BAGIAN PATOLOGI ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Di awali dengan berdirinya bagian Patologi Anatomi pada tahun 1961 oleh Prof. dr. Wijaya Hakim, salah satu bagian pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini memegang peranan penting dalam membimbing mahasiswa untuk mempelajari suatu patologis dari sel sehingga dapat menentukan arahan dari penyakit yang dipelajari. Selain perannya bagi mahasiswa, selama 50 tahun perjalanannya bagian patologi anatomi juga menyumbangkan peran yang aktif dalam mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat tidak hanya di dalam tetapi juga di luar wilayah Sumatera Barat.

Bagian yang terletak di antara gedung gizi dan gedung kuliah EF ini, belum mempunyai pembagian divisi yang pasti. Ketika ditanyakan kepada ketua bagian Patologi Anatomi, dr. Aswiyanti Asri M.Si Sp.PA perihal belum adanya divisi di bagian ini, lebih dikarenakan jumlah staf yang masih sedikit yaitu 4 orang staf aktif dan 4 orang yang sedang dalam pendidikan spesialisasi Patologi Anatomi. Adapun dokter-dokter senior yang pernah aktif di bagian ini adalah :

1. dr. Yusril, pindah ke Depkes, mengambil Spesialis Anestesi dan ditempatkan di RSUP M Jamil padang dan telah pensiun tahun 1996

2. dr. Hari Purnomo, pindah ke Bagian Bedah dan dididik sebagai Spesialis Anestesi.3. dr. H Zainal Hakim, pindah ke Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin FK UNAND dan

mengambil spesialis di FK Undip Semarang. Sekarang sebagai Guru Besar di Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin.

4. dr. Asri Todo, meninggal pada tahun 1990, ketika masih menjabat sebagai Kepala Bagian.

5. dr. Firdaus Iskandar, pindah ke RS.PT Semen Padang, Indarung dan mengambil Spesialis Paru dan bertugas di RS Persahabatan

6. dr. Bustami Bey, pindah ke RS Pertamina dan sekarang berada di Medan7. dr. Grace Wijaya Hakim,setelah menyelesaikan pendidikannya di FK USU Medan, tidak

kembali ke FK UNAND dan akhirnya mengundurkan diri sebagai Staf Pengajar.

Dalam menjalankan perannya di masyarakat, bagian Patologi anatomi sudah memberikan pelayanan yang optimal. Hal ini didukung oleh fasilitas dan pendidikan akademik yang diperoleh para staf pengajar dan para peserta didik yang sedang mengambil program spesialis patologi anatomi. Untuk staf pengajar diberikan kursus-kursus Patologi Anatomi yang diselenggarakan oleh perkumpulan profesi untuk dapat memperkaya pengalaman. Selain itu, setiap 2 kali dalam setahun para peserta didik dikirim untuk mengikuti kursus

histopatologi yang diselenggarakan oleh kerjasama antara Kolegium Patologi Anatomi dengan IAP-Divisi Indonesia yang bertempat di Bagian Patologi Anatomi FK-UI di Jakarta.

Sedangkan untuk fasilitas, bagian Patologi Anatomi sudah memiliki Hot Spot yang dapat diakses semua staf dan PPDS PA sangat memperluas wawasan. Bagian PA juga memiliki perpustakaan tersendiri, dengan judul buku yang semakin ditingkatkan setiap tahunnya.

Dalam wawancara dengan ketua bagian Patologi Anatomi, beliau mengatakan ada beberapa hal yang menjadi kendala berkaitan dengan perwujudan pengabdian bagian ini, yaitu kurangnya jumlah staf pengajar dan kurangnya fasilitas imunohistokimia yang disebabkan kurangnya dana dan ruangan untuk alat tersebut. Dengan imunohistokimia akan semakin mudah untuk membedakan sel yang normal dan patologis. Untuk itu ketua bagian berharap adanya penambahan jumlah staf dan penempatan imunohistokimia.