bakeri kering 2

31
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRODUK BAKERI KERING: BISKUIT, KREKERS, DAN KUE KERING (COOKIES) Teknologi Pengolahan Pangan Nabati MSB/FTIP/USAHID/2013 1

Upload: ika

Post on 25-Sep-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bakeri

TRANSCRIPT

  • TEKNOLOGI PENGOLAHAN

    PRODUK BAKERI KERING: BISKUIT,

    KREKERS, DAN KUE KERING

    (COOKIES)

    Teknologi Pengolahan Pangan Nabati

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    1

  • PENGERTIAN

    Pengertian biskuit, krekers, dan kue kering

    (cookies) hampir sama

    Menurut Whiteley (1971) persyaratan biskuit

    dan produk sejenisnya:

    Dibuat dari serealia (gandum, jagung, oat, dsb) 60

    %

    Kadar air 5 %

    Bisa diisi bahan lain (krim, jem, jeli, dsb) > 5 %

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    2

  • BAHAN BAKU BISKUIT DAN SEJENISNYA

    Bahan utama:

    Terigu (serealia lainnya)

    Lemak (hidrogenated & refined edible oil)

    Mentega atau margarin

    Garam

    Gula

    Bahan penunjang:

    Antioksidan, emulsifier, stabilizer, pengawet,

    pewarna, pengembang, keju, coklat, kelapa, buah

    kering, rempah-rempah, gluten, susu, malt, pati,

    flavor

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    3

  • KLASIFIKASI BISKUIT

    Berdasarkan sifat adonan:

    1. Adonan pendek

    2. Adonan keras

    3. Adonan fermentasi

    Jenis-jenis biskuit:

    1. Biskuit glukosa

    2. Biskuit mari, biskuit Garibaldi

    3. Krekers krim (cream crackers)

    4. Krekers soda (soda crackers)

    5. Krekers bercitarasa (savoury crackers)

    6. Biskuit sus (puff biscuit)

    7. Wafer

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    4

  • Hubungan gula dan lemak dalam formulasi biskuit

    (Manley, 2000)

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    5

  • MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    6

  • BISKUIT ADONAN PENDEK

    Ciri-ciri:

    Gluten tidak mengembang akibat efek shortening

    dari lemak, efek pelunakan dari gula atau kristal

    sukrosa

    Kadar gula tinggi 25 40 %, lemak 15 %

    Contoh:

    Biskuit glukosa

    Biskuit krim

    Biskuit buah

    Biskuit jahe, kacang, dsb

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    7

  • BISKUIT ADONAN KERAS

    Ciri-ciri:

    Gluten mengembang sampai batas tertentu

    Terjadi ikatan pati dan protein

    Larutnya gula, garam , pengembang, dan dispersi

    lemak ke seluruh bagian adonan

    Kadar gula 20 %, lemak 12 15 %

    Contoh:

    Biskuit mari

    Biskuit rich tea

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    8

  • BISKUIT ADONAN FERMENTASI

    Ciri-ciri:

    Gluten mengembang penuh (kadar air 30 %)

    berakibat panjang menyusut setelah pencetakan dan

    pemanggangan (baking)

    Biasanya produk akhir bersifat cryspiness

    Kadar gula sangat rendah, sebaliknya lemak 25 30

    %

    Contoh: krekers

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    9

  • BISKUIT GLUKOSA

    Dibuat dari adonan pendek (waktu pencampuran

    pendek) melalui 2 tahap:

    Tahap I: pencampuran bahan non-terigu

    Tahap II: pencampuran terigu

    Coklat, buah atau kacang dapat ditambahkan pada tahap

    akhir setelah terigu

    Metode pencetakan:

    Rotary moulding

    Sheeting, gauging, ang cutting

    Wire cutting

    Rout pressing

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    10

  • BISKUIT MARI, BISKUIT GARIBALDI

    Dibuat dari adonan keras

    Pencetakan: sheeting, gauging, and cutting

    Jika adonan ditambah buiah-buahan disebut

    biskuit Garibaldi

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    11

  • KREKERS KRIM

    Dibuat dari sponge dough method dan all-in

    dough method

    Sponge dough method:

    I. Adonan terigu, ragi, sedikit gula dan air

    difermentasi pada 26 C selama 12 16 jam,

    kemudian

    II. Sisa tepung, lemak, garam, dan bahan lainnya

    dicampurkan dan difermentasikan 1 4 jam, suhu 30

    C

    All-in dough method: semua bahan dicampur

    kemudian difermentasi sela 4 16 jam pada 30

    C

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    12

  • KREKERS SODA

    Adonan dibuat dalam dua tahap:

    I. Bahan terigu, sedikit lemak, air, dan ragi

    dicampur lalu difermentasi pada 27 C selama 18 jam

    II. Sisa terigu, lemak, garam, dan NaHCO3

    dicampurkan kemudian difermentasi lagi selama 4

    jam

    NaHCO3 berperan untuk menaikkan pH 7,5 9

    (produk akhir setelah baking)

    Pencetakan dengan metode sheeting,

    laminating, gauging, and cutting

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    13

  • KREKERS BERCITARASA

    Dibuat dari adonan fermentasi

    Setelah baking diberi flavor, rasa asin atau

    minyak sebagai lapisan dengan penyemprotan

    (spray)

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    14

  • BISKUIT SUS

    Dibuat dari adonan fermentasi

    Setelah difermentasi, adonan diekstrusi

    Lemak diekstrusi ke dalam tabung atau silender

    adonan (co extrusion)

    Setelah ekstrusi, adonan berlemak dipipihkan,

    ditarik hingga melebar (gauging), dilipat, diiris,

    diberi lapis (minyak atau gula tepung) dan

    dipanggang

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    15

  • WAFER

    - biskuit yang diisi dengan krim

    Kulit wafer dibuat terpisah, baru diisi dengan

    krim

    Kulit dibuat terpisah dan setelah dipanggang baru

    dilalukan ke mesin pembuat krim

    Pembuatan krim juga terpisah

    Pengisian krim ke atas kulit dilakukan dalam

    keadaan hangat, lalu ditutup kembali dengan kulit

    (pengisian krim dapat 2 atau 3 lapisan), kemudian

    didinginkan agar krim mengeras, lalu dipotong

    sesuai ukuran

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    16

  • KOMPOSISI BISKUIT

    Jenis adonan dan

    biskuit

    Protei

    n

    (%)

    Lema

    k

    (%)

    Gula

    (%)

    Karbohidr

    at (%)

    Gara

    m

    (%)

    Adonan pendek

    (biskuit glukosa)

    6,10

    15,80

    25,88

    49,18

    1,34

    Adonan keras

    (Mari)

    7,18

    12,26

    19,15

    59,40

    0,56

    Adonan fermentasi

    (krekers)

    7,20

    27,40

    7,20

    54,10

    2,10

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    17

  • KARAKTERISTIK ADONAN

    N

    o

    Parameter Kreker

    s

    Mari Adonan pendek soft

    lemak gula

    1 Kadar air

    adonan (%)

    30 22 9 15 11

    2 K.a. Biskuit (%) 1-2 1-2 2-3 2-3 >3

    3 Suhu adonan

    (C)

    30-38 40-42 20 21 21

    4 Bahan utama Tepung Tepung Lemak Lemak

    & gula

    Lemak

    & gula

    5 Lama

    pemanggangan

    (menit)

    3 5,5 15-25 7 >12

    6 Tipe oven Wire Wire Steel Steel Steel

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    18

  • PROSES PEMBUATAN BISKUIT DAN

    PRODUK SEJENISNYA

    tahap-tahap pembuatan:

    1. Persiapan bahan

    2. Pencampuran

    3. Pencetakan

    4. Pemanggangan (baking)

    5. Pendinginan

    6. Pengemasan

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    19

  • PERSIAPAN BAHAN BAKU

    Bahan baku:

    Terigu, glukosa, serealia lain dan pati, gula dan sirup,

    lemak dan minyak, garam, susu dan produk susu, telur,

    buah kering dan kacang, BTM, air, coklat, rempah-rempah

    Syarat bahan baku:

    Bebas kontaminan

    Memenuhi standar mutu yang berlaku

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    20

  • PENCAMPURAN

    Meliputi:

    Pencampuran dan dispersi

    Tujuan: untuk keseragaman distribusi bahan dalam

    campuran adonan (cairan dalam cairan, padatan dalam

    cairan, udara dalam cairan)

    Pembantingan

    Tujuan: untuk deformasi dan menarik adonan dengan cara

    mekanis yaitu gerakan memutar atau memotong yang

    mengeluarkan panas

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    21

  • Terjadi peningkatan suhu adonan akibat gesekan

    pisau dengan adonan (timbul panas)

    Suhu diatur agar gluten tidak terlalu mengembang

    Adonan yang sudah dicampur siap untuk dipindahkan

    (difermentasi atau langsung dicetak)

    Tipe mixer untuk pembuatan adonan:

    1. Continous mixer

    2. Batch mixer

    Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan:

    Jenis mixer

    Kecepatan mixer

    Jumlah adonan

    Lama pencampuran

    Suhu adonan

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    22

  • TIPE ADONAN

    1. Adonan pendek

    Mula-mula lemak dan gula dikocok sampai

    tercampur halus. Selama dikocok, essens,

    pewarna, garam dimasukkan. Pengembang

    dilarutkan dalam air atau susu cair dan

    dimasukkan ke dalam krim. Akhirnya tepung

    terigu dimasukkan

    2. Adonan keras

    Prinsipnya sama dengan adonan pendek, hanya

    waktu pencampuran diperpanjang dan untuk

    mereduksi pengembangan gluten ditambahkan

    sodium metabisulfit (NaHSO3)

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    23

  • TIPE ADONAN ...

    3. Adonan fermentasi

    Fermentasi dapat dilakukan 1 tahap atau 2 tahap

    Fermentasi 1 tahap (all-in dough)

    Pelarutan ragi dalam sedikit air dan ekstrak malt.

    Garam, pewarna, dan essens dilarutkan dalam dengan

    air pula. Terigu, susu, gula, dan lemak dicampur jadi

    satu, campur ketiga bahan tersebut dengan mixer, lalu

    difermentasi

    Fermentasi 2 tahap (sponge dough)

    2/3 bagian terigu, ragi, sedikit gula dan air dicampur, lalu

    difermentasi. Setelah adonan matang masukkan sisa

    terigu dan bahan lainnya serta lanjutkan fermentasi

    beberapa saat.

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    24

  • PENCETAKAN

    Pembuatan lembaran adonan (sheeting),

    pelebaran (gauging), dan pencetakan (cutting)

    Metode pencetakan

    Reciprocating cutter (pencetak dengan mekanisme

    stamping)

    Rotary cutter (pencetak dengan mekanisme roller)

    Proses laminasi

    Digunakan adonan fermentasi untuk memperoleh

    lembaran yang tipis dan rata

    Selama laminasi dapat disemprotkan minyak

    sehingga didapatkan tekstur akhir produk seperti puff

    biscuit atau cream crackers

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    25

  • PEMANGGANGAN (BAKING)

    Dilakukan dalam oven yang di dalamnya ada

    ban berjalan

    Spesifikasi oven: Kontrol suhu, aliran/turbulensi udara, kelembaban

    Lama: 2,5 15 menit

    Jenis oven:

    Oven bakar langsung (gas, listrik)

    Oven bakar tidak langsung (minyak, kayu bakar)

    Oven listrik

    Jenis pindah panas: konduksi, konveksi, radiasi

    Ban berjalan terbuat dari kawat berlubang untuk

    memudahkan gas keluar shg struktur biskuit tidak

    berlubang

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    26

  • PERUBAHAN SELAMA PEMANGGANGAN

    Perubahan struktur

    Peningkatan volume biskuit karena:

    Gelatinisasi sebagian pati akibat air terbatas (5299 C)

    Pengembangan kompleks pati-protein-air-gula yang

    membentuk struktur biskuit

    Denaturasi dan koagulasi protein (> 70 C)

    Pelelehan lemak (< 50 C) lemak terdistribusi ke

    seluruh struktur biskuit

    Terlepasnya CO2 ke permukaan (pada 65 C)

    Air menguap sehingga struktur biskuit keras

    Perubahan warna dan pembetukan aroma Reaksi Maillard (150 -160 C), desktrinasi pati, dan

    karamelisasi gula

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    27

  • PENDINGINAN

    Tujuan: menurunkan suhu sesegera mungkin

    Mencegah penyerapan uap air dan kontaminasi kotoran

    dari atmosfir

    Pengerasan tekstur biskuit akibat pemadatan gula dan

    lemak

    Mempercepat proses peengemasan

    Biasanya menggunakan kipas angin pada ban

    berjalan

    Penanganan yang tidak hati-hati dapat

    mengakibatkan retak-retak pada biskuit

    Setelah pendinginan dilakukan pengemasan dengan

    pengemas yang kedap air dan udara

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    28

  • PROBLEM MUTU BISKUIT DAN

    PEMECAHANNYA

    1. Terbentuknya lubang-lubang di bagian bawah

    biskuit

    Penyebab:

    Udara/gas yang terperangkap karena oven pemanggang

    bagian bawah tertutup

    Adonan terlalu keras sehingga bentuk tidak rata

    Gluten terlalu mengembang karena terlalu lama

    mencampur atau lemak terlalu sedikit

    Pemecahan masalah:

    Menambah terigu jenis gandum lunak

    Mengurangi waktu pencampuran

    Menambahkan emulsifier/stabilizer

    Menambah lemak

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    29

  • PROBLEM MUTU BISKUIT DAN

    PEMECAHANNYA ...

    2. Retak-retak (checking)

    biskuit sangat rapuh dan tidak bisa dikemas,

    ditandai dengan retak-retak pad pusat biskuit

    kemudian menyebar ke permukaan

    Penyebab:

    Perbedaan suhu yang cukup tajam selama

    pemanggangan

    Formulasi bahan yang kurang berkembang

    Proses pengolahan kurang sempurna

    Pemecahan: Kontrol suhu, aliran udara, dan kelembaban

    Perbaikan formulasi (mengatur proporsi bahan utama

    yaitu terigu-lemak-gula-air)

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    30

  • PROBLEM MUTU BISKUIT DAN

    PEMECAHANNYA ...

    3. Fat bloom

    Bercak-bercak putih pada permukaan biskuit

    selama penyimpanan

    Penyebab: penyebaran lemak yang tidak rata

    sehingga pada waktu pendinginan terbentuk

    kristal lemak yang tidak seragam

    Pemecahan: lemak harus dicampur pada suhu

    yang sama

    MS

    B/F

    TIP

    /US

    AH

    ID/2

    013

    31