bahasa indonesia.ppt
TRANSCRIPT
ا�لس�ال�م� ع�ل�ي�ك�م� و�ر�ح�م�ة� الله�
ك�ات�ه� و�ب�ر�
NAMA : H. ADANG SUDARMAN
PENDIDIKAN : S 2/ MAGISTER ADM. PEND.UHAMKA JKT 2003
DIKLAT : 1. MANAJEMEN KEP.SMK 2000
2. DIKLATPIM TK. IV TH. 2004
3. DIKLAT KEWIDYAISWARAAN LAN 2005
4. ASESOR NASIONAL SMK 2007
5. TIM PENILAI ANGKA KREDIT JAFUNG GURU
RIWAYAT JABATAN : 1. GURU SMKN 1 1982-1999
2. KEPALA Dpk. SMK GRACIKA 1999- 2002
3. KASI SARANA DIKMENJUR 2002 – 2004
4. PENGAWAS DIKMEN 2005 s.d. 2010
5. KORWAS 2010 s.d 2013
TUGAS SEKARANG : DOSEN
SEKRETARIS MAJELIS DIKDASMEN PDM KOTA CRB
KETUA TIM PENILAI TEKNIS PAK GURU KOTA CRB
ALAMAT RUMAH : JL. GN. BROMO DVII NO. 84 482145 CRB
BLOGG : Adang Sudarman’s Journey
E-MAIL : [email protected]
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Disampaikan dalam perkuliahan di Sekolah Tinggi Disampaikan dalam perkuliahan di Sekolah Tinggi Farmasi YPIB CirebonFarmasi YPIB Cirebon
Generasi Penerus Penentu Masa Depan Bangsa
PERTEMUAN 1 DAN 21. Pengantar Pendidikan Bahasa Indonesia
a. Asal Bahasa
b. Pengertian Bahasa
c. Hakikat Bahasa
d. Fungsi Bahasa
2. Sejarah Perkembangan, Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
a. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
b. Kedudukan Bahasa Indonesia
c. Fungsi Bahasa Indonesia
d. Ragam Bahasa
A.A. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Telah dikukuhkan oleh para ahli bahasa bahwa bahasa sebagai alat komunikasi secara genetis hanya ada pada manusia; tidak terdapat pada makhluk hidup lainnya. Manusia berinteraksi satu dengan yang lain melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Komunikasi tersebut terjadi baik secara verbal maupun non verbal yaitu dengan tulisan, bacaan dan tanda atau simbol. Bahasa merupakan salah satu hal paling menakjubkan yang mampu kita lakukan. Sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk Homo Sapiens, kita adalah satu-satunya makhluk di planet ini yang mempunyai bahasa. Bagaimana dengan binatang??
Berbahasa merupakan proses kompleks yang tidak terjadi begitu saja. Manusia berkomunikasi lewat bahasa memerlukan proses yang berkembang dalam tahap-tahap usianya. Bagaimana manusia bisa menggunakan bahasa sebagai cara berkomunikasi selalu menjadi pertanyaan yang menarik untuk dibahas sehingga memunculkan banyak teori tentang pemerolehan bahasa, baik bahasa pertama maupun bahasa kedua. Lebih rumit dan luas mengingat ada lebih dari seribu bahasa yang ada di seluruh dunia.
Asal usul Bahasa
Pertanyaan atas asal-usul bahasa sudah dikemukakan pada peradaban Yunani Kuno, yaitu pada zaman Socrates.
Para ahli bahasa dan filsuf berpendapat dan menciptakan berbagai teori atas kemunculan bahasa.
Pendapat yang diungkapkan para filsuf tersebut tidak didukung oleh data empiris.
Tidak ada data tertulis dan rekaman yang tertinggal di antara tulang belulang nenek moyang yang bisa memberi tahu bagaimana wujud bahasa pertama kali.
Maka dari itu pendapat para filsuf terhadap asal usul bahasa bersifat spekulatif karena tidak ditunjang oleh data empiris.
Salah satu contoh spekulasi
Pada abad ke-17,seorang filolog Swedia mengungkapkan di Taman Eden (Surga Firdaus) Tuhan berbahasa Swedia, Adam berbahasa Denmark, dan pembantu berbahasa Perancis.
Sampai abad pertengahan banyak orang percaya awalnya bahasa di dunia ini hanya satu, yaitu bahasa Ibrani. Kemudian karena orang-orang banyak berdosa maka Tuhan menghukum mereka dengan memberinya berbagai bahasa yang berbeda agar mereka susah berhubungan (mite Menara Babil)
Teori Asal Mula Bahasa
• Teori Tekanan Sosial
• Onomatopetik
• Interyeksi
• Nativistik
• Yo-He-Ho
• Isyarat
• Permainan vokal
• Isyarat Oral
• Kontrol Sosial
• Kontak
• Hockett-Asher
Teori Tekanan Sosial
(The Social Presure Theori)
Dikemukakan oleh Adam Smith :
Teori ini bertolak dari anggapan bahasa manusia muncul karena manusia primitif (hominoid) dihadapkan pada kebutuhan saling memahami.
Ketika mereka ingin mengungkapkan sesuatu mereka mengeluarkan bunyi-bunyi tertentu.
• Teori Onomatopetik (tiruan bunyi alam)
Dikemukakan oleh Johann Gotfried Herder
Teori ini mengungkapkan bahwa objek-objek diberi nama sesuai dengan bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh objek tersebut.
Contoh
tokek, cicit, embik (b. Indonesia)
Teori ini oleh Max Muller dinamakan teori bow-wow (bunyi salak anjing).
Teori ini mendapat bantahan karena kurang meyakinkan. Suara yang sama sering kali ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berlainan bahasa. Contoh
Dalam menirukan bunyi kokok ayam jantan, Jawa kukuruyuk
Sunda kongkorongok
Inggris cook-a-doodle-doo
Spanyol cocorico
Italia chichirichi
Onomatope dibuat berdasarkan pola sistem bahasa tertentu.
• Teori Interjeksi (interjection theory)
Teori interjeksi dijuluki dengan nama teori pooh-pooh
Teori ini bertolak dari asumsi bahasa lahir dari ujaran-ujaran instinktif karena tekanan-tekanan batin, perasaan mendalam, dan rasa sakit yang dialami manusia.
Seandainya pendapat ini benar, maka kita dapat menduga bunyi uuh timbul karena konotasi rasa orang yang menderita.
• Teori Nativistik (Tipe Fonetik)
• Dikemukakan oleh Max Muller yang menolak teori onomatopetik dan interjeksi.
• Berdasarkan pada asumsi tiap barang akan mengeluarkan bunyi kalau dipukul. Berdasarkan bunyi-bunyi tersebut manusia meresponnya melalui ekspresi artikulatoris yang separuhnyabberbentuk vokal, dalam hal ini berbentuk tipe-tipe fonetik tertentu.
• Teori ini termasuk bunyi-bunyi benturan, hembusan, dan sejenisnya
• Teori Yo-He-Ho
Teori ini memandang bahwa bahasa muncul sebagai bunyi-bunyi seruan yang muncul bersamaan dengan upaya fisik yang cukup kuat.
Bunyi dari orang-orang yang terlibat dalam suatu kegiatan dapat menjadi sumber bahasa. Untuk memberi semangat pada sesamanya, mereka akan mengucapkan bunyi-bunyi khas.
• Teori Isyarat
• Diajukan oleh Wilhelm Wundt dengan berdasarkan pada hukum psikologi, yaitu tiap perasaan manusia mempunyai bentuk ekspresi yang khusus.
• Tiap ekspresi akan mengungkapkan perasaan tertentu yang dialami seseorang hingga memunculkan bahasa isyarat.
• Bahasa isyarat timbul dari emosi dan gerakan-gerakan ekspresif
• Teori Permainan Vokal
• Dikemukakan oleh Jespersen
• Bahasa manusia pada mulanya berwujud senandung dan dengungan berupa permainan vokal yang diujarkan oleh alat-alat ujar.
• Teori Kontrol Sosial
• Dikemukakan oleh Grace Andrus de Laguna
• Bahasa merupakan upaya yang mengoordinasikan dan menghubungkan macam-macam kegiatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
• Teori Kontak
• Dikemukakan oleh G. Revesz
• Teori ini menyerupai teori kontrol sosial
• Hubungan-hubungan sosial pada makhluk-makhluk hidup memperlihatkan bahwa kebutuhan untuk mengadakan kontak satu dengan yang lainnya (kontak spasial, kontak emosional, dan kontak intelektual)
• Bahasa tumbuh dari bunyi ekspresif lalu berkembang menjadi bunyi kontak
• Teori Hockett-Ascher
• Bersumber pada hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
• Sebuah bahasa lahir dari sebuah sistem call (panggilan) yang memunculkan sebuah teriakan-prabahasa-bahasa.
Definisi BahasaDefinisi Bahasa
• Bahasa adalah sistem yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut (A. Suherman , Faktor KesulitanYang Dihadapi Siswa Dalam Pengucapan Berbahasa Arab Serta Solusi Pemecahannya, Universitas Pendidikan Indonesia)
• Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama (Soenjono Darjowijono, 2005: 16)
Hakikat BahasaHakikat Bahasa
• Bahasa sebagai sarana interaksi sosial
• Bahasa adalah ujaran
• Bahasa meliputi dua bidang yaitu:
1.Bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap yaitu getaran yang bersifat fisik yang merangsang alat pendengaran kita.
2.Arti atau makna adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu.
SIFAT BAHASASIFAT BAHASA
Sistematik bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya
Arbitrary(sukarela)
karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar, tidak ada hubungan logis antara bunyi dan makna yang disimbolkannya. Pilihan suatu kata disebut kursi, meja, guru, murid dan lain-lain ditentukan bukan atas dasar kriteria atau standar tertentu, melainkan secara mana suka
Ujar bentuk dasar bahasa adalah ujaran, karena media bahasa terpenting adalah bunyi
Manusiawi karena bahasa menjadi berfungsi selama manusia yang memanfaatkannya, bukan makhluk lainnya.
Komunikatif karena fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat penghubung antara anggota-anggota masyarakat
FUNGSI BAHASAFUNGSI BAHASA
Secara umum bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Berkenaan dengan fungsi tersebut, fungsi bahasa secara lebih rinci:Berkenaan dengan fungsi tersebut, fungsi bahasa secara lebih rinci:1.1. Fungsi KebudayaanFungsi Kebudayaan
a. Sebagai sarana perkembangan kebudayaana. Sebagai sarana perkembangan kebudayaanb. Sebagai jalur penerus kebudayaanb. Sebagai jalur penerus kebudayaanc. Sebagai inventaris ciri-ciri kebudayaanc. Sebagai inventaris ciri-ciri kebudayaan
2.2. Fungsi KemasyarakatanFungsi Kemasyarakatana. Berdasarkan ruang lingkup a. Berdasarkan ruang lingkup Bahasa Nasional & Kelompok Bahasa Nasional & Kelompok
b. Berdasarkan bidang pemakaian b. Berdasarkan bidang pemakaian Bahasa Resmi dan tidak resmi Bahasa Resmi dan tidak resmi3.3. Fungsi Perorangan Fungsi Perorangan
Lanjutan Fungsi Bahasa
5. Fungsi Pendidikan
a. Fungsi Integratif
Bahasa sebagai alat yang membuat anak ingin dan sanggup menjadi anggota suatu masyarakat
b. Fungsi instrumental
Penggunaan bahasa untuk keuntungan material, memeroleh pekerjaan, meraih ilmu, dsb
c. Fungsi kultural
Penggunaan bahasa sebagai jalur mengenal dan menghargai adat istiadat, tradisi, dan kebudayaan
d. Fungsi Penalaran
Penggunaan bahasa sebagai alat berfikir dan menciptakan konsep-konsep
Fungsi Bahasa menurut HallidayFungsi Bahasa menurut HallidayMenurut Halliday (1976), fungsi bahasa dapat dibedakan menjadi:
Heuristik (pemecahan masalah)
Bahasa dapat digunakan untuk belajar danmenemukan sesuatu
Imajinatif Bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia Imajinasi
Representasional Bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi
Instrumental Bahasa digunakan untuk memperoleh/meminta sesuatu
Regulatoris Bahasa digunakann untuk mengendalikan (menyuruh) prilaku orang lain
Interaksional Bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi antar pribadi
Personal Bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
FAKTOR-FAKTOR PENYEBABDIANGKATNYA BAHASA MELAYU MENJADI
BAHASA INDONESIA
1. FAKTOR HISTORIS (lingua franca)
2. FAKTOR PSIKOLOGIS
3. FAKTOR KESEDERHAAN SISTEM
4. FAKTOR KESANGGUPAN
PERIODE SEJARAH BAHASA INDONESIA
1. Sebelum Sumpah Pemuda 1928
(Periode Bahasa Melayu)
2. Sejak Sumpah Pemuda 1928-Poklamasi
Kemerdekaan 1945
(Periode Bahasa Indonesia Permulaan)
3. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 1945-sekarang
(Periode Bahasa Indonesia Modern)
PERIODE BAHASA MELAYU
1. Prasasti di Kedukan Bukit, Talangtuwa, Kota Kapur, Karang Brahi
2. Prasasti Inskripsi Gandasuli Di Kedu Jateng
(Dr. J.G.de Casparis)
3. Batu Nisan di Minye Tujoh Aceh
4. Hasil karya Sastra Lama
(pelipur lara, dongeng, hikayat)
5. Catatan para musafir Cina
6.Daftar kata (semacam kamus) disusun Pigafetta
7. Pemakaian bahasa Melayu di sekolah
PERIODEBAHASA INDONESIA PERMULAAN
1. Pemerintah Kolonial Belanda
2. Taman Bacaan Rakyat dan Balai Pustaka
3. Anggota Dewan Rakyat (Volsraad)
4. Organisasi Sosial Politik
5. Perhimpunan Pemuda
6. Kalangan Wartawan
7. Pujangga Baru
8. Pemerintah Pendudukan Jepang
PERIODE BAHASA INDONESIA MODERN
1. Penyempurnaan Ejaan
2. Fak. Sastra UI mendirikan Lembaga Bhs dan Kebudayan Lembaga Bhs dan Kesusastraan Pusat Bahasa
3. Diterbitkan majalah-majalah bahasa
4. Kongres-kongres bahasa
5. Ejaan Baru Melayu Indonesia (Melindo)
6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
7. Pembinaan bahasa Indonesia lewat media massa
PERIODE BAHASA INDONESIA MODERN
8. Penyusunan Tata Bahasa Baku
9. Seminar-seminar bahasa
10. Penataran bahasa
11. Proyek penelitian bahasa,sastra, dan
pengajaran bahasa dan sastra
12. Diterbitkan majalah Bahasa dan Sastra
dan majalah Pengajaran Bahasa dan
Sastra
13. Mulai tahun 1978, bulan Oktober
ditetapkan sebagai “Bulan Bahasa”
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
KEDUDUKAN BAHASA
Status relatif bahasa sebagai
sistem lambang nilai budaya
yang dirumuskan atas dasar
nilai sosial yang dihubungkan
dengan bahasa yang
bersangkutan
FUNGSI BAHASA
• Nilai pemakaian bahasa yang
dirumuskan sebagai tugas
pemakaian bahasa itu dalam
kedudukan yang diberikan
kepadanya
Fungsi Bahasa Indonesia Fungsi Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Nasionalsebagai Bahasa Nasional
1.Lambang kebanggaan kebangsaan
2.Lambang identitas nasional
3.Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.
4.Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa NegaraBahasa Negara
1.Bahasa resmi kenegaraan
2.Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
3.Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
4.Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi
Ragam Bahasa Indonesia
• Tujuan pembelajaran ini adalah agar pemakai bahasa dapat memahami berbagai variasi bahasa khususnya bahasa Indonesia berdasarkan pemakai, dan pemakaian bahasa.
• Ragam bahasa dapat dikenali menurut pemakai dan pemakaian bahasa.
Ragam Bahasa Indonesia
Dari segi pemakai bahasa dibedakan menjadi (1) ragam daerah, (2) ragam pendidikan, dan (3) ragam sikap pemakai bahasa. (1) Ragam Daerah/DialekmBogor, mBandung, mBali, mBanyumas
(orang Jawa)pendidi’an, tanja’an, kenai’an, tungga’an,
gera’an (orang Jawa)thethapi, pathung, ithu, canthik (orang Bali)séméntara, tétapi, séwénang-wénang, pérgi,
lébaran (orang Batak) (2) Ragam Pendidikan
Pada ujaran orang yang tidak berpendidikan formal, bunyi f p
pakultas, pilem, pakir, pirasat, pebruari
Ragam Bahasa Indonesia
(3) Ragam Sikap Pemakai Bahasa Ragam bahasa menurut sikap pemakai bahasa dapat disebut langgam atau gaya.Sikap itu dipengaruhi antara lain oleh usia dan kedudukan lawan bicara, pokok persoalan yang disampaikan, dan tujuan penyampaian informasi.Dari segi pemakaian bahasa, ragam bahasa dibedakan menjadi (1) ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan, (2) ragam menurut sarananya, (3) ragam yang mengalami gangguan percampuran, dan (4) ragam berdasarkan situasi pemakaian.
Ragam Bahasa Menurut Pemakaian Bahasa
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok Persoalan
Bahasa yang digunakan dalam lingkungan religi berbeda pula dari bahasa yang digunakan di lingkungan olah raga, dunia niaga, jurnalistik, dan militer.ImamWasitPresiden
Ragam Bahasa Menurut Pemakaian Bahasa
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana/Media
Ragam ini dibedakan ke dalam dua macam, yaitu: (1) ragam bahasa lisan, dan (2) ragam bahasa tulis.Contoh pelafalan:
Tidak baku Bakuazas asasmerjer mergermines minusples plus
Ragam Bahasa Menurut Pemakaian Bahasa
3. Ragam bahasa yang mengalami gangguan percampuranLafal Indonesia yang kejawa-jawaan atau kesunda-sundaan masih dapat diterima orang daripada lafal Indonesia yang keinggris-inggrisan.
4. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaian Penggunaan bahasa ini terkait dengan situasi, yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi.
Contoh Penggunaan Ragam Bahasa Lisan
Ia pergi ke kampus akan pinjam buku untuk belajar.
Dalam perjalanan ia berhenti sebentar beli permen di sebuah warung. Ia sandarkan sepedanya di tepi jalan dan masuk ke warung tersebut. Di dekat pintu masuk, ia lihat-lihat stiker dari berbagai fakultas, kemudian dia ambil salah satu stiker lalu dibayar.
Di warung tersebut ia ketemu dengan Ardi yang kemarin jualan kaos di GOR Satria. Ardi yang pakai kaos merah dan pakai sadal jepit mengajak duduk untuk ngobrol sebentar. Ia kemukakan niatnya dan janji akan membantu jualkan kaos kepada teman-teman di kampus dengan komisi lima prosen. Dari luar ia dengar Dedy ketawa terkekeh-kekeh karena lihat sebuah karikatur yang lucu tentang seorang caleg yang sedang rebutan kursi, dan kursi itu akhirnya rusak, keduanya guling ke sisi meja sidang.
• Dalam situasi resmi/formal, penggunaan bahasa juga harus formal.
• Kata yang seharusnya berimbuhan harus digunakan secara lengkap unsur imbuhannya.
• Kata-kata yang tidak baku (ketemu, ngobrol, ketawa) dihindari, diganti dengan bentuk kata yang baku.
Beda Ragam Lisan dan Tulisan
• Ragam Lisan:1. Perlu kehadiran
lawan tutur2. Unsur gramatikal
tidak lengkap3. Terikat ruang dan
waktu4. Dipengaruhi
intonasi, jeda, ritme suara
• Ragam Tulis:1. Tidak perlu
kehadiran lawan tutur
2. Unsur gramatikal lengkap
3. Tidak terikat ruang dan waktu
4. Dipengaruhi oleh tanda baca / ejaan
Standardisasi Bahasa• Standardisasi bahasa dilakukan terhadap
ejaan, ucapan atau lafal, istilah, perbendaharaan kata, dan tata bahasa.
• Melihat perkembangan bahasa yang sejalan dengan perkembangan budaya manusia, maka perlu dibuat aturan baku untuk mengatur perkembangan bahasa agar tidak terjadi kesimpangsiuran di dalam pemakaian bahasa.
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
• Apa yang dijadikan alat ukur bahasa yang baik, dan apa alat ukur bahasa yang benar?
• Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang pemakaiannya sesuai dengan situasi, kondisi, dan maksud pembicaraan.
• Kriteria yang dipakai untuk pemakaian bahasa yang benar adalah kaidah tata bahasa yang baku. Kaidah itu meliputi aspek: (1) tata bunyi (fonologi), (2) tata bahasa (kata dan kalimat), (3) kosakata (istilah), (4) ejaan, dan (5) makna.
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
• Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang pemakaiannya sesuai dengan kaidah tata bahasa yang baku.
• Bahasa yang mengenai sasaran tidak selalu perlu beragam baku, contoh dalam menawar barang di pasar.
ال�م� ع�ل�ي�ك�م� ا�لس�ك�ات�ه� ب�ر� ة� الله� و� م� ح� و�ر�