bahan presentasi kwh

4
Mengelola Keuangan Usaha Pengantar: Kisah Sukses Pengusaha Tanpa Modal Besar Dari 11 juta pengangguran di Indonesia, 500 ribu orang diantaranya merupakan lulusan sarjana. Hal yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mereka tidak mencoba berwirausaha daripada menganggur? Seringkali hal yang dijadikan sebagai alasan utama bagi mereka untuk tidak mencoba atau menunda berwirausaha adalah tidak adanya atau belum cukupnya uang yang dimilki untuk dijadikan sebagai modal untuk memulai usaha sendiri. Padahal, kita tidak perlu menunggu sampai kita memiliki modal besar. Pada prinsipnya jika kita sudah bertekad untuk memulai sebuah bisnis, yang menjadi modal utama bukanlah uang, melainkan keberanian, keyakinan, dan ketekunan. Dan untuk memulai usaha, kita tidak perlu menunggu sampai modal besar terkumpul. Kita bisa mendapatkan modal dari berbagai sumber, antara lain dengan menjual gagasan, menerapkan manajemen ala restoran padang, atau memenangkan kepercayaan mitra bisnis sehingga mereka bersedia bayar di muka untuk jasa yang kita tawarkan. Apabila kita memilki keterampilan tapi tidak memiliki uang, mengapa kita tidak mencoba bermitra dengan orang yang memiliki uang tetapi tidak mempunyai keberanian dan keterampilan yang kita miliki? Strategi bisnis dengan prinsip kerja sama win-win solution ternyata sudah lama diterapkan oleh para pelaku bisnis yang menekuni usaha restoran Padang Sederhana. Tim manajemen dan pemilik modal bermitra untuk menjalankan bisnis ini. Tim manajemen tidak digaji, melainkan diberikan bagian keuntungan (sesuai dengan prosentasi yang disepakati bersama) yang diperoleh dari menjalankan bisnis restoran tersebut. Semua usaha berawal dari sebuah gagasan/keahlian yang kemudian dijual. Asal memiliki gagasan bisnis yang baik, walaupun belum memiliki modal, kita bisa menjual gagasan bisnis kita tersebut untuk kemudian dijadikan uang.

Upload: rahmat-firmansyah

Post on 20-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Presentasi KWH

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Presentasi KWH

Mengelola Keuangan Usaha

Pengantar: Kisah Sukses Pengusaha Tanpa Modal Besar

Dari 11 juta pengangguran di Indonesia, 500 ribu orang diantaranya merupakan lulusan sarjana. Hal yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mereka tidak mencoba berwirausaha daripada menganggur? Seringkali hal yang dijadikan sebagai alasan utama bagi mereka untuk tidak mencoba atau menunda berwirausaha adalah tidak adanya atau belum cukupnya uang yang dimilki untuk dijadikan sebagai modal untuk memulai usaha sendiri. Padahal, kita tidak perlu menunggu sampai kita memiliki modal besar.

Pada prinsipnya jika kita sudah bertekad untuk memulai sebuah bisnis, yang menjadi modal utama bukanlah uang, melainkan keberanian, keyakinan, dan ketekunan. Dan untuk memulai usaha, kita tidak perlu menunggu sampai modal besar terkumpul. Kita bisa mendapatkan modal dari berbagai sumber, antara lain dengan menjual gagasan, menerapkan manajemen ala restoran padang, atau memenangkan kepercayaan mitra bisnis sehingga mereka bersedia bayar di muka untuk jasa yang kita tawarkan.

Apabila kita memilki keterampilan tapi tidak memiliki uang, mengapa kita tidak mencoba bermitra dengan orang yang memiliki uang tetapi tidak mempunyai keberanian dan keterampilan yang kita miliki? Strategi bisnis dengan prinsip kerja sama win-win solution ternyata sudah lama diterapkan oleh para pelaku bisnis yang menekuni usaha restoran Padang Sederhana. Tim manajemen dan pemilik modal bermitra untuk menjalankan bisnis ini. Tim manajemen tidak digaji, melainkan diberikan bagian keuntungan (sesuai dengan prosentasi yang disepakati bersama) yang diperoleh dari menjalankan bisnis restoran tersebut. Semua usaha berawal dari sebuah gagasan/keahlian yang kemudian dijual. Asal memiliki gagasan bisnis yang baik, walaupun belum memiliki modal, kita bisa menjual gagasan bisnis kita tersebut untuk kemudian dijadikan uang.

Page 2: Bahan Presentasi KWH

Berikut adalah kisah seorang pengusaha yang berhasil dengan modal yang relatif terbatas.

A.Khoirussalim Ikhs: Sukses Dengan Modal Nekat

Pendapat bahwa berbisnis tidak membutuhkan modal yang diungkapkan oleh A.Khoirussalim Ikhs berdasarkan pengalamannya tentunya memunculkan rasa optimisme. Tapi, itulah gambaran kenyataan dibalik kesuksesan PT.Country Lestari, produsen Country Donuts. “Kalau kita masih mengatakan bahwa bisnis harus menggunakan modal uang, kita masih berpikir hanya menggunakan otak kiri. Padahal, sebanyak apapun modal yang dimiliki belum tentu dapat membuat suatu bisnis terus berjalan, bahkan sukses. Masalahnya bukan semata-mata pada modal, tapi pada kurangnya keahlian.” Tegas A.Khoirussalim Ikhs.

Menurut Presiden Direktur Entrepreneur College tersebut, hal yang paling menentukan dalam memulai bisnis adalah kemampuan menggunakan keahlian, bukan uang. Modal utama dalam berbisnis adalah ketekunan, kerajinan, kedisiplinan, kerja keras, dan bukan uang. Khoirussalim tentu tak asal berteori. Ia sudah membuktikannya, dan hasilnya adalah Country Donuts yang dirintisnya sejak tujuh tahun lalu kini menjadi salah satu bisnis lokal yang sukses dengan 10 waralaba (Franchise) dan memiliki dua pabrik donat sendiri di Jakarta. Dan jangan tanya soal modal. Dia akan tetap bersikukuh dengan teorinya. Dari sisi finansial, dia tidak menyiapkan uang, yang menyiapkan uang orang lain. Prinsipnya, hanya ada dua hal yang perlu diperhatikan jika seseorang ingin berbisnis. Pertama, mengubah pola pikir (mind set) yang selalu mengatakan bahwa bisnis merupakan hal yang sulit dan harus tersedia modal dalam jumlah banyak. Kedua, bertindak dan berani memulai, selebihnya kerja keras.

Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal usaha dapat berupa modal dana dan modal nondana berupa keahlian dan keterampilan. Hal yang harus kita ketahui adalah berapa kebutuhan modal usaha kita, dari mana sumber modal tersebut, dan bagaimana mengelola modal tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah bahasan teori mengenai permasalahan dana tersebut:

1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha

Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.

a. Modal Investasi Awal

modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha, biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti computer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.

Page 3: Bahan Presentasi KWH

b. Modal Kerja

modal kerja adalah modal yang kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang barang dan jasa yang kita hasilkan. Contohnya, jika usaha berupa restoran, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli bahan makanan.

c. Modal Operasional

modal operasional adalah modal yang kita harus keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya: biaya untuk pembayaran gaji pegawai, listrik, air, telpon

2. Mengetahui Sumber Permodalan

Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui:

a. Modal Sendirib. Pinjaman Bank

Pada dasarnya, ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu:1.) Kredit usaha, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit

usaha ini pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, seperti usaha perdagangan, usaha industri.

2.) Kredit Konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi.

3.) Kredit Serbaguna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.

Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit:

1.) Debitur PeroranganPersyaratan yang diminta, yaitu:a.) Fotokopi identitas diri (KTP, SIM, atau Paspor)b.) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)c.) Fotokopi akte nikah (bagi yang sudah menikah)d.) Fotokopi Kartu Keluargae.) Fotokopi rekening buku tabungan di bank manapun, antara tiga sampai dengan enam bulan

terakhir.f.) Fotokopi slip gaji dan surat keterangan bekerja dari perusahaan