bab iv pembahasan hasil penelitian 4.1. gambaran...

20
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah sejumlah masyarakat Desa Costa yang diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 100 orang secara insident. Berikut ini karakteristik responden berdasarkan (a) jenis kelamin (b) tingkat pendidikan (c) pekerjaan (d) masa kerja: 1. Jenis Kelamin Tabel.4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah (org) Persentase (%) 1 Laki-laki 64 64,00 2 Perempuan 36 34,00 Total 100 100% Sumber: Data Primer Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki dengan jumlah sebanyak 64 orang sedangkan perempuan sebanyak 36 orang. Alasannya karena kebanyakan responden yang ditemui pada lokasi penelitian kebanyakan adalah laki-laki. 2. Pendidikan Tabel 4.2. Karakteristik tingkat pendidikan responden No. Tingkat Pendidikan Jumlah (org) Persentase (%) 1 SD 5 5,00 2 SMP 19 19,00 3 SMA/SMK 21 21,00

Upload: phamkhue

Post on 29-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah sejumlah

masyarakat Desa Costa yang diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 100

orang secara insident. Berikut ini karakteristik responden berdasarkan (a)

jenis kelamin (b) tingkat pendidikan (c) pekerjaan (d) masa kerja:

1. Jenis Kelamin

Tabel.4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (org) Persentase (%)

1 Laki-laki 64 64,00

2 Perempuan 36 34,00

Total 100 100%

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah

laki-laki dengan jumlah sebanyak 64 orang sedangkan perempuan sebanyak

36 orang. Alasannya karena kebanyakan responden yang ditemui pada lokasi

penelitian kebanyakan adalah laki-laki.

2. Pendidikan

Tabel 4.2. Karakteristik tingkat pendidikan responden

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (org) Persentase (%)

1 SD 5 5,00

2 SMP 19 19,00

3 SMA/SMK 21 21,00

4 DIPLOMA 12 12,00

5 Sarjana 41 41,00

6 Pasca Sarjana 2 2,00

Total 100 orang 100%

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4.2. responden berdasarkan tingkat pendidikan

mayoritas responden berpindidikan Sarjana (S1) yaitu sebanyak 41 orang,

diikuti yang berpendidikan SMA/SMK sebanyak 21 oang, SMP sebanyak 19

orang, Diploma sebanyak 12 orang, sedangkan responden dengan tingkat

pendidikan Pasca Sarjana hanya 2 orang saja.

3. Pekerjaan

Tabel 4.3. Karakteristik Pekerjaan Responden

No. Pekerjaan Jumlah (org) Persentase (%)

1 PNS 24 24,00

2 Pegawai swasta 21 21,00

3 Wiraswasta 18 18,00

4 Lain-lain 37 37,00

Total 100 orang 100%

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.3. dapat diketahui bahwa responden yang

berprofesi selain PNS, pegawai swasta dan wiraswasta lebih banyak yaitu

sebanyak 37 orang, diikuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanya 24 orang,

Pegawai Swasta 21 orang dan Wiraswasta sebanyak 18 orang. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden dalam penelitian

belum diketahui pasti pekerjaan mereka sehari-hari.

4. Masa Kerja

Tabel 4.4. Karakteristik Masa Kerja Responden

No. Masa Kerja (thn) Jumlah (org) Persentase (%)

1 0-5 31 31,00

2 6-10 24 24,00

3 11-15 9 9,00

4 Tidak bekerja 36 36,00

Total 100 orang 100%

Sumber: Data Primer

Tabel 4. dapat menjelaskan bahwa sebanyak 36 orang

responden adalah bukan merupakan anggota Pegawai Negeri Sipil

maupunPegawai swasta oleh karena itu masa kerja mereka tidak pernah

ditentukan, sedangkan yang bekerja Pegawai Negeri Sipil maupunPegawai

swasta dengan masa kerja antara 0-5 tahun lebih banyak yaitu dengan jumlah

31 orang, diikuti masa kerja antara 6-10 tahun sebanyak 24 orang serta masa

kerja antara adalah paling sedikit dengan jumlah 9 orang.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengetahuan Responden Tentang Bank dan Non Bank

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, masyarakat Regiao

Autonomia Especial Enclave Oe-Cusse Ambeno khususnya masyarakat desa

Costa mayoritas lebih memiliki pengetahuan tentang koperasi seperti pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.5. Pengetahuan terhadap lembaga keuangan bank dan non bank

berdasarkan tingkat pendidikan dan pekerjaan

Pendidikan

pekerjaaan

BNU BNCTL Koperasi Pengadaian Reksa

Dana

SD - 3 2

SMP - 1 7 9

SMA 2 5 10 10

DIPLOMA 7 8 12 12

Sarjana 10 16 41 5 30

Pasca Sarjana 2 2 2 2 2

TOTAL 21 32 75 7 65

PNS 6 12 24 4 24

Pegawai Swasta 9 8 21 2 13

Wiraswasta 5 5 10 1 7

Lain-lain 1 7 20 - 21

TOTAL 21 32 75 7 65

Sumber: Pengolahan Data Responden

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat

mengenai lembaga keuangan bank dan non bank berdasarkan tingkat

pedidikan dari tingkat pendidikan SD sampai S1 lebih banyak yang memiliki

pengetahuan mengenai lembaga keuangan non bank khususnya koperasi dan

reksa dana. Tabel.4.5 juga dapat menjelaskan bahwa walaupun sebagai

pegawai, baik pegawai negeri mapun swasta tetapi pengetahuan mengenai

bank sangat minim sekali hal itu terbukti dari keseluruhan responden dari

para pegawai lebih memilih memiliki pengetahuan tentang koperasi

dibanding bank. Dengan demikan, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

masyarakat Regiao Autonomia Especial Enclave Oe-Cusse Ambeno lebih

mempunyai pengetahuan megenai koperasi. Hal itu terbukti karena

responden sebanyak 75 orang yang mempunyai pengetahuan tentang

koperasi diikuti oleh reaksa dana sebagai urutan kedua yang diketahui oleh

oleh masyarakat. Sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan

tentang lembaga keuangan bank khususnya BNCTL sebanyak 32 orang,

BNU sebanyak 21 orang serta pengadaian sebanyak 20 orang.

4.2.2. Pemilihan Tempat Menabung

Pemilihan tempat menabung merupakan suatu keputusan nasabah

berdasarkan pertimbangan atas alternatif-alternatif yang mengandung tiga (3)

pengertian yaitu: (1) pilihan atas logika atau pertimbangan (2) alternatif yang

dipilih merupakan yang terbaik (3) ada tujuan yang ingin dicapai. Dengan

demikian untuk mengetahui pemilihan tempat menabung masyarakat Regiao

Autonomia Especial Enclave Oe-Cusse Ambeno dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.6. Pemilihan tempat menabung berdasarkan tingkat pendidikan,

pekerjaan dan masa kerja.

Pendidikan,

pekerjaan

masa kerja

BNCTL BNU Koperasi Celengan Arisan Reksa

Dana

SD 3 5 5 3

SMP 13 12 17 7

SMA 1 18 8 13 15

DIPLOMA 6 3 10 4 8

Sarjana 11 7 31 1 12 9

Pasca Sarjana 2 2 0

TOTAL 20 12 75 30 47 42

PNS 6 2 21 7 10 7

Pegawai swasta 7 3 14 4 13 9

Wiraswasta 4 5 11 2

Lain-lain 3 2 29 17 24 26

TOTAL 20 12 75 30 47 42

0-5 8 1 23 9 16 8

6-10 6 4 17 4 7 6

11-15 2 2 6 2 7

Tidak bekerja 4 5 29 17 22 21

TOTAL 20 12 75 30 47 42

Sumber: Pengolahan Data Responden

Pada tabel 4.6. menjelaskan bahwa responden dengan tingkat

pendidikan SD sampai S1 lebih memilih menabung dikoperasi, celengan dan

bergabung pada kelompok reksa dana. Sedangkan keseluran responden

dengan tingkat pendidikan SD lebih memilih arisan. Selain itu 2 orang

responden dengan tingkat pendidikan S2 lebih memilih menabung dibank

BNU dan BNCTL. Selanjutnya Pemilihan tempat menabung berdasarkan

pekerjaan mayoritas responden yang merupakan PNS lebih memilih

menabung dikoperasi, diikuti oleh responden yang belum diketahui

pekerjaannya secara pasti dan belum bekerja serta pegawai swasta.

Sedangkan responden yang memilih berarisan lebih lebih banyak dari

responden belum diketahui pekerjaannya secara pasti dan belum bekerja dan

pegawai swasta. Sedangkan Pemilihan tempat menabung berdasarkan masa

kerja dapat dilihat bahwa responden dengan masa kerja antara 0-5 tahun

lebih memilih menabung dikoperasi, Arisan dan celengan. Sedangkan

responden yang tidak bekerja mayoritas memilih tidak menabung di lembaga

keuangan bank.

Dari dari tabel pemilihan tempat menabung berdasarkan tingkat

pendidikan, pekrjaan dan masa kerja dapat disimpulkan bahwa mayoritas

masyarakat Regiao Autonomia Especial Enclave Oe-Cusse Ambeno lebih

memilih menabung di koperasi. Hal ini diterbukti karena dari hasil penelitian

yang ada responden yang memilih untuk menabung dikoperasi sebanyak 75

orang dan diikuti masyarkat memilih berarisan sebanyak 47 orang serta

masyarakat memilih menabung sendiri dalam bentuk celengan sebanyak 30

orang. Sedangkan masyarakat yang memilih menabung di bank (BNU dan

BNCTL) justru lebih sedikit yaitu memilih menabung di BNU sebanyak 12

orang dan BNCTL sebanyak 20 orang.

4.2.3. Faktor Pendorong Menabung di Lembaga Non Bank

Tabel. 4.7 Faktor pendorong menabung lembaga non dibank berdasarkan

tingkat pendidikan pekerjaan dan masa kerja.

Pendidika

n,

pekerjaan

masa kerja

Tingkat

suku

bunga

Sosial

budaya

jarak Pelayan

an

Penda

patan

Pengetahu

an

SD 2 5 2 3 5 5

SMP 13 17 11 8 19 19

SMA 20 15 9 21 21 7

DIPLOM

A

12 9 2 12 12 4

Sarjana 41 15 3 41 18 -

Pasca

Sarjana

2 2 2

TOTAL 90 63 27 87 75 35

PNS 24 18 2 24 17 9

Pegawai

Swasta

21 14 3 21 18 7

Wiraswas

ta

18 6 0 18 4 -

Lain-lain 27 25 22 24 36 19

TOTAL 90 63 27 87 75 35

0-5 24 18 2 24 17 9

6-10 21 14 3 21 18 7

11-15 18 6 0 18 4 -

Tidak

bekerja

27 25 22 24 36 19

TOTAL 90 63 27 87 75 35

Sumber: Pengolahan Data Responden

Pada Tabel. 4.7 dapat diketahui bahwa keseluruhan responden

dengan tingkat pendidikan SD 100% memilih menabung di lembaga

keuangan bukan bank karena faktor sosial budaya, pendapatan dan

pengetahuan. Ketiga faktor tersebut juga menjadi pendorong bagi responden

dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA dimana mayoritas responden pun

lebih memilih menabung di lembaga keuangan non bank karena faktor yang

sama. Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan DIPLOMA, S1 dan

S2 beralasan memilih menabung dilembaga keuangan non bank karena

tingkat suku bunga yang diharapkan terasa lebih besar dibanding bank.

Namun walauapun demikian diketahui bahwa keseluruhan (100%)

responden dari PNS dan pegawai swasta beralasan bahwa yang menjadi

faktor utama pendorong menabung di lembaga non bank adalah karena

tingkat suku serta kualitas pelayanan lebih baik dibanding bank. Selain itu

juga mayoritas PNS dan pegawai swasta beralasan yang mendorong mereka

lebih memilih menabung ditempat lain selain dibank karena pendapatan yang

diperoleh tidak cukup menabung dibank. Sebaliknya responden belum

diketahui pekerjaannya secara pasti dan belum bekerja 100% beralasan lebih

memilih menabung lembaga non bank karena pendapatan. Selain itu faktor

sosial budaya juga masih menjadi faktor pendorong masyarakat menabung di

lembaga non bank. Sedangkan berdasarkan masa kerja secara keseluruhan

responden dengan masa kerja 0-5 tahun memilih menabung di lembaga non

bank karena tingkat suku bunga

Dari tabel faktor pendorong menabung di lembaga non bank dapat

disimpulkan bahwa yang menjadi alasan utama masyarakat Regiao

Autonomia Especial Enclave Oe-Cusse Ambeno lebih memilih menabung di

lembaga keuangan non bank adalah karena tingkat suku bunga dari lembaga

dianggap sangat besar dibanding bank yang tidak memberi keuntungan

kepada nasabah. karena masyarakat merasa menabung di lembaga non bank

mereka mendapat tingkat suku bunga lebih tinggi. Hal ini terbukti seperti

pada terlihat faktor pendorong menabung di lembaga non bank ini sebanyak

90 orang responden memilih tingkat suku bunga sebagai factor yang

mendorong mereka menabung di lembaga keuangan non bank. Selain tingkat

suku, pelayanan juga menjadi salah faktor yang menjadi alasan responden

menabung di lembaga non bank yaitu sebanyak 87 orang masyarakat

menganggap pelayanan lembaga di lembaga keuangan non lebih baik. Selain

itu juga pendapatan serta faktor sosial budaya masih menjadi alas an

pertimbangan juga karena responden sebanyak 75 orang yang memilih

pendapatan serta 63 orang memilih faktor sosial budaya sebagai alasan

menabung di lembaga non bank. Responden kurang menganggap jarak dan

likuiditas sebagai faktor pendorong menabung di lembaga non bank.

4.2.4. Faktor Penghambat Minat Menabung di Bank

Suatu keputusan pasti didasari dengan alasan-alasan tertentu

termasuk keputusan masyarakat tidak menabung di bank pasti ada alasan

tertentu.

Tabel 4.8. faktor penghambat menabung dibank berdasarkan tingkat

pendidikan, pekerjaan dan masa kerja.

Pendidika

n,

pekerjaan

masa kerja

Tingkat

suku

bunga

jarak Pelaya

nan

Penda

patan

Pengetahuan Likuiditas

SD 3 3 3 5 5

SMP 17 2 8 19 8

SMA 20 0 21 21 7 3

DIPLOM

A

12 2 12 12 3 9

Sarjana 41 0 39 18 6

Pasca

Sarjana

2 2

TOTAL 95 7 85 75 23 18

PNS 24 0 24 22 0 3

Pegawai

Swasta

21 0 21 21 0 2

Wiraswast

a

18 0 8 4 0 13

Lain-lain 32 7 32 37 7

TOTAL 95 7 85 84 7 18

0-5 31 30 27 2

6-10 22 21 17 2

11-15 9 7 6 1

Tidak

bekerja 33 7 27 34 7 13

TOTAL 95 7 85 84 7 18

Sumber: Pengolahan Data Responden

Berdasarkan tingkat pendidikan para responden yang menjadi faktor

penghambat utama bagi responden dengan pendidikan Diploma, S1 dan S2

adalah tingkat suku bunga. Hal itu terbukti karena 100% responden dengan

pendidikan Diploma, S1 dan S2 memilih tingkat suku bunga yang

diharapkan dari bank menjadi hambatan utama. Berbeda dengan Responden

dengan tingkat pendidikan SMA 100% responden memilih pelayanan dan

pendapatan sebagai faktor penghambat. Sedangkan responden yang hanya

berpendidika SD 100% lebih memilih pendapatan dan pengetahuan sebagai

faktor penghambat. Sedangkan Berdasarkan pekerjaan responden yang

menjadi faktor penghambat menabung dibank bagi PNS dan Pegawai swasta

secara keseluruhan adalah tingkat suku bunga, pelayanan serta pendapatan.

Sedangkan bagi wiraswasta yang menjadi faktor penghambat utama adalah

tingkat suku bunga. Bagi responden yang tidak diketahui pekerjaannya yang

menjadi faktor penghambat utama adalah pendapatan dan diikuti oleh faktor

pelayanan serta tingkat suku bunga. Faktor penghambat berdasarkan masa

kerja bagi responden umumnya adalah pertama, tingkat suku bunga kedua

pelayanan dan ketiga pendapatan. Sedangkan responden yang tidak bekerja

memilih pendapatan sebagai penghambat utama dan tingkat suku bunga serta

pelayanan juga ikut menjadi penghambat

Dari tabel faktor penghambat menabung dibank dapat disimpulkan

bahwa yang menjadi alasan utama masyarakat tidak menabung di bank

adalah tingkat suku bunga yang diharapkan masyarakat dimana dibank BNU

tidak adanya bunga bagi tabungan deposito, bank hanya menjamin keamanan

(safety) uang yang disimpan/ditabung oleh para nasabah sedangkan di

BNCTL tingkat suku bunga hanya sebesar 0,5-1% per tahun namun bunga

pinjaman yang dibeban kepada para kreditor dari pihak bank berkisar antara

16-24%, di ikuti oleh pelayanan dari bank yang dianggap tidak memberi

kepuasan kepada masyarakat misalnya (1) Tangibles yang meliputi kondisi

fisk gebung bank dianggap terlalu kecil sehingga tidak dapat menyediakan

(a) ruang tunggu bagi nasabah (b) tempat parkir Kurang (2) Reability yaitu

kurang adanya kemampuan bank untuk melakukan pelayanan terhadap

nasabah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan (3) Responsiveness dari

pihak bank yang dianggap nasabah tidak memuaskan yaitu kurang perhatian

dan kecepatan dari karyawan bank dalam menanggapi permintaan,

pertanyaan serta keluhan masyarakat. Pendapatan masyarakat yang rata

hanya diperoleh dari pendapatan bulanan serta kurang cukup menjadi

hambatan menabung dibank. Sedangkan jarak antara lokasi bank dengan

tempat tinggal masyarakat serta faktor pengetahuan dianggap kurang

menjadi hal penting dalam memilih untuk tidak menabung di bank.

4.2.5. Instrumen Menabung yang digunakan

Instrument menabung merupakan bentuk tabungan digunakan untuk

menabung dalam bentuk apapun yang sudah menjadi kebisaan seseorang

selain menabung dibank.

Tabel 4.9. Instrumen Menabung yang digunakan berdasarkan tingkat

pendidikan pekerjaan dan masa kerja.

Pendidikan,

pekerjaan,

masa kerja

Koperasi Arisan Barang

Binatang Reksa

Dana

SD 3 5 0 5 3

SMP 13 17 0 19 7

SMA 18 13 1 21 15

DIPLOMA 10 2 12 8

Sarjana 31 12 41 9

Pasca

Sarjana 0

0 2

TOTAL 75 47 3 100 42

PNS 21 12 0 24 7

Pegawai

Swasta 14 13

0 21

9

Wiraswasta 11 3 18

Lain-lain 29 22 0 37 26

TOTAL 75 47 3 100 42

0-5 thn 23 16 0 24 8

6-10 thn 17 7 0 21 6

11-15 thn 6 2 0 18 7

Tidak

bekerja

29 22 3 37 21

TOTAL 75 47 3 100 42

Sumber: Pengolahan Data Responden

Dari tabel 4.9. dapat diketahui bahwa 100% responden dari dilihat

dari tingkat pendidikan pekerjaan dan masa kerja selalu membeli binatang

untuk dipelihara dan akan dijual kembali bila ada kebutuhan mendadak atau

bahkan binatang dapat menjadi persiapan akan kebutuhan yang berhubungan

dengan adat dan kebiasan yang ada sebagai instrumen menabung yang selalu

menjadi kebiasan. Masyoritas responden juga memilih menggunakan

koperasi sebagai instrumen menabung. Selain itu arisan serta reksa dana juga

masih digunakan sebagai instrumen menabung oleh responden. Sedangkan

seluruh responden memilih membeli dan memelihara binatang sebagai

alternatif menabung selama ini. Selain itu juga PNS, Pegawai swasta,

wiraswasta dan masih memilih koperasi,arisan dan reksa dana sebagai

instrumen menabung. Yang memilih barang (tanah, emas, mobil dll) sebagai

instrumen menabung hanyalah 3 orang responden yang pekerjaannya sebagai

wiraswasta. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas

masyarakat Oe-Cusse selalu memilih menggunakan instrument menabung

dengan cara membeli binatang peliharaan (kambing, babi, ayam, kerbau dan

sapi) karena dari total responden yang ada 100% mereka selalu

menggunakan cara menabung seperti itu, koperasi menjadi urutan kedua bagi

masyarakat dalam memilih untuk menabung, arisan menjadi urutan ke tiga

yang dipilih sebagai instrument menabung sedangkan menabung dalam

bentuk barang kurang menjadi kebiasaan bagi masyarakat sebagai instrumen

menabung.

4.3. Hasil Wawancara

Wawancara yang dilakukan terhadap 5 orang yang juga merupakan

anggota serta pengurus dari koperasi yang ada di Desa Costa untuk

mengetahui mengapa mereka lebih cenderung untuk menabung di koperasi.

Berikut ini adalah hasil wawancara dari anggota maupun pengurus koperasi:

1. AP, Pengurus koperasi CU Enclave (Credit União Encave) dan FO

pengurus koperasi CU Lalenok (Credit União Lalenok) : hatene

katak banku nia objectivo atu mak atu buka lukru nebe bo’ot. Uluk

rai osan iha banku BNU maibe depois foti fali hotu no senti rai osan

iha koperativa diak liu ho razaun;(a) husi total orsamentu nebe ami

rai iha koperativa nia funan 75 % sei fila ba ami (b) Kopertiva iha

prinsipiu ida katak membru koperativa hanesan membru familia no

sempre ajuda malu iha qualker tempo kuandu membro koperativa ida

persija ajuda,(c) Asistensia 24 horas ba necesidade urgenti ba

membrus (d) sei fahe lukrus nebe hetan kada fim do ano (e) Membru

nebe impresta nia funan 5%. Maioria membrus koperativa CU

Enclave mai husi ema sira nebe rendimentu kiik tamba ne fasil ba se

deit mak atu sai membru tamba orsamentu nebe persija atu registu

sai membru foun ne’e US$ 55,00 Artinya: “Berdasarkan pengetahuan

responden bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan

memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Pernah menabung

dibank BNU tetapi kemudian semua uang yang ditabung diambil

kembali dan memilih untuk menabung kembali dikoperasi dengan

alasan karena; (a) Dari seluruh uang yang ditabung bunga 70% akan

kembali pada setiap anggota (b) Adanya prinsip koperasi bahwa

anggota koperasi adalah anggota keluarga perlu saling membantu (c)

Anggota koperasi dilayani 24 jam terhadap hal yang bersifat

emergensi (d) Selalu ada pembagian sisa hasil usaha (SHU) setiap

akhir tahun. Mayoritas dari anggota simpan pinjam CU Enclave

berasal dari masyarakat yang berpendapatan rendah. Oleh karena itu,

koperasi tersebut diatas memberikan kemudahan bagi siapa saja dan

kapan saja (penerimaan anggota setiap hari) dengan uang pendaftaran

hanya sebesar US$ 55,00”. Sedangkan yang menjadi alasan tidak

menabung di Beliau berpendapat bahwa: Razaun lakoi rai osan iha

banku tamba (a) Kuandu rai osan iha banku liu-liu iha banku BNU

nia funan laiha maibe kuandu impresta funan baa mi senti bot tebes,

iha BNCTL funan iha maibe kiik (b) Atendimentu husi banku ladiak,

Artinya: yang menjadi alasan tidak menabung dibank karena; (a)

Tingkat suku bunga yaitu BNU tidak tingkat suku terhadap tabungan

deposito sedangkan bunga pinjaman dianggap terlalu besar,

sedangkan di BNCTL tingkat suku terhadap tabungan deposito

dianggap terlalu kecil (b) Pelayanan dari bank tidak memberikan

kepuasaan.

2. JM, Anggota Koperasi dari Comeli dan AM, Anggota koperasi

Timor Maffo : “Ladun iha kunhesementu kona ba banku maibe tuir

informasaun nebe espaila katak banku iha timor ne’e la fo benefisiu

kliente sira ho razaun (a) kuandu rai osan funan laiha ou sei iha

karik ki’ik tebes (b) aplika funan bo’ot ba debitor sira, (c) banku sei

$ 5 kada fulan kuandu fulan kliente sei la rai amenta osan, tamba ne

uluk kedas hau rona informasaun ida ne’e halo hau decide hodi lakoi

rai osan iha banku.”Artinya: Responden kurang mempunyai

pengetahuan tentang bank pengetahuan tentang bank, akan adanya

informasi bahwa lembaga perbankan di Timor Leste tidak

memberikan keuntungan bagi para nasabahnya dengan alasan bahwa

(a) Tidak adanya tingkat suku bunga bagi tabungan deposito kalau

pun ada itu terlalu kecil (b) tingkat suku bagi debitor terlalu tinggi,

(c) adanya pemotongan $ 5/bulan apabila nasabah tidak menambah

tabungan setiap bulan. sehingga sejak diperolehnya informasi

responden memutuskan untuk tidak menabung dibank. Alasan

mengapa lebih memilih koperasi: Decidi rai osan iha koperativa

tamba ba hau koperativa hanesan instituisaun financeira nebe nia

objectivu mak atu hadia membru koperativa nia vida no buat

importante nebe mak hau gosta hanesan; (a) Total orsamentu nebe

ami rai lukru 65 % sei hanesan direitu membru nian konforme

kuantidade osan nebe membru ida-idak rai (b) iha relasaun diak

entre membrus koperativa hotu hanesan familia atu bele ajuda malu,

(c) Popanca obrigatoriu nebe hau senti kaman kada $ 5 no popanca

voluntaria konforme membru nia kbi’it (d) Persija atu impresta karik

prosesu lalais liu (e) Necesidade urgent membrus sei atende kleur liu

mak 24 horas (f)Kada fim do ano sempre iha restu osan lukru (SHU),

maski rai osan iha koperativa maibe hau mos hola animal hanesan

hanesan meius ida hodi investe osan tamba kultura maski ita

hanesan funcionario maibe sempre hakiak animal hodi bele atende

mos necesidade nebe urgenti no hau nia fen ho nia kolega feto sira

kria grupu kreditu. Artinya: Pemilihan koperasi sebagai tempat

menabung karena berdasarkan pengetahuan yang ada koperasi

bertujuan untuk mecari keuntungan yang sebesar-besarnya melainkan

adalah mensejahterakan anggotanya. Beberapa yang membuat saya

tertarik menabung dikoperasi adalah seperti; (a) 65 % tingkat suku

dari total tabungan setiap anggota akan menjadi hak para anggota

tergantung kuantitas tabungan anggota (b) adanya hubungan yang

baik antara seluruh anggota koperasi (c) Setoran bulanan murah yaitu

simpanan wajib $ 5/bulan sedangkan simpanan suka rela tergantung

kemampuan masing-masing anggota (d) Pelayanan koperasi lebih

baik dibanding bank (e) Pelayanan kebutuhan mendadak (penting)

untuk pinjaman anggota paling lambat 24 jam (f) adanya pembagian

sisa hasil usaha (SHU) setiap akhir tahun, selain menabung di

koperasi saya juga membeli binatang (kambing, babi dan sapi)

sebagai salah satu alternative untuk mengantisipasi hal-hal tertentu

yang berkaitan dengan budaya. Oleh karena itu, walaupun sebagai

pegawai selalu memilih untuk membeli binatang untuk dipelihara.

Selain itu juga istri saya mempunyai alternative lain yaitu bersama

dengan teman-temanya membentuk kelompok simpan pinjam.

3. JGE, anggota kelompok reksa dana : Hau laiha kunhesementu klean

kona ba saida mak banku hau so hatene deit katak banku ne’e

hanesan fatin atu rai osan ona simu salariu funcionario sira fulan-

fulan, kona koperaativa hau mos ladun iha kunhesemnetu barak, ami

decide atu kria grupu kredito kiik oan tamba (a) kbit la to’o hodi rai

osan iha banku no mos koperativa (b) ami nia membrus mai husi

bairo laran nebe sei iha relasaun familia (c) impresta iha banku

funan bot maibe kuandu iha grupu ami nian funan 2% deit ba

membrus (c) prosesu facil tebes ba membrus nia persija. Kona ba

instrumentu seluk nebe uja hodi investe osan mak hakiak animal ne’e

sai hanesan ona meius nebe diak nebe geralmente ema Oe-Cusse uja

hodi bele investe osan atu hatan necesidade nebe urgenti liu-liu

ligasaun kultura nebe iha. Artinya bahwa “berdasarkan pengetahuan

yang saya bank adalah tempat menabung uang serta tempat

penerimaan gaji oleh para pegawai setiap akhir bulan begitu pula

koperasi saya sendiri kurang memiliki pengetahuan yang cukup

mendalam, oleh karena itu kami lebih memilih membentuk kelompok

simpan pinjam karena alasan; (a) Ketidak mampuan menabung di

bank (pendapatan), (b) Anggota kelompok terdiri dari masyarakat

lingkungan sekitar termasuk anggota keluarga, (c) Tingkat suku

bunga pinjaman lebih kecil yaitu 2% dari total pinjaman di banding

bank. Instrumen lain yang menjadi kebiasaan adalah membeli

binatang (Ayam, kambing, Sapi) untuk dipelihara sebagai bentuk

investasi demi menjaga kebutuhan mendadak yang sering terjadi

seperti umumnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan budaya

masyarakat Oe-Cusse.