bab4 metodepenelitian - universitas muhammadiyah malangeprints.umm.ac.id/58823/5/bab 4.pdf · 2020....
TRANSCRIPT
31
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan cross sectional.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kolam Renang GOR Gajayana Malang pada
bulan November 2019.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Atlet renang yang melakukan latihan di Kolam Renang GOR
Gajayana Malang.
4.3.2 Sampel
Atlet renang yang melakukan latihan di Kolam Renang GOR
Gajayana Malang sesuai inklusi.
4.3.3 Besar sampel
Besar sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini berjumlah 14
orang.
4.3.4 Teknik Sampling
Pada penelitian ini pengambilan subjek menggunakan metode total
sampling jenis non probability
32
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian
4.3.5.1 Kriteria Inklusi
1. Atlet perempuan yang mengikuti latihan renang di Kolam GOR
Gajayana Malang yang telah latihan minimal 2 tahun (Vitor FdM
dan Bohme MTS, 2010)
2. Atlet berusia 11-15 tahun (Giriwijoyo S dan Sidik DZ. 2012)
3. Menguasai gaya bebas dengan baik dan benar
4. Memiliki durasi latihan minimal 60 menit tiap pertemuan (Patel H
et al., 2017)
5. Memiliki Indeks Massa Tubuh normal (Persentil 5-85)
6. Minimal latihan berenang 200 meter (Manning RD. 2016)
4.3.5.2 Kriteria Eksklusi
1. Memiliki penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular
maupun respirasi (penyakit jantung koroner, penyakit jantung
bawaan, hipertensi, maupun asma)
2. Kondisi sedang sakit, cedera maupun pada masa pemulihan
3. Merokok
4. Mengkonsumsi kopi (kafein)
4.3.5.3 Kriteria Drop Out
1. Atlet yang tiba-tiba terjadi kram dan tidak bisa meneruskan tes
2. Atlet yang tidak bisa menghadiri latihan pada hari yang sudah
ditentukan
33
4.3.6 Variabel Penelitian
4.3.6.1 Variabel Bebas
Jarak tempuh atlet perempuan gaya bebas usia 11-15 tahun
4.3.6.2 Variabel Tergantung
VO2 max atlet renang perempuan gaya bebas usia 11-15 tahun
4.3.7 Definisi Operasional
1. Atlet renang adalah seseorang yang mengikuti pelatihan renang secara
teratur dan telah menguasai renang gaya bebas yang berusia 11-15 tahun.
2. Gaya bebas adalah gerakan berenang dengan posisi telungkup dan kedua
lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan
mengayuh, sementara kedua kaki bergantian menggerakkan seperti
cambuk naik turun
3. Jarak tempuh adalah jarak yang harus dicapai oleh atlet yang ditargetkan
oleh pelatih (dalam bentuk ordinal skala kategorik), macam:
a. Kelompok A atlet yang biasa berenang dengan jarak 1000-2000 m
b. Kelompok B atlet yang biasa berenang dengan jarak >3000 m
4. VO2 Max adalah hasil pengukuran jumlah volume oksigen maksimal
yang dibutuhkan oleh tubuh ketika bernapas dengan menggunakan
metode pengukuran dengan the 3-minute step test. VO2 Max diukur
menggunakan rumus dari Fahey TD et al (2017b) dimana membutuhkan
nilai HR yang nantinya akan dikonversikan menjadi VO2 max (dalam
bentuk rasio skala numerik)
..................................
34
4.4 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian ini di antara lain:
1. Timbangan berat badan untuk menghitung berat badan atlet
2. Stature meter untuk mengukur tinggi badan atlet
3. Stopwatch untuk menghitung waktu selama atlet melakukan the 3-minute step
test
4. Sphygmomanometer dan stetoskop digunakan untuk mengukur tekanan darah
sebelum dilakukan the 3-minute step test
5. Metronom digital untuk mengatur ketukan langkah ketika atlet melakukan the
3-minute step test
6. Balok kayu yang sudah terukur standar
7. Alat dokumentasi (ponsel/ kamera digital)
8. Formulir informed consent (terlampir)
9. Alat tulis (bolpoin dan kertas) dan formulir pencatatan data
4.5 Prosedur penelitian
Penelitian ini diawali dengan menentukan jumlah populasi atlet di kolam
renang GOR Gajayana yang akan dijadikan sebagai sampel. Pertama, Atlet diberi
lembar kertas informed consent dan peneliti menjelaskan isi dari kertas tersebut.
Peneliti juga menjelaskan terkait tentang The 3-minute Step Test antara lain, harus
dilakukan pemanasan terlebih dahulu, seberapa lama atlet akan melakukan tes
tersebut, dan kemungkinan cedera yang akan ditimbulkan. Atlet diberi
kesempatan untuk bertanya pada peneliti jika dirasa belum paham tentang
tindakan yang akan dilakukan. Jika Atlet maupun orang tua atlet sudah memahami
35
tentang penjelasan peneliti, Atlet maupun orang tuanya dapat mengisi lembar
tersebut dan mengembalikan kembali pada peneliti. Kedua, populasi atlet yang
telah mengisi informed consent dimasukkan ke dalam jumlah sampel dengan
menggunakan total sampling.
Ketiga, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) atlet akan dimasukkan ke
dalam tabel CDC kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) anak dan remaja usia 2-20
tahun akan ditentukan rentang persentilnya untuk menentukan apakah sampel
yang akan dilakukan perlakuan sesuai inklusi atau tidak. Jika atlet yang telah
diukur termasuk kategori normal atau sehat, selanjutnya dapat mengikuti syarat
inklusi yang sudah ditentukan. Atlet renang perempuan yang telah berlatih
minimal 2 tahun, berusia 11-15 tahun, durasi latihan minimal 60 menit tiap
pertemuan, dimasukkan sebagai kriteria inklusi selain penentuan IMT seperti di
atas.
Tabel 4.1 Kategori IMT anak dan remaja (perempuan) usia 2-20 tahun
Kategori Rentang Persentil
Underweight < 5
Normal/ Sehat 5 s/d 85
Overweight 85 s/d 95
Obese ≥95
Keempat, peneliti yang sudah mengumpulkan atlet-atlet membagi menjadi
dua kelompok berdasarkan wawancara kepada masing-masing atlet dengan
beberapa pertanyaan, dimana kelompok A dengan jarak 1000-2000 meter dan
kelompok B dengan jarak >3000 meter.
(CDC, 2000)
36
Kelima, atlet mempersiapkan diri untuk The 3-minute step test. Sebelum
dilakukan tes, peneliti harus mempersiapkan alat yang nantinya akan digunakan
untuk tes dan kesiapan atlet untuk menjalankan tes. Alat yang digunakan adalah
stopwatch, metronom digital, balok kayu yang terukur 30 cm, kertas dan alat tulis
untuk mencatat hasil tes. Persiapan atlet pada 3-minute step test adalah
menyelaraskan kedua tungkai ke atas dan ke bawah pada balok kayu dengan
metronom digital. Ketukan pada metronom yang digunakan yaitu 88x permenit/
22x langkah permenit. Jika atlet sudah dirasa bisa mengikuti tiap ketukan, maka
atlet melakukan pemanasan terlebih dahulu (seperti berjalan atau jogging yang
ringan). Peneliti menyediakan balok kayu di depan atlet. Setelah atlet siap,
dimulailah latihan selama 3 menit sesuai dengan latihan sebelum tes. Setelah 3
menit, atlet tetap berdiri dan hitung HR selama periode 15 detik dari detik ke-5 ke
20 detik hingga pemulihan. Atlet melakukan pendinginan setelah tes seperti
berjalan lambat selama beberapa menit.
Keenam, data yang telah didapat oleh peneliti seperti HR atlet akan
dikonversikan menjadi nilai VO2 max pada perempuan dengan rumus dari Fahey
TD et al. (2017b).
.
.
.
.
VO2 Max = 65,81 – 0,1847. HRrest
37
4.6 Alur penelitian
.
.
.
Survei ke kolam renang GORGajayana
Pengambilan sampel dari populasi di GOR Gajayana
Sampel memahami dan menyetujui formulir informed consentyang diberikan oleh peneliti
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
Kelompok AAtlet renang yang rutin
menempuh jarak 1000-2000 m
Kelompok BAtlet renang yang rutin
menempuh jarak >3000 m
Penilaian VO2 max dengan the 3-minute step test
Analisis data
HR dikonversikan menjadi VO2 Max dengan rumus dari Fahey TD et al.(2017b)
Mengambil data HR setelah atlet melakukan the 3-minute step test
38
4.7 Analisis data
Data yang telah dikumpulkan akan dimasukkan ke dalam komputer dan
dianalisis menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)
21.0. Data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan uji komparatif numerik tidak
berpasangan dengan 1 kali pengukuran menggunakan Tes T tidak berpasangan.
Syarat Tes T tidak berpasangan adalah data harus normal dengan menggunakan
uji normalitas terlebih dahulu. Apabila data tidak normal, dilakukan transformasi
data terlebih dahulu. Jika data yang dihasilkan tidak normal maka menggunakan
alternatif yakni Mann Whitney.