharapkan naik sebesar 25% hingga tahun 2004
Tumbuhnya wirausahawan dibidang pemasaran dan pengolahan hasil pertanian
Tumbuhnya industri penunjang dan lembaga perekonomian di pedesaan
Tersedianya sarana dan prasarana bagi usaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
13
STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI1. Meningkatkan keterlibatan dan peran serta masyarakat, swasta dan
kelembagaan agribisnis dalam usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
2. Meningkatkan peran serta kelembagaan sosial budaya dan kelembagaan ekonomi yang telah mengakar dan menyatu di masyarakat dalam pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
3. Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas pelayanan dalam pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
4. Meningkatkan sinergi pedagangan antar daerah dan antar komoditi5. Meningkatkan sinergi antar assosiasi di bidang pengolahan dan
pemasaran baik di pusat maupun di daerah6. Penyesuaian dan penyempurnaan ketentuan-ketentuan serta kebijakan
agar tercipta iklim kondusif bagi pengembangan sistem dan usaha pengolahan dan pemasaran
7. Keberpihakan kepada petani kecil dan UKM dalam pengolahan dan pemasaran dengan tetap mendorong usaha-usaha skala besar
8. Mengembangkan promosi, misi dagang dan penguatan fungsi atase pertanian serta assosiasi dan lembaga perwakilan Indonesia di luar negeri
9. Mendorong terciptanya SDM yang handal dibidang traders, market intelegence dan negosiasi
10.Mendorong kebijakan makro yang kondusif untuk pengembangan investasi di bidang pengolahan dan pemasaran termasuk industri penunjang, yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
11.Memfokuskan kepada komoditas unggulan dengan memperhatikan aspek pasar dan sumberdaya serta revitalisasi industri pertanian yang sudah ada dan mendukung pengembangan klaster industri
14
KEBIJAKANKEBIJAKANKEBIJAKANKEBIJAKAN Diarahkan pada: peningkatan daya saing melalui pembinaan
perbaikan mutu dan tampilan produk pertanian, pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, peningkatan efisiensi pemasaran dan promosi, serta mendukung pengembangan klaster industri
Didasarkan atas: sumberdaya & budaya lokal, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, dan orientasi pasar
Pengembangan usaha-usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian skala RT, UKM dan koperasi dilakukan dengan mengembangkan akses terhadap modal, teknologi, dan pasar serta bimbingan kewirausahaan
Pola pemberdayaan pelaku usaha serta keterlibatan penuh dari masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan & tanggung jawab serta resiko
Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian sepenuhnya didukung oleh kebijakan pengembangan IPTEK yang memadai
Pelaksanaan pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian oleh Ditjen BP2HP diarahkan pada upaya melayani, memfasilitasi dan melindungi kepastian berusaha bagi pelaku
15
PROGRAMPROGRAM (Berdasarkan PROPENAS Dan(Berdasarkan PROPENAS Dan
Program Departemen Pertanian) Program Departemen Pertanian)
1. Pengembangan Agribisnis2. Peningkatan Ketahanan Pangan
16
KEGIATAN UTAMAKEGIATAN UTAMAKEGIATAN UTAMAKEGIATAN UTAMA
1. Pengembangan Pengolahan Hasil-hasil Pertanian
2. Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri untuk Hasil Pertanian
3. Pengembangan Pemasaran Internasional untuk Hasil Pertanian
4. Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Hasil Pertanian
5. Pengembangan Agribisnis Berwawasan Lingkungan (Eco-agribusiness)
6. Pengembangan Kelembagaan dan Kewirausahaan
(Pemasaran, Kemitraan, Koperasi, Kelompok Usaha)
7. Pengembangan Sistem Informasi dan Jaringan Kerja Agribisnis
17
INDIKATOR KINERJAINDIKATOR KINERJA Meningkatnya produksi & keragaman produk olahan
pertanian, serta jaminan mutu dan tampilan produk pertanian Menurunnya tingkat kehilangan hasil pada penanganan pasca
panen Meningkatnya pangsa pasar produk pertanian di pasar
domestik dan pasar internasional Terciptanya kebijakan yang kondusif bagi berkembangnya
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian Berkembangnya usaha pengolahan hasil pertanian skala
rumah tangga, usaha kecil & menengah (UKM) dan koperasi
Meningkatnya produktifitas dan efisiensi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
Terpeliharanya kualitas dan produktivitas sumberdaya alam sehingga menjamin pengembangan agribisnis berkelanjutan, serta menurunnya masalah-masalah (kerusakan) lingkungan
Berkembangnya kelembagaan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
Tersedianya informasi mengenai teknologi penanganan pasca panen, teknologi pengolahan, sarana, mutu (standar) dan pasar hasil pertanian
18
Model - model Implementasi Program Pembangunan Model - model Implementasi Program Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil PertanianPengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Model - model Implementasi Program Pembangunan Model - model Implementasi Program Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil PertanianPengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
1. Pengembangan usaha pengolahan hasil pertanian skala kecil (UP3HP)
2. Pengembangan sistem informasi pasar dan terminal/Sub terminal agribisnis (TA/STA)3. Pengembangan rencana kerja sistem jaminan mutu (RKJM)4. Pembinaan industri pengolahan hasil pertanian skala usaha besar5. Pengembangan organik farming6. Peningkatan kesadaran kecintaan produk pertanian Indonesia7. Peningkatan ekspor hasil pertanian8. Pengembangan kawasan ekspor sayuran (Vegetable Belt)9. Pengembangan investasi agribisnis/agroindustri10. Pengembangan industri pengolahan dan pemasaran melalui LM311. Pengembangan inkubator agribisnis12. Pengembangan Kawasan Pembangunan Ekonomi Masyarakat
Berbasis Agribisnis (Kapemba)13. Peningkatan pengolahan dan pemasaran sapi potong14. Peningkatan nilai tambah perunggasan15. Etalase komoditas unggulan perkebunan Indonesia
19
Pengertian, Manfaat dan Keunggulan Pengertian, Manfaat dan Keunggulan Klaster Industri :Klaster Industri :
Pengertian, Manfaat dan Keunggulan Pengertian, Manfaat dan Keunggulan Klaster Industri :Klaster Industri :
PENGERTIANKLASTER INDUSTRI adalah pengelompokkan industri yang saling berhubungan secara intensif yang merupakan aglomerasi perusahaan-perusahaan yang membentuk partnership, baik sebagai industri pendukung (supporting industry) maupun industri terkait (related industry)
MANFAATUntuk mendukung spesialisasi produksi pada suatu negara dan mendorong keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif
KEUNGGULANMeningkatkan efisiensi, mengurangi biaya transportasi dan transaksi, menciptakan asset secara kolektif dan meningkatkan terciptanya inovasi
20
21
22
TERIMAKASIHTERIMAKASIH