bab vi pengendalian proyek.pdf
TRANSCRIPT
-
VI-1
BAB VI
PENGENDALIAN PROYEK
6.1 TINJAUAN UMUM
Kontraktor sebagai pelaksana proyek, dalam hal ini mereka yang
bertanggung jawab mewujudkan apa yang sudah direncanakan harus mempunyai
strategi agar yang direncanakan bisa tercapai. Hasil yang direncanakan itu secara
garis besar terdiri dari tiga hal, yaitu kualitas konstruksi sesuai persyaratan, biaya
sesuai dengan perencanaan dan selesai dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Strategi tersebut diwujudkan dalam bentuk pengawasan dan pengendalian proyek.
Pengawasan dan pengendalian proyek adalah suatu proses kegiatan
sistematis yang bertujuan untuk menjamin adanya kesesuaian antara rencana
dengan hasil kerja serta melakukan tindakan-tindakan korektif terhadap
permasalahan atau penyimpangan yang terjadi baik mengenai mutu, waktu, maupun
biaya.
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian proyek adalah :
1. Quality control : Menjaga agar kualitas hasil pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan.
2. Time control : Menjaga agar waktu pekerjaan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
3. Cost control : Menjaga agar biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin
dan sesuai dengan perhitungan di awal perencanaan.
Beberapa hal yang ditinjau dalam pengendalian proyek Pembagunan
Gedung Mahkamah Agung RI antara lain :
1. Pengendalian mutu
2. Pengendalian waktu
3. Pengendalian teknis
4. Pengendalian biaya
5. Pengendalian Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan
Pengamanan (K3LMP)
6. Pengendalian tenaga kerja
-
VI-2
6.2 MEKANISME PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pekerjaan pengendalian dilakukan dengan melibatkan tiga pihak yang
berperan dalam proyek Pembangunan Gedung Mahkamah Agung RI yaitu pemilik
(owner), kontraktor pelaksana dan konsultan manajemen konstruksi.
6.3 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian mutu adalah agar kualitas
struktur yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Pengendalian terhadap kualitas sangat penting untuk menjamin kekuatan struktur
yang direncanakan oleh perencana. Pengendalian tersebut antara lain seperti yang
diuraikan berikut.
6.3.1 Pengawasan dan Pengendalian Mutu Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat suatu struktur harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan ataupun standar baku yang ada. Oleh
karena itu perlu adanya pengendalian mutu bahan bangunan. Pengendalian mutu
bangunan dapat dilakukan dengan uji visual dan tes laboratorium. Pengendalian
secara visual dapat dilakukan dengan melihat kondisi fisik material, mulai dari
warna, tekstur, keretakan, hingga campuran (untuk ready mix). Tidak hanya sebatas
uji visual saja, melainkan juga perlu dilanjutkan dengan uji laboratorium untuk
mengetahui kondisi yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata seperti kelecakan
campuran dan kekuatan bahan. Oleh karena itu dilakukan uji slump pada beton
ready mix, uji kuat tekan beton, uji tarik baja tulangan dan lain sebagainya. Hasil
pekerjaan dipengaruhi mutu dan kualitas bahan, sehingga diperlukan pengawasan
dalam hal :
Ketersediaan Bahan
Tersedianya bahan yang sesuai dengan spesifikasi menjadi salah
satu bagian penting dalam pengendalian mutu bahan. Setiap pihak yang
terlibat dalam proyek harus sama-sama menyetujui material tersebut.
Sehingga dibuat sistem penerimaan barang (approval material) yang harus
ditandatangani semua pihak.
Pengeluaran yang harus dikeluarkan dalam penyediaan bahan harus
seminimal mungkin namun sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
-
VI-3
Salah satu upayanya adalah dengan mencari supplier yang terdekat untuk
menekan biaya trasnportasi. Selain itu juga dicari supplier yang
menawarkan harga yang bersaing namun tetap menjaga mutunya.
Jadwal Pengadaan Bahan
Jadwal pengadaan bahan harus diatur dengan tepat. Pengadaan
disesuaikan dengan pengerjaan di lapangan. Hal ini dimaksudkan agar tidak
terjadi penumpukan bahan di lokasi proyek. Penumpukan material yang
terlalu lama bisa menyebabkan menurunnya kualitas dan rusaknya material.
Selain itu ruang untuk bekerja di proyek menjadi sedikit karena dipenuhi
penumpukan bahan.
Penerimaan Bahan
Penerimaan bahan diawasi dan dicek secara teliti agar kualitas dan
kuantitas sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Karena pemesanan
dalam jumlah banyak memungkinkan kecurangan dari pihak supplier jika
kita tidak teliti.
Pemakaian Bahan
Bahan yang akan dipakai harus digunakan sesuai prosedur. Hal ini
untuk memastikan mutu bahan tetap terjaga. Selain itu pengambilan bahan
dari gudang harus secukupnya, sehingga tidak ada penumpukan yang
mengganggu ruang gerak pekerja.
6.3.1.1 Pengendalian Mutu Beton
a. Slump Test
Uji slump adalah suatu uji empiris / metode yang digunakan untuk
menentukan konsistensi/kelecakan (dapat dikerjakan atau tidak) dari campuran
beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability-nya.
Kelecakan dalam suatu campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang
digunakan. Untuk itu slump test menunjukkan apakah campuran beton
kekurangan, kelebihan atau cukup air.
Dalam suatu adukan/campuran beton, kadar air sangat diperhatikan
karena menentukan tingkat workability-nya. Campuran beton yang terlalu cair
akan menyebabkan mutu beton rendah, dan lama mengering. Sedangkan
campuran beton yang terlalu kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit
untuk dicetak.
-
VI-4
Slump test mengacu pada SNI 1972:2008. Slump test dapat dilakukan di
laboratorium maupun di lapangan ketika truck mixer tiba. Standar nilai slump
yang digunakan dalam proyek ini adalah 12 2 cm.
Berikut ini adalah spesifikasi perangkat alat uji slump berdasarkan SNI
1972:2008 (Gambar 6.1).
Kerucut abrams
Kerucut terpancung dengan bagian atas dan bawah terbuka
Diameter atas 102 mm
Diameter bawah 203 mm
Tinggi 305 mm
Tebal plat min 1.5 mm
Batang besi penusuk
Diameter 16 mm
Panjang 60 cm
Memiliki salah satu atau kedua ujung berbentuk bulat setengah bola
dengan diameter 16 mm
Alas
Datar, dalam kondisi lembab, tidak menyerap air dan kaku
Gambar 6.1 Kerucut Abrams dengan ukurannya
-
VI-5
Tahapan pengujian nilai slump adalah sebagai berikut :
1. Kerucut abrams (cetakan) dibasahi, ditempatkan di atas permukaan yang
datar, dalam kondisi lembab, tidak menyerap air dan kaku.
2. Pengisian cetakan dibagi tiga kali, masing-masing sekitar 1/3 volume
cetakan. Tiap lapis dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata dan
menembus ke lapis sebelumnya / di bawahnya, namun tidak boleh
menyentuh dasar cetakan.
3. Lapis terakhir dilebihkan pengisiannya. Setelah dipadatkan lalu
diratakan dengan menggelindingkan batang penusuk di atasnya.
4. Segera setelah permukaan atas beton diratakan, cetakan diangkat dengan
kecepatan 3 7 detik, diangkat lurus vertikal.
5. Seluruh proses dari awal sampai selesainya pengangkatan cetakan tidak
boleh lebih lama dari 2,5 menit.
6. Letakkan cetakan di samping beton yang diuji slump-nya (boleh
diletakkan dibalik posisinya) dan ukur nilai slump penurunan
permukaan atas beton pada posisi titik tengah permukaan atasnya.
7. Jika terjadi kegagalan slump (tidak memenuhi kisaran slump yang
disyaratkan, keruntuhan benda uji termasuk keruntuhan geser), maka
pengujian diulang maksimal 3 kali, jika masih gagal maka beton
dinyatakan tidak memenuhi syarat dan ditolak.
8. Syarat variasi pengukuran yang memenuhi syarat dari 3 pengukuran :
minimum 2 memenuhi syarat dengan selisih pengukuran tidak lebih dari
21 mm.
Pengujian slump dilakukan oleh pihak Adhimix Precast Indonesia
sebagai supplier beton ready mix. Pengujian disaksikan oleh pihak kontraktor
yang diwakili quality control . Setelah itu nilai slump didokumentasikan dengan
foto untuk kemudian dijadikan laporan.
Tes slump dilakukan pada setiap truck mixer yang datang. Hal ini
dilakukan untuk menjamin kualitas beton sesuai dengan spesifikasi pemesanan.
Jika nilai slump tidak memenuhi pihak kontraktor berhak menolaknya atau
melakukan treatment khusus. Biasanya yang dilakukan pada proyek ini jika
nilai slump terlalu besar adalah dengan mendiamkan truck mixer beberapa
menit. Kemudian diuji lagi nilai slump-nya hingga memenuhi. Waktu juga
-
VI-6
menjadi pertimbangan jika truck mixer harus dikembalikan dan diganti yang
baru. Jika terlalu rendah nilai slump-nya maka ditambahkan air ke dalam mixer.
b. Uji Kuat Tekan Beton (Compression Test)
Pengendalian mutu beton yang lain adalah dengan melakukan uji kuat
tekan beton. Hal ini dikarenakan uji slump hanya bisa menentukan apakah
beton ready mix layak atau tidak dipakai dari segi kemantapan campuran.
Sedangkan untuk kuat tekan karakteristiknya harus diuji di laboratorium dengan
uji kuat tekan (compression test). Kuat tekan karakteristik adalah tekanan
maksium yang dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami kehancuran.
Pengujian kuat tekan beton dilakukan di PT. Sofoco Laboratory (Gambar 6.2).
Gambar 6.2 Pengujian kuat tekan beton
Pembuatan benda uji dilakukan pada truck mixer pertama, ketiga,
kelima, kesepuluh dan selanjutnya kelipatan sepuluh tiap kedatangan. Masing-
masing dibuat tiga benda uji berbentuk silinder. Tahapan pembuatan dan
pengujian kuat tekan beton adalah sebagai berikut :
1. Siapkan cetakan silinder beton yang terbuat dari baja dengan diameter
15 cm dan tinggi 30 cm.
2. Oleskan pelumas pada sisi dalam cetakan. Pastikan seluruh permukaan
dalam terolesi oleh pelumas. Pelumas ini berguna agar beton tidak
menempel dengan cetakan ketika dibongkar.
3. Masukan adukan beton yang dipakai pada pengujian slump ke dalam
cetakan secara bertahap dalam tiga lapisan yang sama.
-
VI-7
4. Tusuk-tusuk sebanyak 25 kali tiap lapisannya.
5. Ratakan bagian atasnya dengan menggunakan sendok semen. Jika sudah
mulai agak mengeras, beri kode pembuatan benda uji. Biasanya
menggunakan tanggal pembuatan.
6. Buka cetakan setelah 24 8 jam. Benda akan diambil oleh supplier
untuk dilakukan pengujian pada usia 7, 14 dan 28 hari.
7. Tes uji beton dilakukan dengan mesin compressor. Contoh hasil uji
beton ditunjukkan pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Hasil uji kuat tekan beton
Kode Tanggal
Pengecoran Tanggal
Pengujian
Umur Beton (Hari)
Densitas (gram/cm3)
Kuat Tekan
(Kg/cm2) Mutu
PLT LT.11 Zn. 2/AD
23/12/14 20/01/15 28 2.36 352 K-350
PLT LT.11 Zn. 2/AD
23/12/14 20/01/15 28 2.34 357.7 K-350
PLT LT.11 Zn. 2/AD
23/12/14 20/01/15 28 2.36 354.9 K-350
PLT LT.11 Zn. 2/AD
23/12/14 20/01/15 28 2.36 360.6 K-350
PLT LT.11 Zn. 2/AD
23/12/14 20/01/15 28 2.3 354.9 K-350
Kuat tekan rencana diambil dari rata-rata hasil kuat tekan pada 28 hari
dan hasil kuat tekan pada 7 dan 14 hari yang dikonversikan menjadi kuat tekan
pada 28 hari. Konversi kuat tekan diperhitungkan sesuai dengan tabel 6.2. Kuat
tekan beton diwujudkan dalam bentuk mutu yang menggambarkan kuat
tekannya dalam satuan Kg/cm2.
Tabel 6.2 Konversi umur beton
Umur Beton (hari)
Perbandingan Kuat Tekan
7 0.70
14 0.88
28 1.00
-
VI-8
6.3.1.2 Pengendalian Mutu Baja Tulangan
Pemeriksaaan baja tulangan dilaksanakan secara visual berdasarkan
spesifikasi SNI 07-2052-2002 dengan melihat diameter efektif tulangan.
Pengukuran menggunakan jangka sorong dengan toleransi + 0.2 mm. Pengamatan
secara visual juga dilakukan terhadap warna tulangan, dimana tulangan akan
mengalami perubahan warna jika mengalami proses korosi. Korosi sendiri akan
menurunkan mutu dari baja tulangan.
Pengujian laboratorium dilakukan terhadap tulangan baja dengan uji kuat
tarik baja. Uji kuat tarik baja merupakan pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui besarnya tegangan leleh, kuat tarik baja dan data regangan. Pengujian
kuat tarik baja tulangan dilakukan di Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur
BPPT (Gambar 6.3).
Gambar 6.3 Pengujian kuat tarik baja
Pengujian kuat tarik baja dilakukan sekali setiap kedatangan 10 ton untuk
tulangan dengan diameter 13 mm kebawah. Sedangkan untuk diameter 16 mm
keatas dilakukan pengujian setiap kedatangan 20 ton. Sampel diambil sepanjang 1
meter. Berikut adalah hasil pengujian kuat tarik baja tulangan yang digunakan pada
proyek ini (tabel 6.2).
-
VI-9
Tabel 6.2 Hasil uji kuat tarik baja tulangan
Diameter (mm)
Ao (mm2)
Fy (kN) Fm (kN) y
(N/mm2) u
(N/mm2) (%) Kode Keterangan
16 201.0 94.0 125.0 468.0 622.0 21.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
16 201.0 96.0 126.0 478.0 627.0 22.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
19 283.4 135.0 182.5 476.0 644.0 20.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
19 283.4 135.0 182.5 476.0 644.0 21.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
22 379.9 177.5 242.5 467.0 638.0 20.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
22 379.9 175.0 225.0 461.0 592.0 21.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
25 490.6 212.5 300.0 433.0 611.0 23.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
25 490.6 220.0 305.0 448.0 622.0 24.0 Ex.MS BjTD 40
Sirip Miring
Fy = Beban Luluh; Fm = Beban Tarik; = Elongasi; y = Kuat Luluh; u = Kuat Tarik
Hasil pengujian laboratorium ini juga diwujudkan dalam bentuk grafik
hubungan antara regangan dan tegangan. Dalam grafik tersebut tergambar tegangan
leleh, tegangan batas dan titik putus (Gambar 6.4).
Gambar 6.4 Grafik Hubungan Regangan dan Tegangan Baja Tulangan
6.3.1.3 Pengendalian Semen
Pengendalian semen dilakukan melalui pengamatan visual. Hal yang
diperhatikan dalam pengamatan visual ini adalah kondisi kemasan semen, keadaan
-
VI-10
butiran semen serta warna semen. Semen disimpan di dalam gudang dan dipisahkan
menurut waktu kedatangannya. Semen yang lebih lama akan dipisahkan dengan
semen yang baru datang. Hal ini dimaksudkan agar semen yang lebih dahulu di
dalam untuk digunakan terlebih dahulu daripada semen yang baru datang.
6.3.1.4 Pengendalian Kayu dan Papan (Multipleks)
Pemeriksaan kayu dan papan (multipleks) dilakukan terhadap dimensi dan
kualitas dari kayu dan papan. Kualitas kayu dan multipleks diamati secara visual
dengan melihat permukaannya. Permukaan yang terdapat keretakan ataupun
ketidakrataan akan mengurangi mutu dari kayu dan papan itu sendiri. Hal ini
nantinya akan berpengaruh terhadap penggunaan kayu dan papan untuk bekisting.
Pengendalian kayu dan papan diperhatikan dalam hal penyimpanan dan
penggunaannya. Dengan tujuan tersebut, maka pihak logistik melakukan beberapa
tindakan pengendalian antara lain :
1. Jumlah bahan yang disetujui hanya sebesar kebutuhan dalam kurun waktu
tertentu.
2. Untuk mencegah penyalahgunaan bahan, tidak diperkenankan membawa
dan memiliki material bekas.
3. Untuk menjaga mutu bahan tetap terjaga maka dilakukan penyimpanan
yang baik. Dalam hal penyimpanannya, multipleks dan kayu disimpan di
tempat yang terlindung dari hujan. Kontraktor menyediakan tempat khusus
untuk meletakkan kayu dan multipleks.
6.3.2 Pengawasan dan Pengendalian Mutu Peralatan
Proyek besar seperti Pembangunan Gedung Mahkamah Agung RI ini tidak
bisa dikerjakan hanya dengan tangan manusia saja. Melainkan dibutuhkan bantuan
dari berbagai alat yang menunjang pekerjaan. Tidak hanya peralatan kecil seperti
gerinda, bor, ataupun las, dalam proyek ini juga dibutuhkan alat berat. Hal ini
dikarenakan volume pekerjaan yang sangat besar.
Peralatan yang digunakan dalam proyek merupakan tanggung jawab
pemilik peralatan. Dalam proyek ini sendiri terdapat peralatan milik kontraktor dan
peralatan milik supplier alat dengan sistem sewa. Setiap kerusakan, servis rutin dan
-
VI-11
perbaikan menjadi tanggung jawab pemilik alat. Pada proyek ini terdapat mekanik
yang mengatur aliran listrik penggunaan proyek dan perawatan peralatan proyek.
Kerusakan yang bisa ditangani mekanik, maka akan ditangani sendiri dengan
mempertimbangkan efisiensi waktu. Sedangkan peralatan yang perlu diganti akan
dipertimbangkan lebih lanjut.
Dalam proyek ini beberapa kali terjadi kerusakan, terutama peralatan-
peralatan kecil seperti gerinda, dan bor. Peralatan-peralatan yang rusak nantinya
akan ditempatkan di suatu tempat pengumpulan alat rusak. Setelah itu akan diambil
oleh mekanik dan diperbaiki.
Kerusakan peralatan menjadi penghambat pekerjaan. Dalam proyek ini juga
pernah terjadi kerusakan pompa kodok ketika pengecoran plat dan balok. Sehingga
harus merubah metode pelaksanaan dimana pengecoran menggunakan concrete
bucket. Akibatnya adalah pekerjaan menjadi lebih lama, yaitu lebih dari 12 jam.
6.4 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN WAKTU
Pengawasan dan pengendalian waktu bertujuan untuk memastikan
pekerjaan berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan sehingga memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Pengawasan dan pengendalian waktu dilakukan dengan
membuat perencanaan waktu pekerjaan dalam bentuk time schedule dan kurva S
yang menggambarkan hubungan waktu dan persentasi pekerjaan.
6.4.1 Time Schedule
Time schedule adalah suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan
untuk masing-masing bagian pekerjaan. Waktu pekerjaan diatur sedemikian rupa
agar setiap pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sebelum proyek
dilaksanakan pelaksana harus mengetahui rencana kerja yang telah dicantumkan
dalam time schedule agar waktu yang tersedia benar-benar efektif dan efisien untuk
pekerjaan tersebut. Time schedule digunakan sebagai dasar pertimbangan
penambahan personalia sesuai dengan perkembangan pelaksanaan pekerjaan.
Berkaitan dengan bahan dan alat yang digunakan, time schedule digunakan
untuk melakukan manajemen pengadaan bahan dan alat. Sehingga penyimpanan
bahan yang terlalu lama dapat dihindari, waktu pengiriman bahan tepat pada
-
VI-12
waktunya serta menjaga keefektifan pemakaian alat berat yang disewa. Hal ini
dimaksudkan untuk menghemat waktu dan biaya. Namun demikian terdapat
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan time schedule, antara lain sebagai berikut :
Kesulitan pelaksanaan di lapangan
Tertundanya pekerjaan akibat cuaca yang tidak memungkinkan
Kesalahan yang dibuat pelaksana
Ketidakteraturan penyediaan bahan
Perubahan yang diinginkan oleh owner
Time schedule memberikan gambaran kondisi penggunaan waktu yang
benar-benar nyata di lapangan, yaitu apakah pekerjaan di lapangan sudah sesuai
dengan rencana atau mengalami keterlambatan dan berapa persen keterlambatannya
dari yang telah direncanakan. Time schedule menjadi pedoman koordinasi antar
bagian pelaksana proyek di lapangan. Dengan time schedule diharapkan
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan teratur dan selesai tepat waktu.
Jika dalam kenyataannya hambatan-hambatan pekerjaan muncul dan
menyebabkan progress pekerjaan tidak seusai dengan rencana, maka kontraktor
harus berupaya menemukan solusi agar target tercapai dan tidak mengalami
keterlambatan. Usaha tersebut diantaranya adalah :
1. Memberlakukan jam kerja lembur.
2. Menambah personil tenaga kerja di lapangan.
3. Merubah teknis pelaksanaan kerja lapangan.
4. Meningkatkan pengawasan lapangan.
5. Melakukan manajemen tenaga kerja secara professional.
6.4.2 Kurva S
Kurva S merupakan sebuah kurva yang memuat informasi yang meliputi
uraian pekerjaan dan bobot pekerjaan pada waktu tertentu yang bentuknya
menyerupai bentuk S. Kurva S menunjukkan progress pekerjaan yang
direncanakan sesuai dengan bobot pekerjaan dan waktu pelaksanaannya. Pada
kurva S, sumbu mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal
menunjukkan nilai kumulatif persentase penyelesaian pekerjaan (Gambar 6.5)..
Kurva S dibuat sebagai alat untuk melakukan pengendalian waktu dan biaya.
-
VI-13
M K
E-1
23
45
67
89
1011
1213
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
2829
3031
3233
3435
3637
3839
4041
4243
4445
4647
4849
5051
5253
5455
5657
5859
6061
6263
6465
6667
6869
7071
7273
7475
7677
7879
8081
TAN
GG
AL
10-18
19-25
26-1
2-8
9-15
16-22
23-29
30-5
6-12
13-19
20-26
27-5
6-12
13-19
20-26
27-2
3-9
10-16
17-23
24-30
1-7
8-14
15-21
22-28
29-4
5-11
12-18
19-25
26-2
3-9
10-16
17-23
24-30
31-6
7-13
14-20
21-27
28-3
4-10
11-17
18-24
25-1
2-8
9-15
16-22
23-29
30-5
6-12
13-19
20-26
27-3
4-10
11-17
18-24
25-31
1-7
8-14
15-21
22-28
29-4
5-11
12-18
19-25
26-4
5-11
12-18
19-25
26-1
2-8
9-15
16-22
23-29
30-6
7-13
14-20
21-27
28-3
4-10
11-17
18-24
25-29
BO
BO
T (%
)
AP
EK
. P
ER
SIA
PA
N
IP
ek
pe
rsia
pa
n b
an
gu
na
n b
aru
3.3
85
0.06
1
0.06
1
0.06
1
0.07
4
0.03
4
0.03
3
0.01
5
0.01
5
0.01
5
0.01
5
0.01
5
0.01
5
0.15
7
0.10
8
0.25
9
0.01
7
0.12
4
0.05
6
0.01
6
0.08
0
0.09
0
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.02
3
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.03
6
0.04
8
0.05
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.04
0
0.03
9
0.03
9
0.03
9
0.03
9
0.05
5
-
IIP
ek
se
be
lum
Pe
lak
sa
an
Pe
ke
rja
an
ko
ntr
uk
si
SUB
TO
TAL
II4
.29
3
-
-
-
-
-
0.0
72
0.0
72
0.0
20
0.0
31
0.0
34
0.0
19
0.0
15
0.0
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
.00
3
-
-
-
-
-
-
-
-
0.0
01
-
-
-
-
0
.00
5
-
-
-
-
-
0.0
42
0
.07
5
0.0
75
0
.07
5
0.0
75
0
.07
5
0.0
75
0
.07
5
0.0
75
0
.07
8
0.5
06
0
.51
0
0.5
39
0
.26
0
0.2
60
0
.26
0
0.2
60
0
.25
6
0.1
83
0
.18
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.0
12
0
.01
2
0.0
12
0
.01
2
0.0
12
0
.01
2
-
TO
TA
L A
7.6
78
0.0
61
0
.06
1
0.0
61
0
.07
4
0.0
34
0
.10
5
0.0
87
0
.03
5
0.0
47
0
.04
9
0.0
34
0
.03
1
0.1
72
0
.10
8
0.2
59
0
.01
7
0.1
24
0
.05
6
0.0
16
0
.08
0
0.0
90
0
.02
3
0.0
26
0
.02
3
0.0
23
0
.02
3
0.0
23
0
.02
3
0.0
23
0
.02
3
0.0
23
0
.02
4
0.0
23
0
.02
3
0.0
23
0
.02
3
0.0
29
0.0
23
0
.02
3
0.0
36
0
.03
6
0.0
36
0
.07
8
0.1
11
0
.11
1
0.1
11
0
.11
1
0.1
11
0
.11
1
0.1
11
0
.11
1
0.1
14
0
.54
2
0.5
46
0
.57
5
0.3
08
0
.31
0
0.3
00
0
.30
0
0.2
96
0
.22
3
0.2
23
0
.04
0
0.0
40
0
.04
0
0.0
40
0
.04
0
0.0
40
0
.04
0
0.0
40
0
.04
0
0.0
40
0
.04
0
0.0
40
0
.05
2
0.0
52
0
.05
1
0.0
51
0
.05
1
0.0
51
0
.05
5
BP
EK
ST
RU
KT
UR
IP
EK
TA
NA
H
0.36
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.02
0
0.03
9
0.02
5
0.02
3
0.02
8
0.02
1
-
0.00
9
-
-
-
-
-
-
0.04
7
0.03
3
0.05
2
0.03
0
0.01
8
0.00
8
0.00
4
0.00
4
-
-
-
-
-
0.00
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IIP
EK
BO
RE
PIL
E
5.2
83
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.12
0
-
0.31
2
0.28
0
0.44
1
0.46
0
0.58
1
0.49
2
0.53
8
0.56
8
0.01
4
0.15
3
0.09
7
0.01
6
0.04
6
0.00
9
-
-
-
-
-
-
-
-
0.03
4
1.12
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
III
PE
K S
TR
UK
TU
R B
AW
AH
2.1
67
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.0
55
-
0.1
66
-
0.0
86
0
.67
2
0.1
41
0
.92
5
0.0
12
0
.01
7
0.0
17
-
-
-
-
0
.00
1
0.0
55
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.0
09
0
.00
9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IVP
EK
ST
RU
KT
UR
AT
AS
1P
EK
LA
NT
AI
1 E
lv.+
1.5
00
1.1
92
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.10
7
0.00
3
0.11
6
0.35
4
0.29
4
0.16
6
-
-
-
0.03
0
0.05
0
-
0.03
3
0.00
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.02
0
0.01
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2P
EK
LA
NT
AI
2 E
lv.+
6.8
00
1.1
40
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.08
2
0.00
3
-
0.03
6
0.36
4
0.23
1
-
-
0.03
5
0.24
3
0.10
9
-
0.01
3
0.02
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3P
EK
LA
NT
AI
3 E
lv.+
10
.80
0
1.1
93
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.03
6
0.08
6
-
0.07
8
0.43
5
0.04
1
0.25
8
0.21
4
0.03
9
0.00
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4P
EK
LA
NT
AI
4,5
,6 (
3 L
AN
TA
I )
Elv
.+1
5.2
00
s/d
Elv
.23
.70
0
3.2
70
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.07
6
-
-
-
0.09
2
0.29
3
0.62
2
0.49
2
0.49
2
0.49
2
0.52
0
0.13
6
0.02
7
0.02
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5P
EK
LA
NT
AI
7,8
,9,1
0 (
4 L
AN
TA
I )
Elv
.+2
7.9
50
s/d
Elv
.+4
0.7
00
5.0
36
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
355
0.
487
0.
487
0.
491
0.
500
0.
514
0.
514
0.
514
0.
514
0.
514
0.
147
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6P
EK
LA
NT
AI
11
,12
,13
( 3
LA
NT
AI
) E
lv.+
44
.95
0 s
/d E
lv.+
53
.45
0
3.8
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
269
0.
369
0.
369
0.
371
0.
378
0.
389
0.
389
0.
389
0.
389
0.
389
0.
111
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7P
EK
LA
NT
AI
14
Elv
.+5
7.7
00
s/d
Elv
.+6
6.6
70
1.4
37
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
096
0.
190
0.
218
0.
218
0.
218
0.
218
0.
218
0.
062
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8P
EK
LA
NT
AI
14
ME
ZA
NIN
E E
lv.+
61
.95
0 s
/d E
lv.+
66
.67
0
0.2
67
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
032
0.
053
0.
053
0.
053
0.
053
0.
021
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9P
EK
LA
NT
AI
15
Elv
.+6
6.6
70
s/d
Elv
.+7
9.7
00
1.3
60
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
231
0.
313
0.
324
0.
328
0.
085
0.
026
0.
026
0.
026
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
PE
K L
AN
TA
I A
TA
P E
lv.+
79
.70
0
0.8
99
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
435
0.
020
0.
125
0.
319
0.
001
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
PE
K L
AN
TA
I A
TA
P
LA
NT
AI
15
0.5
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
020
0.
020
0.
020
0.
020
0.
108
0.
108
0.
108
0.
108
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TO
TA
L B
27
.92
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
.02
0
0.0
39
0
.14
5
0.0
23
0
.34
0
0.3
01
0
.44
1
0.4
69
0
.58
1
0.4
92
0
.53
8
0.6
23
0
.01
4
0.3
19
0
.14
4
0.1
36
0
.77
0
0.3
69
0
.94
8
0.1
37
0
.41
1
0.7
15
0
.55
8
-
0
.07
8
0.4
70
0
.44
2
1.8
89
0.8
36
0
.57
6
0.8
82
0
.98
0
1.0
07
0
.89
5
0.8
96
0
.91
0
0.8
85
0
.98
8
1.0
92
1
.15
3
0.8
07
0
.89
1
0.9
73
0
.70
7
0.4
40
0
.10
8
0.4
81
0
.06
6
0.1
71
0
.33
9
0.1
09
0
.10
8
0.1
08
0
.10
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
CP
EK
ER
JA
AN
AR
SIT
EK
TU
R
IP
EK
LA
NT
AI
1
2.4
24
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
028
0.
339
0.
339
0.
344
0.
348
0.
348
0.
320
0.
320
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
012
0.
012
0.
012
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IIP
EK
LA
NT
AI
2
1.3
81
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
020
0.
124
0.
124
0.
131
0.
251
0.
255
0.
211
0.
211
-
-
-
-
-
-
-
0.
019
0.
019
0.
019
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
III
PE
K L
AN
TA
I 3
1.8
31
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
030
0.
153
0.
153
0.
161
0.
313
0.
325
0.
271
0.
271
-
-
-
-
-
-
-
0.
051
0.
051
0.
051
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IVP
EK
LA
NT
AI
4
1.8
31
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
030
0.
153
0.
153
0.
161
0.
322
0.
322
0.
268
0.
268
-
-
-
-
-
-
0.
051
0.
051
0.
051
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VP
EK
LA
NT
AI
5
1.7
16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
027
0.
149
0.
149
0.
156
0.
301
0.
311
0.
255
0.
255
-
-
-
-
-
-
0.
038
0.
038
0.
038
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VI
PE
K L
AN
TA
I 6
0.5
05
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
027
0.
075
0.
075
0.
075
0.
075
0.
078
0.
051
0.
051
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VII
PE
K L
AN
TA
I 7
- L
AN
TA
I 1
2 (
6 L
AN
TA
I )
1.0
45
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.10
6
0.11
0
0.11
0
0.11
9
0.11
9
0.11
9
0.11
9
0.11
9
0.11
9
0.0
04
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VII
IP
EK
LA
NT
AI
13
0.1
63
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
030
0.
030
0.
031
0.
034
0.
034
0.
004
0.
001
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IXP
EK
LA
NT
AI
14
3.5
85
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
099
0.
099
0.
166
0.
506
0.
669
0.
571
0.
540
0.
468
0.
468
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
XP
EK
LA
NT
AI
14
ME
ZA
NIN
E
0.2
37
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
028
0.
039
0.
046
0.
047
0.
021
0.
021
0.
017
0.
017
0.
002
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
XI
PE
K L
AN
TA
I 1
5
0.3
00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
051
0.
055
0.
059
0.
059
0.
059
0.
008
0.
005
0.
003
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
XII
PE
K L
T E
XT
ER
IOR
/FA
SA
DE
BA
NG
UN
AN
10
.27
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
341
0.
373
0.
405
0.
405
0.
405
0.
405
0.
373
0.
373
0.
373
0.
373
0.
373
0.
373
0.
315
0.
315
0.
315
0.
315
0.
315
0.
010
0.
010
0.
010
-
-
-
-
-
-
-
TO
TA
L C
25
.29
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
.02
8
0.3
59
0
.49
3
0.9
92
1
.15
5
1.4
31
1
.72
1
1.8
60
1
.63
0
1.3
84
1
.06
1
0.7
66
0
.51
1
0.4
60
0
.46
0
0.3
45
0
.43
4
0.6
67
0
.73
4
0.7
84
1
.07
9
1.1
48
1
.02
5
0.9
93
0
.91
7
0.8
66
0
.38
0
0.3
19
0
.31
5
0.3
15
0
.31
5
0.3
15
0
.01
0
0.0
10
0
.01
0
-
-
-
-
-
-
-
DP
EK
ER
JA
AN
ME
KA
NIK
AL
& E
LE
KT
RIK
AL
PE
KE
RJ
AA
N M
EK
AN
IKA
L &
EL
EK
TR
IKA
L
IP
EK
AIR
CO
ND
ITIO
NIN
G
SU
B J
UM
LA
H P
EK
AIR
CO
ND
ITIO
NIN
G3
.27
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
012
0.
025
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
066
0.
117
0.
236
0.
284
0.
355
0.
369
0.
330
0.
280
0.
161
0.
113
0.
056
0.
040
0.
040
0.
040
0.
040
0.
040
0.
040
0.
040
0.
032
0.
028
0.
001
-
-
-
-
-
IIP
EK
IN
ST
AL
AS
I P
LU
MB
ING
SU
B J
UM
LA
H P
EK
ER
JA
AN
PL
UM
BIN
G1
.89
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
014
-
-
-
-
0.
008
0.
003
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
022
0.
022
0.
022
0.
022
0.
022
0.
022
0.
022
0.
022
0.
022
0.
189
0.
189
0.
189
0.
022
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
049
0.
093
0.
094
0.
094
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
III
PE
K I
NS
TA
LA
SI
FIR
E H
YD
RA
NT
SU
B J
UM
LA
H P
EK
ER
JA
AN
FIR
E H
YD
RA
NT
1.6
60
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
002
0.
014
-
0.
002
0.
002
0.
002
0.
002
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
058
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
050
0.
026
0.
026
0.
026
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
IVP
EK
IN
ST
AL
AS
I F
IRE
SP
RIN
KL
ER
SU
B J
UM
LA
H P
EK
ER
JA
AN
FIR
E S
PR
INK
LE
R0
.60
4-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.0
02
0.0
09
-
0
.00
1
0
.00
1
0
.00
1
0
.00
1
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.02
3
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
0
.01
5
-
-
-
-
-
-
-
VP
ER
LT
N S
EW
AG
E T
RE
AT
MA
NT
PL
AN
TE
RM
AS
UK
PE
RIJ
INA
N
SU
B J
UM
LA
H P
ER
AL
AT
AN
SE
WA
GE
TR
EA
TM
EN
T P
LA
N0
.49
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.06
2
0.06
2
0.06
2
0.06
1
0.06
1
0.06
1
0.06
1
0.06
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VI
PE
K S
IST
EM
EL
EV
AT
OR
SU
B J
UM
LA
H P
EK
. E
LE
VA
TO
R1
.73
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.08
0
0.08
0
0.08
0
0.08
0
0.08
0
0.08
0
0.08
0
0.08
0
0.08
0
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
0.06
7
-
-
0.00
3
0.00
3
-
-
-
-
-
-
-
VII
PE
K E
LE
KT
RIK
AL
a P
EK
IN
ST
AL
AS
I L
IST
RIK
SU
B J
UM
LA
H (
a )
PE
KE
RJ
AA
N L
IST
RIK
& P
EN
AN
GK
AL
PE
TIR
19
.94
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
660
0.
660
0.
660
0.
660
0.
680
0.
680
0.
680
0.
680
0.
680
0.
680
0.
680
0.
680
0.
680
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
0.
589
-
-
-
-
-
-
-
bP
EK
IN
ST
AL
AS
I C
CT
V D
AN
MA
TV
SU
B J
UM
LA
H (
b )
PE
KE
RJ
AA
N I
NS
T.
CC
TV
& M
AT
V0
.52
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
0.02
0
-
-
-
-
-
-
-
cIN
ST
AL
AS
I F
IRE
AL
AR
M
SU
B J
UM
LA
H (
c )
PE
KE
RJ
AA
N I
NT
S.
FIR
E A
LA
RM
0.6
89
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
015
0.
015
0.
045
0.
045
0.
045
0.
045
0.
045
0.
045
0.
045
0.
045
0.
045
0.
045
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
012
0.
006
0.
006
-
-
-
-
-
-
-
dIN
ST
AL
AS
I S
OU
ND
SY
ST
EM
SU
B J
UM
LA
H (
d )
PE
KE
RJ
AA
N I
NT
S.
SO
UN
D S
YS
TE
M1
.60
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
0.07
7
-
-
-
-
-
-
-
eP
EK
IN
ST
AL
AS
I K
OM
UN
IKA
SI
SU
B J
UM
LA
H (
e )
PE
KE
RJ
AA
N I
NT
. K
OM
UN
IKA
SI
3.4
74
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
206
0.
206
0.
206
0.
206
0.
206
0.
206
0.
206
0.
206
0.
206
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
0.
085
-
-
-
-
-
-
-
fP
EK
IN
ST
AL
AS
I A
CC
ES
S C
ON
TR
OL
SY
ST
EM
SU
B J
UM
LA
H (
f )
PE
KE
RJ
AA
N I
NT
S.
AC
CE
SS
CO
NT
RO
L S
YS
TE
M0
.99
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.04
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
0.02
1
gP
EK
SIS
TE
M D
IES
EL
GE
NE
RA
TIN
G S
ET
0.1
91
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
010
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
0.
001
hP
EK
TR
AN
SF
OR
MA
TO
R D
AY
A
TO
TA
L D
37
.76
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
.01
4
-
-
-
-
0.0
08
0
.00
7
0.0
24
0.0
01
0
.00
4
0.0
04
0
.00
4
0.0
04
0
.77
4
0.8
14
0
.87
9
0.9
23
1
.23
0
1.2
30
1
.23
0
1.2
30
1
.23
0
1.4
98
1
.49
8
1.4
98
1
.36
2
1.1
63
1
.21
4
1.3
33
1
.37
9
1.4
50
1
.46
4
1.3
95
1
.33
6
1.1
56
1
.10
9
1.0
51
1
.03
5
1.0
35
1
.03
5
1.0
35
0
.96
9
0.9
88
0
.98
6
0.9
70
0
.05
1
0.0
25
0
.02
3
0.0
23
0
.02
3
0.0
23
0
.02
3
EP
EK
ER
JA
AN
SA
RA
NA
LU
AR
IP
EK
G
WT
DA
N S
TP
aP
EK
ST
RU
KT
UR
G
WT
DA
N S
TP
1.12
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
045
0.
043
0.
038
0.
016
0.
027
0.
043
0.
248
0.
514
0.
093
0.
021
0.
027
0.
005
0.
001
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
bP
EK
FIN
ISH
ING
GW
T D
AN
ST
P
0.22
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.
003
0.
047
0.
047
0.
031
0.
032
0.
030
0.
030
0.
003
-
-
-
-
-
-
IIP
EK
ER
JA
AN
LA
ND
SC
AP
E
SUB
TO
TAL
E.I
1.34
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
.04
5
0.0
43
0
.03
8
0.0
16
0
.02
7
0.0
43
0
.24
8
0.5
14
0
.09
3
0.0
21
0
.02
7
0.0
05
0
.00
4
0.0
47
0
.04
7
0.0
31
0
.03
2
0.0
30
0
.03
0
0.0
03
-
-
-
-
-
-
TO
TA
L E
1.3
42
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
.04
5
0.0
43
0
.03
8
0.0
16
0
.02
7
0.0
43
0
.24
8
0.5
14
0
.09
3
0.0
21
0
.02
7
0.0
05
0
.00
4
0.0
47
0
.04
7
0.0
31
0
.03
2
0.0
30
0
.03
0
0.0
03
-
-
-
-
-
-
-
TO
TA
L A
+B
+C
+D
+E
100.
000
0.06
1
0.
061
0.06
1
0.
074
0.03
4
0.
105
0.08
7
0.
035
0.04
7
0.
069
0.07
3
0.
176
0.19
5
0.
448
0.56
0
0.
457
0.59
3
0.
636
0.50
7
0.
618
0.71
3
0.
037
0.34
5
0.
167
0.15
9
0.
793
0.39
2
0.
972
0.16
1
0.
448
0.73
9
0.
582
0.02
3
0.
101
0.50
2
0.
472
1.94
2
0.86
1
0.
603
0.95
0
1.
378
1.54
0
2.
740
2.97
6
3.
331
3.64
0
4.
189
4.06
2
3.
877
3.20
8
2.
998
3.09
6
3.
207
2.94
5
2.
391
2.43
1
2.
299
2.57
4
2.
817
2.96
1
2.
986
2.99
8
2.
991
2.20
6
2.
035
1.49
8
1.
399
1.39
5
1.
437
1.43
7
1.
355
1.07
1
1.
067
1.05
0
0.
106
0.07
7
0.
074
0.07
4
0.
074
0.07
4
0.
079
0.06
0.06
0.06
0.07
0.03
0.10
0.09
0.04
0.05
0.07
0.07
0.18
0.20
0.45
0.56
0.46
0.59
0.64
0.51
0.62
0.71
0.04
0.34
0.17
0.16
0.79
0.39
0.97
0.16
0.45
0.74
0.58
0.02
0.10
0.50
0.47
1.94
0.
86
0.
60
0.
95
1.
38
1.
54
2.
74
2.
98
3.
33
3.
64
4.
19
4.
06
3.
88
3.
21
3.
00
3.
10
3.
21
2.
95
2.
39
2.
43
2.
30
2.
57
2.
82
2.
96
2.
99
3.
00
2.
99
2.
21
2.
04
1.
50
1.
40
1.
39
1.
44
1.
44
1.
36
1.
07
1.
07
1.
05
0.
11
0.
08
0.
07
0.
07
0.
07
0.
07
0.
08
0.06
0.12
0.18
0.26
0.29
0.40
0.48
0.52
0.56
0.63
0.71
0.88
1.08
1.52
2.08
2.54
3.13
3.77
4.28
4.90
5.61
5.65
5.99
6.16
6.32
7.11
7.50
8.47
8.63
9.08
9.82
10.4
010
.43
10.5
311
.03
11.5
013
.44
14.3
0
14.9
1
15.8
6
17.2
4
18.7
8
21.5
2
24.4
9
27.8
2
31.4
6
35.6
5
39.7
1
43.5
9
46.8
0
49.8
0
52.8
9
56.1
0
59.0
4
61.4
4
63.8
7
66.1
6
68.7
4
71.5
6
74.5
2
77.5
0
80.5
0
83.4
9
85.7
0
87.7
3
89.2
3
90.6
3
92.0
3
93.4
6
94.9
0
96.2
6
97.3
3
98.3
9
99.4
4
99.5
5
99.6
3
9