bab iv hasil penelitian - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/1949/4/bab iv.pdf63 bab iv hasil...

73
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian yang berjudul “ Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu’’. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi interpersonal pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu. Deskripsi data dari hasil penelitian tentang bagaimana kemampuan komunikasi interpersonal pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu, memberikan gambaran secara umum tentang penyebaran distribusi data frekuensi,simpangan baku,mean,median, dan modus. Dimana kajian penelitian ini bersumber pada variable kemampuan komunikasi interpersonal. Adapaun deskripsi data dari hasil penelitan disajikan secara keseluruhan dan perindividu. Pengolahan data perindividu akan dijelaskan pada pembahasan. Variabel kemampuan komunikasi interpersonal diukur dengan 29 butir pernyataan dalam kuesioner dengan jumlah responden 17 orang pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu. Berdasarkan pengolahan data variabel komunikasi interpersonal, maka didapatkan skor 63

Upload: phamnga

Post on 17-Aug-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang berjudul “ Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih

Bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu’’. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi

interpersonal pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi

Bengkulu.

Deskripsi data dari hasil penelitian tentang bagaimana kemampuan

komunikasi interpersonal pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong

provinsi Bengkulu, memberikan gambaran secara umum tentang penyebaran

distribusi data frekuensi,simpangan baku,mean,median, dan modus. Dimana

kajian penelitian ini bersumber pada variable kemampuan komunikasi

interpersonal. Adapaun deskripsi data dari hasil penelitan disajikan secara

keseluruhan dan perindividu. Pengolahan data perindividu akan dijelaskan

pada pembahasan.

Variabel kemampuan komunikasi interpersonal diukur dengan 29 butir

pernyataan dalam kuesioner dengan jumlah responden 17 orang pelatih

bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu. Berdasarkan

pengolahan data variabel komunikasi interpersonal, maka didapatkan skor

63

64

maksimum sebesar 143 dan skor minimum berjumlah 100. Berdasarkan hasil

dari skor maksimum dan skor minimum, sehingga rentang skor sebesar 43.

Hasil data dari analisis bisa kita temukan banyak kelas berjumlah 5 dan

panjang kelas berjumlah 9. Dengan beberapa hasil analisis data diatas

didapatkan mean dengan skor 117 , median 114,5,modus 112,5 dan standar

defisiasi 10,65, untuk penghitungan dan pengolahan data sedetail mungkin

terlampir.

Berdasarkan penghitungan data yang telah dibuat, dapat dilihat dari

daftar distribusi frekuensi dan hasil penelitian (untuk data yang details

terlampir) berupa tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 1. Daftar Distribusi Frekuensi Komunikasi Interpersonal

Skor

Frekuensi

absolut (f)

Frekuensi

Kumulatif

Frekuensi Relatif

100 – 109 5 5 29%

110 – 119 6 11 35%

120 - 129 4 15 24%

130 – 139 1 16 6%

140 – 149 1 17 6%

JUMLAH 17 100%

65

Gambar 1. Diagram histogram. Jumlah Skor, Instrumen

kemampuan komunikasi interpersonal

Setelah distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Interpersonal

Pelatih telah di dapatkan. Dalam penelitian ini memiliki dua (2) dimensi yaitu

dimensi verbal dan non verbal yang dijadikan indikator untuk membuat

pernyataan dalam penelitian Kemampuan komunikasi interpersonal ini.

Adapun pembahasan data hasil penelitan kedua dimensi tersebut adalah

sebagai berikut.

0

1

2

3

4

5

6

7

104,5 114,5 124,5 134,5 144,5

66

1. Dimensi verbal

Pada dimensi verbal terdapat 14 butir pernyataan dan memiliki 5

indikator: 1) bahasa lisan 2) kata 3) bahasa tulisan 4) gagasan 5) diskusi.

Terdapat 10 butir pernyataan positif dan 4 negative. Pembahasan hasil

penelitian dari dimensi verbal sebagai berikut:

Tabel 2. Saat Pertandingan pelatih menggunakan kata-kata jitu untuk

membakar semangat atlet.

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 1

Sangat Setuju 9 53%

Setuju 7 41%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 1 6%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 17 100%

67

Dalam bentuk diagram :

Gambar 2. Saat Pertandingan pelatih menggunakan kata-kata jitu untuk

membakar semangat atlet

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 1. Pada saat

pertandingan pelatih menggunakan kata-kata jitu untuk membakar semangat

atlet, dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak

53%, setuju 41%, Ragu 0%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu

berarti bahwa 94% pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi

Bengkulu menyatakan saat pertandingan menggunakan kata-kata jitu untuk

membakar semangat atlet dan 6% tidak menggunakan kata-kata jitu untuk

membakar semangat atlet. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 1

berjumlah 100%.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

SangatSetuju

Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

68

Tabel 3. Setelah selesai latihan pelatih selalu memberikan tulisan-

tulisan motivasi keatlet

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 2

Sangat Setuju 2 12%

Setuju 9 53%

Ragu 3 17%

Tidak Setuju 2 12%

Sangat Tidak Setuju 1 6%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 3. Setelah selesai latihan pelatih selalu memberikan tulisan-

tulisan motivasi keatlet

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

69

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 2. Setelah selesai

latihan pelatih selalu memberikan tulisan-tulisan motivasi keatlet ,dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju

53%, Ragu 17%, tidak setuju 12%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti

bahwa 65% pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi

Bengkulu menyatakan, setelah selesai latihan pelatih selalu memberikan

tulisan-tulisan motivasi keatlet, 17% pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang

Lebong masih ragu memberikan tulisan-tulisan motivasi keatlet, dan 18%

tidak memberikan tulisan motivasi keatlet. Sehingga dapat ditotalkan

kuestioner nomor 2 berjumlah 100%.

Tabel 4. Pelatih bisa mengontrol emosi saat atlet sedang bertanding.

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 3

Sangat Setuju 7 41%

Setuju 10 59%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 17 100%

70

Dalam bentuk diagram :

Gambar 4. Pelatih bisa mengontrol emosi saat atlet sedang bertanding

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 3. Pelatih bisa

mengontrol emosi saat atlet sedang bertanding, dapat diketahui bahwa

pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 41%, setuju 59%, Ragu 0%,

tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 100% pelatih

bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu bisa mengontrol

emosi saat atlet sedang bertanding. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner

nomor 3 berjumlah 100%.

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

71

Tabel 5. Pelatih selalu berdiskusi ke atlet tentang latihan yang mereka

inginkan,sebelum menyusun program latihan

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 4

Sangat Setuju 7 41%

Setuju 8 47%

Ragu 1 6%

Tidak Setuju 1 6%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 5. Pelatih selalu berdiskusi ke atlet tentang latihan yang

mereka inginkan,sebelum menyusun program latihan

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 4. Pelatih selalu

berdiskusi ke atlet tentang latihan yang mereka inginkan,sebelum menyusun

program latihan. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

72

sebanyak 41%, setuju 47%, Ragu 6%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak

setuju 0%. Itu berarti bahwa 88% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu menyatakan, selalu berdiskusi ke atlet tentang

latihan yang mereka inginkan,sebelum menyusun program latihan, 6% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong masih ragu selalu berdiskusi ke

atlet tentang latihan yang mereka inginkan, sebelum menyusun program

latihan dan 6% tidak berdiskusi ke atlet sebelum menyusun program latihan.

Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 4 berjumlah 100%.

Tabel 6. Pelatih tidak menggunakan perasaan yang rasional saat

memberikan program latihan.

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 7

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 2 12%

Ragu 3 18%

Tidak Setuju 6 35%

Sangat Tidak Setuju

6 35%

Jumlah 17 100%

73

Dalam bentuk diagram :

Gambar 6. Pelatih tidak menggunakan perasaan yang rasional saat

memberikan program latihan

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 7. Tidak

menggunakan perasaan yang rasional saat memberikan program latihan.

dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 0%,

setuju 12%, Ragu 18%, tidak setuju 35%, dan sangat tidak setuju 35%. Itu

berarti bahwa 12% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu menggunakan perasaan tidak menggunakan rasional saat

memberikan program latihan, 18% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong masih ragu tidak menggunakan perasaan yang rasional saat

memberikan program latihan dan 70% menggunakan perasaan rasional saat

0

1

2

3

4

5

6

7

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

74

memberikan program latihan . Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 7

berjumlah 100%.

Tabel 7. Sebelum pertandingan pelatih memberikan konsep dan strategi

ke atlet

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 8

Sangat Setuju 10 59%

Setuju 6 35%

Ragu 1 6%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 7. Sebelum pertandingan pelatih memberikan konsep dan

strategi ke atlet

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

75

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 8. Sebelum

pertandingan pelatih memberikan konsep dan strategi ke atlet. dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 59%, setuju

35%, Ragu 6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti

bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu memberikan konsep dan strategi ke atlet sebelum bertanding, 6%

pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong masih ragu memberikan

konsep dan strategi ke atlet sat bertanding Sehingga dapat ditotalkan

kuestioner nomor 8 berjumlah 100%.

Tabel 8. sebelum memberikan program latihan, pelatih menyusun

program latihan sebaik mungkin.

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 9

Sangat Setuju 12 71%

Setuju 5 29%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

76

Dalam bentuk diagram :

Gambar 8. sebelum memberikan program latihan, pelatih menyusun

program latihan sebaik mungkin

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 9. Sebelum

memberikan program latihan, pelatih menyusun program latihan sebaik

mungkin. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak

71%, setuju 29%, Ragu 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu

berarti bahwa 100% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong

Provinsi Bengkulu sebelum memberikan program latihan, pelatih menyusun

program latihan sebaik mungkin. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner

nomor 9 berjumlah 100%.

0

2

4

6

8

10

12

14

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

77

Tabel 9. Pelatih menggunakan kalimat yang mudah dimengerti saat

menjelaskan/memberikan program latihan.

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 10

Sangat Setuju 10 59%

Setuju 5 29%

Ragu 2 12%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 9. Pelatih menggunakan kalimat yang mudah dimengerti saat

menjelaskan/memberikan program latihan.

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 10. Pelatih

menggunakan kalimat yang mudah dimengerti saat menjelaskan/memberikan

program latihan. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

78

sebanyak 59%, setuju 29%, Ragu 12%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak

setuju 0%. Itu berarti bahwa 88% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu menggunakan kalimat yang mudah dimengerti

saat menjelaskan/memberikan program latihan dan 12% ragu menggunakan

kalimat yang mudah dimengerti saat menjelaskan/memberikan program

latihan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 10 berjumlah 100%.

Tabel 10. Ketika ada masalah dalam keluarga pelatih tidak bisa

mengontrol emosi dalam menyampaikan program latihan(marah-marah

ke atlet).

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 12

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 2 12%

Ragu 2 12%

Tidak Setuju 7 41%

Sangat Tidak Setuju

6 35%

Jumlah 17 100%

79

Dalam bentuk diagram :

Gambar 10. Ketika ada masalah dalam keluarga pelatih tidak bisa

mengontrol emosi dalam menyampaikan program latihan(marah-marah

ke atlet)

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 12. Ketika ada

masalah dalam keluarga pelatih tidak bisa mengontrol emosi dalam

menyampaikan program latihan. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan

sangat setuju sebanyak 0%, setuju 12%, Ragu 12%, tidak setuju 41%, dan

sangat tidak setuju 45%. Itu berarti bahwa 12% pelatih bulutangkis di

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu tidak bisa mengontrol emosi

saat ada masalah dalam keluarga, 12% ragu bisa atau tidak mengontrol

emsosi ketika ada masalah dalam keluarga dan 86% pelatih bulutangkis di

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bisa mengtrol emosi saat ada

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

80

masalah dalam keluarga. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 12

berjumlah 100%.

Tabel 11. Setelah pertandingan, baik itu menang ataupun kalah, pelatih

selalu menyempatkan untuk berdiskusi tentang performance atlet saat

dilapangan(baik/buruk)

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 13

Sangat Setuju 9 53%

Setuju 8 47%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100

Dalam bentuk diagram :

Gambar 11. Setelah pertandingan, baik itu menang ataupun kalah,

pelatih selalu menyempatkan untuk berdiskusi tentang performance

atlet saat dilapangan(baik/buruk)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

81

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 13. Setelah

pertandingan, baik itu menang ataupun kalah, pelatih selalu menyempatkan

untuk berdiskusi tentang performance atlet saat dilapangan.(baik/buruk).

dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 53%,

setuju 47%, Ragu 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti

bahwa 100% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu selalu menyempatkan untuk berdiskusi tentang performance atlet

saat dilapangan.(baik/buruk). dapat ditotalkan kuestioner nomor 13 berjumlah

100%.

Tabel 12. saat situasi yang tidak memungkinkan pelatih menggunakan

tulisan untuk menyampaikan program latihan ke atlet

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 14

Sangat Setuju 1 6%

Setuju 5 29%

Ragu 9 53%

Tidak Setuju 1 6%

Sangat Tidak Setuju

1 6%

Jumlah 17 100%

82

Dalam bentuk diagram :

Gambar 12. saat situasi yang tidak memungkinkan pelatih

menggunakan tulisan untuk menyampaikan program latihan ke atlet

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 14. Saat situasi yang

tidak memungkinkan pelatih menggunakan tulisan untuk menyampaikan

program latihan. Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju

sebanyak 6%, setuju 29%, Ragu 53%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak

setuju 6%. Itu berarti bahwa 25% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu selalu menggunakan tulisan untuk menyampaikan

program latihan saat situasi yang tidak memungkinkan, 53% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu

menggunakan tulisan saat situasinyang tidak memungkinkan dan 12% tidak

menggunakan tulisan untuk menyampaikan program latihan saat situasi tidak

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

83

memungkinkan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 14 berjumlah

100%.

Tabel 13 pelatih menggunakan kata kebun binatang (anjing,babi,dll)

pada proses latihan.

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 15

Sangat Setuju 1 6%

Setuju 0 0

Ragu 4 23%

Tidak Setuju 2 12%

Sangat Tidak Setuju

10 59%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 13. pelatih menggunakan kata kebun binatang (anjing,babi,dll)

pada proses latihan.

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 15. Pelatih

menggunakan kata kebun binatang (anjing,babi,dll). Dapat diketahui bahwa

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

84

pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju 0%, Ragu 23%, tidak

setuju 12%, dan sangat tidak setuju 59%. Itu berarti bahwa 6% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu selalu

menggunakan kata kebun binatang pada proses latihan, 23% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu

menggunakan kata kebun binatang pada proses latihan dan 71% tidak

menggunakan kata kebun binatang pada proses latihan. Sehingga dapat

ditotalkan kuestioner nomor 15 berjumlah 100%.

Tabel 14. Setelah latihan pelatih selalu menanyakan perasaan atlet ke

pelatih, saat pelatih memberikan program

latihan(dongkol/senang/kesal).

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 16

Sangat Setuju 2 12%

Setuju 12 70%

Ragu 2 12%

Tidak Setuju 1 6%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

85

Dalam bentuk diagram :

Gambar 14. Setelah latihan pelatih selalu menanyakan perasaan atlet ke

pelatih, saat pelatih memberikan program latihan(dongkol/senang/kesal)

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 16.Setelah selesai

latihan pelatih selalu menanyakan perasaan atlet ke pelatih, saat pelatih

memberikan program latihan(dongkol/senang/kesal). Dapat diketahui bahwa

pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju 70%, Ragu 12%,

tidak setuju 6%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 82% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu selalu

menanyakan perasaan atlet kepelatih saat selesai latihan, 12% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu

menanyakan perasaan atlet saat selesai latihan dan 6% tidak menanyakan

0

2

4

6

8

10

12

14

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

86

perasaan atlet saat selesai latihan Sehingga dapat ditotalkan kuestioner

nomor 16 berjumlah 100%.

Tabel 15. Pelatih menyampaikan kalimat yang padat tegas, saat atlet

melakukan kesalahan

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 20

Sangat Setuju 6 35%

Setuju 10 59%

Ragu 1 6%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 15. Pelatih menyampaikan kalimat yang padat tegas, saat atlet

melakukan kesalahan

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

87

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner no20 pelatih

menyampaikan kalimat yang padat dan tegas, saat atlet melakukan

kesalahan. Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju

sebanyak 35%, setuju 59%, Ragu 6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak

setuju 0%. Itu berarti bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu menyampaikan kalimat yang padat dan tegas,

saat atlet melakukan kesalahan,6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu ragu menyampaikan kalimat yang padat dan tegas

ketika atlet melakukan kesalahan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner no20

berjumlah 100%.

A. Pengolahan Data Dimensi Verbal

Berdasarkan pengolahan data dimensi verbal dari penelitian

Kemampuan Komunikasi Interprsonal Pelatih Bulutangkis Di kabupaten

Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Maka didapatkan skor tertinggi sebesar

75, terkecil sebesar 56. Sehingga rentang skor tertinggi dan terkecil adalah

19. Setelah didapatkan rentang skor aka bisa kita dapatkan banyak kelas

berjumlah 5 dan panjang kelas 3,8. Setelah penghitungan data yang telah

dibuat, maka bisa dilihat melalui tabel dan gambar frekuensi Dimensi Verbal

dibawah ini:

88

A. Daftar Distribusi Frekuensi

Tabel 16. Daftar Distribusi Frekuensi

Gambar 16. Histogram Skor penelitian dimensi verbal

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Skor

Frekuensi absolut (f)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Relatif

56 - 59 3 3 18

60 – 64 7 10 41

65 – 69 5 15 29

70 – 74 1 16 6

75 - 79 1 17 6

JUMLAH 17 100%

57,5 62,5 67,5 72,5 77,5

89

Setelah distribusi Frekuensi dimensi verbal telah dihitung, maka bisa di

dapatkan nilai mean 63, median 65, 8,modus 65,5 dan standar defisiasi 6,24

Untuk data yang lebih lengkap terlampir.

Tabel 17. Hasil Penghitungan Dimensi Verbal

Gambar 17. Hasil Penghitungan Dimensi Verbal

Berdasarkan data dari distribusi frekuensi dan nilai

mean,median,modus. Maka bisa di dapatkan nilai dari dimensi verbal dalam

penelitian ini. Dengan nilai sangat baik (SB) 7%, Cukup 71% dan Tidak Baik

(TB) 22%, untuk data terlengkap bisa lihat dilampiran.

1. Non Verbal

0

2

4

6

8

10

12

SB B C TB STB

SB 1 7

B 0 0

C 10 71

TB 3 22

STB 0 0

JUMLAH 14 100%

90

Pada dimensi Non verbal terdapat 15 butir pertanyaan dan memiliki 8

indikator: a) Gerakan Tangan b) Gerakan Kaki c) Isyarat 4) Objek 5) Volume

Suara 6) Ekspresi wajah 7) Gambar 8) Tindakan . Terdapat 10 butir

pernyataan positif dan 5 negative. Pembahasan hasil penelitian dari dimensi

Non verbal sebagai berikut:

Tabel 18. Pelatih memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak

mendengarkan instruksi pelatih.

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 5

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 1 6%

Ragu 1 6%

Tidak Setuju 6 35%

Sangat Tidak Setuju 9 53%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram

91

Gambar 18. Pelatih memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak

mendengarkan instruksi pelatih

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 5. Pelatih

memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak mendengarkan instruksi

pelatih. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak

0%, setuju 6%, Ragu 6%, tidak setuju 35%, dan sangat tidak setuju 53%. Itu

berarti bahwa 6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu menyatakan memukul atlet dengan tangan saat atlet tidak

mendengarkan instruksi pelatih, 6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong masih ragu memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak

mendengarkan instruksi pelatih dan 88% tidak memukul atlet dengan tangan,

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

92

saat atlet tidak mendengarkan instruksi dari pelatih. Sehingga dapat

ditotalkan kuestioner nomor 5 berjumlah 100%.

Tabel 19. ketika kesal melihat performance atlet saat bertanding, pelatih

selalu menghentakkan kaki ke tanah/lantai.

No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 6

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 4 23%

Ragu 3 18%

Tidak Setuju 8 47%

Sangat Tidak Setuju

2 12%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 19. ketika kesal melihat performance atlet saat bertanding,

pelatih selalu menghentakkan kaki ke tanah/lantai.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

93

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 6. Ketika kesal

melihat performance atlet saat bertanding, pelatih selalu menghentakkan kaki

ketanah/lantai. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju

sebanyak 0%, setuju 23%, Ragu 18%, tidak setuju 47%, dan sangat tidak

setuju 12%. Itu berarti bahwa 23% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu menghentakkan kaki ke lantai saat kesal melihat

performance atlet saat bertanding, 18% pelatih bulutangkis di Kabupaten

Rejang Lebong masih ragu selalu menghentakkan kaki ke lantai saat kesal

melihat performance atlet saat bertanding dan 59% tidak mengehentakkan

kaki ke tanah/lantai saat kesal melihat performance atlet saat bertanding .

Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 6 berjumlah 100%

Tabel 20. Pelatih menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan) saat

latihan dan pertandingan untuk membakar semangat atlet.

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 11

Sangat Setuju 8 47%

Setuju 5 29%

Ragu 4 24%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

94

Dalam bentuk diagram :

Gambar 20. Pelatih menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan)

saat latihan dan pertandingan untuk membakar semangat atlet

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 11. Pelatih

menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan)saat latihan dan pertandingan

untuk memabakar semangat atlet. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan

sangat setuju sebanyak 47%, setuju 29%, Ragu 24%, tidak setuju 0%, dan

sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 76% pelatih bulutangkis di

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menggunakan isyarat tepuk

tangan saat latihan untuk membakar semangat atlet. dan 24% ragu

menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan) saat latihan dan pertandingan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

95

untuk membakar semangat atlet. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner

nomor 11 berjumlah 100%.

Tabel 21. Ketika sesi latihan lari, pelatih menyempatkan diri untuk

mendampingi atlet dengan ikut berlari.

Dalam bentuk diagram :

Gambar 21. Ketika sesi latihan lari, pelatih menyempatkan diri untuk

mendampingi atlet dengan ikut berlari

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 17

Sangat Setuju 3 18%

Setuju 9 52%

Ragu 2 12%

Tidak Setuju 2 12%

Sangat Tidak Setuju

1 6%

Jumlah 17 100%

96

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 17.ketika sesi latihan

lari, pelatih menyempatkan diri untuk mendampingi atlet dengan ikut berlari.

Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 18%,

setuju 52%, Ragu 12%, tidak setuju 12%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu

berarti bahwa 70% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu selalu menyempatkan diri untuk ikut berlari, 12% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu

mendampingi atlet dengan ikut berlari dan 18% tidak mendampingi atlet

dengan ikut berlari. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 17 berjumlah

100%.

Tabel 22. pelatih selalu memasang muka datar saat atlet gagal dalam

suatu pertandiangan

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 18

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 1 6%

Ragu 3 18%

Tidak Setuju 9 53%

Sangat Tidak Setuju

4 23%

Jumlah 17 100%

97

Dalam bentuk grafik :

Gambar 22. pelatih selalu memasang muka datar saat atlet gagal dalam

suatu pertandiangan

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 18. Pelatih selalu

memasang muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan. Dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 0%, setuju 6%,

Ragu 8%, tidak setuju 53%, dan sangat tidak setuju 23%. Itu berarti bahwa

6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu

memasang muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan, 8% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu memasang

muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan dan 76% tidak

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

98

memasang muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan. Sehingga

dapat ditotalkan kuestioner nomor 18 berjumlah 100%.

Tabel 23. Ketika Atlet memenangkan pertandingan, pelatih selalu

memberikan bonus ke atlet.

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 19

Sangat Setuju 1 6%

Setuju 6 35%

Ragu 8 47%

Tidak Setuju 2 12%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

Gambar 23. Ketika Atlet memenangkan pertandingan, pelatih selalu

memberikan bonus ke atlet.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

99

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 19 ketika atlet

memenangkan pertandingan, pelatih selalu memberikan bonus. Dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju

35%, Ragu 47%, tidak setuju 12%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti

bahwa 41% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu memberikan bonus ke atlet ketika memnangkan suatu

pertandingan, 47% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu ragu memberikan bonus ke atlet ketika atlet memenangkan sautu

pertandingan dan 12% pelatih tidak memberikan bonus ke atlet ketika atlet

memenangkan suatu pertandingan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner

nomor 19 berjumlah 100%.

Tabel 24. ketika game, cock yang digunakan selalu baru.

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 21

Sangat Setuju 3 18%

Setuju 5 29%

Ragu 8 47%

Tidak Setuju 1 6%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

100

Dalam bentuk diagram :

Gambar 24. ketika game, cock yang digunakan selalu baru

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 21 ketika game cock

yang digunakan selalu baru. Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan

sangat setuju sebanyak 18%, setuju 29%, Ragu 47%, tidak setuju 6%, dan

sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 47% pelatih bulutangkis di

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menggunakan cock baru saat

game, 47% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu ragu menggunakan cock baru saat game dan 6% tidak

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

101

menggunakan cock baru saat game. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner

nomor 21 berjumlah 100%.

Tabel 25. Pelatih tidak bisa mengontrol suara saat emosi.

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 22

Sangat Setuju 2 12%

Setuju 2 12%

Ragu 3 18%

Tidak Setuju 9 52%

Sangat Tidak Setuju

1 6%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk diagram :

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

102

Gambar 25. Pelatih tidak bisa mengontrol suara saat emosi

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 22 pelatih tidak

bisa mengontrol suara saat emosi. Dapat diketahui bahwa pelatih

menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju 12%, Ragu 18%, tidak

setuju 52%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti bahwa 24% pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu tidak bisa

mengontrol suara saat emosi, 18% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu ragu bisa mengontrol suara saat emosi dan 58%

bisa mengontrol suara saat emosi. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner

nomor 22 berjumlah 100%.

Tabel 26. Pelatih menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar atlet

termotivasi.

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 23

Sangat Setuju 1 6%

Setuju 9 53%

Ragu 4 23%

Tidak Setuju 3 18%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

103

Dalam bentuk grafik :

Gambar 26. Pelatih menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar

atlet termotivasi.

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 23 pelatih

menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar atlet termotivasi. Dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

104

53%, Ragu 23%, tidak setuju 18%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti

bahwa 59% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu menggunakan pakaian olahraga yang bagus agar atlet termotivasi,

23% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu

menggunakan pakaian olahraga yangbagus agar atlet termotivasi dan 18%

tidak menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar atlet termotivasi.

Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 23 berjumlah 100%.

Tabel 27. Pelatih sedih melihat atlet gagal dalam suatu pertandingan

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 24

Sangat Setuju 3 18%

Setuju 12 70%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 1 6%

Sangat Tidak Setuju

1 6%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk grafik :

105

Gambar 27. Pelatih sedih melihat atlet gagal dalam suatu pertandingan

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 24 pelatih sedih

melihat atlet gagal dalam suatu pertandingan. Dapat diketahui bahwa pelatih

menyatakan sangat setuju sebanyak 18%, setuju 70%, Ragu 0%, tidak setuju

6%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti bahwa 88% pelatih bulutangkis di

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu sedih melihat atlet gagal dalam

suatu pertandingan, 12% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong

Provinsi Bengkulu tidak sedih melihat atlet gagal dalam sautu pertandingan.

Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 24 berjumlah 100%.

Tabel 28. Pelatih bersuara/bernada keras ketika atlet melakukan

kesalahan

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. Sangat Setuju 1 6%

0

2

4

6

8

10

12

14

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

106

25 Setuju 7 41%

Ragu 3 18%

Tidak Setuju 5 29%

Sangat Tidak Setuju

1 6%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk grafik :

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

107

Gambar 28. Pelatih bersuara/bernada keras ketika atlet melakukan

kesalahan

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 25 pelatih

bersuara/bernada keras ketika atlet melakukan kesalahan. Dapat diketahui

bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju 41%, Ragu

18%, tidak setuju 29%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti bahwa 47%

pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bersuara

keras ketika atlet melakukan kesalahan, 18% pelatih bulutangkis di

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu bersuara keras ketika

atlet melakukan kesalahan dan 35% tidak bersuara keras saat atlet

melakukan kesalahan . Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 25

berjumlah 100%.

Tabel 29. ketika latihan pelatih mendeskripsikan atlet

nasional/international untuk membangkitkan semangat berlatih atlet

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 26

Sangat Setuju 10 59%

Setuju 7 41%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk grafik :

108

Gambar 29. ketika latihan pelatih mendeskripsikan atlet

nasional/international untuk membangkitkan semangat berlatih atlet

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 26, Dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 59%, setuju

41%, Ragu 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti

bahwa 100% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu ketika latihan mendeskripsikan atlet nasional dan international

untuk membangkitkan semangat belatih atlet. Sehingga dapat ditotalkan

kuestioner nomor 26 berjumlah 100%.

Tabel 30. Pelatih memahami mood atlet saat sedang latihan

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. Sangat Setuju 2 12%

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

109

27 Setuju 14 82%

Ragu 1 6%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk grafik :

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

110

Gambar 30. Pelatih memahami mood atlet saat sedang latihan

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 27, Dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju

82%, Ragu 6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti

bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu memahami mood atlet saat latihan dan 6% masih ragu memahami

mood alet saat latihan Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 27

berjumlah 100%.

Tabel 31. Pelatih menyetakan contoh gerakan saat menjelaskan

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 28

Sangat Setuju 5 29%

Setuju 11 65%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 1 6%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk grafik :

111

Gambar 31. Pelatih menyetakan contoh gerakan saat menjelaskan

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 28, Dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 29%, setuju

65%, Ragu 0%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti

bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu menyertakan contoh saat menjelaskan dan 6% tidak menyertakan

contoh saat menjelaskan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 28

berjumlah 100%.

Tabel 32. Ketika atlet memenangkan pertandingan, pelatih memberikan

bonus ke atlet

No. Soal Jawaban

Reponden Frekuensi Presentase

Soal No. 29

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 4 23%

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

112

Ragu 8 48%

Tidak Setuju 4 23%

Sangat Tidak Setuju

1 6%

Jumlah 17 100%

Dalam bentuk grafik :

Gambar 32. Ketika atlet memenangkan pertandingan, pelatih

memberikan bonus ke atlet

Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 29, Dapat

diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 0%, setuju

23%, Ragu 48%, tidak setuju 23%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti

bahwa 23% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu memberikan bonus ke atlet, saat memenangkan pertandingan,

48% ragu memberikan bonus ke atlet saat memenangkan suatu

pertandingan dan 29% tidak memberikan bonus ke atlet saat atlet

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

113

memenangkan pertandingan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 29

berjumlah 100%.

A. Pengolahan Data Dimensi Non Verbal

Berdasarkan pengolahan data dimensi Non Verbal dari penelitian

Gambaran Kemampuan Komunikasi Interprsonal Pelatih Bulutangkis Di

kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Maka didapatkan skor tertinggi

sebesar 73 , terkecil sebesar 49. Sehingga rentang skor tertinggi dan terkecil

adalah 24. Setelah didapatkan rentang skor aka bisa kita dapatkan banyak

kelas berjumlah 5 dan panjang kelas 4,8. Setelah penghitungan data yang

telah dibuat, maka bisa dilihat melalui tabel dan gambar frekuensi Dimensi

Verbal dibawah ini:

A. Daftar Distribusi Frekuensi :

Tabel 33. Distribusi Frekuensi Dimensi Non verbal

Skor Frekuensi absolut (f) Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif

49- 53 5 5 29%

54 - 58 6 11 35%

59 - 63 3 14 18%

114

64 - 68 2 16 12%

69 - 73 1 17 6%

JUMLAH 17 100%

Gambar 33. Diagram Data Skor Dimensi Non Verbal

Setelah distribusi Frekuensi dimensi verbal telah dihitung, maka bisa di

dapatkan nilai mean 57 , median 58,modus 56 dan standar defisiasi 6.24 .

Data terlengkap bisa dilihat dilampiran.

Berdasarkan data dari distribusi frekuensi dan nilai

mean,median,modus. Maka bisa di dapatkan nilai dari dimensi Non Verbal

dalam penelitian ini. Dengan nilai sangat baik (SB) 0%, Baik 13 %, Cukup

74% dan Tidak Baik (TB) 13%. Hasil Penghitungan Dimensi Non Verbal bisa

dilihat melalui tabel dan gambar dibawah ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

71 51 56 61 66

115

Tabel 34. Hasil Penghitungan Non Verbal

Gambar 34. Hasil Penghitungan Non Verbal

B. Pembahasan

Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya,

bahwa dalam penelitan yang berjudul Gambaran Kemampuan Komunikasi

0

2

4

6

8

10

12

SB B C TB STB

SB 0 0%

B 2 13%

C 11 74%

TB 2 13%

STB 0 0%

JUMLAH 15 100%

116

Interpersonal Pelatih Bulutangks Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu, memiliki 2 dimensi yaitu dimensi Verbal dan dimensi non verbal.

Adapun pembahasan data hasil kedua dimensi tersebut sebagai berikut:

1. Dimensi Verbal

Pada dimensi verbal dari penelitian Gambaran Kemampuan

Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong

Provinsi Bengkulu, terdapat 14 butir pernyataan dengan poin positif (+)

berjumlah 10 dan negative (-) berjumlah 4. Dimensi verbal ini memiliki 5

indikator a). bahasa lisan b). kata c). bahasa tulisan d). gagasan e). Diskusi.

Berdasarkan Pengolahan data pada dimensi verbal, didapatkan skor

tertinggi 75 dan skor terkecil 56, sehingga didapatkan rentang skor (r) 19,

banyak kelas 5, panjang kelas 3.8 dan nilai mean 63, median 65,8 ,modus

65.5 dan standar defisiasi 6,24. Setelah semua data pada dimensi verbal ini

telah didistribusikan, maka bisa didapatkan nilai dari dimensi verbal dalam

penelitian ini. Dengan nilai Sangat Baik (SB) 7%, Cukup (C) 71% dan Tidak

Baik (TB) 22%. Sehingga total keseluruhan nilai pada dimensi verbal ini

100%.

2. Dimensi Non Verbal

117

Pada dimensi non verbal dalam penelitian Gambaran Kemampuan

Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong

Provinsi Bengkulu. Terdapat 15 butir pernyataan dengan jumlah butir

pertanyaan positif (+) 10 dan negative (-) 5. Dimensi non verbal ini memiliki 8

indikator a). gerakan tangan b). gerakan kaki c). isyarat d). objek e). volume

suara f) ekspresi wajah g). gambar h) tindakan.

Berdasarkan pengolahan data pada dimensi non verbal, didapatkan

skor tertinggi 73, skor terkecil 49, sehingga didapatkan rentang skor 24,

banyak kelas 5 dan panjang kelas 4.8 dan nilai mean,57, median 58, modus

56, standar defisiasi 6.24. Setelah semua data pada dimensi non verbal telah

didistribusikan, maka bisa didapatkan hasil berupa nilai pada dimensi non

verbal ini, dengan nilai Baik (B) 13%, cukup (C) 74%, dan Tidak Baik (TB)

13%. Sehingga total nilai pada dimensi non verbal ini 100%.

Berdasarkan penghitungan data dari dimensi verbal dan non verbal

diata. Dimensi verbal dengan nilai Sangat Baik (SB) 7%, Cukup (C) dan tidak

baik (22%) dengan total nilai keseluruhan dimensi verbal 100%. Sedangkan

nilai Dimensi Non verbal Baik (B) 13%, Cukup (C) 74 %, dan tidak baik (TB)

13%. Setelah dimensi verbal dan non verbal telah dihitung, maka dapat

dihitung secara keseluruhan hasil penelitian dari Gambaran Kemampuan

Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong

Provinsi Bengkulu, bahwa komunikasi interpersonal pelatih bulutangkis di

118

Kabupaten Rejang Lebong, dengan nilai Sangat Baik (3,45%), Baik (B)

6,90%, Cukup (C) 72,41%, Tidak Baik (TB) 17,24% melihat data yang telah

didistribuskian maka kemampuan komunikasi interpersonal pelatih

bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dapat

dikatagorikan cukup dengn nilai 72,41 %. Data Tersebut Bisa dilihat melalui

tabel dan gambar dibawah ini:

Tabel 35. Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu

NO Kriteria Hasil Responden ∑

1 SB 1 3,45%

2 B 2 6,90%

3 C 21 72,41%

4 TB 5 17,24%

5 STB 0 0

JUMLAH 29 100%

119

Gambar 35. Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu

3. Dimensi Verbal Perindividu

Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas sebelumnya, bahwa

dalam penelitian yang berjudul Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih

Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, dibahas secara

keseluruhan (verbal dan non verbal) dan perindividu (verbal dan non verbal),

jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 17 responden dan untuk

menjaga privasi, nama responden dalam penelitian ini di singkat. Adapun

0

5

10

15

20

25

SB B C TB STB

120

pembahasan data perindividu pada dimensi verbal sebagai berikut (Data

terlengkap terlampir).

Tabel 36. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (HN)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

1 HN 27% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 1 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal HN pada dimensi verbal sebanyak 27 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 37. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (SO)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

2 SO 48% C

Berdasarkan data dari tabel nomor 2 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal SO pada dimensi verbal sebanyak 48 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 38. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (FA)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

3 FA 32% TB

121

Berdasarkan data dari tabel nomor 3 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal FA pada dimensi verbal sebanyak 32 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 39. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (IR)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

4 IR 40% C

Berdasarkan data dari tabel nomor 4 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal IR pada dimensi verbal sebanyak 40 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 40.

Penghitungan data

Dimensi Verbal Perindividu

(HK)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

5 HK 38% TB

122

Berdasarkan data dari tabel nomor 5 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal IR pada dimensi verbal sebanyak 38 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 41. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (VK)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

6 VK 38% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 6 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal VK pada dimensi verbal sebanyak 38 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 42. Penghitungan

data Dimensi Verbal

Perindividu (DS)

Berdasarkan data dari tabel nomor 7 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal DS pada dimensi verbal sebanyak 40 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 43. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (FN)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

7 DS 40% C

123

NO NAMA VERBAL KRITERIA

8 FN 49% C

Berdasarkan data dari tabel nomor 8 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal FN pada dimensi verbal sebanyak 49 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 44. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (AN)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

9 AN 44% C

Berdasarkan data dari tabel nomor 9 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal AN pada dimensi verbal sebanyak 44 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 45. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (YP)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

10 YP 43% C

124

Berdasarkan data dari tabel nomor 10 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal YP pada dimensi verbal sebanyak 43 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 46. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (DR)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

11 DR 38% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 11 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal DR pada dimensi verbal sebanyak 38 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 47. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (BM)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

12 BM 36% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 12 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal BM pada dimensi verbal sebanyak 36 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 48. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (FY)

NO NAMA VERBAL KRITERIA

125

13 FY 41% C

Berdasarkan data dari tabel nomor 13 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal FY pada dimensi verbal sebanyak 41 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 49.

Penghitungan data Dimensi

Verbal Perindividu

(MN)

Berdasarkan data dari tabel nomor 14 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal MN pada dimensi verbal sebanyak 36 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

NO NAMA VERBAL KRITERIA

14 MN 36% TB

NO NAMA VERBAL KRITERIA

126

Tabel 50. Penghitungan

data Dimensi Verbal Perindividu (HG)

Berdasarkan data dari tabel nomor 15 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal HG pada dimensi verbal sebanyak 32 % dan dapat

dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 51. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (AK)

Berdasarkan data dari tabel nomor 16 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal AK pada dimensi verbal sebanyak 41 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 52. Penghitungan

data Dimensi Verbal

Perindividu (AD)

15 HG 32% TB

NO NAMA VERBAL KRITERIA

16 AK 41% C

NO NAMA VERBAL KRITERIA

17 AD 44% C

127

Berdasarkan data dari tabel nomor 17 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal AD pada dimensi verbal sebanyak 44 % dan dapat

dikatagorikan C (Cukup).

G

amb

ar

36.

Dim

ensi

Ver

bal

Peri

ndiv

idu

Pela

tih

Bul

utangkis Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu

4. Dimensi Non Verbal Perindividu

Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas sebelumnya, bahwa

dalam penelitian yang berjudul Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih

Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, dibahas secara

keseluruhan (verbal dan non verbal) dan perindividu (verbal dan non verbal),

jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 17 responden dan untuk

menjaga privasi, nama responden dalam penelitian ini di singkat. Adapun

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

HN SO FA IR HK VK DS FN AN YP DR BM FY MN HG AK AD

128

pembahasan data perindividu pada dimensi Non verbal sebagai berikut (Data

terlengkap terlampir).

Tabel 53. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (HN)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

1 HN 30% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 1 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal HN pada dimensi Non Verbal sebanyak 30 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 54.

Penghitungan data

Dimensi Non Verbal

Perindividu (SO)

Berdasarkan data dari tabel nomor 2 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal SO pada dimensi Non Verbal sebanyak 35 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

2 SO 35% TB

129

Tabel 55. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (FA)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

3 FA 35% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 3 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal FA pada dimensi Non Verbal sebanyak 35 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 56.

Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (IR)

Berdasarkan data dari tabel nomor 4 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal IR pada dimensi Non Verbal sebanyak 33 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 57. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (HK)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

5 HK 31% TB

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

4 IR 33% TB

130

Berdasarkan data dari tabel nomor 5 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal HK pada dimensi Non Verbal sebanyak 31 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 58. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (VK)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

6 VK 35% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 6 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal VK pada dimensi Non Verbal sebanyak 35 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 59. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (DS)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

7 DS 31% TB

131

Berdasarkan data dari tabel nomor 7 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal DS pada dimensi Non Verbal sebanyak 31 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 60.

Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (FN)

Berdasarkan data dari tabel nomor 8 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal FN pada dimensi Non Verbal sebanyak 38 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 61. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (AN)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

9 AN 33% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 9 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal AN pada dimensi Non Verbal sebanyak 33 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

8 FN 38% TB

132

Tabel 62. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (YP)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

10 YP 45% C

Berdasarkan data dari tabel nomor 10 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal YP pada dimensi Non Verbal sebanyak 45 % dan

dapat dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 63. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (DR)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

11 DR 43% C

Berdasarkan data dari tabel nomor 11 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal DR pada dimensi Non Verbal sebanyak 43 % dan

dapat dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 64.

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

12 BM 47% C

133

Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (BM)

Berdasarkan data dari tabel nomor 12 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 47 % dan

dapat dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 65. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (FY)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

13 FY 38% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 13 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal TB pada dimensi Non Verbal sebanyak 38 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 66. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (MN)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

14 MN 48% C

134

Berdasarkan data dari tabel nomor 14 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 48 % dan

dapat dikatagorikan C (Cukup).

Tabel 67. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (HG)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

15 HG 36% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 15 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 36 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

Tabel 68. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (AK)

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

16 AK 33% TB

Berdasarkan data dari tabel nomor 16 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 33 % dan

dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).

NO NAMA NON VERBAL KRITERIA

135

Tabel 69.

Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (AD)

Berdasarkan data dari tabel nomor 17 diatas maka kemampuan

komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 47 % dan

dapat dikatagorikan C (Cukup).

Gambar 37. Dimensi Non Verbal Perindividu Pelatih Bulutangkis

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

HN SO FA IR HK VK DS FN AN YP DR BM FY MN HG AK AD

17 AD 47% C