bahan ilmu dan teknologi benih.pdf
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
1/135
Tim Ilmu Benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
2/135
MUTU BENIH Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan
untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakantanaman
Benih adalah hasil perkembangbiakan secara generatif maupun vegetatif yang akan dipakai untukmemperbanyak tanaman atau dipakai untuk usahatani
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
3/135
Benih Bermutu Benih yang varietasnya benar dan murni, mempunyai
mutu genetis, mutu fisiologis, dan mutu fisik yangtertinggi sesuai dengan mutu standar pada kelasnya
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
4/135
Sertifikasi Benih Adalah proses pemberian sertifikat benih tanaman
setelah melalui pemeriksaan, pengujian danpengawasan dimana hasilnya memenuhi semua
persyaratan untuk diedarkan/dipasarkan untuk usahatani
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
5/135
Analisis Benih Adalah pengujian contoh benih yang dikirim oleh
penangkar benih ke lembaga sertifikasi benih untukmenentukan mutu benih sebelum benih tersebut
dipakai untuk usaha tani serta untuk mendapatkansertifikat sebelum benih tersebut di pasarkan
Dasar hukumnya adalah SK Menteri Pertanian No.460/Kpts/Org/XI/1971 pasal 9 ayat 1
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
6/135
Pengendalian Mutu Benih3 aspek penting;1. Penetapan standar minimum mutu benih yang dapat
diterima, kewajiban lembaga pengawas benih(BPSB) disebut pengendalian mutu eksternal
2. Perumusan dan implementasi sistem dan proseduruntuk mencapai standar mutu yang telah ditetapkandan memeliharanya
3. Pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi
sebab-sebab adanya masalah dalam mutu dan caramemecahkannya, kewajiban produsen benih,disebut pengendalian mutu internal
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
7/135
Pengendalian Mutu Merupakan salah satu teknik pengelolaan yang paling
menentukan dalam bisnis benih
Pengendalian mutu dimulai sejak seleksi benih untukditanam, budidaya, pemanenan, pengeringan,pengolahan, penyimpanan dan distribusi berakhirdengan keragaan benih yang memuaskan dilapangan
produksi petani
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
8/135
Mutu Benih Benih memainkan peranan sangat penting
Benih yang digunakan akan menentukan mututegakan di masa akan datang
Bukanlah pekerjaan yang mudah mendapatkan benihbermutu
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
9/135
Cara Mendapatkan Benih Bermutu Pemungutan / pengumpulan benih
Penanganan benih setelah dikumpulkan
Penyimpanan benih
Teknik perkecambahan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
10/135
Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengumpulan benih Yang perlu dilakukan sebelum pengumpulan benih
adalah tentukan waku pengumpulan benih danSiapkan alat yang dibutuhkan untuk pengumpulan
benih Cara pengumpulan benih
Beli label identitas
Penyimpanan sementara
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
11/135
Kemunduran Benih Mutu benih akan menurun bila benih disimpan pada
keadan yang tidak menguntungkan
Faktor yang mempengaruhi :
Suhu
Kelembaban
Kadar Air
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
12/135
Komponen Mutu Benih Mutu fisik adalah kondisi fisik benih yang meyangkut
warna, bentuk, ukuran, bobot, tekstur permukaan, tingkatkerusakan fisik, kebersihan dan keseragaman
Mutu fisiologis adalah hal; yang berkaitan dengan dayahidup benih jika ditumbuhkan atau dikecambahkan baikpada kondisi
optimum maupun suboptimum
Mutu genetik adalah hal yang berkaitan dengan kebenarandari varietas benih baik secara fenotip maupun genetik
Mutu pathologis adalah berkaitan dengan ada tidaknyaserangan penyakit pada benih serta tingkat serangan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
13/135
Unsur-unsur Mutu Benih Kadar air
Komponen benih murni
Campuran varietas lain
Kotoran
Daya tumbuh
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
14/135
Kriteria Benih Bermutu Benih bersih dan bebas kotoran
Benih murni, tidak tercampur dengan varietas lain
Warna benih terang dan tidak kusam
Benih mulus tidak ada bercak, kulit tidak terkelupas
Sehat, bernas, tidak keriput, ukuran normal dansergam
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
15/135
Benih Bermutu Tinggi
Viabilitas lebih 80%
Kadar air kecil 13%
Kedelai lebih rendah lagi KA nya
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
16/135
Kelas Benih Benih penjenis (Breeder Seed) diproduksi dan diawasi
oleh pemulia tanaman dan atau instansi yangmenanginya (Lembaga Penelitian atau Perguruan
Tinggi)Benih ini sebagai sumber untuk perbanyakan benihdasar
Tidak diberi sertifikasi tetapi diberi label warna putih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
17/135
Kelas Benih Benih Dasar (Foundation Seed)
Benih dasar merupakan turiunan pertama (F1) daribenih penjenis
Diproduksi dan diawasi oleh pemulia tanamansehingga kemurnian varietasnya dapat dipertahankan
Diproduksi oleh Balai Benih (BBI) dan prosesproduksinya diawasi dan disertifikasi oleh BPSB (Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Benih dasar diberi label warna putih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
18/135
Kelas Benih Benih Pokok (Stock Seed)
Merupakan F1 dari benih dasar dan F2 dari BS
Diproduksi oleh Balai Benih atau pihak swasta yang
terdaftar dan diberi label warna ungu
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
19/135
Kelas Benih Benih sebar (Extension seed)
Merupakan F1 benih pokok
Diperbanyak oleh Balai Benih atau
penangkar benih dengan mendapat bimbingan,pengawasan, sertifikasi dari BPSB
Diberi label warna biru
Untuk palawija juga ada label hijau turunan dari label
biru
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
20/135
Kemunduran Mutu Benih Vigor lebih dulu turun dari viabilitas
Vigor tinggi otomatis viabilitas tinggi
Viabilitas tinggi belum tentu vigor tinggi
Tingkat vigor awal tidak dapat dipertahankan karenabenih akan mengalami proses kemunduran secarakronologis
Tingkat kemunduran benih tidak dapat dicegah dan
tidak dapat balik atau diperbaiki secara sempurna
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
21/135
Kemunduran Benih Laju kemunduran mutu benih dapat diperkecil
dengan melakukan penanganan dan pengolahan,penyimpanan, serta pendistribusian benih secara baik
Benih yang mengandung pati dan protein mempunyaidaya simpan lebih lama dibanding benih yangberlemak
Hasil penguraian lemak tak jenuh di dalam benih akanmenghasilkan asam lemak bebas lalu terurai menjadi
radikal bebas yang akan merusak fungsi enzim dalamproses metabolisme pada akhirnya benih cepatmengalami kemunduran
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
22/135
Kadar Air Benih KA merupakan faktor sangat berpengaruh terhadap
mutu benih
Ka sangat erat kaitannya dengan mutu fisik, fisiologis
dan pathologis Proses panen dan perontokan pada benih yang ber KA
tinggi akan mengakibatkan benih memar
Sebaliknya jika terlalu kering maka proses perontokan
dapat mengakibatkan benih retak
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
23/135
Proses Pengeringan Benih Bila benih dikeringkan pada KA tinggi dengan suhu
tinggi (kecepatan pengeringan tinggi) dapat terjadipengerasan pada kulit benih
Sebetulnya benih belum kering tetapi kelihatan seolahsudah kering
Pemberian bahan kimia pada benih (seperti Ridomilpada jagung), bila KA tinggi
maka bahan kimia dapat meracunibenih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
24/135
Penyimpanan Benih KA benih sangat berpengaruh terhadap penyimpanan
Pengaruh tersebut bersifat langsung yakniberlangsungnya metabolisme benih maupun tidak
langsung yakni memberikan kondisi optimum bagiperkembangan hama dan penyakit
KA tinggi menyebabkan laju respirasi benih tinggisehingga sejumlah energi dalam benih hilang
Respirasi jg menghasilkan produk yang tidakdiperlukan sep gas CO2, H2O, dan panas
Dalam keadaan sep ini benih mengalami kemunduran
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
25/135
Faktor yang mempengaruhi mutu
benih1.Faktor genetik
Merupakan faktor bawaan yang berkaitan dengankomposisi genetika benih
Setiap jenis atau varietas memiliki identitas genetik yang berbeda contonhnya mutu daya simpan kedelailebih rendah dibanding mutu daya simpan benih jagung
Vigor benih jagung hibrida lebih tinggi dibanding
benih jagung biasa (komposit) Semua perbedaan tersebut akibat dari perbedaan gen
yang ada di dalam benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
26/135
2. Faktor lingkungan Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap mutu
benih berkaitan dengan kondisi dan perlakuan selamaprapanen, pasca panen, maupun saat pemasaran
benihFaktor nya adalah
Lokasi produksi dan waktu tanam
Teknik budidaya
Waktu dan cara panen
Penimbunan dan penanganan hasil
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
27/135
3. Faktor kondisi fisik dan fisiologis
benih Tingkat kemasakan benih
Tingkat keusangan benih
Tingkat kesehatan benih
Ukuran dan berat jenis benih
Komposisi kimia benih
Struktur benih
Tingkat kadar air benih
Dormansi benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
28/135
Penyimpanan Benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
29/135
Benih Sebar
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
30/135
Benih Sebar Label Biru
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
31/135
Benih kentang
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
32/135
Beras Bermutu
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
33/135
Penjemuran Benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
34/135
Bagan Alir Produksi & Distribusi Benih
LITBANG Breeder Seed (BS)
Foundation Seed (FS)
Stock Seed (SS)
Extension Seed (ES)
PETANI
BBI
BBI/BBU
PENANGKAR
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
35/135
Varietas baru yang dihasilkan dari suatu programpemuliaan yang memakan waktu, tenaga, dan biaya yang besar, haruslah terbukti lebih baik dari varietas
yang sudah umum digunakan petaniPraktek budidaya tanaman untuk menghasilkan benih padadasarnya sama dengan produksi biji untuk konsumsi. Tetapi,produksi benih murni memerlukan perhatian khusus berupaprinsip-prinsip genetis di samping prinsip-prinsipagronomisnya.
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
36/135
Prinsip GenetisPada prinsipnya, memproduksi benih adalahmengantarkan keunggulan suatu varietas yangsudah dirakit sedemikian rupa oleh pemulia,kepada petani yang sangat mengharapkankeunggulan tersebut untuk peningkatanpendapatannya.
Hindari terjadinya KEMUNDURAN VARIETAS
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
37/135
Prinsip GenetisHindari terjadinya KEMUNDURAN VARIETASFAKTOR-FAKTOR YG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA KEMUNDURAN VARIETAS :
VARIASI DALAM PERKEMBANGAN
PENCAMPURAN SECARA MEKANIK
MUTASI
PERSILANGAN ALAMI
VARIASI-VARIASI GENETIS YANG MINOR
PENGARUH SELEKTIF HAMA DAN PENYAKITTEKNIK YANG DIGUNAKAN DLM PEMULIAAN
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
38/135
Prinsip Genetis JAGA KEMURNIAN VARIETAS, melalui :
ISOLASI
ROGUING
SERTIFIKASI
jarak
waktu
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
39/135
Prinsip Agronomis
-Pemilihan dan penyiapan lahan-Pengolahan lahan
-Penanaman-Pemeliharaan tanaman (pemupukan,
penyiangan, pengendalian hpt
-Pengairan dan pengelolaan air-Pemanenan-Penanganan benih siap salur
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
40/135
Sistem pengendalian mutu benihSistem pengendalian mutu benih
Sertifikasi BenihLapangan:Isolasi jarak,
Varietas lain danoff-type, sertaRerumputan
berbahaya
Laboratorium:Kadar air, B. murni,
Kotoran benih, BVL,BTL & gulma, Daya
tumbuh
Pemuliaan
Galur harapan
Pelepasan varietas
Varietas Unggul
Benih bersertifikat
Petani
BENIH BINA
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
41/135
Perubahan yang menyertai
Kemunduran Benih Perubahan kimiawi
Daya kecambah dan vigor
Panen
Perubahan sitologis
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
42/135
Kebutuhan Benih Untuk penanaman persilangan tunggal 25 kg/ha maka
masing-masing kebutuhan benih A x B dan C x D adalah 75kw dan 25 kw
Dengan menggunakan galur murni A dan galur murni B
sebagai tetua benih dan tetua serbuk sari, maka produksipersilangan AxB memerlukan 6 ha lahan Asumsi bahwa hasil tetua benih adalah 12,5 kw/ha 2 ha untuk C x D untuk menghasilkan benih 25 kw/ha Menggunakan pola penananaman tetua benih:tetua serbuk
sari 2:1
Maka keperluan lahan untuk keempat komponen galurmurni adalah 4 ha untuk tetua A, 2 ha untuk tetua B, 1.33hauntuk tetua C dan 0,67ha untuk tetua D
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
43/135
Teori Mengenai Kemunduran Benih Perubahan pada struktur protein
Berkurangnya cadangan makanan
Pembentukan asam lemak
Aktivitas enzim
Perubahan khromosom
Kerusakan membran
Respirasi
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
44/135
Perencanaan Produksi Benih
Program Perencanaan Produksi Benih
NonhibridPerencanaan Produksi Benih Jagung Hibrid
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
45/135
Perencanaan Benih Nonhibrid
Pendekatan berdasarkan permintaan
Pendekatan berdasarkan penawaran
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
46/135
Perencanaan dengan pendekatan
permintaanPermintaan pasar menjadi acuan
Jumlah benih yang dibutuhkan pasar
Pola perbanyakan benih Waktu benih diperlukan
Hal tsb menjadi dasar penggunaan lahandan sarana produksi
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
47/135
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
48/135
Permintaan benih normatif
Jumlah benih yang dibutuhkan pasar yang
dihitung berdasarkan hasil kali luas lahan yang akan ditanami (meliputi lahanintensifikasi dan nonintensifikasi) deganpenggunaan benih per hektar menurut
rekomendasi pemerintah
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
49/135
Permintaan benih potensial
Jumlah benih yang dapat dipasarkan yang
dihitung dari hasil kali luas lahan yang akanditanami (meliputi intensifikasi dannonintensifikasi) dengan penggunaan benihoptimal menurut petani
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
50/135
Permintaan benih prospektif
Perkiraan kebutuhan pasar benih yang
dihitung dari hasil kali luas tanamintensifikasi yang diprogramkanpemerintah dengan penggunaan benihmenurut rekomendasi pemerintah
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
51/135
Permintaan benih efektif Jumlah benih yang diminta pasar yang
dihitung dari hasil kali luas tanamintensifikasi dengan penggunaan benihsebenarnya oleh petani
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
52/135
Perencanaan dengan Pendekatan
Penawaran Perhitungan hasil kotor rata-rata; perhitungan ini
didasarkan pada penggunaan benih per hektar yangsebenarnya
Perhitungan hasil benih bersih rata-rata
Penghitungan luas lahan yang diperlukan untukperbanyakan benih dan jumlah benih yang dapatdisedikaan dalam tahun kedua
Perhitungan luas lahan yang diperlukan dan jumlah benih
yang dapat disediakan pada tahun ketiga Penghitungan hasil benih yang dapat disediakan pada
tahun keempat
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
53/135
Perencanaan produksi benih
jagung hibrid
Suatu perusahaan benih akan menghasilkan 1000 tonbenih jagung hibrid persilangan ganda bersertifikat
yang terdiri dari 4 galur murni A, B, C, D. Keduapersilangan tunggal yang diperlukan adalah A x B danC x D dengan asumsi bahwa tetua benih persilangantunggal adalah A x B dan benih hasilnya adalah 25kw/ha. Lahan yang diperlukan seluas 400 ha
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
54/135
Pola penanaman barisan betina :barisan jantan 6 : 2 atau 3 : 1
Lahan 400 ha tersebut dibagi atas 100ha untuk tetua perasilangan tunggal jantan atau serbuk sari persilangantunggal (C X D) dan 300 ha untuk tetuapersilangan tungal betina atau tetuabenih persilangan tunggal (A x B)
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
55/135
Tahap berikutnya Menentukan keperluan benih untuk setiap komponen
galur murni dalam produksi persilangan tunggal
Keperluan benih 25 kg/ha maka masing-masingnya
diperlukan 100, 50, 33,3, dan 16,6 kg untuk masing-masing galur murni A, B, C, D
Jarak tanam 30cm x 80cm maka luas lahan yangdiperlukan untuk A 480 m2, 240m2 untuk galur B,159,8m2 untuk C dan 79,9m2 untuk galur murni D
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
56/135
Langkah-langkah Penyusunan
Dengan Komputer
Program dalam Spreedsheet
dengan mengunakan lotus 123
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
57/135
PRINSIP DASAR PENGOLAHAN
BENIH
Pengolahan benih merupakan tahap transisiantara produksi dan penyimpanan atau
pemasaran benih
Tahap ini cukup menentukan karena jika
salah dalam penanganannya maka benihtidak bermanfaat lagi
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
58/135
PENGOLAHAN BENIH (SEED PROCESSING)
Pengolahan benih merupakan suatu kegiatan diantara kegiatan lainnya dalam teknologi benih.
Hasil pengolahan menentukan kemampuan benihuntuk mempertahankan Viabilitas pertumbuhannya
serta meningkatkan produksinya baik kuantitasmaupun kualitas
Tujuan akhir dari pengolahan benih adalah;
untuk memperoleh persentase maksimumbenih murni hidup
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
59/135
Prinsip umum peng. benih
Adalah memproses calon benih menjadi
benih dengan tetap mempertahankan mutu yang telah dicapai
Pengolahan benih tidak akan dapat
meningkatkan mutu secara individual akantetapi secara populatif
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
60/135
Panen
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
61/135
Perontokan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
62/135
Pembersihan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
63/135
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
64/135
Prosedur Memproduksi Benih
Bersertifikat Permohonan sertifikat
Permohonan pemeriksaan lapang pendahuluan
Permohonan pemeriksaan fase vegetatif
Permohoan pemeriksaan lapangan fase generatif
Permohonan pemeriksaan fase menjelang panen
Permohonan pemeriksaan alat-alat panen danpengolahan benih
Pengawasan pengolahan benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
65/135
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
66/135
Peningkatan mutu benih secara
populatif
Separation yaitu memisahkan benih darisumber kontaminan seperti benih gulma,
benih tanaman lain, dan kotoran benih
Upgrading, yaitu memilah benih dari benih yang kurang bermutu, misalnya berukuran
kecil atau tidak seragam
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
67/135
Perlakuan yang dilakukan :
1. Memisahkan secara khusus benih yang kita pilih dengan benihtanaman sejenis yang varietasnya lain, dari biji-bijian herba,kotoran yang melekat atau tercampur
2. Memisahkan secara khusus benih yang kita pilih dari benih-benih yang sejenis yang kondisinya belum matang, pecah kulit
(cacat) yang mengalami deteorasi, rusak karena serangan hamaatau penyakit
3. Memisahkan secara khusus benih yang kita pilih untukpengelompokkan berdasarkan besar, bentuk, struktur, warna,dan berat jenis benih
4. Memberikan zat-zat kimia kepada benih yang kita pilih danmemiliki kekhususansebagai benih unggul dengan maksudmelindunginya dari hama dan penyakit
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
68/135
Alur Umum Pengolahan Benih
Pembenihan dan pra-pembersihan
Pembersihan (tradisional dan mesin)Perlakuan benih
dan pengemasan
Pengolahan Benih harus meliputi 3
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
69/135
Pengolahan Benih harus meliputi 3kegiatan minimal :
1. Cleaning yakni kegiatan membersihkan benihdari segala kotoran dan campuran
2. Grading yakni pemisahan benih atas dasarpanjang, lebar, tebal (besar), berat, warna danstruktur
3. Seed Treatment yakni perlakuan-perlakuan yang diberikan terhadap benih yang telahdibersihkan dan dipisahkan.
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
70/135
Pembersihan dengan Mesin
Scalping adalah pembersihan benih dari kotoran-kotorankasar dengan mesin pengayak
Hulling adalah pembersihan benih denganmenghilangkan bagian-bagian yang masih melengket
Shelling adalah pembersihan benih dari lendir-lendirkering, kulit ari atau rambut –rambut yang menempelpada bagian permukaan benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
71/135
Perlakuan Benih ( Seed Treatment)
Kegiatan yang dilakukan berupa:
1. Menghilangkan bulu-bulu yang masih melengket padabenih
2. Memisahkan benih dari penghalangnya
3. Inokulasi benih (dengan bakteri pembentuk bintil akar)
4. Pemberantasan hama dan penyakit
5. Pemecahan dormansi benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
72/135
PENGEMASAN BENIHPENGEMASAN BENIH
BAHAN METODE ALAT
Ditentukan oleh : jenis & jumlahbenih; tipe kemasan; lama
penyimpanan; suhu penyimpanan; RH
areal penyimpanan; level distribusi(distributor, pengecer, dll)
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
73/135
PENGEMASAN BENIHPENGEMASAN BENIH
BAHAN
Karung goni, kain, polietilen
Wadah logam atau kaca
Kertas, kardus, aluminum foil, plastik
Kotak kayu dari papan serat, dll
Kombinasi berbagai bahan
porosKedap uap
air
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
74/135
PENGEMASAN BENIHPENGEMASAN BENIH
BAHANMemiliki kekuatan terhadapregangan
Tidak mudah pecah secara tiba-tiba
Tidak mudah sobek
Kedap terhadap uap airPada umumnya bahan kemasan benih mampumelindungi semua kualitas fisik benih, tetapi tidak
melindungi benih dari serangga atau hama pengerat,atau terjadinya perubahan kadar air, kecuali biladigunakan bahan khusus.
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
75/135
PENGEMASAN BENIHPENGEMASAN BENIH
BAHAN
Lapisan tipis polyethylene
Lapisan polyester
Lapisan polyvinyl
Cellophane/kertas kaca
Lapisan plio
Aluminum foil
Lapisan gabungan
Kedap uap air
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
76/135
PENGEMASAN BENIHPENGEMASAN BENIH
METODE manual
Semi-automatic
automatic
Mulai dari menimbang, mengisi, menyodorkan wadah
ke alat pengisi, menutup wadah, memberi label danmenyusun/menyimpan hasil kemasan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
77/135
Benih yangselesai dikemas
ditempatkandalam ruang
penyimpanan yang memenuhi
standar
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
78/135
PENGOLAHAN BENIH
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
79/135
ALAT-ALAT UTAMA PENGOLAHAN
BENIH Alat pembenihan (Conditioning and
precleaning
Alat pengering Benih (seed drier) Alat pembersih Benih (air Screen
cleaner)
Alat perlakuan benih Alat pengemasan benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
80/135
Panen Padi
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
81/135
Alat Pembenihan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
82/135
Panen jagung
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
83/135
Alat pemipil jagung Alat perontok padi
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
84/135
Pengeringan benih Alami
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
85/135
Alat Pengering Benih (Seed dryer)
Tipe lapisan
Tipe tumpukanTipe aliran berkesinambungan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
86/135
Alat Pembersih Benih
(air Screen Cleener)
Pompa angin
NyiruAyakan
Screenin
Blower
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
87/135
Brusshing Machine
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
88/135
Gravity Separator
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
89/135
Air Screen Cleaner
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
90/135
Winnower Machine
Alat pembersih benih paling sederhana
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
91/135
Seed TreatmentPerlakuan benih sebelum tanam seperti
merendam benih dalam larutan garamubtuk mensortir benih
Perlakuan benih pasca panen; desinfektasi benih,perlakuan benih dengan air panas. Perendaman benihdalam acetid acid
Proteksi benih
Perlakuan skarifikasi, kimia, cahaya Perlakuan dengan suhu (stratifikasi)
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
92/135
Coating Machine
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
93/135
Alat Pengemasan Benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
94/135
Kemasan Benih Jagung
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
95/135
Kemasan Benih Padi
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
96/135
Penyimpanan Benih
Tujuannya adalah untuk mempertahankan
daya hidup (daya simpan) benih selamamungkin
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
97/135
Faktor yang mempengaruhi daya
simpan benih
Faktor benih
Lingkungan fisik penyimpanan
Faktor organisme hidup yang ada di dalamruang simpan
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
98/135
Faktor Benih Faktor genetik
Faktor perlakuan benih sebelum benih disimpan
Faktor komposisi kimia benih
Faktor struktur fisik benih Sifat dormansi dan benih keras
Tingkat kemasakan benih
Tingkat kerusakan benih
Tingkat kadar air benih
k l k f k
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
99/135
Faktor lingkungan fisik ruang
penyimpanan
Kelembapan
Temperatur
Cahaya
Komposisi gas di ruang simpan
Bahan/wadah penyimpananHama dan penyakit di gudang
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
100/135
Jasad hidup di ruang penyimpanan
Cendawan
Bakteri
Virus
Serangga
Tungau
Tikus
Burung
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
101/135
Cara Penyimpanan Benih
Penyimpanan Terbuka
Penyimpanan Benih Terkendali
-Penyimpanan dingin- Penyimpanan kering
- Penyimpanan kering dan dingin
- Penyimpanan beku
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
102/135
Alat Pengomposan
UJI KESEHATAN BENIH
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
103/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
UJI KESEHATAN BENIH
Cara mengetahui patogen pada benih : uji Kesehatan benih
Tujuan uji kesehatan benih:
1. Evaluasi benih untuk bibit, membantu kemung-kinan terjadinya penyakit
di lapangan; benih-benih yg terserang dapat disarankan untuk tdk
digunakan sebagai bibit
2. Sertifikasi benih, benih dpt sertifikat harus sehat yang bebas dari patogen.ISTA (International Seed Testing Associated ) badan internasional yang
mengembangkan metode uji kesehatan benih
3. Perlakuan benih, hasil uji dpt digunakan apakah benih perlu dilakukan
perlakuan benih, benih sehat tdk perlu perlakuan benih
4. Karantina, benih yg mengandung patogen berbahaya yang belum tersebar
luas, shg penyebarannya dpt dibatasi
5. Pengawasan untuk konsumsi, untuk menghindari keracunan konsumen
oleh jamur-jamur patogen yg toksin
Mekanisme Infeksi Patogen Pada
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
104/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
Benih
Dipengaruhi oleh enam aspek yg masing-masing ada hubungannya
1. Pertumbuhan benih; mulai dari primordia bunga sampai pematangan
buah
2. Kondisi cuaca; yg cocok untuk perkembangan patogen, mulai patogen
kontak dengan primordia bunga sampai berkembang dalam jaringan benih
3. Waktu infeksi, berhungan dengan kondisi cuaca waktu patogen
mempenetrasi
4. Jalur/jalan infeksi, bunga, buah, stigma, kulit benih
5. Bagian benih atau buah yang diinfeksi,
6. Kondisi dan bentuk infeksi pada tanaman yang berasal dari benih yang
terinfeksi
Patogen dapat terbawa benih dalam 2
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
105/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
cara :
1.Benih terinfeksi patogen; patogen
masuk ke dalam jaringan benih2.Benih terkontaminasi; patogen
terdapat/melekat pada
permukaan benih
Uji kesehatan benih…………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
106/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
Uji k esehatan benih…………
Pemilihan metode tergantung pada: tujuan uji kesehatan benih
• Untuk sertikasi, perlakuan benih, karantian dsb-nya
• Metode harus sederhana, cepat dan hasilnya akurat
• Berdasarkan waktu mulai uji kesehatan benih, dpt dibagi 2 (dua); 1.
pemeriksaan benih langsung dan 2) Pemeriksaan tdk langsung melalui; melalui masa inkubasi/perkecambahan benih
Peranan uji kesehatan benih
• Perbaikan mutu benih (seed improvement)
• Perdagangan benih (seed trade)• Perlindungan tanaman (plant protection)
Manfaat uji kesehatan benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
107/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
• Dapat mencegah penyakit dilapangan
• Mencegah penyebaran ke daerah lain,
dan menentukan daerah yang masihbebas
• Rekomendasi perlakuan benih
• Mengetahui jenis inokulum patogennya
Manfaat uji kesehatan benih
Syarat-syarat uji kesehatan benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
108/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
Syarat-syarat uji kesehatan benih
• Kondisi benih; benih belum panen matang, cuaca
jelek waktu panen, kerusakan mekanis
• Keberadaan jamur-jamur saprofit dan patogen
lemah… kecambah akan jadi abnormal
• Lama penyimpanan…… mengurangi daya
kecambah benih
• Memerlukan medium yang cocok, suhu,kelembaban, sinar/cahaya yang optimal, dan masa
inkubasi
Uji kesehatan benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
109/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
Deteksi patogen…………
Syarat-syarat uji kesehatan benih
• Kondisi benih; benih belum panen matang, cuaca
jelek waktu panen, kerusakan mekanis
• Keberadaan jamur-jamur saprofit dan patogenlemah… kecambah akan jadi abnormal
• Lama penyimpanan…… mengurangi daya
kecambah benih
• Memerlukan medium yang cocok, suhu,
kelembaban, sinar/cahaya yang optimal, dan masa
inkubasi
Pengambilan sampel
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
110/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
Pengambilan sampel
• Telah diatur oleh International Rules for Seed Testing (ISTA, 1976)
• Besarnya seed lot (kumpulan Benih),
20.000 kg benih seukuran/besar gandum
10.000 kg benih kecil dari gandum
1.000 - 5.000 kg untuk benih pohonan
• Pengambilan sampel harus homogen dan mewakili semua seed lot…
Primary sample
• Gabungan primary sample……submitted sample, dibawa ke lab
• Diperkecil ………..working sample
• Semakin banyak pengambilan primary sample, secara acak akan
semakin baik
Pengambilan sampel…….
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
111/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
Pengambilan sampel…….
Minimum berat untuk submitted sample:
• 900 g ; Arachis hypogea, Glycine max, Phaseolus spp, pisum sativum
• 900 g: Sorghum vulgare
• 500 g; Beta vulgaris
• 400 g; Oryza sativa
• 200 g; Sinapis alba
• 150 g; Capsicum spp, Cucumis melo, Solanum spp
• 100 g; Brassica oleracea
• 50 g; Malus spp, Rosa spp
• 25 g; Agrotis spp, Nicotiana tabacum
• 5 g; Eucalyptus spp, Salix spp
Pengambilan sampel…….
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
112/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
Pengambilan sampel…….
• Contoh benih, diambil dengan stick tier dan Noble trier
• Keakuratan pengambilan sampel akan mempengaruhi hasil uji
Cara pengambilan working sampel
• Mechanical divider method
• Random cup method
• Modified halving method
• Spoon method Untuk uji awal dari working sample diperlukan minimal 400 benih yang
diacak dari 100, 50 atau 25 benih
Metode Uji Jamur Tular Benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
113/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
etode Uj Ja u u a e
1. Pemeriksaan benih kering
Dengan mikroskop stereobinokuler / loupe
Jamur Ephelis oryzae/ padi; Cercospora kikuchii / kedelai
Untuk virus; dg perubahan warna… kedelai terserang virus mosaik
berwarna belang-belang coklat
Digunakan untuk: menentukan adanya diskolorasi (perubahan warna),
abnormalitas benih, kemurnian benih (ada tidaknya tubuh buah dari jamur)
2. Pemeriksaan dengan perendaman benih
Untuk infeksi jamur yg sporanya terlepas apabila direndamPolyspora lini pada benih jute (flax) dan Fusarium pada benih kedelai
Metode Uji Jamur ……..
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
114/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
3. Uji pencucian benih
Untuk jamur yg membawa spora pada permukaan benih.
Deteksi: Alternaria, Cephalosporium, Culvularia, Drechslera, Fusarium,
Peronospora, Pyricularia, dan Ephelis oryae
hanya untuk deteksi spora dipermukaan bukan untuk mengetahui viabilitasspora atau infeksi hifa
4. Metoda inkubasi
• Metode blotter ; kelembaban udara, optimum cahaya dan temperatur
yang optimal untuk perkembangan jamur.
• Metode agar datar ; pengujian berdasarkan pertumbuhan dan karakter
koloni
j
Metode Uji Jamur ……..
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
115/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
5. Uji Gejala Bibit; memperhatikan perkembangan bibit pada kondisi
lingkungan yang cocok untuk perkembangan penyakit
• Uji kertas gulun g ; dpt mengamati hawar bibit, bibit abnornal, benih busuk
• Uji blot ter ; Fusarium spp, Phoma lingam
• Uji agar tabun g ; Colletotricum graminearum, Drechslera graminea,Pyricularia grisea, dll.
• Uji tanah : Medium batu bata merah, pasir,
6. Uji fluorescen : kemampuan dari jamur menghasilkan warna flourescens
pada substrat dengan cahaya UV. Contoh Septoria pada benih gandum
akan menghasilkan warna kuning dalam agar oxgal
7. Uji Histopatologi: untuk infeksi jamur obligat Sclerospora sorghi
8. Uji Molekuler ; dengan polymerase chain reaction
j
Metode Uji Bakteri Tular Benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
116/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
j
1. Observasi visual benih kering; dg bantuan cahaya, benih padi diinfeksi
oleh X.xampestris pv. Oryzae berwarna coklat pekat
2. Metode Medium Agar ; bakteri dapat berwarna, menghidrolisis pati,
tumbuh pada medium tertentu.
3. Uji simptomatologi bibit; hampir sama dengan uji jamur tular benih4. Uji infektivitas; menggunakan tanaman indikator
5. Serologi; Teknik elisa menggunakan antigen-antibodi
6. Uji Molekuler; karakter molekuler…. Teknik PCR dengan penanda
molekuler
Metode Uji Virus Tular Benih
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
117/135
Dr. Jumsu Trisno; Jur. HPT Faperta UNAND
j
TUGAS MANDIRI: Dalam Bentuk Makalah
Dikumpul saat ujian akhir semester
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
118/135
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
119/135
Pengendalian ……………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
120/135
Dr.Jumsu Trisno
Contoh ; perbanyakan benih gandum di India yg bebas
dari loose smut ;
• Produksi berasal dari tanaman yg sehat
• Daerah produksi terpisah lebih kurang 150 m dariperbanyakan tanaman bukan untuk benih
• Inspeksi lapangan diperlukan utk sertifikasi benih
• Pemusnahan tanaman yg terserang di lapangan• Uji metode embrio pada benih yg akan digunakan
• Perlakuan dg pestisida (fungisida sistemik)
g
Pengendalian ……………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
121/135
Dr.Jumsu Trisno
Contoh ; Pengurangan inokulum Phoma lingam pada
Brassica oleracea
• Produksi Benih dilakukan pd musim panas
• Penggunaan varietas tahan
• Pergilian tanaman
• Mengurangi sisa-sisa tanaman
• Uji kesehatan benih
• Perlakuan benih (benomyl)
g
Pengendalian ……………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
122/135
Dr.Jumsu Trisno
Pengelolaan tanaman akan menghasi lkan benih ygbebas patogen
• Penggunaan benih dg kualitas tinggi; benih harus berasal daritanaman yg jelas genetiknya, terpelihara baik dan terjaga kebersihan dan
kemurniannya
• Pengaturan penyemaian; harus sempurna sesuai kebutuhan danterpeliharan dengan baik
• Waktu Tanam; cari waktu inang dan patogen tdk ada hubungan
• Pembakaran; dapat menghancurkan sumber inokulum
• Pemupukan yg berimbang; tanaman yg stress lebih rentan
terhadap penyakit
g
Pengendalian ……………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
123/135
Dr.Jumsu Trisno
• Pemupukan yg berimbang; tanaman yg stress lebih rentanterhadap penyaki
Tan kedelai kekurangan P / K dpt meningkatkan
penyakit hawar bakteri
Serangan Alternaria padwickii pd padi sebanding dgpeningkatan pupuk N dari 0 – 200 kg/Ha
• Cara penanaman; penyebaran benih gandum langsung setelah diairidpt mengurangi penyakit jamur smut (0,08 – 0,2 %)
• Jarak Tanam; yg rapat dpt meningkatkan patogen tular benih, karenaRH meningkat
• Pengelolaan air ; pengairan dpt mengurangi stress tanaman
Pengendalian ……………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
124/135
Dr.Jumsu Trisno
• Rotasi Tanaman; rotasi kedelai dg jagung dapat mengurangiserangan Phomopsis sp. pada benih kedelai
• Jarak isolasi; diatur jarak tanaman penghasil benih dg tidak
• Pemusnahan; tanaman terserang harus dimusnahkan
• Pengendalian serangga; untuk virus dan patogen luka
• Pengendalian Gulma; gulma bersaing untuk mendapatkan nutrisi,air dan inang altenatif patogen
• Panen; harus pada saat buah matang, semakin lama buah dilapangan
memberi kesempatan kepada bakteri dan jamur menyerang benih
Pengendalian Cara Mekanis dan Fisik
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
125/135
Dr.Jumsu Trisno
Mekanis;
• Pembersihan inokulum
• Membungkus/menyelubungi buah dg plastik; pada Kakao
• Skrining dan penyaringan; dpt melenyapkan kotoran-kororan dan tubuhbuah jamur
• Perendaman benih; contoh nematoda gall dpt dilisahkan dg merendam
benih dalam 20% NaCl
Fisik;
• Dengan perlakuan air panas merupakan cara yg sangat mudah, dg prinsip
patogen terbunuh, benih tidak rusak
• Udara panas; kerusakan benih tdk banyak dibandingkan air panas
• Uap mengalir dan radiasi
Pengendalian Patogen Tular Benih ( Lanjutan )
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
126/135
Dr.Jumsu Trisno
Perlakuan benih: Pengendalian biologi
• Perlakuan benih: Suatu proses pengurangan
mikroorganisme diatas permukaan/dalam benih dg
mengusahakan bibit/tanaman jadi sehat• Tujuan: meningkatkan mutu bibit, menghindari
perkembangan patogen selanjutnya dan menurunkan
kerugian
Pengendalian Biologi
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
127/135
Dr.Jumsu Trisno
• Pengendalian biologi : Mengurangi intensitas inokulum/aktifitas penyakit dr suatu patogen pd tingkat aktifitas
atau dormansinya
• Melalui /cara: a) Alamiah, atau b) manipulasi lingkungan,
inang dan antagonis, c) introduksi satu atau beberapaantagonis
• Hasil yg dicapai : masih belum konsisten; pada
bebarapa patogen dan tanaman menunjukkan hasil yangbaik akan tetapi pada kondisi lain tdk menunjukkan hasil.
Dpt disebabkan : tipe bahan pembawa, kadar air, suhu
dan lamanya penyimpanan sesudah perlakuan
Pengendalian Biologi………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
128/135
Dr.Jumsu Trisno
• Pengendalian biologi : Mengurangi patogen tular benihdan juga dapat meningkatkan kekuatan bibit
• Antagonis yg digunakan: Bacillus subtilis, Chaetolium
spp., Penicillium oxalicum, dan Trichoderma spp.
• Contoh:
Benih buncis yg diperlakukan dg P. oxalicum dpt
meningkatkan tegakan tanaman, rambatan dan berat
polong
Benih jagung; B. subtilis dan Chaetolium globosum dpt
mengendalikan hawar bibit oleh F. moniliforme, juga
meningkatkan perkecambahan, kekuatan akar dan
pertumbuhan bibit
Pengendalian Biologi………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
129/135
Dr.Jumsu Trisno
• Contoh……….
:Bakteriofak dpt mengendalikan Erwinia stewartii benih
jagung;
Ada dua fase perlakuan benih secara biologi
1) Penyebaran awal dr bio-seed treatment; berhubungan
dengan penyiapan dan cara aplikasi yg cocok
2) Perkembangan bio-seed treatment; kemampuan
berkembang dan berkolonisasi pada bagian tanamanseperti akar. Pd tahap ini ditentukan oleh
mikroorganisme lain sebagai kompetitor dan lingkungan
Pengendalian Biologi………
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
130/135
Dr.Jumsu Trisno
Faktor yang mendukung keberhasilan bio-seed treatment:• Food base; makanan dasar harus tersedia dg baik dan
selektif. Adanya kitin dapat meningkatkan pertumbuhan
T. hamatum sbg seed treatment R. solani
• Pengaturan pH; pH substrat dpt meningkatkanpertumbuhan Trichoderma spp. Tumbuh baik pada pH
rendah, bakteri pH netral.
• Kolonisasi Awal; peningkatan potensial inokulum
ditentukan oleh kepadatan populasi awal shg dpt
menekan perkembangan kompetitornya.
• Waktu; berhubungan dengan kecepatan kecambah
antagonis dan tanaman
Perlakuan Benih dg Bahan Kimia
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
131/135
Dr.Jumsu Trisno
• Perlakuan dg bahan kimia; relatif aman, mudah, murah
dan paling efektif mengendalikan patogen tular benih
• Dapat membunuh patogen tular benih dan tular tanahshg dapat melindungi bibit
• Juga mempunyai dampak negatif spt; keracunan,
merusak kecambah
Perlakuan Benih dg Bahan Kimia
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
132/135
Dr.Jumsu Trisno
Hal yg perlu diperhatikan dalam pemakaian fungisida
• Formulasi; Wettable powder (WP) aplkasinya dalam
keadaan basah, Dust (bubuk) dpt melekat, Slurry;
diencerkan dlm konsentrasi tinggi
• Tujuan/target; a) disinfeksi benih; patogen dipermukaanatau dalam benih, b) disinfestasi; patogen kontaminan
pada benih c) perlindungan benih; untuk melindungi
benih/ bibit dari patogen tular tanah
• Cara perlakuan;
Dry seed treatment ; untuk benih kedelai, mengurangi
absorsi air oleh benih,
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
133/135
Perlakuan Benih dg Bahan Kimia
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
134/135
Dr.Jumsu Trisno
Petunjuk Umum Perlakuan Benih• Gunakan bahan kimia yang baik; Untuk seed treatmen
harus: a) efektif pd kondisi agroklimat yg berbeda, b)
tidak fitotoksisitas, c) aman bagi pekerja dan satwa liar,
d) residu tidak berbahaya, e) kompatibel dengan bahankimia lain, f) kompatibel dengan rhizobium dan g)
menguntungkan secara ekonomis
• Tujuan dari perlakuan benih; mengendalikan inokulum
tular benih, perlu diketahui jenis patogen, lokasinya, danpopulasi inokulum
• Harus selektif ; tidak mengganggu perkecambahan benih
Perlakuan Benih dg Bahan Kimia
-
8/18/2019 Bahan Ilmu dan Teknologi Benih.pdf
135/135
Petunjuk Umum Perlakuan Benih• Dosis; tergantung jenis pestisida, inokulum, lokasi
inokulum, kondisi benih. Rata-rata 2,5 g/kg benih
• Metode pemberian; metode yang cocok, Pseudomonas
syringae pv. Phaseolicola pada benih buncis dgmerendam benih dalam larutan streptomisin sufat
• Fitotoksisitas; bahan kimia yg dipakai jangan
merusak/meracun bibit
• Perlakuan benih dan inokulasi Rhizobium; untuk
leg minose