bahan karlsbad albit

15
VIII. PENENTUAN JENIS-JENIS MINERAL PLAGIOKLAS 8.1. Dasar Penentuan Jenis Mineral Plagioklas Mineral plagioklas merupakan kelompok mineral dari kelompok mineral feldspar yang terdiri atas : 1. Anortit ( Ca – Plagioklas ) atau (An) ---Basa 2. Bitownit 3. Labradorit 4. Andesin -----------------------------------------Intermediet 5. Oligoklas 6. Albit ( Na – Plagioklas ) atau (Ab) ---Asam Penentuan mineral-mineral plagioklas ini secara optik sangat berbeda dengan penentuan mineral-mineral lainnya. Didalam menentukan jenis mineral plagioklas ini dideteksi berdasarkan besarnya sudut pemadaman yang dibentuknya, juga sering ditunjang dengan indeks biasnya. Satu hal yang membedakannya dengan penentuan jenis mineral lain adalah karena mineral plagioklas ini terbentuk berdasarkan proses “Solid Solution” antara kandungan Ab – An, sehingga dari anggota-anggota yang

Upload: wahyu

Post on 12-Jul-2016

323 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

Bahan Karlsbad Albit

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Karlsbad Albit

VIII. PENENTUAN JENIS-JENIS MINERAL PLAGIOKLAS

8.1. Dasar Penentuan Jenis Mineral Plagioklas

Mineral plagioklas merupakan kelompok mineral dari kelompok mineral feldspar

yang terdiri atas :

1. Anortit ( Ca – Plagioklas ) atau (An) ---Basa

2. Bitownit

3. Labradorit

4. Andesin -----------------------------------------Intermediet

5. Oligoklas

6. Albit ( Na – Plagioklas ) atau (Ab) ---Asam

Penentuan mineral-mineral plagioklas ini secara optik sangat berbeda dengan

penentuan mineral-mineral lainnya.

Didalam menentukan jenis mineral plagioklas ini dideteksi berdasarkan besarnya

sudut pemadaman yang dibentuknya, juga sering ditunjang dengan indeks biasnya.

Satu hal yang membedakannya dengan penentuan jenis mineral lain adalah karena

mineral plagioklas ini terbentuk berdasarkan proses “Solid Solution” antara

kandungan Ab – An, sehingga dari anggota-anggota yang berbeda komposisi mulai

dari Albit – Anortit atau lebih dikenal juga dengan komposisi mineral sebagai

berikut:

- Komposisi Albit – Anortit (An0 Ab100 – An100 Ab0).

- Akibat perbedaan komposisi Ca – Na.

Akibat perbedaan komposisi Ca – Na inilah yang menyebabkan hadirnya sistem

kembaran pada mineral plagioklas atau sering juga disebut dengan kembaran

Page 2: Bahan Karlsbad Albit

polisintetik sehingga penentuan jenisnya pun membutuhkan cara yang lebih khusus

pula seperti disebutkan diatas.

Proses “Solid Solution” atau larutan padat ini dapat dijelaskan gambar 8.1 berikut.

Gambar 8.1. Diagram “Solid Solution” dari mineral plagioklas.

8.2. Macam-macam Jenis Kembaran Mineral Plagioklas

1. Kembar Albit : Dicirikan oleh kembaran yang selang-seling antara

gelap dan terang dalam jumlah yang relatif cukup

banyak. Lihat gambar 8.2 (A).

2. Kembar Carlsbad :Yang dicirikan oleh kembaran berupa pasangan gelap

dan terang dalam jumlah yang tidak lebih dari satu pasangan, seperti terlihat

pada gambar 8.2 (B)

3. Kembar Carlsbad – Albit : Yang dicirikan oleh kombinasi antara kembaran

Carlsbad dan Albit, seperti terlihat pada gambar 8.2 (C).

Page 3: Bahan Karlsbad Albit

Gambar 8.2. Sistem kembaran mineral plagioklas sesuai denga jenis-jenisnya.

8.3. Cara Pengamatan Mineral Plagioklas Secara Optik

Untuk menentukan jenis-jenis mineral plagioklas dapat digunakan 2 (dua) metoda

sebagai berikut :

a. Metoda Kurva Michel – Levy yang dipakai untuk menentukan jenis mineral

plagioklas kembaran Albit dan Carlsbad

b. Metoda Kurva F.E Wright digunakan untuk menentukan jenis mineral

plagioklas kembaran kombinasi Calrsbad – Albit.

8.3.1. Metoda Michel – Levy

Page 4: Bahan Karlsbad Albit

Metoda ini bergantung atas jenis sayatan terhadap posisi bidang-bidang kristalnya

yang mewakili untuk dapat diidentifikasi dengan syarat sebagai berikut :

- Sayatan haruslah tegak lurus bidang 010,

- Bidang kembaran tersebut dapat dikenal dari 3 (tiga) faktor sebagai berikut :

a. Ketajaman pemfokusan,

b. Keseragaman iluminasi dari arah kembaran terhadap posisi analisator –

polarisator,

c. Kesamaan sudut pemadaman bila dilakukan ke arah kiri maupun kanan,

dengan batas toleransi perbedaan sudut ≤ 6o.

Lihat gambar 8.3 berikut ini.

Gambar 8.3. tampak kembaran polisintetis tipe Albit sebagai

perkembangan dari kristal plagioklas tunggal, dengan

bidang belah kristal tersebut menunjukkan kembaran

yang sejajar bidang (001) atau ┴ bidang (010).

- Di dalam perekaman sudut pemadaman digunakan pemadaman arah sinar

cepat, dengan demikian sebelum mencapai sudut 45o terhadap polarisator

pemadaman telah tercapai.

Lihat gambar 8.4 di bawah ini.

Page 5: Bahan Karlsbad Albit

Gambar 8.4. Kurva yang menunjukkan sudut pemadaman maksimum dari kembar

Albit dengan sayatan tegak lurus (010) dengan menggunakan Metoda

Michel – Levy.

- Perhatikan pada kurva yang tertera di atas, jika dijumpai sudut pemadaman

rata-rata sebesar 30o akan menghasilkan plagioklas jenis labradorit dengan

komposisi seitar An54 Ab46.

Pada kurva diatas menunjukkan hubungan sudut pemadaman dengan jenis

mineral plagioklas serta komposisinya, dimana absis (horizontal)

menunjukkan komposisi mineral plagioklas, sedangkan ordinat (vertikal)

menunjukkan besarnya sudut pemadaman mineral plagioklas.

- Pada sudut pemadaman 15o atau lebih kecil dari 20o akan menghasilkan dua

alternatif sebagai berikut :

Page 6: Bahan Karlsbad Albit

a. Dapat menghasilkan plagioklas jenis Albit An06Ab94, dengan syarat

haruslah didukung oleh sifat-sifat tersebut dibawah ini :

1. nm < nbk

2. Tanda optik II (+)

b. Dapat menghasilkan plagioklas jenis Andesin An33Ab67, jika didukung

oleh sifat-sifat optik dibawah ini :

1. nm < nbk

2. Tanda optik II (-)

Tahapan teknis pengamatan :

1. Letakkan mineral dengan posisi kembaran atau sisi mineral sejajar polarisator,

catatlah kedudukannya pada meja sayatan misalnya (xo) pada posisi normal.

2. Putarlah meja sayatan ke arah kanan dimana dijumpai kondisi pemadaman

atau maksimum gelap pada beberapa bagian seperti terlihat pada gambar 8.5

dibawah ini.

Kemudian catat kedudukannya pada meja sayatan misalnya (zo), sehingga

diperoleh sudut pemadaman kearah kanan (A), dimana

A = yo – xo = ao posisi I

3. Putarlah meja sayatan ke arah kiri sampai dijumpai maksimum gelap dari

beberapa bagian kembaran yang tidak padam pada saat diputar kearah kiri

tadi, begitu pula yang padam pada saat diputar kekiri akan menjadi relatif

terang pada saat mineral diputar kekanan, seperti terlihat pada gambar

dibawah ini.

Catat kedudukannya pada meja sayatan misalnya (po) posisi II

4. Pada kedudukan (po) diperoleh sudut pemadaman plaggioklas B = (po – xo) =

bo, sehingga diperoleh sudut pemadaman yang sebenarnya :

Sudut pemadaman = ¿a°+b°

2=c°

Dengan sayatan bahwa perbedaan besar sudut ao dan bo ≤ 6o.

Page 7: Bahan Karlsbad Albit

Gambar 8.5 diagram yang memperlihatkan metoda penentuan sudut

pemadaman pada kembar Albit yang disayat tegak lurus

bidang (010) terhadap mineral plagioklas, dengan Metoda

Michel – Levy

8.3.2. Metoda F. E. Wright

- Juga merupakan kristal tunggal yang disayat tegak lurus bidang (010)

- Pengamatan jenis komposisi kedua kembar tersebut dapat diketahui

pada posisi 45o, dimana Carlsbad muncul dan Albit menghilang.

- Pada posisi 0o kedua jenis kembaran Carlsbad – Albit praktis menjadi

lenyap.

- Pengukuran pada umunya harus dapat memisahkan kedua jenis

kembaran tersebut dengan mengukur kedudukan : X1, X2 dan Y1, Y2.

- Sudut pemadaman X1, X2, dan Y1, Y2 dari kembar albit merupakan

sebagian yang diukur seperti terlihat pada gambar 8.6.

Page 8: Bahan Karlsbad Albit

Gambar 8.6. Diagram yang menunjukkan metoda penentuan dua set jenis

pemadaman (X dan Y) dalam penampang Carlsbad-Albit yang

disayat tegak lurus bidang (010).

- Sudut terkecil rata-rata (X) dibaca pada bagian yang vertical, sedangkan

sudut terbesar rata-rata (Y) dibaca pada bagian horizontal yang

merupakan hasil proyeksi dari perpotongan sudut pemadaman terkecil

dengan kurvatur yang mempunyai harga tertentu Y tersebut, sehingga

jenis mineralnya dapat diketahui seperti terlihat pada gambar 8.7.

- Hasil interseksi tersebut diproyeksikan kembali kea rah absis disamping

menghasilkan jenis mineral juga dapat kita ketahui tentang komposisi

molekul Ab-annya tanpa melalui analisia kimiawi mineral tersebut.

- Pada komposisi sekitar An20Ab80, maka kembaran Carlsbad tersebut

tidak dapat diamati atau sulit untuk menetukan jenisnya dalam sayatan

tipis, dengan demikian metoda ini tidak dapat dipakai. Dalam hal ini

maka sudut pemadaman minimum untuk kembar Albit dalam sayatan

tegak lurus (010) adalah sama dengan 0o.

Page 9: Bahan Karlsbad Albit

Gambar 8.7. Memperlihatkan kurva sudut pemadaman kembar kombinasi

Carlsbad – Albit yang tegak lurus bidang (010) terhadap mineral

plagioklas dengan metoda F.E. Wright.

Cara pengamatan :

Sama halnya seperti pada Metoda Michel – Levy, tetapi ada beberapa tahapan

yang harus diperhatikan sebagai berikut :

1. Pada kembaran Carlsbad – Albit ini masing-masing kembaran diukur

sendiri-sendiri pemadamannya seperti terlihat pada gambar 8.6 diatas.

2. Perhatikan batas cari kembar Carlsbadnya yang membagi dua

kembaran Albitnya, perlu dilakukan pengamatan dengan cermat mana

bagian kiri dan kanan dari kembar Carlsbad tersebut

3. Perhatikan gambar 8.6 diatas :

Pada posisi I dijumpai kondisimineral plagioklas dalam keadaan

illuminasi seragam.

Page 10: Bahan Karlsbad Albit

Pada posisi II-------- diperoleh sudut pemadaman kembaran Carlsbad –

Albit bagian kiri dengan

X=X1 +¿ X2

2

Pada posisi II --------- diperoleh sudut pemadaman kembaran Carlsbad –

Albit pada bagian kanan dengan

Y=Y 1 +¿Y 2

2

Sesuai dengan contoh diatas, misalnya X = 10o dan Y = 25o sehingga

diperoleh jenis plagioklas berupa Andesin dengan komposisi An47Ab53.

4. Pengenalan mineral plahioklas hanya dapat dibedakan dari sudut

pemadamannya saja sebagai pencerminan dari perbedaan komposisinya

dan menyebabkan terjadinya kembaran polisintesis pada mineral

plagioklas tersebut.

Perbedaan komposisi ini sangat penting artinya dalam membedakan

beberapa jenis batuan misalnya antara andesit dan basalt yang secara

komposisi mineral dan teksturalnya hampir sama kecuali dari komposisi

plagioklasnya yang berbeda.

Judith, B., Hadi S., Soekardi. 1981. Diktat Kuliah Mineral Optik. Yogyakarta: Pusat Penerbit Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Kerr, P.F. 1959. Optical Mineralogy. New York: McGraw-Hill Book

Company, Inc.

Kraus, E.H., Walter F.H., Lewis S.R. 1951. Mineralogy: An Introduction to

the Study of Minerals and Crystals. New York: McGraw-Hill Book Company,

Inc.