bab iv pembahasan laporan kerja praktek 4.1. uraian …
TRANSCRIPT
48
BAB IV
PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
4.1. Uraian Bidang Pekerjaan
Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini objek
yang diambil adalah Penilaian Kinerja Karyawan pada BPR Arto Moro
Semarang,dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai pada tanggal 4 Maret
sampai 4 April 2019.
Bagian personalia atau perssonel atau kepegawaian artinya
keseluruhan orang-orang bekerja pada suatu organisasi, dengan itu
personalia adalah kegiatan yang menitik beratkan perhatiannya kepada
soal-soal kepegawaian atau personalia didalam suatu organisasi, untuk itu
manajemen personalia adalah seni dan ilmu memperoleh dan memajukan
serta memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan
organisasi dapat direalisir secara berdaya guna dan berhasil, serta
memberikan semangat, dorongan dan motivasi kepada para karyawan-
karyawannya.
4.1.1. Penilaian Kinerja Karyawan Pada BPR Arto Moro Semarang
Kinerja karyawan di BPR Arto Moro sangat berperan penting
dalam proses berjalan nya suatu kegiatan perusahaan, tak lepas dari
itu kinerja karyawan sangat berpengaruh untuk cerminan
bagaimana perusahaan itu berjalan, apakah sudah sesuai dengan
kriteria yang didapat atau masih dalam progress yang masih
49
berjalan atau sedang menjalani tahap pelatihan atau pengembangan
potensi pada setiap karyawan-karyawan nya maupun setiap divisi-
divisi dalam perusahaan,
Kinerja karyawan yang baik adalah tujuan BPR Arto Moro
untuk mencapai target-target yang di sepakati oleh pemilik
perusahaan BPR Arto Moro dengan karyawannya, tak lepas dari
semua itu kinerja yang baik adalah kewajiban bagi seluruh
karyawan BPR Arto Moro demi tercapainya tujuan bersama
perusahaan.
4.1.2. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan Penilaian Kinerja Pada BPR Arto Moro adalah sebagai
bahan evaluasi kepada seluruh karyawan dalam proses pencapaian
kinerja yang dijalankan juga sebagai umpan balik dimana
pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan
departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan
mereka untuk meningkatkan prestasi kerja pada setiap bidang-
bidang nya, menentukan penyesuaian gaji-gaji karyawan,
mengevaluasi kinerja karyawan untuk membantu para pengambil
keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan
bentuk gaji lainnya
Disamping itu merencanakan kebutuhan latihan dan
pengembangan, kinerja yang belum memenuhi syarat dan masih
banyak kekurangan mungkin menunjukkan perlunya pelatihan.
50
demikian juga sebaliknya, kinerja yang baik mungkin
mencerminkan potensi yang harus dikembangkan, tujuan penilaian
kinerja karyawan di BPR Arto Moro juga melakukan pemeriksaan
apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan, kinerja
yang kurang mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam
menjalankan pekerjaan, penilaian prestasi membantu diagnosa
kesalahan-kesalahan tersebut, maka dari itu personalia BPR Arto
Moro sangat mempertimbangkan segala tujuan-tujuan penilaian
kinerja karyawan demi kemajuan dan kesempurnaan proses kerja
karyawannya.
51
Gambar 4.1
Contoh form penilaian kinerja pada BPR Arto Moro
Sumber : BPR Arto Moro
52
4.1.3. Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan BPR Arto Moro yaitu
bisa menjadi tolak ukur bagi karyawan, sudah sejauh mana
kemampuan yang sudah dimiliki, apa saja kelebihan yang dimiliki
oleh masing-masing karyawan agar mampu dikembangkan
semaksimal mungkin, dan yang paling penting bisa mendapatkan
hasil evaluasi apa saja kekurangan-kekurangan yang masih ada
dalam karyawan, sehingga dapat menjadi tugas personalia BPR Arto
Moro agar dilakukan nya pelatihan untuk karyawan sehingga mampu
memperbaiki kinerja karyawan yang masih kurang berkompeten
dalam bidang pekerjaan nya, selain itu hasil penilaian tersebut sangat
penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan
tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program
pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan,
penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari
proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.
Oleh karena itu penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi
dinamika pertumbuhan perusahaan serta organisasi secara
keseluruhan, melalui penilaian tersebut, maka dapat diketahui
bagaimana hasil nyata pegawai dilihat dari kinerja dan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan semua
keputusan.
53
4.1.4. Tahap Penilaian Kinerja Karyawan BPR Arto Moro
Penilaian kinerja karyawan pada BPR Arto Moro dilaksanakan
dalam 3 tahapan:
1. Tahap Planning atau Perencanaan
Pada tahap ini, disusun sasaran kinerja, kompetensi, indicator
dan parameter target kinerja yang diharapkan dicapai oleh karyawan.
Tahap planning dilaksanakan diawal tahun penilaian.
2. Tahapan Performing atau Pelaksanaan
Tahapan ini merupakan tahap pelaksanaan penilaian kinerja
karyawan. Disini terjadi relasi timbal balik antara perusahaan dan
karyawan, berupa pemantauan (on going tracking) oleh perusahaan
dan umpan balik (feedback) dari karyawan.
Di BPR Arto Moro, pada tahap performing dilakukan review
per triwulan (tiga bulan), yaitu Maret, Juni, September, dan
Desember. Di setiap tahap review tersebut, terjadi pemberian umpan
balik atas kinerja karyawan, pemberian cocaching atau pelatihan,
dan penilaian kinerja untuk menentukan scoring peringkat tiap-tiap
karyawan.
Pada tiap triwulan tersebut, sebagai bentuk apresiasi, akan
dipilih karyawan terbaik berdasarkan Performing yang telah
dilakukan.
54
3. Tahap Review atau Penilaian
Di BPR Arto Moro, tahap review atau penilaian dibagi dalam
2 bagian, yaitu review per triwulan pada tahun berjalan dan review
di akhir tahun pelaksanaan.
Review per triwulan dilakukan untuk menilai kinerja dan
memberikan stimulus ketika masih dalam tahap pelaksanaan.
Penilaian di akhir tahun dilakukan untuk menelaah sistem dan hasil
penilaian yang di dapat pada tahun yang telah berjalan. Hasil dari
review di akhir tahun akan digunakan untuk menyempurnakan
sistem penilaian yang akan digunakan pada tahun mendatang.
4.1.5. Indikator Penilaian Kinerja Karyawan BPR Arto Moro
Indikator penilaian kinerja karyawan BPR Arto Moro meliputi
poin-poin sebagai berikut :
a. Pengetahuan Kemampuan Teknis
- Pengetahuan Perbankan, yaitu setiap karyawan BPR Arto Moro harus
mengetahui apa itu perbankan, karena perusahaan bergerak dalam
bidang perbankan, setidaknya karyawan mengerti dasar-dasar apa itu
perbankan, tetapi dalam penilaian kinerja, karyawan akan di amati
sejauh mana karyawan mengerti tentang perbankan tersebut.
- Pengetahuan/kreatifitas, karyawan BPR Arto Moro harus memiliki
pengetahuan sesuai posisi yang diambil, sejauh mana mereka dalam
meniti posisinya tersebut, apakah sudah memenuhi atau belum
55
memenuhi, disamping itu kreatifitas karyawan BPR Arto Moro sangat
perlu, terkait dengan daya saing yang ketat oleh persaingan-
persaingan sekitar, maka karyawan BPR Arto Moro disamping
melakukan penilaian kinerja juga mengamati sejauh mana kreatifitas
yang telah dilakukan karyawan.
- Komunikasi, komunikasi adalah kunci saling memahami atau sarana
penyampaian segala informasi, karyawan BPR Arto Moro harus bisa
melakukan komunikasi dengan baik antar karyawan satu dengan
karyawan lain, dalam penilaian kinerja, personalia tak luput dari
pengamatan bagaimana cara karyawan nya dalam berkomunikasi.
b. Pelaksanaan Tugas
- Perencanaan dan Pelaksanaan Pekerjaan, dalam suatu penilaian
kinerja, karyawan dipantau sejauh mana mereka melakukan
perencanaan pekerjaan nya, apakah sudah baik atau belum, lalu
bagaimana cara pelaksanaan pekerjaan nya, apakah sudah sesuai
prosedur yang ditentukan atau belum.
- Kualitas hasil kerja, dalam penentuan kualitas hasil kerja, karyawan di
nilai secara keseluruhan dari hasil pekerjaan nya, bagaimana mereka
dalam mejalankan pekerjaan nya, sudah sesuai atau belum sesuai
dengan apa yang sudah di buat nya perencanaan kerja dan sudahkah
melampaui target kerja yang ditentukan BPR Arto Moro.
- Kerjasama, dalam hal ini karyawan BPR Arto Moro harus mempunyai
jiwa yang saling membutuhkan satu sama lain, dalam artian kerjasama
56
dengan sesama team, dalam penilaian kinerja, kerjasama juga salah
satu bahan penting yang di nilai, bagaimana karyawan dalam bekerja
sama demi tujuan bersama dalam perusahaan.
- Kerapian dan kebersihan sarana kerja, kerapian dalam berpakaian juga
sangat diperhatikan, karena jika berpakaian rapi, fresh atau (good
looking) tentunya akan membawa energi positif bagi orang sekitar,
sehingga memiliki nilai positif tersendiri, disamping itu bagaimana
juga dalam kebersihan nya, kerapian dan kebersihan adalah salah satu
yang harus dilakukan setiap hari.
- Tanggung jawab, ini adalah hal yang sangat penting untuk seluruh
karyawan BPR Arto Moro, bagaimana tanggung jawabnya dalam
mengemban tugas-tugas yang sudah ditetap kan BPR Arto Moro,
selain itu bagaimana konsistensi dalam menjalankan tanggung
jawabnya sesuai posisi masing-masing karyawan.
c. Kualitas Pribadi
- Disiplin dan pembagian waktu kerja, dalam menjalankan tugas dan
kewajiban nya, karyawan di nilai bagaimana kedisiplinan nya dalam
berpakaian, bekerja dan dalam mematuhi tata tertib yang di atur BPR
Arto Moro, bagaimana karyawan membagi waktunya sebaik mungkin
dalam pekerjaan nya, sehingga waktunya tergunakan dengan
maksimal.
- Inisiatif, dalam hal bekerja karyawan sebisa mungkin memiliki
inisiatif sendiri dalam dirinya, dalam hal itu menandakan bahwa
57
karyawan tersebut sangat bersinergi, menuangkan idenya, dan
mempunyai semangat yang tinggi, sehingga inisiatif juga salah satu
hal yang diperhatikan dalam penilaian kinerja, bagaimana karyawan
itu, apakah dia memiliki inisiatif atau harus di arahkan terlebih dahulu.
- Kepemimpinan, hal ini karyawan di lihat bagaimana jiwa
kepemimpinan nya, bagaimana karyawan dalam memimpin suatu
meeting atau briefing atau pun dalam hal berkomunikasi lainnya.
- Tanggung jawab, adalah hal yang sangat penting untuk seluruh
karyawan BPR Arto Moro, bagaimana tanggung jawabnya dalam
mengemban tugas-tugas yang sudah ditetap kan BPR Arto Moro,
selain itu bagaimana konsistensi dalam menjalankan tanggung
jawabnya sesuai posisi masing-masing karyawan.
- Kejujuran, setiap menjalankan pekerjaan karyawan BPR Arto Moro
haruslah mengutamakan kejujuran, kejujuran dalam bekerja adalah
sikap yang sangat penting demi tujuan bersama suatu perusahaan,
tanpa kejujuran yang terbuka pasti akan menghambat berjalannya
tujuan bersama perusahaan.
d. Kehadiran/Absensi
Kehadiran atau absensi di BPR Arto Moro adalah hal yang
sangat penting bagi karyawan, peraturan absensi karyawan BPR Arto
moro mempunyai aturan dan ketentuan tersendiri, karyawan harus
hadir sebelum pukul 07.45 dikarenakan harus melakukan apel pagi
atau briefing, apabila lebih dari 07.45 karyawan tersebut dinyatakan
58
tidak mengikuti briefing, dan apabila karyawan hadir melebihi pukul
08.00 maka karyawan dinyatakan terlambat dan dikenakan denda
50.000.
59
Gambar 4.2
Contoh Absensi karyawan BPR Arto Moro
Sumber : BPR Arto Moro
60
4.1.6. Bentuk-Bentuk kinerja karyawan karyawan BPR Arto Moro
Bentuk Bentuk penilaian kinerja yang ada di BPR Arto Moro
adalah sebagai berikut :
- Prosentasi tingkat kehadiran
- Laporan harian mengenai performa/kinerja karyawan
- Penilaian dari atasan mengenai performa, kerjasama tim, inisiatif,
kecakapan karyawan
- Penilaian dari sesama rekan kerja mengenai kerjasama dan
kepribadian
- Key Performance Indikator (KPI) yang berisi indikator-indikator
penilaian yang telah disebutkan diatas.
4.1.7. Cara meningkatkan kinerja karyawan BPR Arto Moro
Dalam rangka meningkatkan performa atau kinerja karyawan,
terdapat beberapa cara yang dilakukan oleh BPR Arto Moro, yaitu :
1. Menyediakan sarana kerja yang memadai dan representative, agar
karyawan terpacu, produktif, dan berkinerja baik, maka perlu dukungan
peralatan kerja yang reprensentatif. Keberadaan sarana kerja juga akan
membuat karyawan merasa dihargai, lebih termotivasi, ruangan kerja
yang bersih dan rapi sehingga terpacu untuk berkontribusi secara
maksimal
61
Gambar 4.3
Ruangan BPR Arto Moro Semarang
Sumber : Dokumen Pribadi
2. Melakukan penilaian performa/kinerja dengan parameter dan indikator
yang jelas dan transparan.
Untuk memastikan bahwa kinerja karyawan dihargai dan diperhatikan,
maka manajemen melakukan penilaian kinerja dengan parameter yang
jelas.
Penilaian ini adalah dalam rangka melaksanakan prinsip reward and
punishment. Sehingga secara fair dapat menentukan ranking dan
penghargaan yang diberikan kepada karyawan. Dengan adanya penilaian,
62
reward and punishment, karyawan akan merasa bahwa kinerja mereka
diperhatikan, dihargai, dan terdapat perbedaan antara karyawan yang
berkontribusi dan yang tidak berkontribusi.
Gambar 4.4
List karyawan terbaik BPR Arto Moro
Sumber : BPR Arto Moro
3. Pelatihan berkala dan berkesinambungan. Pelatihan sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan, dengan training yang
rutin dan berkesinambungan, karyawan akan termotivasi untuk melakukan
kinerja nya dengan lebih baik lagi.
4. Menegakkan promosi dan demosi secara fair dan adil
Kinerja yang baik harus dikasih reward berupa bonus ataupun kenaikan
jabatan, kinerja yang tidak baik diganjar dengan hukuman berupa
penundaan kenaikan jabatan atau denda. Dengan adanya mekanisme
63
promosi dan demosi fair, karyawan akan merasa dihargai, diperlakukan
dengan jujur, sehingga terpacu untuk berkinerja dengan baik.
4.2. Kendala yang dihadapi BPR Arto Moro dalam penilaian kinerja
Kendala yang dihadapi dalam menilai kinerja karyawan antara lain
adalah :
1. kompeksitas pekerjaan dari tiap departemen, divisi, dan individu yang
beragam. Sehingga indicator, parameter dan rambu-rambu penilaian sangat
berbeda antara satu dengan yang lainnya.
2. Dengan parameter, kompleksitas, tingkat kesulitan pekerjaan yang
beragam, maka menjadi tantangan tersendiri untuk menyajikan sebuah
metode penilaian kinerja yang dapat menghasilkan ranking performa yang
secara fair dan jujur memotret kinerja karyawan secara keseluruhan.
4.3. Solusi dan cara mengatasi kendala penilaian kinerja oleh BPR Arto
Moro Semarang
Untuk mengatasi kendala penilaian kinerja yang ada, berikut beberapa
langkah yang diambil oleh BPR Arto Moro :
1. Menganalisa dan memetakan bobot, ruang lingkup, jenis, dan kompleksitas
tiap-tiap jenis pekerjaan kemudian mencari input sebanyak-banyaknya dari
tiap individu, kepala divisi, kepala bagian dan divisi terkait.
2. Mensosialisasikan secara baik kepada karyawan mengenai metode dan
indikator penilaian kinerja, merancang bentuk penilaian kinerja yang sesuai
dengan desain, semangat, filosofi, dan budaya kerja BPR Arto Moro.