bab x teori pertumbuhan ahli ekonomi klasik
TRANSCRIPT
BAB X
1. Teori Pertumbuhan Ahli-Ahli Ekonomi Klasik
Sejarah pemikiran ekonomi penulis-penulis ekonomi di antara bahagian
kedua abad kedelapan belas dan permulaan abad keduapuluh digolongkan kaum
Klasik, kaum klasik ni dibedakan dalam dua golongan :
(1) Kaum Klasik yang lazim disebut kaum Klasik saja, merupakan ahli-ahli
ekonomi yang mengemukakan analisanya sebelum tahun 1870.
(2) Kaum Neo-Klasik, yang merupakan merupakan ahli-ahli ekonomi yang
mengemukakan analisanya sesudah tahun 1870.
Termasuk golongan Kaum Klasik adalah Adam Smith, David Ricardo,
Robert Malthus dan John Stuart Mill. Ahli-ahli ekonomi klasik mencurahkan
perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan
ekonomi. Dalam teori pertumbuhan yang telah disinggung di muka mereka
menyatakan bahwa luas tanah dan kekayaan alam jumlahnya tetap dan tingkat
teknologi tidak mengalami perubahan. Selanjutnya dengan pemisalan di atas
dianalisa bagaimana pengaruh pertambahan penduduk pada tingkat produksi dan
pendapatan. Teori pertumbuhan kaum Klasik disimpulkan dalam 5 permasalahan
yang telah dikemukakan dan dapat dilihat pada halaman 68 di muka.
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik hukum hasil lebih yang
semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ini berarti
pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus berlangsung. Pada permulaannya
jumlah penduduk penduduk sedikit dan kekayaan alam berlimpah, tingkat
pengembalian modal dari investasi yang dilakukan tinggi. Para pengusaha akan
memperoleh keuntungan yang besar, yang memungkinkan timbulnya investasi
yang baru dimana pertumbuhan ekonomi terwujud. Keadaan seperti di atas tidak
akan terus menerus berlangsung. Bila jumlah penduduk telah meningkat maka
pertambahan penduduk tersebut akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi,
disebabkan produktivitas marginal (batas) penduduk telah menjadi negatif. Maka
kemakmuran masyarakat turun kembali, perekonomian akan mencapai tingkat
perkembangan yang sangat rendah, bila keadaan ini terjadi (tercapai), ekonomi
dikatakan telah mencapai “keadaan tidak berkembang (stationary state)”. Pada
keadaan ini pendapatan para pekerja hanya mencapai tingkat “cukup hidup (sub
sistence)”.
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik setiap masyarakat tidak akan
mampu menghalangi terjadinya keadaan tidak berkembang tersebut, tetapi hanya
mampu memperlambat terjadinya keadaan tersebut.
Curve Pertumbuhan Ekonomi menurut. Teori Klasik .
Curve di atas menunjukkan pandangan ahli-ahli ekonomi kaum Klasik
mengenai pengaruh dari pertambahan penduduk pada proses pertumbuhan
ekonomi.
PN = Menggambarkan tingkat produksi atau Pendapatan Nasional yang akan
dicapai pada berbagai jumlah penduduk.
PM = Produksi Marginal dari para pekerja.
PR = Menggambarkan Pendapatan per Kapita (pendapatan Rata-rata) yang
akan dicapai pada berbagai jumlah penduduk.
Produksi
Nasional
Produksi
Marginal
Produksi
RataRata
0
Jumlah Penduduk
PR
PN
PM
I II III IV
Berdasarkan kepada sifat-sifat dari PN, PM, dan PR, pertumbuhan
ekonomi dapat dibedakan dalam empat tahap sebagai berikut :
Tahap I. Pada tahap ini penduduk masih kurang (sedikit), maka pertambahan
penduduk akan menambah produksi marginal, sebagai akibat
pendapatan per kapita menjadi bertambah tinggi.
Tahap II. Pada tahap ini tidak terdapat lagi kekurangan penduduk dan pada tahap
ini mulai berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang, maka
curve (PM) mulai menurun. Sungguhpun demikian pada tahap ini
produksi marginal masih lebih tinggi dari pendapatan per kapita,
pendapatan per kapita yang ditunjukkan oleh curve (PM) masih tetap
mengalami kenaikan.
Tahap III. Pada tahap ini pendapatan per kapita telah mulai menurun. Ini berarti
batas di antara tahap III dan tahap IV merupakan tingkat pertumbuhan
dimana pendapatan perkapita mencapai tingkat yang tertinggi.
Tahap IV. Pada tahap ini penduduk sudah terlalu berlebihan sehingga produksi
marginal telah menjadi negatif. Maka pendapatan nasional akan
menjadi bertambah rendah bila penduduk bertambah. Keadaan ini
mengakibatkan pendapatan perkapita mengalami kemerosotan yang
lebih cepat, dan tingkat kemakmuran akan mengalami kemerosotan
yang cepat pula.
2. Teori Penduduk Optimal/Proses Pertumbuhan dan Distribusi
Pendapatan
Teori yang menjelaskan hubungan antara pendapatan perkapita dan jumlah
penduduk dinamakan teori penduduk optimal. Penduduk yang bertambah terus
akan menyebabkan pada suatu jumlah penduduk yang tertentu, yaitu pada batas
tahap II dan III, produksi marginal telah sama dengan pendapatan per kapita. Pada
keadaan ini pendapatan per kapita mencapai nilai yang maksimal. Jumlah
penduduk pada waktu itu dinamakan penduduk optimal. Keadaan tersebut dapat
dilihat pada curve penduduk optimal pada halaman berikut.
Curve : Penduduk Optimal
Optimal adalah : Jumlah penduduk sebanyak (P0) dan pendapatan per kapitan
yang paling maksimal adalah (Y0).
Keterangan Curve : Ypk = Menunjukkan tingkat pendapatan per kapita pada
berbagai jumlah penduduk.
M = Adalah puncak curve tersebut.
3. Teori Shumpiter
Teori Shumpiter menekankan pentingnya peranana pengusaha dalam
menciptakan pertumbuhan ekonomi. Teori ini menyatakan bahwa pengusaha
merupakan golongan yang akan terus menerus mengadakan pembaharuan atau
inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi :
1) Memperkenalkan barang-barang baru
2) Mempertinggi efesiensi dalam produksi suatu barang.
3) Memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran baru.
4) Mengembangkan sumber mentah yang baru, dan
Pe ndapatan
pe r
k a p i t a
Kekurangan penduduk
Kelebihan penduduk
0
P0
Penduduk Optimal
Jumlah Penduduk
Y0
M
Ypk
5) Mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi perusahaan dengan
tujuan mempertinggi efisiensi.
Pandangan Schumpeter yang menyatakan bahwa tingkat keadaan tidak
berkembang itu dicapai pada tingkat pembangunan yang tinggi. Berbeda dengan
pandangan klasik yang mengatakan bahwa tingkat tersebut dicapai pada waktu
perekonomian telah berada kembali pada tingkat “pendapatan cukup hidup” yaitu
pada tingkat pendapatan yang sangat rendah.