bahasa inggris siswa kelas xii sma negeri.doc
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan merupakan masalah sepanjang sejarah manusia, melalui proses
pendidikan pula menusia membangun kebudayaan serta peradaban. Proses pendidikan
dapat dilakukan dengan belajar di sekolah formal yang terlembagakan meskipun sejatinya
belajar dapat dilakukan di mana saja.
Hal ini kemudian diperkuat oleh Higbee (2003) yang menyatakan bahwa kemampuan
untuk mengingat sesungguhnya tergantung pada metode yang digunakan, serta bagaimana
latihan yang dilakukan dengan metode mengingat itu, metode ini secara tidak langsung
merujuk kepada audio lingual.
Metode ini telah dirasakan manfaatnya dalam rangka mengoptimalkan daya ingat,
seperti yang dilakukan oleh para orator Yunani dahulu
Patut diakui bahwa audio lingual bukan obat yang bisa mengatasi segala penyakit,
metode ini memiliki beberapa keterbatasan. Audio lingual sulit untuk diterapkan pada
bentuk dan konsep yang abstrak (Higbee, 2003) oleh sebab itu jalan keluarnya adalah
mengganti bentuk yang abstrak itu ke dalam bentuk yang lebih konkrit.
Dari hal tersebut peneliti akhirnya mengambil sebuah judul Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Tebat Karai Dengan
Menggunakan Metode Audio Lingual Tahun Pelajaran 2013/2014
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pembelajaran Metode Audio Lingual dapat meningkatkan hasil belajar
Bahasa Inggris Kelas XII tahun pelajaran 2013/2014
1
2. Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Inggris dengan
diterapkannya Metode Audio Lingual pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Tebat
Karai tahun pelajaran 2013/2014
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengungkap penggunaan Metode Audio Lingual terhadap peningkatan
hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII SMA Negeri 1
Tebat Karai 2013/2014
2. Ingin mengetahui seberapa jauh kreativitas siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris pada Kelas XII SMA Negeri 1 Tebat Karai 2013/2014
D. Pentingnya Penelitian
1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
Konstruktifistik dalam pembelajaran Bahasa Inggris oleh guru Kelas XII tahun
pelajaran 2013/2014
2. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
3. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang
dapat memberikan manfaat bagi siswa.
4. Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling
peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
5. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Bahasa
Inggris dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Bahasa Inggris.
6. Sumbangan pemikiran bagi guru Bahasa Inggris dalam mengajar dan
meningkatkan pemahaman siswa belajar Bahasa Inggris.
2
E. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini pembatasan masalahnya meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Tebat Karai
2013/2014
2. Penelitian ini dilakukan pada bulan september tahun pelajaran 2013/2014
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Inggris
1. Dalam Undang-undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
2. Wittrock dikutip Good dan Brophy mendefinisikan: ”Learning is the term we use
to describe the process involve in changing through experience. It is the process of
acquiring relatively permanent change in understanding, attitude, knowledge, information,
ability, and skill experience”
B. Pengertian Metode Pembelajaran Bahasa Inggris
Method is approaches to designing language program and material reflect a
commitment to finding more efficient and more effective ways of teaching language.
Jadi, metode dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan proses penyajian
pelajaran atau materi bahasa untuk menemukan suatu cara yang lebih efisien dan efektif
dalam proses pengajaran bahasa Inggris.
C. Pengertian Metode Audio-Lingual
The Audio-Lingual method is the method which focuses in repetition some words to
memorize.
Metode Audio-Lingual ini merupakan sebuah metode yang pelaksanaannya terfokus
pada kegiatan latihan, drill, menghafal kosa kata, dialog, teks bacaan.
D. Sejarah Metode Audio-Lingual
Metode Audio-Lingual merupakan sebuah metode yang sudah berkembang selama
Perang Dunia II berlangsung.
4
Metode yang juga dikenal sebagai Army method ini berkembang sebagi reaksi
terhadap metode Grammar-Translation dalam pengajaran bahasa asing. ditargetkan.
pendekatan Audio-Lingual telah menjadi metode pengajaran bahasa asing yang dominan di
Amerika. Dengan metode yang lebih inovatif, metode Audio-Lingual ini mampu mencapai
kompetensi komunikatif lebih cepat. Teori ini berdasar pada teori behavioristik yang
dikembangkan Skinner.
E. Teknik Pengajaran yang Digunakan dalam Metode Audio-Lingual
Teknik pengajaran yang digunakan dalam metode Audio-Lingual adalah sebagai
berikut:
a. Menghafal Dialog (Dialog Memorization)
b. Backward Bulld-up (Expansion) Drill
c. Repetition Drill
d. Chain Drill
e. Single Slot Subtitution
f. Multiple Slot Subtitution Drill .
g. Transformational Drill
h. Question and Answer Drill
j. Complete the Dialog
k. Grammar Game .
F. Penerapan Metode Audio-Lingual
Metode Audio-Lingual sangat mengutamakan drill..
Langkah-langkah Pembelajaran dalam Metode Audio-Lingual. Di dalam metode
Audio-Lingual terdapat beberapa langkah yang biasa dilakukan dalam proses
pembelajaran. Adapun langkah-langkah tersebut antara lain adalah:
5
a. Penyajian teks monolog atau dialogu atau teks pendek yang dibacakan guru
berulang-ulang dan siswa menyimak tanpa melihat teks yang dibaca.
b. Peniruan dan penghafalan teks itu secara serentak dan siswa
menghafalkannya.
c. Penyajian kalimat dilatih dengan pengulangan.
d. Dramatisasi dialog atau teks yang dilatihkan kemudian siswa
memperagakan di depan kelas.
e. Pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan..
Penerapan metode ini hampir sama dengan penerapan pengajaran bahasa pertama
pada anak-anak, anak-anak menguasai bahasa ibunya melalui peniruan.
G. Materi Bahasa Inggris
Narrative text
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research)
B. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Tebat Karai Kabupaten Kepahiang
Propinsi Bengkulu, Tahun pelajaran 2013/2014.
2. Waktu / Jadwal Penelitian
Waktu penelitian bulan Agustus sampai Oktober 2013, semester Ganjil.
NoJadwal kegiatan
Juli Agustus September Oktober1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan awal sampai penyusunan proposal
2 Persiapan instrument dan alat3 Pegumpulan data
penulis mengadakan penelitian dengan Metode Audio Lingual yaitu dengan mencari nilai raport dan nilai ulangan harian siswa.
penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan Metode Audio Lingual yaitu siklus I
penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan Metode Audio Lingual yaitu siklus II
penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan Metode Audio Lingual yaitu siklus III
4 Analisis data5 Penyusunan Laporan
3. Subyek Penelitian
7
siswa-siswi Kelas XII IPA T.P 2013/2014
C. Rancangan penelitian
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Alur PTK
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya
instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
8
Refleksi
Tindakan/Observasi
Refleksi
Tindakan/Observasi
Refleksi
Tindakan/Observasi
Rencana awal/rancanga
n
Rencana awal/rancanga
n
Rencana yang direvisi
Rencana yang direvisi
Rencana yang direvisi
Rencana yang direvisi
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak
dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pengajaran audio lingual.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
D. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru
E. Analisis Data
Dalam menyusun dan mengolah data, maka digunakan analisis data kuantitatif dan
pada metode observasi digunakan data kualitatif. Untuk mengetahui ketuntasan belajar
siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut.
1. Merekapitulasi hasil tes
2. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya
3. Menganalisa hasil observasi yang dilakukan oleh guru sendiri selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
c. Hasil
Nilai Rata-rata Hasil Belajar.
Rumus Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Ket: X = Nilai Data-data.X = Jumlah Nilai Siswa.N = Jumlah Siswa.
Ketuntasan belajar secara klasikal
Rumus ketuntasan belajar secara klasikal
Ket:KB : Ketuntasan BelajarNS : Jumlah siswa TuntasN : Jumlah siswa
Keterangan:Jumlah Siswa yang tuntas : 15 orangJumlah Siswa yang tidak tuntas : 15 orangSkor Maksimal Ideal : 100
10
Skor Tercapai : 2035Rata-rata Skor Tercapai : 67,83Prosentase Ketuntasan : 50 %
c. Refleksi
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar masih terdapat beberapa kekurangan
d. Revisi
motivasi
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
c. Hasil
Nilai Rata-rata Hasil Belajar.
Rumus Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Ket: X = Nilai Data-data.X = Jumlah Nilai Siswa.N = Jumlah Siswa.
Ketuntasan belajar secara klasikal
Rumus ketuntasan belajar secara klasikal
Ket:KB : Ketuntasan BelajarNS : Jumlah siswa TuntasN : Jumlah siswa
Keterangan:Jumlah Siswa yang tuntas : 19 orangJumlah Siswa yang tidak tuntas : 11 orangSkor Maksimal Ideal : 100Skor Tercapai : 2105
11
Rata-rata Skor Tercapai : 70,16Prosentase Ketuntasan : 63,33 %
c. Refleksi
1. Memotivasi siswa
2. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
3. Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belajar terdapat kekurangan
s 3. Siklus III
a. Tahap perencanaan
b. Tahap kegiatan dan pengamatan
Nilai Rata-rata Hasil Belajar.
Rumus Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Ket: X = Nilai Data-data.X = Jumlah Nilai Siswa.N = Jumlah Siswa.
Ketuntasan belajar secara klasikal
Rumus ketuntasan belajar secara klasikal
Ket:KB : Ketuntasan BelajarNS : Jumlah siswa TuntasN : Jumlah siswa
12
Keterangan:Jumlah Siswa yang tuntas : 26 orangJumlah Siswa yang tidak tuntas : 4 orangSkor Maksimal Ideal : 100Skor Tercapai : 2295Rata-rata Skor Tercapai : 76,5Prosentase Ketuntasan : 86,66 %
c. Refleksi
d. Revisi Pelaksanaan .
A. Pembahasan
1. Ketuntasan Kemampuan berbicara Siswa
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Dalam metode Audio Lingual terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam
setiap siklus, yaitu siklus I ( 50 %,), siklus II (63,33 %), siklus III ( 86,66%).
B.Saran
1. Model pengajaran Metode Audio Lingual memerlukan persiapan.
2. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut
3. Untuk penelitian yang serupa harus ada perbaikan untuk hasil yang lebih baik.
14