bab vi hasil dan pembahasan 4.1. hasil penelitian...

15
50 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum SMK N 1 Salatiga Kota Salatiga merupakan sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Tengah. Saltiga berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang. Salatiga terletak 49 km sebelah selatan Semarang dan 52 km sebelah utara Surakarta. Kota ini berada dilereng timur Gunung Merbabu, sehingga membuat kota ini berudara cukup sejuk.Serta pendidikan di Kota Salatiga sangat maju salah satunya adalah SMK N 1 Salatiga yang menghasilkan lulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat di Jl. Nakula Sadewa 1/3 Kembangarum, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti ,Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Kepala sekolah saat ini adalah Bapak Haris Wahyudi, M.Pd, staf pengajar di sekolah berjumlah 96 guru dan staf kantor berjumlah 10 orang. Sekolah tersebut juga tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya SMK N 1 Salatiga. Pada tahun 1967 di Salatiga belum ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri, pada tahun itu pula dibentuklah panitia pendiri SMEA Persiapan Negeri yang diketahui oleh Bapak Walikotamadya Salatiga (Bp. Letkol S. Soegiman pada waktu itu), dan di dukung oleh Bapak-bapak Muspida. Dengan persetujuan kepala kantor

Upload: vominh

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

50

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum SMK N 1 Salatiga

Kota Salatiga merupakan sebuah kota yang berada di provinsi Jawa

Tengah. Saltiga berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang.

Salatiga terletak 49 km sebelah selatan Semarang dan 52 km sebelah utara

Surakarta. Kota ini berada dilereng timur Gunung Merbabu, sehingga

membuat kota ini berudara cukup sejuk.Serta pendidikan di Kota Salatiga

sangat maju salah satunya adalah SMK N 1 Salatiga yang menghasilkan

lulusan yang siap bekerja.

SMK N 1 Salatiga beralamat di Jl. Nakula Sadewa 1/3

Kembangarum, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti ,Kota Salatiga,

Provinsi Jawa Tengah. Kepala sekolah saat ini adalah Bapak Haris

Wahyudi, M.Pd, staf pengajar di sekolah berjumlah 96 guru dan staf

kantor berjumlah 10 orang.

Sekolah tersebut juga tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya

SMK N 1 Salatiga. Pada tahun 1967 di Salatiga belum ada Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri, pada tahun itu pula dibentuklah

panitia pendiri SMEA Persiapan Negeri yang diketahui oleh Bapak

Walikotamadya Salatiga (Bp. Letkol S. Soegiman pada waktu itu), dan di

dukung oleh Bapak-bapak Muspida. Dengan persetujuan kepala kantor

Page 2: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

51

perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa

Tengah No.IDPE/435/D/67, tanggal 17 Januari 1967, maka berdirilah

SMEA Yang berstatus persiapan di Salatiga. Atas dasar surat Bapak

Kepala Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Propinsi Jawa Tengah tersebut. Pada tanggal 25 Mei 1968 dengan Nomor:

191/UUK-3/1969 yang memberi peningkatan status persiapan menjadi

Negeri.

Pada tahun 1973 SMEA Negeri atas perkenan Bapak

Walikotamadya Salatiga, yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Letkol. S.

Soegiman diberi ijin untuk menempati gedung bekas Sekolah Cina milik

BAPERKI yang digunakan proses belajar mengajar. Beberapa tahun

kemudian dibangunkannya gedung di jalan Nakula Sadewa I/3

Kembangarum Salatiga, diatas tanah seluas 13.500 m yang telah selesai

dan diserahkan pada tanggal 1 Agustus 1992. Peresmian pemekaiannya

oleh Ka. Kanwil Depdikbud Prop. Jateng Bapak Soewardi. Setelah

peresmian SMEA N Salatiga, sekolah hanya memiliki 3 kejuruan yaitu

akutansi, perkantoran, dan pemasaran, pada tahun 2004 setelah menerima

bantuan pusat paket dari Derektorat, SMEA N Salatiga menambah

kejuruan menjadi 6 kejuruan yang terdiri akutansi,perkantoran, pemasaran,

kecantikan rambut, busana butik, dan boga jasa.

Page 3: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

52

1. Sejarah singkat kepemimpinan kepala sekolah di SMK

Negeri 1 Salatiga:

a. (1968 sd 1982) Sri Sadono

b. (1982 Sd 1993) R. Soeyono Mh

c. (1993 Sd 1994) Soeparmo

d. (1994 Sd 1996) Drs. Fx. Soewito

e. (1996 Sd 1998) Drs. Djoko Legowo

f. (1998 Sd 1999) Sutopo, B.Sc.

g. (1999 Sd 2000) Muh. Baedowie, B.A.

h. (2000 Sd 2007) Moeljono, M.Pd.

i. (2007 Sd 2015) Bambang Dwi H, S.Pd., M.Pd.

j. (2015 Sd sekarang) Haris Wahyudi, M.Pd

2. Visi Misi Sekolah

a. Visi

“ Menghasilkan lulusan yang beriman, Kompeten,

dan Komperatif serta berwawasan lingkungan”

b. Misi

a) Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan

peserta didik

b) Mendidik peserta didik menjadi warga negara

yang bertanggung jawab dan berkarakter.

Page 4: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

53

c) Mendidik peserta didik, mampu menerapkan

hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan,

lingkungan dan seni

d) Mendidik dan melatih peserta didik memiliki

ketrampilan sesuai kompetensi keahliannya

e) Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha

f) Membekali peserta didik dengan ilmu

pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal

bagi yang berminat untuk melanjutkan

pendidikan.

3. Tujuan SMK N 1 Salatiga

a. Tujuan Umum

a) Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa

b) Menghasilakan lulusan yang sehat, cerdas, kreatif,

mandiri, bertanggung jawab serta peduli terhadap

lingkungan

c) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan,

sebagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Page 5: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

54

b. Tujuan Khusus

a) Menghasilkan lulusan yang siap mengisi lapangan

kerja di dunia usaha dunia industri sesuai dengan

kompetisi keahlianya

b) Menghasilkan lulusan yang mampu memilih karier,

ulet, dan gigih dalam kompetensi, mudah beradaptasi

dengan lingkungan kerja dan siap mengembangkan

sikap profesional pada kompetensi keahliannya

c) Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan

semangat Wirausaha.

4.1.2. Pendidikan Kewirausahaan

Terkait dengan wawancara yang telah dilakukan maka hasil dari data yang

diperoleh di lapangan terkait dengan pendidikan kewirausahaan yang

dipaparkan sebagai berikut :

Kurikulum yang digunakan oleh SMK N 1 Salatiga adalah

kurikulm 2013.Semua guru di sekolah membuat perencanaan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, termasuk guru

kewirausahaan. Materi kewirausahaan pada semester genap tentang

pengolahan. Dikelas X AP1 dalam menyampaikan materi pembelajaran

guru menggunakan berbagai model pembelajaran. Salah satu model

pembelajaran tersebut membuat kelompok dan hasil mereka berdiskusi di

presentasikan dikelas.

Page 6: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

55

Selain teori yang diberikan, guru memberikan praktek membuat

produk dan pengawetan makanan. Dalam praktek tersebut siswa

mengerjakannya secara individu dengan tema yang telah diberikan oleh

guru. Proses dalam pembuatan produk, siswa mencarinya sendiri di

internet. Pelaksanaan praktek dilakukan di jam pelajaran dan lebih banyak

dilakukan dirumah. Karena melakukan praktek dirumah siswa disuruh

membuat dokumentasi proses pembuatan produk sebagai tanda bukti telah

melakukan praktek tersebut.

Mengerjakan praktek tersebut siswa melakukan berbagai tahapan yang

telah ditentukan oleh guru, tahapan tersebut antara lain:

a. Tahapan perencanaan

Tahap perencanaan siswa membuat perencanaan terlebih

dahulu sebelum membuat produk. Seperti produk yang akan

dibuat, strategi yang digunakan dalam memasarkan produk,

resiko apa yang akan dialami saat proses pembuatan produk

dll. Pada tahapan ini siswa akan belajar tentang

kepercayaan diri akan produk yang akan dihasilkannya.

b. Tahap perencanaan proses produksi

Pada tahap perencanaan proses produksi, siswa

merencanakan peralatan-peralatan yang akan membantu

pembuatan produk, bahan-bahan yang akan dipakai.

Page 7: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

56

c. Tahap pemasaran produksi

Pada tahapan ini siswa akan memasarkan hasil produknya

kepada masyarakat, keluarga, teman dan guru-guru

disekolah.

d. Tahap evaluasi

Tahapan ini adalah tahapan terakhir yang dilakukan siswa,

yaitu membuat laporan selama menghasilkan produk.

Seperti hambatan yang dialami dengan memberikan solusi,

membuat laporan keuangan laba/rugi.

Setelah melakukan berbagai tahapan tersebut siswa

mempresentasikannya di depan teman-teman dan guru. Dengan membawa

produk yang dihasilkannya dan Siswa membawa foto/dokumentasi

sebagai bukti telah melakukan praktek kewirausahaan.

Sarana dan prasarana di dalam kelas dimaanfaatkan oleh guru

dalam menyampaikan materi pokok pembelajaran. Tetapi kendala yang

dihadapi oleh guru adalah buku sebagai sumber belajar sangat terbatas.

Maka guru masih mencari sumber lain dalam mendukung pembelajaran

kewirausahaan.

4.1.3. Sikap Wirausaha

Hasil wawancara yang dilakukan tentang Sikap wirausaha

dihasilkan dari pembelajaran kewirausahaan berdarkan SK dan KD, antara

lain:

Page 8: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

57

1. Percaya Diri

Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada sisiwa

kelas X Administrasi Perkantoran 1 (AP1) bahwa

sebagian siswa sudah memiliki rasa percaya diri. Saat

pembelajaran siswa sudah percaya diri berpendapat di

dalam kelas. Berani saat mempresentasikan hasil praktek

yang mereka lakukan. Walaupun masih ada yang belum

percaya diri hal tersebut wajar karena disetiap peserta

didik mempunyai pribadi yang berbeda-beda.

2. Mandiri

Hasil dari wawancara, siswa kelas XAP1. Siswa sudah

mandiri dalam menyelesaikan tugas mereka. Mereka

mendapat bantuan orang lain, pada saat mereka tidak

dapat mengerjakannya karena kesibukan disekolah yang

selalu pulang sore. Seperti saat membeli bahan-bahan

untuk proses produksi mereka meminta bantuan orang

tua. Tetapi saat mengerjakan tugas, mereka akan

mengerjakannya sendiri.

3. Disiplin

Hasil dari wawancara adalah siswa sudah disiplin dalam

menyelesaikan tugas mereka tepat waktu.Dalam

kehidupan sehari-hari siswa mulai mengaplikasikan

Page 9: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

58

sikap disiplin di dalam masyarakat. Seperti datang tepat

waktu saat rapat karang taruna dan menaati peraturan

yang ada di masyarakat.

4. Jujur

Hasil dari wawancara adalah siswa kelas XAP 1 sikap

jujur yang dimiliki siswa sudah baik. Mereka berusaha

jujur dalam melakasanakan praktek kewirausahaan. Jujur

kepada pelanggan dalam mempromosikan hasil produk

mereka. Serta membuat laporan keuangan sesuai

kenyataan yang diperoleh .

5. Keorisinilan

Hasil dari wawancara adalah ada beberapa siswa sudah

mempunyai kreativitas. Seperti saat diberi tema

pengawetan makanan telur asin, siswa sudah mulai

mengeluarkan ide. Ide tersebut antara lain menciptakan

telur asin pedas, telur asin jeruk dll. Ada siswa yang

mempunyai tema sama, siswa tersebut inisiatif dengan

menggunakan bahan yang berbeda tetapi produk yang

dihasilkan sama

Page 10: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

59

4.2. Pembahasan

Dalam bagian ini dipaparkan pembahasan berdasarkan hasil penelitian

yang telah dikemukan, antara lain:

4.2.1. Pendidikan Kewirausahaan

Pembelajaran kewirausahaan di sekolah SMK N 1 Salatiga

menggunakan standart kurikulum 2013. Hal tersebut dilihat dari rencana

pembelajaran yang lebih berpusat kepada siswa, Termasuk pembelajaran

kewirausahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh guru

kewirausahaan lebih mempusatkan proses pembelajarannya kepada siswa.

Karena di setiap pembelajaran siswa selalu dituntut aktif di dalam kelas.

Guru kewirausahaan kelas X AP1 menerapkan berbagai model

pembelajaran agar siswa aktif dalam proses pembelajaran. Seperti

membuat kelompok belajar dengan memberikan berbagai topik yang

sesuai dengan materi. Dibentuknya kelompok tersebut membuat siswa X

AP1 aktif mengeluarkan pendapatnya, dan memperkuat kerjasasama antar

anggota di dalam kelompok. Melalui strategi ini menimbulkan sikap siswa

X AP1 salah satunya sikap percaya diri terhadap kemampuan yang

dimilikinya.

Pendidikan kewirausahaan yang dilakukan oleh guru kepada siswa X

AP1 mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Bukan hanya teori

yang diberikan, guru pun memberikan praktek kewirausahaan yang

menyangkut materi. Siswa terjun langsung menjadi seorang wirausaha

Page 11: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

60

mulai dari merencanakan,memproduksi, memasarkan hasil produk mereka.

Melakukan praktek kewirausahaan tersebut siswa X AP1 mengikuti tahap-

tahapan yang telah ditentukan oleh guru. Melalui tahapan tersebut

memunculkan sikap seperti percaya diri,jujur,mandiri,berani mengambil

resiko dll. Pendidikan kewirausahaan yang ditekankan pada praktek lebih

efektif karena anak langsung mempraktekannya dan akan lebih cepat

memahami pelajaran. Sehingga siswa cepat mengalami suatu perubahan

pada keterampilan dan sikap.

Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran adalah dengan

memanfaatkan sarana dan prasarana disekolah, termasuk guru

kewirausahaan. Dikelas XAP1 guru dalam menyampaikan materi selalu

memakai LCD untuk membantu pembelajaran. Melalui pemanfaatan

tersebut dapat memberikan gambaran materi yang diberikan.

4.2.2. Sikap Wirausaha

Dalam bagian ini dipaparkan pembahasan tentang pembelajaran

materi pengolahan yang menumbuhkan sikap dari SK dan KD

berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukan, antara lain:

1. Percaya diri

Kepercayaan diri sangat diperlukan oleh seorang semua orang.

Karena percaya diri salah satu aspek kepribadian yang sangat penting

dalam kehidupan. Orang yang percaya diri akan selalu yakin terhadap

kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil yang didapat sisiwa kelas

X Administrasi Perkantoran 1 (AP1) sebagian sudah memiliki rasa percaya

Page 12: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

61

diri. Saat pembelajaran siswa sudah percaya diri berpendapat di dalam

kelas. Berani saat mempresentasikan hasil selama melakkukan praktek

kewirausahaan. Walaupun masih ada yang belum percaya diri, hal tersebut

wajar karena disetiap peserta didik mempunyai pribadi yang berbeda-beda.

Sikap percaya diri tersebut akan memberikan keyakinan dalam

diri sendiri untuk memulai tugas/pekerjaan dan menyelesaikannnya. Siswa

X AP1 walaupun mereka ambil jurusan perkantoran, tetapi mereka percaya

dengan kemampuan mereka dalam mengerjakan praktek kewirausahaan

tersebut. Hal ini relevan dengan pendapat Maredith (2002:5-6) yang

mengatakan percaya diri merupakan paduan sikap dan keyakinan

seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal,

sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya

untuk memulai dan menyelesaikan.”

Seorang guru mempunyai peranan penting dalam membentuk

sikap percaya diri pada siswa. Dengan model pembelajaran yang diberikan

serta memberikan motivasi kepada siswa. Guru selalu menanamkan nilai-

nilai pokok kewirausahaan kepada siswa, karena nilai-nilai tersebut

berguna bagi kehidupan siswa walaupun tidak menjadi seorang wirausaha.

2. Mandiri

Sikap mandiri sangat diperlukan pada peserta didik. Mandiri

merupakan sikap yang percaya akan kemampuan yang dimilikinya. Serta

tidak terpengaruh oleh orang lain. Sikap mandiri sangat penting dimiliki

oleh siswa agar dalam bersikap dan melaksanakan tugas tidak tergantung

Page 13: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

62

pada orang lain dan bertanggung jawab terhadap apa yang telah

dikerjakannya.

Dari hasil wawancara siswa X AP1 setiap mengerjakan praktek

kewirausahaan mereka melakukannya dengan kemampuannya sendiri. Saat

mereka mengalami kegagalan dalam menghasilkan produk, tanpa putus asa

mereka akan mencobanya kembali tanpa bantuan orang lain sampai hasil

tersebut memuaskan. Sikap mandiri tersebut diperoleh dari praktek

kewirausahaan. Pengalaman praktek tersebut menjadi pembelajaran bagi

siswa dalam mengembangkan sikap. Sikap mandiri siswa dalam

mengerjakan tugas harus dipupuk sedini mungkin, karena dengan sikap

mandiri dapat menunjukkan inisiatif, berusaha untuk mengejar prestasi,

mempunyai rasa percaya diri.

3. Jujur

Salah satu sikap yang harus dimiliki siswa adalah sikap jujur. Sikap

itu sangat penting dan mempengaruhi kehidupan siswa tersebut. Membentuk

karakter jujur pada siswa memang tidak bisa dilakukan dengan sekedar

menyampaikan materi kepadanya. Oleh sebab itu guru kewirausahaan

menerapkan praktek pada pembelajaran tersebut. Melalui praktek tersebut

siswa kelas X terutama X AP1 melatih sikap jujur.

Pada materi pengawetan siswa melakukan pengawetan makanan dari

berbagai bahan, ada yang memakai keju, ragi dll. Setelah melakukan

pengawetan siswa menjualkan produk ke pelanggan dan menjelaskan bahan

Page 14: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

63

yang di pakai merupakan bahan alami. Dari kegiatan tersebut siswa sudah

mulai menunjukkan sikap jujur kepada pelanggan.

Hal ini membuktikan siswa menyampaikan sesuatu yang mereka

lakukan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Guru menyediakan alat bantu

yang digunakan sebagai pembiasaan sikap jujur salah satunya siswa praktek

terjun langsung. Dengan ini, terciptanya iklim kejujuran di lingkungan

sekolah maupun dimasyarakat sehingga peserta didik dapat terbiasa

melakukan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.

4. Keorisinilan

Seorang yang ingin sukses adalah seseorang yang tidak

mengekor/mengikuti orang lain. Melainkan seorang yang dapat

menciptakan hal yang baru dan berbeda dari yang lain. Siswa kelas XAP 1

sebagian sudah memiliki kreativitas dalam mengerjakan praktek

kewirausahaan.

Hal tersebut terlihat saat mereka menciptakan produk pengawetan makanan

dari berbagai bahan dan menciptakan rasa yang bermacam-macam. Karena

mereka ingin membuat produk tersebut agar terlihat berbeda dari yang lain

walaupun dengan tema/topik yang sama. Tetapi masih ada siswa yang masih

belum mengeluarkan ide dan lebih banyak mengikuti yang ada di internet.

Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pembelajaran di

kelas. Guru bertanggungjawab untuk mengajar, mengarahkan dan

menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk belajar, hal tersebut

Page 15: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9730/4/T1_162012014_BAB IV.pdflulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat

64

dapat menumbuhkan pemikiran kreatif pada diri siswa tersebut. Guru

kewirausahaan di kelas X AP1 mengizinkan siswa untuk mengembangkan

ide yang mereka miliki.

5. Disiplin

Disiplin bagi seorang umumnya mematuhi aturan dan tata tertib

yang dibuat sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh ketabahan,

keuletan, dan keteraturan tingkah laku dalam menyelesaikan tugas pada

tepat waktunya. Siswa X AP1 sudah menunjukan sikap disiplin seperti

menyelesaikan tugas mereka tepat waktu. Dalam kehidupan sehari-hari

siswa mulai mengaplikasikan di dalam masyarakat. Seperti datang tepat

waktu saat rapat karang taruna dan menaati peraturan yang ada di

masyarakat. Selain itu siswa disiplin dalam mengerjakan tugas

kewirausahaan termasuk praktek yang dilakukan.

Melalui praktek kewirausahaan mereka dilatih untuk dapat menguasai

kemampuan, juga melatih agar dapat mengatur dirinya sendiri, sehingga

para siswa XAP1 dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada

dirinya sendiri.

Ketaatan siswa yang dilandasi oleh kesadaran pribadi terhadap

peraturan-peraturan yang dibuat oleh diri sendiri atau guru kewirausahaan.

Ketaatan tersebut dilakuan dalam usaha untuk memperoleh perubahan baik

berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari latihan-

latihan yang dilakukan selama ini.