bahan sgd lbm 7 blok 17-1

10
BAHAN SGD LBM 7 BLOK 17 BAB 2 PERAWATAN GIGI MOBILITI AKIBAT PENYAKIT PERIODONTAL Gigi mobi liti adalah masal ah dental yan g terja di karena peny akit ataup un ceder a terha dap gingi va da n tu lang yang men dukun g gig i. Ma salah ini menyeb abkan nyer i akut pada gigi khusu snya ketika gigi digun akan untuk meng unya h dan memu ngkink an terjad iny a ke hilang an gigi. Gigi mobi liti sering terjad i pada pasien yang mende rita perio donti tis kroni s, trauma karen a oklusi dan juga pada  pasien dengan trauma karena oklusi yang disertai periodontitis kronis.1 Dalam uraian ini akan dijelaskan meng enai pengertian gigi mobi liti, faktor peny ebab terja diny a gigi mobiliti serta perawatan yang dapat dilakukan terhadap kasus gigi mobiliti. 2.1 Pengertian Gigi Moi!iti Gigi mobi liti diarti kan sebaga i perg eraka n gigi pada datara n vert ikal atau horiz ontal . Derajatnya tergantung pada lebar ligamen periodontal, area perlekatan akar, elastisitas prosesus alveolar dan fungs i dari masin gmas ing gigi . Gigi yang berak ar tungg al umumnya lebih muda h goy ang dibandingkan dengan gigi yang beraka r bany ak. !leh karena itu, gigi insisivus merupakan g igi y ang paling sering mengalami mobiliti." Dalam keadaan yang normal gigi juga memiliki derajat mobiliti. Mobiliti inidisebut sebagai mobiliti fisiologis. Mobiliti fisiologis paling besar terjadi di pagi hari karena adanya peningkatan sewaktu tidur dan seca ra per lahan ber kur ang di sian g har i sete lah gig i men erim a tek anan fun gsi ona l dar i pengun ya han ,  penelanan, dan ketika berkontak dengan antagonisnya." #atas mobiliti fisiolo gis ini adalah $,1% mm. Mobiliti yan g meleb ihi renta ng fisiologis disebut sebagai mobiliti yang abnormal atau patologis. Disebut patologis karena melebihi batas nilai mobiliti nor mal yang mam pu dit erima oleh per iodonsium." &ecara klinis, gigi mobiliti dapat dibedakan atas mobiliti reversibel dan mobiliti irreversibel. Mobiliti reversibel adalah jenis mobiliti pada gigi yang terjadi akibat tekanan yang abnormal atau inflamasi. Mobili ti yang terjad i dapat berku rang atau dihil angka n denga n meny ingkirk an fakto r peny ebab. &edang kan mobil iti irrever sibel meru pakan jenis mob iliti yang ditand ai dengan berku rangn ya dukung an  periodonsium. Derajatnya dapat dikurangi tetapi tidak dapat dihilangkan meskipun telah dilakukan  perawatan." 2.2 "a#tor Pen$ea T er%a& in$a Gigi Moi!iti 'e rjadin ya peningka tan gigi mobiliti yang patologis dapat diseba bkan oleh banyak faktor seperti kehamilan, status penyakit (lokal atau sistemik), trauma (akibat pergerakan ortodonti), kebiasaan hiperfungsi dan hipofungsi. *amun, dua faktor yang paling sering terlibat adalah inflamasi yang disebabkan akumulasi  plak dan tekanan oklusal y ang berlebihan." a. +nflamasi yang disebabkan akumulasi plak +nflamasi yang terjadi pada penyakit periodontal seperti gingivitis dan periodontitis merupakan akibat dari akumuasi plak dan mikroorganisme yang menempel pada gigi. -enjalaran inflamasi dari tepi gingiva ke struktur periodontal pendukung lebih lanjut akan berakibat terhadap hilangnya perlekatan  jaringan pendukung dan resorpsi tulang di sekitar gigi. -ada keadaan ini juga terjadi saku infraboni dan kehilangan tulang angular sehingga meningkatnya mobiliti akibat berkurangnya tinggi tulang alveolar  pendukung gigi juga tidak dapat dihindari.%

Upload: jamilatul-mila

Post on 06-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 1/10

BAHAN SGD LBM 7 BLOK 17

BAB 2

PERAWATAN GIGI MOBILITI AKIBAT PENYAKIT PERIODONTAL

Gigi mobiliti adalah masalah dental yang terjadi karena penyakit ataupun cedera terhadapgingiva dan tulang yang mendukung gigi. Masalah ini menyebabkan nyeri akut pada gigi khususnya

ketika gigi digunakan untuk mengunyah dan memungkinkan terjadinya kehilangan gigi. Gigi mobiliti

sering terjadi pada pasien yang menderita periodontitis kronis, trauma karena oklusi dan juga pada

 pasien dengan trauma karena oklusi yang disertai periodontitis kronis.1 Dalam uraian ini akan dijelaskan

mengenai pengertian gigi mobiliti, faktor penyebab terjadinya gigi mobiliti serta perawatan yang dapat

dilakukan terhadap kasus gigi mobiliti.

2.1 Pengertian Gigi Moi!iti

Gigi mobiliti diartikan sebagai pergerakan gigi pada dataran vertikal atau horizontal.Derajatnya tergantung pada lebar ligamen periodontal, area perlekatan akar, elastisitas prosesus alveolar 

dan fungsi dari masingmasing gigi. Gigi yang berakar tunggal umumnya lebih mudah goyang

dibandingkan dengan gigi yang berakar banyak. !leh karena itu, gigi insisivus merupakan gigi yang paling

sering mengalami mobiliti."

Dalam keadaan yang normal gigi juga memiliki derajat mobiliti. Mobiliti inidisebut sebagai mobiliti

fisiologis. Mobiliti fisiologis paling besar terjadi di pagi hari karena adanya peningkatan sewaktu tidur dan

secara perlahan berkurang di siang hari setelah gigi menerima tekanan fungsional dari pengunyahan,

 penelanan, dan ketika berkontak dengan antagonisnya."

#atas mobiliti fisiologis ini adalah $,1% mm. Mobiliti yang melebihi rentang fisiologis disebut

sebagai mobiliti yang abnormal atau patologis. Disebut patologis karena melebihi batas nilai mobilitinormal yang mampu diterima oleh periodonsium."

&ecara klinis, gigi mobiliti dapat dibedakan atas mobiliti reversibel dan mobiliti irreversibel.

Mobiliti reversibel adalah jenis mobiliti pada gigi yang terjadi akibat tekanan yang abnormal atau inflamasi.

Mobiliti yang terjadi dapat berkurang atau dihilangkan dengan menyingkirkan faktor penyebab.

&edangkan mobiliti irreversibel merupakan jenis mobiliti yang ditandai dengan berkurangnya dukungan

 periodonsium. Derajatnya dapat dikurangi tetapi tidak dapat dihilangkan meskipun telah dilakukan

 perawatan."

2.2 "a#tor Pen$ea Ter%a&in$a Gigi Moi!iti

'erjadinya peningkatan gigi mobiliti yang patologis dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti

kehamilan, status penyakit (lokal atau sistemik), trauma (akibat pergerakan ortodonti), kebiasaan hiperfungsi

dan hipofungsi. *amun, dua faktor yang paling sering terlibat adalah inflamasi yang disebabkan akumulasi

 plak dan tekanan oklusal yang berlebihan."

a. +nflamasi yang disebabkan akumulasi plak 

+nflamasi yang terjadi pada penyakit periodontal seperti gingivitis dan periodontitis merupakan

akibat dari akumuasi plak dan mikroorganisme yang menempel pada gigi. -enjalaran inflamasi dari

tepi gingiva ke struktur periodontal pendukung lebih lanjut akan berakibat terhadap hilangnya perlekatan

 jaringan pendukung dan resorpsi tulang di sekitar gigi. -ada keadaan ini juga terjadi saku infraboni dan

kehilangan tulang angular sehingga meningkatnya mobiliti akibat berkurangnya tinggi tulang alveolar 

 pendukung gigi juga tidak dapat dihindari.%

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 2/10

 b. 'rauma karena oklusi

'rauma karena oklusi diartikan sebagai trauma terhadap periodonsium karena tekanan fungsional

ataupun parafungsional yang menyebabkan kerusakan terhadap perlekatan pada periodonsium karena

melebihi kapasitas adaptif dan reparatifnya.

/esi yang terjadi akibat trauma karena oklusi dapat terjadi bersamaan dengan, atau pada

 periodonsium yang mengalami inflamasi.0 Menurut penelitian riccson dan /inde, trauma oklusi yang berlebihan ketika dikombinasi dengan periodontitis akan mempercepat kehilangan perlekatan. *amun pada

keadaan tanpa inflamasi, tekanan oklusal yang berlebihan akan meningkatkan terjadinya kehilangan tulang

dan mobiliti pada gigi.%

&ecara umum dikenal dua bentuk trauma karena oklusi2

1. 'rauma karena oklusi primer 

'rauma oklusi primer diartikan sebagai cedera atau kerusakan akibat dari tekanan oklusal

yang berlebihan yang diterima gigi pada gigi dengan dukungan periodonsium yang sehat atau normal.3

". 'rauma karena oklusi sekunder 

'rauma oklusi sekunder diartikan sebagai cedera atau kerusakan akibat dari tekanan oklusal yangnormal yang diterima gigi pada gigi dengan dukungan periodonsium yang inadekuat atau lemah.3

'anda klinis yang paling umum terjadi pada pasien trauma karena oklusi adalah

meningkatnya derajat mobiliti gigi. 'erjadinya mobiliti ini adalah sebagai adaptasi periodonsium

terhadap tekanan berlebihan yang diterimanya.% &elain itu, tanda klinis lain yang mungkin ditemui pada

 pasien dengan trauma karena oklusi adalah migrasi gigi, nyeri pada gigi atau ketidaknyamanan pada waktu

 pengunyahan atau perkusi, lemahnya otototot pengunyahan, timbulnya faset pada gigi, retaknya enamel atau

fraktur pada mahkota atau akar, dan fremitus.0

Gambaran radiografis seperti pelebaran ruang ligamen periodontal, kerusakan lamina dura,

radiolusensi pada daerah furkasi atau pada apeks gigi yang vital dan resorpsi pada daerah akar sering

menyertai pasien dengan trauma karena oklusi.04ntuk menegakkan diagnosa terhadap pasien dengan trauma karena oklusi, sejumlah tanda dan

gejala klinis maupun radiologis harus ditemukan pada sistem pengunyahan, namun prosedur tambahan

seperti tes pulpa vital dan evaluasi terhadap kebiasaan parafungsi dapat membantu menegakkan diagnosa.0

2.' Pera(atan Ter)a&a* Gigi Moi!iti

Meningkatnya mobiliti gigi akibat inflamasi periodonsium harus dibedakan dengan mobiliti yang

terjadi akibat trauma karena oklusi. Meskipun mobiliti gigi dapat terjadi secara bersamaan namun

 perawatan terhadap keadaan ini dilakukan secara terpisah. -erawatan yang dilakukan bertujuan untuk 

mengurangi ataupun menghilangkan mobiliti yang ada, menghindari terjadinya migrasi gigi yang lebih

 jauh, mengurangi perubahan radiografis yang terjadi, memperbaiki kontak prematur dan fremitus serta

memperoleh kenyamanan dalam pengunyahan.0 4ntuk itu satu atau beberapa perawatan berikut dapat

dilakukan5

1. Pen$ing#iran +a#tor in+!a,a-i

-erawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan inflamasi periodonsium adalah untuk 

menyingkirkan faktor inflamasi yang terdapat pada jaringan periodonsium sehingga diperoleh

 jaringan yang lebih sehat.% #entuk perawatan periodontal berupa terapi bedah dan non bedah bisa

dilakukan agar tujuan dari perawatan dapat diperoleh, diantaranya2

a. &keling dan penyerutan akar 

fek menguntungkan dari skeling dan penyerutan akar yang dikombinasi dengan kontrol plak 

yang adekuat dari pasien telah terbukti mampu mengurangi inflamasi, mengurangi keberadaan mikroba

 patogen, mengurangi kedalaman saku dan mengurangi terjadinya perkembangan penyakit.

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 3/10

 b. -enggunaan obat lokal dan sistemik 

6ontrol dengan menggunakan agen kemoterapi pada perawatan saku periodontal dapat

mengubah keadaan flora patogen dan memperbaiki tanda klinis yang terjadi akibat periodontitis.

-enggunaan serat etilen vinil asetat yang mengandung tetrasiklin, lempeng gelatin yang mengandung

klorheksidin dan formula polimer minoksiklin sebagai tambahan pada perawatan skeling dan penyerutan

akar dapat mengurangi kedalaman saku, perdarahan sewaktu probing dan meningkatkan perlekatan klinis

 jaringan.-enggunaan obat antibiotik sistemik yang mengandung anti inflamasi non steroid dan sub

antimikrobial dosis rendah seperti doksisiklin diperkirakan mampu menghentikan atau memperlambat

 perkembangan penyakit periodontal dan memperbaiki keadaan7 status periodontal.

c. 'erapi bedah

-erawatan dengan pembedahan dilakukan untuk memperoleh akses yang lebih baik dalam

menyingkirkan faktor etiologi mobiliti, mengurangi kedalaman saku serta regenerasi atau perbaikan

terhadap jaringan periodonsium yang hilang. #eberapa percobaan klinis menunjukkan bahwa kombinasi

 perawatan bedah dan non bedah memberikan hasil yang lebih efektif dalam pengembalian level perlekatan.

2. Pen$ing#iran *en$ea tra,a #arena o#!-i

-erawatan terhadap gejala trauma karena oklusi harus dilakukan bersamaan dengan terapi

 periodontal. 6arena penyingkiran tekanan oklusi yang traumatik pada keadaan periodontitis tidak akan

membantu mengurangi mobiliti gigi dan regenerasi tulang alveolar. !leh karena itu, sejumlah

 perawatan yang berhubungan harus dipertimbangkan termasuk satu atau beberapa hal dibawah ini20

a). -enyelarasan oklusal

-enyelarasan oklusal merupakan terapi yang efektif untuk mengurangi mobiliti gigi dan

memperbaiki kehilangan tulang yang terjadi akibat trauma karena oklusi. 8olmer dan 9ateitschak:

menyebutkan bahwa penyelarasan oklusal mampu mengurangi mobiliti gigi sebesar 1:;":; setelah perawatan selama $ hari.:.

 b). Memperbaiki kebiasaan parafungsi

c). &tabilisasi temporer, provisional atau jangka panjang menggunakan alat lepasan atau cekat

&plin dental merupakan alat yang didisain untuk menstabilisasi gigi mobiliti dan membantu gigi

untuk berfungsi normal meskipun jumlah periodonsium terbatas. Dasar dari perawatan dengan splin adalah

mengurangi mobiliti gigi dan membantu gigi menjadi lebih stabil serta memperbaiki kerusakan

 periodontal. &plin di klasifikasikan berdasarkan waktu dan tujuan pemakaian yaitu splin temporer,

 provisional dan permanen.:

d). -ergerakan gigi dengan menggunakan alat ortodonti

e). 9ekonstruksi oklusal

f). kstraksi gigi

<pabila mobiliti gigi yang terjadi tidak memberi respon terhadap perawatan yang telah dilakukan,

gigi tersebut dapat diekstraksi untuk selanjutnya dilakukan perawatan definitif yaitu dengan pembuatan

gigi tiruan sebagian lepasan atau gigi tiruan cekat.

4ntuk memperoleh hasil perawatan yang maksimal, sejumlah perawatan periodontal

 pendukung wajib dilakukan. 6ontrol plak harian yang efektif serta kontrol berkala harus dilakukan oleh

 pasien sehingga jaringan periodonsium yang sehat dapat diperoleh.

BAB '

SPLINTING PADA PERAWATAN GIGI MOBILITI

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 4/10

&plin adalah alat yang digunakan untuk mendukung jaringan periodonsium yang lemah serta

 bertujuan untuk memberikan sandaran terhadap jaringan pendukung gigi selama proses penyembuhan setelah

cedera atau proses pembedahan. &plin juga membantu gigi dalam melakukan fungsinya ketika gigi dan

 jaringan pendukungnya tidak dapat berfungsi secara adekuat.= #erikut ini akan dijabarkan mengenai indikasi

dan kontraindikasi penggunaan splin, jenis splin yang dapat digunakan dalam perawatan periodontal

serta penggunaan splin dengan menggunakan bahan 'hin >igh Modulus -olyethylen 9ibbon

'.1 In&i#a-i &an Kontrain&i#a-i S*!inting

-erdebatan mengenai peranan splin pada perawatan periodontal masih belum jelas.= #eberapa

 penelitian menunjukkan bahwa meskipun splinting pada gigi dapat memperbaiki status mobiliti untuk 

sementara waktu tetapi tidak dapat mengurangi mobiliti apabila alat tersebut dilepaskan.: Menurut 'arnow

dan ?letcher ada beberapa indikasi untuk mengurangi gigi mobiliti dengan penggunaan splinting

 periodontal23

1. 'rauma karena oklusi primer 

". 'rauma karena oklusi sekunder 

. Mobiliti progresif, migrasi gigi dan nyeri ketika berfungsi.&plinting terhadap gigi yang mobiliti tidak dianjurkan apabila stabilitas oklusal dan kondisi

 periodontal yang baik tidak mungkin diperoleh.

In&i#a-i -*!inting2

o Menstabilkan gigigeligi yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memberikan respon terhadap

 penyesuaian oklusal dan perawatan periodontal.

o Menstabilkan gigigeligi yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memberikan respon terhadap

 penyesuaian oklusal dan perawatan, serta terjadi gangguan fungsi normal dan kenyamanan pasien

o Mempermudah perawatan gigigeligi pasien yang sangat mobile melalui splinting sebelum

instrumentasi periodontal dan prosedur penyesuaian oklusal

o Mencegah tipping atau pergeseran gigigeligi dan ekstrusi gigigeligi yang tidak memiliki antagonis

o Menstabilkan gigigeligi setelah pergerakan ortodontik, jika perlu

o Menciptakan stabilitas oklusal yang adekuat jika akan dilakukan penggantian gigigeligi

o &plint gigigeligi sehingga akar dapat dicabut dan mahkota tertahan di tempatnya

o Menstabilkan gigigeligi setelah trauma akut

o  jaringan pendukung gigi sekurangkurangnya 17 akar merupakan jaringan yang masih sehat

o estetika memuaskan

o tidak mengganggu oklusi

o stabil dan efisien

o  jumlah minimal gigi yang harus dilakukan splint tidak menyebabkan iritasi dan mudah dibersihkan

Kontrain&i#a-i -*!inting2

• @ika perawatan inflamasi penyakit periodontal belum dilakukan

• @ika penyesuaian oklusal untuk mengurangi trauma dan7atau gangguan belum pernah dilakukan

• @ika tujuan splinting hanya untuk mengurangi mobilitas gigi setelah splint dilepas

'.2 /eni- S*!inting Yang Da*at Digna#an Da!a, Pera(atan Perio&onta!

9amjford mengklasifikasikan splin atas splin temporer, splin provisional dan splin permanen.1$

a. S*!in te,*orer

&plin temporer adalah jenis splin yang dapat digunakan untuk membantu penyembuhan

setelah cedera atau setelah perawatan bedah. 4mumnya tidak menyebabkan kerusakan jaringan.

&plin ini harus dapat dipakai dengan mudah pada gigi yang goyang dan juga dengan mudah

dilepaskan setelah penyembuhan diperoleh.= &plin temporer tidak boleh ditempatkan pada gigi lebih dari

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 5/10

bulan. @ika pada waktu yang ditentukan stabilisasi gigi belum adekuat maka dibutuhkan bentuk splin

 permanen.1$

. S*!in *ro0i-iona!

&plin provisional adalah jenis splin memiliki kegunaan yang hampir sama dengan splin

temporer. &plin ini sering digunakan untuk tujuan diagnostik atau dalam kasus kasus dengan hasil perawatan

yang tidak dapat diperkirakan. &plin provisional dapat digunakan selama beberapa waktu tertentu, dari beberapa bulan sampai beberapa tahun.1$

Beera*a ent# -*!in te,*orer*ro0i-iona!

1. S*!in &engan a)an ta,a!an #o,*o-it

&plin jenis ini merupakan bentuk splin temporer yang paling sederhana dan paling berguna dalam

keadaan darurat. #ahan tambalan komposit dietsa ke permukaan gigi yang mengalami mobiliti dan

dihubungkan.=

2. S*!in #a(at &an a#ri!i#.

&plin kawat dan akrilik adalah bentuk splin yang juga mudah dipakai. &ering digunakan untuk 

stabilisasi gigi insisivus.&plin jenis ini lebih kuat dan lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan splin

komposit.='. Ban& orto&onti# 

#entuk splin temporer cekat lain adalah band ortodontik.1$ #and ortodontik terutama digunakan

sebagai splin pada segmen posterior. #and stainless steel $,$$% inch dipasangkan kegigi dan dipatrikan

 bersama. <lternatif lain, splin dapat dipasangkan pada model dan kemudian disemenkan ke gigi. 'epi

dari band harus dibentuk dan dipolish sehingga mampu mengurangi retensi plak dan menjaga jaringan

lunak terhadap iritasi.=

3. S*!in !e*a-an

#iteguard akrilik yang digunakan pada perawatan bruksism dapat juga digunakan sebagai splin.

&plin ini harus menutupi permukaan oklusal gigi dan meluas 1"mm ke permukaan oklusal gigi.=

4. S*!in *er,anen&plin permanen adalah jenis splin yang digunakan dalam jangka waktu yang lama. <lat ini

diindikasikan apabila perawatan dengan menggunakan splin temporer ataupun splin provisional mengalami

kegagalan atau tidak menunjukkan keberhasilan perawatan. #entuk splin permanen ini bisa berupa splin

cekat atau lepasan.:

1. 5ro(n &an ri&ge

Merupakan bentuk splin permanen yang paling dapat diandalkan untuk mengimobilisasi gigi.=

#entuk splin ini adalah bentuk yang sangat dianjurkan namun harus disertai perhatian terhadap oral

hygiene.1$ Dalam pembuatannya crown ini membutuhkan preparasi terhadap gigi, keahlian dari dokter 

gigi dan waktu yang lebih lama.=

2. S*!in !inga!

&plin lingual adalah bentuk splin permanen lepasan yang tidak menyebabkan kehilangan jaringan

gigi, lebih mudah dibuat dibandingkan dengan splin cekat dan dapat diubah ataupun dilepaskan apabila

diperlukan. &plin lingual yang pada dasarnya adalah gigi tiruan sebagian lepasan terbuat dari chrom

cobalt dengan perluasan menutupi permukaan lingual gigi.=

'.' S*!inting Perio&onta! Dengan T)in Hig) Mo&!- Po!$et)$!en Rion

&plin dengan menggunakan bahan 'hin >igh Modulus -olyethylen 9ibbon adalah salah satu jenis

splin yang dapat digunakan dalam perawatan gigi mobiliti. Merupakan modifikasi dari jenis splin resin

komposit dengan penambahan -olyethylen fiber yang memiliki modulus elastisitas yang tinggi

sehingga mampu memperbaiki kekuatan fleksural dibandingkan splin komposit yang telah ada. 'hin >igh

Modulus -olyethylen 9ibbon memiliki diameter sebesar mm 11 dan ketebalan sebesar $,1: mm.1" &plin

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 6/10

 jenis ini juga memiliki estetis yang sangat baik karena tidak membutuhkan preparasi gigi di permukaan

lingual.11

Te#ni# &an 5ara Pe,a#aian11

1. +solasi daerah yang akan di splin dengan menggunakan dental dam atau dengan menempatkan

absorben.

". Gigi pada permukaan lingual dan fasial yang akan di splin dibersihkan dengan menggunakan cup

 prophilaksis dengan pasta pumice non fluoridasi. -ermukaan interproksimal juga dibersihkan dandipreparasi dengan menggunakan diamond bur yang berdiameter kecil dan berujung bulat.

. Menentukan panjang ribbon yang dibutuhkan dengan bantuan dental floss dan memotongnya sesuai

 panjang yang dibutuhkan.

0. -otongan ribbon dibasahi dengan bahan resin adhesif.

%. Gigi dietsa dengan etsa asam fosfor selama $ detik, kemudian dibersihkan dengan semprotan air 

selama 1$ detik dan dikeringkan dengan semprotan udara. #ahan elastomer kemudian disemprotkan ke

daerah interproksimal dibawah daerah kontak.

. 4ntuk meminimalkan kelebihan resin komposit, bahan impression polysiloAane

dengan viskositas sedang ditempatkan pada daerah embrasur gingiva.

3. 9esin adhesif dipakai untuk permukaan enamel yang telah dietsa termasuk daerah interproksimal lingualdan interproksimal fasial dengan menggunakan sikat disposable.

:. 9esin komposit diletakkan pada permukaan lingual gigi.

=. 9ibbon diletakkan pada resin komposit. Dimulai dari bagian permukaan tengah lingual tiap gigi

kaninus yang akan di splin. #urnisher dan cotton plier dapat digunakan untuk menekan ribbon ke dalam resin

komposit.

1$. 6elebihan resin akibat penekanan ribbon dibuang kemudian diberikan lagi penyinaran selam $ detik 

untuk tiap gigi.

11. #ila daerah perlekatan ribbon belum sempurna dan ketebalan yang didapat belum adekuat maka

 penambahan bahan resin komposit flowable dapat digunakan dan gigi di sinari lagi selama "$ detik.

1". #ahan polysiloAane dilepaskan dari daerah embrasur gingiva.1. Dental dam juga dilepaskan. #ila komposit resin masih membutuhkan pembentukan lebih lanjut

maka dapat di selesaikan dengan finishing bur atau diamond bur.

10. -olishing akhir dengan menggunakan pasta polish.

1%. -andangan daerah lingual gigi mobiliti telah selesai di splin dengan menggunakan 'hin >igh

Modulus -olyethylen 9ibbon.

Desain dari tiap splin memberikan keuntungan yang berbeda namun pemilihannya harus

disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pertimbangan terhadap hasil akhir yang dapat dicapai sehingga

tujuan perawatan dengan menggunakan splin dapat dicapai.4ntuk membahas lebih lanjut penggunaan splin

sebagai alat untuk stabilisasi gigi mobiliti maka pemakaian splin dengan menggunakan bahan 'hin >igh

Modulus -olyethylen 9ibbon akan di evaluasi pada #ab 0.

BAB 3

LAPORAN KAS6S

PENGG6NAAN SPLINTING PADA KAS6S GIGI MOBILITI DENGAN THIN HIGH MOD6L6S

POLYETHYLEN RIBBON

9estorasi yang fraktur dan estetik yang kurang baik menjadi masalah yang sering timbul dalam

restorasi yang menggunakan bahan resin komposit adhesif. &eperti penelitian yang dilakukan -ollack 

selama "% tahun menunjukkan keharusan untuk melakukan perbaikan terhadap restorasi komposit akibat

frakturnya restorasi di sekitar gigi. 'etapi masalah ini sudah dapat diatasi dengan diperkenalkannya bahan

-olyethylen fiber yang memiliki kekuatan yang sangat baik, biocompatible, estetis, mudah untuk 

dimanipulasi, memiliki serat yang berwarna transparan dan yang dapat ditanamkan kedalam bahan resin.11

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 7/10

4ntuk membahas lebih lanjut tentang penggunaan bahan ini, dalam #ab ini akan dikutip " laporan

kasus yang nantinya akan menggunakan bahan ini sebagai alat splin periodontal khususnya pada kasus gigi

mobiliti akibat penyakit periodontal. 6asus pertama seperti yang dilaporkan oleh *eslihan <rhun, <rya

<rman1 dan kasukedua seperti yang dilaporkan oleh >oward .&tressler, Barolyn #rown.11

/aporan 6asus yang dilaporkan oleh *eslihan <rhun dan <rya <rman &eorang pasien wanita

 berumur 01 tahun dan selama lima bulan tidak memiliki masalah terhadap kesehatanya. -asien pertama

sekali mengunjungi klinik periodontik dikarenakan masalah mobiliti pada gigi anterior maksilanya. -asientersebut memiliki hubungan oklusi klas + dengan nilai overbite7overjet yang melebihi nilai normal dan

multidiastema pada rahang atas akibat penyakit periodontal serta gigi yang crowded di rahang bawah. Gigi

%,0% dan " telah hilang dan gigi 3%,:% dan masih berada dalam rahang. 4ji klinis dan radiologis

memperlihatkan adanya mobiliti gigi, resesi gingiva, kehilangan tulang alveolar dalam arah vertikal dan

horizontal dan ruang triangular black pada daerah anterior maksila. Gigi insivus sentralis kanan dan insisivus

lateralis kiri mengalami ekstrusi dan protrusi akibat penyakit periodontal. Dalam pembicaraan terhadap

 pilihan perawatan,pasien memutuskan untuk merestorasi dan mempertahankan giginya serta

setuju untuk melakukan perawatan ortodonti di kemudian hari.1

9encana perawatan yang dilakukan adalah untuk menutup ruang pada daerah maksila dengan retrusi

insisivus, intrusi periodontal pendukung gigi anterior maksila, membentuk kembali gigi insisivus untuk memperoleh kontak permukaan yang ideal sehingga mengurangi ruang triangular black, memperbaiki

crowded pada mandibula dengan protrusi insisivus bawah dan mengurangi enamel pada gigi insisivus bawah

untuk mendapatkan oklusi yang baik serta restorasi yang estetis.1

Gigi 1", 11, "1 dan "" mendapatkan perawatan endodonti sebagai perawatan pendahuluan sebelum

 perawatan ortodonti. 9ahang atas dan rahang bawah di bonding dengan besar kawat yang ditingkatkan

mulai dari kawat *i'i $.$10C meningkat sampai $.$1 A $.$"" kawat stainless steel. 6arena pasien

mengalami masalah periodontal yang berat maka penggunaan light ortodontik force menjadi pilihan.

-erawatan ortodonti aktif telah selesai dalam waktu delapan bulan dan oklusi dengan hubungan interinsisal

yang normal telah diperoleh.1

'erdapat dua alternatif rencana perawatan yang dapat digunakan sebagai restorasi akhir.<lternatif pertama adalah dengan membentuk jembatan pada gigi anterior. &edangkan pilihan lain adalah

merestorasi ruang black triangle serta kaninus primer dengan menggunakan resin komposit. Dengan

memperhatikan keaadan periodontal pasien akhirnya ahli ortodontik, periodontik dan

 prostodontik menetapkan perawatan dengan menggunakan resin komposit sebagai pilihan untuk 

restorasi akhir. Gigi di retorasi menyerupai gigi kaninus dan ruang black triangle ditutup dengan

menggunakan resin komposit. 9etainer cekat dengan menggunakan fiber reinforced ribbon dan resin

komposit digunakan sebagai retensi untuk menstabilisasi gigi yang mobiliti dan kunjungan 10

 bulan setelah perawatan dijadwalkan untuk mengetahui keadaan splin, status periodontal dan higiene

oral pasien.1

/aporan kasus yang dilaporkan oleh >owarrd &trassler dan Barolyn #rown "2 &eorang pasien

datang dengan keluhan ketidaknyamanan gigi ketika digunakan untuk mengunyah pada daerah anterior 

rahang bawah. &ecara radiografis, daerah insisivus mandibula telah mengalami kehilangan tulang lebih dari

%$; dengan mobility ", sesuai dengan indeks Miller. -asien tersebut disarankan untuk melakukan splinting

oleh ahli periodontik akibat trauma oklusi sekunder pada daerah insisivus mandibula. &etelah berkonsultasi

dengan ahli periodontik maka diputuskan untuk menggunakan bahan ribbon reinforced composite

resin bonded splint yang ditempatkan secara langsung, mulai dari kaninus ke kaninus pada mandibula.11

4ntuk prosedur klinis pada kasus ini, halhal yang dilakukan meliputi5 Gigi diisolasi dengan dental

dam. Dental dam bertujuan memberikan derajat isolasi yang baik. &elain itu, pada pasien dengan sensitivitas

akar dan permukaan akar yang tersingkap bertindak sebagai penahan terhadap air, udara dan semprotan air

udara selama prosedur splinting sehingga penggunaan bahan anestesi menjadi tidak terlalu penting.11

6emudian permukaan fasial dan lingual gigi dibersihkan dengan menggunakan cup

 prophylaksis dengan pasta pumice non fluoridasi. -ermukaan interproksimal gigi juga dibersihkan

dan dipreparasi dengan menggunakan Beri&ander, sebuah medium grit strip diamond. 4ntuk 

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 8/10

mengurangi daerah interproksimal permukaan fasial digunakan bur chamfer diamond tipis, berujung

 bulat. Bomposite resin reinforcement sangat efektif pada daerah interproksimal oleh karena itu splin ini harus

meluas dari permukaan lingual tengah tiap gigi kaninus.11

Dental floss diletakkan pada permukaan lingual pada daerah kontak proksimal dan dipotong sesuai

dengan panjang permukaan itu. #ersamaan dengan pemotongan floss, sepotong ribbon dengan lebar

mm diambil dan dipotong sama panjang dengan dental floss. 4ntuk memotong ribbon, pabrik 

menyediakan gunting dengan pisau pemotong khusus sebagai bagian dari produk. 6ontaminasi pada permukaan sangat mungkin terjadi bahkan sampai plasma treated fiber dibasahi resin adhesif. !leh karena

itu, penggunaan alat yang bersih ketika memegang ribbon sebelum resin di aplikasikan harus dilakukan.11

-otongan ribbon ini diisi oleh resin adhesif dari sistem bonding generasi keempat, 'enure

&b.. 'ujuannya untuk mengubah bentuk opaEue dari ribbon menjadi translusen. 6emudian ribbon

dikeringkan untuk menghilangkan kelebihan resin dengan menggunakan napkin. 9ibbon di kesampingkan

dahulu dan ditutupi untuk menghalangi adanya cahaya yang masuk sampai ribbon tersebut dapat

ditanamkan kedalam resin komposit pada gigi.11

6emudian gigi di etsa selama $ detik dengan menggunakan gel etsa asam fosfor (4ni tch,d).

#ahan etsa dialirkan pada semua gigi yang akan di splin. 6emudian gigi dibersihkan dengan

semprotan airudara selama 1$ detik dan dikeringkan. 4ntuk mengurangi kelebihan resin komposit, maka bahan impression dengan viskositas sedang ditempatkan pada daerah embrassur gingiva.11

&elanjutnya resin adhesif diletakkan pada permukaan enamel yang telah di etsa termasuk 

 permukaan fasial dan interproksimal dengan menggunakan sikat disposable (#enda #rush). 9esin

komposit hibrida dengan viskositas sedang yang terdapat dalam tube (-risma '->f) dikeluarkan ke

 permukaan fasial dari semua daerah interproksimal gigi yang akan di splin. -ermukaan fasial dibentuk dan

disinari selama "$ detik. 9ibbon ditempatkan ke resin komposit dimulai dari permukaan midlingual

dari tiap kaninus dan ditekan kedalam resin komposit. 6elebihan resin komposit yang terjadi saat ribbon

di tekan harus dibersihkan sebelum dilakukan penyinaran. -ernyinaran permukaan lingual dilakukan

selama $ detik untuk tiap gigi. -ada saat ini, ribbon masih dapat terlihat dan belum ditutupi oleh

ketebalan yang adekuat dari resin komposit. 4ntuk itu, resin komposit dengan kekuatan yang baik, tahanterhadap pemakaian dan memiliki daya alir yang baik di aplikasikan untuk menghaluskan permukaan yang

tidak rata pada permukaan lingual dan memberikan ketebalan yang cukup dari komposit yang menutupi

ribbon. 6emudian di lakukan penyinaran lagi selama "$ detik.11

#ahan polysiloAane dilepaskan dari embrasur gingiva. Dental dam juga dilepaskan. -ada

tahap ini, bila dibutuhkan pembentukan lebih lanjut, dapat dilakukan dengan finishing bur atau diamond

 bur. -ermukaan lingual di polish dengan menggunakan alumunium abrasif (nhance,f). -olish akhir 

diselesaikan dengan menggunakan pasta polish resin komposit. 'ahap akhir adalah penyesuaian oklusi dan

menjadikan splin terlihat estetis.11

&plin yang baik memberikan stabilisasi terhadap gigi, meningkatkan fungsi gigi dan memenuhi

kebutuhan estetis yang diharapkan pasien. Gambaran radiografi dari splin yang baik juga memperlihatkan

 perbaikan antara jaringan periodonsium dengan gigi. 11

BAB

DISK6SI DAN KESIMP6LAN

.1 Di-#-i

Gigi mobiliti merupakan tanda klinis yang sering menyertai inflamasi ataupun cedera pada gingiva

dan tulang pendukung gigi. 'erjadinya mobiliti pada gigi menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan

 pada gigi sewaktu mengunyah. 4ntuk mengurangi atau menghilangkan mobiliti yang terjadi pada gigi

serta memperoleh rasa nyaman pada waktu pengunyahan maka splinting disarankan sebagai terapi

untuk stabilisasi gigi. -ada masa yang lalu, stabilisasi langsung dan splinting gigi dengan menggunakan

teknik adhesif membutuhkan penggunaan kawat, pin dan mesh grids. <latalat ini secara mekanis hanya

mampu mengunci daerah disekitar restorasi resin. !leh karena hal ini, maka terdapat kemungkinan

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 9/10

timbulnya tekanan yang mempermudah terjadinya fraktur pada restorasi dan kegagalan perawatan.

6etika perawatan dengan splin mengalami kegagalan, masalah klinis lain yang dapat terjadi meliputi

traumatik oklusi, peningkatan penyakit periodontal dan karies rekuren.11

Dengan diperkenalkannya bahan bondable, polyethylen woven ribbon, masalahmasalah

yang terjadi akibat jenis resin yang sebelumnya sudah dapat teratasi. fek bahan ini terhadap sifat

fisik dan keberhasilan klinis menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan fiber mampu memperbaiki

fleksural strength dan modulus fleksural dari komposit resin. -enggunaan bahan 'hin >igh Modulus-oltethylen 9ibbon pada kasus yang dilaporkan oleh *eslihan <rhun, <rya <rman dan >oward .

&trassler dan Barolyn #rown terhadap kasus gigi mobiliti menunjukkan adanya keberhasilan

terhadap perawatan yang dilakukan.

&ecara klinis keberhasilan perawatan telah menunjukkan hasil setelah digunakan selama

satu tahun. valuasi klinis terhadap !riginal 9ibbon 9einforced 9ibbon yang digunakan sebagai splinting

 periodontal pada penelitian yang dilakukan oleh &trassler,dkk selama 0"0: bulan juga menunjukkan

keberhasilan perawatan dan masalah seperti restorasi yang fraktur dan karies sekunder tidak ditemukan.11

.2 Ke-i,*!an

&kripsi ini memaparkan tentang kasus mobiliti pada gigi yang terjadi akibat inflamasi dan cederaterhadap periodonsium. 'erdapat beberapa jenis perawatan untuk mengatasi masalah dental ini. &plin

adalah salah satu salah jenis perawatan yang dapat digunakan untuk stabilisasi gigi mobiliti. 'erdapat

 beberapa jenis splin yang sering dipakai dan tiap jenis splin tersebut memiliki indikasi, keuntungan dan

kerugian yang berbeda. -ada skripsi ini, teknik splin dengan menggunakan bahan -olyethylen ?iber yang

ditambahkan kedalam resin komposit menjadi fokus utama untuk mengatasi masalah mobiliti yang ada.

Dengan kombinasi bahan, sifat adhesif mekanis dan karakteristik estetis resin komposit menjadi

lebih baik. -erawatan yang diperoleh juga menjadi lebih efektif. 'eknik pemasangan yang mudah dan

 prosedur perawatan yang singkat memberi keuntungan bagi pasien. -ermukaan bahan -olyethylen

?iber yang tipis juga menguntungkan karena tidak dibutuhkan preparasi gigi pada permukaan lingual.

9esistensi restorasi terhadap fraktur akan membantu mempertahankan restorasi menjadi lebihlama sehingga perbaikan terhadap restorasi yang fraktur tidak lagi menjadi kendala untuk memperoleh

keadaan gigi yang stabil.

DA"TAR P6STAKA

1. +ndia dental care. 'ooth mobility. http277indiadentalcare.com7tooth  mobility.html

(""april"$$=).

". Baputo <, Fylie 9. ?orce generation and reaction within the periodontium.

http277www.dent.ucla.edu7pic7member (%maret"$$=).

. 'he <merican <cademy of -eriodontology. 'reatment of plaEue induced gingivitis chronis

 periodontitis and other clinical condition. @ -eriodontol "$$153"213=$1:$$.

0. 'he <merican <cademy of -eriodontology. -arameter on occlusal traumatism in patient with chronic

 periodontitis. @ -eriodontol "$$$531(suppl)2:3%.

%. #hola M, Babanilla /, 6olhatkar &. Dental occlusion and periodontal disease2 what is the real

relationship. @ Balifornia Dent <ss "$$:5(1")2="%$.

. #ernal G, Barvajal @B, Munoz B<. < review of clinical management of mobile teeth. @ Bontemp Dent

-ract "$$"5()02111.

3. &trassler >. -eriodontal splinting with fiber reinforced composite resin.

http277www.benco.com7pdffiles7cecoures7periosplinting.pdf  (1=februari"$$=).

:. 6ao 9', Bhu 9, Burtis D<. !cclusal consideration in determining treatment

 prognosis.http277www.cda.org7library7cdamember7pubs7journal7jour1$$$7treatment.html.(11februari"$$=).

=. ley #M, Manson @D, -eriodontics. %th ed. lsevier /imited,"$$02:.

1$. #ui DH. 'emporary and permanent splinting. http277www.drbui.com7artsplinting.html (3mei"$$=).

8/17/2019 Bahan Sgd Lbm 7 Blok 17-1

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-7-blok-17-1 10/10

11. &trassler >, #rown B. -eriodontal splinting with thin high modulus polyethylen ribbon. Bompendium

"$$15""(:)21$"$.

1". Ganesh M, 'andon &. 8ersality of ribbond in contemporary dental practice. 'rends #iomater. <rtif.

!rgans, "$$5"$(1)2%:.

1. <rhun *, <rman <. ?iberreinforced technology in multidisciplinary chairside approach. +ndian Dent 9es

"$$:51=()2"3"3.