bagian isi

Upload: akhmad-kurniadi

Post on 17-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Merokok merupakan aktivitas yang masih banyak dilakukan, walaupun banyak informasi mengenai bahaya merokok di surat-surat kabar, majalah dan media. Data Biro Pusat Statistik (SUSENAS) menunjukkan jumlah perokok pemula usia 5-9 tahun meningkat tajam dari 0,4% (2001) menjadi 2,8% ( 2004). Trend perokok pemula pada usia 10-14 tahun pun meningkat tajam, dari 9.5% (Susenas, 2001) menjadi 17.5%.1Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 secara nasional prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7%. Prevalensi perokok tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah (43,2%), disusul Nusa Tenggara Timur (41,2%), Maluku Utara (40,8%), Kepulauan Riau (36,3%), dan Gorontalo (38,7%). Provinsi-provinsi yang prevalensi nya di bawah angka nasional adalah Sulawesi Tenggara (38,2%), Kalimantan Selatan (30,5%), DKI Jakarta (30,8%), Bali (31,0%), dan Jawa Timur (31,4%). Sedangkan prevalensi perokok tinggi pada kelompok umur 25-64 tahun dengan rentangan 37,0 - 38,2%.2Menurut data hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011, persentase perokok aktif di Indonesia mencapai 67% (laki-laki ) dan 2.7% (perempuan) dari jumlah penduduk, terjadi kenaikan 6 tahun sebelumnya perokok laki-laki sebesar 53 %. Data yang sama juga menyebutkan bahwa 85.4% orang dewasa terpapar asap rokok ditempat umum, di rumah (78.4%) dan di tempat bekerja (51.3%).3Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Uversitas Sebelas Maret Surakarta menunjukan perokok aktif pada mahasiswa kedokteran sebesar 44,2% dan bukan kedokteran adalah 46,7%. Perokok yang memiliki masalah kehidupan adalah 74,3%. Terdapat 56,9% perokok dengan orang tua bukan perokok. Namun saat ditawari rokok oleh teman 79,8% subyek akan menerimanya. Perokok yang mengenal rokok dari iklan sebesar 63,3% .4 Setiap batang rokok yang mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia toksik dan 70 bahan penyebab kanker.4 Bahan kimia tersebut antara lain: aseton, amonia, arsenik, butan, cadmium, karbonmonoksida (CO), DDT, hidrogen sianida, metanol, naftalen, toluen, dan vinil klorida.5Merokok dapat merusak kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Konsumsi merokok dinegara berkembang meningkat rata-rata 2,7% pertahun. Rokok menyebabkan kematian lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dan masih akan terus meningkat di masa mendatang, diperkirakan menimbulkan kematian lebih dari 8 juta orang pada tahun 2030.6Merokok juga diketahui sebagai faktor utama beberapa penyakit. Merokok dapat menaikan tekanan darah, denyut jantung, isi sekuncup, kosumsi oksigen.7 Menurut data Surgeon General's ReportThe Health Consequences of Smoking tahun 2014 melaporkan adanya hubungan kausal antara penggunaan rokok dengan terjadinya berbagai penyakit kanker, penyakit jantung, penyakit sistem pernapasan, penyakit gangguan reproduksi dan kehamilan.8 Berdasarkan penelitian yang dilakukan dinepal pada tahun 2011 menunjukan adanya perubahan kadar hemoglobin menjadi 14.14 1.3g/dl pada perokok .9 Penelitian di India yang dilakukan oleh Ashish Goel pada tahun 2010 menunjukan terjadinya perubahan kadar hemoglobin menjadi14.220.79 g/dl pada perokok.10Kebiasaan merokok di perguruan tinggi juga semakin banyak dijumpai, baik di fakultas kedokteran maupun fakultas lainnya. Penelitian di China menyatakan bahwa 40,7% mahasiswa fakultas kedokteran adalah perokok, sedangkan 45,1% mahasiswa non kedokteran adalah perokok.11 Penelitian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyebutkan jumlah perokok di fakultas kedokteran mencapai 86,67%, fakultas teknik100%, dan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik93,33%.12Peneliti memilih mahasiswa fakultas kedokteran sebagai sampel antara lain karena sampel yang mudah dekat dengan lingkungan peneliti dan alat yang digunakan, Hb strip meter mudah didapat serta peneliti merasa bahwa, Mahasiswa kedokteran seharusnya dapat membantu mengedukasi orang-orang di sekitarnya, mendukung gerakan anti rokok, dan membantu usaha pengendalian konsumsi rokok.131.2 Rumusan masalahBerdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah ada hubungan antara merokok dengan kenaikan kadar hemoglobin? Apakah ada hubungan antara jumlah konsumsi rokok dengan kadar hemoglobin? Apakah ada hubungan antara lama merokok dengan kadar hemoglobin?1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan umumTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan kesadaran akan bahaya merokok bagi mahasiswa fakultas kedokteran1.3.2 Tujuan khusus1. Untuk mengetahui hubungan lama merokok dengan terjadinya perubahan kadar hemoglobin2. Untuk mengetahui hubungan jumlah konsumsi rokok perharidengan terjadinya perubahan kadar3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran mengenai hubungan merokok dengan perubahan kadar hemoglobin1.4HipotesisAda hubungan banyak dan lama merokok dengan peningkatan kadar Hb pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas trisakti.1.5 Manfaat penelitian1.5.1 Manfaat untuk ilmu pengetahuan Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi yang ingin meneliti suatu masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. 1.5.2Manfaat untuk profesi Membantu menambah pengetahuan dalam membuat suat karya ilmiah Memberikan informasi kepada institusi pendidikan kedokteran di Indonesia untuk membantu menurunkan angka perokok pada mahasiswa fakultas kedokteran1.5.3Manfaat untuk masyarakat Sebagai informasi dan pengetahuan mengenai dampak dari merokok terhadap fungsi hemoglobin.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rokok2.1.1 Definisi perokokBerdasarkan who dan depkes , perokok adalah mereka yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan selama hidupnya dan masih merokok saat survey dilakukan.14Berdasarkan indeks Brinkman perokok dibagi menurut jumlah batang rokok perhari dikalikan merokok dalam tahun. Perokok ringan indeks Brinkman 1-200, perokok sedang indeks Brinkman 201-600, dan perokok berat indeks Brinkman >600.142.1.2 Epidemiologi perokokRokok merupakan masalah kesehatan dunia.World Health Organization (WHO) memperkirakanjumlah perokok di dunia sebanyak 2,5 milyar orangdengan dua pertiganya berada di negara berkembang.Paling sedikit satu dari empat orang dewasa adalahperokok di negara berkembang.Prevalens perokoklebih tinggi di negara dengan pendapatan perkapitayang rendah dan terbanyak pada kelompok pendudukdewasa muda dengan perbandingan 27% laki-laki dan21% perempuan. Prevalens perokok di Amerika Serikatsebesar 26% laki-laki dan 21% perempuan sedangkandi Inggris sekitar 27% laki-laki dan 25% perempuan.15,16Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 secara nasional prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7%. Prevalensi perokok tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah (43,2%), disusul Nusa Tenggara Timur (41,2%), Maluku Utara (40,8%), Kepulauan Riau (36,3%), dan Gorontalo (38,7%). Provinsi-provinsi yang prevalensi nya di bawah angka nasional adalah Sulawesi Tenggara (38,2%), Kalimantan Selatan (30,5%), DKI Jakarta (30,8%), Bali (31,0%), dan Jawa Timur (31,4%). Sedangkan prevalensi perokok tinggi pada kelompok umur 25-64 tahun dengan rentangan 37,0 - 38,2%.2Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Uversitas Sebelas Maret Surakarta menunjukan perokok aktif pada mahasiswa kedokteran sebesar 44,2% dan bukan kedokteran adalah 46,7%. Perokok yang memiliki masalah kehidupan adalah 74,3%. Terdapat 56,9% perokok dengan orang tua bukan perokok. Namun saat ditawari rokok oleh teman 79,8% subyek akan menerimanya. Perokok yang mengenal rokok dari iklan sebesar 63,3% .4 Penelitian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyebutkan jumlah perokok di fakultas kedokteran mencapai 86,67%, fakultas teknik100%, dan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik93,33%.122.1.3 Kandungan rokokKomponen terpenting dalam tembakau adalah nikotin yang merupakan alkaloid alam (1 metil-2 {3- piridil} pirolidin) berbentuk cairan, tidak berwarna dan merupakan suatu basa lemah yang mudah menguap serta dapat melewati sawar darah otak.Nikotin pertama kali diisolasi dari tanaman tembakau Nicotana tabacum oleh Posselt dan Reiman pada tahun 1828.Kadar nikotin dalam tembakau hanya berkisar 1-2%, memiliki sifat toksik dan sangat menimbulkan ketergantungan psikis.17 Rokok menggunakan tembakau sebagai bahan utama dan ditambah berbagai senyawa kimia lainnya untuk memberikan rasa tertentu. Berdasarkan pnelitian, sebuah rokok tembakau yang dibakar dapat mengeluarkan sekitar 7000 senyawa kimia, 70 senyawa diantaranya dikenal sebagai karsinogen dansekitar 400 senyawa lainnya termasuk golongan racun seperti tar, karbon monoksida, formaldehid, amonia, hidrogen sianida dan dichloro dipheny ltrichloroethane (DDT).5Merokok diketahui penyebab peningkatan konsentrasi hemoglobin (Hb), yang diyakini disebabkan oleh paparan karbonmonoksida. karbonmonoksida mengikat Hb untuk membentuk karboksihemoglobin, bentuk tidak aktif dari hemoglobin tidak memiliki kapasitas membawa oksigen. Karboksihemoglobin juga menggeser disosiasi Hb kurva di sisi kiri, yang mengakibatkan penurunan kemampuan Hb untuk memberikan oksigen ke jaringan. untuk mengkompensasi oksigen menurun memberikan kapasitas, perokok mempertahankan hemoglobin yang lebih tinggi tingkat dibandingkan non-perokok.102.1.4 Jenis-jenis rokokRokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.182.1.4.1 Rokok berdasarkan bahan pembungkus antara lain Klobot, rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.Kawung, rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.18 Sigaret, rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.18 Dan cerutu, rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.182.1.4.2 Rokok berdasarkan bahan baku atau isi rokok putih, rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. 18 Rokok kretek, rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. 18 Rokok klembak, rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.182.1.4.3 Rokok berdasarkan proses pembuatannya Sigaret Kretek Tangan (SKT), rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.18 Sigaret Kretek Mesin (SKM), rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok.Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan.Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok permenit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokoksama besar.18Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagianyaitu, Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam International, Djarum Super dan lain-lain. Dan Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.18Rokok berdasarkan penggunaan filter dibedakan menjadi 2 yaitu rokok filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus. Dan Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.182.1.4.4 Berdasarkan dari komposisinya:1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasaditemukan di Asia Tenggara dan India.182. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.183. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.184. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung atau mulut.185. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe.182.2 Hemoglobin 2.1.1 Definisi HemoglobinHemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.13Molekul hemoglobin terdiri dari dua bagian:1. Bagian globin, suatu protein yang terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat.2. Gugus nitrogenosa nonprotein mengandung besi yang dikenal sebagai gugus heme, yang masing-masing terikat kesatu polipeptida.

Gambar 1. Struktur hemoglobin2.1.2 Fungsi Hemoglobin (Hb)Hemoglobin dalam tubuh manusia memiliki fungsi sebagai berikut :1) Mengangkut O2 dari organ respirasi ke jaringan perifer dengan cara membentuk oksihemoglobulin. Oksihemoglobin ini akan beredar secara luas pada seluruh jaringan tubuh. Jika kandungan O2 di dalam tubuh lebih rendah dari pada jaringan paru-paru, maka ikatan oksihemoglobulin akan dibebaskan dan O2 akan digunakan dalam metebolisme sel.202) Mengangkut karbon dioksida dari berbagai proton, seperti ion Cl- dan ion hidrogen asam (H+) dari asam karbonat (H2CO3) dari jaringan perifer ke organ respirasi untuk selanjutnya diekskresikan ke luar. Oleh karena itu, hemoglobin juga termasuk salah satu sistem buffer atau penyangga untuk menjaga keseimbangan pH ketika terjadi perubahan PCO2.202.1.3 Kadar HemoglobinKadar hemoglobin ialah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 100 persen. Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin Kadar hemoglobin dalam darah dapat mengalami penurunan yang dapat menyebabkan keadaan anemia. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah, yaitu : a. Perdarahan Ketika mengalami perdarahan yang cepat, tubuh akan berusaha mengganti cairan plasma dalam waktu satu sampai tiga hari yang akan menyebabkan konsentrasi sel darah merah menjadi rendah. Bila perdarahan tidak berlanjut maka konsentrasi sel darah merah akan kembali ke keadaan normal dalam waktu tiga sampai enam minggu. Pada kehilangan darah yang kronik, tubuh tidak dapat mengabsorbsi cukup besi dari usus untuk membentuk hemoglobin secepat darah yang hilang. Maka terbentuklah sel darah merah yang berukuran jauh lebih kecil dari ukuran normalnya dan mengandung sedikit hemoglobin. Keadaan ini dapat menimbulkan anemia. 21b. Kelainan pada sel darah merah Berbagai kelainan sel darah merah banyak didapat secara keturunan. Sel-sel darah merah bersifat rapuh sehingga akan mudah pecah ketika melewati kapiler terutama ketika melalui limpa. Kelainan sel darah merah dapat berupa ukurannya yang sangat kecil dan berbentuk sferis, terdapat kandungan hemoglobin abnormal dalam darah serta reaksi antibodi yang abnormal dalam darah yang menyebabkan rapuhnya sel darah merah. Keadaan-keadaan tersebut dapat menyebabkan keadaan anemia yang parah. 22c. Kekurangan zat besi Jumlah total besi dalam tubuh sebesar 4 sampai 5 gram, 65 persennya terdapat dalam bentuk hemoglobin. 4 persennya dalam bentuk mioglobin dan 1 persennya dalam bentuk variasi senyawa heme yang memicu oksidasi intra sel, sedangkan 15 sampai 30 persen disimpan untuk penggunaan di sistem retikuloendotelial dan sel parenkim hati terutama dalam bentuk feritin. 23Ketika besi diarbsorbsi dari usus halus, besi bergabung dengan beta globulin dalam plasma darah kemudian membentuk transferin. Bila jumlah besi dalam plasma sangat rendah, beberapa besi yang terdapat dalam tempat penyimpanan feritin dilepaskan dan diangkut dalam bentuk transferin di dalam plasma ke area tubuh yang membutuhkan. Di dalam eritrobals transferin akan melepaskan besi secara langsung ke mitokndria, tempat heme disintesis. Pada orang yang tidak memiliki transferin dalam jumlah cukup dalam darahnya, dapat terjadi kegagalan pengangkutan besi ke eritroblas sehingga sel darah merah mengandung lebih sedikit hemoglobin atau disebut anemia hipokromik.23 d. Usia. Semakin bertambah usia manusia makan akan semakin mengalami penurunan fisilogis semua fungsi organ termasuk penurunan sum-sum tulang yang memproduksi sel darah merah. Selain itu kemampuan sistem pencernaan dalam menyaerap zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh terutama dalam hal ini adalah Fe juga berkurang. Sehingga pada orang tua atau usia lanjut mudah mengalami penurunan kadar hemoglobin jika terjadi perdarahan atau ketika melakukan aktivitas berat. 24Pada orangtua toleransi terhadap penurunan kadar hemoglobin kurang baik karena adanya efek kekurangan oksigen pada organ jika terjadi gangguan kompensasi kardiovaskular normal (peningkatan curah jantung karena peningkatan volum sekuncup dan takikardia).24 e. Aktivitas fisik Kegiatan fisik yang berat seperti olahraga dapat meningkatkan resiko penurunan kadar hemoglobin. Hal ini dikarenakan saat berolahraga meningkatkan kebutuhan metabolik sel-sel otot. Dimana dalam sistem metabolik tubuh dibutuhkan oksigen yang memadai sedangkan oksigen dibawa oleh hemoglobin. Jika pembentuk hemoglobin yaitu Fe dalam tubuh tidak memadai maka produksi hemoglobin juga dapat menurun. 25

Bab III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka konsepAgar tujuan penelitian dapat terlaksana dan menjawabpertanyaan dari rumusan masalah, maka dibutuhkan adanya kerangka konsep untuk melakukan penelitian. Berikut gambaran kerangka konsep penelitian :

Variabel bebasVariabel tergantungGizi peningkatan kadar hemoglobinHb patiPolusi Lingkunganpendarahan

Merokok : Jenis rokok Lama merokok Jumlah batang rokok perhariKet : = Area penelitian

Bab IV METODE PENELITIAN4.1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi silang (cross sectional study).4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Pemilihan lokasi ini didasarkan oleh sampel dan alat pengukuran yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti itu sendiri. Penelitian ini dilakukan pada april 2014 sampai agustus 2014.4.3 Populasi dan sampel penelitianPopulasi penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.Kriteria inklusi pada sampel sebagai berikut : Mahasiswa FK Trisakti laki-laki angkatan 2011,2012 dan 2013 yang berusia 17-25 tahun dan bersedia menjadi sampel penelitian. Untuk sampel yang merokok harus memenuhi kriteria merokok menurut WHO dalam Depkes (2004)Kriteria eksklusi pada sampel sebagai berikut : Responden yang menolak ikut serta dalam penelitian. Responden yang sedang menderita pendarahan. Responden dengan penyakit ginjal, ganguan hb pati, anemia. Responden pasca operasi.Jumlah mahasiswalaki-laki angkatan 2011, 2012 dan 2013 berjumlah 240 orang. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang merokok dan tidak merokok. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :no= = = 138,3n= = = 87,74 88Ket: no= besar sampel optimal yang dibutuhkann = besar sampel N = besar populasi mahasiswa laki-laki angkatan 2011, 2012 dan 2013d = tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (0,05)p= prevalensi terjadinya peningkatan kadar hemohlobin pada perokok12q = prevalensi yang tidak mengalami peningkatan kadar hemoglobin pada perokok

Dari rumus di atas, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 orang.Untuk kemungkinan Drop Out maka ditambah 10% menjadi 88+12= 100 orang. Bahan dan instrumen penelitianBahan dan instrumen penelitian ini adalah kuisioner untuk mengetahui seberapa lama, jumlah konsumsi rokok perharidan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan merokok dengan perubahan kadar hemoglobin serta beberapa pertanyaan seputar masalah penelitian dan strip hb untuk menilai kadar hemoglobin dari sampel.

4.4 Analisis dataMenggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan Chi Square. Data diolah menggunakan program SPSS16.0. Alur kerja penelitianSkema pengambilan data untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

MAHASISWA

INFORMED CONSENT

PENGUMPULaAN DATA

WAWANCARA KUISIONERPENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN

ANALISIS DATA

4.5 Etika penelitianSemua sampel penelitian dijaga kerahasiaan dirinya dan mendapatkan permintaan persetujuan setelah penjelasan (informed consent) sebagai subjek studi secara sukarela.4.8Penjadwalan penelitianKegiatanWaktu

DesemberJanuari FebruariMaret April Mei

Persiapan dan pengumpulan data

Penyusunan dan penyelesaian Bab I (Pendahuluan)

Penyusunan dan penyelesaian Bab II (Tinjauan Pustaka)

Penyusunan dan penyelesaian Bab III (Metodologi)

Penyusunan dan penyelesaian Bab IV (Hasil)

Penyusunan dan penyelesaian Bab V (Pembahasan)

Penyusunan dan penyelesaian Bab VI (Kesimpulan dan Saran)

Persiapan ujian skripsi

Penyusunan manuskrip publikasi E-jurnal

DAFTAR PUSTAKA1. anak dan remaja rentan menjadi perokok pemula available at http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2050 2. DEPKES RI. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2004. Available at :http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20Indonesia%202004.pdf Accessed January 13 20143. Global adult tobacco survey (GATS) available http://www.who.int/tobacco/surveillance/en_tfi_india_gats_fact_sheet.pdf4. Musdalifah, Setijadi AR, Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Stres, Orang Tua, Teman, dan Iklan Terhadap Perilaku Merokok Pada Mahasiswa UniversitasSebelas Maret Surakarta available at http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CCwQFjAB&url=http%3A%2F%2Fjurnalrespirologi.org%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F06%2Fjri-2011-31-4-203.pdf&ei=SC0AU9e3IcmFiQfKzIH4Dw&usg=AFQjCNFoZxeA0aDEJPd0eHK__uZyEOEdjg&bvm=bv.61535280,d.aGc accessed January 13 20145. CDC - 2010 Surgeon General's Report - Chemicals in Tobacco avaible http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/sgr/2010/consumer_booklet/chemicals_smoke/ accessed at 13 january 2014

6. Tobacco Atlas. 2013. Factsheet. Indonesia. Available at : http://www.tobaccoatlas.org/uploads/Files/country_pdfs/TA4_FactSheet_Indonesia.pdf. Accessed january 13,2014

7. WHO Report: Tobacco could kill one billion by 2100, Science daily aug 2008; 24:718. 2014 Surgeon General's Report: The Health Consequences of Smoking50 Years of Progress available at http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/sgr/50th-anniversary/index.htm?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+cdc%2FGEla+%28CDC+-+Smoking+and+Tobacco+Use+-+Main+Feed%29 accessed at January 13 20149. Shah BK, Nepal AK, Agrawal M, Sinha AK the effect of cigarette smoking on hemoglobin level compared between smokers and non smokers avaible at http://www.nepjol.info/index.php/STCJ/article/view/7985 accessed at January 13 201410. Goel A, Deepak D, Gaur N, Study of relationship of tobaccosmokingwithhaemoglobin concentration in healthy adult. JPBSM available : http://www.jpbms.info/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid=723&Itemid=48 accessed 13 january 201411. Zhu T, Feng B, Wong S, Choi W, Hong ZS.A comparison of smoking behaviors among medical and other college students in China. Heapro 2004; 19: 189-95.12. Embriana B, Kusbaryanto. Insidensi dan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa fakultas kedokteran, fakultas teknik, dan fakultas ISIPOL jurusan hubungan internasional angkatan 2002 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: 2006. Available at : http://jurnalrespirologi.org/wp-content/uploads/2012/06/jri-2011-31-4-203.pdf. Accessed August 25 201313. Smith DR, Leggat PA. An international reviewof tobacco smoking among medical students. JPGM 2007; 53: 55-62.14. Atmoko, Widi, et al. "Prevalens asma tidak terkontrol dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kontrol asma di poliklinik asma rumah sakit persahabatan, jakarta." J Respir Indo 2011;31(2): 53-60.15. The MPOWER package. WHO Report on theGlobal Tobacco Epidemic. World Health Organization 200816. Center of Disease Control and prevention. Statespecific prevalence of current smoking among adult. Morb Mortal Wkly Rep.2004;52:1277-33017. Jain R, Mukherjee K. Biological basis of nicotine addiction. Indian J of Pharmacol.2003;35:281-9.18. Mangku, Sitepoe. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana19. Wikipedia.2014. Hemoglobin. Avaible at : http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin accesed 17 januari 201420. Bunn FH, Shield EC, hemoglobin Function in Store Blood available at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC322222/ accessed at January 14 201421. Bleeding medlineplus medical encyclopedia available at http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000045.htm accessed January 14 201422. Anemia Medlineplus medical encyclopedia available at http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000560.htm accessed January 14 201423. Nutrition for everyone: basic : Iron and Iron Deficiency CDC available at http://www.cdc.gov/nutrition/everyone/basics/vitamins/iron.html accessed January 14 201424. Putel VK, Variability and heritability of hemoglobin concentration: an opportunity to improve understanding of anemia in older adults available at http://www.haematologica.org/content/93/9/1281.full accessed at January 14 201425. Olivieri O, Vitoux D, Galacteros F, Bachir D, Blouquit Y, Beuzard Y,Brugnara C, Hemoglobin variants and activity of the (K+Cl-) cotransport system in human erythrocytes available at http://bloodjournal.hematologylibrary.org/content/79/3/793.full.pdf accessed January 20 2014

LAMPIRANINFORMED CONSENTPenjelasan mengenai penelitianPenelitian mengenai merokok dan peningkatan kadar hemogloblin pada mahasiswa kedokteran dapat memberikan pengetahuan seberapa lama dan banyak konsumsi rokok agar terjadi peningkatan kadar hemoglobin pada mahasiswa kedokteran.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi petunjuk kepada mahasiswa kedokteran sehingga dapat mencegah dampak negatif dari hal ini dan menghindari perburukan ke tahap selanjutnya.Oleh karena itu kami mengharapkan saudara untuk ikut serta dalam penelitian ini. Bila bersedia maka peneliti akan memberikan kuisioner dan jika memenuhi persyaratan selanjutnya akan dilakukan pengukuran kadar hemoglobin menggunakan Hb strip meter. Hasil pemeriksaan ini akan diinformasikan kepada saudara dan semua hasil pemeriksaan akan dirahasiakan.Bila ada pertanyaan, saudara dapat menghubungi peneliti di nomor telepon 087877556860/02128741901.Saudara berhak untuk menolak ikut dalam penelitian ini. Bila saudara bersedia ikut dalam penelitian ini kami mohon untuk membubuhkan tanda tangan pada formulir persetujuan di bawah iniJakarta,20...

Akhmad Kurniadi

FORMULIR PERSETUJUAN

Semua penjelasan di atas telah disampaikan kepada saya dan telah saya pahami.Dengan menandatangani formulir ini saya SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Nama peserta penelitian:

Tanda tangan:

Tanggal:

Alamat :

KARAKTERISTIK KORESPONDEN PENELITIAN

Nama: Alamat: Usia: Jenis kelamin: Berat badan: Tinggi badan:

Harap pertanyaan dibawah ini dijawab dengan benar dan jujur : Apakah sekarang anda seorang perokok? (YA/TIDAK)*coret yang tidak perlu Jika YA Sudah berapa lama anda merokok? . Tahun Berapa batang anda merokok perhari? . Batang Apakah anda mengetahui pengaruh rokok terhadap perubahan kadar hemoglobin? (YA/TIDAK) *coret yang tidak perlu Apakah anda mempunyai riwayat ganguan pembentukan hemoglobin?(YA/TIDAK) Apakah anda mempunyai penyakit ginjal? (YA/TIDAK) Apakah anda mempunyai riwayat pendarahan massif? (YA/TIDAK) Apakah anda sedang dalam 3 bulan pasca operasi ? (YA/TIDAK) Apakah anda mempunyai gangguan pembekuan darah? (YA/TIDAK)

20