bab iv hasil penelitian dan pembahasan - institutional...
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran SD Negeri 01 Sugihan
Penelitian ini dilakukan di SD N 01 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten.
Letak SD N 01 Sugihan berada di wilayah Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.
Dilihat dari letak geografisnya SD N 01 Sugihan terletak di lingkungan pedesaan
yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan desa Sugihan. SD ini letaknya
bersebelahan dengan kantor kepala desa karena letaknya termasuk di desa, jauh dari
kebisingan kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini
menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan berangkat, istirahat, maupun pulang
sekolah. Meskipun letak SD Negeri 01 Sugihan berdampingan dengan rumah
penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik. Secara
umum beberapa kondisi utama sekolah dapat dikemukakan sebagai berikut.
4.2. Karakteritik Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 01
Sugihan sebanyak 35 siswa. Berdasarkan informasi dari guru kelas IV, karakteristik
siswa-siswi SD Negeri 01 Sugihan adalah sebagai berikut: suka bermain, pendidikan
orang tua rata-rata berijasah SD dengan perincian lulusan SD sebanyak 24 orang,
lulusan SMP sebanyak 5 orang dan lulusan SMA sebanyak 6 orang, pekerjaan orang
tua sebagian besar adalah petani dengan perincian petani sebanyak 19 orang, swasta
sebanyak 13 orang, dan PNS sebanyak 3 orang, sehingga rata-rata siswa berada
dalam keluarga ekonomi lemah dan kurangnya perhatian orang tua dengan anak
khususnya dalam pendidikannya.
37
4.3. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan
observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil
prestasinya terutama pada pelajaran IPS. Selain observasi secara langsung peneliti
juga mendapatkan data dari guru kelas IV melalui dokumentasi kelas. Berdasarkan
hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa minat siswa kurang dan hasil
belajar siswa kelas IV sangat rendah. Dari kondisi inilah peneliti mengadakan
penelitian tindakan kelas atau PTK dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar siswa terutama pada pelajaran IPS. Berikut ini merupakan tabel
distribusi frekuensi minat dan hasil belajar siswa sebelum tindakan. Hasil angket
minat dapat dilihat di lampiran 3.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Kondisi Awal
No. Kategori Interval Frekuensi Persentasi
1 Kurang Berminat 46 – 65 14 40 %
2 Cukup Berminat 66 – 85 10 29 %
3 Berminat 86 – 105 11 31 %
Jumlah
35 100 %
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada di
rentang 46 - 65 ini berarti bahwa tingkat minat belajar siswa pada kondisi awal dalam
PBM berada pada kategori kurang berminat. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perubahan model pembelajaran pada siklus 1 untuk meningkatkan kategori ke
kategori cukup berminat, berminat atau ke kategori sangat berminat.
Deskripsi Frekuensi Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal bila disajikan
dalam diagram batang, maka akan terlihat seperti diagram 4.1.
38
Diagram 4.1 Diagram Batang Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal
Sedangkan data hasil tes formatif pada kondisi awal sebelum dilakukan
tindakan yang dilakukan oleh peneliti terdapat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2
Analisis dan Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Kondisi Awal
No Rentang Nilai Frekuensi Persentasi
1 10 - 24 1 2.9%
2 25 - 39 1 2.9%
3 40 - 54 9 25.7%
4 55 - 69 7 20.0%
5 70 - 84 11 31.4%
6 85 - 100 6 17.1%
Jumlah 35 100%
Nilai Tertinggi IPS 100
Nilai Terendah IPS 10
Nilai Rata-rata IPS 63,43
02468
10121416
25 - 45 46 - 65 66 - 85 86 - 105 106 - 125
Sangat
Kurang
Berminat
Kurang
Berminat
Cukup
Berminat
Berminat Sangat
Berminat
Fre
ku
ensi
Kategori
Tingkat Minat Belajar Siswa pada Kondisi
Awal
39
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui dari 35 siswa yang mendapatkan
rentang nilai 10-24 ada 1 siswa, rentang nilai 25-39 ada 1 siswa, rentang nilai 40-54
ada 9 siswa, rentang nilai 55-69 ada 7 siswa, rentang nilai 70-84 ada 11 siswa,
rentang nilai 85-100 ada 6 siswa dengan nilai tertinggi 100, nilai terendah 10, dan
nilai rata-rata 63,43.
Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dapat dilihat
pada diagram 4.2 di bawah ini :
Diagram 4.2 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Kondisi Awal
Sedangkan ketuntasan hasil tes formatif kondisi awal dapat dilihat pada tabel
4.3 berikut:
Tabel 4.3
Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Kondisi Awal
Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentasi
≥ 63 17 Tuntas 48,6 %
< 63 18 Tidak Tuntas 51,4%
Jumlah 35 100 %
0
2
4
6
8
10
12
10 _ 24 25 - 39 40 - 54 55 - 69 70 - 84 85 - 100
Fre
ku
ensi
Rentang Nilai
Rekapitulasi Nilai Pra Siklus
40
Keterangan :
KKM Sekolah : 63
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui siswa yang sudah tuntas sebanyak 17 siswa
atau 48,5% dan sebanyak 18 siswa atau 51,4% yang belum tuntas atau belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu 63. Secara lebih rinci,
ketuntasan hasil tes formatif kondisi awal dapat dilihat pada diagram 4.3 berikut :
Diagram 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Kondisi Awal
Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil tes formatif kondisi awal dan diagram
di atas dapat disimpulkan bahwa dari 35 siswa terdapat 18 siswa (48,6%) yang tuntas
dan 17 siswa (51,4%) yang tidak tuntas. Nilai tertinggi 100, nilai terendah 10, serta
nilai rata-ratanya yaitu 63,43. Pada kondisi awal ini proses belajar mengajar guru
masih menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa hanya
mendengarkan dan menunggu perintah dari guru. Guru kurang melibatkan siswa
dalam menyimpulkan materi pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi
membosankan.
48.6%
51.4%
47,0%
47,5%
48,0%
48,5%
49,0%
49,5%
50,0%
50,5%
51,0%
51,5%
52,0%
Tuntas Tidak Tuntas
Per
sen
tasi
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
41
Berdasarkan data minat dan hasil belajar yang rendah dari peserta didik kelas
IV di SD Negeri 01 Sugihan Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012 di atas,
praktikan akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan
penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis
akan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe Jigsaw guna
membangkitkan minat dan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS yang
akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus 1 pembelajaran dilakukan dengan pokok
bahasan “Pemanfaatan SDA”, dan siklus 2 pembelajaran dilakukan dengan pokok
bahasan “Kegiatan Ekonomi Penduduk”.
4.4. Siklus 1
a. Perencanaan
Pertemuan I
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi
dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat
penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, praktikan
menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya
RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi untuk guru saat proses belajar mengajar,
buku pembelajaran, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
pokok bahasan “Pemanfaatan Sumber Daya Alam”, kemudian menentukan tujuan
pembelajaran dengan indikator, menyebutkan sumber daya alam yang berpotensi di
daerahnya, mengelompokkan sumber daya alam berdasarkan sifatnya di daerahnya,
menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di daerahnya, dan menjelaskan
perlunya melestarikan sumber daya alam. Setelah menentukan tujuan pembelajaran
kemudian guru menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang dibutuhkan
saat proses belajar mengajar yang akan berlangsung.
42
Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan II sebagai tindak lanjut
dari hasil belajar dan kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I maka pada
perencanaan pertemuan II masih sama dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada
pertemuan II, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses
pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi untuk untuk
guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga, serta kesiapan
peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan III sebagai
penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II dari hasil belajar dan
kekurangan yang terjadi pada pertemuan I dan II akan diperbaiki pada pertemuan III
ini. Pada pertemuan III ini kegiatan pembelajaran hanya mengulas kembali materi
yang sudah dipelajari pada pertemuan I dan II kemudian pada kegiatan akhir
mengerjakan soal evaluasi. Sebelum mengajar pada pertemuan III, praktikan
menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya
RPP, lembar evaluasi, lembar observasi untuk untuk guru saat proses belajar
mengajar, buku pembelajaran, lembar angket minat, alat peraga, serta kesiapan
peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I,
pertemuan II dan pertemuan III dan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Masing-masing pertemuan
berlangsung selama 90 menit (3 jam pelajaran). Pertemuan I dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 3 Maret 2012, pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5
Maret 2012, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Maret 2012.
43
Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa.
2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa “apa yang dimaksud sumber daya
alam?” kemudian mengajak siswa menyanyikan lagu “Nyiur Hijau”
4) Memotivasi peserta didik bahwa dengan mempelajari sumber daya alam kita
dapat menjadi insinyur pertanian, insinyur pertambangan dan energi.
5) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi:
1) Tahap Kooperatif
a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5
orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E.
b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda.
A : gambar jagung
B : gambar ternak ayam
C : gambar batu bara
D : gambar kelapa sawit
E : gambar kayu gelondongan
c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
dipersiapkan oleh peneliti.
2) Tahap Ahli
Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masing-
masing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi
atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil
diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal.
44
3) Tahap Kooperatif Asal
Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah
menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi kelompok
ahli secara bergiliran.
a) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis.
b) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
c. Penutup
1) Refleksi
2) Siswa dibimbing dengan guru membuat kesimpulan tentang materi yang
sudah dipelajari
3) Tindak lanjut
4) Guru memberi tugas pekerjaan rumah agar siswa membuat kliping tentang
sumber daya alam.
Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa.
2) Mengumpulkan kliping yang ditugaskan pada pertemuan 1
3) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa “jenis kegiatan ekonomi ada berapa?”.
5) Memotivasi peserta didik bahwa dengan menunjukkan berbagai gambar
kegiatan ekonomi (misal orang menjahit, orang menanam padi), kemudian
mengadakan tanya jawab seputar tempat terjadinya kegiatan ekonomi
tersebut.
6) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
45
b. Kegiatan Inti
Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi:
1) Tahap Kooperatif
a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5
orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E.
b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda.
A : gambar pertambangan
B : gambar pertanian
C : gambar perkebunan
D : gambar kehutanan
E : gambar perikanan
c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
dipersiapkan oleh peneliti.
2) Tahap Ahli
Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masing-
masing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi
atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil
diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal.
3) Tahap Kooperatif Asal
a) Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah
menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi
kelompok ahli secara bergiliran.
b) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis.
c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
c. Penutup
1) Refleksi
2) Siswa dibimbing dengan guru membuat kesimpulan tentang materi yang
sudah dipelajari
46
3) Tindak lanjut
4) Guru memberi tugas pekerjaan rumah agar siswa membuat kliping tentang
sumber daya alam.
Pertemuan III
a. Kegiatan Awal
1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa.
2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3) Apersepsi: menanyakan kepada siswa “apa manfaat SDA yang ada di daerah
kalian?”
4) Menyanyikan lagu “Naik ke puncak gunung”
5) Memotivasi siswa dengan kita memanfaatkan SDA dengan baik kita dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
6) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
1) Membahas PR pada pertemuan 2
2) Mengulas kembali materi pada pertemuan 1 dan 2
3) Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru berkaitan dengan
materi yang sudah dibahas pada pertemuan 1 dan 2
4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
5) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
6) Setelah selesai peserta didik mengisi angket minat yang diberikan guru
c. Penutup
1) Memberi penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai peserta
didik.
2) Membantu peserta didik menarik kesimpulan.
47
c. Hasil Pengamatan
1) Pertemuan I
Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus 1 pertemuan I adalah
sebagai berikut:
a) Pada kegiatan awal guru tidak memberikan apersepsi menyanyikan lagu “Nyiur
Hijau” seperti pada RPP.
b) Guru tidak menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
dan tujuan pembelajaran dengan jelas.
c) Pengelolaan guru kelas sudah cukup baik hal ini terlihat dari siswa yang tenang
saat diskusi.
d) Kebanyakan siswa dalam kelompok ahli mengerjakan soal itu sendiri-sendiri,
sehingga diskusi antar siswa kelompok ahli belum terlaksana dengan baik.
e) Siswa dari kelompok ahli tidak menjelaskan hasil diskusinya ke kelompok asal,
mereka hanya menyuruh siswa lain untuk membaca jawabannya saja.
f) Pada saat presentasi siswa terlihat kaku dan malu, hal ini terlihat pada saat guru
meminta perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi siswa
antar anggota saling menunjuk untuk maju.
g) Guru sudah membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa.
Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan I berlangsung, praktikan meminta
bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah
disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas
pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi
kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan
dalam pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II.
2) Pertemuan II
Pada siklus 1 pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan
dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 pertemuan II adalah
sebagai berikut:
48
a) Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan motivasi sesuai dengan
RPP.
b) Guru sudah menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan beserta tujuan pembelajaran.
c) Siswa dalam kelompok ahli sudah mulai mengerjakan LKS bersama, terlihat
ketika salah satu siswa yang tidak mengerti dia bertanya kepada teman lain dalam
kelompok.
d) Siswa dari kelompok ahli sudah menjelaskan hasil diskusinya ke kelompok asal
dengan baik yaitu dengan mengutarakan hasil diskusi kelompok ahli.
e) Siswa sudah mulai berani mempresentasikan di depan kelas, hal ini terlihat
banyak siswa yang berebut untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya di
depan.
Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan II berlangsung, praktikan meminta
bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah
disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas
praktikan. Dari hasil observasi tersebut siswa sudah antusias dan termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah sedikit mulai terbiasa dengan
pembelajaran karena guru selalu memberikan motivasi belajar. Guru sudah lebih
optimal dalam membimbing siswa pada saat kerja kelompok, adanya ketegasan guru
saat menegur siswa yang melakukan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran, saat
menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa.
Pada lembar pengamatan guru dalam pembelajaran menggunakan kriteria
penilaian berikut:
49
Tabel 4.4
Kriteria Penilaian Pengamatan Guru
No. Kategori Skor Nilai
1 A (Sangat Baik) 40 – 52
2 B (Baik) 27 – 39
3 C (Cukup Baik) 14 – 26
4 D (Kurang Baik) ≤ 13
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap
aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Analisis Data Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 Pertemuan I dan II
No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori
1 I 10 18 6 34 B (Baik)
2 II 11 25 8 44 A (Sangat Baik)
Rata-rata Siklus 1 39 B (Baik)
Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu
melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 10, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh
jumlah skor 18, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor
6, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 34 dengan kategori B (Baik). Pada pertemuan
II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 11, aspek 2 yaitu
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw memperoleh jumlah skor 25, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup
memperoleh jumlah skor 8, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 44 dengan kategori
A (Sangat Baik). Rata-rata skor siklus 1 yaitu 39 dengan kategori B (Baik).
Sedangkan pada lembar pengamatan siswa dalam pembelajaran menggunakan
kriteria penilaian berikut:
50
Tabel 4.6
Kriteria Penilaian Pengamatan Siswa
No. Kategori Skor Nilai
1 A (Baik) 16 – 32
2 B (Cukup) 9 – 15
3 C (Kurang) ≤ 8
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap
aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Analisis Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus 1 Pertemuan I dan II
No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori
1 I 3 16 - 19 A (Baik)
2 II 4 23 - 27 A (Baik)
Rata-rata Skor Siklus 1 23 A (Baik)
Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu
melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 3, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh
jumlah skor 16, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 19 dengan kategori A (Baik).
Pada pertemuan II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 4,
aspek 2 yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 23 dan jumlah skor ketiga aspek
sebesar 27 dengan kategori A (Baik). Rata-rata skor siklus 1 yaitu 23 dengan kategori
A (Baik).
3) Pertemuan III
Pada siklus 1 pertemuan III ini kegiatan pembelajaran hanya membahas PR
dan mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Dari hasil
PR yang telah dikerjakan siswa, terlihat beberapa siswa belum memahami materi.
51
Guru kembali menjelaskan materi yang belum dipahami siswa dengan mengajukan
beberapa pertanyaan dan contohnya. Setelah dijelaskan, siswa diberi kesempatan
untuk bertanya apabila masih belum paham, namun tidak ada siswa yang bertanya.
Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 pertemuan III adalah sebagai berikut:
a) Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan motivasi sesuai dengan
RPP.
b) Guru sudah menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan beserta tujuan pembelajaran.
c) Guru sudah membahas PR dan memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya apabila ada materi yang belum dimengerti.
d) Ada tiga siswa yang bertanya kepada temannya pada saat mengerjakan lembar
evaluasi.
d. Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 1 ini berupa hasil angket minat dan
hasil tes siswa.
1) Minat Belajar
Pengukuran minat siswa mengikuti pelajaran diklasifikasikan menjadi lima
kategori mengikuti kategori jenjang pilihan. Hasil pengukuran minat belajar siswa
selama mengikuti pelajaran terhadap subyek penelitian berdasarkan klasifikasi skor
dan kategori dapat dilihat pada Tabel 4.8. Hasil angket minat dapat di lihat di
lampiran 3.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siklus 1
No Kategori Interval Frekuensi Persentasi
1 Cukup Berminat 66 – 85 16 46 %
2 Berminat 86 – 105 12 34 %
3 Sangat Berminat 106 – 125 7 20 %
Jumlah
35 100 %
52
Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada
dalam rentang 66 – 85, ini berarti bahwa tingkat minat belajar siswa pada siklus 1
dalam PBM berada pada kategori cukup berminat. Oleh karena itu, masih perlu
dilakukan peningkatan kategori ke kategori berminat atau ke kategori sangat
berminat.
Deskripsi Frekuensi Minat Belajar Siswa Pada Siklus 1 bila disajikan dalam
diagram batang, maka akan terlihat seperti diagram 4.4.
Diagram 4.4 Diagram Batang Minat Belajar Siswa Siklus 1
2) Hasil Belajar Siklus 1
Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1 guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang sudah dijelaskan pada poin
sebelumnya. Guru memberikan evaluasi pada pertemuan ketiga. Berikut merupakan
hasil belajar IPS siklus 1.
02468
1012141618
25 - 45 46 - 65 66 - 85 86 - 105 106 - 125
Sangat
Kurang
Berminat
Kurang
Berminat
Cukup
Berminat
Berminat Sangat
Berminat
Fre
ku
ensi
Kategori
Tingkat Minat Belajar Siswa pada Siklus 1
53
Tabel 4.9
Analisis dan Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus 1
No. Nilai Frekuensi Persentasi
1 40 – 48 4 11%
2 49 – 57 4 11%
3 58 – 66 3 9%
4 67 – 75 13 37%
5 76 – 84 7 20%
6 85 – 94 4 11%
Jumlah 35 100%
Nilai Tertinggi IPS 93,3
Nilai Terendah IPS 40
Nilai rata-rata IPS 68,63
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diuraikan bahwa dari 35 siswa yang mendapat
rentang nilai 40-48 ada 4 siswa atau 11%, rentang nilai 49-57 ada 4 siswa atau 11%,
rentang nilai 58-66 ada 3 siswa atau 9%, rentang nilai 67-75 ada 13 siswa atau 37%,
rentang nilai 76-84 ada 7 siswa atau 20%, dan rentang nilai 85-94 ada 4 siswa atau
11% dengan nilai tertinggi 93,3, nilai terendah 40, dan nilai rata-rata 68,63.
Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil tes formatif siklus 1 dapat dilihat pada
diagram 4.5 di bawah ini :
Diagram 4.5 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Siklus 1
0
2
4
6
8
10
12
14
40 - 48 49 - 57 58 - 66 67 - 75 76 -84 85 - 94
Fre
ku
ensi
Rentang Nilai
Rekapitulasi Nilai Siklus 1
54
Sedangkan ketuntasan hasil tes siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut:
Tabel 4.10
Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 1
Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentasi
≥ 63 26 Tuntas 74,3 %
< 63 9 Tidak Tuntas 25,7 %
Jumlah 35 100 %
Keterangan :
KKM Sekolah : 63
Dari hasil analisis tes formatif siklus 1, terdapat 26 siswa yang tuntas dan 9
siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah
yaitu 63. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif siklus 1 dapat dilihat pada
diagram 4.6 berikut :
Diagram 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 1
74,3%
25,7%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
80,0%
Tuntas Tidak Tuntas
Per
sen
tasi
Ketuntasan
55
e. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1, selanjutnya
diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan
atau temuan dari observer pada siklus 1, yaitu:
1) Kegiatan pembelajaran siklus 1 berlangsung sesuai dengan harapan dan berjalan
dengan baik sesuai dengan RPP.
2) Siswa lebih tertarik pada pembelajaran terbukti tidak ada siswa yang ramai.
3) Kegiatan pembelajaran tampak lebih menyenangkan, perhatian dan antusias siswa
lebih meningkat karena mereka belajar secara berkelompok Jigsaw yang tidak
pernah guru kelas lakukan sebelumnya.
4) Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.
5) Siswa sudah terlibat aktif di dalam proses pembelajaran terlihat dari anggota
kelompok yang saling membantu saat mengerjakan LKS.
6) Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
Berdasarkan observasi pada siklus 1, hal-hal yang perlu dilakukan untuk
diperbaiki pembelajaran pada siklus 2.
1) Memberi pengarahan pada siswa agar melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan petunjuk guru dan bersikap lebih baik lagi.
2) Selalu memberikan pengarahan terlebih dahulu setiap kali memberikan tugas
kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3) Lebih memperhatikan waktu dalam kegiatan belajar-mengajar agar alokasi waktu
bisa sesuai dengan perencanaan.
4) Memberikan bimbingan secara optimal ketika PBM berlangsung.
Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat,
terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model
Jigsaw yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=63) sebanyak 26 siswa atau
74%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 9 siswa atau 26%,
dengan nilai rata-rata 68, 63 dan nilai tertinggi 93, 3 sedangkan nilai terendahnya
56
adalah 40. Untuk meningkatkan hasil perolehan nilai siswa dan untuk memantapkan
tingkat kompetensi siswa serta memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran
akan dilanjutkan ke siklus 2.
4.5. SIKLUS 2
Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus 1, perencanaan
pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari
kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan,
kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini masih sama dengan siklus 1 tapi yang
membedakan adalah pokok bahasan yaitu “Kegiatan Ekonomi Penduduk” dan dalam
kegiatan inti ditambahkan kegiatan Tim Quiz.
a. Perencanaan
1) Pertemuan I
Sebelum mengajar pada pertemuan I, praktikan menyiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa,
lembar observasi untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat
peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Peneliti
merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan
“Kegiatan Ekonomi Penduduk”, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan
indikator, menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerahnya, menjelaskan
macam-macam kegiatan ekonomi, dan menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap
kegiatan ekonomi. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru
menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang dibutuhkan saat proses
belajar mengajar yang akan berlangsung.
2) Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan II sebagai tindak lanjut
dari hasil belajar siswa dan kekurangan/ kelemahan pada pertemuan I maka pada
perencanaan pertemuan II masih sama dengan dengan pertemuan I. Sebelum
mengajar pada pertemuan II, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
57
dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi
untuk untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga, serta
kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3) Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan III sebagai
penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II dari hasil belajar dan
kekurangan yang terjadi pada pertemuan I dan II akan diperbaiki pada pertemuan III
ini. Pada pertemuan III ini kegiatan pembelajaran hanya mengulas materi pada
pertemuan I dan II kemudian pada kegiatan akhir mengerjakan soal evaluasi.
Sebelum mengajar pada pertemuan III, praktikan menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar evaluasi, lembar
observasi untuk untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, lembar
angket minat, alat peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan
pemantapan pada siklus 1. Siklus 2 ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu
kegiatan awal, inti dan akhir. Pelaksanaan pada siklus 1 ini terdiri dari tiga
pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Masing-masing
pertemuan berlangsung selama 90 menit (3 jam pelajaran). Pertemuan I dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 12 Maret 2012, pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 17 Maret 2012, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19
Maret 2012.
Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal
1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa.
2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
58
3) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa “apa yang dimaksud kegiatan
ekonomi?” kemudian menyanyikan lagu “Naik ke Puncak Gunung”.
4) Memotivasi peserta didik bahwa dengan melakukan kegiatan ekonomi kita
dapat menghasilkan barang dan jasa.
5) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi:
1) Tahap Kooperatif
a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5
orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E.
b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda.
c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
dipersiapkan oleh peneliti.
2) Tahap Ahli
Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masing-
masing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi
atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil
diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal.
3) Tahap Kooperatif Asal
a) Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah
menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi
kelompok ahli secara bergiliran.
b) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis.
c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
d) Mengadakan kuis yang harus dijawab dalam kelompok.
e) Memberikan reward kepada kelompok yang menang.
c. Penutup
1) Siswa dibimbing oleh guru membuat rangkuman tentang kegiatan ekonomi
59
2) Refleksi
3) Siswa dibimbing dengan guru membuat kesimpulan tentang materi yang
sudah dipelajari
4) Tindak lanjut
Guru memberikan pekerjaan rumah mengerjakan soal buku paket halaman
140.
Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa.
2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3) Apersepsi: Menanyakan kepada siswa “jenis kegiatan ekonomi ada berapa?”.
4) Menunjukkan berbagai gambar kegiatan ekonomi (misal orang menjahit,
orang menanam padi), kemudian mengadakan tanya jawab seputar tempat
terjadinya kegiatan ekonomi tersebut.
5) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
Guru memberikan petunjuk pelaksanaan diskusi:
1) Tahap Kooperatif
a) Peserta didik dibagi dalam 7 kelompok heterogen yang anggotanya 5
orang dan diberi nomor kepala A, B, C, D, E.
b) Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas yang berbeda.
c) Tugas disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
dipersiapkan oleh peneliti.
2) Tahap Ahli
Peserta didik yang menerima wacana yang sama (yang berasal dari masing-
masing kelompok kooperatif), membahas wacana atau tugas dengan diskusi
atau bekerja sama dan mempersiapkan diri untuk menyampaikan hasil
diskusinya kepada masing-masing anggota kelompok kooperatif asal.
60
3) Tahap Kooperatif Asal
a) Setiap anggota kembali ke kelompok kooperatif masing-masing yang telah
menjadi ahli dan mengajarkan atau menginformasikan hasil diskusi
kelompok ahli secara bergiliran.
b) Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis.
c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
d) Mengadakan kuis yang harus dijawab dalam kelompok.
e) Memberikan reward kepada kelompok yang menang.
c. Penutup
1) Memberi penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai peserta didik
2) Membantu peserta didik menarik kesimpulan
3) Guru memberikan pekerjaan rumah mengerjakan buku paket halaman 152-
154.
Pertemuan III
a. Kegiatan Awal
1) Berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa.
2) Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3) Apersepsi: “pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi”.
4) Memotivasi siswa dengan menanyakan “pernahkah kalian pergi ke pantai?
Siapa saja orang-orang yang sumber mata pencahariannya di pantai?”
5) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
1) Membahas PR pada pertemuan II
2) Mengulas kembali materi pada pertemuan I dan II
3) Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru berkaitan dengan
materi yang sudah dibahas pada pertemuan I dan II
4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
5) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
61
6) Setelah selesai peserta didik mengisi angket minat yang diberikan guru
c. Penutup
1) Memberi penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai peserta didik
2) Membantu peserta didik menarik kesimpulan
c. Hasil Pengamatan
1) Pertemuan I
Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 pertemuan I adalah sebagai
berikut:
a) Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran jigsaw sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran Jigsaw.
b) Ada 3 kelompok yang tidak mendapatkan skor kuis sama sekali.
c) Menurut siswa kuis yang diberikan guru kurang banyak.
d) Kompetisi kuis sudah cukup baik, hanya saja siswa yang menjawab selalu
menjawab terlebih dahulu sebelum ditunjuk oleh guru.
Pada saat pembelajaran siklus 2 pertemuan I berlangsung, praktikan meminta
bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah
disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas
pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi
kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan
dalam pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II.
2) Pertemuan II
Pada siklus 2 pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan dengan
baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 pertemuan II adalah sebagai berikut:
a) Siswa sangat antusias saat mengikuti kuis, karena kelompok yang menang akan
mendapatkan hadiah
b) Masih ada 1 kelompok yang tidak mendapatkan skor kuis.
62
Pada lembar pengamatan guru dalam pembelajaran menggunakan kriteria
penilaian berikut:
Tabel 4.11
Kriteria Penilaian Pengamatan Guru
No. Kategori Skor Nilai
1 A (Sangat Baik) 40 – 52
2 B (Baik) 27 – 39
3 C (Cukup Baik) 14 – 26
4 D (Kurang Baik) ≤ 13
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap
aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
Analisis Data Hasil Pengamatan Guru Siklus 2 Pertemuan I dan II
No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori
1 I 11 23 10 44 A (Sangat Baik)
2 II 12 28 10 50 A (Sangat Baik)
Rata-rata skor Siklus 2 47 A (Sangat Baik)
Berdasarkan tabel 4.12, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu
melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 11, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh
jumlah skor 23, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor
10, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 44 dengan kategori A (Sangat Baik). Pada
pertemuan II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 12, aspek 2
yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 28, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan
penutup memperoleh jumlah skor 10, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 50
63
dengan kategori A (Sangat Baik). Rata-rata skor siklus 2 yaitu 47 dengan kategori A
(Sangat Baik).
Sedangkan pada lembar pengamatan siswa dalam pembelajaran menggunakan
kriteria penilaian berikut:
Tabel 4.13
Kriteria Penilaian Pengamatan Siswa
No. Kategori Skor Nilai
1 A (Baik) 16 – 32
2 B (Cukup) 9 – 15
3 C (Kurang) ≤ 8
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer bersama peneliti terhadap
siswa dapat dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.14
Analisis Hasil Pengamatan Siswa Siklus 2 Pertemuan I dan II
No. Pertemuan Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Jumlah Kategori
1 I 3 22 3 28 A (Baik)
2 II 4 23 4 31 A (Baik)
Rata-rata skor Siklus 2 29,5 A (Baik)
Berdasarkan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa pada pertemuan I aspek 1 yaitu
melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 3, aspek 2 yaitu melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh
jumlah skor 22, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh jumlah skor
28, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 28 dengan kategori A (Baik). Pada
pertemuan II aspek 1 yaitu melakukan persiapan memperoleh jumlah skor 4, aspek 2
yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw memperoleh jumlah skor 23, aspek 3 yaitu melakukan kegiatan
64
penutup memperoleh jumlah skor 4, dan jumlah skor ketiga aspek sebesar 31 dengan
kategori A (Baik). Rata-rata skor siklus 2 yaitu 29, 5 dengan kategori A (Baik).
3) Pertemuan III
Pada siklus 2 pertemuan III ini hanya membahas PR dan mengulas materi
yang dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II dan mengerjakan soal evaluasi
siklus 2. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 pertemuan III adalah
sebagai berikut:
a. Ada 2 siswa yang mengajukan pertanyaan berhubungan dengan materi yang
belum dipahami.
b. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah sangat baik, karena siswa sudah
terbiasa dengan kegiatan pembelajaran model jigsaw.
c. Siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan tenang.
d. Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 2 ini berupa hasil angket minat dan
hasil tes siswa.
1) Minat Belajar
Pengukuran minat siswa mengikuti pelajaran diklasifikasikan menjadi lima
kategori mengikuti kategori jenjang pilihan. Hasil pengukuran minat belajar siswa
selama mengikuti pelajaran terhadap subyek penelitian berdasarkan klasifikasi skor
dan kategori dapat dilihat pada tabel 4.15. Hasil angket minat dapat di lihat di
lampiran 3.
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siklus 2
No Kategori Interval Frekuensi Persentasi
1 Cukup Berminat 66 - 85 8 23 %
2 Berminat 86 - 105 18 51 %
3 Sangat Berminat 106 - 125 9 26 %
Jumlah
35 100 %
65
Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada
dalam rentang 86 – 105, ini berarti bahwa tingkat minat belajar siswa pada siklus 2
dalam PBM berada pada kategori berminat. Hal ini berarti pembelajaran dengan
menggunakan model Jigsaw telah mampu meningkatkan minat belajar siswa.
Deskripsi Frekuensi Minat Belajar Siswa Siklus 2 bila disajikan dalam
diagram batang, maka akan terlihat seperti diagram 4.7.
Diagram 4.7 Diagram Batang Minat Belajar Siswa Siklus 2
2) Hasil Belajar Siklus 2
Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 2 guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang sudah dijelaskan pada poin
sebelumnya. Guru memberikan evaluasi pada pertemuan ketiga. Berikut merupakan
hasil belajar IPS siklus 2.
0
5
10
15
20
25 - 45 46 - 65 66 - 85 86 - 105 106 - 125
Sangat
Kurang
Berminat
Kurang
Berminat
Cukup
Berminat
Berminat Sangat
Berminat
Fre
ku
ensi
Kriteria
Tingkat Minat Belajar Siswa pada Siklus 2
66
Tabel 4.16
Analisis dan Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus 2
No. Rentang Nilai Frekuensi Persentasi (%)
1 46 - 52 2 5.7
2 53 - 59 1 2.9
3 60 - 66 6 17.1
4 67 - 73 15 42.9
5 74 - 80 7 20.0
6 81 - 90 4 11.4
Jumlah 35 100
Nilai Tertinggi IPS 90
Nilai Terendah IPS 46,6
Nilai rata-rata IPS 71,11
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diuraikan bahwa dari 35 siswa yang mendapat
rentang nilai 46-52 ada 2 siswa atau 5,7%, rentang nilai 53-59 ada 1 siswa atau 2,9%,
rentang nilai 60-66 ada 6 siswa atau 17,1%, rentang nilai 67-73 ada 15 siswa atau
42,9%, rentang nilai 74-80 ada 7 siswa atau 20%, rentang nilai 81-90 ada 4 siswa atau
11,4%, dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 46,6, dan nilai rata-rata 71,11.
Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil tes formatif siklus 2 dapat dilihat pada
diagram 4.8 di bawah ini :
Diagram 4.8 Diagram Batang Rekapitulasi Nilai Siklus 2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
46 - 52 53 - 59 60 - 66 67 - 73 74 - 80 81 - 90
Fre
ku
ensi
Rentang Nilai
Rekapitulasi Nilai Siklus 2
67
Sedangkan ketuntasan hasil tes siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.17
berikut:
Tabel 4.17
Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 2
Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentasi
≥ 63 30 Tuntas 85,7%
< 63 5 Tidak Tuntas 14,3 %
Jumlah 35 100 %
Keterangan :
KKM Sekolah : 63
Dari hasil analisis tes formatif siklus 2, masih ada 5 siswa yang belum tuntas
atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu 63. Secara lebih
rinci, ketuntasan hasil tes formatif siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.9 berikut:
Diagram 4.9 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Formatif Siklus 2
85,7%
14,3%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
80,0%
90,0%
Tuntas Tidak Tuntas
Per
sen
tasi
Ketuntasan
68
e. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2, selanjutnya
diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan
atau temuan dari observer pada siklus 2.
1. Kegiatan pembelajaran siklus 2 berlangsung sudah sesuai dengan harapan sesuai
dengan RPP.
2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran karena ditambah variasi tim quiz.
3. Kegiatan pembelajaran tampak lebih menarik dan menyenangkan, perhatian dan
antusias siswa lebih meningkat karena mereka belajar secara berkelompok dengan
model Jigsaw yang tidak pernah guru kelas lakukan sebelumnya.
4. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.
5. Seluruh siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran hanya ada 2-3 siswa
yang tidak aktif.
6. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
7. Siswa sudah kompak dengan anggota kelompok masing-masing.
8. Siswa sudah menghargai pendapat dari kelompok lain.
9. Penjelasan guru sudah runtut sesuai dengan indikator pembelajaran.
Kekurangan siklus 2 yaitu lebih memperhatikan waktu dalam kegiatan belajar-
mengajar agar alokasi waktu bisa sesuai dengan perencanaan.
Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat,
terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model
Jigsaw yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=63) sebanyak 30 siswa atau
86%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 5 siswa atau 14%,
dengan nilai rata-rata 71, 11 dan nilai tertinggi 90 sedangkan nilai terendahnya adalah
46, 6.
69
4.6. Pembahasan
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui
peningkatan minat dan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal-hal yang dapat
dilihat peningkatannya yaitu pada aspek minat dan hasil belajar.
a. Minat Belajar
Dalam proses pembelajaran terjadi antusias dan ketertarikan siswa yang cukup
baik yang menunjukkan adanya peningkatan minat siswa dalam proses pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini.
Tabel 4.18
Rekapitulasi Minat Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
No Kategori Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1. Sangat Kurang
Berminat 0 0 0 0 0 0
2. Kurang
Berminat 14 40 0 0 0 0
3. Cukup
Berminat 10 29 16 46 8 23
4. Berminat 11 31 12 34 18 51
5. Sangat
Berminat 0 0 7 20 9 26
Jumlah 35 100 35 100 35 100
Berdasarkan tabel 4.18, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak pada
kondisi awal berada pada kategori kurang berminat. Pada siklus 1 diketahui frekuensi
terbanyak berada pada kategori cukup berminat, dan pada siklus 2 frekuensi
terbanyak berada pada kategori berminat. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
70
Secara lebih rinci, rekapitulasi peningkatan minat belajar pada kondisi awal,
siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.10 di bawah ini:
Diagram 4.10 Diagram Perbandingan Minat Siswa
b. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian kondisi awal, postes dari
siklus 1 dan siklus 2 selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini.
Tabel 4.19
Rekapitulasi Ketuntasan Nilai Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
No. Kriteria Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1. Tuntas 17 48,6 26 74,3 30 85,7
2. Tidak Tuntas 18 51,4 9 25,7 5 14,3
Jumlah 35 100 35 100 35 100
Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.19 dapat dilihat
adanya peningkatan hasil belajar IPS yang tuntas. Terbukti untuk klasifikasi tuntas,
0
14
10 11
0 0 0
16
12
7
0 0
8
18
9
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Sangat
Kurang
Berminat
Kurang
Berminat
Cukup
Berminat
Berminat Sangat
Berminat
Fre
ku
ensi
Kategori
Kondisi Awal
Siklus 1
Siklus 2
71
sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 17 siswa. Sedangkan setelah siklus 1
jumlah siswa yang tuntas ada 26 siswa dan setelah siklus 2 jumlah siswa yang tuntas
ada 30 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe
Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum
diadakan tindakan terdapat 18 siswa yang belum tuntas. Sedangkan setelah siklus 1
jumlah siswa yang tidak tuntas ada 9 siswa dan setelah siklus 2 jumlah siswa yang
tidak tuntas ada 5 siswa.
Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil peningkatan tes formatif pada kondisi
awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.11 di bawah ini:
Diagram 4.11 Distribusi Perbandingan Hasil Belajar IPS
0 0 0
17
26
30
18
9
5
0
5
10
15
20
25
30
35
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Fre
ku
ensi
Pembelajaran
Tuntas
Tidak Tuntas