bab v hasil penelitian - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/48522/6/bab_5.pdf · stroma...
TRANSCRIPT
74
BAB V
HASIL PENELITIAN
Delapan belas ekor mencit C3H bertumor dibagi dalam 3 kelompok,
kelompok pertama hanya diberikan pakan standar dan air minum, sementara
kelompok perlakuan 1, diberikan 60mg/KgBB/hari ekstrak akar Salvia
miltiorrhizae Bunge dilarutkan dalam air minum, dan kelompok perlakuan 2
diberikan 180mg/KgBB/hari ekstrak akar Salvia miltiorrhizae Bunge dilarutkan
dalam air minum diperlakukan, diberikan perlakuan tersebut selama 21 hari,
kemudian diterminasi hari ke 22.
Sampai dengan hari ke 21, tidak ada mencit yang masuk kriteria drop out
Sediaan tumor mammae yang berkembang, dieksisi.
5.1. Ukuran Tumor
Deskriptif data ukuran tumor diukur dengan menggunakan kaliper, dengan
rumus : ( P x L2
) /2, dimana P adalah panjang dan L adalah lebar, dalam satuan
milimeter (mm3).
67
Tabel. 5.1.1 Rerata volume tumor
Kelompok Volume awal (mm3)
Kontrol 72,63±3,97
Perlakuan 1 72,02±7,04
Perlakuan 2 75,27±3,87
52
75
5.2. Ekspresi p53
Hasil analisa deskriptif menunjukkan rata-rata ekspresi p53 tertinggi pada
kelompok 3, yaitu kelompok mencit C3H bertumor yang diberikan ekstrak Salvia
miltiorrhizae Bunge dengan dosis 180mg/kgBB/hari. Rata-rata ekspresi p53 yang
terendah ditunjukkan oleh kelompok 1, yaitu kelompok mencit C3H bertumor
yang tidak diberi dosis ekstrak Salvia miltiorrhizae bunge.
Tabel 5.2.1. Rerata Perbedaan Allred score ekspresi p53
Kelompok N Mean Median Simpang baku Kruskal Wallis
Df p
K 30 3,3667 3,0000 0,66868 2 0,000
P1 30 3,8333 4,0000 0,74664
P2 30 4,8000 5,0000 1,03057
Uji Kruskal Wallis p=0,000 (p≤0,05), signifikan
Kemudian dilakukan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan
bermakna antar kelompok perlakuan, dan didapatkan hasil bermakna pada semua
perbandingan antar kelompok.
Tabel 5.2.2. Uji Beda Ekspresi p53 antar kelompok perlakuan
Kelompok I Kelompok J Z (I-J) P
Kontrol Perlakuan 1 -2,711 0,007
Kontrol Perlakuan 2 -5,017 0,000
Perlakuan 1 Perlakuan 2 -3,604 0,000
5.3. Ekspresi Bcl2
Hasil analisa deskriptif menunjukkan rata-rata ekspresi Bcl2 terendah pada
kelompok 3, yaitu kelompok mencit C3H bertumor yang diberikan ekstrak Salvia
miltiorrhizae Bunge dengan dosis 180mg/kgBB/hari. Rata-rata ekspresi Bcl2 yang
tertinggi ditunjukkan oleh kelompok 1, yaitu kelompok mencit C3H bertumor
yang tidak diberi dosis ekstrak Salvia miltiorrhizae bunge.
76
Tabel 5.3.1. Rerata Perbedaan Allred score ekspresi Bcl2
Kelompok N Mean Median Simpang baku Kruskal Wallis
Df p
K 30 6,3000 6,0000 0,46609 2 0,000
P1 30 5,3333 6,0000 0,80230
P2 30 4,4667 4,0000 0,97320
Uji Kruskal Wallis p=0,000 (p≤0,05), signifikan
Kemudian dilakukan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan
bermakna antar kelompok perlakuan, dan didapatkan hasil bermakna pada semua
perbandingan antar kelompok.
Tabel 5.3.2. Uji Beda Ekspresi Bcl2 antar kelompok perlakuan
Kelompok I Kelompok J Z (I-J) P
Kontrol Perlakuan 1 -4,786 0,000
Kontrol Perlakuan 2 -5,960 0,000
Perlakuan 1 Perlakuan 2 -3,386 0,001
5.4. Nilai Kappa
Nilai Kappa digunakan untuk mengukur keeratan dari 2 variabel pada
tabel kontingensi yang diukur pada kategori yang sama atau untuk mengetahui
tingkat kesepakatan dari 2 penilai atau konsistensi antar dua metode pengukuran
atau dapat juga mengukur konsistensi antar dua alat pengukuran.
Jaringan tumor mencit C3H yang telah dieksisi, kemudian difixasi dengan
menggunakan formalin buffer untuk selanjutnya dilakukan prosesing jaringan dan
pengecatan rutin, kemudian dilakukan pengecatan imunohistokimia p53 dan Bcl2,
dan dilakukan penilaian ekspresi dengan menggunakan sistem Allred score, yang
dilakukan oleh dua orang ahli Patologi Anatomi, sehingga perlu dilakukan uji
konsistensi.
77
Nilai Kappa pada pengambilan data ekspresi p53 menunjukkan hasil nilai
signifikan 0,000, berarti bahwa nilai koefisien berkorelasi. Nilai koefisen Kappa
yang didapatkan adalah 0,704. Sedangkan pada ekspresi Bcl2 juga menunjukkan
hasil nilai signifikan 0,000, dengan nilai koefisien Kappa yang didapatkan adalah
0,832. Pada ke dua nilai Kappa tersebut mendekati angka 1 sebagai indikator
bahwa Penilai A dan Penilai B saling konsisten.
5.5. Gambaran Mikroskopis Adenokarsinoma Mammae Mencit C3H
5.5.1. Terminasi hari Pertama
Gambar 5.5.1. Pengecatan Hematoxyllin Eosin (HE), 400x,
Tampak sel-sel bulat, oval, pleiomorfik keras, kromatin kasar
(panah merah), ditemukan mitosis ±20/10LPB, sebagian
berkelompok, membentuk struktur kelenjar ±20%, menginvasi
stroma jaringan ikat fibromixoid yang sembab bersebukan sel
radang limfosit histiosit, serta invasi pembuluh darah, sebagian
tampak nekrotik pada bagian tengah.
Gambaran tersebut di atas sesuai dengan Adenokarsinoma
Mammae Mencit C3H.
78
5.5.2. Gambaran Histopatologi Adenokarsinoma Mammae Mencit C3H, dengan
Pengecatan Hematoxyllin Eosin, Pembesaran 400x
5.5.2.1. Kelompok Kontrol
5.5.2.2. Pengecatan HE, 400x, Kelompok Perlakuan 1
A
79
5.5.2.3. Pengecatan HE, 400x, Kelompok Perlakuan 2
5.5.3. Gambaran Imunohistokimia Histopatologi Adenokarsinoma Mammae
Mencit C3H, dengan Pengecatan p53, Pembesaran 400x
5.5.3.1. Gambaran Mikroskopis Ekspresi p53 kelompok kontrol,
Allred score 3
80
5.5.3.2. Gambaran Mikroskopis Ekspresi p53 kelompok perlakuan 1,
Allred score 4
5.5.3.3. Gambaran Mikroskopis Ekspresi p53 kelompok perlakuan 2,
Allred score 5
5.5.4. Gambaran Imunohistokimia Histopatologi Adenokarsinoma Mammae
Mencit C3H, dengan Pengecatan Bcl2, Pembesaran 400x
81
5.5.4.1. Gambaran Mikroskopis Ekspresi Bcl2 kelompok kontrol,
Allred score 5
5.5.4.2. Gambaran Mikroskopis Ekspresi Bcl2 kelompok perlakuan 1,
Allred score 4
82
5.5.4.3.Gambaran Mikroskopis Ekspresi Bcl2 kelompok Perlakuan 2,
Allred Score 2