bab vku
TRANSCRIPT
81
BAB V
HASIL PELAKSANAAN
1. Nama Kegiatan : Pengenalan dan Orientasi Safety PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk
Tujuan : Mengetahui peraturan yang harus dipatuhi selama
magang, mengetahui dan menerapkan aturan-aturan
keselamatan di lingkungan perusahaan.
Manfaat : Memperoleh pemahaman tentang aturan selama magang,
syarat mendapatkan sertifikat, serta memperoleh
pemahaman, pengetahuan tentang pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.
Hasil :
Pada kegiatan pengenalan dan orientasi safety yang dilaksanakan
tanggal 2 april ini kami mendapatkan pengenalan dari pihak HRD Training
Section yang menjelaskan tentang dasar peraturan yang harus dipatuhi
selama kami melakukan magang di Chandra Asri seperti jadwal magang,
jadwal masuk, jadwal pulang, jadwal istirahat termasuk makan dan berbagai
peraturan lain. Kami juga mengisi berbagai berkas-berkas seperti biodata diri.
Dan bagi kami yang tidak mempunyai peralatan safety untuk yang bertugas
ke lapangan, diperkenankan meminjam sepatu safety, helm, earplug, dan
kacamata dengan cara mengisi form peminjaman di HRD Training Section
Selain mendapatkan penjelasan dari HRD Training Section, di ruang
training pun kami mendapatkan orientasi safety dari pihak safety section PT.
Chandra Asri Petrochemical. Kami mendapatkan penjelasan melalui PPT
yang berisi produksi , bahan baku, plant perusahaan, zona area, alat
pelindung diri, safety awareness, dan program safety PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk.
Ruang lingkup dari peraturan tersebut adalah seluruh lingkungan PT.
Chandra Asri Petrochemical, Tbk yang terbagi atas red area dan green area.
Red area merupakan daerah yang memiliki potensi bahaya serta resiko tinggi.
Red area terbagi menjadi red area A yang merupakan daerah dengan risiko
tinggi dan red area B yang merupakan daerah dengan risiko yang medium.
Ketika orang memasuki red area terdapat banyak peraturan yang dibuat
82
diantaranya adalah tidak boleh membawa handphone, kamera, dan harus
memakai celana bahan yang tidak ketat. Green area merupakan daerah yang
memiliki potensi bahaya serta resiko rendah. Orang yang dapat memasuki red
area merupakan orang yang telah memiliki ijin khusus (permitt) atau dengan
didampingi oleh orang user setiap departemen yang berkaitan. Semua
kendaraan hanya boleh parkir di parkir green area, dan kendaraan yang
diperbolehkan untuk masuk ke green area hanya kendaraan yang sudah
berstiker green area yang berwarna hijau. Tamu atau visitor yang akan
memarkirkan mobilnya pada parkiran green area harus menukarkannya
dengan SIM lalu mobil dapat masuk dan parkir di green area.
Salah satu program Safety awareness di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk dilakukan dengan memberikan BBS card (behaviour
based safety) kepada orang yang belum memenuhi standar safety.
Perusahaan menerapkan kesadaran keselamatan tinggi untuk meminimalkan
risiko yang ada di lingkungan. Dalam safety awareness terdapat 4 tingkatan
yang dibedakan berdasarkan kesadaran dari orang yang melakukan tindakan
safety, yaitu reactive, dependent, independent, dan interdependent.
2. Nama Kegiatan : Pembuatan ID Card PT. Chandra Asri Petrochemical,
Tbk
Tujuan : Mendapatkan kartu tanda pengenal yang dapat digunakan
sebagai jalan akses masuk dan keluar lokasi perusahaan.
Manfaat : Memperoleh akses untuk masuk dan keluar perusahaan
dengan id card otomatis yang di scan otomatis pada gate 1
sekaligus sebagai absen kehadiran.
Hasil :
Pada tanggal 3 April 2014, kami diajak oleh training section untuk
menuju ruang security dan membuat id card yang dapat digunakan hanya
selama jadwal magang kami. Setelah magang berakhir maka id card akan
kadaluarsa. Pada Id card ini tercantum nama, pas foto, golongan darah,
golongan, dan area zona yang diijinkan. Semua yang sedang melakukan
praktek kerja lapangan/ magang termasuk dalam golongan kontraktor. Dan
karena kami bertiga magang di Fire Fighting Section maka zona area kami
adalah red area, artinya kami boleh memasuki seluruh plant perusahaan.
83
3. Nama Kegiatan : Perkenalan dan pengenalan Fire Fighting Section (FFS)
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
Tujuan : Mempelajari gambaran tentang FFS, struktur organisasi
dan jobdesc FFS, dasar peraturan proteksi kebakaran PT.
Chandra Asri Petrochemical, Tbk.
Manfaat : Mendapatkan informasi struktur organisasi serta job
description FFS, dasar peraturan proteksi kebakaran PT.
Chandra Asri Petrochemicsl, Tbk
Hasil :
Pada tanggal 3 April 2014, setelah kami mendapatkan id card, kami
diijinkan dan langsung diantar menuju tempat magang kami sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Kami bertiga langsung diantar menuju FFS, disana kami
bertemu dengan Section Manager, Superintendent, Admin Support, Daily
Supervisor, Daily Technician, Shift Supervisor A, Shift Technician A, dan OB.
Setelah kami berkenalan, kami mendapatkan seorang pembimbing yaitu
Bapak Rahadian selaku Daily Supervisor. Kami mendapatkan informasi
mengenai struktur organisasi dan Job Description masing masing karyawan
FFS dari Admin Support. Dasar peraturan dan penjelasan umum proses
produksi kami dapatkan dari pembimbing kami saat di ruang meeting FFS.
Struktur organisasi di FFS yang kami dapatkan beserta jobdesc
sudah dilampirkan pada bab IV laporan ini dan juga di lampiran. Untuk
dasar peraturan pun sudah kami jelaskan di bab IV. Dasar peraturan yang
digunakan oleh PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk dalam proteksi
kebakaran sudah mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) tetapi
karena dasar aturan SNI tidak begitu pas untuk sebuah industri petrokimia,
maka selain menerapkan aturan SNI pun PT. Chandra Asri Petrochemical,
Tbk juga menggunakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan juga NFPA.
4. Nama Kegiatan : Survei dan pengenalan bahan baku, proses produksi
dan hasil produksi plant OP dan PP PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
84
Tujuan : Mengenal dan memperoleh gambaran bahan baku,
proses produksi, dan hasil produksi produksi PT. Chandra
Asri Petrochemical, Tbk
Manfaat : Selain memperoleh gambaran tentang bahan baku,
proses produksi, dan hasil produksi PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk. , melihat dan mengidentifikasi alat-alat
proteksi yang digunakan pada setiap lokasi/line di plant.
Hasil :
Pada tanggal 5 April 2014, kami diajak oleh pembimbing untuk
berkeliling ke seluruh plant dan melihat alat proteksi kebakaran apa saja yang
digunakan pada setiap line. Saat survei ini juga kami diajak berkeliling untuk
mengetahui proses produksi beserta hasil produksi PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk. dijelaskan dari mulai di cracker hingga jadi sebuah etilen
yang siap diolah kembali atau disalurkan ke pihak pembeli seperti PT.
Asahimas dan disalurkan dengan menggunakan pipa. Kami berputar pada
area ethylene plant, lalu menyebrang hingga polyprophylene plant dan juga
melihat jetty sebagai sarana untuk impor dan ekspor baik bahan baku maupun
hasil produksi. Untuk proses produksi, bahan baku dan hasil produksi sudah
terlampir pada bab IV laporan ini.
5. Nama Kegiatan : Diskusi dan pengenalan Komitmen, Kebijakan & Hukum K3
dan Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk.
Tujuan :Mempelajari Komitmen, kebijakan & hukum K3;
Mengidentifikasi Jaminan Keselamatan dan Kesehatan
Tenaga Kerja
Manfaat : Mendapatkan informasi tentang proper perusahaan, award
dan reward perusahaan, penerapan safety awareness
dengan salam BBS (Behaviour Based Safety), dan
mendapatkan informasi tentang jaminan tenaga kerja serta
sarana kesehatan dan medis yang ada di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk.
Hasil :
85
Pada tanggal 5 April 2014, setelah istirahat makan siang. Kami melakukan
diskusi dengan karyawan FFS baik itu Superintendent, pembimbing dan dan
daily techinician tentang komitmen, kebijakan dan hukum K3. Audit SMK3 dan
ISO serta OSHAS yang sudah diperoleh perusahaan. Proper bendera di PT.
Chandra Asri Petrochemical, Tbk sudah berwarna hijau yang artinya sudah
aman dan menjaga kualitasnya serta limbah yang tidak mencemari lingkungan.
Bentuk komitmen dan kebijakan pun sudah tersebar luas dan disosialisasikan
kepada seluruh karyawan di PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk. salah satu
kebijakan perusahaan dalam memberikan keselamatan kepada pekerja adalah
dengan menerapkan salam BBS kepada pekerja bila tidak berperilaku aman
atau tidak menggunakan alat pelindung diri pada tempat yang harusnya
menggunakannya.
Bukti kebijakan K3 lainnya adalah dengan menjamin keselamatan tenaga
kerja melalui jamsostek sesuai undang-undang dan melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin kepada pekerja. PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
juga menggunakan fasilitas asuransi AIA untuk karyawan dan suami/istri dan 3
orang anak dalam mengganti biaya pengobatan dan perawatan.
Sarana kesehatan dalam meningkatkan produktivitas seluruh karyawan,
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk menyediakan BAPORKES ( Badan
Penyelenggara Olahraga dan Kesehatan) yang menyediakan sarana olahraga
seperti futsal, badminton, dan lainnya untuk karyawan dan anggota
keluarganya.
6. Nama Kegiatan : Diskusi tentang papan fire incident record yang
terletak di depan ruang Fire Fighting section (FFS) di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk.
Tujuan : Mengidentifikasi data fire incident record dalam FFS dan
menganalisis penyebabnya sesuai dengan AIN yang berada
di safety section
Manfaat : Mendapatkan data fire incident record dan penyebab
incident tersebut serta penginvestigasian yang dilakukan
oleh FFS dan Safety Section
Hasil :
86
Pada tanggal 5 April 2014 pukul 15.00 saat kami sedang duduk di depan
ruang FFS kami melihat papan fire incident record dan kami diskusikan dengan
karyawan FFS serta karyawan Safety Section yang saat itu juga berada disitu
mengenai data tersebut dan penyebabnya.
1995199619971998199920002001200220032004200520062007200820092010201120122013
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
FIRE INCIDENT RECORD YEAR 1995-2014
Frekuensi
Gambar 5.1 Fire Incident Record Year 1995 - 2014
Dari grafik di atas, ditemukan bahwa fire incident di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk paling tinggi terjadi pada tahun 2007 sebanyak 17 kasus
dan jumlah kasus paling rendah pada tahun 2005 sebanyak 3 kasus. Pada tiga
tahun terakhir yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013 fire incident mengalami
penurunan dan terakhir tahun 2013 ditemukan 9 kasus.
Setelah selesai incident, report akan dicatat oleh safety section dan
dilakukan investigasi kemudian akan dimasukkan dalam AIN (Accident-
Incident-Near Miss). Dalam pelaporan fire incident dijelaskan bahwa penyebab
terjadinya fire incident adalah karena peratalan (tool/equipment), orang
(people/human error), bahan (material) dan metodologi kerja (methodology of
work/SOP). Dari beberapa penyebab tersebut, penyebab paling banyak adalah
karena metodologi kerja atau standar prosedur yang belum dipenuhi dan
human error.
Superintendent dan seluruh technician FFS mengatakan bahwa angka
incident ada bukan karena sebuah kebakaran pada proses, bahan atau hasil,
87
atau alat. Tetapi karena kebakaran seperti rumput yang terbakar akibat
kejatuhan api akibat angin yang berasal dari flare.
7. Nama Kegiatan : Survey alat proteksi pasif di polyethylene dan
butadiene plant PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
Tujuan : Mengenal dan mempelajari jenis alat proteksi pasif sesuai
bahaya agar efektif dan efisien dan mengetahui cara
menggunakan alat proteksi tersebut
Manfaat : Mendapatkan informasi tentang proteksi pasif PT. Chandra
Asri Petrochemical, Tbk dan dapat menjelaskan bagaimana
alat tersebut bekerja.
Hasil :
Survei lapangan yang dilakukan pada hari senin, tanggal 14 April 2014
yang ditemani oleh pembimbing pada area PE plant dan butadiene untuk
mengenal alat proteksi pasif. Alat proteksi pasif di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk diantaranya ada Fire proofing yang terdapat pada tank
storage, Daek/ tanggul, sarana exit di lapangan maupun di admin building dan
CCR, satu kesatuan panel alarm system yang terdiri dari detektor (Heat
detector, Smoke detector, Flame detector, dan Gas Detector) yang
ditempatkan pada alat, mesin, area produksi; Call point di line area; panel
alarm system yang terletak di Control Room dan FFS; serta Sirine bahaya /
alarm. Jenis, foto, fungsi dan cara pengoperasian terlampir pada bab IV
laporan ini.
8. Nama Kegiatan :Mempelajari dan Mengenal Prinsip Pencegahan dan
Pemadaman Kebakaran
Tujuan :Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
mengenai prinsip dan pencegahan kebakaran, khususnya di
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk.
Ruang Lingkup :Elemen-elemen pokok keselamatan bangunan terhadap
kebakaran yaitu perencanaan tapak, sarana jalan ke luar,
sistem proteksi pasif (bahan bangunan dan konstruksi aman
kebakaran), sistem proteksi aktif (sistem deteksi dan alarm,
88
sistem pemadam basis air, sistem pemadam kimia dan
khusus) dan fire safety management.
Hasil dan Analisa
Pengenalan dan orientasi lapangan tentang pencegahan dan pemadaman
kebakaran dilaksanakan pada tanggal 10 April 2014. Berikut hasil dari
pengenalan tentang pencegahan dan pemadaman kebakaran.
Prinsip pencegahan dan pemadaman kebakaran di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk mengacu pada salah satu peraturan yaitu Kepmeneg PU
Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Dalam Pasal 1,
pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan
lingkungan adalah segala upaya yang menyangkut ketentuan dan persyaratan
teknis yang dieprlukan dalam mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung, termasuk dalam rangka proses perizinan,
pelaksanaan dan pemanfaatan/pemeliharaan bangunan gedung, seta
pemeriksaan kelaikan dan keandalan bangunan gedung terhadap bahaya
kebakaran.
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk menerapkan sistem proteksi total
yang terdiri atas sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif dan fire safety
management. Sistem proteksi kebakaran harus diperhitungkan sejak awal
tahapan perencanaan industri. Elemen-elemen pokok keselamatan bangunan
terhadap kebakaran adalah perencanaan tapak, sarana jalan ke luar, sistem
proteksi pasif (bahan bangunan dan konstruksi aman kebakaran), sistem
proteksi aktif (sistem deteksi dan alarm, sistem pemadam basis air, sistem
pemadam kimia dan khusus) dan fire safety management. Penjelasan
dijelaskan dalam bab 4 laporan ini.
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk sebelum dilakukan pembangunan
sebuah pabrik/plant sudah membuat sebuah perencanaan terhadap bangunan
yang mengacu pada SNI, akan tetapi dalam pengaplikasiannya karena
Standar Nasional Indonesia hanya mengatur tentang system pencegahan
kebakaran dalam gedung, maka PT. Chandra Asri Petrochemical mengacup
89
ada aturan lain seperti NFPA yang lebih sesuai dan mencakup pengaturan
tentang pencegahan dan pengendalian kebakaran. PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk sudah membuat perencanaan pabrik berdasarkan system
proteksi total yaitu pada system proteksi aktif, pasif dan fire management.
Membuat pabrik dengan perencanaan konstruksi yang safe terhadap bahaya
kebakaran, memperhatikan detail dari proteksi pasif seperti fire proofing, daek
sebagai tanggul bila terjadi tumpahan, jalur evakuasi sekaligus menentukan
titik assembly point dan musterpoint, dan segala macam proteksi yang dibuat
pada konstruksi dan bahan bangunan plant. Proteksi aktif seperti penempatan
macam-macam alat kebakaran yang diletakkan sesuai dengan potensi bahaya
dan jenis area. Misal di Central Control Room yang diletakkan APAR jenis CO2
karena pada ruangan tersebut banyak terdapat peralatan listrik seperti
computer dan control pane lsehingga proteksi kebakaran aktif yang sesuai
adalah dengan meletakkan APAR jenisCO2 yang tidak merusak peralatan
listrik.
9. Nama Kegiatan : Orientasi lapangan dan pengenalan sistem proteksi
kebakaran
Tujuan : Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman sistem
proteksi kebakaran di PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk.
Ruang Lingkup :Fungsi dan prosedur penggunaaan alat proteksi kebakaran,
yaitu sistem kebakaran aktif dan pasif.
Hasil dan Analisa
Kegiatan pengenalan sistem proteksi kebakaran dilaksanakan pada
tanggal 11 - 23 April 2014. Orientasi lapangan didampingi oleh pembimbing
lapangan, yaitu supervisor dari Fire Fighting Section. Pada kegiatan survei
lapangan terdapat beberapa plant yang diamati seperti polyethylene,
polyprophylene dan butadiene plant. Berikut hasil dari kegiatan pengenalan
sistem proteksi kebakaran adalah sebagai berikut.
- PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk menerapkan sistem proteksi
aktif dan pasif untuk mencegah dan mengendalikan bahaya
90
kebakaran. Sistem proteksi pasif merupakan sistem proteksi yang
dibuat sejak perencanaan pembangunan PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk dengan membuat fire safety design untuk
bangunan dan lingkungan sekitarnya, misalnya dengan
mempertimbangkan bahan konstruksi atau dilengkapi sarana
evakuasi. Sistem proteksi pasif terbentuk melalui standar
penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan,
kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat
ketahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan.
- Sistem proteksi aktif di PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
mengacu pada kesiapan sistem dari suatu bangunan dalam
mendeteksi dan menanggulangi adanya bahaya kebakaran dengan
sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis,
sistem pemadam kebakaran berbasis air seperti springkler, pipa
tegak dan slang kebakaran.
-
10. Nama Kegiatan : Pengamatan terhadap water pump system
Tujuan :Untuk mengamati water pump system yang ada di plant.
Ruang Lingkup :Water pump system yang berada di plant PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk.
Hasil dan Analisa
Water pump system merupakan rangkain dari pompa air yang berguna
untuk mengalirkan air dari tanki menuju ke hydrant pillar. Air yang dipompa
berasal dari fire water tank dan sea water. Dalam suatu rangkaian water pump
system terdapat jockey pump, electric pump, dan diesel pump. Pada masing-
masing rangkaian terdapat isolation valve yang berfungsi untuk menutup salah
satu aliran air menuju pipa selanjutnya. Penjelasan mengenai seluruh hasil
yang didapatkan dijelaskan pada bab 4 point proteksi aktif kebakaran.
11. Nama Kegiatan : Mengikuti sosialisasi kanker serviks bersama karyawti
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
91
Tujuan : Mendapatkan informasi mengenai kanker serviks dan
penyebabnya
Manfaat : Memperoleh gambaran tentang Kanker serviks pada
wanita, serta cara pencegahannya
Hasil :
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Plant PP PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk. Sosialisasi ini diadakan oleh departemen kesehatan, dan
merupakan kegiatan rutin bagi seluruh karyawati guna meningkatkan
pengetahuannya terhadap bahaya penyakit pada wanita. Diadakan sesi Tanya
jawab dalam setiap diskusi. Dalam hal ini bekerjasama dengan siloam hospital
international.
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah
sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
onkogenik, yang menyerang leher Rahim. Di Indonesia hanya 5 persen yang
melakukan Penapisan Kanker Leher Rahim, sehingga 76,6 persen pasien
ketika terdeteksi sudah memasuki Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena Kanker
Leher Rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan
dapat dilakukan dengan melakukan tes Pap smear dan juga Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA). Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan
gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut, gejala kanker
serviks, antara lain: perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan
sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-
kuningan, berbau dan bercampur darah).
12. Nama Kegiatan : Senam dan LAri bersama departemen HSE-F
Tujuan : untuk memberikan relaksasi dan juga sebagai media
kebugaran jasmani
Manfaat : dapat lebih mengenal akrab seluruh pekerja HSE-F dan
mendapatkan kebugaran jasmani
Hasil :
Kebugaran jasmani didaptkan oleh setiap karyawan, sehingga karyawan
lebih semangat lagi dalam melakukan pekerjaannya. Instruktur senam
didapatkan dari sanggar dan selalu berubah instrukturnya. Senam dan lari
diadakan 2 minggu sekali dan diukur denyut nadi sebelum dan sesudah serta
92
tinggi dan berat badan masing-masing karyawan dan datanya akan
dimasukkan sebagai bahan dasar dari data kesehatan karyawan
13. Nama Kegiatan : Mempelajari Emergency Response dan Evacuation
Route (Jumat/25 April 2014)
Tujuan : Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
mengenai Emergency Response dan Evacuation Route,
khususnya di PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk.
Manfaat : Mendapatkan informasi manjaemen tanggap darurat
Hasil dan Analisa :
Sesuai dengan besarnya potensi bahaya yang ada di dalam
pengoperasian pabrik, PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk telah melakukan
upaya yang sangat intensif dalam rencana penanggulangan keadaan darurat
(emergency respon), baik dengan menggunakan sarana dan prasarana intern
maupun penggalangan bantuan dari pihak luar.
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja dalam Pasal 3 Ayat 1 yang memuat tentang syarat-syarat keselamatan
kerja, salah satunya adalah dengan mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran, mencegah dan mengurangi bahaya peledakan,
memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian lain yang berbahaya, dan memberi pertolongan pada
kecelakaan, PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk. dalam pelaksanaannya
telah mengikuti ketentuan tersebut dan membuat sistem proteksi kebakaran
sedini mungkin untuk tujuan menghindari risiko terhadap bahaya kebakaran
dan atau peledakan. Pembuatan sistem proteksi kebakaran telah dilakukan
sejak perencanaan site plant, dimulai dari sarana jalan ke luar, sistem proteksi
aktif, sistem proteksi pasif dan fire safety management. Dengan
memperhatikan potensi bahaya yang ada di PT. Chandra Asri Petrochemical,
Tbk. maka dibuat pengendalian bahaya kebakaran yaitu dengan adanya :
- Inspeksi dan pemeliharaan alat-alat proteksi kebakaran
- Pembentukan tim emergency (terbentuk dari kelompok operasional per
departemen)
93
- Penyusunan emergency respons manuals (pre-fire fighting plan)
- Penyusunan standar operasional prosedur (SOP) pecegahan kebakaran
- Penyelenggaraan latihan penanganan kebakaran dan proses evakuasi
- Pelaksanaa fire safety audit
- Penyelenggaraan sosialisasi program aman kebakaran
Upaya-upaya pencegahan kebakaran meliputi penyediaan sarana dan
prasarana peralatan yang disediakan dalam perusahaan, serta karyawan yang
terlatih, sedangkan penggalangan bantuan dari luar meliputi pemanfaatan
badan penanggulangan keadaan darurat Ciwandan Emergency Respon Team
(CERT) maupun sarana dari Pemerintah Daerah.
CERT merupakan suatu badan kerjasama penanggulangan keadaan
darurat dari perusahaan-perusahaan industri kimia yang berada di Ciwandan
dan sekitarnya. Badan penanggulangan ini merupakan prosedur kerjasama
baku, baik untuk penyediaan sarana maupun prasarana penanggulangan
keadaan darurat yang terjadi di lokasi pabrik para anggotanya. Anggota CERT
yang berkoordinasi dalam keadaan darurat adalah Chandra Asri, Asahimas,
Dong Jin, Lautan Otsuka, Bayer, NSI, Indorama.
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk. telah membentuk tim
penanggulangan kebakaran yang terdiri dari fire brigade, tim emergency dari
masing-masing departemen (ERT member). Pembentukan tim
penanggulangan kabakaran di PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk. sudah
sesuai dengan Kepmenaker RI Nomor 186 Tahun 1999.
Tugas-tugas tim penanggulangan kebakarnan tersebut sudah dapat
dilakukan dengan baik. Masing-masing ERT member telah mempunyai
jobdesk. Hal tersebut membuat PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk. mampu
menangani keadaan darurat (kebakaran) secara cepat dan tanggap.
Penyelenggaraan latihan pemadaman kebakaran rutin dilakukan di fire ground
secara berkala. Selain itu dengan adanya pre-fighting plan dapat membantu
mengetahui gambaran tentang resiko yang didapatkan apabila terjadi
kebakaran pada suatu area.
Dalam kesiap-siagaan pelaksanaan penanggulangan kebakaran, PT.
Chandra Asri Petrochemical, Tbk juga melakukan kegiatan latihan atau training
yang dilakukan oleh fire fighting section beserta dengan ERT member di fire
ground diperuntukkan bagi karyawan baru.
94
Selain latihan pengenalan dan penanggulangan kebakaran PT. Chandra
Asri Petrochemical, Tbk juga dilakukan drill (simulasi penanganan kebakaran)
yang dilakukan tiap enam bulan sekali. Dalam pelaksanaan drill mempunyai
suatu team (tim ERT) yang dilatih dengan melakukan simulasi penanganan
kebakaran di lapangan. Drill bertujuan untuk mengenalkan sistem prosedur
emergency respon yang terbaru kepada tim penanggulangan kebakaran, serta
melatih semua personil yang terlibat operasional keadaan darurat berdasarkan
aturan main dan tanggung jawabnya. Setiap drill yang akan dilakukan, maka
dipersiapkan scenario drill dan akan diinformasikan kepada masing-masing
ERT member (tim emergency). Hal ini dimaksudkan agar dapat menjadi
evaluasi dalam pelaksanaan penanganan kebakaran. (file scenario drill
terlampir)
PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk mengenal 3 level emergency.
Emergency level 1 yaitu suatu keadaan darurat yang terjadi pada satu daerah
lokal/zona. Jika terjadi kebakaran di proses, daerah tank, warehouse, atau
gedung, kebocoran hidrokarbon yang serius, bocoran bahan kimia yang tidak
terkendali, dan ledakan atau pencemaran gas propylene, maka harus
menginformasikan kepada supervisor area di lokasi dimana terjadi lokasi
emergency dan jenis emergency tersebut. Tim emergency yang mengatasi
keadaan darurat ini adalah tim emergency local atau finder yang telah ada
pada area tersebut. Apabila emergency dapat dikontrol dan dikendalikan maka
Supervisor area mengambil tindakan untuk menormalkan situasi dan
melakukan tindak lanjut investigasi kejadian tersebut.
Apabila emergency tidak dapat diatasi, maka supervisor mengkatifkan
sirine dan menginformasikan keadaan emergency kepada Superintendent
untuk segera menghidupkan general alarm. Emergency tersebut masuk pada
emergency level 2 maka emergency respon team (ERT) bekerja yang terdiri
dari team fire dan departemen-departemen lainnya. Fungsi dari ERT adalah
sebagai fire fighter, rescue team (menyelamatkan korban/alat dari tempat
emergency ke tempat yang aman), serta sebagai first aid team (ke
kilink/rujukan rumah sakit). Karyawan/kontraktor/tamu berjalan menuju
assembly point (tempat berkumpul) dan standby menunggu instruksi
selanjutnya dari kordinator evakuasi. Tugas dari Superintendent adalah
95
menginformasikan kepada anggota ERT untuk memadamkan api serta meng-
shut-down pabrik jika tidak aman untuk dijalankan.
Di sisi lain, terdapat emergency control center (ECC) yang menjadi
penanggung jawab tertinggi, yaitu pimpinan departemen sebagai emergency
manager yang akan membagi tugas dari masing-masing team emergency.
Apabila emergency dapat dikontrol maka Supervisor area mengambil tindakan
untuk menormalkan situasi dan melakukan tindak lanjut investigasi kejadian
tersebut.
Apabila keadaan emergency tidak dapat diatasi, maka team ERT akan
menghubungi team CERT untuk meminta bantuan menangani emergency.
Emergency ini masuk ke dalam emergency level 3. Emergency yang dapat
diatasi akan segera dilakukan tindak lanjut investigasi kejadin tersebut. Apabila
keadaan emergency tidak dapat diatasi, maka team CERT akan meminta
bantuan kepada pemerintah dan merupakan level 4 krisis.
Dalam perencaaan penyelamatan evakuasi di PT. Chandra Asri
Petrochemical, Tbk telah dibentuk sarana jalan keluar/jalur evakuasi sehingga
memudahkan orang untuk menyelamatkan diri dan segera menuju titik
berkumpul (assembly point). Assembly point merupakan tempat berkumpul
pada area kerja yang ditentukan di masing-masing lokasi yang terdekat yang
ditandai dengan bendera berwarna hijau pada setiap area. Muster point
merupakan tempat berkumpul utama untuk memudahkan evakuasi, yang
ditandai dengan bendera berwarna kuning. Saat emergency level 3, semua
karyawan akan berkumpul di muster point dan pabrik akan di-shutdown.