bab v pola dan struktur ruang wilayah pesisir kabupaten sukabumi

18
BAB V POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI 5.1 Rencana Pola Ruang Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan laut Kabupaten Sukabumi tidak terlepas dari kebijakan tata ruang di atasnya, yaitu mengacu pada kebijakan pembangunan yang tertuang pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi. Berikut ini diuraikan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi yang terkait dengan pengembangan wilayah pesisirnya. Rencana pengelolaan kawasan adalah rencana alokasi penggunaan ruang yang disusun berdasarkan berbagai kondisi eksisting. Di Kabupaten Sukabumi, rencana pengelolaan kawasan difokuskan pada 2 kawasan, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. a) Kawasan Lindung Merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama melindungi pelestarian fungsi sumberdaya alam, sumberdaya buatan serta nilai budaya dan sejarah bangsa. Kategori kawasan lindung yang terkait dengan perencanaan wilayah laut dan pesisir di Kabupaten Sukabumi diantaranya adalah : 1) Kawasan Perlindungan Setempat Dalam lingkup perencanaan wilayah pesisir dan laut di Kabupaten Sukabumi, kawasan perlindungan setempat digolongkan ke dalam kawasan sempadan pantai dan kawasan sempadan sungai.

Upload: risya-septiani

Post on 05-Jul-2015

598 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

BAB V

POLA DAN STRUKTUR RUANG

WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

4.1 Rencana Pola Ruang

Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan laut Kabupaten Sukabumi tidak terlepas

dari kebijakan tata ruang di atasnya, yaitu mengacu pada kebijakan pembangunan yang

tertuang pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi. Berikut ini diuraikan

kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi yang terkait dengan pengembangan

wilayah pesisirnya. Rencana pengelolaan kawasan adalah rencana alokasi penggunaan ruang

yang disusun berdasarkan berbagai kondisi eksisting. Di Kabupaten Sukabumi, rencana

pengelolaan kawasan difokuskan pada 2 kawasan, yaitu kawasan lindung dan kawasan

budidaya.

a) Kawasan Lindung

Merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama melindungi pelestarian fungsi

sumberdaya alam, sumberdaya buatan serta nilai budaya dan sejarah bangsa. Kategori

kawasan lindung yang terkait dengan perencanaan wilayah laut dan pesisir di

Kabupaten Sukabumi diantaranya adalah :

1) Kawasan Perlindungan Setempat

Dalam lingkup perencanaan wilayah pesisir dan laut di Kabupaten Sukabumi,

kawasan perlindungan setempat digolongkan ke dalam kawasan sempadan pantai

dan kawasan sempadan sungai.

Kawasan sempadan pantai ; adalah kawasan yang meliputi deretan sepanjang

pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai.

Tujuan perlindungan adalah melindungi dari kegiatan manusia yang dapat

mengganggu ekosistem. Kriteria pada kawasan sempadan pantai ini adalah

minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi pantai. Lokasi yang termasuk

dalam kawasan sempadan pantai ini adalah di sepanjang pantai utara wilayah

Kabupaten Sukabumi yang meliputi Kecamatan Kecamatan Cisolok, Cikakak,

Plabuhan Ratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Cibitung, Surade dan Kecamatan

Tegalbuled.

Kawasan sempadan sungai ; adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai,

termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat

Page 2: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Kriteria kawasan

sempadan sungai ini adalah sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan

sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar

permukiman. Lokasi daerah yang tercakup sebagai kawasan sempadan sungai

ini adalah daerah di sepanjang Sungai Cilatuh, Cimandiri, dan sungai cidadap.

2) Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat

maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

keragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Dalam lingkup

perencanaan wilayah pesisir dan laut, kawasan suaka alam dan cagar budaya

dikategorikan ke dalam kriteria kawasan pantai hutan bakau dan kawasan ruang

terbuka hijau.

Kawasan pantai berhutan bakau ; adalah kawasan pesisir laut yang merupakan

habitat alami hutan bakau (mangrove) yang berfungsi memberi perlindungan

kepada perikehidupan pantai dan lautan. Kriteria bagi peruntukan kawasan ini

adalah minimal 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan

terendah tahunan diukur dari garis air surut terendah ke aah darat. Lokasi yang

termasuk kawasan pantai berhutan bakau adalah Kecamatan Ciemas dan

Ciracap.

Kawasan ruang terbuka hijau ; merupakan kawasan yang berfungsi lindung

atau konservasi. Dalam lingkup perencanaan pesisir dan laut, wilayah yang

dikategorikan sebagai kawasan ruang terbuka hijau ini meliputi seluruh

kawasan perlindungan pantai di sepanjang pesisir, terutama di Kecamatan

Ciemas.

3) Kawasan Rawan Bencana

Di Kabupaten Sukabumi terdapat beberapa lokasi wilayah yang sering mengalami

bencana alam seperti banjir rob, gerakan tanah, tsunami. Pada kawasan-kawasan

seperti ini perlu dilindungi agar dapat menghindarkan masyarakat dari ancaman

yang ada tersebut. Pengaturan untuk rawan longsor dapat dikembangkan sebagai

suaka alam, dengan syarat tanaman yang ditanam dapat mencegah atau

memperbaiki kondisi kerawanan tersebut. Sebagai wilayah perencanaan

berkarakter pesisir dan laut, maka kategori kawasan rawan bencana digolongkan

pada daerah rawan abrasi dan akresi dapat dilakukan langkah-langkah

dengan penanaman tanaman bakau (mangrove). Kecamatan yang berpotensi

Page 3: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

terkena bahaya tsunami adalah Kecamatan Ciracap, Tegal Buleud dan Kecamatan

Plabuhan ratu.

b) Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya merupakan kawasan diluar kawasan lindung yang kondisi fisik

dan potensi sumber daya alamnya dianggap dapat dan perlu dimanfaatkan baik bagi

kepentingan produksi (kegiatan usaha) maupun pemenuhan kegiatan permukiman.

Oleh karena itu dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi, penetapan

kawasan ini dititikberatkan pada usaha untuk memberikan arahan pengembangan

berbagai kegiatan budidaya sesuai dengan potensi sumberdaya yang ada dengan

memperhatikan optimasi pemanfaatannya. Pengembangan kawasan budidaya di

Kabupaten Sukabumi sesuai dengan arahan untuk 10 tahun keatas, pada dasamya

perlu ditunjang oleh pengembangan prasarana dan sarana pendukungnya agar sesuai

dengan kawasan yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya serta membenkan

manfaat optimal.

1) Kawasan Pertanian

Kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah ; adalah kawasan yang

diperuntukkan bagi tanaman pangan lahan basah, dimana pengairannya dapat

diperoleh secara alamiah maupun secara teknis. Kawasan yang sesuai untuk

tanaman pangan lahan basah adalah yang memiliki saluran sistem dan atau

potensi pengembangan pengairan yang memiliki:

- Kelerengan < 40 %

- Ketinggian < 1000 meter

- Curah hujan antara 1500-4000 mm/tahun

- Kedalaman efektif lapisan tanah atas > 30 cm

Pengaturan yang perlu dilakukan pada kawasan ini antara lain :

- Perlu pengaturan debit air ingasi sehingga tidak terjadi kelebihan dan

kekurangan air

- Perlu pemeliharaan sumber air untuk menjaga kelangsungan irigasi

- Mengendalikan permukiman dan budidaya lainnya

- Pada lereng > 8 % perlu memperhatikan pengelolaan teknis budidaya padi

sawah sesuai SK Mentan No 175/KPTS/RC/200/54/1987 tentang Pedoman

Pola Pembangunan Pertanian di daerah aliran sungai

Page 4: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

Lokasi yang sesuai diperuntukkan sebagai kawasan ini di wilayah pesisir

Kabupaten Sukabumi adalah di Kecamatan Ciracap, Ciemas,Cikakak, dan

Kecamatan Cisolok.

2) Kawasan Budidaya Non Pertanian

Kawasan Perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi

usaha pengembangan perikanan. Berdasarkan tempat pembudidayaan,

dibedakan:

- Kawasan pengembangan budidaya laut

- Kawasan pengembangan budidaya tambak

- Kawasan pengembangan budidaya kolam

Kriteria peruntukan lahan sebagai kawasan perikanan ini adalah :

- Kawasan pengembangan budidaya laut dilakukan pada daerah pantai yang

landai dimana pengairannya subur, bebas polusi, bebas pengaruh ombak besar

dan jauh dan muara sungai yang besar.

- Kawasan budidaya tambak adalah lahan yang mendapatkan air asin atau air

tawar yang cukup.

- Kawasan budidaya kolam air tawar adalah daerah yang cukup mendapatkan

air baik secara kualitas maupun secara kuantitas.

- Kawasan budidaya mina padi adalah daerah sawah yang mendapat pengairan

teknis.

Pengaturan yang perlu dilakukan pada kawasan ini antara lain :

- Perlu pemeliharaan air untuk menjaga kelangsungan usaha perikanan tersebut

- Lokasi berada di luar daerah yang sering terkena genangan banjir.

- Untuk menjaga ketestanan sumber daya hayati perikanan, perairan umum

perlu diatur jenis dan alat tangkapnya.

- Perlu pengaturan pembuangan limbah agar tidak mencemari usaha perikanan.

Lokasi yang sesuai adalah di sepanjang pantai yang terdapat di Wilayah pesisir

Kabupaten Sukabumi, terutama di kecamatan Cisolok, Cikakak, Pelabuhan Ratu

dan Simpenan, Kecamatan Surade, Cibitung, dan Kecamatan Tegal Buleud

Kawasan Perindustrian ; merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi

industri berupa pemusatan kegiatan industri. Kriteria bagi peruntukan kawasan

perindustrian ini adalah :

- Kriteria yang memenuhi kawasan industri

Page 5: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

- Tersedia sumber air baku yang cukup

- Adanya sistem pembuangan limbah

- Tidak lertetak di kawasan tanaman pangan lahan basah yang beririgasi dan

berpotensi untuk perkembangan irigasi.

Lokasi bagi peruntukan kawasan ini diarahkan pada Kecamatan simpenan

Kawasan Pariwisata adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan

pariwisata. Kriteria bagi peruntukkan kawasan ini antara lain :

- Memiliki keindahan alam dan panorama

- Kebudayaan masyarakat bemilai tinggi dan diminati wisatawan

- Adanya bangunan peninggalan budaya

- Radius 2 Km dari obyek wisata

- Daerah penyangga obyek wisata adalah kawasan dalam radius 5 Km dari

obyek wisata.

Lokasi bagi peruntukan kawasan ini diarahkan pada Kecamatan Plabuhan Ratu,

Kecamatan Cibitung,Ciracap, dan Kecamatan Cisolok.

Kawasan Permukiman adalah kawasan yang diperuntukkan bagi

permukiman dengan kata lain untuk menampung penduduk sebagai tempat

hunian dengan fasilitas sosialnya. Kriteria bagi peruntukkan kawasan

permukiman ini adalah :

- Kesesuaian lahan dengan masukan teknologi yang ada

- Ketersediaan air terjamin

- Tidak tertetak di kawasan tanaman pangan lahan basah dan aliran irigasi baik.

- Dominasi penggunaan lahan yang ada meliputi permukiman pedesaan

dan perkotaan.

- Pada wilayah yang akan dikembangkan untuk kawasan permukiman, sudah

terdapat beberapa tempat hunian/permukiman dengan sarana fasilitasnya.

- Memperhatikan distribusi pusat kota dan jangkauan pelayanannya.

- Memperhatikan arah pengembangan yang terjadi.

- Merupakan kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai

pusat pertumbuhan kecamatan.

Pengaturan yang perlu dilakukan pada kawasan ini antara lain :

Page 6: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

- Pengembangan wilayahnya ditata sesuai dengan fungsi permukiman tetapi

tidak terlepas dari kegiatan yang sudah ada dan didukung dengan sarana

fasilitas permukiman yang memadai.

- Untuk merencanakan luas kawasan permukiman ini dengan

memperhitungkan perkiraan penduduk yang akan ditampung pada suatu

wilayah.

- Dalam perencanaan fasilitas sosialnya, diperlukan adanya perhitungan

jumlah penduduk yang ditampung yaitu dengan menggunakan standar.

Lokasi bagi peruntukan kawasan permukiman ini dibedakan atas :

- Permukiman Kota

Kawasan permukiman kota mencakup wilayah pengembangan kota (untuk

ibukota Kabupaten dan IKK baik yang telah mempunyai RUTRK-RDTRK

maupun yang belum). Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan pada

tujuan pengembangan sarana prasarana penunjang yang meliputi penataan

ruang kota yang mencakup penyusunan dan peninjauan kembali (evaluasi,

revisi) rencana tata ruang kota.

- Permukiman Pedesaan

Kawasan ini mencakup perkampungan yang ada dan arahan bagi perluasannya

Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan pada tujuan untuk

mengembangkan kawasan permukiman yang terkait dengan kegiatan budidaya

pertanian yang meliputi pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan.

4.2 Rencana Struktur Ruang

c) Hirarki Pusat Pelayanan

Penetapan struktur tata ruang wilayah pesisir Pesisir Kabupaten Sukabumi diarahkan

untuk untuk :

1. Dapat menciptakan keseimbangan pertumbuhan (pemerataan) wilayah pesisir kabupaten

sukabumi.

2. Mengoptimalkan potensi sumber daya alam seperti perikanan, tambak, mangrove, rumput

laut dan sumber daya buatan seperti tambak, pelabuhan, dan lain sebagainya. Optimalisasi

ini diharapkan terwujud melalui pengembangan pusat-pusat wilayah pesisir dan beberapa

wilayah dengan prioritas fungsi pengembangan yang berbeda-beda antar wilayah

Page 7: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

pengembangan sesuai dengan potensi yang dimiliki, ditinjau dari aspek sumber daya

alam, ekonomi, sosial dan letak kawasan.

Penentuan hirarki dapat ditentukan berdasarkan beberapa variabel yaitu kelengkapan

fasilitas, dan aksesibilitas serta potensi sumber dayanya, maka dapat dirumuskan hirarki

pengembangan wilayah pesisir di Kabupaten Sukabumi. Klasifikasi fungsi hirarki wilayah

pesisir Kabupaten Sukabumi sesuai dengan kriteria penentuan hirarki diatas adalah sebagai

berikut:

Hirarki I

Kota dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan pertama dan sebagai pusat

pelayanan dengan skala pelayanan seluruh kecamatan di wilayah pesisir

kabupaten sukabumi

Hirarki IIKota dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan kedua dan sebagai pusat

pelayanan perdesaan dengan skala palayanan di beberapa perdesaan

Hirarki IIIKota dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan ke tiga dengan skala

pelayanan lokal serta menunjang kota dengan hirarki di atasnya

Dilihat dari ketersediaan sarana prsarana, aksesibilitas dan mobilitas serta sumberdaya

yang ada di wilayah pesisir kabupaten sukabumi maka dapat disimpulkan bahwa Wilayah

pesisir kabupaten sukabumi terbagi menjadi 3 hirarki yang memiliki fungsi yaitu dapat

diliahat dari tabel dibawah ini:

Tabel Penentuan Hirarki Wilayah Pesisir Kabupaten Ciamis

Hirarki IDaerah Pelayanan

Hirarki II

Daerah Pelayanan Hirarki III

Fungsi

Kecamatan Pelabuhan Ratu dengan fungsi pengembangan: pariwisata, transportasi laut (pelabuhan), pusat pelabuhan perikanan samudera dan pusat penelitian.

Kecamatan Cikakak Kecamatan Cisolok

pengembangan: sebagai pusat pelayanan pemerintahan, pariwisata, pusat perikanan (moluska dan teripang).

Kecamatan Simpenan

Kecamatan Ciemas

pengembangan: sebagai pusat industri pengolahan perikanan.

Kecamatan Ciracap Kecamatan Surade, Cibitung, dan Tegal Buled

pengembangan: sebagai kawasan lindung (hutang mangrove), pusat pelelangan ikan, pusat pertambangan (mineral, bahan galian dll), suaka alam dan cagar budaya.

Sumber Hasil Analisis tahun 2011

Hirarki I

Page 8: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

Kecamatan Pelabuhan Ratu memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat

pariwisata, Pusat pelabuhan perikanan samudera, pusat taransportasi laut

(pelabuhan),dan pusat penelitian dengan skala pelayanan skala regional yaitu seluruh

Kabupaten Sukabumi.

Hirarki II

Kecamatan Cikakak memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan pariwisata, pusat

perikanan (moluska dan teripang) wilayah pelayanan pada hirarki III yaitu Kecamatan

Cisolok.

Kecamatan Simpenan dengan fungsi sebagai pusat industri pengolahan perikanan,

dengan wilayah pelayanan pada hirarki III yaitu Kecamatan Ciemas.

Kecamatan Ciracap dengan fungsi sebagai kawasan lindung (hutang mangrove), pusat

pelelangan ikan, pusat pertambangan (mineral, bahan galian dll), suaka alam dan cagar

budaya dengan wilayah pelayanan pada hirarki III yaitu Kecamatan Surade, Cibitung,

dan Tegal Buled.

d) Sistem Transportasi

Sistem transportasi di Kabupaten Sukabumi adalah sistem angkutan jalan raya. Kelas

yang ada saat ini meliputi jalan Provinsi dan Kabupaten. Kebijakan pengembangan telah

ditetapkan untuk masa yang akan datang adalah :

1) Peningkatan jalan sebagai jalur wisata menuju lokasi pariwisata andalan

2) Peningkatan jalan sebagai jalur lintasan yang menghubungkan ke tiap-tiap ibukota

kecamatan di Kabupaten Sukabumi

3) Peningkatan jalan menuju kawasan strategis sebagai faktor pendukung kecamatan

di kawasan prioritas strategis.

4) Pengembangan jalur angkutan umum yang menghubungkan kota-kota kecamatan

di Kabupaten Sukabumi.

5) Pengembangan pelabuhan Ratu sebagai pusat pelayanan dengan skala regional.

e) Sistem Jaringan Listrik dan Telekomunikasl

Rencana penyediaan jaringan listrik di Kabupaten Sukabumi sampai tahun

perencanaan 2012 berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut

1) Kemudahan mendapatkan sambungan jaringan listrik.

2) Kebijaksanaan pemerintah daerah untuk menghtmbau penghematan tenaga listrik

Page 9: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

Untuk sarana kebutuhan listrik di Kabupaten Sukabumi didasarkan pada Standar

Pedoman Teknik Perencanaan Tata Ruang Wilayah yaitu 90 watt/jiwa/hari. Dengan

berdasarkan pada standar tersebut dan perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2012

kebutuhan listrik di Kabupaten Sukabumi mencapai 377.084.117 watt/jiwa/hari.

Rencana pengembangan jaringan telepon bertujuan untuk mendukung terciptanya

perekonomian yang mandiri dan handal melalui peningkatan jangkauan peiayanan,

pemerataan pelayanan, mutu pelayanan dan efisiensi pelayanan. Sistem jaringan

telepon di Kabupaten Sukabumi dapat terjangkau fasilitas telepon.

f) Sistem Jaringan Persampahan

Rencana penyediaan TPA di Kabupaten Sukabumi untuk 10 tahun

mendatang perlu mendapatkan perhatian. Pertu tidaknya pembangunan TPA baru,

hal ini akan dipertimbangkan berdasarkan jumlah timbunan sampah. Namun ada

3 hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan TPA, yaitu:

1) Sanitary Landfill, yaitu sistem persampahan yang dilabeli plastik. Apabiia TPA

tersebut telah penuh, sampah tersebut akan diambil sebagai kompos, kemudian

diisi lagi dengan timbunan sampah yang lain. Sistem ini membutuhkan biaya yang

besar dan cukup mahal.

2) Mesin pembakaran dengan unit kecil di tiap keturahan. Dengan sistem ini bdak

semua timbunan sampah di angkut ke TPA hanya sekHar 10 % dari sisa

pembakaran. Sistem ini lebih hemat dalam biaya.

3) Bio Fertilizer, yaitu sistemnya mengubur sampah menjadi kompos.

g) Sistem Drainase

Program yang perlu dilaksanakan dalam perencanaan jaringan drainase adalah:

1) Peningkatan pemanfaatan jaringan drainase yang sudah ada.

2) Perbaikan untuk jaringan drainase yang mengalami kerusakan dengan

pembersihan gorong-gorong dan fasilitas pintu air, pengerukan sungai.

3) Pembangunan jaringan drainase baru untuk menampung aliran air dari air hujan

dan permukiman penduduk yang semakin meningkat.

Dengan kondisi alam Kabupaten Sukabumi yang bervariasi mulai dari daerah dataran

tinggi, perbukitan, dataran rendah dengan pola aliran air sejajar menuju ke pantai

utara laut menyebabkan dapat terjadinya banjir pada wilayah daerah cekungan

disamping dengan perubahan daerah tangkapan (cathment area) maupun

Page 10: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

perkembangan permukiman, pendangkalan sungai menjadikan beban bagi pengaliran

air yang dapat menyebabkan terjadinya banjir.

4.3 Rencana Pengembangan Kawasan Priortias

Rencana pengembangan kawasan prioritas adalah merupakan kegiatan pengembangan

strategis sebagai pertumbuhan maupun strategis sebagai kawasan terbelakang yang

direncanakan selama kurun waktu 10 tahun. Kemudian tahapan pelaksanaannya diperinci tiap

tahun sesuai dengan prioritasnya untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Dari hasil analisa di atas, maka dapat direncanakan kawasan strategis di Kabupaten

Sukabumi, yaitu sebagai berikut :

h) Kawasan Pusat Pertumbuhan, yaitu kecamatan Pelabuhan Ratu yaitu dengan fungsi

utama sebagai kawasan pemerintahan.

i) Kawasan pengembangan Industri, yaitu terdapat di Kecamatan Simpenan sebagai

kawasan industri.

j) Kawasan konservasi, merupakan kawasan lindung (hutang mangrove) terdapat

dikecamatan ciracap dan ciemas sedangkan kawasan rawan bencana (tsunami),

terdapat di Kecamatan Pelabuhan Ratu, Ciracap dan kawasan rawan bencana gempa

simpenan, ciemas.

4.3.1 Analisis Kedudukan Wilayah Perencanaan Dalam Rencana Tata Ruang Makro

Analisis fungsi wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi dalam konstelasi wilayah

dilakukan untuk mengetahui posisi dan peranan yang dimiliki oleh wilayah pesisir

Kabupaten Sukabumi terhadap upaya pengembangan wilayah secara makro, ditinjau dari

aspek geografis wilayah serta aspek kebijakan pembangunan itu sendiri. Melalui tahap

analisis ini diharapkan akan teridentifikasi kedudukan dan konstribusi wilayah pesisir

Kabupaten Sukabumi terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan.

a) Aspek Geografis

Secara geografis, wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi terletak dibagian selatan pulau

Jawa. Wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi terletak di Jalur Selatan Pulau Jawa yang

merupakan jalur penghubung bagi kota-kota besar yang ada di pulau Jawa khususnya

Cianjur– Banten. Keuntungan dari kestrategisan lokasi tersebut antara lain adalah bahwa

Page 11: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

secara tidak langsung telah mengurangi keterisolasian dalam proses interaksi dan sirkulasi

potensi-potensi setempat dengan wilayah sekitarnya.

Sebagai wilayah pesisir, maka wilayah perencanaan juga berpotensi untuk

dikembangkan sebagai salah satu simpul transportasi laut. Kecamatan Plabuhan Ratu yang

memiliki pelabuhan merupakan salah satu daerah yang layak untuk dikembangkan sebagai

pelabuhan niaga.

b) Fungsi dan Kedudukan Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi

Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten Sukabumi merupakan kawasan yang terletak

diantara Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten Lebak Provinsi Banten dan Wilayah Pesisir dan

Laut Kabupaten Cianjur dan memiliki pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera

indonesia. Dengan demikian dilihat dari posisinya, wilayah pesisir dan laut Kabupaten

Sukabumi memiliki potensi yang cukup untuk mampu berkembang lagi. Hal ini didukung

dengan peran salah satu wilayah di dalam ruang lingkup wilayah pesisir Kabupaten

Sukabumi.

Wilayah pesisir dan laut Kabupaten Sukabumi sendiri memiliki fungsi dan peranan

sebagai :

a. Fungsi ekonomis

Kekayaan wilayah pesisir dan laut yang dimiliki di Kabupaten Sukabumi berupa

pantai, perairan, biota-biota yang ada di dalamnya, keindahan alam (panorama pantai) dan

lain sebagainya, jika dikelola dengan baik akan memberikan nilai ekonomis yang sangat

besar. Disamping itu, wilayah pesisir sangat berpotensi untuk pengembangan daerah

pelabuhan, perikanan, industri dan pariwisata.

b. Fungsi ekologis

Secara ekologis wilayah pesisir dan laut Kabupaten Sukabumi merupakan kawasan

yang harus dijaga kelestariannya. Hal ini dikarenakan adanya kawasan ekosistem mangrove,

terumbu karang, ekosistem estuarin, ekosistem delta, perikanan tambak, pertanian dan

ekosistem sungai yang merupakan lingkungan penting dan memiliki peranan bagi

kelangsungan kehidupan wilayah pesisir yang berkelanjutan.

Ekosistem mangrove mempunyai manfaat yang penting sebagai alat proteksi bagi

wilayah pantai, antara lain sebagai pelindung dari angin dan badai, abrasi; perangkap sedimen

yang dikirim lewat sungai. Hutan ini justru keberadaannya tergusur oleh adanya

pemanfaatan lahan bagi peruntukan lainnya, seperti : perikanan tambak/budidaya. Fenomena

semacam ini, jika tidak dikelola dengan benar akan dapat berdampak pada fungsi ekologis

Page 12: Bab v POLA DAN STRUKTUR RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN SUKABUMI

wilayah pesisir. Ekosistem terumbu karang, selain berfungsi sebagai pelindung terhadap

gempuran ombak, menahan abrasi juga sebagai temapt spawning ground serta nursery

ground untuk ikan – ikan karang.