bab iv hasil penelitian dan pembahasan...kemudian penulis membagikan 2 lembar kertas soal inventori...

29
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMK Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu SMK Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Parikesit RT 002 RW 009, Dusun Warak, Desa Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SMK Negeri 2 Salatiga didirikan pada tahun 1999. SMK Negeri 2 Salatiga mempunyai 149 pegawai dan karyawan yang terbagi antara lain: Kepala Sekolah, guru tetap dan non tetap, staf TU, staf perpustakaan, dan staf keamanan serta staf kebersihan. Subjek dalam penelitian ada 206 siswa kelas XI yang terdiri dari siswa kelas XI program keahlian teknik mesin otomotif (TMO) B dan (TMO) C, siswa kelas XI program keahlian teknik komputer dan jaringan (TKJ A dan TKJ B), siswa kelas XI program keahlian teknik pemesinan (TPM A), siswa kelas XI program keahlian teknik Gambar Bangunan (TGB B), siswa kelas XI program keahlian teknik Elektronika Audio Video (TAV A) di SMK Negeri 2 Salatiga. Subyek penelitian berjenis kelamin laki-laki berjumlah 148 siswa dengan prosentase 71,84%, sedangkan subyek penelitian perempuan berjumlah 58 siswa (28,15%). Dengan usia 15 tahun (1,0%), 16 tahun (61,7%), 17 tahun (30 %), 18 tahun (5,8%) dan 19 tahun (1,5%).

Upload: others

Post on 26-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

SMK Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu SMK Negeri di Salatiga yang

terletak di jalan Parikesit RT 002 RW 009, Dusun Warak, Desa Dukuh, Kecamatan

Sidomukti, Kota Salatiga. SMK Negeri 2 Salatiga didirikan pada tahun 1999. SMK

Negeri 2 Salatiga mempunyai 149 pegawai dan karyawan yang terbagi antara lain:

Kepala Sekolah, guru tetap dan non tetap, staf TU, staf perpustakaan, dan staf

keamanan serta staf kebersihan. Subjek dalam penelitian ada 206 siswa kelas XI yang

terdiri dari siswa kelas XI program keahlian teknik mesin otomotif (TMO) B dan

(TMO) C, siswa kelas XI program keahlian teknik komputer dan jaringan (TKJ A

dan TKJ B), siswa kelas XI program keahlian teknik pemesinan (TPM A), siswa

kelas XI program keahlian teknik Gambar Bangunan (TGB B), siswa kelas XI

program keahlian teknik Elektronika Audio Video (TAV A) di SMK Negeri 2

Salatiga. Subyek penelitian berjenis kelamin laki-laki berjumlah 148 siswa dengan

prosentase 71,84%, sedangkan subyek penelitian perempuan berjumlah 58 siswa

(28,15%). Dengan usia 15 tahun (1,0%), 16 tahun (61,7%), 17 tahun (30 %), 18

tahun (5,8%) dan 19 tahun (1,5%).

65

Tabel 4.1

Deskripsi subjek penelitian dilihat dari jenis kelamin (N=206)

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

Laki-laki 148 71,84%

Perempuan 58 28,15%

Jumlah 206 100%

Dari tabel 4.1 sebagian besar subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki (71,84%)

Tabel 4.2

Deskripsi subjek penelitian dilihat dari usia (N=206)

Kategori usia Frekuensi Prosentase (%)

15 tahun 2 1,0%

16 tahun 127 61,7%

17 tahun 62 30 %

18 tahun 12 5,8%

19 tahun 3 1,5%

Jumlah 206 100%

Dari tabel 4.2 sebagian besar subjek penelitian berusia 16 tahun (61,7%)

66

Tabel 4.3

Deskripsi subjek penelitian dilihat dari urutan anak dalam keluarga (N=206)

Kategori urutan anak ke- Frekuensi Prosentase (%)

Anak ke-1 73 35,4 %

Anak ke-2 89 43,2 %

Anak ke-3 27 13,1 %

Anak ke-4 8 3,9 %

Anak ke-5 7 3,3 %

Anak ke-6 dan lebih 2 1 %

Jumlah 206 100 %

Dari tabel 4.3 sebagian besar urutan anak dari sampel penelitian adalah anak

ke-2 (43,2%).

Tabel 4.4

Deskripsi subyek penelitian dilihat dari pekerjaan orangtua untuk siswa

(N=206)

Kategori Pekerjaan Frekuensi Prosentase(%) PNS 81 39 % TNI / POLRI 58 28,1% Buruh 5 2,4% Petani 14 7 % Wiraswasta 38 18,4% Pensiunan, dll 10 5% Jumlah 206 100%

Dari tabel 4.4 sebagian besar pekerjaan orangtua siswa adalah PNS (39%)

67

4.2 Pengumpulan Data

4.2.1 Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti terlebih dahulu meminta surat ijin

dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada kepala sekolah SMK Negeri 2

Salatiga. Surat ijin peneliti serahkan kepada kepala sekolah SMK Negeri 2 Salatiga

pada tanggal 13 Desember 2011 . Peneliti mendapatkan ijin secara langsung dari

bapak Haris Wahyudi, S.Pd, M.Pd selaku wakil kepala sekolah bagian kesiswaan

SMK Negeri 2 Salatiga, untuk melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Salatiga.

4.2.2 Perencanaan Penelitian

Sebelum dilakukan pengumpulan data peneliti merencanakan jadwal

penelitian dengan ibu Farida Noor Hidayati, S.Psi sebagai guru BK kelas XI SMK

Negeri 2 Salatiga. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Perencanaan Penelitian

No Tanggal Perencanaan Penelitian 1. 02 April 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas XI TMO C dan XI TMO B. 2. 04 April 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas XI TKJ A. 3. 05 April 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas XI TKJ B. 4. 07 April 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas XI TPM A. 5. 09 April 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan

pengumpulan data di kelas XI TGB B dan XI TAV A.

68

4.2.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan secara klasikal pada jam

pelajaran yang telah dijadwalkan oleh guru BK ( bimbingan dan konseling ) SMK

Negeri 2 Salatiga. Proses pengumpulan data dilaksanakan tanggal 2 April 2012 hari

senin dengan menyebarkan inventori pilihan karier dan skala konsep diri kepada

responden siswa jurusan teknik mesin otomotif C (TMO C). Pertama peneliti

memberikan salam kepada murid XI TMO C (“selamat pagi teman-teman”).

Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan diri dari peneliti (“perkenalkan nama saya

MARTHA ANDRIYANINGTYAS KRISTIANI, peneliti adalah mahasiswa

bimbingan dan konseling di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang

melakukan penelitian untuk menyusun Skripsi dan akan mengambil data penelitian

kepada siswa XI SMK Negeri 2 Salatiga”), respons dari siswa sangat baik dan setuju.

Kemudian penulis membagikan 2 lembar kertas soal inventori pilihan karier dan 1

lembar, lembar jawaban kepada masing-masing siswa di kelas. Peneliti meminta

siswa untuk mengisi lembar jawaban dengan identitas diri meliputi kelas, usia dan

jenis kelamin. Nama siswa tidak perlu dicantumkan hal ini dilakukan agar siswa tidak

ragu-ragu dan lebih terbuka dalam pengisian inventori maupun skala.Peneliti

membacakan petunjuk pengisian dan memberi contoh satu pernyataan inventori

pilihan karier agar siswa dapat memahami cara pengisian secara benar. Petunjuk

pengisian selesai dijelaskan siswa diminta mengisi sendiri inventori pilihan karier

secara jujur dan peneliti menunggui siswa mengisi dengan duduk di meja guru kelas

XI TMO C. Selama pengisian inventori pilihan karier, ada 2 siswa yang bertanya

69

tentang apa ahli kriminologi dan apa itu antropologi kemudian penulis memberikan

pengertian apa itu ahli kriminologi yakni seseorang yang ahli tentang Ilmu

pengetahuan yang mempelajari atau mencari sebab musabab kejahatan,sebab-sebab

terjadinya kejahatan,akibat –akibat yang di timbulkan dari kejahatan untuk menjawab

mengapa seseorang melakukan kejahatan. Dan antropologi adalah ilmu yang

mempelajari tentang manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik,

kepribadian, masyarakat serta kebudayaannya. Setelah itu semua siswa mengerjakan

dengan baik. Selanjutnya selesai mengerjakan inventori pilihan karier, peneliti

kemudian membagikan 6 lembar kertas soal skala konsep diri. Peneliti meminta siswa

untuk mengisi identitas diri meliputi kelas, usia dan jenis kelamin pada kolom yang

tersedia dalam skala.

Selanjutnya Peneliti menjelaskan petunjuk pengisian yaitu memberikan

tanda silang pada kolom yang sesuai dan memperhatikan soal ketika ada tanda (**)

hanya dijawab oleh siswa laki-laki sedangkan soal yang bertanda (*) hanya dijawab

siswa perempuan. Selanjutnya peneliti memberi contoh satu pernyataan skala konsep

diri agar siswa dapat memahami cara pengisian secara benar. Kemudian siswa

diminta untuk mengisi sendiri skala konsep diri secara jujur sama seperti pengisian

inventori pilihan karier siswa kelas XI TMO C semuanya mengerjakan dengan baik

dan tidak ada pertanyaan. Waktu yang diberikan hanya 45 menit cukup untuk

pengisian inventori pilihan karier dan skala konsep diri. Setelah siswa selesai

menjawab peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa kelas XI TMO C yang

telah bersedia mengisi inventori pilihan karier dan skala konsep diri dan tidak lupa

70

peneliti mengecek lembar jawaban dan soal yang telah diisi oleh siswa sebelum

meninggalkan kelas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam

pengisian angket dan inventori, kesalahan persepsi siswa terhadap item-item dan

kelengkapan pada waktu dikembalikan. Setelah selesai di kelas XI TMO C, dengan

ijin guru bimbingan dan konseling peneliti melanjutkan pengambilan data di kelas XI

TMO B pada pukul 13.00 yang memang ada jam bimbingan dan konseling. Prosedur

dan petunjuk pengambilan data penelitian sama seperti keterangan di kelas XI TMO

C diisi langsung oleh siswa dengan ditunggui oleh penulis. Hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi adanya kesalahan dalam pengisian inventori dan skala serta

kesalahan persepsi siswa terhadap item-item dan kelengkapan inventori dan skala

pada waktu dikembalikan.

Untuk siswa kelas XI TKJ A dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012, XI

TKJ B dilaksanakan pada tanggal 5 April 2012, XI TPM A dilaksanakan pada tanggal

7 April 2012, XI TGB B dan XI TAV A dilaksanakan pada tanggal 9 April 2012.

Proses pengambilan data berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun karena

antusiasme siswa dalam pengisian inventori pilihan karier dan skala konsep diri

sangat tinggi.

71

4.3 Analisis Diskriptif

Inventori pilihan karier dan skala konsep diri yang terkumpul masing-masing

terdiri dari 206 inventori dan skala. Deskripsi pilihan karier dan konsep diri siswa

kelas XI SMK N 2 Salatiga Skor dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu Sangat

Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah. Lebar interval pilihan karier

dapat dihitung sebagai berikut :

I= skor tertinggi - terendah

Banyaknya kategori

I= 14-0 = 2,8 dibulatkan menjadi 3 5

Lebar interval konsep diri dapat dihitung sebagai berikut: I= skor tertinggi - terendah

Banyaknya kategori

I= 394-98 = 59,2 dibulatkan menjadi 59 5

Adapun rekapitulasi kategori pilihan karier dan konsep diri siswa kelas XI

SMK Negeri 2 Salatiga pada tabel berikut:

72

Tabel 4.6

Rekapitulasi Kategori Variabel Pilihan Karier Realistik

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 12 – 14 66 32%

Tinggi 9 – 11 49 24% Sedang 6 – 8 57 28% Rendah 3 – 5 28 13%

Sangat Rendah 0 – 2 6 3% TOTAL 206 100%

Dari Tabel 4.6 sebagian besar pilihan karier realistik siswa kelas XI SMK N 2

Salatiga berada pada kategori: Sangat Tinggi ( 32% ).

Tabel 4.7

Rekapitulasi Kategori Variabel Pilihan Karier Investigatif

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 12 – 14 58 28%

Tinggi 9 – 11 67 33% Sedang 6 – 8 56 27% Rendah 3 – 5 23 11%

Sangat Rendah 0 – 2 2 1% TOTAL 206 100%

Dari Tabel 4.7 sebagian besar pilihan karier investigatif siswa kelas XI SMK N

2 Salatiga berada pada kategori: Tinggi ( 33% ).

73

Tabel 4.8

Rekapitulasi Kategori Variabel Pilihan Karier Artistik

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 12 – 14 45 22%

Tinggi 9 – 11 78 38% Sedang 6 – 8 49 23% Rendah 3 – 5 24 12%

Sangat Rendah 0 – 2 10 5% TOTAL 206 100%

Dari Tabel 4.8 sebagian besar pilihan karier artistik siswa kelas XI SMK N 2

Salatiga berada pada kategori: Tinggi ( 38% ).

Tabel 4.9

Rekapitulasi Kategori Variabel Pilihan Karier Sosial

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 12 – 14 55 26%

Tinggi 9 – 11 56 27% Sedang 6 – 8 63 31% Rendah 3 – 5 30 15%

Sangat Rendah 0 – 2 2 1% TOTAL 206 100%

Dari Tabel 4.9 sebagian besar pilihan karier sosial siswa kelas XI SMK N 2

Salatiga berada pada kategori: Sedang ( 31% ).

74

Tabel 4.10

Rekapitulasi Kategori Variabel Pilihan Karier Enterprising

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 12 – 14 62 30%

Tinggi 9 – 11 59 29% Sedang 6 – 8 53 26% Rendah 3 – 5 31 15%

Sangat Rendah 0 – 2 1 0,5% TOTAL 206 100%

Dari Tabel 4.10 sebagian besar pilihan karier enterprising siswa kelas XI SMK

N 2 Salatiga berada pada kategori: Sangat Tinggi (30%).

Tabel 4.11

Rekapitulasi Kategori Variabel Pilihan Karier Konvensional

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 12 – 14 59 28%

Tinggi 9 – 11 60 29% Sedang 6 – 8 53 26% Rendah 3 – 5 31 15%

Sangat Rendah 0 – 2 3 2% TOTAL 206 100%

Dari Tabel 4.11 sebagian besar pilihan karier konvensional siswa kelas XI

SMK N 2 Salatiga berada pada kategori: Tinggi ( 29% ).

75

Tabel 4.12

Rekapitulasi Kategori Variabel Konsep Diri

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 335 – 394 1 0,5 %

Tinggi 276 – 334 102 49,5 % Sedang 217 – 275 91 44,2 % Rendah 157 – 216 12 5,8 %

Sangat Rendah 98 – 156 0 0% TOTAL 206 100%

Dari Tabel 4.12 sebagian besar pilihan karier konsep diri siswa kelas XI SMK

N 2 Salatiga berada pada kategori: Tinggi ( 49,5% ).

4.4 Analisis Korelasi

Menurut Sugiyono (2005) penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel adalah menggunakan korelasi Pearson Product Moment, salah satu syarat

penggunaan korelasi Pearson Product Moment adalah sebaran data variabel harus

normal, maka perlu diuji normalitas sebaran data. Uji normalitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila

ditemukan koefisien < 0,05 maka sebaran data tidak berdistribusi normal, dan

sebaliknya apabila koefisien signifikansi > 0,05 maka sebaran data berdistribusi

normal. Jika hasil uji normalitas data menunjukkan sebaran data tidak normal maka

tidak boleh menggunakan statistik parametrik sehingga harus menggunakan statistik

non parametrik.

76

Hasil Pengukuran uji normalitas sebaran data Konsep Diri dan data Pilihan

Karier dapat dilihat pada Tabel 4. 11

Tabel 4. 13

Hasil Uji Normalitas Variabel Konsep Diri dan Pilihan Karier Realitik

Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nkonsep_diri

NPil.Kar.Realisti

k

N 206 206

Normal Parametersa Mean 273.8544 9.0097

Std. Deviation 27.19789 3.12190

Most Extreme Differences Absolute .073 .137

Positive .073 .073

Negative -.056 -.137

Kolmogorov-Smirnov Z 1.043 1.963

Asymp. Sig. (2-tailed) .022 .001

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4. 13 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data

variabel konsep diri dan variabel motivasi berprestasi. Asyimp. Sig. 2-tailed sebesar 0,

022 < 0, 05 untuk variabel konsep diri, sedangkan untuk pilihan karier realistik

sebesar 0, 001 < 0, 05, artinya sebaran data variabel konsep diri dan skala pilihan

karier realistik berdistribusi tidak normal.

77

Tabel 4. 14

Hasil Uji Normalitas Variabel Pilihan Karier Investigatif dan Pilihan Karier Artistik

Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPil.Kar.Investig

atif NPil.Kar.Artistik

N 206 206

Normal Parametersa Mean 9.0631 8.8883

Std. Deviation 2.99608 3.31032

Most Extreme Differences Absolute .118 .170

Positive .104 .109

Negative -.118 -.170

Kolmogorov-Smirnov Z 1.695 2.445

Asymp. Sig. (2-tailed) .006 .000

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4. 14 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data

variabel pilihan karier investigatif dan variabel pilihan karier artistik. Asyimp. Sig. 2-

tailed sebesar 0, 006< 0, 05 untuk variabel investigatif, sedangkan untuk pilihan

karier artistik sebesar 0, 000 < 0, 05, artinya sebaran data variabel pilihan karier

investigatif dan variabel pilihan karier artistik berdistribusi tidak normal.

78

Tabel 4. 15

Hasil Uji Normalitas Variabel Pilihan Karier Sosial, Pilihan Karier Enterprising

dan Pilihan Karier Konvensional Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPil.Kar.Sosial

NPil.Kar. Enterprising

NPil.Kar.Konven

sional

N 206 206 206

Normal Parametersa Mean 8.8786 9.1262 9.1068

Std. Deviation 3.07307 3.00140 3.28608

Most Extreme Differences Absolute .146 .130 .155

Positive .146 .130 .094

Negative -.109 -.117 -.155

Kolmogorov-Smirnov Z 2.095 1.860 2.219

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .002 .000

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4. 15 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data

variabel pilihan karier sosial, variabel pilihan karier usaha dan variabel pilihan karier

konvensional. Asyimp. Sig. 2-tailed sebesar 0, 000 < 0, 05 untuk variabel pilihan

karier sosial, sedangkan untuk pilihan karier usaha sebesar 0, 002 < 0, 05, dan untuk

pilihan karier konvensional Asyimp. Sig. 2-tailed sebesar 0, 000 < 0, 05, artinya

sebaran data variabel pilihan karier sosial, enterprising, dan variabel pilihan karier

konvensional berdistribusi tidak normal.

79

Grafik distribusi data pada variabel konsep diri

Gambar 4. 16 Grafik Distribusi Normal Variabel Konsep Diri

Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga.

Grafik distribusi data pada variabel Pilihan karier

Gambar 4. 16 Grafik Distribusi Normal Variabel Pilihan Karier

Realistik Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga.

80

Gambar 4. 17 Grafik Distribusi Normal Variabel Pilihan Karier

Investigatif Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga.

Gambar 4. 18 Grafik Distribusi Normal Variabel Pilihan Karier

Artistik Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga.

81

Gambar 4. 19 Grafik Distribusi Normal Variabel Pilihan Karier

Sosial Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga.

Gambar 4. 20 Grafik Distribusi Normal Variabel Pilihan Karier

Enterprising Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga.

82

Gambar 4. 21 Grafik Distribusi Normal Variabel Pilihan Karier

Konvensional Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga.

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebaran

data variabel konsep diri dan variabel pilihan karier berdistribusi tidak normal, maka

penulis menggunakan teknik analisis Kendall's tau_b.

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara konsep diri dengan pilihan karier

realistik siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012, dilaporkan

pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22

Correlations

Nkonsep_diri

NPil.Kar.Realistik

Kendall's tau_b Nkonsep_diri Correlation Coefficient 1.000 .108*

Sig. (2-tailed) . .028

N 206 206

NPil.Kar.Realistik Correlation Coefficient .108* 1.000

Sig. (2-tailed) .028 .

N 206 206

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

83

Dari tabel 4.22 koefisien korelasi antara konsep diri dengan pilihan karier

realistik siswa sebesar rxy = 0,108 dan p = 0,028 <0,05, dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier realistik siswa

kelas XI SMK N 2 Salatiga. Artinya bila skor konsep diri siswa naik akan diikuti

dengan naiknya skor pilihan karier realistik, sebaliknya bila skor konsep diri siswa

turun akan diikuti dengan penurunan skor pilihan karier realistik.

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara konsep diri dengan pilihan karier

investigatif siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012,

dilaporkan pada Tabel 4.23.

Tabel 4.23

Correlations

Nkonsep_diri

NPil.Kar.Investigatif

Kendall's tau_b Nkonsep_diri Correlation Coefficient 1.000 .105*

Sig. (2-tailed) . .033

N 206 206

NPil.Kar.Investigatif Correlation Coefficient .105* 1.000

Sig. (2-tailed) .033 .

N 206 206

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel 4.23 koefisien korelasi antara konsep diri dengan pilihan karier

investigatif siswa sebesar rxy = 0,105 dan p = 0,033 <0,05, dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier investigatif siswa

kelas XI SMK N 2 Salatiga. Artinya bila skor konsep diri siswa naik akan diikuti

84

dengan naiknya skor pilihan karier investigatif, sebaliknya bila skor konsep diri siswa

turun akan diikuti dengan penurunan skor pilihan karier investigatif.

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara konsep diri dengan pilihan karier

artistik siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012, dilaporkan

pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24

Correlations

Nkonsep_diri NPil.Kar.Artistik

Kendall's tau_b Nkonsep_diri Correlation Coefficient 1.000 .117*

Sig. (2-tailed) . .018

N 206 206

NPil.Kar.Artistik Correlation Coefficient .117* 1.000

Sig. (2-tailed) .018 .

N 206 206

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel 4.24 koefisien korelasi antara konsep diri dengan pilihan karier

artistik siswa sebesar rxy = 0,117 dan p = 0,018 <0,05, dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier artistik siswa kelas

XI SMK N 2 Salatiga. Artinya bila skor konsep diri siswa naik akan diikuti dengan

naiknya skor pilihan karier artistik, sebaliknya bila skor konsep diri siswa turun akan

diikuti dengan penurunan skor pilihan karier artistik.

85

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara konsep diri dengan pilihan karier

sosial siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012, dilaporkan

pada Tabel 4.25.

Tabel 4.25

Correlations

Nkonsep_diri NPil.Kar.Sosial

Kendall's tau_b Nkonsep_diri Correlation Coefficient 1.000 .099*

Sig. (2-tailed) . .045

N 206 206

NPil.Kar.Sosial Correlation Coefficient .099* 1.000

Sig. (2-tailed) .045 .

N 206 206

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel 4.25 koefisien korelasi antara konsep diri dengan pilihan karier

sosial siswa sebesar rxy = 0,099 dan p = 0,045 <0,05, dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier sosial siswa kelas

XI SMK N 2 Salatiga. Artinya bila skor konsep diri siswa naik akan diikuti dengan

naiknya skor pilihan karier sosial, sebaliknya bila skor konsep diri siswa turun akan

diikuti dengan penurunan skor pilihan karier sosial.

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara konsep diri dengan pilihan karier

usaha siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012, dilaporkan

pada Tabel 4.26.

86

Tabel 4.26

Correlations

Nkonsep_diri

NPil.Kar.

Enterprising

Kendall's tau_b Nkonsep_diri Correlation Coefficient 1.000 .115*

Sig. (2-tailed) . .020

N 206 206

NPil.Kar.Usaha Correlation Coefficient .115* 1.000

Sig. (2-tailed) .020 .

N 206 206

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel 4.26 koefisien korelasi antara konsep diri dengan pilihan karier

enterprising siswa sebesar rxy = 0,115 dan p = 0,020 <0,05, dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier enterprising siswa

kelas XI SMK N 2 Salatiga. Artinya bila skor konsep diri siswa naik akan diikuti

dengan naiknya skor pilihan karier enterprising, sebaliknya bila skor konsep diri

siswa turun akan diikuti dengan penurunan skor pilihan karier enterprising.

Analisis korelasi Kendall's tau_b antara konsep diri dengan pilihan karier

konvensional siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012,

dilaporkan pada Tabel 4.27.

87

Tabel 4.27

Correlations

Nkonsep_diri

NPil.Kar.Konve

nsional

Kendall's

tau_b

Nkonsep_diri Correlation Coefficient 1.000 .101*

Sig. (2-tailed) . .041

N 206 206

NPil.Kar.Konvensional Correlation Coefficient .101* 1.000

Sig. (2-tailed) .041 .

N 206 206

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel 4.27 koefisien korelasi antara konsep diri dengan pilihan karier

konvensional siswa sebesar rxy = 0,101 dan p = 0,041 <0,05, dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier usaha siswa kelas

XI SMK N 2 Salatiga. Artinya bila skor konsep diri siswa naik akan diikuti dengan

naiknya skor pilihan karier konvensional, sebaliknya bila skor konsep diri siswa turun

akan diikuti dengan penurunan skor pilihan karier konvensional.

4.5 Uji Hipotesa

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, maka hipotesa yang dikemukakan

penulis pada bab 2 akan diuji, yaitu :

Hipotesis :

�� ����� ������ ���� ����������� ������� ������� ����� ������� �������� ������� ����������

������������������� ���������������������

88

�� “Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier

investigatif pada kelas XI di SMK Negeri 2 Salatiga”�

� “Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier

artistik pada kelas XI di SMK Negeri 2 Salatiga”�

!� “Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier sosial

pada kelas XI di SMK Negeri 2 Salatiga”�

"� “Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier

enterprising pada kelas XI di SMK Negeri 2 Salatiga”�

#� “Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier

konvensional pada kelas XI di SMK Negeri 2 Salatiga”�

Hasil analisis : Diperoleh signifikansi untuk konsep diri dengan pilihan karier

realistik 0,028 <0,05, signifikansi untuk konsep diri dengan pilihan karier investigatif

0,033 <0,05, signifikansi untuk konsep diri dengan pilihan karier artistik 0,018 <0,05,

signifikansi untuk konsep diri dengan pilihan karier sosial 0,045 <0,05, signifikansi

untuk konsep diri dengan pilihan karier enterprising 0,020 <0,05, signifikansi untuk

konsep diri dengan pilihan karier konvensional 0,041 <0,05 dengan demikian ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier pada siswa kelas

XI SMK Negeri 2 Salatiga, maka hipotesis DITERIMA.

89

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Temuan penelitian Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara

konsep diri dengan pilihan karier realistik pada siswa kelas XI SMK Negeri 2

Salatiga, dengan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,108 dan p = 0,028 <0,05, Ada

hubungan yang signifikan dengan arah yang positif antara konsep diri dengan pilihan

karier investigatif pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga, dengan koefisien

korelasi sebesar rxy = 0,105 dan p = 0,033 <0,05, Ada hubungan yang signifikan

dengan arah yang positif antara konsep diri dengan pilihan karier artistik pada siswa

kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga, dengan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,117 dan p

= 0,018 <0,05, Ada hubungan yang signifikan dengan arah yang positif antara konsep

diri dengan pilihan karier sosial pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga, dengan

koefisien korelasi sebesar rxy = 0,099 dan p = 0,045 <0,05, Ada hubungan yang

signifikan dengan arah yang positif antara konsep diri dengan pilihan karier

enterprising pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga, dengan koefisien korelasi

sebesar rxy = 0,115 dan p = 0,020 <0,05, Ada hubungan yang signifikan dengan arah

yang positif antara konsep diri dengan pilihan karier konvensional pada siswa kelas

XI SMK Negeri 2 Salatiga, dengan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,101 dan p =

0,041 <0,05.

Dari hasil pengkategorian Tabel 4. 6, Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, Tabel

4.10, Tabel 4.11, dan Tabel 4.12 menunjukkan pada konsep diri Kategori Tinggi

(49,5%) dan pilihan karier realistik Kategori Sangat Tinggi (32%), pilihan karier

90

investigatif Kategori Tinggi (33%), pilihan karier artistik Kategori Tinggi (38%),

pilihan karier sosial Kategori Sedang (31%), pilihan karier enterprising Kategori

Sangat Tinggi (30%), pilihan karier konvensional Kategori Tinggi (29%). Jadi ada

hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier realistik,

investigatif, artistik, sosial, enterprising, konvensional.

Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara konsep diri dengan

pilihan karier Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Enterprising dan Konvensional

siswa kelas XI SMK N 2 Salatiga karena skor variabel X (konsep diri) naik maka

skor variabel Y (pilihan karier) ikut naik. Sebaliknya jika skor konsep diri turun maka

skor pilihan karier realistik, investigatif, artistik, sosial, enterprising, konvensional

juga akan turun. Jadi jika ingin menaikkan skor pilihan karier investigatif, artistik,

sosial, dan konvensional dari sedang dan tinggi menjadi tinggi dan sangat tinggi

maka skor konsep dirinya harus dinaikkan dari tinggi menjadi sangat tinggi.

Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara konsep diri dengan

pilihan karier Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Enterprising dan Konvensional

siswa kelas XI SMK N 2 Salatiga dikarenakan sebagian besar sampel dalam

penelitian ini berusia 16 tahun (61,7%) yang sedang berada pada proses pengetahuan

diri dan karier (Holland dalam Sukardi 1994). Pengetahuan diri sendiri mempunyai

peranan untuk meningkatkan atau mengurangi ketepatan pilihan siswa. Ketepatan

terhadap suatu pilihan itu sangat bergantung pada usia atau umur seseorang, karena

pada waktu ini responden memperoleh kesempatan belajar untuk memperoleh

91

informasi karier. Menurut Super, (dalam Sukardi 1994) tugas perkembangan karier

pada umur 15-17 tahun adalah mengkristalisasikan kesukaan vokasional. Dalam usia

ini anak telah mempertimbangkan kesempatan-kesempatan, mencoba dan membuat

pilihan dan kemungkinan pilihan karier telah teridentifikasi. Menurut Ginzberg

(dalam Sukardi 1994), pilihan karier siswa SMA berada pada periode tentatif

berlangsung pada umur 11-18 tahun. Pada tahap ini anak mulai menghadapi perlunya

keputusan dengan segera dan konkrit tentang vokasional yang akan datang. Dengan

kata lain, tugas utama perkembangan siswa SMA adalah melakukan eksplorasi, uji

coba peranan untuk memperoleh kesesuaian antara konsep diri dan faktor-faktor

lingkungan pekerjaan dan pendidikan yang mempersiapkan mereka pada suatu

pekerjaan sehingga pada usia 16 tahun ini siswa telah dapat memilih karier.

Sebagian besar sampel dalam penelitian ini berjenis kelamin adalah laki-laki

148 (71,84%). Beberapa penelitian khusus mengenai pilihan karier menunjukkan

bahwa ada kecenderungan antara kualitas pilihan karier siswa pria dan siswa wanita

berbeda, baik pada aspirasi dan pilihan studi ataupun aspirasi dan pilihan bidang

pekerjaan (Holland, dalam Sukardi 1994). Penelitian dari Ginakos dan Subich (1988)

meneliti hubungan antara jenis kelamin dengan pilihan matakuliah utama, yang telah

diklasifikasikan menurut teori Holland (1985), menyimpulkan bahwa mahasiswam

pria berkencenderungan memilih mata kuliah utama pada bidang Investigatif dan

Konvensional. Sebaliknya mahasiswa wanita berkecenderungan memilih matakuliah

utama dalam bidang sosial. Senada dengan penelitian Ginakos dan Subich (1988),

92

penelitian pilihan karier sosial di SMK N 2 Salatiga berada pada kategori Sedang

(31%), karena subyek penelitian perempuan hanya sebagian kecil penelitian ini.

Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Sudaryanto (2008). Persamaan

hasil penelitian ini dimungkinkan karena karakteristik subjek penelitian yang sama.

Pada penelitian Sudaryanto dan penulis subjeknya adalah sama-sama siswa Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri (SMK N). Sebaliknya temuan ini bertolak belakang

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Kusumaningsih (2006).

Perbedaan hasil penelitian ini mungkin karena adanya subjek penelitian yang

berbeda, antara penulis dengan Kusumaningsih. Pada penelitian Kusumaningsih

subjeknya adalah siswa kelas dua SMAN, Sedangkan pada penelitian ini, subyek

penelitian adalah siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).