bab vi kesimpulan implikasi dan saran a. kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/dokumen bab...

19
BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : 1. Pengaruh erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terhadap tata cara pelaksanaan upacara becekan di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong terletak pada prosesi setelah selesai kenduri di Sungai Gendol, sebelum erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, masyarakat di sekitar sumur tua di Dusun Kepuhsari sebelum Jumatan mengadakan kenduri di dekat sumur, tetapi pasca erupsi prosesi ini ditiadakan karena kondisi sumur tua yang telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya. 2. a. Sejarah tradisi upacara becekan diceritakan bahwa pada sekitar seratus tahunan yang lalu di Sungai Gendol ada seorang muslim bernama Kyai Ajar Merta sedang menggembala kambing di sekitar sungai, karena sudah masuk waktunya sholat ashar, beliau ingin melaksanakan sholat ashar, tetapi beliau tidak menemukan air untuk berwudhu. Kebetulan kambing yang beliau gembala membenturkan kepalanya ke tebing (njebles bahasa Jawa), kemudian dari tebing tersebut keluar air dan beliau pakai untuk berwudhu untuk selanjutnya melaksanakan sholat. Sejak dulu di lokasi sungai kekurangan air, mendengar ada mata air di sungai kemudian masyarakat berbondong- bondong untuk mengambil air. Mereka bersyukur dan ungkapan rasa 65

Upload: duongdiep

Post on 14-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

65

BAB VI

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan :

1. Pengaruh erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terhadap tata cara pelaksanaan

upacara becekan di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong terletak

pada prosesi setelah selesai kenduri di Sungai Gendol, sebelum erupsi

Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, masyarakat di sekitar sumur tua di

Dusun Kepuhsari sebelum Jumatan mengadakan kenduri di dekat sumur,

tetapi pasca erupsi prosesi ini ditiadakan karena kondisi sumur tua yang

telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya.

2. a. Sejarah tradisi upacara becekan diceritakan bahwa pada sekitar seratus

tahunan yang lalu di Sungai Gendol ada seorang muslim bernama

Kyai Ajar Merta sedang menggembala kambing di sekitar sungai,

karena sudah masuk waktunya sholat ashar, beliau ingin

melaksanakan sholat ashar, tetapi beliau tidak menemukan air untuk

berwudhu. Kebetulan kambing yang beliau gembala membenturkan

kepalanya ke tebing (njebles bahasa Jawa), kemudian dari tebing

tersebut keluar air dan beliau pakai untuk berwudhu untuk selanjutnya

melaksanakan sholat. Sejak dulu di lokasi sungai kekurangan air,

mendengar ada mata air di sungai kemudian masyarakat berbondong-

bondong untuk mengambil air. Mereka bersyukur dan ungkapan rasa

65

Page 2: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

66

syukur mereka dengan memotong kambing dan dinikmati bersama-

sama sekitar sungai, karena kepercayaan mereka terhadap penguasa

gunung Merapi, maka memotong kambingnya di tengah sungai agar

terlihat oleh penguasa gunung Merapi, dan hari Jum’at Kliwon yang

di anggap sebagai hari keramat dipandang tepat untuk melaksanakan

prosesi tersebut. Dilaksanakan mangsa kapat atau mangsa kelima,

karena saat itu saatnya kurang air. Syukuran dilaksanakan musim itu

agar air tetap lestari ada dan diberi hujan. Akhirnya syukuran itu

dilestarikan dengan tujuan mohon hujan agar tidak terjadi kemarau

panjang sehingga tanah dan tanaman tetap subur.

b. Upaya pemerintah dalam pelestarian tradisi upacara becekan di Dusun

Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong antara lain ikut mendukung

dalam pelestarian upacara adat becekan dengan memberikan bantuan

dana ditujukan agar pelaksanaan ritual dapat berjalan dengan lancar

sesuai dengan harapan.

3. Nilai-nilai historis pedagogis yang terjadi dalam tradisi upacara becekan

yaitu sampai saat ini masyarakat masih mempercayai adanya roh halus

penjaga Gunung Merapi seperti Sultan Muhidin, Kyai Ageng Perlapa, Kyai

Rajek Wesi dan Kyai Sapu Jagad, serta penjaga belik Sungai Gendol yaitu

Kyai Kentole Tamenggala dan Kyai Anggarida. Hal tersebut terjadi karena

adanya temuan cerita rakyat tentangterjadinya sejarah upacara becekan di

Sungai Gendol. Kemudian ada perubahan perilaku masyarakat dimana

Page 3: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

67

dengan terjadinya erupsi, masyarakat lebih bersemangat untuk berfikir,

bekerja, dan berbuat agar tercapainya upacara becekan.

4. Pelestarian becekan pada saat sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi tahun

2010 kegiatan pokoknya yaitu menyembelih kambing selamatan becekan,

selamatan di sumur tua bagi masyarakat di sekitar sumur tua di RT.1 Dusun

Kepuhsari, kemudian kenduri selamatan di dusun masing-masing. Arak-

arakan sebelum kambing disembelih dari depan masjid di Kepuhsari diiringi

kesenian jathilan dan para tokoh masyarakat berpakaian seragam Jawa, ada

penyerahan kambing yang akan disembelih dari warga masyarakat kepada

kadus, dari kadus diserahkan kepada Rois yang bertugas menyembelih.

Tetapi setalah erupsi gunung terjadi kegiatan becekan prosesi kenduri di

dekat sumur tua ditiadakan karena kondisi sumur tua yang telah hilang

terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya. Sedangkan prosesi becekan

yang lain masih tetap sama. Dalam kenduri selamatan becekan di tengah

sungai tidak ada sesaji bunga dan kemenyan, semua yang untuk selamatan

makanan yang layak makan, hal ini masih sama baik sebelum maupun pasca

erupsi Gunung Merapi tahun 2010.

B. Implikasi

1. Teoritis

Dari data yang

terkumpulternyatamenunjukkanadanyaketerlibatanmasyarakatPagerjurang,

Kepuhsari,

Page 4: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

68

danManggongdalammelestarikanupacarabecekandanupayapemerintahdalam

pelestarianupacaraadat di

KabupatenSleman.DengandemikiandapatdikemukakanbahwaerupsiGunung

Merapitahun 2010 berpengaruhterhadaptradisiupacaraadatbecekan,

khususnyadalamtatacaraatauurut-urutanprosesiupacarabecekan.

Bentukkaryailmiahmelaluihasilpenelitianinidapatmenambahkhasanahilmupe

ngetahuandalamupayameningkatkankemajuanpenelitian yang

bersifatdeskriptifkualitatif.

2. Praktis

DenganadanyahasilpenelitianerupsiGunungMerapitahun 2010 yang

berpengaruhterhadaptradisiupacarabecekan di Dusunpagerjurang, Kepuhsari,

danManggong, makadapatdijadikanpertimbanganbagimasyarakat,

untukmenjadikanupacaraitulebihmenarik.

Sehinggadapatdikemasdalambentukasetwisata yang menguntungkan,

denganbantuandarisemuapihak yang terkait.

C. Saran-saran

1. BagiMasyarakatPagerjurang, Kepuhsari, danManggong

Setelahupacarabecekandilaksanakansampaisatubulanbelumturunhuja

n, makatokohmasyarakatatautetuamasyarakatkonsultasikeDesaKepuharjo.

Agar daridesaadakearifanmengadakansholatIstiqa di lapangan yang

didukungolehsemuaumat Islam.

2. BagiPemerintahDesa

Page 5: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

69

Memberikandukungan moral dan spiritual

padamasyarakatPagerjurang, Kepuhsari,

danManggongpascaerupsiGunungMerapitahun2010

sesuaidengankemampuandesa. Agar tradisibecekaninitetapdilestarikan,

akantetapiketaqwaanterhadapTuhan Yang

MahaEsatetapdimotivasidanditingkatkan.

3. BagiDinasPariwisata

MemberikanpembinaankepadamasyarakatKepuharjo,

bahwamelestarikantradisi yang ada di wilayahnya, merupakankebanggaan

yang

dapatmenjadipengikatkerukunandanpersaudaraan.Upacaraadatbecekandapatd

ijadikanikonbudayarutinwilayahdandijadikansebagai agenda

tahunanuntukmenarikwisatawanterutama di

lingkunganDesaKepuharjo.Apabiladikaitkandengankeistimewaan Daerah

Istimewa Yogyakarta,

dimanaharusmengembangkankebudayaanlokal.Kebudayaan yang dikemas

agar dapatmenarikwisata, sehinggamenguntungkanmasyarakatitusendiri.

4. BagiAkademisi

Penelitianinibelumsempurna,

masihterdapatkelemahandankekurangan.Makaperludikembangkanlagikarena

masihadatradisi yang dilestarikanmasyarakatlain yang belumpernahditeliti.

Page 6: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. PT Lugus Wacana:

Jakarta.

Guba, Denzin. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial Penyunting Agus

Salim. PT. Tiara Wacana : Yogyakarta.

Gootschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Noto Susanto).

Universitas Indonesia Press: Jakarta.

Hugiono dan Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. PT. Rineka Cipta:

Jakarta.

Jaedun, Amat. 1998. Kesiapan SMK Dalam Mengimplementasikan Program

Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jurnal Kependidikan. Majalah

Ilmiah. Penelitian Pendidikan. Lembaga Penelitian IKIP: Yogyakarta.

Karjinah. 2009. Pengaruh Upacara Becekan Terhadap Kehidupan Masyarakat

Kepuharjo Cangkringan. Skripsi.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Koentjaraningrat. 1993. Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14.

Djambatan: Jakarta.

Licoln, Yvona S, dan Egon G. Guba. 1985. Naturalistic Inquiry Penyunting Prof.

DR. Lexy Moleong, M.A. 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT.

Remaja Rosdakarya: Bandung.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Moleong, Lexy. J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya:

Bandung.

Nuryati, Reni. 2000. Penelitian Sebuah Pengantar. UKM Penelitian UNY:

Yogyakarta.

Page 7: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

71

Rohman Dhohiri, Taufik. 2002. Panduan Belajar Sosiologi. Yudhistira: Ciawi Bogo.

Romein, J.M. 1956. Aera Eropa Peradaban Eropa Sebagai Penyimpangan Dari

Pola Umum (diterjemahkan oleh Noer Toegiman). Ganaco N.V: Bandung-

Jakarta-Amsterdam.

Subagya. Rahmad. 1989. Kepercayaan dan Agama. Kanisius: Yogyakarta.

Sunardi. 2006. Upaya Pelestarian Upacara Tradisional Saparan Wonolelo

Widomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta. Skripsi.

Tashadi, dkk. 2002. Kabupaten Sleman Dalam Perjalanan Sejarah. Diterbitkan oleh

Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.

Tim Penyusun. 2000. Upacara Adat Potensi Daya Tarik Wisata Kabupaten Sleman.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman: Yogyakarta.

Tim Penyusun. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Tyas, Dewayani.C. 2008. Gunung Meletus dan Antisipasinya. CV. Aneka Ilmu:

Semarang.

Sumber dari Internet:

http://dppm.uii.ac.id

http://kbbi.web.id/

http://www.uthyns.blogspot.com

http://www.litbang.pertanian.go.id./buku/Erupsi.Gunung-Merapi/Bab-I/1.2

http://www.kabarinews.com/upacara-becekan/

Page 8: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

72

Lampiran 1

CATATAN OBSERVASI PENGAMATAN

A. DATA INFORMAN

1. Nama : ..........................................

2. Umur : ..........................................

3. Jabatan : ..........................................

4. Alamat : ..........................................

B. LOKASI PENELITIAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN

2010

1. Dusun Pagerjurang

a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh? a. Ya b. Tidak

b. Apakah tanahnya masih subur? a. Ya b. Tidak

c. Apakah tanamannya subur? a. Ya b. Tidak

d. Apakah sarana air dalam kondisi baik? a. Ya b. Tidak

e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui? a. Ya b. Tidak

2. Dusun Kepuhsari

a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh? a. Ya b. Tidak

b. Apakah tanahnya masih subur? a. Ya b. Tidak

c. Apakah tanamannya subur? a. Ya b. Tidak

d. Apakah sarana air dalam kondisi baik? a. Ya b. Tidak

e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui? a. Ya b. Tidak

Page 9: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

73

3. Dusun Manggong

a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh? a. Ya b. Tidak

b. Apakah tanahnya masih subur? a. Ya b. Tidak

c. Apakah tanamannya subur? a. Ya b. Tidak

d. Apakah sarana air dalam kondisi baik? a. Ya b. Tidak

e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui? a. Ya b. Tidak

4. Sungai Gendol

a. Apakah Sungai Gendol dalam keadaan baik? a. Ya b. Tidak

b. Apakah akses menuju lokasi sungai sulit dilalui? a. Ya b. Tidak

c. Apakah masih terdapat mata air? a. Ya b. Tidak

d. Apakah lokasi sungai masih berfungsi? a. Ya b. Tidak

e. Apakah lokasi sungai masih dapat dimanfaatkan? a. Ya b. Tidak

Page 10: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

74

Lampiran 2

PEDOMAN PANDUAN WAWANCARA

A. DATA INFORMAN

1. Nama : ..........................................

2. Umur : ..........................................

3. Jabatan : ..........................................

4. Alamat : ..........................................

B. ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

1. Pada tanggal berapa terjadinya erupsi?

2. Apakah terdapat kdorban jiwa akibat erupsi khususnya di Dusun

Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong?

3. Dusun mana sajakah yang mengalami kerusakan parah akibat erupsi?

4. Pada saat terjadi erupsi, para penduduk sebagian besar mengungsi di mana?

5. Bagaimana kondisi saat ini setelah 6 tahun peristiwa erupsi tersebut berlalu?

C. UPACARA BECEKAN

1. Apakah tradisi upacara becekan masih dilaksanakan pasca erupsi Gunung

Merapi tahun 2010?

2. Bagaimana tata cara pelaksanaan upacara becekan pasca erupsi?

3. Adakah perbedaan tata cara upacara becekan sebelum erupsi dan pasca

erupsi?

Page 11: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

75

4. Di mana dilaksanakannya upacara becekan tersebut?

5. Siapakah yang memimpin upacara tersebut?

6. Siapa saja peserta yang mengikuti upacara tersebut?

7. Bagaimana sejarah upacara becekan?

8. Apa tujuan dari upacara becekan tersebut?

9. Adakah yang menentang diadakannya upacara becekan?

10. Adakah pengaruh dengan diadakannya prosesi upacara tersebut terhadap

kondisi alam di Desa Kepuharjo? Terjadi hujan atau tidak?

Page 12: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

76

Lampiran 3

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Suwabi

Umur : 46 tahun

Jabatan : Kadus Pagerjurang

Alamat : Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan

2. Nama : Supangat

Umur : 56 tahun

Jabatan : Ketua RT

Alamat : Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan

3. Nama : Panggung WIdodo

Umur : 44 tahun

Jabatan : Kadus Kepuhsari

Alamat : Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan

4. Nama : Ranto Wiyono

Umur : 63 tahun

Jabatan : Tetua Kepuhsari

Alamat : Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan

Page 13: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

77

5. Nama : Panut

Umur : 65 tahun

Jabatan : Kadus Manggong

Alamat : Manggong, Kepuharjo, Cangkringan

6. Nama : Rohmad Sudiyanto

Umur : 38 tahun

Jabatan : Penyembelih Kambing Becekan

Alamat : Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan

7. Nama : Karjo

Umur : 64 tahun

Jabatan : Peserta Becekan

Alamat : Manggong, Kepuharjo, Cangkringan

8. Nama : Sri Suwarni

Umur : 41 tahun

Jabatan : Ketua PKK

Alamat : Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan

Page 14: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

78

Lampiran 4

FOTO LOKASI DUSUN PAGERJURANG

PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Kondisi rumah penduduk yang sebagian besar masih utuh

Kondisi pemukiman penduduk sebagian besar masih terlihat utuh sebagian lagi

sudah pindah di Huntap Pagerjurang di sebelah selatan lapangan Golf

Page 15: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

79

FOTO LOKASI DUSUN KEPUHSARI

PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Sisa-sisa puing rumah penduduk akibat terjangan awan panas

Bekas rumah penduduk dijadikan lahan perkebunan sengon oleh warga

masyarakat Dusun Kepuhsari

Page 16: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

80

FOTO LOKASI DUSUN MANGGONG

PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Bekas Dusun Manggong yang telah terkubur material erupsi Gunung Merapi

Tahun 2010

Semua pemukiman penduduk dipindahkan ke Huntap Pagerjurang

Page 17: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

81

FOTO LOKASI SUNGAI GENDOL

PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Kondisi Sungai Gendol yang sudah tidak berfungsi akan tetapi tetap

dipergunakan untuk prosesi upacara tradisi becekan tiap tahunnya

Kondisi Sungai Gendol yang sudah tidak berfungsi lagi

Page 18: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

82

FOTO PELAKSANAAN UPACARA BECEKAN

TAHUN 2015

Iring-iringan peserta upacara becekan menuju ke Sungai Gendol

Penyembelihankambing di tengah-tengah Sungai Gendol

Page 19: BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.upy.ac.id/735/6/DOKUMEN BAB VI-lampiran.pdf · Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14. Djambatan: Jakarta

83

Para pembawa alat masak gulai kambing

Suasana becekan/selamatan di dusun masing-masing

dengan memanjatkan do’a